KOMNAS PGPKT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

htntmt

Citation preview

MENGAPA MENGGUNAKAN EAR CANDLE (TERAPI LILIN TELINGA) BUKAN SUATU IDE YANG BAIK

December 20, 2013 at 6:15pm

Lisa Roazen, M.D."Ear candle," juga disebut terapi lilin,auricular candlingatauconing, merupakan suatu prosedur di mana sebuah lilin akan diletakkan di liang telinga, tujuannya untuk mengangkat kotoran telinga dengan bantuan dari pembakaran lilin.Asal muasalear candlebelum jelas. Ada yang mengatakan prosedur ini berasal dari Tibet, China, Mesir, Amerika dan bahkan kota Atlantis.Ear candledikatakan dapat menciptakan vakum yang akan mengisap kotoran-kotoran keluar dari liang telinga. Bahkan ada yang mengklaimear candledapat menarik kotoran-kotoran yang berada di telinga bagian dalam, rongga sinus atau pada otak. Klaim-klaim tentangear candleantara lain:

Menghilangkan nyeri pada rongga sinus

Membersihkan liang telinga

Memperbaiki pendengaran

Membantu sirkulasi limfe

Regulasi tekanan

Menjernihkan pikiran

Menguatkan daya otak

Menurunkan demam atau nyeri akibat gendang telinga yang pecah

Menyembuhkan infeksi-infeksi pada telinga

Menghilangkan nyeri pada telinga

Alternatif dari selang yang dimasukkan ke dalam telinga anda

Menajamkan indera penghidu, pengecap dan persepsi warna

Menstabilkan emosi

Menghentikan tinnitus (telinga berdenging)

Meredakan nyeri dan kekakuan rahang

Menyembuhkan vertigo

Memperkuat sistem saraf pusat

Membersihkan mata

Membersihkan darah

Sebagai anti-inflamasi, antiseptik atau antibiotik

Menyembuhkan Meniere's syndrome Meredakan sinusitis

Melepaskan energi yang tidak dapat dikeluarkan

Mengurangi stress dan tekanan

Menyembuhkan infeksi herpes zoster pada telinga

Membuka dan menyatukan chakra

Membuka dan membersihkan pusat spiritual dan aura badan

Produk dan ProsedurEar candle yang dijual di Amerika Serikat diproduksi di Amerika Serikat sendiri atau Kanada dan dijual di toko-toko dari $2 hingga $10. Ear candle dapat dibuat dari bahan linen atau katun (tanpa khlorin) yang direndam di lilin atau paraffin dan dibiarkan mengeras. (Ironisnya ada pabrik-pabrik yang hanya mau menggunakan lilin tawon lebah yang murni karena paraffin dianggap karsinogenik). Pewarnaan pada lilinmenjadi kontroversial, walaupun sebenarnya lilin tawon lebah yang murni warnanya bervariasi. Beberapa lilin mengandung herbal dan substansi lainnya seperti daun sage, chamomile, mawar, rosemary, umbi gobo, osharoot, periwinkle, jojoba, quassia,yucca root atau madu. White Egret,Inc., dari Dallas, Texas, menawarkan sepaket lilin beserta buku panduan setebal73 halaman, video selama 30 menit, kain anti-api, minyak untuk telinga dansebuah otoskop. Di brosurnya dituliskan bahwa lilin yang dijualnya hanya untuk hiburan dan sepaket ear candle yang dijualnya itu menyediakan semua yang anda perlukan untuk hiburan yang aman dan efektif. [1]

Dari panduannya, konsumen biasanya diinstruksikan untuk berbaringdi sisinya. Sebuah piring diletakkan di atas telinga dan lilin dimasukkan kedalam lubang di piring tersebut hingga masuk ke liang telinga. Lilin dinyalakan dan akan terbakar ke bawah setelah sumbu dibakar. Setelah lilin mati dan dibuang, kotoran-kotoran yang terlihat dibersihkan dengan kasa, kemudian sering diteteskan minyak untuk telinga. Beberapa praktisi akan meletakkan ear candle yang masih panas tersebut kedalam mangkok air dan mengatakan bahwa di dalamnya berisi kotoran telinga, racun, sisa-sisa kulit, obat-obatan atau bekas infeksi jamur, tanpa pernah diverifikasi. Sering juga dituliskan telinga akan menjadi terasa hangat, bukan panas, setelah ear candle, dan akan memberikan kenyamanan bahkan menjadi suatu pengalaman spiritual yang alamiah.

Uji Coba yang Telah DilakukanEar candle kadang-kadang dipromosikan di berbagai pameran kesehatan. Rebecca Long, presidenGeorgia Council Against Health Fraud, pada tahun1992 di Discovery Expo di Atlanta, Georgia mengamati:

Pada satu pameran, earcandle ditawarkan dengan harga $30.Penjualnya mengatakan bahwa hisapan darililin itu akan menjernihkan pikiran dan rongga sinus. Saya terus melemparkan pertanyaan pada mereka sampai saya tahu kalau mereka memang secara harafiah percaya bahwa telinga adalah pintu dari otak dan rongga sinus. Wanita yang berada di stan itu mengatakan, ini akan membersihkan semua organ di kepala, otak dan sebagainya semua bagian-bagian di kepala itu tersambung. Prosedur ear candle nya dilakukan di meja depan stan untuk meningkatkan rasa penasaran pengunjung. Saat lilin dinyalakan, tetesan-tetesannya dikumpulkan dipiring yang diletakkan di bawah lilin itu.Bentuknya tidak mirip dengan lilin yang meleleh, namun terlihat kotor. Pelanggan diberitahu bahwa yang terkumpul litu adalah kotoran yang sudah dibersihkan, dan banyak yang dengan bangganya mempamerkan, membanding-bandingkan kotorannya satu sama lainnya dan berkomentar panjang. Stan itu juga menawarkan layanan meramal.

Setelah pameran tersebut, Long membeli sepaket ear candle di sebuah toko dan dengan bantuan temannya, secara hati-hati mengikuti petunjuk pemakaian. Ia mendapatkan suara mendesis saat ear candle, mirip dengan suara cangkang keong tapi jauh lebih keras. Namun, udara yang berada dalam telinganya menjadi sengat panas sampai ia harus menghentikan pencobaannya

Ada data yang lebih baru lagi dari dua peneliti yang menguji apakah kotoran dari ear candle itu berasal murni hanya dari lilin yang terbakar atau ada campuran dari kotoran telinga yang terangkat. Penelitian ini dilakukan dengan ujung lilin (a) di dalam telinga, (b) di luar telinga, jadi serpihan lilin jatuh ke mangkuk berisi air,dan (c) di dalam telinga, dengan suatu saluran yang dapat memisahkan kotoran telinga yang terangkat dan serpihan lilin yang jatuh. Seluruh metode menunjukkan bahwa semuanya berasal murni hanya dari lilin dan tidak ada kotoran telinga yang terangkat [2].

Mengapa Earcandle Tidak EfektifKarena kotoran telinga itu lengket, tekanan negatif yang diperlukan untuk menarik kotoran dari liang telinga harus kuat hingga dapat memecahkan gendang telinga. Namun, ear candle tidak mampu menciptakan vakum. Peneliti-peneliti yang mengukur tekanan yang dihasilkan saat ear candlemenemukan bahwa tidak ada tekanan negatif yang dihasilkan. Peneliti-penelitiyang sama melakukan ear candle pada delapan telinga dan menemukan bahwa tidak ada kotoran telinga yang dapat ditarik keluar oleh ear candle dan bahkan sisa-sisa serpihan lilin malah masuk ke telinga! [3]

Adanya pengertian bahwa liang telinga tersambung dengan struktur di belakang gendang telinga itu salah dan hal ini jelas dapat kita tinjau dibuku anatomi yang baik. Liang telinga luar, dengan gendang telinga yang utuh,tidak tersambung dengan otak, rongga sinus yang dikatakan dapat membaik setelah proses ear candle (di atas mata),atau tuba Eustachii (saluran antara telinga dan tenggorok). Klaim bahwa gendang telinga itu berpori-pori sehinga kotoran-kotoran dapat terangkat melaluipori-porinya juga salah. Kotoran yang didapatkan setelah ear candle tidak lain adalah abu dari sumbu lilin yang dibakar.

Bahaya-bahaya yang DilaporkanEar candle menimbulkan beberapa bahaya, yang paling serius bila ada yang terbakar karena lilin yang panas. Pabrik lilin mengatakan bahwa lilin yang mereka produksi hanya akan jatuh di bagian luar dari telinga, tapi hanya sedikit yang menginstruksikan untuk memegang lilinnya secara horizontal untuk mencegah masuknya lilin ke telinga. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun1996 ke 144 dokter THT menemukan ada 14 dokter yang pernah menemui pasien korban ear candle, minimal 13 kasus luka bakar telinga bagian luar, 7 kasus liang telinga tersumbat karena ear candle, dan 1 kasus gendang telinga yang pecah [3].

Kasus yang lain dilaporkan oleh The London Free Press, sebuah surat kabar di Kanada. Seorang wanita dengan keluhan rasa penuh pada hidung dan nyeri pada telinga saat scubadiving dirujuk untuk terapi ear candle oleh seorang penjual earcandle. Sewaktu treatment, ia merasa sensasi terbakar yang intensdi telinganya. Kemuadian ia datang ke Instalasi Gawat Darurat untuk mencoba mengambil sisa-sisa lilin yang jatuh ke gendang telinganya, namun tidakberhasil. Akhirnya dilakukan pembedahan dan ditemukan sebuah lubang di gendang telinganya yang kemungkinan akibat dari ear candle. Wanita itu akhirnya dapat sembuh total dan untungnya pendengarannya masih bagus. Praktisi earcandle tersebut minta maaf, memberikan kompensasi dan berhenti melakukan earcandle.

Alaska Fire Marshall Gary L. Powell melaporkan dua kasus kebakaranyang berhubungan dengan ear candle, salah satunya mengakibatkan kematian. Pada 27 Januari 2005, seorang wanita berusia 59 tahun menjatuhkan ear candleke kasurnya dan dengan cepat apiearcandle tersebut meluas hingga membakar kamarnya. Wanita itu dapat melarikan diri dari kamar namun terkena serangan asma dan meninggal di rumah sakit [4].

Aksi-aksi yang DiambilLilin yang dipasarkan dengan klaim-klaim kesehatan itu diklasifikasikan oleh Food and Drug Administration (FDA) sebagai alat kesehatan. Oleh karena itu seharusnya jualbeli ear candle ilegal, karena tidakada yang dapat memperoleh ijin pemasaran dari FDA. Selama beberapa tahun lalu,FDA sudah melarang impor ear candledari sedikitnya empat perusahaan Kanada [5]:

Europe Cosmetiques, St. Lawrence, Quebec, yang mengklaim bahwa produknya efektif untuk membersihkan kotoran telinga yang menumpuk, memperbaiki pendengaran, kongesti sinus, migraine berulang dan nyeri pada telinga.

Kencayd Consulting (aka Candela Ear candles), Victoria, British Columbia, yang mengklaim bahwa produknya mempromosikan pendengaran yang lebih baik, sirkulasi limfe yang lebih baik dan regulasi tekanan.

Superior Ear, a division of J&P Holdings, Parson, British Columbia, yang mengklaim bahwa produknya mempromosikan pendengaran yang lebih baik, sirkulasi limfe yang lebih baik dan regulasi tekanan.

Purity of Life, Action, Ontario.

Pada tahun 1993, FDA menyita earcandle, komponen-komponennya dan brosur-brosur senilai $6000 dari QualityHealth Products, of Fayette, Ohio.FDA mengatakan:

Pemalsuan Benda ini adalah alat kesehatan kelas III yang tidak memiliki ijin pemasaran dan metode, fasilitas dan kontrol yang digunakan untuk produksi, packing dan proses penyimpanan tidak memiliki jaminan kualitas yang baik. Misbranded Label yang tertera menunjukkan bahwa alat ini cukup efektif untuk mengurangi kotoran telinga, demam dan infeksi yang berkaitan dengan gendang telinga yang pecah, dan dapat digunakan sebagai ganti dari pipa surgikal di dalam telinga, yang mana bersifat kontradiktif terhadap fakta yang ada. Label yang tertera tidak memberikan penjelasan yang cukup untuk cara dan tujuan penggunaannya. Benda ini dapat membahayakan kesehatan apabila dipakai sesuai petunjuk labelnya.Benda ini diproduksi, disiapkan, diperbanyak, diolah atau diproses di tempat yang tidak terdaftar secara lengkap [6].

