225
KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DI TK B TKIT RAUDHATUL JANNAH BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Siti Nurhanifah NIM : 11140184000008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/ 1439 H

KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

0

KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA

PEMBELAJARAN DI TK B TKIT RAUDHATUL JANNAH

BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Siti Nurhanifah

NIM : 11140184000008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/ 1439 H

Page 2: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

0

Page 3: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

1

Page 4: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

i

Page 5: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

i

KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

DI TK B TKIT RAUDHATUL JANNAH BOGOR TAHUN AJARAN 2018/2019

Oleh

Siti Nurhanifah

N I M. 11140184000008

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kreativitas guru dalam

pengembangan media pembelajaran di kelas B TKIT Raudhatul Jannah Bogor.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Subjek

penelitian ini adalah 3 orang guru. Analisis data yang dilakukan menggunakan

analisis Miles dan Huberman dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian

data dan verifikasi atau kesimpulan. Hasil analisis data menunjukan bahwa guru

kreatif dapat dilihat dari empat aspek kreativitas yaitu kelancaran berfikir,

fleksibelitas, orisinalitas, dan elaborasi. Hasil penelitian dari empat aspek

kreativitas yang dimiliki guru tentang kreativitas guru dalam mengembangkan

media pembelajaran di TKIT Raudhatul Jannah Bogor belum semua guru

memiliki kriteria keempat aspek tersebut dikarnakan masih rendahnya

pengetahuan tentang kreativitas, namun guru terus berusaha mengasah kreativitas

di dalam dirinya agar kreativitas yang dimiliki guru TKIT Raudahtul Jannah

Bogor dapat keluar. Namun di TKIT Raudhatul Jannah Bogor terdapat salah

seorang guru yang hampir memiliki kriteria keempat aspek kreativitas tersebut.

Dibuktikan dengan guru tersebut mampu menjadi acuan guru lainnya untuk terus

mengembangkan kreativitasnya, dengan antusias memanfaatkan media yang telah

dibuatnya. Dampak dari kreativitas tersebut menjadikan anak antusias dalam

mengikuti proses pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi menyenangkan,

anak sangat antusias terhadap penggunaan media yang dibuat guru pada saat

pembelajaran, anak memiliki ketertarikan terhadap guru, memperhatikan guru

pada saat menjelaskan materi pembelajaran, dan mengikuti proses pembelajaran

hingga selesai.

Kata kunci: Kreativitas Guru, Media Pembelajaran.

Page 6: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

ii

KATA PENGANTAR

بسلم الله ال حمن الر حيم

Alhamdulillahi Robbil Aalamiin, tidak ada ungkapan yang Maha dahsyat,

yang lebih indah, untuk diungkapkan selain rasa syukur yang sedalam-dalamnya

kepada الله Subhanahu Wa Ta„ala, sang pemilik takdir. Yang memberikan nikmat

dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Kemampuan Kreativitas Guru dalam Pengembangan Media Pembelajaran

di TK-B TKIT Raudhatul Jannah Bogor”, sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

Allahumma Sholli „ala Sayyidina Muhammad, shalawat beriring salam

selalu tercurah kepada junjungan mulia Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Sang revolusioner,

sang pemimpin, sang pencerah bagi umat Islam.

Banyak tantangan dan hambatan yang penulis hadapi dalam penulisan

skripsi ini, namun berkat kesungguhan hati, kerja keras, dorongan dan juga doa

dari berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Hambatan

dan kesulitan tersebut akan menjadi pelajaran yang berharga bagi penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan

penulis sangat terbatas namun, dengan adanya bimbingan dan arahan serta

motivasi dari berbagai pihak sangat membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih sedalam-

dalamnya kepada pihak yang telah berjasa dalam penulisan skripsi ini, kepada

semua yang tercinta dan tersayang :

1. Ibunda dan Ayahanda tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan

kepada penulis baik secara moril maupun materil selama penyusunan

skripsi ini.

2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.

3. Siti Khadijah, M.A Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini.

Page 7: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

iii

4. Miratul Hayati, M.Pd Sekretaris Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia

Dini.

5. Miratul Hayati, M.Pd dan Mas Roro Diah Wahyu Lestari, M.Pd Dosen

Pembimbing yang selalu meluangkan waktunya dan membimbing serta

mengajarkan kepada penulis dengan sabar.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini yang

telah memberikan ilmu yang berguna bagi diri pribadi selama perkuliahan.

7. Intan Siti Salma, yang selalu direpotkan untuk membantu penulis dalam

mengerjakan skripsi.

8. Orang-orang yang selalu menghina penulis dan menanyakan skripsi kapan

selesai.

9. Indomie yang selalu menemani penulis disaat kelaparan dalam

mengerjakan skripsi.

10. “Seseorang” yang telah meninggalkan penulis disaat sedang putus asa

menghadapi skripsi, “KAMU AKAN MENYESAL!!”

Semoga bantuan yang tidak ternilai harganya ini mendapat imbalan

disisi الله Subhanahu Wa Ta„ala sebagai amal ibadah, Aamiin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari

berbagai pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan-perbaikan

kedepan, Aamiin Yaa Rabbal „Alamiin.

Jakarta, 2018

Penulis

Siti Nurhanifah

Page 8: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 9

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................................... 9

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................................. 10

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Kajian Teoretik ............................................................................................. 12

1. Kreativitas Guru ..................................................................................... 12

a. Hakikat Kreativitas ........................................................................... 12

b. Aspek-aspek Kreativitas ................................................................... 14

c. Kreativitas Guru ............................................................................... 15

d. Karakteristik Guru Kreatif .............................................................. 19

2. Media Pembelajaran ................................................................................ 21

a. Definisi Media .................................................................................. 21

b. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran ........................................ 23

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran AUD .............................................. 24

d. Klasifikasi Media Pembelajaran ...................................................... 29

e. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ........................................ 35

f. Pengembangan Media Pembelajaran ................................................ 38

g. Karakteristik Media Pembelajaran ................................................... 42

h. Pembuatan Media Pembelajaran ...................................................... 44

i. Evaluasi Media Pembelajaran .......................................................... 46

Page 9: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

v

3. Kreativitas Guru dalam Penggembangan Media di TK ......................... 52

B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 54

C. Kerangka Teoretik ....................................................................................... 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian ........................................................................................ 61

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 62

C. Metodologi Penelitian .................................................................................. 63

D. Sumber Data ................................................................................................. 64

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 65

F. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 66

G. Pengecekan Keabsahan Data ....................................................................... 71

H. Analisis Data ............................................................................................... 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

A. Deskripsi Data ............................................................................................. 75

B. Analisis Data ................................................................................................ 120

C. Temuan Penelitian ........................................................................................ 135

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 140

BAB V PENUTU4

A. Simpulan ..................................................................................................... 142

B. Implikasi ...................................................................................................... 144

C. Saran ............................................................................................................ 145

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 147

LAMPIRAN

Page 10: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian yang Relevan ............................... 54

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 62

Tabel 3.2 Sumber Data ............................................................................................ 64

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................................................. 67

Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Untuk Kepala Sekolah .......................................... 69

Tabel 3.5 Kisi-kisi Wawancara Untuk Guru ........................................................... 70

Tabel 4.1 Data Guru TKIT Raudhatul Jannah Bogor ............................................ 76

Tabel 4.2 Data Siswa Tahun Ajaran 2018/2019 .................................................... 77

Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana Ruang Guru ................................................ 77

Tabel 4.4 Data Sarana dan Prasarana Ruang Kelas ............................................... 78

Page 11: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis Media Visual .............................................................................. 27

Gambar 2.2 Jenis Mesia Audio ............................................................................... 28

Gambar 2.3 Jenis Audio Visual .............................................................................. 29

Gambar 2.4 Kerucut Pengalaman Edgar Dale ........................................................ 33

Gambar 2.5 Bagan Kerangka Teoritik .................................................................... 60

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data Menurut Miles dan Huberman ........ 72

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi TKIT Raudhatul Jannah .......................... 79

Gambar 4.58 Kegiatan sharing bersama guru ........................................................ 81

Gambar 4.59 Kegiatan sharing bersama guru ........................................................ 81

Gambar 4.61 Kegiatan pelatihan bersama guru-guru TK ...................................... 82

Gambar 4.33 Kegiatan membuat prakarya dengan media yang tersedia di sekolah 83

Gambar 4.35 Kegiatan membuat prakarya yang dipraktekan oleh guru ................ 84

Gambar 4.38 Kegiatan merasa menggunakan media alam .................................... 85

Gambar 4.41 Kegiatan finger painting .................................................................. 86

Gambar 4.42 Kegiatan merasa dengan media alam ............................................... 86

Gambar 4.32 Kegiatan di lingkungan sekitar ......................................................... 87

Gambar 4.34 Kegiatan di lingkungan sekitar .......................................................... 87

Gambar 4.26 Kegiatan menggunakan bahan bekas ............................................... 88

Gambar 4.21 Kegiatan prakarya dari media stik es krim dan cotton buds ............ 88

Gambar 4.30 Kegiatan dengan media yang ada di lingkungan sekolah ................ 90

Gambar 4.29 Kegiatan dengan media yang ada di lingkungan sekolah ................. 90

Gambar 4.63 Kegiatan pelatihan tentang kreativitas dan media pembelajaran ...... 92

Gambar 4.5 Media pembelajaran menggunakan bahan rumput, tanah, batu, potongan

kardus,kain perca, dan air........................................................................................ 93

Gambar 4.6 Media pembelajaran menggunakan bahan dari tisu, cat warna merah,

biru, hijau, dan kertas kosong ................................................................................. 94

Gambar 4.7 Media pembelajaran menggunakan bahan dari kertas warna, stik es krim,

dan lem. ................................................................................................................... 94

Page 12: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

viii

Gambar 4.31 Guru melakukan pembelajaran menggunakan media gambar .......... 95

Gambar 4.37 Guru melakukan pembelajaran menggunakan media gambar .......... 96

Gambar 4.40 Guru menggunakan media dari barang bekas ................................... 96

Gambar 4.19 Guru menggunakan bahan yang ada di lingkungan sekitar............... 97

Gambar 4.20 Guru menggunakan media dari stik es krim...................................... 97

Gambar 4.38 Guru melakukan pembelajaran menggunakan media gambar pada tema

panca indra (kulit). .................................................................................................. 98

Gambar 4.44 Pengeras suara yang berada di kelas B1............................................ 99

Gambar 4.40 Kegiatan merasa ................................................................................ 100

Gambar 4.41 Kegiatan finger painting .................................................................. 100

Gambar 4.42 Kegiatan meraba ............................................................................... 101

Gambar 4.26 Kegiatan fisik motorik ...................................................................... 102

Gambar 4.21 Kegiatan membuat pra karya sikat gigi ............................................. 103

Gambar 4.52 Suasana kelas B1 ............................................................................... 105

Gambar 4.45 Suasana kelas B1 ............................................................................... 105

Gambar 4.46 Suasana kelas B1 ............................................................................... 106

Gambar 4.47 Suasana kelas B2 ............................................................................... 107

Gambar 4.48 Suasana kelas B2 ............................................................................... 107

Gambar 4.49 Suasana Kelas B3 .............................................................................. 107

Gambar 4.50 Suasana Kelas B3 ............................................................................. 108

Gambar 4.51 Suasana kelas B3 ............................................................................... 108

Gambar 4.33 Kegiatan pra karya bentuk mulut serat lidah .................................... 111

Gambar 4.40 Kegiatan merasa ................................................................................ 112

Gambar 4.41 Kegiatan finger painting .................................................................. 112

Gambar 4.21 Kegiatan pra karya sikat gigi ............................................................ 113

Gambar 4.22 Kegiatan mewarnai ........................................................................... 114

Gambar 4.25 Kegiatan membuat rumah dari barang bekas ................................... 115

Gambar 4.36 Hasil karya anak membuat bentuk mulut .......................................... 115

Gambar 4.39 Hasil karya anak membuat jejak kaki ............................................... 115

Gambar 4.56 Hasil Karya anak di tempel didinding ............................................... 116

Gambar 4.57 Hasil Karya anak di tempel didinding ............................................... 116

Page 13: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

ix

Gambar 4.55 Hasil Karya guru dan murid .............................................................. 116

Gambar 4.15 Hasil Karya anak membuat mobil ..................................................... 117

Gambar 4.11 Hasil Karya anak membuat boneka ................................................... 117

Gambar 4.63 Kegiatan pelatihan tentang media pembelajaran ............................... 118

Gambar 4.62 Pelatihan finger painting ................................................................... 118

Gambar 4.64 Instrukur pkb jenjang TK .................................................................. 119

Gambar 4.60 Instrukur pkb jenjang TK .................................................................. 119

Page 14: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang pada dasarnya memiliki kreativitas dengan tingkat

yang berbeda-beda. Kreativitas seseorang tidak berlangsung dalam

kevakuman, melainkan didahului oleh hasil-hasil kreativitas orang-orang

yang berkarya sebelumnya. Dapat dikatakan juga sebagai kemampuan

seseorang menciptakan kombinasi baru dari hal yang telah ada sehingga

menghasilkan sesuatu yang baru.1 Pada perkembangan zaman manusia

wajib bersyukur kepada Tuhan yang Maha kreatif karena telah

menciptakan manusia yang sedemikian unik dan kreatif.

Guru adalah sosok manusia yang harus digugu dan ditiru. Sebagai

salah satu unsur dalam penyelenggaraan sistem pendidikan di sekolah,

guru memiliki peranan teramat penting dalam membentuk, membina serta

mencapai hasil pendidikan. Peran tersebut tentu akan sangat terasa apabila

sosok guru mengajar di daerah atau desa-desa yang jauh dari hingar bingar

kegiatan manusia seperti di kota. Peran guru kerap sekali menjadi sumber

inti dalam mentransformasi nilai-nilai ilmu pengetahuan maupun nilai-

nilai lainnya kepada anak didik sehingga kemampuan, pengetahuan, dan

keterampilan yang dimiliki guru mendominasi proses pembelajaran dan

pembentukan hasil belajar terhadap anak didiknya.2 Sebagai seorang

pendidik, guru dituntut lebih kreatif dalam penyampaian pesan dan

informasi dalam proses pembelajaran.

Guru memegang peranan penting dalam penyelenggaraan

pendidikan, di mana guru bersentuhan langsung dalam aktivitas belajar

mengajar dan berinteraksi dengan anak dalam proses pembelajaran. Guru

1 Sri Narwanti, “Creative Learning “Kiat Menjadi Guru Kreatif dan Favorit”,

(Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta: Familia Pustaka, 2011), h.7. 2 Yanti Oktavia, “Usaha Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kreativitas Guru Dalam

Pembelajaran di Sekolah”, Bahana Manajemen Pendidikan, Jurnal Administrasi Pendidikan,

2014, Volume 2 Nomor 1, h. 808.

Page 15: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

2

dituntut untuk kreatif, baik dari segi keseluruhan dalam proses belajar

mengajar maupun dari segi penampilannya. Melakukan proses

pembelajaran guru juga dituntut untuk selalu memberikan yang terbaik

kepada anak agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara optimal

dan motivasi belajar anak belajar tinggi.3 Oleh karena itu, guru memiliki

posisi yang penting, karena keberhasilan dalam proses pembelajaran

ditentukan oleh peran seorang guru.

Kreativitas dalam pembelajaran merupakan bagian dari suatu

sistem yang tidak terpisahkan dengan terdidik dan pendidik. Peranan

kreativitas guru tidak sekedar membantu proses belajar mengajar dengan

mencakup satu aspek dalam diri manusia saja, akan tetapi mencakup

aspek-aspek lainnya yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Secara

umum kreativitas guru memiliki fungsi utama yaitu membantu

menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan efesien.

Adapun pentingnya kreativitas guru dalam pembelajaran antara

lain yaitu kreativitas guru berguna dalam transfer informasi lebih utuh,

kreativitas guru berguna dalam merangsang anak untuk lebih berfikir

secara ilmiah dalam mengamati gejala masyarakat atau gejala alam yang

menjadi objek kajian dalam belajar, produk kreativitas guru akan

merangsang kreativitas anak.4 Hakikatnya, proses pembelajaran jika

dilakukan dengan baik maka bisa dikatakan kreatif. Kunci keberhasilan

pengembangan kreatif itu terletak pada mengajar dengan kreatif dan

efesien dalam interaksi yang kondusif.

Kreativitas guru dalam pembelajaran sangat berpengaruh terhadap

pemahaman anak, karena semakin guru kreatif dalam menyampaikan

materi maka semakin mudah anak memahami pelajaran dan menjadikan

anak lebih kreatif dalam belajar. Bila guru semakin kreatif dalam

pembelajaran maka anak tidak akan mengalami kejenuhan dalam

3 Mimik Supartini, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Kreatifitas Guru

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi di SDN Mangunharjo 3 Kecamatan Manyangan

Kota Probolinggo”, Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 2, 2016, h 283 4 Yanti Oktavia, op.cit, h. 809.

Page 16: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

3

mengikuti pelajaran. Guru pun akan lebih mudah menciptakan suasana

kelas yang kondusif.5 Itulah sebenarnya peranan penting dari eksistensi

guru bagi anak didiknya, sehingga guru disenangi oleh anak didiknya di

kelas.

Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi

sepenuhnya. Kreativitas memungkinkan manusia untuk meningkatkan

kualitas hidupnya. Menurut Maslow dalam jurnal Maemunah, kreativitas

itu penting karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan

(mengaktualisasikan) dirinya, dan perwujudan/aktualisasi diri merupakan

kebutuhan pokok tingkat tertinggi dalam hidup manusia.6

Adapun menurut Gutama sebagaimana yang ditulis oleh Narwanti

dalam bukunya yang berjudul “Creative Learning “ pandai saja tidak

cukup, tetapi guru harus cerdas dalam mengembangkan keterampilan dan

mencari bahan ajar yang betul-betul sesuai dengan peserta didik.

Sebenarnya pendidikan tidak hanya bergantung pada buku dan bahan ajar

atau alat peraga yang telah ada. Alam semesta sesungguhnya merupakan

sumber belajar yang tidak ada habisnya. Bagaimana memberdayakan dan

memanfaatkan alam semesta sebagai sumber belajar sangat bergantung

pada kreativitas guru dalam memotivasi dan memberikan teladan kepada

para peserta didik.7 Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat

dilakukan sesuai dengan prinsip dan konsep yang seharusnya.

Sementara itu Wijaya dalam jurnal Pentury yang berjudul

“Pengembangan Kreativitas Guru Dalam Pengembangan Kreatif

Pelajaran Bahasa Inggris”, salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia

pendidikan adalah menumbuhkan kreativitas guru. Kreativitas guru dalam

proses belajar mengajar mempunyai peranan penting dalam memotivasi

5 Mimik Supartini, op.cit, h. 284.

6 Siti Maemunah, “Kreatifitas Guru PAUD Dalam Mengembangkan Media Pembelajaran

Melalui Pemanfaatan Bahan Alam”, Majalah Ilmiah Pawiyatan, 2015, Vol. XXII No.3, h. 49. 7 Sri Narwanti, op. cit., h. 9.

Page 17: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

4

belajar anak.8 Guru yang kreatif akan memberikan inspirasi kreatif kepada

anak sehingga anak memiliki daya dorong yang kuat dalam belajar.

Kreativitas guru dalam pembelajaran sangat berpengaruh terhadap

pemahaman anak, karena semakin guru kreatif dalam menyampaikan

materi maka semakin mudah memahami pelajaran dan menjadikan anak

lebih kreatif dalam belajar. Bila guru semakin kreatif dalam pembelajaran

maka anak tidak akan mengalami kejenuhan dalam mengikuti pelajaran.

Guru pun akan lebih mudah menciptakan suasana kelas yang kondusif.9

Pengembangan kreativitas dalam kelas (pembelajaran) akan menghasilkan

anak kreatif yang memiliki kemampuan lebih tinggi dan tangguh

dibanding anak biasa (tidak kreatif).

Kreativitas juga sangat diperlukan bagi guru dalam memecahkan

permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran yang bisa menghambat

keberhasilan proses pembelajaran. Kreativitas juga sangat diperlukan bagi

guru agar mampu menyajikan pembelajaran yang menyenangkan, mampu

membuat anak termotivasi untuk belajar. Herwono dalam Narwanti juga

menyampaikan bahwa “learning is most effect ive when its fun” artinya

belajar yang efektif adalah bila belajar itu menyenangkan. Apabila seorang

guru menggunakan teori Howard Gardner tentang Multipple Intelligences

(Kecerdasan Majemuk) setidaknya ia akan mengajar secara kreatif

menggunakan sembilan cara sesuai potensi yang dimiliki peserta didik.10

Oleh karena itu, untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

guru dituntut mengembangkan kreativitasnya.

Kreativitas guru merupakan istilah yang banyak digunakan, baik di

lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Umumnya orang

menghubungkan kreativitas dengan produk-produk kreasi. Dengan kata

lain produk-produk kreasi itu merupakan hal yang penting untuk menilai

8 Helda Jolanda Pentury, “Pengembangan Kreativitas Guru Dalam Pengembangan

Kreatif Pelajaran Bahasa Inggris”, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. 4 No.3, November

2017, h.266. 9 Mimik Supartini, op cit., h. 278-279.

10 Sri Narwanti, op cit., h. 10.

Page 18: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

5

kreativitas. Slameto dalam Supartini menyatakan bahwa pada dasarnya

pengertian kreatif berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal

yang menghasilkan sesuatu yang telah ada.11

Jadi guru dituntut untuk

mampu menyediakan dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai

dengan materi agar anak lebih efektif dan efisien dalam belajar.

Sebagaimana telah diuraikan diatas, penggunaan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar akan mempermudah anak

menguasai materi pelajaran dengan tujuan menimbulkan minat, motivasi,

kreativitas, meningkatkan aktivitas anak, dan membuat pembelajaran

menjadi bermakna yang akhirnya akan meningkatkan hasil belajar anak.12

Selain menggunakan media kemampuan yang harus dikuasai guru adalah

mengembangkan media pembelajaran.

Kegiatan pengembangan ini banyak terkait dengan proses

pembuatan media yang dilakukan secara sistematis dari mulai tahap

perancangan/disain, produksi media, dan evaluasi. Tahapan-tahapan

tersebut harus dilalui secara prosedural sehingga media yang dihasilkan

memenuhi kualitas yang diharapkan.13

Diperlukan kreativitas guru dalam

menggembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi agar

anak lebih efektif dan efesien dalam belajar.

Melalui kreativitas guru, pembelajaran di kelas menjadi sebuah

aktivitas yang menyenangkan. Proses aktivitas belajar mengajar yang

menyenangkan tentunya tidak tercipta begitu saja, akan tetapi

pengelolaannya dirancang oleh guru dengan merancang fasilitas (media)

yang tepat.14

Penggunaan media dalam proses pembelajaran dapat

mempertinggi proses belajar anak dalam pembelajaran yang pada

gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.

Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap penggunaan media dalam

11

Mimik Supartini, op. cit., h. 282. 12

Ibid , h.284. 13

Mukhtar latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi”,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h.157. 14

Mimik Supartini, loc.cit.., h.284.

Page 19: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

6

pembelajaran sampai pada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar

pada anak menunjukan perbedaan yang signifikan antara pembelajaran

tanpa media dengan pembelajaran menggunakan media. Oleh karena itu

penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi

kualitas pembelajaran.15

Penggunaan media pembelajaran dalam proses

pembelajaran hendaknya bervariasi dan sesuai dengan materi yang ajarkan

agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.

Proses pembelajaran media sangat berpengaruh terhadap hasil

belajar anak. Menurut Arsyad dalam jurnal Supartini yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Kreativitas Guru

Terhadap Prestasi Belajar Anak Kelas Tinggi di SDN Mangunharjo 3

Kecamatan Manyangan Kota Probolinggo” pemakaian media

pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat menimbulkan minat yang

baru, membangkitkan motivasi/rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap anak.” menggunakan

media guru dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak

sehingga menimbulkan motivasi, dan dapat mengatasi keterbatasan indra,

ruang, dan waktu, serta dapat memberikan keseragaman pengamatan dan

persepsi, juga dapat dijadikan sebagai pengontrol arah dan kecepatan

belajar.16

Disinilah letak pentingnya media sebagai sarana penyampaian

informasi dalam proses pembelajaran.

Sementara itu menurut Hamalik dalam Arsyad pemakaian media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap anak. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi

pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan

penyampaian pesan dan isi pembelajaran pada saat itu. Selain

membangkitkan motivasi dan minat anak, media pembelajaran juga dapat

15

Mukhtar latif, dkk, op. cit., h. 151-152. 16

Mimik Supartini, op.cit. h. 278.

Page 20: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

7

membantu anak meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan

menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan

informasi. Sejalan dengan uraian ini, Yunus mengungkapkan bahwasanya

media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan dapat

menjamin pemahaman orang yang mendengarkan saja tidaklah sama

tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya

dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan

mendengarkannya.17

Ibrahim menjelaskan betapa pentingnya media pembalajaran

karena media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang

dan gembira bagi anak dan memperbarui semangat, membantu

memantapkan pengetahuan pada benak anak, serta menghidupkan

pelajaran.18

Uraian diatas dapat dilihat pentingnya media pembelajaran bagi

pembelajaran anak. Lebih lanjut Hamalik mengungkapkan bahwa guru

sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efesien

yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan

dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping

menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk

mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan

digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru harus

memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media

pembelajaran.19

Dengan demikian, kreativitas guru dan media

pembelajaran adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses

belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan.

Hasil sebelum penelitian di TKIT Raudhatul Jannah Bogor

menunjukan bahwa pada TK tersebut terdapat berbagai kekurangan

fasilitas baik sarana maupun prasarana. Hal ini terlihat di TK tersebut

belum mampu memiliki jenis media pembelajaran yang memadai dan

17

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 15-16. 18

Ibid, h. 16. 19

Ibid, h.2.

Page 21: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

8

bervariasi. Pada TK tersebut memiliki 6 kelas yaitu kelas A1, A2, A3, B1,

B2, dan kelas B3 serta hanya memiliki beberapa alat permainan di luar

kelas.

Maka dari itu dengan keterbatasan sarana dan prasarana guru

dituntut untuk memiliki seperangkat kemampuan dalam pemecahan

masalah menguasai bahan pelajaran yang akan di sajikan kepada peserta

didik dan mampu menggunakan alat dan bahan yang dapat disediakan oleh

sekolah dan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar lingkungan.

Meskipun masih rendahnya kemampuan dan wawasan guru tentang

kreativitas dalam mengembangkan media pembelajaran guru berusaha

membuat sendiri media pembelajaran yang dapat dijadikan materi

pembelajaran, hal inilah yang memotivasi guru dalam mengembangkan

media pembelajaran dimana salah satu alasannya adalah dari kurangnya

fasilitas yang ada di TK tersebut dan ingin menambah wawasan dan

kemampuan tentang kreativitas dalam mengembangkan media

pembelajaran.

Motivasi lainnya yang mendorong guru untuk kreatif dalam

mengembangkan media yaitu dapat memotivasi belajar anak agar antusias

dalam mengikuti proses pembelajaran, anak memiliki ketertarikan untuk

memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi pembelajaran, anak

senang, selalu ingin tahu, inisiatif, aktif dan berimajinasi dengan baik

sehingga mengikuti proses pembelajaran hingga selesai.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik membahas lebih lanjut

mengenai kreativitas guru dalam pengembangan media pembelajaran

dengan mengangkat judul “KREATIVITAS GURU DALAM

PENGEMBANGAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI TK B TKIT

RAUDHATUL JANNAH BOGOR”.

Page 22: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian sebelumnya maka penulis mengidentifikasikan

masalah di atas sebagai berikut:

a. Masih rendahnya kemampuan kreativitas guru dalam mengembangkan

media pembelajaran

b. Masih rendahnya wawasan guru terkait kreativitas dalam mengajar

c. Kurangnya fasilitas di TK yang mendukung kreativitas guru

d. Rendahnya motivasi dan inisiatif anak dalam belajar

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan tidak menimbulkan kerancuan yang

dikarenakan luasnya pembahasan juga keterbatasan penelitian,

kamampuan, dan pengetahuan. Untuk itu peneliti bermaksud

membatasi masalah sebagai berikut:

a. Penelitian yang dilakukan untuk melihat bagaimanakah kreativitas

guru dalam pengembangan media pembelajaran AUD.

b. Kreativitas guru yang diteliti difokuskan pada pembuatan media

pembelajaran AUD.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

- Bagaimanakah kemampuan kreativitas guru dalam pengembangan

media pembelajaran di TK Raudhtul Jannah Bogor?.

- Bagaimana upaya sekolah dalam pengembangan media

pembelajaran?.

- Bagaimana kendala dalam meningkatkan kreativitas guru dalam

pengembangan media pembelajaran?.

Page 23: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

10

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimanakah

kemampuan kreativitas guru dalam pengembangan media

pembelajaran di TK Raudhatul Jannah Bogor.

2. Kegunaan Penelitian

Secara teoritis dan praktis diharapkan penelitian ini berguna bagi

beberapa pihak sebagai berikut :

a. Secara teoritis

Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai kreativitas guru

dalam pengembangan media pembelajaran.

b. Secara praktis

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan berguna sebagai

berikut:

Dapat membantu penulis memperdalam materi yang telah di

ajarkan selama masa perkuliahan, serta menerapkan teori

yang ada ke dalam dunia pendidikan.

Dapat dijadikan acuan bagi penulis lain apabila ingin

melakukan penelitian sejenis.

2. Bagi anak, penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut:

Seorang guru yang memiliki kreativitas dalam

pengembangan media pembelajaran dapat memudahkan

anak dalam memahami pembelajaran.

3. Bagi guru, penelitian ini diharapkan berguna sebagai berikut :

Penelitian dapat berguna untuk mengembangkan ide atau

gagasan dalam mengembangkan kreativitas dalam

mengajar.

Page 24: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

11

Dapat mengembangkan profesionalitas guru karena guru

mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang

dikelolanya.

Membuat guru lebih percaya diri karena mampu mengenali

kelemahan dan kelebihan dalam mengajar.

Memberi kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan sendiri.

4. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan berguna sebagai

berikut:

Dengan adanya guru-guru kreatif dapat meningkatkan mutu

pendidikan sekolah.

Berbagai strategi/teknik pembelajaran dapat dihasilkan

sekolah dan disebarluaskan ke sekolah lain.

Sekolah memiliki guru yang berpotensi dan professional

dalam mengelola kelas.

Iklim pendidikan di sekolah lebih kondusif.

Peningkatan prestasi sekolah, dengan melihat perbaikan

proses dan hasil belajar anak.

5. Bagi Prodi, penelitian ini diharapkan berguna sebagai berkut:

Diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya tentang kreativitas.

Sebagai bahan penelitian lebih lanjut.

Page 25: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

12

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Kajian Teoretik

1. Kreativitas Guru

a. Hakikat Kreativitas

Kreatif merupakan kata dasar dari kreativitas, sedangkan

kreativitas adalah aktivitasnya. Kamus Besar Bahasa Indonesia

menyatakan kreativitas sebagai kemampuan untuk mencipta.

Adapun Wikipedia memiliki pengertian lain, kreativitas adalah

proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan dan konsep

yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran

kreatif (kadang disebut pemikiran Divergent biasanya dianggap

memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi

sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang

baru. Walaupun pengertian kreativitas seperti di atas namun sering

kali muncul definisi yang beragam, sebab pengertian kreativitas itu

tergantung pada cara kita mendefinisikannya. Tidak ada satu pun

definisi yang dianggap dapat mewakili pemahaman yang beragam

tentang kreativitas. Hal ini disebabkan karena dua alasan, yaitu:

1. Kreativitas merupakan ranah psikologis yang kompleks dan

multimensional. Yang mengandung berbagai tafsiran yang

beragam.

2. Definisi-definisi kreativitas memberikan tekanan yang berbeda-

beda, tergantung dasar teori yang menjadi acuan pembuat

definisi.20

20

Sri Narwanti, op.cit, h. 3-4

Page 26: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

13

Berikut ini dikemukakan beberapa teori tentang kreativitas, sebagai

berikut:

Munandar menambahkan bahwa kreativitas adalah

kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data,

informasi, atau unsur-unsur yang ada. Secara operasional

kreativitas dapat dirumuskan sebagai “kemampuan yang

mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan

orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi

(mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan”.21

Sementara itu Galagher mengatakan bahwa “Creativity is a

mental process by witch an individual creates new ideas or

products, or recombines exiting ideas and product, in fashion that

is novel to him or her” (kreativitas merupakan suatu proses mental

yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau

mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan

melekat pada dirinya).22

Mayesky mengutarakan bahwa kreativitas adalah cara

berfikir dan bertindak atau membuat sesuatu yang asli dari dirinya

dan mempunyai nilai bagi diri sendiri dan orang lain.23

Lebih lanjut Sternberg mengatakan bahwa kreativitas

mencerminkan kemampuan untuk menciptakan lebih banyak.

Kemampuan mencipta lebih banyak dapat diartikan sebagai

berfikir devergen atau berfikir dengan banyak jawaban atas suatu

masalah.24

21

Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: RinekaCipta,

2009, h. 81. 22

Yeni Rachnawati & Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak

“Uisa Taman Kanak-kanak”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 13. 23

Enda Puspitasari, Pemetaan Kreativitas Anak Usia 4-6 Tahun di TK Laboratorium PG-

PAUD Universitas Riau, Educhild Vol.4 No.1 Tahun 2015. 24

Ratih Kusumardani, Peningkatan Kreativitas Melalui Pendekatan Brain Based

Learning” (Jakarta: Universitas Sulta Ageng Tirtayasa, 2013), h. 144.

Page 27: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

14

Ormrod mengutarakan bahwa kreativitas bukanlah suatu

entitas tunggal yang dimiliki orang, melainkan merupakan

kombinasi dari banyak proses berfikir,karakteristik, dan perilaku

yang spesifik.25

Berdasarkan pandangan di atas dapat kita tarik kesimpulan

bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk

melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya

nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada yang

mencakup aspek-aspeknya.

b. Aspek-aspek Kreativitas

Ciri-ciri seseorang berfikir kreatif dapat dibagi menjadi dua

yaitu ciri aptitude dan nonaptitude.26

Aptitude adalah ciri-ciri yang

berhubungan dengan kognitif yang dideskripsikan dalam empat

keterampilan: (1) berfikir lancar, (2) berfikir luwes (fleksibilitas),

(3) keterampilan berfikir orisinil, (4) keterampilan berfikir

elaborasi (elaboration).27

Kreativitas dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

kemampuan berfikir kreatif, karakteristik pribadi kreatif,

kemampuan menghasilkan sesuatu yag baru. Aspek-aspek

kreativitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Kelancaran berfikir (Fluency of thinking), yaitu proses di mana

seseorang mampu menghasilkan banyak ide atau pemecahan

masalah, kemampuan untuk mencetuskan banyak gagasan

jawaban, dan memberikan banyak cara untuk melakukan

berbagai hal.

b. Keluwesan berfikir (fleksibility), yaitu kemampuan

menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara

pemikiran dalam mengatasi persoalan, memproduksi sejumlah

25

Ratih Kusumardani, loc.cit, h. 144. 26

Utami Munandar, op.cit, h. 88-89. 27

Enda Puspitasari, Pemetaan Kreativitas Anak Usia 4-6 Tahun di TK Laboratorium PG-

PAUD Universitas Riau, Educhild Vol.4 No.1 Tahun 2015.

Page 28: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

15

ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang

bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang

yang berbeda-beda. Orang kretif adalah orang ang luwes dalam

berfikir.

c. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan untuk memperkaya

dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, dan mampu

menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek

gagasan atau situasi sedemikian sehingga menjadi lebih

menarik.

d. Originalitas (originality/keaslian), yaitu kemampuan untuk

melahirkan gagasan yang baru dan unik, memikirkan cara yang

tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.28

c. Kreativitas Guru

Secara formal, menurut Undang-Undang No. 14/2005,

pasal 1, butir 1 tentang guru dan dosen, yang disebut dengan guru

adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidika formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.29

Pada dasarnya, setiap orang adalah guru, contoh yang

digugu dan ditiru. Terutama oleh anak-anak yang sering meniru

apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Biasanya,

anak-anak usia dini menerapkan apa yang mereka lihat, mereka

dengar, dan mereka rasakan dari lingkungannya. Apa yang telah

mereka dapatkan ketika masih kecil akan berbekas sangat kuat

hingga mereka dewasa. 30

Pendidik (guru) Islam harus mempunyai keistimewaan atau

kekhasan tersendiri agar tampil bebeda dengan guru yang bukan

28

Ramli Abdullah, Pembelajaran Dalam Perspektif Kreativitas Guru Dalam

Pemanfaatan Media Pembelajaran, (Lantanida Journal Vol.4 No.1, 2016), h. 37-38. 29

Andi Yudha, Mengapa Guru harus Kreatif, (Bandung: Mizan, 2009), h. 17-18. 30

Ibid, h. 18-19.

