40
KONSEP DASAR TERJADINYA PENYAKIT DIABETES MELITUS MENURUT MODEL PIE (CAUSAL PIE) D I S U S U N OLEH: KELOMPOK 10 1) DARNIA 2) YUNIMAN NAZARA 3) NURLINA 4) YULIANI GULO

Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

Embed Size (px)

DESCRIPTION

wendy goxil

Citation preview

Page 1: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

KONSEP DASAR TERJADINYA PENYAKIT DIABETES MELITUS MENURUT MODEL PIE (CAUSAL PIE)

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:KELOMPOK 10

1) DARNIA2) YUNIMAN NAZARA3) NURLINA4) YULIANI GULO

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIAMEDAN

2015

Page 2: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

BAB I

KONSEP DASAR PENYAKIT

DIABETES MELITUS

1. PENGERTIAN

Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa)

darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).

Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan

herediter, dengan tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau

tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya

insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme

karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein.

( Askandar, 2000 ).

Diabetes Melitus adalah merupakan penyakit metabolik kronik yang

terjadi akibat kurangnya produksi insulin dengan adanya kelainan metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak.(Medical Surgical Nursing, Brunner and Suddarth,

1998).

Diabetes Melitus adalah sekumpulan penyakit genetik dan gangguan

heterogen yang secara klinis ditandai dengan ketidaknormalan dalam

keseimbangan kadar glukosa yaitu hiperglikemia (Lewis, 2000, hal. 1367).

Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan

klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi

karbohidrat (Silvia. Anderson Price, 1995)

Diabetes melitus adalah gangguan metabolik kronik yang tidak dapat

disembuhkan, tetapi dapat dikontrol yang dikarakteristikan dengan ketidak ade

kuatan penggunaan insulin (Barbara Engram; 1999, 532)

Diabetes melitus adalah suatu penyakit kronik yang komplek yang

melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dan

Page 3: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

berkembangnya komplikasi makro vaskuler, mikro vaskuler dan neurologis

(Barbara C. Long, 1996).

2. KLASIFIKASI DIABETES MELLITUS

a. DM Tipe I : Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM)

Disebut juga Juvenile Diabetes, berkembang pada masa kanak-kanak dan

sebelum usia 30 tahun. Memerlukan therapi insulin karena pankreas tidak

dapat memproduksi insulin atau produksinya sangat sedikit.

b. DM Tipe II : Non Insulin Independent Diabetes Melitus (NIDDM)

Biasanya terjadi di atas usia 35 tahun ke atas. Terjadi resistensi terhadap

kerja insulin normal karena interaksi insulin dengan reseptor.Insulin pada

sel kurang efektif sehingga glukosa tidak dapat masuk sel dan

berkurangnya produksi insulin relatif.

c. DM Gestational  (Gestational Diabetes Mellitus - GDM)

Kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistan (ibu

hamil gagal mempertahankan euglycemia). Faktor risiko GDM: riwayat

keluarga DM, kegemukan, dan glikosuria. GDM ini meningkatkan

morbiditas neonatus, misalnya hipoglikemia, ikterus, polisitemia, dan

makrosomia.Hal ini terjadi karena bayi dari ibu GDM mensekresi insulin

lebih besar sehingga merangsang pertumbuhan bayi dan makrosomia.

Frekuensi GDM kira-kira 3--5% dan para ibu tersebut meningkat risikonya

untuk menjadi DM di masa mendatang.

3. ETIOLOGI

1) Penyakit dan infeksi pada pancreas

Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan

radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun

sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme

Page 4: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia

dapat meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.

2) Pola hidup

Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes

mellitus.Jika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk

terkena penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi untuk

membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh.Kalori yang tertimbun di

dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain

disfungsi pankreas.

3) Pola makan

Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang

dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus.

konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi

insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam

darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.

4) Obesitas (kegemukan)

Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki

peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus.Sembilan dari

sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.

5) Usia

Resiko terkena diabetes akan meningkat dengan bertambahnya usia,

terutama di atas 40 tahun. Namun, belakangan ini, dengan makin

banyaknya anak yang mengalami obesitas, angka kejadian diabetes tipe II

pada anak dan remaja pun meningkat.