Pada 1998, FDA memerintahkan presiden dari Earth Care, Ukiah untuk berhenti memasarkan ear candle dikatalog perusahaannya. Produk ear candleitu dipromosikan sebagai obat untuk nyeri pada telinga, nyeri kepala yang diakibatkan oleh sinus, infeksi telinga luar, alergi, gangguan pendengaran dansecara efektif dapat menghilangkan kotoran di liang telinga, jamur dan bakterilainnya dari rongga-rongga sinus dan kelenjar limfe. [7]

Pada September 1998, FDA mengeluarkan peringatan:

The Center for Devices and Radiological Health (CDRH), telah menentukan bahwa ear candle adalah alat kesehatan, sesua iyang didefinisikan di Ayat 201(h) oleh FederalFood, Drug, and Cosmetic Act (The Act).Earcandle merupakan lilin silinder berongga (panjang kurang lebih 10 inchi) yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran telinga dengan menyalakan bagian atas produk yang mirip lilin ini untuk menciptakan vakum untuk menarik keluar kotoran yang ada dalam liang telinga.

Label yang tertera di produk ini salah dan menyesatkan karena tidak ada bukti ilmiah yang tervalidasi untuk mendukung efektivitas dari produk ini. Selain itu, label yang tertera juga tidak memberikan petunjuk pemakaian yang cukup supaya konsumen dapat memperoleh tujuan yang sudahdituliskan. Menurut CDRH produk ini berbahaya apabila digunakan sesuai labelnya,karena penggunaan lilin yang menyala dengan dekat ke wajah seseorang memilik irisiko yang besar untuk menyebabkan luka bakar pada kulit/rambut dan kerusakan telinga bagian tengah.

Selain itu, tidak ada perijinan sebelum pemasaran untuk produk inidan produk ini tampaknya diproduksi di tempat yang tidak memiliki registrasiyang lengkap di FDA [8]. Pada November 1998, FDA memperingatkan Nature's Way, West Columbia, South Carolina, bahwa pemasaran earcandle merupakan tindakan illegal karena ear candle dapat berbahaya bila digunakan sesuai petunjuk yang tertera di katalog [9].

Ear candle tidak dapat dijual secara legal di Kanada.The Medical Devices Regulations of Canada's Food and Drug Actmengatakan bahwa alat kesehatan sejenis ini harus memperoleh ijin dari Therapeutic Products Programme of HealthCanadaterlebih dahulu sebelum dijual.Tidak ada ijin yang pernah dikeluarkan untuk produk ini. Beberapa promoter, dalam usahanya untuk menghindari peraturanyang ada, mempromosikan ear candlehanya untuk hiburan. Namun, Health Canadatetap menilai produk tersebut dijual untuk maksud medis, karena tidak ada lagi alasan yang masuk akal untuk menggunakan ear candle selain itu. Kanada sudah mengeluarkan larangan kerasterhadap kegiatan impor ear candle[10].

Pada Februari 2010, FDA mengirimkan surat peringatan terhadap 15perusahaan:

King Cone International, Indian Mountain Center, Bobalee Originals Manufacturing,International Earcandle, LLC,Home Remedies Solutions, Harmony Cone, A..J.'s Candles Inc, Wholistic Health Solutions, Wally's Natural Products Inc, Body Tools, Health, Wealth, & Happiness, White Egret, Inc, Brennan & McCoy, Amasha, Unisource; dan Herbs, Heirlooms and Homebrew.

Beberapa perusahaan mempromosikan produknyabaik untuk anak-anak maupun untuk dewasa.

Walaupun sudah banyak aksi-aksi yang diambil, ear candle masih sering dijumpai di internet dan toko-toko lain. Dari tahun 1998 hingga 2005, the Awareness Institute of Lake Walestidak hanya menjual produk ini namun juga menawarkan kursus untuk mendapatkan,sertifikasi sebagai earconolgist,dengan harga murah.

KesimpulanPada kebanyakan orang, kotoran telinga dapat bergerak dan akhirnya keluar sendiri dari liang telinga bersama dengan debu dan lain-lain. Kotoran telinga yang padat harusnya diambil oleh seorang dokter atau tenaga kesehatanlain dengan menggunakan peralatan-peralatan yang sesuai. Ear candle merupakan prosedur yang tidak efektif dan berbahaya

TANGGAPAN PEMBACADari Rebecca Silveous, Marengam Ohio:Setelah melakukan ear candling, saya terkagum-kagum sewaktu melihat isi dari bekas lilin yang dibakar itu, yang terlihat seperti kotoran telinga. Namun kemudian saya menemukan bahwa itu tidaklah lain dari sisa lilin yang meleleh.

Untuk mengetahui lebih lanjut, saya menggunakan sebuah botol bekas insulin yang terdapat karet di atasnya.Karena karetnya sudah tidak ada, saya menggunakan isolatip untuk eksperimen ini. Saya meletakkan lilin di mulut botol yang panjangnya kurang lebih 2,5 inchi dan diameter 1 inchi. Kemudian saya menutup sisa bagian mulut botol yang terbuka itu dengan isolatip sehingga lilindapat menempel di atas botol.Saya memastikan tidak ada udara yang dapat masuk atau keluar. Botol itu diletakkan dalam posisi horizontal, lilin berada dalam sumbu 30 40 derajat. Kemudian saya nyalakan lilinnya, dan saya saksikan lilin tersebut terbakar ke bawah sepanjang kurang lebih 4 inchi, lalu saya matikan lilin itu. Kemudian saya buka bekas lilin itu, dan isinya, dari bentuk, warna dan teksturnya, mirip dengan apa yang tadinya saya kira itu kotoran telinga, walaupun lilin itu sama sekali tidak dimasukkan ke dalam telinga.

Sewaktu lilin terbakar, tidak ada asap yang masuk ke dalam botol atau keluar dari lilin. Jadi dari eksperimen saya ini, dapat saya simpulkan bahwa tidak ada asap yang masuk ke dalam telinga sama sekali, dan rasa panas yang dirasakan orang-orang itu sebenarnya berasal dari api yang nyala itu. Kebanyakan ear candle berlabelkanhanya untuk hiburan.Orang-orang yang mengklaim bahwa ear candle memiliki kemampuan kuratif itu adalah penipu masyarakat.

Dari seorang pembaca di Spokane, Washington:Saya berharap saya sudah menemukan website ini dari dulu! Saya juga pernah memakai ear candle dan hasilnya merupakan bencana untuk saya! Satu jam setelah ear candling, telinga saya mulai terasa nyeri yang makin lama makin memberat dan disertai gangguan pendengaran. Gendang telinga dan liang telinga saya serperti terasa terbakar.

Saya menunggu satu minggu, berharap nyeri di telinga saya ini akan berhenti dan fungsi pendengaran saya dapat pulih dengan sendirinya. Namun hal itu tidak terjadi dan kemudian saya pergi ke dokter telinga. Gendang telinga dan liang telinga saya sangatlah merah, mengalami iritasi dan terbakar. Sisa lilin dari ear candle ditemukan menempel di gendang telinga saya hingga harus diambil oleh dokter. Prosedur itu menjadi terasa nyeri karena telinga saya yang terbakar ini sensitif! Telinga saya mengalami infeksi, sehingga saya perlu obat dekongestan, antibiotik dan steroid.

Saya mengalami tuli sementara untuk beberapa minggu karena sekali penggunaan ear candle di telingasaya.Harusnya pendengaran saya itu dapat berfungsi dengan baik. Setelah menggunakan ear candle, tes pendengaran saya menunjukkan bahwa fungsi pendengaran saya jatuh di bawah garis normal! Setelah sebulan terapi dan nyeri telinga yang sangat berat, baru akhirnya fungsi pendengaran saya kembali normal.

Saya harap produk yang berbahaya ini dilarang supaya tidak melukai orang lain lagi!

Diterjemahkan oleh DEBRYNA DEWI FK UKM Bandung (20 DESEMBER 20013)

GARA-GARA MOTOR RACINGSiang itu, matahari seakan mengamuk, menampakkan sinarnya yang begitu menyilaukan, memberi sensasi panas yang begitu ekstrim. Lapangan basket juga sepi dengan hentakan sepatu siswa yang bermain. Tetapi entah mengapa, suasana sekolah SMA Kristen Barana sedikit rusuh. Suara riuh dari aula memekakkan telinga siswa-siswi yang tengah belajar mandiri di kelas. Teriakan siswa perempuan dipadukan dengan suara bass siswa laki-laki, sungguh mengusik dan seakan-akan ingin memancing keingintahuan siswa. Semua siswa yang masih berada di kelas akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kelas, melawan raja siang yang mengamuk dan berlari ke aula.

Sontak, suasana di aula yang biasanya sepi, hening, dan sejuk berganti menjadi sumpek, bising, dan panas. Ternyata semua mata tertuju pada dua orang yang berada di tengah aula, dua orang yang sedang kebingungan dan salah tingkah. Dialah Santo dan Ranti, dua sejoli yang sedang kasmaran karena sepertinya telah menemukan pelabuhan hatinya. Siang ini memang rencananya, Santo akan menyampaikan isi hatinya sekaligus ingin menembak Ranti. Saking deg-degannya, Santo pun lupa akan kata-kata cinta yang telah ia siapkan untuk Ranti. Semakin lama, suara teriakan di aula semakin bergemuruh, suara dari berbagai arah seakan-akan ingin meruntuhkan gedung besar itu. Akhirnya dengan keberani yang masih tersisa, Santo membulatkan tekadnya untuk berbicara setulus-tulusnya..... apapun yang ada dalam pikirannya.

Ranti ucap Santo pelan

Suasana di aula pun berubah hening, beratus mulut pun terdiam beratus pasang mata mengalihkan pandangan pada Santo.

Maukah kamu menerima cintaku? dengan agak terbata-bata namun tanpa basa- basi, Santo langsung menyampaikan keinginannya.

Cieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee. Teriak siswa-siswi serempak. Tiba-tiba suara menghening sejenak berubah dramatis, wajah Santo berubah takut, dan harap-harap cemas. 10 menit berlalu. Akhirnya tanpa pikir panjang, dengan gaya feminim dan agak canggung Ranti menjawab Iyaaaaaaaaaaaaa, aku mau. Rupanya Ranti juga sudah sejak lama menyukai Santo. Semua siswa pun teriak menggoda pada pasangan baru itu. Raut wajah malu, canggung, dan salah tingkah pun mereka tunjukan seketika itu. Selama menjalani hubungan mereka terlihat sangat dekat, tiap hari selalu bersama-sama, yah terlihat bak baju dan celana yang tak pernah terpisah.

Musim hujan berganti kemarau, hari demi hari berlalu, detik demi detik berganti. Mereka semakin saling mengenal dekat, bahkan sejak 2 bulan terakhir ini Ranti mulai sering datang berkunjung ke rumah Santo. Tapi satu hal yang mengganjal pikiran Ranti, satu hal yang sulit untuk ia terjemahkan dengan kata-kata, satu hal yang canggung untuk diungkapkan. Hal ini senantiasa bergelayut dalam benak Ranti, saat kenyataan yang tak pernah ia harapkan datang menghampiri dia. Begitu sulit bagi Ranti merubah paradigmanya tentang kebiasaan Santo yang sangat ia benci, karena suka mengoleksi dan membunyikan motor racing. Awalnya, Ranti menganggap mengoleksi dan membunyikan motor racing adalah kebiasaan yang biasa untuk laki-laki sejati seperti Santo. Namun seiring waktu berjalan, ternyata kebiasaan ini sudah melabur menjadi gaya hidup Santo, dan hal ini membuat Ranti begitu jengkel pada Santo. Hampir setiap Ranti mengunjungi rumah Santo, selama itu juga ia menahan amarahnya ketika mendengar motor racing Santo yang sedang beraksi. Kemesraan hubungan dua sejoli ini hanya terjadi di awal saja, akhir-akhir ini hubungan mereka sudah mulai renggang. Lama-kelamaan Ranti mulai sadar bahwa Santo sudah mengalihkan perhatiannya kepada motor racingnya. Bahkan Santo sudah mulai jarang berkomunikasi dengan Ranti baik di sekolah maupun di luar sekolah, berhubungan lewat handphone pun sudah tidak ada waktu. Hidup Santo sudah mulai dipenuhi oleh motor racing, motor racing dan motor racing. Sebenarnya sumber bunyi bising dari motor racing yang sangat menusuk itu, sering dikeluhkan oleh tetangga, tetapi entah mengapa, diteriaki pun Santo tetap saja membunyikan motor racingnya, seolah-olah masa bodoh dengan keluhan tetangganya. Ditambah lagi, ketika ngedate, Santo selalu membawa Ranti dengan motor racing kesayangannya, sehingga Ranti tidak merasakan kebahagiaan yang harusnya dirasakan.

