Upload
fay-firly-pradani
View
16
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pendidikan
Citation preview
KONDISI AKTUALPENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
DI INDONESIA
Dr. Hardo Basuki, M.Soc.Sc, CSA, CA, Ak.
Ketua Program Pendidikan Profesi Akuntansi FEB UGM
PEMBAHASAN
Pendidikan TinggiAkuntansi Era sebelumpenyelenggaraan PPAk
Pendidikan TinggiAkuntansi Era setelahpenyelenggaraan PPAk
LANDASAN HUKUM TENTANG PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI SEBELUM TAHUN 2005:
1. UU Nomor 34 tahun 1954 tentang pemakaian gelar akuntan, Pasal 1, Pasal
2 dan Pasal 3
2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor
179/U/2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi, Pasal
1 dan Pasal 2
3. Perjanjian kerja sama antara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan Ketua
Umum Ikatan Akuntan Indonesia Nomor 565/D/T2002 dan
2460/MOU/III/02 tentang pengelolaan sistem dan penyelenggaraan
pendidikan profesi akuntansi, Pasal 1, Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 5
MODEL UNTUK MENGHASILKAN AKUNTAN SEBELUM
ADANYA PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI:
No Keterangan Gelar Akuntan
1. Perguruan tinggi negeri
tertentu
Otomatis langsung memperoleh
gelar akuntan
2. Perguruan tinggi swasta Mengikuti UNA Dasar dan Profesi
3. Perguruan tinggi negeri
baru
Mengikuti UNA Profesi
KELEMAHAN: diskriminasi pemberian gelar akuntan dan
tidak meratanya tingkat profesionalisme
Pasal 1
Pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tambahan pada
pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi
akuntansi.
Pasal 2
(1) Pendidikan profesi akuntansi dielenggarakan di perguruan tinggi sesuai
dengan persyaratan, tatacara dan kurikulum yang diatur oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI).
(2) Penyelenggaraan pendidikan profesi akuntansi di perguruan tinggi
dilakukan setelah mendapatkan ijin dari Direktur Jenderal Perguruan
Tinggi.
(3) Ijin sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diberikan oleh Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi atas dasar rekomendasi dari Panitia Ahli
Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan.
Pasal 3
Lulusan pendidikan profesi akuntansi berhak menyandang sebutan profesi
akuntansi yang selanjutnya disingkat Ak.
KEPUTUSAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 179/U/2001
TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSITH 2005- SEKARANG:
Sejak tahun 2002, IAI telah membentuk Tim Evaluasi dan Rekomendasi yang
bertugas menyusun rancangan Pendidikan Profesi Akuntansi
IAI bukan merupakan lembaga yang menjalankan pendidikan, sehingga IAI
menitipkan pendidikan profesi kepada perguruan tinggi yang dipandang
kapabel untuk menjalankan tugas tersebut.
IAI melalui KERPPA menyeleksi perguruan tinggi yang berminat untuk
menyelenggarakan PPA dengan menetapkan kriteria bagi calon
penyelenggara
KERPPA yang merupakan komite yang dibentuk oleh IAI berfungsi untuk memberi evaluasi dan
rekomendasi tentang penyelenggaraan PPA kepada Panitia Ahli Persamaan Ijasah Akuntan
(PAPIA).
Atas dasar dari rekomendasi KERPPA, maka PAPIA meminta DIKTI untuk memberi izin
penyelenggaraan PPA sesuai dengan kondisi perguruan tinggi pada saat divisitasi oleh KERPPA
Perguruan tinggi yang hendak menyelenggarakan PPA harus mendapatkan izin dari Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Untuk itu perguruan tinggi harus mengajukan usulan penyelenggaraan
ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Berdasarkan usulan tersebut Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi akan meminta rekomendasi IAI mengenai kelayakan perguruan tinggi untuk
menyelenggarakan PPA. Selanjutnya IAI akan melaksanakan proses evaluasi berdasarkan kriteria
tertentu secara transparan.