6) Faktor genetis

Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen

penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya

menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya

bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.

Page 5: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

7) Bahan-bahan kimia dan obat-obatan

Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang

pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas

menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses

metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang

terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.

4. PATOFISIOLOGI

Ibarat suatu mesin, tubuh memerlukan bahan untuk membentuk sel baru

dan mengganti sel yang rusak.Disamping itu tubuh juga memerlukan energi

supaya sel tubuh dapat berfungsi dengan baik.Energi yang dibutuhkan oleh tubuh

berasal dari bahan makanan yang kita makan setiap hari. Bahan makanan tersebut

terdiri dari unsur karbohidrat, lemak dan protein (Suyono,1999).

Pada keadaan normal kurang lebih 50% glukosa yang dimakan mengalami

metabolisme sempurna menjadi CO2 dan air, 10% menjadi glikogen dan 20%

sampai 40% diubah menjadi lemak. Pada Diabetes Mellitus semua proses tersebut

terganggu karena terdapat defisiensi insulin. Penyerapan glukosa kedalam sel

macet dan metabolismenya terganggu.Keadaan ini menyebabkan sebagian besar

glukosa tetap berada dalam sirkulasi darah sehingga terjadi hiperglikemia.

Penyakit Diabetes Mellitus disebabkan oleh karena gagalnya hormon

insulin. Akibat kekurangan insulin maka glukosa tidak dapat diubah menjadi

glikogen sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadi hiperglikemi. Ginjal

tidak dapat menahan hiperglikemi ini, karena ambang batas untuk gula darah

adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi hiperglikemi maka ginjal tidak bisa

menyaring dan mengabsorbsi sejumlah glukosa dalam darah.Sehubungan dengan

sifat gula yang menyerap air maka semua kelebihan dikeluarkan bersama urine

yang disebut glukosuria.Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang

dalam urine yang disebut poliuria. Poliuria mengakibatkan dehidrasi intra selluler,

hal ini akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan haus terus

menerus sehingga pasien akan minum terus yang disebut polidipsi.

Page 6: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

Produksi insulin yang kurang akan menyebabkan menurunnya transport

glukosa ke sel-sel sehingga sel-sel kekurangan makanan dan simpanan

karbohidrat, lemak dan protein menjadi menipis. Karena digunakan untuk

melakukan pembakaran dalam tubuh, maka klien akan merasa lapar sehingga

menyebabkan banyak makan yang disebut poliphagia. Terlalu banyak lemak yang

dibakar maka akan terjadi penumpukan asetat dalam darah yang menyebabkan

keasaman darah meningkat atau asidosis. Zat ini akan meracuni tubuh bila terlalu

banyak hingga tubuh berusaha mengeluarkan melalui urine dan pernapasan,

akibatnya bau urine dan napas penderita berbau aseton atau bau buah-buahan.

Keadaan asidosis ini apabila tidak segera diobati akan terjadi koma yang disebut

koma diabetik (Price,1995).

Akibat yang lain adalah astenia atau kekurangan energi sehingga pasien

menjadi cepat telah dan mengantuk yang disebabkan oleh berkurangnya atau

hilangnya protein tubuh dan juga berkurangnya penggunaan karbohidrat untuk

energi.

Hiperglikemia yang lama akan menyebabkan arterosklerosis, penebalan

membran basalis dan perubahan pada saraf perifer. Ini akan memudahkan

terjadinya gangren.

Aterosklerosis menyebabkan aliran darah ke seluruh tubuh terganggu,

pada organ ginjal akan terlihat adanya proteinuria, hipertensi mencetuskan

hilangnya fungsi ginjal dan terjadi insufisiensi ginjal. Pada organ mata terjadi

pandangan kabur. Sirkulasi ekstremitas bawah yang buruk mengakibatkan

neuropati perifer dengan gejala antara lain : kesemutan, parastesia, baal,

penurunan sensitivitas terhadap panas dan dingin. Akibat lain dari gangguan

sirkulasi ekstremitas bawah yaitu lamanya penyembuhan luka karena kurangnya

O2 dan ketidakmampuan fagositosis dari leukosit yang mengakibatkan gangren.

DM Tipe II (NIDDM) terjadi resistensi insulin dan gangguan sirkulasi insulin

yang secara normal akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel.

Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu reaksi

dalam metabolisme glukosa dalam sel. Resistensi insulin pada tipe II disertai

Page 7: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

dengan penurunan reaksi intrasel, dengan demikian insulin menjadi tidak efektif

untuk menstimulasi pengambilan glukosa oleh jaringan.

5. MANIFESTASI KLINIS

Menurut Sujono & Sukarmin (2008) manifestasi klinis pada penderita DM, yaitu:

Gejala awal pada penderita DM adalah

1) Poliuria (peningkatan volume urine)

2) Polidipsia (peningkatan rasa haus) akibat volume urine yang sangat

besar dan keluarnya air yang menyebabkan dehidrasi ekstrasel.

Dehisrasi intrasel mengikuti dehidrasi ekstrasel karena air intrasel akan

berdifusi keluar sel mengikuti penurunan gradien konsentrasi ke

plasma yang hipertonik (sangat pekat). Dehidrasi intrasel merangsang

pengeluaran ADH (antidiuretic hormone) dan menimbulkan rasa haus.

3) Polifagia (peningkatan rasa lapar). Sejumlah kalori hilang kedalam air

kemih, penderita mengalami penurunan berat badan. Untuk

mengkompensasi hal ini penderita seringkali merasa lapar yang luar

biasa.

4) Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada

pasien diabetes lama, katabolisme protein diotot dan ketidakmampuan

sebagian besar sel untuk menggunakan glukosa sebagai energi.

Gejala lain yang muncul: 

1) Peningkatan angka infeksi akibat penurunan protein sebagai bahan

pembentukan antibody, peningkatan konsentrasi glukosa disekresi

mukus, gangguan fungsi imun dan penurunan aliran darah pada

penderita diabetes kronik.

2) Kelainan kulit gatal-gatal, bisul. Gatal biasanya terjadi di daerah ginjal,

lipatan kulit seperti di ketiak dan dibawah payudara, biasanya akibat

tumbuhnya jamur.

Page 8: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

3) Kelainan ginekologis, keputihan dengan penyebab tersering yaitu

jamur terutama candida.

4) Kesemutan rasa baal akibat neuropati. Regenerasi sel mengalami

gangguan akibat kekurangan bahan dasar utama yang berasal dari

unsur protein. Akibatnya banyak sel saraf rusak terutama bagian

perifer.

5) Kelemahan tubuh

6) Penurunan energi metabolik yang dilakukan oleh sel melalui proses

glikolisis tidak dapat berlangsung secara optimal.

7) Luka yang lama sembuh, proses penyembuhan luka membutuhkan

bahan dasar utama dari protein dan unsur makanan yang lain. Bahan

protein banyak diformulasikan untuk kebutuhan energi sel sehingga

bahan yang diperlukan untuk penggantian jaringan yang rusak

mengalami gangguan.

8) Laki-laki dapat terjadi impotensi, ejakulasi dan dorongan seksualitas

menurun karena kerusakan hormon testosteron.

9) Mata kabur karena katarak atau gangguan refraksi akibat perubahan

pada lensa oleh hiperglikemia.

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN DIAGNOSTIK

a. Glukosa darah

Pemeriksaan glukosa darah untuk menetapkan DM meliputi :

glukosa darah puasa

glukosa 2 jam post prandial (2 jam PP)

glukosa darah sewaktu

ADA (American Diabetic Association)/WHO (World Health

Organization) menetapkan kriteria menegakkan diagnosa DM adalah bila

glukosa darah sewaktu  ≥ 200 mg/dl, atau glukosa darah puasa ≥ 126

mg/dl.

Page 9: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

Sebagai persiapan, penderita diminta puasa selama 10 jam dan

tidak boleh lebih. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan pagi hari karena ada

efek diurnal hormon terhadap glukosa.Yang digunakan sebagai sampel

biasanya serum atau plasma. Bila Whole blood yang digunakan sebagai

sampel nilai kadar glukosa umumnya lebih rendah 15% dibanding glukosa

plasma atau serum.

