Upload
vocong
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KLIPING UPDATE PEMBERITAAN28 Jan 2016
CONTENTS
• Resume
• Daily Maps
• Issues
• Top Persons
• Influencers
• Media Share
• Media Clipping
28 Jan 2016
RESUME MEDIA ONLINE28 Jan 2016
No Media Judul Ringkasan Tones
1. Berita Satu Komisi VII DPR Tak Keberatan
Reklamasi Teluk Benoa
Para anggota Komisi VII DPR RI menunjukkan sikap tidak menolak
terkait rencana revitalisasi Teluk Benoa. Kalaupun ada yang
dipermasalahkan, maka itu adalah menyangkut sumber material yang
digunakan untuk reklamasi itu.
Netral
2. Utusan Nelayan Mukomuko panen ikan layur Jumlah mangsa yang dipindahkan ekoran fenomena air pasang besar di
pesisir pantai Pulau Kundur di sini meningkat daripada 44 orang kepada
72 orang lewat petang ini.
Positif
3. Antara Riau Kapal Cari Ikan di Perairan Rupat
Tenggelam, 4 Nelayannya Selamat
Sebanyak empat nelayan selamat setelah kapal kayu yang mereka
tumpangi untuk mencari ikan di perairan Rupat, Kabupaten Bengkalis,
Riau, terbalik dan tenggelam.
Netral
4. Okezone Nelayan Temukan Mayat Wanita di
Pelabuhan Kendal - Jateng
Sesosok mayat perempuan tanpa identitas ditemukan mengambang di
pemecah gelombang Pelabuhan Tanjung Kendal Jawa Tengah, Kamis
pagi (28/1/2016). Jenazah perempuan tersebut saat ditemukan dalam
keadaan telungkup dan masih mengenakan baju warna biru tua dan
celana warna gela
Negatif
5. Okezone Kala Nelayan "Gantung" Jaring - Jatim Aminol Falah, nelayan Desa Branta Pesisir Kecamatan Tlanakan
Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur seharusnya sudah berada
di tengah laut untuk menangkap ikan
Netral
No Media Judul Ringkasan Tones
6. Okezone Sembilan Kapal Nelayan Aceh Hilang
Disapu Banjir - Nusantara
Sembilan unit kapal mesin (Boat) milik nelayan Krueng Raya,
Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, hilang disapu banjir.
Enam kapal nelayan lainnya hancur dalam bencana itu.
Netral
7. Mongabay Ribuan Warga Lombok Protes
Rencana Pengerukan Pasir Laut buat
Reklamasi Teluk Benoar
Aparat kembali melakukan kekerasan menyikapi aksi warga penolak
rencana tambang pasir laut, dengan lemparan batu dan gas air mata
hingga menyebabkan beberapa bayi sakit dan orang dewasa luka-luka
sampai pingsan
Positif
8. Antar Harga ikan bawal putih melonjak
jelang Imlek
Harga ikan bawal putih di sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI)
Cilacap, Jawa Tengah, melonjak menjelang Tahun Baru Imlek 2567,
kata Ketua KUD Mino Saroyo Cilacap, Untung Jayanto.
Netral
9. Berita Jatim 1 Kontainer Sirip Hiu Hendak
Diselundupkan ke Hong Kong
Pihak Bea Cukai Tanjung Perak melihat kejanggalan pada data
pengiriman dari CV SS selaku pengurusan eksportasi melalui
Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) PT TS.
Negatif
10. Madura Terkini Cuaca Buruk, Nelayan Takut Melaut Beberapa hari terakhir, wilayah Pamekasan sering dilanda hujan deras
diiringi angin kencang. Cuaca buruk itu membuat para nelayan di Desa
Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, tak berani melaut. Puluhan kapal
milik nelayan terpaksa disandarkan di Pelabuhan Branta kemarin
(27/1).
Netral
RESUME MEDIA ONLINE 28 Jan 2016
No Media Judul Ringkasan Tones
11. Metro TV Pasokan Ikan di Pasar Terubuk Relatif
Stabil
Nelayan di Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten
Pamekasan, Jawa Timur, tidak melaut beberapa waktu terakhir akibat
cuaca buruk yang melanda perairan selat Madura. Angin kencang dan
ombak tinggi yang melanda perairan Selat Madura sejak sepekan lalu,
menganggu aktivitas nelayan.
Netral
12. Paskota Nelayan Demo Tolak Digusur ke
Kepulauan Seribu
Puluhan nelayan pesisir Jakarta Utara, menggelar unjuk rasa di kantor
DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka meminta
bantuan dewan untuk mencegah Gubernur Ahok, yang akan
menggusur mereka ke wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu.
Positif
13. Tribun News Jateng Di Pulau Tak Berpenghuni Ini, Pasir
Putih Berpadu Gradasi Warna Laut,
Hijau dan Biru
Suatu pagi yang indah di Desa Tarempa, Kecamatan Siantan Timur,
Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Kepulauan yang
berbatasan langsung dengan Laut Tiongkok Selatan itu ternyata
menyimpan pesona alam luar biasa
Netral
14. Berita Jatim Polda Tindak Tegas Nelayan Gunakan
Bom
Pihak Bea Cukai Tanjung Perak melihat kejanggalan pada data
pengiriman dari CV SS selaku pengurusan eksportasi melalui
Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) PT TS.
Negatif
15. Anisa Daily Polda tindak tegas Nelayan yang
gunakan Bom
Kondisi laut di Sumatera Utara saat ini mempengaruhi harga berbagai
jenis ikan teri. Hal tersebut diakibatkan adanya gelombang besar dan
faktor cuaca yang berubah-ubah. Demikian disampaikan salah seorang
pedagang teri di Pusat Pasar, Sundit (45) saat ditemui Analisa, ..
Netral
28 Jan 2016
RESUME MEDIA ONLINE
No Media Judul Ringkasan Tones
16. Analisa Daily 10 ABK Kapal Filipina Diamankan di
Polres Bolmong
Kondisi laut di Sumatera Utara saat ini mempengaruhi harga berbagai
jenis ikan teri. Hal tersebut diakibatkan adanya gelombang besar dan
faktor cuaca yang berubah-ubah. Demikian disampaikan salah seorang
pedagang teri di Pusat Pasar, Sundit (45) saat ditemui Analisa
Netral
17. Merdeka Asyik, ke Kepulauan Seribu kini bisa
naik KM Sabuk Nusantara 46
Nelayan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, selama dua
bulan ini panen ikan layur atau beledang yang laku dijual dengan harga
Rp33.000 per kilogram. "Sudah dua bulan nelayan panen ikan layur
Positif
18. Tribun News
Manado
Tujuh Nelayan Asal Filipina Ditangkap
Saat Cari Makan
Kepolisian Sektor (Polsek) Pra-Rural Nuangan, Bolaang Mongondow
Timur (Boltim), menangkap 10 nelayan yang melaut tanpa izin di
perairan daerah itu, Kamis (28/1/2016) sekitar pukul 10.00 wita. Tujuh
di antaranya adalah warga Filipina.
Netral
19. Kabar Nusa Lindungi Kawasan Suci Teluk Benoa,
Desa Adat Seminyak Tolak Reklamasi
Berdalih untuk melindungi kawasan suci, Desa Adat Seminyak
Kabupaten Badung Bali menyatakan sikap untuk menolak rencana
reklamasi Teluk Benoa
Negatif
20. Tribun News Aceh Ikan di Waduk Keuliling Mati akibat
Bakteri
Ribuan ikan nila di Waduk Keuliling, Gampong Bak Sukon, Kemukiman
Lamleuot, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar yang mati beberapa
waktu lalu ternyata akibat bakteri. Hal itu disampaikan Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Besar, Gunawan SPi MM kepada
Serambi, Rabu (27/1).
Netral
28 Jan 2016
RESUME MEDIA ONLINE
No Media Judul Ringkasan Tones
21. Tribun News
Manado
10 ABK Kapal Filipina Diamankan di
Polres Bolmong
Tak bisa menunjukkan izin melakukan eksploitasi di Perairan
Kabupaten Boltim, 10 Anak Buah Kapal (ABK) Gracila diamankan di
Polres Bolmong, Kamis (28/01/2016) Pukul 16.00 Wita. Polres juga
mengamankan lima buah mesin 16 PK. Sementara dua kapal pambout
masih di pantai Desa Jiko.
Netral
22. Haluan Kopi Penyaluran Perahu Diduga Tanpa
Verifikasi
Penyaluran bantuan perahu terhadap warga di Kelurahan Pancur di
duga tanpa melalui verifikasi. Bahkan besar dugaan ditunggangi
kepentingan salah satu oknum dewan yang berdomisili di kelurahan
tersebut
Positif
23. Acen Online Nelayan: Anggota Dewan Yang
Terhormat, Ada Apa dengan
Reklamasi?
Ratusan nelayan melanjutkan aksinya dengan longmarch usai
mengikuti audiensi di Gedung DPRD dengan bertemu Wakil Ketua
DPRD DKI Jakarta, M. Taufik.
Netral
24. Aktual Nelayan Tolak Reklamasi Teluk
Jakarta
Ratusan nelayan melanjutkan aksinya dengan longmarch usai
mengikuti audiensi di Gedung DPRD dengan bertemu Wakil Ketua
DPRD DKI Jakarta, M. Taufik.
Negatif
25. Tribun News Aceh Pengeskpor Sirip Ikan Hiu Belum Jadi
Tersangka, Begini Penjelasan Petugas
Ribuan ikan nila di Waduk Keuliling, Gampong Bak Sukon, Kemukiman
Lamleuot, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar yang mati beberapa
waktu lalu ternyata akibat bakteri. Hal itu disampaikan Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Besar, Gunawan SPi MM kepada
Serambi, Rabu (27/1).
Netral
28 Jan 2016RESUME MEDIA ONLINE
28 Jan 2016RESUME MEDIA CETAK
N
OMEDIA
HA
LJUDUL RINGKASAN TONES AUTHOR
1 Bali Pos 1 Akan Ada Perubahan Abrasi
dan Naiknya Muka Air Laut
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (Andal) PT Tirta
Wahana Bali Internasional (TWBI) dan PT Dinamika
Atria Raya (DAR) menjadi lampiran undangan Uji
Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang
akan digelar 29 Januari mendatang.
