18
UNIV. UDAYANA FAK. TEKNIK PS. ARSITEKTUR MAHASISWA : Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P NIM 1004205015 NO LBR : Error! Bookmark not defined. JUMLAH LEMBAR : CLUSTER : 4B DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap TAHUN AJARAN : 2013 MATA KULIAH : STUDIO P. ARSITEKTUR 5 PEMBAHASAN STUDI ALTERNATIF (PROSES) KONSEP SUB STRUKTUR BANGUNAN Analisis : SUB STRUKTUR Tanah pada site merupakan tanah berpasir dan pada jangka panjang akan timbul masalah penurunan tanah Tanah keras terdapat pada kedalaman ± meter Tanah labil dan relatif sulit untuk dipadatkan Dibutuhkan sistem sub struktur yang sesuai dengan tuntutan kegiatan, serta kuat dan kokoh dalam menerima beban, baik beban mati maupun beban hidup sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelaku kegiatan dalam beraktivitas. Kuat dan kokoh dalam menerima beban merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pemilihan sistem sub struktur. Beban yang ditimbulkan (beban sendiri dan lainnya) didistribusikan secara merata melalui titik- titik pondasi kemudian disalurkan ke pondasi tiang pancang/bor pile. Aktivitas pemancangan dapat mengganggu lingkungan disekitarnya. Beberapa pertimbangan sub struktur : Substruktur yang digunakan kuat dan kokoh sehingga bisa menerima beban dari struktur lainnya Distribusi beban harus merata sehingga keamanan bangunan bisa dioptimalkan Daya dukung tanah harus diperhatikan. Tanah pada site kategori tanah organik sehingga pertimbangan pondasi harus diperhatikan Substruktur yang dipakai biasanya menggunakan tiang pancang dan pondasi tapak sehingga dapat menerima beban dengan stabil di kondisi tanah pasir TUJUAN Menentukan sub struktur yang akan digunakan dalam rancangan DASAR PERTIMBANGAN 1. Kestabilan atau keadaan tanah 2. Jenis bangunan 3. Kekuatan dan keamanan bangunan 4. Praktis dalam pelaksanaan 5. Efisien dan efektif FAKTOR PENENTU 1. Kondisi geologi pada tapak 2. Jumlah lantai bangunan 3. Jenis teknik pelaksanaan pekerjaan 4. Bentuk massa

KONSEP STRUKTUR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Konsep Struktur pada Bangunan Tinggi

Citation preview

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

PEMBAHASAN STUDI ALTERNATIF (PROSES)

KONSEP SUB STRUKTUR BANGUNAN

Analisis :

SUB STRUKTUR

Tanah pada site merupakan tanah berpasir dan pada jangka panjang akan timbul masalah penurunan tanah

Tanah keras terdapat pada kedalaman ± meter

Tanah labil dan relatif sulit untuk dipadatkan

Dibutuhkan sistem sub struktur yang sesuai dengan tuntutan kegiatan, serta kuat dan kokoh dalam menerima

beban, baik beban mati maupun beban hidup sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelaku

kegiatan dalam beraktivitas.

Kuat dan kokoh dalam menerima beban merupakan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pemilihan sistem

sub struktur. Beban yang ditimbulkan (beban sendiri dan lainnya) didistribusikan secara merata melalui titik-

titik pondasi kemudian disalurkan ke pondasi tiang pancang/bor pile.

Aktivitas pemancangan dapat mengganggu lingkungan disekitarnya.

