8
Menyusun laporan penelitian Lazimnya laporan penelitian akan terdiri dari beberapa bab yaitu: pendahuluan, konsep teoritis, metode penelitian, hasil penelitian, kesimpulan, diskusi, dan saran. Berikut beberapa isi laporan penelitian tersebut. 1. a. Pendahuluan Pendahuluan ini diletakan pada bagian pertama atau bab pertama dalam laporan penelitian. Dalam bagian ini terdapat beberapa sub bab yaitu, latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Secara singkat latar belakang merupakan rasionalitas (alasan ilmiah)sebuah penelitian dilakukan. Alasan ilmiah yang dimaksud adalah alasan tentang adanya kesenjangan antara fakta dan keinginan atau kondisi yang seharusnya. (metode penelitian ilmu sosial, Muhammad Idrus, hal 206) Di dalam latar belakang masalah kita dapat menulis : Petunjuk fakta bahwa ada suatu masalah “tertentu” yang layak untuk diteliti. Dalam hal ini tugas penulis ialah membuat review terhadap bacaan-bacaan yang membuat fakta- fakta penting yang yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Mengaitkan antara fakta dengan fakta. Misalnya fakta I tentang adanya penyimpangan sosial. Fakta II tentang adanya kenakalan remaja . Maka tugas penulis ialah membuat review bacaan yang memuat fakta adanya hubungan antara fakta I dengan fakta II. Bila penelitian lebih dari dua variabel, peneliti mengetengahkan fakta ke II. Penulis harus menampilkan bahwa dilokasi tempat dia meneliti itu memang ada masalah, maksudnya ada fakta yang menarik untuk diteliti. Menampilkan dugaan sementara mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. (Metode Penelitian Sosial, Y.Slamet, hal 170) Perumusan masalah Berdasarkan pada latar belakang tersebut kemudian dapat dirumuskan masalah penelitian. Terdapat perbedaan tentang rumusan masalah, kajian kuantitatif dan kualitatif , yaitu kualitatif biasanya digunakan istilah fokus penelitian. Masalah bukan hanya berarti sempit yaitu sebagai suatu kerumpangan antara Das Sollen dan Das Sein, tetapi masalah harus dilihat sebagai suatu segi dari kehidupan yang menonjol yang menimbulkan bahan pertanyaan yang menarik untuk diteliti. Hal-hal keberhasilan, kemenonjolan dan lain-lain yang positif bisa dijadikan bahan penelitian dan dilihat sebagai masalah (dalam arti luas yang menarik untuk diteliti). Secara teknis (walaupun tidak ada aturan umumnya) untuk dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, atau pernyataan Dirumuskan dengan padat dan jelas Sekaligus merupakan petunjuk tentang cara pengumpulan data guna menjawab masalah yang dirumuskan. (Metode Penelitian Sosial, Y. Slamet, Hal 170) Tujuan Penelitian

Konsep menyusun laporan penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Konsep menyusun laporan penelitian

Menyusun laporan penelitian

Lazimnya laporan penelitian akan terdiri dari beberapa bab yaitu: pendahuluan, konsep teoritis, metode penelitian, hasil penelitian, kesimpulan, diskusi, dan saran. Berikut beberapa isi laporan

penelitian tersebut.

1. a. Pendahuluan

Pendahuluan ini diletakan pada bagian pertama atau bab pertama dalam laporan penelitian. Dalam bagian ini terdapat beberapa sub bab yaitu, latar belakang masalah penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. Secara singkat latar belakang merupakan rasionalitas (alasan ilmiah)sebuah penelitian dilakukan. Alasan ilmiah yang dimaksud adalah

alasan tentang adanya kesenjangan antara fakta dan keinginan atau kondisi yang seharusnya. (metode penelitian ilmu sosial, Muhammad Idrus, hal 206)

Di dalam latar belakang masalah kita dapat menulis :

Petunjuk fakta bahwa ada suatu masalah “tertentu” yang layak untuk diteliti. Dalam hal

ini tugas penulis ialah membuat review terhadap bacaan-bacaan yang membuat fakta-fakta penting yang yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti.

