Click here to load reader
Upload
hennyazalea9434
View
465
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INTEGRAL, Vol. 8 No. 2, Oktober 2003
83
KONVERGENSI SOLUSI DERET PANGKAT KONVERGENSI SOLUSI DERET PANGKAT PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER PERSAMAAN DIFERENSIAL LINIER
Iwan Sugiarto
Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.
E-mail : [email protected]
Intisari Dalam tulisan ini , dibahas metode mencari solusi deret pangkat persamaan diferensial linier orde - 2 dengan koefisien variabel, baik homogen maupun tak homogen. Selanjutnya konvergensi solusi deret pangkatnya diperlihatkan dengan menggunakan PD Cauchy - Euler sebagai pembanding.
Abstract In this paper we discuss the method of finding the power series solutions of second order linear equations with variable coeff icients. The convergence of these power series solution is also shown by using the Cauchy - Euler equation as a comparison.
Diterima : 2 Juni 2003
Disetujui untuk dipublikasikan : 21 Juli 2003 1. Pendahuluan Tinjau persamaan diferensial linier tak homogen orde dua dengan koefisien variabel :
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )tftytctytbtyta =++ '''
dengan ( ) 00 ≠ta , dimana 0t titik
ordinary PD. Banyak masalah fisika-matematika yang menggunakan persamaan diferensial di atas seperti persamaan Bessel:
( ) 022'''2 =−++ yvttyyt dengan v konstan, dan persamaan Legendre :
( ) ( ) 0121 '''2 =++−− ytyyt αα dengan α konstan. Kita sudah mengetahui bagaimana menentukan solusi persamaan diferensial di atas dengan menggunakan metode deret pangkat ([1,5]). Di sini akan dikaji ulang bagaimana metode tersebut digunakan. Selanjutnya juga akan
dibahas konvergensi solusi deret pangkat persamaan diferensial linier orde dua dengan koefisien variabel, baik homogen maupun tak homogen.
2. Formula Binomial Leibniz Untuk Turunan
Misalkan ( )tf dan ( )tg mempunyai turunan ke- 1 , 2, 3, ...n, maka :
( )( ) ( ) ( )knkn
k
n gfkn
fg −
=∑
=
0
.
Formula ini dikenal sebagai formula Binomial Leibniz untuk turunan ([2]).
Definisikan : ( ) ( ) ( )( )tptptpP NN 01 ,...,, −= dan
( )( ) ( ) ( )( )tytytyY NN ,...,, 1−= dengan
( )tpi memiliki turunan ke – 1,2,...n . Maka:
INTEGRAL, Vol. 8 No. 2, Oktober 2003
84
( )( ) ( ) ( )knkn
k
n YPkn
YP −
=
⋅
=⋅ ∑
0
. Formula ini mirip dengan formula sebelumnya , dimana perkalian biasa digantikan dengan hasil kali titik.
3. Persamaan Diferensial Linier Tak Homogen Orde Dua Dengan Koefisien Variabel.
Tinjau persamaan diferensial linier tak homogen orde dua dengan koefisien variabel : ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )tftytctytbtyta =++ ''' (3.1)
dengan ( ) 00 ≠ta , 0t titik ordinary PD.
Salah satu metode untuk menentukan solusi persamaan diferensial (3.1) adalah dengan menggunakan deret pangkat.
Asumsikan koefisien – koefisien ( ) ( ) ( )tctbta ,, , dan ( )tf dapat diekspansikan dalam
deret pangkat yang konvergen di sekitar 0tt = dengan jari –jari konvergensi positif dan
( ) 00 ≠ta . Misalkan ( )ty solusi persamaan diferensial (3.1) yang akan dicari, yang
berbentuk deret pangkat disekitar 0t . Dengan mendefinisikan ( )( )0tyy nn = , n =
0,1,2,3,..., maka bentuk ( )ty dapat ditulis sebagai :
( ) ( )n
n
n ttny
ty 00 !
−= ∑∞
=
(3.2)
Serupa dengan ( )ty , tulislah koefisien – koefisien ( ) ( ) ( )tctbta ,, , dan ( )tf sebagai berikut :
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )n
n
nn
n
nn
n
nn
n
n ttnf
tfttnc
tcttnb
tbttna
ta ∑∑∑∑∞
=
∞
=
∞
=
∞
=
−=−=−=−=0
00
00
00
0 !,
!,
!,
!
, dengan ( )( )0taa nn = , 00 ≠a , ( )( )0tbb n
n = , ( )( )0tcc nn = , ( )( )0tff n
n = .
