13
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGENDALIAN KOROSI “KOROSI GALVANIK” Dosen Pembimbing : Ir. Nurcahyo, MT Disusun Oleh : Kelompok XI Tia Siti Syarifah (101411092) Uka Megantari Dewi (101411094) Wahyu Azmi Sidik (101411095) Yuda Kristianto (101411096) Kelas : 3C

KOROSI GALVANIK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

.....

Citation preview

Page 1: KOROSI GALVANIK

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PENGENDALIAN KOROSI

“KOROSI GALVANIK”

Dosen Pembimbing : Ir. Nurcahyo, MT

Disusun Oleh :

Kelompok XI

Tia Siti Syarifah (101411092)

Uka Megantari Dewi (101411094)

Wahyu Azmi Sidik (101411095)

Yuda Kristianto (101411096)

Kelas : 3C

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Page 2: KOROSI GALVANIK

2012KOROSI GALVANIK

I. TUJUAN

Dapat menjelaskan prinsip korosi galvanik.

Dapat menentukan logam yang berperan sebagai katodik dan anodik pada

peristiwa galvanik.

Dapat menghitung laju korosi logam dalam lingkungan yang berbeda.

II. DASAR TEORI

Korosi galvanik disebut juga sebagai korosi logam tak sejenis atau korosi

dwilogam. Korosi ini terjadi jika 2 buah logam atau logam paduan yang berbeda

dalam suatu lingkungan yang sama dan saling berhubungan. Hal ini terjadi karena

dihasilkan suatu beda potensial diantara logam tesebut.

Prinsip korosi galvanik sama dengan prinsip elektrokimia yaitu terdapat

elektroda (katoda dan anoda), elektrolit dan arus listrik. Logam yang berfungsi

sebagai anoda adalah logam yang sebelum dihubungkan bersifat lebih aktif atau

mempunyai potensial korosi lebih negatif. Pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi

atau reaksi pelarutan sedangkan pada katoda terjadi reaksi reduksi logam atau

tidak terjadi reaksi apa-apa dengan cara proteksi katodik. 

Deret galvanik adalah suatu daftar harga-harga potensial korosi untuk

berbagai logam paduan yang berguna dalam kehidupan. Selain itu deret galvanik

juga mencantumkan harga-harga potensial korosi untuk logam-logam murni.

Untuk meminimumkan terjadinya korosi galvanik salah satunya adalah dengan

pemilihan pasangan logam dengan perbedaan potensial yang sangat kecil. Deret

galvanik hanya memberikan informasi tentang kecenderungan terjadinya korosi

galvanik pada pasangan dua logam atau logam paduan. 

Jenis korosi ini dapat diketahui dengan baik karena adanya dua logam yang

kontak secara elektrik dan tercelup dalam larutan air membentuk sel elektrokimia.

Dimana salah satu logam yang relatip kurang mulia akan mengalami korosi dan

logam yang lebih mulia tidak akan terjadi korosi. Dasar timbulnya mekanisme

reaksi korosi jenis ini karena adanya perbedaan potensial sistem logam dimedia

larutan berair yang lebih dikenal dengan deret tegangan logam Sebagai contoh

atap seng gelombang yang mengalami korosi pada lapisan sengnya terlebih

Page 3: KOROSI GALVANIK

dahulu, logam baja tidak akan terkorosi selama masih ada lapisan seng dan secara

elektrik masih terinteraksi.

Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap korosi galvanik yaitu

diantaranya:

Lingkungan 

Tingkatan korosi galvanik tergantung pada keagresifan dari

lingkungannya. Pada umumnya logam dengan ketahanan korosi yang lebih

rendah dalam suatu lingkungan berfungsi sebagai anoda. Biasanya baja dan

seng keduanya akan terkorosi akan tetapi jika keduanya dihubungkan maka Zn

akan terkorosi sedangkan baja akan terlindungi. 

Pada kondisi khusus, sebagai contoh dalam lingkungan air dengan

temperature 180 °F, terjadi hal sebaliknya yaitu baja mengalami korosi

sedangkan Zn terlindungi. Rupanya dalam kasus ini produk korosi pada Zn

bertindak sebagai permukaan yang lebih mulia terhadap baja. Menurut Haney,

Zn menjadi kurang aktif dan potensialnya menjadi kebalikannya jika ada ion-

ion penghalang seperti nitrat, bikarbonat atau karbonat dalam air.