Netral (rin)
2 Bali Pos 1 Desa Adat Seminyak Tolak
Reklamasi
Satu per satu, desa adat di kawasan pesisir Bali
Selatan menyatakan penolakannya terhadap rencana
reklamasi Teluk Benoa.
Netral (kmb32)
3 Bali Pos 1 Komponen Pariwisata Bali
Juga Menolak
Ketut Sarjana Putra, Director Executive Conser vation
International Indonesia juga mengatakan untuk
memperluas wilayah di kawasan Teluk Benoa tidak
mesti dengan reklamasi.
Netral (kmb27)
4 Pos Kota 10 Perlindungan Nelayan Berita Foto: Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi
Pudjiastuti berjabat tangan dengan Ketua Komisi IV
DPR sebelum Rapat Kerja (Raker) dimulai dengan
Komisi IV di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta,
Rabu (27/1).
Positif foto timyadi
5 Harian Ekonomi
Neraca
12 Menteri Susi - DPR Bahas RUU
Perlindungan Nelayan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
bersama-sama dengan Komisi IV DPR RI membahas
Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan dan
Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya, dan
Petambak Garam yang ada di berbagai daerah.
Positif ant
28 Jan 2016RESUME MEDIA CETAK
6 Harian Ekonomi
Neraca
2 Kebijakan Kelautan Nasional
Sebagai Arah dan Pedoman
Pembangunan Kelautan
Presiden Jokowi mengatakan "Kita harus bekerja
dengan sekeras-kerasnya untuk mengembalikan
Indonesia sebagai negara maritim.
Positif Kusnul Nur Kasanah
7 Jawa Pos 23 Reklamasi Diklaim Untungkan
Nelayan
Reklamasi Teluk Jakarta terus menuai pro-kontra di
tengah masyarakat. Tidak terkecuali dari kalangan
Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI.
Netral (riz /nug col fai)
Weekly Exposures
DAILY STATISTIC
47
88
25 3315 25
79
0
20
40
60
80
100
1 2 3 4 5 6 7
Weekly Sentiment
Media Share Influencers
99
149
56 6129 18
95
46
118
3251 41
14
177
87
182
3551 61
20
92
0
50
100
150
200
1 2 3 4 5 6 7
27
17
16
16
16
12
11
11
11
10
0 5 10 15 20 25 30
Tribun News
Jawa Post National Network
Okezone
Rakyat Merdeka
Wartakotalive
Poskota
Berita Satu
Seputar Indonesia
Indo Pos
Batak Pos
303
299
77
70
59
55
49
42
39
30
0 50 100 150 200 250 300 350
Joko Widodo
Basuki Tjahaja Purnama
Adjie Alfaraby
Muhammad Akbar
Andhi Nirwanto
Tigor Doris Sitorus
Setia Untung Arimuladi
Untung Arimuladi
Burhanuddin
Ahmad Faturozzi
Daily StatisticNewsMedia
196 464Person Influencers
848 433
Daily SentimentStatements
1808Positives
872Neutrals
526Negatives
410
28 Jan 2016
MAPS 28 Jan 2016
TOP ISSUES 28 Jan 2016
Sirip HiuImlek Diduga Jadi Alasan Adanya Penyelundupan Sirip HiuPenyelundupan 20 Ton Sirip Hiu DigagalkanPengeskpor Sirip Ikan Hiu Belum Jadi Tersangka, Begini Penjelasan Petug
Perguruan TinggiTNI AL Gandeng Perguruan Tinggi Kembangkan Penelitian KemaritimanUnand akan Gunakan Dua Cara Sosialisasi SNMPTN-SBMPTNTNI AL Gandeng Majelis Rektor Kembangkan Potensi Maritim
Pemkab Pesisir Selatan200 Telur Penyu Ditetaskan Laskar Pemuda Peduli Lingkungan di Pesisir SPemkab Pesisir Selatan Evaluasi PLTMH Tidak JalanBPBD Ingatkan Nelayan Pesisir Selatan Waspadai Cuaca Ekstrim
Virus ZikaCegah Masuknya Virus Zika, Ini yang Dilakukan Dinkes SumutAmerika Serikat Klaim Negaranya Bebas dari Virus ZikaAmerika Yakin Bebas dari Virus Zika
Komisi GaramBPBD Tulungagung Imbau Nelayan Antisipasi Cuaca EkstremKomisi Garam Pamekasan Minta Revisi Permendag Impor GaramPenjual Soto Dibebaskan dari Tuduhan Mencuri di Rumah Kajari
Kondisi CuacaBPBD Ingatkan Nelayan Pesisir Selatan Waspadai Cuaca EkstrimPemkab Pesisir Selatan Imbau Warga Waspadai Cuaca
Sirip Hiu4
Perguruan Tinggi5
Pemkab Pesisir Selatan6
Virus Zika3
Komisi Garam 4
Kondisi Cuaca 2
Reklamasi Teluk Jakarta 3
Membangun Desa3
INFLUENCERS 28 Jan 2016
StatisticStatements
1793Positives
863Neutrals
521Negatives
409
33%
32%
35%Influencers
433
MEDIA SHARE 28 Jan 2016
Daily StatisticNewsMedia
464196
PersonInfluencers
848433
MEDIA CLIPPINGS
SELECTED NEWS 28 Jan 2016
Komisi VII DPR Tak Keberatan Reklamasi Teluk Benoa
Berita Satu, 28 Jan 2016
Para anggota Komisi VII DPR RI menunjukkansikap tidak menolak terkait rencanarevitalisasi Teluk Benoa.</p> Kalaupun adayang dipermasalahkan, maka itu adalahmenyangkut...
Mangsa air pasang besar meningkat
Utusan, 28 Jan 2016
Jumlah mangsa yang dipindahkan ekoranfenomena air pasang besar di pesisir pantaiPulau Kundur di sini meningkat daripada 44orang kepada 72 orang lewat petang ini.Kesem...
Kapal Cari Ikan di Perairan Rupat Tenggelam, 4 Nelayannya Selamat
Antara Riau, 28 Jan 2016
Sebanyak empat nelayan selamat setelahkapal kayu yang mereka tumpangi untukmencari ikan di perairan Rupat, KabupatenBengkalis, Riau, terbalik dan tenggelam.Kepala Pol...
Nelayan Temukan Mayat Wanita di Pelabuhan Kendal - Jateng
Okezone, 28 Jan 2016
Sesosok mayat perempuan tanpa identitasditemukan mengambang di pemecahgelombang Pelabuhan Tanjung Kendal JawaTengah, Kamis pagi (28/1/2016). Jenazahperempuan tersebut...
Kala Nelayan "Gantung" Jaring - Jatim
Okezone, 28 Jan 2016
Aminol Falah, nelayan Desa Branta PesisirKecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan,Madura, Jawa Timur seharusnya sudahberada di tengah laut untuk menangkapikan.</p> Seti...
Sembilan Kapal Nelayan Aceh Hilang Disapu Banjir - Nusantara
Okezone, 28 Jan 2016
Sembilan unit kapal mesin (Boat) miliknelayan Krueng Raya, Kecamatan MesjidRaya, Kabupaten Aceh Besar, hilang disapubanjir. Enam kapal nelayan lainnya hancurdalam ben...
Ribuan Warga Lombok Protes Rencana Pengerukan Pasir Laut buat Reklamasi Teluk BenoaMongabay Indonesia, 28 Jan 2016
Aparat kembali melakukan kekerasanmenyikapi aksi warga penolak rencanatambang pasir laut, dengan lemparan batudan gas air mata hingga menyebabkanbeberapa bayi sakit d...
Harga ikan bawal putih melonjak jelang Imlek
Antara, 28 Jan 2016
Harga ikan bawal putih di sejumlah tempatpelelangan ikan (TPI) Cilacap, Jawa Tengah,melonjak menjelang Tahun Baru Imlek 2567,kata Ketua KUD Mino Saroyo Cilacap,Untung...
Cuaca Buruk, Nelayan Takut Melaut
Madura Terkini, 28 Jan 2016
Beberapa hari terakhir, wilayah Pamekasansering dilanda hujan deras diiringi anginkencang. Cuaca buruk itu membuat paranelayan di Desa Branta Pesisir, KecamatanTlanak...
SELECTED NEWS 28 Jan 2016
Pasokan Ikan di Pasar Terubuk Relatif Stabil
Haluan Riau, 28 Jan 2016
BENGKALIS (riaumandiri.co)– Pasokan ikan diPasar Terubuk Bengkalis relatif stabil meskidalam beberapa hari terakhir nelayan lokalさpuasaざ melaut. Ketersediaa . . .'...
Cuaca Buruk Nelayan Libur Melaut
Metro Tv, 28 Jan 2016
Nelayan di Desa Branta Pesisir, KecamatanTlanakan, Kabupaten Pamekasan, JawaTimur, tidak melaut beberapa waktu terakhirakibat cuaca buruk yang melanda perairanselat M...
Nelayan Demo Tolak Digusur ke Kepulauan Seribu
Poskota, 28 Jan 2016
Puluhan nelayan pesisir Jakarta Utara,menggelar unjuk rasa di kantor DPRD DKIJakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.</p>Mereka meminta bantuan dewan untukmencegah ...
Di Pulau Tak Berpenghuni Ini, Pasir Putih Berpadu Gradasi Warna Laut, Hijau dan BiruTribun News Jateng, 28 Jan 2016
Suatu pagi yang indah di Desa Tarempa,Kecamatan Siantan Timur, KabupatenKepulauan Anambas, Kepulauan Riau.Kepulauan yang berbatasan langsung denganLaut Tiongkok Selat...
Polda Tindak Tegas Nelayan Gunakan Bom
Analisa Daily, 28 Jan 2016
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat(Sumbar), berjanji akan menindak tegasoknum nelayan yang menggunakan bomuntuk menangkap ikan sehingga rusaknyaterumbu karang d...
