111
KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI BANYUSARI KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.Pd.I) Dalam Ilmu Tarbiyah Disusun Oleh : UFA NASHIROH AZZI 111 10 022 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2014

KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN

KINERJA GURU DI SD NEGERI BANYUSARI KEC. GRABAG

KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.Pd.I)

Dalam Ilmu Tarbiyah

Disusun Oleh :

UFA NASHIROH AZZI 111 10 022

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA 2014

Page 2: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

ii

KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN

KINERJA GURU DI SD NEGERI BANYUSARI KEC. GRABAG

KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.Pd.I)

Dalam Ilmu Tarbiyah

Disusun Oleh :

UFA NASHIROH AZZI 111 10 022

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA 2014

Page 3: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

iii

Page 4: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

iv

DEKLARASI

بسم ا الرحمن الرحيم

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa

skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan

rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, …. ……………… ……

Penulis,

Ufa Nashiroh Azzi NIM. 111 10 022

KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

Page 5: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

v

Page 6: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

vi

Page 7: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

vii

Page 8: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

viii

MOTTO

“ Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan

buah”. - Abu Bakar Sibli

Page 9: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Orang tuaku tersayang Bapak Rozin dan Ibu Ibtidaiyatun yang sudah

banyak pengorbanan tanpa letih maupun pamrih demi kesuksesan putrinya.

Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini, juga

setiap dukungan moral maupun spiritual serta restu yang tulus diberikan, semoga

selalu dalam limpahan kasih sayang Allah SWT dunia dan akhirat.

2. Adikku tersayang Aqib Nasirudin yang selalu memberi semangat dan

dukungan, serta Kakekku Muh Umar dan Nenekku Siti Khasanah yang

selalu memberiku semangat beserta do’a.

3. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. yang selalu sabar membimbing hingga

terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak Drs. H. Nasafi, M. Pd.I dan Ibu Asfiyah beserta Putra-Putrinya

selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Asna Pulutan, Salatiga yang

selalu memberikan ilmu agama dan mengarahkan dalam kebaikan.

5. Teman-teman di Nurul Asna yang selalu menemani hari-hariku.

6. Teman-teman PAI angkatan 2010 terutama PAI A yang selalu menemani

dan memberi semangat tanpa kenal lelah.

7. Sahabat-sahabatku yang telah mengisi hari-hariku dengan penuh kasih

sayang dan motivasi khususnya Susi, Tari, Desi, Likah, Iroh, Ela, Eri, dan

Rika.

Page 10: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

x

KATA PENGANTAR

بسم ا الرحمن الرحيم

Alhamdulillahi rabbil'alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat

Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhitung dan rahmat-Nya yang tiada

henti. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi

Agung Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Korelasi Supervisi Klinis Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru Di Sd

Negeri Banyusari Kec.Grabag Kab.Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Korelasi Supervisi Klinis

Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru di SD Negeri Banyusari Kec.Grabag

Kab.Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Penulis skripsi ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri Salatiga.

2. Bapak Rasimin, S. Pd.I., M.Pd. selaku Ketua Progdi PAI STAIN Salatiga.

Page 11: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

xi

3. Ibu Dra. Siti Farikhah, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Kepada Kepala Sekolah beserta rekan-rekan guru di SD Negeri Banyusari

yang telah memberi ijin dan membantu dalam penelitian ini.

5. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu

pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

6. Ayah dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta

memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.

7. Keluarga dan teman-teman yang banyak membantu dalam kesulitan yang

di hadapi penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini yang tidak dapat

penulis sebutkan, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat

balasan dan ridlo dari Allah SWT serta tercatat dalam bentuk amalan

ibadah. Amin

Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini

dapat berguna bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.

Salatiga, 08 Desember 2014

Penulis.

Page 12: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

xii

ABSTRAK

Azzi, Ufa Nashiroh. 2014. “Korelasi Supervisi Klinis Kepala Sekolah Dengan

Kinerja Guru Di SD Negeri Banyusari Kec.Grabag Kab.Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.” Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dra. Siti Farikhah, M. Pd.

Kata kunci : Supervisi Klinis Kepala Sekolah. Kinerja Guru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag, Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian kepala sekolah dan guru di SD Negeri Banyusari. Analisis ini menggunakan metode angket dan dokumentasi. Subyek penelitian ini sebanyak 10 responden menggunakan teknik populasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk menjaring data supervisi klinis kepala sekolah dan kinerja guru.

Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis product moment. Pengujian hipotesis penelitian, terdapat pengaruh positif supervisi klinis kepala sekolah dan kinerja guru di SD Negeri Banyusari. Hal ini disimpulkan dari hasil angket yang memperoleh nilai 75% ada 3 responden dari 10 responden bahwa supervisi klinis kepala sekolah dalam kategori Baik yaitu pada kuartil mulai dari 38 keatas. Untuk kinerja guru yang memperoleh nilai 75% ada 4 responden dari 10 responden dengan kategori Baik yaitu pada kuartil mulai dari 34 keatas.

Pengolahan data dan dibahas berhasil dikonsultasikan dengan tabel, nilai-nilai (product moment) diperoleh pada tabel, nilai-nilai r product moment signifikansi 1% = 0.765 apabila ditunjukkan dengan hasil r hitung 0.804 > r tabel 0.765. Maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “ Ada pengaruh positif antara supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru SD Negeri Banyusari” hipotesis yang penulis ajukan diterima.

Page 13: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

LEMBAR LOGO......................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. iii

PENGESAHAN........................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................. v

MOTTO........................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN....................................................................................... vii

KATA PENGANTAR................................................................................ viii

ABSTRAK................................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian.................................................................... 6

D. Hipotesis Penelitian................................................................ 7

E. Manfaat Penelitian.................................................................. 8

F. Definisi Operasional............................................................... 9

G. Metode Penelitian................................................................... 12

H. Sistematika Penulisan............................................................. 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………….............. 20

A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan…………………… 20

1. Pengertian Supervisi Pendidikan…………………... 20

2. Tujuan Supervisi Pendidikan………………………. 22

3. Fungsi-Fungsi Supervisi Pendidikan………………. 24

4. Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan……………… 24

5. Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan……………… 27

Page 14: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

xiv

B. Supervisi Klinis………………………………………… 32

1. Pengertian Supervisi Klinis………………………… 32

2. Tujuan Supervisi Klinis……………………………. 34

3. Ciri-Ciri Supervisi Klinis………………………….. 35

4. Manfaat Supervisi Klinis…………………………... 37

5. Langkah-Langkah Supervisi Klinis………………… 38

C. Kinerja Guru……………………………………………. 41

1. Pengertian Kinerja Guru……………………………. 41

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru…. 42

3. Macam-Macam Kinerja Guru………………………. 44

4. Model-Model Kinerja………………………………. 45

5. Standar Kompetensi Guru…………………………... 46

6. Membangun Kinerja Guru Yang Positif……………. 49

D. Kaitan Supervisi Klinis Dengan Kinerja Guru…………. 51

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN......................................... 53

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian…….………………… 53

1. Tinjauan Histori SD Negeri Banyusari………………… 53

2. Keadaan Geografis SD Negeri Banyusari……………… 53

3. Struktur Organisasi SD Negeri Banyusari…………….... 54

4. Visi, Misi, dan Tujuan SD Negeri Banyusari…………... 56

5. Data Sekolah SD Negeri Banyusari…………………….. 58

6. Data Siswa SD Negeri Banyusari………………………. 59

7. Keadaan Guru dan Karyawan SD Negeri Banyusari…… 60

8. Fasilitas SD Negeri Banyusari………………………….. 62

B. Data Hasil Penelitian………………………………………... 65

BAB IV ANALISIS DATA……………………………………………... 69

A. Analisis Pendahuluan……………………………………….. 70

1. Variabel 1 Supervisi Klinis Kepala Sekolah……………. 71

2. Variabel 2 Kierja Guru………………………………….. 75

B. Analisis Hipotesis…………………………………………… 80

Page 15: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

xv

BAB V PENUTUP................................................................................... 85

A. Kesimpulan............................................................................. 85

B. Saran-saran.............................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 87

LAMPIRAN – LAMPIRAN…….……………………………………………. 89

Page 16: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Siswa SD N Banyusari............................................................. 59

Tabel 3.2 Daftar Keadaan Guru dan Karyawan SD N Banyusari……………... 61

Tabel 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana SD N Banyusari……………………… 63

Tabel 3.4 Daftar Keadaan Sarana dan Prasarana SD N Banyusari……………. 64

Tabel 3.5 Daftar Responden…………………………………………………… 65

Tabel 3.6 Daftar Jawaban Angket Supervisi Klinis Kepala Sekolah………….. 66

Tabel 3.7 Daftar Jawaban Angket Kinerja Guru………………………………. 68

Tabel 4.1 Daftar Distribusi Angket Supervisi Klinis Kepala Sekolah………… 71

Tabel 4.2 Daftar Diagram Tempat Kedudukan Kuartil Dalam Distribusi Supervisi

Klinis Kepala Sekolah……………………………………………… 74

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Angket Kinerja Guru…………………………….. 76

Tabel 4.4 Daftar Diagram Tempat Kedudukan Kuartil Dalam Distribusi Kinerja

Guru………………………………………………………………… 79

Tabel 4.5 Daftar Koefisien Korelasi Antara Supervisi Klinis Kepala Sekolah

Dengan Kinerja Guru………………………………………………. 82

Page 17: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ..................................................... 89

Lampiran 2 Nota Pembimbing Skripsi ............................................... 90

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian......................................................... 91

Lampiran 4 Angket ............................................................................. 92

Lampiran 5 Lembar Konsultasi .......................................................... 98

Lampiran 6 Surat Keterangan Kegiatan ............................................. 99

Page 18: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepemimpinan kepala sekolah tidak terkecuali peninjauan

(supervisi pembelajaran) kepala sekolah terhadap kinerja guru juga harus

diperhatikan. Yang bertujuan agar tercipta situasi belajar mengajar yang

menyenangkan untuk mencapai hasil yang maksimal (Soekarto, 2006: 87).

Banyak orang berbicara tentang merosotnya mutu pendidikan.

Dilain pihak banyak pula yang menandaskan perlu dan pentingnya

pembaharuan pembelajaran. Tetapi sedikit sekali yang berbicara tentang

konsep-konsep pemecahan masalah perbaikan pendidikan dan

pengajaran.malah guru yang sering disalahkan,

Sebagaimana semua orang mempunyai banyak masalah baik

pribadi maupun jabatan. Mereka perlu pemecahannya. Guru-guru

membutuhkan bantuan orang lain yang mempunyai cukup perlengkapan

jabatan professional equipment. Mereka membutuhkan bantuan dalam

mencoba mengerti tujuan-tujuan pendidikan, tujuan-tujuan kurikulum,

tujuan-tujuan intruksional secara operasional. Mereka mengharapkan apa

dan bagaimana cara memberi pengalaman belajar yang sesuai dengan

kebutuhan anak-anak dan masyarakat yang sedang berkembang. Mereka

membutuhkan bantuan dalam menggali bahan-bahan pengalaman belajar

dari sumber-sumber masyarakat dan metode-metode mengajar yang

Page 19: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

2

modern. Mereka membutuhkan pengalaman mengenal dan menilai hasil

belajar anak-anak dan mereka mengharapkan bantuan dalam hal

memecahkan persoalan-persoalan pribadi dan jabatan mereka.

Semuanya membutuhkan bantuan dari seseorang yang mempunyai

kelebihan. Orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru

dalam menstimulir guru-guru ke arah usaha mempertahankan suasana

belajar dan mengajar yang lebih baik, orang tersebut kita sebut

“supervisor” (Imron, 2011: 8). Dunia pendidikan perlu adanya pemimpin.

Seorang pemimpin bertugas untuk mengatur, mengawasi, dan memberi

contoh pada anggotanya. Sebagaimana firman Allah dalam surat As-

Sajdah ayat 24 :

$ oΨù= yè y_uρ öΝ åκ ÷]ÏΒ Zπ £ϑÍ←r& šχρ߉öκ u‰ $ tΡ Í öΔr'Î/ $£ϑ s9 (#ρçy9 |¹ ( (#θçΡ%Ÿ2 uρ $ uΖÏG≈tƒ$ t↔ Î/ tβθ ãΖÏ%θム∩⊄⊆∪

) ٢٤: سورة السجدة(Artinya : “Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin

yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar dan

adalah mereka meyakini ayat-ayat kami”. (QS. As-Sajdah :24).

Dalam surat tersebut menyebutkan bahwa menjadikan seseorang

menjadi pemimpin agar kita diberi petunjuk yang benar, dan juga

pemimpin yang bersabar artinya yang bisa mengatur dan mampu

menuntun anak buahnya menjadi lebih baik dengan cara berkala dan

berkelanjutan.

