54
KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Penyusun: Kelompok 1 1. Ahris Nadhifah NPM 193101057 2. Hesti Tri Anggraeni NPM 193101055 3. Ika Putri Hartiana NPM 193101037 4. Monica Syafira Yulia Putri NPM 193101054 5. Oktavia Kusuma Wardani NPM 193101024 6. Selsha Okta Rozika NPM 193101051 7. Yulia Kartika Nur Anggraini NPM 193101108 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI MADIUN November 2019

KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

  • Upload
    others

  • View
    73

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM

KEHIDUPAN SOSIAL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Penyusun:

Kelompok 1

1. Ahris Nadhifah NPM 193101057

2. Hesti Tri Anggraeni NPM 193101055

3. Ika Putri Hartiana NPM 193101037

4. Monica Syafira Yulia Putri NPM 193101054

5. Oktavia Kusuma Wardani NPM 193101024

6. Selsha Okta Rozika NPM 193101051

7. Yulia Kartika Nur Anggraini NPM 193101108

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

POLITEKNIK NEGERI MADIUN

November 2019

Page 2: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

1

Konsep Ketauhidan Dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sosial

Konsep Tauhid

a. Menurut Ibn Taymiyyah

Tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk masdar dari fi'il wahhada-

yuwahhidu (dengan huruf ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu

saja. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: "Makna ini tidak tepat

kecuali diikuti dengan penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain sesuatu

yang kita jadikan satu saja, kemudian baru menetapkannya" (Syarh Tsalatsatil

Ushul, 39).

Secara istilah syar'i, makna tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satu-

satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya ,tiada yang lain

selain Dia, Dari makna ini sesungguhnya dapat dipahami bahwa banyak hal yang

dijadikan sesembahan oleh manusia, bisa jadi berupa Malaikat, para Nabi, orang-

orang shalih atau bahkan makhluk Allah yang lain, namun seorang yang bertauhid

hanya menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan saja.

Ibnu Taimiyah membagi tauhid menjadi tiga:

1. Uluhiyah dimana kita harus percaya hanya Allah lah tempat kita

menyembah.

2. Rububiyyah dimana kita harus percaya sebagai manusia hanya Allah

sang pencipta.

3. Asma' wa al-Shifat percaya bahwa hanya Allah yang memiliki sifat maha

sempurna tanpa cacat fisik.

Pertama , Tauhid uluhiyah merupakan konsekuensi dari tauhid rububiyah.

Karena seorang muslim dikatakan muslim dan mukmin apabila sudah

mempercayai tauhid uluhiyah dan tauhid rububiyah . Karna orang musyrik pun

memiliki tauhid rububiyah oleh karna itu keduanya saling berkesinambungan .

Hakikat tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam segala beribadah.

Menujukan segala bentuk ibadah hanya kepada-Nya, dan meninggalkan

Page 3: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

2

sesembahan selain-Nya. Ibadah itu sendiri harus dibangun di atas landasan cinta

dan pengagungan kepada-Nya.

Tauhid uluhiyah merupakan intisari ajaran Islam. Tauhid uluhiyah inilah

yang menjadi intisari dakwah para nabi dan rasul dan muatan pokok seluruh kitab

suci yang diturunkan Allah ke muka bumi. Allah ta'ala berfirman (yang artinya),

"Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul yang berseru:

Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut/sesembahan selain Allah." (QS. an-Nahl:

36). Allah ta'ala berfirman (yang artinya), "Dan tidaklah Kami mengutus kepada

seorang rasul pun sebelum kami -Muhammad- melainkan Kami wahyukan

kepadanya bahwa tidak ada sesembahan -yang benar- kecuali Aku, oleh sebab itu

sembahlah Aku saja." (QS. al-Anbiyaa': 25)

Untuk Tauhid Rububiyah sendiri maknanya, menyakini bahwa Allah

adalah Dzat yang menciptakan, menghidupkan, mematikan, memberi rizki,

mendatangkan segala manfaat dan menolak segala mudharat. Dan juga

mempercayai bahwa Pencipta alam semesta ini adalah Esa , tiada sekutu bagi-

Nya. Dzat yang mengawasi, mengatur, penguasa, pemilik hukum dan selainnya

dari segala sesuatu yang menunjukkan kekuasaan tunggal bagi Allah. Dari sini,

seorang mukmin harus meyakini bahwa tidak ada seorangpun yang menandingi

Allah dalam hal ini. Allah mengatakan: “’Katakanlah!' Dialah Allah yang Maha

Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak

beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-

Nya." (QS. Al Ikhlash: 1-4)

Dan yang ketiga , Tauhid Asma' was Shifat yaitu mengesakan Allah

dengan cara menetapkan bagi Allah nama-nama dan sifat-sifat yang ditetapkan

sendiri oleh-Nya (dalam firmannya) atau yang disebutkan oleh Rasul-Nya (dalam

hadits), tanpa mengilustrasikan (Takyif), menyerupakan dengan sesuatu (Tamtsil),

menyimpangkan makna (Tahrif), atau bahkan menolak nama atau sifat tersebut

dan mempercayai Allah maha sempurna dengan segala sifatnya yang tertera

dalam Asmaul-Husna.

Page 4: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

3

Tauhid merupakan inti pokok agama islam sebagai pengakuan umat islam

terhadap pencipta yang mutlak dan tidak ada yang dituju selainya.Untuk itu dalam

firman Allah dan sabda Nabi Muhammad SAW dikatakan :

"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka

dengan kezaliman(syirik), mereka itulah orang yang mendapat keamanan.

Mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-An-nam:82).

Rosullullah bersabda, "Allah ta'ala berfirman, "Wahai anak Adam,

seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh jagad,

lantas engkau menemuiku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan suatu

apa pun, maka Aku akan memberimu ampunan sepenuh jagad itu pula,"

(HR.Tirmidzi 3540)

b. Prinsip Tauhid dalam Agama Islam

Al-Quran mengatakan: “Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum

kamu, kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Tuhan selain Aku,

maka sembahlah Aku” (QS. al-Anbiya (21): 25). Demikianlah ucapan Nabi Nuh,

Hud, Shaleh dan Syu’aib yang diabadikan dalam al-Quran dalam surat al-A’raf

(7): 59, 65, 73, dan 85. Demikian pula ajaran yang diterima Musa (QS. Thaha

(20): 13-14) dan Isa (QS. al-Maidah (5): 72).

Walaupun semua nabi membawa ajaran tauhid, namun ada perbedaan

dalam memaparkan prinsip tersebut. Allah Swt. menyesuaikan tuntunan tersebut

sesuai dengan tingkat kedewasaan berpikir umat para nabi. Pemaparan konsep

tauhid (keesaan Allah) pada masa Nabi Nuh dan Hud, misalnya, tidak disertai

dengan penjelasan-penjelasan yang rinci. Pada masa Nabi Shaleh, penjelasan

tentang tauhid lebih luas dan rinci penjelasannya. Mereka misalnya diingatkan

tentang asal- usul kejadian mereka dari tanah dan tugas mereka memakmurkan

bumi (QS. Hud (11): 61).

Pada masa Nabi Syu’aib, ajakan terhadap tauhid dijelaskan dengan lebih

luas lagi. Pada masa ini ajaran tauhid tidak saja dikaitkan dengan bukti-bukti,

tetapi juga dirangkaian dengan hukum-hukum syariat. Al-Quran menyatakan:

“Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syu’aib.

Page 5: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

4

Ia berkata: “Hai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu

selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari

Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan janganlah

kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya” (QS. al-A’raf

(7): 85).

Setelah itu datang ajakan Nabi Ibrahim, yang merupakan periode baru dari

tuntunan tentang Ketuhanan Yang Maha Esa. Nabi Ibrahim dikenal sebagai

‘Bapak Para Nabi’, ‘Bapak Monoteisme’, dan ‘Proklamator Keadilan Ilahi’.

Agama-agama samawi terbesar dewasa ini merujuk kepada agama Ibrahim. Oleh

karena itu, tiga agama besar, Yahudi, Kristen, dan Islam, disebut dengan

Abrahamic Religions (Agama-agama Ibrahim).

Pemaparan tauhid semakin mantap dan mencapai puncaknya dengan

kehadiran Nabi Muhammad Saw. Uraian al-Quran tentang Tuhan kepada Nabi

Muhammad dimulai dengan pengenalan tentang perbuatan dan sifat-Nya (QS. al-

‘Alaq (96): 1-5). Di sisi lain, tidak digunakannya kata Allah pada wahyu yang

pertama, adalah untuk meluruskan keyakinan kaum musyrik yang juga

menggunakan kata tersebut. Namun keyakinan mereka tentang Allah berbeda

dengan keyakinan yang diajarkan Islam. Kekeliruan mereka misalnya

digambarkan dalam al-Quran yang mengatakan bahwa Allah memiliki anak-anak

wanita (QS. al-Isra (117): 4); dan bahwa berhala disembah karena merupakan

perantara antara mereka dengan Allah (QS. az-Zumar (39): 3). Penegasan tentang

tauhid akhirnya mencapai puncaknya dalam surat al-Ikhlas yang menyatakan

bahwa Allah tidak berputera dan tidak diputerakan:

أحد ﴿ مد ﴿ ١قل هو الله الصه ﴾٤﴾ ولم يكن له كفوا أحد ﴿ ٣م يلد ولم يولد ﴿ ﴾ ل ٢﴾ الله

Artinya: “1. Katakanlah: “Dialah Allah Yang Maha Esa, 2. Allah adalah

Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, 3. Dia tiada beranak dan

tiada pula diperanakkan, 4. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”

(QS. al-Ikhlas (112): 1-4).

Page 6: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

5

c. Ke Esaan Allah

Dengan meneliti setiap ayat yang menjelaskan Asma Allah yang sembilan

puluh sembilan itu jelas bagi kita bahwa Allah itu Esa dalam Dzat, Esa dalam

sifat, dan Esa dalam perbuatan-Nya.oleh karena itu Islam adalah tauhid.

Disamping itu ada ajaran ke-esaan yang biasa disebut monotheisme yang

dalam agama budaya berkembang dari dinamisme, animisne, politheisme. Dari

menyembah banyak dewa menjadi sedikit dewa. Jumlah dewa yang terlalu banyak

itu mengecil karena tumpang tindih tugas, pengulangan tugas dewa – dewa dan

pengabdian beberapa dewa, disebabkan (henotheisme) terdesak oleh anggapan

adanya dea-dewa yang mempunyai status dan kekuasaan lebih besar. Dengan

demikian, munculah tiga dewa utama. Hal ini tergambar antara lain pada sejarah

Arab Jahilliyah yang dihapus oleh Islam yang menyembah ratusan dewa, kemudia

dipilih tiga dewa utama yaitu Lattza, ‘Uzza dan Manata. Sebagaimana firman

Allah dalam surat An-Najm (53) : 19-23

ى ت والعزه أفرأيتم الله

(19) Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al-

Laata dan al-Uzza,

ومناة الثهالثة الخرى

(20) dan Manah yang ketiga (terakhir) lagi hina (sebagai anak perempuan

Allah)?

ألكم الذهكر وله النثى

(21) Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak)

perempuan?

تلك إذا قسمة ضيزى

(22) Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil.

Page 7: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

6

بها من سلطان إن يتهبعون يتموها أنتم وآباؤكم ما أنزل الله إله الظهنه وما تهوىإن هي إله أسماء سمه

النفس ولقد جاءهم من رب هم الهدى

(23) Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu

adakan; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk

(menyembah)nya. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan,

dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang

petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka (QS. An-Najm: 19-23).

Di beberapa tempat bahkan muncul hanya satu dewa yang paling penting dan

kuasa seperti di Mesir dewa Ra dan di Yunani dewa Zeus.

Sikap ini antara lain terjadi karena sikap tradisional pada generasi tertentu

yang mengikatkan diri pada kebiasaan dan atau orang tua dari generasi

sebelumnya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Maidah (5) : 104

سول قالوا حسبنا ما وجدنا عليه آباء وإلى الره نا أولو كان آباؤهم وإذا قيل لهم تعالوا إلى ما أنزل الله

يعلمون شيئا ول يهتدون ل

Artinya: “Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang

diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk

kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah

mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang

mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?” (QS.

Al-Maidah (5) : 104)

Sesuai dengan keyakinan ummat Islam yang didasarkan kepada

Syahadatain yang merupakan ikrar pertama sebagai Muslim, maka konsep Tauhid

atau ke-Esaan Tuhan ialah yang bermaktub dalam surat Al-Ikhlash (112) : 1-4

مد ﴿ ١ أحد ﴿ قل هو الله الصه ﴾ ٤﴾ ولم يكن له كفوا أحد ﴿ ٣﴾ لم يلد ولم يولد ﴿ ٢﴾ الله

Artinya: “1. Katakanlah: “Dialah Allah Yang Maha Esa, 2. Allah adalah Tuhan

yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, 3. Dia tiada beranak dan tiada pula

diperanakkan, 4. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. al-

Ikhlas (112): 1-4)

Page 8: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

7

Konsep tauhid seperti diatas itu melahirkan sikap tauhid, pola perilaku

kompetensi, dan hasil karya dan cipta pada setiap nilai hidup tertentu. Oleh karena

itu sikap dan perilaku Muslim antara lain dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Sebagai muslim harus menlak dan tidak menyembah yang selain Allah

sebagaimana Firman Allah dalam surat Al-Fatihah (1):5

يهاك نستعين يهاك نعبد وإ

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami

meminta pertolongan. (QS. Al-Fatihah (1):5)

2. Mampu memohon pertolongan atau berdoa hanya kepada

Allah.Menjadikan hukum Allah sebagai pedoman hidup sebagaimana

firman Allah dalam surat Al-An’aam(6):57

يقص قل إن ي على بي نة من رب ي وكذهبتم به ما عندي ما تستعجلون به إن الحكم إله لله

الحقه وهو خير الفاصلين

Terjemah Arti: Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah

yang nyata (Al Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya.

Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan

kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia

menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling

baik". (QS. Al-An’aam (6):5)

3. Tidak ada yang ditakuti kecuali Allah sesuai dengan firman Allah dalam

surat At-Taubah (9):19

واليوم الخر وجاهد ف وعمارة المسجد الحرام كمن آمن بالله ي ۞ أجعلتم سقاية الحاج

والله ل يستوون عند الله القوم الظهالمين ل يهدي سبيل الله

Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang

mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan

orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad

Page 9: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

8

di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi

petunjuk kepada kaum yang zalim. (QS. At-Taubah (9):19)

4. Tidak mencintai sesuatu atau seseorang melebihi cintanya kepada Allah

dan berjuang dijalan Allah. Firman Allah dalam surat At-Taubah (9) : 29

ورسوله و م الله مون ما حره ول باليوم الخر ول يحر ل يدينون قاتلوا الهذين ل يؤمنون بالله

من الهذين أوتوا الكتاب جزية عن يد وهم صاغرون ال حتهى يعطوا دين الحق

Terjemah Arti: Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah

dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan

apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama

dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang

diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah

dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. (QS. At-Taubah (9) :

29)

5. Meyakini bahwa setiap yang hidup pasti diberi rezeki dan hanya Allah

yang menentukan rezeki seperti firman Allah dalam surat Huud (11) : 6

ها ومستودعها رزقها ويعلم مستقره ۞ وما من دابهة في الرض إله على الله

مبين اب كل في كت

Terjemah Arti: Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi

melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat

berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis

dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh). (QS. Huud (11) : 6)

6. Mengakui kekuasaan Allah yang mutlak dan kekuasaan yang ada pada

manusia itu nisbi serta ditentukan oleh Allah yang memberi dan

mengambil kembali kekuasaan itu dari siapapun yang dikehendaki-Nya.

Sebagaimana dalam surat Al-Imran (3) : 26

ن تشاء وتعز من تشاء وتذل من قل اللههمه م الك الملك تؤتي الملك من تشاء وتنزع الملك ممه

تشاء بيدك الخير إنهك على كل شيء قدير

Terjemah Arti: Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan,

Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan

Page 10: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

9

Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau

muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang

Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya

Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Imran (3) : 26)

7. Meyakini bahwa yang menentukan hidup dan mati itu Allah dan bahwa

hidup dan mati hanya untuk Allah dijelaskan dalam surat Ali Imran (3) :

145

ل ومن يرد ثواب الدنيا نؤته من كتابا مؤجه ها ومن وما كان لنفس أن تموت إله بإذن الله

نجزي الشهاكرين يرد ثواب الخرة نؤته منها وس

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah,

sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa

menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia

itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula)

kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada

orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imram (3) : 145)

8. Meyakini bahwa shalat (ibadah dalam arti kata khusus) pengabdian

(ibadah dalam artian luas) hidup dan mati hanya untuk Allah semata

seperti firman Allah dalam surat Al-An’am (6) : 126

لنا اليات لقوم يذهكهرون ذا صراط رب ك مستقيما قد فصه وه

Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. Sesungguhnya Kami telah

menjelaskan ayat-ayat (Kami) kepada orang-orang yang mengambil

pelajaran.

Sifat-Sifat Tuhan

Sifat-sifat Allah yang wajib diketahui oleh setiap mukallaf berjumlah

empat puluh satu (41). Jumlah tersebut di bagi kedalam 3 bagian, yaitu: (1) sifat-

sifat wajib yang berjumlah 20, (2) sifat-sifat mustahil yang berjumlah 20, dan (3)

sifat jaiz yang ada satu.

• Sifat Wajib Allah dan Sifat Mustahil Allah

Page 11: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

10

1. Wujud, yang berarti Allah Maha Ada. Dan mustahil Allah

mempunyai sifat ‘Adam (tidak ada).

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 255:

ت وم و ل نوم له ما فى السهم ه اله هو الحي القيوم ە ل تأخذه سنة وه ل ال ا الله

يعلم ما بين ايديهم وم فى الرض من ذ ا خلفهم ول ا الهذي يشفع عنده اله باذنه

ت والرض ول و اله بما شاء وسع كرسيه السهم ن علمه يحيطون بشيء م

يـوده حفظهما وهو العلي العظيم

Artinya: “Allah, Tidak ada Tuhan (yang berahak disembah)

melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus

(mahluk-Nya).” (Q.S Al-Baqarah 255)

Dalil aqli bahwa Allah itu “ada” yaitu:

a. Alam ini terdiri dari benda padat, benda cair dan gas. Akal

tidak dapat menerima bahwa alam ini ada sendiri, bukan

diadakan oleh yang lain. Setiap yang diadakan disebut hadits,

artinya di dahului oleh tiada. Setiap yang hadits tidak menjadi

ada dengan sendirinya tanpa ada muhditsnya (yang

mengadakannya), maka adanya ala mini memastikan adanya

Tuhan yang menciptakan.

b. Ketika alam ini belum ada maka pasti di sana ada dua

kemungkinan yaitu kemungkinan tetap tiada dan kemungkinan

bakal ada. Kenyataanya sekarang alam itu sudah ada, maka

pasti kemungkinan bakal ada sudah lebih kuat dari

kemungkinan tetap tiada. Kuatnya kemungkinan bakal ada,

sehingga menjadi ada bukan intervensi (pilihan) dari alam itu

sendiri karena alam itu sendiri ketika itu belum ada. Keadaan

ini membuktikan bahwa ada alam ini merupakan intervensi

dari yang lain karena alam itu tidak mungkin mengintervensi

dirinya sendiri. Dengan demikian, maka jelas ada (wujud) di

luar dari dalam yang memilih kmungkinan bakal ada dan

Page 12: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

11

menciptakannya menjadi ada. Yang memilih dan yang

menciptakan itu tidak ada yang lain hanya Allah SWT yang

Maha Kuasa yang Maha Bijaksana.

2. Qidam, yang berarti Allah Maha Terdahulu. Dan mustahil bahwa

itu Huduts (baru).

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Hadid ayat 3:

ى على العرش ت والرض فى ستهة ايهام ثمه استو و يعلم ما هو الهذى خلق السهم

الرض وما يخرج منها وما ينزل من السهماء وما يعرج فيها وهو يلج فى

بما تعملون بصير معكم اين ما كنتم والله

Artinya: “Dialah yang awal dan akhir, yang zhahir dan yang

bathin. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S Al-

Hadid 3).

Dalil aqli bahwa Allah itu terdahulu yaitu:

a. Jika Allah tidak qidam maka Allah mesti huduts, karena tidak

ada perantara yang menengahi antara qidam dan huduts.

b. Jika Allah taala itu huduts (didahului oleh tiada) maka Allah

itu adalah hadits (yang adanya digahului oleh tiada).

c. Jika Allah itu hadits tentu Allah tidak ada tanapa diadakan oleh

muhdits (pencipta).

d. Jika Allah itu diciptakan oleh muhdits, tentu Allah adalah

ciptaan bukan yang mencipta.

e. Jika Allah itu bukan pencipta tentu Allah itu bukan Tuhan

karena makna Tuhan adalah pencipta segala-galanya.

3. Baqa’, yang berarti Allah itu kekal. Dan mustahil bahwa Allah itu

Fana’ (rusak).

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Ar-Rahman 27:

كرام ل وال ى وجه رب ك ذو الجل يبق وه

Page 13: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

12

Artinya: “Dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang mempunyai

kebesaran dan kemuliaan.” (Q.s Ar-Rahman ayat 27).”

Dalil aqli bahwa Allah itu kekal adalah:

Seandainya Allah tidak Baqa’ (tidak kekal), maka tidak akan

disifati Qidam. Sedangkan Qidam tidak bisa dihilangkan dari

Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat Qidam (dahulu).

4. Mukhalafatu lilhawadishi, yang artinya Allah berbeda dengan

mahluk. Dan mustahil bahwa Allah SWT Mumatsalatu

lilhawaditsi (sama dengan mahluk).

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Asy-Syura 11:

ت والرض له مقاليد السهم زق لمن يهشاء ويقدر و انهه بكل شىء عليم يبسط الر

Artinya: “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan

Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Q.S Asy-

Syura ayat 11)

Dalil Aqli bahwa Allah berbeda dengan mahluk adalah:

Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah adalah baru

(Hadits), sedangkan Allah baru adalah sebuah hal yang mustahil.

Sebagai contoh seorang tukang kursi pasti akan memiliki bentuk

yang berbeda dengan kursi yang dibuatnya, begitupun Allah pasti

akan berbeda dengan mahluk yang diciptakannya.

5. Qiyamuhu binafsihi, yang berarti Allah berdiri sendiri atau Allah

tidak bergantung kepada yang lain. Dan mustahil bahwa Allah

SWT Ihtiyajun lighairihi (butuh bantuan yang lain).

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Ankabut 6:

تهم ولـنجزينههم احسن الهذى ك ت لـنكف رنه عنهم سي ا لح منوا وعملوا الصه انوا يعملون والهذين ا

Artinya: “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak

memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (Q.S Al-Ankabut ayat 6)

Dalil aqli bahwa Allah itu berdiri sendiri adalah

Page 14: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

13

Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat,

sebab hanya sifatlah yang selalu membutuhkan dzat, sedangkan

dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya.

Apabila Allah “Sifat” adalah mustahil, sebab apabila Allah “sifat”,

maka Allah tidak akan disifati dengan sifat Ma’ani dan

Ma’nawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat

yang wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti

apabila Allah tidak disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah

adalah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang

mengakibatkannya, yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila

batal butuhnya Allah kepada dzat maka tetap Maha kaya

(istighna)nya Allah dari dzat.

Seandainya Allah membutuhkan sang pencipta, niscaya Allah baru

(Hadts), sebab yang membutuhkan pencipta hanyalah yang baru

sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan mustahil

Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus

membutuhkan sang pencipta (mujid) yang kelanjutannya akan

mengakibatkan daur (peristiwa berputar) atau tasalul (peristiwa

berantau).

6. Wahdaniyah, yang berarti Allah Maha Esa. Dan musthail bahwa

Allah SWT Ta’adud (berbilang).

Allah SWT berfirman dalmAl-Quran surat Al-Ikhlas 1:

احد قل هو الله

Artinya: “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa.” (Q.S Al-

Ikhlas ayat 1)

Dalil aqli bahwa Allah itu esa adalah:

Seandainya Allah Ta’addud (tidak tunggal) maka tidak akan ada

ciptaanNya, karena apabila Allah ada dua tentu mereka akan

berbagi pendapat, dan itu mustahil. Sebagai contoh jika dalam

taksi terdapat 2 pengemudi pasti seorang penumpang akan

Page 15: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

14

bingung, akan belok kiri atau kekanan, sedangkan masing-masing

pengemudi kekeh dengan pilihannya.

7. Qudrah, yang berarti Allah Maha Kuasa. Dan mustahil Allah

SWT ‘Ajzun (tidak berkuasa).

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 20:

شوا فيه واذا اظلم عليهم قاموا ابصارهم يكاد البرق يخطف كلهما اضاء لهم مه ولو شاء الله

ى كل شىء قدير وابصارهم لذهب بسمعهم عل انه الله

Artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

(Q.S Al-Baqarah ayat 20)

Dalil aqli bahwa Allah itu kuasa adalah:

Seandainya Allah ‘Ajzu (tidak bisa apa-apa) pasti tidak akan

pernah ada ciptaanNya, dan itu mustahil bagi Allah.

8. Iradah, yang berarti Allah Maha berkehendak. Dan mustahil Allah

Karahah (tidak memiliki kehendak atau terpaksa melakukan

sesuatu).

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Hud ayat 107:

ت والرض اله ما شاء ر و لدين فيها ما دامت السهم بك انه ربهك خ

عهال ل ما يريد ف

Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa

yang Dia kehendaki.” (Q.S Hud ayat 107)

Seandainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat

terpaksa (karohah), dan allah bersifat terpaksa adalah mustahil

karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya

Allah dengan sifat qudrot adalah hal yang mustahil, sebab hal itu

akan berakibat lemahnya Alla, sedangkan lemahnya Allah

merupakan hal yang mustahi, karena tidak akan mampu membuat

sesuatu sedikitpun.

Page 16: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

15

9. ‘Ilmu yang berarti mengetahui. Dan mustahil Allah SWT bersifat

Jahlun (bodoh).

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 176:

لة ان امرؤا هلك يفتيكم فى الكل له اخت فلها نصف ما ترك وهو يستفتونك قل الله ليس له ولد وه

ا ترك وان كانو ن ممه نساء يرثها ان لهم يكن لهها ولد فان كانتا اثنتين فلهما الثلث جال وه ا اخوة ر

بكل شيء عليم فللذهكر مثل حظ ال لكم ان تضلوا والله نثيين يبي ن الله

Artinya: “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S An-

Nisa ayat 176)

Seandainya Allah jahal (Bodoh) pasti Allah tidak Irodat(tidak

berkehendak karena bodoh), dan itu mustahil.