Mengaitkan antara fakta dengan fakta. Misalnya fakta I tentang adanya penyimpangan

sosial. Fakta II tentang adanya kenakalan remaja . Maka tugas penulis ialah membuat review bacaan yang memuat fakta adanya hubungan antara fakta I dengan fakta II. Bila

penelitian lebih dari dua variabel, peneliti mengetengahkan fakta ke II. Penulis harus menampilkan bahwa dilokasi tempat dia meneliti itu memang ada masalah,

maksudnya ada fakta yang menarik untuk diteliti.

Menampilkan dugaan sementara mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. (Metode Penelitian Sosial, Y.Slamet, hal 170)

Perumusan masalah

Berdasarkan pada latar belakang tersebut kemudian dapat dirumuskan masalah penelitian.

Terdapat perbedaan tentang rumusan masalah, kajian kuantitatif dan kualitatif , yaitu kualitatif biasanya digunakan istilah fokus penelitian. Masalah bukan hanya berarti sempit yaitu sebagai suatu kerumpangan antara Das Sollen dan Das Sein, tetapi masalah harus dilihat sebagai suatu

segi dari kehidupan yang menonjol yang menimbulkan bahan pertanyaan yang menarik untuk diteliti. Hal-hal keberhasilan, kemenonjolan dan lain-lain yang positif bisa dijadikan bahan

penelitian dan dilihat sebagai masalah (dalam arti luas yang menarik untuk diteliti). Secara teknis (walaupun tidak ada aturan umumnya) untuk dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya, atau pernyataan Dirumuskan dengan padat dan jelas

Sekaligus merupakan petunjuk tentang cara pengumpulan data guna menjawab masalah yang dirumuskan. (Metode Penelitian Sosial, Y. Slamet, Hal 170)

Tujuan Penelitian

Page 2: Konsep menyusun laporan penelitian

Bagian berikutnya adalah tujuan penelitian. Tujuan penelitian berbeda dengan tujuan peneliti. Artinya merumuskan tujuan penelitian lebih dimaksudkan untuk mencari jawaban dari persoalan

yang ingin diketahui. Terkait dengan tujuan penelitian, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang tujuan diantaranya adalah sebagai berikut :

Merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan

Sebagai acuan untuk mengetahui sejauh mana permasalahan penelitian yang hendak diungkap

Permasalahan pokok atau akar permasalahan dari penelitian yang dilaksanakan

Faktor-faktor yang menjadi penyebabnya Bagaimana kira-kira penanganannya

Tujuan penelitian akan mempengaruhi desain penelitian

Bentuk tujuan penelitian dapat: berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dan hipotesis-hipotesis apa yang akan diuji sehingga menjadi arah/sasaran penelitian. Tujuan

penelitian akan menunjuk pada : unit-unit yang seharusnya diobservasi, komponen apa saja yang harus diobservasi, bagaimana proses pengobservasiannya.

Kegunaan merumuskan tujuan penelitian dalam buku Metode Penelitian Sosial, (Y. Slamet) hal 171 ialah :

Untuk menjawab permasalahan penelitian

Adalah memuat hal-hal yang ingin dicapai/diraih oleh peneliti berkaitan dengan penelitian yang dilakukan

Apakah untuk memperoleh pengetahuan baru Apakah untuk ditambahkan kedalam body of knowledge

Manfaat Penelitian

Biasanya dalam merumuskan tujuan penelitian, peneliti juga sekaligus merumuskan

kebermanfaatkan penelitian yang hendak dilakukan. Kebermanfaatan sebuah penelitian juga harus secara cermat dirumuskan oleh peneliti. Kegunaan atau manfaat penelitian ini hendaknya dilihat dari sudut akademik (ilmiah) dan sisi praktis bagi lembaga tempat dilaksanakannya

penelitian atau lembaga asal peneliti atau juga masyarakat umum peminat wacana atau tema yang sedang diteliti.