Kondisi Laut Pengaruhi Harga Ikan Teri
Analisa Daily, 28 Jan 2016
Kondisi laut di Sumatera Utara saat inimempengaruhi harga berbagai jenis ikan teri.Hal tersebut diakibatkan adanya gelombangbesar dan faktor cuaca yang berubah-ubah.D...
Asyik, ke Kepulauan Seribu kini bisa naik KM Sabuk Nusantara 46
Merdeka, 28 Jan 2016
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan danGubernur DKI Jakarta Basuki TjahajaPurnama baru saja meresmikan satu unitkapal perintis KM Sabuk Nusantara 46 diPelabuhan Sunda ...
Tujuh Nelayan Asal Filipina Ditangkap Saat Cari Makan
Tribun News Manado, 28 Jan 2016
Kepolisian Sektor (Polsek) Pra-RuralNuangan, Bolaang Mongondow Timur(Boltim), menangkap 10 nelayan yang melauttanpa izin di perairan daerah itu, Kamis(28/1/2016) seki...
Lindungi Kawasan Suci Teluk Benoa, Desa Adat Seminyak Tolak Reklamasi
Kabar Nusa, 28 Jan 2016
Berdalih untuk melindungi kawasan suci,Desa Adat Seminyak Kabupaten Badung Balimenyatakan sikap untuk menolak rencanareklamasi Teluk Benoa. Sikap penolakan itu,dihasi...
28 Jan 2016
Berita Satu, 28 Jan 2016
Komisi VII DPR Tak Keberatan Reklamasi Teluk Benoa
Para anggota Komisi VII DPR RI menunjukkan sikap tidak menolak terkait
rencana revitalisasi Teluk Benoa.
Kalaupun ada yang dipermasalahkan, maka itu adalah menyangkut sumber
material yang digunakan untuk reklamasi itu.
Hal itu terungkap dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Kementerian
Kehutanan dan Lingkungan Hidup, di Jakarta, Rabu (27/1).
Seperti diungkapkan Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi, ketidaksetujuan
bukan terhadap rencana revitalisasi Teluk Benoa.
"Tetapi terhadap sumber material. Sumber material revitalisasi seharusnya
tidak diambil seluruhnya dari dapil (daerah pemilihan) saya di NTB (Nusa
Tenggara Barat)," kata Kurtubi.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana
n sendiri menyatakan revitalisasi Teluk Benoa telah memenuhi seluruh
persyaratan.
Syarat-syarat itu dikeluarkan pihak terkait seperti dari Kementerian Kelautan
dan Perikanan dan Perpres mengenai Tata Ruang.
Selain soal Teluk Benoa, rapat itu juga membahas sejumlah permasalahan
seperti kasus kebakaran hutan, revitalisasi Pantai Utara Jakarta, serta
reklamasi 17 pulau di DKI Jakarta.
Terkait reklamasi Pantai Utara Jakarta, Komisi VII DPR RI merekomendasikan
pembentukan Panja Reklamasi sebagai bentuk pengawasan Parlemen atas
masalah itu.
http://www.beritasatu.com/kesra/345247-komisi-vii-dpr-tak-keberatan-re...http://www.beritasatu.com/kesra/345247-komisi-vii-dpr-tak-keberatan-re...http://www.beritasatu.com/kesra/345247-komisi-vii-dpr-tak-keberatan-re...http://www.beritasatu.com/kesra/345247-komisi-vii-dpr-tak-keberatan-re...
28 Jan 2016
Utusan, 28 Jan 2016
Mangsa air pasang besar meningkat
Jumlah mangsa yang dipindahkan ekoran fenomena air pasang besar di pesisir
pantai Pulau Kundur di sini meningkat daripada 44 orang kepada 72 orang
lewat petang ini.
Kesemua mangsa daripada 16 buah keluarga itu dipindahkan ke pusat
pemindahan di Sekolah Kebangsaan (SK) Pulau Kundur sejak malam Ahad lalu.
Tinjauan Utusan Malaysia mendapati cuaca yang tidak menentu seperti angin
kencang dan hujan lebat sekali sekala menyebabkan penduduk takut untuk
kembali ke rumah masing-masing.
Bencana tersebut menyebabkan beberapa buah rumah di kawasan itu rosak
teruk manakala selebihnya ditenggelami pasir yang dibawa oleh ombak besar.
Seorang penduduk, Mohd. Nor Shafiq Alias, 22, berkata, jumlah kem
usnahan akibat fenomena itu dapat dikurangkan sekiranya benteng yang
dipohon oleh penduduk kampung sejak dua tahun lalu dibina.
Katanya, benteng tersebut amat penting bagi menghalang ombak terus
membadai kawasan kediaman penduduk serta mengurangkan kesan hakisan.
"Ombak besar telah menyebabkan hakisan semakin serius di kawasan ini,
sebelum permohonan untuk membina benteng dibuat, jarak antara rumah
dengan pantai kira-kira 100 meter sekarang jarak tersebut makin dekat kira-
kira 10 meter sahaja.
"Kami amat berharap kerajaan mempertimbangkan permohonan ini bagi
mengelak kejadian yang lebih serius yang mungkin boleh meragut nyawa
penduduk," katanya ketika ditemui di pusat pemindahan tersebut di sini hari
ini.
Seorang penduduk, Rohana Husin, 35, berkata, air pasang besar kali ini
membawa ombak besar sehingga menyebabkan hakisan yang teruk di
kawasan Pulau Kundur.
Katanya, keadaan itu amat berbeza berbanding fenomena air pasang besar
yang melanda kawasan tersebut sebelum ini.
"Saya tinggal di rumah ini bersama suami dan enam anak. Ketika kejadian,
secara tiba-tiba rumah kami dihentam oleh ombak besar, kami semua terus
berlari keluar tinggalkan rumah kerana bimbang keadaan semakin teruk.
"Kejadian ini menyebabkan beberapa peralatan dan bahagian di rumah saya
rosak. Saya anggarkan jumlah kerugian yang dialami lebih RM5,000, jumlah ini
besar bagi keluarga kami yang mengharapkan suami yang bekerja sendiri,"
katanya.
http://www.utusan.com.my/berita/nahas-bencana/mangsa-air-pasang-8232-b...http://www.utusan.com.my/berita/nahas-bencana/mangsa-air-pasang-8232-b...http://www.utusan.com.my/berita/nahas-bencana/mangsa-air-pasang-8232-b...http://www.utusan.com.my/berita/nahas-bencana/mangsa-air-pasang-8232-b...
28 Jan 2016
Antara Riau, 28 Jan 2016
Kapal Cari Ikan di Perairan Rupat Tenggelam, 4 Nelayannya
Selamat
Sebanyak empat nelayan selamat setelah kapal kayu yang mereka tumpangi
untuk mencari ikan di perairan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, terbalik dan
tenggelam.
Kepala Polisi Resor Dumai, AKBP Suwoyo di Pekanbaru, Rabu menjelaskan
bahwa peristiwa naas itu terjadi pada Selasa tengah malam lalu (26/1).
"Terbaliknya kapal itu setelah sebuah kapal yang biasa membawa sembako
menabrak kapal yang ditumpangi nelayan tradisional tersebut," jelasnya.
Akibatnya, nelayan yang diketahui masing-masing bernama A Ho (47), Andi
(17), Diong Hoa (14) dan seorang lainnya yang belum teridentifikasi harus
terombang-ambing di laut.
Beruntung 20 menit kemudian, sebuah kapal motor Anugerah Illahi Bone
lewat dan menyelamatkan keempat nelayan tersebut. Keempatnya lantas
berhasil diselamatkan dengan tiga diantaranya mengalami luka ringan dan
satu lainnya mengalami luka berat.
"Korban terlalu banyak terminum air dan kedinginan dalam waktu cukup lama.
Untuk korban luka berat saat ini menjalani pengobatan," ujarnya.
Saat ini polisi masih fokus memeriksa sejumlah saksi serta para korban untuk
selanjutnya menjadi bahan penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut.
http://www.antarariau.com/berita/68487/kapal-cari-ikan-di-perairan-rup...http://www.antarariau.com/berita/68487/kapal-cari-ikan-di-perairan-rup...http://www.antarariau.com/berita/68487/kapal-cari-ikan-di-perairan-rup...http://www.antarariau.com/berita/68487/kapal-cari-ikan-di-perairan-rup...
28 Jan 2016
Okezone, 28 Jan 2016
Nelayan Temukan Mayat Wanita di Pelabuhan Kendal - Jateng
Sesosok mayat perempuan tanpa identitas ditemukan mengambang di
pemecah gelombang Pelabuhan Tanjung Kendal Jawa Tengah, Kamis pagi
(28/1/2016). Jenazah perempuan tersebut saat ditemukan dalam keadaan
telungkup dan masih mengenakan baju warna biru tua dan celana warna gelap.
Mayat kali pertama ditemukan pemancing yang kaget melihat sesosok tubuh
mengapung sekitar 500 meter dari bibir pantai di pinggir batu pemecah
gelombang Pelabuhan Tanjung Kendal, Jawa Tengah.
Menurut saksi Anton Oktova, saat hendak memancing di ujung pemecah
gelombang sekitar pukul 05.30 WIB dia melihat sesosok mayat mengapung.
Karena mayat sudah dalam keadaan membusuk dia kemudian melaporkan
penemuan mayat ini ke pe
tugas pelabuhan dan dilaporkan ke Polsek Kaliwungu
Kapolsek Kaliwungu AKP Setya Nugraha mengatakan, penemuan mayat ini
awalnya ada laporan dari warga yang sedang memancing di area pemecah
gelombang.
Saksi yang melihat ada sesosok mayat membusuk kemudian melaporkan ke
petugas dan diteruskan ke polisi
“Upaya evakuasi mengalami kendala karena harus menggunakan perahu karet
dari Satpolair Polres Kendal. Kondisi mayat yang sudah membusuk dan rusak
serta medan sulit mengharuskan evakuasi melalui jalur laut, “ kata Kapolsek,
Kamis (28/1/2016).
Kapolsek menambahkan kondisi mayat sudah rusak dan sulit dikenali dari
pemeriksaan awal tidak ditemukan identitas dan diperkirakan sudah
meninggal lebih dari empat hari.
