11
KOMUNIKASI SOSIAL (SOCIAL COMMUNICATION) Kary: CARL I HOVLAND Sebagai seni, komunikasi mempunyai sejarah yang sangat panjang. Penulis, mimbarwan, penasehat public relations, dan petugas periklanan, adalah pemraktek-pemraktek utama dari seni tersebut. Dalam pada itu sebagai bidang pembahasan ilmiah, komunikasi termasuk bidang baru. Tetapi dalam waktu sepuluh tahun terakhir ini tampak perkembangan ke arah komunikasi secara ilmiah murni -- usaha yang sistematis untuk merumuskan secara tegar azas-azas yang mendasari penyebaran informasi dan pembentukan opini dan sikap. Kemudian bidang yang baru ini paling tidak, tampak pada tanggapan terhadap urgensi masalah ini yang semakin berkembang. Dalam industri, konsentrasi pengawasan yang semakin meningkat telah memperbesar jurang antara para pekerja dan pimpinan; dan pada kedua belah fihak timbul perasaan akan perlunya interkomunikasi yang lebih efektif. 'Kerangka acuan (Frame of reference) yang berbeda antara pimpinan dan kaum buruh, telah membuat masalah tersebut lebih intensif. Masalah yang berhubungan dengan ketata-laksanaan kerja akan dibicarakan oleh penulis lain. Dalam kehidupan nasional kita (Amerika Serikat; pen.) terdapat pula jurang yang sama antara pembuat undang-undang dan penduduk. Dalam hal ini alat-alat interkomunikasi yang resmi sedikit banyak telah memberikan bantuan. Radio telah berhasil mendekatkan para pemimpin politik kepada para pemilih, dan telah membuat pandangan penduduk lebih dekat kepada perhatian pembuat undang-undang. Tetapi yang masih dirasakan kurang ialah interkomunikasi yang lebih efektif untuk menggantikan keakraban dalam pertemuan-pertemuan yang pernah terdapat pada demokrasi kita (Amerika Serikat; pen.) pada waktu-waktu yang telah silam. Kekurangan yang sama dalam komunikasi timbul pula dalam percaturan internasional. Baru-baru ini saya mendengar seorang pejabat penting dari Perserikatan Bangsa-Bangsa berkata sebagai berikut: "Kalau saja saya dapat mengadakan komunikasi dengan orang-orang Rusia". Di situ bukanlah masalah, komunikasi fisik, melainkan komunikasi psikologis; bukan halangan bahasa semata-mata, melainkan halangan psikologis untuk mengadakan komunikasi itu.

Komunikasi Sosial (Social Communication) Carl i Hovland

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Komunikasi Sosial (Social Communication) Carl i Hovland

KOMUNIKASI SOSIAL (SOCIAL COMMUNICATION)

Kary: CARL I HOVLAND

Sebagai seni, komunikasi mempunyai sejarah yang sangat panjang. Penulis, mimbarwan,

penasehat public relations, dan petugas periklanan, adalah pemraktek-pemraktek utama dari seni

tersebut.

Dalam pada itu sebagai bidang pembahasan ilmiah, komunikasi termasuk bidang baru. Tetapi

dalam waktu sepuluh tahun terakhir ini tampak perkembangan ke arah komunikasi secara ilmiah

murni -- usaha yang sistematis untuk merumuskan secara tegar azas-azas yang mendasari

penyebaran informasi dan pembentukan opini dan sikap.

Kemudian bidang yang baru ini paling tidak, tampak pada tanggapan terhadap urgensi masalah

ini yang semakin berkembang. Dalam industri, konsentrasi pengawasan yang semakin meningkat

telah memperbesar jurang antara para pekerja dan pimpinan; dan pada kedua belah fihak timbul

perasaan akan perlunya interkomunikasi yang lebih efektif. 'Kerangka acuan (Frame of reference)

yang berbeda antara pimpinan dan kaum buruh, telah membuat masalah tersebut lebih intensif.