Bukan DMBelum pasti 

DMDM

Kadar glukosa darah sewaktu1) plasma vena       < 110 110 – 199 2002) darah kapiler    <   90 90  - 199 200

Kadar glukosa darah puasa1) plasma vena      < 110 110 – 125 1262) darah kapiler                            <   90 90  - 109 110

b. HBAIC (Glucosated Haemoglobin AIC) meningkat yaitu terikatnya

glukosa dengan Hb. (Normal : 3,8-8,4 mg/dl).

c. Aseton plasma ( keton ) ; Positif secara mencolok.

d. Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat.

e. Osmolalitas serum : Meningkat tetapi biasanya kurang dari 330Mosm/l

f. Elektrolit :

Natrium : Mungkin normal, meningkat atau menurun

Kalium : Normal

Fosfor : Lebih sering menurun

g. Hemoglobin Glikosilat : kadar meningkat 2 – 4 kali dari normal yang

mencerminkan kontrol diabetes melitus yang kurang selama 4

bulanterakhir.

h. Gas Darah Arteri : Biasanya menunjukkan pH rendahdan penurunanpada

HCO2 ( Asidosis Metabolik ) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.

Page 10: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

i. Trombosit darah : Hematokrit mungkin meningkat

( dehidrasi ) ;Leukositosis, hemokonsentrasi, merupakan respon terhadap

stressatau infeksi.

j. Ureum / kreatinin : Mungkin meningkat atau normal ( dehidrasi

/penurunan fungsi ginjal ).

k. Amilase darah : Mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya

pankreatitis akut sebagai penyebab dari DKA.

l. Insulin darah : Mungkin menurun / bahkan sampai tidak ada ( tipe I ) atau

normal sampai tinggi ( tipe II ), mengindikasikan infusiensi insulin,

gangguan dalam penggunaannya.

m. Resistensi insulin dapat berkembang sekunder terhadap pembentukkan

antibodi (autoantibodi).

n. Pemeriksaan fungsi tiroid : Peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat

meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.

o. Urin : gula dan aseton positif, berat jenis dan osmolalitas mungkin

meningkat.

p. Kultur dan sensitivitas : Kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih,

infeksi pernapasan dan infeksi pada luka.

7. PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

Tujuan utama terapi DM adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan

kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler

serta neuropatik. Tujuan terapeutik pada setiap tipe DM adalah mencapai kadar

glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadi hipoglikemia dan gangguan

series pada pola aktivitas pasien.

Ada beberapa komponen dalam penatalaksanaan DM, yaitu:

1) Diet

Syarat diet DM hendaknya dapat:

Memperbaiki kesehatan umum penderita

Mengarahkan pada berat badan normal

Menormalkan pertumbuhan DM anak dan DM dewasa muda

Page 11: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

Mempertahankan kadar KGD normal

Menekan dan menunda timbulnya penyakit angiopati diabetic

Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita.

Menarik dan mudah diberikan

Prinsip diet DM, adalah:

Jumlah sesuai kebutuhan

Jadwal diet ketat

Jenis: boleh dimakan/tidak

Diit DM sesuai dengan paket-paket yang telah disesuaikan dengan

kandungan kalorinya.

Diit DM I     : 1100 kalori

Diit DM II   : 1300 kalori

Diit DM III  : 1500 kalori

Diit DM IV  : 1700 kalori

Diit DM V   : 1900 kalori

Diit DM VI  : 2100 kalori

Diit DM VII  : 2300 kalori

Diit DM VIII: 2500 kalori

Keterangan :

o Diit I s/d III : diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk

o Diit IV s/d V : diberikan kepada penderita dengan berat badan normal

o Diit VI s/d VIII : diberikan kepada penderita kurus. Diabetes remaja,

atau diabetes komplikasi.

Dalam melaksanakan diit diabetes sehari-hari hendaklah diikuti pedoman

3 J yaitu:

1) J I     : jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi

atau ditambah

2) J II    : jadwal diit harus sesuai dengan intervalnya.

3) J III  : jenis makanan yang manis harus dihindari

Page 12: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

2) Latihan

Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM, adalah:

a. Meningkatkan kepekaan insulin (glukosa uptake), apabila dikerjakan

setiap 1 ½ jam sesudah makan, berarti pula mengurangi insulin resisten

pada penderita dengan kegemukan atau menambah jumlah reseptor

insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin dengan reseptornya.

b. Mencegah kegemukan apabila ditambah latihan pagi dan sore

c. Memperbaiki aliran perifer dan menambah supply oksigen

d. Meningkatkan kadar kolesterol-high density lipoprotein

e. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan

dirangsang pembentukan glikogen baru

f. Menurunkan kolesterol (total) dan trigliserida dalam darah karena

pembakaran asam lemak menjadi lebih baik.

