Upload
spmbstan
View
2.116
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
5/25/2011
Diklat Fungsional Penilai 1
MAJDI ALI
KONTRAK
Suatu perbuatan dengan mana satu pihak atau
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang
atau lebih.(Pasal 1313 KUH Perdata)
Suatu perjanjian antara dua orang atau lebih
yang menciptakan kewajiban untuk berbuat
atau tidak berbuat suatu hal yang khusus
(Black‟s Law Dictionary)
2
Pengadaan (Procurement)
All those activities undertaken by a client seeking to
bring about the construction or refurbishment of a
building.
Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan
pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan
APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara
swakelola maupun oleh penyedia barang/jasa;
3
METODE PENGADAAN
Traditional procurement (sometimes termed conventional procurement)
A method which became standard practice in the building industry for 150 years following
the emergence of the general contracting firm and the establishment of independent client
consultants. The main feature is that the design process is separate from construction, and
full documentation is required before the contractor can be invited to tender for carrying out
the work.
Design and build procurement (Rancang bangun)
A method where the contractor is responsible for undertaking both the design and the
construction of the work in return for a lump sum price. There are variants on this option
depending on the degree to which initial design is included in the client‟s requirements.
Management procurement
A method where overall design is the responsibility of the client‟s consultants, and the
contractor is responsible both for defining packages of work and then for managing the
carrying out of this work through separate trades or works contracts.
4
JENIS KONTRAK
Lump sum contracts – where the contract sum is determined before construction work is started.
The contractor undertakes a defined amount of work in return for an agreed sum. Contracts „with quantities‟ are priced
on the basis of drawings and a firm bill of quantities. Contracts „without quantities‟ are priced on the basis of drawings
and another document — usually a specification or work schedules.
Measurement contracts – where the contract sum is not finalised until after completion, but is assessed on
remeasurement to a previously agreed basis.
This type of contract can arise because the work which the contractor undertakes cannot for good reason be measured
accurately before tenders are invited. Design will be reasonably complete and an accurate picture of the quality
required will be available to the tenderer. Probably the contract of this type with least risk to the client is that based on
drawings and approximate quantities. Measurement contracts can also be based on drawings and a schedule of rates or
prices. A variant of this is the measured term contract under which individual works can be initiated by instructions as
part of a programme of work, and priced according to rates related to the categories of work likely to form part of the
programme.
Cost reimbursement contracts – where the sum is arrived at on the basis of prime (actual) costs of labour, plant
and materials, to which there is added an amount to cover overheads and profit.
Sometimes referred to as a „cost-plus‟ or a „prime cost‟ contract; the amount or fee added to cover overheads and profit
can be a fixed sum, a percentage, or on some other reimbursement basis. Where the full extent of the work is not
known or cannot be designed pre-tender, this is a relatively high risk option for the client and only generally
acceptable where the circumstances preclude other alternatives or where a partnering ethos is established.
5
TRADITIONAL
Bagan Organisasi TRADISIONAL/KONVENSIONAL
6
Keterangan :
: Pengguna Jasa
: Konsultan Perencana / Pengawas
: Penyedia Jasa Umum
: Sub Penyedia Jasa
5/25/2011
Diklat Fungsional Penilai 2
JENIS KONTRAK
Package deal or turnkey contract – where the client settles on a complete package,
usually to some standard specification from a commercial firm.
Such arrangements sometimes result in a specially drafted contract, but they will usually be
based on the provider‟s standard terms.
Design and build contracts – where project documents will be written with the
contractor’s design obligations relating to the whole of the works in mind.
These contracts differ fundamentally from traditional „work and materials‟ contracts in that
they expressly provide for contractor‟s design obligations. The wording used in contracts
which require a material level of design input from the contractor is often the same as in
those which are used for a „develop and construct‟ approach.
Contractor’s design for specific elements only
Strictly, these are not design and build contracts, but traditional „work and materials‟
contracts which include for limited design provision relating to an identified portion of the
work.
7
Design and build Bagan Organisasi Rancang Bangun
Keterangan :
: Pengguna Jasa
: Perencana / Pengawas
: Penyedia Jasa Rancang Bangun
: Sub Penyedia Jasa
8
Management
Management contracts – where the management contractor undertakes to manage the carrying out
of the work through works contractors, who are contractually accountable to him.