Hari itu, hari Sabtu, ketika jarum jam mulai menunjuk pukul 4 sore, raja siang mulai menyembunyikan dirinya, langit mulai menguning. Keindahan langit dan suasana yang damai serta pemandangan yang dramatis memanjakan mata. Tak seperti biasanya, Ranti datang mengunjungi Santo lebih lambat dari biasanya. Ranti pun datang menemui Santo di rumahnya dengan harapan Santo tidak lagi bergumul mengurusi motor racingnya. Ranti ingin bermalam minggu bersama Santo dengan mengajaknya makan di salah satu restaurant Chinesse food dekat rumah Santo. Dengan gembira Ranti berjalan menuju rumah Santo, langkahnya sangatlah berirama, berjalan lama pun Ranti tak lelah, raut wajahnya pun ceria, alunan lagu cinta mengiringi tiap langkahnya hingga tiba di rumah Santo. Namun seketika itu harapannya yang indah sirna, terasa pupus, hanya tinggal kekecewaan. Ranti menghela nafas panjang, lagi-lagi Santo masih mengurusi motor racingnya. Yach.... Ranti masih saja berusaha sabar dan menahan diri untuk tidak mengeluh pada Santo. Sambil melambatkan langkahnya, Ranti menepuk pundak Santo dan berteriak tepat di telinga Santo yang saat itu sedang bereksperimen bersama motor racingnya. Seketika Santo membalikan pandangan dan menatapnya tak senang;

Kamu ini, gak sopan ya Ranti. Kamu kira aku budek, kok kamu teriak-teriak di telinga akuteriak Santo marah.

Loh aku gak maksud gitu, cuma bercanda aja tadi jawab Ranti pelan.

Hah apa kata kamu ??? berani-raninya kamu katain aku budek ya .. balas Santo kasar

Lahhh, aku gak pernah bilang gitu San. Kamu yang salah dengar lagi-lagi Ranti mencoba meredam amarah Santo.

Tuh kan, tega-teganya kamu katain aku gitu jawab Santo sambil melengos.

Santo yang saat itu kecewa, masuk ke dalam rumah dan meninggalkan motor racingnya. Sementara itu Ranti masih saja kebingungan dengan apa yang terjadi. Ranti merasa sangat terpukul melihat sikap Santo padanya, suara teriakan Santo masih terus terngiang di telinganya sembari mengiringi sela sedu tangisnya. Tetapi lagi-lagi Ranti mencoba bertahan dengan bersabar menghadapi Santo. Dalam kecewanya, Ranti akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah.

Hari berganti hari, jam yang tak pernah berhenti, tiap detik terus berlalu. Siang itu setelah pulang dari sekolah, Ranti pun langsung meluncur ke rumah Santo. Ranti berusaha tetap bersikap dewasa dengan melupakan kejadian hari lalu. Ketika hampir tiba di rumah Santo, Ranti sengaja memperlambat langkahnya, dan ternyata lagi-lagi Santo masih mengurusi motor racingnya. Tepat ketika Ranti tiba, Santo malah membunyikan motor racingnya. Seketika telinga Ranti serasa mendengung dan nyeri saat mendengar bising motor racing Santo itu. Anehnya......., Santo biasa saja dengan bunyi motor racingnya, Ranti pun berpikir mungkin karena Santo telah terbiasa. Kesakitan yang dirasakan itu sama sekali tidak dihiraukan Ranti. Ia juga yakin sebenarnya Santo merasakan dengungan yang sama, tetapi mungkin Santo tak menghiraukannya. Ranti tetap melangkahkan kakinya lebih dekat dan semakin dekat menuju pintu.

Santoooooo.. teriak Ranti keras.

Tetapi Santo masih saja membunyikan motor racingnya, tanpa ada reaksi dengan teriakan Ranti. Ranti pun lekas masuk ke halaman rumah Santo, dan lagi-lagi menepuk pundak Santo dengan lebih lembut, dengan harapan Santo tidak lagi marah kepadanya. Namun ternyata Santo masih menyimpan amarahnya, dan dengan spontan meninggalkan motor racingnya. Dalam langkahnya menuju ke pintu rumah, hati Santo serasa tak tega... kekuatan cintanya masih begitu besar, sehingga ia menghentikan langkahnya dan terdiam sejenak. Sedemikian Santo, Ranti pun dengan kekuatan cintanya berlari menuju ke arah Santo, dan menggapai tangan Santo.

Ada apa sebenarnya San, kenapa kamu marah sama aku? Tanya Ranti polos

Apa sih kamu, sudah kubilang aku gak mau bicara sama kamu balas Santo cetus

Aku cuma butuh penjelasan, kenapa ? Ranti sedikit menaikan volume suaranya

Aku bilang, jangan sebut aku budek lagi. Kamu tega ya ..!! ucap Santo kasar

Gak pernah kok, yah.... tapi kalau aku ada salah aku minta maaf ya .. sambil menundukkan kepalanya dan tangannya tetap memengang erat tangan Santo.

Iya deh, gak papa kok balas Santo pelan.

Santo akhirnya bisa memahami ucapan Ranti, walaupun mungkin hanya menebak-nebak. Lekas, Ranti menarik tangan Santo dan mengajaknya ke taman di blog rumah Santo.

Apa kamu ada masalah sama aku, San ? Tanya Ranti penasaran.

Ha ?? Apa ? Santo mencondongkan telinganya, seakan ingin meminta Ranti untuk mengulang perkataannya.

Gini, Apa kamu ada masalah sama aku ? ulang Ranti lembut.

Gak jelas, coba ulang lagi! Santo mencondongkan telinganya lebih dekat ke arah Ranti

Rupanya pendengaran Santo sudah mulai terganggu, ia mulai sulit mendengar suara yang pelan. Apaaa Kamuuu adaaa masalah sama akuuu ? teriak Ranti di telinga Santo

Santo pun sontak merasa tersinggung dan balik memarahi Ranti.

Ranti, kamu gak usah teriak-teriak yah di teringa aku, kamu pikir aku budek ? ucap Santo marah.

Gak kok, San. Maaf kalau aku salah balas Ranti lemah dengan wajah merah dan mata berkaca-kaca.

Akhir-akhir ini memang, pembicaraan mereka kurang jelas, sebagai alternatifnya mereka pun lebih banyak berhubungan melalui pesan singkat dari HP masing-masing.

Kamu memang gak pernah bisa mengerti, memahami, dan menghargai aku Ranti. Kesalahan besar yang kulakukan adalah karena pernah menyukai kamu tau.... cetus Santo di suatu sore

Ranti terdiam kaget, bungkam dan sontak semua yang dulunya indah berubah menjadi suram, pedih dan perih.

Jadi maksudnya kamu, kamu menyesal pernah menyukai aku? tanya Ranti takut.

Sudahlah, kamu dan aku memang sudah tidak ada kecocokan lagi, kamu selalu mengkritik aku dengan alasan alasan yang tidak jelas. Katakan saja, kalau kamu memang sudah mau mengakhiri hubungan ini kan ? ucap Santo marah.

Apa ?? Ya....... kalau gitu mending kita putus aja ucap Ranti tidak rela namun tegas dalam isaknya. Kemudian seketika, Plakkk.. ! tamparan mendarat di pipi Santo, sontak suara tamparan itu pun terngiang di telinga Santo, bahkan Santo merasakan dengungan yang lebih hebat di telinganya. Sementara itu dengan bongkahan sakit hatinya Ranti segera pergi meninggalkannya.

Sejak saat itu hubungan dua sejoli ini berakhir setelah 6 bulan berpacaran. Walau sebenarnya mereka masih saling mengasihi, namun hanya karena komunikasi yang kurang jelas membuat kesalahpahaman yang berakibat fatal.

Seiring waktu berjalan, seiring bumi berputar. Ranti mulai mencoba untuk melupakan Santo. Ranti pun pergi ke villa keluarganya untuk menenangkan dirinya, disana tak ada suara deru bising motor racing, tak ada suara teriakan Santo, tak ada lagi ucapan kasar Santo. Namun usahanya sia-sia, bukannya ia melupakan Santo, ia malah lebih sakit hati lagi setiap kali Santo muncul dibenaknya.

Sama halnya dengan Ranti, Santo juga masih menyimpan perasaan yang begitu dalam kepada Ranti. Setelah sebulan kejadian menyedihkan itu berlalu, Santo mulai kesulitan dalam berkomunikasi, telinganya berdengung dan semakin lebih keras ketika mendengar suara bising, bahkan ia semakin sulit belajar hingga prestasinya mulai menurun.

Hari hari berlalu, Santo mulai sadar bahwa sebenarnya dialah yang terlalu egois dan gengsi mengakui kesalahannya. Santo mulai lebih banyak diam, dan tenggelam dalam pikirannya. Tak lama setelah itu, dengan tekad bulat, dengan hati tulus yang masih dimilikinya, didalam keraguannya Santo menulis surat untuk Ranti.

Dear Ranti,Maaf mungkin semua ini baru aku sadari, maaf bila memang selama ini aku yang salah,Tapi yang perlu kamu tahu, sebenarnya sejak komunikasi kita terputus, aku memang sudah mengalami gangguan pendengaran karena terlalu sering mendengar bunyi bising motor racingku.Kamu tahu mengapa aku jarang berbicara dengan orang lain ?Itu karena telingaku selalu mendengung ketika mendengar suara bising. Aku menderita..Tapi, jika kamu bertanya jadi kenapa aku masih saja suka membunyikan motor racingku kalau itu membuatku menderita ?Itu karena aku hanya mau menyembunyikan penyakitku dari orang lain, agar orang lain tidak banyak yang mau berbicara kepadaku, agar aku tidak dikucilkan.Tapi sungguh aku menyesal,Justru semakin aku menyembunyikan penyakitku ini, maka semakin suram hidupku.Sebenarnya sejak hari terakhir kita bertemu, telingaku mengalami degungan yang begitu hebat, bukan karena tamparanmu yang mengagetkanku namun memang pendengaranku yang semakin berat seakan aku memang mengalami ketulian permanen. Dunia serasa berlalu tanpa bekas-bekas kenangan, kehidupan seolah-olah membisu, hidupku kini tak terisi oleh keceriaan, canda, tawa, ataupun suaramu lagi.Sungguh, itu pukulan berat bagiku, aku menderita kehilangan pendengaranku untuk selamanya, aku juga menderita kehilangan dirimu.Kumohon kau memaafkanku........ tulis Santo perih dengan ekspresi kecewa yang diungkapan melalui surat yang dilipat rapi.

Santo menitipkan surat yang ditulisnya pada teman Ranti, ternyata itu adalah surat terakhir yang ditulis Santo buat Ranti. Entah mengapa, setelah itu Santo dan keluarganya pun memutuskan untuk meninggalkan kota Rantepao, melepaskan Toraja yang memberikan kenangan indah dalam hidupnya.

Bumi terus berotasi, mentari telah menyembunyikan dirinya, hujan gerimis menghiasi wajah galau Ranti ketika menerima surat dari Santo. Ada rasa bahagia dan rindu menerima amplop yang terbungkus rapi namun kemudian Ranti begitu terpukul saat membaca surat itu, hatinya sakit, jiwanya gelisah, bahkan jantungnya remuk. Sayangnya, hubungan yang lama terputus itu, sulit untuk disatukan lagi. Apalagi Santo telah meninggalkan semuanya.

Walau terlambat Ranti masih mencari dan terus mencari dengan harapan dapat meneruskan hubungannya lagi. Sayangnya, Ranti menemukan Santo dengan keadaan yang sulit dipercaya. Santo terbaring di ICU rumah sakit dengan penyakit jantung dan depressi karena sangat terpukul menerima kenyataan bahwa ia tuli permanen semakin memperberat keadaannya, demikian ibu Santo berkata padanya. Dalam ketidaksadaran Santo, Ranti dengan setia menemaninya di rumah sakit, sambil berharap ada mujizat Tuhan yang akan dicurahkan pada Santo. Namun sayangnya, takdir berkata lain, keadaan Santo semakin kritis dan akhirnya harus menutup mata untuk selama-lamanya diusianya yang hampir 17 tahun. Hati Ranti sangatlah sakit, ia terjatuh dalam asa dan mimpi yang tak bisa diraihnya lagi.