Berdasarkan kenyataan itulah, maka seorang guru memerlukan

pembinaan (supervisi) secara berkala dan berkelanjutan. Fungsi dari

Page 20: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

3

adanya pengawasan pada semua jenjang pendidikan itu selalu

dioptimalkan untuk memacu mutu pendidikan. Karena guru adalah salah

satu unsur penentu keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Tidak semua

guru memahami seluk beluk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

dengan baik dan benar. Hal ini dapat terjadi disebabkan adanya

perkembangan dan kemajuan dunia pembelajaran yang belum di ketahui

oleh guru tersebut. Guru yang demikian memerlukan bimbingan atau

pelayanan dari supervisor.

Kegiatan utama pendidikan di sekolah yakni bertujuan untuk

mewujudkan kegiatan pembelajaran. Seluruh aktifitas organisasi bermuara

pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu

tugas kepala sekolah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan

yang dilakukan oleh tenaga kependidikan (Mulyasa, 2007: 111). Dunia

pendidikan perlu adanya seorang pemimpin. Seorang pemimpin bertugas

untuk mengatur, mengawasi dan memberikan contoh pada anggotanya

(guru atau para staf-stafnya).

Orang-orang yang khususnya guru-guru dan para personalia

lainnya di sekolah yang berhubungan langsung dengan belajar mengajar

para siswa, adalah merupakan individu yang tidak sempurna. Masih

banyak yang tidak mereka ketahui tentang dirinya dan lingkungannya.

Itulah sebabnya mereka membutuhkan belajar banyak hal dalam menjalani

kewajibannya sebagai seorang guru, terutama dalam hal belajar mengajar,

terutama yang kronis, secara aspek demi aspek dengan intensif, sehingga

Page 21: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

4

mereka dapat mengajar dengan baik. Dan mereka membutuhkan petunjuk-

petunjuk orang lain yang lebih tahu. Serta melalui proses yang dapat

membina guru untuk memperkecil jurang tersebut dengan cara

mendekatkan diri kepada orang tersebut yang bernama “supervisi klinis”.

Dalam menjalankan tugas kesehariannya guru tidak selalu dapat

mengerjakan tugasnya dengan lancar. Adakalanya pada waktu-waktu

tertentu mengalami hambatan. Hambatan-hambatan itu dapat berasal dari

pekerjaan itu sendiri, dari lingkungan pekerjaan atau dari guru yang

mengerjakannya.

Ketidaksempurnaan individu nampak jelas dalam pengamatan kita

sehari-hari. Guru kadangkala keliru menjelaskan sesuatu kepada siswa-

siswanya sebab ia kurang bersiap sebelumnya. Atau contoh yang lain

yaitu, petugas laboratorium dapat keliru menyiapkan bahan-bahan

praktikum karena kondisi basan kurang sehat. Petugas konseling bisa

keliru menganalisis pribadi siswa karena catatan hilang tidak diketahui

tempatnya. Ketidaksempurnaan pribadi, kemampuan, maupun cara kerja

membutuhkan supervisi untuk meningkatkannya.

Maka dari itu sebagai kepala sekolah harus tanggap terhadap

bawahannya (guru) ketika mengalami hambatan tersebut, dengan cara

melaksanakan supervisi klinis yang diharapkan dapat membantu dan

mendorong kinerja guru, dan bertujuan memperbaiki perilaku guru-guru

dalam proses belajar mengajar. Dengan cara lebih dekat, yaitu relasi “face

to face” antara supervisor dengan guru yang disupervisi, membahas

Page 22: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

5

tentang hal mengajar didalam kelas guna perbaikan pembelajaran dan

pengembangan profesi ( Imron, 2011: 59).

Setelah terlaksana proses supervisi klinis kepala sekolah dengan

baik, maka dapat mempersiapkan lembaga pendidikan yang berkualitas

yang akan melahirkan cara berfikir, bersikap dan berperilaku dengan hasil

yang maksimum dari potensi yang ada. Serta sanggup memecahkan

persoalan-persoalan yang berhubungan dengan tugas mengajarnya,

sehingga dengan demikian akan memudahkan pencapaian tujuan

pendidikan. Serta dapat membentuk pribadi anak secara maksimal dan

secara langsung mengadakan perbaikan terhadap proses belajar mengajar (

Daryanto, 2008: 177).

Dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui seberapa jauh

korelasi positif supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru.

Maka judul yang peneliti ambil adalah “ KORELASI SUPERVISI

KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SD

NEGERI BANYUSARI KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN

PELAJARAN 2014 / 2015 ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan diatas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah supervisi klinis kepala sekolah di SD Negeri

Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014 /

2015?

Page 23: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

6

2. Bagaimanakah kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag

Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014 / 2015?

3. Adakah korelasi antara supervisi klinis kepala sekolah dengan

kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang

Tahun Pelajaran 2014 / 2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

akan penulis capai sesuai dengan rumusan masalah diatas adalah sebagai

berikut :

1. Mengetahui bagaimana supervisi klinis kepala sekolah di SD

Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran

2014 / 2015.

2. Mengetahui bagaimana kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec.

Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

3. Mengetahui adakah korelasi antara supervisi klinis kepala sekolah

dengan kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab.

Magelang Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang

terkumpul, atau tebakan pemecahan atau jawaban yang diusulkan

(Arikunto, 1996: 67). Jadi hipotesis adalah jawaban sementara dari

persoalan atau masalah penelitian, dan masih harus diuji kebenarannya.

Page 24: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

7

Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis

adalah dugaan atau kesimpulan sementara mengenai jawaban atas rumusan

masalah yang masih perlu dibuktikan dilapangan atau masih perlu diuji

melalui penelitian.

Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis, “ada korelasi

yang signifikan antara supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru

di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran

2014/2015.”, artinya semakin tinggi supervisi klinis kepala sekolah maka

semakin meningkat pula kinerja guru di sekolah tersebut.

E. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoritis dan praktis.

1) Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan dan sumbangan

bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dapat

memperkaya khasanah pendidikan agama Islam (tarbiyah) yang diperoleh

dari hasil penelitian

2) Manfaat praktis

a) Bagi supervisor: sebagai masukan bagi supervisor agar lebih

banyak memberi dorongan kepada para guru agar para guru tetap

bekerja dengan baik sehingga kinerjanya semakin meningkat. Dan

mampu membina guru dalam mengembangkan profesi termasuk

kepribadian mereka sebagai guru.

Page 25: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

8

b) Bagi guru : dapat membangkitkan inisiatif bagi para guru agar

kreatif mencari cara-cara baru yang lebih baik dalam membimbing

proses belajar mengajar siswa. Dan lebih semangat bekerja menjadi

satu kesatuan kekuatan yang dinamis dalam melaksanakan

tugasnya sehari-hari di sekolah.

F. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan kesalah pahaman terhadap pokok masalah

yang dimaksud, maka sebelumnya penulis menguraikan tentang batasan

pengertian yang dimaksud dalam judul ini adalah:

1. Supervisi klinis kepala sekolah

a. Supervisi berasal dari bahasa Inggris “supervision” yang terdiri

dari dua perkataan “super” dan “vision”. Super berarti atas

atau lebih sedangkan Vision berarti melihat atau meninjau.

Oleh karena itu secara etimologis supervisi berarti melihat atau

meninjau dari atas (orang yang memiliki kelebihan) terhadap

perwujudan kegiatan dan hasil kerja bawahan. Pengertian

seperti itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu

posisi yang melihat berkedudukan lebih tinggi daripada yan

dilihat ( Subari, 1994: 1)

b. Klinis berasal dari kata Clinical artinya berkenaan dengan

menangani orang sakit. Sama halnya dengan mendiagnosis

orang sakit , maka guru pun dapat didiagnosis dalam proses

pembelajaran, untuk menemukan aspek-aspek mana yang

Page 26: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

9

membuat guru itu tidak dapat mengajar dengan baik. Kemudian

aspek-aspek itu satu-persatu diperintahkan secara intensif. Jadi

supervisi klinis itu merupakan salah satu model atau proses

supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran

melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan,

pengamatan, dan analisis yang intensif terhadap penampilan

pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses

pembelajaran (Waliman, 2011: 10).

Jadi supervisi klinis kepala sekolah adalah proses

supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran

melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan,

pengamatan, dan analisis yang intensif terhadap penampilan

pembelajarannya dengan tujuan memperbaiki proses

pembelajaran yang dilakukan oleh pimpinan suatu lembaga

pendidikan.

2. Kinerja Guru

a. Kinerja merupakan sikap terhadap kerja, ciri-ciri atau sifat

mengenai cara bekerja yang dimiliki oleh seseorang atau

segolongan (Buchori, 1994: 73).

b. Guru berarti orang yang kerjanya mengajar di sekolah (

Samana, 1994: 13).

Jadi yang dimaksud dengan kinerja guru merupakan

sikap mengajar guru atau keprofesionalan guru.

Page 27: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

10

Dengan demikian penulis membagi dua variabel yang memerlukan

pembahasan, yaitu :

1. Variabel bebas adalah supervisi klinis kepala sekolah.

Indikatornya :

a. Meningkatkan pembelajaran guru di dalam kelas (Membantu guru

mengembangkan ketrampilan-ketrampilan analisis kelas)

b. Memotivasi guru

c. Melakukan pengawasan dan mengontrol kwalitas guru dalam

proses pembelajaran

d. Memberi nasehat atau pengarahan kepada guru ketika menghadapi

kesulitan

e. Melakukan komunikasi secara intensif

f. Mengecek presensi kehadiran guru

2. Variabel terikat adalah peningkatan kinerja guru.

Indikatornya :

a. Keprofesionalan (disiplin) yang tinggi

b. Rasa tanggung jawab tinggi dalam pelaksanaan tugas

c. Menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan rumusan tujuan

pembelajaran secara operasional

d. Terampil dalam pengelolaan kelas

e. Kemampuan pelaksanaan, perencanaan, evaluasi pembelajaran

f. Pandai bergaul dengan kawan kerja

Page 28: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

11

G. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan ilmu yang membahas metode ilmiah

dalam proses penelitian (Suprayogo dan Tobroni, 2003: 7). Adapun pada

penelitian ini, penulis mengambil beberapa metode. Diantaranya sebagai

berikut:

1. Pendekatan dan rancangan penelitian

Dalam pelaksaan penelitian ini, peneliti menggunakan

pendekatan kuantitatif. Sedangkan rancangan penelitian ini adalah

penelitian korelasi.

Penelitian korelasi adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variable

(Arikunto, 1997: 247). Peneliti hanya mencari korelasi dari variabel X,

yaitu supervisi klinis kepala sekolah terhadap variabel Y, yaitu kinerja

guru.

Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud meneliti korelasi

supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru. Dengan kata lain

apakah supervisi klinis kepala sekolah berkorelasi dengan kinerja guru.

Penelitian ini mengarah pada studi korelasi, dengan tehnik angket.

Penelitian ini meliputi dua variabel yaitu supervisi klinis kepala

sekolah sebagai variabel X dan sikap kinerja guru sebagai variabel Y.

Asumsi dasar penelitian ini adalah bahwa variabel X yaitu

supervisi klinis kepala sekolah berkorelasi dengan variabel Y yaitu

kinerja guru.

Page 29: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

12

2. Populasi penelitian

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek

atau subjek yang memepunyai kwalitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiono, 2010: 117). Populasi yaitu keseluruhan

subjek penelitian (Arikunto, 2005: 115).

Populasi penelitian ini mencakup semua guru SD Negeri

Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran

2014/2015.

3. Metode pengumpulan data

Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam pengumpulan

data adalah dengan menggunakan metode observasi, metode angket

atau kuesioner, dan metode dokumentasi.

a. Metode Angket (kuesioner)

Angket (kuesioner) merupakan suatu cara atau metode

penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus

dijawab oleh orang-orang yang dikenal, atau disebut responden.

Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 151) kuesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya

atau hal-hal yang ia ketahui.

Page 30: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

13

Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui

proses supervisi beserta kinerja guru. Angket yang digunakan

adalah angket tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban

yang sudah ditentukan oleh peneliti.

b. Metode Wawancara

Suprayogo dan Tobrono (2003: 167) menyatakan metode

wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to

face) dengan maksud tertentu.

Sedangkan menurut Esterberg dalam Sugiyono (2011: 231)

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik. Metode ini digunakan

oleh penulis sebagai cross cheking atas metode angket.

c. Metode Observasi

Metode observasi merupakan metode dengan jalan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-

fenomena yang diselidiki (Sukandar dan Rumidi, 2004: 67).