“Guna proses identifikasi polisi membawa mayat ke Rumah Sakit Bhayangkara
Semarang kasusnya dalam penanganan Polsek Kaliwungu dan Polres Kendal, “tandas Kapolsek.
http://news.okezone.com/read/2016/01/28/512/1299076/nelayan-temukan-ma...http://news.okezone.com/read/2016/01/28/512/1299076/nelayan-temukan-ma...http://news.okezone.com/read/2016/01/28/512/1299076/nelayan-temukan-ma...http://news.okezone.com/read/2016/01/28/512/1299076/nelayan-temukan-ma...
28 Jan 2016
Okezone, 28 Jan 2016
Kala Nelayan "Gantung" Jaring - Jatim
Aminol Falah, nelayan Desa Branta Pesisir Kecamatan Tlanakan Kabupaten
Pamekasan, Madura, Jawa Timur seharusnya sudah berada di tengah laut
untuk menangkap ikan.
Setiap pagi, biasanya lelaki 54 tahun itu sudah bersiap memanaskan mesin
perahunya, dan tancap gas meninggalkan daratan untuk mencari peruntungan
di tengah lautan luas.
Namun sejak sepekan terakhir, bapak empat anak ini memilih untuk memarkir
perahunya di dekat pelabuhan. Sebab cuaca buruk yang melanda perairan
Selat Madura membuatnya tak berani melaut.
"Sudah satu minggu saya tidak melaut karena cuaca tidak mendukung," kata
Aminol, panggilan akrabnya kepada Okezone.
Diapun harus kehilangan mata pencahariannya untuk sementar
a waktu. Padahal kebutuhan keluarga terus membengkak, sebab dia harus
membiayai kebutuhan anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP.
"Biasanya kalau cuaca bagus dan tangkapan melimpah, saya bisa memperoleh
keuntungan sampai Rp500 ribu sekali melaut," terang Aminol.
http://news.okezone.com/read/2016/01/28/519/1299100/kala-nelayan-gantu...http://news.okezone.com/read/2016/01/28/519/1299100/kala-nelayan-gantu...http://news.okezone.com/read/2016/01/28/519/1299100/kala-nelayan-gantu...http://news.okezone.com/read/2016/01/28/519/1299100/kala-nelayan-gantu...
28 Jan 2016
Okezone, 28 Jan 2016
Sembilan Kapal Nelayan Aceh Hilang Disapu Banjir - Nusantara
Sembilan unit kapal mesin (Boat) milik nelayan Krueng Raya, Kecamatan Mesjid
Raya, Kabupaten Aceh Besar, hilang disapu banjir. Enam kapal nelayan lainnya
hancur dalam bencana itu.
Panglima Laot Lhok Krueng Raya (pimpinan adat nelayan di tingkat
kecamatan), Zakaria Teungku Ahmad mengatakan saat banjir menerjang,
kapal-kapal berkapasitas 23 Grass Ton tersebut sedang bersandar di Tempat
Pendaratan Ikan (TPI) Krueng Raya.
"Totalnya semua ada 15 boat yang jadi korban. 12 boat berada di Desa
Meunasah Keude, tiga lagi bersandar di seberangnya yang masuk dalam Desa
Beurandeh," ujarnya kepada Okezone, Kamis (28/1/2016).
Kondisi kapal yang rusak, hancur total setelah dihantam banjir sehingga tak
bisa digunakan lagi. Sementara yang hilang sudah dicari namun tak ketemu.
"Kami sudah cari kemana-mana kemarin, tapi tidak ketemu," ucap Zakaria.
Menurutnya, 30 nelayan di Krueng Raya kini kehilangan pekerjaan setelah
boat mereka rusak dan hilang akibat banjir. Kerugian akibat musibah ini
ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Boat itu selama ini jadi tumpuan hidup mereka dalam mencari rezeki.
Harapan saya kepada pemerintah, segera membantu mereka. Apapun cerita
mereka, ini nelayan miskin," ucap Zakaria.
Selain boat nelayan, banjir kemarin juga merusak dermaga TPI Krueng Raya
sepanjang 15 meter. Padahal dermaga ini baru akhir tahun lalu diresmikan.
http://news.okezone.com/read/2016/01/28/340/1299194/sembilan-kapal-nel...http://news.okezone.com/read/2016/01/28/340/1299194/sembilan-kapal-nel...http://news.okezone.com/read/2016/01/28/340/1299194/sembilan-kapal-nel...http://news.okezone.com/read/2016/01/28/340/1299194/sembilan-kapal-nel...
28 Jan 2016
Mongabay Indonesia, 28 Jan 2016
Ribuan Warga Lombok Protes Rencana Pengerukan Pasir Laut
buat Reklamasi Teluk Benoa
Aparat kembali melakukan kekerasan menyikapi aksi warga penolak rencana
tambang pasir laut, dengan lemparan batu dan gas air mata hingga
menyebabkan beberapa bayi sakit dan orang dewasa luka-luka sampai pingsan.
Pada Rabu (27/1/16), ribuan warga dari Desa Labuan Haji, Tanjung Luar,
Meringkik, Ketapang Raya, Surya Wangi dan Kerta Sari mendatangai Gedung
DPRD dan Kantor Bupati Lombok Timur. Mereka protes rencana pengerukan
pasir laut oleh PT. Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) untuk reklamasi
Teluk Benoa, Bali.
Aksi warga ini tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) Lombok Timur,
antara lain, Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) NTB, Front Mahasiswa
Nasional (FMN) Lombok Timur,
Walhi NTB, LPSDN, OSD dan Pilar Seni.
Kala aksi di Gedung DPRD, sempat diwarnai tindakan aparat kepolisian yang
melemparkan batu dan menyemburkan gas air mata. Jhony Suryadi, Divisi
Kampanye Walhi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengatakan, polisi
memprovokasi dengan melempar batu dan menembakkan gas air mata
kepada massa. Tak pelak, lima bayi ikut aksi ibu, sakit, tiga orang luka
lemparan batu dan dirawat di rumah sakit, serta empat pingsan karena gas air
mata.
“Kami menuntut Kapolres Lombok Timur dan Kapolda NTB segera mengusut
tuntas oknum aparat kepolisian yang represif dan memberi sanksi tegas,”katanya dalam keterangan yang dikirim kepada media.
Setelah di DPRD mereka aksi ke Kantor Bupati Lombok Timur. Dia
menyayangkan, Humas Pemkab Lombok Timur berdalih tak mengetahui
banyak rencana tambang pasir laut hingga belum bisa berbuat banyak. “Ini
cukup aneh. Semestinya pemkab mengetahui rencana ini.”
Meskipun begitu, katanya, masyarakat tetap menolak dan tak membiarkan
pasir laut terkeruk hingga merusak wilayah tangkap nelayan dan sumber
kehidupan masyarakat.
Kalau penambangan pasir di Selat Alas, terjadi, mengancam kelangsungan
hidup 16.437 keluarga nelayan.
Kurniawan Sabar, Manajer Kampanye Walhi Nasional mendesak, Pemkab
Lombok Timur, Gubernur NTB, Kapolres Lombok Timur dan Kapolda NTB
segera menghentikan rencana tambang pasir laut di Lombok Timur. “Juga
mengusut dan menjatuhkan sanksi oknum kepolisian yang represif, dan
menanggung perawatan masyarakat yang jadi korb...
28 Jan 2016
an,” katanya.
Walhi, katanya, mendukung penuh perjuangan masyarakat Lombok Timur dan
berbagai daerah guna mempertahankan hak dan memastikan keberlanjutan
lingkungan hidup.
Penolakan reklamasi Teluk Benoa, datang dari berbagai kalangan dan
berbagai daerah. Dari tempat rencana reklamasi di Bali, lokasi pengambilan
urukan pasir reklamasi di Lombok, sampai daerah-daerah lain yang
bersolidaritas seperti Jakarta, Yogyakarta dan banyak lagi. Kini, pemerintah
mulai membahas analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari proyek
ini. Rapat teknis sudah dilakukan di Jakarta, dilanjutkan rapat Komisi Amdal di
Bali, Jumat (29/1/16).
Penolakan musisi
Bulan lalu, konser dua band dari Bali di Yogyakarta, juga menyuarakan hal
serupa. Berlokasi di Taman Pancasila, Univesitas Negeri Yogyakarta (UNY) dua
band asal Pulau Bali: The Bullhead (TBH) dan Suitcase For Kennedy (SFK)
menyuarakan ancaman perusakan alam di Bali. Mereka juga menyuarakan
“Jogja Ora Didol” (Jogja tidak dijual) karena persoalan marak kerakusan
pengusaha dan penguasaha merusak alam atas nama pembangunan.
Penampilan mereka di Jogja merupakan lokasi keempat dalam rangkaian tour
di Jawa bertemakan Hantarapi.
Vokalis dari Band TBH, Ida Bagus Gede Naradivta, akrab dipanggil Copok
menerangkan, sesuai makna kata Hantarapi berarti menggelorakan semangat
perlawanan. Tur di lima kota ini TBH dan SFK menggelorakan semangat
perlawanan terhadap rencana reklamasi berkedok revitalisasi di Teluk Benoa
dan isu lokal lain.
“Kami d
isini memiliki visi misi sama. Ini semua untuk menyuarakan suara rakyat dan
alam demi kebaikan negeri,” kata Arsa Akcaya, Ketua Panitia bertajuk “Berbagi
Tak Pernah Rugi” oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNY ini.
Dodo Putra Bangsa, aktivis Warga Berdaya menyatakan, atas nama
pariwisata, dan musuh sama yaitu investor rakus yang kongkalikong dengan
penguasa.
“Pembangunan hotel dan mal makin marak beberapa tahun terakhir di
Yogyakarta, membawa dampak buruk bagi lingkungan. Saya mengajak
masyarakat dan kaum muda bersama-sama memperjuangkan kepentingan
rakyat yang kehilangan air.”