Page 29: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

16

Islam, seperti kekhasan dalam sifat-sifatnya, tingkah lakunya, dan

peranggainya.31

Islam mengajarkan bahwa pendidik (guru) memiliki

beberapa istilah seperti muallim, muaddib, murabbi, dan ustad. (1)

Mualim yaitu lebih menekannkan posisi pendidik sebagai pengajar

dan penyampai pengetahuan dan ilmu. (2) Muaddib yaitu lebih

menekankan pendidik sebagai pembina moralitas dan akhlak

peserta didik dengan keteladanan. (3) Murabbi yaitu lebih

menekankan pengembangan dan pemeliharaan baik dalam aspek

jasmaniah maupun ruhaniah. (4) Ustad merupakan istilah umum

yang sering dipakai dan memiliki cakupan makna yang luas yang

sering disebut sebagai guru.32

Pasal 28 ayat 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

menyatakan bahwa ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru

sebagai agen pembelajaran. Keempat kompetensi itu adalah

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

professional, dan kompetensi sosial.33

Dari keempat kompetensi yang dimilikinya tersebut, guru

harus mampu menjadi panutan dan mampu membangun karakter

jati dirinya. Sebagaimana visi guru yang dirumuskan oleh Ki Hajar

Dewantara, bahwa seorang pendidik itu hendak mempunyai

kepribadian: di depan menjadi teladan, di tengah membangun

karsa, di belakang memberi dorongan, tut wuri handayani.34

Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang

dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal

tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan

31

Ahmad Sulaiman, dkk, Karakteristik Guru Perspektif M. Quraish Shihab dalam Tafsir

Al-Misba, (Edu-Riligia, Vol. 1 No. 1 Januari-Maret 2017), h. 50. 32

Ibid, h. 50. 33

Fita Nur Arifah, Menjadi Guru Teladan, Kreatif, Inspriratif, Motivatif, dan

Profesional, (Yogyakarta: Araska, 2016), h. 21. 34

Ibid, h. 21.

Page 30: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

17

peserta didik secara individual, karena antara satu peserta didik

dengan yang lain memiliki perbedaan yang sangat mendasar, yang

sangat menuntut kesabaran, kreativitas, dan profesionalisme.35

Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan

memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar

dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Hal ini, guru

harus kreatif, professional, dan menyenangkan, dengan

memposisikan diri sebagai berikut:

1. Orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya.

2. Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para

peserta didik.

3. Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan

melayani peserta didik sesuai minat, kemampuan, dan

bakatnya.

4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk

dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan

memberikan saran pemecahannya.

5. Memupuk rasa percaya diri berani dan bertanggung jawab.

6. Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan

(bersilaturahmi) dengan orang lain secara wajar.

7. Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antar peserta

didik, orang lain, dan lingkungannya.

8. Mengembangkan kreativitas.

9. Menjadi pembantu ketika diperlukan.36

Menurut Abd Rahman An-Nawawi dalam Jurnal Sulaiman

menyebutkan beberapa sifat yang harus dimiliki para pendidik

(guru) yaitu:

1. Bersifat rabbani, yaitu semua aktifitas, gerak, langkah, niat, dan

ucapan, sejalan dengan nilai-nilai Islam.

35

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional “Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h. 35. 36

Ibid, h. 36.

Page 31: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

18

2. Ikhlas.

3. Penyabar.

4. Jujur, terutama adanya kesamaan antara yang disampaikan

(kepada murid) dengan yang dilakukan.

5. Selalu berusaha meningkatkan ilmu dan terus mengkajinya.

6. Menguasai berbagai metode mengajar dan mampu memilih

metode yang sesuai.

7. Mampu mengelola murid, tegas dalam bertindak, serta

meletakan berbagai kondisi dan perkembangan dunia yang

mempengaruhi jiwa, keyakinan dan pola berpikir angkatan

muda.

8. Bersikap adil dalam menghadapi peserta didik.37

Guru sebagai pendorong kreativitas, karena kreativitas

merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran, dan guru

dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukan proses

kreativitas tersebut. Kreativitas merupakan sesuatu yang bersifat

universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita.

Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu

yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau

adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Sebagai orang

yang kreatif, guru menyadari bahwa kreativitas merupakan yang

universal dan oleh karenanya semua kegiatannya ditopang,

dibimbing, dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Ia sendiri adalah

seorang kreator dan motivator, yang berada di pusat porses

pendidikan. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk

menentukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik,

sehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia memang kreatif

dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas

37

Ahmad Sulaiman, op.cit, h. 53.

Page 32: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

19

menunjukan bahwa apa yang akan dikerjakan sebelumnya dan apa

yang dikerjakan dimasa mendatang lebih baik dari sekarang.38

Guru bisa menjadi kreatif karena usaha, kegemaran,

kepedulian, komitmen tinggi terhadap tugas, dan kecintaannya

terhadap bidang pekerjaannya. Guru kreatif tidak tergantung

kepada tingkat pendidikannya, tetapi lebih kepada motivasi dan

usahanya untuk memperkenalkan sesuatu yang baru, unik,

menarik, dan menantang, sehingga anak terpacu untuk mengikuti

pembelajarann dari guru.39

Setiap guru bisa menjadi kreatif tergantung dari kecintaan

terhadap pekerjaanya dan komitmen untuk menyuguhkan sesuatu

yang baru, menarik, dan menantang. Guru kreatif ditunjukan dari

cara berfikir kreatifnya. Untuk mengembangkan cara berfikir

kreatif, diawali dengan minat guru secara continue membaca

banyak literatur semisal tentang ensiklopedia, buku-buku sains,

produk kreatif. Buku dapat dijadikan untuk memunculkan ide

kreatif, di samping menumbuhkan rasa ingin tahu untuk mencoba

sampai mencipta produk kreatif sederhana.40

d. Karakteristik Guru Kreatif

Agar membantu membantu anak tetap memiliki dan

mengembangkan potensinya, dibutuhkan seorang guru yang

memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Menyukai tantangan

Guru tidak hanya tidak terpaku pada rutinitas ataupun

mengandalkan program yang ada namun ia akan senantiasa

mengembangkan, memperbarui dan memperkaya aktivitas

belajarnya dari waktu ke waktu.

2. Menghargai karya anak

38

E. Mulyasa, op.cit, h. 51-52. 39

Manispal, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional, (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2013), h. 234. 40

Manispal, loc.cit, h. 234.

Page 33: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

20

Menghargai anak sangatlah prisipil sifatnya, tanpa sikap ini

mustahil anak akan bersedia mengekspresikan dirinya secara

bebas dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

3. Menerima anak apa adanya

Penerimaan terhadap anak, erat kaitannya dengan rasa aman.

Jika anak merasa diabaikan dan tidak diterima oleh gurunya,

maka ia akan kehilangan rasa amannya ketika berdekatan

dengan gurunya. Tanpa rasa aman, seorang anak tidak dapat

belajar dengan baik.

4. Motivator

Seorang pengembang kreativitas adalah seorang

motivator/pendorong bagi peserta didik dan seluruh komponen

akademika untuk terus mengembangkan diri dan

memaksimalkan potensi kreatif yang mereka miliki. Dengan

sikap “Tut Wuri Handayani” dari seorang guru, maka anak

akan terus mengembangkan karya-karya kreatif mereka.

5. Ekspresif

Sikap yang ekspresif dalam menunjukan penghargaan dan

bimbingan terhadap peserta didik, dapat menjadi modal

berkembangnya kreativitas pada anak.

6. Pecinta seni dan keindahan

Guru pengembang kreativitas adalah seorang pecinta seni dan

keindahan, banyak hasil karya kreativitas berbentuk karya seni.

Konsep dasar mengenai estetika memang selayaknya dimiliki

oleh guru pengembang kreativitas.

7. Memiliki kecintaan yang tulus terhadap anak

Kecintaan yang tulus terhadap anak akan memberikan

kenyamanan secara psikologis bagi anak untuk dapat dengan

tenang dan senang melakukan eksplorasi terhadap potensi

dirinya.

8. Memiliki ketertarikan terhadap perkembangan anak

Page 34: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

21

Masa The Golden Age yang dimiliki oleh anak, memerlukan

suatu pendekatan yang tepat untuk dapat memfasilitasi

optimalnya aspek-aspek perkembangan yang mereka miliki.

Guru pengembang kreativitas hendaknya memiliki kepedulian

terhadap aspek-aspek perkembangan anak.

9. Hangat dalam bersikap

Kenyamanan secara psikologis dengan menciptakan suatu

iklim yang kondusif sangat diperlukan bagi pengembangan

kreativitas.

10. Fleksibilitas

Dibutuhkan guru yang tidak kaku, luwes, dan dapat memahami

kondisi anak didik, memahami cara belajar mereka, serta

mampu mendekati anak didik melalui berbagai cara sesuai

kecerdasan dan potensi masing-masing anak.41

2. Media Pembelajaran AUD

a. Definisi Media

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara

harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam

bahasa Arab, media adalah perantara (وسا ئل) atau pengantar pesan

dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely dalam

Narwanti mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis

besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun

kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan, atau sikap. Pengertian ini, guru, buku teks, dan

lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus,

pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung

diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

41

Yeni Rachamawati & Euis Kurniati, op.cit, h. 45-50.

Page 35: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

22

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual

atau vebal. 42

Batasan lain telah dikemukakan oleh para ahli yang

sebagian diantaranya akan diberikan sebagai berikut ini. AECT

(Associaton of Education and Communication Technology) dalam

Arsyad memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi. Di samping sebagai sistem penyampai atau pengantar.43

Menurut Fleming dalam Arsyad, media sering diganti

dengan kata mediator adalah penyebab atau alat yang turut campur

tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Istilah mediator

media menunjukan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan

yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan

isi pelajaran. Disamping itu mediator dapat pula mencerminkan

pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan

peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling

canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang

menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.44

Sementara itu Hidayat mengungkapkan bahwa media

diartikan sebagai channel (saluran) karena pada hakikatnya media

membantu memperluas atau memperpanjang kemampuan manusia

untuk merasakan, mendengar dan melihat dalam batas-batas jarak,

ruang dan waktu tertentu.45

Adapun Aqib mengungkapkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dan merangsang terjadinya proses belajar pada peserta

didik.46

42

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 3. 43

Ibid, h. 3 44

Ibid, h. 3-4. 45

Syarif Hidayat, Profesi Kependidikan, (Tangerang: Pustaka Mandiri, 2012), h. 152. 46

Zainal Aqib, Model-Model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual, (Bandung:

Yrama Widya, 2013), h. 50.

Page 36: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

23

Dilain pihak, National Education Association memberikan

definisi media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak

maupum audio-visual dan peralatannya. Demikian, media dapat

dimanipulasi, dilihat, didengar, atau dibaca.47

Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa media pembelajaran merupakan alat untuk menyampaikan

pesan/informasi oleh sumber pesan/guru dan disampaikan kepada

penerima pesan/siswa, pesan yang sampaikan adalah pesan/materi

pembelajaran.

b. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Pendidikan merupakan suatu proses yang diarahkan kepada

pembentukan manusia yang diharapkan oleh masyarakat. Secara

praktis, pencapaian tujuan melalui proses pembelajaran

direncanakan oleh guru. Perkataan lain, guru hendaknya

menyediakan lingkungan pembelajaran yang serasi dengan usaha

pencapaian tujuan pendidikan. Lingkungan inilah guru dapat

mengoptimalkan penyediaan berbagai media, sehinga membantu

proses pembelajaran.48

Menurut Hamalik dalam Hasnida, media pembelajaran

menjadi jembatan antara guru dan siswa dalam pembelajaran, maka

dapat dipahami bahwa pembelajaran sangat penting bagi media

pembelajaran dalam hal-hal berikut:

1. Tujuan pembelajaran menentukan arah yang hendak dicapai

oleh media pembelajaran.

2. Tujuan pembelajaran menentukan alat atau media pembelajaran

yang akan digunakan.

3. Tujuan pembelajaran menentukan teknik penilaian terhadap

penggunaan media pembelajaran.

47

Azhar Arsyad, op.cit, h. 5. 48

Hasnida, Media Pembelajaran Kreatif Mendukung Pengajaran Pada Anak Usia Dini,

(Jakarta: luxima, 2014), h. 35.

Page 37: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

24

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara jelas, terarah,

sistemais, dan terperinci. Demikian, dapat diharapkan manfaat

yang maksimal dari media pembelajaran terhadap tujuan

pembelajaran yang hendak dicapai atau keterkaitan antara

keduanya.49

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran AUD

Jenis media yang lazim dipakai di Indonesia dalam kegiatan

pembelajaran, di antaranya:

1. Media Visual/ media grafis

Media Visual/ media grafis, adalah media yang hanya dapat

dilihat. Jenis media visual ini tampaknya yang paling sering

digunakan oleh guru pada lembaga pendidikan anak usia dini

untuk membantu menyampaikan isi dari tema pendidikan yang

sedang dipelajari. Media visual terdiri atas media yang dapat

diproyeksikan (protected visual) dan media yang tidak dapat

diproyeksikan (non-protected visual). Media grafis termasuk

media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari

sumber ke penerima pesan. Saluran yang digunakan

menyangkut dengan indera penglihatan. Pesan dituang dalam

bentuk simbol-simbol komunikasi visual. Selain sederhana dan

mudah membuatnya biayanya pun relatif murah. Lembaga

PAUD yang ada di daerah perkotaan yang memiliki

kemampuan untuk mengadakan alat proyeksi ini tentu sangat

menguntungkan, sebab pembelajaran bisa ditata lebih menarik

perhatian dibandingkan dengan media yang tidak

diproyeksikan. Pada umumnya lembaga PAUD di daerah-

daerah tertentu, terutama pedesaan, dapat menggunakan media

49

Ibid, h. 36.

Page 38: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

25

visual lainnya yang dapat dijangkau dengan harga relatif

murah, dan dapat pula dengan cara membuat sendiri.50

Beberapa contoh media grafis yang digunakan sebagai

media pembelajaran, diantaranya:

a. Gambar/foto

Mempunyai sifat konkret dapat mengatasi batasan ruang

dan waktu, mengatasi keterbatasan pengamatan (seperti

tulang daun atau serangga), dapat memperjelas suatu

masalah, harganya murah, mudah didapat, dan mudah

digunakan.

Ada enam syarat gambar/foto yang baik, sehingga dapat

dijadikan sebagai media pendidikan:

(1) Autentik (jujur/sebenarnya);

(2) Sederhana (poin-poinnya jelas);

(3) Ukuran relatif;

(4) Mengandung gerak atau perbuatan (menunjukan objek

dalam aktivitas tertentu);

(5) Gambar atau foto karya siswa sendiri akan lebih baik;

(6) Gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b. Sketsa

Gambar sederhana, atau draf kasar yang melukiskan

bagian-bagian pokonya tanpa detail. Sketsa dapat dibuat

secara cepat saat guru menerangkan dengan tujuan

mencapai inti yang ingin dibahas.

c. Diagram

Sebagai suatu gambar yang sederhana yang menggunakan

garis-garis dan simbol-simbol, diagram, atau skema

menggambarkan struktur dari objek secara garis besar.

50

Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini “Teori dan Aplikasi”,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 152-153.

Page 39: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

26

d. Bagan/chart

Mempunyai fungsi pokok menyajikan secara tertulis atau

lisan secara visual.

e. Grafik

Gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis,

atau gambar, untuk melengkapinya. Sering kali

menggunakan simbol-simbol verbal. Fungsinya adalah

untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti,

menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu

objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara

singkat dan jelas.

f. Kartun

Suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-

simbol untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat dan

ringkas atau suatu sikap terhadap orang, situasi, atau

kejadian-kejadian tertentu.

g. Poster

Gambar yang berfungsi untuk memengaruhi dan

memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.

h. Peta dan globe

Berfungsi untuk menyajikan data-data dan informasi

tengtang lokasi.

i. Papan flanel (flannel board)

Media grafis yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan

tertentu kepada sasaran tertentu pula.

j. Papan buletin (bulletin board)

Berfungsi selain menerangkan sesuatu, papan buletin

dimaksudkan untuk memberitahukan kejadian dalam waktu

tertentu. 51

51

Ibid, h. 153

Page 40: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

27

Gambar 2.1 Jenis Media Visual

Gambar / Foto

Sketsa

Diagram

Bagan

Grafik

Kartun

Poster

Peta dan globe

Papan flanel

Papan buletin

Sumber: www.edup3053.aminteach.com

Page 41: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

28

2. Media audio

Karakteristik dari media audio adalah media yang

mengutamakan indera pendengaran. Pesan-pesan yang akan

disampaikan dapat dituangkan ke dalam lambang auditif, baik

verbal (kata-kata) maupun non verbal (sound effect). Ada

beberapa jenis media yang dapat dikelompokan dalam media

audio yaitu: radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam,

dan laboratorium bahasa. Karakteristik media audio yaitu

materi tidak akan berubah, biaya produksi relatif murah,

peralatan relatif murah dibanding media lainnya.52

Gambar 2.2 Jenis Media Audio

Radio

Perekam pita magnetic

Piringan Hitam

Laboratorium Bahasa

Sumber: dianwulan28.blogspot.com.

3. Media proyeksi dia (audio-visual)

Media proyeksi dia (audio-visual): mempunyai persamaan

dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-

rangsangan visual. Perbedaanya adalah pada media grafis

52

Syarif Hidayat, op.cit, h. 157.

Page 42: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

29

dapat berinteraksi secara langsung dengan pesan media

bersangkutan, sedangkan pada media proyeksi agar dapat

dilihat oleh sasaran, ada kalanya media ini disertai dengan

rekaman audio, tetapi ada pula yang hanya visual saja.

Beberapa jenis media proyeksi anatara lain: film bingkai, film

rangkai, media transparansi, proyektor tak tembus pandang,

film, televisi, video, permainan (game) dan simulasi.53

Gambar 2.3 Media Audio Visual

Film Bingkai

Film Rangkai

Media

Transparansi

Proyektor tak

tembus pandang

Film

Televisi

Video

Permainan

(game) dan

Simulasi

Sumber: http://www.scribd.com.

d. Klasifikasi Media Pembelajaran

Ada beberapa kategori dalam mengklasifikasi jenis-jenis

media pembelajaran untuk anak usia dini yang bisa dikembangkan

sesuai dengan tahapan. Seperti yang diungkapkan oleh Wargo

53

Mukhtar Latif, dkk, op., h. 154.

Page 43: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

30

dalam Hasnida, kategori media pembelajaran yang digunakan pada

anak usia dini terdiri dari tiga tahapan, yaitu manipulative (media

kognitif), media pictorial (semi kognitif), dan media symbolic

(symbol-simbol).

1. Media manipulative

Media manipulative adalah segala benda yang dapat dilihat,

disentuh, didengar, dirasakan, dan dimanipulasikan. Hal ini

menunjukan bahwa segala sesuatu yang bisa dan biasa

ditemukan anak dalam kesehariannya dapat dijadikan media

pembelajaran yang lebih kontekstual, seperti penggunaan

kancing, gelas plastik, bola kecil, kaleng, kardus, karet gelang,

tutup botol, dll.

2. Media pictorial

Media pictorial adalah manipulasi dari media sebenarnya,

biasanya diimplementasikan dalam bentuk-bentuk gambar.

Alasan yang mendasari penyediaan media ini adalah

perkembangan pemahaman anak dari masa transisi

praoperasioanl menuju masa operasional konkret.

3. Media symbolic

Tahapan penggunaan media yang terakhir adalah media

symbolic. Media ini diberikan kepada anak yang sudah

memiliki tingkat pemahaman yang cukup matang. Media pada

tahap ini sudah tidak lagi menggunakan benda-benda atau

gambar-gambar, melainkan dengan rumus-sumus, grafik

ataupun operasional.54

Ketiga kategori di atas adalah pemahaman akan keunikan

tiap-tiap anak. Kebutuhan dan kecepatan anak sangat bervariasi

dalam menerima pembelajaran, namun yang terpenting adalah

kejelian guru dalam mengikuti prosedur kelayakan sebuah media

54

Hasnida, op.cit, h. 37.

Page 44: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

31

untuk diberikan kepada anak, yaitu dengan memerhatikan beberapa

syarat berikut menurut Charlesworth dalam Hasnida.

1. Media di desain sesuai dengan tingkat pencapaian

perkembangan anak.

2. Mudah terjangkau dan ekonomis.

3. Dapat memberi kesenangan dan aman bagi anak.

4. Praktis dan multiguna, satu media dapat dipergunakan dalam

beberapa pengembangan.

5. Sederhana, namun dapat memberikan makna pada anak.55

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan di atas dapat

dipahami bahwa dalam melaksanakan pembelajaran untuk anak

usia dini, guru perlu menyediakan media-media yang manipulative.

Media tersebut sepatutnya disesuaikan dengan tingkat kesiapan

atau kematangan anak pada rentang usianya serta dapat

dimanipulasikan dan bervariasi, sehingga menyenangkan dan

memberi kepuasan bagi anak. Menyediakan media tidak harus

berbiaya mahal, guru maupun orang tua dapat memperolehnya dari

benda-benda di sekitar lingkungan anak. Meskipun demikian,

media harus diperhatikan higienitasnya sehingga tidak membawa

penyakit dan berbahaya pada anak.56

Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan

sebagai klasifikasi penggunaan media di dalam proses belajar

adalah Dale‟s Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale).57

Kerucut pengalaman Edgar Dale pada saat ini dianut secara luas

untuk menentukan alat bantu atau media apa yang sesuai agar

siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah.58

55

Hasnida, op.cit, h. 38. 56

Hasnida, loc.cit, h. 38. 57

Azhar Arsyad, op.cit, h. 10. 58

Wina Sanjaya, Sistem Pembelajaran, (Bandung: Kencana Prenadamedia Group, 2008),

h. 199.

Page 45: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

32

Dasar pengembangan kerucut di bawah bukanlah tingkat

kesulitan, melainkan tingkat keabstrakan jumlah jenis indera yang

turut serta selama penerimaan isi pengajaran atau pesan.

Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan

paling bermakna mengenai informasi dan gagasan yang terkandung

dalam pengalaman itu, oleh karena ia melibatkan indera

penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Ini

dikenal dengan learning by doing misalnya keikutsertaan dalam

menyiapkan makanan, membuat perabot rumah tangga,

mengumpulkan perangko, melakukan percobaan di laboratorium,

dan lain-lain. Yang kesemuanya itu memberi dampak langsung

terhadap pemerolehan dan pertumbuhan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap.59

Kerucut pengalaman yang dikemukankan oleh Edgar Dale

memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang diperoleh

siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa

yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan melalui

media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa. Semakin

konkret siswa mempelajari bahan pengajaran contohnya melalui

pengalaman langsung, maka semakin sedikit pengalaman yang

akan diperoleh siswa.60

59

Azhar Arsyad, op.cit, 10-11 60

Wina Sanjaya, op.cit, h. 199-200.

Page 46: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

33

Gambar 2.4 Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Sumber: https://bagusdwiradyan.wordpress.com.

Uraian setiap pengalaman belajar seperti yang digambarkan

dalam kerucut pengalaman tersebut akan dijelaskan dibawah ini.

1. Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh

siswa sebagai hasil dari aktivitas sendiri. Siswa mengalami,

merasakan sendiri segala sesuatu yang berhubungan dengan

pencapaian tujuan. Siswa berhubungan langsung dengan objek

yang hendak dipelajari tanpa menggunakan perantara. Kerena

pengalaman langsung inilah, maka ada kecenderungan hasil

yang diperoleh siswa menjadi konkret sehingga akan memiliki

ketepatan yang tinggi.

2. Pengalaman tiruan adalah pengalaman yang diperoleh melalui

benda atau kejadian yang dimanipulasi agar mendekati keadaan

yang sebenarnya. Pengalaman tiruan sudah bukan pengalaman

langsung lagi sebab objek yang dipelajari bukan yang asli atau

yang sesungguhnya melainkan benda tiruan sangat besar

manfaatnya terutama untuk menghindari terjadinya verbalisme

Page 47: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

34

3. Pengalaman melalui drama, yaitu pengalaman yang diperoleh

dari kondisi dan situasi yang diciptakan melalui drama

(peragaan) dengan menggunakan skenario yang sesuai dengan

tujuan yang hendak dicapai. Walaupun siswa tidak mengalami

secara langsung terhadap kejadian, namun melalui drama,

siswa akan lebih menghayati berbagai peran yang disuguhkan.

Tujuan belajar melalui drama ini agar siswa memperoleh

pengalaman yang lebih jelas dan konkret.

4. Pengalaman melalui demonstrasi adalah teknik penyampaian

informasi melalui peragaan. Kalau dalam drama siswa terlibat

secara langsung dalam masalah yang dipelajari walaupun

bukan dalam situasi nyata, maka pengalaman melalui

demonstrasi siswa hanya melihat peragaan orang lain.

5. Pengalaman wisata yaitu pengalaman yang diperoleh melalui

kunjungan siswa ke suatu objek yang ingin dipelajari. Melalui

wisata siswa dapat mengamati secara langsung, mencatat, dan

bertanya tentang hal-hal yang dikunjungi. Selanjutnya,

pengalaman yang diperoleh dicatat dan disusun dalam

cerita/makalah secara sistematis. Isi catatan disesuaikan dengan

tujuan kegiatan ini.

6. Pengalaman melalui pameran. Pameran adalah usaha untuk

menunjukan hasil karya. Melalui pameran siswa dapat

mengamati hal-hal yang ingin dipelajari, seperti karya seni baik

seni tulis, seni pahat, atau benda-benda bersejarah dan hasil

tekhnologi modern dengan berbagai cara kerjanya. Pameran

lebih abstrak sifatnya dengan wisata, sebab pengalaman yang

diperoleh hanya terbatas pada kegiatan mengamati wujud

benda itu sendiri.

7. Pengalaman melalui televisi merupakan pengalaman tidak

langsung, sebab televisi merupakan perantara. Melalui televisi

Page 48: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

35

siswa dapat menyaksikan berbagai peristiwa yang ditayangkan

dari jarak jauh sesuai dengan program yang dirancang.

8. Pengalaman melalui gambar hidup dan film. Gambar hidup

atau film merupakan rangkaian gambar mati yang

diproyeksikan pada layar dengan kecepatan tertentu. Dengan

mengamati film siswa dapat belajar sendiri, walaupun bahan

belajarnya terbatas sesuai dengan naskah yang disusun.

9. Pengalaman melalui radio, tape recorder dan gambar.

Pengalaman melalui media ini sifatnya lebih abstrak

dibandingkan pengalaman melalui gambar hidup sebab hanya

mengandalkan salah satu indera saja, yaitu indera pendengaran

atau indra penglihatan saja.

10. Pengalaman melalui lambang lambang visual, seperti grafik,

gambar, dan bagan. Sebagai alat komunikasi lambang visual

dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada siswa.

Siswa lebih dapat memahami berbagai perkembangan atau

struktur melalui bagan dan lambang visual lainnya.

11. Pengalaman melalui lambang verbal, merupakan pengalaman

yang sifatnya lebih abstrak. Sebab, siswa memperoleh

pengalaman hanya melalui bahasa baik lisan maupun tulisan.

Kemungkinan terjadinya verbalisme sebagai akibat dari

perolehan pengalaman melalui lambang verbal sangat besar.

Oleh sebab itu, sebaiknya penggunaan bahasa verbal harus

disertai dengan penggunaan media lain.61

e. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Levie & Lentz dalam Arsyad mengemukakan empat fungsi

media pembelajaran, khusunya media visual, yaitu (a) fungsi

atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi

kompensatoris.

61

Wina Sanjaya, loc.cit, h. 200-203.

Page 49: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

36

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yakni menarik

dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi

pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan

atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal

pelajaran itu merupakan salah satu pelajaran yang tidak disenangi

oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan, khususnya

gambar yang diproyeksikan melalui overhead projector dapat

menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran

yang akan mereka terima. Demikian, kemungkinan untuk

memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.62

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat

kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang

bergambar. Gambar atau lambang visual dapat mengunggah emosi

dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah

sosial atau ras.63

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan

penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau

gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan

mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.64

Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari

hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks

untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam

membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan

mengingatnya kembali. Kata lain, media pembelajaran berfungsi

untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima

dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau

disajikan secara verbal.65

62

Azhar Arsyad, op.cit, h. 17. 63

Ibid, 17. 64

Ibid, 17. 65

Ibid, h. 17.

Page 50: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

37

Menurut Kemp dan Dayton, media pembelajaran dapat

memenuhi tiga fungsi utama apabila digunakan untuk perorangan,

kelompok atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:

a. Memotivasi minat/ tindakan.

b. Menyajikan informasi.

c. Memberikan intruksi.66

Dale dalam Arsyad mengemukakan bahwa bahan-bahan

audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru

berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa

tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan

modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi

pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini

dapat terealisasi:

1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas.

2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa.

3. Menunjukan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan

dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.

4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar

siswa.

5. Membuat hasil belajar bermakna bagi berbagai kemampuan

siswa.

6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran

dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang

mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.

7. Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat

membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka

pelajari.

8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu

konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.

66

Syarif Hidayat, op.cit, h. 165.

Page 51: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

38

9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang

mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat

generalisasi yang tepat.

10. Meyakini diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa

butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem

gagasan yang bermakna.67

f. Pengembangan Media Pembelajaran

Seorang guru dituntut untuk dapat merancang pembelajaran

dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber belajar

yang sesuai agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif

dan efesien.68

Salah satu kriteria yang sebaiknya digunakan dalam

pemilihan media adalah dukungan terhadap isi bahan pelajaran dan

kemudahan memperolehnya. Apabila media yang sesuai belum

tersedia maka guru berupaya untuk mengembangkan untuk

mengembangkannya sendiri.69

Penetapan rambu-rambu dan kriteria untuk pemilihan

media pembelajaran merupakan patokan yang harus dijadikan

pegangan bersama. Rambu-rambu tersebut diperlukan agar dapat

dikembangkan untuk menyediakan berbagai media pembelajaran

yang tepat dan berdaya guna tinggi. Konteks pemilihan media

pembelajaran tersebut diantaranya:

1. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya disesuaikan

dengan kebutuhan pemakai (anak usia dini) yang dilayani

serta mendukung tujuan pembelajaran.

2. Media pembelajaran yang dipilih perlu di dasarkan atas asas

manfaat, untuk apa dan mengapa media pembelajaran

tersebut dipilih.

3. Pemilihan media pembelajaran hendaknya berposisi ganda

baik berada pada sudut pandang pemakai (guru, anak)

67

Azhar Arsyad, op.cit, h. 23-24. 68

Wina Sanjaya, loc.cit, h. 198. 69

Azhar, loc.cit, h. 105.

Page 52: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

39

maupun dari kepentingan lembaga. Dengan demikian,

kepentingan kedua belah pihak akan terpelihara dan tidak ada

yang dirugikan manakala kepentingan masing-masing ada

yang kurang selaras.

4. Pemilihan media pembelajaran harus di dasarkan pada kajian

edukatif dengan memerhatikan kurikulum yang berlaku,

cakupan bidang pengembangan yang dikembangkan,

karakteristik peserta didik serta aspek-aspek lainnya yang

berkaitan dengan pengembangan pendidikan dalam arti luas.

5. Media pembelajaran yang dipilih hendaknya memenuhi

persyaratan kualitas yang telah ditentukan antara lain

relevansi dengan tujuan, persyaratan fisik, kuat dan tahan

lama, sesuai dengan dunia anak, sederhana atraktif, dan

berwarna, terkait dengan aktivitas bermain anak serta

kelengkapan yang lainnya.

6. Pemilihan media pembelajaran hendaknya memerhatikan

pula keseimbangan koleksi (well rounded collection),

termasuk media pembelajaran pokok dan bahan penunjang

sesuai dengan kurikulum baik untuk kegiatan pembelajaran

maupun media pembelajaran penunjang untuk pembinaan

bakat, minat, dan keterampilan terkait.

7. Memudahkan memilih media pembelajaran yang baik perlu

kiranya menyertakan alat bantu penelusuran informasi,

seperti katalog, kajian buku, review, atau bekerja sama

dengan sesama komponen fungsional seperti guru-guru atau

kepada pimpinan lembaga PAUD dalam forum KKG

(Kelompok Kerja Guru), misalnya para guru dari berbagai

lembaga PAUD dimungkinkan untuk saling tukar informasi

mendiskusikan berbagai hal yang berkaitan dengan

Page 53: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

40

peningkatan proses belajar mengajar (PMB) dan tentang

kondisi keberadaan media pembelajaran yang diperlukan.70

Hakikat pengembangan media bagi seorang guru dalam

pembelajaran diantaranya adalah:

1. Menyesuaikan jenis media dengan materi kurikulum

Saat memilih jenis media yang akan dikembangkan atau

diadakan maka yang harus diperhatikan adalah jenis materi

pelajaran yang mana terdapat dalam kurikulum yang dinilai peru

ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah

tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan

materi pelajaran yang dikehendaki tersebut.

2. Keterjangkauan dalam pembiayaan

Pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya

mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. Apabila

guru membuat sendiri media pembelajaran, hendaknya

dipikirkan apakah diantara sesama guru mempunyai

pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media

pembelajaran yang dibutuhkan, maka perlu dijajaki berapa besar

biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan media pembelajaran

tersebut.

3. Ketersediaan perangkat keras untuk pemanfaatan media

Pemilihan media pembelajaran sederhana (seperti media audio)

untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat

karena peralatan/fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah

atau udah diperoleh di masyarakat, selai itu sumber energi yang

diperlukan untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan media

sederhana juga cukup mudah yaitu hanya dengan menggunakan

baterai kering.

4. Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran

70

Mukhtar Latif, dkk, op.cit, h. 155-156.

Page 54: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

41

Aspek lain yang juga tidak kalah pentingnya untuk

dipertimbangkan dalam pengembangan media pembelajaran

adalah kemudahan guru atau peserta didik memanfaatkannya.

Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media pembelajaran

dikembangkan sendiri pembuatannya ternyata tidak mudah

dimanfaatan, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Media

yang dikembangkan tersebut hanya akan berfungsi sebagai

pajangan di sekolah.71

Menurut Abdullah dalam jurnalnya mengemukakan bahwa

media pengajaran ditinjau dari segi kesiapan pengadaan atau

pengembangannya dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu:

a. Media jadi (by utilization), yaitu karena sudah merupakan

komoditi perdagangan dan terdapat di pasaran serta di jual

secara bebas dalam keadaan siap pakai. Kelebihan media jadi

adalah cepat tersedia dan tidak perlu makan waktu yang lama,

di samping dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan siswa

dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b. Media rancangan (by design), yaitu karena perlu di desain dan

dipersiapkan secara khusus untuk maksud atau tujuan

pembelajaran tertentu. Untuk merancang media pengajaran

secara khusus dalam rangka memenuhi tujuan tertentu akan

lebih banyak menyita waktu, tenaga, pemikiran, dan biaya.

Penggunaan media rancangan harus melalui tahapan uji coba

terlebih dahulu apakah handal (valid) dan layak (reliable)

untuk dipakai dalam pengajaran tertentu dan dalam masa

tertentu. Untuk mendapatkan keandalan dan kelayakan suatu

media rancangan diperlukan serangkaian validasi propertinya.72

71

Ramli Abdullah, op.cit, h. 41-42. 72

Ibid, h. 45.

Page 55: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

42

g. Karekteristik Media Pembelajaran

Gerlach dan Ely mengemukakan tiga karakteristik media

berdasarkan petunjuk penggunaan media pembelajaran untuk

mengantisipasi kondisi pembelajaran di mana guru tidak mampu

atau kurang efektif dapat melakukannya. Ketiga karakteristik atau

ciri media pembelajaran tersebut adalah:73

1. Ciri fiksatif

Yaitu yang menggambarkan kemampuan media untuk

merekam, menyimpan ,melestarikan, dan merekonstruksi suatu

peristiwa atau objek.

2. Ciri manipulative

Yaitu kemampuan untuk mentranformasi suatu obyek,kejadian

atau proses dalam mengatasi masalah ruang dan waktu. Sebagai

contoh, misalnya proses larva menjadi kepompong dan

kemudian menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan waktu

yang lebih singkat (atau dipercepat dengan teknik time-lapse

recording). Atau sebaliknya, suatu kejadian/peristiwa dapat

diperlambat penayangannya agar diperoleh urut-urutan yang

jelas dari kejadian/peristiwa tersebut.

