Upload
risa-maulida-widjaya
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 1/14
BAB 1
PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi diderita oleh hampir semua golongan masyarakat di
seluruh dunia. Jumlah mereka yang menderita hipertensi terus bertambah terdapat sekitar 50 juta
(21,7% orang de!asa "merika yang menderita hipertensi, #hailand 17%, $ietnam &,'%,
ingapura 2&,)%, *alaysia 2),)%.
+i ndonesia, pre-alensi hipertensi berkisar '15%. /enderita hipertensi yang tidak
terkontrol se!aktu !aktu bisa jatuh kedalam keadaan ga!at darurat. +iperkirakan sekitar 1%
penderita hipertensi berlanjut menjadi risis Hipertensi3.
Hipertensi krisis merupakan salah satu kega!atan dibidang neuro-askular yang sering
dijumpai di instalasi ga!at darurat. Hipertensi krisis ditandai dengan peningkatan tekanan darah
akut dan sering berhubungan dengan gejala sistemik yang merupakan konsekuensi dari
peningkatan darah tersebut. ni merupakan komplikasi yang sering dari penderita dengan
hipertensi dan membutuhkan penanganan segera untuk men4egah komplikasi yang
mengan4am ji!a. +uapuluh persen pasien hipertensi yang datang ke 6+ adalah pasien
hipertensi krisis.
+ata di "merika erikat menunjukkan peningkatan pre-alensi hipertensi dari ',7% pada
penduduk berusia 20) tahun, menjadi '5% pada penduduk berusia diatas '0 tahun. +ata ini
dari total penduduk 0% diantaranya menderita hipertensi dan hampir 1%2% akan berlanjut
menjadi hipertensi krisis disertai kerusakan organ target. ebagian besar pasien dengan stroke
perdarahan mengalami hipertensi krisis.
1
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 2/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
#erdapat perbedaan dari beberapa sumber mengenai deinisi peningkatan darah akut.
1. Hipertensi emergensi (darurat /eningkatan tekanan darah sistolik 810 mmHg atau
diastoik 8 120 mmHg se4ara mendadak disertai kerusakan organ target. Hipertensi
emergensi harus ditanggulangi sesegera mungkin dalam satu jam dengan memberikan
obatobatan anti hipertensi intra-ena.2. Hipertensi urgensi (mendesak /eningkatan tekanan darah seperti pada hipertensi
emergensi namun tanpa disertai kerusakan organ target. /ada keadaan ini tekanan darah
harus segera diturunkan dalam 2& jam dengan memberikan obatobatan anti hipertensioral.
#erdapat istilah yang digunakan pada krisis hipertensi, meliputi 9
• Hipertensi rerakter
:espon pengobatan yang tidak memuaskan dan tekanan darah 8 200;110 mmHg,
!alaupun telah diberikan pengobatan yang eekti (triple drug pada penderita dan
kepatuhan pasien.
• Hipertensi akselerasi
/eningkatan tekanan darah diastolik 8 120 mmHg disertai dengan kelainan
unduskopi. <ila tidak diobati dapat berlanjut ke ase maligna.
• Hipertensi maligna
/enderita hipertensi akselerasi dengan tekanan darah diastolik 8 120 10 mmHg
dan kelainan unduskopi disertai papil edema, peninggian tekanan intrakranial, kerusakan
yang 4epat dari -askular, gagal ginjal akut, ataupun kematian bila penderita tidak
mendapatkan pengobatan. Hipertensi maligna biasanya pada penderita dengan ri!ayat
hipertensi esensial ataupun sekunder dan jarang pada penderita yang sebelumnya
mempunyai tekanan darah normal.
• Hipertensi ensealopati
2
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 3/14
enaikan tekanan darah dengan tibatiba disertai dengan keluhan sakit kepala
yang hebat, penurunan kesadaran dan keadaan ini dapat menjadi re-ersibel bila tekanan
darah tersebut diturunkan.