Satu bulan berlalu, Ranti masih saja mengenang Santo, masih sulit baginya melupakan Santo. Disaat hari ulang tahun Santo ke 17, Ranti dibawa ke alam mimpinya, disana Ranti bertemu dengan Santo. Tiba-tiba saja dari kejauhan terdengar suara yang mengagetkan Ranti, suara yang sangat Ranti rindukan....... suara Santo.

Dari alam surganya, Santo berpesan kepada Ranti untuk menjaga kesehatannya dan mau bersuara bagi kesehatan semua manusia yang ditemuinya, sehingga apa yang ia alami tidak lagi dialami oleh orang lain. Belum puas Ranti memandangi wajah Santo, tiba-tiba ia terbangun.

Setelah kejadian itu pun, Ranti segera tersadar, dan berusaha bangkit dari keterpurukannya. Sejak saat itu ia bertekad mengabdikan dirinya untuk mencegah gangguan pendengaran pada semua orang yang ditemuinya dan juga memasuki sebuah komunitas Pencegahan Gangguan Pendengaran dan Ketulian, bahkan saat ini Ranti menjadi kader anti bising yang aktif menjalankan tugasnya. Mimpinya tak ada lagi suara motor racing, tak ada lagi suara bising. Akhirnya tak ada lagi yang bernasib sama dengan Santo, Dengan demikian Ranti dapat membahagiakan Santo yang ada di surga sekaligus menjadi terang bagi orang lain.

Karya : Azaria Evan Trie TanaKomunitas Anti Bising SMA Kr. BaranaKOMDA PGPKT TORAJA UTARABISING MENGEPUNG

December 3, 2012 at 11:02am

BISING MENGEPUNGOleh Yan Edwin BundeKSM THT-KL RS Immanuel-FK Maranatha BandungSekertaris Komda PGPKT Provinsi Jawa Barat Di jaman ini, kita manusia disibukkan oleh begitu banyak aktifitas yang menyedot banyak waktu dan tenaga, sehingga masalah kesehatan individual mungkin bisa terlupakan. Hidup jaman modern seperti sekarang ini, dengan perkembangan teknologi disemua bidang, membuat hidup manusia lebih mudah dan berhasil guna. Namun semua itu bukan tanpa resiko dan tanpa efek samping negatif. Salah satu yang mesti sudah harus memperoleh perhatian kita adalah masalah bising (noise) yang disadari atau tidak, hadir disekeliling kita. Hampir setiap hari kita, mulai dari usia yang sangat muda sampai tua, dapat terpapar bising.

Apa itu bising dan mengapa ia harus kita waspadai?. Bising menurut kamus besar Bahasa Indonesia edisi IV tahun 2008 adalah suara atau bunyi ramai, hiruk-pikuk yang memekakkan telinga, atau secara kesehatan masyarakat adalah suara yang tidak diharapkan dan yang tidak menyenangkan yang menggangu masuknya suara yang diinginkan ke dalam telinga atau suara yang diinginkan namun berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Bahkan oleh WHO, bising dikategorikan sebagai salah satu jenis polutan. Bising sudah menjadi isu global yang menjadi pemikiran di setiap negara di dunia terutama di negara maju.

Ada apa dengan bising ini, sehingga harus diwaspadai dan diantisipasi? Dampak bising ternyata sangat luas dan multiefek. Bising menyebabkan gangguan secara fisiologis, psikologis dan auditoris. Secara fisiologis, bising menyebabkan ketegangan otot, penyempitan pembuluh darah, peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, peningkatan basal metabolisme yang kelamaan akan bermuara pada masalah di pembuluh darah dan jantung. Akibat bising pada aspek psikologis adalah kesulitan berkonsentrasi, gangguan tidur, memicu emosi yang labil, cepat lelah dan bermuara pada stres kejiwaan. Dampak yang paling berbahaya adalah adanya gangguan audiotoris (pendengaran) sampai ketulian. Gangguan pendengaran bersifat perlahan sampai progresif pada bagian syaraf pendengaran menyebabkan ketulian yang bersifat menetap. Hal itu terjadi karena pajanan bising atau suara keras yang berintensitas tinggi dalam tenggang waktu yang lama dan berulang. Karena sifat ketulian yang ditimbulkan akibat bising adalah permanen maka pencegahannya merupakan cara terbaik yang dimulai dengan memiliki kesadaran (awareness) akan bahaya bising.

Bising dapat bersumber dari dua hal, yaitu dari bising okupasi dan non okupasi. Bising okupasi yaitu bising yang timbul akibat pekerjaan, seperti di pabrik, industri, alat-alat yang digunakan bekerja yang mengeluarkan suara bising. Bising non okupasi yaitu yang didapati dalam lingkungan rumah, tempat hiburan atau jalan raya.

Bising di pabrik atau industri tentu jelas semestinya dapat diantisipasi karena jelas akan terdengar bising tersebut akibat suara alat-alat tertentu. Menggunakan alat pelindung telinga untuk mengurangi bising yang diterima telinga dan mengatur waktu pajanan yang diterima. Masalah bising di tempat kerja, sudah diatur dalam peraturan yang mewajibkan berapa lama paparan bising berdasarkan intensitas keras bunyi yang dihasilkan diarea tersebut. seperti tercantum di KepMenaker 51/MEN/1999 tentang Batas Kebisingan Area Kerja yakni: Intensitas bunyi 85 dB (decibel) untuk waktu 8 jam, intensitas bunyi 88 dB untuk waktu 4 jam, intensitas bunyi 91dB untuk waktu 2 jam, intensitas bunyi 94 dB untuk waktu 1 jam, intensitas bunyi 97dB untuk waktu 30 menit, dan intensitas bunyi 100dB untuk waktu 15 menit. Sebagai perbandingan, intensitas bunyi saat kita bercakap-cakap sebesar 40-50 dB, bunyi telepon berdering atau motor distarter sekitar 80-85 dB, bunyi truk sebesar 90 dB, pengeboran jalan sekitar 115 dB, bunyi pesawat jet take off sekitar 120-130 dB.

85, 88, 91, 94,97, 100

Namun yang kadang kita lupakan adalah masalah bising yang non okupasional yaitu dalam kehidupan sehari-hari yang kita terima. Seperti betapa asyiknya mendengarkan musik langsung ke telinga kita dengan earphone, tapi hal ini harus dilakukan dengan bijak. Volume suara musik yang langsung diberikan keliang telinga kita dengan intensitas yang keras dan durasi yang lama disertai kerentanan individu maka dapat menyebabkan gangguan pendengaran termasuk pengarun non audiotorik seperti yang sudah dijelaskan diatas. Saat berkendaraan roda dua, banyak yang menggunakan earphone, karena bising lalulintas maka volume ditingkatkan dan berkendara jarak jauh, ini hal yang rentan menyebabkan gangguan pendengaran. Kebiasaan yang sama saat dipesawat terbang, saat di tempat fitness, atau dirumah sampai ketiduran, dimana earphone terus menyajikan musik ketelinga, berpengaruh bagi pendengaran secara akumulasi yang perlahan tapi pasti. Belum lagi bunyi knalpot motor atau mobil yang sengaja dimodifikasi untuk mengeluarkan suara yang memekakkan telinga.

Waktu luang yang menyenangkan kadang diisi oleh kita untuk bernyanyi di tempat karaoke, nonton film dibioskop, menikmati musik di tempat konser musik atau live music, dan tempat keramaian lainnya dimana intensitas bunyi yang cukup tinggi terus menerus diterima telinga kita menyebabkan kelelahan bagi telinga dalam yang memungkinkan terjadi gangguan pendengaran. Dipusat perbelanjaan, ditempat-tempat bermain anak, oleh Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian, telah meneliti di 10 kota besar di negara kita ini, ternyata rata-rata keras bunyi di tempat itu mencapai 90-97 dB (artinya jangan melebihi satu jam ditempat seperti itu)

Belum lagi segala macam alat-alat modern yang ada di rumah atau di mobil kita seperti audio car system, home theater, pemutar musik, televisi, gadget, mainan anak yang mengeluarkan suara keras, alat-alat rumah tangga dan perlengkapan dapur serta lainnya adalah sumber bising yang akrab dengan diri kita.

Teman-teman yang karena hobi atau pekerjaaannya, yang menyebabkan mereka harus selalu terkena paparan bising dan suara tinggi seperti pemain band, pemusik, teknisi suara, studio musik dan lain lain, harus mengantisipasi hal ini karena imbasnya berlaku bagi siapa saja. Juga pada kegiatan sport yang menggunakan pistol atau senapan yang mengeluarkan bunyi kencang. Telinga hanya bisa aman dari bising sepanjang kita dengan bijaksana mengurangi bunyi yang masuk ketelinga kita atau kita menjauh dari sumber bising tersebut. Bahkan dijalan raya dikota kota besar, bising lalulintas cukup besar intensitasnya yang bisa mencapai 85 dB keatas. Belum lagi di daerah yang dilalui kereta api, tranportasi udara dan laut, akan ada bunyi yang keras dan rutin yang akan masuk ketelinga mereka yang berdiam didaerah itu.

Gangguan Pendengaran Akibat bising mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Pendengaran berkurang perlahan-lahan seperti menaikkan volume televisi dari kebiasaan semula, berbicara menjadi lebih keras, dan sampai meminta berulang kali orang mengucapakan kata karena tidak mendengar baik; 2) Telinga berdenging (tinnitus); 3)Sulit memahami percakapan dgn kekerasan biasa; 4) Sulit memahami percakapan di lingkungan bising; dan 5) Distorsi kualitas suara.

Kita yang senang musik, batasi paparan bising dengan mengatur volume alat penghasil musik kita maksimal 60 % kemampuannya dan durasi 1 jam dalam sehari. Hindari berada ditempat yang menghasilkan bunyi keras/bising tersebut. Beri telinga kita waktu beristirahat. Jadikan pemeriksaan audiometri sebagai rutinitas dalam medical check up kita. Manfaatkan gadget/smartphone kita yang bisa digunakan untuk mengunduh aplikasi/sofware pengukur tingkat kebisingan (noise meter, sound level meter dan lain-lain), sehingga kita bisa mengukur tingkat kebisingan suatu tempat sebelum kita memutuskan untuk berada dan berapa lama ditempat itu.

Semoga pengaruh bising yang berbahaya ini dapat kita sadari bersama. Semoga gangguan pendengaran bisa kita cegah dan akibat seperti mudah stress, marah dan mudah emosi akibat bising tidak berdampak bagi masyarakat kita. Dengan demikian, kita dijaman sekarang ini memang sebaiknya meluangkan waktu mencari keheningan untuk mengistirahatkan telinga dan mendamaikan batin kita demi berkarya lebih baik lagi bagi sesama dan bangsa tercinta ini.

Marilah kita semua elemen bangsa tercinta ini agar menumbuh-kembangkan kesadaran dan pemahaman akan bahaya bising. Kita mulai sejak dini dari pribadi kita sendiri; yang kita tularkan ke keluarga kita lalu lingkungan sekitar kita. Karena bahaya yang mengancam bukan pada diri kita tapi masyarakat banyak, termasuk kualitas hidup bangsa kita dimasa datang. Tidak ada kata terlambat, dan upaya itu walau mungkin kecil cakupannya namun jika dilakukan oleh tiap-tiap kita anggota masyarakat, perlahan tapi pasti akan berfaedah dan berdaya guna. Mari kita cermati hal ini lalu kita pelihara dengan baik kesehatan pendengaran kita, Semoga demikian. (Untuk informasi kesehatan pendengaran dan telinga, klik like pada page facebook : Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran & Ketulian atau follow Twitter : @KOMNASPGPKT)

SUARA BISING, ANCAMAN KETULIAN. BAGAIMANA MENCEGAHNYA?

October 23, 2012 at 7:11pm

Dr. TITUS TABA, SpTHTSekretaris Komite Penanggulangan Gangguan Pendengaran Dan Ketulian Kabupaten SorongAPA ITU BISINGBising adalah bunyi yang tidak diinginkan. Bising dapat menyebabkan gangguan pendengaran atau bila fatal dapat menyebabkan tuli total, disamping itu, bising juga memiliki pengaruh pada gangguan kesehatan lainnya seperti stress, karena terjadi peningkatan peningkatan hormon stress: nor-epinefrin, hipertensi penyakit jantung dan pembuluh darah, gangguan tidur.

Seperti diketahui, bahwa bunyi yang kita dengar ditangkap oleh daun telinga diteruskan ke dalam liang telinga, menggetarkan gendang telinga, dirambatkan melalui rangkaian tulang pendengaran ( martil, landasan, sanggurdi ) kemudian masuk melalui tingkap lonjong ke dalam rumah siput (koklea). Koklea mengubah energi akustik menjadi energi listrik, dihantarkan ke otak melalui saraf pendengaran, sehingga kita bisa mendengar.