3) Penyuluhan

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS)

merupakan salah satu bentuk penyuluhan kesehatan kepada penderita DM,

melalui bermacam-macam cara atau media misalnya: leaflet, poster, TV,

kaset video, diskusi kelompok, dan sebagainya.

4) Obat

a. Tablet OAD (Oral Antidiabetes)

b. Insulin

Indikasi penggunaan insulin

DM tipe I

DM tipe II yang pada saat tertentu tidak dapat dirawat dengan

OAD

DM kehamilan

DM dan gangguan faal hati yang berat

DM dan infeksi akut (selulitis, gangren)

DM dan TBC paru akut

Page 13: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

DM dan koma lain pada DM

DM operasi

DM patah tulang

DM dan underweight

8. KOMPLIKASI

Beberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus (Mansjoer dkk, 1999) adalah

Akut

a. Hipoglikemia dan hiperglikemia

b. Penyakit makrovaskuler : mengenai pembuluh darah besar, penyakit

jantung koroner (cerebrovaskuler, penyakit pembuluh darah kapiler).

Penderita diabetes dapat mengakibatkan perubahan aterosklerosis

pada arteri-arteri besar.Penderita NIDDM mengalami perubahan

makrovaskuler lebih sering daripada penderita IDDM.Insulin

memainkan peranan utama dalam metabolisme lemak dan

lipid.   Selain itu, diabetes dianggap memberikan peranan sebagai

faktor dalam timbulnya hipertensi yang dapat mempercepat

aterosklerosis.Pengecilan lumen pembuluh darah besar membahayakan

pengiriman oksigen ke jaringan-jaringan dan dapat menyebabkan

ischemia jaringan, dengan akibatnya timbul berupa penyakit cerebro

vascular, penyakit arteri koroner, stenosis arteri renalis dan penyakit-

penyakit vascular perifer.

c. Penyakit mikrovaskuler,  mengenai pembuluh darah kecil, retinopati,

nefropati.

Ditandai dengan penebalan dan kerusakan membran basal pembuluh

kapiler, sering terjadi pada penderita IDDM dan bertanggung jawab

dalam terjadinya neuropati, retinopati diabetik.

d. Neuropati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf otonom

berpengaruh pada gastro intestinal, kardiovaskuler (Suddarth and

Brunner, 1990).

Page 14: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

Komplikasi menahun Diabetes Mellitus

a. Neuropati diabetic

Diabetes dapat mempengaruhi saraf-saraf perifer, sistem syaraf

otonom, medula spinalis atau sistim saraf pusat.

Neuropati sensorik/neuropati perifer.Lebih sering mengenai

ekstremitas bawah dengan gejala parastesia (rasa tertusuk-tusuk,

kesemutan atau baal) dan rasa terbakar terutama pada malam hari,

penurunan fungsi proprioseptif (kesadaran terhadap postur serta

gerakan tubuh dan terhadap posisi serta berat benda yang berhubungan

dengan tubuh) dan penurunan sensibilitas terhadap sentuhan ringan

dapat menimbulkan gaya berjalan yang terhuyung-huyung, penurunan

sensibilitas nyeri dan suhu membuat penderita neuropati beresiko

untuk mengalami cedera dan infeksi pada kaki tanpa diketahui.

b. Retinopati diabetic

Disebabkan karena perubahan dalam pembuluh darah kecil pada

retina selain retinopati, penderita diabetes juga dapat mengalami

pembentukan katarak yang diakibatkan hiperglikemi yang

berkepanjangan sehingga menyebabkan pembengkakan lensa dan

kerusakan lensa.

c. Nefropati diabetic

Perubahan struktur dan fungsi ginjal.Empat jenis lesi yang sering

timbul adalah pyelonefritis, lesi-lesi glomerulus, arterisclerosis, lesi-

lesi tubular yang ditandai dengan adanya proteinuria yang meningkat

secara bertahap sesuai dengan beratnya penyakit.

