34
I. PENDAHULUAN Kontrasepsi yang sangat efektif sekarang ini beberapa macam sudah tersedia di pasaran dan dapat dipilih sesuai dengan keinginan calon akseptor, namun tidak semua pemakai kontrasepsi dapat menemukan kontrasepsi yang ideal untuk dirinya. Kondisi saat ini, dengan adanya perubahan gaya hidup keluarga (life style) sering membuat hubungan seksual lebih tidak teratur sehingga kebutuhan kontrasepsi secara insidentil dengan indeks keamanan yang tinggi dan memungkinan pemakaian dalam berbagai situasi tanpa komplikasi. 1 Kelompok masyarakat seperti ini mungkin mengalami kesulitan untuk memakai pil yang harus diminum setiap hari untuk mencegah kehamilan sebagai akibat hubungan seksual yang sangat jarang dilakukan. Mereka mungkin juga mempunyai pengalaman buruk atau menderita komplikasi akibat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), kontrasepsi suntikan, atau sering tidak tertib menerapkan senggama terputus (coitus interuptus), sistem kaleder, kondom, spermisida sehingga upaya kontrasepsi yang dilakukan tidak adekuat. Untuk 1

KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHI

Citation preview

Page 1: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

I. PENDAHULUAN

Kontrasepsi yang sangat efektif sekarang ini beberapa macam sudah

tersedia di pasaran dan dapat dipilih sesuai dengan keinginan calon

akseptor, namun tidak semua pemakai kontrasepsi dapat menemukan

kontrasepsi yang ideal untuk dirinya. Kondisi saat ini, dengan adanya

perubahan gaya hidup keluarga (life style) sering membuat hubungan

seksual lebih tidak teratur sehingga kebutuhan kontrasepsi secara insidentil

dengan indeks keamanan yang tinggi dan memungkinan pemakaian dalam

berbagai situasi tanpa komplikasi.1

Kelompok masyarakat seperti ini mungkin mengalami kesulitan

untuk memakai pil yang harus diminum setiap hari untuk mencegah

kehamilan sebagai akibat hubungan seksual yang sangat jarang dilakukan.

Mereka mungkin juga mempunyai pengalaman buruk atau menderita

komplikasi akibat pemakaian Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR),

kontrasepsi suntikan, atau sering tidak tertib menerapkan senggama

terputus (coitus interuptus), sistem kaleder, kondom, spermisida sehingga

upaya kontrasepsi yang dilakukan tidak adekuat. Untuk mereka,

dibutuhkan pencegahan kehamilan yang dapat diberikan sesudah

terjadinya senggama.1

Pemakaian kontrasepsi sampai dengan saat ini tidak ada satupun

yang tanpa kegagalan, efek samping atau komplikasi. Apabila terjadi

kegagalan, komplikasi, maupun efek samping maka petugas kesehatanlah

yang dituntut untuk menangguanginya. Kejadian kegagalan pemakaian

kontrasepsi akan membuat masalah tersendiri, terutama bagi para petugas

kesehatan. Jumlah kegagalan diperkirakan akan bertambah banyak apabila

yang menggunakan kontrasepsi tradisional (seperti jamu dan cara-cara

tradisional lainnya) juga diperhitungkan selain kegagalan dari yang

menggunakan cara modern. Dampak dari kegagalan pemakaian

kontrasepsi ini akan mengakibatkan adanya kehamilan yang tidak

1

Page 2: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

diinginkan. Disamping itu kelompok unmetneed (pasangan usia subur

yang ingin mengontrol fertilitasnya, tetapi mereka tidak menggunakan

kontrasepsi) masih cukup tinggi yaitu 9,1 persen (SDKI 2007), sehingga

dimungkinkan terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Apabila kehamilan

tidak diinginkan tidak diterima atau tidak diinginkan maka selanjutnya

akan timbul upaya untuk melakukan abortus baik secara aman maupun

tidak aman. Diperkirakan sekitar 2/3 dari kehamilan yang tidak diinginkan

berakhir dengan abortus (pengguguran kandungan). Sejalan dengan

strategi “Making Pregnancy Safer” (MPS) perlu dilakukan upaya

pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan. Dimana kehamilan yang

tidak diinginkan dapat dicegah atau dikurangi seandainya pasangan

menggunakan kontrasepsi darurat.1

Kontrasepsi darurat yang dikenal dengan ”Morning after pill” atau

kontrasepsi pasca senggama akhir-akhir ini banyak dibicarakan orang.