Misalkan ( )ty solusi persamaan diferensial (3.1) dengan syarat awal
( ) ( ) 10'
00 , ytyyty == , maka :
0
001002
0001020
aycybf
y
fycybya−−
=
=++
Diferensialkan persamaan diferensial (3.1) di titik 0tt = , maka diperoleh :
( ) ( ) ( )
0
011011202113
1011011202130
aycycybybyafy
fycycybybyaya−−−−−=
=+++++
Langkah diferensiasi ini dilanjutkan terus menerus sampai langkah ke – n, sehingga diperoleh hubungan menurut formula Binomial Leibniz sebagai berikut:
INTEGRAL, Vol. 8 No. 2, Oktober 2003
85
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ]
( ) 1,
,
101
220
00
1
00
2
≥=+∑
+∑
+
=∑
+∑
+∑
−−+==
−++
=−
=
−+
==
−+
nfycybkn
yakn
ya
ataufyckn
ybkn
yakn
nknkknk
n
k
n
kknkn
ttnknk
n
k
knkn
k
n
k
knk
(3.3)
Dari relasi rekursif (3.3) , diperoleh solusi deret pangkat (3.2).
Contoh Tinjau PD Airy : 0'' =− tyy dengan syarat awal ( ) ( ) 10,00 ' == yy .
Perhatikan bahwa : ( ) ( ) ( ) ttctbtayy −===== ,0,1,1,0 10 , sehingga :
≠
==
0,0
0,1
kk
ak
,...2,1,0,0 =∀= kbk
≠
=−=
1,0
1,1
kk
ck
Ini memberikan : 00
00102 =
−−=
aycyb
y dan dari relasi rekursif (3.3) dengan 0=nf ,
nilai –nilai ,...,, 543 yyy dapat ditentukan dari hubungan rekursif :
( ) 01 112 =
+ −+ nn yc
ny atau 1,012 ≥=− −+ nnyy nn .
Untuk n = 1 : 00 303 =→=− yyy
Untuk n = 2 : 202 414 =→=− yyy
Untuk n = 3 : 003 525 =→=− yyy
Untuk n = 4 : 004 636 =→=− yyy
Untuk n = 5 : 5205 747 xyyy =→=−
Untuk n = 6 : 006 858 =→=− yyy
Untuk n = 7 : 007 969 =→=− yyy
Untuk n = 8 : 85208 10710 xxyyy =→=−
dan seterusnya. Ini berarti 0... 23398653 ======== +nn yyyyyyy dan
( )13...852...,,52,2 1374 −=== + nxxxxyxyy n .
Jadi solusi persamaan diferensial Airy adalah :
( ) ( )n
n
n ttny
ty 00 !
−= ∑∞
=
( )( ) ...
!1313..52
...!7
10!4
2 1374
++
−++++=+
ntnxxxttt
n
INTEGRAL, Vol. 8 No. 2, Oktober 2003
86
4. Kekonvergenan Solusi Deret PD Linier Homogen Orde Dua Dengan Koefisien Variabel
Tinjau persamaan diferensial linier homogen orde 2 dengan koefisien variabel:
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 0''' =++ tytctytbty
Misalkan ( )ty solusi persamaan diferensial di atas yang diekspansikan dalam deret
pangkat disekitar 00 =t sebagai berikut : ( ) n
n
n tny
ty ∑∞
=
=0 !
Tanpa mengurangi perumuman, misalkan ( ) n
n
n tnb
tb ∑∞
=
=0 !
dan ( ) n
n
n tnc
tc ∑∞
=
=0 !
konvergen untuk 1<t . Masalahnya bagaimana menunjukkan solusi deret pangkat
konvergen untuk 1<t .
Karena deret – deret untuk ( )tb dan ( )tc konvergen, maka koefisien-koefisiennya
terbatas. Jadi : ,...2,1,0;!
;!
=≤≤ nCnc
Bnb nn
untuk suatu B dan C konstanta positif.
Tinjau fungsi-fungsi berikut : ∑∞
=
=− 01 n
nBtt
Bdan
( )( )∑
∞
=
+=− 0
2 11 n
ntnCt
C untuk 1<t
Definisikan : !nBbn = dan ( )!1+= nCcn , maka diperoleh :
1. nn bnBb =≤ !
2. ( ) nn cnCnCc =+<≤ !1!