Masalah yang berhubungan dengan ketata-laksanaan kerja akan dibicarakan oleh penulis lain.

Dalam kehidupan nasional kita (Amerika Serikat; pen.) terdapat pula jurang yang sama antara

pembuat undang-undang dan penduduk. Dalam hal ini alat-alat interkomunikasi yang resmi sedikit

banyak telah memberikan bantuan. Radio telah berhasil mendekatkan para pemimpin politik kepada

para pemilih, dan telah membuat pandangan penduduk lebih dekat kepada perhatian pembuat

undang-undang. Tetapi yang masih dirasakan kurang ialah interkomunikasi yang lebih efektif untuk

menggantikan keakraban dalam pertemuan-pertemuan yang pernah terdapat pada demokrasi kita

(Amerika Serikat; pen.) pada waktu-waktu yang telah silam.

Kekurangan yang sama dalam komunikasi timbul pula dalam percaturan internasional. Baru-

baru ini saya mendengar seorang pejabat penting dari Perserikatan Bangsa-Bangsa berkata sebagai

berikut: "Kalau saja saya dapat mengadakan komunikasi dengan orang-orang Rusia". Di situ

bukanlah masalah, komunikasi fisik, melainkan komunikasi psikologis; bukan halangan bahasa

semata-mata, melainkan halangan psikologis untuk mengadakan komunikasi itu.

Yang lebih-lebih merupakan tantangan terhadap masalah komunikasi ini, ialah kenyataan,

bahwa masalah tersebut bukanlah persoalan bagi seorang ahli yang mengkhususkan diri saja.

Pemahaman yang seksama terhadap masalah komunikasi itu tergantung lebih banyak keaneka-

ragaman bakat dan deretan spesialisasi yang lebih luas dari pada kepada satu masalah ilmu

pengetahuan sosial lainnya. Ilmu pengetahuan komunikasi yang sebenarnya memerlukan kerjasama

antara pemraktek (practitioner) dengan ilmiawan (scientist.) Jadi redaktur suratkabar, penyiar radio,

produser film, ahli psikologi, ahli sosiologi, ahli antropologi, dan ahli politik memegang peranan

penting untuk melaksanakan komunikasi.

Sudah banyak definisi yang telah ditampilkan mengenai istilah "komunikasi" ini, akan tetapi

demi tujuan pembahasan sekarang ini, saya akan mendefinisikan komunikasi seoagai proses dimana

seorang insan (komunikator) menyampaikan perangsang (biasanya lambang-lambang dalam bentuk

kata-kata) untuk merobah tingkah-laku insan-insan lainnya (komunikate); (as the process by which an

Page 2: Komunikasi Sosial (Social Communication) Carl i Hovland

individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of

other individuals (communicatees)

Jadi definisi ini memberikan batasan kepada tugas penelitian untuK menganalisa empat faktor:

(1) komunikatoryang menyampaikan komunikasi;

(2) perangsang yang dioperkan oleh komunikator;

(3) insan-insan yang menanggapi komunikasi;

(4) tanggapan-tanggapan komunikate terhadap komunikasi.

Sebagai tambahan kita harus menganalisa hukum-hukum dan azas-azas yang berhubungan

dengan unsur-unsur di atas.

Mengenai komunikator dan pengaruh tingkah-lakunya terhadap tanggapan komunikate, telah

banyak dipelajari. Dalam kategori ini termasuk masalah yang penting, seperti efek komunikasi dimana

komunikatornya tidak dikenal, dan efektivitas ajakan komunikator yang dilancarkannya sendiri diban-

dingkan dengan pernyataan yang disiarkan melalui radio, film, dan media lainnya.

Analisa terhadap faktor kedua, yakni perangsang, telah dipelajari secara mendalam.