Kontrasepsi darurat ini hanya dipakai untuk keadaan darurat yaitu apabila

senggama tanpa kontrasepsi atau cara kontrasepsi yang dipakai tidak

benar. Kontrasepsi pada umumnya dipakai sebelum senggama, sedangkan

kontrasepsi darurat dipakai sebagai cara darurat untuk mencegah

kehamilan setelah senggama.1

Kontrasepsi darurat atau kontrasepsi pasca senggama merupakan

pilihan metode kontrasepi yang dapat digunakan untuk mencegah

kehamilan beberapa hari setelah koitus sebelum ovum dihasilkan dari

ovarium dan sebelum sperma membuahi ovum.2

Fisiologi kehamilan baru akan terjadi sekitar 6-12 jam dalam

bentuk zigot yang terus berkembang dan siap melakukan “nidasi dalam

rahim setelah 4-5 hari. Tenggang waktu sekitar 4-5 hari inilah yang dapat

dipergunakan umtuk menghindari nidasi sehingga dapat dipergunakan

metode keluarga berencana darurat untuk menghindari kehamilan karena

hubungan seksual tidak terlindung. Untuk menghindari hamil dari

2

Page 3: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

hubungan seksual tanpa perlindungan di Belanda dan Amerika dengan

memberi pil. Oleh karena itu pemberian pil pada pagi hari setelah

hubungan seksual disebut ”morning after pill”.1,2

Kontrasepsi darurat juga dapat mencegah kehamilan yang tidak

diinginkan sebagai akibat kegagalan pemakaian kontrasepsi, sehingga

dapat mengurangi angka kegagalan pemakaian kontrasepsi. Indikasi dari

penggunaan kontrasepsi darurat antara lain adalah pemakaian kontrasepsi

tidak benar, salah hitung masa subur, kondom bocor, vaginal tablet tidak

larut, tidak pakai kontrasepsi dan kejadian perkosaan.1

II. DEFINISI

Kontrasepsi darurat didefinisikan sebagai penggunaan obat atau

alat setelah senggama yang tidak aman untuk mencegah kehamilan yang

tidak diinginkan. Kontrasepsi ini sering juga disebut “kontrasepsi

pascasenggama” atau “morning after pill”atau “morning after treatment”.

Sebutan kontrasepsi darurat menekankan bahwa cara KB ini lebih baik

dari pada tidak ada sama sekali namun tetap kurang efektif dibandingkan

dengan cara KB yang sudah ada. Kontrasepsi ini tidak boleh dipakai terus

menerus secara rutin.3,4

Kontrasepsi darurat atau dalam bahasa inggris disebut emergency

contraceptive pills adalah hormonal tingkat tinggi yang di minum untuk

mengontrol kehamilan sesaat setelah melakukan hubungan seks yang

beresiko.3

III. FISIOLOGI REPRODUKSI

Untuk terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan

ovum (konsepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi.5

Seorang wanita memiliki dua ovarium, satu disetiap sisi rahim.