Beberapa pertimbangan sub – struktur :

Substruktur yang digunakan kuat dan kokoh sehingga bisa menerima beban dari struktur lainnya

Distribusi beban harus merata sehingga keamanan bangunan bisa dioptimalkan

Daya dukung tanah harus diperhatikan. Tanah pada site kategori tanah organik sehingga pertimbangan

pondasi harus diperhatikan

Substruktur yang dipakai biasanya menggunakan tiang pancang dan pondasi tapak sehingga dapat menerima

beban dengan stabil di kondisi tanah pasir

TUJUAN

Menentukan sub struktur yang akan digunakan

dalam rancangan

DASAR PERTIMBANGAN

1. Kestabilan atau keadaan tanah

2. Jenis bangunan

3. Kekuatan dan keamanan bangunan

4. Praktis dalam pelaksanaan

5. Efisien dan efektif

FAKTOR PENENTU

1. Kondisi geologi pada tapak

2. Jumlah lantai bangunan

3. Jenis teknik pelaksanaan pekerjaan

4. Bentuk massa

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

STUDI ALTERNATIF (PROSES)

PONDASI TELAPAK

ALTERNATIF 1

Kondisi atau karakteristik tanah labil, sehingga kemungkinan tanah akan merosot

jika menggunakan galian pondasi seperti diatas.

PONDASI TIANG PANCANG

ALTERNATIF 2

Tipe galian ini dapat memperlambat jatuhnya pasir (cocok digunakan pada tanah

site yang berpasir)

Pondasi telapak

Pondasi dipasang dibawah kolom-kolom utama pendukung bangunan yang

menerima seluruh beban bangunan.Pondasi telapak mempunyai kedalaman

1,50 – 4,00 m. Tanah digali dalam hanya dibawah kolom-kolom portal

pendukung utama bangunan, sedang dibawah balok sloof cukup digali sampai

kedalaman 0,60 - 0,80 m.

Pondasi tiang pancang

Tiang kolom

sebagai penumpu

bangunan

Pile caps sebagai

pemerata beban dari

tiang kolom ke

seluruh tiang

pancang

Tiang pancang

sebagai sub

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

STUDI ALTERNATIF (PROSES) KESIMPULAN

PONDASI TIANG BOR

Pondasi dapat menahan beban bila penumpu sampai menancap pada tanah keras

Cocok digunakan pada jenis tanah yang mempunyai kedalaman tanah

keras yang dalam

Diameter tiang dapat disesuaikan dengan beban yang diatasnya besar

diameter fleksibel.

1. Pada mall pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang dengan

pertimbangan bagian mall hanya berlantai 5 sehingga penanganan beban masih

bisa difasilitasi oleh tiang pancang

2. Pada bagian yang menjulang ( High Rise ) yaitu pada bagian apartment

menggunakan pondasi tiang bor karena daya beban dari arah vertikal sangat

besar guna menghindari penurunan tanah pasir

3. Pada pengerjaan basement substruktur terpilih dikombinasikan dengan

penggunaan retaining wall yaitu dengan pemasangan pile beruntun untuk

membentuk guideline basement

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

PEMBAHASAN STUDI ALTERNATIF (PROSES)

KONSEP SUPER STRUKTUR

BANGUNAN

Analisis :

Dapat menyalurkan beban ke sub – struktur dengan baik

Dapat menahan beban vertical maupun horizontal

Beberapa pertimbangan sub – struktur :

Sistem super struktur harus bisa mewadahi dan melindungi aktivitas pada bagian dalam bangunan.

Struktur harus memenuhi segi keamanan, fleksibel, nyaman saat mewadahi aktifitas.

TUJUAN

Menentukan super struktur yang akan

digunakan dalam rancangan

DASAR PERTIMBANGAN

1. Kestabilan atau keadaan tanah

2. Jenis bangunan

3. Kekuatan dan keamanan bangunan

4. Praktis dalam pelaksanaan

5. Efisien dan efektif

FAKTOR PENENTU

1. Kondisi geologi pada tapak

2. Jumlah lantai bangunan

3. Jenis teknik pelaksanaan pekerjaan

4. Bentuk massa

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

STUDI ALTERNATIF (PROSES)

STRUKTUR RANGKA

Kelebihan :

Penataan kolom mudah dan dapat mengikuti grid pada sub – struktur

Penataan kolom dapat memberikan fleksibilitas penggunaan tembok pada

lantai – lantai berikutnya

Bentang yang di sesuaikan dengan diameter kolom

Kekurangan :