d. Proteinuria

e. Kelainan coroner

f. Ulkus/gangren (Soeparman, 1987, hal 377)

Terdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain:

Grade 0           : Tidak ada luka

Grade I            : Kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit

Grade II          : Kerusakan kulit mencapai otot dan tulang

Page 15: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

Grade III         : Terjadi abses

Grade IV         : Gangren pada kaki bagian distal

Grade V          : Gangren pada seluruh kaki dan tungkai bawah

distal

Page 16: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

BAB II

KONSEP DASAR PENYEBAB PENYAKIT MENURUT

MODEL PIE (CAUSAL PIE)

Pada model pie (causal pie) yang di kemukakan oleh Rothman (1976)

bahwa kausal komponen terdiri dari beberapa komponen dan tidak satu pun dari

komponen-komponen tersebut secara sendiri mencukupi terjadinya

penyakit.Tetapi pada saat semua komponen ada maka terbentuklah sebuah

mekanisme kausal yang mencukupi atau disebut kausal pie.

Pada kasus Diabetes mellitus ada beberapa factor yang dapat memicu

seseorang untuk terkena penyakit diabetes mellitus. Diantara beberapa factor

tersebut ada 3 yang sangat mempengaruhi seseorang untuk menderita diabetes

mellitus, yaitu gen (keturunan), pola makan, dan pola hidup (olah raga). Ketiga

factor tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Pola makan

Pola hidup(Olah raga)

Gen (keturunan)

1. Gen (keturunan)

Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak.

Gen penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang

Page 17: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

tuanya menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke

cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.

Namun, tidak semua anak yang orang tuanya memiliki riwayat

sebagai penderita diabetes, anaknya juga akan menderita diabetes di

kemudian hari. Semua orang dapat menderita diabetes jika gaya

hidupnya di dukung dengan hal-hal yang dapat memicu penyakit

diabetes sekalipun orang tuanya tidak ada riwayat penyakit tersebut.

Jadi, seberapa besarpun potensi genetic diabetes keturunan pada

seseorang, jika factor lingkungannya tidak mendukung maka

kemungkinan berkembangnya penyakit diabetes menjadi sangat

kecil.Sebaliknya, sekalipun orang tua anda tidak memiliki riwayat

menderita penyakit diabetes namun Karen factor lingkungannya tidak

dapat terkontrol dengan baik maka tetap saja anda berpeluan besar

untuk menderita diabetes mellitus.

Jadi, factor genetic ini hanya dapat memicu penyakit diabetes jika

di dukung dengan factor lingkungan yang tidak benar seperti pola

mkan, pola hidup dan juga obesitas.

2. Pola makan

Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang

dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus.

konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi

insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula

dalam darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes

melitus.

Namun, keadaan demikian juga sangat di pengaruhi oleh pola

hidup seseorang. Sekalipun seseorang makan secara berlebihan namun

ia memiliki pola hidup yang sehat dengan berolah-raga rutin, maka

kecil kemungkinan seseorang tersebut dapat mengalami penyakit

diabetes. Begitu juga sebaliknya, seseorang dengan pola makan yang

Page 18: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

buruk akan mudah terkena penyakit ini jika tidak didukung dengan

pola hidup yang sehat.

3. Pola hidup (olah raga)

Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes

mellitus.Jika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi

untuk terkena penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi

untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh.Kalori yang

tertimbun di dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes

mellitus selain disfungsi pankreas.

Memiliki factor pola hidup yang buruk sangat mendukung untuk

menderita penyakit diabetes mellitus.Apalagi ditambah dengan adanya

factor pola makan buruk dan memiliki riwayat penyakit kerurunan

diabetes. Jika ketiga factor tersebut sudah di miliki seseorang maka

sangat besar kemungkinan orang tersebut akan menderita penyakit

diabetes mellitus.

Page 19: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

BAB III

BENTUK-BENTUK PENCEGAHAN PENYAKIT DIABETES

MELITUS

1. PENCEGAHAN PRIMER

Pada fase pencegahan primer dimana pencegahan ini dilakukan pada tahap

prepatogenesis.Yaitu keadaan pada saat seseorang belum terjangkit penyakit.

