Konsep manajemen Proyek

Embed Size (px)

Citation preview

KONSEP MANAJEMEN PROYEKPerkembangan yang mendorong digunakannya Manajemen Proyek adalah majunya perkembangan di dunia modern itu sendiri : Makin banyak dan besarnya proyek-proyek, baik dalam lingkup maupun jenis kegiatannya Pemilik ingin mendapatkan hasil akhir proyek yang terbaik Pelaksana berebut mendapatkan proyek siapa yang efisien mengajukan harga tertendah Dicarilah cara-cara pengelolaan proyek yang efektif

Manajemen Proyek diterapkan secara intensif kira-kira tahun 1940, pada Manhattan project-project pembuatan bom atom pertama. Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisisr, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan Manajemen Proyek adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Sejumlah pemikiran manajemen modern yang berpengaruh besar dan berkaitan erat dengan konsep manajemen proyek, adalah: 1. 2. 3. Manajemen klasik, yaitu manajemen berdasarkan fungsi Manajemen Pendekatan Sistem, yaitu manajemen berorientasi pada wawasan totalitas Manajemen Pendekatan Contigency, yaitu manajemen sesuai situasi

Kapan Manajemen Proyek digunakan? 1. Besarnya ukuran kegiatan (usaha) 2. Menyangkut reputasi perusahaan 3. Derajat keterkaitan dan ketergantungan yang amat besar

Tujuan Manajemen Proyek: Mewujudkan pengendalian yang memadai atas proyek untuk menjamin agar proyek dapat diselesaikan dalam waktu, biaya dan mutu yang sesuai dengan yang telah direncanakan Konsep yang mendasari Manajemen Proyek: 1. Single Point of Integrative Responsibility Setiap proyek perlu memiliki penanggung jawab tunggal atas keseluruhan proyek yaitu pimpinan proyek atau manajer proyek 2. Integrative planning and Control Setiap proyek hendaknya direncanakan dan dikendalikan secara terpadu. Konsep ini tetap berlaku bila proyek merupakan proyek manajemuk atau multi proyek

Manfaat Single Point of Integrative Responsibility: Tanggung jawab atas keseluruhan proyek terkonsentrasi pada seseorang Keputusan-keputusan diambil atas dasar pandangan yang menyeluruh atas proyek Koordinasi dapat dilaksanakan secara sistematik

Manfaat Integrative Planning and Control: Menjaga keterpaduan dan keselarasan seluruh aktivitas fungsional dengan kebutuhan serta persoalan dari keseluruhan proyek Mempermudah pengaturan prioritas, misalnya pengalokasian sumber-sumber yang terbatas pada aktivitas-aktivitas yang kritis Mendeteksi permasalahan keseluruhan proyek secara dini dan membantu penentuan tindakan korektif untuk mencegah atau memecahkan permasalahan tadi

Dewasa ini manajemen proyek sebagai lembaga pengelola proyek makin diperlukan mengingat proyek memiliki kecenderungan seperti: Ukuran proyek makin besar sehingga jangka waktu penyelesaiannya bertambah panjang Dana yang terikat pada proyek semakin besar Komitmen waktu dan biaya makin kurang fleksibel Proyek makin memerlukan tenaga profesional yang spesialistis Tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan proyek makin perlu dilembagakan secara formal Proyek makin memerlukan perencanaan dan pengendalian yang efektif

Kegagalan dalam pengelolaan proyek dapat

mengakibatkan : Keuntungan dari kontrak-kontrak komersial berkurang karena biaya yang berlebihan, kelambatan dan dendadenda (penalties) Kelambatan, memperkenalkan produk atau jasa baru ke pasar akan mengganggu rencana-rencana usaha (business plans) dan mengurangi potensi untuk memanfaatkan potensi pasar Kelambatan menyelesaikan pembangunan fasilitas menyebabkan tidak tercapainya tujuan organisasi

Evolusi Manajemen Proyek: Perumusan dan pelaksanaan manajemen proyek tidak langsung selengkap dan secanggih seperti apa yang dikenal dewasa ini, tetapi mengalami pertumbuhan setapak demi setapak (evolusi). Suatu penelitian perihal perkembangan manajemen proyek telah dilakukan oleh Keith Davis terhadap berbagai perusahaan. Ada 4 pertumbuhan (evolusi) dari manajemen proyek, yaitu:

1. Ekspeditor proyek Sebagai ekspeditor pekerjaan dan pusat komunikasi Ekspeditor proyek harus siap menjawab pertanyaan dan memberi laporan kemajuan proyek dan masalah lain kepada mereka yang berkepentingan 2. Koordinator proyek Pimpinan staf dan mempunyai kebebasan untuk bertindak dan bertanggung jawab atas tindakannya Koordinator proyek melaksanakan kepemimpinannya melalui prosedur dan bukan otoritas lini

3.

Konfederasi proyek Mempunyai fungsi manajemen, seperti merencanakan, mengorganisir, memimpin, melakukan motivasi, dan mengendalikan kegiatan proyek, termasuk juga pekerjaan ekspeditor dan koordinator Konfederasi Proyek belum memiliki otoritas lini secara penuh Manajemen proyek mempunyai wewenang penuh untuk memimpin penyelenggaraan proyek Memiliki jalur kontak yang luas baik ke dalam maupun ke luar, seperti ke pemimpin perusahaan yan bersangkutan, kontraktor, rekanan, sub kontrak, dsb

Struktur Rincian Lingkup Kerja: Agar pelaksanaan pekerjaan proyek dapat dipantau, dan dikendalikan. Sampai ke tingkat terperinci diuraikan menjadi struktur Rincian Lingkup Kerja (SRK), yaitu elemen pekerjaan yang mandiri.