Kolom yang besar kadang mengganggu estetika bila tidak di olah secara

mendetail

ILUSTRASI

STRUKTUR DINDING PEMIKUL

Kelebihan :

Penataan kolom utama mudah

Bentang yang di sesuaikan dengan lebar dan panjang pada kolom dinding

pemikul

Kolom tidak terlihat ( dapat disamarkan dengan tembok )

Kekurangan :

Bila rancangan memiliki lantai tipikal baik digunakan namun bila adanya

perubahan dalam bentuk denah maka harus ada penyesuaian ulang agar dinding

pemikul tidak mengganggu estetika

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

STUDI ALTERNATIF (PROSES) KESIMPULAN

STRUKTUR PEMBALOKKAN

Pada basement jenis pembalokan yang digunakan adalah flat slab, merupakan

system pembalokan yang pelatnya di buat sedikit lebih tebal agar mendapatkan

pengakuan yang optimal, sedangkan pada lantai berikutnya terhitung dari lantai

dasar digunakan system pembalokan konvensional.

Dasar pertimbangan flatslab pada basement :

1. Basement sebagai lantai penerima beban gravitasi

2. Flatslab konstruksi yang dapat menahan beban vertical bangunan dengan

dibantu dengan penebalan plat lantai sehingga beban merata kebawah

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

PEMBAHASAN STUDI ALTERNATIF (PROSES)

KONSEP UPPER STRUKTUR

BANGUNAN

Analisis :

Mall membutuhkan sisi yang atraktif untuk menarik minat pengunjung.

Pada bagian high rise yaitu apartment tidak terlalu membutuhkan atraktif karena lantai atas difungsikan.

Beberapa pertimbangan upper – struktur :

Upper struktur dapat melindungi civitas didalamnya

Dapat memberikan estetika sebagai unsur atraktif pada bangunan

TUJUAN

Menentukan upper struktur yang akan

digunakan dalam rancangan

DASAR PERTIMBANGAN

1. Kestabilan atau keadaan tanah

2. Jenis bangunan

3. Kekuatan dan keamanan bangunan

4. Praktis dalam pelaksanaan

5. Efisien dan efektif

FAKTOR PENENTU

1. Kondisi geologi pada tapak

2. Jumlah lantai bangunan

3. Jenis teknik pelaksanaan pekerjaan

4. Bentuk massa

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

STUDI ALTERNATIF (PROSES)

Pada Upper Structure untuk mengoptimalkan estetika upper structure yang

digunakan pada rancangan mempertimbangkan konsep penampilan bangunan.

RANGKA RUANG

Kelebihan :

Fleksibel dalam pembuatan bentuk.

Bisa didesain sedemikian rupa agar menciptakan estetika bentuk.

Kekurangan :

Relatif sulit diterapkan pada bangunan tinggi

ILUSTRASI

STRUKTUR MEMBRAN

Kelebihan :

Bahan yang ringan namun tetap bisa melindungi aktivitas di bawahnya

Memiliki estetika tersendiri dalam pembentukannya

Bisa dijadikan seni yang atraktif

Kekurangan :

Relatif sulit diterapkan pada bangunan tinggi

ILUSTRASI

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

STUDI ALTERNATIF (PROSES) KESIMPULAN

STRUKTUR PLAT BAJA

Kelebihan :

Mudah diterapkan pada bangunan tinggi

Ruang bagian atas struktur baja ini dapat difungsikan

Kekurangan :

Bila tidak dibarengi dengan penataan lebih lanjut, estetika pada struktur ini lebih

minim dari 2 alternatif diatas.

Alternatif 2 dan 3 terpilih, atas dasar beberapa pertimbangan seperti :

1. Mall yang butuh fasad yang atraktif sehingga menarik minat pengunjung.

2. Apartment yang memprioritaskan diharapkan melindung aktivitas yang ada

didalamnya.