The contract will usually include both a pre-construction phase and the construction phase.
Documentation will start with project drawings, a project specification and a cost plan, and this
information will allow the transmutation into documents on which competitive tenders can be obtained
for the work packages. The management contractor is responsible for the administration and operation
of the works contractors.
Construction Management – where the construction manager undertakes to manage the carrying
out of the work through trade contractors but the client is involved in the directing of the project, and
the contracts with the trade contractors are directly with him.
The construction management appointment will be for the services as defined in that document.
Although the trades contracts are arranged and administered by the construction manager, contractually
they are the client‟s risk. Obviously the construction management appointment and the trade contract
for each package must be compatible.
Design – manage – construct
This and other variants of management procurement exist but such contracts are invariably on the basis
of specially drafted forms to suit the particular situations.
9
JENIS KONTRAK Matters which might influence choice
The nature of the project
The scope of the works
Measure of control by the client
Accountability
Appointment of a contractor
Certainty of final cost
Start and completion times
Restrictions
Changes during construction
Assessment of risks
Building relationships with the supply chain
10
Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
usaha/kegiatan sebagai penyedia barang/jasa;
Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk
menyediakan barang/jasa;
Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan, dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama
perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana;
Secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak;
Sebagai wajib pajak sudah memenuhi kewajiban perpajakan tahun
terakhir, dibuktikan dengan melampirkan fotokopi bukti tanda terima
penyampaian Surat Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) tahun
terakhir, dan fotokopi Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29;
11
CONTRACTOR REQUIREMENT
Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir pernah memper-oleh
pekerjaan menyediakan barang/jasa baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali penyedia
barang/jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan, dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam pengadaan barang/jasa;
Tidak masuk dalam daftar hitam;
Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos;
Khusus untuk penyedia barang/jasa orang perseorangan persyaratannya
sama dengan di atas kecuali huruf f.
12
CONTRACTOR REQUIREMENT
5/25/2011
Diklat Fungsional Penilai 3
CONTRACTOR SELECTION
Reputation
Resource
Workload and Availability
Price
13
SELECTION PROCEDURE
Open Tendering
Selective Tendering
Contract Negotiation
14
TENDER
Pelelangan umum adalah metoda pemilihan penyedia barang/jasa yang
dilakukan secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media
massa dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga
masyarakat luas dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi
dapat mengikutinya.
Dalam hal jumlah penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan
diyakini terbatas yaitu untuk pekerjaan yang kompleks, maka pemilihan
penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan metoda pelelangan terbatas
dan diumumkan secara luas melalui media massa dan papan pengumuman
resmi dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang telah diyakini
mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya
yang memenuhi kualifikasi.
15
Dalam hal metoda pelelangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak
efisien dari segi biaya pelelangan, maka pemilihan penyedia barang/jasa dapat
dilakukan dengan metoda pemilihan langsung, yaitu pemilihan penyedia
barang/jasa yang dilakukan dengan membandingkan sebanyak-banyaknya
penawaran, sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawaran dari penyedia barang/jasa
yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis maupun
biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan pengumuman resmi untuk
penerangan umum dan bila memungkinkan melalui internet
Dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus, pemilihan penyedia barang/jasa
dapat dilakukan dengan cara penunjukan langsung terhadap 1 (satu) penyedia
barang/jasa dengan cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya
sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan.
16
TENDER ……
CONTRACT DOCUMENT
Articles of Agrements
Conditions of Contract
Drawing
Specifications
Bill of Quantities
Schedules of Rates
(Pasal 29 Kepres 80/2003)
17
ASPEK PERHITUNGAN
BIAYA
Fixed lump sum price :
Jumlah harga pasti dan tetap dimana volume pekerjaan
tercantum dalam kontrak tidak boleh diukur ulang
suatu jumlah harga pasti dan tetap, semua resiko
ditanggung Penyedia Jasa sepanjang gambar dan
spesifikasi tidak berubah
Harga tetap selama tidak ada perintah perubahan. Resiko
bagi Pengguna Jasa kecil, namun bagi Penyedia Jasa
besar.
Contoh :
Volume Kontrak 1.000 m3, bila diukur ulang 1100 m3,
yang dibayar tetap 1000 m3 bukan 1100 m3.