B. EtiologiHipertensi emergensi merupakan spektrum klinis dari hipertensi dimana terjadi kondisi
peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol yang berakibat pada kerusakan organ target
yang progresi. <erbagai sistem organ yang menjadi organ target pada hipertensi emergensi ini
adalah sistem sara yang dapat mengakibatkan hipertensi ensealopati, inark serebral,
perdarahan subarakhnoid, perdarahan intrakranial= sistem kardio-askular yang dapat
mengakibatkan inark miokard, disungsi -entrikel kiri akut, edema paru akut, diseksi aorta= dan
sistem organ lainnya seperti gagal ginjal akut, retinopati, eklamsia, dan anemia hemolitik
mikroangiopatik. >aktor penyebab hipertensi intinya terdapat perubahan -as4ular, berupa
disungsi endotel, remodeling, dan arterial striness. ?amun aktor penyebab hipertensi
emergensi dan hipertensi urgensi masih belum dipahami. +iduga karena terjadinya peningkatan
tekanan darah se4ara 4epat disertai peningkatan resistensi -askular. /eningkatan tekanan darah
yang mendadak ini akan menyebabkan jejas endotel dan nekrosis ibrinoid arteriol sehingga
membuat kerusakan -askular, deposisi platelet, ibrin dan kerusakan ungsi autoregulasi.
Faktor Resiko Krisis Hiertensi
• /enderita hipertensi tidak minum obat atau tidak teratur minum obat.• ehamilan
• /enderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal.
• /engguna ?"/@"
• /enderita dengan rangsangan simpatis tinggi. (luka bakar, trauma kepala, penyakit -askular;
kolagen.
!. Klasifikasi "iertensi
KLASIFIKASI SISTOLE DIASTOLEPre Hipertensi 120-139 80-89Hipertensi Stadium I 10-1!9 90-99Hipertensi Stadium II "1#0 100-109
Ta#le 1. Klasifikasi Tekanan Dara" Pa$a De%asa
3
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 4/14
/enderita hipertensi yang tidak terkontrol se!aktu !aktu bisa jatuh kedalam keadaan
ga!at darurat. +iperkirakan sekitar 1% penderita hipertensi berlanjut menjadi risis
Hipertensi3, dan banyak terjadi pada usia sekitar 070 tahun. #etapi krisis hipertensi jarang
ditemukan pada penderita dengan tekanan darah normal tanpa penyebab sebelumnya.
/engobatan yang baik dan teratur dapat men4egah insiden krisis hipertensi menjadi kurang dari 1
%.
D. Patofisilogi "iertensi
/atoisiologi terjadinya krisis hipertensi tidaklah begitu jelas, namun demikian ada dua
peran penting yang menjelaskan patoisiologi tersebut yaitu 9
a. Peran langsung dari peningkatan TD
"kibat dari peningkatan mendadak #+ yang berat maka akan terjadi gangguan
autoregulasi disertai peningkatan mendadak resistensi -askuler sistemik. 6angguan terhadap
sistem autoregulasi se4ara terusmenerus akan memperburuk keadaan pasien selanjutnya.
/ada keadaan tersebut terjadi keadaan kerusakan endo-askuler (endothelium pembuluh
darah yang terus menerus disertai nekrosis ibrinoid di arteriolus. eadaan tersebut
merupakan suatu siklus (-i4ious 4ir4le dimana akan terjadi iskemia, pengendapan platelet
dan pelepasan beberapa -asoakti. #rigernya tidak diketahui dan ber-ariasi tergantung dari proses hipertensi yang mendasarinya.
<ila peningkatan tibatiba #+ ini berlangsung terusmenerus maka sel endothelial
pembuluh darah menganggapnya suatu an4aman dan selanjutnya melakukan -asokontriksi
diikuti dengan hipertropi pembuluh darah. saha ini dilakukan agar tidak terjadi penjalaran
kenaikan #+ ditingkat sel yang akan menganggu hemostasis sel. "kibat dari kontraksi otot
polos yang lama, akhirnya akan menyebabkan disungsi endotelial pembuluh darah disertai
berkurangnya pelepasan nitri4 oAide (?B. elanjutnya disungsi endotelial akan ditriger
oleh peradangan dan melepaskan CatCat inlamasi lainnya seperti sitokin, endhotelial
adhesion mole4ule dan endhoteli1.