Sedangkan menurut Sugiyono, (2011: 144) Observasi

adalah sebagai bentuk pengumpulan data yang mempunyai ciri

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu

wawancara dan kuesioner karena observasi tidak terbatas pada

orang, tapi juga objek-objek alam lain. Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan data tentang lokasi penelitian.

Page 31: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

14

Metode ini diharapkan dapat membantu dalam melengkapi

data yang diperlukan dengan jalan mengamati proses supervisi

klinis kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja para guru di SD

Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran

2013/2014.

d. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data

dengan menelusuri berbagai macam dokumen (Sandjaya, 2006:

144). Metode ini digunakan untuk melengkapi data tentang kondisi

dan keadaan objek penelitian serta memberikan gambaran umum

tentang obyek penelitian.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160).

Penelitian ini menggunakan instrument penelitian yang berupa

angket yang terdiri dari dua, yaitu yang pertama angket tentang proses

supervisi klinis kepala sekolah angket kedua tentang kinerja guru.

5. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya kedalam suatu pola kategori dan suatu uraian

dasar (Iqbal, 2004: 15). Analisis data ini bertujuan untuk

Page 32: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

15

memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam

penelitian (Iqbal, 2004: 30). Fenomena tersebut yaitu kondisi yang

terjadi pada kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab.

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015, berkaitan dengan supervisi

klinis kepala sekolah.

a. Analisis Pendahuluan

Dalam analisis pendahuluan ini digunakan rumus kuartil.

Kuartil ialah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh

distribusi frekuensi ke dalam empat bagian yang sama besar, yaitu

masing masing sebesar ¼ N. Jadi akan dijumpai tiga buah kuartil,

yaitu kuartil pertama (Q1), kuartil kedua (Q2), dan kuartil ketiga

(Q3).

Ketiga kuartil inilah yang membagi seluruh distribusi

frekuensi dari data yang penulis selidiki menjadi empat bagian

yang sama besar, masing-masing sebesar ¼ N.

Karena penulis hanya menggunakan sampel 10 maka

Rumus kuartil data tunggal untuk jumlah data (n) genap dan tidak

habis dibagi empat, maka Rumus kuartil yang penulis gunakan

Yaitu:

Kuartil 1 :

Kuartil 2 :

Page 33: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

16

Kuartil 3 :

Keterangan :

: Kuartil ke-1

: Kuartil ke-2

: Kuartil ke-3

n : Banyak data

b. Analisis Uji Hipotesis

Digunakan analisis data Product Moment dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Keterangan:

: Koefisien korelasi

: Kuadrat Y

: Kuadrat X

: Jumlah skor total variabel X

: Jumlah skor total variabel Y

: Jumlah sampel yang diteliti

H. Sistematika penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Page 34: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

17

A. Latar belakang masalah

B. Rumusan masalah

C. Tujuan penelitian

D. Hipotesis penelitian

E. Manfaat penelitian

F. Definisi operasional

G. Metode penelitian

1. Pendekatan dan rancangan penelitian

2. Tempat dan waktu penelitian

3. Populasi dan sampel

4. Metode pengumpulan data

5. Instrument penelitian

6. Analisis data

H. Sistematika penulisan.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian tentang supervisi klinis kepala sekolah

B. Kajian tentang kinerja guru

C. Pengaruh supervisi klinis kepala sekolah terhadap kinerja

guru

BAB III: LAPORAN HASIL PENELITIAN

Gambaran umum SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab.

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015, keadaan supervisi,

Page 35: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

18

keadaan guru, dan sarana prasarana. Data tentang supervisi

klinis kepala sekolah dan kinerja guru.

BAB IV: ANALISIS DATA

A. Analisis pendahuluan

B. Analisis uji hipotesis

C. Analisis lanjut

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 36: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

19

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan

1. Pengertian Supervisi Pendidikan

Supervisi berasal dari bahasa inggris “supervision” yang terdiri

dari dua perkataan “super” dan “vision”. Super berarti atas atau lebih

sedangkan Vision berarti penglihatan atau meninjau. Oleh karena itu

secara etimologis supervisi itu merupakan arti kiasan yang

menggambarkan suatu posisi yang melihat berkedudukan lebih tinggi

daripada yang dilihat (Subari, 1994 : 1).

Supervisi kaitannya dengan proses belajar mengajar yang

dikutip oleh Mulyasa (2004: 155) dalam Carter Goods Dictionary Of

Education, adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin

guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki

pengajaran termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan

perkembangan jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi tujuan

pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode mengajar serta

evaluasi.

Page 37: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

20

Ada juga yang menjelaskan supervisi sebagai berikut:

a. Mc. Nemey

Supervision is the procedures of giving direction to and

providing critical evaluations of the instructional process (Subari,

1994: 5).

Dari kutipan diatas penulis mengartikan bahwa supervisi

adalah prosedur memberikan arah serta mengadakan penilaian

secara kritis terhadap proses pengajaran.

b. Boardman et al

Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir,

dan membimbing secara berlanjut pertumbuhan guru-guru baik

secara pribadi maupun kelompok agar lebih memahami dan lebih

efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran (Soekarno,

2006: 88).

c. P. Adams dan Frank G. Dickey

Supervision is a planned program for the improvement of

instruction (Daryanto, 2008: 170).

Dari kutipan di atas penulis mengartikan bahwa supervisi

adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki

pengajaran.

Dari beberapa definisi diatas, supervisi dapat diartikan sebagai

bantuan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah untuk

mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik, dan juga

Page 38: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

21

membantu guru dalam memecahkan masalah yang di hadapinya

sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya dikelas, dan mampu

memberi arahan kepada guru-guru, dapat juga diartikan sebagai suatu

bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh administrasi pendidikan

yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektifitas kinerja

personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama

pendidikan.

2. Tujuan Supervisi Pendidikan

Tujuan supervisi pendidikan adalah untuk meningkatkan

kemampuan profesional guru dalam meningkatkan proses hasil belajar

melalui pemberian bantuan yang terutama bercorak layanan

professional kepada guru. Jika proses belajar meningkat, maka hasil

belajar diharapkan juga meningkat. Dengan demikian, rangkaian usaha

supervisi akan memperlancar pencapaian tujuan kegiatan belajar

mengajar.

Secara umum, supervisi pembelajaran bertujuan untuk

memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar

yang lebih baik, melalui usaha peningkatan professional mengajar,

menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang

masing-masing guna membantu mereka melakukan perbaikan dan

bilamana diperlukan dengan menunjukkan kekurangan-kekurangan

untuk diperbaiki sendiri (Imron, 2011:11)

Page 39: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

22

Dalam rumusan yang lebih rinci, Fachrudi (1993: 71)

mengemukakan tujuan supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan yang

sebenarnya dan peranan khusus sekolah dalam usaha mencapai

tujuan.

2. Membantu guru melihat dengan jelas persoalan dan kebutuhan

murid dan membantu mereka sedapat mungkin agar dapat

memenuhi kebutuhan itu.

3. Membantu guru mengembangkan kecakapan mengajar yang lebih

besar

4. Membantu guru melihat kasukaran murid belajar dan membantu

merencanakan pelajaran yang efektif.

5. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru

dalam suatu tim yang efektif, bekerja sama dan saling menghargai

untuk mencapai tujuan yang sama.

6. Membantu memberi peringatan kepada masyarakat mengenai

program sekolah agar umum dapat mengerti dan membantu usaha

sekolah.

Jadi, supervisi hendaknya dapat menciptakan suatu proses

yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kemampuan peserta

didik dengan meningkatkan mutu para pendidik, meningkatkan

pengelolaan sarana dan prasarana, dan semua hal yang menunjang

kegiatan pembelajaran.

Page 40: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

23

3. Fungsi-Fungsi Supervisi

Fungsi utama supervisi adalah membina program pengajaran

yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan

(Sahertian, 2008: 21).

Supervisi juga berfungsi untuk mengoordinasi, menstimulasi,

dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru, mengoordinasi semua

usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperluas

pengalaman guru-guru, menstimulasi usaha-usaha yang kreatif,

memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus, menganalisis

situasi belajar mengajar, memberikan pengetahuan dan ketrampilan

guru serta staf, mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu

meningkatkan kemampuan guru (Imron, 2011: 12).

Supervisor dapat membantu guru dalam menciptakan suasana

belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mencapai hasil yang

maksimal dan juga meningkatkan mutu pendidikan.

4. Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan

Tidak sedikit masalah yang dihadapi oleh seorang supervisor

dalam melaksanakan tugasnya. Dalam usahanya memecahkan masalah

hendaklah ia berpegang teguh pada Pancasila yang merupakan prinsip

asasi, yang merupakan landasan utama pelaksanaan tugas dan

kewajibannya sebagai supervisor.

Di samping prinsip asasi itu Fachrudi (1993: 73) dalam

bukunya membedakan juga dua prinsip, yaitu prinsip positif dan

Page 41: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

24

prinsip negatif. Yang dimaksudkan dengan prinsip positif ialah

prinsip-prinsip yang patut kita ikuti. Sedangkan yang dimaksud dengan

prinsip negatif ialah prinsip yang sebaiknya kita hindari.

a. Prinsip positif

a) Supervisi dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif.

Maksudnya demokratis ialah seorang supervisor harus

menghargai kepribadian, pikiran, perasaan, dan pendapat guru.

Sedangkan kooperatif ialah terdapat kerjasama yang baik antara

supervisor dengan guru.

b) Supervisi bersifat kreatif dan konstruktif.

Maksudnya dalam melaksanakan supervisi hendaknya

mengarah kepada perbaikan, apapun perbaikannya dan

seberapapun perbaikannya seorang supervisor harus kreatif dan

teliti.

c) Supervisi harus inovatif dan progresif.

Maksudnya seorang supervisi harus mengikhtiarkan

pembaruan dan berusaha menemukan hal-hal baru dalam

supervisi dan dilaksanakan maju selangkah demi selangkah

namun tetap mantap.

d) Supervisi harus dapat memberi perasaan aman kepada guru.

e) Supervisi harus berdasarkan kenyataan dan apa adanya.

Page 42: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

25

f) Supervisi harus memberi kesempatan kepada supervisor dan

guru untuk mengevaluasi diri mereka sendiri, dan menemukan

jalan pemecahan atas keluarganya.

b. Prinsip negatif

a) Supervisi pendidikan tidak boleh di laksankan dengan otoriter.

b) Supervisi pendidikan tidak boleh mencari-cari kesalahan guru.

c) Supervisi pendidikan tidak boleh di laksanakan berdasarkan

tingginya pangkat.

d) Supervisi pendidikan tidak boleh terlalu cepat mengharapkan

hasil.

e) Supervisi pendidikan tidak boleh dilepaskan dari tujuan

pendidikan dan pembelajaran.

f) Supervisi pendidikan tidak boleh merasa lebih tahu

dibandingkan dengan guru.

g) Supervisi pendidikan tidak boleh terlalu memperhatikan hal-hal

yang terlalu kecil dalam mengajar sehingga membelokkan

maksud supervisor.

h) Supervisor tidak boleh lekas kecewa jika mengalami

kegagalan.

5. Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan

Upaya dan kegiatan supervisi yang terarah pada usaha

mencapai sasarannya dilaksanakan dengan menggunakan teknik

supervisi. Umumnya alat dan teknik supervisi dapat dibedakan dalam

Page 43: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

26

dua macam, yaitu: teknik yang bersifat individual dan kelompok.

Teknik yang bersifat individual ialah teknik yang dilakukan atau

dilaksanakan untuk seorang guru secara individual dan teknik yang

bersifat kelompok ialah teknik yang dilaksanakan untuk melayani lebih

dari satu orang (Sahertian, 2008: 52).

Adapun teknik yang bersifat individual adalah sebagai berikut:

a. Kunjungan kelas

Kunjungan yang dilakukan oleh seorang supervisor

kedalam kelas untuk melihat guru mengajar dengan tujuan

memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya selama guru

mengajar. Dengan kegiatan ini seorang supervisor dapat berdiskusi

dengan guru apa kesulitan yang dihadapi dan guru dapat

menjelaskan kesulitan serta hambatan yang dihadapi guru dalam

mengajar, serta guru dapat meminta bantuan dan dorongan,

kunjungan kelas dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1) Kunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya.

2) Kunjungan dengan diberitahukan sebelumnya.

3) Kunjungan atas undangan guru.

b. Percakapan pribadi

Yaitu percakapan pribadi antara supervisor dengan guru.