Diperintahkan pengurangan 200 m3, yang dibayar 1.000 -
200 =800 m3 dan bukan 1100 - 200 = 900 m3.
18
5/25/2011
Diklat Fungsional Penilai 4
ASPEK PERHITUNGAN BIAYA
Unit Price/Harga Satuan :
Volume pekerjaan dalam kontrak baru merupakan perkiraan
(bukan volume pasti)
Volume pekerjaan yang sesungguhnya dilaksanakan, akan
diukur ulang bersama
Penyelesaian pekerjaan berdasarkan harga satuan yang pasti
dan tetap dengan volume pekerjaan berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas pekerjaan yang benar-benar
dilaksanakan.
Tidak ada resiko kelebihan membayar bagi Pengguna Jasa,
tapi juga tidak ada windfall profit bagi Penyedia Jasa. Perlu
pengawasan seksama.
19
ASPEK PERHITUNGAN
BIAYA
Biaya Tanpa Jasa
Biaya Ditambah Jasa
Biaya Ditambah Jasa Pasti
20
ASPEK PERHITUNGAN JASA
Yang dibayar hanya biaya, tanpa ada imbalan jasa
Pekerjaan sosial (tempat ibadat, panti asuhan)
Masih bisa dapat laba dari efisiensi
21
ASPEK PERHITUNGAN JASA BIAYA TANPA JASA
Yang dibayarkan selain biaya juga imbalan jasa
Prosentase jasa biasanya 10% atas biaya (tidak ada batasan biaya)
Tidak ada rangsangan efisiensi >>penggunaan bahan/peralatan cenderung boros karena tak ada batasan biaya
Makin tinggi biaya - makin tinggi jasa
22
ASPEK PERHITUNGAN JASA
Biaya Tambah Jasa (Cost Plus Fee)
Hampir sama dengan Cost Plus Fee, hanya fee-nya sudah pasti dan tetap
Sedikit lebih baik dari Cost Plus Fee, tapi tetap tak ada kepastian mengenai biaya.
Penyedia Jasa tidak memiliki rangsangan untuk menaikkan biaya, karena kenaikan biaya tidak menambah jasa (fee)
23
ASPEK PERHITUNGAN JASA
Biaya ditambah jasa pasti (Cost Plus Fixed Fee) KONTRAK
Berdasarkan Bentuk Imbalan
Lump sump
Harga satuan
Gabungan lump sum dan harga satuan
Terima jadi (turn key)
Persentase
Berdasarkan Jangka Waktu Pelaksanaan
Tahun tunggal
Tahun jamak
Berdasarkan jumlah pengguna
Kontrak pengadaan tunggal
Kontrak pengadaan bersama 24
5/25/2011
Diklat Fungsional Penilai 5
KEPRES NO. 80 TAHUN
2003
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
Etika Pengadaan
Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggungjawab untuk mencapai sasaran pengadaan barang.
Bekerja secara profesional dan mandiri atas dasar kejujuran, menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan barang dan mencegah terjadinya penyimpangan.
Tidak saling mempengaruhi baik langsung atau tidak langsung, mencegah terjadinya persaingan yg tidak sehat.
Menerima dan bertanggungjawab atas segala keputusan sesuai kesepakatan para pihak
Mencegah dan menghindari terjadinya “conflic of interest”
Mencegah dan menghindari terjadinya kebocoran dan pemborosan keuangan negara
Menghindari terjadinya penyalahgunaan wewenang yang dapat merugikan negara
Tidak menerima, tdk menawarkan, tidak menjanjikan untuk menerima dan atau memberi imbalan untuk dan kepada siapapun yang patut diduga berkaitan dengan pelaksanaan pengadaan barang
Prinsip Dasar Pengadaan
Efisien, harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas utk mencapai sasaran yg ditetapkan dalam waktu yg sesingkat-singkatynya dan dpt dipertanggungjawabkan.
Efektif, harus sesuai dengan kebutuhan yg telah ditetapkan dan dpt memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai sasaran yang ditetapkan.
Terbuka dan bersaing, harus terbuka bagi semua penyedia barang yg memenuhi persyaratan yg dilakukan melalui persaingan yg sehat diantara para penyedia barang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
Transparan, semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang yang dituangkan dalam dokumen pemilihan, sifatnya harus terbuka bagi semua penyedia barang yang berminat dan bagi masyarakat luas pada umumnya.