*ekanisme ditingkat sel ini akan meningkatkan permeabilitas dari sel endotelial,
menghambat ibrinolisis dan mengaktikan sistem koagulasi. istem koagulasi yang
teraktiasi ini bersamasama dengan adhesi platelet dan agregasi akan mengendapkan materi
ibrinoid pada lumen pembuluh darah yang sudah ke4il dan sempit sehingga makin
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 5/14
meningkatkan #+. iklus ini berlangsung terus dan menyebabkan kerusakan endotelial
pembuluh darah yang makin parah dan meluas.
b. Peran mediator endokrin dan parakrin
/eranan *ediator Dndokrin dan /arakrin istem renin"ngiotensin"ldosteron
(:"" memegang peran penting dalam patoisiologi terjadinya krisis hipertensi. /eningkatan
renin dalam darah akan meningkatkan -asokonstriktor kuat angiotensin , dan akan pula
meningkatkan hormon aldosteron yang berperan dalam meretensi air dan garam sehingga
-olume intra-askuler akan meningkat pula. eadaan tersebut diatas bersamaan pula dengan
terjadinya peningkatan resistensi perier pembuluh darah yang akan meningkatkan #+.
"pabila #+ meningkat terus maka akan terjadi natriuresis sehingga seolaholah terjadi
hipo-olemia dan akan merangsang renin kembali untuk membentuk -asokonstriktor
angiotensin sehingga terjadi iskemia pembuluh darah dan menimbulkan hipertensi berat
atau krisis hipertensi.
!
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 6/14
&a'#ar 1. Patofisiologi "iertensi e'ergen()
E. *anifestasi klinis "iertensi
*aniestasi klinis hipertensi krisis berhubungan dengan kerusakan organ target yang ada.
#anda dan gejala hipertensi krisis berbedabeda setiap pasien. /ada pasien dengan hipertensi
krisis dengan perdarahan intrakranial akan dijumpai keluhan sakit kepala, penurunan tingkat
kesadaran dan tanda neurologi okal berupa hemiparesis atau paresis ner-us 4ranialis. /ada
hipertensi ensealopati didapatkan penurunan kesadaran dan atau deisit neurologi okal.
/ada pemeriksaan isik pasien bisa saja ditemukan retinopati dengan perubahan arteriola,
perdara han dan eksudasi maupun papiledema. /ada sebagian pasien yang lain maniestasi
kardio-askular bisa saja mun4ul lebih dominan seperti= angina, akut miokardial inark atau gagal
#
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 7/14
jantung kiri akut. +an beberapa pasien yang lain gagal ginjal akut dengan oligouria dan atau
hematuria bisa saja terjadi.
6ambaran klinis krisis hipertensi umumnya adalah gejala organ target yang terganggu,
diantaranya nyeri dada dan sesak naas pada gangguan jantung dan diseksi aorta= mata kabur dan
edema papilla mata= sakit kepala hebat, gangguan kesadaran dan lateralisasi pada gangguan otak=
gagal ginjal akut pada gangguan ginjal= di samping sakit kepala dan nyeri tengkuk pada kenaikan
tekanan darah umumnya. 6ambaran klinik hipertensi darurat dapat dilihat pada table 2.
Ta#el +. &a'#aran Klinik Hiertensi Dar,rat
Tekanan
$ara"
>unduskopi tatus neurologi Jantung 6injal 6astrointestinal
- ++/10
''Hg
/erdarahan,
eksudat,edema papilla
akit kepala,
ka4au, gangguankesadaran,kejang.
+enyut jelas,
membesar,dekompensasi,oliguria
remia,
proteinuria
*ual, muntah
#ingginya #+ yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hany dari
tingkatan #+ aktual, tapi juga dari tingginya #+ sebelumnya, 4epatnya kenaikan #+, bangsa,
seks dan usia penderita. /enderita hipertensi kronis dapat mentolelir kenaikan #+ yang lebih
tinggi dibanding dengan normotensi, sebagai 4ontoh 9 pada penderita hipertensi kronis, jarang
terjadi hipertensi ensealopati, gangguan ginjal dan kardio-askular dan kejadian ini dijumpai bila
#+ +iastolik 8 1&0 mmHg. ebaliknya pada penderita normotensi ataupun pada penderita
hipertensi baru dengan penghentian obat yang tibatiba, dapat timbul hipertensi ensealopati
demikian juga pada eklampsi, hipertensi ensealopati dapat timbul !alaupun #+ 1'0;110 mmHg.