Dalam percakapan ini keduanya berusaha berjumpa dalam

pengertian mengajar dengan baik. Yang mencakup usaha-usaha

Page 44: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

27

untuk memecahkan problema yang dihadapai oleh guru (Sahertian,

2008: 73).

c. Observasi kelas

Supervisor mengadakan observasi dengan jalan meneliti

suasana kelas selama kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh

data yang subyektif mungkin sehingga dengan itu dapat digunakan

untuk menganalisa kesulitan yang dihadapi oleh guru dalam

memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar (Sahertian, 2008:

73).

d. Saling mengunjungi kelas

Yaitu saling mengunjungi antara guru yang satu dengan

guru yang lainnya pada saat kegiatan belajar mengajar. Hal ini

merupakan langkah supervisi yang perlu dikembangkan di sekolah.

Terutama guru-guru yang masih kurang berpengalaman, dapat

belajar dari kemahiran mengajar guru-guru yang lain.

e. Menilai diri sendiri

Salah satu tugas tersukar bagi para guru ialah melihat

kemampuan diri sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran. Untuk

mengukur kemampuan mengukur kemampuan mengajarnya,

disamping menilai murid-muridnya juga penilaian terhadap diri

sendiri merupakan teknik yang dapat membantu guru dalam

pertumbuhannya (Sahertian, 2008: 83).

Page 45: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

28

Adapun teknik supervisi yang bersifat kelompok (Sahertian, 2008: 86-

100) di antaranya:

a. Pertemuan orientasi bagi guru baru

Yaitu suatu pertemuan yang bertujuan khusus

mengantar guru untuk memasuki suasana kerja yang baru.

Pertemuan orientasi ini bukan hanya guru baru tetapi juga

seluruh staf guru.

b. Panitia penyelenggara

Yaitu suatu kegiatan yang di adakan bersama, dimana

guru dillibatkan dalam kepanitiaan dan beberapa guru ditunjuk

sebagai penanggung jawab pelaksanaan kegiatan tersebut.

Dalam melaksanakan tugas ini guru mendapat pengalaman

dalam mencapai tujuannya sehingga guru dapat tumbuh dan

berkembang dalam profesi mengajarnya dengan adanya

pengalaman-pengalaman tesebut.

c. Rapat guru

Supervisor mengadakan pertemuan dengan guru-guru

guna membahas masalah-masalah yang timbul pada saat proses

belajar mengajar berlangsung. Jadi dengan adanya rapat ini,

guru dapat dibantu baik secara individu maupun secara

kelompok untuk menemukan dan menyadari kebutuhan

mereka, menganalisa problema-problema mereka dan

mempertumbuhkan diri sendiri dan jabatan mereka.

Page 46: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

29

d. Studi kelompok antar guru

Yaitu sesuatu kegiatan dimana guru yang mengajar

mata pelajaran yang sama berkumpul untuk mempelajari suatu

masalah atau sejumlah bahan materi pelajaran, selain itu juga

membahas ilmu pengetahuan yang sedang berkembang.

e. Diskusi sebagai proses kelompok

Yaitu pertukaran pendapat tentang suatu masalah untuk

dipecahkan bersama, dengan adanya diskusi dapat

mengembangkan ketrampilan guru dalam mengatasi kesulitan-

kesulitan dengan jalan bertukar pikiran di guru.

f. Tukar menukar pengalaman

Yaitu suatu kegiatan dimana guru saling bertukar

pikiran atau pengalaman, saling memberi dan menerima, saling

belajar satu dengan yang lain. Dengan tujuan agar dapat belajar

dari pengalaman temannya dalam membimbing murid dalam

proses belajar mengajar.

g. Loka karya (workshop)

Dengan adanya lokakarya ini dimaksudkan agar guru

dapat menyusun contoh model satuan pelajaran untuk tiap

bidang studi.

h. Diskusi panel

Diskusi panel adalah satu bentuk diskusi yang

dipentaskan dihadapan sejumlah partisipan atau pendengar

Page 47: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

30

dengan tujuan untuk memecahkan suatu problema yang mana

para panelistnya terdiri dari orang-orang yang dianggap ahli

dalam masalah yang didiskusikan.

i. Seminar

Kegiatan ini biasanya mendatangkan tokoh ahli yang

akan membahas suatu masalah tertentu kemudian akan

ditanggapi oleh partisipant yang akan menghasilkan suatu

kesimpulan dari masalah yang dibahas.

j. Pelajaran contoh

Suatu teknik yang bersifat kelompok bilamana

supervisor itu memberi penjelasan-penjelasan kepada guru-

guru tentang mengajar yang baik.

k. Membaca langsung

Guru membaca langsung sumber-sumber pustaka yang

ada di sekolah atau tempat lain.

l. Mengikuti kursus

Suatu media yang dapat membantu guru dalam

mengembangkan pengalaman profesi mengajar dan menambah

ketrampilan guru dalam melengkapi profesi mereka. Dalam hal

ini guru mengikuti kursus yang bersifat penataran sehingga

guru memperoleh pengetahuan dan ketrampilan tambahan

sehingga mereka akan mengalami peningkatan dalam profesi

mereka.

Page 48: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

31

Semua pendidikan pasti menginginkan maju dan berkembang

dengan maksimal, jadi teknik keduanya tersebut, yaitu teknik individu

maupun kelompok semua perlu dilakukan agar guru semakin

meningkat dan profesional karena banyak berlatih dan belajar. Dengan

cara-cara atau teknik-teknik di atas.

B. Supervisi Klinis

1. Pengertian Supervisi Klinis

Di dalam supervisi pembelajaran terdapat beberapa pendekatan,

pendekatan yang penulis ambil yaitu pendekatan klinikal (klinis) yang

dilakukan secara kolegial oleh supervisor dengan guru. Melalui

hubungan kolegial atau kesejawatan tersebut, kemampuan mengajar

guru dapat di tingkatkan.

supervisi klinis ialah suatu proses tatap muka antara supervisor

dengan guru yang membicarakan hal mengajar dan yang ada

hubungannya dengan itu. Pembicaraan ini bertujuan untuk membantu

pengembangan professional guru dan sekaligus untuk perbaikan proses

pengajaran itu sendiri. Pembicaraan ini biasanya dipusatkan kepada

penampilan mengajar guru berdasarkan hasil observasi (Soetjipto,

1999: 247)

Sedangkan menurut Acheson dan Gall menyatakan bahwa

supervisi klinis ialah proses membina guru untuk memperkecil jurang

antara perilaku mengajar nyata dengan perilaku mengajar

seharusnya/yang ideal (Pidarta, 1992: 249).

Page 49: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

32

Sementara itu Sergiovani berpendapat bahwa supervisi

pembelajaran dengan pendekatan klinik adalah suatu pertemuan tatap

muka antara supervisor dengan guru, membahas tentang hal mengajar

di dalam kelas guna perbaikan pembelajaran dan pengembangan

profesi (Imron, 2011:59).

Dari beberapa definisi tentang supervisi klinis tersebut penulis

dapat menyimpulkan bahwa supervisi klinis adalah tatap muka antara

supervisor dengan guru, proses bantuan professional kepada guru

melalui siklus perencanaan yang sistematis, pengamatan yang cermat,

dan umpan balik yang objektif dan segera, serta seorang supervisor

mampu memahami masalah-masalah yang di hadapi oleh guru, dan

juga di dalam supervisi klinis seorang supervisor harus bisa

berhubungan baik dan dekat dengan seorang guru, seperti teman

sejawat. Agar seorang supervisor lebih mudah dalam memecahkan

masalah dan juga mampu memperkecil jurang kegagalan guru.

2. Tujuan Supervisi Klinis

Tujuan supervisi klinis adalah perbaikan pengajaran dan bukan

perbaikan kepribadian guru. Untuk ini supervisor diharapkan untuk

mengajarkan berbagai ketrampilan kepada guru. Biasanya sasaran ini

dioperasikan dalam sasaran-sasaran yang lebih kecil, yaitu bagian

ketrampilan mengajar yang bersifat spesifik, yang mempuyai arti

sangat penting dalam proses mengajar. Analisis kontruktif dilakukan

untuk dapat secara tepat memberi penguatan kepada pola tingkah laku

Page 50: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

33

yang berhasil, dan mengarahkan serta tidak mencela atau menghukum

pola-pola tingkah laku yang belum sukses. Dalam supervisi klinis,

supervisor dan guru merupakan teman sejawat dalam memecahkan

masalah-masalah pengajaran di kelas.

Pada umumnya supervisi pendidikan lebih tertuju kepada

supervisi kelas. Supervisi macam ini lebih mengutamakan kegiatan

kunjungan kelas untuk mengobservasi proses belajar mengajar di

kelas. Kunjungan ini biasanya didahului dengan konferensi atau

wawancara yang pada umunya membicarakan program semester,

satuan pelajaran, kehadiran, dan penilaian hasil belajar. Setelah

kunjungan kelas lazim juga diadakan paska observasi yang terdiri dari

konferensi dan wawancara untuk memberikan tanggapan dan kesan,

penilaian dan diskusi. Sering pula hasil penilaian terhadap guru

dikemukakan dalam kesempatan ini.supervisi dengan langkah-langkah

tersebut digolongkan sebagai jenis supervisi klinikal atau klinis

(Daryanto, 2008: 176).

3. Ciri-Ciri Supervisi Klinis

Menurut Goldhammer, Anderson, dan Krawjewski dalam

bukunya Soetjipto dan Kosasi (1999: 247) menjelaskan bahwa ciri-ciri

supervisi sebagai berikut:

a. Merupakan tekhnologi dalam meperbaiki pengajaran.

b. Merupakan intervensi secara sengaja ke dalam proses

pengajaran.

Page 51: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

34

c. Berorientasi kepada tujuan, mengombinasikan tujuan sekolah,

dan mengembangkan kebutuhan pribadi.

d. Mengandung pengertian hubungan kerja antara guru dan

supervisor.

e. Memerlukan saling kepercayaan yang dicerminkan dalam

pengertian, dukungan dan komitmen untuk berkembang

f. Suatu usaha yang sistematik, namun memerlukan keluwesan

dan perubahan metodologi yang terus menerus.

g. Menciptakan ketegangan yang kreatif untuk menjembatani

kesenjangan antara keadaan real dan ideal.

h. Mebgansumsi bahwa supervisor mengetahui lebih banyak

dibandingkan dengan guru.

i. Memerlukan latihan untuk supervisor.

Seperti halnya menurut Mulyasa (2004:112) salah satu

supervisi akademik yang populer adalah supervisi klinis, yang

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah), sehingga

inisiatif tetap berada di tangan tenaga kependidikan.

b. Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji

bersama kepala sekolah sebagai supervisor untuk dijadikan

kesepakatan.

c. Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh

guru dan kepala sekolah.

Page 52: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

35

d. Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan

mendahulukan interpretasi guru.

e. Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka,

dan supervisor lebih banyak mendengarkan serta menjawab

pertanyaan guru daripada memberi saran dan pengarahan.

f. Supervisi klinis sedikitnya memiliki tiga tahap, yaitu

pertemuan awal, pengamatan, dan umpan balik.

g. Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah

sebagai supervisor terhadap perubahan perilaku guru yang

positif sebagai hasil pembinaan.

h. Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan

suatu keadaan dan memecahkan suatu masalah.

4. Manfaat Supervisi Klinis

Dengan adanya supervisor yang selalu mengawasi dan

memperhatikan guru diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat

sebagai berikut:

Menurut Piet (2008: 150-151) manfaat dari supervisi klinis yaitu

sebagai berikut:

a. Membantu guru dalam mengahadapi kesulitan dalam mengajarkan

bidang studi

b. Mengembangkan sumberdaya guru dan staf sekolah

c. Membantu guru dalam memecahkan masalah-masalah pribadi yang

berpengaruh terhadap kualitas kerja.