Pada kasus diabetes mellitus pencegahan primer yang dilakukan yaitu

dapat dengan cara melakukan promosi kesehatan. Hal yang perlu disampaikan

saat promosi kesehatan tersebut dapat berupa informasi tentang penyakit

diabetes itu sendiri dan cara mencegah agar terhindar dari penyakit tersebut.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah agar tidak menderita

penyakit diabetes yaitu dengan cara:

Menghindari pola makan yang tidak sehat

Melakukan pola hidup yang sehat dengan berolah-raga rutin

Mengontrol diet sehat agar tidak terjadi kegemukan (obesitas)

Sebaiknya hindari merokok

2. PENCEGAHAN SKUNDER

Pada fase pencegahan skunder dimana pencegahan ini dilakukan pada

tahap pathogenesis.Dimana pasien sudah menderita penyakit dan sudah

terlihat adanya tanda dan gejala suatu penyakit tersebut.Pencegahan skunder

ini dilakukan untuk mencegah penyakit menjadi semakin parah dan mencegah

terjadinya komplikasi lainnya.

Pada kasus diabetes mellitus pencegahan skunder yang dilakukan yaitu:

Memberikan pengobatan

Pengobatan yang dilakukan antara lain obat antidiabetes dan juga

pemberian suntik insulin.

Pemberian diet diabetes

Melakukan latihan seperti olahraga jika memungkinkan.

Page 20: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

3. PENCEGAHAN TERSIER

Pada fase pencegahan tersier dimana pencegahan ini dilakukan pada tahap

pathogenesis hingga tahap rehabilitas.Pencegahan ini dilakukan untuk

mencegah keadaan semakin parah dan mencegah agar tidak terjadi kecacatan.

Pada pasien diabetes mellitus pencegahan tersier yang dapat dilakukan

seperti pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk pasien itu sendiri maupun

pada keluarga.Penkes yang diberikan dapat berupa informasi makanan diet

sehat yang baik untuk di konsumsi pasien diabetes.Ini bertujuan agar pasien

tidak salah memilih makanan yang dapat memperparah keaadannya.

Page 21: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

BAB IV

PENDIDIKAN KESEHATAN (PENYULUHAN)

Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan tujuan memberikan informasi dan

pengetahuan tentang suatu penyakit. Tujuan dilakukan penyuluhan adalah untuk

mengubah prilaku masyarakat kearah prilaku sehat.

Pada kasus penyakit diabetes mellitus perlu di lakukan penkes

(penyuluhan) pada pasien yang menderita diabetes mellitus maupun masyarakat

yang beresiko tinggi untuk terkena penyakit tersebut. Pada penderita tujuan di

lakukan penyuluhan untuk mengetahui pengobatan serta perawatan penyakit

diabetes mellitus. Sedangkan pada masyarakat yang tidak menderita diabetes

mellitus atau beresiko tinggi terkena penyakit ini adalah untuk mengubah pola

hidup yang lebih sehat agar tidak menderita penyakit diabetes mellitus.

Berikut contoh melakukan penkes (penyuluhan) pada masyarakat:

Page 22: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELITUS ( DM )

A. PENGANTAR

Materi : Penyakit Diabetes Melitus

Pokok Bahasan : Perawatan dan Pencegahan Diabetes Melitus

Hari/tanggal         

:    Kamis, 30 april 2015

Waktu pertemuan : 35 menit

Tempat : Desa selisih mara

Sasaran : Masyarakat

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan dapat melakukan perawatan pada

penyakit Diabetes Melitus

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan masyarakat dapat menjelaskan

kembali tentang :

a. Pengertian DM

b. Penyebab DM

c. Klasifikasi DM

d. Tanda dan gejala DM

e. Pengelolaan DM

f. Pemeriksaan penunjang

g. Makanan yang di pantang dan juga yang diperbolehkan.

C. MATERI

(Terlampir)

Page 23: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

D. MEDIA

Materi SAP

Leafleat

LCD

E. METODE

Ceramah

Tanya jawab

Diskusi

F. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Kegiatan Penyuluhan Respon peserta Waktu

1 Pembukaan

Memberi salam

Memberi pertanyaan apersepsi

Menjelaskan tujuan penyuluhan

Menyebutkan materi/pokok

bahasan yang akan disampaikan

Menjawab salam

Memberi salam

Menyimak

5 menit

2 Pelaksanaan

Menjelaskan materi penyuluhan

secara berurutan dan teratur.