Jarak

Laju korosi pada umumnya paling besar pada daerah dekat pertemuan

kedua logam. Laju korosi berkurang dengan makin bertambahnya jarak dari

pertemuan kedua logam tersebut. Pengaruh jarak ini tergantung pada

konduktivitas larutan dan korosi galvanik dapat diketahui dengan adanya

serangan korosi lokal pada daerah dekat pertemuan logam.

Luas Penampang

Yang dimaksud dengan luas penampang elektroda terhadap korosi

galvanik adalah pengaruh perbandingan luas penampang katodik terhadap

anodik. Jika luas penampang katodik jauh lebih besar dari pada katoda. Makin

besar rapat arus pada daerah anoda mengakibatkan laju korosi makin cepat

pula.. Korosi di daerah anodik akan menjadi 100-1000 kali lebih besar jika

dibandingkan dengan keseimbangan luas penampang anodik dan katodik. 

Contoh lain luas penampang elektroda adalah ratusan tangki

penyimpanan yang besar dipasang pada bagian utama pabrik yang mengalami

program ekspansi. Tangki-tangki yang pertama digunakan adalah terbuat dari

baja karbon dan permukaan dalamnya dilapisi atau dilindungi oleh cat

phenolik. Tangki-tangki ini dapat digunakan dengan baik untuk beberapa

Page 4: KOROSI GALVANIK

tahun. Akan tetapi lama kelamaan lapisan cat bagian bawah rusak dan

menyebabkan terjadinya kontaminasi. 

Oleh karena itu tangki-tangki yang baru, bagian bawahnya dilengkapi dengan

stainless steel yang melindungi baja karbon (stainless steel-clad carbon steel)

untuk pemakaian yang lebih baik dan mengurangi biaya perawatan. Kemudian

cat pelapis pheonik juga diberikan diseluruh permukaan-permukaan dinding

tangki sedangkan bagian bawah tangki yang dilapisi stainless steel tidak diberi

lapisan cat karena mempunyai sifat ketahanan korosi yang baik. Namun

setelah beberapa bulan dioperasikan, mulai terlihat adanya kebocoran di

dinding tangki yaitu di atas penyambung logam/las-lasnya. 

Terdapat beberapa cara pengendalian yang umum dilakukan untuk

mengendalikan korosi galvanik., yaitu antara lain :

1. Pemilihan material yang tepat. Pemilihan material dengan perbedaan

potensial dari kedua material agar sekecil mungkin.

2. Menghindarkan penggunaan 2 jenis logam yang saling berhubungan dalam

suatu kontruksi.

3. Melakukan penggunaan lapis lindung. Jika harus menggunakan lapis lindung

maka gunakan lapis lindung pada katoda.

4. Menghindari kombinasi luas penampang material dengan anoda kecil

sedangkan luas penampang katoda besar.

5. Menambahkan inhibitor untuk mengurangi keagresifan lingkungan.

6. Merancang dengan baik agar dapat mengganti bagian-bagian anoda yang

rusak dengan menggunakan bahan-bahan yang siap pakai atau buatlah anodik

yang lebih tebal agar lebih tahan lama.

Ditinjau dari segi kerugian akibat korosi dapat digolongkan menjadi tiga

jenis yaitu kerugian dari segi biaya korosi itu sangat tinggi atau mahal, kerugain

dari segi pemborosan sumber daya mineral yang sangat tinggi dan kerugian dari

segi keselamatan jiwa manusia juga sangat membahayakan.

1. Kerugian Ekonomi Akibat Korosi

Menurut sumber dari biro Klasifikasi indonesia pada tahun 1997 mengatakan

bahwa pada umumnya biaya pengendalian korosi di Indonesia berkisar antara

2 hingga 3,5 % dari GNP ( Growth National Produk ). Biaya pengendalian

Page 5: KOROSI GALVANIK

korosi adalah semua biaya yang timbul untuk menanggulangi korosi mulai

dari desain sampai dengan proses pemeliharaan.

2. Pemborosan Sumber Daya Alam

Pada dasarnya proses korosi dapat juga didefinisikan sebagai proses

kembalinya logam teknis ke bentuk asalnya di alam. Bentuk asalnya logam di

alam adalah senyawa-senyawa mineral yang abadi di perut bumi. Pada

umumnya senyawa-senyawa mineral logam tersebut merupakan ikatan kimia

antara unsur logam dengan unsur logam dengan unsur halogen misalnya

oksigen dan belerang. Dengan adanya proses korosi pada struktur bangunan

di tempat-tempat yang tersebar di seluruh dunia, mengakibatkan sumber daya

mineral yang semula berbentuk logam teknis telah berubah menjadi produk

korosi yang tersebar tanpa bisa didaur ulang untuk dijadikan logam teknis

kembali.