3. Ciri distributive

Yaitu menggambarkan kemampuan media mentransportasikan

obyek atau kejadian melalui ruang,dan secara bersamaan

kejadian itu disajikan kepada sejumlah besar siswa, di berbagai

tempat, dengan stimulus pengalaman yang relatif sama

mengenai kejadian tersebut.

Berdasarkan uraian sebelumnya,ternyata bahwa

karakteristik media, klasifikasi media, dan pemilihan media

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan

strategi pembelajaran. Banyak ahli, seperti Bretz, Duncan, Briggs,

Gagne, Edling, Schramm, dan Kemp, telah melakukan

73

Arsyad, op.cit, h. 113.

Page 56: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

43

pengelompokkan atau membuat taksonomi mengenai media

pembelajaran. Dari sekian pengelompokkan tersebut, secara garis

besar media pembelajaran dapat diklasifikasikan atas: media grafis,

media audio, media proyeksi diam (hanya menonjolkan visual saja

dan disertai rekama audio), dan media permainan-simulasi.74

Jenis media visual kelihatannya yang paling sering

digunakan oleh guru TK/PAUD untuk membantu menyampaikan

isi dari tema pembelajaran yang sedang dipelajari. Media visual

terdiri atas media yang dapat diproyeksikan (projected visual) dan

media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual).

Karakteristik media visual:75

a. Gambar diam atau gambar mati adalah gambar-gambar yang

disajikan secara fotografik, misalnya gambar manusia,

binatang, tempat, atau objek lain yang ada kaitannya dengan

bahan atau isi tema yang diajarkan.

b. Media grafis, karakteristik media grafis ini adalah sederhana,

dapat menarik perhatian, murah, dan mudah disimpan serta

dibawa. Media grafis berfungsi untuk menarik perhatian,

memperjelas sajian ide, mengilustrasikan, atau menghiasi fakta

yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan jika tidak

digrafiskan. Selain sederhana dan mudah digunakan, media

grafis juga mudah pembuatannya karena tidak membutuhkan

peralatan serta relatif murah ditinjau dari segi biaya.

c. Media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan

dalam pembelajaran TK/PAUD.Media model merupakan tiruan

dari beberapa objek nyata, seperti objek yang terlalu besar,

objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu kecil, objek yang

terlalu rumit untuk dibawa ke dalam kelas dan sulit dipelajari

wujud aslinya.

74

Ibid, h. 114 75

Hasnida, op.cit, h. 54.

Page 57: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

44

d. Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran

yang berfungsi untuk memberikan pengalaman langsung

(direct experience) kepada anak.

h. Pembuatan Media Pembelajaran

Tahap pembuatan media pembelajaran dapat dikatakan

kulminasi atau puncak dari tahap-tahap lain dalam pengembangan

media. Karena hal tersebut mengingat produk akhir dalam proses

pengembangan media adalah dihasilkannya media sebagaimana

yang telah direncanakan untuk kemudian digunakan dalam

pembelajaran. Sebagus apapun desain yang dirancang pada

akhirnya akan sangat bergantung pada sejauh mana produk media

jadi yang dihasilkan dan siap digunakan. Pembuatan media

pembelajaran ini adalah beberapa prinsip yang harus diperhatikan:

1. Media pembelajaran yang dibuat hendaknya multiguna.

Multiguna di sini maksudnya adalah bahwa media tersebut

dapat digunakan untuk pengembangan berbagai aspek

perkembangan anak.

2. Bahan mudah didapat di lingkungan sekitar lembaga PAUD

dan murah atau bisa dibuat dari bahan bekas/sisa. Membuat

media pembelajaran sebenarnya tidak harus selalu dengan

biaya yang mahal. Banyak sekali bahan-bahan di sekitar kita

yang dapat digunakan untuk membuatnya.

3. Tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak. Aspek

keselamatan anak merupakan salah satu hal yang harus menjadi

perhatian guru sebagai pembuat media pembelajaran.

4. Dapat menimbulkan kreativitas, dapat dimainkan sehingga

menambah kesenangan bagi anak, menimbulkan daya khayal

dan daya imajinasi serta dapat digunakan untuk bereksperimen

dan bereksplorasi.

5. Sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana. Tiap media

pembelajaran itu sudah memiliki fungsi yang berbeda antara

Page 58: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

45

yang satu dengan yang lain. Guru harus menjadikan tujuan dan

fungsi sarana ini sebagai bagian yang penting untuk

diperhatikan.

6. Dapat digunakan secara individual, kelompok, dan klasikal.

Media pembelajaran yang dirancang harus memungkinkan

anak untuk menggunakannya baik secara individual, digunakan

dalam kelompok maupun secara klasikal.

7. Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak yang berbeda

berpengaruh terhadap jenis permainan yang akan dibuat oleh

guru.76

Prinsip umum pembuatan media pembelajaran adalah sebagai

berikut:

1. Visiable: mudah dilihat, artinya media yang digunakan dapat

memberikan keterbacaan bagi yang melihatnya.

2. Interesting: menarik, sehingga terdorong untuk

memprerhatikan pesan yang disampaikan melalui media

tersebut.

3. Simple: sederhana, artinya media yang digunakan harus

memiliki nilai kepraktisan.

4. Useful: bermanfaat bagi pelajar, bermanfaat dalam pencapaian

tujuan pembelajaran yang diharapkan.

5. Accurate: benar dan tepat sasaran, artinya media yang

digunakan sesuai dengan karakteristik materi atau tujuan

pembelajaran.

6. Legitimate: sah dan masuk akal, artinya media yang digunakan

untuk kepentingan proses pembelajaran.

7. Structured: tersusun secara baik, runtut, artinya dalam

penggunaannya merupakan bagian tak terpisahkan dari materi

yang disampaikan.77

76

Mukhtar Latif, dkk, op.cit. h. 157-159. 77

Zainal Aqib, op.cit, h. 52.

Page 59: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

46

Menurut Sudjana sebagimana yang dikutip oleh Falahudin

dalam jurnalnya menjelaskan bahwa sebelum media digunakan

harus direncanakan secara matang dalam penyusunan rencana

pembelajaran. Tentukan bagian materi mana saja yang akan kita

sajikan dengan bantuan media. Rencanakan begaimana strategi dan

teknik penggunaannya. Hindari penggunaan media yang hanya

dimaksudkan sebagai selingan atau sekedar pengisi waktu kosong

saja. Jika pebelajar sadar bahwa media yang digunakan hanya

untuk mengisi waktu kosong, maka kesan ini akan selalu muncul

setiap kali pembelajaran menggunakan media. Penggunaan media

yang sembarangan, asal-asalan, atau “daripada tidak dipakai”, akan

membawa akibat negatif yang lebih buruk. Harus senantiasa

dilakukan persiapan yang cukup sebelum penggunaan media.

Kurangnya persiapan bukan saja membuat proses pembelajaran

tidak efektif dan efisien, tetapi justru mengganggu kelancaran

proses pembelajaran. Hal ini terutama perlu diperhatikan ketika

akan menggunakan media elektronik.78

i. Evaluasi Media Pembelajaran

Evaluasi merupakan bagian penting dalam pengembangan

media pembelajaran. Apapun juga media yang dibuat perlu dinilai

terlebih dahulu sebelum digunakan secara luas. Evaluasi itu

dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang dibuat tersebut

dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Hal

ini penting untuk diingat dan dilakukan, karena banyak orang

beranggapan bahwa sekali mereka membuat media pasti seratus

persen ditanggung baik. Anggapan itu sendiri tidaklah keliru,

karena sebagai pengembang media secara tidak langsung telah

menurunkan hipotesis bahwa media yang dibuat tersebut dapat

memberikan hasil belajar yang lebih baik. Hipotesis tersebut perlu

78

Iwan Falahudin, Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran, Jurnal Lingkar

Widyaiswara, Edisi 1, No 4, 2014 h. 114.

Page 60: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

47

dibuktikan dengan menguji cobakannya ke sasaran yang

dimaksud.79

a. Jenis Evaluasi Media

Ada dua macam bentuk penguji cobaan media yang kita

kenal, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi

formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi bahan-

bahan pembelajaran (termasuk kedalamnya media) untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut

dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan media

yang bersangkutan agar lebih efektif dan evisien.80

b. Prosedur/Tahapan Evaluasi Media

Prosedur atau tahapan evaluasi media terkait dengan

bagaimana langkah-langkah yang dilakukan dalam

mengevaluasi media yang telah dibuat. Sekali lagi perlu

ditegaskan bahwa dengan evaluasi ini diharapkan hasil media

yang dibuat terjamin keandalannya. Langkah atau tahapan

evaluasi media yang dap at ditempuh terdiri dari tahap

evaluasi satu lawan satu (one to one), evaluasi kelompok kecil

(small group evaluation), dan evaluasi lapangan (field

evaluation).81

i. Evaluasi Satu Lawan Atau (One to One)

Evaluasi media tahap satu lawan satu atau yang

disebut dengan istilah one to one evaluation, dilaksanakan

dengan memilih dua orang atau lebih siswa yang dapat

mewakili populasi target dari media yang dibuat. Sajikan

media tersebut kepada mereka secara individual. Kalau

media itu didesain untuk belajar mandiri, biarkan mereka

mempelajarinya sementara kita mengamatinya. Kedua

79

Mukhtar Latif, dkk, op. cit, h. 160. 80

Ibid, h. 161. 81

Azhar Arsyad, op.cit, h. 173.

Page 61: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

48

orang siswa yang dipilih tersebut hendaknya satu orang

dari populasi target yang kemampuan umumnya sedikit di

bawah rata-rata dan satu orang lain di atas rata-rata.

Prosedur pelaksanaan evaluasi media tahap satu lawan

satu ini sebagai berikut:

1. Jelaskan kepada siswa bahwa kita sedang merancang

suatu media baru dan kita ingin mengetahui

bagaimana reaksi mereka terhadap media yang dibuat

tersebut.

2. Lalu sampaikan kepada mereka bahwa apabila nanti

mereka berbuat salah, hal tersebut bukanlah karena

kekurangan mereka tetapi karena kekurangan

kesempurnaan media tersebut, sehingga perlu

diperbaiki.

3. Usahakan agar mereka bersikap relaks dan bebas

mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut.

4. Selanjutnya berikan tes awal untuk mengetahui.

Sejauh mana kemampuan dan pengetahuan siswa

terhadap topik yang dimediakan.

5. Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang kita

butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk

menyajikan/mempelajari media tersebut. Catat pula

bagaimana reaksi siswa dan bagian-bagian yang sulit

untuk dipahami, apakah contoh-contohnya,

penjelasannya, petunjuk-petunjuknya, ataukah yang

lain.

6. Berikan tes yang mengukur keberhasilan media

tersebut (post test).

7. Analisis informasi yang terkumpul, jumlah dua orang

untuk kegiatan ini adalah jumlah minimal. Setelah

selesai, bisa mencobakannya kepada beberapa orang

Page 62: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

49

siswa yang lain dengan prosedur yang sama. Anda

juga dapat mencobakannya kepada ahli bidang studi

(content expert). Mereka sering kali memberikan

umpan balik yang bermanfaat. Atas dasar data atau

informasi dari kegiatan-kegiatan tersebut akhirnya

revisi dilakukan sebelum media dicobakan ke

kelompok kecil.82

ii. Evaluasi Kelompok Kecil (Small Group Evaliation)

Pada tahap ini diujicobakan kepada sasaran/siswa

yang dipilih untuk uji coba hendaknya mencerminkan

karakteristik populasi. Usahakan sampel tersebut terdiri

dari siswa/sasaran berbagai tingkat kemampuan (pandai,

sedang, kurang pandai), jenis kelamin laki-laki dan

perempuan, berbagai usia, dan latar belakang.83

Prosedur

yang perlu ditempuh diantaranya:

(a) Jelaskan bahwa media tersebut berada pada tahap

formatif dan memerlukan umpan balik untuk

menyempurnakannya.

(b) Berikan tes awal (pretest) untuk mengukur

kemampuan dan pengetahuan siswa tentang topik

yang dimediakan.

(c) Sajikan media atau minta kepada siswa untuk

mempelajari media tersebut.

(d) Catat waktu yang diperlukan dan semua bentuk

umpan balik (langsung ataupun tidak langsung)

selama penyajian media.

(e) Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bisa

tercapai (post test).

82

Azhar Arsyad, op.cit, h. 174. 83

Sungkono, Evaluasi Media Pendidikan, evaluasi media.pdf-Adobe Reader, h.2,

(diakses pada 10-12-2018 14.48 WIB.

Page 63: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

50

(f) Analisis data-data yang terkumpul, atas dasar umpan

balik semua ini media disempurnakan.84

iii. Evaluasi Lapangan (Field Evaluation)

Evaluasi Lapangan (Field Evaluation) adalah tahap

akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan.

Usahakan memperoleh situasi yang semirip mungkin

dengan situasi sebenarnya. Setelah melalui dua tahap

evaluasi di atas tentulah media yang kita buat sudah

mendekati kesempurnaannya. Namun dengan itu masih

harus dibuktikan. Lewat evaluasi lapangan inilah

kebolehan media yang kita buat itu diuji. Pilih sekitar 30

orang siswa dengan berbagai karakteristik populasi

sasaran. Satu hal yang perlu dihindari baik untuk dua

tahap evaluasi terdahulu maupun lebih-lebih lagi untuk

tahap evaluasi lapangan adalah apa yang disebut dengan

efek halo (hallo effect). Situasi seperti muncul apabila

media kita cobakan pada kelompok responden yang salah.

Maksudnya, apabila kita membuat program media lalu

mencobakannya kepada siswa-siswa yang belum pernah

melihat program tersebut. Pada situasi seperti ini informasi

yang kita peroleh banyak dipengaruhi oleh sifat kebaruan

tersebut sehingga kurang dapat dipercaya.85

Prosedur pelaksanaannya sebagai berikut:

(a) Mula-mula pilih siswa yang benar-benar mewakili

populasi target, kira-kira 30 orang siswa. Usahakan

agar mereka mewakili berbagai tingkat kemampuan

dan keterampilan siswa yang ada. Tes kemampuan

awal perlu dilakukan bila karakteristik siswa belum

diketahui. Atas dasar itu pemilihan siswa dilakukan.

84

Azhar Arsyad, op.cit, h. 163-164. 85

Hasnida, op.cit, h. 70.

Page 64: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

51

Tetapi bila kita kenai benar-benar siswa yang akan

dipakai dalam uji coba tak perlu tes itu dilakukan.

(b) Jelaskan kepada mereka maksud uji lapangan tersebut

dan apa yang anda harapkan pada akhir kegiatan.

Pada umumnya siswa tak terbiasa untuk mengkritik

bahan-bahan atau media yang diberikan, karena

mereka beranggapan sudah benar dan efektif.

Usahakan mereka bersikap relaks dan berani

mengemukakan penilaian. Jauhkan sedapat mungkin

perasaan bahwa uji coba ini menguji kemampuan

mereka.

(c) Berikan tes awal untuk mengukur sajauh mana

pengetahuan dan keterampilan mereka terhadap topik

yang dimediakan.

(d) Sajikan media tersebut kepada mereka. Bentuk

penyajiannya tentu sesuai dengan rencana

pembuatannya: untuk prestasi kelompok besar, untuk

kelompok kecil atau belajar mandiri.

(e) Catat semua respons yang muncul dari siswa selama

sajian. Begitu pula waktu yang diperlukan.

(f) Berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian

hasil belajar siswa setelah sajian media tersebut. Hasil

tes ini (post test) dibandingkan dengan hasil tes

pertama (pre test) akan menunjukan seberapa efektif

dan efesien media yang anda buat tersebut.

(g) Ringkas dan analisislah data-data yang anda peroleh

dengan kegiatan-kegiatan tadi: kemampuan awal, skor

tes awal dan akhir, waktu yang diperlukan, perbaikan

bagian-bagian yang sulit, dan pengayaan yang

diperlukan, perbaikan bagian yang sulit, dan

Page 65: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

52

pengayaan yang diperlukan, kecepatan sajian, dan

sebagainya.

(h) Atas dasar itu media diperbaiki dan semakin

disempurnakan. Demikianlah, dengan ketiga tahap

evaluasi tersebut dapatlah dipastikan kebenaran

efektivitas dan efesiensi media yang kita

kembangkan.86

3. Kreativitas Guru dalam Pengembangan Media di TK

Dapat dikatakan bahwa perkembangan dunia pendidikan saat ini

menuntut para guru untuk lebih kreatif dan produktif. Walaupun tidak

dapat disangkal, saat ini masih banyak guru yang belum sampai ke

tahap itu. Mereka hanya menjadi guru yang sebatas mengajar saja.

Kemungkinan untuk mengembangkan atau mengkreasikan mata

pelajaran yang diampunya masih belum ada.87

Guru kreatif dapat diartikan sebagai guru yang tak pernah puas

dengan apa yang disampaikannya kepada peserta didik. Dia berusaha

menemukan cara-cara baru untuk menemukan potensi unik siswa.

Baginya, setiap tahun harus ada kreativitas yang dikembangkan dalam

dirinya. Sehingga materi yang disampaikannya tidak merupakan materi

hafalan dari tahun ke tahun.88

Apabila dia mengajar 10 tahun, maka 10 tahun itulah dia

mengulang materi yang sama tanpa ada kreativitas di dalamnya.

Padahal setiap tahun guru akan mendapatkan peserta didik yang tidak

sama dengan tahun sebelumnya. Pergeseran pemahaman anak didik

pada setiap tahunnya inilah yang mewajibkan guru untuk bertindak

86

Wina Sanjaya, op.cit, h. 164-165. 87

Afrisanti Lusinta, Buku Pintar Menjadi Guru Kreatif, Inspiratif, dan Inovatif,

(Yogyakarta: Araska, 2011), h. 53. 88

Ibid, h. 53.

Page 66: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

53

lebih kreatif dalam menyampaikan bahan ajarnya akan mudah

dipahami siswa dan siswa pun senang mendapatkannya.89

Sementara itu, guru kreatif akan dapat menangkap peluang itu dan

membuatnya menjadi guru produktif. Selalu saja ada ide-ide segar

yang membuatnya menemukan sistem pembelajaran dengan berbagai

model. Bahkan, dia mampu membuat media pembelajarannya sendiri

untuk membantu para peserta didiknya menerima materi pelajaran

dengan baik. Tak salah, bila guru seperti itu menjadi guru yang kaya.

Guru yang tak pernah kehabisan ide kreatifnya dan membuatnya

menjadi semakin produktif dalam menjadi guru di era baru.90

Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan

bagi siswa untuk belajar lebih banyak, mengerti apa yang dipelajarinya

lebih baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan

keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran.91

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar

interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih

efektif dan efisien. Secara khusus manfaat media dijabarkan

Mustikasari dalam Narwanti sebagai berikut:

1. Penyampaian informasi pembelajaran dapat diseragamkan.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja

dan kapan saja.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan

proses belajar.

8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. 92

89

Zainal Aqib, op.cit, h. 54. 90

Afrisanti Lusinta, op.cit, h. 55. 91

Sri Narwanti, op.cit, h. 38. 92

Ibid, h. 38.

Page 67: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

54

Beragamnya media yang ada tentunya guru diharapkan kreatif dan

produktif menyusun media agar benar-benar bermanfaat bagi siswa,

sebab setiap media tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan

masing-masing. Kreativitas guru menyusun media harus memerhatikan

hal-hal selagi berikut:

1. Karakteristik peserta didik.

2. Materi pelajaran yang akan disampaikan.

3. Tujuan yang hendak dicapai.

4. Sarana dan prasarana yang tersedia di lingkungan sekolah.

Hal-hal di atas penting sebab jangan sampai guru hanya membuat

media untuk keperluan kenaikan pangkat atau sertifikasi. Intinya kunci

pembuatan media adalah untuk membantu siswa lebih memahami

materi yang dipelajari.93

B. Penelitian yang Relevan

Tinjauan pustaka ini dimaksudkan untuk mengkaji hasil penelitian

yang relevan dengan penelitian penulis. Ada beberapa penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya diantaranya sebagai berikut:

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitian yang Relevan

No Nama Peneliti, Judul dan

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Nama: Cucu Sopiah (2014)

Judul: Kreativitas Guru PAUD

dalam Kegiatan Belajar

Mengajar

Hasil:

kreativitas guru PAUD dalam

kegiatan belajar mengajar

meneliti tentang

kreativitas guru

PAUD

terletak pada kreativitas

yang digunakan.

Peneliti meneliti

tentang kreativitas guru

dalam mengembangkan

media pembelajaran

sedangkan penelitian

93

Ibid , h. 39-40.

Page 68: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

55

dipengaruhi oleh beberapa faktor

yang mempengaruhi subjek

tersebut dapat menjadi pribadi

yang kreatif diantaranya yaitu

keterbukaan seorang guru

PAUD harus lebih terbuka

dengan pengetahuan yang baru,

agar dapat mengetahui

informasi-informasi terbaru yang

dapat diaplikasikan untuk

KBM.94

Cucu Sopiah meneliti

tentang kreativitas guru

dalam kegiatan belajar

mengajar.

2 Ramli Abdullah (2016)

Pembelajaran dalam Perspektif

Kreativitas Guru dalam

Pemanfaatan Media

Pembelajaran

Kreativitas guru suatu mata

pelajaran dalam memanfaatkan

media pembelajaran belum

begitu maksimal. Bahwa guru

menggunakan media berupa

buku, papan tulis, dan spidol.

Akan tetapi dalam merancang

atau mendesain media sendiri

yang berhubungan dengan

materi pelajaran guru belum bisa

melakukannya. Kendala yang

dihadapi guru dalam kegiatan

pembelajaran adalah kurangnya

Meneliti tentang

kreativitas guru

dalam

mengembangkan

media

pembelajaran serta

kendala yang

dihadapi guru.

Perbedaannya pada

hasil kreativitas guru

dan lokasi penelitian.

94

Cucu Sopiah, Kreativitas Guru PAUD dalam Kegiatan Belajar Mengajar, Vol : XXI,

No : 1, Maret 2014

Page 69: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

56

fasilitas media pembelajaran di

sekolah.95

3 Siti Maemunah (2015)

Kreativitas Guru PAUD Dalam

Mengembangkan Media

Pembelajaran Melalui

Pemanfaatan Bahan Alam

guru dapat memanfaatkan

bahan-bahan alam dan bahan

bekas yang ada di lingkungan

sekitar untuk digunakan sebagai

media dan alat permainan bagi

anak usia dini. Selain itu, juga

dapat meminimalisir

penggunaan dana dalam

kegiatan pembelajaran sehingga

tidak membebani lembaga

pendidikan maupun orang tua

murid. Artinya dapat dikatakan

dalam penelitian ini guru dapat

dikatakan sudah kreatif dalam

mengembangkan media

pembelajaran.96

sama meneliti

tentang kreativitas

guru dalam

mengembangkan

media

pembelajaran.

Perbedaanya ada pada

penelitian yang di

lakukan oleh Siti

Maemunah

memanfaatkan media

dari bahan alam.

4 Ummi Kalsum, Thamrin, Halida

Profil Guru Kreatif dlam

Mengembangkan Media

Sama meneliti

tentang kreativitas

guru dalam

Perbedaannya pada

lokasi penelitian.

95 Ramli Abdullah, Pembelajaran dalam Perspektif Kreativitas Guru dalam Pemanfaatan

Media Pembelajaran, (Lantanida Journal Vol.4 No.1, 2016).

96

Siti Maemunah , Kreativitas Guru PAUD Dalam Mengembangkan Media

Pembelajaran Melalui Pemanfaatan Bahan Alam, 2015.

Page 70: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

57

Pembelajaran Pada Anak Usia

4-5 Tahun di TK

Dapat disimpulakan bahwa

profil guru kreatif dalam

mengembangkan media

pembelajaran pada anak usia 4-5

tahun di Taman Kank-kanak

Mutiara Kecamatan Sungai

Kakap Kabupaten Kubu Raya

adalah Karakteristik profil guru

kreatif dilihat dari segi proses,

person, produk, dan press. Guru

selalu memberikan sesuatu yang

baru untuk disuguhkan kepada

anak, menyuguhkan warna yang

menarik pada media, respon

anak terhadap media yang

dikembangkan oleh guru pada

saat proses pembelajaran terlihat

sangat senang dan anak memiliki

ketertarikan dengan media

pembelajaran. Kesulitan yang

dialami oleh guru dalam

mengembangkan media

pembelajaran yaitu keterbatasan

dana sehingga mengharuskan

guru untuk membuat sendiri

media pembelajaran dengan

menggunakan bahan yang

mengembangkan

media

pembelajaran serta

kendala yang

dihadapi oleh guru.

Page 71: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

58

seadanya yang disediakan di

sekolah.97

5 Mohamad Muspawi dan

Maryono (2014)

Kreativitas Guru dalam

Menggunakan Media

Pembelajaran

kondisi pemanfaatan media yang

dilakukan oleh para guru SDN

No.67/ VII Pulau Arp I

Kecamatan Pelawan Kabupaten

Sarolangon untuk kondisi saat

ini boleh dikatakan masih lemah.

Yang mana mayoritas dari guru

yang ada belum begitu kreatif

dalam menggunakan media-

media yang tersedia. Ditemukan

bahwa faktor-faktor penghambat

dalam proses pembelajaran di

SD No.67/ VII Pulau Aro I

Kecamatan Pelawan Kabupaten

Sarolangun ialah Kekurangan

finansial, Kurang menguasai

cara penggunaan media, Sarana

dan prasaran yang kurang

memadai.98

Meneliti tentang

kreativitas guru

dalam

mengembangkan

media

pembelajaran serta

kendala yang

dihadapi guru.

Perbedaanya pada hasil

kreativitas guru dan

lokasi penelitian.

97 Ummi Kalsum, Thamrin, Halida, Profil Guru Kreatif dlam Mengembangkan Media

Pembelajaran Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK.

98

Mohamad Muspawi dan Maryono, Kreativitas Guru dalam Menggunakan Media

Pembelajaran,2014.

Page 72: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

59

C. Kerangka Teoretik

Menurut Munandar sebagaimana yang dikutip oleh Kusumardani

dalam jurnalnya, mengutarakan bahwa kreativitas dipengaruhi oleh empat

aspek, yaitu pribadi (Person), pendorong (Press), proses dan produk. atau

lebih dikenal dengan 4P dalam kreativitas. Jadi, kreativitas bukan semata

tentang produk atau hasil, tetapi juga tentang termotivasinya seseorang

pribadi yang kreatif untuk terlibat dalam proses berfikiri kreatif sehingga

menghasilkan produk kreatif.99

Adapun proses kreatif hanya akan terjadi jika dibangkitkan melalui

masalah yang memacu pada empat aspek kreativitas yaitu,

menggambarkan aspek kelancaran berfikir (fluency of thinking), yaitu

kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan suatu

masalah. Kedua, keluwesan (flexibility), yaitu kemampuan untuk

menghasilkan berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah di

luar kategori yang biasa. Ketiga, keaslian (originality), yaitu kemampuan

memberikan respons yang unik atau luar biasa. Keempat, kerincian

(elaboration), yaitu kemampuan menyatakan pengarahan ide secara

terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan.100

Guru kreatif sebagai pemegang peranan utama dalam pembelajaran

diharapkan dapat memilih media pembelajaran yang tepat sehingga

pembelajaran dapat berjalan dengan optimal. Selain guru sebagai sumber

belajar, media pembelajaran memberikan sumbangan yang signifikan

terhadap kesuksesan pembelajaran. Antara guru dengan media sama-sama

menunjang pembelajaran secara efektif dan efisien. Kerangka di bawah ini

menjelaskan bahwa kreativitas guru dikembangkan dari kajian teori dan

penelitian terdahulu. Kreativitas guru dimaksud kreativitas dan

profesionalitas guru dalam pengembangan media pembelajaran dalam

rangka memotivasi peserta didik agar proses pembelajaran menarik dan

dapat meningkatkan kualitas serta prestasi belajar peserta didik.

99

Ratih Kusumardani, Peningkatan Kreativitas Melalui Pendekatan Brain Based

Learning, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 9 Edisi 1, April 2015, h. 144-145. 100

Yeni Rachnawati & Euis Kurniati, loc.cit, h. 14-15.

Page 73: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

60

Berdasarkan uraian di atas, berikut ini adalah bagan dari kerangka berfikir

sebagai berikut:

Gambar 2.5 Bagan Kerangka Berfikir.

Kreativitas

Fluency

Kelancaran

Flexibility

Kelenturan

Originality

Orisinalitas

Elaboration

Kerincian

Kreativitas guru

Hasil Kreativitas Guru dalam Pengembangan

Media Pembelajaran

Media Pembelajaran

Page 74: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

61

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di TKIT Raudhatul Jannah yang berlokasi di

Jl. Nurul Aini S. Gatam Kp. Gugunung rt/rw 003/003 Des. Banjar Wangi

Kec. Ciawi Kab. Bogor Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada semester

II tahun ajaran 2018/2019. sekolah ini mempunyai 6 ruangan kelas yang

terdiri dari kelas A1, A2, A3, B1, B2, dan B3 Jumlah siswa di TK B

Raudhatul Jannah pada setiap kelasnya rata-rata berjumlah 20 siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada guru TK B yang

setiap kelasnya hanya berjumlah 1 orang guru dan kepala sekolah hanya

mengijinkan peneliti untuk meneliti kelas TK B saja.

TK Raudhatul Jannah dalam menerapkan pembelajaran menggunakan

acuan kurikulum 2013. Lingkungan di sekitar sekolah cukup tenang

karena berada di tengah perkampungan penduduk. Suasana kelas penuh

dengan hasil karya yang dibuat oleh guru dan murid sebagai media

pembelajaran di TK tersebut. Hal ini terlihat dari TK tersebut belum

mampu memiliki jenis media pembelajaran yang memadai dan bervariasi

karena kurangnya fasilitas. Di samping itu guru sebagai seorang

profesionalisme dalam melaksanakan tugasnya, berupaya mengadakan

media pembelajaran yang belum tersedia di sekolah tersebut. Hal ini

menjadi keharusan bagi guru dalam mencapai tujuan pembelajaran

terhadap kemampuan kreativitasnya dalam mengambangkan media

pembelajaran di sekolah tersebut.

Kreativitas guru membuat media pembelajaran anak-anak di TKIT

Raudhatul Jannah sangat antusias terhadap penggunaan media yang dibuat

guru, anak memiliki ketertarikan untuk memperhatikan guru pada saat

menjelaskan materi pembelajaran, anak senang, selalu ingin tahu, dan

mengikuti proses pembelajaran hingga selesai.

Page 75: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

62

Sarana dan prasarana yang ada di TKIT Raudhatul Jannah meliputi

kantor kepala sekolah, ruang kelas, kamar mandi, dapur, sarana

pembelajaran masih kurang untuk kebutuhan dan usia anak. Ruang kelas

di TK Raudhatul Jannah ini sudah cukup memadai untuk melakukan

proses belajar mengajar, karena setiap kelas diberikan ventilasi udara yang

cukup.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan setting penelitian maka tempat dan waktu penelitian adalah

sebagai berikut:

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di TK B TKIT Raudhatul Jannah

Bogor.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang direncanakan penulis akan dilaksanakan pada

semester genap tahun ajaran 2018/2019, sebagaimana yang ditulis

dalam table sebagai berikut:

Tabel 3.1

Waktu Pelaksanaan Penelitian

No

Bentuk Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Agst Sept

1 Observasi

2 Penyusunan Proposal

Skripsi & Perbaikan

3 Seminar Proposal &

Perbaikan

4 Penelitian Ke Lapangan

5 Analisis Data

Page 76: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

63

C. Metodologi Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian metode kualitatif, yaitu

penelitian dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi

objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang

dikumpulkan terutama data kualitatif. Proses penelitian yang dimaksud

antara lain melakukan observasi terhadap orang dalam kehidupannya

sehari-hari, berinteraksi dengan mereka, dan berupaya memahami bahasa

dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.101

Bogdan dan Taylor mengemukakan penelitian kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut

mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara

utuh (holistik).102

Oleh karena itu penggunaan pendekatan kualitatif dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan deskriptif.

Disimpulkan bahwa konsep penelitian kualitatif sebenarnya

menekankan pada proses dan sifat realita yang dibangun secara sosial.

Peneliti sangat berperan penting dan penuh dengan nilai. Salah satu

argumen yang harus dikedepankan oleh peneliti kualitatif adalah keunikan

manusia dan fenomenanya yang tidak dapat dianalisis dengan pendekatan

positivis, sehingga menuntut peneliti untuk melakukan pengamatan

langsung di lapangan. Data yang diperoleh dari lapangan dianalisis dengan

non-statistik sekalipun penelitian kualitatif tidak tabu dengan angka atau

bilangan.103

Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap data dan informasi

sebanyak mungkin tentang kemampuan kreativitas guru dalam

pengembangan media pembelajaran di TK B TKIT Raudhatul Jannah

Bogor. Penelitian ini tidak diarahkan pada kesimpulan salah-benar, tidak

menguji suatu hipotesis diterima-ditolak, tetapi lebih ditekankan pada

101

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h.

140. 102

Ibid, h. 140-141. 103

Ibid, h. 143.

Page 77: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

64

pengumpulan data untuk mendeskripsikan keadaan sesungguhnya yang

terjadi di lapangan secara mendalam.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualitatif menurut Spradley

sebagaimana yang dikutip Sugiyono dinamakan “social situation” atau

situasi social yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku

(actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi

social tersebut, dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin

diketahui “apa yang terjadi” di dalamnya. Pada situasi sosial atau objek

penelitian ini dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-

orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu.104

Tabel 3.2

Sumber Data Penelitian Kreativitas Guru dalam Pengembangan Media

Pembelajaran

No Sumber

data

Teknik Instrumen

1 Kepala

Sekolah

Wawancara

Dokumentasi

Pedoman wawancara

kepala sekolah

Catatan dokumentasi

2 Guru Observasi/Catatan

Lapangan

Wawancara

Dokumentasi

Observasi/Catatan

lapangan

Pedoman wawancara

kepala sekolah

Catatan dokumentasi

104

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), h. 215.

Page 78: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

65

3 Anak Catatan Observasi/Catatan

Lapangan

Dokumentasi

Form observasi/catatan

lapangan

Catatan dokumentasi

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis mewawancarai beberapa

elemen dalam lembaga yang terkait yang penulis lakukan secara berkala.

Sumber data dalam penelitian ini adalah seseorang yang memberikan

informasi dan keterangan yang berkaitan dengan kreativitas guru dalam

pengembangan media pembelajaran. Selain itu dokumen, foto atau data

yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, yang berfungsi

sebagai pelengkap data primer. Jenis sumber data yang digunakan dalam

pelaksanaan penelitian ini meliputi:

1. Hasil observasi/catatan lapangan selama proses penelitian.

2. Wawancara dengan guru kelas dan kepala sekolah terkait.

3. Dokumentasi yang diperoleh selama proses pembelajaran.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini berupa wawancara yang bersifat

terbuka dan tidak terstruktur, maksudnya adalah mengobservasi apa

adanya dalam kenyataan dan mengajukan pertanyaan wawancara

menurut perkembangan wawancara itu berdasarkan ucapan dan buah

pikiran yang dicetuskan orang yang di wawancarai. Pedoman

wawancara hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan

ditanya.105

Lebih lanjut, dalam penelitian ini, peneliti akan mewawancarai

guru dan kepala sekolah di TKIT Raudhatul Jannah Bogor.

Wawancara dilaksanakan ketika proses belajar mengajar selesai dan

105

Pentury, op.cit, h. 268.

Page 79: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

66

digunakan untuk memperoleh data terkait dengan kreativitas guru

dalam pengembangan media pembelajaran. Wawancara dilakukan

sekitar 30 menit menggunakan teknik wawancara tidak tersetruktur.

2. Observasi/catatan lapangan

Observasi merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data

berupa pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku,

obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan untuk

mendukung suatu penelitian.106

Dalam penelitian ini instrumen

observasi berupa lembar catatan lapangan yang berisi pernyataan

berdasarkan aspek yang diamati dan memberikan penjelasan. Dalam

proses observasi, peneliti mengamati secara langsung kreativitas guru

dalam mengembangkan media pembelajaran.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber non manusia, karena sumber ini

adalah sumber yang cukup bermanfaat, dan juga sumber yang stabil

dan akurat untuk kondisi yang sebenarnya serta dapat dianalisis secara

berulang-ulang dengan tidak mengalami perubahan.107

Pengumpulan

dokumen pada penelitian ini berupa gambar, tulisan, dan karya-karya

yang berhubungan dengan perkembangan emosi anak.

Dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data-data tentang

sejarah berdirinya sekolah, daftar guru, daftar anak, daftar tenaga

administrasi, prestasi belajar, foto, video, dan berbagai kegiatan belajar

anak, juga untuk menggali data mengenai masalah yang sedang diteliti.

F. Instrumen Penelitian

Penelitian kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum

jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri.

Tetapi setelah masalahnya yang akan dipelajari jelas, maka dapat

dikembangkan suatu insrtumen.108

Menurut Nasution dalam Sugiyono,

106

Jonatha n Sarwono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2006), h. 224 107

Pedoman Penulisan skripsi, (Jakarta: UIN Jakarta, 2013), h. 67 108

Sugiyono, op.cit, h. 223.

Page 80: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

67

menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain

daripada menjadikan manusia sebagai instrument penelitian utama.

Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang

pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang

digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat

ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu

dikembangkan sepanjang penelitian itu. Keadaan yang serba tidak pasti

dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri

sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.109

Agar mendapat instrument penelitian yang lebih baik, maka

sebelum instrument disusun, peneliti terlebih dahulu menyusun kisi-kisi

instrument. Selanjutnya akan dijadikan acuan dalam menyusun instrument

penelitian. Kisi-kisi instrument yang disusun peneliti dibuat dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kemampuan Kreativitas Guru dalam Pengembangan Media Pembelajaran

Variabel

Aspek

Indikator

Teknik

pengumpulan data

Kreativitas

Guru dalam

Mengembang

kan media

pembelajaran

Kelancaran

(Fluency)

a. Kelacaran dalam

menghasilkan ide/

pemecahan masalah

terhadap media AUD.

Wawancara,

Observasi/Catatan

lapangan,

Dokumentasi.

b. kelancaran dalam

memberikan alternatif cara

pengembangan media AUD.

Wawancara,

Observasi/Catatan

lapangan,

Dokumentasi.

Fleksibilitas a. fleksibilitas/keluwesan Wawancara,

Observasi/Catatan

109

Ibid, h. 223.

Page 81: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

68

dalam mengatasi kendala

atau masalah dalam

mengembangkan media

pembelajaran

lapangan,

Dokumentasi.

b. fleksibilitas/keluwesan

dalam memanfaatkan bahan-

bahan yang ada untuk

membuat media

pembelajaran

Wawancara,

Observasi/Catatan

lapangan,

Dokumentasi.

Elaborasi a. elaborasi dalam

memperkarya dan

mengembangkan media

pembelajaran.

Wawancara,

Observasi/Catatan

lapangan,

Dokumentasi.

b. elaborasi dalam memperinci

detail-detail media di kelas

sehingga lebih menarik

Wawancara,

Observasi/Catatan

lapangan,

Dokumentasi.

Orisinalitas a. Orisinalitas dalam

menciptakan media yang

baru dan unik

Wawancara,

Observasi/Catatan

lapangan,

Dokumentasi.

b. Orisinalitas dalam

menciptakan media yang

tidak biasa.

Wawancara,

Observasi/Catatan

lapangan,

Dokumentasi.

Page 82: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

69

Tabel 3.4

Instrumen Penelitian

Kisi-kisi Wawancara Untuk Kepala Sekolah

No Pertanyaan Penelitian Jawaban

1 Apa tanggapan kepala sekolah tentang kreativitas

guru?

2 Bagaimana kreativitas guru di TK ini?

3 Usaha apa yang dilaksanakan untuk mengembangkan

kreativitas guru?

4 Bagaimana guru menghasilkan berbagai ide dalam

memecahkan masalah terhadap media AUD yang ada?

5 Bagaimana guru dalam memberikan alternatif cara

pengembangan media AUD?

6 Apa saja kendala yang dihadapi sekolah dalam

mengambangkan media pembelajaran?

7 Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala tersebut?

8 Apa saja bahan-bahan yang digunakan dalam

mengembangkan media pembelajaran?

9 Bagaimana cara guru mengembangkan media

pembelajaran?

10 Bagaimana cara guru memanfaatkan media yang telah

dikembangkan?

11 Apa saja media menarik yang dibuat oleh guru?

12 Bagaimana guru menciptakan media tersebut?

13 Bagaimana prestasi guru di TK ini?

14 Bagaimana kondisi media pembelajaran di sekolah tk

ini?

Page 83: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

70

Tabel 3.5

Instrumen Penelitian

Kisi-kisi Wawancara Untuk Guru

No Pertanyaan Penelitian Jawaban

1 menurut bapak/ibu sendiri arti dari kreatif itu seperti apa?

2 Apakah latar belakang pendidikan yang bapak/ibu tempuh?

3 Bagaimana ibu menghasilkan berbagai ide dalam memecahkan

masalah terhadap media AUD yang ada?

4 Bagaimana guru dalam memberikan alternatif cara

pengembangan media AUD?

5 Apa saja kendala yang dihadapi/faktor penghambat kreativitas

guru dalam mengembangkan media pembelajaran?

6 Bagaimana usaha yang dilaksanakan untuk mengatasi kendala

tersebut?

7 Apa saja faktor pendukung kreativitas ibu dalam

mengembangkan media pembelajaran?

8 Apa saja bahan-bahan yang digunakan dalam mengembangkan

media pembelajaran?

9 Bagaimana cara ibu mengembangkan media pembelajaran?

10 Bagaimana cara ibu memanfaatkan media yang telah

dikembangkan?

11 bagaimana langkah-langkah pembelajaran yang anda lakukan?

12 Bagaimana cara ibu membuat media pembelajaran?

13 Media apa yang sering ibu pakai dalam proses belajar

mengajar?

14 Adakah prestasi yang pernah ibu dapatkan selama mengajar di

TK ini?

15 Adakah Pelatihan yang pernah ibu ikuti dalam

mengambangkan media?

Page 84: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

71

16 Berapa jumlah peserta didik yang belajar di kelas ibu saat ini?

17 Bagaimana keadaan peserta didik di kelas ini?

18 Bagaimana hasil yang dicapai dengan adanya kreativitas guru

dalam mengembangkan media pembelajaran terhadap proses

pembelajaran?

G. Pengecekan Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji

validitas dan reliabilitas, karena dalam penelitian kualitatif kriteria utama

pada data penelitian adalah valid, reliable, dan obyektif. 110

Pemeriksaan

keabsahan data penelitian kualitatif dilakukan dengan teknik-teknik

berikut ini:111

1) Triangulasi

Memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperlian

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi

dalam pengujian ini diartikan sebagai data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat

beberapa triangulasi yaitu sebagai berikut:

a) Triangulasi sumber, berarti membandingkan dan mengecek baik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

b) Triangulasi metode, yaitu melakukan perbandingan, pengecekan

kebenaran dan kesesuaian data penelitin melalui metode yang

berbeda.

H. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif di TKIT Raudhatul Jannah

Bogor dilakukan sejak sebelum terjun ke lapangan, observasi, selama

pelaksanaan penelitian di lapangan dan setelah selesai penelitian di

lapangan. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi

110 Ibid, h. 267.

111 Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan

Kelas & Studi Kasus, (Sukabumi: Jejak, 2017), h. 94.

Page 85: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

72

dan dokumentasi. Analisis data yang bersifat kualitatif yang dimaksud

adalah menghubungkan antara kerangka teori dengan kenyataan yang ada.

Kenyataan tersebut dapat dipahami melalui bermacam-macam kegiatan

yang ada hubungannya dengan kreativitas guru dalam pengembangan

media pembelajaran dalam bentuk laporan dan membuat kesimpulan agar

mudah untuk dipahami.

Sesuai dengan jenis penelitian di atas, maka peneliti menggunakan

model interaktif dari Miles dan Huberman untuk menganalisis data hasil

penelitian. Miles dan Huberman dalam Sugiyono mengemukakan bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah

jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction (reduksi data),

data display (penyajian data), dan conclustion drawing/ferivication

(kesimpulan, penarikan atau verifikasi).112

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data Menurut Miles dan

Huberman

112

Ibid, h. 246.

Pengumpulan

Data

Reduksi Data Kesimpulan-

kesimpulan,

Penarikan/Verifikasi

Penyajian

Data

Page 86: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

73

Komponen-komponen analisis data model interaktif dijelaskan

sebagai berikut:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera

dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.113

Pada tahap ini, peneliti

melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah, mengkategorikan

dan membuat abstraksi dari catatan lapangan, wawancara dan

dokumentasi.

2. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan

Huberman dalam Sugiyono menyatakan “the most frequent form of

display data for qualitative research data in the past has been

narrative text”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.114

Display data ini dilakukan dengan memaparkan data dengan memilah

inti informasi terkait dengan fokus penelitian, data yang didapat

berupa kalimat, kata-kata yang berhubungan dengan fokus penelitian,

sehingga sajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun

secara sistematis yang memberikan kemungkinan untuk ditarik

kesimpulan.

113

Sugyono, op.cit, h. 247. 114

Ibid, 249.

Page 87: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

74

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Tahap penarikan kesimpulan atau verifikasi adalah suatu tahap

lanjutan di mana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari

temuan data. Ini adalah interpretasi peneliti atas temuan dari

wawancara atau sebuah dokumen.115

Kesimpulan dalam penelitian

kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah

dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah

penelitian berada di lapangan.116

Ketiga tahap yang direkomendasikan oleh Miles dan Huberman

tersebut memperlihatkan bahwa analisis data dalam penelitian

kualitatif adalah proses kategorisasi data atau dengan kata lain proses

menemukan pola atau tema-tema dan mencari hubungan antara

kategori yang telah ditemukan dari hasil pengumpulan data. Tiga tahap

yang mereka sampaikan merupakan proses yang dilakukan dalam

menganalisis data dalam penelitian kualitatif.117

115

Afrizal, loc.cit, h.180. 116

Sugyono, op.cit, h. 252-253. 117

Afrizal, loc.cit, h. 180.

Page 88: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Lokasi

a. Profil

Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian ini yaitu

TKIT Raudhatul Jannah Bogor. Sekolah ini berlokasi di Jl. Nurul

Aini, S. Gatam Gugunung Banjarwangi, Ciawi – Bogor, Jawa

Barat. Tepatnya kurang lebih dari 3 KM jarak ke pusat kecamatan

dan kurang lebih dari 15 KM ke pusat otoda. TKIT Raudhatul

Jannah Bogor memiliki 10 orang guru yang terdiri dari 1 kepala

sekolah, 1 guru tata usaha, 3 guru kelas TK B, 3 guru kelas TK A,

dan 2 guru bantu. Jumlah siswa pada tahun ajaran 2008/2019

sebanyak 100 siswa yang tebagi menjadi kelompok A sebanyak 42

siswa dan kelompok B sebanyak 58 siswa.

TKIT Raudhatul Jannah memiliki tujuan pendidikan yaitu

Membantu dalam Proses Pendidikan, Pengajaran, dan Pembinaan

Anak-anak Muslim Sejak Dini Agar Menjadi Anak Yang Betaqwa

Kepada Allah, Ber Amal Sholeh dan Siap Memasuki Jenjang

Pendidikan Yang Lebih Tinggi. Adapun visi dan misi TKIT

Raudhatul Jannah yaitu:

a. Visi Sekolah :

Membentuk Generasi Yang Memiliki Pondasi Karakter Islam,

Cerdas, Kreatif, dan Mandiri Agar Dapat Beradaptasi dan

Bersaing Dalam Era Globalisasi

b. Misi Sekolah:

1. Mewujudkan pembelajaran yang menekankan pada

keimanan dan ketaqwaan.

Page 89: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

76

2. Memberikan pelayanan yang baik untuk anak usia dini

yang merancang KBM yang PAIKEM (Pembelajaran yang

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).

3. Menanamkan Karakter Mandiri, Aktif, Kreatif, dan Cinta

pada Ilmu Pengetahuan.

b. Data Guru dan Siswa

Guru bertanggung jawab melaksanakan kegiatan proses

belajar mengajar secara efektif dan efesien. Sesuai dengan data

yang diterima peneliti TKIT Raudhatul Jannah Bogor memiliki 10

Orang Guru yang terdiri dari 1 kepala sekolah, 1 guru tata usaha, 3

guru kelas TK B, 3 guru TK A, dan 2 guru bantu, semuanya terdiri

dari guru perempuan. Dengan adanya tuntutan kompetensi guru

yang profesional, maka TKIT Raudhatul Jannah memiliki tenaga

pengajar yang sesuai dengan latar belakang masing-masing yang

mana sebagian besar guru adalah lulusan dari PAUD.

Adapun untuk lebih jelasnya mengenai jumlah guru di

TKIT Raudhatul Jannah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Data Guru TKIT Raudhatul Jannah Bogor

No Nama Jabatan

1 Aini Rohmah S.Pd Kepala Sekolah

2 Noni Tata Usaha

3 Dewi Inda Lestari S.Pd Guru Kelas B1

4 Lina Khoiriyah S.Pd Guru Kelas B2

5 Lilis Irwanti S.Pd Guru Kelas B3

6 Neng Deuis S.Pd Guru Kelas B1

7 Siti Sapinah S.Pd Guru Kelas B2

8 Nurjannah S.Pd Guru Kelas A3

9 Adelia Guru Bantu

10 Siti Hasannah Guru Bantu

Sumber data : TKIT Raudhatul Jannah

Page 90: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

77

Tabel 4.2 Data Siswa Tahun Ajaran 2018/2019

Tahun

2018 /

2019

Kelas

Jumlah

Total

Ket

A1 A2 A3 B1 B2 B3

100

L P L P L P L P L P L P

8 6 7 7 9 5 12 8 13 6 12 7

Sumber data : TKIT Raudhatul Jannah

Sesuai dengan data yang diterima peneliti TKIT Raudhatul

Jannah Bogor tahun ajaran 2018/2019 memiliki 100 orang murid

yang terdiri dari 61 murid laki-laki dan 39 murid. Murid tersebut

dibagi dalam 6 kelas yaitu kelas TK A1 terdiri dari 8 murid laki-

laki dan 6 murid perempuan, TK A2 terdiri dari 7 murid laki-laki

dan 7 murid perempuan, TK A3 terdiri dari 9 murid laki-laki dan 5

murid perempuan, TK B1 terdiri dari 12 murid laki-laki dan 8

murid perempuan, TK B2 terdiri dari 13 murid laki-laki dan 6

murid perempuan, TK B3 terdiri dari 12 murid laki-laki dan 7

murid perempuan.

c. Keadaan Sarana dan Prasarana

Dilengkapi dengan beberapa media pembelajaran yaitu :

1. Ruang Guru

Fasilitas dan kelengkapan yang ada di ruang guru antara lain:

Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana Ruang Guru

Nama Barang Jumlah Nama Barang Jumlah

Meja 3 Buah Washtafel -

Kursi 4 Buah Jam dinding 1 Buah

Almari buku 2 Buah Kipas angin -

Televisi - Kalender

akademik

1 Buah

Tempat minum 1 Buah Struktur 1 Buah

Page 91: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

78

Organisasi

Cermin 1 Buah

Komputer 1 Buah

Alat Print 1 Buah

2. Ruang Kelas

Tabel 4.4 Data Sarana dan Prasarana Ruang Kelas

Nama Barang Jumlah Nama Barang Jumlah

Meja 20 Buah Kipas angina -

Kursi 20 Buah Kalender -

Papan tulis 1 Buah Absensi 1 Buah

Tempat tas 1 Buah Rak Buku 1 Buah

Tempat minum - Jam Dinding 1 Buah

Lemari 1 Buah Cermin 1 Buah

Papan

hasil karya

1 Buah Tempat spidol /

kapur tulis

1Buah

3. Media alat peraga

a. APE In door ( Balok, Puzzle, Buku Cerita, Boneka)

b. APE Out door ( Ayunan, Perosotan, Panjatan)

c. Hasil Karya Guru

d. Hasil Karya Anak

d. Struktur Organisasi

TKIT Raudhatul Jannah Bogor mempunyai struktur organisasi

yang terdiri dari tenaga pengajar yang berada di TKIT Raudhatul

Jannah Bogor. Struktur organisasi tersebut terdiri dari kepala

sekolah oleh Ibu Aini Rohmah, S.Pd, Tata Usaha yang mengurusi

administrasi sekolah oleh Ibu Noni, tiga orang guru kelas A yaitu

Ibu Neng Deuis, S.Pd, Ibu Siti Sapinah, S.Pd, Ibu Nurjannah,

S.Pd, tiga orang guru kelas B yaitu Ibu Dewi Inda Lestari, S.Pd,

Ibu Lina Khoiriyah, S.Pd, Ibu Lilis Irwanti, S.Pd, serta guru bantu

yang bertugas membantu proses pembelajran berlangsung yaitu Ibu

Page 92: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

79

Adelia dan Ibu Siti Hasanah. Adapun struktur organisasi TKIT

Raudhatul Jannah Bogor Tahun ajaran 2018/2019 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Bagan Strukur Organisasi TKIT Raudhatul Jannah

2. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah guru kelas kelompok B TKIT

Raudhatul Jannah Bogor yaitu berjumlah 3 orang guru yang bernama

Ibu Dewi Inda Lestari S.Pd (Ibu D), Ibu Lina Khoiriyah S.Pd (Ibu L),

Ibu Lilis Irwanti (Ibu I). Di samping itu untuk memperkuat hasil

penelitian, subjek pada penelitian ini ditambah dengan kepala sekolah

yaitu Ibu Aini Rohmah S.Pd (Ibu A).

Kepala sekolah

Aini Rohmah S.Pd

Guru A2

Siti Sapinah S.Pd

Tata Usaha

Noni

Guru B2

Lina Khoiriyah S.Pd

Guru A1

Neng Deuis S.Pd

Guru B1

Dewi Inda Lestari S.Pd

Guru A1

Nurjannah S.Pd

Guru B3

Lilis Irwanti S.Pd

Guru Bantu

Adelia

Guru Bantu

Siti Hasannah

Page 93: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

80

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik yang

bermacam-macam yaitu menggunakan teknik wawancara,

dokumentasi, catatan lapangan serta menggunakan pedoman observasi.

1. Kelancaran (fluency)

Kelancaran berfikir (Fluency of thinking), yaitu proses di mana

seseorang mampu menghasilkan banyak ide atau pemecahan

masalah, kemampuan untuk mencetuskan banyak gagasan

jawaban, dan memberikan banyak cara untuk melakukan berbagai

hal.

a. Kelancaran dalam menghasilkan ide/pemecahan masalah

terhadap media AUD

Guru TKIT Raudhatul Jannah Bogor mempunyai banyak

ide yang beragam dalam memecahkan masalah terhadap media

AUD. Sebagaimana yang dikatakan oleh kepala sekolah TKIT

Raudhatul Jannah Bogor, beliau mengatakan bahwa:

“Setiap guru mempunyai ide yang beragam, maka dari itu

guru disini saling berbagi pengetahuan tentang proses

pembelajaran seperti memecahkan masalah terhadap media

AUD di sini. Apalagi ada satu guru yang mempunyai

pengalaman yaitu Ibu Dewi (CWKS.4).”

Lalu Ibu L menambahkan bahwa:

“Biasanya saya dengan guru lain berbagi ide atau sharing

dalam memecahkan masalah tentang media AUD yang ada

di sekolah ini. Terlebih lagi sharing dengan guru yang lebih

berpengalaman di sekolah ini seperti Ibu Dewi (CW1.3)”.

Penjelasan di atas dikuatkan oleh hasil dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti sepert yang dapat dilihat pada gambar

(CD4.58),(CD4.59)

Page 94: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

81

CD4.58

Kegiatan sharing bersama guru

CD4.59

kegiatan sharing bersama guru

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu I, beliau mengatakan

bahwa:

“ide bisa datang dari mana saja ya, biasanya sih ide

bisa kita temui dengan teman sejawat, lingkungan

sekolah, dengan sering mengikuti pelatihan, mapun dari

sekolah lain, biasanya kita selalu sharing, berbagi ilmu

khususnya dalam masalah media (CW2.3)”.

Hal ini juga dikatakan oleh ibu D beliau mengatakan

bahwa:

“Sering bertukar informasi dengan teman sejawad,

dengan guru lain, ikut pelatihan, dan banyak mengikuti

komunitas (CW3.3)”.

Penjelasan dari Ibu I dan Ibu D di atas dikuatkan

dengan observasi yang dilakuakan peneliti saat proses

pembelajaran.

“Saya menyampaikan maksud dan tujuan penelitian terkait,

namun ibu Dewi tidak bisa melakukan wawancara setelah

Page 95: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

82

pulang sekolah karena ada pelatihan yang harus dihadiri

bersama kepala sekolah, ibu Dewi memberi waktu untuk

diwawancarai pada hari Jum’at 3 Agustus 2018 setelah ibu

Dewi selesai mengajar (CL4,K3,P1)”.

“Pelatihan yang dihadiri ibu dewi merupakan pelatihan

tentang media pembelajaran yang diadakan oleh instruktur

nasional pkb bogor bersama kepala sekolah, disitu saya

meminta izin untuk meminta dokumentasi pelatihan yang

akan diikuti oleh ibu dewi bersama kepala sekolah

(CL4,K3,P2).

Itu adalah salah satu cara yang dilakukan Ibu D selaku guru

TKIT Raudhatul Jannah dalam menghasilkan banyak ide dalam

pemecahan masalah terhadap media pembelajaran AUD.

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran, dapat dilihat

pada gambar (CD4.61).

CD4.61

Kegiatan pelatihan bersama guru-guru TK

b. Kelancaran dalam memberikan alternatif cara

pengembangan media

Guru TKIT Raudhatul Jannah mempunyai caranya

sendiri dalam memberikan alternatif cara pengembangan media

AUD. Dalam melakukan kreativitasnya dalam

mengembangkan media guru memberikan alternatif cara dalam

pengembangan media. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu

L, beliau mengatakan bahwa:

Page 96: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

83

“Alternatifnya sih kita guru-guru dalam

mengembangkan media tidak menggunakan bahan yang

macam-macam ya, cukup menggunakan media yang

ada di lingkungan sekolah (CW1.4).

Penjelasan di atas dikuatkan dengan observasi yang

dilakuakan peneliti saat proses pembelajaran. Ibu L

menggunakan alternatif lain saat menjelaskan tentang lidah

dengan membuat media pembelajaran yang ada di lingkungan

sekitar, yaitu:

“Ibu Lina menjelaskan tentang fungsi lidah, macam-

macam rasa yang bisa dirasakan lidah menggunakan

media gambar, lalu ibu Lina menanyakan apa saja

macam-macam rasa dan makanan apa saja yang rasanya

manis, asin, pahit, pedas, masam serta siapa saja murid

yang menyukai rasa manis, asin, pahit, pedas, masam.

Kemudian Ibu Lina mencontohkan membuat prakarya

cara membuat mulut serta lidah nya dengan bahan-

bahan yang sudah disediakan yaitu dari kertas warna,

stik es krim, dan lem. (CL2,K12,P5)”.

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran, guru

memberikan alternatif cara dalam pengembangan media AUD

(CD4.33) (CD4.35).

CD4.33

Kegiatan membuat prakarya dengan media yang tersedia di

sekolah

Page 97: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

84

CD4.35

Kegiatan prakarya yang dipraktekan oleh guru

Penjelasan di atas dikuatkan dengan penjelasan dari Ibu

I, beliau mengatakan bahwa:

”Dalam memberikan alternatif yang mudah dalam

mengembangkan media, biasanya kita menggunakan

media yang ada dilingkungan sekitar (CW2.4).”

Lebih lanjut ibu I menjelaskan kembali keterangannya

dalam menggunakan metode pembelajaran dengan media yang

bervariasi, yaitu:

“Menggunakan bahan yang ada di lingkungan sekitar,

bahan-bahan bekas, atau kita mencari di internet

(CW2.8)”. Media ini seperti yang saya bilang

tergantung dari tema . biasanya kita mengguanakan

gambar atau kita bisa membuat sendiri dari barang2

bekas (CW2.9)”.

Keterangan di atas dikuatkan dengan catatan lapangan

dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat

pembelajaran, guru memberilan alternatif cara dalam

pengembangan media pembelajaran yaitu:

“Kegiatan kedua dilakukan dengan cara menginjak

media yang sudah di simpan dalam kardus yang berisi

rumput, tanah, batu batu kecil, potongan kardus, kain

perca dan air, semua murid harus menginjak media

yang sudah ada dan mengekspresikan apa yang

dirasakan (CL3,K15,P7)”.

Kegiatan ketiga yaitu kegiatan finger painting yaitu

dilakukan oleh masing-masing anak dengan cara

Page 98: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

85

menginjakan kaki anak sesuai warna yang disukai lalu

anak mencetak telapak kaki anak ke atas kertas kosong

yang sudah disedikan masing-masing guru, setelah itu

guru memberi nama pada kertas tersebut

(CL3,K16,P8). Kegiatan terakhir dilakukan di kelas

masing-masing anak, ibu Iis mengajak anak kelas B3

kembali ke kelas untuk melakukan kegiatan ke empat

yaitu kegiatan meraba benda, benda tersebut yaitu

berisi tisu, kapas, batu, kain perca, buah salak,

potongan kertas yang dimasukan ke dalam kantung

agar anak tidak bisa melihat tetapi hanya bisa

merasakan benda apa yang terdapat di dalam kantung

tersebut, lalu anak harus menebak apa yang mereka

pegang lalu menyebutkannya, ibu Iis memerintahkan

kepada semua anak untuk duduk melingkar lalu ibu Iis

menghampiri satu per saatu anak untuk mendapat

giliran menebak (CL3,K17,P8)”.

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran, guru

memberikan alternatif cara dalam pengembangan media

pembelajaran (CD4.38)(CD4.41)(CD4.42).

CD4.38

Kegiatan merasa menggunakan media alam

Page 99: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

86

CD4.41

Kegiatan finger painting

CD4.42

Kegiatan Merasa dengan media alam

Keterangan lain juga disampaikan oleh Ibu D dalam

memberiakn alternatif cara dalam pengembangan media AUD,

yaitu:

“Alternatif yang diberikan dalam mengembangkan

media pembelajaran yaitu dengan menggunakan media

yang ada di lingkungan sekitar, menggunakan bahan-

bahan yang sudah tidak terpakai maupun dengan yang

baru (CW3.4)”. bahan yang digunakan yaitu bahan

yang bisa didapatkan di lingkungan sekolah seperti

tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, air, rumput, tanah,

pasir, rumput, kardur, yang tidak perlu dibeli dengan

harga yang mahal (CW3.8)”.

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran, guru

memberikan alternatif cara dalam pengembangan media AUD

(CD4.32)(CD4.34).

Page 100: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

87

CD4.32

Kegiatan di lingkungan sekitar

CD4.34

Kegiatan di lingkungan sekitar

Keterangan lain juga didapatkan dari catatan lapangan

yang dilakukan oleh peneliti saat proses pembelajaran yang

dilakukan oleh Ibu D, guru memberikan alternatif cara dalam

pengembangan media AUD:

“Media yang digunakan menggunakan media yang ada

dilingkungan sekitar yaitu tali dan jepitan baju , setiap

anak berlari kea rah tali yang sudah di pasang lalu

menjepit jepitan yang sudah disediakan dengan teman

kelas yang lain, lalu anak yang lain mensupport teman

kelasnya masing-masing, kegiatan ini dilakukan secara

bergantian, setelah melakukan kegiatan di lapangan

anak-anak kembali ke kelasnya masing-masing untuk

melaksanakan kegiatan selanjutnya di kelas

(CL4,K5,P3). Setelah menjelaskan ibu Dewi membagi

murid ke dalam tiga kegiatan, yang pertama yaitu

kegiatan membuat prakarya yaitu membuat sikat gigi

menggunakan bahan dari stik es krim dan cotton buds

atau korek kuping, lalu ibu Dewi mencontohan cara

Page 101: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

88

membuatnya yaitu dengan cara menempelkan stik es

krim di atas kertas dengan lem, lalu menempelkan

cotton buds atau korek kuping di kertas sehingga

membentuk seperti sikat gigi (CL4,K11,P6)”.

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran, guru

memberikan laternatif cara dalam pengembangan media AUD

(CD4.26),(CD4.21).

CD4.26

Kegiatan menggunakan bahan bekas

CD4.21

Kegiatan prakarya dari media stik es krim dan cotton buds

Keterangan lain juga disampaikan oleh Ibu A selaku

kepala sekolah TKIT Raudhatul Jannah Bogor dalam

memberiakn alternatif cara dalam pengembangan media AUD,

yaitu:

“Karena fasilitas disini kurang memadai, maka guru di

sini memberikan alternatif terhadap pengembangan

media pembelajaran, yaitu dengan menggunakan media

yang ada di lingkungan sekitar (CWKS.5)”.

Page 102: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

89

Menggunakan media yang ada dilingkungan sekitar,

menggunakan bahan-bahan bekas yang ada di sekolah

(CWKS.7)”. “bahan-bahan yang digunakan itu

tergantung tema, guru menggunakan bahan bekas

maupun bahan baru yang ada di sekolah atau kita bisa

menggunakan tekhnologi internet (CWKS.8)”.

2. Fleksibilitas (fleksibility)

Keluwesan berfikir atau fleksibilitas (fleksibility), yaitu

kemampuan menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara

pemikiran dalam mengatasi persoalan, memproduksi sejumlah ide,

jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi,

dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-

beda. Orang kretif adalah orang yang luwes dalam berfikir.

a. Fleksibilitas/keluwesan dalam mengatasi kendala atau

masalah dalam mengembangkan media pembelajaran

Mengembangkan media pembelajaran banyak sekali

kendala-kendala yang dihadapi. Kendala yang dihadapi pun

beragam, berikut penjelasan dari Ibu I dan Ibu D:

Ibu I: “Salah satu faktor yang benar-benar menjadi

kendala yaitu diri saya sendiri yang merasa kurang

kreatif. Dan kalau saya membuat media kreatif itu pun

bukan dari diri saya tapi karena dikasih tau temen serta

belum pernah ikut pelatihan juga (CW2.5).”

Ibu D: “Fasilitas, karena ketika kita punya keinginan

untuk membuat hasil karya anak, tetapi bahan-bahannya

harus membeli dan kita kurang mengajukan kepada

pihak sekolah (CW3.5)”.

Hal ini diperkuat oleh kepala sekolah yaitu Ibu A,

beliau mengatakan bahwa:

“yang paling utamanya sih yaitu fasilitas media yang

kurang memadai, dan hanya ada satu guru saja yang

mempunyai banyak ide dalam mengembangkan media

pembelajan yaitu Ibu Dewi (CWKS.6)”.

Page 103: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

90

Mengatasi kendala atau masalah yang dihadapi guru

maka diperlukan kreativitas guru dalam mengatasi kendala

tersebut. Berikut penjelasan dari Ibu L dalam mengatasi

kendala dalam mengembangkan media pembelajaran:

“Kendalanya ya pintar-pintar kita, kalau media yang

dibutuhkan mahal dan tidak ada di lingkungan sekolah,

kita jarang menggunanakan. Akhirnya itu kesulitan

untuk kita, jadi kita tidak siap (CW1.5)”.

Penjelasan Ibu L dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran, guru

menggunakan media yang ada di lingkungan saat

menggunakan tema tanaman, guru menggunakan buah

singkong yang ada di lingkungan sekolah (CD4.30),(CD4.29).

CD4.30

Kegiatan menggunakan media yang ada di lingkungan

sekolah

CD4.29

Menggunakan media yang ada di lingkungan sekolah

Page 104: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

91

Seperti yang dikatakan oleh Ibu L, proses pembelajaran

dilakasanakan di luar kelas dengan menggunakan media yang

ada di di lingkungan sekolah, pada kegiatan pembelajaran

kedua dan ketiga di hari selasa yang dipimpin oleh Ibu I.

“Setiap hari selasa sekolah ini selalu mengadakan

pembelajaran di luar kelas dengan menggunakan media

yang ada di lingungan sekolah, hal ini dilakukan untuk

mengembangkan kreativitas peserta didik dan membuat

pembelajaran lebih menyenangkan (CL3,K3,P2).

Kegiatan kedua dilakukan dengan cara menginjak

media yang sudah di simpan dalam kardus yang berisi

rumput, tanah, batu batu kecil, potongan kardus, kain

perca dan air, semua murid harus menginjak media

yang sudah ada dan mengekspresikan apa yang

dirasakan (CL3,K15,P7). Kegiatan ketiga yaitu

kegiatan finger painting yaitu dilakukan oleh masing-

masing anak dengan cara menginjakan kaki anak sesuai

warna yang disukai lalu anak mencetak telapak kaki

anak ke atas kertas kosong yang sudah disedikan

masing-masing guru, setelah itu guru memberi nama

pada kertas tersebut (CL3,K16,P8)”.

Keterangan di atas juga diperkuat oleh pembelajaran

yang dipimpin oleh Ibu D menggunakan media pembelajaran

yang ada di lingkungan sekolah.

“Media yang digunakan menggunakan media yang ada

dilingkungan sekitar yaitu tali dan jepitan baju , setiap

anak berlari kea rah tali yang sudah di pasang lalu

menjepit jepitan yang sudah disediakan dengan teman

kelas yang lain, lalu anak yang lain mensupport teman

kelasnya masing-masing, kegiatan ini dilakukan secara

bergantian, setelah melakukan kegiatan di lapangan

anak-anak kembali ke kelasnya masing-masing untuk

melaksanakan kegiatan selanjutnya di kelas

(CL4,K5,P3). Setelah menjelaskan ibu Dewi membagi

murid ke dalam tiga kegiatan, yang pertama yaitu

Page 105: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

92

kegiatan membuat prakarya yaitu membuat sikat gigi

menggunakan bahan dari stik es krim dan cotton buds

atau korek kuping, lalu ibu Dewi mencontohan cara

membuatnya yaitu dengan cara menempelkan stik es

krim di atas kertas dengan lem, lalu menempelkan

cotton buds atau korek kuping di kertas sehingga

membentuk seperti sikat gigi (CL4,K11,P6)”.

Peneliti kemudian menanyakan hal yang sama kepada

guru kelas B3 Ibu I, berikut keterangannya:

“Lebih banyak berdiskusi dengan guru lain dan lebih

banyak mengikuti pelatihan tentang kreativitas dan

media pembelajaran.(CW2.6)”.

Penjelasan Ibu L dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti, guru mengikuti pelatihan tentang

kreativitas dan media pembelajaran yang diikuti oleh Ibu Dewi

(CD4.63).

CD4.63

Kegiatan pelatihan tentang kreativitas dan media pembelajaran

Keterangan lain juga diberikan oleh Ibu D:

“Berupaya mengajukan kepada pihak sekolah apabila

tidak mampu guru tidak memaksakan dan

menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan

sekolah (CW3.6)”.

Hal tersebut juga dikatakan oleh kepala sekolah yaitu

Ibu A, beliau mengatakan bahwa:

Page 106: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

93

“Menggunakan media yang ada dilingkungan sekitar,

menggunakan bahan-bahan bekas yang ada di sekolah

(CWKS.7)”.

b. Fleksibilitas/keluwesan dalam memanfaatkan bahan-bahan

yang ada untuk membuat media pembelajaran

Salah satu kreativitas yang dimiliki guru TKIT

Raudhatul Jannah dalam mengembangkan media pembelajaran

yaitu memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan

sekitar untuk membuat media pembelajaran para guru berusaha

membuat media pembelajaran dengan bahan yang ada untuk

membuat media pembelajaran sebaik-baiknya, agar media yang

dibuat bisa diubah menjadi media yang menarik dan untuk

memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta

didik. Beberapa contoh media yang dibuat dari bahan-bahan

yang ada di lingkungan dapat dilihat pada gambar (CD4.5).

Media tersebut menggunakan bahan rumput, tanah, batu,

potongan kardus,kain perca, dan air (CL3,K14,P6).

CD4.5

Media pembelajaran menggunakan bahan rumput, tanah, batu,

potongan kardus,kain perca, dan air.

Selanjutnya media yang di buat dari bahan-bahan yang

ada di lingkungan dapat dilihat pada gambar (CD4.6). Media

tersebut menggunakan bahan dari tisu, cat warna merah, biru,

hijau, dan kertas kosong (CL3,K14,P6).

Page 107: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

94

CD4.6

Media pembelajaran menggunakan bahan dari tisu, cat warna

merah, biru, hijau, dan kertas kosong.

Contoh lain media yang dibuat dari bahan-bahan yang

ada di lingkungan sekitar dapat dilihat pada gambar (CD4.7).

Media tersebut menggunakan bahan dari kertas warna, stik es

krim, dan lem (CL2,K13,P6).