10. Hayat yang berarti Allah Maha Hidup. Dan mustahil Allah

bersifat Maut (mati).

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 85:

ن نكم م ء تقتلون انفسكم وتخرجون فريقا م ؤل ثم ثمه انتم ه هرون عليهم بال ديارهم تظ

م عليكم اخراجهم افتؤمنون ببع دوهم وهو محره ى تف ر ب والعدوان وان يهأتوكم اس ض الكت

لك منكم مة يردون وتكفرون ببعض فما جزاء من يهفعل ذ وة الدنيا ويوم القي اله خزي فى الحي

ا تعملون بغافل عمه ى اشد العذاب وما الله ال

Artinya: “Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S Al-

Baqarah ayat 85)

Seandainya Allah Maut (Mati) pasti Allah tidak Qudrat, Iradatdan

tidak ‘Ilmu, dan itu mustahil.

10. Sama’, yang berarti Allah Maha Mendengar, dan mustahil

Allah tuli (shummun). Allah Swt. berfirman:

شد من ٱلغى فمن ي ين قد تهبيهن ٱلر ل إكراه فى ٱلد غوت ويؤمن بٱللهكفر بٱلطه

سميع عليم فقد ٱستمسك بٱلعروة ٱلوثقى ل ٱنفصام لها وٱلله

Artinya: “Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(QS. al-Baqarah (2): 256).

Page 17: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

16

Mustahil bila Allah bersifat tuli. Allah SWT adalah Tuhan yang

maha pendengar. Pendengaran Allah mekiputi sesuatu.

11. Bashar, yang berarti Allah Maha Melihat, dan mustahil Allah

buta (’umyun). Allah Swt. berfirman:

ت وٱلرض و يعلم غيب ٱلسهم بصير بما تعملون إنه ٱلله وٱلله

Artinya: “Sungguh Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan si

bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. al-

Hujurat (49): 18).

Allah SWT juga tidak buta. Dia Maha Melihat Segala sesuatu. Tak

ada hal satupun yang luput dari PenglihatanNya.

13. Kalam, yang berarti Allah Maha Berbicara/Berfirman, dan

mustahil Allah bisu (bukmun). Allah Swt. berfirman:

هم عليك من قبل ورسل لهم نقصصهم ى ورسل قد قصصن موس عليك وكلهم الله

تكليما

Allah SWT tidak mungkin bisu. Allah berkata dan berfirman. Allah

sangatlah sempurna. Tak ada yang bisa mengalahkan keindahan

firman Allah. Dan salah satu Nabi yang pernah bebrbicara langsung

dengan Allah adalah Nabi Musa.

Artinya: “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung

(QS. anNisa’ (4): 164).

14. Qadiran, yang berarti Allah Dzat Yang Maha Kuasa, dan

mustahil Allah Kaunuhu ajiyan (Dzat yang tidak berdaya).

Dalilnya sama seperti sifat Qudrah.

15. Muridan, yang berarti Allah Dzat Yang Maha Berkehendak,

dan mustahil Allah Kaunuhu Karihan (Dzat yang terpaksa).

Dalilnya sama seperti sifat Iradah.

Page 18: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

17

16. ‘Aliman, yang berarti Allah Dzat Yang Maha Mengetahui, dan

mustahil Allah itu Kaunuhu jahilan (Dzat yang bodoh). Dadilnya

sama seperti sifat ‘ilmu.

17. Hayyan, yang berarti Allah Dzat Yang Maha Hidup, dan

mustahil Allah Mayyitin (Dzat yang mati). Daililnya sama seperti

sifat hayat.

18. Sami’an, yang berarti Allah Dzat Yang Maha Mendengar, dan

mustahil Allah Kaunuhu ashamma (Dzat yang tuli). Dalilnya

sama seperti sifat sama’.

19. Bashiran, yang berarti Allah Dzat Yang Maha Melihat, dan

mustahil Allah Kaunuhu ama (Dzat yang buta). Dalilnya sama

seperti sifat Bashar.

20. Mutakalliman, yang berarti Allah Dzat Yang Maha Berbicara,

dan mustahil Allah Kaunuhu abkama ( Dzat yang bisu). Dalilnya

sama seperti sifat Kalam.

Perbandingan Konsep Tuhan Antar Agama

I. Konsep Ketuhanan Agama Budha

Apakah agama Buddha mempunyai Tuhan? Pertanyaan ini sering muncul

dalam dialog-dialog agama Buddha maupun dialog lintas agama. Umat Buddha

sendiri, terutama generasi muda, masih ragu bahkan mungkin tidak bisa

menjawab ketika ditanya mengenai Tuhan dalam agama Buddha.

Dalam agama Buddha, Tuhan bukan personal atau pribadi yang

menciptakan segala sesuatu, tetapi impersonal (Impersonal God). Jadi, Ketuhanan

dalam agama Buddha adalah penjabaran dari Impersonal God

Perbedaan Personal God dan Impersonal God

A. Personal God mempunyai ciri:

(1) Tuhan memiliki pribadi

(2) Berbeda secara diametral dengan alam semesta (mempunyai

jarak),

Page 19: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

18

(3) Memerintah dan mengatur keberadaan ciptaan-Nya.

B. Impersonal God

(1) Menolak konsep Tuhan yang bersifat pribadi

(2) Tuhan sebagai entitas yang dekat dan tak terpisahkan dari

manusia,

(3) Tatanan berasal dari dalam dunia sendiri, bukan aturan yang

dipaksakan dari luar,

(4) Realitas tertinggi yang dapat dijangkau, dan

(5) Konsep impersonal terdapat dalam pandangan Ketuhanan agama

Timur.

Konsep ketuhanan YME dalam agama Buddha berbeda dengan konsep

ketuhanaan agama-agama lain, khususnya agama-agama samawi (Abrahamic

religions). Dalam kitab Sutta Pitaka, Udana VII, dijelaskan bahwa Tuhan YME

dalam bahasa Pali adalah Atthi Ajatam Abhutam Akatam Asamkhatam, subjek

yang dipersepsikan sebagai Tuhan sesuatu yang tidak dilahirkan, tidak

dijelmakan, tidak diciptakan, tetapi keadaan-Nya Mahamutlak. Kemahaesaannya

tanpa “aku” (anatta), tidak dapat dipersonifikasikan, dan tidak dapat digambarkan

dalam bentuk apapun.

Keberadaannya tidak berkondisi (asankhata). Berbeda dengan makhluk,

seperti manusia yang berkondisi (sankhata). Manusia yang berusaha untuk

mencapai puncak kebebasan dari lingkaran hidup yang penuh kesengsaraan

(samsara), harus aktif menjalankan meditasi, yaitu perenungan suci atau

kontemplasi terhadap hakikat alam semesta. Dalam kitab suci Tripitaka dijelaskan

tidak hanya konsep ketuhanannya yang berbeda, tetapi juga konsep asal-usul

kejadian alam semesta manusia, kiamat, dan keselamatan atau pembebasan diri

manusia.

Konsep ketuhanam dalam agama Buddha lebih bersifat nonteistik, yakni

tidak menekankan keberadaan Tuhan Sang Pencipta atau bergantung kepada-Nya,

tetapi bagaimana mengejawantakan sifat buddhisme. Buddha Gautama sendiri

juga tidak dilukiskan sebagai Tuhan, tetapi sebagai pembimbing atau guru yang

Page 20: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

19

menunjukkan jalan menuju Nirwana. Buddha Gautama sendiri jarang menyebut

kata Tuhan, tetapi lebih menekankan pentingnya kesucian perilaku di dalam

menjalani kehidupan.

Mungkin dari segi ini, kalangan ahli perbandingan agama ada yang

melihat agama Buddha lebih menonjol sebagai ajaran moral belaka. Bahkan,

sejumlah khotbah Buddha Gautama cenderung penyembahahan kepada banyak

Tuhan atau Dewa Dewi membebani kebebasan manusia, meskipun pada sisi lain

masih memberikan pengakuan terhadap Brahma sebagai Tuhan. Buddha Gautama

pernah biarkan Tuhan menjadi pencipta segala sesuatu, tetapi manusia harus

memelihara kesucian ciptaan Tuhan. Kesempurnaan kesucian itulah inti

ketuhanan dan kesucian itu harus ada pada setiap manusia.

Bagi agama Buddha, tujuan akhir hidup manusia adalah mencapai

kebuddhaan (annutara samyak sambodhi) atau pencerahan sejati dimana batin

manusia tidak perlu lagi mengalami proses tumimbal lahir. Manusia tidak

memerlukan bantuan atau pertolongan pihak lain, termasuk Dewa-Dewi. Jika

manusia ingin selamat, satu-satunya jalan ialah menjelmakan sifat dan sikap

kebuddhaan di dalam dirinya. Namun demikian, Buddha sendiri itu bukan Tuhan

dan tidak pernah diklaim sebagai Tuhan oleh pengikut agama Buddha.

Agama Buddha tidak terlalu menekankan peran Tuhan sebagaimana

halnya agama-agama besar lainnya. Agama Buddha lebih menekankan

”pragmatisme” dalam arti mengutamakan tidakan-tindakan cepat dan tepat yang

lebih diperlukan di dalam menyelamatkan hidup seseorang yang pernah

mengalami problem. Karena itu, budi pekerti selalu menjadi hal yang amat

substansial dalam agama Buddha. Kolaborasinya dengan agama-agama lain

gampang karena agama Buddha tidak memiliki sistem birokrasi spiritual yang

ribet sebagaimana halnya agama-agama lain.

Umat Buddha Indonesia tidak pernah ada masalah dengan redaksi

Pancasila, khususnya keberadaan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. Meski

agama Buddha tidak banyak menyinggung Tuhan dalam pengembangan misi

ajarannya, tak seorangpun warga penganut agama Buddha mengingkari

Page 21: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

20

keberadaan Tuhan. Tidak mengherankan jika komunitas penganut agama Buddha

lebih cair dengan komunitas pengikut agama lain.

II. Konsep Ketuhanan Agama Islam

A. Filsafat ketuhanan Islam

Keimanan dalam islam merupakan aspek ajaran yang fundamental, kajian

ini harus dilaksanakan secara intensif. Keimanan kepada Allah swt, kecintaan

pengharapan, ikhlas, kekhawatiran, tidak dalam ridhaNya, tawakal nilai yang

harus ditumbuhkan secara subur dalam pribadi muslim yang tidak terpisah dengan

aspek pokok ajaran yang lain dalam Islam.

Ketaatan merupakan karunia yang sangat besar bagi muslim dan sebagian

orang yang menyebut kecerdasan spiritual yang ditindak lanjuti dengan

kecerdasan sosial. Inti ketaatan tidak dinilai menurut Allah swt, bila tidak ada

nilai pada aspek sosial.

Muslim yang baik memiliki kecerdasan intelektual sekaligus kecerdasan

spiritual (QS. Au Imron 190-191) sehingga sikap keberagamaannya tidak hanya

pada ranah emosi tetapi didukung kecerdasan pikir atau ulul albab. Terpadunya

dua hal tersebut Insya Allah menuju dan berasa pada agama yang fitrah (QS. Ar

Rum 30).

B. Siapa Tuhan itu ?

Perkataan yang selalu diterjemahkan “Tuhan”, dalam al-Qur`an dipakai

untuk menyatakan berbagai objek yang dibesarkan atau dipentingkan manusia,

misalnya dalam QS al-Jatsiiyah ayat 23 :

Artinya : Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa

nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan

ilmuNya[1384] dan Allah Telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan

meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya

petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka Mengapa kamu tidak

mengambil pelajaran?

Page 22: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

21

Dalam surat Al-Qashash ayat 38, perkataan illah dipakai oleh fir`aun

untuk dirinya sendiri : 3

“Dan Fir‟aun berkata : wahai para pembesar aku tidak menyangka

bahwa kalian masih mempunyai ilah selain diriku“.

Contoh ayat diatas tersebut menunjukkan bahwa perkataan ilah bisa

mengundang berbagai arti benda, baik abstrak (nafsu atau keinginan pribadi)

maupun benda nyata (fira`un atau penguasa yang dipatuhi dan dipuja). Perkataan

illah juga dalam bentuk tunggal (mufrad ilaahun , ganda (mutsanna ilaahaini) dan

banyak (jama‟aalihatun). Ber-Tuhan nol dalam arti kata tidak bertuhan atau

atheisme tidak mungkin. Untuk dapat mengerti defenisi Tuhan atau ilah yang

tepat, berdasarkan logika Al- Quran sebagai berikut: Tuhan (ilah) ialah sesuatu

yang dipentingkan (dianggap penting) oleh manusia sedemikin rupa sehingga

manusia merelakan dirinya dikuasai olehNya. Perkataan dipentingkan hendaklah

diartikan secara luas. Tercakup didalamnya yang dipuja, dicintai, diagungkan,

diharap-harapkan dapat memberi kemaslahataan atau kegembiraan dan termasuk

pula sesuatu yang ditakuti akan mendatangkan bahaya atau kerugian.