Senada dengan itu, Yohannes Christopher Siahaan, vokalis Broken Rose
mengatakan, semoga tur ini menginspirasi band–band lain ikut melawan
investor rakus yang merugikan rakyat.
http://www.mongabay.co.id/2016/01/28/ribuan-warga-lombok-protes-rencan...http://www.mongabay.co.id/2016/01/28/ribuan-warga-lombok-protes-rencan...
28 Jan 2016
Antara, 28 Jan 2016
Harga ikan bawal putih melonjak jelang Imlek
Harga ikan bawal putih di sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) Cilacap, Jawa
Tengah, melonjak menjelang Tahun Baru Imlek 2567, kata Ketua KUD Mino
Saroyo Cilacap, Untung Jayanto.
"Ikan bawal putih cukup bagus, terutama harganya, sangat tinggi sehingga
banyak nelayan banyak yang mencarinya," kata dia, di Cilacap, Kamis.
Menurut dia, ikan bawal putih banyak dicari warga keturunan China untuk
keperluan sesaji menjelang Imlek.
Oleh karena itu, kata dia, permintaan terhadap ikan bawal putih pun
meningkat meskipun harganya melonjak.
"Dari pantauan di TPI-TPI yang dikelola KUD Mino Saroyo, harga ikan bawal
putih saat ini berkisar Rp500.000 hingga Rp600.000 per kilogram yang
bergantung pada ukurannya. Biasanya yang dicari berukuran 5 ons ke atas,"
katanya.
Pada hari-hari biasa, kata dia, harga ikan bawal putih ukuran lima ons ke atas
hanya berada di kisaran Rp300.000 per kilogram.
Salah seorang nelayan, Narto mengaku bisa membawa pulang 4-5 kilogram
ikan bawal putih setiap kali berangkat.
http://www.antaranews.com/berita/542479/harga-ikan-bawal-putih-melonja...http://www.antaranews.com/berita/542479/harga-ikan-bawal-putih-melonja...http://www.antaranews.com/berita/542479/harga-ikan-bawal-putih-melonja...http://www.antaranews.com/berita/542479/harga-ikan-bawal-putih-melonja...
28 Jan 2016
Madura Terkini, 28 Jan 2016
Cuaca Buruk, Nelayan Takut Melaut
Beberapa hari terakhir, wilayah Pamekasan sering dilanda hujan deras diiringi
angin kencang. Cuaca buruk itu membuat para nelayan di Desa Branta Pesisir,
Kecamatan Tlanakan, tak berani melaut. Puluhan kapal milik nelayan terpaksa
disandarkan di Pelabuhan Branta kemarin (27/1).
Akibatnya, mereka harus mencari pekerjaan sampingan untuk menutupi
kebutuhan rumah tangga. Mahmudi, nelayan di Desa Branta Pesisir, mengaku
sudah hampir sebulan dirinya tidak berani melaut karena cuaca buruk. Dia
khawatir, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di tengah laut.
”Gelombangnya besar, Mas. Jadi, sementara kami istirahat dulu. Tapi, ada
yang tetap memberanikan (melaut). Itu kapal yang ukurannya 5 GT ke atas.
Kalau 5 GT ke bawah, semua nelayan tidak berani,” ungkapnya saat ditemui di
Pelabuhan Branta kemarin.
Pria 36 tahun itu menuturkan, selama tidak bisa melaut, para nelayan
biasanya memperbaiki jaring yang rusak. Sebagian yang lain membantu istri
berjualan di sekitar pelabuhan. ”Kalau keadaan begini, terus terang, kami
bingung mendapatkan uang dari mana,” terangnya.
Mayoritas para nelayan di Desa Branta Pesisir terpaksa menggunakan jasa
rentenir. Itu solusi terakhir untuk bisa menyambung hidup. Sebab, jika tidak,
barang-barang berharga milik keluarga harus digadaikan. ”Bunganya kan cukup
besar. Tapi, berhubung tidak memiliki penghasilan, ya terpaksa pinjam uang ke
rentiner,” ucapnya sambil memperbaiki jaring.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Nelayan Branta Pesisir Sultan Ali Syahbana
berharap, pihak Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Pamekasan memberikan
bantuan. Sebab, jika berkaca pada 2010–2013, para nelayan diberi bantuan
sembako oleh DPK.
”Sedikitnya, itu bisa meringankan beban para nelayan,” katanya. Sayangnya,
Kepala DPK Pamekasan Nurul Widiastuti belum bisa dikonfirmasi terkait
keluhan nelayan tersebut.
http://www.maduraterkini.com/berita-pamekasan/cuaca-buruk-nelayan-taku...http://www.maduraterkini.com/berita-pamekasan/cuaca-buruk-nelayan-taku...http://www.maduraterkini.com/berita-pamekasan/cuaca-buruk-nelayan-taku...http://www.maduraterkini.com/berita-pamekasan/cuaca-buruk-nelayan-taku...
28 Jan 2016
Haluan Riau, 28 Jan 2016
Pasokan Ikan di Pasar Terubuk Relatif Stabil
BENGKALIS (riaumandiri.co)– Pasokan ikan di Pasar Terubuk Bengkalis relatif
stabil meski dalam beberapa hari terakhir nelayan lokal “puasa” melaut.
Ketersediaan ikan-ikan di Pasar Terubuk relatif stabil lantaran sebagian besar
ikan-ikan itu dipasok dari luar Bengkalis.
Pantauan di Pasar Terubuk, jenis-jenis ikan kembung, ikan serai, dan ikan-ikan
laut lainnya masih cukup tersedia. Menurut pengakuan salah seorang
pedagang ikan, justru masyarakat di Pasar Terubuk sepi pembeli. “Kalau ikan
kita ambil dari luar Bengkalis, masih bisa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Karena masyarakat pun kita tengok tak banyak beli ikan, kita
kurang tau,” ujar salah seoarang warga Bengkalis Tionghoa, yang bi
asa disapa Atek kepada wartawan, Rabu (27/1).
Selain ikan-ikan laut, di Pasar Terubuk juga cukup tersedia ikan-ikan air tawar
seperti lele dan nila. Ikan-ikan ini dipastikan didatangkan dari luar Bengkalis
karena di Bengkalis belum ada peternakan ikan air tawar. Kalaupun ada hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Salah seorang pembeli, Hasan saat ditemui mengaku tidak begitu sulit untuk
mendapatkan ikan. Kalaupun tidak sempat ke Pasar Terubuk, masih bisa
membeli ikan dari nelayan-nelayan lokal yang berjualan di beberapa titik di
Kota Bengkalis. “Salah satunya di Jalan Pramuka Senggoro, di situ tiap hari ada
orang jual ikan, kadang-kadang udang pun ada,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah nelayan di pulau Bengkalis “puasa” melaut
karena gelombang tinggi dan angin kencang. Nelayan tradisional yang berada
di kawasan Utara Pesisir Pantai Pulau Bengkalis enggan untuk melaut dan
memilih untuk melakukan aktifitas lain.
"Sekarang musim angin utara, selain anginnya kencang gelombang juga kuat
dan membahayakan. Kondisi seperti ini juga membuat ikan sulit didapat," kata
salah seorang nelayan di Desa Jangkang, Kecamatan Bantan, Ali (45), Selasa
(26/1).
Kondisi cuaca buruk itu, para nelayan setempat memanfaatkan waktu untuk
pekerjaan lain di darat atau memperbaiki kapal. Setelah cuaca normal kembali
menangkap ikan.
“Dengan cuaca seperti ini kami manfaatkan untuk memperbaiki kapal atau
pekerjaan lain di darat sampai situasi di laut membaik,” tambah Saleh (38),
juga nelay...
28 Jan 2016
an dari desa yang sama.
http://riaumandiri.co/read/detail/28833/pasokan-ikan--di-pasar-terubuk...http://riaumandiri.co/read/detail/28833/pasokan-ikan--di-pasar-terubuk...
28 Jan 2016
Metro Tv, 28 Jan 2016
Cuaca Buruk Nelayan Libur Melaut
Nelayan di Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan,
Jawa Timur, tidak melaut beberapa waktu terakhir akibat cuaca buruk yang
melanda perairan selat Madura. Angin kencang dan ombak tinggi yang
melanda perairan Selat Madura sejak sepekan lalu, menganggu aktivitas
nelayan.
"Ombaknya tinggi dan angin kencang di tengah laut, sehingga para nelayan
takut. Kami berharap cuaca dapat segera kembali normal. Dan kami bisa
segera melaut agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga," ungkap salah satu
nelayan, Sultan, Kamis (28/1/2016).
Akibatnya, para nelayan lebih memilih menghabiskan waktu untuk
memperbaiki jaring dan perahu. Agar semua siap pakai, ketika cuaca kembali
normal.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Pamekasan, Jawa Timur mengimbau nelayan waspada saat melaut. BPBD
meminta nelayan tak melaut jika cuaca sangat ekstrim, demi keselamatan
nelayan.
"Kalau cuacanya ekstrim, jangan memaksakan diri melaut karena
dikhawatirkan beresiko terhadap keselamatan nelayan," jelas Kepala BPBD
Pamekasan, Akmalul Firdaus.
Meskipun belum mendapat peringatan dini terkait cuaca ekstrim oleh
BadanMeteorologi Klimatologi dan Geofisika, dia menyarankan nelayan yang
tetap melaut untuk membawa peralatan keselamatan.
"Kalau bisa saat melaut juga membawa pelampung, agar kalau terjadi sesuatu
bisa langsung menyalamatkan diri," imbuhnya.
http://jatim.metrotvnews.com/read/2016/01/28/476216/cuaca-buruk-nelaya...http://jatim.metrotvnews.com/read/2016/01/28/476216/cuaca-buruk-nelaya...http://jatim.metrotvnews.com/read/2016/01/28/476216/cuaca-buruk-nelaya...http://jatim.metrotvnews.com/read/2016/01/28/476216/cuaca-buruk-nelaya...
28 Jan 2016
Poskota, 28 Jan 2016
Nelayan Demo Tolak Digusur ke Kepulauan Seribu
Puluhan nelayan pesisir Jakarta Utara, menggelar unjuk rasa di kantor DPRD
DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Mereka meminta bantuan dewan untuk mencegah Gubernur Ahok, yang akan
menggusur mereka ke wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu.
