Upload
eedputra
View
683
Download
78
Embed Size (px)
Citation preview
KONSEP DASAR PERILAKU MANUSIA (KESEHATAN)
DISUSUN
OLEH :
NIDAUL JANNAH
SISKA WIDYA
AMELIA ZAHARA
LIA PUTRI FONNA
NAILA FAHIRA AZMAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES ACEH
JURUSAN D-IV GIZI
TAHUN 2015
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala, karena
berkat Rahmat-Nya Penulis bisa menyelesaikan Makalah ini yang berjudul
“Konsep Dasar Perilaku Manusia (Kesehatan)”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya
penulisan makalah dimasa mendatang.
Semoga Makalah ini memberikan informasi dan manfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Banda Aceh, Oktober 2015
Penulis
2i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3
Pengertian Perilaku ............................................................................................ 3
Disiplin Ilmu Yang Terkait Dengan Perilaku..................................................... 3
Timbulnya Perilaku............................................................................................ 4
Kebutuhan Menurut Maslow.............................................................................. 4
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Manusia........................................ 6
Pengertian Sehat Dan Sakit................................................................................ 6
Sakit ................................................................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................. 8
Bentuk Perilaku.................................................................................................. 8
Perilaku Kesehatan............................................................................................. 11
Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku........................................................ 12
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 14
Kesimpulan ........................................................................................................ 14
Saran .................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 15
3ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perilaku adalah perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang
sifatnyadapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang
yang melakukannya. Berdasarkan sifatnya perilaku terbagi menjadi dua, yaitu
perilaku perilaku baik dan buruk. Tolak ukurperilaku yang baik dan buruk ini pun
dinilai dari norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Baik itu norma agama,
hukum, kesopanan, kesusialaan, dan norma-norma lainnya.
Dalam kesehatan hubungan perilaku sangatlah erat sekali. Banyak hal
yang tanpa kita sadari dari perilaku yang kecil dapat menimbulkan efek kesehatan
yang besar bagi seseorang. Salah satu contohnya berupa pesan kesehatan yang
sedang maraknya digerakkan oleh promoter kesehatan tentang cuci tangan
sebelum melakukan aktifitas, kita semua tahu jika mencuci tangan adalah hal yang
sederhana, tapi dari hal kecil tersebut kita bisa melakukan revolusi kesehatan
kearah yang lebih baik. Sungguh besar efek perilaku tersebut bagi kesehatan,
begitu pula dengan kesehatan yang baik akan tercermin apabila seseorang tersebut
melakukan perilaku yang baik.
Maka dari itu dalam makalah ini, penulis hanya membahas tentang
hubungan kesehatan dengan perilaku, faktor-faktor penyebab rendahnya perilaku
yang baik, dampaknya sertakontrol perilaku kearah yang lebih baik, sesuai dengan
judul makalah yaitu hubungan kesehatan dengan perilaku.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku kesehatan?
2. Bagaimana domain perilaku ?
3. Bagaimana perubahan (adobsi) perilaku dan indikatornya ?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi perilaku manusia ?
1
1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui
tentang hubungan kesehatan terhadap perilaku serta hal-hal yang terkait terhadap
perilaku dan kesehatan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Perilaku
Para ahli psikologi mendefinisikan bahwa perilaku adalah suatu kegiatan-kegiatan
manusia atau makhluk hidup lain yang dapat di lihat secara langsung dan atau
untuk melihatnya diperlukan bantuan pralatan atau teknologi khusus.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilihat langsung, antara lain : berjalan,
berlari, berbicara, dan bernyanyi. Kegiatan yang dapat dilihat dengan teknologi
khusus, seperti kerja otak atau kerja jantung. Alat yang dibutuhkan untuk melihat
kerja jantung adalah EKG.
Disiplin Ilmu Yang Terkait Dengan Perilaku
Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam berinterasi
dengan lingkungannya. Tingkah laku yang dipelajari baik berasal dari dalam
dirinya sendiri (faktor intrinsik), maupun rangsangan dari luar (faktor ekstrinsik).
Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia di dalam hidup bermasyarakat ,
atau mempelajari kehidupan manusia dalam hubungannya dengan manusia
lainnya. Ruang lingkup sosiologi adalah mendalami kehidupan manusia sebagai
makhluk sosial yang menekankan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa
bekerja sama dengan manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
hidupnya. Jadi, manusia tidak dapat terlepas dari kehidupan bersama yang
wadahnya adalah masyarakat.
Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia ditinjau dari segi fisiknya,
sejarah perkembangannya, dan hasil-hasil kebudayaannya. Jadi, antropologi
membahas tentang pola perkembangan kehidupan manusia dari segi fisik dan
kebudayaannya, termasuk di dalamnya adat istiadat, sikap, kepercayaan, dan
segala hasil ciptaan manusia.
3
Timbulnya Perilaku
Perlu dipahami bahwa perilaku yang diperlihatkan seseorang
mengandung makna atau arti (The Meaning Behind The Behavior). Perilaku yang
dimaksud adalah bagi orang normal, dalam arti tidak mengalami gangguan jiwa.
Rangsangan bagi perilaku tersebut bertujuan memenuhi kebutuhan seseorang.
Jadi, pada dasarnya orang bertindak atau berperilaku didorong oeh adanya suatu
kebutuhan. Kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Seperti yang dijelaskan oleh
Maslow, kebutuhan manusia itu berjenjang, seperti kebutuhan fisiologi,
kebutuhan rasa aman, kebutuhan cinta/mencinta, kebutuhan ingin dihormati, dan
kebutuhan penampilan diri.
Petugas kesehatan ditantang untuk menciptakan suasana tertentu
sehingga kesehatan merupakan kebutuhan dasar suatu masyarakat. Apabila sudah
tercipta kesehatan merupakan kebutuhan bagi seseorang/masyarakat, besar
kemungkinan program kesehatan akan memperoleh dukungan dan kesehatan diri,
oleh, dan untuk masyarakat . jadi, perilaku itu muncul akibat faktor yang paling
mendasar, yaitu adanya kebutuhan. Disamping kebutuhan, faktor lain yang
berperan dalam terbentuknya perilaku adalah motif dan dorogan, perangsang atau
penguat, dan pengaruh sikap serta kepercayaan.
Kebutuhan Menurut Maslow
Hierarki kebutuhan menurut Maslow, sebagai beriikut :
1. Kebutuhan biologis/kebutuhan dasar faali
Kebutuhan biologis merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar.
Kebutuhan ini harus dipenuhi oleh seseorang sebelum memenuhi
kebutuhan lainnya. Kebutuhan ini meliputi : makan, minum, seks, dan
udara.
2. Kebutuhan sosial
Pada perinsipya,orang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain,
oleh sebab itu, manusia sering disebut makhluk sosial,artinya hidup dan
berinteraksi dengan masyarakat disekitarnya. Jadi, kebutuhan ini
adalahkebutuhan terhadap dukungan masyarakat.
4
3. Kebutuhan rasa memiliki dan dimiliki
Kebutuhan akan perasaan bahwa dia “dimiliki” dan “memiliki”, timbul
karena manusia butuh pengakuan sebagai anggota keompok atau
berafiliasi dengan masyarakat lainnya.
4. Kebutuhan kasih sayang
setiap orang pada perinsipnya membutuhkan rasa kasih sayang. Perasaan
ingin mencinta dan dicinta sesama pasti ada, termasuk mencintai
lingkungan dan alam sekitarnya.
5. Pengalaman baru
Seperti yang telah diuraikan selumnya, bahwa manusia pada perinsipnya
tidak pernah puas dengan apa yang didapatkannya, sehingga manusia
dalam rangka memenuhi kebutuhannya ingin mencoba sesuatu untuk
mendapatkan pengalaman-pengalaman baru.
6. Bebas dari rasa sakit emosional
Setiap orang menginginkan hidup sehat, dan terbebas dari rasa sakit
emosional.
7. Kebanggaan
Keutuhan akan terasa bangga ni meliputi akan status yang
dimilikinya,kesuksesan yang akan di dapat, harga diri, dan dapat
pengakuan olehmasyarakat.
8. Ungkapan perasaan
Perilaku seseorag kadang-kadang merupakn ungkapan dirinya sendiri.