Menurut Ibnu Taimiyah Al-Ilah adalah yang dipuja dengan penuh

kecintaan hati, tunduk kepada-Nya merendahkan diri dihadapannya, takut dan

mengharapkannya, kepadanya umat tempat berpasrah ketika berada dalam

kesulitan, berdoa dan bertawakal kepada-Nya dan menimbulkan ketenangan disaat

mengingatnya dan terpaut cinta kepadanya.

C. Sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan

1. Pemikiran barat

Konsep Ketuhanan menurut pemikiran manusia adalah konsep yang

didasarkan atas hasil pemikiran baik melalui pengalaman lahiriyah

maupun batiniyah, baik yang bersifat pemikiran rasional maupun

pengalaman batin. Dalam literatur sejarah agama, dikenal dengan Teori

evolusionisme, yaitu 4 teori yang menyatakan adanya proses dari

kepercayaan yang amat sederhana, lama kelamaan meningkat menjadi

sempurna. Teori tersebut mula-mula dikemukakan oleh Max Muller,

Page 23: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

22

kemudian disusul oleh EB Taylor, Robertson Smith, Luboock dan Jevens.

Proses perkembangan pemikiran tentang Tuhan menurut evolusionisme

adalah sebagai berikut:

a. Dinamisme

Menurut ajaran ini manusia jaman primitif telah mengakui adanya

kekuatan yang berpengaruh dalam kehidupan. Mula-mula sesuatu yang

berpengaruh tersebut ditujukan pada benda. Setiap mempunyai pengaruh

pada manusia, ada yang berpengaruh positif dan ada yang berpengaruh

negatif. Kekuatan ada pada pengaruh tersebut dengan nama yang berbeda-

beda, seperti mana (Malaysia), dan tuah (melayu), dan sakti (india) yakni

kekuatan gaib.

b. Animisme

Disamping kepercayaan dinamisme, masyarakat primitif juga

mempercayaai adanya roh dalam hidupnya. Setiap benda yang dianggap

benda baik, mempunyai roh. Oleh masyarakat primitif , roh dipercayai

sebagai sesuatu yang aktif sekalipun bendanya telah mati. Oleh karena itu,

roh dianggap sebagai sesuatu yang selalu hidup, mempunyai rasa senang,

rasa tidak senang serta mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Roh akan

senang apabila kebutuhannya dipenuhi.

c. Politeisme

Kepercayaan dinamisme dan animisme lama-kelamaan tidak

memberikan kepuasan, karena terlalu banyak menjadi sanjungan dan

pujaan. Roh yang lebih dari yang lain kemudian disebut Dewa mempunyai

tugas dan kekuaasaan tertentu sesuai dengan bidangnya. Ada Dewa yang

bertanggung jawab terhadap cahaya, ada yang membidangi masaalah

angin, adapula yang membidangi masalah air dan lain sebagainya.

d. Henoteisme

Politeisme tidak memberikan kepuasan terutama terhadap kaum

cendekiawan. Oleh karena itu dari dewa-dewa yang diakui mempunyai

kekuatan yang sama. Lama kelamaan kepercayaan manusia meningkat

menjadi lebih definitif (tertentu). Satu bangsa mengakui satu dewa yang

Page 24: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

23

disebut dengan Tuhan, namun manusia masih mengakui tuhan (ilah)

bangsa lain. Kepercayaan satu Tuhan untuk satu bangsa disebut dengan

Henoteisme (Tuhan tingkat nasional)

e. Monoteisme

Kepercayaan dalam bentuk henoteisme melangkah menjadi

monoteisme. Alam monoteisme hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh

bangsa dan bersifat internasional. Evolusionisme ditentang oleh Andrew

lang (1898) dia mengemukakan bahwa orang-orang berbudaya rendah juga

sama dengan monoteismenya dengan orang-orang Kristen. Mereka

mempunyai kepercayaan pada wujud yang Agung dan sifat-sifat khas pada

Tuhan mereka, yang tidak mereka berikan pada wujud yang lain. Dengan

lahirnya pendapat Andrew lang, maka berangsur-angsur golongan

evolusionisme menjadi reda dan sebaliknya sarjana-sarjana eropa mulai

menentang evolusionisme dan mulai memperkenalkan toeri baru.

2. Pemikiran Umat Islam

Sehubungan pemikiran Umat Islam terhadap Tuhan melibatkan

beberapa konsepsi ke-esaan Tuhan, diantaranya konsepsi Aqidah dan

konsepsi Tauhid.

a. Konsepsi Aqidah.

Dalam kamus Al-Munawir secara etimologis, aqidah berakar dari

kata „aqada-ya‟qidu-aqdan„ aqidatan yang berarti simpul, ikatan

perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menjadi „aqidah yang

berarti keyakinan relevensi antara arti kata aqdan dan aqidah

adalah keyakinan itu tersimpul kokoh dalam hati, bersifat mengikat

dan mengandung perjanjian. Secara terminologis terdapat beberapa

definisi aqidah antara lain:

Menurut Hasan al-Bana dalam kitab majmu‟ah ar-rasa, il „Aqaid

(bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa perkara wajib diyakini

kebenarannya oleh hati dan mendatangkan ketentraman jiwa

menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun dengan

keragu-raguan.

Page 25: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

24

a) Istilah Aqidah Dalam Al-Quran

Di dalam al-Quran tidak terdapat satu ayat pun yang secara

literal menunjuk pada istilah aqidah. Namun demikian kita

dapat menjumpai istilah ini dalam akar kata yang sama

(„aqada) yaitu; „aqadat, kata ini tercantum pada ayat:

“Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan

ibu bapak dan karib kerabat, kami jadikan pewaris-

pewarisnya dan (jika ada) orangorang yang kamu telah

bersumpah setia dengan mereka, maka beri kepada mereka

bahagiannya, sesungguhnya Allah menyaksikan segala

sesuatu“ (Q.S An-Nisa; 33)

Kata „aqadum terdapat dalam QS. al-Maidah; 89

“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-

sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi

Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang

kamu sengaja…..”

b) Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah.

Meminjam sistematika Hasan al-Banna ruang lingkup

pembahasan aqidah meliputi:

➢ Iyat

yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan (Tuhan/Allah), seperti wujud Allah,

nama-nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan dan lain-lain.

➢ Nubuwat

yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk

pembicaraan mengenai Kitab-Kitab Allah, Mukjizat,

keramat dan sebagainya.

➢ Ruhaniyat

Page 26: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

25

yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang

berhubungan dengan alam metafisik seperti Malaikat,

Jin, Iblis, setan, Roh dan lain sebagainya.

➢ Sam‟iyyat

yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa

diketahui lewat sam‟iy yakni dalil naqli berupa al-Quran

dan as-sunah, seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur,

tanda-tanda kiamat, surga neraka dan seterusnya.

c) Sumber Aqidah Islam

Sumber aqidah Islam adalah al-Quran dan as-Sunnah artinya

apa saja yang disampaikan oleh Allah dalam al-Quran dan

Rasulullah dalam Sunnahnya wajib di imani, diyakini dan

diamalkan

Akal pikiran sama sekali bukan sumber aqidah, tetapi

merupakan instrumen yang berfungsi untuk memahami nash-

nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan

mencoba kalau diperlukan membuktikan secara Ilmiah

kebenaran yang disampaikan oleh al-Quran dan as-Sunnah.

Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran penuh bahwa

kemampuan akal sangat terbatas, sesuai dengan terbatasnya

kemampuan mahluk Allah. Akal tidak dapat menjangkau

masa‟il ghabiyah (masalah-masalah ghaib), bahkan akal tidak

akan sanggup menjangkau sesuatu yang terikat oleh ruang

dan waktu. Misalnya akal tak akan mampu menunjukan

jawaban atas pertanyaan kekekalan itu sampai kapan

berakhir? Atau akal tidak sanggup menunjukan tempat yang

tidak ada didarat dilaut atau diudara dan tidak ada dimana-

mana. Karena kedua hal tersebut tidak terikat oleh ruang dan

waktu. Akal hanya perlu membuktikan jujurkah atau bisakah

kejujuran si pembawa risalah tentang hal-hal ghaib itu bisa

dibuktikan secara ilmiah oleh akal pikiran.

Page 27: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

26

d) Cara Menetapkan Aqidah

Allah Swt. telah memutuskan dan menetapkan untuk

memberikan keterangan-keterangan disekitar masalah-

masalah yang wajib diimani antara lain yang terkandung

dalam rukun Iman. Allah telah menggariskan persoalan

tersebut dengan jelas dan menuntut agar manusia

mempercayainya. Iman yang dimaksud itu adalah I‟tiqad

dengan kebulatan hati yang sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya serta berlandaskan dalil atau alasan. I‟tiqad

semacam itu tentunya tidak dapat diperoleh dengan dalil-dalil

sembarangan, melainkan dengan dalil-dalil yang pasti dan

tampa dicampuri keraguan.

Oleh karena itu Ulama sepakat untuk menetapkan

aqidah berdasarkan tiga macam dalil.

➢ Dalil Aqli, dalil ini dapat diterima apabila hasil

keputusannya dipandang masuk akal atau logis dan

sesuai dengan perasaan, tentunya yang dapat

menimbulkan adanya keyakinan dan dapat

memastikan iman yang dimaksudkan. Dengan

menggunakan akal manusia merenungkan dirinya

sendiri dan alam semesta, yang dengannya ia dapat

melihat bahwa dibalik semua itu terdapat bukti

adanya Tuhan Pencipta yang satu.

➢ Dalil Naqli, dalil naqli yang tidak menimbulkan

keyakinan dan tidak dapat menciptakan keimanan

sebagai yang dimaksud, dengan sendirinya dalil ini

tidak dapat digunakan untuk menetapkan aqidah.

Oleh sebab itu Syekh Mahmud Syaltut mengajukan

dua syarat yang harus dipenuhi oleh dalil naqli

tersebut dapat menanamkan keyakinan dan

menetapkan Aqidah.Pertama; dalil naqli itu pasti

Page 28: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

27

kebenarannya. Kedua; pasti atau tegas tujuannya. Ini

berarti bahwa dalil itu harus dapat dipastikan

benarbenar datang dari Rasulullah tanpa ada

keraguan sedikitpun.

➢ Dalil Fitrah adalah hakekat mendasari kejadian

manusia. Fitrah ini merupakan perasaan keagamaan

yang ada dalam jiwa dan merupakan bisikan batin

yang paling dalam. Dan kesucian ini akan tetap

terpelihara manakala manusia selalu membersihkan

jiwanya dari tekanan kekuatan pengaruh nafsu. Bila

manusia membiarkan fitrah dan naluri berbicara, 9

maka dia akan mendapatkan dirinya berhadapan

dengan kekuatan tertinggi diatas kekuatan manusia

dan alam. Ia akan berdoa baik dalam suka maupun

duka. Lebih-lebih disaat-saat seperti itulah dia

menghadapkan diri secara ikhlas kepada Tuhannya.

D. Pembuktian wujud Tuhan

1. Metode Pembuktian

Ilmiah Tantangan jaman modern terhadap agama terletak dalam

masaalah metode pembuktian. Metode ini mengenal hakikat melalui

percobaan dan pengamatan, sedang akidah agama berhubungan

dengan alam diluar indera, yang tidak mungkin dilakukan percobaan

(agama didasarkan pada analogi dan induksi). Hal ini yang

menyebabkan menurut metode ini agama batal, sebab agama tidak

mempunyai landasan ilmiah.

Sebenarnya sebagian ilmu modern juga batal, sebab juga tidak

mempunyai landasan ilmiah. Metode baru tidak menginngkari wujud

sesuatu, walaupun belum diuji secara empiris. Disamping itu metode

ini juga tidak menolak analogi antara sesuatu yang tidak terlihat

dengan 15 sesuatu yang telah diamati secara empiris.

Page 29: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

28

Hal tersebut dengan analogi “analogi ilmiah“ dan dianggap sama

dengan percobaan empiris. Suatu percobaan dipandang sebagai

kenyataan ilmiah, tidak hanya karena percobaan itu dapat diamati

secara langsung. Demikian pula suatu analogi dapat dianggap salah,

hanya karena dia analogi. Kemungkinan benar dan kemungkinan

salah.

Dengan demikian tidak berarti bahwa agama adalah iman kepada

yang ghaib dan ilmu pengetahuan percaya kepada “pengamatan

ilmiah“. Sebab, baik agama maupun ilmu pengetahuan kedua-duanya

berlandaskan pada keimanan yang ghaib. Hanya saja ruang lingkup

agama yang sebenarnya adalah ruang lingkup “penentuan hakikat“

terakhir dan asal, sedang ruang lingkup ilmu pengetahuan terbatas

pada pembahasan ciri-ciri luar saja. Kalau ilmu pengetahuan

memasuki bidang penentuan hakikat, yang sebenarnya adalah bidang

agama, berarti ilmu pengetahuan telah menempuh jalan iman kepada

yang Ghaib. Oleh karena itu harus ditempuh bidang lain.

2. Keberadaan alam membuktikan adanya Tuhan

Adanya alam serta organisasinya yang menakjubkan dan

rahasianya pelik, tidak boleh memberikan penjelasan bahwa ada satu

kekuatan yang menciptakannya, suatu “akal” yang tidak ada batasnya.

Setiap manusia normal percaya bahwa dirinya “ada” dan percaya pula

bahwa alam itu “ada”. Dengan dasar itu dan dengan kepercayaan ini

dijalani setiap bentuk kegiatan ilmiah dalam kehidupan.