PENGARUH BISING TERHADAP ORGAN TELINGASuara bising menimbulkan pengaruh terhadap organ telinga dalam yaitu koklea (rumah siput). Pengaruh pada koklea ( rumah siput ) telinga akibat bising ditimbulkan oleh mikrotrauma sehingga terjadi kerusakan pada sel rambut berakibat kekakuan sampai kematian sel rambut yang ada di dalam koklea. Bila kerusakannya berat maka terjadi kerusakan total pada organ Corti dalam koklea, degenerasi saraf pendengaran dan jaringan parut pada inti pendengaran di batang otak. Disamping itu, bising menyebabkan perubahan pembuluh darah, perubahan kimiawi dan perubahan metabolik pada koklea. Pengaruh suara bising pada gilirannya menyebabkan gangguan pendengaran, dan bila fatal mengakibatkan ketulian yang permanen dan tidak dapat diobari. Gangguan yang diakibatkan suara bising disebut Gangguan Pendengaran Akibat Bising ( GPAB ) atau Noise Induced Hearing Loss (NIHL).

INTENSITAS DAN WAKTU PAJANAN BISING YANG DIPERKENANKAN Menurut SK Menaker RI No 51/1999, Pajanan bising yang diperkenankan maksimum 85 dB, 8 jam per hari; 40 jam per minggu tanpa APP ( alat pelindung pendengaran )

Intensitas / Waktu ( jam/ hari )80 dB maksimal pajanan 24 jam

82 dB maksimal pajanan 16 jam

85 dB maksimal pajanan 8 jam

88 dB maksimal pajanan4 jam

91 dB maksimal pajanan2 jam

94 dB maksimal pajanan1 jam

97 dB maksimal pajanan jam

100 dB maksimal pajanan1/4 jam

Three decibel doubling rate: Setiap penambahan intensitas 3 dB, waktu pajanan berkurang 50 %

DATA GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISINGData WHO (1988), 8 -12 % penduduk dunia menerima dampak bising. Denmark, Gangguan Pendengaran Akibat Bising(GPAB): 28 / 100.000 penduduk. Di USA, pekerja terpapar bising 9 juta ( 1981 ) menjadi 30 juta ( 1990 ). Di Jerman : 12 15 % pekerja mengalami GPAB. Di Indonesia, penelitian Daniel N. FKUI tahun 2005, pada 102 pekerja industri baja, usia 30 46 thn, 61.8 % mengalami GPAB.

Morioka di Jepang (1993), melaporkan 37 remaja penggemar rock : mengalami tinitus / telinga berdenging; 30 diantaranya GPAB. Remaja Norwegia yang mengalami GPAB 12 % (1981) menjadi 22 % (1988). Di Singapura 40 pekerja pada 5 diskotik yang bekerja selama 22.7 jam / minggu, 41.9 % mengalami GPAB. Di Bangkok : 29.06 % motor & Tuk-tuk memiliki kebisingan lebih dari 85 dB. Penelitian Rofii,A FKUI tahun 1996: pada pekerja jalan raya (Jakarta), 10,71 % mangalami GPAB

GEJALA GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISINGGangguan Pendengaran Akibat Bising (GPAB) atau Noise Induced Hearing Loss (NIHL) ialah gangguan pendengaran yang disebabkan terpajan oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Saat ini, dengan kemajuan teknologi maka GPAB bisa juga disebabkan oleh pajanan bising dari alat komunikasi (gadget), sarana transportasi, peralatan rumah tangga, tempat permainan / tempat hiburan (amusement center, karaoke, diskotik, bioskop),atau musik ( Music Induced Hearing Loss / MIHL )

Gejala GPAB bisa berupa :

Pendengaran berkurang ( berangsur )

Telinga berdenging ( tinnitus )

Sulit memahami percakapan dgn kekerasan biasa.

Sulit memahami percakapan di lingkungan bising ( background noise)

Distorsi kualitas suara ( musik )

Penanganan gangguan pendengaran akibat bising (GPAB), sesuai dengan penyebabnya, maka penderita dijauhkan dari lingkungan yang bising. Bila tidak mungkin dijauhkan dari lingkungan bising maka dapat dipergunakan alat pelindung telinga terhadap suara bising seperti sumbat telinga ( ear plug ), tutup telinga ( ear muff ) dan pelindung kepala ( helmet ) Oleh karena tuli akibat bising adalah tuli yang bersifat menetap, bila gangguan pendengaran sudah mengakibatkan kesulitan berkomunikasi dengan volume percakapan biasa, dapat diusahakan pemakaian alat bantu dengar / ABD ( hearing aid ). Pada mereka yang telah mengalami tuli total pada kedua telinga dapat dipertimbangkan untuk pemasangan implant koklea.

PENCEGAHAN GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT BISINGOleh karena jenis ketulian akibat terpapar bising adalah tuli saraf yang sifatnya menetap dan tidak dapat diobati dengan obat maupun pembedahan, maka yang terpenting adalah bagaimana menccegah terjadinya ketulian akibat terpapar bising.

Bising yang intensitasnya lebih dari 85 dB dalam waktu tertentu dapat mengakibatkan ketulian, oleh karena itu bising di lingkungan kerja atau tempat bermain / tempat hiburan harus diusahakan lebih rendah dari 85 dB. Karyawan yang bekerja di lingkungan yang bising harus dilindungi dengan alat pelindung telinga seperti sumbat telinga, tutup telinga dan pelindung kepala. Ketiga alat proteksi tersebut terutama melindungi telinga terhadap bising yang berfrekuensi tinggi dan masing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian. Tutup telinga memberi perlindungan yang lebih baik dari sumbat telinga, sedangkan helmet selain pelindung telinga terhadap bising juga sekaligus sebagai pelindung kepala. Kombinasi antara sumbat telinga dan tutup telinga memberikan perlindungan yang terbaik.

MARI MENGENAL BEBERAPA SUMBER BISING LAIN YANG HARUS DIHINDARISaat ini, dapat ditemui sumber bising lain yang berasal dari peralatan rumah tangga ( misalnya tingkat kebisingan hair dryer = 95 dB, blender with ice = 83.482 - 85.0 dB, vacuum cleaner = 81.168 94 dB ). Pandai-pandailah kita memilih peralatan rumah tangga yang tidak menimbulkan suara yang terlampau bising.

Bising dari tempat bermain anak, mempunyai risiko menimbulkan gangguan pendengaran akibat mainan / permainan yang menghasilkan suara bising. Sejumlah mainan anak mengeluarkan suara lebih besar dari 100 dB ( batas aman : 80 - 85 dB ), bandingkan hair dryer 95 dB. Ada pendapat yang mengatakan bahwa mainan berbahaya utk pendengaran bila tingkat kebisingannya lebih dari 90 dB. Ada anak yang mempunyai kebiasaan mendekatkan mainan ke telinga; padahal itu bisa mencapai tingkat kebisingan 120 dB ( setara dengan tingkat kebisingan pesawat Jet yang sedang take off). Pengukuran menggunakan Sound Level Meter (SLM) pada salah satu tempat bermain anak di Sorong, tingkat kebisingannya mencapai rata-rata 94 dB. Karena itu bila kita membawa anak kita bermain di sarana bermain dengan tingkat kebisingan seperti di atas berarti anak hanya boleh bermain di tempat tersebut tidak lebih dari 1 jam.

TIP MENGHIDARI TERPAPAR BISING DARI SUARA MAINAN

Pilih mainan / permainan yang bunyinya tidak melebihi 80 - 85 dB , atur agar jarak mainan / permainan minimal 30 cm dari telinga, batasi mendengar bunyi mainan kurang lebih 10 menit, hindari berada terlalu lama dilingkungan zona permainan yang bising,

Bising dari alat pemutar rekaman bisa menjadi ancaman gangguan pendengaran pada anak dan remaja bila penggunaan alat pemutar rekaman seperti Walkman, MP3 player, CD player , iPOD mencapai volume max 100 115 dB. Apalagi bila suara musik secara langsung masuk ke dalam telinga melalui ear phone / headphone, ditambah lagi bila waktu mendengar musik lebih lama maka risiko gangguan pendengaran menjadi lebih besar. Volume ideal untuk mendengar musik dari alat pemutar rekaman adalah 60% volume maksimum dengan penggunaan total selama 60 menit per hari. Bila lebih dari 60 % volume maksimum, maka waktu penggunaan harus kurang dari 1 jam per hari. Cara mendengar musik dengan volume aman - tanpa terganggu suara lingkungan - dengan earphone khusus yang memiliki fasilitas noise canceling (SONY, Panasonic, BOSE ) sehingga suara dari luar tidak masuk ke telinga. Cara lebih murah dengan earphone yang dilengkapi sound isolating ( Shure, Etymotic) dapat mengurangi suara dari lingkungan sekitar.

TIPS PENGGUNAAN ALAT PEMUTAR REKAMAN YANG AMAN ( CD / MP3 PLAYER, iPOD) sebagai berikut : Atur volume di tempat sepi, atur volume agar masih dapat mendengar percakapan orang, volume suara ideal : 60% volume maksimum untuk penggunaan total 60 menit per hari, pilih pemutar rekaman yang dilengkapi pembatas bising (noise limiter), manfaatkan software khusus ( iPOD edisi 2006 keatas ) untuk mengunci ( lock option) volume maksimum, dan gunakan earphone dgn fasilitas noise canceling atau sound isolation.

KEBISINGAN DAPAT MENYEBABKAN TULI MENETAP

June 16, 2012 at 11:44am

Oleh Dr.dr.Ratna Anggraeni,MKes.,Sp.THT-KL(K)

Ka.Komda PGPKT Provinsi Jabar

Bagian THT-KL FK-Unpad, Bandung

Gangguan Pendengaran Akibat Bising (GPAB) adalah gangguan pendengaran Sensorineural (syaraf) yang terjadi akibat paparan bising yang keras dalam jangka waktu yang lama, kontinyu sehingga akan mengakibatkan kerusakan secara mekanik dan metabolik pada organ manusia khususnya organ telinga. Dampak yang terjadi bersifat menetap tidak memungkinkan kembali pada fungsi pendengaran normal karena merusak sel sensoris pendengaran manusia (sel rambut luar rumah siput). Untuk mencegah terjadinya hal tersebut diperlukan upaya pengenalan dini kelainan tersebut guna melindungi fungsi pendengaran mereka yang terpapar bising.

Upaya peningkatan sumber daya manusia tidak terlepas dari unsur kecerdasan dan produktifitas kerja dimana kedua hal tersebut sangat tergantung dari unsur kemampuan pendengaran.

Diperkirakan sekitar 9 juta penduduk Indonesia menderita gangguan pendengaran akibat peradangan telinga tengah pada satu atau kedua telinga. Angka ini akan bertambah besar jumlahnya apabila diperhitungkan dengan gangguan dengar akibat kerusakan pada saraf telinga misalnya akibat: kelainan pada janin semasa kehamilan (kongenital), proses akibat bertambahnya usia, paparan bising, penggunaan obat-obatan yang merupakan racun pada telinga (Ototoksik).

Dalam era industrialisasi dengan mekanisasi dibidang industri atau berkembangnya teknologi alat-alat hiburan yang tanpa disadari oleh pemakainya akan memberikan sumbangan terbesar bagi peningkatan jumlah penderita gangguan pendengaran di masa yang akan datang.

Begitu pula di tempat-tempat hiburan, arena permainan anak-anak yang sangat bising tanpa mereka sadari keadaan ini akan mempengaruhi kualitas hidup mereka dimasa yang akan datang. Keterlambatan penanganan gangguan pendengaran akan mengakibatkan ketulian yang diderita seseorang menjadi lebih berat sehingga menimbulkan bermacam-macam kerugian baik dari segi intelektual, psikologi, kehidupan bersosialisasi maupun kesempatan untuk mendapat lapangan kerja sampai dampak secara ekonomi.

Bila hal ini dinilai secara nasional, akan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi bangsa kita. Masyarakat/organisasi Internasional berpendapat bahwa kesadaran manusia akan bahaya bising pada saat ini masih kurang, oleh karena itu mereka menetapkan suatu hari sebagai Hari Kesadaran Bising Internasional yang jatuh pada tanggal 25 April. Tujuan dri organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan bahaya bising terutama bagi pendengaran manusia sehingga secara bersama-sama dapat mengatasi masalah yang mungkin timbul akibat bising tersebut.