Manfaat penelitian bisa mencakup salah satu atau mungkin lebih dari satu manfaat seperti yang

tertulis pada buku Metode Penelitian Sosial (Y, Slamet) hal 171, antara lain :

Manfaat Teoretik

Hasil penelitian ini dapat ditambahkan kedalam khasanah pengetahuan, dapat menambah body of knowledge

Manfaat Metodelogi

Page 3: Konsep menyusun laporan penelitian

Mengkaji seberapa jauh kemampuan metodologi dapat mengungkap masalah yang diteliti.

Manfaat Rekomendatif

Hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi pada penelitian lebih lanjut dan atau policy

maker.

1. b. Konsep Teoritis

Setelah memaparkan hasil tentang penelitian terdahulu dengan tema yang sama, biasanya peneliti mengajukan konsep teoritis atau konstruksi teori yang digunakan. Secara sederhana konsep teori atau konstruksi teoritis merupakan teori-teori yang dibangun oleh pakar yang ditulis oleh peneliti

sebagai konsep dalam penelitiannya.

Tinjauan Pustaka

Tentu saja tinjauan pustaka hendaknya diutamakan dalam pencatuman teori ini. Tentang sumber bagi penulisan konsep teoritis, dapat digunakan pustaka cetak seperti, buku ilmiah umum, buku-

buku teoritis, skripsi, tesis, yang juga disertai jurnal ilmiah.

Dalam buku Metode Penelitian Sosial (Y, Slamet) hal 171, tinjauan pustaka berisi :

Review tentang konsep/variabel yang dipakai dalam penelitian Review tentang hasil penelitian terdahulu yang berkaitan/relevan dengan masalah yang

diteliti. Data empiris (induktif) Teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan hubungan antar teori

secara konseptual.

Kerangka Pemikiran

Justifikasi bahwa konsep yang satu berhubungan dengan konsep yang lain. Isi bagian ini adalah :

Menerangkan melalui teori-teori yang melandasinya serta generalisasi-generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoritis

Menerangkan pertautan antara konsep-konsep (variabel-variabel) yang sedang diteliti

Menggambar ilustrasi model hubungan antar konsep/variabel

Landasan Teori

Setelah konstruk teori dituliskan, hendaklah peneliti membuat sebuah landasan teori bagi penelitiannya. Landasan teori ini merupakan dasar pijak bagi dirinya untuk melaksanakan

penelitiannya. Selain itu landasan teori merupakan paradigma penelit ian yang dibangunnya dalam uapaya pemecahan masalah penelitiannya. Namun, sebuah landasan teori adalah konsep

asli milik peneliti yang memang dibangunnya sendiri berdasarkan pemahamannya atas teori-teori yang sudah ada.

Page 4: Konsep menyusun laporan penelitian

Hipotesis

Kemudian berdasarkan, landasan teori ini, peneliti akan membuat hipotesis dalam penelitiannya. Bagi penelitian kualitatif konsep hipotesis tentunya tidak lazim digunakan. Hanya saja jika

peneliti hendak mengungkapkan atau menguji sebuah teori, pencantuman hipotesis yang akan diujinya dalam penelitian yang akan dilaksanakan menjadi suatu keharusan.

Dalam buku Metode Penelitian Sosial (Y, Slamet) hal 172, peranan hipotesis dalam penelitian

kuantitatif antara lain :

Peneliti merumuskan masalah yang kemudian akan dijawab dengan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dikemukakan.

Hipotesis berfungsi sebagai petunjuk jalan yang memungkinkan kita untuk mengarahkan diri secara selektif di dalam kegiatan pengumpulan data yang relevan bagi permasalahan yang dikemukakan.

Hipotesis merupakan kristalisasi dari proses pemikiran yang disusun secara deduktif dengan premis-premis dari pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya.