Jika percaya tentang eksistensi alam, maka secara logika harus

percaya tentang adanya pencipta alam. Pernyataan yang mengatakan

percaya akan mahluk hidup, tetepi menolak adanya khaliq adalah

suatu pernyataan yang tidak benar. Belum pernah diketahui adanya

sesuatu berasal dari tidak ada tanpa diciptakan. Segala sesuatu

bagaimanapun ukurannya pasti ada penyebabnya. Oleh karena itu

bagaimana akan 16 percaya bahwa alam semesta yang demikian

luasnya, ada dengan sendirinya tanpa pencipta?.

Page 30: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

29

3. Pembuktian adanya tuhan dengan pendekatan fisika

Sampai abad ke-19 pendapat yang mengatakan bahwa alam

mencipta dirinya sendiri (alam bersifat azali) masih banyak

pengikutnya. Tetapi setelah ditemukan hukum kedua

“termodinamika”, pernyataan ini telah kehilangan landasan berpijak.

Hukum tersebut yang dikenal dengan hukum keterbatasan energi

atau teori pembatasan perubahan energi panas membuktikan bahwa

adanya alam tidak mungkin bersifat azali. Hukum tersebut

menerangkan bahwa energi panas selalu berpindah dari keadaan panas

beralih menjadi tidak panas. Sedang kebalikannya tidak mungkin,

yakni energi panas tidak mungkin berubah dari keadaan yang tidak

panas menjadi panas. Perubahan energi panas dikendalikan oleh

keseimbangan antara energi yang ada dengan energi yang tidak ada.

Bertitik tolak dari kenyataan bahwa proses kerja kimia dan fisika di

alam terus berlangsung, serta kehidupan tetap berjalan. Hal ini

membuktikan secara pasti bahwa alam bukan bersifat azali.

Seandainya alam ini azali, maka alam telah kehilangan energinya,

sesuai dengan hukum tersebut tentu tidak akan ada kehidupan di alam

ini. Oleh sebab itu ada yang menciptakan alam yaitu Tuhan.

4. Pembuktian adanya Tuhan dengan pendekatan Astronomi

Benda alam yang paling dekat dengan bumi adalah bulan, yang

jaraknya sekitar 240.000 mil, yang bergerak mengelilingi bumi dan

menyelesaikan setiap edarannya selama dua puluh sembilan hari

sekali. Demikian pula bumi terletak 93.000.000.000 mil dari matahari

berputar pada porosnya dengan kecepatan seribu mil/jam dan

menempuh garis 17 edarnya sepanjang 190.000.000 mil per tahun. Di

samping bumi terdapat gugus sembilan planet tata surya, termasuk

bumi, yang mengelilingi matahati dengan kecepatan luar biasa.

Matahari tidak berhenti pada suatu tempat tertentu, tetapi ia

beredar bersama-sama dengan planet-planet dan asteroid mengelilingi

garis edarnya dengan kecepatan 600.000 mil per jam. Disamping itu

Page 31: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

30

masih ada ribuan sistem lainnya selain sistem tata surya kita dan

setiap sistem mempunyai kumpulan atau galaksi sendiri-sendiri.

Galaxi-galaxi tersebut juga beredar pada garis edarnya. Galaxi dimana

terletak sistim matahari kita, beredar pada sumbunya dan

menyelesaikan edarannya sekali dalam 200.000.000. Tahun cahaya.

Logika manusia dengan memperhatikan sistim yang luar biasa dan

organisasi yang teliti, akan berkesimpulan bahwa mustahil semuanya

ini terjadi dengan sendirinya, bahkan akan menyimpulkan bahwa

dibalik semua itu ada kekuatan maha besar yang membuat dan

mengendalikan sistim yang luar biasa tersebut, kekuatan Maha besar

tesebut adalah Tuhan.

III. Konsep Ketuhanan Agama Hindu

A. Perbandingan Konsep Tuhan antar Agama

Pada konsep agama Hindu, posisi para dewa adalah sama dengan malaikat,

yang tidak mau untuk di puja sebagai Tuhan secara sendiri, tetapi dipuja karena

jasa – jasanya sebagai perantara Tuhan kepada makhluk-Nya.

Hindu memiliki suatu pedoman tentang ajaran mengenai kepercayaan

yang bisa disebut Panca Sradha. Panca Sradha merupakan lima kepercayaan

umat Hindu tentang adanya Brahman, Atman, Karma Phala, Samsara, dan

Moksa. Di agama Hindu, Tuhan dikenal dengan sebutan “Brahman”.

Brahman merupakan pencipta dan pelebur alam semesta, mengisi seluruh

alam semesta dan berada dimana – mana. Hindu percaya dengan adanya Tuhan

sebagai Sang Pencipta, karena umat Hindu yakin bahwa alam semesta ini adalah

istana dari Tuhan Yang Maha Esa. Brahman merupakan asal mula dari segala

sesuatu yang ada di dunia ini. Hindu meyakini Tuhan (Brahman) dalam dua sudut

pandang, yakni Tuhan yang berwujud (immanent) dan Tuhan tak berwujud

(transcendent). Tuhan yang berwujud dijadikan media pemujaan oleh para umat

Hindu yang masih terikat dengan sifat, sedangkan pemujaan dengan Tuhan yang

tak terwujud, hanya bisa dilakukan oleh para yogi (pendeta Hindu) yang sudah

mampu merealisasikan Tuhan dalam dirinya.

Page 32: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

31

Brahman mempunyai 3 aspek, yaitu :

a. Sat : Sebagai Maha Ada Satu – satunya, tidak ada keberadaan yang lain

selain diri-Nya.

Dengan kekuatannya, Brahman bisa menciptakan berbagai macam

bentuk, warna, dan sifat di alam semesta ini. Manusia, binatang,

tumbuhan, planet, serta benda lain dari Tuhan dan kembali pada Tuhan

apabila sudah waktunya. Tak ada satupun benda – benda di alam

semesta ini yang tak bisa kembali lagi pada Tuhan, karena tidak ada zat

atau barang lain di alam ini selain Tuhan.

b. Cit : Sebagai Maha Tahu

Brahman lah sumber dari segala ilmu pengetahuan, bukan tentang

pengetahuan agama, tetapi sumber dari segala pengetahuan. Dengan

memiliki banyak pengetahuan, maka dunia ini akan berevolusi dan

berkembang, dari bentuk yang paling sederhana menjadi bentuk yang

lebih baik lagi.

c. Ananda

Ananda merupakan kebahagiaan abadi yang bebas dari penderitaan dan

suka duka. Pada hakekatnya, semua kebahagiaan, kesedihan, dan

kesenangan yang ada, yang ditimbulkan oleh materi bersumber pula

pada Ananda ini. Tingkatan tertinggi kebahagiaan ialah suka tan pawali

duhka, kebahagiaan abadi, bebeas dari daya tarik terhadap hal yang

bersangkutan dengan dunia.

B. Konsep Ketuhanan dalam Agama Hindu

a. Konsep Monoteisme

Konsep monoteisme di dalam kitab Weda, terdapat dalam

filsafat Adwaita Wedanta (tiada duanya), yaitu percaya kepada

Tuhan yang satu. Adwaita Wedanta menganggap bahwa Tuhan

merupakan pusat dari segala kehidupan di alam semesta dan dalam

agama Hindu, Tuhan disebut Brahman. Brahman hanya satu, tetapi

tanda kebesarannya diwujudkan dengan adanya banyak dewa –

Page 33: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

32

dewi seperti Wisnu, Laksmi, Siwa, Parwati, Saraswati, dan lain

sebagainya. Konsep Ida Sang Hyang Widi Wasa adalah bentuk

monoteisme asli orang Bali.

Trimurti terdiri dari, Brahma, Siwa, Wisnu yang merupakan

perwujudan dari kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Brahma

sebagai dewa yang menciptakan alam semesta, Wisnu sebagai

dewa pemelihara untuk alam semesta, dan Siwa sebagai pelebur

atau perusak dunia.

b. Konsep Panteisme

Konsep panteisme terdapat dalam pandangan bahwa Tuhan

tidak mempunyai wujud maupun tempat tertentu. Tetapi Tuhan

berada dan menyatu di setiap ciptaan-Nya dan terdapat di setiap

wujud benda apapun. Konsep panteisme disebut juga dengan

istilah Wyapi Wyapaka. Upanisad menyebutkan, bahwa Tuhan

memenuhi alam semesta tanpa wujud tertentu, tidak ada di surga

maupun berada di dunia tertinggi, melainkan ada pada setiap

ciptaan-Nya.

c. Konsep Totemisme

Konsep totemisme terdapat pada pengkultusan sapi. Sapi

dianggap sebagai hewan yang suci di dalam agama Hindu.

Terdapat larangan untuk membunuh sapi, karene sapi merupakan

ibu seluruh dunia (Darmayasa, 2008:22). Sapi dikatakan ibu

seluruh dunia, karena sapi bisa menghidupi dunia ini. Segala yang

ada di dalam sapi dapat digunakan. Sapi juga sebagai kendaraan

dewa Siwa yang bernama Nandini.

Selain percaya dengan adanya Brahman, Hindu juga

mempercayai adanya Tuhan yang terdapat didalam jiwa di setiap

makhluk hidup yang disebut dengan Paraatma. Atman merupakan

percikan terkecil dari Brahman yang menghidupi setiap makhluk

hidup. Atman berada di setiap makhluk hidup dan menghidupi

segala kehidupan makhluk. Apabila makhluk tersebut mati, Atman

Page 34: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

33

akan kembali pada Brahman. Atman mempunyai sifat tak

terbasahkan oleh air (acesayah), tak terluka oleh senjata

(achpodya), tidak terbakar oleh api (adohya), tak kering oleh angin

(akledya), tidak bergerak (acala), kekal abadi (nitya), tidak

dilahirkan (awyakta), tak terpikirkan (achintya), tidak berubah

(awikara), dan ada dimana mana (sarwagatah).

Hindu juga percaya dengan Karma Phala atau bisa disebut

juga hukum karma. Keberadaan Karma Phala ini sebenarnya

diyakini oleh semua umat agama, tetapi tidak diformalitaskan

sebagai kerukunan iman yang ada di dalam agama Hindu. Ada

istilah yang sering didengar dari orang tua “amun hendak belum

bujur kabujuran ela manggawi taluh je papa” [Jika ingin hidup

dengan baik, maka jangan melakukan hal yang tidak baik]. Kalimat

ini memberikan makna bahwa, apabila kita ingin mendapatkan

sesuatu yang baik, maka lakukanlah hal – hal yang baik pula. Jika

hal yang tak baik dilakukan, maka akan memberikan hal yang tidak

baik pula pada diri kita.

Kemudian ada juga Samsara. Ajaran mengenai hukum

karma akan mengakibatkan adanya ajaran tentang Samsara, yakni

ajaran tentang perputaran kelahiran. Nasib manusia ialah

dilahirkan, hidup, mati, dan dilahirkan kembali, hidup, mati atau

bisa dikatakan reinkarnasi, dan demikian seterusnya. Inilah yang

disebut Samsara hidup. Hukum ini berlaku baik untuk manusia,

dan segala makhluk yang ada di dunia, maupun bagi para dewa –

dewi.

Yang terakhir Hindu juga percaya dengan Moksa. Keyakinan

yang sangat mendasar di dalam Hindu, yaitu tentang akhir

kehidupan manusia. Kemana manusia akan pergi setelah meninggal

dunia. Apakah akan lenyap begitu saja tanpa adanya

kesinambungan. Agama – agama Semawi biasanya akan

menjawab, sebelum pergi kesisi Tuhan, arwah manusia akan

Page 35: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

34

menuju ke neraka atau surga untuk mendapatkan pahala atas apa

yang diperbuat ketika ia hidup, baik itu pahala yang berupa

kebahagiaan maupun pahala yang berupa kesengsaraan.

IV. Konsep Tuhan dalam Agama Kong Hu Cu

Ada orang yang mengatakan agama Kong Hu Cu itu tidak mengajarkan

Ketuhanan, namun diajarkan untuk menyembah langit. Menurut pengertian

tersebut Thian diartikan sebagai langit. Pengertian seperti ini sebenarnya ilmiah,

tetapi sebaliknya ini menunjukkan bahwa dia tidak bisa memahami penggunaan

bahasa dengan benar, dan tidak mengetahui sejarahnya. Di dalam ajaran agama

Kong Hu Cu di Indonesia Thian diartikan sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Di

dalam kitab Yi Jing, salah satu bagian dari kitab suci Kong Hu Cu tertulis Qian,

istilah tersebut menunjukkan sifat Thian, yaitu Maha Pencipta, Maha Pengatur,

Maha Meluruskan, dan Maha Pemelihara. Qian dalam simbol diartikan langit

sebagai pasangan bumi, perlu dipahami bahwa wujud dari keberadaan Tuhan

Yang Maha Esa ialah dengan adanya alam semesta ini, bagi manusia zaman

dahulu diwakili dengan langit dan bumi.

Sesungguhnya Kong Hu Cu merupakan suatu lembaga etika, dapat

dianggap agama karena perlunya pengorbanan – pengorbanan kepada nenek

moyang dan para dewa. Kong Hu Cu tidak membatasi suatu bentuk Ketuhanan

yang formal. Umumnya, penganut Kong Hu Cu menganut Lima Hukum Moral,

yaitu : Kebaikan, Kejujuran, Kewajaran, Kebijaksanaan, dan Sikap. Kong Hu Cu

mengajarkan bahwa, etika yang paling utama ialah mengasihi orang lain dan

konsep ajaran utama Kong Hu Cu adalah “Perlakukanlah orang yang lebih

rendah/lemah dengan baik”.