Setiap bulan, salah satu ovarium akan mengeluarkan ovum dari folikel

ovarium kedalam tuba fallopi.5,6

3

Page 4: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

Pada waktu coitus jutaan spermatozoa ditumpahkan di forniks

vagina dan disekitar portio. Namun hanya beberapa ratus ribu spermatozoa

dapat terus ke kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus dapat

sampai kebagian ampula tuba dimana spermatozoa dapat memasuki ovum

yang telah siap untuk dibuahi. Hanya satu spermatozoa yang mempunyai

kemampuan (kapasitasi) untuk membuahi.5,6,7

Pembuahan ovum umumnya terjadi di ampula dari salah satu tuba

fallopi, segera setelah sperma dan ovum memasuki ampula. Namun

sebelum sperma dapat memasuki ovum, pertama-tama sperma harus

menembus berlapis-lapis sel granulose yang melekat disisi luar ovum dan

lalu berikatan dan menembus zona pelusida yang mengelilingi ovum itu

sendiri. Sekali sebuah sperma telah masuk ke dalam ovum oosit membelah

kembali untuk membentuk ovum matang ditambah mengeluarkan badan

polar kedua. Ovum yang matang itu masih membawa nukleusnya yang

mengandung 23 kromosom.5,6,7

Setelah pembuahan terjadi, ovum yang telah dibuahi akan

ditranspor melalui tuba fallopi ke dalam kavum uteri, dimana biasanya

memerlukan waktu 3-5 hari.5,6,7

Transport ovum terbuahi yang tertunda melalui tuba fallopi ini

memungkinkan terjadinya beberapa tahap pembelahan sel. Ovum yang

telah membelah tersebut disebut dengan blastokista. Blastokista ini

kemudian memasuki uterus. Setelah mencapai uterus, blastokista yang

sedang berkembang biasanya tetap tinggal di dalam kavum uteri selama 1

sampai 3 hari sebelum berimplantasi di endometrium. Jadi implantasi

biasanya terjadi kira-kira pada hari ke lima sampai hari ke tujuh setelah

ovulasi.7

Sekali implantasi terjadi, sel-sel trofoblas dan sel-sel yang

berdekatan lainnya (dari blastokista dan endometrium uterus)

4

Page 5: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

berproliferasi dengan cepat, membentuk plasenta dan berbagai membran

kehamilan.7

Gambar 1. Fisiologi reproduksi6

IV. JENIS KONTRASEPSI DARURAT

Ada 2 macam kontrasepsi darurat yaitu:4,6,7

1. Mekanik

Satu-satunya kontrasepsi darurat mekanik adalah IUD yang

mengandung tembaga (misalnya: CuT 380A). Jika dipasang dalam

waktu “kurang dari 7 hari” setelah senggama, cara ini mampu

mencegah kehamilan. Dan selanjutnya dapat dipakai terus untuk

mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya, atau sesuai waktu yang

dikehendaki. 6,8

Sebagai kontrasepsi darurat, AKDR-Cu terutama mencegah

pembuahan dengan menyebabkan perubahan kimia yang akan merusak

sperma dan sel telur sebelum bertemu. WHO merekomendasikan

AKDR-Cu sebagai kontrasepsi darurat, dipasangkan dalam waktu lima

hari pasca senggama, >99% efektif mencegah kehamilan. IUD

merupakan kontrasepsi darurat yang sangat aman, dimana resiko

infeksi, ekspulsi atau perforasi sangat rendah. Satu-satunya situasi

5

Page 6: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

dimana AKDR-Cu tidak boleh digunakan sebagai kontrasepsi darurat

jika seorang wanita telah hamil.6,8

Gambar2. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

2. Medik

Paling sedikit ada 5 cara pemberian kondar yang telah diteliti secara

luas. Masing-masing bersifat hormonal dan saat ini diterapkan secara

oral. Sekalipun pemberian pervaginal dalam tahap penelitian, namun

kepustakaan yang telah dipublikasikan masih terbatas pada pemberian

peroral. Lima cara tersebut adalah : Pil KB Kombinasi (mis:

Microgynon), Pil Progestin (mis: Postinor-2), Pil Estrogen (mis:

Premarin, Mifepriston (mis: RU-486), Danazol (mis Danocrine).6,8,9

Cara kerja kontrasepsi ini dengan cara merubah endometrium sehingga

tidak memungkinkan implantasi hasil pembuahan, mencegah ovulasi/

menunda ovulasi dan mengganggu pergerakan sel telur (tuba fallopi).6,8

WHO merekomendasikan levonogestrel pada penggunaan pil

kontrasepsi darurat. Metode progestogen-only ini sebaiknya digunakan

sebagai single dose (1,5 mg) dalam waktu lima hari (120 jam) dari

senggama tanpa pelindung. Alternatif lain, seorang wanita dapat

6

Page 7: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

menggunakan levanogestrel dalam dua dosis (0,75 mg tiap 12 jam). Pil

kontrasepsi darurat levonorgestrel mencegah kehamilan dengan cara

mencegah atau menunda ovulasi. Pil ini juga bekerja mencegah

fertilisasi dari sel telur melalui kerja mukus serviks atau kemampuan

dari sperma untuk mengikat sel telur. Levonorgestrel tidak efektif

ketika proses implantasi telah dimulai, dan tidak akan menyebabkan

aborsi. Laporan dari 9 studi yang terdiri dari 10.500 wanita yang telah

direkomendasikan WHO menggunakan levonorgestrel, sekitar 52-94%

efektif mencegah kehamilan. Levonorgestrel lebih efektif jika

digunakan lebih cepat setelah koitus. Levonorgestrel sangat aman dan

tidak menyebabkan abortus, efek samping sangat jarang dan umumnya

ringan.9,10

Cara pemberian

- Pil kombinasi: 2x4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama,

(dosis pertama 1x4 tablet diulang 1x4 tablet 12 jam kemudian

setelah dosis pertama).6,8,9

Gambar 3. Pil Kombinasi

7

Page 8: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

Gambar 4. Pil Kombinasi dosis rendah

- Pil Progestin: 2x1 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama (dosis