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSITAHUN 2005-SEKARANG(2)
Pendidikan luar sekolah – program pelatihan SMK Jurusan Akuntansi Vokasi: DI, DII, DIII, dan DIV / S1 Akuntansi Pendidikan Profesi: PPAk S2: Magister Science dan Magister Terapan S3 Ilmu Akuntansi
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA
Pendidikan
AsosiasiProfesi
Regulator
IAI: KAPd dan KASP
Asosiasi Profesi Akuntansi: IAPI dan IAMI
Asosiasi Profesi lain terkait akuntansi: Internal Auditor, CISA, ACCA, CMA, CIMA, CPA Negara Lain
PPAJP, Kemenkeu, Kemendiknas - DIKTI BNSPOJK, Internasional – IFAC
Sekolah Menengah
Umum
D I
Sekolah Menengah Kejuruan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Perpres 8/2012)
Menjadi acuan pokok dalam rangka penetapan kompetesi lulusan
S3
S2
S1
Subspesialis
Spesialis
Profesi
D IV
D III
D II
9
8
7
6
5
4
3
2
1
AHLI
TEKNISI/ANALIS
OPERATOR
Pendidikan Profesi:
pendidikan tinggi setelah program
sarjana yang menyiapkan mahasiswa
dalam pekerjaan yang memerlukan
persyaratan keahlian khusus
Magister Terapan
DI
DIV/Sarjana Terapan
DIII
DII
PROGRAM AKADEMIK
Program pendidikan sarjana
dan/atau program pascasarjana
yang diarahkan pada penguasaan
dan pengembangan cabang ilmu pengetahuan dan teknologi
Doktor TerapanSpesialis
Profesi
Doktor
Magister
Sarjana
UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN 2012 PENDIDIKAN TINGGI
UU PENDIDIKAN TINGGI 2012
PASAL 26
(5) Gelar profesi diberikan oleh Perguruan Tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan profesi.
(6) Gelar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
ditetapkan oleh Perguruan Tinggi bersama dengan
Kementerian, Kementerian lain, LPNK dan/atau
organisasi profesi yang bertanggung jawab terhadap
mutu layanan profesi.
(7) Gelar profesi terdiri atas:
a. profesi; dan
b. spesialis.
Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program diploma,
program sarjana, program magister, program doktor, dan
program profesi, serta program spesialis, yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan danpembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode
pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.
UU PERGURUAN TINGGI 2012
I. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada
bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap
situasi yang dihadapi.
II. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep
teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam,
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
III. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data,
dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara
mandiri dan kelompok.
IV. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.
LEVEL 6 (SARJANA/DIPLOMA-4) KKNI
Pengetahuan (knowledge):
penguasaan teori dan keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang
keahlian tertentu atau pemahaman tentang fakta dan informasi yang
diperoleh seseorang melalui pengalaman atau pendidikan untuk keperluan
tertentu.
llmu pengetahuan (science):
suatu sistem berbasis metodologi ilmiah untuk membangunpengetahuan (knowledge) melalui hasil-hasil penelitian didalam suatu bidang pengetahuan (body of knowledge).Penelitian berkelanjutan yang digunakan untuk membangunsuatu ilmu pengetahuan harus didukung oleh rekam data,observasi dan analisa yang terukur dan bertujuan untukmeningkatkan pemahaman manusia terhadap gejala-gejalaalam dan sosial.
Pengetahuan praktis (know-how):penguasaan teori dan keterampilan oleh seseorang padasuatu bidang keahlian tertentu atau pemahaman tentangmetodologi dan keterampilan teknis yang diperolehseseorang melalui pengalaman atau pendidikanuntukkeperluan tertentu.
Keterampilan (skill):Kemampuan psikomotorik (termasuk manual dexteriydan penggunaan metode, bahan, alat dan instrumen) yang dicapai melalui pelatihan yang terukur dilandasioleh pengetahuan (knowledge) atau pemahaman (know-how) yang dimiliki seseorang mampu menghasilkanproduk atau unjuk kerja yang dapat dinilai secarakualitatif maupun kuantitatif.
Kompetensi (competency):akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakansuatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen yang terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan tanggung jawabindividu pada bidang kerjanya.
Afeksi (affection):
sikap (attitude) sensitif seseorang terhadap aspek-aspek di
sekitar kehidupannya baik ditumbuhkan oleh karena proses
pembelajarannya maupun lingkungan kehidupan keluarga
atau masyarakat secara luas.
I. Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung
jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan
memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan
strategis organisasi.
II. Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam
bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner.
III. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan
akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di
bawah tanggung jawab bidang keahliannya.
LEVEL 7 (PROFESI) KKNI
Mengulang
Lulus A
Ak*
Rektor Kemen-Keu
A
PENDIDIKAN PROFESIONAL AKUNTANSI (Kondisi Saat Ini)
*) rektor mengeluarkan sertifikat, sertifikat mengikuti template IAI
Surat
keteranganTidak
Lulus
Tidak
Lulus
D4/S1/S2/S3
AKUNTANSI
Register
AkLulus
PPAk
Kelemahan dalam pola sekarang:
Akuntan hanya sebagai “sebutan/gelar”, tidak ada proses
pembinaan berkelanjutan dalam sistem ini,
Jumlah sesungguhnya (riil) yang bergelar akuntan yang masih
berprofesi sebagai Akuntan tidak dapat diketahui.