Dasar – dassar ajaran Kong Hu Cu berasal dari Analekta Kong Hu Cu dan

tulisan Mencius, orang yang bujaksana pada abad ke – 4 sebelum Masehi. Kong

Hu Cu merupakan filsuf terkemuka di negara Cina.

Agama Kong Hu Cu memiliki konsep Tuhan (Thian) tersendiri. Di dalam

kitab suci Kong Hu Cu ada istilah yang sering disebut yakni Thian atau Tee, yang

Page 36: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

35

memiliki arti Tuhan Yang Maha Besar atau Tuhan Yang Maha Penguasa Langit

dan Bumi. Di dalam kitab Ngo King biasa diberi kata sifat seperti berikut :

a. Shiang Thian ( Tuhan Yang Maha Tinggi )

b. Hoo Thian ( Tuhan Yang Maha Besar )

c. Ching Thian ( Tuhan Yang Suci )

d. Bien Thian ( Tuhan Yang Pengasih )

e. Hong Thian ( Tuhna Yang Kuasa, Maha Pencipta )

f. Siang Tee ( Tuhan Yang Menciptakan Alam Semesta )

Konfusius meyakini bahwa di dalam alam semesta terdapat dzat yang

memiliki nama Thian yang harus dipuja dan dihormati, karena Dia-lah yang

menjaga alam semesta ini. Sehingga para umatnya harus melakukan upacara

sederhana dan dengan penuh khidmat supaya mendapatkan berkah dari Sang

Maha Kuasa, yakni Thian. Dalam kaitan dalam hal ini, umat manusia harus

meneladani dan mencermati tingkah laku orang tua, karena menurut ajaran agama

Kong Hu Cu orang tua merupakan wakil dari Thian.

Konsep Ketuhanan di dalam agama Kong Hu Cu menegaskan bahwa

Tuhan tidak dapat ditetapkan atau diperkirakan, tetapi tidak ada satu wujud pun

yang tanpa Dia. Dilihat tidak tampak, didengar tidak terdengar, tetapi bisa

dirasakan oleh orang – orang yang beriman.

V. Konsep Ketuhanan Agama Kristen

A. Tuhan dalam Islam vs Tuhan dalam Kristen

Islam dengan tegas menolak kepercayaan Kristen bahwa Tuhan itu tiga

pribadi dalam satu hakekat (lihat Tritunggal). Dalam konsepsi Islam tentang

Tuhan, tidak ada kesetaraan antara Tuhan dan ciptaan. Kehadiran Tuhan

dipercaya ada dimanapun, dan tidak menjelma sebagai siapapun atau apapun.

Kristen Barat merasa Islam sebagai agama kafir selama Perang Salib

pertama dan kedua. Muhammad dipandang sebagai setan atau tuhan palsu yang

disembah bersama Apollyon dan Termangant dalam trinitas yang tidak suci.

Pandangan tradisional Kristen adalah bahwa Tuhan Muhammad sama dengan

Page 37: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

36

Tuhannya Yesus. Ludovico Marracci (1734), penerima pengakuan dosa Paus

Innosensius XI, menyatakan: Muhammad dan pengikutnya yang menganggap

ortodoks, telah dan melanjutkan untuk memiliki gagasan Tuhan yang asli dan

logis dan sifat-sifat-Nya (selalu mengecualikan dan menolak Trituggal), muncul

sangat jelas dari Qur’an itu sendiri dan seluruh kepercayaan akan Tuhan

Muhammad, sehingga akan membutuhkan banyak waktu untuk menyangkal yang

beranggapan Tuhan Muhammad berbeda dengan Tuhan sejati.

Banyak pesan-pesan dalam Perjanjian Lama mengacu pada kasih Tuhan.

Tema sentral dalamPerjanjian Baru adalah kasih Tuhan dalam perantaraan Yesus.

Dalam Islam, kasih Tuhan muncul dalam seluruh tanda-tanda dan penciptaan

Bumi dimana manusia dapat hidup dalam kehidupan yang layak.

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-

orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa;

Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit

sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan

dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah

kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (al-

Baqarah 2:21-22)”

Pujian umat Muslim kepada Tuhan yang paling umum adalah ‘Yang Maha

Pengasih, Maha Penyayang’. Dua lainnya dari “asma’ul husna” Tuhan ‘Maha

Kasih sayang’ (wadud) dan ‘Maha Pemberi’ (wahhāb). William Montgomery

Watt berpegang bahwa Kristen memiliki lebih banyak tekanan dalam aturan

tingkah laku Tuhan sebagai penggembala yang pergi mencari domba-domba yang

hilang dan menyelamatkannya. Di sisi lain, Islam menolak sebagian doa bagi

siapapun yang telah kafir. Dalam Islam, Watt mengatakan, Tuhan menyediakan

nikmatbagi setiap golongan untuk mencapai kehidupan kekal (contoh: kehidupan

di Surga) dengan mengirim utusan atau nabi untuk mereka. Islam juga

mengembangkan doktrin perantaraan Muhammad pada Hari Kiamat yang akan

menerima mereka dengan baik, meskipun yang berbuat dosa akan diadili atas

dosa-dosa mereka baik di bumi maupun di neraka.

Page 38: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

37

Allah الله adalah kata bahasa Arab untuk Tuhan (al-Ilāh, arti harfiah: sang

Tuhan). Kata ini memiliki kata kerabat dalam bahasa Semit lainnya, di antaranya

Elah dalam bahasa Aram, Ēl dalam bahasa Kanaan, dan Elohim dalam bahasa

Ibrani.

Kata ini terutama digunakan oleh umat Muslim untuk menyebut Tuhan

dalam Islam, namun juga telah digunakan oleh Arab Kristen sejak masa pra-

Islam. Selain itu penganut Babisme, Baha’i, umat Kristen Indonesia dan Malta,

serta Yahudi Mizrahi juga sering menggunakannya, walaupun tidak secara

eksklusif.

Allah adalah satu-satunya Tuhan (tanpa sekutu), Sang Pencipta, Hakim

dari seluruh makhluk, Maha Kuasa, Maha Penyayang, Maha Pemurah dan Tuhan

dari Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, Musa, Dawud,Sulaiman, Isa, dan Muhammad.

Menurut F.E. Peters, Alquran menyatakan: “…dan janganlah kamu berdebat

dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan

orang-orang zalim di antara mereka.” Dan katakanlah: “Kami telah beriman

kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan

kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya

berserah diri.” — Al-‘Ankabut 29:46

Maka Muslim mempercayai dan sejarawan menyetujui, bahwa

Muhammad dan pengikutnya menyembah Tuhan yang sama dengan yang

disembah Yahudi. Allah-nya Al-Qur’an adalah Tuhan Sang Pencipta yang ada

dalam kisah Ibrahim. Peters mengatakan bahwa Al-Qur’an menggambarkan Allah

lebih berkuasa dan jauh dibandingkan dengan Yahweh, dan juga merupakan

Tuhan universal, tidak seperti Yahweh yang lebih dekat dengan bangsa Israel.”

Berdasarkan keterangan Allaahu ismun li dzaatil wajibul wujuud artinya

Allah itu adalah sebuah nama kepada yang pasti ada keberadaannya (eksistensi).

Jadi jelaslah Allah itu adalah sebuah nama kepada sesuatu yang wajib untuk

dilayani dengan sebenar-benarnya, karena berdasarkan keterangan: Allaahu ismun

li dzaati ma’budi bi haqq artinya: Allaah itu adalah sebuah nama kepada sesuatu

yang wajib dilayani (ma’budi) dengan sebenar-benarnya pelayanan (ibadah).

Page 39: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

38

Dalam tradisi Islam disebutkan ada 99 nama untuk Allah (Asma’ul

Husna), diambil dari nama-nama yang digunakan Al-Qur’an untuk merujuk

kepada Allah. Di antara nama-nama tersebut adalah : Al Malikul Mulk (Raja

segala Raja, Maha Raja), Al Hayy (Maha Hidup) atau Al Muhyii (Maha Memberi

Kehidupan).

B. Persamaan Konsep Tauhid (Esa) dalam Kristen Tauhid dan Islam

Islam adalah agama yang memegang teguh ketauhidan, jika dalam Kristen

pada umumnya dikenal dengan konsep trinitasnya maka kelompok ini (Kristen

Tauhid) memang berbeda dengan arus besar agama Kristen, yang mengakui

Tuhan terdiri dari tiga sifat: Allah Bapa, Allah Anak (Yesus), dan Roh Kudus.

Dalam wawancara, pendeta yang juga direktur publikasi gereja JAGI Semarang,

Aryanto Nugroho menyatakan berbeda antara konsep Tuhan trinitas yang dianut

mayoritas umat Kristen dunia dengan konsep Tuhan Yang Esa yang dianut

Kristen Tauhid, "Bagi kami, Allah hanya satu, yakni yang disebut Yahweh atau

Bapa yang di surga. Bukan satu yang terdiri dari tiga atau tiga yang menyatu ke

dalam satu,". Dan nampaknya konsep akan keesaan Tuhan yang dipercaya Kristen

Tauhid ini sama dengan Islam, yakni Tuhan itu Esa, satu dan menyembah hanya

pada satu Tuhan.

a. Hanya Allah Yang Esa

Sebagaimana telah disebutkan pada bab sebelumnya, secara

umum ada dua kelompok besar agama. Pertama adalah kelompok

agama keturunan Abraham (Ibrahim), istilahnya adalah agama

semitik. Termasuk dalam kelompok ini adalah empat agama besar:

Yahudi , Kristen (Katolik, Protestan) dan Islam. Kelompok kedua

adalah agama non abrahamik, artinya agama yang tidak mewarisi

iman Abraham. Diantara kelompok agama abrahamik, Yahudilah

yang paling tua umurnya, bangsa Abraham mewariskan kepada

umatnya untuk mempercayai akan kebenaran-Nya. Konsep paling

pokok yang diajarkan oleh Allah kepada bangsa Yahudi adalah

bahwa Dia Esa. Yesus sebagai panutan dan penerus risalah nabi

Page 40: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

39

sebelumnya tentunya memegang kuat ajaran pokok ini. Dan inilah

pulalah yang dipegang teguh dan diikuti oleh Kristen Tauhid.

Konsep iman kepada Allah dalam Kristen Tauhid dan Islam yang

ajarannya menekankan keesaan Allah, maka tidak heran jika kedua

agama tersebut memiliki pokok ajaran yang tidak jauh berbeda

dengan keyakinan Islam mengingat Islam adalah penyempurna

ajaran sebelumnya. Seperti memegang teguh Tauhid bahwa Allah.

Maha Esa dalam ketauhidan yang kuat, menolak ketuhanan Yesus

atau Nabi Isa, menolak dosa waris dan penebusan dosa.

Persamaan konsep diatas karena memang kedua agama tersebut

adalah serumpun dan yang lebih penting adalah keduanya

mendasarkan ajarannya kepada kitab suci yang memang

didalamnya mengajarkan akan keesaan Tuhan. Jika dalam Islam

ajaran-ajaran tauhid ada dalam al-Qur’an dimana didalamnya

menyebutkan bahwa Allah itu Esa, Dia adalah tempat bergantung,

tidak beranak maupun diperanakkan dan tidak ada yang

menyamainya suatu apapun, maka dalam Kristen Tauhid pun sama,

yakni bible juga dengan jelas mengatakan bahwa Yahweh, Allah

mereka itu Esa. Lebih spesifik lagi akan keteguhan Kristen ini

dalam memegang teguh keyakinannya akan Tuhan yang Satu

ditunjukkan dalam rumusan iman mereka dalam butir pertama;

“Kami percaya kepada satu-satunya Allah yang benar, YHWH

(Yahweh), Allahnya Abraham dan Israel, yang diperkenalkan

Yesus sebagai Bapa”. Dalam rumusan tersebut ditegaskan bahwa

mereka hanya percaya pada YHWH, yakni Allah yang Esa, satu.

Bukan kepada dua atau tiga allah. Agama-agama langit

(Revealeted religion) termasuk Islam, mengarahkan segala

sesuatunya hanya pada Tuhan. Al-Qur’an yang notabenenya

diturunkan di dunia arab tidak memperkenalkan masyarakat arab

dengan dunia rohaniah yang bersifat nisbi, akan tetapi apa yang

dilakukan al-Qur’an melalui pembaharuan adalah memusatkan

Page 41: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

40

segala yang bersifat ilahi pada satu Tuhan suatu kehendak pribadi

yang tunggal. Istilah Tuhan dalam Bahasa Arab berarti Ilah yang

mengandung arti pengertian sesuatu yang disembah (ma’bud).

Kalimat tersebut sesuai dengan kalimat yang ada dalam Kalimat

Thayibah yang biasa diucapkan umat Islam yaitu, La Ilaaha Illallah

yang berarti tiada Tuhan (yang patut disembah) kecuali Allah.

Kalimat Thayibah menjadi suatu kebenaran Tuhan, karena

kebenarannya sehingga tidak mungkin ada sesuatu yang lebih

murni di dunia ini daripada kebenaran Tuhan. Tuhan Yang Maha

Esa, segala sesuatu dibumi dan dilangit menjadi saksi atas

kebenaran ini.