Materi :

Pengertian DM

Penyebab DM

Klasifikasi DM

Tanda dan gejala DM

Pengelolaan DM

Menyimak dan

Memperhatikan

20 menit

3 Evaluasi

Menyimpulkan inti penyuluhan

Menyampaikan secara singkat

materi penyuluhan

Memperhatikan dan

menjawab

5 menit

Page 24: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

Memberi kesempatan kepada

ibu-ibu untuk bertanya

Memberi kesempatan kepada

ibu-ibu untuk menjawab

pertanyaan yang dilontarkan

4 Penutup :

Menyimpulkan materi penyuluhan

yang telah disampaikan

Menyampaikan terima kasih atas

perhatian dan waktu yang telah di

berikan kepada peserta

Mengucapkan salam

Menyimak dan

Mendengarkan

Menjawab salam

5 menit

Page 25: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

*Lampiran Materi

DIABETES MELITUS

A. PENGERTIAN

Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang

yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).

Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan

herediter, dengan tanda – tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau

tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya

insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme

karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein.

( Askandar, 2000 ).

Diabetes Melitus adalah merupakan penyakit metabolik kronik yang terjadi

akibat kurangnya produksi insulin dengan adanya kelainan metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak.(Medical Surgical Nursing, Brunner and Suddarth,

1998).

B. PENYEBAB

1) Keturunan

2) Usia

3) Kegemukan

4) Pola makan

5) Kurang olah raga

6) Kehilangan insulin

7) Alkoholisme

8) Obat-obatan

Page 26: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

C. TANDA DAN GEJALA

1) Sering merasa haus

2) Sering kencing terutama malam hari

3) Pandangan menjadi kabur

4) Sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas dan mengantuk

5) Penurunan berat badan

6) Kulit terasa kering

7) Sering menderita sariawan atau infeksi (misalnya bisul) yang sulit

sembuh

8) Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan

9) Mual dan muntah

D. PENGELOLAAN DM

Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena

pengobatan dan perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.

Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :

1. Minum obat secara teratur sesuai program

2. Diet yang tepat

3. Olahraga yang teratur

4. Kontrol GD teratur

5. Pencegahan komplikasi

E. KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik

sehingga gula darah selalu tinggi adalah :

1) Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi

2) Jantung : Hipertensi, Gagal Jantung

3) Mata : Glaukoma, Katarak, Retinopati

4) Syaraf : Neuropati, mati rasa

5) Kulit : Luka lama, gangren

6) Hipoglikemi

Page 27: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

7) Ketoasidosis

Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :

1) Diet dengan benar

2) Minum obat teratur

3) Kontrol gula darah teratur

4) Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)

5) Bila saat aktifitas kemudian PUSING,KERINGAT DINGIN maka cepat

MINUM TEH MANIS

6) Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin,

tangga ( undak-undakan tidak tinggi)

7) Cegah Kegemukan

Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada penderita

DM :

1) Hindari terlalu sering merendam kaki

2) Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik

3) Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau menghilangkan

kalus

4) hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit

5) Hindari Rokok

Mengapa pengidap DM beresiko terhadap Ulkus Diabetik

1) Sirkulasi darah kaki kurang baik

2) Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka

3) Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun

Tindakan yang bisa  dilakukan bila kaki terluka:

1) Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril

dan bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter

2) Bila luka cukup besar / kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.

Page 28: Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Diabetes Melitus Menurut Model Pie

Perawatan kaki Diabetik :

1) Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung / sikat

halus

2) Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari

3) Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna

( pucat,kemerahan ),bentuk (pecah-pecah,lepuh,kalus,luka),Suhu

(dingin,lebih panas)

4) Bila kaki kering,olesi dengan lotion

5) Potong kuku / kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu

keras kaki direndam dahulu dalam air hangat ( 37,5’C ) selama 5 menit.

6) Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun / wol

7) Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu

didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki

dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar

8) Lakukan senam kaki

9) Jangan biarkan luka sekcil apapun