Page 53: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

36

Sedangkan menurut Soetjipto dan Kosasi (1999: 248) manfaat dari

supervisi klinis adalah sebagai berikut:

a. Guru dapat memiliki ketrampilan mengamati dan memahami

proses pengajaran secara analistis

b. Guru mampu menguasai ketrampilan menganalisis proses

pengajaran secara rasional berdasarkan bukti-bukti pengamatan

yang jelas dan tepat.

c. Guru menguasai ketrampilan dalam pembaruan kurikulum,

pelaksanaan, serta pencobaannya.

d. Guru mahir dalam ketrampilan belajar mengajar

5. Langkah-Langkah Supevisi Klinis

Terdapat lima langkah dalam melaksanakan supervisi klinis,

yaitu: pembicaraan pra-observasi, melaksanakan observasi, melakukan

analisis dan menentukan strategi, melakukan pembicaraan tentang

hasil supervisi, serta melakukan analisis setelah pembicaraan.

a. Tahap Pembicaraan Pra-Observasi

Tahap ini disebut pula dengan tahap pembicaraan

pendahuluan. Dalam tahap ini supervisor dan guru bersama-sama

membicarakan rencana ketrampilan yang akan diobservasi atau

dicatat. Pelaksanaan tahap ini memerlukan komunikasi terbuka,

sehingga tercipta ikatan kolegial antara supervisor dengan guru

dalam suasana kerja sama yang harmonis. Seperti: menciptakan

Page 54: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

37

suasana akrab antara supervisor dengan guru, membicarakan

bersama tentang instrumen yang akan dikembangkan.

b. Tahap Observasi

Pada tahap ini guru melakukan latihan dalam tingkah laku

mengajar yang dipilih dan disepakati dalam pertemuan

pendahuluan. Sementara guru berlatih, supervisor mengamati dan

mencatat atau merekamnya. Supervisor dapat juga mengadakan

observasi dan mencatat tingkah laku siswa di kelas serta interaksi

antara guru dan siswa.

c. Tahap Analisis Data Dan Penetapan Strategi

Supevisor mengadakan analisis tentang hasil rekaman

observasi. Tujuan tahap ini ialah mengartikan data yang diperoleh

dan merencanakan manajemen petemuan yang akan di adakan

dengan guru. Dalam melakukan analisis, supervisor harus

menggunakan kategorisasi perilaku mengajar dan melihat data

yang akan dikumpulkan itu atas kategori yang ditetapkan.

d. Pembicaraan Tentang Hasil

Tujuan pembicaraan ini adalah untuk memberikan balikan

kepada guru dalam memperbaiki perilaku mengajarnya,

memberikan imbalan dan perasaan puas, mendifinisikan isu dalam

mengajar, memberikan bantuan kepada guru dalam memperbaiki

teknik mengajar dan mengembangkan diri-sendiri.

e. Analisis Sesudah Pembicaraan

Page 55: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

38

Supervisi merupakan pekerjaan professional. Oleh karena

itu pengalaman supervisor dalam melaksanakan supervisi harus

dapat di manfaatkan untuk pertumbuhan jabatannya sendiri. Dalam

analisis sesudah pembicaraan ini, supervisor harus menilik ulang

tentang apa yang telah dilakukan dalam menetapkan kriteria

perilaku mengajar yang ditetapkan dalam pra-observasi dan kriteria

yang dipakai supervisor dalam melakukan observasi. Kegiatan ini

akan mudah dilakukan apabila supervisor mempunyai catatan yang

lengkap tentang proses kegiatan yang dilakukan.kalau mungkin

kegiatan direkam dengan video tape ( Soetjipto, 1999: 249-251).

C. Kinerja Guru

1. Pengertian Kinerja Guru

Kinerja menurut Mangkunegara (2001: 67) adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Kualitas yang dilihat disini adalah dilihat dari kehalusan,

kebersihan ketelitian dalam pekerjaan, sedangkan kuantitas dilihat dari

jumlah atau banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan karyawan.

Dalam hal ini adalah guru.

Smith dalam (Mulyasa, 2005: 136) menyatakan bahwa kinerja

adalah “…..output drive from processes, human or otherwise”. Penulis

dapat mengartikan bahwa Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari

suatu proses. Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa bahwa kinerja atau

Page 56: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

39

performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja,

pencapaian kerja, hasil-hasil kerja atau unjuk kerja. Kinerja merupakan

suatu konsep yang bersifat universal yang merupakan efektifitas

operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya

berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Selain itu kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dari

usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan

perbuatan dalam situasi tertentu. Sehingga kinerja tersebut merupakan

hasil keterkaitan antar usaha, kemampuan dan persepsi tugas (Ahmad

Sani dkk, 2010: 132).

Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinertika energi kerja

yang padanannya ialah bahasa inggris adalah” performance”. Istilah

performance sering diindonesiakan sebagai performa atau yang sering

disebut dengan kinerja. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh

fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau profesional

dalam waktu tertentu (Wirawan, 2009: 5).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Jadi kinerja

adalah proses dan hasil usaha seseorang yang ditunjang dengan

kemampuan baik fisik, sosio emosional dan budaya organisasi serta

lingkungan yang mendukungnya. Tidak tertutup kemungkinan faktor

yang mendukung menjadi prasyarat seseorang mempunyai kinerja

yang baik.

Page 57: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

40

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor. Faktor-

faktor tersebut adalah: faktor internal organisasi, faktor lingkungan

eksternal, dan faktor internal karyawan atau pegawai.

a. Faktor Internal Pegawai

Yaitu faktor-faktor dari dalam diri pegawai yang

merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh

ketika ia berkembang. Faktor-faktor bawaan, misalnya: bakat, sifat

pribadi, serta keadaan fisik dan kejiwaan. Sementara itu faktor-

faktor yang diperoleh, misalnya: pengetahuan, ketrampilan, etos

kerja, dan motivasi kerja.

b. Faktor-Faktor Lingkungan Internal Organisasi

Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai memerlukan

dukungan organisasi tempat ia bekerja. Dukungan itu sangat

berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kinerja pegawai. Misalnya:

penggunaan teknologi robot oleh organisasi, strategi organisasi,

manajemen dan kompensasi.

c. Faktor Lingkungan Eksternal Organisasi

Faktor-faktor lingkungan eksternal organisasi adalah

keadaan, kejadian, atau situasi yang terjadi dilingkungan eksternal

organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan, misalnya: krisis

ekonomi yang menyebabkan meningkatnya inflasi serta

Page 58: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

41

menurunkan nilai nominal upah dan gaji karyawan (Wirawan,

2009: 7-8)

3. Macam-Macam Kinerja Guru

a. Kinerja Guru Dalam Mendesain Program Pengajaran.

Nurdin dan Usman (2002: 83) mengemukakan salah satu

tahapan mengajar yang harus dilalui oleh guru professional adalah

menyusun perencanaan pengajaran atau dengan kata lain disebut

juga dengan mendesain program pengajaran.

b. Kinerja Guru Dalam Melaksanakan Proses Belajar Mengajar

Terdapat sejumlah kinerja guru/ staf pengajar dalam

melaksanakan proses belajar mengajar, yang popular adalah

“model Rob Norris, model Oregan dan model Stanford”. Ketiganya

dikenal dengan sebutan Standford Teacher of Competence (STAC).

Dalam buku yang sama mereka mendiskripsikannya sebagai

berikut:

1) Model Rob Norris, memiliki komponen:

a) Kualitas-kualitas personal dan professional

b) Persiapan pengajaran

c) Perumusan tujuan pengajaran

d) Penampilan guru dalam mengajar di kelas

e) Penampilan siswa dalam belajar, dan

f) Evaluasi

Page 59: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

42

2) Model Oregon

Model ini dikelompokkan menjadi lima bagian

a) Perencanaan dan persiapan mengajar

b) Kemampuan guru dalam mengajar dan kemampuan siswa

dalam belajar

c) Kemampuan mengumpulkan dan menggunakan informasi

hasil belajar

d) Kemampuan hubungan interpersonal yang meliputi

hubungan dengan siswa, supervisor dan guru sejawat

e) Kemampuan hubungan dengan tanggung jawab

professional

3) Model Stanford

Model ini membagi kemampuan mengajar dalam ilmu

komponen, tiga dari lima komponen tersebut dapat doibservasi

dikelas meliputi komponen tujuan, komponen guru mengajar

dan komponen evaluasi (Nurdin dan Usman, 2009: 91).

4. Model-Model Kinerja

Menurut Wibowo (2010: 98-101) proses kinerja organisasi

dipengaruhi oleh banyak faktor. Hersey dan Johnson menggambarkan

hubungan antara kinerja dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

dalam bentuk satelit model.

Menurut satelite model, kinerja organisasi diperoleh dari

terjadinya integrasi dari faktor-faktor pengetahuan, sumber daya bukan

Page 60: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

43

manusia, posisi strategis proses sumber daya dan struktur, kinerja

dilihat sebagai pencapaian tujuan dan tanggung jawab pekerjaan dan

sosial dari prespektif yang mempertimbangkan. Faktor-faktor yang

mempengaruhinya, antara lain sebagai berikut:

a. Faktor pengetahuan masalah-masalah teknis, administratif, proses

kemampuan dan sistem

b. Sumberdaya non manusia meliputi peralatan, pabrik, lingkungan

kerja, teknologi, kapital dan dana yang dapat dipergunakan

c. Posisi strategis meliputi masalah keuangan, kebijakan sosial,

sumber daya manusia dan perubahan lingkungan.

d. Proses kemanusiaan terdiri dari masalah nilai, sikap, norma, dan

interaksi.

e. Sementara itu struktur mencakup masalah organisasi, sistem

manajemen, sistem informasi dan fleksibilitas.

5. Standar Kompetensi Guru

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2003

tantang guru dan dosen dijelaskan bahwa: “kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam

melaksanakan tugas keprofesionalan (Mulyasa, 2008: 25).

Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu

kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.

Keberhasilan guru dalam menjalankan profesinya sangat ditentukan

Page 61: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

44

oleh ketiganya, dengan penekanan kepada kemampuan mengajar.

Adapun uraian dari masing-masing kompetensi adalah sebagai berikut

(Hamzah B. Uno, 2008: 18).

a. Kompetensi Pribadi

Berdasarkan kodrat manusia sebagai individu dan sebagai

makhluk Tuhan, seorang guru harus mempunyai kompetensi yang

menunjang yang ada pada pribadinya. Kompetensi itu antara lain:

1) Kemantapan dan integritas pribadi

2) Peka terhadap perubahan dan pembaharuan

3) Berfikir alternatif

4) Adil, jujur dan objektif

5) Disiplin dalam menjalankan tugas

6) Simpatik dan menarik, luwes, bijaksana, serta sederhana dalam

bertindak

7) Kreatif

8) Berwibawa.

b. Kompetensi Sosial

Berdasarkan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Guru

harus memposisikan dirinya dengan tepat, baik dengan peserta

didik atau lingkungan. Adapun kompetensi yang harus dimiliki

yaitu:

1) Terampil berkomunikasi dengan siswa

2) Bersikap simpatik

Page 62: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

45

3) Dapat bekerja sama dengan komite sekolah

4) Pandai bergaul dengan kawan

c. Kompetensi Profesional

Berdasarkan peran guru sebagai pengelola proses

pembelajaran, harus memiliki kemampuan :

1) Melaksanakan sistem pembelajaran

a) Memilih priorotas materi yang akan diajarkan

b) Memilih dan menggunakan sumber metode yang ada

c) Memilih dan menggunakan media pembelajaran

a) Memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat

b) Menyajikan urutan pembelajaran secara tepat

2) Mengevaluasi sistem pembelajaran

a) Memilih dan menyusun jenis evaluasi

b) Melaksanakan kegiatan evaluasi sepanjang proses

c) Mengadministrasikan hasil evaluasi

3) Mengembangkan sistem pembelajaran

a) Mengoptimalisasi potensi peserta didik

b) Meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri

c) Mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut.

Berdasarkan paparan diatas bahwa standar kompetensi guru adalah

suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk

penguasaan pengetahuan, dan perilaku perbuatan seorang guru agar

Page 63: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

46

berkelayakan menduduki jabatan fungsional sesuai dengan bidang

tugas, kualifikasi, dan jenjang pendidikan.

6. Membangun Kinerja Guru Yang Positif

Cara membangun kinerja guru yang positif Isjoni (2006: 108-

109) mengemukakan bahwa Indikator suatu bangsa sangat ditentukan

oleh tingkat sumber daya manusianya, dan indikator sumber daya

manusia di tentukan oleh tingkat pendidikan masyarakatnya. Semakin

tinggi sumber daya manusianya, maka semakin baik tingkat

pendidikannya. Demikian pula sebaliknya. Oleh sebab itu, indikator

tersebut sangat ditentukan oleh kinerja guru.

Guru yang baik tidak akan pernah putus asa. Ia menjadikan

kritikan sebagai pemicu baginya dalam melakukan perbaikan dan

pembenahan diri di masa yang akan datang. Kritik terhadap kinerja

guru perlu dilakukan, tanpa itu bagaimana guru dapat mengetahui

kinerja yang sudah dilakukannya selama ini. Dengan demikian akan

menjadi bahan renungan bagi guru untuk perbaikan lebih lanjut.

Bila kita amati di lapangan, guru sudah menunjukkan kinerja

maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik,

pengajar, dan pelatih. Akan tetapi barangkali masih ada sebagian guru

yang belum menunjukkan kinerja yang baik, tentunya akan

berpengaruh terhadap kinerja guru secara makro.

Ukuran kinerja guru dapat terlihat dari:

a. Rasa tanggung jawabnya menjalankan amanah

Page 64: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

47

b. Profesi yang di embannya

c. Rasa tanggung jawab moral di pundaknya

d. Rasa tanggung jawab mempersiapkan segala perlengkapan

pengajaran sebelum melaksanakan proses pembelajaran

e. Seorang guru harus mempersiapkan metode-metode yang akan

digunakan, seperti media dan alat yang akan digunakan evaluasi.