TELINGA DAN PENDENGARAN

Telinga secara anatomi terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga dengan panjang antara 2,5 3 cm. Antara telinga luar dan telinga tengah dibatasi oleh selaput tipis setebal 0.1 mm berbentuk lonjong disebut gendang telinga. Telinga tengah merupakan suatu rongga yang berisi udara dan rangkaian tulang-tulang pendengaran (maleus, inkus dan stapes) serta dihubungkan dengan tenggorok (nasofaring) melalui suatu saluran yang disebut tuba eustakius. Saluran ini berfungsi untuk mempertahankan tekanan udara didalam ruang telinga tengah tetap sebesar 1 atmosfer. Telinga dalam terdiri dari rumah siput (koklea) dan Kanalis semisirkularis. Didalam rumah siput terdapat organ Corti yang merupakan sistem sensor pendengaran, terdiri dari sel-sel saraf bersilia. Kanalis semisirkularis merupakan sistem sensor bagi keseimbangan tubuh manusia.

Gelombang suara akan ditangkap oleh daun telinga dilanjutkan keliang telinga dan akan menggetarkan selaput gendang telinga, rangkaian tulang-tulang pendengaran sampai ke rumah siput. Mekanisme ini disebut mekanisme konduksi suara dan bila terjadi gangguan/kerusakan pada mekanisme konduksi suara tersebut akan menimbulkan gangguan pendengaran konduktif.

Didalam rumah siput akan terjadi proses transduksi yaitu perubahan getaran mekanik (energi suara) menjadi impuls listrik yang kemudian akan disalurkan melalui saraf pendengaran ke pusat pendengaran di otak sehingga kita dapat menginterpretasikan macam-macam suara yang kita terima tersebut. Kerusakan pada sistem sensorineural akan menimbulkan gangguan dengar tipe sensorineural (saraf).

BISING MENYEBABKAN KETULIAN

Bising adalah semua jenis suara yang tidak dikehendaki dan mengganggu pendengaran dalam rentang frekuensi yang dapat didengar oleh manusia. Gangguan pendengaran akan terjadi apabila intensitas bising cukup keras (lebih besar dari 85dB), berlangsung lama dan kontinyu. Pada awalnya bersifat sementara tapi bila paparan bising terus berlangsung dengan intensitas yang tetap tinggi, dapat mengakibatkan gangguan pendengaran menetap. Meskipun demikian kerusakan saraf akibat paparan bising ini juga sangat tergantung dari kepekaan seseorang terhadap bising itu sendiri. Selain mengakibatkan gangguan pendengaran, bising juga mempengaruhi organ lain selain telinga berupa: gangguan komunikasi, rasa tak nyaman, gelisah, gangguan tidur, peningkatan tekanan darah serta gangguan psikologis seperti gangguan: konsentrasi, emosional, cepat lelah dan stres.

Berdasarkan beberapa peraturan yang berlaku secara internasional dan KepMenaker tahun 1999, intensitas dan waktu paparan bising yang diperkenankan adalah sebagai berikut:

Intensitas bising 85dB/8jam, 88dB/4jam, 91dB/2jam, 94dB/1jam, 97dB/30 menit, 100dB/15 menit.

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Hal ini merupakan masalah yang besar karena terutama sebagian dari mereka adalah pekerja/pemberi nafkah keluarga yang harus setiap hari terpapar bising. Sebenarnya telah banyak cara ditempuh baik oleh Kementrian Kesehatan, Kementrian Tenaga Kerja dengan mengeluarkan berbagai peraturan yang mewajibkan pengurangan intensitas kebisingan di tempat kerja dan pemakaian pelindung telinga bagi para pekerja. Masalah lain yang harus dihadapi saat ini adalah meningkatkan kesadaran untuk semua orang terutama para remaja dan anak-anak yang menggunakan alat-alat hiburan (IPOD,Walkman), dianjurkan untuk tidak menghidupkan volume alat tersebut terlalu keras, maksimal hanya 50 60% total volume (sekitar 80dB). Tidak boleh terlalu lama mendengarkan musik melalui alat tersebut serta berikan istirahat pada telinga sekitar - 1 jam. Gangguan Pendengaran Akibat Bising pada awalnya akan mengenai nada-nada tinggi antara 3 6 KHz. Dimana nada-nada tersebut tak terpakai pada percakapan sehari-hari sehingga penderita tidak menyadari bahwa sebenarnya ia telah mengalami gangguan pendengaran. Baru sekitar lima tahun atau lebih, penderita sadar bahwa ia telah mengalami gangguan pendengaran yang tentu sangat mengganggu bila akan berkomunikasi dengan orang sekitarnya.

Penggunaan alat pelindung telinga sangat dianjurkan karena dapat mengurangi kekerasan suara antara 20 30 dB, tetapi pemakaian alat ini sering tidak disukai karena kurang memberikan kenyamanan pada pemakainyadiantaranya rasa panas, gatal di telinga. Alat pelindung telinga tersebut berupa ear muff/sungkup telinga atau ear plug/sumbat telinga.

Gangguan Pendengaran Akibat Bising bersifat ketulian saraf sehingga tidak ada satu pengobatan pun dapat menyembuhkannya serta ketulian ini bersifat menetap selama-lamanya. Oleh karena itu kesadaran akan bahaya bising bagi pendengaran harus dimiliki oleh masyarakat luas, sehingga semua instansi terkait dan seluruh lapisan masyarakat dari muda sampai tua dapat berpartisipasi untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap bahaya kebisingan disekitar kita.

PENDAHULUAN

- Tuli sejak lahir adalah ketulian paling bahaya, mengapa demikian? Karena anak akan mengalami gangguan proses bicara, perkembangan kemampuan berbahasa selanjutnya gangguan proses belajar dan perkembangan kepandaian yang diperlukan untuk bekal hidup. Akibatnya anak tumbuh menjadi manusia yang tidak mandiri, memerlukan pertolongan, merupakan beban keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan negara untuk mengembangkan sumber daya manusia yang mandiri, pandai dan sejahtera tidak tercapai.

- Namun kondisi ini dapat ditolong jika ketulian diketahui sejak dini yaitu sebelum anak berusia 6 bulan. Ini diketahui melalui uji pendengaran setiap bayi baru lahir. Tanpa pemeriksaan ini, umumnya tuli sejak lahir diketahui setelah berumur 1 tahun, dimana upaya pemulihan pendengaran optimal sudah terlambat.

- Untuk perkembangan dan kematangan proses pendengaran di otak, diperlukan stimulasi syaraf dan sentra pendengaran melalui suara atau bunyi-bunyi yang didengar sejak lahir. Tanpa stimulasi ini terjadi atrofi syaraf dan sentra pendengaran, ini yang menyebabkan upaya pemulihan pendengaran terganggu, anak akan alami delayed speech & language, gangguan perkembangan sosial, emosi dan gangguan pembelajaran di sekolah.

- Helen Keller yang alami buta dan tuli menyatakan bahwa kebutaan memisahkan kita dari barang-barang, tetapi ketulian memisahkan kita dari orang dan jika disuruh memilih, dia memilih lebih baik buta daripada tuli.

SEBERAPA BESARKAN MASALAH INI DI INDONESIA?

- Estimasi WHO tahun 2005 mengenai prevalensi global gangguan pendengaran adalah sekitar 278 juta (4,6%) penduduk dunia alami gangguan pendengaran sedang dan berat, 364 juta gangguan pendengaran ringan dan 642 juta gangguan pendengaran berbagai gradasi. Sekitar 80% nya berada di negara ekonomi rendah dan menengah, 50% berada di Asia Tenggara (110 juta) termasuk Indonesia.

- Dari studi multisentra WHO tahun 1998, ditemukan bahwa Indonesia menduduki tempat ke 4 : Sri Lanka (8,8%); Myanmar (8,4%); India (6,3%) 4) Indonesia 4,6%.

- Dari data survai 7 propinsi di Indonesia tahun 1994-1996, ditemukan bahwa gangguan pendengaran di Indonesia diperkirakan berjumlah 38,9 Juta (16.8%); dan tuli 914.000 orang (0,4%).

- Bayi lahir tuli sekitar 0,1-0,3% sehingga diperkirakan ada 1-3 bayi lahir tuli setiap 1000 kelahiran. Di Indonesia dengan angka kelahiran 2,6%, pertahun, maka setiap tahunnya akan ada sekitar 5000 bayi lahir tuli.

- Sekali lagi ini merupakan ketulian yang paling kritis karena mempunyai dampak luas dan berat akibat terjadinya gangguan perkembangan kognitif, psikologi dan sosial akibat gangguan komunikasi, gangguan perkembangan bahasa dan prestasi sekolah, tidak mampu bersosialisai, berkualitas SDM rendan dengan kesempatan kerja berkurang selanjutnya menjadi beban keluarga, masyarakat dan bangsa.

- Ketulian sejak lahir juga paling bahaya karena cacat tidak tampak dan bayi tampak normal serta seringkali lahir dari orang tua dengan pendengaran normal.

APA PENYEBABNYA ?

- Bisa akibat genetik atau bukan genetik seperti bayi lahir prematur, bayi dengan masalah pernafasan memakai mesin pernafasan jangka lama, infeksi dan obat-obatan saat kehamilan.

- Infeksi masa kehamilan yang dapat mengganggu perkembangan organ telinga janin adalah infeksi TORCH yaitu toxoplasma, o....., rubella (German measles tampek),

BAGAIMANA CARA MENDETEKSI GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI DAN ANAK?

- Gangguan pendengaran dapat menyebabkan masalah serius dan berat. Gangguan pendengaran harus di deteksi secara dini dan diterapi agara anaik dapat belajar berbicara. Dianjurkan untuk mencari gejala gangguan pendengaran pada anak.

- Kita semua tahu bahwa bayi dan anak kecil secara bertahap bereaksi terhadap suara kemudian mulai babling dan berbicara.

- Dengan memperhatikan panduan perkembangan ini, kita bisa mendeteksi anak secara dini.

Pada bayi baru lahir sampai berumur 3 tahun, jika anak

- tidak bereaksi terhadap suara sangat keras

- mengejapkan mata sebagai reaksi bunyi tepukan

- terbangun jika ada suara tiba-tiba didekatnya

Pada kondisi ini kita harus waspada bahwa anak tidak mendengar.

Pada bayi umur 3-6 bulan, jika anak:

- tidak menoleh saat dipanggil ibunya

- tidak menunjukkan perhatian terhadap suara baru (seperti suara mainan)

- tidak berusaha mencari sumber suara dengan memutar kepala atau menggerakkan mata.

Pada kondisi ini, pemeriksaan telinga dan pendengaran harus segera dilakukan

Pada bayi umur 6-9 bulan, jika anak:

- tidak mengerti kata-kata singkat dari ibu seperti ayo, dadag

- tidak menunjukan perhatian pada mainan yang berbunyi

- tidak mulai bersuara / ngoceh .

Pada kondisi ini, anak harus segera ke dokter untuk pemeriksaan pendengaran.

Pada bayi umur 9-15 bulan, jika anak :

- tidak bereaksi jika namanya dipanggil

- tidak mulai berbicara kata-kata singkat seperti mama, papa, dada dll

- tidak menirukan kata-kata yang dia dengar

Pada anak umur 15 bulan sampai 2 tahun, jika anak :

- tidak bereaksi pada perintah mudah seperti pegang hidung, perlihatkan perutnya dll

- tidak bisa berbicara kalimat singkat

Identifikasi anak dengan gangguan pendengaran secara dini sangat penting. Pengobatan yang dilaksanakan dengan tepat dan dini dapat menyelamatkan anak. Anak dapat belajar mendengar, bicara dan menimba ilmu disekolah seperti anak normal lainnya.

ANJURAN UNTUK GURU

- Jika anak tidak menyimak dengan baik mungkin anak menderita gangguan ketulian

- Jangan biarkan anak memasukkan sesuatu kedalam telinga

- Jangan pukul anak di telinga

- Jika ada anak mengeluarkan nanah dari telinga anjurkan segera berobat ke dokter.

PEMERIKSAAN DETEKSI GANGGUAN PENDENGARAN & KETULIAN PADA BAYI DAN ANAK

- Untuk mengetahui sedini mungkin adanya gangguan pendengaran & ketulian pada bayi dan mengingat tingginya angka tersebut pada bayi serta dampak buruknya, maka anjuran dari WHO dan Sound Hearing 2030 adalah tiap negara Asia Tenggara untuk melaksanakan skrining pada semua bayi baru lahir. Anjurannya adalah melaksanakan UNHS (Universal Neonatal Hearing Screening). Alat yang dipergunakan adalah OAE (Oto-Acustic-Emission), merupakan pemeriksaan mudah dan samasekali tidak invasif dan bisa dilakukan oleh perawat yang dilatih. Jika ditemukan kelainan pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan ABRA / ABR / ASSR.