F. Diagnosis Hiertensi
Krisis hipertensi adalah keadaan hipertensi yang memerlukan penurunan tekanan darah
segera karena akan mempengaruhi keadaan pasien selanjutnya. #ingginya tekanan darah
ber-ariasi, yang terpenting adalah 4epat naiknya tekanan darah. risis hipertensi dibagi menjadi
dua jenis, yaitu hipertensi urgensi dan hipertensi emergensi.
Hipertensi emergensi, situasi di mana diperlukan penurunan tekanan darah yang segera
dengan obat antihipertensi parenteral karena adanya kerusakan organ target akut atau progresi.
erusakan yang dapat terjadi antara lain 9
$
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 8/14
1. ?eurologik9 Dn4ephalopati Hipertensi, stroke hemoragik (intraserebral atau subdural atau
iskemik, papil edema.2. ardio-askuler9 nstable angina, inark miokardium akut, gagal jantung dengan edema peru,
diseksi aorta.
. :enal9 /roteinuria, hamaturia, gagal ginjal akut, krisis ginjal s4leroderma.&. *ikroangiopati9 anemia hemolitik.
5. /reeklampsia dam eklampsia.
:i!ayat penyakit ditujukan pada system neurologist dan kardio-askular, medikasi dan
penggunaan obat. eluhan neurologi mungkin dramatik, tetapi sering kali berupa gejala yang
tidak spesiik seperti nyeri kepala, malaise, dan perseps yang samarsamar tentang kemampuan
mental, dan merupakan satusatunya tanda dekompensasi / akut. :i!ayat penyakit / atau
serebro-askular sebelumnya harus di4ari, karena komplikasi terapetik lebih sering terjadi pada
pasien dengan ri!ayat penyakit tersebut. Hipertensi Urgency, situasi di mana terdapat peningkatan tekanan darah yang bermakna
(ada yang menyebut tekanan darah sistolik 8 220 mmHg atau tekanan darah diastolik 8 125
mmHg tanpa adanya gejala berat atau kerusakan target organ progresi dan tekanan darah perlu
diturunkan dalam beberapa jam.
/rinsipprinsip penegakan diagnosis Hipertensi emergen4y dan Hipertensi rgen4y tidak
berbeda dengan penyakit lainnya9
a. A'a'nesis.
:i!ayat hipertensi dan terapinya, kepatuhan minum obat, tekanan darah ratarata,
ri!ayat pemakaian obatobat simpatomimetik dan steroid, kelainan hormonal, ri!ayat penyakit
kronik lain, gejalagejala serebral, jantung dan gangguan penglihatan.
b. Pe'eriksaan Fisik .
a /engukuran tekanan darah pada kedua lengan, perabaan denyut nadi perier (raba nadi
radialis kedua lengan dan kemungkinan adanya selisih dengan nadi emoral, radial-
femoral pulse leg
b *ata9 Eihat adanya papil edema, pendarahan dan eksudat, penyempitan yang hebat
arteriol.4 Jantung9 /alpasi adanya pergeseran apeks, dengarkan adanya bunyi jantung dan &
serta adanya murmur.
d /aru9 /erhatikan adanya ronki basal yang mengindikasikan FH>.e tatus neurologik9 /endekatan pada status mental dan perhatikan adanya deisit
neurologik okal. /eriksa tingkat kesadarannya dan releks isiologis dan patologis.
(. Pe'eriksaan Pen,nang.
8
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 9/14
/emeriksaan dilakukan dengan memperhatikan penyakit dasarnya, penyakit penyerta,
dan kerusakan target organ. Gang sering dilakukan antara lain = pemeriksaan elektrolit, Blood
Urea Nitrogen, glukosa darah, kreatinin, urinalisa, dan hitung jenis komponen darah.
/emeriksaan lainnya antara lain oto rontgen toraks, D6 dan F# 4an.