“Kami sudah nyaman tinggal di dara secara turun temurun di Muara Angke.
Kami tidak mau dipindahkan ke Pulau Seribu,” ujar Didi Setiawan, koordinator
aksi tersebut, Kamis (28/1).
Pemindahan ke Pulau Seribu bukan meningkatkan taraf hidup nelayan tapi
malah menyusahkan. Sebab, di Pulau Seribu tidak ada sarana prasarana seperti
tempat pelelangan ikan maupun sekolahan.
“Kami sangat resah dengan rencana itu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Didi menduga,
kebijakan pemindahan nelayan, imbas dari gencarnya pembangunan pulau
buatan (reklamasi) di pesisir Jakarta Utara.
“Kekhawatiran kami bakal digusur karena adanya proyek pulau buatan
terbukti. Kami sekarang akan digusur karena proyek itu,” katanya. Para
nelayan yang berunjuk terdiri dari pria dan wanita.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Syarifudin, yang menerima perwakilan
nelayan, menyatakan DPRD memperjuangkan nasib nelayan. “Rencana
pemindahan harus ditolak. Mestinya tiap pembangunan, semestinya bertujuan
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Termasuk reklamasi, seharusnya dapat
menjadi sarana meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Kami akan membela
nelayan agar tidak dipindah,” tegasnya.
http://poskotanews.com/2016/01/28/nelayan-demo-tolak-digusur-ke-kepula...http://poskotanews.com/2016/01/28/nelayan-demo-tolak-digusur-ke-kepula...http://poskotanews.com/2016/01/28/nelayan-demo-tolak-digusur-ke-kepula...http://poskotanews.com/2016/01/28/nelayan-demo-tolak-digusur-ke-kepula...
28 Jan 2016
Tribun News Jateng, 28 Jan 2016
Di Pulau Tak Berpenghuni Ini, Pasir Putih Berpadu Gradasi Warna
Laut, Hijau dan Biru
Suatu pagi yang indah di Desa Tarempa, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten
Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. Kepulauan yang berbatasan langsung
dengan Laut Tiongkok Selatan itu ternyata menyimpan pesona alam luar biasa.
Satu di antaranya adalah Pulau Teles. Sebuah pulau kecil berjarak sekitar 5 kilo
meter dari Desa Tarempa. Nama yang belum familiar bagi masyarakat di luar
Anambas.
Namun keindahan pulau kecil tersebut ibarat kepingan syurga yang jatuh di
Anambas.
Dalam perjalanan menggunakan kapal kecil dari Desa Tarempa, saat Pulau
Teles mulai tampak, pesona jelas terpancar.
Perpaduan tumbuhan yang menghijau, pasir putih dan gradasi dua warna laut,
hijau dan biru, akan membuat pengun
jung ternganga. Wisatawan ingin lekas menginjakkan kakinya di pulau yang
belum berpenghuni tersebut. Serasa memiliki pulau pribadi.
Semakin mendekati pulau, air laut makin tampak jernih.
Pemandangan bawah laut nan menawan, menjadikan pengunjung semakin
ingin menceburkan diri ke laut. Tanpa berenang, mengunjungi Pulau Teles
sepertinya belum sempurna. Air laut yang jernih dan ombak yang tenang,
menjadikan perairan di sekitar Pulau Teles tak ubahnya kolam renang raksasa.
Ditambah lagi, laut di sekitar pulau tidak hanya asyik untuk bermain air
semata. Masih ada nilai plus yang bisa didapatkan pengunjung, yakni
pemandangan bawah laut yang bisa ditonton dengan mata telanjang.
Tanpa perlu menyelam, pengunjung sudah bisa melihat ke dasar laut. Tampak
beragam tumbuhan laut dengan bermacam bentuk, ukuran dan warna. Selain
itu, ada juga bintang laut, kerang yang cantik dan ikan-ikan yang berwarna.
Lantaran pulau tersebut belum berpenghuni, bagi yang ingin bersnorkiling,
harus membawa alat sendiri. Jika tidak punya, kacamata selam pun sudah
cukup untuk menikmati keindahan bawah laut di sini.
Selain berenang, pengunjung juga bisa memancing. Disarankan, pilihlah
tempat agak ke tengah laut. Perahu yang digunakan pengunjung untuk
berkeliling pulau, adalah perahu yang telah disewa sejak keberangkatan dari
Tarempa. Tarifnya, Rp 1 juta per hari.
Selain keindahan Pulau Teles dan laut di sekelilingnya, pengunjung juga akan
disuguhi kepingan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Ada pulau T...
28 Jan 2016
emawan, Pulau Kian Panjang, Pulau Loyong, Pulau Selat Ansang dan masih
banyak lagi.
Berikut daftar estimasi waktu tempuh perjalanan dan tarifnya:
- Batam ke Tanjungpinang waktu tempuh kapal selama 1 jam Tarif Rp 55 ribu
- Tanjungpinang ke Anambas waktu tempuh kapal selama 10 jam tarif Rp 450
ribu
- Tanjungpinang ke Anambas menggunakan pesawat, tarif Rp 1,2 juta
- Jarak Anambas ke Pulau Teles sekitar 5 kilometer.
- Sewa perahu Rp 1 juta per hari
(TRIBUNJATENG/Cetak/28 Januari 2016)
http://jateng.tribunnews.com/2016/01/28/di-pulau-tak-berpenghuni-ini-p...http://jateng.tribunnews.com/2016/01/28/di-pulau-tak-berpenghuni-ini-p...
28 Jan 2016
Analisa Daily, 28 Jan 2016
Polda Tindak Tegas Nelayan Gunakan Bom
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat (Sumbar), berjanji akan menindak
tegas oknum nelayan yang menggunakan bom untuk menangkap ikan
sehingga rusaknya terumbu karang di daerah itu.
"Kami telah perintahkan jajaran kepolisian yang berada di sekitar pesisir
pantai dan kepulauan untuk menggelar kegiatan penertiban oknum pengrusak
terumbu karang," kata Direktur Polair Polda Sumbar, Kombespol Isnanta Tri
Nugraha di Padang, Rabu (27/1).
Ia mengatakan laporan adanya nelayan yang menangkap ikan menggunakan
bom sudah beberapa kali diterima namun ketika ditinjau ke lokasi pihaknya
tidak menemukan pelakunya.
Ia menegaskan praktik pengeboman untuk menangkap ikan ditingkat nelayan
sudah diatur sedemikian rupa sehingga menyulitkan kepolisian melakukan
penertiban.
Ia menjelaskan terumbu karang yang sering menjadi lokasi pengeboman
untuk menangkap ikan adalah di Kepulauan Mentawai.
"Yang sering itu di Kepulauan Mentawai dan daerah lain juga terjadi namun
intensitasnya lebih sedikit," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat nelayan di daerah itu untuk tidak lagi menggunakan
cara mengebom terumbu karang untuk menangkap ikan karena selain
merusak tempat bersarangnya ikan, nelayan juga akan berurusan dengan
aparat penegak hukum.
"Selain itu bukan tidak mungkin terjadi insiden berbahaya seperti bom
meledak di tangan nelayan ataupun di kapal nelayan, kejadian itu tentu
merugikan bahkan bisa yang bersangkutan meninggal dunia," katanya.
Ia juga mengajak nelayan untuk saling mengingatkan ap
abila masih menemukan adanya oknum nelayan yang akan melakukan
kegiatan pengrusakan itu.
"Kalau semua terumbu karang rusak ikannya nanti berkembang biak dimana,
tentu nelayan juga yang rugi karena hasil tangkapannya akan berkurang," kata
dia.
http://analisadaily.com/index.php/nasional/news/polda-tindak-tegas-nel...http://analisadaily.com/index.php/nasional/news/polda-tindak-tegas-nel...http://analisadaily.com/index.php/nasional/news/polda-tindak-tegas-nel...http://analisadaily.com/index.php/nasional/news/polda-tindak-tegas-nel...
28 Jan 2016
Analisa Daily, 28 Jan 2016
Kondisi Laut Pengaruhi Harga Ikan Teri
Kondisi laut di Sumatera Utara saat ini mempengaruhi harga berbagai jenis
ikan teri. Hal tersebut diakibatkan adanya gelombang besar dan faktor cuaca
yang berubah-ubah. Demikian disampaikan salah seorang pedagang teri di
Pusat Pasar, Sundit (45) saat ditemui Analisa, Rabu (27/1).
“Harga teri, ikan asin dan sejenisnya dipengaruhi oleh keadaan laut, tidak
terpengaruh dengan kenaikan harga bahan pokok. Saat ini cuaca suka
berubah-ubah, cuacanya sangat ekstrem,” ujarnya.
Sundit yang telah berjualan selama 23 tahun di Pusat Pasar mengakui harga
teri tidak stabil dan selalu berubah tergantung hasil laut yang didapat para
nelayan. Cuaca ektrem dan kenaikan suhu permukaan laut membuat banyak
nelayan kesulitan mencari ikan.
Tak hanya itu, ia mengatakan sinar matahari juga mempengaruhi cepat
lambatnya keringnya ikan basah yang diolah menjadi teri dan ikan asin.
Keadaan tersebut memakan waktu dan menambah biaya produksi sehingga
harga teri dan ikan asin tidak stabil, kadang melonjak naik dan suatu waktu
bisa merosot.
Saat ini, harga teri Medan atau biasa disebut teri nasi menjadi ikan teri paling
mahal yang ia jual. Sundit menjual ikan teri nasi dengan harga Rp78 ribu per
kilogramnya. Sebelum Januari, teri itu hanya dipatok dengan harga Rp70-75
ribu per kilogram.
“Tak hanya teri nasi, teri jenis lain dan ikan asin juga mengalami perubahan
harga tergantung keadaan laut. Teri nasi campur cumi dijual dengan harga
Rp60 ribu per kilogram, ikan asin lidah Rp55 ribu per kilogram, ika
n asin belah Rp26 ribu per kilogram dan ikan asin biji nangka Rp32 ribu per
kilogram,” terangnya.