Ungkapan yang diwujudkan dengan cara berpakaian, dan menggunakan
perhiasan-perhiasan yang dimilikinya.
9. Penampilan diri
Kebutuhan ini adalah kebutuhan akan kepuasan terhadap apa yang
dilakukannya.
5
Ringkasan hierarki kebutuhan Maslow dapat dilihat pada Gambar 2.1
Self Actualization/aktualisasi diri
Self Expression/ungkapan perasaan
Dignity/kebangaan
Freedom From Emotional Pain/bebas dari rasa sakit emosi
New Experience Needs/kebutuhan pengalaman baru
Affection Needs/ kebutuhan kasih sayang
Afiliation Needs/ dimiliki dan memiliki
Social Needs/ kebutuhan sosial
Biologis Needs/ kebutuhan biologis
Gambar 2.1 Hierarki kebutuhan Maslow.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAH LAKU MANUSIA
Secara sederhana ada dua faktor yaang mempengaruhi tingkah laku manusia, yaitu
faktor intern dan faktor skstern.
Faktor intern {berasal dari dalam diri manusia}
faktor intern terdiri atas ras, jenis kelamin, sifat fisik, sifat kepribadian,
pembawaan/bakat, dan itelegensia.
Faktor ekstern { berasal dari luar diri manusia }
Faktor ekstern terdiri atas, yaitu lingkungan, pendidikan, agama, sosial
ekonomi, dan kebudayaan.
Pengertian Sehat Dan Sakit
Sehat
Sehat adalah suau keadaan sempurna fisik, mental, dan sosial, tidak hanya bebas
dari penyakit, cacat dan kelemahan. Menurut Sargent,sehat harus diartikan dan
dinilai menurut kemampuan adaptasi terhadap perubahan keadaan didalam
lingkungannya.
Berdasarkan penelitian, di simpulkan bahwa pasien mengartikan sehat menurut
tiga kiteria, yaitu :
6
1. Ada nya perasaan senang / nyaman yang subjektif
2. Tidak adanya gejala sakit yang dirasakan
3. Suatu keadaan yang bsa dilakukan kegiatan sehari-hari sebagaimana
layaknya orang sehat yang melakukan aktivitasa-aktivitas sehari-hari.
Sakit
Batasan medis mengemukakan bahwa ada dua bukti seseorang dikatakan
sakit, yaitu munculnya tanda dan gejala. Tanda adalah tanda nyata adanya sakit,
contoh nya adalah demam,dan sebagainya. Gejala lebih subjektif dan tercakup di
dalamnya perubahan keadaan yang di rasakan maupun kemampuan dari pasien
menmukannya. Menurut perkins, sakit adalah suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan
aktivitas sehari-hari, baik aktivitas jasmani, rohani, maupun sosial. Sementara itu,
Reverlcy susan mengataka bahwa sakit adalah tidak adanya keserasian antara
lingkungan dan individu.
Dari berbagai konsep dan definisi sakit yang dikemukakan oleh para ahli,
dapat ditarik suatu kesimpulan adanya persamaan pandangan tentang sakit, yaitu :
1. Sakit adalah produk interaksi seseorang dengan lingkungan.
2. Sakit sebagai manifertasi kegagalan seseorang dalam beradaptasi dengan
lingkungannya.
3. Sakit adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh ketidak
seimbangan antara tga faktor utama, yaitu: agens (penyebab penyakit),
host (pejamu/manusia) dan environment (lingkungan sekitarnya).
7
BAB III
PEMBAHASAN
Bentuk Perilaku
Teori Bloom (1908) yang dikutip dalam Notoatmodjo (2010) membedakan
perilaku dalam 3 domain perilaku yaitu : kognitif (cognitive), afektif (affective)
dan psikomotor (psychomotor). Untuk kepentingan pendidikan praktis, teori ini
kemudian dikembangkan menjadi 3 ranah perilaku yaitu :
1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indra manusia. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour).
a. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif (Notoatmodjo, 2007),
tercakup dalam 6 tingkatan, yaitu:
1. Tahu (know), diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Contoh :
dapat menyebutkan tanda-tanda kekurangan kalori dan protein pada
anak kita
2. Memahami (comprehension), diartikan sebagai suatu kemampuan
untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterpretasikan suatu materi tersebut secara benar.