Sesungguhnya apabila disebut analisa komunikasi atau lembaga komunikasi yang tersebar dimana-

mana, aspek inilah yang biasanya dimaksudkan. Dalam kemuskilan peradaban yang terus

berkembang, mempelajari bahan apa dan soal apa yang sedang disebar-luaskan, adalah tugas yang

penting. Analisa terhadap materi yang disiarkan berbagai saluran komunikasi menghendaki kemajuan

teknik yang teliti dan luas. Studi terhadap perangsang yang disampaikan oleh kamunikator

memerlukan teknik yang biasa dikenal sebagai analisa isi (content analysis). Pada waktu sebelum

dan selama perang, masalah ini telah dikerjakan secara cepat. Studi yang dilakukan oleh Lasswell,

Kris, dan Speier, mengenai analisa terhadap propaganda musuh melalui suratkabar, radio, dan film,

merupakan contoh-contoh yang baik bagi kemajuan bidang ini dalam beberapa tahun terakhir ini.

Metoda-metoda ini menampilkan analisa segi-segi yang berhubungan dengan komunikasi, seperti

thema isi, jenis peng-lambang-an, cara retorik yang digunakan, karakteristik sintaktis, dan lain-lain.

Tanpa uraian yang menyeluruh yang dimungkinkan oleh metoda yang baru dan teliti untuk

menjelaskan aspek perangsang itu, maka tugas untuk merumuskan azas-azas dan generaliasi-

generalisasi akan merupakan tugas yang sulit sekali.

Oleh karena perangsang dalam komunikasi terutama menggunakan lambang-lambang dalam

bentuk kata-kata, maka penting sekali untuk mengerti bahasa dalam kornunikasi. Perkembangan

terakhir dalam analisa terhadap bahasa dan bidang semantik merupakan segi yang penting bagi ilmu

komunikasi. Analisa terhadap masalah ini menghendaki perhatian bukan saja kepada perbedaan-

perbedaan antara bahasa-bahasa dari berbagai bangsa yang berlainan, tetapi juga kepada masalah-

masalah yang sama kemelutnya diantara perbedaan bahasa antara kelompok-pelompok masyarakat

kita sendiri (masyarakat Amerika Serikat; pen.) - yaitu antara ilmiawan dan bukan ilmiawan atau

antara buruh dan pimpinan.

Studi ilmiah mengenai materi yang disiarkan berusaha untuk bersikap obyektif dan tidak

menaruh perhatian kepada nilai-nilai dari materi yang dioperkan itu. Dengan demikian, dalam segi

inilah penelitian seharusnya dilengkapi dengan studi-studi mengenai hal-hal lainnya, seperti tata-cara

komunikasi, pengelolaan pers bebas, dan berbagai masalah lainnya yang ditangani oleh Commission

Page 3: Komunikasi Sosial (Social Communication) Carl i Hovland

on Freedom of the Press. Di sini ahli filsafat, mahasiswa yang mempelajari pemerintahan, dan ahli-

ahli hukum, mempunyai peranan yang penting. Untuk kepentingan mereka penelitian dapat

menyediakan data dasar yang obyektif bagi keperIuan analisanya, terutama yang berhubungan

dengan penilaian terhadap berbagai kebijaksanaan komunikasi.

Sekarang kita beralih ke rnasalah kita yang ketiga, yaitu analisa terhadap orang-orang yang

menerima komunikasi. Di sini kita berhadapan dengan teras masalah dari psikologi individual-

Apakah motif orang-orang, apakah kemampuan mereka, bagaimana predisposisi mereka terhadap

cara mereaksi terhadap berbagai perangsang yang dihadapi ?