Dari pertimbangan di atas maka dipilih dua jenis upper struktur yang akan dipilih

diterapkan pada mall dan apartmentnya :

1. Pada mall ditentukan dengan pemilihan struktur tenda sebagai upper strukturnya

dengan pertimbangan menarik perhatian pengunjung pada mall

2. Pada apartment ditentukan dengan pemilihan struktur plat baja agar lantai paling

atas tetap dapat di fungsikan

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

PEMBAHASAN STUDI ALTERNATIF (PROSES)

KONSEP SISTEM STRUKTUR DAN

MODUL STRUKTUR

ANALISA:

1. Gedung rancangan merupakan bangunan tinggi

2. Pemerataan beban perlu dilakukan

3. Pada mall perencanaan system struktur berkisar sampai 5 lantai

4. Apartment direncanakan system struktur untuk ±25 lantai

5. Bentang antara mall dan apartment kemungkinan akan berbeda

KONSEP SISTEM STRUKTUR DAN MODUL STRUKTUR

Modul struktur merupakan system struktur yang terintegrasi untuk meratakan pembebanan pada suatu bangunan.

Dasar pertimbangan pada pemilihan konsep system struktur dan modul struktur :

Mall membutuhkan bentuk yang atraktif ( Kemungkinan berbentuk dinamis )

Apartment memiliki ketinggian lantai hingga 25 lantai

TUJUAN

Menentukan system struktur dan modul

struktur yang akan digunakan dalam rancangan

DASAR PERTIMBANGAN

1. Kestabilan atau keadaan tanah

2. Jenis bangunan

3. Kekuatan dan keamanan bangunan

4. Praktis dalam pelaksanaan

5. Efisien dan efektif

FAKTOR PENENTU

1. Kondisi geologi pada tapak

2. Jumlah lantai bangunan

3. Jenis teknik pelaksanaan pekerjaan

4. Bentuk massa

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

STUDI ALTERNATIF (PROSES)

STRUKTUR RANGKA

Struktur kerangka atau skeleton terdiri atas komposisi dari kolom – kolom dan

balok – balok. Kolom sebagai unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban dan

gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horizontal yang berfungsi

sebagai pemegang dan media pembagian beban dan gaya ke kolom. Kedua unsur

ini harus tahan terhadap tekuk dan lentur. Hasil dari substrukturnya akan

menghasilkan pola grid.

Kelebihan :

Baik untuk bangunan high rise

Pengolahan grid dapat dilakukan dengan mudah

Kekurangan :

Bila tidak ada pengolahan dengan baik maka fasad bangunan akan kaku

STRUKTUR RANGKA RUANG

Sistem rangka ruang dikembangkan dari sistem struktur rangka batang dengan

penambahan rangka batang kearah tiga dimensinya (gambar 4.21). Struktur rangka

ruang adalah komposisi dari batang-batang yang masing-masing berdiri sendiri,

memikul gaya tekan atau gaya tarik yang sentris dan dikaitkan satu sama lain

dengan sistem tiga dimensi atau ruang.

Kelebihan :

Fleksibilitas dalam pendesainan bentuk

Bisa dipadukan dengan system grid

Kekurangan :

Tidak cocok diterapkan untuk system bangunan high rise

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

KESIMPULAN

Dari pertimbangan kedua alternative diatas dan pencocokan dari kebutuhan system

dari kedua fungsi mall yang membutuhkan fasad yang atraktif sedangkan

apartment yang membutuhkan struktur untuk high rise maka untuk pemilihan

system dan modul kedua alternatif diatas digunakan menjadi 1 namun dengan

mencocokan antara bangunan yang memakai struktur rangka maupun rangka

ruang.