Contoh : dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan bergizi
3. Aplikasi (application), diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi
real (sebenarnya). Contoh : dapat menggunakan rumus-rumus statistik
dalam perhitungan- perhitungan hasil penelitian
4. Analisis (analysis), yaitu kemampuan untuk menjabarkan suatu
materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih
8
di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama
lain. Contoh : dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan
dan sebagainya
5. Sintesis (synthesis), merupakan kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru. Contoh : dapat menyusun, dapat merencanakan dan
sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada
6. Evaluasi (evaluation), tingkat pengetahuan yang berkaitan dengan
kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu
materi atau objek. Contoh : dapat membandingkan antara anak yang
cukup gizi dengan yang kekurangan gizi
b. Cara memperoleh pengetahuan. Menurut Notoatmodjo (2002) ada 2 cara
memperoleh pengetahuan, yaitu :
1. Cara tradisional atau non ilmiah
a. Cara coba-salah (trial and error), memperoleh pengetahuan dari
cara coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”
b. Cara kekuasaan atau otoritas. Kebiasaan ini bisa diwariskan turun
temurun dari generasi ke generasi berikutnya
c. Berdasarkan pengalaman pribadi. Pengalaman adalah guru yang
terbaik, mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan
sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuam
2. Cara modern.
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa
ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian
ilmiah atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research
methodology)
2. Sikap (attitude)
Masih menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan reaksi atau respon
yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Dapat
9
disimpulkan bahwa manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya
dapat ditafsirkan terlebih dahulu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Alport
(1954) yang dikutip Notoatmodjo (2007) menjelaskan bahwa sikap itu
mempunyai 3 komponen pokok yaitu :
a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek
b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
c. Kecenderungan untuk bertindak (tend tobehave)
Newcomb (1998), salah seorang psikolog sosial menyatakan bahwa sikap
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan
pelaksanaan motif tertentu. Dengan kata lain, fungsi sikap merupakan (reaksi
terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan)
atau reaksi tertutup. Seperti halnya pengetahuan, sikap terdiri dari beberapa
tingkatan yaitu :
a. menerima (receiving), yaitu sikap dimana seseorang atau subjek mau
dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek)
b. menanggapi (responding), yaitu sikap memberikan jawaban atau
tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi
c. menghargai (valuing), yaitu sikap dimana subjek atau seseorang
memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus. Dalam arti
membahasnya dengan orang lain dan bahkan mengajak atau
mempengaruhi orang lain merespon
d. bertanggungjawab (responsible), sikap yang paling tinggi tindakannya
adalah bertanggungjawab terhadap apa yang diyakininya
3. Tindakan (practice)
Seperti telah disebutkan di atas bahwa sikap adalah kecenderungan untuk
bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam bentuk tindakan. Untuk
mewujudkan sikap menjadi suatu tindakan diperlukan faktor pendukung atau
suatu kondisi yang memungkinkan, seperti fasilitas atau sarana dan prasarana.
10
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian
mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau mempraktekkan apa yang
diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang disebut praktik (practice)
kesehatan (Notoatmodjo, 2005)
Menurut Notoatmodjo (2010), praktik atau tindakan ini dapat dibedakan
menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya, yakni :
a. Praktik terpimpin (guided response), yaitu apabila subjek atau seseorang
telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntunan atau
menggunakan panduan, contoh : seorang ibu memeriksakan
kehamilannya tetapi masih menunggu diingatkan oleh bidan atau
tetangganya
b. Praktik secara mekanisme (mechanism), yaitu apabila subjek atau
seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu hal secara
otomatis. Misal : seorang anak secara otomatis menggosok gigi setelah
makan, tanpa disuruh ibunya
c. Adopsi (adoption), yaitu suatu tindakan atau praktik yang sudah
berkembang. Artinya apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau
mekanisme saja, tetapi sudah dilakukan modifikasi, atau tindakan atau
perilaku yang berkualitas. Misalnya menggosok gigi, bukan sekedar
gosok gigi, melainkan dengan teknik- teknik yang benar.