Bila peneliti lebih dari satu hipotesis, peneliti dapat merumuskan :

Hipotesis Mayor

Hipotesis Minor atau sub hipotesis

1. c. Metode Penelitian

Metode penelitian ada pada bagian ketiga yaitu desain penelitian baru yang dapat diketahui setelah peneliti menuliskan hipotesis yang ingin yang diujinya dan dipahami hipotesis baru dapat

dilakukan kalau peneliti telah membuat paradigma penelitian atau landasan teoritisnya. Dalam bagian ini sarankan untuk meliput unsur-unsur atau komponen perti di bawah ini :

Jenis penelitian yang digunakan

Peneliti harus menjelaskan jenis penelitiannya, apakah masuk dalam kategori jenis eksploratif,

deskriptif, atau eksplanatoris.

Lokasi penelitian

Alasan mengapa lokasi itu dipilih diketengahkan (untuk content analysis method yang dimaksud dengan lokasi adalah media komunikasi). Didasarkan pada alasan metodologis, bukan alasan praktis.

Populasi dan Sampel

Dalam bagian ini peneliti perlu menegaskan siap populasi penelitiannya. Metode penarikan sampel dalam penelitian kuantitatif, pengambilan sampel secara probability sampling. Penelitian kualitatif pengambilan sampel sacara non probability sampling.

Page 5: Konsep menyusun laporan penelitian

Pada sel pembicaraan ini meliputi :

Tehnik pengambilan sampel Berapa besarnya sampel yang ditarik, serta latar belakang (alasan) yang mendasari. Bagi

penelitian kuantitatif sedapat mungkin peneliti menyebutkan berapa besarnya :

1. Confidence interval/limit (batas kepercayaan) 2. Tingkat homogenitas/heterogenitas

3. Standart error of the means (derajat toleransi),

Pada bagian metode ini di jelaskan tentang variabel-variabel yang ada pada penelitian yang dilakukan.

Variabel penelitian

Pada bagian ini menyebutkan variabel yang akan diteliti dengan menyebutkan variabel

independen, variabel dependen dan variabel pengontrol.

Definisi konseptual dan definisi operasional

Definisi konseptual

Peneliti perlu mendefinisikan konsep-konsep utama yang dipakai didalam hipotesisnya. Definisi konsep perlu dibuat agar antara penulis dan pembaca ada persamaan pengertian tentang arti

istilah yang dipakai. Definisi konsep hendaknya bersifat umum, tidak terkait tempat dan tidak terkait waktu.

Definisi operasional

Setelah mendefinisikan konsep atau konsep-konsep yang terkandung di dalam hipotesis

penelitian, peneliti selanjutnya mendefinisikan secara operasional terhadap konsep-konsep yang dipakai dalam hipotesis ini.

Tehnik pengumpulan data

Pada bagian ini peneliti menyebutkan sejumlah tehnik pengumpulan data yang dia pergunakan.

Peneliti perlu menyebutkan tehnik utama yang dia pergunaka, serta tehnik pengumpulan data penunjangnya.

Tehnik pengolahan data

lazimnya dalam penelitian kuantitatif pengolah data mencakup tahap-tahap editing data, klasifikasi, pemberian kode, penetapan skor untuk menjawab setiap jawaban, penyusunan buku

kode, pembuatan data sheet, dan kegiatan metabulasi data atau menginput data ke dalam komputer.

Page 6: Konsep menyusun laporan penelitian

Dalam penelitian kualitatif, pengolahan data meliputi kegiatan pembuatan kategori, klasifikasi, pemilihan data yang relevan, dan menyusun data kedalam tema-tema tertentu.

Tehnik analisis data

Bagi penelitian kuantitatif, analisis data tergantung pada hipotesis yang di ketengahkan.

Dalam penelitian kuantitatif dikenal beberapa tipe analisis seperti :

1. Analisis tabular (cross tab) yang di bedakan menjadi :

Analisis kontekstual/struktural Analisis perubahan sosial, yang di bedakan menjadi panel study, dan trend study

1. Analisis korelasi dan regresi

2. Analisis jalur 3. Analisis varians

Bagi penelitian kuantitatif, Miles dan Huberman menyarankan tiga tahap analisis yaitu, tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

D. hasil penelitian

Dalam bagian ini hendaklah dipaparkan bagaimana proses penelitian dilakukan. Hal terpenting dalam bagian ini adalah hasil penelitian memaparkan hasil-hasil temuan dilapangan.