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

PEMBAHASAN STUDI ALTERNATIF (PROSES)

KONSEP CORE (INTI BANGUNAN)

Analisis :

- Dibutuhkannya system inti bangunan yang sesuai dengan tuntutan kegiatan

- Perlunya pemilihan Bentuk Inti Bangunan

- Perlunya mengatur Tata Letak Inti Bangunan

Sistem inti bangunan yang sesuai dengan tuntutan kegiatan, yaitu :

Dinding penduduk sejajar(parallel bearing walls)

Sistem ini terdiri dari unsur-unsur bidang vertikal yang dipratekan oleh berat sendiri, sehingga menyerap gaya

aksi lateral secara efisien. Sistem dinding sejajar ini terutama digunakan untuk bangunan apartemen yang tidak

memerlukan ruang bebas yang luas dan sistem –sistem mekanisnya tidak memerlukan struktur inti.

Inti dan dinding pendukung fasade(core and facade bearing walls)

Unsur bidang vertikal membentuk dinding luar yang mengelilingi sebuah struktur inti. Hal ini memungkinkan

ruang interior yang terbuka. Yang bergantung pada kemampuan bentangan dari struktur lantai. Inti ini memuat

sistem-sistem transportasi meakanis vertikal serta menambah kekakuan bangunan.

TUJUAN

Menentukan system inti bangunan yang akan digunakan

pada bangunan ini yang disesuaikan dengan konsep dasar

dan tema

DASAR PERTIMBANGAN

1.Sistem Transportasi Vertikal

2.Sirkulasi Bangunan

FAKTOR PENENTU

1. Kondisi geologi Site

2. Kondisi topografi pada tapak.

3. Jumlah Lantai Bangunan

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

ANALISIS

Pemilihan Bentuk Inti Bangunan bangunan gedung mall dan apartemen ini,

yaitu:

1. Inti pada bangunan bentuk lingkaran

Menara berbentuk lingkaran biasanya digunakan pada fungsi hunian

(apartement dan hotel) dengan koridor berada disekeliling inti bangunan

sebagai akses ke unit-unit hunian

2. Inti pada bangunan dengan bentuk memanjang

Bangunan dengan bentuk memanjang biasanya digunakan untuk

fungsi hotel,apartemen atau perkantoran.

3. Inti pada bangunan dengan bentuk silang

Bangunan dengan bentuk ‘silang’ dan Y,T,H atau V, merupakan variasi

dari bangunan bentuk memanjang.Bentuk Ini dimaksudkan untuk

mendapatkan luas lantai tipikal yang cukup luas tetapi bangunan tetap

padat memanfaatkan pencahayaan alamiah

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

STUDI ALTERNATIF (PROSES) KESIMPULAN

Sistem inti bangunan digunakan 2 sistem inti bangunan:

1 Dinding penduduk sejajar(parallel bearing walls)

Sistem ini menyerap gaya aksi lateral secara efisien dan dari tekanan angin

mengangkat diterapkan pada permukaan atap.

Dasar Konstruksi : Sebuah dinding bantalan harus selalu memiliki double top "piring", yang

terdiri dari dua panjang horizontal yang memberikan kekuatan dan kekakuan yang

diperlukan untuk beban (dari atas) yang diterapkan antara dinding kancing.

Beban pada Bearing Wall : dinding bantalan mendukung balok lantai atau anggota framing

atap yang tegak lurus terhadap dinding bantalan. Dinding juga dapat mendukung

terkonsentrasi ("titik") beban dari balok. Dalam hal ini, dua atau bahkan tiga kali lipat

dinding kancing mungkin diperlukan di bawah balok mana yang disandangnya di dinding.

2. Inti dan dinding pendukung fasade(core and facade bearing walls)

Unsur bidang vertikal membentuk dinding luar yang mengelilingi sebuah struktur inti.

Sistem ini memuat sistem-sistem transportasi meakanis vertikal serta menambah

kekakuan bangunan.

System parallel bearing walls dan core and façade bearing walls yang

digunakan pada bangunan mall dan apartemen ini digunakan pada bangunan

komersial dan bangunan tinggi serta juga disesuaikan dengan konsep dan

tema bangunan yang akan dibuat.