pertama 1 tablet, diulang 1 tablet kedua 12 jam sesudah tablet

pertama).6,8,9

Gambar 5. Salah satu contoh pil progestin

8

Page 9: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

- Pil Estrogen: 2x10mg dalam waktu 3 hari pasca senggama selama 5

hari

Gambar 6. Pil Estrogen

- Mifepristone: 1x600 mg dalam waktu 3 hari psca senggama

Gambar 7. Mifepristone

- Pil Danazol: 2x4 tablet dalam waktu 3 hari pasca senggama, (dosis

pertama 1x4 tablet diulang 1x4 tablet 12 jam kemudian setelah

dosis pertama).6,8,9

9

Page 10: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

Gambar 8. Danazol 100 mg

Jenis-jenis kontrasepsi darurat sebagai berikut9

No Cara Merek dagang Dosis Waktu pemberian

I Mekanik

AKDR-Cu

Copper T

Multiload

Nova T

Satu kali

pemasangan

Dalam waktu 7

hari pasca

senggama

II Medik

Pil Kombinasi

Dosis tinggi

Microgynon 50

Ovral

Neogynon

Nordiol

Eugynon

2x2 tablet Dalam waktu 5

hari

pascasenggama,

dosis kedua 12

jam kemudian

Dosis rendah Microgynon 30

Mikrodiol

Nordette

2x4 tablet Dalam waktu 5

hari

pascasenggama,

dosis kedua 12

jam kemudian

Progestin Postinor-2 2x1 tablet Dalam waktu 5

hari

pascasenggama,

dosis kedua 12

jam kemudian

10

Page 11: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

Estrogen Lynoral

Premarin

Progynova

2,5 mg/dosis

0,625 mg/dosis

10 mg/dosis

Dalam waktu 5

hari

pascasenggama

2x1 dosis selama

5 hari

Mifepriston RU-486 1x600 mg Dalam waktu 5

hari

pascasenggama

Danazol Danocrine

Azol

2x4 tablet Dalam waktu 5

hari

pascasenggama,

dosis kedua 12

jam kemudian

V. CARA KERJA KONTRASEPSI DARURAT

Waktu pemberian hormon atau insersi IUD/AKDR harus sudah

dilakukan dalam waktu kurang dari 72 jam setelah melakukan

hubungan.10,11,12

1. Cara kerja kontrasepsi darurat dengan insersi IUD/AKDR

Sampai sekarang mekanisme kerja IUD/AKDR belum diketahui

dengan pasti. Kini pendapat yang terbanyak ialah bahwa IUD/AKDR

dalam cavum uteri menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang

disertai dengan sebukan leukosit yang dapat menghancurkan

blastokista atau sperma. Pada pemeriksaan cairan uterus pada pemakai

AKDR seringkali dijumpai pula sel-sel makrofag (fagosit) yang

mengandung spermatozoa.10,11,12

Selain itu, pada pemakai IUD/AKDR ditemukan sifat-sifat dan isi

cairan uterus mengalami perubahan-perubahan yang menyebabkan

blastokista tidak dapat hidup dalam uterus, walaupun sebelumnya

11

Page 12: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

terjadi nidasi. Penyelidik-penyelidik lain menemukan sering adanya

kontraksi uterus pada pemakai IUD/AKDR, yang dapat menghalangi

nidasi. Diduga ini disebabkan oleh meningkatnya kadar prostaglandin

dalam uterus pada wanita tersebut.10,11,12

Pada IUD/AKDR bioaktif mekanisme kerjanya selain

menimbulkan peradangan seperti pada AKDR biasa, juga oleh karena

ion logam atau bahan lain yang melarut dari AKDR mempunyai

pengaruh terhadap sperma. Ion logam yang dilepaskan tersebut akan

menyebabkan gerakan spermatozoa terganggu dan mengurangi

kemampuannya untuk melakukan konsepsi.10,11,12

Menurut penyelidikan, ion logam yang paling efektif ialah ion

logam tembaga (Cu). Ion logam Cu dengan konsentrasi 2,5 x 10 mol/L

bersifat blastosidal. Sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi bersifat

embriotoksik sehingga kehamilan tidak terjadi. Pengaruh IUD/AKDR

bioaktif akan semakin berkurang seiring dengan berkurangnya

konsentrasi logam di dalamnya.10,11,12

2. Cara kerja kontrasepsi darurat hormonal

Kontrasepsi darurat hormonal dalam hal ini pil-pil hormonal terdiri

atas komponen estrogen dan komponen progesteron, atau salah satu dari

komponen itu. Walaupun banyak hal masih belum terang, namun yang

jelas ialah bahwa hormon steroid sintetik dalam metabolismenya sangat

berbeda dari hormon steroid yang dikeluarkan oleh ovarium. Umumnya

dapat dikatakan bahwa komponen estrogen dalam pil dengan jalan

menekan seksresi FSH menghalangi maturasi folikel dan ovarium. Karena

pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada, tidak daat terjadi pengeluaran

LH. Di tengah-tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada

peningkatan kadar LH menyebabkan ovulasi terganggu. Pengaruh

komponen progesteron dalam pil kombinasi memperkuat khasiat estrogen

untuk mencegah ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi dapat

pula mempercepat perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi

12

Page 13: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

dalam endometrium dari ovum yang sudah dibuahi. Sedangkan

progestagen sendiri dalam dosis yang tinggi dapat menghambat ovulasi,

akan tetapi tidak dalam dosis rendah.10,12

Selanjutnya, progestagen mempunyai khasiat sebagai berikut:3,10,12

1. Lendir serviks uteri menjadi lebih kental, sehingga menghalangi

penetrasi spermatozoa untuk masuk ke dalam uterus.

2. Kapasitasi sperma untuk memasuki ovum terganggu.

3. Beberapa progestagen tertentu mempunyai efek antiestrogenik

terhadap endometrium, sehingga menyulitkan implantasi ovum yang

telah dibuahi.