&. Penatalaksanaan Hiertensi
1. Hiertensi Urgensi
a2 Penatalaksanaan U','
*anajenem penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi urgensi tidak
membutuhkan obatobatan parenteral. /emberian obatobatan oral aksi 4epat akan memberi
manaat untuk menurunkan tekanan darah dalam 2& jam a!al *ean "rterial /ressure (*"/
dapat diturunkan tidak lebih dari 25%. /ada ase a!al standard goal penurunan tekanan darah
dapat diturunkan sampai 1'0;110 mmHg. /enggunaan obatobatan antihipertensi parenteralmaupun oral bukan tanpa risiko dalam menurunkan tekanan darah. /emberian loading dose
obat oral antihipertensi dapat menimbulkan eek akumulasi dan pasien akan mengalami
hipotensi saat pulang ke rumah. Bptimalisasi penggunaan kombinasi obat oral merupakan
pilihan terapi untuk pasien dengan hipertensi urgensi.
b 3#at4o#atan sesifik ,nt,k "iertensi ,rgensi
Faptopril adalah golongan angiotensin4on-erting enCyme ("FD inhibitor dengan
onset mulai 150 menit. Faptopril dapat diberikan 25 mg sebagai dosis a!al kemudian
tingkatkan dosisnya 50100 mg setelah )0120 menit kemudian. Dek yang sering terjadi
yaitu batuk, hipotensi, hiperkalemia, angioedema, dan gagal ginjal (khusus pada pasien
dengan stenosis pada arteri renal bilateral.
?i4ardipine adalah golongan 4al4ium 4hannel blo4ker yang sering digunakan pada
pasien dengan hipertensi urgensi. /enggunaan dosis oral biasanya 0 mg dan dapat diulang
setiap jam hingga ter4apai tekanan darah yang diinginkan. Dek samping yang sering terjadi
seperti palpitasi, berkeringat dan sakit kepala.
Eabetalol adalah gabungan antara 1 dan Iadrenergi4 blo4king dan memiliki !aktu
kerja mulai antara 12 jam. +alam penelitian labetalol memiliki dose range yang sangat lebar
sehingga menyulitkan dalam penentuan dosis. e4ara umum labetalol dapat diberikan mulai
dari dosis 200 mg se4ara oral dan dapat diulangi setiap & jam kemudian. Dek samping
yang sering mun4ul adalah mual dan sakit kepala.
Flonidine adalah obatobatan golongan simpatolitik sentral (2adrenergi4re4eptor
agonist yang memiliki mula kerja antara 150 menit dan pun4aknya antara 2& jam. +osis
9
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 10/14
a!al bisa diberikan 0,10,2 mg kemudian berikan 0,050,1 mg setiap jam sampai ter4apainya
tekanan darah yang diinginkan, dosis maksimal adalah 0,7 mg. Dek samping yang sering
terjadi adalah sedasi, mulut kering dan hipotensi ortostatik. ?iedipine adalah golongan
4al4ium 4hannel blo4ker yang memiliki pu4ak kerja antara 1020 menit.
?iedipine kerja 4epat tidak dianjurkan oleh >+" untuk terapi hipertensi urgensi
karena dapat menurunkan tekanan darah yang mendadak dan tidak dapat diprediksikan
sehingga berhubungan dengan kejadian stroke.
+. Hiertensi E'ergensi
a2 Penatalaksanaan U','
#erapi hipertensi emergensi harus disesuaikan setiap indi-idu tergantung pada
kerusakan organ target. *anajemen tekanan darah dilakukan dengan obatobatan parenteral
se4ara tepat dan 4epat. /asien harus berada di dalam ruangan F agar monitoring tekanandarah bisa dikontrol dan dengan pemantauan yang tepat. #ingkat ideal penurunan tekanan
darah masih belum jelas, tetapi penurunan *ean "rterial /ressure (*"/ 10% selama 1 jam
a!al dan 15% pada 2 jam berikutnya. /enurunan tekanan darah se4ara 4epat dan
berlebihan akan mengakibatkan jantung dan pembuluh darah otak mengalami hipoperusi.
#2 Penatalaksanaan k",s,s ,nt,k "iertensi e'ergensi Ne,rologi( e'ergen().
ega!atdaruratan neurologi sering terjadi pada hipertensi emergensi seperti
hypertensi-e en4ephalopathy, perdarahan intrakranial dan stroke iskemik akut. "meri4an
Heart "sso4iation merekomendasikan penurunan tekanan darah 8 10;105 mmHg pada
hipertensi dengan perdarahan intrakranial dan *"/ harus dipertahankan di ba!ah 10
mmHg. /ada pasien dengan stroke iskemik tekanan darah harus dipantau se4ara hatihati 12
jam a!al untuk menentukan apakah tekanan darah akan menurun se4ara sepontan. e4ara
terusmenerus *"/ dipertahankan 8 10 mmHg.