- Pada anak lebih besar pemeriksaan pendengaran dengan Free Field Test, Audiogram dan Bera.

Gondongan (mumps, parotitis) bisa sebabkan Tuli Mendadak

June 16, 2012 at 11:18am

oleh : Dr,dr. Nyilo Purnami, Sp.THT-KLLab./SMF THT RSU Dr. Soetomo. FK UNAIR

Gondongan disebabkan oleh infeksi paramyxovirus. Bila seseorang terjangkit virus mumps (gondong) akan timbul gejala awal yang tidak tampak jelas. Masa inkubasinya 12-25 hari. Gejala secara umum yaitu rasa tidak enak badan, nyeri dan bengkak sekitar daerah leher, telinga sakit, saat menelan terasa nyeri terutama 2 hari pertama, disertai dengan sakit kepala dan demam ringan. Timbul pembengkakan pipi di daerah rahang bawah dekat telinga terasa nyeri. Gejala gondongan akan berkurang setelah 1 minggu dan menghilang setelah 2 minggu.Kejadian terbanyak pada usia antara 5-9 tahun. Penyebaran terjadi sangat cepat melalui udara pernapasan saat batuk, bersin atau meludah. Saat penularan terjadi melalui droplet infection ( percikan ludah sewaktu bicara, batuk atau bersin) pada saat 6 hari sebelum timbul bengkak dan 9 hari setelah munculnya pembengkakan.Oleh karena itu penting untuk mencegah kontak penularan, jangan masuk sekolah atau kerja sebelum lewat masa penularan tersebut ( 9 hari setelah timbulnya bengkak di kelenjar ludah daerah sekitar pipi).Gejala awal berupa meriang, nafsu makan berkurang,sakit kepala. Setelah itu timbul pembengkakan pada daerah kelenjar parotis / kelenjar liur yang terletak di pipi dan leher (kejadian sekitar 30-40%). Gejala ini akan berkurang setelah 1 minggu dan biasanya menghilang setelah 10 hari. Bisa terjadi tanpa disertai gejala sama sekali. Berapa lama berlangsungnya penyakit tergantung pada daya tahan tubuh dan ganas tidaknya virus yang menyerang. Daya tahan tubuh yang baik akan lebih cepat sembuh. Sebaliknya daya tahan tubuh buruk, maka akan memperpanjang lama sakit.Karena penyebabnya adalah virus maka pemberian antibiotika tidak perlukan.Secara umum tidak ada obat yang khusus untuk gondongan, obat yang diberikan hanya untuk mengurangi gejalanya saja. Untuk mengurangi demam dan rasa sakit dapat diberikan obat penurun panas dan anti nyeri. Kompres hangat atau dingin dapat berguna untuk mengurangi nyeri di pipi. Pipi bengkak pada gondongan akan kempes dengan sendirinya.Asupan makanan bergizi, banyak minum, dan cukup istirahat penting untuk meningkatkan kondisi tubuh. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya yang lunak-lunak dulu agar tidak perlu banyak mengunyah. Hindari makanan yang asam atau pedas karena dapat merangsang kelenjar ludah sehingga menyebabkan nyeri bertambah hebat.

Tuli Mendadak

Sudden Sensorineural Hearing Loss is a Medical EmergencyA person who experiences sudden deafness should visit their doctor immediately. Keterlambatan dalam penanganan, 2 minggu atau lebih setelah gejala timbul, akan dapat mengurangi kesempatan pulihnya fungsi pendengaran. Tes pendengaran (audiogram)perlu segera dilakukan untuk mengetahui berat ringannya gangguan pendengaran.

Walaupun jarang terjadi, ketulian syaraf adalah salah satu komplikasi gondongan yang cukup serius dan bisa bersifat menetap. Pendengaran tiba-tiba dirasakan sangat berkurang, biasanya pada satu sisi telinga (80 %) namun bisa juga terjadi pada kedua sisi. Timbulnya gangguan pendengaran ini terjadi dalam tempo beberapa jam atau kurang dari 3 hari, yang kemudian bisa membaik dan kembali normal seperti semula atau bahkan berlanjut menjadi permanen akibat kerusakan dari organ koklea (rumah siput). Sekitar 30-60% pendengaran membaik dalam 2 minggu. Oleh karena itu pada masa tersebut merupakan saat yang kritis dan menentukan untuk pulihnya fungsi pendengaran. Kesembuhan dapat lambat bisa sampai 1- 3 bulan kemudian. Sering timbulnya ketulian mendadak disertai dengan telinga rasa mendenging dan gejala vertigo, yang dirasakan pandangan serasa berputar, bergoyang dan rasa mual atau muntah-muntah. Tuli mendadak harus segera diatasi. Pengobatan yang tepat (terutama terapi dengan steroid oral) segera diberikan untuk mencegah ketulian permanen.Penting untuk meningkatkan kondisi tubuh secara umum. Istirahat yang baik dan bila perlu tirah baring selain mengkonsumsi cukup makanan bergizi dan vitamin yang diperlukan untuk membantu pemulihan tubuh dengan segera. Semakin lama terjadinya gangguan pendengaran semakin sulit pula untuk pulih kembali normal.

Gondongan bukanlah penyakit yang berbahaya namun dapat menimbulkan komplikasi yang serius (walaupun jarang) sehingga akan lebih baik bila dapat dicegah dengan pemberian imunisasi MMR.

Vaksin MMR (Measles,Mumps dan Rubella) :Merupakan vaksin kombinasi untuk mencegah campak, gondongan dan rubela yang dikenal dengan nama vaksin MMR.Vaksin ini dapat diberikan dua kali. Pertama sejak anak berusia 12-18 bulan dan kedua saat masa sekolah atau masa dewasa terutama yang beresiko tinggi tertular penyakit. Pemberian vaksin pada ibu sebelum kehamilan sangat berguna untuk mencegah ketulian pada bayi yang dikandung, akibat infeksi rubella pada saat kehamilan terutama bila terjadi saat masa awal-awal bulan. Walaupun tidak terbukti menyebabkan cacat bawaan, vaksin mumps tidak boleh diberikan pada ibu hamil atau wanita yang merencanakan untukhamil dalam tiga bulan mendatang.Pemeriksaan darah serologis untuk mendeteksi adanya infeksi tersebut dapat dilakukan pada ibu sebelum kehamilan untuk memastikan bahwa tidak sedang terjangkit virus.

IMPLAN KOKLEA, HARAPAN BARU BAGI TUNARUNGU

October 2, 2011 at 2:35pm

Teknologi untuk mengatasi gangguan pendengaran semakin maju. Pada 7 Juli lalu, tim medis Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo berhasil melakukan implantasi koklea atau rumah siput yang pertama pada penderita tunarungu. Implantasi dilakukan selama 1,5 jam terhadap pasien laki-laki berusia 9 tahun.

"Pasien yang mengalami ketulian sejak lahir itu dapat kembali mendengar dengan baik," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSCM, dr. Julianto Witjaksono saat jumpa pers di Gedung A RSCM, 10 Juli 2009. Implantasi koklea adalah prosedur penanaman alat bantu dengar yang dilakukan melalui tindakan operasi pada tulang temporal. Operasi ini diperuntukkan bagi penderita tunarungu yang tidak tertolong dengan pemakaian alat bantu dengar biasa. Kerusakan pendengaran yang terjadi pada organ telinga luar (daun telinga) dan telinga tengah (gendang telinga) masih dapat ditolong dengan alat bantu dengar. Sedangkan kerusakan pada organ telinga dalam (koklea), hanya dapat ditolong dengan implantasi.

Koklea merupakan organ pendengaran yang berfungsi mengirim pesan ke syaraf pendengaran dan otak. Suara ditangkap daun telinga kemudian dikirim ke tulang pendengaran dan bergerak menuju koklea. Operasi koklea atau rumah siput merupakan tindakan menanam elektroda untuk organ pendengaran yang berisi saraf-saraf pendengaran yang terletak di telinga dalam. Elektroda inilah yang yang menggantikan fungsi koklea sebagai organ pendengaran.

Ketua Departemen THT RSCM dr. Ratna D Restuti menjelaskan, operasi koklea dapat dilakukan terhadap semua usia. "Namun pelaksanaan operasi pada pasien usia 2-3 tahun dapat memberikan hasil lebih optimal," ujarnya.

Karena alat ditanam, maka gendang telinga tetap utuh dan tidak menimbulkan reaksi atau efek samping yang menggangu, tambah dr. Ratna.

Di Indonesia berdasarkan data yang ada penderita gangguan pendengaran sejak lahir berkisar 0,1 persen dari populasi. Dengan operasi ini kualitas hidup anak penderita gangguan pendengaran sejak lahir dapat ditingkatkan, tambahnya.

Menurut dr Julianto, penanaman koklea sudah berkembang di sejumlah rumah sakit swasta di Jakarta sejak tahun 2002. Namun tenaga ahli yang melakukan operasi berasal dari FKUI.

Menurut staf ahli THT RSCM Prof. dr. Helmi Balfas, implantasi rumah siput di RSCM lebih murah dibanding harus operasi di luar negeri maupun rumah sakit lain di Indonesia selain RSCM. Karena di RSCM implantasi dilakukan dengan alat-alat yang sebagian dimiliki oleh negara dan di sisi lain Departemen THT RSCM FKUI juga adalah rumah sakit pendidikan.

Biaya yang diperlukan untuk implant koklea ini sebesar 22.000-26.000 dollar AS, dan belum termasuk biaya perawatan, operasi, obatan-obatan dan pemeriksaan.

Prof. Helmi menyebutkan, operasi implant koklea di RSCM tanggl 7 Juli lalu menelan biaya Rp 300 juta. "Ini lebih murah dibandingkan operasi di luar negeri," kata Prof. Helmi Balfas.

Implantasi koklea ini melalui beberapa tahapan, seperti seleksi kandidat, yaitu penentuan terhadap pasien apakah layak dioperasi atau tidak. Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan menyeluruh meliputi aspek medis, psikologis, dan sosial pasien. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menilai fungsi pendengaran, pemeriksaan radiology, laboratorium serta konsultasi dengan disiplin ilmu lain.

Pasien yang sudah dioperasi memerlukan waktu sekitar 2 hari untuk pemulihan, setelah itu dilakukan rehabilitasi berupa latihan mendengar dan berbicara.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon/faks: 021-52907416-9 dan 52921669, atau alamat e-mail

[email protected]

TELINGA SEHAT, PENDENGARAN BAIK

October 2, 2011 at 2:18pm

Gangguan pendengaran mengakibatkan anak sekolah sulit menerima pelajaran, produktivitas menurun dan biaya hidup tinggi. Ini dikarenakan, telinga mempunyai peranan yang besar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut kajian, mendengar dapat menyerap 20% informasi, lebih besar dibanding membaca yang hanya menyerap 10% informasi. Mengingat pentingnya masalah ini, beberapa Negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia, menyepakati tanggal 3 Maret sebagai peringatan Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran (HKTP).

Tahun 2010 merupakan tahun pertama Indonesia memperingati HKTP dengan tema Telinga Sehat Pendengaran Baik . Di Indonesia, gangguan pendengaran dan ketulian saat ini masih merupakan satu masalah yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan hasil Survei Nasional Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran di 7 provinsi tahun 1993-1996, prevalensi ketulian 0,4% dan gangguan pendengaran 16,8%. Penyebabnya, infeksi telinga tengah (3,1%) presbikusis (2,6%), tuli akibat obat ototoksik (0,3%), tuli sejak lahir/kongenital (0,1%) dan tuli akibat pemaparan bising.

Hal itu disampaikan Menkes dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Menkes Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi dr. Krishnajaya, MS pada pencanangan Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran, di SD 05 Rawasari, Jakarta Pusat. Hadir dalam acara Gubernur DKI Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ketua PP Perhati, dan Ketua Komnas Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian.

Menkes menambahkan, masalah lain yang perlu mendapat perhatian adalah sumbatan kotoran telinga (serumen prop) yang banyak ditemukan pada anak-anak usia sekolah. Sumbatan serumen ini dapat mengakibatkan gangguan pendengaran sehingga akan mengganggu proses penyerapan pelajaran. Hasil survey cepat yang dilakukan oleh Profesi Perhati dan Departemen Mata FKUI di beberapa sekolah di 6 kota di Indonesia, diketahui prevalensi serumen prop pada anak sekolah cukup tinggi yaitu antara 30 50 %.