Seraya psikologi bersangkutan erat dengan masalah ini, disiplin-disiplin lainnya telah

memberikan bantuan penting kepada pengetahuan kita. Psikiatri dan psikoanalisa telah memberikan

bantuannya kepada analisa mengenai motif-motif perorangan yang kompleks itu. Penelitian

antropologi masyarakat kita (Amerika Serikat; pen.) sendiri menunjukkan bagaimana motif-motif dan

pola-pola yang dominan dari seseorang dapat diramaikan dari faktor-faktor seperti kedudukannya dan

klas sosialnya. Jadi informasi yang penting mengenai orang yang dipengaruhi oleh komunikasi

dilengkapi dengan data dan sensus. Hanya dengan mengetahui, bahwa seseorang berumur 21

tahun, kaya, dan berintelegensi tinggi, kita akan dapat meramalkan motif-motifnya, kebiasaannya,

dan kernampuannya untuk belajar, yang benar-benar relevan dengan jenis komunikasi yang akan

dijalankan. Lebih-lebih lagi tata-cara yang diperoleh dari psikologi klinis dan pengetahuan secara

langsung mengenai seseorang, akan menghasilkan ramalan yang lebih jitu. Bagi kemajuan

pengertian kita tentang komunikasi, lapangan tersebut memberikan harapan besar. Studi-studi

mengenai kebudayaan lain dan pola-pola nasional yang lain merupakan bagian yang integral dari

masalah ini. Pengertian yang lebih baik mengenai negara-negara di Eropah Timur, umpamanya, dan

komunikasi yang lebih banyak dengan negara negara tersebut menghendaki penelitian yang luas

terhadap presdisposisi-presdisposisi orang-orang dalam berbagai kebudayaan dunia. Pada waktu ini

masalah tersebut di berbagai pusat penelitian telah mulai dikerjakan.

Segi ke-empat dari analisa kita ialah tanggapan-tanggapan terhadap komunikasi. Beberapa

aspek dari masalah ini telah jauh lebih maju dari yang lainnya. Salah satu dari tanggapan yang paling

sederhana ialah perhatian terhadap komunikasi. Studi-studi mengenai apa yang dilihat oleh pembaca

dalam komunikasi clan apa yang mereka baca - umpamanya dalam surat kabar - secara relatif telah

banyak. Dalam beberapa tahun terakhir ini terdapat usaha-usaha yang semakin banyak untuk

menghubungkan tanggapan-tanggapan yang sederhana, seperti tingkah-laku membaca, dengan

karekteristik-karakteristik penanggapan seseorang. Studi-studi seperti itu menghubungkan bacaan

dengan sex, taraf pendidikan, kelompok umur, dan lain-lain.

Demikian pula banyak penelitian terhadap tanggapan telah dilakukan dalam bidang radio. Akan

tetapi di sini titik-berat penelitian ditekankan kepada tanggapan-tanggapan terhadap pendengaran

(listening) dan kesukaan. Dalam tahap masalah ini alat-alat untuk mencatat tanggapan-tanggapan

terhadap kesukaan atau ketidaksukaan merupakan suatu bantuan. Akhir-akhir ini terdapat pula

penelitian yang sama mengenai efektivitas radio dalam mempengaruhi opini dan menyiarkan

informasi. Adalah sama pula halnya dengan penelitian mengenai analisa tanggapan terhadap film.

Titik berat penelitian ditekankan kepada apa yang disenangi orang. Ini merupakan aspek komersial.

Page 4: Komunikasi Sosial (Social Communication) Carl i Hovland

Perhatian utama terhadap tujuan lain telah ditunjukkan oleh Payne Fund yang menyelidiki efek film

terhadap tahap-tahap tingkah-laku sosial yang beraneka-ragam. Patut juga disebut di sini pekerjaan

yang kita lakukan selama perang mengenai analisa terhadap efektivitas film yang disediakan oleh

Angkatan Darat bagi pengetahuan para anggauta tentara mengenai latar belakang perang dan

partisipasi rakyat. Di sini tanggapan-tanggapan dipelajari dalam hal banyaknya informasi yang

diterima, perobahan opini, clan efek perobahan informasi dan opini terhadap motivasi.