Sementara itu, pedagagang lainnya, Oki (35) mengungkapkan hal yang sama
dengan pedagang sebelumnya. Namun, menurutnya harga ikan teri dan ikan
asin tidak hanya tergantung dengan keadaan laut saja, tapi juga faktor
ekonomi.
“Beberapa teri dan ikan asin memang lagi mahal sekarang ini. Faktor
kelemahan ekonomi ini pun mempengaruhi lemahnya daya beli masyarakat.
Sudah ekonomi lemah, harganya mahal, pembeli jadi sedikit. Namun, ya tetap
ada saja setiap hari yang beli di sini, walaupun tak ramai seperti sebelumnya,”bebernya.
Ikan asin pari menduduki peringkat satu termahal yang ia jual, yaitu Rp150-
170 ribu per kilogram. Untuk yang terendah ada kepah seharga Rp35 ribu per
kilogram. Meskipun baru tiga bulan berjualan di Pusat Pasar, namun pasokan
teri dan ikan asin yang ia jual cukup beragam.
“Untuk teri lainnya, seperti teri buntiau dijual dengan harga Rp80 ribu per
kilogram, teri nasi campur sotong Rp45 per kilogram, teri toge Rp110 ribu per
kilogram dan teri tawar Sibolga Rp45 ribu per kilogram," pungkasnya.
http://analisadaily.com/index.php/ekonomi/news/kondisi-laut-pengaruhi-...http://analisadaily.com/index.php/ekonomi/news/kondisi-laut-pengaruhi-...http://analisadaily.com/index.php/ekonomi/news/kondisi-laut-pengaruhi-...http://analisadaily.com/index.php/ekonomi/news/kondisi-laut-pengaruhi-...
28 Jan 2016
Merdeka, 28 Jan 2016
Asyik, ke Kepulauan Seribu kini bisa naik KM Sabuk Nusantara 46
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama baru saja meresmikan satu unit kapal perintis KM Sabuk Nusantara
46 di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara.
Kapal KM Sabuk Nusantara 46 dengan tipe 200 DWT yang dioperasikan oleh PT
Pelni ini nantinya akan mengangkut penumpang yang akan melintasi rute
Sunda Kelapa (sebagai pelabuhan pangkal) - Pulau Untung Jawa - Pulau
Pramuka - Pulau Tidung - Pulau Kelapa.
Pria yang akrab disapa Ahok mengaku menyambut baik dengan pengadaan
kapal perintis ini. Menurutnya, dengan adanya kapal ini akan membantu
Pemprov DKI dalam memajukan Kepulauan Seribu.
"Saya atas nama Pemprov DKI menyambut baik, kami ingin kepulauan Ser
ibu maju karena tingkat kemiskinan di sana tinggal 25 persen. Kami tahun ini
coba dengan rupiah per mil, orang dengan KTP Kepulauan Seribu enggak usah
bayar," kata Ahok di lokasi, Kamis (28/1).
Selain itu, Ahok juga berharap nantinya kapal perintis yang dioperasikan PT
Pelni ini dapat sejalan dengan rencana Pemprov DKI yang akan menggratiskan
tarif kapal menuju dan akan ke Kepulauan Seribu. Syaratnya, yakni hanya
menunjukkan Kartu Tanda Penduduk Kepulauan Seribu.
"Orang panen, mau jualan terlalu mahal biaya ongkosnya. Jadi bayar kapal
gratis dan disambut Transjakarta gratis juga," harapnya.
Ahok berujar, Pemprov DKI nantinya bakal membangun apartemen di Pulau
Tidung. Pembangunan apartemen itu akan mendukung rencana Ahok yang
akan memindahkan nelayan-nelayan di Teluk Jakarta agar dapat budi daya di
kawasan Pulau Seribu.
"Di Pulau Tidung kami akan buat apartemen, kami pindahkan nelayan untuk
budidaya," jelas mantan politisi Gerindra ini.
Untuk diketahui, pengoperasian trayek kapal perintis tersebut, Kemenhub
telah menganggarkan Public Service Obligation (PSO) sebesar Rp 5,9 miliar
yang berasal dari DIPA pada Satuan Kerja Sunda Kelapa, Ditjen Perhubungan
Laut Kemenhub.
Nantinya, masyarakat akan dikenakan biaya sekitar Rp 15.000 untuk satu kali
perjalanan. Untuk daya tampung, kapal mampu mengangkut penumpang
hingga 114 orang dan sekitar 100 ton barang.
Sementara itu, penugasan kepada PT. Pelni untuk mengoperasikan kapal
perintis milik Negara sebagaimana diamanatkan Peratur...
28 Jan 2016
an Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang
penyelenggaraan kegiatan pelayanan publik kapal perintis milik negara.
http://www.merdeka.com/jakarta/asyik-ke-kepulauan-seribu-kini-bisa-bes...http://www.merdeka.com/jakarta/asyik-ke-kepulauan-seribu-kini-bisa-bes...
28 Jan 2016
Tribun News Manado, 28 Jan 2016
Tujuh Nelayan Asal Filipina Ditangkap Saat Cari Makan
Kepolisian Sektor (Polsek) Pra-Rural Nuangan, Bolaang Mongondow Timur
(Boltim), menangkap 10 nelayan yang melaut tanpa izin di perairan daerah itu,
Kamis (28/1/2016) sekitar pukul 10.00 wita. Tujuh di antaranya adalah warga
Filipina.
Kepala Polsek Nuangan Iptu Stanley Rambing mengatakan, penangkapan
tersebut berdasarkan laporan Desa Jiko terkait kehadiran warga negara asing
tersebut.
"Anggota (polisi) kemudian melakukan penyelidikan ternyata betul. Kami
langsung turun ke sana untuk mengamankan mereka," ujar Stanley.
Sepuluh ABK tersebut bernama Binji Aurala, Lupito Mirontoneng, Jaki Kahinda,
Frangki Manansang, Sarli Bafar, Alfi Delaserina, Jefri, Marcelino Kalinawan,
Angelo Adilang, da
n Joy Rumeru.
"Saat diamankan, mereka sedang berlabuh untuk cari makan.. Pengakuan
mereka sudah dua minggu di wilayah Boltim. Biasa makan di sana (Jiko).
Setelah ada hasil tangkapan barulah mereka bayar," kata Stanley. (tribun
manado/aldi ponge/handhika dawangi)
Kisah tujuh nelayan asal Filipina dan tiga rekan mereka asal Indonesia dapat
Anda ikuti di Tribun Manado, edisi Jumat, 29 Januari 2016.
http://manado.tribunnews.com/2016/01/28/tujuh-nelayan-asal-filipina-di...http://manado.tribunnews.com/2016/01/28/tujuh-nelayan-asal-filipina-di...http://manado.tribunnews.com/2016/01/28/tujuh-nelayan-asal-filipina-di...http://manado.tribunnews.com/2016/01/28/tujuh-nelayan-asal-filipina-di...
28 Jan 2016
Kabar Nusa, 28 Jan 2016
Lindungi Kawasan Suci Teluk Benoa, Desa Adat Seminyak Tolak
Reklamasi
Berdalih untuk melindungi kawasan suci, Desa Adat Seminyak Kabupaten
Badung Bali menyatakan sikap untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa.
Sikap penolakan itu, dihasilkan pada rapat paruman Desa Adat Seminyak,
Selasa (26/1/2016) di Banjar Seminyak.
Jro Bendesa Adat Seminyak, Nyoman Sudana, menyatakan sikap itu lahir dalam
rapat dihadiri seluruh komponen, dari desa adat, prajuru inti desa, baga
periangan, baga pawongan, dan baga pelemahan.
Desa Adat Seminyak menaungi 4 banjar, yakni Banjar Seminyak Kaja, Seminyak
Kelod, Seminyak Kangin dan Banjar Tagtag Seminyak.
"Dari hasil paruman dengan seluruh komponen desa adat, yang jelas kami dari
Desa Adat Seminyak dengan tegas menolak reklama
si Teluk Benoa," tegasnya dalam siaran pers diterima Kabarnusa.com Rabu
(27/1/2016).
Sikap penolakan reklamasi yang tercetus karena berbagai alasan khususnya
perlindungan kawasan suci, baik yang berada di kawasan Desa Adat Seminyak
dan di kawasan Teluk Benoa.
Dijelaskan Nyoman Sujana di wilayah pesisir seminyak sendiri terdapat tiga
pura yang disungsung oleh krama desa adat seminyak, yakni pura Prajapati,
Pura Camplung Tanduk, dan Pura Dalem Segera.
Kini kondisinya pantainya sudah terkikis akibat dari reklamasi Pulau Serangan.
"Sekarang aja kondisi pinggir pantai dekat Pura Dalem Segera sudah ada
abrasi. Abrasi ini karena reklamasi dari Pulau serangan," ungkapnya.
Pun alasan yang paling mendasar dipaparkan Sudana, Desa adat Seminyak
terletak di wilayah pesisir, dan satu-satunya wisata alam yang dimiliki desa
adalah wisata pantai.
Jika terjadi reklamasi Teluk Benoa, warga khawatir akan berdampak pada
rusaknya lingkungan pantai.
"Seandai terjadi reklamasi Teluk benoa warga khawatir adanya abrasi di pesisir
pantai seminyak. Jelas dampak merusak kelestarian pantai seminyak," ujar
Sudana.
http://www.kabarnusa.com/2016/01/lindungi-kawasan-suci-teluk-benoa-des...http://www.kabarnusa.com/2016/01/lindungi-kawasan-suci-teluk-benoa-des...http://www.kabarnusa.com/2016/01/lindungi-kawasan-suci-teluk-benoa-des...http://www.kabarnusa.com/2016/01/lindungi-kawasan-suci-teluk-benoa-des...
28 Jan 2016
Tribun News Aceh, 28 Jan 2016
Ikan di Waduk Keuliling Mati akibat Bakteri
Ribuan ikan nila di Waduk Keuliling, Gampong Bak Sukon, Kemukiman
Lamleuot, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar yang mati beberapa waktu
lalu ternyata akibat bakteri. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan (DKP) Aceh Besar, Gunawan SPi MM kepada Serambi, Rabu (27/1).