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

PEMBAHASAN STUDI ALTERNATIF (PROSES)

KONSEP CORE (INTI BANGUNAN)

Analisis :

- Perlunya pemilihan material yang akan diterapkan pada struktur sesuai dengan keadaan toporafi tapak

- Membuat struktur yang memberikan kesan keamanan

- Dapat menjamin keselamatan penghuninya

- Mempengaruhi tampilan estetika

Adapun jenis material struktur yang akan diterapkan pada bangunan apartement dan mall ini ada 2 yaitu :

Material Beton adalah suatu bahan material yang terbuat dari beton dan baja tulangan. Kombinasi dari kedua

material tersebut menghasilkan bahan bangunan yang mempunyai sifat-sifat yang baik dari masing-masing bahan

bangunan tersebut

Material baja merupakan bahan structural yang paling efisien. Penggunaan baja sebagai bahan struktur utama

dimulai pada akhir abad kesembilan belas ketika metode pengolahan baja yang murah dikembangkan dengan skala yang luas.

TUJUAN

Menentukan system inti bangunan yang akan digunakan

pada bangunan ini yang disesuaikan dengan konsep dasar

dan tema

DASAR PERTIMBANGAN

1. Menentukan kualitas struktur

2. Mempertegas penggunaan material

3. Menentukan nilai Estetika.

FAKTOR PENENTU

1. Kondisi iklim pada tapak

2. Jenis bangunan

3. Bentuk bangunan

4. Tampilan bangunan

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

ANALISIS

Adapun pemilihan material struktur yang akan diterapkan pada bangunan apartement

dan mall ini adalah :

1. Material Beton

- Beton mempunyai kapasitas tekan yang tinggi

- Kekuatan tekan beton yang digunakan untuk perencanaan ditentukan

berdasarkan kekuatan tekan beton pada umur 28 hari

- kekuatan tekan beton yang umum digunakan dalam perencanaan berkisar

antara 20 – 40 MPa

- mempunyai kekuatan tarik yang rendah, hanya berkisar antara 8% sampai

15% dari kekuatan tekannya.

- Matrial-material penyusun beton

Semen : bahan pengikat hidolik

Agregat campuran : bahan batu-batuan yang netral, dan merupakan

bentuk sebagian dari beton (sepeti : pasir, kerikil, batu-pecah, basalt)

Air

Bahan kimia tambahan yang di tambahkan kedalam spesi-beton untuk

mengubah sifat beton yang dihasilkan (seperti: accelerator, retarder)

2. Material Baja

- Bahan structural yang paling efisien

- Memliki sifat struktur yang baik

- mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan

tarik maupun tekan

- Sifat mekanis baja structural yang digunakan dalam

perencanaan harus memenuhi persyaratan minimum yang

diberikan pada tabel sifat mekanis baja.

- Tegangan leleh untuk perencanaan (f y) tidak boleh diambil

melebihi nilai yang diberikan.

- Tegangan putus untuk perencanaan (fu) tidak boleh diambil

melebihi nilai yang diberikan

Berikut merupakan table sifat mekanis baja

[Type text]

UNIV. UDAYANA

FAK. TEKNIK

PS. ARSITEKTUR

MAHASISWA :

Ni Putu Ratih Pradnyaswari A.P

NIM

1004205015

NO LBR : Error!

Bookmark not defined.

JUMLAH LEMBAR :

JML LBR :

CLUSTER : 4B

DOSEN PEMBIMBING : SEMESTER : Genap

TAHUN AJARAN : 2013

SEMESTER : Ganjil

MATA KULIAH :

STUDIO P. ARSITEKTUR 5

STUDIO ARSITEKTUR

STUDI ALTERNATIF (PROSES) KESIMPULAN

Adapun gambaran contoh gambaran kolom beton dan kolom baja :

Bahan-bahan ini diaplikasikan pada struktur sesuai dengan kebutuhan dan

beban yang diterima baik horizontal maupun vertical.

Kolom Beton Kolom Baja kombinasi