13
A. Formulasi 1. Formula standar: Formulasi standar sampo anti ketombe (FKI hal 297) Timol 0,5 Mentol 1,0 Kamfer 1,0 Trietanolamina laurilsulfat500,0 Parfum q.s Air 497,0 Formula rancangan: Untuk sampo antiketombe 100 ml, mengandung: Timol 0,05 g Mentol 0,1 g Kamfer 0,1 g TEA 4 % SLS 10 % CMC-Na 1 % Nipagin 0,1 % Nipasol 0,05 % Parfum q.s Aqua Dest ad 100 mL 2. Monografi bahan Timol (FI IV hal. 791)

Kosmetik Bab III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum kosmetik

Citation preview

Page 1: Kosmetik Bab III

A. Formulasi

1. Formula standar:

Formulasi standar sampo anti ketombe (FKI hal 297)

Timol 0,5

Mentol 1,0

Kamfer 1,0

Trietanolamina laurilsulfat 500,0

Parfum q.s

Air 497,0

Formula rancangan:

Untuk sampo antiketombe 100 ml, mengandung:

Timol 0,05 g

Mentol 0,1 g

Kamfer 0,1 g

TEA 4 %

SLS 10 %

CMC-Na 1 %

Nipagin 0,1 %

Nipasol 0,05 %

Parfum q.s

Aqua Dest ad 100 mL

2. Monografi bahan

Timol (FI IV hal. 791)

Pemerian : hablur tidak berwarna kadang-kadang berbentuk besar-besar, atau

serbuk hablur putih; bau aromatis seperti bau timi; rasa pedas. Dipengaruhi cahaya.

Larutan dalam etanol netral terhadap lakmus.

Kelarutan : sangat sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam

kloroform, dalam eter dan dalam minyak zaitun; larut dalam asam asetat glacial dan

dalam minyak atsiri tertentu.

Page 2: Kosmetik Bab III

Penyimpanan: dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.

Khasiat : Antiiritan,

Titik lebur : 48-51oC

BJ : 0,97 g/cm3 pada suhu 25oC

Konsentrasi : 0,01%

MentolPemerian : hablur heksagonal atau serbuk hablur, tidak berwarna, biasanya berbentuk jarum, atau masa yang melebur; bau enak seperti minyak permen.Kelarutan : sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam kloroform, dalam eter dan dalam heksana; mudah larut dalam asam asetat glacial, dalam minyak mineral, dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri.Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya pada suhu kamar terkendali.Khasiat : Korigen , Antiiritan.Konsentrasi : 0,05-10 % untuk formulasi sediaan topikal (Handbookof pharmaceutical)Titik lebur : -BJ : -

Kamfer (FI IV hal. 167)Pemerian : hablur, granul atau masa hablur; putih atau tidak berwarna, jernih; bau khas tajam; rasa pedas dan aromatic; menguap perlahan-lahan pada suhu kamar; bobot jenis lebih kurang 0,99.Kelarutan : sukar larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter; mudah larut dalam karbon disulfide, dalam heksana, dalam minyak lemak, dan dalam minyak menguap.Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, hindarkan dari panas berlebihan.Khasiat : sebagai antiiritanTitik lebur : 174-178ocBJ :

TEA (Triaethanolaminum, Trietanolamina) (FI III, 612)Trietanolamina adalah campuran dari trietanolamina, dietanolamina dan monoetanolamina. Mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 107,4% dihitung trehadap zat anhidrat sebagai trietanolamintanolamin, N ( C2H4OH) Pemerian : cairan kental; tidak berwarna hingga kuning pucat; bau lemah mirip amoniak; higroskopik.Kelarutan : mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam kloroform P.Khasiat : sebagai deterjen golongan anionic dan emulsifying agent Konsentrasi : Emulsifying agent 2-4% (handbook of pharmaceutical exipient: 897)

Page 3: Kosmetik Bab III

OTT : akan bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk garam kristal dan ester dengan adanya asam lemak tinggi.Stabilitas : TEA dapat berubah menjadi warna coklat dengan paparan udara dan cahaya.BJ : -

Sodium Laurit Sulfat (Natrium Lauryl Sulfas) FI IV 595

Natrium laurel sulfat adalah campuran dari natrium alkil sulfat, sebagian besar

mengandung natrium laurel sulfat CH2(CH2)10 CH2OSO3Na. kandungan campuran

natrium klorida dan natrium sulfat tidak lebih dari 8.0%.