3. ∑∞
=
=− 0 !1 n
nn tnb
tB
4. ( ) ( ) ( ) ∑∑
∞
=
∞
=
=++
=− 00
2 !1
!11 n
nn
n
nn tnc
tnn
ct
C
Tinjau persamaan diferensial Cauchy-Euler :
( ) ( )( )
( ) ( ) ( ) 1'
02''' 0,0;0
11yYyYtY
tCtY
tBtY ===
−−
−−
Solusi yang dicari berbentuk : ( ) ( ) rttY −−= 1 , 1<t .
Perhatikan bahwa : ( ) ( ) 1' 1 −−−= rtrtY dan ( ) ( )( ) 2'' 11 −−−+= rtrrtY .
Jika ( ) ( ) ( )tYtYtY ''' ,, disubstitusikan ke persamaan diferensial Cauchy Euler di atas,
maka diperoleh : ( )( ) ( )( )
( ) 011
11
112
12 =−−
−−−
−−+ −−−−− rrr tt
Ctrt
Btrr
( ) ( )( ) 011 2 =−−+− −− CBrrrt r
INTEGRAL, Vol. 8 No. 2, Oktober 2003
87
Karena 1<t maka ( ) 01 2 ≠− −− rt , sehingga didapat : 0)1(2 =−−− CrBr . Akar
akarnya adalah : ( ) CBB
r 412
1
2
1 22,1 +−±
−= . Karena 21 rr ≠ maka solusi
umumnya : ( ) ( ) ( ) 21 11 21rr tttY −− −+−= αα , dengan 21,αα konstanta sebarang.
Dengan menggunakan syarat awal : ( ) ( ) 1'
0 0,0 yYyY == , kita dapat mencari 21,αα ,
sehingga diperoleh solusi ( )tY .
Tulislah : ( ) ∑∞
=
=0 !n
nn tny
tY dengan ( ) ( )0nn Yy = .
Dengan menggunakan (3.3), mengingat koefisien ''Y adalah 1, maka didapat :
( ) 1;00
12 ≥=+
− ∑
=−−++ nycyb
kn
yn
kknkknkn .
Perhatikan bahwa : jika ,0,0 10 ≥≥ yy maka nyn ∀≥ ,0 , karena 0>kb dan
kck ∀> 0
Akan ditunjukkan bahwa nyy nn ∀≤ , .
Ambil 1100 , yyyy == .
Maka 00102 ycyby −−= dan 20010001000102 yycybycybycyby =+≤+≤+=
Dengan menggunakan (3.3) dan mengingat ( ) 1=ta , maka :
Jadi nyy nn ∀≤ , .
Menurut uji banding ([3,4]), ( ) n
n
n tny
ty ∑∞
=
=0 !
konvergen untuk 1<t
5. Kekonvergenan Solusi Deret PD Linier Tak Homogen Orde Dua Dengan Koefisien Variabel
Tinjau persamaan diferensial linier tak homogen orde 2 dengan koefisien variabel :
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) )(''' tftytctytbty =++ (5.1)
Misalkan ( )ty solusi persamaan diferensial di atas yang diekspansikan dalam deret
pangkat disekitar 00 =t sebagai berikut :
( ) n
n
n tny
ty ∑∞
=
=0 !
( ) ( ) 2100
12 +−−+==
−−++ =+
≤+
= ∑∑ nknkknk
n
k
n
kknkknkn yycyb
kn
ycybkn
y
INTEGRAL, Vol. 8 No. 2, Oktober 2003
88
Tanpa mengurangi perumuman, misalkan ( ) n
n
n tnb
tb ∑∞
=
=0 !
, ( ) n
n
n tnc
tc ∑∞
=
=0 !
,
( ) n
n
n tnf
tf ∑∞
=
=0 !
masing-masing konvergen untuk 1<t . Masalahnya bagaimana
menunjukkan solusi deret pangkat diatas konvergen untuk 1<t .
Karena deret – deret untuk ( )tb , ( )tc , dan ( )tf konvergen, maka koefisien-koefisiennya terbatas. Jadi :
,...2,1,0,!
;!
;!
=≤≤≤ nFnf
Cnc
Bnb nnn
(5.2)
untuk suatu B , C , dan F konstanta – konstanta positif.
Ambil B , C , dan F , sehingga ( ) ( )
2
411 2 FCBBr
++−+−= merupakan
bilangan bulat positif. Hal ini dimungkinkan kerena B, C, dan F dapat diperbesar sehingga ketaksamaan (5.2) berlaku. Maka r salah satu akar dari persamaan :
0)()1( =+−−+ FCBrrr . Misalkan : ( ) ( ) rttY −−= 1 ; 1<t .
