2
1. Dalam penelitian iowa university menghasilkan beberapa ciri dan tipe pemimpin, yaitu:. a) Otoriter dimana pemimpin bertindak secara direktif, selalu mengarahkan dan tidak memberikan kesempatan bertanya pada bawahannya. b) Demokratis yang mendorong kelompoknya untuk berdiskusi, berpartisipasi dan menghargai pendapat orang lain, siap berbeda dan perbedaan untuk tidak dipertaentangkan. c) Laize faire dimana pemimpin memberikan kebebasan mutlak kepada kelompoknya. 2. Karakter kepemimpina yang efektif dalam pendidikan islam yaitu: Menjadikan Rasulullah sebagai contoh pemimpin dalam sebua lembaga pendidikan, yang lebih mementingkan moralitas dalam kepemimpinannya. Moralitas merupakan salah satu instrumen kemasyarakatan apabila suatu kelompok sosial menghendaki adanya penuntun tindakan (action guide) untuk segala pola tingkah laku yang disebut bermoral. Maka dari itu hendaklah pemimpin dalam pendidikan Islam menggunakan panutan moralitas Rosululullah dalam memimpin lembaga pendidikannya. Yakni : a) Shiddiq/jujur b) Amanah/terpercaya c) Tabligh/menyampaikan d) Fathonah /cerdas 3. Pemimpin kharismatik etis bisa saja dikatakan berorientasi intrinsik jika dia lebih mementingkan kepentingan umum atau kekuasaan sosial. Para pemimpin ini menekankan internalisasi dari nilai-nilai bukannya identifikasi pribadi.. Pemimpin kharismatik yang tidak etis berorientais ekstrinsik merupakan suatu yang negatif dan memiliki orientasi kekuasaan secara pribadi. Mereka menekanka identifikasi prbadi daripada internalisasi. Secara sengaja mereka berusaha untuk lebih menanamkan kesetiaan kepada diri mereka sendiri daripada idealisme. 4. Organisasi tradisional, organisasi dipandang sebagai sebuah sisitem tertutup dimana semua variabel diperhatikan dan berada dibawah pengendalian pihak manajemen. Tiori tradisional itu membawa hasil nyata dalam praktik yang terjadi kenaikan pruduktipitas yang berarti, yang sangat dibutuhkan pada masa itu.

KPI MITRA UAS.doc

Embed Size (px)

Citation preview

1. Dalam penelitian iowa university menghasilkan beberapa ciri dan tipe pemimpin, yaitu:.

a) Otoriter dimana pemimpin bertindak secara direktif, selalu mengarahkan dan tidak memberikan kesempatan bertanya pada bawahannya.

b) Demokratis yang mendorong kelompoknya untuk berdiskusi, berpartisipasi dan menghargai pendapat orang lain, siap berbeda dan perbedaan untuk tidak dipertaentangkan.

c) Laize faire dimana pemimpin memberikan kebebasan mutlak kepada kelompoknya.

2. Karakter kepemimpina yang efektif dalam pendidikan islam yaitu:

Menjadikan Rasulullah sebagai contoh pemimpin dalam sebua lembaga pendidikan, yang lebih mementingkan moralitas dalam kepemimpinannya.

Moralitas merupakan salah satu instrumen kemasyarakatan apabila suatu kelompok sosial menghendaki adanya penuntun tindakan (action guide) untuk segala pola tingkah laku yang disebut bermoral.Maka dari itu hendaklah pemimpin dalam pendidikan Islam menggunakan panutan moralitas Rosululullah dalam memimpin lembaga pendidikannya. Yakni :a) Shiddiq/jujur

b) Amanah/terpercaya

c) Tabligh/menyampaikan

d) Fathonah /cerdas

3. Pemimpin kharismatik etis bisa saja dikatakan berorientasi intrinsik jika dia lebih mementingkan kepentingan umum atau kekuasaan sosial. Para pemimpin ini menekankan internalisasi dari nilai-nilai bukannya identifikasi pribadi..

Pemimpin kharismatik yang tidak etis berorientais ekstrinsik merupakan suatu yang negatif dan memiliki orientasi kekuasaan secara pribadi. Mereka menekanka identifikasi prbadi daripada internalisasi. Secara sengaja mereka berusaha untuk lebih menanamkan kesetiaan kepada diri mereka sendiri daripada idealisme. 4. Organisasi tradisional, organisasi dipandang sebagai sebuah sisitem tertutup dimana semua variabel diperhatikan dan berada dibawah pengendalian pihak manajemen. Tiori tradisional itu membawa hasil nyata dalam praktik yang terjadi kenaikan pruduktipitas yang berarti, yang sangat dibutuhkan pada masa itu. Tetapi suatu hal pokok bahwa tiori organisasi tradisional mengabaikan faktor manusia. Sedangkan organisasi pembelajar yaitu: suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self leraning) sehingga organisasi tersebut memiliki kecepatan berpikir dan bertindak dalam merespon beragam perubahan yang muncul.5. Keduanya memiliki kesamaan dalam hal perlunya memberikan sesuatu kepada anggota agar mereka bergerak sesuai tujuan organisasi, selain itu ada juga tiga perbedaan antara jenis kepemimpinan ini, yakni :

a) Transaksional memberi imbalan berupa kebutuhan fisiologis bagi para anggotanya sedangkan transformasional memberi inspirasi dan motivasi untuk mendapatkan self esteem/harga diri dan aktualisasi diri.

b) Dalam hal kepentingan yang didahulukan, kepemimpinan transaksional mementingkan kepentingan pribadi anggota untuk ditukar dengan imbalan agar ia mau bekerja demi kepentingan bersama sedangkan transformasional mementingkan kepentingan bersama dengan menjelaskan betapa pentingnya hal tersebut sehingga anggota rela mengesampingkan kepentingan pribadinya. c) Dalam hal situasi internal dan eksternal organisasi, transaksional biasanya dipakai dalam situasi yang stabil dan dalam hal-hal teknis yang telah baku prosedurnya sedangkan Transformasional dipakai dalam keadaan tak stabil dan atau terpuruk serta dalam hal-hal yang bersifat strategis dan tak baku.