3. Korosi Dapat Membahayakan Jiwa Manusia

Korosi dapat menimbulkan kecelakaan yang menelan puluhan korban bahkan

ratusan korban jiwa atau mencederai manusia disebabkan karena kegagalan

dari konstruksi bangunan akibat korosi. Di dunia pelayaran, korban manusia

yang meninggal akibat kapal tenggalam jumlahnya sudah sangat banyak.

4. Estetika Menurun

Korosi dapat menurunkan nilai estetika suatu material. Hal ini karena korosi

dapat merusak lapisan permukaan material.

III. ALAT DAN BAHANa. Alat

Gelas kimia 250 ml, 4 buah Multimeter pH meter spatula timbangan elektronik elektroda acuan kalomel batang pengaduk

b. Bahan Logam baja (Fe) Logam seng Logam Cu Kertas abrasive Isolasi

Page 6: KOROSI GALVANIK

Logam Fe

Logam Cu

Lar. NaCl1,78 gpl

Mengukur luas permukaan dan menimbang bear logam Fe, Zn dan Cu

Mengukur potensial masing-masing logam dan pH larutan

Lar. NaCl 1,78 gpl

V

Logam Cu

Logam Fe

Mengukur potensial sel dan pH larutan

Perendaman logam Fe dan Cu dalam larutan NaCl selama 7 hari

Penimbangan dan pengukuran potensial sel

Menghitung laju korosi logam, Lakukan hal yang sama untuk larutan lain

Larutan NaCl 1,78 gpl @ 200 ml, 2 buah Air keran sebanyak @ 200 ml, 2 buah

IV. CARA KERJA

Page 7: KOROSI GALVANIK

Hari pertama Hari ke-7

Hari pertama Hari ke-7

Hari pertama Hari ke-7

V. DATA PENGAMATAN

Page 8: KOROSI GALVANIK

VI. PERHITUNGAN

VII. PEMBAHASAN

Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang tidak sama dihubungkan dan berada

di lingkungan korosif. Salah satu dari logam tersebut akan mengalami korosi, sementara

logam lainnya akan terlindung dari serangan korosi. Logam yang mengalami korosi adalah

logam yang memiliki potensial yang lebih rendah dan logam yang tidak mengalami korosi

adalah logam yang memiliki potensial lebih tinggi.

Korosi galvanik dapat didefinisikan sebagai adanya reaksi atau kontak listrik antara

dua logam yang berbeda dalam larutan elektrolit. Dalam korosi galvanik logam yang

potensialnya lebih positif akan lebih bersifat katodik, sedangkan logam yang potensialnya

lebih negatif akan lebih anodik. Apabila dua buah logam yang berbeda yang saling kontak

dan terbuka ke media yang korodif, laju korosi akan berbeda satu dengan yang lainnya.

Contoh logam besi yang berkontak dengan seng dan logam besi yang berkontak dengan

logam Cu, dalam lingkungan yang sama akan terkorosi dengan laju yang berbeda. . Untuk

laju korosi besi yang berkontak dengan seng akan lebih rendah dibandingkan dengan laju

korosi besi yang berkontak dengantembaga karena sifat seng lebih anodik dibandingkan

dengan besi. Sedangkan untuk besi yang dikontakan dengan tembaga, laju korosinya lebih

besar daripada laju korosi logam tembaga. Laju korosi dapat dihitung dengan rumus :

laju korosi= mA .t . ρ

VIII. KESIMPULAN Korosi galvanik terjadi akibat adanya kontak listrik antara logam yang memiliki

potensial rendah sebagai anoda dengan potensial logam yang lebih besar yang

berfungsi sebagai katoda.

Gabungan logam Fe-Cu yang berfungsi sebagai anoda adalah Fe dan Cu sebagai

katoda. Sedangkan gabungan logam Fe-Zn yang berfungsi sebagai anoda adalah Zn

dan Fe sebagai katoda.

DAFTAR PUSTAKA

http://ide.yhs.search.yahoo.com/avg/search?

p=korosi+galvanik+adalah&ei=UTF8&type=yahoo_avg_hs2-tb-web_ide&fr=yhs-

avg&partnerid=yhs-avg&YST_b=21

Page 9: KOROSI GALVANIK
Page 10: KOROSI GALVANIK