Menarik untuk ditulis disini bahwa ternyata Kristen Tauhid juga

memiliki syahadat sebagaimana Islam, akan tetapi syahadat mereka

berbeda yakni Laillahailallah Isarukhallah. Dalam wawancara,

Tjahjadi Nugroho salah seorang pendiri denominasi Kristen ini

mengatakan bahwa ini adalah sahadat Kristiani, artinya tiada

Tuhan selain Allah, Isa adalah roh Allah.110 Entah ini memang

ada dalam ajaran Kristen mula-mula atau hanya sekedar

mengimbangi Islam yang memiliki syahadat. Akan tetapi, sebagai

catatan perbandingan, kedua agama (Kristen Tauhid dan Islam)

tersebut memiliki syahadat. Kesamaan yang ditunjukkan

berdasarkan perbandingan antara kedua agama tersebut terlihat

pula dalam penyebutan nama Tuhan, keduanya menyebut Dia

dengan Allah. Tuhan dalam Islam adalah Allah dan Tuhan dalam

Kristen Tauhid juga Allah. Akan tetapi jika membahas kata Allah

lebih jauh, ini akan ada perbedaan diantara kedua agama. Karena

Allah dalam Kristen Tauhid adalah Yahweh sedangkan dalam

Islam ialah Allah itu sendiri. Perbedaan demikian akan dibahas

kemudian. Tetapi, jelas disini kedua agama menyebut Dia dengan

Allah. Mengenai eksistensi Tuhan yang bersifat fungsional, al-

Qur’an menjelaskan bahwa, Tuhan sebagai pencipta, pemelihara

Page 42: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

41

alam dan manusia (khususnya pemberi) petunjuk kepada manusia

melalui wahyu-Nya, sekaligus yang mengadili manusia, baik

secara individu maupun kolektif melalui mahkamah keadilan yang

diliputi kasih sayang. Selain itu, hubungan Tuhan dan manusia

dalam agama Islam merupakan hubungan yang inter-relasi.

Seorang muslim yang berdiri dibawah langit (kekuasaan) Tuhan

setiap saat dapat mengontak hatinya untuk berhubungan dengan

Tuhan, untuk memperoleh kekuatan dan minta petunjuk bagi

kehidupannya setiap waktu, kapanpun dan dimanapun. Interaksi

tersebut antara seorang muslim dengan Tuhan tidak diperlukan

perantara, karena pada dasarnya Islam tidak mengenal istilah

perantara dalam berhubungan dengan Tuhan. Bahkan berhala-

berhala kaum jahiliyah yang dijadikan perantara mereka untuk

mendekatkan diri dengan Tuhan diharamkan, karena hal itu adalah

syirik (menyekutukan Tuhan). Jadi dapat disimpulkan bahwa,

Tuhan itu esa, maha kuasa meliputi segala sesuatu dan pemurah.

Tuhan adalah Sang Khalik, pencipta yang membawa muslim

kepada dasar Islam, dalam agama Islam dunia tidak muncul

melalui pancaran keilahian yang tak sengaja, akan tetapi diciptakan

dengan kesengajaan dan irodah (kehendak) Tuhan. Sama dengan

apa yang ajarkan oleh Islam, monoteisme Kristen Tauhid menuntut

untuk menempatkan Allah sebagai satu-satunya yang terbesar,

pusat kehidupan manusia. Tidak ada kekuatan lain yang setara

dengan-Nya. Di alam semesta ini tidak ada Allah lain selain Dia.

Allah Abraham adalah Allah yang Esa.

Dia tidak hanya lebih ungggul dari dewa-dewa yang lain, seperti

cara piker henoteisme. Lebih dari itu, Dia memang tidak dapat

dibandingkan dengan semua allah-allah dalam politeisme, sebab

hanya Dia satu-satunya Allah yang sejati. Dia satu-satunya Allah

yang menciptakan dan mengatur alam semesta. Hanya kepadaNya

manusia patut menyembah.

Page 43: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

42

Dalam hal penyembahan pun dari kedua agama ini baik Islam

maupun Kristen Tauhid sama-sama menujukan seluruh ibadah

hanya kepada Allah, Kristen Tauhid menegaskan tidak boleh

menujukan ibadah kepada selain Allah, baik itu kepada malaikat,

manusia bahkan Yesus sekalipun. Sedangkan Islam juga demikian

melarang umatnya untuk tidak menyembah kecuali hanya kepada

Allah, penyelewengan terhadap perintah ini akan menjadikan

seseorang disebut sebagai musyrik, yang dosanya tidak akan

diampuni. Berpijak dari keimanan diatas yang mana mereka

berpegang teguh akan keesaan dan menyembah kepada Allah,

keduanya yakni Kristen Tauhid dan Islam memiliki persamaan

dalam misinya mengajarkan untuk meninggalkan berhala.

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, kesamaan konsep

tauhid ini juga menyinggung bahwa Tuhan adalah Pribadi yang

memiliki kehendak, keinginan dan juga berkarya. Tuhan tidak

dapat digambarkan karena memang tidak ada yang pernah

berjumpa dengan Tuhan. Tuhan yang mereka sembah bukanlah

unsur abstrak yang jauh disana sebagaimana orang hindu sembah.

Konsep seperti ini mirip dengan sifat ketuhanan yang ada pada

Islam, yakni Allah itu Wujud (Ada), Muridan (berkehendak) dan

juga Mukhalafatuhu li al-hawadits (Allah berbeda dengan apapun

yang baharu). Persamaan perbandingan lainnya antara Islam dan

Kristen Tauhid adalah pemahaman akan Tuhan yang bersifat

universal, bukan Tuhan lokal, yakni tuhan ataupun dewa dari

sekelompok orang. Mengapa demikian, karena memang keduanya

memiliki persambungan historis keagamaan pada iman Abraham.

Jadi Tuhan yang dimaksud adalah Tuhan dari seluruh umat

manusia, Tuhan alam semesta. Dengan demikian, ini adalah

perbandingan konsep Kristen Tauhid dengan Islam dalam hal

tauhid rububiyyah, uluhiyyah, dan asma’ wa shifat.

b. Yesus Bukan Tuhan

Page 44: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

43

Mengulang dari hasil pertama akan keesaan Allah dalam

Kristen Tauhid dan Islam, hal ini mengimplikasikan bahwa Yesus

bukanlah Tuhan menurut keduanya. Ayat-ayat yang digunakan

pada penjelasan sebelumnya diatas memang dengan jelas memberi

pemahaman bahwa Yesus bukanlah Allah. Dengan tegas Aryanto

menjawab ketika ditanya apakah Yesus itu Allah? ” Yesus bukan

Allah, Tuhan yang disembah, Yesus adalah Makhluk (ciptaan)

Allah yang dengan demikian berarti memiliki kedudukan yang jauh

di bawah-Nya apalagi setara. Ibadah hanya ditujukan kepada Allah.

Kristen Tauhid yang anti-tritunggal ini berpendapat bahwa Yesus

bahkan merendah dan menolak disebut sebagai Anak Tuhan, dan

dia menjelaskan kedudukannya dengan menyatakan bahwa dia

akan pergi kepada "Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan

Allahmu." Selain itu, Yesus juga menyatakan bahwa "hanya ada

satu Allah saja, yaitu Bapa", dan juga ketika mengutip Ulangan 6:4

pada Markus 12:29 dia berkata, "Hukum yang terutama ialah:

Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa."

Dalam masalah ketuhanan Yesus ini bahkan Islam lebih tegas

dengan menyatakan kufur bagi yang berkeyakinan bahwa Isa

(Yesus) adalah salah satu oknum Tuhan sebagaimana dalam

konsep trinitas. Dengan jelas Islam mengajarkan bahwa Isa

(Yesus) adalah manusia biasa akan tetapi dia adalah seorang nabi

utusan Allah sebagaimana para nabi lainnya- yang diperintahkan

untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kaumnya. Jika dalam hal

ketuhanan Yesus kedua agama ini menyatakan bahwa Yesus

bukanlah Allah, maka bila dilihat lebih jauh akan diketahui

perbedaan mencolok pada masalah kemakhlukan Yesus. Jika Islam

memandang Yesus adalah manusia yang diangkat menjadi nabi,

maka Kristen Tauhid memandang bahwa Yesus adalah makhluk

unik yang diberi kuasa ilahi yang luar biasa, selain itu ternyata

dalam pandangan Kristen Tauhid ini, pada praeksistensinya Yesus

Page 45: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

44

adalah malaikat. Perbedaan akan Yesus dalam Islam dan Kristen

Tauhid berdasarkan butir kepercayaan diatas pun tampak dalam hal

kematiannya. Islam meyakini bahwa Yesus belum Wafat dan tidak

pula disalib akan tetapi diangkat oleh Allah ke langit, sedangkan

Kristen Tauhid meyakini bahwa Yesus telah mati disalib,

dikuburkan dan dibangkitkan. Lebih dari itu, mereka mengatakan

bahwa dulu Yesus dalam Praeksistensinya di dunia ini adalah

malaikat Mikhael.

Nilai-Nilai Ketuhanan Dalam Lingkungan Pendidikan, Keluarga, dan

Pekerjaan

A. Pengertian

Nilai-nilai keagamaan terdiri dari dua kata yaitu kata nilai dan keagamaan.

Nilai itu sendiri adalah hakikat suatu hal yang menyebabkan hal itu dikejar oleh

manusia. Nilai juga berarti keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas

dasar pilihannya. nilai dapat dirumuskan sebagai sifat yang terdapat pada sesuatu

yang menempatkan pada posisi yang berharga dan terhormat yakni bahwa sifat ini

menjadikan sesuatu itu dicari dan dicintai, baik dicintai oleh satu orang maupun

sekelompok orang, contoh hal itu adalah nasab bagi orang-orang terhormat

mempunyai nilai yang tinggi, ilmu bagi ulama` mempunyai nilai yang tinggi dan

keberanian bagi pemerintah mempunyai nilai yang dicintai dan

sebagainya.Sedangkan keagamaan adalah hal-hal yang bersifat agama. Sehingga

nilai-nilai Keagamaan berarti nilai-nilai yang bersifat agama.

Taib Thahir Abdul Mu’in mengemukakan agama sebagai suatu

peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal

untuk kehendak dan pilihannya sendiri mengikuti peraturan tersebut, guna

mencapai kebahagiaan hidupnya di dunia dan akhirat.Dari segi isi, agama terdiri

dari seperangkat ajaran yang merupakan perangkat nilai-nilai kehidupan yang

harus dijadikan barometer para pemeluknya dalam menentukan pilihan

tindakan dalam kehidupannya. Nilai-nilai ini secara populer disebut dengan

nilai agama.

Page 46: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

45

Nilai-nilai agama adalah nilai luhur yang ditransfer dan diadopsi ke dalam

diri. Oleh karena itu, seberapa banyak dan seberapa jauh nilainilai agama bisa

mempengaruhi dan membentuk sikap serta perilaku seseorang sangat

tergantung dari seberapa dalam nilai-nilai agama tersebut merasuk/terinternalisasi

didalam dirinya. Semakin dalam nilai-nilai agama terinternalisasi dalam diri

seseorang, kepribadian dan sikap religiusnya akan muncul dan terbentuk. Jika

sikap religius/keagamaan sudah muncul dan terbentuk, maka nilai- nilai agama

akan menjadi pusat nilai dalam menyikapi segala sesuatu dalam kehidupan.

Nilai Agama Islam adalah sejumlah tata aturan yang menjadi pedoman

manusia agar dalam setiap tingkah lakunya sesuai dengan ajaran Agama Islam

sehingga dalam kehidupannya dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan

lahir dan batin dunia dan akhirat.

Aspek nilai-nilai ajaran Islam pada intinya dapat dibedakan menjadi 3

jenis, yaitu :

1. nilai-nilai aqidah

2. nilai-nilai syari’ah/ ibadah

3. nilai-nilai akhlak

Pertama, pengalaman akidah adalah pengalaman masalah

keimanan,sedangkan iman adalah pengakuan hati yang diucapkan dan

diamalkan yang tidak dapat dipisahkan karena pengucapan lidah dan

pengalaman anggota badan itu adalah suatu kesatuan yang tidak dapat

dipisahpisahkan. Hal ini dengan sabda Nabi Muhammad SAW, “Iman adalah

pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lidah dan pengalaman dengan

anggota”. (HR Thabrani)

Dalam ajaran Islam ada beberapa rangkaian keimanan yang tersusun

berdasarkan firman Allah sebagai berikut: “ Wahai orang-orang yang beriman,

tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah

turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya.

barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya,

Page 47: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

46

rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah

sesat sejauh-jauhnya”. (Q.S. AnNisa’: 136).

Firman Allah di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa akidah seorang

muslim ada enam yang wajib diimani, yaitu:

a. Iman kepada Allah

b. Iman kepada Mailakat-maliakat Allah

c. Iman kepada Rasul-rasul Allah

d. Iman kepada Kitab-kitab Allah

e. Iman kepada hari Qiamat

f. Iman kepada Qodho’ dan Qodar

Keimanan di atas dalam ajaran Islam disebut rukun iman. Dari keenam

rukun iman tersebut seorang muslim dituntut untuk mengimani atau

mempercayai. Dalam artian rangkaian tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan,

semua saling terkait dan menyempurnakan antara satu dengan yang

lainnya.