Analisa mengenai tanggapan terhadap komunikasi telah memperoleh banyak fasilitas dari

kemajuan teknik akhir-akhir ini. Metoda-metoda opini publik telah melangkah maju dengan cepat

sebagaimana dapat dilihat pada surat-kabar-surat-kabar. Tetapi metoda-metoda tersebut tidak

memadai untuk mencakup aspek-aspek yang begitu banyak. Untuk banyak tahap masalah diperlukan

metoda-metoda wawancara yang intensif. Dan bagi beberapa tahap masalah, penggunaan tata-cara

klinis mungkin dapat membuktikan secara esensial untuk benarbenar mengerti tentang pengaruh

yang menyeluruh dari komunikati.. Aspek lain dari masalah yang memerlukan pekerjaan lebih lanjut,

ialah menghubung-hubungkan jenis-jenis yang berbeda diantara tanggapan-tanggapan terhadap

komunikasi. Ini mencakup studi tentang bagaimana terjadinya perobahan dalam opini dan pernyataan

secara lisan sehubungan dengan tahap-tahap lain pada tingkah laku seperti aksi sosial. Dan ini

membawa kepada masalah yang sangat menarik tentang bagaimana merobah cara seseorang

menangkap masalah dan bagaimana perobahan penangkapannya itu merobah kegiatan-kegiatan

lainnya.

Tugas kita dalam penelitian meliputi pula formulasi prinsip-prinsip dan hukum-hukum yang

berhubungan dengan perangsang, perorangan, dan tanggapan. Di sini kita tertumbuk pada

keumuman yang luas dari masalah-masalah. Ternyata, bahwa prinsip-prinsip yang diperlukan untuk

mengerti komunikasi, sesungguhnya adalah prinsip-prinsip yang diperlukan untuk mengerti aspek-

aspek lain dari tingkah-laku, mulai dari perang secara psikologis sampai kepada psikoterapi dalam

situasi muka. Jadi kita merasa beruntung dengan adanya pekerjaan dasar yang dilakukan bertahun-

tahun yang membawa kita ke analisa tingkah-laku psikologis beserta perobahannya dan pada saat

yang sama dihadapkan kepada begitu banyak masalah yang terpecahkan mengenai hubungan

manusiawi.

Sudah tentu kita merasa beruntung dengan adanya penelitian terhadap prinsip-prinsip seni

komunikasi yang dilakukan oleh pemraktek-pemraktek selama bertahun-tahun. Mari kita sejenak

mengadakan survey terhadap bantu-bantuan ini.

Lapangan pendidikan telah memberikan bantuan yang penting. Terhadap masalah bagaimana

menyiarkan informasi yang faktual, umpamanya, karya yang telah dilakukan selama 20 tahun terakhir

telah cukup memberikan keterangan. Tetapi masalah yang lebih penting dalam lapangan komunikasi

mengenai nilai dan sikap, masih ada. Dalam hal ini kita berada dalam daerah luas yang tidak kita

kenal, dengan realisasi yang kuat mengenai besarnya dan pentingnya masalah terdapat pada fihak

pendidik, tetapi dengan informasi yang kurang dapat dipercaya ditangannya.

Sumber lain bagi hipotesa-hipotesa adalah pekerjaan yang dilakukan dalam diskusi-diskusi

kelompok. Berdasarkan pengalaman praktis yang luas telah banyak ditulis buku-buku yang baik

Page 5: Komunikasi Sosial (Social Communication) Carl i Hovland

mengenai cara-cara melaksanakan diskusi-diskusi kelompok, tata-cara yang strategis dan taktis, dan

lain-lain. Beberapa dari rekomendasi ini telah mengalami test percobaan, dan buku-buku tersebut

berisikan gagasan penting yang harus dinilai.

Selama perang yang lalu oleh kelompok penelitian kita (Amerika Serikat; pen.) telah dilakukan

pekerjaan yang sistematik dan tertuju kepada studi diskusi kelompok untuk menentukan jenis

kepemimpinan yang paling efektif, dan efektivitas berbagai jenis penyajian. Studi yang luas mengenai

diskusi kelornpok selama perang itu telah dilaksanakan oleh almarhum Kurt Lewin clan kawan-

kawannya. Studi mereka itu menunjukkan bahwa diskusi kelompok yang dilanjutkan dengan keputus-

an kelompok untuk melaksanakan aksi sosial yang khusus -seperti makan roti yang kurang putih atau

mencoba pengganti daging - adalah lebih efektif daripada ceramah dan keputusan secara individual.