12 !ar$ia( e'ergen().
ega!atdaruratan yang utama pada jantung seperti iskemik akut pada otot
jantung, edema paru dan diseksi aorta. /asien dengan hipertensi emergensi yang
melibatkan iskemik pada otot jantung dapat diberikan terapi dengan nitrogly4erin. /ada
studi yang telah dilakukan, bah!a nitrogly4erin terbukti dapat meningkatkan aliran
darah pada arteri koroner. /ada keadaan diseksi aorta akut pemberian obatobatan I
blo4ker (labetalol dan esmolol se4ara $ dapat diberikan pada terapi a!al, kemudian
dapat dilanjutkan dengan obatobatan -asodilatasi seperti nitroprusside. Bbatobatan
10
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 11/14
tersebut dapat menurunkan tekanan darah sampai target tekanan darah yang diinginkan
(#+ sistolik 8 120mmHg dalam !aktu 20 menit.
+2 Ki$ne) Fail,re.
"4ute kidney injury bisa disebabkan oleh atau merupakan konsekuensi dari
hipertensi emergensi. "4ute kidney injury ditandai dengan proteinuria, hematuria,
oligouria dan atau anuria. #erapi yang diberikan masih kontro-ersi, namun nitroprusside
$ telah digunakan se4ara luas namun nitroprusside sendiri dapat menyebabkan
kera4unan sianida atau tiosianat. /emberian enoldopam se4ara parenteral dapat
menghindari potensi kera4unan sianida akibat dari pemberian nitroprussidedalam terapi
gagal ginjal.
52 H)era$renergi( states.
Hipertensi emergensi dapat disebabkan karena pengaruh obatobatan sepertikatekolamin, klonidin dan penghambat monoamin oksidase. /asien dengan kelebihan Cat
Cat katekolamin seperti pheo4hromo4ytoma, kokain atau amphetamine dapat
menyebabkan o-er dosis. /enghambat monoamin oksidase dapat men4etuskan timbulnya
hipertensi atau klonidin yang dapat menimbukan sindrom !ithdra!al. /ada orangorang
dengan kelebihan Cat seperti pheo4hromo4ytoma, tekanan darah dapat dikontrol dengan
pemberian sodium nitroprusside (-asodilator arteri atau phentolamine $ (ganglion
blo4king agent. 6olongan Iblo4kers dapat diberikan sebagai tambahan sampai tekanan
darah yang diinginkan ter4apai. Hipertensi yang di4etuskan oleh klonidinterapi yang
terbaik adalah dengan memberikan kembali klonidin sebagaidosis inisial dan dengan
penambahan obatobatan anti hipertensi yang telah dijelaskan di atas.
Algorit'a ,nt,k E6al,asi Krisis Hiertensi
Para'eter Hiertensi *en$esak Hiertensi Dar,rat
Biasa *en$esak
#ekanandarah
(mmHg
8 10;110 8 10;110 8 220;1&0
6ejala akit kepala,ke4emasan= sering
kali tanpa gejala
akit kepala hebat,sesak napas
esak napas, nyeri dada,nokturia, dysarthria,
kelemahan, kesadaran
menurun
11
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 12/14
/emeriksaan #idak ada
kerusakan organtarget, tidak ada
penyakit
kardio-askular
erusakan organ
target= mun4ul klinis penyakit
kardio-askuler, stabil
Dnsealopati, edema paru,
insuisiensi ginjal, iskemia jantung
#erapi "!asi 1 jam=memulai;teruskanobat oral, naikkan
dosis
"!asi ' jam= obatoral berjangka kerja pendek
/asang jalur $, periksalaboratorium standar, terapiobat $
:en4ana /eriksa ulangdalam hari
/eriksa ulang dalam2& jam
:a!at ruangan;F