Belum ada “privilege” untuk pemegang gelar Akuntan.
Mendaftar Register Akuntan hanya suatu “proses
administratif”
Kompetensi
generik sesuai
KKNI
Kompetensi Spesifik
Program StudI
TujuanPembelajaran
Kurikulum:
Struktur
matakuliah untuk
mencapai tujuan
pembelajran
PEMETAAN KKNI DAN KOMPETENSI KE KURIKULUM
Deskripsi Spesifik
Akuntansi
Menggunakan pengetahuan
akuntansi dan teknologi informasi
untuk menganalisis isu-
isu akuntansi dan mengkomu-
nikasikan hasilnya
Level KKNI Deskripsi Generik
Mampu Mengaplikasikan bidang
keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam
penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi
yang dihadapi
KKNI 6 – S1, I
Menggunakan pengetahuan akuntansi
dan teknologi informasi untuk
menganalisis isu-isu akuntansi dan
mengkomunikasikan hasilnya
Mengidentifikasi dan menganalisis isu-
isu akuntansi dengan konsep yang
tepat
Memilih dan menganalisis
data/informasi Akuntansi dengan
menggunakan teknologi informasi
Mengkomunikasikan dengan efektif
hasil analisis secara lisan dan tertulis
Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Menguasai
konsep dan
pengetahuan
dasar bisnis dan
pengetahuan
umum
akuntansi
Menguasai konsep
teoritis bidang pengetahuan
tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian
khusus dalam bidang
pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta
mampu memformulasikan
penyelesaian masalah
prosedural
KKNI 6 – S1, II
LevelKKNI
DeskripsiGenerik
Deskripsi SpesifikAkuntansi
Menguasai konsep dan
pengetahuan dasar bisnis dan
pengetahuan umum akuntansi
Memahami konsep dan pengetahuan dasar bisnis
Menguasai konsep dan pengetahuan informasiakuntansi, pUmum akuntansi keuangan, sistemerpajakan, dan akuntansi managerial
Menguasai konsep dan pengetahuan umum
pengauditan
Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Mengaplikasikan
ketrampilan
analitis atas isu-isu bisnis
dan akuntansi untuk
dasar pengambilan
keputusan
Mampu mengambil
keputusan yang tepat
berdasarkan analisis
informasi dan data, dan
mampu memberikan
petunjuk dalam memilih
berbagai alternatif solusi
secara mandiri dan
kelompok
KKNI 6 – S1, III
LevelKKNI
DeskripsiGenerik
Deskripsi SpesifikAkuntansi
dari hasil analisis isu-isu bisnis
Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Mengaplikasikan
ketrampilan analitis atas
isu-isu bisnis dan
akuntansi untuk dasar
pengambilan keputusan
Mengevaluasi isu-isu bisnis dan
akuntansi berdasarkan perspektif
multiplestakeholders
Mengambil kesimpulan relevan
dan akauntansi
LevelKKNI
DeskripsiGenerik
Deskripsi SpesifikAkuntansi
Bertanggung jawab pada pekerjaan
sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi
Memahami isu-isu etis yang
dihadapi akuntan
KKNI 6 – S1, IV
Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Memahami isu-isu etis
yang dihadapi akuntan
Mengidentifikasi isu-isu etis dalam
konteks bisnis dan akuntansi
Secara kritis menggunakan
penalaran moral dalam analisis
isu-isu bisnis dan akuntansi
Memilih tindakan layak sesuai
standar moral untuk menyelesai-
kan isu-isu bisnis dan akuntansi
LevelKKNI
DeskripsiGenerik
Deskripsi SpesifikAkuntansi
Mampu merencanakan
dan mengelola
sumberdaya di bawah
tanggung jawabnya,
dan mengevaluasi
secara komprehensif
kerjanya dengan
memanfaatkan IPTEKS
untuk menghasilkan
langkah-langkah
pengembangan
strategis organisasi
Menguasai kemampuan
menyusun dan mengevaluasi
akuntansi keuangan, SI, dan akuntansi
managerial (1-3)
KKNI 7–Prof, I
LevelKKNI
DeskripsiGenerik
Deskripsi SpesifikAkuntansi
Kompeten dalam perpajakan
global, kebija-kan managemen
keuangan berdasar pende-katan integratif
(4-6)
Mampu memecahkan
permasalahan sains, teknologi, dan atau