Penelitian ini meningkatkan jumlah pertanyaan-pertanyaan penting untuk penelitian sebagai faktor

yang bertanggung-jawab bagi efektifnya keputusan kelompok, seperti antara anggauta-anggauta

kelompok, karakteristik kepribadian dari mereka yang terpengaruh dan tidak terpengaruh oleh

tekanan-tekanan kelompok, dan sebagainya.

Penelitian seperti itu akan memberikan kejelasan kepada kita mengenai antara seseorang

dengan kelompok dalam komunikasi. Pekerjaan penting lainnya dalam hubungan dengan analisa

diskusi konperensi dan efektivitasnya dalam berbagai situasi, sedang direncanakan.

Pekerjaan psikoterapi merupakan sumber hipotesa yang berharga. Ia telah menampilkan

bentuk komunikasi yang penting, yakni berbagai bentuk komunikasi tatap muka. Dari pekerjaan yang

luas mengenai masalah itu telah dikembangkan sejumlah hipotesa, yang apabila diperkuat akan

berguna sekali bagi komunikasi massa.

Baiklah saya ambil contoh: Sudah lama menjadi kepercayaan para ahli psikoterapi, bahwa

keputusan-keputusan yang dicapai secara bebas oleh seorang penderita adalah mudah untuk

dipengaruhi dan bertahan lama daripada kalau diberi sugesti oleh ahli terapi. Untuk psikoterapi

individual beberapa pekerjaan telah dilaksanakan menuruti garis tersebut. Bagaimana dengan

generalisasi pada taraf komunikasi massa ?

Apakah itu lebih efektif untuk meyakinkan sesuatu hal yang dikomunikasikan tanpa

mengemukakan konklusi dan menyerahkan kepada komunikate untuk menarik konklusi? Apakah

lebih baik lagi menyajikan pembuktian dengan juga menarik konklusi untuk membaca atau

mendengar? Pekerjaan yang sedang kita persiapkan tampaknya adalah untuk menunjukkan bahwa

variabel yang penting ialah intelegensi seseorang atau kelompok yang dijadikan sasaran. Pada

sasaran yang lebih cerdas efeknya akan berlangsung lebih lama apabila mereka ikut serta dalam

proses pengambilan keputusan, sedang pada sasaran yang kurang cerdas konklusi yang benar tidak

akan selamanya tampak dan dimengerti tanpa dikemukakan secara eksplisit oleh komunikasi.

Sejumlah hipotesa penting telah dihasilkan oleh pengetahuan tentang periklanan. Dengan hasil

yang sistematis telah diperoleh pengertian yang cukup banyak disebabkan kenyataan bahwa tujuan

komunikasi biasanya ditentukan dengan jelas. Bagi lapangan tertentu lainnya ini adalah kontras,

dimana orang-orang berkeinginan untuk berkomunikasi, tetapi sukar sekali untuk menentukan apa

yang akan mereka komunikasikan. Dengan demikian seseorang dapat membuat evaluasi yang

seksama mengenai suksesnya sesuatu usaha.

Page 6: Komunikasi Sosial (Social Communication) Carl i Hovland

Tetapi pada periklanan sebagai sumber prinsip komunikasi terdapat sejumlah pembatasan

yang penting. Yang pertama adalah kenyataan bahwa banyak hasilnya yang dirahasiakan demi

kepentingan komersial. Kesulitan yang kedua ialah kemuskilan situasi di mana penelitian dilakukan.