Kedua,“ syari’ah “ menurut bahasa, berarti: jalan, adat kebiasaan,

peraturan, undang-undang, hukum. Di dalam Al-Mausuatul Arabiyah Al-

Muyassarah, disebutkan bahwa: syari’ah dahulu secara mutlak diartikan: “

ajaran-ajaran Islam yang terdiri dari akidah, dan hukum hukum amaliah”.Jadi

syari’ah Islam berarti” segala peraturan Agama yang telah ditetapkan Allah untuk

umat Islam; baik dari Al-Quran, maupun dari Sunnah Rasululalh SAW yang

berupa perkataan, atau perbuatan, ataupun takrir (penetapan, atau pengakuan).

Pembinaan ibadah merupakan penyempurnaan dari pembinaan aqidah. Juga

merupakan cerminan dari aqidah. Ketika anak ketika anak itu memenuhi

panggilan Robbnya dan melaksanakan perintah-perintahNya.

Dalam hal ini Dr. Sa’id Ramadhan Al-Buthi mengatakan,” Agar aqidah

anak tertanam kuat di dalam jiwanya, ia harus disiram dengan air ibadah dalam

berbagai bentuk dan macamnya,sehingga aqidahnya akan tumbuh dengan kokoh,

dan juga tegar menghadapi terpaan badai dan cobaan kehidupan. Masa kanak-

kanak bukanlah masa penbebanan atau pemberian kewajiban. Ia adalah masa

Page 48: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

47

persiapan, latihan, dan pemiasaan untuk mennyambut masa pembebanan

kewajiban (taklif) ketika ia telah balig nanti. Dengan begitu, kelak, pelaksanaan

kewajiban akan terasa mudah dan ringan, di samping juga sudah mempunyai

kesiapan yang matang untuk menyelami kehidupan dengan penuh keyakinan.

Ibadah kepada allah akan memberikan pengaruh yang mengagumkan pada jiwa

anak. Ia akan menjadikannya selalu berhubungan dengan allah swt. Ibadah

mampu meredam gejolak kejiwaan dan mengendalikan hawa nafsu, sehinngga

jiwanya akan lurus melalui munajat kepada allah swt. Imam Thabrani

meriwayatkan dari Abu Umamah bahwa ia berkata, Rosulullah saw bersabda,

“tidaklah seorang anak yang tumbuh dalam ibadah sampai ajal menjemputnya

melainkan allah akan memberikan pahala kepadanya serta dengan pahala

sembilan puluh sembilan pahala shiddiq (orang yang benar/jujur).”

Bila kita perhatikan bimbingan-bimbingan Nabi saw, maka kita temukan

bahwa beliau memfokuskan pembinaan anak ini pada beberapa pilar yaitu:

1. Syahadat

Seseorang dikatakan muslim apabila ia telah mengucapkan dua

kalimat syahadat. Islam menempatkan syahadat (pengakuan)

sebagai alamat (tanda), bahwa seseorang telah memiliki akidah

Islam. Sahadat artinya pengakuan bahwa tiada Tuhan kecuali

Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah (utusan

Allah) kalimat syahadat

“ Aku mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku

mengakui Muhammad itu Rasul Allah”

2. Sholat

Menurut bahasa artinya do’a, sedangkan menurut istilah

berarti suatu sistem ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan

dan perbuatan dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam,

berdasarkan atas syarat syarat dan rukun-rukun tertentu.Kedua

orang tua bisa mulai membimbing anak untuk mengajarkan shalat

dengan cara mengajak melakukan shalat disampingnya, dimulai

ketika ia sudah mengetahui tangan kanan dan tangan kirunya. Ini

Page 49: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

48

berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Abdullah

bin Habib bahwa Nabi saw bersabda,”Jika seorang anak sudah

mengetahui dan bisa membedakan tangan kanan dan kirinya,

maka perintahkanlah ia untuk mengerjakan shalat.” mulai

mengajarkan rukun-rukun shalat, kewajiban-kewajiban dalam

mengajarkan shalat serta hal-hal yang bisa membatalkan shalat.

3. Puasa

Puasa merupakan ibadah ruhani sekaligus jamani. Dengan

puasa, anak akan belajar lkhlas yang hakiki kepada allah swt dan

juga akan selalu merasa diawasi oleh-Nya dalaam kesendiriannya.

Ia akan terlatih untuk menahan diri dari hasrat kepada makanan

sekalipun ia lapar, dan dari minuman sekalipun ia haus. Begitu

juga puasa akan menguatkan daya kontrol mereka terhadap segala

keinginan. Di sini anak akan terbiasa bersabar dan tabah.

4. Haji

Ibadah haji merupakan ibadah yang berisi banyak sekali

kesulitan, namun juga mengandung banyak kenikmatan. Jika

seorang anak telah menunaikan ibadah haji, maka ini berarti

sebuah kabar gembira akan lahirnya kepatuhan kepada allah di

masa yang akan datang ,ingya Allah. Jika anak telah balig, maka ia

masih punya kewajiban untuk menunaikan Haji Islam yang

sesungguhnya. Karena haji yang dilakukan waktu ia belum baligh

bukan merupakan sebuah kewajiban. Haji yang dilakukannya

sebelum baligh menjadi ibadah sunah bagginya. Telah

diriwayatkan dari Nabi saw bahwa beliau bersabda,”Anak yang

sudah menunaikan Haji sepuluh kallipun, kemudian ia baru

baligh, maka ia masih berkewajiban menunaikan Haji Islam.”

5. Zakat

Berkenaan dengan zakat fitrah, Imam Bukhorri, Muslim,

Nasa’i, dan abu Dawud meriwayatkan dari abdullah bin Umar r.a

bahwa ia berkata,”Rosulullah saw mewajibkan zakat fitrah satu

Page 50: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

49

sha’ dari kurma atau gandum atas setiap hamba sahaya atau

orang merdeka, anak kecil ataupun orang dewasa.” Kita bisa catat

disini bahwa ibadah ini hukumnya adalah wajb dan bukann sunnah.

Dari sini bisa kita catat pula bahwa islam sangat menghendaki agar

harta itu senantiasa bersih dengan dizakati

Akhlak secara bahasa berasal dari bahasa arab, jamak dari khuluqun

yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata

tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun yang

berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khaliqyang berarti pencipta;

demikian pula dengan makhluqunyang berarti yang diciptakan. Akhlak menjadi

masalah yang penting dalam perjalanan hidup manusia. Sebab akhlak memberi

norma-norma baik dan buruk yang menentukan kualitas pribadi manusia.

“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan

dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya

kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka

dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (Q. S. An

Nahl 97)”.

Dalam akhlak Islam, norma-norma baik dan buruk telah ditentukan oleh

Al-Quran dan hadits.oleh karena itu, Islam tidak merekomendasi kebebasan

manusia uuntuk menenntukan norma-norma akhlak secara otonom. Islam

menegaskan bahwaa hati nurani senantiasa mengajak manusia mengikuti yang

baik dan menjauhkan yang buruk. Dengan demikian hati dapat menjadi ukuran

baik dan buruk pribadi maanusia. Pentingnya akhlak ini, menurut Omar

Mohammad Al-Toumy Al Syaibany tidak terbatas pada perseorangan saja, tetapi

penting untuk masyarakat, umat dan kemanusiaan seluruhnya. Atau dengan kata

lain akhlak itu penting bagi perseorangan dan sekaligus yang bagi masyarakat.

B. Macam-macam Nilai-nilai Keagamaan

Menurut Nurcholish Madjid, ada bebrapa nilai-nilai keagamaan mendasar

yang harus ditanamkan pada anak dan kegiatan menanamkan nilai-nilai

Page 51: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

50

pendidikan inilah yang sesungguhnya menjadi inti pendidikan keagamaan. Di

antara nilai–nilai yang sangat mendasar itu ialah:

a. Iman, yaitu sikap batin yang penuh kepercayaan kepada Tuhan

b. Islam, yaitu sikap pasrah dan taat terhadap aturan Allah

c. Ihsan, yaitu kesadaran yang sedalam – dalamnya bahwa Allah

senantiasa hadir bersama kita dimana saja berada sehingga kita

senantiasa merasa terawasi.

d. Taqwa, yaitu sikap yang sadar bahwa Allah selalu mengawasi kita

sehingga kita hanya berbuat sesuatu yang diridlai Allah dan

senantiasa menjaga diri dari perbuatan yang tidak diridlai –Nya.

e. Ikhlas, yaitu sikap murni dalam tingkah laku dan perbuatan semata

– mata demi memperoleh ridla Allah.

f. Tawakkal, yaitu sikap senantiasa bersandar kepada Allah dengan

penuh harapan kepada-Nya dan keyakinan bahwa dia akan

menolong dalam mencari dan menemukan jalan yang terbaik.

g. Syukur, yaitu sikap penuh rasa terima kasih dan penghargaan atas

segala nikmat dan karunia yang tidak terbilang banyaknya.

h. Sabar, yaitu sikap tabah menghadapi segala kepahitan hidup, besar

dan kecil, lahir dan batin, fisiologis maupun psikologis.

C. Pengamalan akhlak

Akhlak secara bahasa berasal dari bahasa arab, jamak dari

khuluqunyang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau

tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun

yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khaliq yang berarti

pencipta; demikian pula dengan makhluqunyang berarti yang diciptakan. Akhlak

menjadi masalah yang penting dalam perjalanan hidup manusia. Sebab akhlak

memberi norma-norma baik dan buruk yang menentukan kualitas pribadi

manusia. “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun

perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan

kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan

Page 52: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

51

kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka

kerjakan (Q. S. An Nahl 97)”.

Dalam akhlak Islam, norma-norma baik dan buruk telah ditentukan oleh

Al-Quran dan hadits. Oleh karena itu, Islam tidak merekomendasi kebebasan

manusia uuntuk menenntukan norma-norma akhlak secara otonom. Islam

menegaskan bahwaa hati nurani senantiasa mengajak manusia mengikuti yang

baik dan menjauhkan yang buruk. Dengan demikian hati dapat menjadi ukuran

baik dan buruk pribadi maanusia. Pentingnya akhlak ini, menurut Omar

Mohammad Al-Toumy Al Syaibany tidak terbatas pada perseorangan saja, tetapi

penting untuk masyarakat, umat dan kemanusiaan seluruhnya. Atau dengan kata

lain akhlak itu penting bagi perseorangan dan sekaligus yang bagi masyarakat.

Akhlak dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:

a) Akhlak kepada Allah, antara lain beribadah kepada Allah,

berdzikir, berdoa, tawakal, dan tawadhu’(rendah hati) kepada

Allah.

b) Akhlak kepada manusia, termasuk dalam hal akhlak kepada

Rasulullah, orang tua, diri sendiri, keluarga, tetangga, dan

akhlak kepada masyarakat.

c) Akhlak kepada lingkungan hidup, seperti sadar dan memelihara

kelestarian lingkungan hidup, menjaga dan memanfaatkan alam,

terutama hewani dan nabati.

Page 53: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

52

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, Susila I Made Dwi. 2019. Sivaratri dalam Konsep Astronomi Hindu.

Bali: NILACAKRA. Hlm 54 – 56

Agma Arjuna. 2019. Konsep Tauhid Ibn Taymiyyah.

https://www.kompasiana.com/agmaarjuna/5d8dca160d82301ba80e9814/ko

nsep-tauhid-ibn-taymiyyah. Diakses pada 30 November 2019 Pukul 19.56

WIB

C,A Qodir. 1991. Filsafat Islam dan Ilmu Pengetahuan dalam Islam. Jakarta:

Yayasan Obor. Halaman 67-68

Hadiwijono, Harun. 2008. Agama Hindu dan Buddha. Jakarta : Gunung Mulia.

Hlm 27.

Jilan, Buya. 2019. Konsep Keesaan Tuhan Perspektif Agama Budha.

https://www.uinjkt.ac.id/id/konsep-keesaan-tuhan-perspektif-agama-

buddha/ diakses kamis 5 November 2019 pukul 20:21

Ma’ruf, Galuh Ismail. Konsep Ketuhanan Dalam Agama Hindu.

https://www.academia.edu/4766010/KONSEP_KETUHANAN_DALAM_

AGAMA_HINDU diakses 6 November 2019 pukul 19.20

Marzuki. 2006. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1 SMP. Surakarta:

Mediatama

Maududi, Abdul A’la. 1984. Dasar-dasar Islam, Bandung: Pustaka. hlm. 40

Mustofa. 1991. Dasar-dasar Islam. Bandung:Angkasa. hlm. 11

Muda, Teungku Muhammad Ali. 2019. Pengantar Tauhid. Jakarta: Prenamedia

Group

Nugroho, Wahyu. dkk. 2019. Memperluas Horizon Agama dalam Konteks

Indonesia. Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen

Nuryadin, Arman. Konsep Agama Menurut Agama – Agama Besar di Dunia.

https://www.academia.edu/7045347/Konsep_Tuhan_Menurut_Agama_Aga

ma_Besar_di_Dunia diakses 6 November 2019 pukul 22.40

Yunan, Yusuf. 1990. Alam Pikiran Islam dan Pemikiran kalam, Jakarta: Perkasa.

Halaman 93-94.

Page 54: KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM … · KONSEP KETAUHIDAN DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

53

Zakiah Daradjat, dkk. 2002. Dasar – Dasar Agama Islam. Penerbit : Universitas

Terbuka. Halaman 118-123