Perilaku Kesehatan
Sejalan dengan batasan perilaku menurut Skiner (1997), maka perilaku
kesehatan (health behaviour) adalah respon seseorang terhadap stimulus atau
objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit, dan faktor-faktor yang
memengaruhi sehat-sakit (kesehatan) seperti lingkungan, makanan, minuman, dan
pelayanan kesehatan. Dengan perkataan lain perilaku kesehatan adalah semua
aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati (observable) maupun
yang tidak dapat diamati (unobservable) yang berkaitan dengan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau
11
melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan
kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah
kesehatan. Oleh sebab itu perilaku kesehatan ini pada garis besarnya
dikelompokkan menjadi dua yakni (Notoatmodjo, 2010) :
1. Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat. Oleh sebab itu
perilaku ini disebut perilaku sehat (healthy behaviour). Contoh : makan
dengan gizi seimbang.
2. Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan, untuk
memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatannya. Oleh
sebab itu perilaku ini disebut perilaku pencarian pelayanan kesehatan (health
seeking behaviour). Tempat pencarian kesembuhan ini adalah tempat atau
fasilitas pelayanan kesehatan seperti RS, puskesmas, poliklinik, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku
Menurut Notoatmodjo (2010), faktor penentu atau determinan perilaku
manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan resultan dari berbagai
faktor, baik internal maupun eksternal (lingkungan). Dari berbagai determinan
perilaku manusia, banyak ahli telah merumuskan teori-teori atau model-model
terbentuknya perilaku. Masing-masing teori, konsep atau model tersebut dapat
diuraikan seperti berikut.
Berdasarkan pengalaman empiris di lapangan, disimpulkan bahwa garis
besarnya perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek, yakni aspek fisik, psikis, dan
sosial. Salah satu teori yang terkenal tentang terbentuknya perilaku adalah ”Teori
Precede-Procede” (1991), yaitu teori yang dikembangkan oleh Lawrence Green,
yang dirintis sejak tahun 1980. Green mencoba menganalisis perilaku manusia
dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2
faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviour causes) dan faktor di luar perilaku
(non- behaviour causes). Selanjutnya perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama,
yang dirangkum dalam akronim PRECEDE : Predisposing, Enabling, dan
Reinforcing Causes in Educational Diagnosis and Evaluation. Precede adalah
merupakan fase diagnosis masalah. Sedangkan PROCEDE : Policy, Regulatory,
12
Organizational Construct in Educational and Environmental Development, adalah
merupakan arahan dalam perencanaan, implementasi dan evaluasi pendidikan
(promosi) kesehatan. Apabila Precede merupakan fase diagnosis masalah, maka
Proceed adalah merupakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi Promosi
Kesehatan (Maine, 2001).
13
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu
tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan
dan baik disadari maupun tidak.
Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Menurut Becker. Konsep perilaku sehat ini merupakan pengembangan dari
konsep perilaku yang dikembangkan Bloom. Becker menguraikan perilaku
kesehatan menjadi tiga domain, yakni pengetahuan kesehatan (health knowledge),
sikap terhadap kesehatan (health attitude) dan praktek kesehatan (health practice).
Hubungan kesehatan dengan perilaku sangatlah erat san saling
berkesinambungan, individu yang sehat akan tercermin dari perilaku yang sehat
pula. Sebaliknya juga begitu perilaku yang sehat akan mencerminkan individu
dengan kualitas hidup baik.
Saran
Kepada semua pembaca makalah ini penulis menyarankan agar dapat
mencari atau menambah literature lain, demi kesempurnaan ilmu tentang perilaku
kesehatan yang kita peroleh.
14
DAFTAR PUSTAKA
Manra, I.B. Stategi Penyuluhan Kesehatan, jakarta:departemen kesehatan Ri,
1997.
Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu Perilaku Kesehatan, jakarta:Rineka cipta, 2010.
Notoatmodjo, Soekidjo, Perilaku Kesehatan dan Pendidikan, jakarta, 2003.
Wawan , A dan M, Dewi. Pengetahuan , Sikap, dan Perilaku Manusia,
Yogyakarta:Nuha medika, 2010.
15