Sering sekali organisasi-organisasi menjalankan perik!anan secara serentak pada siaran radio, surat-

kabar, majalah, dan poster, yang disebabkan hubungan waktu pemasangannya yang sukar untuk

mengetahui hasilnya. Ke tiga, penelitian dilakukan terutama tidak menurut sistematik teoritis,

sehingga sukar untuk menggeneralisasikan hasilnya kepada situasi baru. Acapkali hasilnya

merupakan jenis di mana Wan A lebih berhasil meningkatkan perdagangan dari pada Wan 5, tetapi

tanpa perhitungan yang sisternatis mengenai hubungan di antara kedua Wan itu, di mana letak

kesamaannya clan di mana ketidak-samaannya.

Pada akhirnya, gagasan-gagasan yang penting timbul dari analisa mengenai problem-problem

komunikasi dalam industri. Pentingnya problem ini telah ditunjukkan dengan jelas oleh studi-studi

yang terdahulu oleh Mayo dan lain-lainnya. Buku sejenis !tu karya Chester Barnard mengenai

kepemimpinan menampilkan sejumlah besar hipotesa penting mengenai peranan komunikasi,

saluran-saluran resmi dan tidak resmi pada suatu organisasi dan hambatan-hambatan terhadap

komunikasi yang, lebih efektif pada garis organisasi.

Pekerjaan sistematis kini sedang dimulai mengenai masalah komunikasi dalam managemen,

antara managemen dan pekerja, dan antara managemen dengan publik.

Jadi problem yang kita hadapi sekarang ini bukanlah kekurangan gagasan dan hipotesa.

Seperti kita lihat, hal-hal tersebut dapat kita peroleh dari segala fihak. Yang terutama kurang pada kita

ialah dua hal:

1. struktur teoritis yang lengkap untuk merangkum gagasan gagasan dan dugaan-dugaan

yang berbeda dari berbagai lapangan, dan

2. karya eksperimen yang sistematis untuk men-check dan memeriksa kebenaran atau

membuktikan ketidak-benaran hipotesa-hipotesa yang diperoleh.

Dalam usaha men-sistematis-kan suatu lapangan karya telah memberikan bantuan yang besar.

Hal ini dapat diduga sebelumnya jika kita ingat bahwa komunikasi pada hakekatnya adalah

mempelajari, dimana kondisi-kondisi untuk mempelajarinya itu dibentuk oleh orang lain, yakni

komunikator. Jadi semua kegiatan mengajar adalah mengadakan komunikaasi.

Sebagai hasil dari hubungan yang akrab antara komunikasi dengan mempelajari, kita

mempunyai prinsip-prinsip yang siap untuk menuntun kita kearah perkembangan ilmu komunikasi.

Kita mengetahui adanya unsur-unsur yang erat hubungannya dengan analisa terhadap proses ini -

perangsang, tanggapan, motif, dan ganjaran. Kita mengetahui kondisi-kondisi yang menghendaki

kebiasaan-kebiasaan baru. Kita mengetahui pula apa yang terjadi apabila keempat unsur tadi

ditentukan waktunya secara seksama, dan apabila tidak.

Page 7: Komunikasi Sosial (Social Communication) Carl i Hovland

Prinsip-prinsip tersebut terikat kepada .yugaan-dagaan yang berasal dari kelompok-kelompok

yang telah disebutkan sebelumnya. Tetapi hal itu cenderung membuat kita skeptis terhadap teori-teori

yang dikemukakan oleh beberapa komunikator. Baiklah saya ambil sebuah contoh.

Banyak pemasang iklan yang tegas-tegas berkeyakinan bahwa suatu komunikasi akan efektif

jika diulangi beberapakali. Sebaliknya teori psikologi rnenekankan kepada fakta bahwa kegiatan

berulang-ulang hanya akan efektrf jika memperhatikan adanya kombinasi yang cocok antara unsur-

unsur motif, ganjaran, dan tanggapan.

Tanpa suatu tanggapan yang menuju kepada kepuasan hati yang terjadi bukan mendapat

pelajaran, melainkan sebaliknya. Secara umurn dapat kita katakan bahwa kegiatan berulang-ulang

akan memperkuat tingkah-laku yang dikehendaki, akan tetapi kekuatan itu bukan hanya hasil dari

kegiatan beru!ang-ulang itu saja.