Sudah seharusnya guru memberikan kontribusi kepada bangsa

ini menjadi agent of change dan membangun pondasi yang kuat

didunia pendidikan.

Kinerja guru akan menjadi optimal bilamana diintregasikan

dengan komponen persekolahan, apakah itu supersivor, kepala

sekolah, guru, karyawan maupun anak didik. Kinerja akan lebih

bermakna dan positif bila di barengi nawaitu yang bersih dan ikhlas,

serta selalu menyadari akan kekurangan yang ada pada dirinya, dan

berupaya untuk dapat meningkatkan kekurangannya sebagai upaya

untuk meningkatkan ke arah yang lebih baik dan positif. Kinerja yang

dilakukan hari ini akan lebih baik dari kinerja hari kemarin, dan

tentunya kinerja masa depan lebih baik dari kinerja hari ini.

D. Kaitan Supervisi Klinis Dengan Kinerja Guru

Seperti yang telah dikemukakan, supervisi klinis kepala sekolah

bertujuan untuk membantu guru dalam memperbaiki proses belajar

mengajar melalui peningkatan kinerja guru itu sendiri dalam

melaksanakan tugas profesional mengajarnya. Seperti juga berlaku untuk

Page 65: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

48

segala kegiatan, usaha bantuan ini tidak akan berhasil apabila tidak ada

keinginan untuk bekerja sama dan tidak ada sikap kooperatif baik diri yang

di bantu yaitu guru sendiri maupun kepala madrasah yang menjadi

supervisor klinis. Dengan demikian kinerja guru terhadap berhasil

tidaknya program supervisi klinis ini sangat besar. Peranan guru dalam

supervisi klinis secara lebih rinci dapat ditelusuri dari proses pelaksanaan

supervisi klinis yang dilakukan kepala madrasah itu.

Guru hendaknya secara aktif memberikan masukan kepada

supervisor klinis tentang masalah yang dihadapi dalam mengajar. Seperti

halnya pasien kepada dokternya, karena sikap seorang supervisi klinis

harus mendekati guru seperti halnya teman sejawat, jadi guru harus

berterus terang tentang masalah yang di hadapinya, sehingga dapat dicari

cara pemecahan yang tepat. Sikap terbuka dan kooperatif ini sangat

penting dalam peningkatan kinerja guru dan kegiatan supervisi klinis. Dari

pengetahuannya tentang berbagai teknik supervisi klinis, guru dapat

menyarankan kepada supervisor klinis dalam memilih teknik yang

dianggap paling cocok untuk dipergunakan supervisor klinis dalam

membantu meningkatkan kemampuan dan kinerja guru.

Tugas seorang supervisi klinis bukanlah untuk mengadili tetapi

untuk membantu, mendorong, dan memberikan keyakinan kepada guru,

bahwa proses bealajar mengajar dapat dan harus diperbaiki.

Pengembangan berbagai pengalaman, pengetahuan, sikap, dan ketrampilan

Page 66: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

49

guru harus dibantu secara professional sehingga guru tersebut dapat

berkembang dalam kinerjanya.

Seorang guru yang mendapat layanan supervisi klinis akan

mengalami proses belajar. Ia akan melakukan refleksi dari pengalaman

mengajarnya dan dengan bantuan supervisor berusaha untuk memperbaiki

perilaku mengajarnya dan meningkatkan kinerjanya.

Page 67: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

50

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Tinjauan Histori SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis adakan pada tanggal 13

November 2014 dengan Ibu Kepala Sekolah yaitu Ibu Imami

Purbaningsih,S.Pd.Sd di dapat keterangan bahwa SD Negeri Banyusari

Grabag Magelang didirikan pada tahun 1912 di Dusun Gesari Desa

Banyusari. SD ini merupakan satu-satunya sekolah dasar negeri yang

berada di Desa Gesari. SD ini didirikan oleh pemerintah karena

kebutuhan masyarakat akan pendidikan dasar bagi anak-anak yang

berada di Desa Gesari.

2. Keadaan Geografis SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

SD Negeri Banyusari beralamat di Jl. Grabag - Magelang Km 3,5.

Kurang lebih 2 km sebelah Barat Kecamatan Grabag. Tepatnya berada

di Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten

Magelang. Secara geografis sekolah tersebut berada di lingkungan

pedesaan yang sebagian besar pekerjaan orang tua peserta didik adalah

petani, baik itu padi, jagung, maupun tebu. Dengan kondisi yang asri

tersebut syarat akan terciptanya suasana belajar mengajar yang

kondusif, nyaman, aman serta asri.

Page 68: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

51

Dukungan dan kepercayaan dari masyarakat terhadap sekolah

tersebut cukup tinggi, hal tersebut terbukti dengan animo masyarakat

dalam menyekolahkan putra-putrinya di sekolah tersebut.

Lokasi SD Negeri Banyusari Grabag Magelang berbatasan dengan,

yakni:

1) Sebelah Timur : Berbatasan dengan Dusun Susukan

2) Sebelah Barat : Berbatasan dengan Dusun Kayupuring

3) Sebelah Utara : Berbatasan dengan Dusun Jantur

4) Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Dusun Gunung Sari

3. Struktur organisasi SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

Organisasi sekolah merupakan wadah kesatuan kerja dan tanggung

jawab sebagai pelaksana administrasi yang masing-masing komponen

berusaha menerapkan fungsinya berdasarkan garis-garis struktur yang

membawahinya. Demi kelancaran mekanisme kerja di suatu lembaga

pendidikan maka perlu adanya suatu pembagian kerja, karena

pembagian struktur yang tegas pada masing-masing bidang bisa

memudahkan ruang kerja berdasarkan jabatan masing-masing.

Berikut ini adalah struktur organisasi SD Negeri Banyusari Grabag

Magelang 2014.

Page 69: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

52

Bagan 3.1.

Struktur Organisasi SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

Tahun 2014/2015

Dewan / K it

KEPALA SEKOLAH

Wakil Kepala S k l h

Tata Usaha Unit Perpustakaan

PENJAGA MASYARAKAT

SISWA

Guru Bahasa Inggris

Guru Bahasa Jawa

Guru Penjaskes

Guru Agama

GURU

Guru Kelas

VI

Guru Kelas

V

Guru Kelas

IV

Guru Kelas

III

Guru Kelas

II

Guru Kelas

I

JABATAN

Urusan Kurikulum

Urusan Kesiswaan

Urusan Humas

Urusan Sarana

P

Page 70: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

53

4. Visi, Misi dan Tujuan SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

a. Visi

Terciptanya sumberdaya manusia yang berprestasi, cerdas

dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa.

b. Misi

Misi dari SD Negeri Banyusari Grabag Magelang, sebagai

berikut :

1) Memberikan pembelajaran yang efektif kreatif dan

menyenangkan.

2) Menciptakan pola kehidupan berdasarkan norma agama, budaya

dan kebangsaan.

3) Menumbuhkan hubungan dengan masyarakat, serta menjalin

kerjasama dengan pemerhati pendidikan.

c. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum

pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri

dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara khusus,

sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta tujuan SD Negeri

Banyusari, sekolah mengantarkan siswa didik untuk :

Page 71: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

54

1) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa ( Student centered

learning ), antara lain CTL, PAKEM, Serta layanan bimbingan

dan konseling.

2) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan mengembangkan

kompetensi siswa sesuai perkembangan lingkungan

masyarakat.

3) Mampu menunjukan prestasi siswa / sekolah dalam berbagai

kepentingan ditingkat kecamatan.

4) Melestarikan budaya daerah melalui mulok bahasa daerah

dengan indikator: 85 % siswa mampu berbahasa jawa sesuai

dengan konteks.

5) Menjadikan 85% siswa memiliki kesadaran terhadap

kelestarian lingkungan hidup disekitarnya.

6) Memiliki jiwa cinta tanah air yang diinternalisasikan lewat

kegiatan TUB atau Paskibra-PBB, Pramuka, Rebana, PKS,

Sepak Bola, Bela diri dan Atletik.

7) Memiliki jiwa toleransi antar umat beragama dan

melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.

8) Mengutamakan bakti terhadap siapa saja sebagai bukti

pelaksanaan keimanan dan ketaqwaan terhadap sang khalik.

9) Melestarikan hasil karya masyarakat lingkungan sekolah yang

di internalisasikan melalui pendidikan mulok kerajinan bambu.

Page 72: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

55

10) Menanamkan pengetahuan Global melalui mulok bahasa

Inggris dan conversation.

5. Data Sekolah SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

1) Nama Sekolah :SD Negeri Banyusari

2) Alamat Sekolah

a) Dusun : Gesari

b) Desa : Banyusari

c) Kecamatan : Grabag

d) Kabupaten : Magelang

e) Provinsi : Jawa Tengah

f) Telepon : -

g) Kode pos : 56196

h) Email :[email protected]

3) Didirikan pada tahun :1912

4) Diakui sebagai sekolah Negeri :31 Desember 1985 dengan SK

No.421.2/03.1/12/43/85

5) NSS : 101030818008

6) NPSN : 20340981

7) Kepemilikan tanah

a) Status : Hak guna pakai

b) Luas tanah : 1600 m2

c) No. Persil : no. 176/S/D IV

8) Idenitas Kepala Sekolah

Page 73: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

56

a) Nama : Imami Purbaningsih, S.Pd.SD

b) NIP : 19621222 198201 2 004

c) Pangkat / Gol. : Pembina / IV a

d) Tempat/Tgl. Lahir : Magelang, 22 Desember 1962

e) Pendidikan terakhir : S1 PGSD

6. Data Siswa SD Negeri Banyusari Tahun Ajaran 2014/ 2015

Data siswa SD Negeri Banyusari Grabag Magelang tahun

ajaran 2013/2014 ada 159 siswa yang terdiri dari 75 siswa laki-laki dan

84 siswa perempuan.

Tabel 3.1.

Data Siswa SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

Tahun Pelajaran 2014/2015

No. Kelas Laki - laki Perempuan Jumlah

1. I 14 15 29

2. II 13 13 26

3. III 11 13 24

4. IV 9 17 26

5. V 14 13 27

6. VI 14 13 27

Jumlah 75 84 159

Page 74: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

57

7. Keadaan Guru dan karyawan SD Negeri Banyusari, Grabag,

Magelang

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru memegang peranan utama, karena ia

adalah faktor yang menentukan bagi keberhasilan pengajaran karena

tanpa guru proses belajar mengajar tidak akan berlangsung, dengan

demikian tujuan pendidikan akan tercapai.

Saat ini guru di SD Negeri Banyusari, Grabag, Magelang terdapat

10 guru, yaitu 6 yang berstatus sebagai PNS dan 4 yang berstatus

sebagai Non PNS. Dari 10 guru yang ada di SD Negeri Banyusari ini

tentunya memegang masing-masing mata pelajaran yang di ajarkan di

Sekolah. Dan juga ada 1 penjaga sekolah yang berstatus Non PNS.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut :

Tabel 3.2.

Keadaan Guru dan Karyawan SD Negeri Banyusari Grabag

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015

No Nama Guru Pendidikan

Terakhir

Bidang

Studi

Jabatan

1 Imami

Purbaningsih,S.Pd.SD

S. 1 Bahasa

Jawa

Kepala

Sekolah

2 Sukardi, S.Pd. S. 1 Penjaskes Wakil

Kepala

Page 75: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

58

No Nama Guru Pendidikan

Terakhir

Bidang

Studi

Jabatan

Sekolah

3 Hery Adini,A.M.Pd D. 2 Guru Kelas

IV

PNS

4 Sri Daryati, S.Pd.SD S. 1 Guru Kelas

VI

PNS

5 Satiya

Kurniawati,S.Pd.SD

S. 1 Guru Kelas

III

PNS

6 Nurwijayanti,S.Pd.SD S. 1 Guru Kelas

V

PNS

7 Neni

Susiyanti,S.Pd.SD

S. 1 Guru Kelas

I

Non PNS

8 Ririn

Retnaningsih,A.Md

D. 3 Guru kelas

II

Non PNS

9 Rahayu Ning Tyas,

S.Pd.

S. 1 Bahasa

Inggris

Non PNS

10 Ufa Nashiroh Azzi SMA PAI Non PNS

11 Mas’ud Arifin SMK Penjaga Non PNS

8. Fasilitas SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

Dalam suatu lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal

Page 76: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

59

maupun lembaga pendidikan non formal, sarana dan prasarana

merupakan kebutuhan primer. Apalagi dalam lembaga pendidikan

formal seperti di SD Negeri Banyusari, sarana dan prasarana yang

memadai akan mendukung keberhasilan demi mewujudkan tujuan

bersama.