Perhatikan : ( ) ( ) 1' 1 −−−= rtrtY dan ( ) ( )( ) 2'' 11 −−−+= rtrrtY . Maka :
( ) ( )( )
( )
( )( )
2
2
212
2'''
)1(
)1()1(
)1(1
)1(1
)1)(1(
11
+
−−
−−−−−
−=
−−+−=
−−
−−−
−−+=
−−
−−
r
r
rrr
tF
CBrrrt
tt
Ctr
tB
trr
tYt
CtYt
BtY
Jadi )(tY memenuhi persamaan : ( ) ( )( )
( ) 22'''
)1(11 +−=
−−
−− rt
FtY
tC
tYt
BtY
Tulislah : ∑∞
=
=− 01 n
nBtt
B
( )( )∑
∞
=
+=− 0
2 11 n
ntnCt
C
( )( )∑
∞
=+
++=− 0
2 !1
1 n
nr t
nrnF
tF
Definisikan : !nBbn = , ( )!1+= nCcn , dan ( )!1++= rnFf n Maka diperoleh :
1. nn bnBb =≤ !
2. ( ) nn cnCnCc =+<≤ !1!
3. ( ) nn frnFnFf =++<≤ !1!
INTEGRAL, Vol. 8 No. 2, Oktober 2003
89
4. ∑∞
=
=− 0 !1 n
nn tnb
tB
5. ( ) ( ) ( ) ∑∑
∞
=
∞
=
=++
=− 00
2 !1
!11 n
nn
n
nn tnc
tnn
ct
C
6. ( ) ∑∑
∞
=
∞
=+
=++=− 00
2 !!)!1(
1 n
nn
n
nr
tnf
tnrnF
tF
Tulislah : ( ) ∑∞
=
=0 !n
nn tny
tY , dengan ( ) )0(nn Yy = .
Akan ditunjukkan bahwa nn yy ≤ , n∀ .
Ambil 1100 , yyyy == , maka 001002 ycybfy −−= dan
20010000100001002 yycybfycybfycybfy =++≤++≤++≤
Dengan menggunakan (3.3) dan mengingat ( ) 1=ta ,, maka :
( ) nknkknk
n
kn fycyb
kn
y =+
+ −−+
=+ ∑ 1
02
Jadi nyy nn ∀≤ , .
Menurut uji banding ([3,4]), ( ) n
n
n tny
ty ∑∞
=
=0 !
konvergen untuk 1<t .
6. K esimpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Untuk persamaan diferensial linier homogen orde dua dengan koefisien variabel :
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 0''' =++ tytctytbty , konvergensi solusi deret disekitar 0=t dibandingkan dengan solusi deret persamaan diferensial Cauchy-Euler :
( ) ( )( )
( ) ( ) ( ) 1'
02''' 0,0;0
11yYyYtY
tCtY
tBtY ===
−−
−−
dimana solusi berbentuk : ( ) ( ) rttY −−= 1 , 1<t .
2. Untuk persamaan diferensial linier tak homogen orde 2 dengan koefisien variabel :
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) )(''' tftytctytbty =++ , konvergensi solusi deret disekitar 0=t dibandingkan dengan solusi deret persamaan diferensial Cauchy-Euler :
( )
( ) 210
012
+−−+=
=−−++
=+
+≤
+
+≤
∑
∑
nknkknk
n
kn
n
kknkknknn
yycybkn
f
ycybkn
fy
INTEGRAL, Vol. 8 No. 2, Oktober 2003
90
( ) ( )( )
( )22
'''
)1(11 +−=
−−
−−
rtFtY
tCtY
tBtY
dengan r memenuhi persamaan : 0)()1( =+−−+ FCBrrr dan ( ) ( ) rttY −−= 1 ,
1<t .
7. Daftar Pustaka [1] Wiliam E. Boyce and Richard
DiPrima, “Elementary Differential Equation”, Seventh edition, John Wiley & Sons,Inc. , 2001.
[2] Carl B.Boyer and Uta C. Merzbach , “A History of Mathematics”, Second edition, John Wiley & Sons,Inc. , 1989.
[3] Robert G. Bartle & Donald R. Sherbert, “Introduction to Real
Analysis”, Second edition, John Wiley & Sons,Inc. , 1994.
[4] Goldberg, Richard R., “Methods of Real Analysis”, Second edition, John Wiley & Sons,Inc. , 1976.
[5] Michael Mezzino & Mark Pinsky, ”Leibniz’s Formula, Cauchy Majorants, and Linear Differential Equations “ , Mathematics Magazine , Vol 71. No. 5, Desember 1994.