CD4.7

Media pembelajaran menggunakan bahan dari kertas warna,

stik es krim, dan lem.

Sebagaimana penjelasan guru kelas B2 Ibu L saat

melakukan wawancara mengatakan bahwa:

“Kita siasati dengan media yang ada di lingkungan kita,

misalnya jika tema kita tanaman makan kita gunakan

pohon yang ada, buah yang ada. Kalau di lingkungan di

TK ini tidak ada kita bisa pergi ke lingkungan SD, yang

Page 108: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

95

kebetulan ada juga tanaman. Pembelajaran juga bisa

real karena bisa kita pakai.(CW1.6)”.

Keterangan lain juga diberikan oleh guru kelas B3 Ibu

I, beliu mengatakan bahwa:

“Biasanya kita tergantung tema, kalau misalkan

temanya yang susah menghadirkan media nyata, kita

menggunakan media gambar, jadi kita searching di

internet, lalu kita print nanti di tempel di papan tulis.

Tapi kalau misalkan tema nya mudah seperti buah-

buahan, sayur-sayuran atau binatang bisa kita hadirkan

benda nyatanya dihadirkan ke kelas.(CW2.13)”.

Keterangan Ibu I di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B2, gambar

berikut diperoleh dari observasi yang peneliti lakukan ketika

guru melakukan pembelajaran menggunakan media gambar

(CD4.31).

CD4.31

Saat guru melakukan pembelajaran menggunakan media

gambar

Lebih lanjut ibu I menjelaskan kembali

keterangannya bahwa:

“Media ini seperti yang saya bilang tergantung dari

tema . biasanya kita mengguanakan gambar atau

kita bisa membuat sendiri dari barang-barang bekas

(CW2.9)”.

Keterangan Ibu L diperjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B2,

Page 109: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

96

gambar berikut diperoleh dari observasi yang peneliti

lakukan ketika guru melakukan pembelajaran menggunakan

media yang dibuat dari barang-barang bekas (CD4.37)

(CD4.40).

CD4.37

Saat guru melakukan pembelajaran menggunakan

media gambar

CD4.40

Guru menggunakan media dari barang-barang bekas

Kemudian peneliti menggali informasi dari Ibu D,

beliau menjelaskan bahwa:

“Banyak sekali bisa dari bahan bekas maupun dari

bahan baru untuk kita pakai. Tapi diusahakan yang ada

dilingkungan sekitar. Maksimalkan dahulu yang ada di

sekitar.(CW3.12)”.

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran, guru

menggunakan bahan-bahan bekas dalam membuat sebuah

Page 110: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

97

media pembelajaran dan menggunakan yang ada di lingkungan

sekitar (CD4.19) (CD4.20).

CD4.19

Guru menggunakan bahan yang ada di lingkungan sekitar.

CD4.20

Guru menggunakan media dari stik es krim.

Gambar tersebut diperoleh dari observasi yang peneliti

lakukan ketika guru menciptakan media untuk proses

pembelajaran dengan tema panca indera.

3. Elaborasi

Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan untuk memperkaya

dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, dan mampu

menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek

gagasan atau situasi sedemikian sehingga menjadi lebih menarik.

a. Elaborasi dalam memperkaya dan mengembangkan media

pembelajaran

Setiap guru TK harus mempunyai kreativitas dalam

mengembangkan media pembelajaran. Dalam hal ini peneliti

Page 111: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

98

menggali lebih dalam mengenai kreativitas guru dalam

mengembangkan media pembelajaran. Peneliti memperoleh

informasi dari informan tentang guru dalam mengembangkan

media pembelajaran. Sebagaimana yang dijelaskan Ibu I

sebagai berikut:

“Biasanya kita tergantung tema, kalau misalkan

temanya yang susah menghadirkan media nyata, kita

menggunakan media gambar, jadi kita searching di

internet, lalu kita print nanti di tempel di papan tulis.

Tapi kalau misalkan tema nya mudah seperti buah-

buah-buahan, sayur-sayuran atau binatang bisa kita

hadirkan benda nyatanya dihadirkan ke kelas

(CW2.13)”.

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran, guru

menggunakan media (CD4.38).

CD4.38

Guru melakukan pembelajaran menggunakan media

gambar pada tema panca indra (kulit).

Keterangan lain juga diberikan oleh guru kelas B1 yaitu

Ibu D, beliau menjelaskna bahwa:

“Kalau untuk diri saya cara mengembangkannya dengan

cari di internet, terkadang share dengan teman-teman.

Biasanya untuk membantu itu menggunakan tekhnologi

seperti laptop atau pengeras suara agar anak lebih tertarik

saja (CW3.9)”.

Page 112: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

99

Penjelasan di atas dikuatkan dengan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran, kelas B1

terdapat media tekhnologi yaitu pengeras suara atau radio yang

Ibu D bawa untuk membantunya dalam mengembangkan media

pembelajaran. (CD4.44).

CD4.44

Pengeras suara yang berada di kelas B1

Ibu D memperjelas kembali keterangannya bahwa:

“Kalau untuk diri saya cara mengembangkannya

dengan cari di internet, terkadang share dengan teman-

teman (CW3.12)”.

Sementara keterangan dari beberapa guru TKIT Raudhatul

Jannah Bogor diperjelas dengan observasi yang peneliti lakukan

saat proses pembelajaran berlangsung oleh guru kelas B3 dan B1

yaitu Ibu I dan Ibu D:

“Kegiatan kedua dilakukan dengan cara menginjak

media yang sudah di simpan dalam kardus yang berisi

rumput, tanah, batu batu kecil, potongan kardus, kain

perca dan air, semua murid harus menginjak media

yang sudah ada dan mengekspresikan apa yang

dirasakan (CL3,K15,P7)”.

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B2, gambar

berikut diperoleh dari observasi yang peneliti lakukan ketika

guru melakukan kegiatan pembelajaran kegiatan merasa

Page 113: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

100

menggunakan media rumput, tanah, batu, potongan kardus,

kain perca, dan air (CD4.40).

CD4.40

Kegiatan merasa

“Kegiatan ketiga yaitu kegiatan finger painting yaitu

dilakukan oleh masing-masing anak dengan cara

menginjakan kaki anak sesuai warna yang disukai lalu

anak mencetak telapak kaki anak ke atas kertas kosong

yang sudah disedikan masing-masing guru, setelah itu

guru memberi nama pada kertas tersebut

(CL3,K16,P8)”.

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B2, gambar

berikut diperoleh dari observasi yang peneliti lakukan ketika

guru melakukan kegiatan pembelajaran kegiatan finger

painting mencetak kaki anak menggunakan bahan dari tisu, cat

warna merah, biru, hijau, dan kertas kosong (CD4.41)

CD4.41

Kegiatan finger painting

Page 114: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

101

“Kegiatan terakhir dilakukan di kelas masing-masing

anak, ibu Iis mengajak anak kelas B3 kembali ke kelas

untuk melakukan kegiatan ke empat yaitu kegiatan

meraba benda, benda tersebut yaitu berisi tisu, kapas,

batu, kain perca, buah salak, potongan kertas yang

dimasukan ke dalam kantung agar anak tidak bisa

melihat tetapi hanya bisa merasakan benda apa yang

terdapat di dalam kantung tersebut, lalu anak harus

menebak apa yang mereka pegang lalu

menyebutkannya, ibu I memerintahkan kepada semua

anak untuk duduk melingkar lalu ibu I menghampiri

satu per saatu anak untuk mendapat giliran menebak

(CL3,K17,P8)”.

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B2, gambar

berikut diperoleh dari observasi yang peneliti lakukan ketika

guru melakukan kegiatan pembelajaran kegiatan meraba benda

menggunakan media tisu, kapas, batu, kain perca, buah salak,

potongan kertas (CD4.42)

CD4.42

Kegiatan meraba

Selanjutnya observasi yang peneliti lakukan saat

proses pembelajaran berlangsung dengan guru kelas B1

yaitu Ibu D, sebagai berikut:

“Media yang digunakan yaitu tali dan jepitan baju,

setiap anak berlari kea rah tali yang sudah di pasang

lalu menjepit jepitan yang sudah disediakan dengan

Page 115: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

102

teman kelas yang lain, lalu anak yang lain

mensupport teman kelasnya masing-masing,

kegiatan ini dilakukan secara bergantian, setelah

melakukan kegiatan di lapangan anak-anak kembali

ke kelasnya masing-masing untuk melaksanakan

kegiatan selanjutnya di kelas (CL4,K5,P3).”

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B1, gambar

berikut diperoleh dari observasi yang peneliti lakukan ketika

guru melakukan kegiatan fisik motorik menggunakan media

tali dan jepitan baju (CD4.26).

CD4.26

Kegiatan Fisik Motorik

“Setelah menjelaskan ibu D membagi murid ke

dalam tiga kegiatan, yang pertama yaitu kegiatan

membuat prakarya yaitu membuat sikat gigi

menggunakan bahan dari stik es krim dan cotton

buds atau korek kuping, lalu ibu Dewi mencontohan

cara membuatnya yaitu dengan cara menempelkan

stik es krim di atas kertas dengan lem, lalu

menempelkan cotton buds atau korek kuping di

kertas sehingga membentuk seperti sikat gigi

(CL4,K11,P6).”

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B1, gambar

berikut diperoleh dari observasi yang peneliti lakukan ketika

guru melakukan kegiatan membuat prakarya yaitu membuat

sikat gigi menggunakan bahan dari stik es krim dan cotton

buds atau korek kuping (CD4.21).

Page 116: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

103

CD4.21

Kegiatan membuat pra karya sikat gigi

Peneliti memperkuat dengan informasi dari Ibu A,

selaku kelapa sekolah:

“Dari saya lebih dikembangkan apa yg mereka punya,

selain masukan-masukan pastinya kita harus

menyediakan alat yg guru butuhkan (CWKS.3)”.

Kemudia kembali peneliti mendapatkan informasi dari

kepala sekolah Ibu A, beliau menjelaskan bahwa:

“Kalau mengembangkan, pertama harus sesuai dengan

tema pembelajaran. Apa yang temanya diangakat maka

media-media itu yg harus disiapkan kemudian

diberikan ke anak (CWKS.9)”.

Bahan-bahan yang digunakan dalam mengembangkan

media pembelajaran sebagaimana yang dijelaskan oleh kepala

sekolah adalah:

“bahan-bahan yang digunakan itu tergantung tema,

guru menggunakan bahan bekas maupun bahan baru

yang ada di sekolah atau kita bisa menggunakan

tekhnologi internet (CWKS.8)”.

b. Elaborasi dalam memperinci detail-detail suasana kelas

dengan media yang dibuat sehingga lebih menarik

Guru TKIT Raudhatul Jannah Bogor mengembangkan

kreativitas nya masing-masing dalam menambahkan kreasi atau

menghias kelas nya masing-masing. Keseluruhan kelas

menambahkan kreasi tersebut menggunakan media-media yang

Page 117: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

104

sudah dibuat oleh guru dan peserta didiknya. Semua hasil karya

anak yang telah dibuat dimanfaatkan oleh guru dengan

ditempelkan ke dinding oleh gurunya masing-masing, sehingga

suasana kelas sangat penuh dengan kreasi peserta didiknya agar

anak lebih termotivasi dalam belajar. Sebagaimana yang

dikatakan oleh kepala sekolah bahwa media pembelajaran yang

telah dibuat itu dimanfaatkan dengan ditempelkan didinding

kelas yaitu:

“Agar media yang dibuat itu tidak terbuang sia-sia, maka

guru disini menempelkan seluruh hasil karya anak dan guru

didiniding dengan tujuan agar anak bisa termotivasi dan

bisa dijadikan media pembelajaran kembali (CWKS.10)”.

Pernyataan tersebut dikuatkan oleh guru-guru TKIT

Raudhatul Jannah yaitu Ibu L:

“Media yang telah dibuat biasanya digunakan untuk bahan

ajar. Setelah itu media yang telah dibuat ditempelkan

didinding kelas agar kelas lebih menarik dan bisa dijadikan

pengetahuan bagi anak (CW1.10)”.

Hal serupa juga dikatakan oleh Ibu I, beliau mengatakan

bahwa:

“Dengan menempelkannya di ruangan kelas agar kelas

lebih menarikdan bisa dijadikan media pembelajaran bagi

anak (CW2.10)”.

Ibu D juga mengatakan bahwa:

“Media yang sudah digunakan dimanfaatkan dengan cara

ditempel di dinding kelas, agar anak-anak termotivasi

ketika hasil karyanya di tempel di dinding (CW3.10)”.

Sebagai bukti kreasi kelas yang banyak di tempel di

dinding, peneliti menggali informasi tentang kreasi-kreasi yang

banyak di tempel di dinding kelas melalui dokumentasi,

wawancara, dan catatan lapangan. Hasil dokumentasi itu

didapat dari kelas B1, terlihat sudah hampir banyak media

pembelajaran yang di tempel di kelas B1, terdapat boneka-

Page 118: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

105

boneka, terdapat pengeras suara atau radio yang di bawa Ibu D

untuk membatu proses pembelajarannya (CD4.52).

CD4.52

Suasana kelas B1

Selanjutnya ada hasil karya anak yang di tempel di

pintu masuk kelas (CD4.45)

CD4.45

Suasana Kelas B1

Hasil karya yang dibuat oleh guru untuk

mengkreasikan papan tulis agar terlihat lebih menarik

perhatian anak untuk semangat belajar (CD4.46).

Page 119: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

106

CD4.46

Suasana Kelas B1

Keterangan ini disampaikan oleh Ibu D dalam

menambahkan kreasi di kelas B3 serta hasil yang

didapatkan anak dengan adanya kreativitas guru dalam

mengembangkan media pembelajaran, yaitu:

“Hasil dari kreativitas dapat ditempel didinding

kelas untuk memotivasi anak. Anak lebih tertarik,

termotivasi, minat belajar meningkat (CW3.18)”.

Keterangan lain juga didapatkan peneliti saat proses

pembelajaran di kelas B1 selesai, yaitu:

“Sebelum pulang saya membantu ibu Dewi

menempelkan hasil karya anak-anak yang telah

dibuat tadi, setelah itu saya langsung meminta ijin

untuk pulang dan mempersiapkan kembali untuk

bertemu dengan responden yang belum saya

wawancara selajutnya kepada ibu Dewi dan kepala

sekolah, ibu Dewi menyambut saya dengan hangat

dan ramah sehingga saya dapat melakukan

penelitian dengan lancar (CL4,K20,P8)”.

Hasil dokumentasi selanjutnya didapat dari kelas

B2, terlihat belum ada kreasi anak yang ditempel, namun

guru sudah membuat papan hasil karya yang di buat di

dinding untuk menempelkan kreasi-kreasi anak. Guru B2

baru menempelkan kreasinya untuk memperindah suasana

kelas agar menarik perhatian peserta didiknya (CD4.47).

Page 120: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

107

CD4.47

Suasana Kelas B2

Hasil karya yang dibuat oleh guru untuk

mengkreasikan papan tulis agar terlihat lebih menarik

perhatian anak untuk semangat belajar (CD4.48).

CD4.48

Suasana Kelas B2

Dokumentasi itu di dapat dari kelas B3, terlihat

sudah ada beberapa media pembelajaran yang di tempel di

kelas B3, hasil karya anak yang di tempel (CD4.49)

CD4.49

Suasana Kelas B3

Page 121: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

108

Guru B3 baru menempelkan kreasinya untuk

memperindah suasana kelas agar menarik perhatian peserta

didiknya (CD4.50).

CD4.50

Suasana Kelas B3

Hasil karya yang dibuat oleh guru untuk

mengkreasikan papan tulis agar terlihat lebih menarik

perhatian anak untuk semangat belajar (CD4.51)

CD4.51

Suasana Kelas B3

Keterangan ini disampaikan oleh Ibu I dalam

menambahkan kreasi di kelas B3 serta hasil yang didapatkan

anak dengan adanya kreativitas guru dalam mengembangkan

media pembelajaran, yaitu:

“Alhamdulilalh proses pembelajaran berjalan dengan

lancar terus ke anak2 juga bisa menangkap apa yg kita

maksud. Dan juga anak merasa senang karena hasil

karya nya dapat ditempel di dinding kelas (CW2.18)”.

Page 122: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

109

Keterangan lain juga disampaikan oleh Ibu D bahwa

hasil dari kreativitas guru dalam mengembangkan media

pembelajaran:

“Hasil dari kreativitas dapat ditempel didinding kelas untuk

memotivasi anak. Anak lebih tertarik, termotivasi, minat

belajar meningkat (CW3.18)”.

Keterangan lain juga didapatkan peneliti saat proses

pembelajaran di kelas B3 selesai, yaitu:

“Sebelum pulang saya membantu Ibu Iis menempelkan

hasil karya anak yang telah dibuat hari kemarin di

dinding kelas (CL3.K23.P10)”.

4. Orisinalitas

Orisinalitas yaitu kemampuan untuk melahirkan gagasan atau

produk yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim dari

bagian-bagian atau unsur-unsur.

a. Orisinalitas dalam menciptakan media yang baru dan unik

Guru di TKIT Raudhatul Jannah memiliki kreativitas nya

masing-masing dalam pelaksanaan pembelajarannya, salah

satunya menciptakan media yang baru dan unik. Para guru

memvariasikan media-media tersebut sebagai salah satu cara

untuk memberi stimulus peserta didiknya agar menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan, hal ini menjelaskan bahwa

aspek orisinalitas dari kreativitas guru sangat diperlukan dalam

proses pembelajaran, sebagimana penjelasan dari guru kelas B2

Ibu L sebagai berikut:

“kita biasanya selalu dari buku dari sekolah, lalu kita

browsing agar lebih bervariasi (CW1.9).”

Keterangan lain dijelaskan oleh Ibu I, mengatakan

bahwa:

“Media ini seperti yang saya bilang tergantung dari

tema, biasanya kita menggunakan gambar atau kita bisa

membuat sendiri dari barang-barang bekas (CW2.9)”.

Page 123: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

110

Kemapuan guru dalam menciptakan media yang baru

dan unik juga diperkuat dengan penjelasan Ibu D. beliau

mengatakan:

“Banyak sekali, bisa dari bahan bekas maupun dari

bahan baru untuk kita pakai. Tapi diusahakan yang ada

dilingkungan sekitar. Maksimalkan dahulu apa yang

ada di sekitar (CW3.12)”.

Peneliti juga menggali informasi mengenai prestasi

tentang aspek orisinalitas guru tentang menciptakan media

yang baru dan unik, berikut ini keterangan dari Ibu D:

“Saya biasa menciptakan media baru dan unik

dengan pernah menjuarai juara dua pembuatan alat

media pembelajaran se-kecamatan ciawi

(CW3.14)”.

Dalam menciptakan media yang digunakan setiap guru

berbeda-beda, guru mempunyai pertimbangan sendiri dalam

menciptakan media pembelajaran, hal itu didasarkan pada

alasan-alasan yang hampir sama diantaranya yaitu

menciptakan media sesuai tema pembelajaran dan menciptakan

dari barang yang ada di lingkungan sekolah, jika dilingkungan

tidak ada maka guru menggunakan gambar yang di searching

di internet. Seperti yang dijelaskan oleh Ibu D sebagai berikut:

“Berupaya mengajukan kepada pihak sekolah apabila

tidak mampu guru tidak memaksakan dan

menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan

sekolah (CW3.6).”

Sementara keterangan dari beberapa guru TKIT

Raudhatul Jannah Bogor diperjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran berlangsung oleh

guru kelas B2 yaitu Ibu L:

“Yang kedua yaitu kegiatan membuat pra karya bentuk

mulut serta lidah nya menggunakan bahan dari kertas

warna, stik es krim, dan lem (CL2,K13,P6)”.

Page 124: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

111

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B2, gambar

berikut diperoleh dari observasi yang peneliti lakukan ketika

guru melakukan kegiatan pembelajaran kegiatan membuat pra

karya bentuk mulut serta lidah nya (CD4.33)

CD4.33

Kegiatan pembelajaran membuat pra karya bentuk mulut serta

lidah nya

Selanjutnya keterangan diperjelas dengan observasi

yang peneliti lakukan saat proses pembelajaran berlangsung

oleh guru kelas B3 yaitu Ibu I, sebagai berikut:

“Kegiatan kedua dilakukan dengan cara menginjak

media yang sudah di simpan dalam kardus yang berisi

rumput, tanah, batu batu kecil, potongan kardus, kain

perca dan air, semua murid harus menginjak media

yang sudah ada dan mengekspresikan apa yang

dirasakan (CL3,K15,P7)”.

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B2, gambar

berikut diperoleh dari observasi yang peneliti lakukan ketika

guru melakukan kegiatan pembelajaran kegiatan merasa

menggunakan media rumput, tanah, batu, potongan kardus,

kain perca, dan air (CD4.40).

Page 125: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

112

CD4.40

Kegiatan merasa

“Kegiatan ketiga yaitu kegiatan finger painting yaitu

dilakukan oleh masing-masing anak dengan cara

menginjakan kaki anak sesuai warna yang disukai lalu

anak mencetak telapak kaki anak ke atas kertas kosong

yang sudah disedikan masing-masing guru, setelah itu

guru memberi nama pada kertas tersebut

(CL3,K16,P8)”.

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B2, gambar

berikut diperoleh dari observasi yang peneliti lakukan ketika

guru melakukan kegiatan pembelajaran kegiatan finger

painting mencetak kaki anak menggunakan bahan dari tisu, cat

warna merah, biru, hijau, dan kertas kosong (CD4.41)

CD4.41

Kegiatan finger painting

Page 126: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

113

Selanjutnya observasi yang peneliti lakukan saat proses

pembelajaran berlangsung dengan guru kelas B1 yaitu Ibu D,

sebagai berikut:

“Setelah menjelaskan ibu D membagi murid ke dalam

tiga kegiatan, yang pertama yaitu kegiatan membuat

prakarya yaitu membuat sikat gigi menggunakan bahan

dari stik es krim dan cotton buds atau korek kuping,

lalu ibu Dewi mencontohan cara membuatnya yaitu

dengan cara menempelkan stik es krim di atas kertas

dengan lem, lalu menempelkan cotton buds atau korek

kuping di kertas sehingga membentuk seperti sikat gigi

(CL4,K11,P6)”.

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B1, gambar

berikut diperoleh dari observasi yang peneliti lakukan ketika

guru melakukan kegiatan membuat prakarya yaitu membuat

sikat gigi menggunakan bahan dari stik es krim dan cotton

buds atau korek kuping (CD4.21).

CD4.21

Kegiatan membuat pra karya sikat gigi

“Kegiatan kedua yaitu mewarnai gambar yang jumlahnya

satu, di dalam buku tersebut terdapat tiga kolom gambar

yang terdiri dari gambar yang berjumlah satu dan

berjumlah dua, anak-anak hanya diperintahkan oleh ibu D

mewarnai gambar yang berjumlah satu (CL4,K12,P6)”.

Page 127: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

114

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan saat proses pembelajaran di kelas B1, gambar

berikut diperoleh dari observasi yang peneliti lakukan ketika

guru melakukan kegiatan mewarnai gambar yang jumlahnya

satu (CD4.22).

CD4.22

Kegiatan Mewarnai

“Kegiatan ketiga yaitu menempel kertas sesuai dengan

kolom yang tersedia di buku (CL4,K13,P6)”.

b. Orisinalitas dalam menciptakan media yang tidak biasa

Guru TKIT Raudhatul Jannah mempunyai caranya

tersendiri untuk tetap menggunakan kreativitasnya dalam

proses pembelajaran guru terus mengekplorasi potensi dan

kemampuan dirinya secara optimal untuk terus

mengembangkan kreativitas dalam dirinya. Seperti

menciptakan media yang tidak biasa. Seperti yang dikatakan

olleh kepala sekolah yaitu:

“Banyak sekali yah media yang sudah dibuat, bisa dilihat

saja didinding kelas (CWKS.11)”. “Biasanya kita membuat

prakarya kepada anak, agar anak lebih tertarik mengikuti

proses pembelajaran di kelas(CWKS.12)”.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh dokumentasi yang

didapatkan oleh peneliti hasil pra karya anak:

:

Page 128: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

115

CD4.25

Kegiatan membuat rumah dari barang bekas

CD4.36

Hasil karya anak membuat bentuk mulut

CD4.39

Hasil karya anak membuat jejak kaki

Keterangan lain diperoleh dari dokumentasi yang

didapatkan oleh peneliti meida yang dapat dilihat didinding

kelas.

Page 129: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

116

CD4.56

Hasil Karya anak di tempel didinding

CD4.57

Hasil Karya anak di tempel didinding

CD4.55

Hasil karya guru dan murid

Lebih lanjut Ibu I mengungkapkan bahwa:

“Membuat dengan media/benda nyata atau gambar yang

di print, serta menggunakan media yg sudah ada

(CW2.12)”.

Pernyataan tersebut ditambahkan oleh dokumentasi

yang peneliti dapatkan yaitu media-media yang telah dibuat

oleh guru TKIT Raudhatul Jannah Bogor.

Page 130: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

117

CD4. 15

Hasil Karya anak membuat mobil

CD4.11

Hasil karya anak membuat boneka

Selanjutnya Ibu D juga mengungkapkan bahwa:

“Banyak sekali bisa dari bahan bekas maupun dari

bahan baru untuk kita pakai. Tapi diusahakan yang ada

dilingkungan sekitar. Maksimalkan dahulu yang ada di

sekitar (CW3.12)”.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan adanya prestasi

yang didapatkan oleh Ibu D selaku guru TKIT Raudhatul

Jannah Bogor Seperti prestasi yang didapatkan Ibu D dalam

menciptakan media yang tidak biasa dalam ajang perlombaan

sebagai berikut:

“Alhamdulillah saya pernah mempunyai prestasi yang saya

dapatkan selama mengajar di TKIT Raudhatul Jannah yaitu:

Juara 2 pembuatan alat media pembelajaran se-

kecamatan ciawi

Juara 2 tari kreasi se-kabupaten Bogor

Juara harapan tari kreasi se-kab bogor

Page 131: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

118

Terpilih menjadi Instruktur Nasional Kab. Bogor

(CW3.14)”

“Lalu saya pernah ikut pelatihan tentang media

pembelajaran tentang finger painting dan sains (CW3.15).”

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan, gambar berikut diperoleh dari observasi yang

peneliti lakukan ketika guru mengikuti pelatihan tentang

kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran

pelatihan finger painting (CD4.63).

CD4.63

Kegiatan pelatihan tentang media pembelajaran

CD4.62

Pelatihan finger painting

Peneliti kemudian menanyakan hal yang sama

kepada Ibu A selaku kepala sekolah, beliau mengatakan

bahwa:

“Kalau di sini yang berprestasi hanya ada satu guru saja

yang sejauh terlihat yaitu ibu Dewi yang mempunyai

prestasi dalam pengembangan media pembelajaran

Page 132: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

119

serta ibu Dewi sekarang menjadi instruktur nasional di

PKB (CWKS.13)”

Keterangan tersebut di perjelas dengan observasi yang

peneliti lakukan, gambar berikut diperoleh dari observasi yang

peneliti dapatkan dari Ibu D berupa dokumentasi ketika Ibu D

menjadi instruktur nasional di pkb (CD4.64) (CD4.60).

CD4.64

Instrukur pkb jenjang TK

CD4.60

Instrukur pkb jenjang TK

Penjelasan di atas diperkuat oleh catatan lapangan yang

didapatkan oleh peneliti saat penelitian berlangsung bahwa:

“Saya menyampaikan maksud dan tujuan penelitian terkait,

namun ibu Dewi tidak bisa melakukan wawancara setelah

pulang sekolah karena ada pelatihan yang harus dihadiri

bersama kepala sekolah, ibu Dewi memberi waktu untuk

diwawancarai pada hari Jum’at 3 Agustus 2018 setelah ibu

Dewi selesai mengajar (CL4,K3,P1)”.

Page 133: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

120

“Pelatihan yang dihadiri ibu dewi merupakan pelatihan

tentang media pembelajaran yang diadakan oleh instruktur

nasional pkb bogor bersama kepala sekolah, disitu saya

meminta izin untuk meminta dokumentasi pelatihan yang

akan diikuti oleh ibu dewi bersama kepala sekolah

(CL4,K3,P2).

B. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini yaitu mencari, menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan

dokumentasi dengan cara mengkategorikan dan memilih data yang penting

sesuai pedoman observasi yang telah dibuat.

1. Kelancaran (fluency)

a. kelancaran dalam menghasilkan ide/pemecahan masalah

terhadap media AUD

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari observasi/catatan

lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh

untuk indikator kelancaran dalam menghasilkan ide/pemecahan

masalah terhadap media AUD terdapat beberapa data yang

didapatkan dari beberapa informan melalui teknik wawancara,

observasi/catatan lapangan, dan dokumentasi. Setelah data

direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.

Dalam penelitian ini display data dilakukan dalam bentuk bagan.

Display data ini dilakukan dengan memaparkan data dengan

koding dengan memilih informasi terkait dengan fokus penelitian

yaitu kelancaran dalam menghasilkan ide/pemecahan masalah

terhadap media AUD. Sajian data yang didapat berupa cooding

atau kode sebagai berikut:

Page 134: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

121

Berdasarkan bagan di atas kelancaran berfikir dalam

menghasilkan ide/pemecahan masalah terhadap media AUD

merupakan aspek kelancaran dalam kreativitas. Guru TKIT

Raudhatul Jannah Bogor belum mempunyai ide dalam

pemecahan masalah dalam pemecahan masalah terhadap media

AUD, guru masih mengandalkan salah seorang guru yang lebih

berpengalaman. Dapat disimpulkan dari temuan data bahwa

terdapat salah satu guru yang dapat menghasilkan

ide/pemecahan masalah terhadap media AUD karena seringnya

mengikuti pelatihan-pelatihan tentang pembuatan media, juga

banyak mengikuti komunitas sehingga menjadi contoh bagi

guru lainnya seguru di TKIT Raudhatul Jannah Bogor sering

bertukar informasi atau sharing dengan teman sejawad atau

dengan guru sekolah lain yang lebih berpengalaman agar

pengetahuan tentang media pembelajaran menjadi luas.

CD4,58,

CD4.59,

CD4.61

CWKS.4,

CW1.3,

CW2.3,

CW3.3.

kelancaran dalam

menghasilkan

ide/pemecahan masalah

terhadap media AUD

CL4.K3.P1,

CL4.K3.P2,

Page 135: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

122

b. Kelancaran dalam memberikan alternatif cara pengembangan

media AUD

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari observasi/catatan

lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh

untuk kelancaran dalam memberikan alternatif cara

pengembangan media AUD, terdapat beberapa data yang

didapatkan dari beberapa informan melalui teknik wawancara,

observasi/catatan lapangan, dan dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan

memaparkan data dengan memilih informasi terkait dengan fokus

penelitian yaitu kelancaran dalam memberikan alternatif cara

pengembangan media AUD. Sajian data yang didapat berupa

cooding atau kode sebagai berikut:

kelancaran dalam

memberikan

alternatif cara

pengembangan media

AUD

CD4.33,

CD4.35,

CD4.38,

CD4.41,

CD4.42,

CD4.32,

CD4.34,

CD4.26,

CD4.21,

CL2.K12.P5, CL3.K15.P7,

CL3.K16.P8, CL3.K17.P8,

CL4.K5.P3, CL4.K11.P6,

CW1.4,

CW2.4,

CW2.8,

CW2.9,

CW3.4,

CW3.8,

CWKS.5,

CWKS.7,

CWKS.8

Page 136: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

123

Selanjutnya tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan

merupakan tahap lanjutan dimana pada tahap ini peneliti

menarik kesimpulan dari temuan data kelancaran dalam

memberikan alternatif cara pengembangan media AUD.

Kelancaran berfikir (Fluency of thinking), yaitu proses di mana

seseorang mampu menghasilkan banyak ide atau pemecahan

masalah, kemampuan untuk mencetuskan banyak gagasan

jawaban, dan memberikan banyak cara untuk melakukan

berbagai hal. Dalam kelancaran berfikir ini, ditekankan adalah

kuantitas bukan kualitas Kesimpulan yang didapatkan dari

aspek kelancaran.

Berdasarkan paparan di atas, kelancaran dalam memberikan

alternatif cara dalam pengembangan media AUD guru

memberikan alternatif dalam mengembangkan media

menggunakan media yang bisa didapatkan di lingkungan

sekolah, menggunakan bahan-bahan bekas/bahan yang tidak

terpakai, atau alternatif lainnya memanfaatkan tekhnologi

internet dengan cara searching bahan ajar yang bisa dipakai

sebagai media pembelajaran sesuai aspek perkembangan anak.

2. Fleksibilitas

a. Fleksibilitas/keluwesan dalam mengatasi kendala atau masalah

dalam mengembangkan media pembelajaran

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari observasi/catatan

lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh

untuk fleksibilitas/keluwesan dalam mengatasi kendala atau

masalah dalam mengambangkan media pembelajaran, terdapat

Page 137: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

124

beberapa data yang didapatkan dari beberapa informan melalui

teknik wawancara, observasi/catatan lapangan, dan dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan

memaparkan data dengan memilih informasi terkait dengan fokus

penelitian yaitu Fleksibilitas/keluwesan dalam mengatasi kendala

atau masalah dalam mengembangkan media pembelajaran. Sajian

data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

Selanjutnya tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan

merupakan tahap lanjutan dimana pada tahap ini peneliti

peneliti menarik kesimpulan dari temuan data

Fleksibilitas/keluwesan dalam mengatasi kendala atau masalah

dalam mengembangkan media pembelajaran. Keluwesan

berfikir (fleksibility), yaitu kemampuan menggunakan

bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran dalam

mengatasi persoalan, memproduksi sejumlah ide, jawaban-

Fleksibelitas/keluwesan

dalam mengatasi kendala

atau masalah dalam

mengembangkan media

CW2.5,

CW3.5,

CWKS.,

CW1.5,

CW2.6,

CW3.6,

CWKS.7

CL3.K3.P2, CL3.K15.P7,

CL3.K16.P8, CL4.K5.P3,

CL4.K11.P6,

CD4.30,

CD4.29,

CD4.63,

Page 138: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

125

jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat

melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda.

Orang kretif adalah orang yang luwes dalam berfikir.

Kesimpulan yang didapatkan dari aspek keluwesan adalah

sebagai berikut:

Dalam mengembangkan media pembelajaran banyak sekali

kendala-kendala yang dihadapi oleh guru-guru, kendala yang

dihadapi guru pun beragam. Faktor yang benar-benar menjadi

kendala yaitu pribadi yang merasa kurang kreatif dan fasilitas

dalam media pembelajaran, karena ketika mereka mempunyai

keinginan untuk membuat hasil karya anak, tetapi bahan-

bahannya harus membeli.

Maka dari itu, untuk mengatasi kendala atau masalah yang

dihadapi guru maka diperlukan kreativitas guru dalam

mengatasi kendala tersebut, yaitu guru di TKIT Raudhatul

Jannah harus sering mengikuti pelatihan-pelatihan tentang

media pembelajaran, mensiasati dengan media yang ada di

lingkungan sekolah, guru tidak menggunanakan media yang

harus dibeli dan mahal, tetapi menggunakan media yang ada di

lingkungan sekolah. Maka dari itu guru TKIT Raudhatul

Jannah Bogor dituntut untuk kreatif dalam mengembangkan

media pembelajaran dengan keterbatasan yang ada.

a. Fleksibilitas/keluwesan dalam memanfaatkan bahan-bahan

yang ada untuk membuat media pembelajaran

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup

banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada

tahap ini, peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-

milah, mengkategorikan dan membuat abstraksi dari

observasi/catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari data

yang diperoleh untuk kreatif dalam memanfaatkan bahan-bahan

Page 139: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

126

yang ada untuk membuat media pembelajaran, terdapat beberapa

data yang didapatkan dari beberapa informan melalui teknik

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan

memaparkan data dengan memilih informasi terkait dengan fokus

penelitian yaitu Fleksibilitas/keluwesan dalam memanfaatkan

bahan-bahan yang ada untuk membuat media pembelajaran. Sajian

data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan

tahap lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik

kesimpulan dari temuan data Fleksibilitas/keluwesan dalam

memanfaatkan bahan-bahan yang ada untuk membuat media

pembelajaran. Keluwesan berfikir (fleksibility), yaitu

Fleksibelitas/keluwesan

dalam memanfaatkan bahan-

bahan yang ada untuk

membuat media pembelajaran

CW1.6, CW2.13,

CW2.9, CW3.12,

CD4.5,

CD4.6,

CD4.7,

CD4.31,

CD4.19,

CD4.20,

CD4.37,

CD4.40,

CL3.K14.P6,

CL3.K14.P6,

CL2.K13.P6,

Page 140: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

127

kemampuan menggunakan bermacam-macam pendekatan atau

cara pemikiran dalam mengatasi persoalan, memproduksi

sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan

yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut

pandang yang berbeda-beda. Orang kretif adalah orang yang

luwes dalam berfikir.