Di dunia, menurut perkiraan WHO pada tahun 2005 terdapat 278 juta orang menderita gangguan pendengaran, 75 - 140 juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. Sedangkan pada bayi, terdapat 0,1 0,2% menderita tuli sejak lahir atau setiap 1.000 kelahiran hidup terdapat 1 2 bayi yang menderita tuli.

Guna mengatasi gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia, dilakukan upaya promotif, preventif serta memberikan pelayanan kesehatan indera pendengaran yang optimal sebagai upaya kuratif dan rehabilitatif. Untuk itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak diantaranya dokter, perawat, tenaga kesehatan (asisten audiologi, audiometris), terapis wicara, pendidik, teknisi, serta masyarakat pada umumnya, papar Menkes.

Menkes menambahkan, untuk menanggulangi gangguan pendengaran dan ketulian Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian. Strategi pertama adalah membentuk Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Komnas PGPKT) melalui SK Menkes Nomor 768 tahun 2007. Tujuan pembentukan Komnas ini adalah sebagai mitra pemerintah untuk menurunkan angka gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia.

Salah satu strategi dalam Renstranas PGPKT adalah penguatan advokasi, komunikasi dan sosialisasi dengan semua sektor dalam upaya penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian. Upaya advokasi dilaksanakan untuk mendapatkan dukungan dari semua sektor dalam upaya penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian di masyarakat. Sementara upaya sosialisasi dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan telinga dan pendengaran.

Telinga sehat berawal dari telinga yang bersih, dan pendengaran yang baik berawal dari telinga sehat. Dengan kata lain, telinga yang bersih prasyarat telinga sehat dan pendengaran baik. Oleh karena itu, peringatan HKTP tahun ini diawali dengan kegiatan paling sederhana yaitu gerakan membersihkan telinga, jelas Menkes.

Himbauan untuk gerakan membersihkan telinga ini sudah disebarluaskan ke semua Provinsi di Indonesia melalui Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Puskesmas, serta sekolah-sekolah melalui Tim Pembina UKS baik di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan.

Menkes berharap, gerakan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memelihara kebersihan dan kesehatan telinga sehingga dapat mencegah terjadinya gangguan pendengaran.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal KementerianKesehatan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center : 021-30413700, atau alamat e-mail : [email protected]

GANGGUAN PENDENGARAN & KETULIAN AKIBAT CARA PEMAKAIAN EARPHONE DAN ALAT MUSIK DIGITAL YANG SALAH.

August 30, 2011 at 3:00pm

Pendengaran adalah suatu kurnia yang maha hebat. Dengannya kita dapat mendengarkan suara-suara yang indah termasuk musik, derai ketawa, suara daun gemerisik, suara air mengalir dan lainnya. Sayang sekali umumnya kita kurang menghargai panca indera ini, mungkin karena tidak mengetahui buruknya dampak akibat gangguan pendengaran.

HEADPHONE - EARPHONE-Orang memilih headphone dengan melihat warna, ukuran, kualitas, model dll tetapi justru tidak memikirkan efeknya terhadap kesehatan pendengaran. Dengan populernya alat musik seperti MP3 player, harus mulai diperhatikan efek headphone pada pendengaran educate yourself !!

- iPod Apple adalah yang pertama mengeluarkan headphone yang dapat dimasukkan ke telinga dikenal dengan earbuds / earphone. Setelah banyak protes, akhir2 dibuat earphone yang disertai perangkat kendali volume.

-Apakah earphone ini baik bagi kesehatan pendengaran karena berada dekat organ telinga dalam sehingga tidak perlu mengeraskan volume atau justru merusak pendengaran karena letak sangat berdekatan organ pendengaran ?

-Dianjurkan jika memilih headphone pilihlah yang mempunyai noice cancelling. Yang betul2 dapat menyaring suara backgroud, agar pendengaran tidak terganggu oleh bising dari luar sehingga tidak perlu mengeraskan volume ipod karenanya.

-Menggunakan headphone secara terus menerus mendengarkan alat musik digital sebabkan insidens tinggi NIHL (noise induced hearing loss) suatu gangguan pendengaran terjadi akibat bising. Gejala awal adalah gangguan pendengaran frekuensi tinggi atau suara dengingan di telinga (tinitus) atau keduanya., Selanjutnya gangguan meluas ke frekuensi rendah dan mengganggu percakapan sehari-hari terutama ditempat ramai (cocktail deafness)

-Beberapa artikel dari Reuter memperingatkan bahwa iPod earbuds yang dikenakan langsung di telinga mengancam pendengaran dalam jangka lama. Yang perlu di prihatinkan juga adalah alat portabel musik yang mempunyai kemampuan bervolume tinggi.

-Jadi masalah tidak hanya pada earbuds tetapi juga pada volume absolut dari suara yang dikirim ketelinga.

- Kombinasi kerasnya suara dan lama waktu mendengar merupakan kondisi penyebab kerusakan pendengaran.

- iPod dan alat musik portabel lain dapat mencapai level suara maksimal 130 desibel

- Suatu konser rock dapat mencapai level suara 110 desibel yang dapat sebabkan kerusakan telinga hanya dalam 30 menit.

- Kemajuan teknik membuat baterai dengan masa waktu lebih lama dan kapasitas muat yang meningkat dari alat musik portabel menyebabkan anak2 muda dapat asyik mendengar lebih lama yang seringkali melampaui volume 85 desibel (yang merupakan ambang batas terjadi kerusakan pendengaran)

- Ini nasehat untuk anak muda, jika memakai earphone yang disambung alat musik digital / portabel pada volume tertentu dimana lawan bicara harus berteriak untuk dapat didengar, maka volume yang dipasang sudah melampau ambang yang merusak pendengaran.

- Atau jika setelah mendengarkan musik tersebut dan kemudian mengangkat earphone dari telinga dan seketika merasa tidak bisa mendengar, berarti yang didengar sebelumnya adalah terlalu keras.

- Kadang-kadang mereka tidak merasa mendengar volume terlalu keras, ini terutama karena ada suara bising lingkungan, sehingga tanpa disadari volume dinaikkan untuk mengatasi suara bising lingkungan untuk bisa mendengar dengan lebih baik.

- Earbuds /earphone yang dimasukkan ke telinga lebih mengancam pendengaran dari pada headphone.

- Penting mengatur volume agar berada di level aman. Nasehat terbaik adalah selalu mengecek volume secara berulang dan mengawasi jangka waktu yang digunakan untuk mendengarkan musik tersebut. Selama si pendengar membatasi pada volume medium, risiko gangguan pendengaran dapat dicegah.

- NIHL dapat dicegah jika kita mengetahui bagaimana cara mendengarkan melalui iPod yang baik.

Another Possible iPod Trend: Loss of HearingJuly 2005

- Dilaporkan fakta bahwa remaja saat ini mengalami gangguan pendengaran dengan angka kejadian yang mengejutkan dan bahwa alat musik personal merupakan penyebabnya. Dikatakan 12% anak dan remaja di Amerika menderita NIHL. Angka ini lebih tinggi dari angka gangguan pendengaran populasi umum yang secara normal berada di 10%.

- Alat musik personal di Eropa mempuyai output maksimal pada 100 db (sudah ada regulasi di Eropa), ini juga masih sangat keras dan masih berisiko tinggi ketulian, sedangkan alat di Amerika dan juga di negara lain termasuk Indonesia masih dengan output > 120 db. Sungguh mengerikan !!!

- John Kiel Patterson dari Lousiana menuntut perusahaan Apple berdasarkan temuan diatas. Patterson menyatakan bahwa iPod yang dapat mengeluarkan suara pada 115 desibel dapat sebabkan gangguan pendengaran. Yang mengerikan adalah bahwa orang secara tidak menyadari membiarkan dirinya terpapar suara musik yang keras yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.

- Dengan populernya iPod saat ini, dapat diantisipasi bahwa dalam beberapa dekade kedepan akan ada anggota masyarakat yang setengah tuli.

- Saat ini sudah ada earphone yang secara otomatis berkendala volume di level aman yaitu dibawah 80 desibel meskipun volumenya diputar semaksimal mungkin, harga di Amerika adalah 24,99 USD.

- Tetapi bagaimana dengan remaja yang memasang stereo dengan suara keras di kamarnya ?

DAFTAR EVALUASI PERKEMBANGAN PENDENGARAN BAYI ANDA

September 17, 2011 at 9:28am

SEJAK LAHIR - USIA 3 BULAN :

- Berkedip atau mengeriyit jika mendengar suara keras.

- Ketika diajak bicara, bayi terlihat tenang dan akan memandang wajah yang mengajaknya berbicara.

-Tertawa / berceloteh dengan menggunakan suara tenggorokan.

USIA 3 BULAN - 6 BULAN :

- Mencari dan melihat dimana datangnya sumber suara

- Menyukai bunyi mainan bergemerincing atau mainan yang mengeluarkan suara yang menarik perhatian.

- Memberi respon tersenyum dan mengoceh jika diajak berbicara.

USIA 6 BULAN - 9 BULAN :

- Menengok dan melihat kepada yang berbicara kepadanya.

- Menengok kepada orang yang tepat ketika kata "Mama atau Papa" disebutkan.

- Bervokalisasi (bukan menangis) jika ingin dapat perhatian orang lain.

- mengeluarkan suara dari suku kata seperti : " da, ba, dan ma"

USIA 9 BULAN - 12 BULAN :

- Mengetahui nama mainan yang paling disenangi dan dapat menunjukkannya ketika diminta.

- Mengikuti petunjuk seperti disuruh : " buka mulut mu atau berikan saya bola itu "

- Berjoget-joget dan bervokalisasi terhadap musik.

- Dapat membuat suara huruf : "b, d, g, m dan n " ketika berbicara.

- Mengoceh ketika diajak berbicara dan mengubah intensitas suara.

USIA 12 BULAN - 18 BULAN

- Menunjukkan bagian dari tubuhnya ketika diminta.

- Membawa benda atau barang tertentu kepada yang memintanya.

- Dapat mendengar suara yang datang dari ruangan lain.

- Mampu menirukan suara dan kata-kata baru.

- mengucapkan 10- 20 kata- kata.

USIA 18 BULAN SAMPAI 24 BULAN :

- Mengerti kalimat / frase sederhana seperti :" di dalam botol atau di atas meja "

- Suka dibacakan cerita dan menunjuk gambar yang ditanyakan.

- Mampu menyebutkan namanya.

- Mengucapkan kalimat dengan dua kata seperti " sepatu saya" atau minta lagi" dll

disadur dari leaflet program deteksi dini PT Alat Bantu Dengar Indonesia

10 FAKTOR RESIKO TULI SEJAK LAHIR

September 20, 2011 at 2:58pm

10 Faktor Risiko menurut American Academy Joint Committee on Infant hearing Statement (2000) :

1. Riwayat Keluarga dengan Tuli sejak lahir.

2. Infeksi pre natal : TORCHS ( Toxoplasma, Rubella, Cytomegalo, Herpes, Syphillis

virus )

3. Pemakaian obat Ototoksik ( trimester pertama kehamilan)

4. Kelainan anatomi pada Kepala dan Leher.

5. BBLR ( BB < 1500 gram)

6. Hiperbilirubinemia terutama yg dilakukan Transfusi tukar.

7. Asfiksia berat.

8. Meningitis bakterialis.

9. Sindrome yang berhubungan dengan Tuli Kongenital.

10.Penggunaan Ventilator > 5 hari.

sehingga walaupun saat skrining OAE pertama( usia 2 hari) hasilnya baik, tetap harus dilaksanakan pememeriksaan OAE dan AABR ulang pada usia 1 bulan. Jika hasil pendengaran masih memberi hasil REFER (ada masalah), maka harus dilakukan pemeriksaan Diagnostik OAE, BERA dan Timpanometri High Frequention, jika hasil menunjukkan adanya Gangguan pendengaran, maka dilaksakan intervensi dg pemasangan APM, Implant Koklea serta terapi komunikasi

(dari kebaikan Dr.dr Ratna Anggareni, Sp.THT-KL, M.Kes,Bgn THT-UnPad, Bandung)

TELINGA DAN KETINGGIAN ( AGAR PERJALANAN UDARA LEBIH MENYENANGKAN TANPA GANGGUAN DI TELINGA)

August 9, 2011 at 5:37pm

Mengapa telinga TERSUMBAT?

Bagaimana perjalanan udara menyebabkan masalah pendengaran?

Bagaimana membantu bayi membuka blokir telinga mereka?

dan lai