3BAT 7 3BAT PADA HIPERTENSI E*ER&ENSI DAN UR&ENSI
N
o
Na'a
3#at
!ara
Kera
Dosis 3nset D,rasi Efek Sa'ing !atatan
1 ?atrium
?itropusid$asodilator
0.2510
g;kg;menit
+rip $
(*aA 10menit
egera K 5
menit
*ual, muntah,
tremor,
berkeringat,
hipotensi
Hatihati
dengan
## atau
aCotemia
+
Eabetalol
Hidroklori
da
dan I
<lo4ker
20 K &0 mg tiap
10 menit
$ bolus
sampai 00mg,0,5 K 2,0 mg
inus
5 K 10
menit
K '
jam
6 #ra4t,
bronkospasme,
hipotensi,
bradikardia, blok jantung
e4uali
6agal
Jantung
5
?ikardipi
n
Hidroklori
da
Fal4ium
Fhannel
<lo4ker
5 mg;jam,
dinaikan 1 K
2,5 mg;jam
setiap 15 menit
sampai 15
mg;jam
1 K 5
menit
K '
jam
#akikardia, sakit
kepala, lushing,
lebitis lo4al
+apat
presipitasi
iskemia
miokard
0>enoldopa
m mesilat
"gonisdopamin
reseptor
0,11,'
g;kg;menit $
&5
menit
L10
menit
#akikardia
Hipotensi/eningkatan
tekanan intra
okuler
Hatihati pada
glaukoma
8 ?itroglise
rin
$asodilator 0,255
g;kg;menit $
25
menit
25
menit
*ual
*untah
akit kepala
ndikasi
khusus pada
iskemia
12
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 13/14
*et
Hemoglobulinuri
a
miokard
9Dnalaprila
t
"FD
nhibitor
1,255 mg
setiap ' jam $
15
menit' jam :espon ber-ariasi
ndikasi
khusus pada
gagal
-entrikel
kiri, hindari
*"
:
HidralaCin
hidrolorid
a
$asodilator
1020 mg $
1050 mg *
1020
menit
200
menit
2' jam
#akikardia
akit kepala
>lushing
*untah
"ngina memberat
ndikasi
khusus pada
eklampsia
; +iaCoksid $asodilator
50150 mg $
bolus, dapat
diulang setiap
515 menit,
atau 150
mg;menit inus
sampai
maksimum
'00mg
12
menit
&2&
jam
#akikardia
>lushing
*ual
?yeri dada
/ada F"+
dan diseksi
aorta
<
Dsmolol
hidroklori
da
M <lo4ker
500 g;kg
bolus dalam 1menit,
dilanjutkan 25
200
g;kg;menit
inus
12
menit
10
0menit
eluhan 6 tra4t
<radikardia
Hipotensi
ndikasikhusus pada
diseksi aorta
dan
perioperati
1 >urosemid +iuretik 100 mg $
<olus
15
menit& jam
Hipokalemia
Hipotensi
11
#rimetaph
an
6anglionik
<lo4ker 0,55 mg;menit
1
menit
10
menit
Hipotensi
leus
:etensio urin6agal napas
ndikasi
khusus padadiseksi aorta
1+ ?iedipine Fal4ium
Fhannel
<lo4ker
+ia!ali 10 mg,
dapat diulang
setelah 0
menit
15
menit
2' jam Hipotensi
#akikardia
akit kepala
"ngina
*iokardial nark
:esponse
tidak dapat
diprediksi
13
7/24/2019 Krisis Hipertensi Bab I-III
http://slidepdf.com/reader/full/krisis-hipertensi-bab-i-iii 14/14
troke
15 Flonidineimpatoliti
k entral
+ia!ali 0,10,2
mg, lalu 0,1
mg setiap jam
sampai 0, mg
(oral
0'0
menit' jam edasi
:ebound
phenomeno
n
10 Faptopril"FD
nhibitor
12,525 mg
oral
15
0mnt&' jam Hipotensi
H. Prognosis
/enyebab kematian tersering adalah stroke (25% , gagal ginjal (1)% dan gagal jantun
(1%. /rognosis menjadi lebih baik apabila penangannannya tepat dan segera.
BAB III
KESI*PULAN
Hipertensi krisis merupakan salah satu kega!atan di bidang neuro4ardio-askular yang
sering dijumpai di instalasi ga!at darurat. Hipertensi krisis terdiri dari hipertensi emergensi dan
hipertensi urgensi. eduanya harus ditangani dengan tepat dan segera sehingga prognosisnya
terhadap organ target (otak, ginjal dan jantung dan sistemik dapat ditanggulang.
1