Kesimpulan yang didapatkan dari aspek keluwesan

(fleksibilitasity) adalah sebagai berikut:

Guru TKIT Raudhatul Jannah dalam mengembangkan

media pembelajaran yaitu memanfaatkan bahan-bahan yang

ada di lingkungan sekitar untuk membuat media pembelajaran.

Para guru berusaha membuat media pembelajaran dengan

bahan yang ada untuk membuat media pembelajaran sebaik-

baiknya, agar media yang dibuat bisa diubah menjadi media

yang menarik meskipun media yang dibuat masih terbilang

umum dan kurang menarik untuk diberikan dalam

pembelajaran agar menyenangkan bagi peserta didik.

Dalam membuat media dari bahan-bahan yang ada,

biasanya guru TKIT Raudhatul Jannah membuat sesuai dengan

tema pembelajaran, media yang ada di lingkungan sekolah,

misalnya jika guru menggunakan tema tanaman maka

menggunakan pohon yang ada, buah yang ada, menggunakan

gambar atau membuat sendiri dari barang-barang bekas,

memaksimalkan terlebih dahulu media yang ada di lingkungan

sekitar, seperti media gambar, kain perca, batu, rumput,

potongan kardus, kertas, dan lain-lainnya di sekitar yang dapat

dijadikan sebagai media pembelajaran.

Page 141: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

128

3. Elaborasi

a. Elaborasi dalam memperkaya dan mengembangkan media

pembelajaran

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan,

wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh untuk

elaborasi dalam memperkaya dan mengembangkan media

pembelajaran, terdapat beberapa data yang didapatkan dari

beberapa informan melalui teknik wawancara, observasi/catatan

lapangan, dan dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan

memaparkan data dengan memilih informasi terkait dengan fokus

penelitian yaitu elaborasi dalam memperkaya dan

mengembangkan media pembelajaran. Sajian data yang didapat

berupa cooding atau kode sebagai berikut:

Kreatif dalam

mengembangkan suatu

produk atau media

CW2.13, CW3.9,

CW3.12, CWKS.3,

CWKS.9, CWKS.9,

CD4.38,

CD4.40,

CD4.44,

CD4.41,

CD4.42,

CD4.26,

CD4.21,

CL3.K15.P7,

CL3.K16.P8,

CL3.K17.P8,

CL4.K5.P3,

CL4.K11.P6,

Page 142: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

129

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan

tahap lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik

kesimpulan dari temuan data elaborasi dalam memperkaya

dan mengembangkan media pembelajaran memikirkan ide

tentang cara membuat media pembelajaran. Elaborasi

(elaboration), yaitu kemampuan untuk memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan atau produk, dan mampu

menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek

gagasan atau situasi sedemikian sehingga menjadi lebih

menarik. Kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai

berikut:

Setiap guru TK harus mempunyai kreativitas dalam

mengembangkan media pembelajaran. Dalam hal ini peneliti

menemukan informasi mengenai kreativitas guru dalam

mengembangkan media pembelajaran. Peneliti memperoleh

informasi dari narasumber tentang guru dalam

mengembangkan media pembelajaran. Keativitas guru dalam

mengembangkan media pembelajaran, untuk proses

pembelajaran salah seorang guru menambahkan dengan

menggunakan tekhnologi seperti laptop dan pengeras suara,

mencari di internet dan guru lain cara mengembangkan media

tersebuat dengan membuat suatu karya yang dibuat dari

bahan yang ada dilingkungan sekitar.

b. elaborasi dalam memperinci detail-detai suasana kelas dengan

media yang dibuat sehingga lebih menarik

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup

banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada

tahap ini, peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-

milah, mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan

lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh

untuk elaborasi dalam memperinci detail-detai suasana kelas

Page 143: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

130

dengan media yang dibuat sehingga lebih menarik, terdapat

beberapa data yang didapatkan dari beberapa informan melalui

teknik dokumentasi, wawancara dan observasi/catatan lapangan.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan

memaparkan data dengan memilih informasi terkait dengan fokus

penelitian yaitu elaborasi dalam memperinci detail-detail suasana

kelas dengan media yang dibuat sehingga lebih menarik . Sajian

data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai berikut:

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan

tahap lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik

kesimpulan dari temuan data elaborasi dalam memperinci

detail-detail suasana kelas dengan media yang dibuat sehingga

lebih menarik. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan

untuk memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau

produk, dan mampu menambahkan atau memperinci detail-

detail dari suatu objek gagasan atau situasi sedemikian

elaborasi dalam memperinci

detail-detail suasana kelas

dengan media yang dibuat

sehingga lebih menarik

CL4.K20.P8,

CL3.K23.P10

.

CWKS.10, CW1.10, CW2.10,

CW3.10, CW3.18, CW2.18

CD4.52,

CD4.45,

CD4.46,

CD4.47,

CD4.48,

CD4.49,

CD4.50,

CD4,51,

Page 144: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

131

sehingga menjadi lebih menarik. Kesimpulan yang didapatkan

adalah sebagai berikut:

kreativitas dalam menambahkan atau memperinci detai-

detail ruangan kelas dengan media yang dibuat sehingga lebih

menarik dilakukan dengan memanfaatkan media-media yang

telah dibuat oleh guru dan murid dengan menempelkan hasil

karya guru dan anak yang dapat dilihat pada dinding kelas yang

telah guru tempel untuk memotivasi belajar anak, sehingga

hasil belajar anak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang guru

ajarkan di sekolah.

Kesimpulan yang didapatkan dari hasil dokumentasi yang

didapatkan peneliti hanya salah seorang guru yang antusis

menempelkan hasil karya anak, sementara guru lainnya belum

banyak menempelkan hasil karya anak didinding kelas, guru

baru menghias kelas dari hasil karya nya sendiri.

4. Orisinalitas

a. Orisinalitas dalam menciptakan media yang baru dan unik

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada tahap ini,

peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah,

mengkategorikan dan membuat abstraksi dari catatan lapangan,

wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh untuk

indicator orisinalitas dalam menciptakan media yang baru dan

unik, terdapat beberapa data yang didapatkan dari beberapa

informan melalui teknik wawancara, observasi/cacatan lapangan,

dan dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan

memaparkan data dengan memilih informasi terkait dengan fokus

Page 145: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

132

penelitian yaitu orisinalitas dalam menciptakan media yang baru

dan unik. Sajian data yang didapat berupa cooding atau kode

sebagai berikut:

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan

tahap lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik

kesimpulan dari temuan data orisinalitas dalam menciptakan

media yang barudan unik. Originalitas (originality/keaslian),

yaitu kemampuan untuk melahirkan gagasan yang baru dan

unik, memikirkan cara yang tidak lazim dari bagian-bagian

atau unsur-unsur. Kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai

berikut:

Guru di TKIT Raudhatul Jannah memiliki kreativitas nya

masing-masing dalam pelaksanaan pembelajarannya, salah

satunya menciptakan media yang baru dan unik. Dapat dilihat

bahwa guru TKIT Raudhatul Jannah belum mampu

menciptakan media yang baru dan unik namun para guru

CW1.9, CW2.9,

CW3.12, CW3.14,

CW3.6,

CL2.K13.P6, CL3.K15.P7,

CL3.K16.P8, CL4.K11.P6,

CL4.K21.P6, CL4.K13.P6.

CD4.33,

CD4.40,

CD4.41,

CD4.21,

CD4.22,

Orisinalitas dalam

menciptakan media

yang baru dan unik

Page 146: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

133

berusaha memvariasikan media-media tersebut sebagai salah

satu cara untuk memberi stimulus peserta didiknya agar

menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, hal ini

menjelaskan bahwa aspek orisinalitas dari kreativitas guru

sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Saat

pembelajaran guru menggunakan sesuatu media yang

bervariatif, contohnya pada saat guru menjelaskan tentang tema

panca indra, guru tidak hanya menjelaskan dengan media

gambar tetapi dengan menciptakan hasil karya ataupun

kegiatan yang bisa dipraktikan oleh peserta didik.

b. Orisinalitas dalam menciptakan media yang tidak biasa

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup

banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Pada

tahap ini, peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-

milah, mengkategorikan dan membuat abstraksi dari

observasi/catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi. Dari

data yang diperoleh untuk Orisinalitas dalam menciptakan media

yang tidak biasa, terdapat beberapa data yang didapatkan dari

beberapa informan melalui teknik wawancara, observasi, dan

dokumentasi.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam penelitian ini display data dilakukan

dalam bentuk bagan. Display data ini dilakukan dengan

memaparkan data dengan memilih informasi terkait dengan fokus

penelitian yaitu Orisinalitas dalam menciptakan media yang tidak

biasa. Sajian data yang didapat berupa cooding atau kode sebagai

berikut:

Page 147: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

134

Tahap verifikasi atau penarikan kesimpulan merupakan tahap

lanjutan dimana pada tahap ini peneliti peneliti menarik

kesimpulan dari temuan data Orisinalitas dalam menciptakan

media yang tidak biasa. Originalitas (originality/keaslian), yaitu

kemampuan untuk melahirkan gagasan yang baru dan unik,

memikirkan cara yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-

unsur. Kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut:

Guru TKIT Raudhatul Jannah mempunyai caranya tersendiri

untuk tetap menggunakan kreativitasnya dalam proses

pembelajaran dengan keterbatasan dari fasilitas maupun pribadi

namun guru terus mengekplorasi potensi dan kemampuan dirinya

secara optimal untuk terus mengasah kemampuan kreativitas

dalam dirinya. Dalam indikator orisinalitas dalam menciptakan

media yang tidak biasa guru TKIT Raudhatul Jannah belum

mampu melakukannya, namun guru TKIT Raudhatul Jannah terus

belajar dalan menciptakan media bagi peserta didiknya agar proses

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Meskipun media yang

dibuat masih biasa saja dengan dengan media yang sudah ada

CWKS.11, CWKS.12,

CWKS.13, CW2.12,

CW3.12, CW3.15,

CW3.14,

Orisinalitas dalam

menciptakan media

yang tidak biasa

CD4.25,

CD4.36,

CD4.39,

CD4.56,

CD4.57,

CD4.55,

CD4.15,

CD4.11,

CD4.63,

CD4.62,

CD4.64,

CD4.60,

CL4.K3.P1,

CL4.K3.P2,

Page 148: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

135

sebelumnya. Namun salah satu guru di TKIT Raudhatul Jannah

Bogor mempunyai semangat yang tinggi agar dia bisa

menciptakan media yang tidak biasa dengan mengikuti pelatihan-

pelatihan dan banyak mengikuti komunitas sehingga salah satu

guru itu pun medapatkan prestasi. Perlombaan yang pernah

dijuarai oleh salah seorang guru di TKIT Raudhatul Jannah yaitu,

Juara 2 pembuatan alat media pembelajaran Se-Kecamatan Ciawi,

Juara 2 tari kreasi se-kabupaten Bogor, Juara harapan tari kreasi

se-kab bogor, Terpilih menjadi Instruktur Nasional Kab. Bogor.

Sedangkan petalihan yang pernah diikuti tentang media

pembelajaran yaitu pelatihan tentang finger painting.

C. Temuan Penelitian

Setelah ditemukan baberapa data yang diinginkan, baik dari hasil

penelitian observasi, wawancara, maupun dokumentasi, maka peneliti

akan menganalisa temuan yang ada dan menjelaskan tentang implikasi-

implikasi dari hasil penelitian tentang kreativitas guru dalam

mengembangkan media pembelajaran di TKIT Raudhatul Jannah Bogor.

Sebagaimana dijelaskan dalam teknik analisa data dalam penelitian,

peneliti menggunakan analisa kualitatif deskripif (pemaparan) dan data

yang diperoleh peneliti baik melalui observasi, wawancara, dan

dokumentasi dari informan yang dibutuhkan oleh peneliti. Adapun data-

datanya sebagai berikut:

1. Kelancaran dalam menghasilkan ide/pemecahan masalah

terhadap media AUD

Saat peneliti melakukan observasi, peneliti menemukan upaya

yang dilakukan guru dalam menghasilkan ide/pemecahanmasalah

terhadap media AUD. Berdasarkan indikator tersebut kelancaran

berfikir dalam menghasilkan ide/pemecahan masalah terhadap media

AUD merupakan aspek kelancaran dalam kreativitas. Guru TKIT

Raudhatul Jannah Bogor belum mempunyai ide yang beragam dalam

Page 149: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

136

pemecahan masalah terhadap media AUD, karena guru hanya

mengandalkan pemikiran guru yang lebih berpengalaman. Dapat

disimpulkan dari temuan data bahwa terdapat salah satu guru yang

dapat menghasilkan ide/pemecahan masalah terhadap media AUD

karena seringnya mengikuti pelatihan-pelatihan tentang pembuatan

media, juga banyak mengikuti komunitas sehingga menjadi contoh

bagi guru lainnya seguru di TKIT Raudhatul Jannah Bogor sering

bertukar informasi atau sharing dengan teman sejawad atau dengan

guru sekolah lain yang lebih berpengalaman agar pengetahuan tentang

media pembelajaran menjadi luas.

2. Kelancaran dalam memberikan alternatif cara pengembangan

media AUD

Saat peneliti melakukan observasi, kelancaran dalam memberikan

alternatif cara pengembangan media AUD guru itu beragam yaitu

mengembangkan media menggunakan media yang bisa didapatkan di

lingkungan sekolah, menggunakan bahan-bahan bekas/bahan yang

tidak terpakai, atau alternatif lainnya memanfaatkan tekhnologi

internet dengan cara searching bahan ajar yang bisa dipakai sebagai

media pembelajaran sesuai aspek perkembangan anak. Temuan data

dalam kelancaran memberikan alternatif cara dalam pengembangan

media AUD bahwa guru dapat memberikan alternatif cara dengan

media yang ada dilingkungan sekitar seperti menggunakan media

gambar (visual) dengan browsing di internet agar lebih bervariasi.,

media nyata, media real yang bisa dirasakan, media yang ada di

lingkungan sekolah seperti menggunakan media buku, papan tulis,

media gambar rumput, tanah, batu, potongan kardus,kain perca, dan

air, bahan dari tisu, cat warna merah, biru, hijau, dan kertas kosong,

tali dan jepitan baju, stik es krim dan cotton buds atau korek kuping

dan lain-lain, guru juga terkadang menyajikan media pembelajaran

menggunakan tekhnologi seperti laptop, pengeras suara agar anak lebih

Page 150: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

137

tertarik, guru juga menyajikan media dari bahan bekas maupun media

baru.

3. Fleksibilitas/keluwesan dalam mengatasi kendala atau masalah

dalam mengembangkan media pembelajaran

Saat peneliti melakukan observasi, peneliti menemukan beberapa

kendala yang dihadapi oleh guru dalam mengembangkan media

pembelajaran, kendala dan masalah tersebut tengah diungkapkan oleh

para guru di TKIT Raudhatul Jannah yaitu pribadi yang merasa kurang

kreatif dalam mengembangkan media pembelajaran serta fasilitas yang

ada di sekolah tersebut. Maka dari itu kreativitas dalam mengatasi

kendala dalam mengembangkan media pembelajaran sangat

dibutuhkan oleh guru.

Usaha dalam mengatasi kendala tersebut yaitu guru di TKIT

Raudhatul Jannah harus sering mengikuti pelatihan-pelatihan tentang

media pembelajaran, mensiasati dengan media yang ada di lingkungan

sekolah, guru tidak menggunanakan media yang harus dibeli dan

mahal, tetapi menggunakan media yang ada di lingkungan sekolah.

Selain kendala yang dihadapi oleh guru terdapat faktor pendorong

yang ada pada guru dalam mengembangkan media pembelajaran faktor

utama tentunya Teman sejawad, karena guru sharing dengan guru-guru

lain, setelah sharing biasanya guru searching di internet dan kadang

bertanya dengan guru di sekolah lain, lalu faktor pendorong atau

pendukung tentunya sekolah selalu mendukung apa yang guru

butuhkan.

4. Fleksibilitas/keluwesan dalam memanfaatkan bahan-bahan yang

ada untuk membuat media pembelajaran

Saat peneliti melakukan observasi tentang kreativitas guru dalam

memanfaatkan bahan yang ada untuk membuat media pembelajaran.

Guru menggunakan fasilitas yang ada di lingkungan sekolah.

Page 151: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

138

Proses pembelajaran guru menggunakan media yang dibuat dari

bahan-bahan yang ada di lingkungan sekolah, media tersebut

menggunakan bahan rumput, tanah, batu, potongan kardus,kain perca,

dan air. Saat menggunakan media tersebut guru mencontohkan terlebih

dahulu kegiatan merasa dengan menginjakkan kakinya pada media

yang telah disediakan, setelah itu anak secara bergantian melakukan

hal yang sama seperti yang telah dicontohkan oleh gurunya saat itu.

Dari sini peneliti menyimpulkan dengan menggunakan media dari

bahan-bahan yang ada pun bisa menjadikan anak aktif dalam

pembelajaran sehinga anak menjadi berminat dalam mengikuti

pembelajaran.

Selain menggunakan media dari bahan-bahan alam, guru TKIT

Raudhatul Jannah menggunakan media dari bahan dari tisu, cat warna

merah, biru, hijau, dan kertas kosong. Sama halnya dengan kegiatan

sebelumnya, guru mencotohkan terlebih dahulu kegiatan yang akan

dilkukan anak, setelah itu anak mengikuti secara bergantian.

5. Elaborasi dalam memperkaya dan mengembangkan suatu

produk atau media

Saat peneliti melakukan observasi kreativitas guru dalam

mengembangkan media pembelajaran biasanya guru menggunakan

media gambar yang di searching di intrnet. Namun ada salah seorang

guru dalam mengembangkan media guru tersebut menambahkan

dengan menggunakan tekhnologi seperti laptop dan pengeras suara,

yang dibawa ke kelasnya, karena di setiap kelas belum disediakan oleh

sekolah, tapi guru tidak ketinggalan dengan tekhnologi yang semakin

berkembang saat ini. Guru menggunakan laptop dan pengeras suara

saat pembelajaran agar anak tidak jenuh dan anak lebih tertarik dalam

mengikuti pembelajaran.

6. Elaborasi dalam memperinci detai-detail suasana kelas dengan

media yang dibuat sehingga lebih menarik

Page 152: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

139

Saat peneliti melakukan observasi di dalam kelas, peneliti melihat

banyak hasil karya yang di tempel di dinding kelas, ini dapat dilihat

kreativitas dalam menambahkan kreasi di kelas sebagai media

pembelajaran dilakukan dengan proses pembelajaran tidak hanya

menggunakan media gambar atau buku lalu guru hanya menjelaskan

kepada anak. Tetapi setiap hari guru dan murid harus menghasilkan

karya yang dibuat oleh anak, agar dapat ditempelkan di dinding kelas.

Upaya yang dilakukan guru dalam menambahkan kreasi di kelas,

guru memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk membuat hasil

karyanya dan ditempelkan didinding kelas untuk memotivasi belajar

anak, agar mereka senang hasil karyanya ditempelkan sehingga hasil

belajar anak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang guru ajarkan di

sekolah. Namun hanya salah satu guru saja yang antusias dalam

menempelkan hasil karya muridnya di dinding kelas sedangkan guru

lainnya belum melakukannya padahal media yang dibuat sudah ada.

7. Orisinalitas dalam menciptakan media yang baru dan unik

Menciptakan media yang baru dan unik merupakan cara untuk

memotivasi, menumbuhkan minat dan komunikasi dengan anak lebih

efektif. Guru harus memiliki kemampuan dasar dalam keterampilan

menciptakan media untuk meningkatkan minat belajar anak.

Saat peneliti melakukan observasi media yang diciptakan guru

tidak baru dan unik karena keterbatasan dari fasilitas maupun pridadi

yang kurang kreatif namun para guru berusaha memvariasikan media-

media yang dibuat sebagai salah satu cara untuk memberi stimulus

peserta didiknya agar menciptakan pembelajaran yang menyenangkan,

hal ini menjelaskan bahwa aspek orisinalitas dari kreativitas guru

sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Saat pembelajaran guru

menggunakan sesuatu media yang bervariatif, contohnya pada saat

guru menjelaskan tentang tema panca indra, guru tidak hanya

menjelaskan dengan media gambar tetapi dengan menciptakan hasil

karya ataupun kegiatan yang bisa dipraktikan oleh peserta didik.

Page 153: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

140

8. Orisinalitas dalam menciptakan media yang tidak biasa

Guru TKIT Raudhatul Jannah mempunyai caranya tersendiri untuk

tetap menggunakan kreativitasnya dalam proses pembelajaran dengan

keterbatasan dari fasilitas maupun pribadi namun guru terus

mengekplorasi potensi dan kemampuan dirinya secara optimal untuk

terus mengasah kemampuan kreativitas dalam dirinya. Dalam indikator

orisinalitas dalam menciptakan media yang tidak biasa guru TKIT

Raudhatul Jannah belum mampu melakukannya, namun guru TKIT

Raudhatul Jannah terus belajar dalan menciptakan media bagi peserta

didiknya agar proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Meskipun media yang dibuat masih biasa saja dengan dengan

media yang sudah ada sebelumnya. Namun salah satu guru di TKIT

Raudhatul Jannah Bogor mempunyai semangat yang tinggi agar dia

bisa menciptakan media yang tidak biasa dengan mengikuti pelatihan-

pelatihan dan banyak mengikuti komunitas sehingga salah satu guru

itu pun medapatkan prestasi. Perlombaan yang pernah dijuarai oleh

salah seorang guru di TKIT Raudhatul Jannah yaitu, Juara 2

pembuatan alat media pembelajaran Se-Kecamatan Ciawi, Juara 2 tari

kreasi se-kabupaten Bogor, Juara harapan tari kreasi se-kab bogor,

Terpilih menjadi Instruktur Nasional Kab. Bogor. Sedangkan petalihan

yang pernah diikuti tentang media pembelajaran yaitu pelatihan

tentang finger painting.

D. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian, peneliti telah

berusaha mencapai kesempurnaan hasil penelitian, namun karena adanya

keterbatasan penelitian yang disebabkan karena peneliti kurang teliti saat

proses penelitian yang sedang berlangsung baik dari segi waktu, tenaga,

dan biaya maka hasil penelitian perlu disempurnakan. Adapun

keterbatasan penelitian tersebut antara lain dijabarkan sebagai berikut:

Page 154: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

141

Penelitian dilakukan ketika memasuki awal semester genap. Hal ini

mempengaruhi fokus peneliti dalam melakukan penelitian ini, karena guru

baru melakukan proses pembelajaran tahap observasi kepada anak

sehingga anak baru berada pada tahap pengenalan dan mengenal

lingkungan sekitar serta media yang di buat guru pun belum terlalu

banyak. Peneliti berharap penelitian ini dapat dilakukan dalam waktu

pertengahan semester dan memaksimalkan perhatian guru untuk

melakukan perencanaan dan pelaksanaan dalam prosesnya, namun hal ini

mempengaruhi fokus penelitian dalam melakukan persiapan karena guru

juga harus mempersiapkan acara perlombaan-perlombaan di bulan

Agustus mendatang. Dengan demikian, kreativitas guru dalam

mengembangkan media pembelajaran menunjukan hasil yang lebih baik.

Page 155: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

142

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang kreativitas guru dalam

pengembangan media pembeajaran di TKIT Raudhatul Jannah Bogor

dapat disimpulkan sebagai berikut, kreativitas guru dalam

mengembangkan media pembelajaran dapat dinilai melalui empat aspek

kreativitas, yaitu, fleksibilitas, kelancaran berikir, elaborasi, dan

orisinalitas yang memiliki indikator di setiap aspek nya seperti yang sudah

dijelaskan diatas.

1. Guru TKIT Raudhatul Jannah Bogor belum mempunyai ide yang

beragam dalam pemecahan masalah terhadap media AUD, guru hanya

mengandalkan ide dari guru yang lebih berpengalaman. Dapat

disimpulkan bahwa terdapat salah satu guru yang dapat menghasilkan

ide/pemecahan masalah terhadap media AUD karena seringnya

mengikuti pelatihan-pelatihan tentang pembuatan media, juga banyak

mengikuti komunitas sehingga menjadi contoh bagi guru lainnya

seguru di TKIT Raudhatul Jannah Bogor sering bertukar informasi

atau sharing dengan teman sejawad atau dengan guru sekolah lain

yang lebih berpengalaman agar pengetahuan tentang media

pembelajaran menjadi luas. guru TKIT Raudhatul Jannah juga

memberikan alternatif dalam mengembangkan media menggunakan

media yang bisa didapatkan di lingkungan sekolah, menggunakan

bahan-bahan bekas/bahan yang tidak terpakai, atau alternatif lainnya

memanfaatkan tekhnologi internet dengan cara searching bahan ajar

yang bisa dipakai sebagai media pembelajaran sesuai aspek

perkembangan anak.

2. Dalam mengembangkan media pembelajaran banyak sekali kendala

yang dihadapi oleh guru, dihadapi guru pun beragam. Faktor yang

benar-benar menjadi kendala yaitu pribadi yang merasa kurang kreatif

Page 156: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

143

dan fasilitas dalam media pembelajaran. Untuk mengatasi kendala

tersebut dibutuhkan aspek fleksibilitas guru, yaitu guru harus sering

mengikuti pelatihan-pelatihan tentang media pembelajaran namun

sayangnya hanya sutu guru saja yang pernah mengikuti pelatihan,

mensiasati dengan media yang ada di lingkungan sekolah, guru tidak

menggunanakan media yang harus dibeli dan mahal, tetapi

menggunakan media yang ada di lingkungan sekolah. Guru TKIT

Raudhatul Jannah Bogor juga membuat media dengan memanfaatkan

dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekolah.

3. Kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran

dibutuhkan aspek elaborasi. Untuk mengembangkan media

pembelajaran belum semua guru dapat mengambangkan media dengan

baik namun terdapat salah satu guru yang menggunakan tekhnologi

seperti laptop, pengeras suara, serta mencari di internet. Hanya satu

guru TKIT Raudhatul Jannah yang dapat mengelaborasikan suasana

kelas dengan memanfaatkan media yang telah dibuat dengan

menempelkan hasil karya guru maupun anak yang telah dibuat sebagai

media pembelajaran dilakukan dengan menempelkannya di dinding

kelas, karena guru lain belum menempelkan hasil karya anaknya

didinding kelas. Hal ini dilakukan untuk memotivasi belajar anak dan

dijadikan sebagai media pembelajaran.

4. Aspek orisinalitas yang dimiliki guru TKIT Raudhatul Jannah Bogor

salah satunya yaitu dengan membuat media yang baru dan unik.

Namun dapat dilihat bahwa guru TKIT Raudhatul Jannah belum

mampu menciptakan media yang baru dan unik namun para guru

berusaha memvariasikan media-media yang dibuat sebagai salah satu

cara untuk memberikan stimulus bagi anak agar menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan. Orisinalitas dalam menciptakan

media yang tidak biasa guru TKIT Raudhatul Jannah belum mampu

melakukannya, namun guru TKIT Raudhatul Jannah terus belajar

dalan menciptakan media bagi peserta didiknya agar proses

Page 157: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

144

pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Meskipun media yang

dibuat masih biasa saja dengan dengan media yang sudah ada

sebelumnya. Salah satu guru di TKIT Raudhatul Jannah Bogor

mempunyai semangat yang tinggi agar dia bisa menciptakan media

yang tidak biasa dengan mengikuti pelatihan-pelatihan dan banyak

mengikuti komunitas sehingga salah satu guru itu pun medapatkan

prestasi.

Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti menyimpulkan hasil penelitian

dari empat aspek kreativitas yang dimiliki guru tentang kreativitas guru

dalam mengembangkan media pembelajaran di TKIT Raudhatul Jannah

Bogor belum semua guru memiliki kriteria keempat aspek tersebut yaitu

kelancaran, fleksibilitas, elaborasi, dan orisinalitas dikarnakan masih

rendahnya pengetahuan tentang kreativitas, namun guru terus berusaha

mengasah kreativitas di dalam dirinya agar kreativitas yang dimiliki guru

TKIT Raudahtul Jannah Bogor dapat keluar. Namun di TKIT Raudhatul

Jannah Bogor terdapat salah seorang guru yang hampir memiliki kriteria

keempat aspek kreativitas tersebut. Dibuktikan dengan guru tersebut

mampu menjadi acuan guru lainnya untuk terus mengembangkan

kreativitasnya, dengan antusias memanfaatkan media yang telah

dibuatnya. Dampak dari kreativitas tersebut menjadikan anak antusias

dalam mengikuti proses pembelajaran dan membuat pembelajaran menjadi

menyenangkan, anak sangat antusias terhadap penggunaan media yang

dibuat guru pada saat pembelajaran, anak memiliki ketertarikan terhadap

guru memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi pembelajaran dan

mengikuti proses pembelajaran hingga selesai.

B. Implikasi

Sehubungan dengan kesimpulan hasil penelitian ini, maka implikasi dalam

hasil penelitian ini terdapat beberapa implikasi yang harus dilakukan untuk

mencapai kondisi ideal dalam mengembangkan media pembelajaran di

TKIT Raudhatul Jannah Bogor.

Page 158: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

145

1. Kreativias guru dalam mengembangkan media pembelajaran dalam

proses belajar mengajar berpengaruh positif bagi anak yaitu dapat

memberikan stimulus bagi anak dalam mengikuti pembelajaran dan

menjadikan proses pembelajaran menjadi menyenangkan, selain itu

juga agar seluruh aspek perkembangan anak menjadi berkembang.

2. Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar

akan memberikan pengalaman langsung kepada anak dan anak terlibat

aktif dalam menggunakan media sebagai benda konkret untuk

memberikan pemahaman konsep abstrak menjadi lebih mudah

dipahami serta dapat meningkatkan minat bagi anak saat mengikuti

proses pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan penelitian mengenai “Kreativitas Guru dalam

Mengembangkan Media Pembelajaran di TKIT Raudhatul Jannah Bogor”,

maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga

a. Diharapkan bagi lembaga untuk mengadakan pelatihan-pelatihan

tentang media pembelajaran untuk guru-guru.

b. Diharapkan di setiap kelas di pegang oleh dua guru, agar

pembelajaran dilakukan semakin efektif dan efesien.

c. Hendaknya pihak sekolah dapat memelihara media pembelajaran

dengan melakukan perawatan secara rutin sehingga media

pembelajaran dalam kondisi baik dan tidak rusak.

2. Bagi Guru

a. Diharapkan lebih banyak mengikuti pelatihan-pelatihan tentang

media pembelajaran diluar lingkungan sekolah.

b. Diharapkan lebih banyak berdiskusi dengan guru yang lebih kreatif

dalam mengembangkan media pembelajaran.

c. Guru diharapkan lebih meningkatkan lagi kualitas dari pembuatan

media pembelajaran yang lebih kreatif sehingga nantinya anak

Page 159: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

146

akan semakin antusias dengan pembelajaran yang diberikan oleh

guru.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menindaklanjuti

penelitian ini dengan variansi dan literatur yang lebih mendalam

guna untuk pemahaman lebih lanjut tentang kreativitas guru dalam

pengembangan media pembelajaran pada guru taman kanak-kanak.

Page 160: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

147

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ramli, Pembelajaran Dalam Perspektif Kreativitas Guru Dalam

Pemanfaatan Media Pembelajaran, (Lantanida Journal Vol.4 No.1, 2016).

Afrizal, Metode Penelitian Kualitatif, (Depok: PT Rajagrafindo Persada,

2014).

Arifah Nur Fita, Menjadi Guru Teladan, Kreatif, Inspriratif, Motivatif, dan

Profesional, (Yogyakarta: Araska, 2016).

Arifin Zainal, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2014).

Arsyad Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2010).

Aqib Zainal, Model-Model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual,

(Bandung: Yrama Widya, 2013).

Daymon Christine, Holloway Immy, Metode-metode Riset Kualitatif

dalam Public Relations dan Marketing Communications, (Yogyakarta: Penerbit

Bentang, 2008).

Falahudin Iwan, Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran,Jurnal Lingkar

Widyaiswara, Edisi 1, No 4, 2014.

Fitrah. Muh dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif,

Tindakan Kelas & Studi Kasus, (Sukabumi: Jejak, 2017).

Hasnida, Media Pembelajaran Kreatif Mendukung Pengajaran Pada Anak

Usia Dini, (Jakarta: luxima, 2014).

Hidayat Syarif, Profesi Kependidikan, (Tangerang: Pustaka Mandiri,

2012).

Kalsum Ummi, Thamrin, Halida, Profil Guru Kreatif dlam

Mengembangkan Media Pembelajaran Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK.

Kusumardani Ratih, Peningkatan Kreativitas Melalui Pendekatan Brain

Based Learning, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Volume 9 Edisi 1, April 2015

.

Latif Mukhtar, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan

Aplikasi”, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013).

Page 161: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

148

Lusinta Afrisanti, Buku Pintar Menjadi Guru Kreatif, Inspiratif, dan

Inovatif, (Yogyakarta: Araska, 2011).

Maemunah Siti, “Kreatifitas Guru PAUD Dalam Mengembangkan Media

Pembelajaran Melalui Pemanfaatan Bahan Alam”, Majalah Ilmiah Pawiyatan,

2015, Vol. XXII No.3.

Manispal, Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional, (Jakarta:

Elex Media Komputindo, 2013).

Mulyasa. E, Menjadi Guru Profesional “Menciptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013).

Munandar Utami, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat,(Jakarta:

RinekaCipta, 2009).

Muspawi Mohamad dan Maryono, Kreativitas Guru dalam Menggunakan

Media Pembelajaran,2014.

Narwanti Sri, “Creatif Learning “Kiat Menjadi Guru Kreatif dan Favorit”,

(Sendangadi Mlati Sleman Yogyakarta: Familia Pustaka, 2011).

Oktavia Yanti, “Usaha Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kreativitas

Guru Dalam Pembelajaran di Sekolah”, Bahana Manajemen Pendidikan, Jurnal

Administrasi Pendidikan, 2014, Volume 2 Nomor 1.

Pedoman Penulisan skripsi, (Jakarta: UIN Jakarta, 2013).

Enda Puspitasari, Pemetaan Kreativitas Anak Usia 4-6 Tahun di TK

Laboratorium PG-PAUD Universitas Riau, Educhild Vol.4 No.1 Tahun 2015.

Pentury Jolanda Helda, “Pengembangan Kreativitas Guru Dalam

Pengembangan Kreatif Pelajaran Bahasa Inggris”, Faktor Jurnal Ilmiah

Kependidikan, Vol. 4 No.3, November 2017.

Rachnawati Yeni & Kurniati Euis, Strategi Pengembangan Kreativitas

Pada Anak “Uisa Taman Kanak-kanak”, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2010).

Sanjaya Wina, Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group, 2008).

Sarwono Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006).

Page 162: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

149

Sopiah Cucu, Kreativitas Guru PAUD dalam Kegiatan Belajar Mengajar,

Vol : XXI, No : 1, Maret 2014.

Sungkono, Evaluasi Media Pendidikan, evaluasi media.pdf-Adobe Reader,

h.2, (diakses pada 10-12-2018 14.48 WIB.

Sulaiman Ahmad, Zein Achyar, Nahar Syamsu, Karakteristik Guru

Perspektif M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misba, (Edu-Riligia, Vol. 1 No. 1

Januari-Maret 2017).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2012).

Supartini Mimik, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan

Kreatifitas Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi di SDN

Mangunharjo 3 Kecamatan Manyangan Kota Probolinggo”, Jurnal Penelitian

dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 2, 2016.

Yudha Andi, Mengapa Guru harus Kreatif, ( Bandung: Mizan, 2009).

Page 163: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

0

Page 164: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

1

Telah melaksanakan Penelitian di TKIT Raudlatul Jannah mulai bulan Juli – Agustus 2018 untuk memperoleh data penyusunan Tugas Akhir Skripsi dengan judul “ Kreativitas Guru dan Pengembangan Media Pembelajaran di TK B

TKIT Raudlatul Jannah”.