Pemerian : hablur, kecil, berwarna putih atau kuning muda, agak berbau khas.

Kelarutan : mudah larut dalam air, membentuk larutan opalesen

Khasiat : pembentuk busa shampo

Konsentrasi : 10% (Handbook of Pharmaceutical excipients)

Titik lebur : 204-207oC

BJ : 1,07 g/cm3 pada suhu 20oC

CMC-Na (FI IV, 175)

Karboksimetilselulose natrium adalah garam natrium dari polikarboksimetil eter

selulose, mengandung tidak kurang dari 6,5% dan tidak lebih dari 9,5% natrium (Na)

dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

Pemerian : serbuk atau granul, putih sampai krem, higroskopik.

Kelarutan : mudah terdispersi dalam air membentuk laruatn koloidal, tidak larut

dalam etanol, dalam eter dan dalam pelarut organik lain.

Khasiat : emulsifying agent dan meningkatkan viskositas air.

Konsentrasi : 0,25%-1% (Handbook of pharmaceutical excipient, hal 120)

Titik lebur : 227-252oc

BJ : 0,52 g/cm3

Nipagin ( Methylis Parabenum, Metil paraben) (FI III, 378)

Pemerian : serbuk hablur halus; putih; hampir tidak berbau; tidak mempunyai

rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.

Kelarutan : larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5

bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P; mudah larut dalam eter P dan

Page 4: Kosmetik Bab III

dalam larutan alkali hidroksida; larut dalam 60 bagian gliderol P panas dan dalam 40

bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih.

Khasiat : pengawet

Konsentrasi : 0.02-0.3% (Handbook of pharmaceutical exipient: 443)

OTT : surfaktan non-ionik seperti polisorbat 80, bentonit, magnesium

trisilikat, talk, tragakan, dan sodium alginat

Titik lebur : 125-128oc

BJ : 1,352 g/cm3

Nipasol (Propylis Parabenum, Propil Paraben) (FI III, 535)

Pemerian : serbuk hablur putih; tidak berbau; tidak berasa

Kelarutan : sangat sukar larut dalam air; larut dalam 3,5 bagian etanol (95%) P.

dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P dan dalam 40 bagian minyak

lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida.

Suhu lebur : 95o sampai 98o

Khasiat : pengawet

Konsentrasi : 0.01-0.6% (Handbook of pharmaceutical exipient: 596)

OTT : surfaktan non-ionik

pH : stabil pada ph 3-6

BJ : 1,288 g/cm3

Titik lebur : 95-98oc

Aquadest (Farmakope Indonesia III halaman 96)

BM :18,02.

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Stabilitas : Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk Fisik (es ,

air , dan uap). Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat penyimpanan

dan penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi partikel - pertikel ion dan

bahan organik yang dapat menaikan konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta

harus terlindungi dari partikel - partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh

dan merusak fungsi air.

Page 5: Kosmetik Bab III

OTT : Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient lainya yang

mudah terhidrolisis.

3. Perhitungan bahan

Timol = g = 50 mg

Mentol = g = 100 mg

Kamfer = g = 100 mg

TEA =

SLS = = 10 g

Air untuk melarutka SLS = 10 x 1 = 10 ml

CMC-Na = g

Air untuk mengembangkan CMC-Na = 10 x 1 g = 10 ml

Nipagin =

Air untuk melarutkan nipagin = 0,1 x 20 = 2 g = 2 ml

Nipasol = = 50 mg

Page 6: Kosmetik Bab III

Aqua dest = 100 mL – ( 0,05 + 0,1 + 0,1 + 4 + 10+ 10 + 1 + 10 + 0,05 + 0,1

+ 2 )

= 100 mL – 37,4 mL = 62,6 mL

4. Alat dan Bahan

Alat:

- Mortir dan stamper

- Timbangan

- Beaker gelas

- Cawan porselen

- Batang pengaduk

- Waterbath

- Gelas ukur

- Kaca preparat

- Viskometer oswald

- Wadah sampo

- Pot

Bahan

- Timol

- Kamfer

- Mentol

- CMC-Na

- SLS

- TEA

- Nipagin

- Nipasol

- Aquades

5. Cara pembuatan

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Disetarakan timbangan

c. Disiapkan dua mortir panas

Page 7: Kosmetik Bab III

d. Dibuat mucilago CMC-Na dengan cara ditimbang CMC-Na 1 g kemudian

ditaburkan kedalam mortir yang berisi air panas 10 ml, ditunggu hingga CMC-

Na mengembang sempurna, kemudian diaduk hingga terbentuk mucilago dan

disisihkan

e. Ditimbang timol 50 mg dimasukkan ke dalam cawan porselen, ditimbang kamfer

100 mg dan mentol 0,1 g dan dicampurkan di dalam cawan porselen, dilebur

hingga melebur semua dan bercampur, disisihkan

f. Ditimbang SLS sebanyak 10 g, dimasukkan kedalam beaker gelas ditambahkan

10 ml aquades, diaduk hingga larut.

g. Ditimbang nipagin sebanyak 100 mg dilarutkan dengan air panas 2ml dalam

beaker glass

h. Diukur TEA sebanyak 4 ml, ditambahkan kedalam larutan nipagin dan diaduk

sampai homogen

i. Ditimbang nipasol sebanyak 50 mg kemudian dimasukkan kedalam cawan

penguap dan dipanaskan diatas waterbath sampai melebur sempurna,

j. Dicampur hasil leburan nipasol tersebut dengan campuran TEA dan larutan

nipagin sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan-lahan di dalam mortir panas

hingga homogen.

k. Dimasukan campuran TEA, nipagin dan nipasol ke dalam mucilago CMC-Na

yang sudah kental sedikit demi sedikit, diaduk perlahan-lahan hingga homogen,

l. Dimasukkan larutan SLS sedikit demi sedikit kedalam campuran tersebut dan

diaduk hingga homogeny

m. Dimasukkan hasil leburan timol, mentol dan kamfer ke dalam campuran tersebut

sedikit demi sedikit sambil terus diaduk sampai homogeny

n. Ditambahkan sisa aquadest ad 100 ml, diaduk hingga homogen.

o. Dimasukkan kedalam wadah botol atau botol plastic atau botol kemas-tekan dan

ditutup rapat.

C. Uji evaluasi sediaan

i. Organoleptis

2. Tuang sediaan ke dalam pot

3. Amati bentuk, warna dan bau dari sediaan

Page 8: Kosmetik Bab III

ii. Homogenitas

1. Ambil sedikit sediaan

2. Letakkan pada kaca preparat 1, tutup dengan kaca preparat 2

3. Amati homogenitas sediaan

iii. pH

1. ambil aquades 1 ml, masukkan kedalam beaker gelas

2. ambil sediaan 1 g larutkan dalam aquades

3. masukkan kertas pH indikator kedalam larutan sediaan

4. cocokkan warna pada kertas pH indicator

5. amati berapa pH nya

iv. Viskositas

1. Viscometer dibersihkan dan dikeringkan terebih dahulu

2. Viscometer diletakkan dalam posisi vertical

3. Dimasukkan sample melalui pipa yang lebih besar sampai mengisi setengah

dari ruang labu

4. Dibiarkan viscometer beberapa menit dalam thermostat untuk

menyeimbangkan atau mencapai suhu yang di kehendaki. Misalnya sampai

suhu 30

5. Dihisap cairan melalui pipa b (yang memiliki diameter lebih besar) sampai

melebihi batas atas

6. Bola hisap dilepaskan, cairan dibiarkan turun

7. Stopwatch dinyalakan pada saat cairan berada pada batas atas

8. Stopwatch dinyalakan pada saat cairan berada di garis batas bawah.

9. Dicatat waktu yang dibutuhkan untuk mengalir untuk masing-masing zat.(t

detik)

10. Dilakukan perhitungan nilai kekentalan untuk sediaan, dengan cara

membandingkan dengan viskositas air.

Page 9: Kosmetik Bab III

v. Stabilitas busa

1. Ambil sedikit sediaan masukkan kedalam beaker gelas

2. Tambahkan aquades

3. Aduk hingga terbebtuk busa

4. Amati apakah ada busa yang terbentuk

Page 10: Kosmetik Bab III

Hasil evaluasi sediaan

1. Uji organoleptisBentuk :Bau :Warna :

2. PH :3. Homogenitas :4. Volume terpindahkan

Volume etiket :Volume terpindahkan :

5. Viskositas

6. Kestabilan busa