Adil/tidak diskriminatif, memperlakukan sama bagi semua calon penyedia barang dan tidak mengarah utk memberi keuntungan kpd pihak-pihak tertentu dengan dan atau alasan apapun
Akuntabel, harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan atau manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan kpd masyarakat
• dikontrakkan
kepada pihak
ketiga
(penyedia
barang/jasa)
• dilaksanakan
sendiri secara
swakelola Pekerjaan
dilaksanakan
dengan cara
PENGADAAN
Swakelola
Dilaksanakan oleh:
Pengguna barang/jasa
Instansi pemerintah lain
Kelompok masyarakat/LSM
Pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri.
8 Kriteria Swakelola 1. pekerjaan yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia instansi pemerintah yang bersangkutan dan sesuai dengan fungsi dan tugas pokok pengguna barang/jasa; dan/atau
3. pekerjaan tersebut dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak diminati oleh penyedia barang/jasa; dan/atau
2. pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi masyarakat setempat; dan/atau
4. pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa akan menanggung resiko yang besar; dan/atau
5/25/2011
Diklat Fungsional Penilai 6
8 Kriteria Swakelola 7. pekerjaan khusus yang bersifat
pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di laboratorium, pengembangan sistem tertentu dan penelitian oleh perguruan tinggi/lembaga ilmiah pemerintah;
5. penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya, atau penyuluhan; dan/atau
6. pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) yang bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metoda kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa; dan/atau
8. pekerjaan yang bersifat rahasia bagi instansi pengguna barang/jasa yang bersangkutan.
Penyedia
barang/jasa
1. badan usaha
2. perorangan
Pekerjaan :
1. Barang
2. Jasa pemborongan
atau jasa lainnya
3. Jasa konsultan
Kontrak kpd
Pihak Ketiga
Siklus Pengadaan
Merencanakan
Pengadaan
1
Membentuk
Panitia
2
Menetapkan
Sistem
Pengadaan
3
Melaksanakan
Pengadaan
Menyusun
kontrak
Menyusun
Jadual
Pengadaan
Menyusun
Owners’
Estimate
Menyusun
Dokumen
Pengadaan
4
5
6
7
8
Melaksanakan
Kontrak 9
Sistem Pengadaan :
Metode
pemilihan
penyedia
barang/jasa
1. Metode
penyampaian
dokumen
penawaran
2.
Metode
evaluasi
penawaran
3. Jenis
Kontrak 4.
Metode Pemilihan Penyedia Barang
1. Penunjukan Langsung
Adalah metode pemilihan dengan cara menunjuk langsung kepada satu rekanan /
penyedia barang untuk
a. pengadaan BMN yang berskala kecil yang nilainya sampai dengan Rp.50.000.000,-
b. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut pertahanan dan keamanan
negara
c. Penanganan darurat untuk pertahanan negara, keamanan dan keselamatan
masyarakat yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda, atau harus dilakukan segera,
termasuk penanganan darurat akibat bencana alam.
2. Pemilihan Langsung
Pengadaan BMN yang nilainya sampai dengan Rp.100.000.000,-
3. Pelelangan Terbatas
Pengadaan BMN yang nilainya di atas Rp.100.000.000,- yang diyakini jumlah
penyedia yang melaksanakannya terbatas.
4. Pelelangan Umum
Pengadaan BMN yang nilainya di atas Rp.100.000.000,- dengan cara memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua Penyedia Barang di seluruh penjuru
tanah air
Cara Penunjukan/Pemilihan
1. Penunjukan Langsung Penunjukan dan penetapan Penyedia dilakukan dengan cara menunjuk langsung dan
melakukan negosiasi harga yang disepakati sehinggga memperoleh harga yang wajar,
menguntungkan negara dan dapat dipertanggungjawabkan
2. Pemilihan Langsung Pemilihan dilakukan diantara sekurang-kurangnya tiga penyedia barang, sehingga
mendapatkan harga yang wajar, menguntungkan negara, serta dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Pelelangan Umum Pemilihan dilakukan dengan cara pelelangan secara luas melalui pengumuman resmi,
media cetak/elektronik dengan memberi kesempatan kepada semua penyedia yang
berminat dan dipilih diantara sekurang-kurangnya tiga penyedia barang yang memenuhi
persyaratan kualifikasi yang ditetapkan panitia pengadaan
4. Pelelangan Terbatas Pemilihan dilakukan dengan cara pelelangan dengan mengundang para penyedia
barang yang diyakini mampu, dan diumumkan pada papan pengumuman resmi, media
cetak/elektronik , dipilih diantara sekuran-kurangnya tiga penyedia barang yang memenuhi persyaratan kualifikasi yang ditetapkan panitia pengadaan.