VI. EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI DARURAT

Efek samping kontrasepsi darurat hormonal disebabkan komponen

estrogen dan derivatnya menyebabkan keluhan atau penyulit seperti terasa

mual, muntah-muntah, payudara tegang dan nyeri, dan menoragia

(perdarahan menstruasi yang banyak). Keluhan ini terjadi pada jam atau

hari pertama memakai kontrasepsi darurat hormonal yang dapat diatasi

dengan memberikan obat anti muntah.3,9,10,12

Saat ini belum ada penelitian yang membuktikan terjadinya

trombosis seperti stroke atau emboli paru pada pemakaian kontrasepsi

darurat. Tetapi sebaliknya, tidak juga ada penelitian yang membuktikan

keamanannya 100%. Hanya saja, selama ini belum pernah ada kasus yang

dilaporkan setelah pemakaian kontrasepsi darurat, jadi pilihan ini termasuk

aman. Efek samping yang timbul akibat pemakaian kontrasepsi darurat

jenis pil hormonal adalah mual dan muntah. Hal ini dapat diatasi dengan

pemberian anti mual dan anti muntah sebelum meminum pil atau memilih

pil yang hanya mengandung progesterone saja. Efek samping lainnya

adalah bercak-bercak darah (spotting atau haid yang datang seminggu

lebih cepat atau seminggu lebih lambat pada bulan berikutnya).6

13

Page 14: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

VII. ANGKA KEBERHASILAN PENGGUNAAN KONDAR

Bila tidak mendapatkan haid pada bulan berikutnya setelah

pemakaian kontrasepsi darurat, sebaiknya anda curiga terjadi kehamilan

dan segera ke dokter untuk membuktikannya. Walaupun angka

keberhasilan kontrasepsi darurat dalam mencegah kehamilan tinggi,

sangatlah tidak dianjurkan untuk memakai kontrasepsi ini jangka waktu

yang lama. Bila anda menginginkan hubungan seksual yang aman, maka

pilihan terbaik adalah penggunaan metode kontrasepsi lainnya yang sudah

tersedia saat ini.6

VIII. KESIMPULAN

Kontrasepsi memberikan harapan baru untuk menurunkan kejadian

kehamilan yang tidak dikehendaki sehingga secara langsung menurunkan

permintaan menggugurkan kandungan. Dalam jangka waktu kurang dari 72 jam

kontrasepsi darurat hormonal efektif bertindak sebagai alat untuk menghindari

kehamilan. Sedangkan insersi AKDR/IUD sebaiknya dilakukan bila hubungan

seks tanpa proteksi berlangsung lebih dari 72 jam (3 hari) tetapi kurang dari 7

hari. Cara kerja kontrasepsi hormonal terutama untuk menghindari konsepsi,

14

Page 15: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

sedangkan insersi IUD/AKDR terutama untuk menghindari nidasi disamping

menghalangi konsepsi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Affandi B. Tingkat Penerimaan Kontrasepsi Darurat Dua Tablet di

Indonesia. [cited 2010]. Available:http//www.scribed.com

2. Manuaba C. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi Kedua. Jakarta:

ECG;2009. hal 247-8

15

Page 16: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

3. Pinem S. Kesehatan Reproduksi & Kontrasepsi. Trans Info media; 2009.hal

218

4. Gemzell K, Berger C, Lalitkumar PGL. Emergency Contraception

Mechanism of Action. Departement of woman’s and children’s Health

Division of Obstetrics and Gynecology. Karolinska University Hospital.2012

5. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Edisi keempat. 2009. Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.hal 115

6. Guyton A. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC;2008.

Hal 1081-2

7. Tahir AM. Kontrasepsi Darurat. Divisi FER FK Unhas.[cited 2010].

Available:http//www.med.unhas.ac.id

8. Affandi B. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Edisi ketiga. 2011.

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. Hal U-60

9. Emergency Contraception. World Health Organization Media Centre. 2012

10. International Consortium for Emergency Contraception. Mechanism of

action. How do levonorgestrel-only emergency contraceptive pills (LNG

ECPs) prevent pregnancy?. International Federation of Gynecology &

Obstetrics (FIGO). New York 2012.