seni di dalam bidang keilmuannya melalui
pendekatan monodisipliner
KKNI Prof,
7–II
LevelKKNI
DeskripsiGenerik
Deskripsi SpesifikAkuntansi
Mampu melakukan
riset dan mengambil
keputusan strategis
dengan akuntabilitas
dan tanggung jawab
penuh atas semua
aspek yang berada di
bawah tanggung jawab
bidang keahliannya
Kompeten untuk menjadi
pemimpin (leadership)
yang profesional dan beretika
(7-12)
KKNI 7–Prof, III
PELAPORAN KORPORAT
MATA KULIAH WAJIB UTAMA CA
MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEPEMIMPINAN
ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT
MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN
MANAJEMEN PERPAJAKAN
AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN
SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
No Mata Kuliah SKS
1 Mata ajar wajib DIKNAS (Bahasa Indonesia, Agama,
kewarganegaraan, Pancasila, Matematika/Statistik)
10
2 Akuntansi Pengantar 3
3 Akuntansi Keuangan dan Pelaporan (Akuntansi Keuangan
Menengah dan Lanjutan, termasuk Praktik Akuntansi)
15
4 Analisis Laporan Keuangan 3
5 Teori Akuntansi 3
6 Akuntansi Kos dan Manajerial 6
7 Akuntansi Sektor Publik 3
8 Perpajakan 6
9 Pengauditan (termasuk Praktik Pengauditan) 6
10 Sistem Informasi Akuntansi & Manajemen 6
11 Pengantar Bisnis dan Pengantar Ekonomi 6
ILUSTRASI MK WAJIB MINIMAL dalamKURIKULUM PROGRAM S1 AKUNTANSI
No Mata Kuliah SKS
12 Manajemen Keuangan dan Investasi 6
13 Lingkungan Bisnis dan Manajemen (Bisnis, Manajemen,
Pemasaran, Perilaku organisasional, Manajemen Strategik,
Bisnis Internasional)
6
14 Metoda Kuantitatif 3
15 Hukum Bisnis dan Regulasi 3
16 Komunikasi Bisnis 3
17 Etika Bisnis dan Profesi 318 Metodologi Penelitian 3
19 Tugas akhir: Magang/Skripsi 6
Muatan lokal dan mata ajar pilihan 44TOTAL SKS 144
ILUSTRASI MK WAJIB MINIMAL
dalam KURIKULUM PROGRAM S1 (lanjutan)
Beberapa persoalan mendasar yang perlu
direnungkan:
Apakah Program S1 Akuntansi akan menyiapkan lulusannya untuk
mengikuti pendidikan di PPAk, untuk secara langsung siap mengikuti
ujian CA, atau untuk keduanya?
Siapakah target market PPAk: Alumni S1 Akuntansi, Alumni S1 non-
Akuntansi, dan/atau keduanya?
Sudahkah matakuliah di Program S1 Akuntansi terkait matakuliah di
Program PPAk atau ujian CA?
Apakah matakuliah matrikulasi yang perlu ditawarkan oleh PPAk bagi
alumni non-akuntansi?
Keterkaitan antara Kurikulum S1 (Akuntansi) dengan CA
1. Matakuliah Pelaporan Korporat Akuntansi Pengantar
Akuntansi Keuangan Menengah
Akuntansi Keuangan Lanjutan
Akuntansi Kos (Biaya)
Akuntansi Sektor Publik
Analisis Laporan Keuangan
Teori Akuntansi
2. Matakuliah Managemen Strategik dan Kepemimpinan Akuntansi Managemen
Sistem Pengendalian Managemen
Managemen Strategik
Perilaku Organisasional
Kepemimpinan
Komunikasi Bisnis
Keterkaitan antara Kurikulum S1 (Akuntansi) dengan CA
3. Matakuliah Tatakelola Korporat dan Etika Etika Bisnis dan Profesi
Tatakelola Korporat
Hukum Bisnis dan Regulasi
4. Matakuliah Managemen Keuangan Lanjutan Akuntansi Pengantar
Managemen Keuangan
5. Matakuliah Managemen Perpajakan Hukum Pajak
Perencanaan Pajak
Keterkaitan antara Kurikulum S1 (Akuntansi) dengan CA
6. Matakuliah Akuntansi Managemen Lanjutan Akuntansi Kos (Biaya)
Managemen Biaya
Akuntansi Managemen
7. Matakuliah Sistem Informasi dan Pengendalian
Internal Pemrosesan Data Elektronik
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Managemen
Matakuliah Program Matrikulasi PPAkuntuk mhs NON-Akuntansi
Berapa semester program matrikulasi akan dilaksanakan untuk
mahasiswa NON-Akuntansi?
satu atau dua semester?
Matakuliah:
1. Akuntansi Keuangan
2. Akuntansi Manajemen
3. Perpajakan
4. Sistem Informasi Akuntansi
5. Apa lagi?