Page 165: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

TKIT RAUDHATUL JANAAH

KELOMPOK/USIA : B2/5-6 TAHUN

SEMESTER/MINGGU : I/III

TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/PANCA INDRA

HARI/TANGGAL : Senin, 30 Juli 2018

KD: 1.2, 2.7, 3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.12, 4.12, 3.15, 4.15

Materi Pelajaran

1. Lidah dan fungsinya

2. Huruf “a”

3. Macam-macam rasa

4. Pengembangan motorik halus

5. Pengembangan motorik kasar

6. Bernyanyi macam-macam rasa

Materi yang masuk SOP pembiasaan

1. Berbicara dengan sopan

2. Sabar menunggu giliran masuk dalam pembiasaan dalam kegiatan

pembelajaran

Alat dan Bahan

1. Vcd player untuk senam

2. Buku membaca, pensil untuk menulis huruf “a”

3. Gula, garam, kopi, saos tomat, saos cabe untuk kegiatan mengenal macam-

macam rasa

4. Karton, stik es krim, kertas warna, lem, untuk kegiatan membuat bentuk

mulut

5. Gambar lidah dan fungsinya

6. Buku cerita untuk kegiatan bercerita

Page 166: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

3

Langkah Kegiatan

I. Pembukaan

1. Baris, ikrar

2. SOP fisik motorik kasar, senam

II. Kegiatan Inti

1. Anak mengamati: gambar lidah dan fungsinya

2. Anak bertanya tentang: diskusi tentang lidah dan fungsinya yang

anak ketahui

3. Anak mengumpulkan informasi: guru memberikan dukungan

dengan menginformasikan mengenailidah dan fungsinya dan

memperlihatkan gambar lidah dan fungsinya

4. Anak menalar: anak menggunakan gambar untuk mengetahui

lidah dan fungsinya

5. Anak mengkomunikasikan: melalui kegiatan bermain

a. Kelompok 1: menulis huruf “a”

b. Kelompok 2: mengecap macam-macam rasa

c. Kelompok 3: membuat bentuk mulut

III. Istirahat

a. SOP makan

b. Bermain

Recalling

- Mengembalikan mainan ke tempat semula

- Menanyakan perasaan anak

- Diskusi bila ada perilaku yang kurang tepat

IV. Penutup

1. Bercerita

2. Evaluasi

3. Menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan esok hari

4. SOP penutup

Rencana penilaian

1. Indikator penilaian

Program

Pengembangan

KD Indikator

Nilai Agama dan Moral 1.2 - Anak terbiasa berbicara dengan

sopan

Motorik 3.3, 4.3 - Anak dapat melakukan kegiatan

senam

Page 167: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

4

- Anak dapat mebuat bentuk mulut

Bahasa 3.12,

4.12

- Anak dapat menulis huruf “a”

Kognitif 3.6, 4.6

3.3, 4.3

- Anak dapat mengenal macam-

macam rasa

- Anak bercakap-cakap tentang

lidah dan fungsinya

Sosem 2.7 - Anak dapat sabar menunggu

giliran

Seni 3.15,

4.15

- Anak dapat bernyanyi “macam-

macam rasa”

2. Teknik Penilaian

- Catatan anekdot

- Catatan observasi

- Skala pencapaian perkembangan (rating scale)

FORMAT PENILAIAN HARIAN

Program

Pengembangan

KD Indikator BB BM BSH BSB

Nilai Agama

dan Moral

1.2 - Anak terbiasa

berbicara dengan

sopan

Motorik 3.3, 4.3 - Anak dapat

melakukan kegiatan

senam

- Anak dapat mebuat

bentuk mulut

Bahasa 3.12,

4.12

- Anak dapat menulis

huruf “a”

Kognitif 3.6, 4.6

3.3, 4.3

- Anak dapat mengenal

macam-macam rasa

- Anak bercakap-cakap

tentang lidah dan

fungsinya

Sosem 2.7 - Anak dapat sabar

menunggu giliran

Seni 3.15,

4.15

- Anak dapat bernyanyi

“macam-macam rasa”

Keterangan

BB: Belum Berkembang

Page 168: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

5

BM: Mulai Berkembang

BSH: Berkembang Sesuai Harapan

BSB: Berkembang Sangat Baik

Mengatahui

Ka. PG & TKIT Raudhatul Jannah Guru Kelompok B2

Aini Rohmah, S.Pd Lina Khoiriyah, S.Pd

Page 169: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

TKIT RAUDHATUL JANAAH

KELOMPOK/USIA : B3/5-6 TAHUN

SEMESTER/MINGGU : I/III

TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/PANCA INDRA

HARI/TANGGAL : Selasa, 31 Juli 2018

KD: 1.1, 1.2, 2.7, 3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.12, 4.12, 3.15, 4.15

Materi Pelajaran

1. Kulit dan fungsinya

2. Huruf “o”

3. Kegiatan merasa

4. Kegiatan meraba

5. Kegiatan mencetak

6. Sholat Dhuha

7. Bernyanyi tentang kulit

Materi yang masuk SOP pembiasaan

1. Berbicara dengan sopan

2. Sabar menunggu giliran masuk dalam pembiasaan dalam kegiatan

pembelajaran

Alat dan Bahan

1. Mukena, sarung, sejadah

2. Buku membaca, pensil untuk menulis huruf “o”

3. Rumput, tanah, batu, potongan kardus,kain perca, dan air, untuk kegiatan

merasa

4. Tisu, cat warna merah, biru, hijau, dan kertas kosong untuk kegiatan

mencetak kaki finger painting

5. Tisu, kapas, batu, kain perca, buah salak, potongan kertasKarton, stik es

krim, kertas warna, lem, untuk kegiatan meraba

6. Gambar kulit dan fungsinya

Page 170: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

7

7. Buku cerita untuk kegiatan bercerita

Langkah Kegiatan

I. Pembukaan

1. Baris, ikrar

2. SOP fisik motorik kasar, senam

II. Kegiatan Inti

1. Anak mengamati: gambar kulit dan fungsinya

2. Anak bertanya tentang: diskusi tentang kulit dan fungsinya yang

anak ketahui

3. Anak mengumpulkan informasi: guru memberikan dukungan

dengan menginformasikan mengenai kulit dan fungsinya dan

memperlihatkan gambar lidah dan fungsinya

4. Anak menalar: anak menggunakan gambar untuk mengetahui

kulit dan fungsinya

5. Anak mengkomunikasikan: melalui kegiatan bermain

a. Kelompok 1: menulis huruf “o”

b. Kelompok 2: merasakan benda

c. Kelompok 3: mencetak dengan kaki

d. Kelompok 4: meraba benda

III. Istirahat

a. SOP makan

b. Bermain

Recalling

- Mengembalikan mainan ke tempat semula

- Menanyakan perasaan anak

- Diskusi bila ada perilaku yang kurang tepat

IV. Penutup

1. Bercerita

2. Evaluasi

3. Menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan esok hari

4. SOP penutup

Page 171: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

8

Rencana penilaian

1. Indikator penilaian

Program

Pengembangan

KD Indikator

Nilai Agama dan Moral 1.2, 1.1 - Anak terbiasa berbicara dengan

sopan

- Anak belajar Sholat Dhuha

Motorik 3.3, 4.3 - Anak dapat melakukan kegiatan

senam

- Anak dapat mebuat bentuk mulut

Bahasa 3.12,

4.12

- Anak dapat menulis huruf “o”

Kognitif 3.6, 4.6

3.3, 4.3

- Anak dapat mengenal macam-

macam rasa

- Anak bercakap-cakap tentang

kulit dan fungsinya

Sosem 2.7 - Anak dapat sabar menunggu

giliran

Seni 3.15,

4.15

- Anak dapat bernyanyi “kulitku”

2. Teknik Penilaian

- Catatan anekdot

- Catatan observasi

- Skala pencapaian perkembangan (rating scale)

FORMAT PENILAIAN HARIAN

Program

Pengembangan

KD Indikator BB BM BSH BSB

Nilai Agama

dan Moral

1.2, 1.1 - Anak terbiasa

berbicara dengan

sopan

- Anak belajar sholat

dhuha

Motorik 3.3, 4.3 - Anak dapat

melakukan kegiatan

senam

- Anak dapat mebuat

bentuk mulut

Bahasa 3.12,

4.12

- Anak dapat menulis

huruf “o”

Kognitif 3.6, 4.6 - Anak dapat mengenal

Page 172: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

9

3.3, 4.3

macam-macam rasa

- Anak bercakap-cakap

tentang kulit dan

fungsinya

Sosem 2.7 - Anak dapat sabar

menunggu giliran

Seni 3.15,

4.15

- Anak dapat bernyanyi

“kulitku”

Keterangan

BB: Belum Berkembang

BM: Mulai Berkembang

BSH: Berkembang Sesuai Harapan

BSB: Berkembang Sangat Baik

Mengatahui

Ka. PG & TKIT Raudhatul Jannah Guru Kelompok B2

Aini Rohmah, S.Pd Lilis Irwanti, S.Pd

Page 173: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

TKIT RAUDHATUL JANAAH

KELOMPOK/USIA : B1/5-6 TAHUN

SEMESTER/MINGGU : I/III

TEMA/SUB TEMA : DIRI SENDIRI/PANCA INDRA

HARI/TANGGAL : Rabu, 1 Agustus 2018

KD: 1.2, 2.7, 3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.12, 4.12, 3.15, 4.15

Materi Pelajaran

1. Kegiatan yang baik dan buruk untuk panca indra

2. Menempel sesuai kolom

3. Mewarnai gambar yang jumlahnya satu

4. Kegiatan meembuat sikat gigi

5. Kegiatan fisik motorik

6. Bernyanyi “panca indra”

Materi yang masuk SOP pembiasaan

1. Berbicara dengan sopan

2. Sabar menunggu giliran masuk dalam pembiasaan dalam kegiatan

pembelajaran

Alat dan Bahan

1. Jepitan baju dan tali untuk kegiatan fisik motoric

2. Buku mewarnai, pensil warna untuk mewarnai gambar yang jumlahnyaa

satu

3. Buku membaca, lem dan potongan kertas warna untuk kegiatan menempel

sesuai kolom

4. Stik es krim, korek kuping, lem, kegiatan untuk membuat sikat gigi

5. Gambar yang baik dan buruk untuk panca indra

6. Buku cerita untuk kegiatan bercerita

Page 174: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

11

Langkah Kegiatan

I. Pembukaan

1. Baris, ikrar

2. SOP fisik motorik kasar, senam

II. Kegiatan Inti

1. Anak mengamati: gambar yang baik dan buruk untuk panca indra

2. Anak bertanya tentang: diskusi tentang hal yang baik dan buruk

untuk panca indra

3. Anak mengumpulkan informasi: guru memberikan dukungan

dengan menginformasikan mengenai yang baik dan buruk untuk panca

indra dan memperlihatkan gambar serta contohnya

4. Anak menalar: anak menggunakan gambar untuk mengetahui hal

yang baik dan buruk untuk panca indra

5. Anak mengkomunikasikan: melalui kegiatan bermain

a. Kelompok 1: mewarnai gambar yang jumlahnya satu

b. Kelompok 2: menempel potongan kertas sesuai kolom

c. Kelompok 3: membuat sikat gigi

III. Istirahat

a. SOP makan

b. Bermain

Recalling

- Mengembalikan mainan ke tempat semula

- Menanyakan perasaan anak

- Diskusi bila ada perilaku yang kurang tepat

IV. Penutup

1. Bercerita

2. Evaluasi

3. Menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan esok hari

4. SOP penutup

Rencana penilaian

1. Indikator penilaian

Program

Pengembangan

KD Indikator

Nilai Agama dan Moral 1.2 - Anak terbiasa berbicara dengan

sopan

Motorik 3.3, 4.3 - Anak dapat melakukan kegiatan

berlari

Page 175: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

12

- Anak dapat mebuat bentuk mulut

Bahasa 3.12,

4.12

- Anak dapat bercerita tentang hal

yang baik dan buruk untuk panca

indra

Kognitif 3.6, 4.6

3.3, 4.3

- Anak dapat mewarnai yang

jumlahnya satu

- Anak dapat mengetahui hal yang

baik dan buruk untuk panca indra

Sosem 2.7 - Anak dapat sabar menunggu

giliran

Seni 3.15,

4.15

- Anak dapat bernyanyi “panca

indra”

2. Teknik Penilaian

- Catatan anekdot

- Catatan observasi

- Skala pencapaian perkembangan (rating scale)

FORMAT PENILAIAN HARIAN

Program

Pengembangan

KD Indikator BB BM BSH BSB

Nilai Agama

dan Moral

1.2 - Anak terbiasa

berbicara dengan

sopan

Motorik 3.3, 4.3 - Anak dapat

melakukan kegiatan

fisik

- Anak dapat mebuat

bentuk mulut

Bahasa 3.12,

4.12

- Anak dapat bercerita

tentang hal yang baik

dan buruk untuk

panca indra

Kognitif 3.6, 4.6

3.3, 4.3

- Anak dapat mewarnai

yang jumlahnya satu

- Anak dapat

mengetahui hal yang

baik dan buruk untuk

panca indra

Sosem 2.7 - Anak dapat sabar

menunggu giliran

Seni 3.15,

4.15

- Anak dapat bernyanyi

“panca indra”

Page 176: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

13

Keterangan

BB: Belum Berkembang

BM: Mulai Berkembang

BSH: Berkembang Sesuai Harapan

BSB: Berkembang Sangat Baik

Mengatahui

Ka. PG & TKIT Raudhatul Jannah Guru Kelompok B2

Aini Rohmah, S.Pd Dewi Inda Lestari, S.Pd

Page 177: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

14

Reduksi Instrumen Penelitian

Kemampuan Kreativitas Guru dalam Pengembangan Media Pembelajaran

Variabel

Aspek

Indikator

Kode

Kreativitas Guru

dalam

Mengembangkan

media

pembelajaran

Kelancaran

(Fluency)

c. Kelacaran dalam

menghasilkan ide/

pemecahan masalah

terhadap media

AUD.

CWKS.4, CW1.3,

CW2.3, CW3.3,

CD4,58, CD4.59,

CD4.61, CL4.K3.P1,

CL4.K3.P2,

d. kelancaran dalam

memberikan

alternatif cara

pengembangan

media AUD.

CW1.4, CW2.4,

CW2.8, CW2.9,

CW3.4, CW3.8,

CWKS.5, CWKS.7,

CWKS.8, CD4.33,

CD4.35, CD4.38,

CD4.41, CD4.42,

CD4.32, CD4.34,

CD4.26, CD4.21,

CL2.K12.P5,

CL3.K15.P7,

CL3.K16.P8,

CL3.K17.P8,

CL4.K5.P3,

CL4.K11.P6,

Fleksibilitas c. fleksibel/keluwesan

dalam mengatasi

kendala atau masalah

dalam

mengembangkan

CW2.5, CW3.5,

CWKS.6, CW1.5,

CW2.6, CW3.6,

CWKS.7, CD4.30,

CD4.29, CD4.63,

Page 178: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

15

media pembelajaran CL3.K3.P2,

CL3.K15.P7,

CL3.K16.P8,

CL4.K5.P3,

CL4.K11.P6,

d. fleksibel/keluwesan

dalam memanfaatkan

bahan-bahan yang

ada untuk membuat

media pembelajaran

CW1.6, CW2.13,

CW2.9, CW3.12,

CD4.5, CD4.6,

CD4.7, CD4.31,

CD4.19, CD4.20,

CD4.37, CD4.40,

CL3.K14.P6,

CL3.K14.P6,

CL2.K13.P6,

Elaborasi c. elaborasi dalam

memperkarya dan

mengembangkan

media pembelajaran.

CW2.13, CW3.9,

CW3.12, CWKS.3,

CWKS.9, CWKS.9,

CD4.38, CD4.40,

CD4.44, CD4.41,

CD4.42, CD4.26,

CD4.21,

CL3.K15.P7,

CL3.K16.P8,

CL3.K17.P8,

CL4.K5.P3,

CL4.K11.P6,

d. elaborasi dalam

memperinci detail-

detail suasana kelas

dengan media yang

dibuat sehingga lebih

CWKS.10, CW1.10,

CW2.10, CW3.10,

CW3.18, CW2.18,

CD4.52, CD4.45,

CD4.46, CD4.47,

Page 179: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

16

menarik CD4.48, CD4.49,

CD4.50, CD4,51,

CL4.K20.P8,

CL3.K23.P10.

Orisinalitas c. Orisinalitas dalam

menciptakan media

yang baru dan unik

CW1.9, CW2.9,

CW3.12, CW3.14,

CW3.6, CD4.33,

CD4.40, CD4.41,

CD4.21, CD4.22,

CL2.K13.P6,

CL3.K15.P7,

CL3.K16.P8,

CL4.K11.P6,

CL4.K21.P6,

CL4.K13.P6.

d. Orisinalitas dalam

menciptakan media

yang tidak biasa.

CWKS.11,

CWKS.12,

CWKS.13, CW2.12,

CW3.12, CW3.15,

CW3.14, CD4.25,

CD4.36, CD4.39,

CD4.56, CD4.57,

CD4.55, CD4.15,

CD4.11, CD4.63,

CD4.62, CD4.64,

CD4.60, CL4.K3.P1,

CL4.K3.P2,

Page 180: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

17

Catatan Dokumentasi Penelitian

Foto saat wawancara (foto-foto Informan)

Gambar 1. Aini Rohmah S.Pd

(Kepala Sekolah)

Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti

(CD4.1)

Gambar 2. Dewi Inda Lestari S.Pd

(Guru Kelas B1)

Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti

(CD4.2)

Gambar 3. Lina Khoiriyah S.Pd

(Guru Kelas B2)

Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti

(CD4.3)

Gambar 4. Lilis Iswanti S.Pd

(Guru Kelas B3)

Sumber: Dokumentasi Pribadi Peneliti

(CD4.4)

Page 181: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

18

Foto Observasi (Media Pembelajaran)

CD4.5 CD4.6

CD4.7 CD4.8

CD4.9

CD4.10

Page 182: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

19

CD4.11 CD4.12

CD4.13 CD4.14

CD4.15 CD4.16

CD4.17 CD4.18

Page 183: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

20

Foto Observasi (Kegiatan Belajar B1)

CD4.19 CD4.20

CD4.21 CD4.22

CD4.23 CD4.24

Page 184: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

21

CD4.25 CD4.26

CD4.27 CD4.28

CD4.29 CD4.30

Page 185: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

22

Foto Observasi (Kegiatan Belajar B2)

CD4.31 CD4. 32

CD4.33 CD4. 34

CD4.35 CD4.36

Page 186: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

23

Foto Observasi (Kegiatan Belajar B3)

CD4.37 CD4.38

CD4.38 CD4.39

CD4.40 CD4.41

Page 187: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

24

Foto Observasi (Ruangan Kelas)

CD4.42 CD4.43

CD4.44 CD4.45

CD4.46 CD4.47

Page 188: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

25

CD4.48 CD4.49

CD4.50 CD4.51

CD4.52 CD4.53

Page 189: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

26

Foto Observasi (Kegiatan Guru)

CD4.58 CD4.59

CD4.60

CD4.54 CD4.55

CD4.56 CD4.57

Page 190: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

27

CD4.61 CD4.62

CD4.63 CD4.64

Page 191: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

28

Instrumen Penelitian

Kisi-kisi Wawancara Untuk Kepala Sekolah

Nama sekolah : TKIT Raudhatul Jannah

Alamat Sekolah : Jl. Nurul Aini, S. Gatam Gugunung

Banjarwangi, Ciawi-Bogor

Nama Kepala Sekolah : Aini Rohmah S.Pd

Hari/ Tanggal : Senin, 4 Agustus 2018

No Pertanyaan Penelitian Jawaban Kode

1 Apa tanggapan kepala sekolah

tentang kreativitas guru?

Kalau disini lebih sering diangkat

kreativitas utk melatih guru dan juga

ke anak dan lebih mencari bahan dari

internet seperti itu.

Cwks1

2 Bagaimana kreativitas guru di TK

ini?

Kalau kreativitas guru, kalau untuk

pembelajaran harus sering ikut

pelatihan dan banyak belajar

lagi.kalau dilihat dari guru kreatif

memang ibu dewi adalah sosok guru

kreatif dari keseluruhan guru di sini.

Cwks2

3 Usaha apa yang dilaksanakan

untuk mengembangkan kreativitas

guru?

Dari saya lebih dikembangkan apa yg

mereka punya, selain masukan-

masukan pastinya kita harus

menyediakan alat yg guru butuhkan.

Cwks3

4 Bagaimana guru menghasilkan

berbagai ide dalam memecahkan

masalah terhadap media AUD

yang ada?

Setiap guru mempunyai ide yang

beragam, maka dari itu guru disini

saling berbagi pengetahuan tentang

proses pembelajaran seperti

Cwks4

Page 192: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

29

memecahkan masalah terhadap

media AUD di sini. Apalagi ada satu

guru yang mempunyai pengalaman

yaitu Ibu Dewi.

5 Bagaimana guru dalam

memberikan alternatif cara

pengembangan media AUD?

Karena fasilitas disini kurang

memadai, maka guru di sini

memberikan alternatif terhadap

pengembangan media pembelajaran,

yaitu dengan menggunakan media

yang ada di lingkungan sekitar.

Cwks5

6 Apa saja kendala yang dihadapi

sekolah dalam mengembangkan

media pembelajaran?

yang paling utamanya sih yaitu

fasilitas media yang kurang

memadai, dan hanya ada satu guru

saja yang mempunyai banyak ide

dalam mengembangkan media

pembelajan yaitu Ibu Dewi

Cwks6

7 Bagaimana solusi untuk mengatasi

kendala tersebut?

Menggunakan media yang ada

dilingkungan sekitar, menggunakan

bahan-bahan bekas yang ada di

sekolah.

Cwks7

8 Apa saja bahan-bahan yang

digunakan dalam mengembangkan

media pembelajaran?

bahan-bahan yang digunakan itu

tergantung tema, guru menggunakan

bahan bekas maupun bahan baru

yang ada di sekolah atau kita bisa

menggunakan tekhnologi internet.

Cwks8

9 Bagaimana cara guru

mengembangkan media

pembelajaran?

Kalau mengembangkan, pertama

harus sesuai dengan tema

pembelajaran. Apa yang temanya

diangakat maka media-media itu yg

harus disiapkan kemudian diberikan

Cwks9

Page 193: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

30

ke anak.

10 Bagaimana cara guru

memanfaatkan media yang telah

dikembangkan?

Agar media yang dibuat itu tidak

terbuang sia-sia, maka guru disini

menempelkan seluruh hasil karya

anak dan guru didiniding dengan

tujuan agar anak bisa termotivasi dan

bisa dijadikan media pembelajaran

kembali.

Cwks10

11 Apa saja media menarik yang

dibuat oleh guru?

Banyak sekali yah media yang sudah

dibuat, bisa dilihat saja didinding

kelas

Cwks11

12 Bagaimana guru menciptakan

media tersebut?

Biasanya kita membuat prakarya

kepada anak, agar anak lebih tertarik

mengikuti proses pembelajaran di

kelas.

Cwks12

13 Bagaimana prestasi guru di TK

ini?

Kalau di sini yang berprestasi hanya

ada satu guru saja yang sejauh

terlihat yaitu ibu Dewi yang

mempunyai prestasi dalam

pengembangan media pembelajaran

serta ibu Dewi sekarang menjadi

instruktur nasional di PKB.

Cwks13

14 Bagaimana kondisi media

pembelajaran di sekolah tk ini?

Kondisi media kalau APE dalam tiap

tahun ganti, jadi kita pilih-pilih mana

yang sudah rusak.

Cwks14

Page 194: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

31

Instrumen Penelitian

Kisi-kisi Wawancara Untuk Guru

Nama sekolah : TKIT Raudhatul Jannah

Alamat Sekolah : Jl. Nurul Aini, S. Gatam Gugunung Banjarwangi,

Ciawi-Bogor

Nama Guru Kelas : Lina Khoiriyah S.Pd

Hari/ Tanggal : Senin, 30 Juli 2018

No Pertanyaan Penelitian Jawaban Kode

1 menurut bapak/ibu sendiri arti

dari kreatif itu seperti apa?

Kreatif itu berbuat berbeda dengan

yang lain, jdi kalau kita dikasih

contoh seperti ini, maka dia akan

berbeda dengan apa yang dicontohkan

dan berbeda dengan teman-temannya.

Cw1.1

2 Apakah latar belakang

pendidikan yang bapak/ibu

tempuh?

S1 PAUD Cw1.2

3 Bagaimana ibu menghasilkan

berbagai ide dalam memecahkan

masalah terhadap media AUD

yang ada?

Biasanya saya dengan guru lain

berbagi ide atau sharing dalam

memecahkan masalah tentang media

AUD yang ada di sekolah ini.

Terlebih lagi sharing dengan guru

yang lebih berpengalaman di sekolah

ini seperti Ibu Dewi.

Cw1.3

4 Bagaimana guru dalam

memberikan alternatif cara

pengembangan media AUD?

alternatifnya sih kita guru-guru dalam

mengembangkan media tidak

menggunakan bahan yang macam-

macam ya, cukup menggunakan

media yang ada di lingkungan sekolah

Cw1.4

Page 195: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

32

5 Apa saja kendala yang

dihadapi/faktor penghambat

kreativitas guru dalam

mengembangkan media

pembelajaran?

Kendalanya ya pintar-pintar kita,

kalau media yang dibutuhkan mahal

dan tidak ada di lingkungan sekolah,

kita jarang menggunanak. Akhirnya

itu kesulitan untuk kita, jadi kita tidak

siap.

Cw1.5

6 Bagaimana usaha yang

dilaksanakan untuk mengatasi

kendala tersebut?

Kita siasati dengan media yang ada di

lingkungan kita, misalnya jika tema

kita tanaman makan kita gunakan

pohon yang ada, buah yang ada. Kalau

di lingkungan di TK ini tidak ada kita

bisa pergi ke lingkungan SD, yang

kebetulan ada juga tanaman.

Pembelajaran juga bisa real karena

bisa kita pakai.

Cw1.6

7 Apa saja faktor pendukung

kreativitas ibu dalam

mengembangkan media

pembelajaran?

Sekolah selalu mendukung apa yang

dibutuhkan guru.

Cw1.7

8 Apa saja bahan-bahan yang

digunakan dalam

mengembangkan media

pembelajaran?

Biasanya menggunakan bahan yang

ada di lingkungan sekolah, seperti

tumbuh-tumbuhan, batu, tanah, pasir,

air, dan lain-lain.

Cw1.8

9 Bagaimana cara ibu

mengembangkan media

pembelajaran?

Kita biasanya selalu dari buku dari

sekolah, lalu kita browsing agar lebih

bervariasi.

Cw1.9

10 Bagaimana cara ibu

memanfaatkan media yang telah

dikembangkan?

Media yang telah dibuat biasanya

digunakan untuk bahan ajar. Setelah

itu media yang telah dibuat

ditempelkan didinding kelas agar kelas

lebih menarik dan bisa dijadikan

Cw1.10

Page 196: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

33

pengetahuan bagi anak.

11 bagaimana langkah-langkah

pembelajaran yang anda

lakukan?

Sesuai dengan RPPH Biasanya diawali

dengan pembukaan, latihan fisik

motoric kasar, dikelas kita

pembukaan , hafalan bahas tentang

tema, lalu masuk ke kegiatan inti, lalu

istirahat , terakhir penenagan,

kebetulan penenagan hari ini yaitu

bercerita hari ini cerita, dan setiap

harinya berbeda.

Cw1.11

12 Bagaimana cara ibu membuat

media pembelajaran?

Kita membuat nya bersama-sama,

Bertukar fikiran bersama dengan guru

lain.

Cw1.12

13 Media apa yang sering ibu pakai

dalam proses belajar mengajar?

Media gambar (visual), media nyata.

Gambar real yg bisa dirasakan yg ada

di sekolah.

Cw1.13

14 Adakah prestasi yang pernah ibu

dapatkan selama mengajar di TK

ini?

tidak ada Cw1.14

15 Adakah Pelatihan yang pernah

ibu ikuti dalam mengambangkan

media?

Untuk pelatihan saya pernah

mengikuti latihan tentang LABATA

yaitu latihan baca tulis dan mengenal

huruf.

Cw1.15

16 Berapa jumlah peserta didik yang

belajar di kelas ibu saat ini?

Ada 20 anak yang terdiri dari anak

laki-laki sebanyak 11 anak dan anak

perempuan terdiri dari 9 anak.

Cw1.16

17 Bagaimana keadaan peserta didik

di kelas ini?

Luar biasa yah, Karena kebetulan anak

disini dari anak TK A yang

meneruskan di sini, jadi mereka sudah

tau kondisi, situasi, mengenal guru,

sekolah, sudah terbiasa, sudah gak

Cw1.17

Page 197: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

34

malu-malu, tetapi kalau dikelas itu

harus banyak diingatkan kembali.

18 Bagaimana hasil yang dicapai

dengan adanya kreativitas guru

dalam mengembangkan media

pembelajaran terhadap proses

pembelajaran?

Alhamdulillah ada beberapa anak yang

akhirnya mengerti, kadang anak

bercerita ke mamahnya dan ada juga

yang dipraktekan gitu di rumahnya.

Cw1.18

Page 198: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

35

Instrumen Penelitian

Kisi-kisi Wawancara Untuk Guru

Nama sekolah : TKIT Raudhatul Jannah

Alamat Sekolah : Jl. Nurul Aini, S. Gatam Gugunung Banjarwangi,

Ciawi-Bogor

Nama Guru Kelas : Lilis Irwanti S.Pd

Hari/ Tanggal : Kamis, 2 Agustus 2018

No Pertanyaan Penelitian Jawaban Kode

1 menurut bapak/ibu sendiri arti

dari kreatif itu seperti apa?

Kreatif itu menciptakan sesuatu / hal

yang baru berupa media dan lain

sebagainya.

Cw2.1

2 Apakah latar belakang

pendidikan yang bapak/ibu

tempuh?

S1 PAUD Cw2.2

3 Bagaimana ibu menghasilkan

berbagai ide dalam memecahkan

masalah terhadap media AUD

yang ada?

ide bisa datang dari mana saja ya,

biasanya sih ide bisa kita temui

dengan teman sejawat, lingkungan

sekolah, dengan sering mengikuti

pelatihan, mapun dari sekolah lain,

biasanya kita selalu sharing, berbagi

ilmu khususnya dalam masalah media

Cw2.3

4 Bagaimana guru dalam

memberikan alternatif cara

pengembangan media AUD?

Dalam memberikan alternatif yang

mudah dalam mengembangkan media,

biasanya kita menggunakan media

yang ada dilingkungan sekitar.

Cw2.4

5 Apa saja kendala yang

dihadapi/faktor penghambat

kreativitas guru dalam

Salah satu faktor yang benar-benar

menjadi kendala yaitu diri saya sendiri

yang merasa kurang kreatif. Dan kalau

Cw2.5

Page 199: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

36

mengembangkan media

pembelajaran?

saya membuat media kreatif itu pun

bukan dari diri saya tapi karena

dikasih tau temen serta belum pernah

ikut pelatihan juga.

6 Bagaimana usaha yang

dilaksanakan untuk mengatasi

kendala tersebut?

Lebih banyak berdiskusi dengan guru

lain dan lebih banyak mengikuti

pelatihan tentang kreativitas dan

media pembelajaran.

Cw2.6

7 Apa saja faktor pendukung

kreativitas ibu dalam

mengembangkan media

pembelajaran?

Faktor utama tentunya Teman

sejawad, karena kita sharing dengan

guru-guru, setelah sharing biasanya

kita searching di internet dan kadang

bertanya dengan guru di sekolah lain.

Cw2.7

8 Apa saja bahan-bahan yang

digunakan dalam

mengembangkan media

pembelajaran?

Menggunakan bahan yang ada di

lingkungan sekitar, bahan-bahan

bekas, atau kita mencari di internet

Cw2.8

9 Bagaimana cara ibu

mengembangkan media

pembelajaran?

Media ini seperti yang saya bilang

tergantung dari tema . biasanya kita

mengguanakn gambar atau kita bisa

membuat sendiri dari barang2 bekas

Cw2.9

10 Bagaimana cara ibu

memanfaatkan media yang telah

dikembangkan?

Dengan menempelkannya di ruangan

kelas agar kelas lebih menarikdan bisa

dijadikan media pembelajaran bagi

anak.

Cw2.10

11 bagaimana langkah-langkah

pembelajaran yang anda

lakukan?

Sama dengan kelas lainnya karena

sudah ada peraturannya, jadi awal

senin baris, ikrar, fisik motori kasar,

setelah selesai kita masuk ke kelas,

dikelas ada kegiatan circle time disitu

ada doa pembuka, bernyanyi, terus ada

Cw2.11

Page 200: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

37

pengenalan hari, tema, setelah itu ada

hafalan-hafalan juga yaitu hafalan

hadist, hafalan doa, asmaul husna dan

lain-lain. Setelah selesai masuk

kegiatan inti, disitu ada tiga kegiatan

yang dibagi tiga kelompok, setelah

kegiatan ini selesi jam 10 kita istirahat

makan lalu istirahat di luar sampai jam

11 setelah itu ada kegiatan penenagan.

Kegiatan penenagan itu berbeda2,

yaitu hari senin ada kegiatan

angklung, selasa becerita, rabu

mewarnai, kamis ada menari, . setelah

selesai kegiatan penenagan ada

penutupan, di penutupan itu ada

evaluasi, ada menanyakan perasaan

anak hari ini lalu mengulas kegiatan

apa yg sudah dilakukan dan kegiatan

apa untuk esok hari.

12 Bagaimana cara ibu membuat

media pembelajaran?

Membuat dengan media/benda nyata

atau gambar yang di print

Serta menggunakan media yg sudah

ada.

Cw2.12

13 Media apa yang sering ibu pakai

dalam proses belajar mengajar?

Biasanya kita tergantung tema, kalau

misalkan temanya yang susah

menghadirkan media nyata, kita

menggunakan media gambar, jadi kita

searching di internet, lalu kita print

nanti di tempel di papan tulis. Tapi

kalau misalkan tema nya mudah

seperti buah-buahan, sayur-sayuran

Cw2.13

Page 201: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

38

atau binatang bisa kita hadirkan benda

nyatanya dihadirkan ke kelas.

14 Adakah prestasi yang pernah ibu

dapatkan selama mengajar di TK

ini?

Belum ada Cw2.14

15 Adakah Pelatihan yang pernah

ibu ikuti dalam mengambangkan

media?

Untuk pelatihan tentang

mengembangkan media belum pernah.

Cw2.15

16 Berapa jumlah peserta didik yang

belajar di kelas ibu saat ini?

Ada 19 anak yang terdiri dari anak

laki-laki sebanyak 12 anak dan anak

perempuan terdiri dari 7 anak.

Cw2.16

17 Bagaimana keadaan peserta didik

di kelas ini?

Alhamdulillah Sholih, hanya saja

mungkin ada anak yang tidak bisa

diam, ngomong berisik itu mungkin

sudah biasa ya. Yang lainnya

Alahmdullah sholih. Kebetulan disini

ada anak spesial atau berkebutuhan

khusus, jadi disini ada guru bantunya

juga.

Cw2.17

18 Bagaimana hasil yang dicapai

dengan adanya kreativitas guru

dalam mengembangkan media

pembelajaran terhadap proses

pembelajaran?

Alhamdulilalh proses pembelajaran

berjalan dengan lancar terus ke anak2

juga bisa menangkap apa yg kita

maksud. Dan juga anak merasa senang

karena hasil karya nya dapat ditempel

di dinding kelas.

Cw2.18

Page 202: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

39

Instrumen Penelitian

Kisi-kisi Wawancara Untuk Guru

Nama sekolah : TKIT Raudhatul Jannah

Alamat Sekolah : Jl. Nurul Aini, S. Gatam Gugunung Banjarwangi,

Ciawi-Bogor

Nama Guru Kelas : Dewi Inda Lestari S.Pd

Hari/ Tanggal : Jum’at 3 Agustus 2018

No Pertanyaan Penelitian Jawaban Kode

1 menurut bapak/ibu sendiri arti

dari kreatif itu seperti apa?

Kreatif itu menciptakan gagasan baru

untuk menentukan solusi atau untuk

memecahkan masalah baik berupa

tindakan ataupun fikiran.

Cw3.1

2 Apakah latar belakang

pendidikan yang bapak/ibu

tempuh?

S1 PAUD Cw3.2

3 Bagaimana ibu menghasilkan

berbagai ide dalam memecahkan

masalah terhadap media AUD

yang ada?

Sering bertukar informasi dengan

teman sejawad, dengan guru lain, ikut

pelatihan, dan banyak mengikuti

komunitas.

Cw3.3

4 Bagaimana guru dalam

memberikan alternatif cara

pengembangan media AUD?

Alternatif yang diberikan dalam

mengembangkan media pembelajaran

yaitu dengan menggunakan media

yang ada di lingkungan sekitar,

menggunakan bahan-bahan yang

sudah tidak terpakai mapun dengan

yang baru.