Deskripsi Lokasi Penelitian

Pada bagian ini memuat deskripsi lokasi penelitian atau deskripsi dari obyek penelitian.

Fungsinya adalah memberikan gambaran (bingkai) dari obyek penelitian.

Penyajian dan Analisis data

Penyajian data dan analisis data bagi penelitian kuantitatif berbeda dengan penelitian kualitatif.

Kebiasaan didalam penelitian kuantitatif, deskipsi variabel membicarakan variabel-variabel penelitian yang digunakan mulai dari variabel independen, variabel dependen, dan variabel pengontrol. Berikut ini adalah pembicaraan hubungan antar variabel. Pada bagian ini merupakan

tempat untuk menyajian data. Langkah selanjutnya adalah menganalisis data dan menafsirkan hasil dari deskripsi pervariabel dan pertautan antar variabel.

1. e. Kesimpulan, diskusi dan saran

Ini merupakan bagian akhir laporan penelitian yang terdiri dari :

Kesimpulan

Page 7: Konsep menyusun laporan penelitian

Kesimpulan yang dibuat peneliti merupakan bagian akhir penyusunan laporan. Dalam bagian ini memuat keterangan tentang apa yang telah dikemukakan didalam penelitian. Faktor-faktor apa

saja yang tidak berhubungan, bila berhubungan ke arah hubungannya bagaimana, seberapa kuat, dan sebagainya.

Implikasi penelitian

Implikasi penelitian terdiri dari :

1. Implikasi teoritis

Bagian ini membicarakan apakah teori-teori yang dipakai sebagai landasan kerangka pemikiran

memang sudah cocok dengan hasil kenyataan dilapangan peneliitian. Dalam bagian ini penulis secara terbuka diberi kebebasan untuk mengkaji menurut imajinasinya apakah kira-kira teori

yang dia jadikan landasan-landasan penelitian itu memang sudah merupakan teori yang sudah pas untuk menerangkan gejala yang sedang diteliti.

1. Implikasi meodologis

Sama halnya dengan diatas, penulis secara terbuka memberi komentar terhadap kelemahan-

kelemahan dan kekuatan metode yang dia pakai. Dan memberikan saran lebih lanjut tentang metodologi yang lebih tepat untuk mendekati kenyataan yang sesungguhnya.

1. Implikasi kebijakan

Dalam bagian ini penulis memberi saran bagi perumus kebijakan langkah- langkah apa yang

perlu diambil berdasarkan pada temuan-temuan yang ada dalam lapangan.

Saran bagi penelitian lebih lanjut

Dalam bagian ini penulis menyarankan hal-hal penting yang perlu diungkap lebih lanjut oleh peneliti berikutnya, yang belum dicakup oleh peneliti maupun oleh peneliti-peneliti lain.

Diskusi

Bagian ini mengungkapkan hal-hal yang penting dari hasil temuan lapangan. Kajian tentang

tema tersebut dapat dikontraskan dengan teori-teori yang ada, hasil penelitian lain. Diskusi juga merupakan ajang bagi persiapan pembuatan saran sehingga diskusi dijadikan sebagai rasional saran yang dibuat oleh peneliti.

Saran

Bagian akhir ini adalah saran-saran yang dibuat oleh peneliti.

Daftar Pustaka

Page 8: Konsep menyusun laporan penelitian

Didalam pengutipan daftar referensi penulisan laporan penelitian diberi kebebasan dalam hal menuliskannya asal mengikuti pola-pola yang berlaku. Dan bila suatu pola telah ditentukan maka

pola itu harus diterapkan secara ajeg bagi kepentingan penyusunan referensi.

Hanya sumber bacaan yang dirujuk/diacu yang dimasukan dalam daftar pustaka.

Lampiran-lampiran

Berisi hal-hal penting yang melengkapi dokumen, yang terdiri dari :

1. Instrumen penelitian 2. Gambar/peta/grafik (jika ada)

3. Perhitungan analisis data 4. Dokumen administrasi perijinan