11. Hanafiah TM. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim.[cited 2005].

Available:http//www.repository.usu.ac.id

12. Winkjosastro H. Kontrasepsi. Ilmu kandungan. Edisi Kedua. 2007. Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta. Hal 534-5

16

Page 17: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI REFERATFAKULTAS KEDOKTERAN Desember 2014UNIVERSITAS HASANUDDIN

KONTRASEPSI DARURAT

17

Page 18: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

OLEH:

A. Rusdi Apriadi Rusman

C 111 07 059

PEMBIMBING:dr. Andi Reaina Lala

SUPERVISOR:Dr. dr. H. Nusratuddin Abdullah , Sp.OG(K), MARS

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKBAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2014

18

Page 19: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :

Nama : A. Rusdi Apriadi Rusman

NIM : C 111 07 059

Judul Referat : Kontrasepsi Darurat

telah menyelesaikan referat dalam rangka tugas kepanitraan klinik pada bagian

Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Makassar, Desember 2014

Supervisor Pembimbing

Dr. dr. H. Nusratuddin Abdullah , Sp.OG(K), MARS dr. Andi Reaina Lala

Mengetahui,

Koordinator Pendidikan Mahasiswa

Bagian Obstetri dan Ginekologi

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

dr. Sharvianty Arifuddin, Sp.OG (K)

ii 19

Page 20: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

SURAT KETERANGAN PEMBACAAN REFERAT

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :

Nama : A.Rusdi Apriadi Rusman

NIM : C 111 07 059

telah membacakan referat dengan judul “KONTRASEPSI DARURAT”

Hari/Tanggal : Jumat/ Desember 2014

Tempat :

Konsulen/Pembimbing : Dr. dr. H. Nusratuddin Abdullah , Sp.OG(K), MARS : dr. Andi Reaina Lala

Nilai :

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Makassar, Desember 2014

Supervisor Pembimbing

Dr. dr. H. Nusratuddin Abdullah , Sp.OG(K), MARS dr. Andi Reaina Lala

Mengetahui,

Koordinator Pendidikan Mahasiswa

Bagian Obstetri dan Ginekologi

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

dr. Sharvianty Arifuddin, Sp.OG (K)

iii 20

Page 21: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

SURAT KETERANGAN PEMBACAAN REFERAT ................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR HADIR PEMBACAAN .................................................................. v

..........................................................................................................................

I. PENDAHULUAN............................................................................ 1

II. DEFENISI ........................................................................................ 3

III. FISIOLOGI REPRODUKSI ........................................................... 3

IV. JENIS KONTRASEPSI DARURAT .............................................. 5

V. CARA KERJA KONTRASEPSI DARURAT ................................ 11

VI. EFEK SAMPING PENGGUNAAN KONTRASEPSI DARURAT 13

VII. ANGKA KEBERHASILAN PENGGUNAAN KONDAR ............ 14

VIII. KESIMPULAN ................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA

iv

21

Page 22: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

DAFTAR HADIR PEMBACAAN REFERAT

Nama : A. Rusdi Apriadi Rusman

NIM : C 111 07 059

Hari/Tanggal : Jumat/ December 2014

Tempat :

No

.Nama NIM Minggu Paraf

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

22

Page 23: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

20

No

.Nama NIM Minggu Paraf

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Makassar, Desember 2014

Supervisor Pembimbing

Dr. dr. H. Nusratuddin Abdullah , Sp.OG(K), MARS dr. Andi Reaina Lala

v

23

Page 24: KONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI DARURAT ADHIKONTRASEPSI

24