Setelah penulis mengadakan observasi dan wawancara seperlunya,

maka dapat dikemukakan tentang kondisi fisik gedung dan sarana

prasarana di SD Negeri Banyusari yang secara garis besarnya dapat

dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.3.

Sarana dan Prasarana SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

Tahun Pelajaran 2013/ 2014

No Jenis Keterangan Jumlah

Prasarana

1 Meja Kursi Siswa 159 siswa 80 set

2 Meja Kursi Guru 10 orang 10 set

3 Pembangunan RKB 6 rombel -

4 Ruang Kantor KS, R.Tamu, R.Guru -

5 Ruang Serbaguna Perpustakaan 1 ruang

6 KM / WC KS / WKS / GURU 1 ruang

Page 77: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

60

7 KM / WC Siswa 4 ruang

8 Tanah Kantor, ruang belajar, dll 1580 m²

Sarana

1 Buku Kurikulum SD Kepala Sekolah, Guru 3 set

2 Buku teks utama

untuk siswa

Siswa 159 set

3 Buku perpustakaan SD / MI 574 buku

5 Alat peraga IPS, MATEMATIKA, dan

AGAMA.

-

6 Alat praktik IPS, IPA, Penjas, KTK -

7 Perlengkapan

Pramuka

siswa 33 unit

Tabel 3.4.

Keadaan Sarana dan Prasarana SD Negeri Banyusari Grabag

Magelang Tahun Pelajaran 2013/ 2014

Kondisi No Jenis

Baik Rusak

Jumlah

Perlengkapan Administrasi / TU

1 Mesin ketik manual 1 Unit - 1 Unit

Page 78: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

61

2 Komputer - 2 Unit 2 Unit

3 Laptop 2 Unit - 2 Unit

4 LCD / Infokus 1 Unit - 1 Unit

5 Pengeras Suara 2 Unit - 2 Unit

6 Mesin Printer 1 Unit 2 Unit 3 Unit

7 Mesin foto copy - - -

8 Kursi dan Meja 2 Set - -

9 Jaringan/ LAN/ WAN 1 Unit - 1 Unit

Tabel 3.5.

Daftar Responden

No Nama Guru Bidang Studi Jabatan

1 Imami Purbaningsih,S.Pd.SD Bahasa Jawa PNS

2 Sukardi, S.Pd. Penjaskes PNS

3 Hery Adini,A.M.Pd Guru Kelas IV PNS

4 Sri Daryati, S.Pd.SD Guru Kelas VI PNS

5 Satiya Kurniawati,S.Pd.SD Guru Kelas III PNS

6 Nurwijayanti,S.Pd.SD Guru Kelas V PNS

Page 79: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

62

7 Neni Susiyanti,S.Pd.SD Guru Kelas I Non PNS

8 Ririn Retnaningsih,A.Md Guru kelas II Non PNS

9 Rahayu Ning Tyas, S.Pd. Bahasa Inggris Non PNS

10 Ufa Nashiroh Azzi Agama Non PNS

B. Data Hasil Penelitian

1. Data Supervisi Klinis Kepala Sekolah di SD Negeri Banyusari Grabag

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.

Untuk mengetahui keadaan tentang Supervisi Klinis Kepala

Sekolah di SD Negeri Banyusari Grabag Magelang Tahun Pelajaran

2014/2015, maka penulis menggunakan angket yang di berikan kepada

guru yang dijadikan responden dengan 15 pertanyaan dengan alternatif

jawaban sebanyak 3 buah, yaitu:

a. Jawaban A mempunyai skor 3

b. Jawaban B mempunyai skor 2

c. Jawaban C mempunyai skor 1

Jawaban dari hasil angket persepsi guru tentang Supervisi Klinis

Kepala Sekolah di SD Negeri Banyusari Grabag Magelang Tahun

Pelajaran 2014/2015 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.6.

Page 80: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

63

Jawaban Angket Persepsi Guru Tentang Supervisi Klinis

Kepala Sekolah SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

Tahun Pelajaran 2014/2015

No. Item No.

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

01 A A A B B A A B A A B A B B A

02 A B C C B B B B B B C A B C B

03 A B B B B A B A B B C A B C B

04 A B A B A A A B B A C A C C A

05 A B B B B A A A A A B A B C B

06 A B B B B A B C B B B A B C B

07 A B B B A A B A B A B B C C B

08 A A B B A A A A A A B A B C B

09 A B B B A A A B A A B A B B A

10 A B A B B A B B A A B A B C A

2. Data Kinerja Guru Di SD Negeri Banyusari Grabag Magelang Tahun

Pelajaran 2014/2015.

Untuk mengetahui keadaan tentang kinerja guru di SD Negeri

Banyusari Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015, maka penulis

menggunakan angket yang diberikan kepada guru yang dijadikan

Page 81: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

64

responden dengan 15 pertanyaan dengan alternatif jawaban sebanyak 3

buah, yaitu :

a. Jawaban A mempunyai skor 3

b. Jawaban B mempunyai skor 2

c. Jawaban C mempunyai skor 1

Jawaban dari hasil angket tentang kinerja guru di SD Negeri

Banyusari Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat dilihat

dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.7.

Jawaban Angket Tentang Kinerja Guru di SD Negeri

Banyusari Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015

No. Item No.

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

01 A A B B A A B B C B B B A A A

02 C C C C C C B B A C B A C C C

03 C C A B A C C A B C B B C B C

04 A A B A A B B B B A A B B C B

05 A A B C B C B A C A C B A B C

06 B B B C C B A B C B C B B B A

07 A B A A A B C A B B A B B B C

Page 82: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

65

08 A B B C A B B B B B C A B B B

09 A B B A A C B A B B C A B B B

10 A A C B A B B B B A B C A B A

BAB IV

ANALISIS DATA

Setelah proses penggalian data yang dibutuhkan selesai, langkah

selanjutnya adalah pengolahan data, yaitu mengolah data-data penelitian

yang diperoleh dengan menggunakan metode angket. Proses analisa data

ini meliputi tahapan-tahapan data untuk menggali data mengenai hal-hal

berikut:

1. Untuk mengetahui Supervisi Klinis Kepala Sekolah SD Negeri

Banyusari Grabag Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui Kinerja Guru SD Negeri Banyusari Grabag

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui Korelasi Supervisi Klinis Kepala Sekolah Dengan

Kinerja Guru di SD Negeri Banyusari Grabag Magelang Tahun

Pelajaran 2014/2015.

Analisa data dalam peneitian ini menggunakan rumus statistik

product moment sebagai berikut :

Page 83: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

66

Keterangan:

: Koefisien korelasi

: Kuadrat Y

: Kuadrat X

: Jumlah skor total variabel X

: Jumlah skor total variabel Y

: Jumlah sampel yang diteliti

Adapun tahap-tahap analisis diuraikan sebagai berikut :

A. Analisis Pendahuluan

Langkah analisa data ini meliputi tahapan tabulasi data dan

membuat tabel persiapan untuk analisis data. Dari pengolahan data

penelitian berikut akan disajikan data hasil penelitian mengenai nilai-nilai

variabel supervisi klinis kepala sekolah (variabel X) dan kinerja guru

(variabel Y) dengan rumus sebagai berikut :

Kuartil 1 :

Kuartil 2 :

Kuartil 3 :

Page 84: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

67

Keterangan :

: Kuartil ke-1

: Kuartil ke-2

: Kuartil ke-3

n : Banyak data

1. Variabel 1 Supervisi Klinis Kepala Sekolah

Dari data nilai angket tersebut kemudian di bagi menjadi 4 bagian

yang di tentukan menurut nilai kuartil, untuk mengetahui nilai variabel

1 tentang supervisi klinis kepala sekolah SD Negeri Banyusari Grabag

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.

a. Data skor supervisi klinis kepala sekolah.

Tabel 4.1

Distribusi Angket

Supervisi Klinis Kepala Sekolah

Distribusi

Jawaban

Nilai No

Responden

A B C 3 2 1

Skor

01 9 6 0 27 12 0 39

02 2 9 4 6 18 4 28

03 4 9 2 12 18 2 32

04 8 4 3 24 8 3 35

05 7 7 1 21 14 1 36

Page 85: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

68

06 3 10 2 9 20 2 31

07 5 8 2 15 16 2 33

08 9 5 1 27 10 1 38

09 8 7 0 24 14 0 38

10 7 7 1 21 14 1 36

Sepuluh guru di SD Negeri Banyusari kec. Grabag kab.

Magelang dijadikan sampel dan disebar angket tentang supervisi

klinis kepala sekolah. Hasil angket dari sepuluh guru tersebut

adalah sebagai berikut :

39, 28, 32, 35, 36, 31, 33, 38, 38, 36

Karena jumlah data adalah genap dan tidak habis dibagi

empat, maka rumus kuartilnya menggunakan data genap, sebagai

berikut :

a. Kuartil 1

= 3

Jadi kuartil 1 terletak pada data urutan ketiga.

b. Kuartil 2

Page 86: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

69

Jadi kuartil 2 terletak antara data urutan kelima dan keenam.

c. Kuartil 3

Jadi kuartil 3 terletak pada data urutan kedelapan.

Kemudian data diurutkan mulai dari yang terkecil ke yang

terbesar, dan juga di bagi menjadi 4 dengan kategori sangat baik,

baik, cukup, kurang.

28, 31, 32, 33, 35, 36, 36, 38, 38, 39

= 32

= = 35,5

Page 87: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

70

= 38

Tabel 4.2

Diagram Tempat Kedudukan Kuartil Dalam Distribusi

Supervisi Klinis Kepala Sekolah

Kuartil Data Nilai Kategori Prosentase

K 3

K 2

K 1

39

38

38

36

36

35

33

32

31

28

38

35,5

32

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang

75 %

50%

25%

Page 88: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

71

Dari hasil data tersebut dapat diketahui bahwa nilai kuartil

tentang Supervisi Klinis Kepala Sekolah dalam kategori sangat baik

adalah yang menduduki nilai mulai dari 38 keatas , tingkat Supervisi

Klinis Kepala Sekolah kategori baik adalah yang menduduki nilai 35,5

sampai di bawah 38 , tingkat Supervisi Klinis Kepala Sekolah kategori

cukup adalah yang menduduki nilai 32 sampai 35,5, dan tingkat

Supervisi Klinis Kepala Sekolah kategori kurang adalah yang

menduduki nilai mualai dari 32 kebawah.

Dengan demikian Supervisi Klinis Kepala Sekolah di SD

Negeri Banyusari dalam kategori yang sangat baik.

2. Variabel 2 Kinerja Guru

Dari data nilai angket tersebut kemudian di bagi menjadi 4

bagian yang di tentukan menurut nilai kuartil, untuk mengetahui nilai

variabel 2 tentang kinerja guru di SD Negeri Banyusari Grabag

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.

b. Data skor Kinerja Guru

Tabel 4.3

Distribusi angket Kinerja Guru

Distribusi

Jawaban

Nilai No

Responden

A B C 3 2 1

Skor

Page 89: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

72

01 7 7 1 21 14 1 36

02 2 3 10 6 6 10 22

03 3 5 7 9 10 7 26

04 6 8 1 18 16 1 35

05 5 5 5 15 10 5 30

06 2 9 4 6 18 4 28

07 6 7 2 18 14 2 34

08 3 10 2 9 20 2 31

09 5 8 2 15 16 2 33

10 6 7 2 18 14 2 34

Kepala sekolah di SD Negeri Banyusari Grabag Magelang

mengisi angket dan menilai tentang kinerja guru-guru di SD Negeri

Banyusari . Hasil angket dari kinerja guru tersebut adalah sebagai

berikut :

36, 22, 26, 35, 30, 28, 34, 31, 33, 34.

Karena jumlah data adalah genap dan tidak habis dibagi

empat, maka rumus kuartilnya menggunakan data genap, sebagai

berikut :

Page 90: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

73

a. Kuartil 1

= 3

Jadi kuartil 1 terletak pada data urutan ketiga

b. Kuartil 2

Jadi kuartil 2 terletak antara data urutan kelima dan keenam

c. Kuartil 3

Page 91: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

74

Jadi kuartil 3 terletak pada data urutan kedelapan.

Kemudian data diurutkan mulai dari yang terkecil ke yang

terbesar, dan juga di bagi menjadi 4 dengan kategori sangat baik,

baik, cukup, kurang.

22, 26, 28, 30, 31,33, 34, 34, 35, 36.

= 28

= = 32

= 34.

