4
LO 1 KONTRAINDIKASI PERAWATAN Bila saluran akar gigi tanpa pulpa dengan daerah radiolusen terhalang oleh akar berkurva/bengkok, akar berliku-liku, dentin sekunder, batu pulpa yang tidak dapat diambil atau dihindari, kanal yang mengapur atau sebagian mengapur, gigi malformasi, atau suatu instrumen yang patah. Pada kasus semacam itu, bila tidak mungkin melakukan instrumentasi pada saluran akar, atau mengisinya paling tidak 3 sampai 4 mm ke arah apikal, prognosisnya adalah jelek. Bila terdapat perkembangan apeks akar yang tidak lengkap dengan matinya pulpa. Pada kasus semacam ini saluran akar sukar atau tidak mungkin diisi secara memuaskan, tidak saja karena divergensi saluran pada waktu mendekati apeks, tetapi juga karena rembesan basah yang terus-menerus. Apeksifikasi harus dicoba dan jika suatu penghentian apikal jaringan sementoid keras telah berkembang, saluran akar harus diobturasi. Pada pasien dengan penyakit sistemik parah (tidak terkontrol) seperti diabetes aktif, sifilis, tuberkulosis, dan anemia berat. Gigi yang terinfeksi disertai dengan refraksi tidak mudah bereaksi terhadap perawatan. Perbaikan jaringan periapikal dapat tertunda atau tidak terjadi karena kekuatan untuk perbaikan berkurang.

kontraindikasi perawatan saluran akar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kontraindikasi perawatan saluran akar dan anatomi saluran akar gigi molar atas

Citation preview

Page 1: kontraindikasi perawatan saluran akar

LO 1 KONTRAINDIKASI PERAWATAN

Bila saluran akar gigi tanpa pulpa dengan daerah radiolusen terhalang oleh akar

berkurva/bengkok, akar berliku-liku, dentin sekunder, batu pulpa yang tidak dapat

diambil atau dihindari, kanal yang mengapur atau sebagian mengapur, gigi malformasi,

atau suatu instrumen yang patah. Pada kasus semacam itu, bila tidak mungkin melakukan

instrumentasi pada saluran akar, atau mengisinya paling tidak 3 sampai 4 mm ke arah

apikal, prognosisnya adalah jelek.

Bila terdapat perkembangan apeks akar yang tidak lengkap dengan matinya pulpa. Pada

kasus semacam ini saluran akar sukar atau tidak mungkin diisi secara memuaskan, tidak

saja karena divergensi saluran pada waktu mendekati apeks, tetapi juga karena rembesan

basah yang terus-menerus. Apeksifikasi harus dicoba dan jika suatu penghentian apikal

jaringan sementoid keras telah berkembang, saluran akar harus diobturasi.

Pada pasien dengan penyakit sistemik parah (tidak terkontrol) seperti diabetes aktif,

sifilis, tuberkulosis, dan anemia berat. Gigi yang terinfeksi disertai dengan refraksi tidak

mudah bereaksi terhadap perawatan. Perbaikan jaringan periapikal dapat tertunda atau

tidak terjadi karena kekuatan untuk perbaikan berkurang.

Page 2: kontraindikasi perawatan saluran akar

LO 2 ANATOMI MOLAR RAHANG ATAS

MOLAR PERTAMA RAHANG ATAS

Kamar pupla gigi molar pertama rahang atas adalah yang terbesar pada lengkung gigi,

dengan empat tanduk pulpa : mesiobukal, distobukal, mesiopalatal, dan distopalatal. Susunan

keempat tanduk pulpa memberikan atap pulpa bentuk jajar genjang pada potongan melintang.

Keempat dinding yang membentuk atap bertemu ke arah dasar dimana dinding palatal hampir

hilang, jadi dasar kamar pulpa mempunyai bentuk segitiga pada potongan melintang.

Orifis saliran akar terletak pada ketiga sudut dasar. Orifis palatal adalah yang terbesar,

berbentuk bulat atau oval yang dapat dengan mudah dimasuki untuk eksplorasi. Orifis

mesiobukal terletak di bawah kuspa mesiobukal, panjang ke arah bukopalatal, dan mungkin

mempunyai penurunan pada ujung palatal dimana mungkin terdapat orifis saluran keempat.

Orifis distobukal terletak agak distal dan palatal dari orifis mesiobukal dan dapat dimasuki dari

Page 3: kontraindikasi perawatan saluran akar

mesial untuk dieksplorasi. Dasar kamar pulpa terdapat pada sepertiga sevikal akar, dan atap

terdapat pada sepertiga servikal mahkota. Gigi molar pertama rahang atas mempunyai tiga akar

dan biasanya saluran akar terletak disebelah palatal, mesiobukal, dan distobukal.

Outline gigi molar pertama rahang atas berbentuk segitiga dengan dasar segitiga berada

pada sisi mesial yang selanjutnya di teruskan ke sisi distobukal.

MOLAR KEDUA RAHANG ATAS

Kamar pulpa gigi molar kedua rahang atas sama dengan kamar pulpa gigi molar pertama

rahang atas, kecuali ke arah mesiodistal yang lebih sempit. Karena dimensinya yang lebih

sempit, atap kamar pulpa lebih jajaran genjang pada potongan melintang, dan saluran mesiobukal

dan distobukal lebih berdekatan.

Outline gigi molar kedua rahang atas pada dasarnya sama seperti gigi molar pertama

rahang atas dengan variasi yang dipengaruhi oleh struktur anatomi.