Pendekatan pemasang iklan kepada problem komunikasi digambarkan dalam sebuah kisah

yang terdapat pada suratkabar New York Times mengenai kampanye berencana untuk

menghilangkan prasangka ras.

Dewan Perikalanan akan melancarkan kampanye iklan nasional yang agresif yang sungguh-

sungguh akan menggunakan setiap bentuk medium untuk rnencapai pubiik. dengan tujuan

“membuat prasangka ras tidak populer seperti B O”, demikian diumumkan kemaren.

Dalam konperensi pers sebelum kampanye itu diumumkan, wakil direktur Bristol Myers dan

koordinator kampanye tersebut, Lee Bristol, mengatakan: "Setiap cara periklanan yang mungkin

dapat digunakan, akan dimobilisir dalam perjuangan terhadap prasangka tersebut. Para ahli

periklanan telah menyumbangkan waktu dan bakatnya bagi perencanaan poster-poster yang menarik

dan penerangan-penerangan yang baik mengenai kepercayaan bangsa Amerika itu. Melalui fasilitas-

fasilitas perusahaan kami akan menggunakan periklanan dalam suratkabar, majalah, radio, televisi,

poster, dan karcis-karcis kereta api.

Berbicara tentang rencana yang akan dilaksanakan, Edward Royal yang bertindak sebagai

pelaksana kampanye menegaskan, bahwa kegiatan kampanye tersebut akan dikerahkan ke arah

Selatan.

"Kita mengetahui bahwa di daerah Selatan sudah ada yang menyokong kita,”demikian Mr.

Royal "Kami bermaksud akan melakukan kegiatan di daerah Selatan sebaik mungkin dan sesering

mungkin, dan kami yakin bahwa bahan kampanye kami secara tetap akan disiarkan oleh suratkabar-

suratkabar dan media lainnya di daerah Selatan itu."

Tujuannya memang berharga, dan media komunikasi akan memegang peranan penting dalam

mengatasi problem ini, akan tetapi saya yakin, dari tulisan Mr Wirth pada hari-hari berikutnya anda

akan merasa bahwa beberapa unsur penting dalam masalah itu tidak diperhitungkan dengan

sempurna. Tetapi kalau kampanye itu tertuju kepada motif-motif pribadi yang penting, pengulangan

akan memberikan kesempatan yang lebih luas kepada orang-orang yang menjadi sasaran

komunikasi itu.

Page 8: Komunikasi Sosial (Social Communication) Carl i Hovland

Saya telah menggaris-bawahi peranan teori psikologi. Yang sama pentingnya ialah

perkembangan teori sosiologi dan antropologi mengenai komunikasi. Cara komunikasi, yang

berlangsung dalam berbagai jenis struktur sosial merupakan contoh yang jelas. Bahkan yang lebih

penting lagi ialah kenyataan bahwa mengerti sistem ganjaran untuk perorangan hanyalah mungkin

dalam garis struktur masyarakat individu, dan bahwa analisa sosiologis dan antropologis mengenai

apa yang diperoleh sebagai ganjaran (rewarded) dan apa yang diperoleh sebagai hukuman

(punished) dalam masyarakat secara keseluruhan - dan lebih khusus lagi dalam masyarakat -

mempunyai fungsi yang sangat penting.

Mudah-mudahan survey yang singkat ini menunjukkan bahwa dalam waktu sepuluh tahun ini

dapat dikembangkan bahan-bahan dasar untuk membantu perkembangan ilmu komunikasi,

kemajuan dalam metode studi tingkah-laku yang ditimbulkan oleh komunikasi, dan kemungkinan

diperolehnya himpunan-himpunan pengalaman, serta teori yang sistematis, yang memungkinkan

dilakukannya observasi dari eksperimen yang lebih kritis. Dapatlah kiranya kita saksikan kemajuan

yang pesat dalam bidang baru yang penting ini diwaktu-waktu mendatang.

----------------------------