Tabel 4.4

Diagram Tempat Kedudukan Kuartil Dalam Distribusi

Kinerja Guru

Kuartil Data Nilai Kategori Prosentase

K 3

36

35

34

34

33

34

Sangat Baik

Baik

75%

Page 92: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

75

K 2

K 1

31

30

28

26

22

32

28

Cukup

Kurang

50%

25%

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai kuartil tentang

Kinerja Guru dalam kategori sangat baik adalah yang menduduki nilai

mulai dari 34 keatas , tingkat Kinerja Guru kategori baik adalah yang

menduduki nilai 32 sampai di bawah 34 , tingkat Kinerja Guru

kategori cukup adalah yang menduduki nilai mulai dari 28 sampai 32,

dan tingkat Kinerja Guru kategori kurang adalah yang menduduki nilai

28 kebawah.

Dengan demikian Kinerja Guru di SD Negeri Banyusari dalam

kategori yang baik.

B. Analisis Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto ( 2009: 75), koefisien korelasi

selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00. Namun karena dalam

menghitung sering dilakukan pembulatan angka-angka, sangat

Page 93: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

76

mungkin diperoleh koefisien lebih dari 1,00. Koefisien negatif

menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan koefisien yang positif

menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi

mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

1. Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi.

2. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi.

3. Antara 0,400 sampai dengan 0,600: cukup.

4. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah.

5. Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

Analisis hipotesis dilakukan dengan mengolah data yang

terkumpul dari nilai variabel Supervisi Klinis Kepala Sekolah dan

Kinerja Guru lalu mencari korelasi dengan menggunakan product

moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai korelasi r yang

menunjukkan kuat lemahnya pengaruh antar variabel.

Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian

dikonsultasikan dengan r tabel.

Perhitungan dilakukan dengan rumus product moment sebagai

berikut :

Keterangan:

: Koefisien korelasi

Page 94: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

77

: Kuadrat Y

: Kuadrat X

: Jumlah skor total variabel X

: Jumlah skor total variabel Y

: Jumlah sampel yang diteliti

Analisis ini untuk mengetahui ada tidaknya nilai antara Supervisi

Klinis Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru. Untuk Supervisi Klinis

Kepala Sekolah diberi nama variabel X dan Kinerja Guru diberi nama

variabel Y.

Selanjutnya kedua variabel tersebut didistribusikan ke dalam

koefisien dan perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai

variabel Y agar memudahkan dalam memasukkan rumus korelasi

product moment dengan skor angka kasar. Maka sebelum melakukan

perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Membuat tabel untuk mencari korelasi antara Supervisi Klinis

Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru di SD Negeri Banyusari

Grabag Magelang.

2) Mencari X, Y, , , XY dengan cara mengalikan.

3) Memasukkan nilai X dan Y yang sudah ada ke dalam rumus

korelasi product moment.

Page 95: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

78

Tabel 4.5

Koefisien Korelasi antara Supervisi Klinis Kepala Sekolah

dengan Kinerja Guru

No

Responden

X Y XY

01 39 36 1521 1296 1404

02 28 22 784 484 616

03 32 26 1024 676 832

04 35 35 1225 1225 1225

05 36 30 1296 900 1080

06 31 28 961 784 868

07 33 34 1086 1156 1122

08 38 31 1444 961 1178

09 38 33 1444 1086 1254

10 36 34 1296 1156 1224

Jumlah 346 309 12081 9724 10803

Dari tabel di atas diketahui :

= 346

Page 96: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

79

= 309

= 12081

= 9724

= 10803

N = 10

Data-data yang telah diketahui dimasukkan dalam rumus

product moment :

Page 97: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

80

Berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu 0,804, maka korelasinya

adalah kategori sangat tinggi. Untuk menguji apakah harga = 0,804

tersebut signifikan atau tidak, kita konsultasikan dengan tabel product

moment (r tabel). Pada harga tabel r-kritik pada taraf signifikasi 1% =

0,765. Karena harga sebesar 0,804 lebih besar dari r tabel, maka

kita nyatakan sangat signifikan, dan kita dapat menyimpulkan bahwa

korelasi antara X dan Y, yaitu antara Supervisi Klinis Kepala Sekolah

dengan Kinerja Guru dinyatakan sangat signifikan.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian penulis serta pembahasannya diwujudkan

dalam bentuk skripsi: “ Korelasi Supervisi Klinis Kepala Sekolah Dengan

Kinerja Guru Di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun

Pelajaran 2014 / 2015 ”, maka penulis dapat mengambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Supervisi Klinis Kepala Sekolah di SD Negeri Banyusari Tahun 2014

adalah baik . Hal ini dibuktikan kategori baik dengan prosentase kuartil

Page 98: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

81

75% yaitu dengan skor mulai dari 38 keatas atau pada urutan ketiga

keatas ada 3 orang dari 10 responden.

2. Kinerja guru di SD Negeri Banyusari Tahun 2014 adalah baik . Hal ini

dibuktikan kategori baik dengan prosentase kuartil 75% yaitu dengan

skor mulai dari 34 keatas atau pada urutan ketiga keatas ada 4 orang

dari 10 responden.

3. Ada korelasi positif antara supervisi klinis kepala sekolah dengan

kinerja guru SD Negeri Banyusari Tahun Pelajaran 2014 / 2015

dibuktikan dengan hasil product moment 0,804. Hal ini signifikan

pada dengan taraf signifikan 1% = 0,765.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka peneliti

menyarankan hal-hal berikut:

1. Untuk semua kepala Sekolah, akan lebih baik jika pendidikan

kepala sekolah lebih tinggi daripada bawahannya agar lebih bisa

dihargai.

2. Kepada Kepala Sekolah SD Negeri Banyusari agar selalu

mengontrol jalannya proses pembelajaran secara berkala keruang-

ruang kelas agar proses pembelajaran sesuai dengan yang

diharapkan.

3. Supervisor agar tetap terus melakukan supervisi klinis supaya ada

peningkatan kinerja guru.

Page 99: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

82

4. Kepada guru agar lebih mempersiapkan administrasi pembelajaran

seperti silabus dan RPP.

5. Kepada guru untuk menyadari kekuranganya agar bisa lebih

berkembang lagi.

Kepada peneliti lain yang berminat mengembangkan penelitian ini

agar mengambil fokus penelitian ini karena pelaksanaan supervisi

pendidikan mencakup hal-hal bagaimana menjadikan guru yang benar-

benar militansi dalam profesinya.

Page 100: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

83

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Buchori, Mochtar. 1994. Spektrum Problematika Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Daryanto. M. 2013. Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamzah, B Uno. 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Imron, Ali. 2011. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Iqbal, Hasan. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Irianto, Agus. 2007. Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana.

Isjoni. 2006. Pendidikan Sebagai Investasi Masa Depan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosda Karya.

Mulyasa. E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, E. 2007. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nordin, Usman. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.

Pidarta, Made. 1992. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan.jakarta: Bumi Aksara.

Piet A, Sahertian. 2008, Prinsip dan Tekhnik Supervisi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Poerwanto, Ngalim. 2014. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remadja Rosdakarya Offset.

Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius.

Soekarno, K. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Miswar.

Page 101: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

84

Soekarto, Indrafachrudin. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Efektif. Bogor: Ghalia Indonesia.

Soetjipto. 1999. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Subari. 1994. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukandar, Rumidi. 2004. Metodologi penelitian: Pentunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wibowo. 2010. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Press.

Page 102: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

85

Page 103: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

86

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Ufa Nashiroh Azzi

Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 10 Juni 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Ngandong, Banaran, Grabag, Magelang

HP : 085713620314

Latar Belakang Pendidikan Formal

1998- 2004 : MI Arrosyidin Ngandong, Grabag

2004 - 2007 : MTs N Grabag

2007 - 2010 : SMA N 2 Grabag

2010 - Sekarang : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN Salatiga)

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Salatiga, 08 Desember 2014

Ufa Nashiroh Azzi NIM.11110022

Page 104: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

87

Page 105: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

88

Page 106: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

89

Page 107: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

90

SURAT KETERANGAN KEGIATAN

(SKK)

Nama : Ufa Nashiroh Azzi Dosen PA : Dra. SitiAsdiqoh, M. Si

Program Studi : Pendidikan Agama Islam Jurusan : Tarbiyah

NIM : 11110022

NO NAMA KEGIATAN

WAKTU

PELAKSANA

AAN

KETERANGAN POINT

1 Orientasi Pengenalan Akademik dan

Kemahasiswaan (OPAK) STAIN Salatiga

25-27 Agustus

2010 Peserta 3

2 USER EDUCATION (Pendidikan Pemakai)

oleh UPT Perpustakaan STAIN Salatiga

20-25

September

2010

Peserta 3

3 Piagam ITTAQO dengan tema ikhya’

allughotal “arrobiyah

30 Oktober

2010 Peserta 3

4

Seminar Nasional Pendidikan “

Membudayakan sebuah Pendidikan

Berkarakter KeIndonesiaan dalam

Pendidikan Formal (Potret Sekolah

Alternatif)” oleh HMJ Tarbiyah

6 November

2010 Peserta 6

5 Piagam Penghargaan PMII MAPABA

STAIN Salatiga

12-14

November

2010

Peserta 3

6

WORKSHOP MULTIMEDIA Dewan dan

Senat Mahasiswa STAIN Workshop

Multimedia tema IPTEK Sarana Integritas

Keilmuan Mahasiswa

29 November

2010 Peserta 3

7 NATIONAL WORKSHOP Of 19 Desember Peserta 6

Page 108: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

91

Entrepreneurship And Basic Coorperation

2010 oleh Koperasi Mahasiswa (KOPMA)

National Workshop

2010

8 Surat Keterangan Praktikum Baca Tulis Al-

Qur’an (BTA) 22 Juni 2011 Peseta 2

9 Sertifikat Praktikum Kepramukaan Jurusan

TArbiyah 22 Juli 2011 Peserta 3

10

Seminar Entrepreneurship dan Koperasi oleh

Koperasi Mahasiswa (KOPMA) & Kajian

Study Ekonomi Islam (KSEI)

25 Agustus

2011 Peserta 3

11

Sertifikat Seminar Regional Kebangsaan

IPNU Kab. Semarang dan PMII Kota

Salatiga tema Negara Islam dalam Tinjauan

Islam Indonesia dan NKRI

22 November

2011 Peserta 4

12 Surat Keterangan Praktikum Mata Kuliah

ETIKA PROFESI KEGURUAN

10 Februari

2012 Peserta 2

13 Surat Keterangan Praktikum Mata Kuliah

KOMPUTER MULTIMEDIA 13 Maret 2012 Peserta 2

14

Seminar Nasional Intrepreneurship 2012

oleh Koperasi Mahasiswa “FATAWA” tema

Tren Bisnis Berbasis Multimedia dan

Tekhnologi Informatika sebagai Wujud

Pasar Modern

21 April 2012 Peserta 6

15

Pendidikan Dasar Perkoperasian oleh

Koperasi Mahasiswa (KOPMA), Tema :

Optimalisasi Peran Koperasi Dalam Dunia

Kemahasiswaan

29 April 2012 Peserta 3

16

Seminar Nasional Senat Mahasiswa

(SEMA) tema Berpolitik Untuk

Kesejahteraan Indonesia Reorientasi

2 Mei 2012 Peserta 6

Page 109: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

92

Gerakan Mahasiswa Pasca Reformasi

17

Seminar Regional “Peran Mahasiswa Dalam

Mengawal BLSM (BLT) Tepat Sasaran”

oleh DEMA Stain Salatiga

3 Mei 2012 Peserta 4

18

Piagam Penghargaan Bedah Buku (HMI),

Tema: Sang Maha-Segalanya Mencintai

Sang Mahasiswa

15 Mei 2012 Peserta 3

19

Seminar Nasional Pendidikan Himpunan

Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah STAIN

Salatiga, tema: Pendidikan Multikultural

Sebagai Pilar Karakter Bangsa.

29 Mei 2012 Peserta 6

20

Sertifikat MAPABA PMII tema Membentuk

Militansi Kader Menuju Mahasiswa Yang

Ideal

5-7 Oktober

2012 Panitia 3

21

DIALOG PUBLIK DAN SILATURAHMI

NASIONAL Kemanakah Arah Kebijakan

BBM? Mendorong Subsidi BBM Untuk

Rakyat OLEH Pergerakan Mahasiswa Islam

Indonesia (PMII)

10 November

2012 Peserta 3

22

Surat Keputusan Ketua STAIN SALATIGA

“PENGANGKATAN PANITIA

PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

MAHASISWA STAIN SALATIA TAHUN

2012

23 November

2012

Anggota

Panwaslu

Mahasiswa

3

23

Pendidikan Lanjutan Perkoperasian (PLP)

Se Jateng “Membentuk Karakter

Entrepreunership yang Berjiwa Koperasi”

oleh Kopma

30 November-

2 Desember

2012

Peserta 4

Page 110: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

93

Page 111: KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/376/1/Ufa Nasiroh Azzi _111 10... · disusun oleh : ufa nashiroh azzi 111 10 022 jurusan

94