5/25/2011
Diklat Fungsional Penilai 7
Sistem Gugur
Sistem Nilai (Merit Point System)
Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
(Economic Life Cycle Cost)
37
Evaluasi Adminstrasi
Evaluasi Teknis
Evaluasi Harga
Evaluasi harga hanya dilakukan terhadap penawaran yang
dinyatakan lulus/memenuhi persyaratan administrasi dan
teknis;
Berdasarkan hasil evaluasi harga, panitia/pejabat pengadaan
membuat daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan
harga penawaran terendah dan mengusulkan penawar
terendah sebagai calon pemenang.
38
Evaluasi Adminstrasi
Evaluasi Teknis dan Harga
a. Sistem nilai menggunakan pendekatan/metode
kuantitatif, yaitu dengan memberikan nilai angka
terhadap unsur-unsur teknis dan harga yang dinilai
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam dokumen
pengadaan;
b. Evaluasi teknis dan harga dilakukan terhadap
penawaran-penawaran yang dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi, dengan memberikan
penilaian (skor) terhadap unsur-unsur teknis dan/atau
harga penawaran (lihat contoh);
c. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, panitia/pejabat
pengadaan membuat daftar urutan penawaran, yang
dimulai dari urutan penawaran yang memiliki nilai
tertinggi
39 40
No. Unsur Penilaian Nilai Bobot Penawar "A" Penawar "B" Penawar "C"
1Harga alat (setelah
dievaluasi)50 50 45 44
2 Harga suku cadang 10 7 4 5
3 Disain teknis dan kinerja 15 11 14 15
4 Waktu penyerahan 5 3 3 5
5 Pelayanan pasca jual 10 6 7 8
6 Standardisasi 10 6 8 8
Total 100 83 81 85
Peringkat II III I
Evaluasi penawaran dengan sistem penilaian biaya selama umur ekonomis khususnya dilakukan untuk pengadaan barang/peralatan yang memperhitungkan faktor-faktor: umur ekonomis, harga, biaya operasi dan pemeliharaan, dalam jangka waktu operasi tertentu.
Evaluasi Administrasi
Evaluasi Teknis dan Harga
Sistem ELCC digunakan khusus untuk mengevaluasi pengadaan barang yang komplek dengan memperhitungkan perkiraan biaya operasi dan pemeliharaan serta nilai sisa selama umur ekonomis barang tsb.
Diterapkan terhadap penawaran yang memenuhi syarat adminsitrasi
Unsur teknis dan harga yang dinilai telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan
Unsur harga tsb dikonversikan kedalam mata uang tunggal berdasarkan perhitungan professional
Berdasarkan hasil evaluasi tsb, panitia pengadaan membuat daftar urutan, dimulai dari harga eavaluasi terendah
Biaya yang dihitung dalam evaluasi, kecuali harga yang terkoreksi, tidak dimasukkan dalam harga kontrak.
41 42
Dalam Juta-an Rupiah
No. Unsur Penilaian Penawar "A" Penawar "B"
1
Harga Penawaran (setelah
koreksi aritmatik) 300 250
2 Biaya Operasional (8 Tahun) 250 200
3 Biaya Pemeliharaan (8 tahun) 240 300
4 Nilai Sisa ( - ) 30 25
Biaya Selama Umur
Ekonomis 760 725
Peringkat Tanpa Preferensi
Harga II I
5
Preferensi Komponen Dalam
Negeri 37,5
Total Harga Evaluasi 760 762,5Peringkat Dengan Preferensi
Harga I II
Catatan : Umur Ekonomis alat 8 tahun
5/25/2011
Diklat Fungsional Penilai 8
Matur nuwun.......