Cw3.4

5 Apa saja kendala yang

dihadapi/faktor penghambat

Fasilitas, karena ketika kita punya

keinginan untuk membuat hasil karya

Cw3.5

Page 203: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

40

kreativitas guru dalam

mengembangkan media

pembelajaran?

anak, tetapi bahan-bahannya harus

membeli dan kita kurang mengajukan

kepada pihak sekolah.

6 Bagaimana usaha yang

dilaksanakan untuk mengatasi

kendala tersebut?

Berupaya mengajukan kepada pihak

sekolah apabila tidak mampu guru

tidak memaksakan dan menggunakan

media yang ada di sekitar lingkungan

sekolah.

Cw3.6

7 Apa saja faktor pendukung

kreativitas ibu dalam

mengembangkan media

pembelajaran?

Teman sejawad, tekhnologi internet,

buku-buku bacaan, dan sering ikut

komunitas atau pelatihan.

Cw3.7

8 Apa saja bahan-bahan yang

digunakan dalam

mengembangkan media

pembelajaran?

bahan yang digunakan yaitu bahan

yang bisa didapatkan di lingkungan

sekolah seperti tumbuh-tumbuhan,

buah-buahan, air, rumput, tanah, pasir,

rumput, kardur, yang tidak perlu dibeli

dengan harga yang mahal.

Cw3.8

9 Bagaimana cara ibu

mengembangkan media

pembelajaran?

Kalau untuk diri saya cara

mengembangkannya dengan cari di

internet, terkadang share dengan

teman-teman. Biasanya untuk

membantu itu menggunakan

tekhnologi seperti laptop atau

pengeras suara agar anak lebih tertarik

saja.

Cw3.9

10 Bagaimana cara ibu

memanfaatkan media yang telah

dikembangkan?

Media yang sudah digunakan

dimanfaatkan dengan cara ditempel di

dinding kelas, agar anak-anak

termotivasi ketika hasil karyanya di

Cw3.10

Page 204: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

41

tempel di dinding.

11 bagaimana langkah-langkah

pembelajaran yang anda

lakukan?

Sesuai dengan RPPH

Terdapat kegiatan pembukaan,

kegiataan inti dan penutup. Sama

dengan kelas lainnya.

Cw3.11

12 Bagaimana cara ibu membuat

media pembelajaran?

Banyak sekali bisa dari bahan bekas

maupun dari bahan baru untuk kita

pakai. Tapi diusahakan yang ada

dilingkungan sekitar. Maksimalkan

dahulu yang ada di sekitar.

Cw3.12

13 Media apa yang sering ibu pakai

dalam proses belajar mengajar?

Laptop, media gambar (visual), media

nyata, media tekhnologi

Cw3.13

14 Adakah prestasi yang pernah ibu

dapatkan selama mengajar di TK

ini?

Juara 2 pembuatan alat media

pembelajaran se-kecamatan ciawi

Juara 2 tari kreasi se-kabupaten

Bogor

Juara harapan tari kreasi se-kab

bogor

Terpilih menjadi Instruktur

Nasional Kab. Bogor

Cw3.14

15 Adakah Pelatihan yang pernah

ibu ikuti dalam mengambangkan

media?

Pelatihan tentang finger painting, sains

AUD.

Cw3.15

16 Berapa jumlah peserta didik yang

belajar di kelas ibu saat ini?

Ada 20 anak yang terdiri dari anak

laki-laki sebanyak 12 anak dan anak

perempuan terdiri dari 8 anak.

Cw3.16

17 Bagaimana keadaan peserta didik

di kelas ini?

Keadaan anak disini mungkin karena

mereka merasa sudah lama di sini jadi

berbeda dengan anak yang lain. Untuk

akademik anak karena masih awal

Cw3.17

Page 205: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

42

masuk jadi masih tahap observasi.

18 Bagaimana hasil yang dicapai

dengan adanya kreativitas guru

dalam mengembangkan media

pembelajaran terhadap proses

pembelajaran?

Hasil dari kreativitas dapat ditempel

didinding kelas untuk memotivasi

anak. Anak lebih tertarik, termotivasi,

minat belajar meningkat.

Cw3.18

Page 206: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

43

Catatan Lapangan I

Hari/ Tanggal : Selasa, 24 Juli 2018

Waktu : 11.00 WIB

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Sumber Data : Kepala Sekolah

Hari ini sekitar pukul 11.00 WIB saya datang ke TK Raudhatul Jannah

Bogor disambut dengan suasana sekolah disekitar pegunungan yang indah dan

sejuk, serta keriangan dari anak-anak sekolah yang telah selesai mengikuti

pembelajaran di kelas, ada yang pulang dijemput oleh orang tuanya ada juga yang

menunggu orang tuanya menjemput sambil bermain di area taman bermain

(CL1,K1,P1). Siang ini saya datang ke sekolah dengan maksud menyerahkan

surat izin penelitian yang sebelumnya sudah meminta izin kepada kepala sekolah

untuk bertemu beliau melalui pesan singkat seluler (CL1,K2,P1).

Saya bertemu dengan Ibu Aini selaku Kepala Sekolah TK Raudhatul

Jannah Bogor, saya mengungkapkan tujuan saya untuk melaksanakan penelitian

dalam rangka memenuhi tugas akhir studi program sarjana/strata satu (S1) yaitu

membuat skripsi hasil penelitian (CL1,K3,P2). Setelah itu saya memohon bantuan

dari kepala sekolah agar bisa bekerjasama dalam proses penelitian tersebut

(CL1,K4,P2).

Setelah itu saya bermaksud mengadakan perjanjian kepada kepala sekolah

untuk dimintai informasi melalui wawancara ketika kepala sekolah mempunyai

waktu luang (CL1,K5,P3). Serta meminta izin untuk melakukan penelitian

terhadap guru-guru dan bertemu untuk melakukan wawancara kepada guru-guru

kelas B kapan bersedia untuk dimintai informasi, serta mendokumentasi hal-hal

terkait penelitian (CL1,K6,P3).

Setelah saya menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan saya disambut

dengan baik dan surat tersebut diterima oleh Ibu Aini selaku kepala sekolah, dan

beliau segera memberi jadwal kepada saya agar bisa melakukan wawancara

dengan beliau, beliau mempersilahkan saya terlebih dahulu untuk melakukan

Page 207: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

44

pengambilan data terkait penelitian kepada guru TK B, beliau memberi waktu

untuk diwawancarai ketika saya selesai melakukan penelitian dan wawancara

terhadap guru di TK Raudhatul Jannah Bogor (CL1,K7,P3). Setelah itu saya

mohon ijin untuk pulang dan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan

terkait penelitian (CL1,K8,P3).

Page 208: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

45

Catatan Lapangan II

Hari/ Tanggal : Senin, 30 Juli 2018

Waktu : 07. 30 – 12.00

Tempat : Ruang Kelas B2

Sumber Data : Guru Kelas B2 (Ibu Lina Khoiriyah S.Pd)

Pagi itu sekitar pukul 07.15 WIB saya tiba di TK Raudhatul Jannah Bogor

dan langsung menuju ruang kepala sekolah untuk meminta ijin masuk ke ruang

kelas, dan ternyata ibu kepala sekolah sudah menunggu kedatangan saya

(CL2,K1,P1). Tidak menunggu waktu lama, saya langsung diantar ke ruang kelas

B2 dan diperkenalkan kepada guru kelas tersebut yang bernama ibu Lina

Khoiriyah yang lebih akrab dipanggil ibu Lina, serta menyampaikan maksud dan

tujuan penelitian terkait (CL2,K2,P1).

Setelah diantar ke ruang kelas, ibu kepala sekolah langsung meninggalkan

ruang kelas B2 karena ada kepentingan lain, lalu saya meminta ijin kembali

kepada ibu Lina untuk melakukan penelitian di kelas nya tersebut serta meminta

waktu luang ibu Lina untuk melakukan wawancara terkait penelitian

(CL2,K3,P2). Ibu Lina menyambut dengan senang hati dan mempersilahkan saya

untuk melakukan penelitian di kelas B2, dan ibu lina memberikan waktu luangnya

untuk di wawancara setelah proses pembelajaran selesai (CL2,K4,P2).

Proses pembelajaran dimulai pukul 07.30, sebelum pembelajaran dimulai

anak-anak satu per satu membaca iqra kepada ibu Lina, ketika waktu sudah

menunjukan pukul 07.30 WIB bel pun berbunyi tanda pembelajaran dimulai

(CL2,K5,P3). Pada hari senin biasanya anak-anak mengawali pembelajaran

dengan melakukan senam pagi di lapangan yang di pimpin oleh guru, guru

tersebut mendapat giliran untuk memimpin senam pagi setiap minggu nya

(CL2,K6,P3). Setelah melakukan senam anak-anak kembali ke kelasnya masing-

masing untuk melaksanakan pembelajaran (CL2,K7,P3).

Setelah masuk kelas murid-murid langsung duduk membuat lingkaran, Ibu

Lina memulai pembelajaran dengan menayakan kabar kepada murid-murid yang

Page 209: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

46

ada di kelas tersebut serta menanyakan kesiapan murid-muridnya untuk belajar

dengan ramah serta dengan bercanda untuk mencairkan suasana kelas sehingga

suasana kelas menjadi lebih menyenangkan(CL2,K8,P4). Kemudian Ibu Lina

bertanya kepada anak-anak siapa pemimpin kelas hari ini karena sudah mendapat

gilirannya masing-masing, lalu salah seorang murid mengacungkan tangannya

bahwa dialah pemimpin hari ini (CL2,K9,P4). Lalu salah seorang murid yang

bernama Hafidz Naufal Wiratama yang lebih akrab dipanggil Hafidz memimpin

belajar dengan di kelas B2 dengan diawali dengan membaca doa sebelum belajar,

membaca surat2 pendek, membaca hadist-hadist pilihan, membaca Asmaul Husna

serta bernyanyi bersama agar anak-anak semangat untuk belajar (CL2,K10,P4).

Proses pembelajaran di kelas B2 pada hari Senin, 30 Juli 2018

menggunakan kurikulum 2013, dengan tema panca indra dan sub tema nya yaitu

tentang lidah (CL2,K11,P5). Ibu Lina menjelaskan tentang fungsi lidah, macam-

macam rasa yang bisa dirasakan lidah menggunakan media gambar, lalu ibu Lina

menanyakan apa saja macam-macam rasa dan makanan apa saja yang rasanya

manis, asin, pahit, pedas, masam serta siapa saja murid yang menyukai rasa

manis, asin, pahit, pedas, masam. Kemudian Ibu Lina mencontohkan membuat

prakarya cara membuat mulut serta lidah nya dengan bahan-bahan yang sudah

disediakan yaitu dari kertas warna, stik es krim, dan lem. (CL2,K12,P5)”.

Setelah menjelaskan tentang fungsi lidah dan sebagainya ibu Lina

membagi murid ke dalam tiga kegiatan , yang pertama yaitu kegiatan belajar

menulis huruf A melalui media buku, yang kedua yaitu kegiatan membuat pra

karya bentuk mulut serta lidah nya menggunakan bahan dari kertas warna, stik es

krim, dan lem seperti yang dicontohkan oleh ibu lina sebelumnya, yang ketiga

yaitu kegiatan belajar membedakan macam-macam rasa dari kopi, gula, garam,

saus (CL2,K13,P6). Kegiatan belajar tersebut semua murid harus melakukannya

secara bergantian apabila anak telah selesai mengerjakan kegiatan pertama anak

bisa berganti ke kegiatan kedua, begitupun dengan selanjutnya sampai semua

kegiatan diikuti, kegiatan ini selesai pada pukul 10.00 WIB dan dilanjut dengan

kegiatan makan (CL2,K14,P6).

Page 210: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

47

Sebelum kegiatan makan dimulai, ibu Lina memerintahkan untuk mencuci

tangan terlebih dahulu, setelah mencuci tangan ibu Lina memanggil Hafidz untuk

memimpin doa sebelum makan (CL2,K15,P7). Setelah selesai makan Hafidz

kembali memimpin teman-temannya untuk berdoa setelaah makan lalu mencuci

tangan dan menggosok gigi bersama (CL2,K16,P7). Kemudian ibu Lina

mempersilahkan anak-anak untuk bermain di lapangan sampai pukul 10.30,

setelah istirahat anak-anak kembali ke dalam kelas untuk bersiap-siap pulang,

sebelum pulang anak-anak merapikan meja dan merapikan alat belajar nya ke

dalam tas, setelah itu anak-anak kembali duduk melingkar diatas karpet bersama

ibu Lina (CL2,K17,P7). Sebelum membaca doa pulang, ibu Lina mengevaluasi

anak-anak tentang pembelajaran hari ini, apa saja yang didapatkan hari ini,

bagaimana perasaan anak-anak hari ini, setelah selesai mengevaluasi anak-anak

ibu Lina mempersilahkan Hafidz untuk memimpin doa setelah belajar dan doa

pulang, lalu ibu Lina mengumumkan pemimpin berikutnya untuk kegiatan belajar

esok hari (CL2,K18,P7).

Siang itu pukul 11.00 WIB sambil menunggu ibu Lina yang tengah

mengantarkan anak-anak ke depan pintu, saya mempersiapkan segala sesuatu

yang dibutuhkan pada waktu wawancara dengan ibu Lina (CL2,K19,P8). Setelah

ibu Lina kembali ke dalam kelas kemudian saya langsung meminta ijin kembali

untuk melakukan wawancara terkait dengan judul yang saya teliti, ibu Lina ini

menyambut saya dengan hangat dan ramah sehingga saya dapat melakukan

penelitian dan wawancara dengan lancar (CL2,K20,P9). Dari pertemuan ini saya

mendapat banyak informasi mengenai kreativitas guru dalam mengembangkan

media pembelajaran (CL2,K21,P10). Setelah itu saya mohon ijin kepada ibu Lina

dan kepala sekolah untuk pulang dan mempersiapkan kembali untuk penelitian

selajutnya (CL2,K22,P11).

Page 211: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

48

Catatan lapangan III

Hari/ Tanggal : Selasa, 31 Juli 2018

Waktu : 07.30-11.30

Tempat : Ruang Kelas B3

Sumber Data : Guru Kelas B3 (Ibu Iis Irwanti S.Pd)

Pagi itu pukul 07.15 ketika saya sudah sampai di TK Raudhatul Jannah

Bogor untuk melakukan penelitian terkait judul serta wawancara dengan

responden berikutnya, saya bertemu dengan kepala sekolah dan langsung diantar

ke ruang kelas B3 untuk dikenalkan kepada guru kelas B3 yang bernama ibu Lilis

Irwanti yang lebih akrab dipanggil ibu Iis, serta menyampaikan maksud dan

tujuan penelitian terkait (CL3,K1,P1). Setelah saya menyampaikan maksud dan

tujuan kedatangan saya, saya disambut dengan baik dan hangat oleh ibu Iis dan

ibu Iis mempersilahkan saya untuk melakukan pengambilan data terkait penelitian

di kelas B3, ibu Iis memberi waktu untuk diwawancarai pada hari kamis 2

Agustus 2018 setelah ibu Iis selesai mengajar, dikarenakan setiap hari selasa

proses pembelajaran dilakukan sedikit lama dari pemebelajaran biasanya karena

dilakukan di luar kelas (CL3,K2,P1).

Setiap hari Selasa sekolah ini selalu mengadakan pembelajaran diluar

kelas dengan menggunakan media yang ada di lingungan sekolah, hal ini

dilakukan untuk mengembangkan kreativitas peserta didik dan membuat

pembelajaran lebih menyenangkan (CL3,K3,P2). Selasa 31 Juli 2018 kedatangan

saya hanya melakukan penelitian saja tidak untuk melakukan wawancara dengan

ibu Iis karena ibu Iis sudah memberi waktunya nya untuk wawancara pada hari

kamis 2 Agustus (CL3,K4,P2).

Proses pembelajaran dimulai pukul 07.30, sebelum pembelajaran dimulai

anak-anak satu per satu membaca iqra kepada ibu Iis, ketika waktu sudah

menunjukan pukul 07.30 WIB bel pun berbunyi tanda pemebelajaran dimulai

(CL3,K5,P3). Pada hari selasa biasanya anak-anak mengawali pembelajaran

dengan melakukan sholat duhha bersama di kelas masing-masing yang di bimbing

Page 212: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

49

oleh guru kelas, (CL3,K6,P3). Setelah melaksanakan sholat duhha bersama anak-

anak langsung pergi ke lapangan bergabung dengan kelas lainnya untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran (CL3,K7,P3).

Setelah semua murid berkumpul di lapangan semuanya langsung duduk di

atas terpal yang sudah disediakan dan duduk berbaris sesuai kelasnya masing-

masing (CL3,K8,P4). Ibu Iis beserta rekan nya yaitu ibu Lina memimpin kegiatan

hari ini dengan memulai pembelajaran dengan menayakan kabar kepada murid-

murid yang ada di lapangan tersebut serta menanyakan kesiapan murid-muridnya

untuk belajar dengan ramah serta dengan bercanda untuk mencairkan suasana

kelas sehingga suasana kelas menjadi lebih menyenangkan(CL3,K9,P4).

Kemudian ibu Iis bertanya kepada anak-anak siapa pemimpin kelas hari

ini karena sudah mendapat gilirannya masing-masing, lalu setiap perwakilan kelas

maju ke depan untuk memimpin teman-temannya berdoa (CL3,K10,P4). Setiap

yang memimpin doa mengawali dengan membaca doa sebelum belajar, membaca

surat2 pendek, membaca hadist-hadist pilihan, membaca Asmaul Husna serta

bernyanyi bersama agar anak-anak semangat untuk belajar (CL3,K11,P4).

Proses pembelajaran pagi ini pada hari selasa 31 Juli 2018 menggunakan

kurikulum 2013, dengan tema panca indra dan sub tema nya yaitu tentang kulit

atau indra peraba (CL3,K12,P5). Ibu Iis menjelaskan tentang fungsi kulit, macam-

macam rasa yang bisa dirasakan kulit, lalu ibu Iis menanyakan bagaimana rasanya

kalau kulit kita terkena air, menayakan bagaimana kalau kulit kita terkena api, dan

lain sebagainya (CL3,K13,P5).

Setelah menjelaskan tentang kulit ibu Iis dan guru lainnya membagi

kegiatan pada 4 kegiatan, kegiatan pertama yaitu menulis huruf O dengan

mengguanakan media buku, yang kedua kegiatan merasa menggunakan media

rumput, tanah, batu, potongan kardus,kain perca, dan air, yang ketiga yaitu

kegiatan finger painting mencetak kaki anak menggunakan bahan dari tisu, cat

warna merah, biru, hijau, dan kertas kosong, yang keempat yaitu kegiatan meraba

benda menggunakan media tisu, kapas, batu, kain perca, buah salak, potongan

kertas (CL3,K14,P6). Kegiatan pertama yaitu menulis huruf O yang sudah ada

dibuku, murid-murid hanya tinggal mnegikuti contohnya saja (CL3,K14,P7).

Page 213: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

50

Kegiatan kedua dilakukan dengan cara menginjak media yang sudah di simpan

dalam kardus yang berisi rumput, tanah, batu batu kecil, potongan kardus, kain

perca dan air, semua murid harus menginjak media yang sudah ada dan

mengekspresikan apa yang dirasakan (CL3,K15,P7).

Kegiatan ketiga yaitu kegiatan finger painting yaitu dilakukan oleh

masing-masing anak dengan cara menginjakan kaki anak sesuai warna yang

disukai lalu anak mencetak telapak kaki anak ke atas kertas kosong yang sudah

disedikan masing-masing guru, setelah itu guru memberi nama pada kertas

tersebut (CL3,K16,P8). Kegiatan terakhir dilakukan di kelas masing-masing anak,

ibu Iis mengajak anak kelas B3 kembali ke kelas untuk melakukan kegiatan ke

empat yaitu kegiatan meraba benda, benda tersebut yaitu berisi tisu, kapas, batu,

kain perca, buah salak, potongan kertas yang dimasukan ke dalam kantung agar

anak tidak bisa melihat tetapi hanya bisa merasakan benda apa yang terdapat di

dalam kantung tersebut, lalu anak harus menebak apa yang mereka pegang lalu

menyebutkannya, ibu Iis memerintahkan kepada semua anak untuk duduk

melingkar lalu ibu Iis menghampiri satu per saatu anak untuk mendapat giliran

menebak (CL3,K17,P8).

Kegiatan selesai pada pukul 10.45 WIB dan dilanjut dengan kegiatan

makan, sebelum kegiatan makan dimulai, ibu Iis memerintahkan untuk mencuci

tangan terlebih dahulu, setelah mencuci tangan ibu Iis memanggil Luqman untuk

memimpin doa sebelum makan (CL3,K18,P9). Setelah selesai makan Luqman

kembali memimpin teman-temannya untuk berdoa setelah makan lalu mencuci

tangan dan menggosok gigi bersama (CL3,K19,P9). Kemudian ibu Iis

mempersilahkan anak-anak untuk bermain di lapangan sampai pukul 11.00,

setelah istirahat anak-anak kembali ke dalam kelas untuk kegiatan penenangan

yaitu bercerita menggunakan media buku cerita setelah itu anak bersiap-siap

pulang, sebelum pulang anak-anak merapikan meja dan merapikan alat belajar nya

ke dalam tas, setelah itu anak-anak kembali duduk melingkar diatas karpet

bersama ibu Iis (CL3,K20,P9). Sebelum membaca doa pulang, ibu Iis

mengevaluasi anak-anak tentang pembelajaran hari ini, apa saja yang didapatkan

hari ini, bagaimana perasaan anak-anak hari ini, setelah selesai mengevaluasi

Page 214: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

51

anak-anak ibu Iis mempersilahkan Luqman untuk memimpin doa setelah belajar

dan doa pulang, lalu ibu Iis mengumumkan pemimpin berikutnya untuk kegiatan

belajar esok hari (CL3,K21,P9).

Siang itu pukul 11.30 WIB saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Iis

karena telah melakukan penelitian di kelas B3, hari ini saya tidak bisa

mewawancarai ibu Iis karena ibu Iis sudah menentukan waktu untuk wawancara

dengan saya (CL3,K22,P10). Sebelum pulang saya membantu Ibu Iis

menempelkan hasil karya anak yang telah dibuat hari kemarin di dinding kelas

(CL3.K23.P10). Setelah itu saya langsung meminta ijin untuk pulang untuk

pulang dan mempersiapkan kembali untuk penelitian selajutnya kepada ibu Iis dan

kepala sekolah, ibu Iis menyambut saya dengan hangat dan ramah sehingga saya

dapat melakukan penelitian dengan lancar (CL3,K24,P10). Dari pertemuan ini

saya mendapat banyak informasi mengenai kreativitas guru dalam

mengembangkan media pembelajaran (CL2,K25,P10).

Page 215: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

52

Catatan lapangan IV

Hari/ Tanggal : Rabu, 1 Agustus 2018

Waktu : 07.30 – 11.00

Tempat : TK Raudhatul Jannah Bogor

Sumber Data : Guru Kelas B1 (Ibu Dewi Inda Lestari S.Pd)

Pagi itu pukul 07.15 saya sudah sampai di TK Raudhatul Jannah Bogor

untuk melakukan penelitian terkait judul serta wawancara dengan responden

berikutnya, saya bertemu dengan kepala sekolah dan langsung diantar ke ruang

kelas B1 untuk dikenalkan kepada guru kelas B1 yang bernama ibu Dewi Inda

Lestari yang lebih akrab dipanggil ibu Dewi, ternyata ibu Dewi adalah guru TK

saya waktu kecil sehingga saya tidak canggung lagi dengan ibu Dewi ini

(CL4,K1,P1). Saya menyampaikan maksud dan tujuan penelitian terkait, setelah

saya menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan saya, saya disambut dengan

sangat baik dan hangat oleh ibu Dewi dan ibu Dewi mempersilahkan saya untuk

melakukan pengambilan data terkait penelitian di kelas B1, namun ibu Dewi tidak

bisa melakukan wawancara setelah pulang sekolah karena ada pelatihan yang

harus dihadiri bersama kepala sekolah, ibu Dewi memberi waktu untuk

diwawancarai pada hari Jum’at 3 Agustus 2018 setelah ibu Dewi selesai mengajar

(CL4,K2,P1).

Pelatihan yang dihadiri ibu dewi merupakan pelatihan tentang media

pembelajaran yang diadakan oleh instruktur nasional pkb bogor bersama kepala

sekolah, disitu saya meminta izin untuk meminta dokumentasi pelatihan yang

akan diikuti oleh ibu dewi bersama kepala sekolah. Proses pembelajaran dimulai

pukul 07.30, sebelum pembelajaran dimulai anak-anak satu per satu membaca iqra

kepada ibu Dewi, sambil menunggu ibu Dewi mengajarkan anak-anak membaca

iqra saya membantu ibu Dewi menggunting gambar untuk proses pembelajaran,

ketika waktu sudah menunjukan pukul 07.30 WIB bel pun berbunyi tanda

pemebelajaran dimulai (CL4,K3,P2). Pada hari rabu biasanya anak-anak

Page 216: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

53

mengawali pembelajaran dengan melakukan tes fisik motorik di lapangan yang di

pimpin oleh guru, guru tersebut mendapat giliran untuk memimpin senam pagi

setiap minggu nya kebetulan minggu ini adalah ibu Dewi sebagai pemimpinnya

(CL4,K3,P2).

Tes fisik motorik ini dilakukan untuk mengembangkan fisik motorik anak,

kegiatan ini dilakukan oleh masing-masing anak dari setiap kelas secara

bergantian (CL4,K4,P3). Media yang digunakan menggunakan media yang ada

dilingkungan sekitar yaitu tali dan jepitan baju , setiap anak berlari kea rah tali

yang sudah di pasang lalu menjepit jepitan yang sudah disediakan dengan teman

kelas yang lain, lalu anak yang lain mensupport teman kelasnya masing-masing,

kegiatan ini dilakukan secara bergantian, setelah melakukan kegiatan di lapangan

anak-anak kembali ke kelasnya masing-masing untuk melaksanakan kegiatan

selanjutnya di kelas (CL4,K5,P3).

Setelah masuk kelas murid-murid langsung duduk membuat lingkaran, Ibu

Dewi memulai pembelajaran dengan menanyakan kabar kepada murid-murid

yang ada di kelas tersebut serta menanyakan kesiapan murid-muridnya untuk

belajar dengan ramah serta dengan bercanda untuk mencairkan suasana kelas

sehingga suasana kelas menjadi lebih menyenangkan (CL4,K6,P4). Kemudian Ibu

Dewi bertanya kepada anak-anak siapa pemimpin kelas hari ini karena sudah

mendapat gilirannya masing-masing, lalu salah seorang murid mengacungkan

tangannya bahwa dialah pemimpin hari ini (CL4,K6,P4). Pembelajaran diawali

dengan membaca doa sebelum belajar, membaca surat2 pendek, membaca hadist-

hadist pilihan, membaca Asmaul Husna serta bernyanyi bersama agar anak-anak

semangat untuk belajar (CL4,K7,P4).

Proses pembelajaran di kelas B1 pada hari Rabu 1 Agustus 2018

menggunakan kurikulum 2013, dengan tema panca indra (CL4,K8,P5). Pertama

Ibu Dewi menyebutkan nama-nama hari, bulan, dan tahun dan bertanya kepada

anak hari, tanggal, bulan , dan tahun sekarang, lalu mengenalkan huruf a,i,u,e,o,

mengenalkan huruf hijaiyah serta belajar menghitung angka dari 1 sampai 10

menggunakan media papan tulis (CL4,K9,P5). Setelah itu ibu Dewi menjelaskan

tentang hal-hal yang baik untuk panca indra seperti makan sayur dan buah untuk

Page 217: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

54

kesehatan mata dan kulit, mandi secara teratur, menggosok lidah, membersihkan

telinga dan hal buruk untuk panca seperti mendengarkan musik terlalu keras,

menonton tv terlalu dekat dan lain sebagainya dengan menggunakan media

gambar, serta mencontohkan salah seorang anak yang sakit mata akibat terlalu

sering bermain game (CL4,K10,P5).

Setelah menjelaskan ibu Dewi membagi murid ke dalam tiga kegiatan,

yang pertama yaitu kegiatan membuat prakarya yaitu membuat sikat gigi

menggunakan bahan dari stik es krim dan cotton buds atau korek kuping, lalu ibu

Dewi mencontohan cara membuatnya yaitu dengan cara menempelkan stik es

krim di atas kertas dengan lem, lalu menempelkan cotton buds atau korek kuping

di kertas sehingga membentuk seperti sikat gigi (CL4,K11,P6). Kegiatan kedua

yaitu mewarnai gambar yang jumlahnya satu, di dalam buku tersebut terdapat tiga

kolom gambar yang terdiri dari gambar yang berjumlah satu dan berjumlah dua,

anak-anak hanya diperintahkan oleh ibu Dewi mewarnai gambar yang berjumlah

satu (CL4,K12,P6). Kegiatan ketiga yaitu menempel kertas sesuai dengan kolom

yang tersedia di buku (CL4,K13,P6). Kegiatan belajar tersebut semua murid harus

melakukannya secara bergantian, apabila anak telah selesai mengerjakan kegiatan

pertama anak bisa berganti ke kegiatan kedua, begitupun dengan selanjutnya

sampai semua kegiatan diikuti, kegiatan ini selesai pada pukul 10.00 WIB dan

dilanjut dengan kegiatan makan (CL4,K14,P6).

Sebelum kegiatan makan dimulai, ibu Dewi memerintahkan untuk

mencuci tangan terlebih dahulu, setelah mencuci tangan ibu Dewi memanggil

Salsabila untuk memimpin doa sebelum makan (CL4,K15,P7). Setelah selesai

makan Salsabila kembali memimpin teman-temannya untuk berdoa setelaah

makan lalu mencuci tangan dan menggosok gigi bersama (CL4,K16,P7).

Kemudian ibu Dewi mempersilahkan anak-anak untuk bermain di lapangan

sampai pukul 10.30, setelah istirahat anak-anak kembali ke dalam kelas untuk

bersiap-siap pulang, sebelum pulang anak-anak merapikan meja dan merapikan

alat belajar nya ke dalam tas, setelah itu anak-anak kembali duduk melingkar

diatas karpet bersama ibu Dewi (CL4,K17,P7). Sebelum membaca doa pulang,

ibu Dewi mengevaluasi anak-anak tentang pembelajaran hari ini, apa saja yang

Page 218: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

55

didapatkan hari ini, bagaimana perasaan anak-anak hari ini, setelah selesai

mengevaluasi anak-anak ibu Dewi mempersilahkan Hafidz untuk memimpin doa

setelah belajar dan doa pulang, lalu ibu Dewi mengumumkan pemimpin

berikutnya untuk kegiatan belajar esok hari (CL4,K18,P7).

Siang itu pukul 11.30 WIB saya mengucapkan terima kasih kepada ibu

Dewi karena telah melakukan penelitian di kelas B1, hari ini saya tidak bisa

mewawancarai ibu Dewi karena ibu Dewi harus segera pulang tetapi ibu Dewi

sudah menentukan waktu untuk wawancara dengan saya (CL4,K19,P8). Sebelum

pulang saya membantu ibu Dewi menempelkan hasil karya anak-anak yang telah

dibuat tadi, setelah itu saya langsung meminta ijin untuk pulang dan

mempersiapkan kembali untuk bertemu dengan responden yang belum saya

wawancara selajutnya kepada ibu Dewi dan kepala sekolah, ibu Dewi menyambut

saya dengan hangat dan ramah sehingga saya dapat melakukan penelitian dengan

lancar (CL4,K20,P8). Dari pertemuan ini saya mendapat banyak informasi

mengenai kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran

(CL2,K21,P10).

Page 219: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

56

Catatan lapangan V

Hari/ Tanggal : Kamis, 2 Agustus 2018

Waktu : 11.00

Tempat : Kelas B3

Sumber Data : Guru Kelas B3 (Ibu Lilis Irwanti S.Pd)

Siang pukul 10.45 saya sampai di TK Raudhatul Jannah Bogor dan berniat

bertemu dengan ibu Lilis Irwanti S.Pd selaku guru kelas B3 untuk melakukan

wawancara, akan tetapi ibu Iis masih mengajar, sebelum wawancara saya dating

lebih awal guna mengambil dokumentasi yang saya butuhkan saya menunggu ibu

Iis di ruang guru (CL5,K1,P1). Setelah ibu Iis selesai mengajar baru saya

menemui beliau, kemudian saya dengan bu Iis berbincang sejenak, setelah itu

barus saya mengajukan pertanyaan kepada ibu Iis tentang judul penelitian saya

(CL5,K2,P1).

Ibu Iis ini menyambut saya dengan sangat hangat dan ramah sehingga saya

dapat melakukan wawancara dengan lancar (CL5,K3,P2). Dari pertemuan ini saya

mendapat banyak informasi mengenai kreativitas guru dalam pengembangan

media pembelajarn di sekolah ini (CL5,K4,P2).

Page 220: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

57

Catatan lapangan VI

Hari/ Tanggal : Jum’at 3 Agustus 2018

Waktu : 11.00

Tempat : Ruang Kelas B1

Sumber Data : Guru Kelas B1 ( Ibu Dewi Inda Lestari)

Siang itu tepat pukul 11.00 saya tiba di TK Raudhatul Jannah Bogor dan

langsung menuju ruang kelas B1 untuk melakukan wawancara karena semua

murid sudah pulang, dan ternyata ibu Dewi sudah menunggu kedatangan saya

(CL6,K1,P1). Kemudian saya dengan bu Dewi berbincang sejenak, setelah itu

baru saya mengajukan pertanyaan kepada ibu Iis tentang judul penelitian saya

(CL6,K2,P1).

Setelah selesai mengajukan pertanyaan terkait judul penelitian saya, ibu

Dewi pamit dan tidak bisa lama berbincang karena harus mengikuti rapat bersama

kepala sekolah akhirnya saya sudahi (CL6,K3,P2). Ibu Dewi ini menyambut saya

dengan sangat hangat dan ramah sehingga saya dapat melakukan wawancara

dengan lancar (CL5,K3,P2). Dari pertemuan ini saya mendapat banyak informasi

mengenai kreativitas guru dalam pengembangan media pembelajarn di sekolah ini

(CL5,K4,P2).

Page 221: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

58

Catatan lapangan VII

Hari/ Tanggal : Senin, 4 Agustus 2018

Waktu : 11.00

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Sumber Data : Kepala Sekolah ( Ibu Aini Rohmah S.Pd)

Pagi itu sekitar pukul 08.00 saya tiba di TK Raudhatul Jannah Bogor dan

langsung menuju ruang kepala sekolah untuk melakukan wawancara, dan ternyata

ibu kepala sekolah sedang ada tamu sehingga saya harus menunggu beliau sekitar

satu jam di depan kantor (CL7,K1,P1). Setelah kurang lebih satu jam menunggu

kepala sekolah akhirnya saya menemui ibu kepala sekolah dan melakukan

wawancara terkait judul yang saya teliti (CL7,K2,P1).

Karena ibu Aini sudah ada janji untuk rapat dengan pihak yayasan yang

melibatkan komite sekolah untuk melakukan tinjauan, oleh karena itu wawancara

dengan ibu Aini saya sudahi (CL7,K3,P2). Pada saat wawancara ibu Aini

menginformasikan mengenai kreativitas guru yang ada di sekolah ini (C7,K4,P2).

Setelah wawancara selesai saya meminta ijin untuk berfoto sekaligus memberikan

cindramata atau kenang-kenangan kepada Ibu Aini (CL7,K5,P2). karena beliau

menyambut saya dengan baik dan hangat karena telah mengizinkan saya

melakukan penelitian sehingga saya dapat melakukan penelitian dan wawancara

dengan lancar, ibu Aini juga mengizinkan saya untuk dating kembali ke Sekolah

jika ada hal yang kurang dari penelitian saya (CL7,K6,P2). Dari pertemuan ini

saya mendapat banyak informasi terkait judul yang saya teliti (CL7,K5,P2).

Page 222: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

59

Catatan lapangan VIII

Hari/ Tanggal : Jum’at, 10 Agustus 2018

Waktu : 09.00

Tempat : Ruang Kantor bagian TU

Sumber Data : Guru TU ( Ibu Noni)

Setelah beberapa hari saya melakukan penelitian terkait judul, pagi itu

pukul 09.00 saya satang ke TK Raudhatul Jannah dan langsung menuju kantor

bagian TU untuk pengambilan surat keterangan telah melakukan dan mengadakan

penelitian di TK Raudhatul Jannah Bogor (CL8,K1.P1).

Page 223: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

60

Page 224: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

61

Page 225: KREATIVITAS GURU DALAM PENGEMBANGAN MEDIA …

62