Menurutnya, indikasi ribuan ikan nila itu mati karena terkena infeksi bakteri
terlihat dari hasil uji sampel terhadap insang dan organ vital ikan di
Laboratorium (lab) DKP Aceh dan Karantina Ikan Kementerian Kelautan dan
Perikanan RI. “Jadi, sudah dapat kami pastikan ikan nila itu mati karena infeksi
bakteri,” ungkapnya.
Pun demikian, lanjut Gunawan, pihaknya tetap akan mencari tahu apakah
kematian ikan nila itu juga disebabkan oleh faktor lain seperti terkontaminasi
benih ikan nila baru yang disebar ke waduk itu beberapa waktu lalu. “Untuk
itu, kita sudah bawa sampel ikan tersebut untuk uji banding di Lab Karantina
Ikan Batam,” tutup Kadis DKP Aceh Besar ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan ikan nila ditemukan mati di Waduk
Keuliling, Aceh Besar, Minggu (10/1). Matinya ikan itu sempat menimbulkan
tanda tanya di kalangan warga setempat. Karena itu, DKP Aceh Besar sehari
kemudian langsung mengambil sampel ikan dan air untuk diperiksa di Lab DKP
Aceh dan Karantina Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk
diketahui penyebab kejadian itu.(mir)
http://aceh.tribunnews.com/2016/01/28/ikan-di-waduk-keuliling-mati-aki...http://aceh.tribunnews.com/2016/01/28/ikan-di-waduk-keuliling-mati-aki...http://aceh.tribunnews.com/2016/01/28/ikan-di-waduk-keuliling-mati-aki...http://aceh.tribunnews.com/2016/01/28/ikan-di-waduk-keuliling-mati-aki...
28 Jan 2016
Tribun News Manado, 28 Jan 2016
10 ABK Kapal Filipina Diamankan di Polres Bolmong
Tak bisa menunjukkan izin melakukan eksploitasi di Perairan Kabupaten
Boltim, 10 Anak Buah Kapal (ABK) Gracila diamankan di Polres Bolmong, Kamis
(28/01/2016) Pukul 16.00 Wita. Polres juga mengamankan lima buah mesin 16
PK. Sementara dua kapal pambout masih di pantai Desa Jiko.
Penangkapan sebelumnya dilakukan oleh Polsek Nuangan. Setelah mendapat
informasi tersebut personil Polres Bolmong langsung menjemput 10 ABK dan
barang bukti lima buah mesin 16 PK. "Polsek Nuangan melakukan patroli, dan
mendapat informasi ada orang asing di Pantai Jiko," ujar Kasat Reskrim AKP
Anak Agung Gede Wibowo Sitepu.
Lanjutnya, 10 ABK tersebut akan diperiksa lebih lanjut bersama-sama dengan
bagian imigrasi.
"Mereka itu nelayan dan ada orang yang mempekerjakan mereka. Untuk
sementara akan kita mintai keterangan untuk penanganan lebih lanjut. Kita
juga akan melakukan koordinasi dengan Polda dan komjen di Filipina di Sulut
akan kita mintai keterangan. Mereka akan diperiksa berdasarkan Undang-
Undang keimigrasian," ujarnya.
Kepada Tribun Manado kapten kapal tersebut yakni Sarli Badar (42)
mengatakan dirinya bersama sembilan orang temannya (Total ada 10 orang)
selama sebulan melaut di Perairan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
(Boltim) demi mencari nafkah.
Untuk mendapatkan uang dari bos besar, mereka harus mendapatkan hasil
tangkapan ikan yang banyak. "Yang kita cari itu ikan Tuna," ujar Sarli.
Lanjut Sarli, selama sebulan mereka baru menangkap tiga ekor ikan tuna.
"Baru itu yang kami dapatkan untuk ikan tuna. Kendalanya cuaca yang tidak
baik," ujar Warga Dabao, Filipina ini.
Pada kali terakhir mereka melaut dikatakan Sarli mereka hanya mendapatkan
ikan cakalang sebanyak satu keranjang. "Itu sebelum kami ditangkap di Pantai
Desa jiko. Gaji kami Rp 1 juta per orang, tapi itu kalau dapat tiga ekor tuna.
Kalau tidak maka uangpun tidak didapat. Kami gantungkan semuanya di kapal
untuk nafkah," ujarnya. (dik)
Berikut Nama-Nama 10 ABK yang diamankan :
1. Binji Aurala (27) warga Filipina, 2. Lupito Mirontoneng (50) Sanger, 3. Jaki
Kahinda (36) Likupang,
4. Frangki Manangsang (40), Aertembaga Lorong Dua Bitung, 5. Sarli Badar
(42) Filipina,
6. Alfi Delacerna (18) Filipina,
7. Jefri Ca...
28 Jan 2016
ngmaung (17) Filipinan, 8. Marcelino Kalinawan (37) Filipinan,
9. Joy Rumeru (32) Filipina.
10. Angelo Adilang (50) Filipina.
http://manado.tribunnews.com/2016/01/28/10-abk-kapal-filipina-diamanka...http://manado.tribunnews.com/2016/01/28/10-abk-kapal-filipina-diamanka...
28 Jan 2016
Haluan Kepri, 28 Jan 2016
Penyaluran Perahu Diduga Tanpa Verifikasi
Penyaluran bantuan perahu terhadap warga di Kelurahan Pancur di duga
tanpa melalui verifikasi. Bahkan besar dugaan ditunggangi kepentingan salah
satu oknum dewan yang berdomisili di kelurahan tersebut. Seperti yang
semestinya perahu tersebut diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu di
kelurahan Pancur, justru sebaliknya disalurkan tidak tepat sasaran kepada
pengusaha.
Karena banyak kejanggalan, akhirnya bantuan perahu berasal dari Dinas
Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri ini, telah ditarik kembali oleh
dinas terkait. Karena diketahui tanpa dilakukan verifikasi yang jelas oleh pihak
kelurahan.
Hal ini diakui Lurah Pancur Toha, bila bantuan tersebut memang melalui
proposal. Bahkan proposal ajuan masyarakat kelurahannya ada ditanda
tanganinya. "Namun yang Acai itu, namanya bukan Acai. Saya tidak tahu
bahwa namanya adalah Acai. Sehingga sekarang udah ditarik dinas
terkait,"ujarnya kepada Haluan Kepri, Rabu (27/1).
Dikatakan, bahwa waktu pengajuan nama Acai di proposal bernama Melayu,
sehingga pada waktu pembagian waktu itu di malam hari. Bahkan ia tidak
hadir waktu pembagian perahu tersebut, hanya diwakilkan oleh utusannya.
Waktu penandatanganan proposal juga, Toha mengaku tidak ada intervensi
dari pihak manapun, termasuk oleh anggota dewan yang ada domisilinya di
Pancur.
"Tidak ada tekanan sama sekali ataupun dipaksa. Namun, saya pikir nama yang
di proposal tersebut bukan Acai. Tapi namanya beda di proposal. Saya pikir
warga yang kurang mampu. Memang ini sedikit kek
eliruan saya. Namun akhirnya telah di tarik oleh instansi terkait. Kalau lebih
jelasnya tanya Pak Sui Hiok,"ujarnya.
Ditempat berbeda, anggota DPRD Lingga Sui Hiok, yang berdomisili di Pancur
yang disebut-sebut sebagai orang yang menunggangi pembagian bantuan
perahu dari DKP Provinsi tersebut, menyabutkan bahwa pembagian untuk
nama Acai karena si pengaju proposal Hamdani tidak punya KTP. Maka
dipinjamkan KTP olah Toni alias Acai. "Awalnya karena Hamdani tidak punya
KTP. Maka dipinjamkanlah KTP Toni (Acai).Nah sekarang perahunya usah
ditarik DKP kembali,"ujarnya.
Ketika ditanya mengenai pembagian ini dilatarbelakangi oleh janji-janji
politiknya, Sui Hiok menjawab bahwa hal janji politik itu sah-sah saja. "Janji
politik itu sah-sah saja. Kita sebagai wakil rakyat mengusulkan keinginan
masyarakat ke DKP provinsi. Sah sah saja untuk masyarakat,"terangnya.
Namun ketika ditanya apakah pembagian itu tanpa melalui verifikasi, Sui Hiok
mengelak, bila pertanyaan tersebut salah alamat, seharusnya verifikasi itu
ditanyakan ke dinas terkait. "Kalau pertanyaan itu tidak tepat sama saya. Saya
tidak berhak menjawabnya. Nah ketika ini bermasalah DKP Provinsi tak mau
repot dan menarik kembali bantuan ke Acai ini,"ucapnya.
http://www.haluankepri.com/lingga/86960-penyaluran-perahu-diduga-tanpa...http://www.haluankepri.com/lingga/86960-penyaluran-perahu-diduga-tanpa...http://www.haluankepri.com/lingga/86960-penyaluran-perahu-diduga-tanpa...http://www.haluankepri.com/lingga/86960-penyaluran-perahu-diduga-tanpa...
28 Jan 2016
Aceh Online, 28 Jan 2016
Sembilan Kapal Nelayan di Aceh Besar Hilang Disapu Banjir
Sembilan unit kapal mesin (Boat) milik nelayan Krueng Raya, Kecamatan Mesjid
Raya, Kabupaten Aceh Besar, hilang disapu banjir. Enam kapal nelayan lainnya
hancur dalam bencana itu.
Panglima Laot Lhok Krueng Raya (pimpinan adat nelayan di tingkat
kecamatan), Zakaria Teungku Ahmad mengatakan saat banjir menerjang,
kapal-kapal berkapasitas 23 Grass Ton tersebut sedang bersandar di Tempat
Pendaratan Ikan (TPI) Krueng Raya.
"Totalnya semua ada 15 boat yang jadi korban. 12 boat berada di Desa
Meunasah Keude, tiga lagi bersandar di seberangnya yang masuk dalam Desa
Beurandeh," ujarnya kepada Okezone, Kamis (28/1/2016).
Kondisi kapal yang rusak, hancur total setelah dihantam banjir sehingga tak
bisa
digunakan lagi. Sementara yang hilang sudah dicari namun tak ketemu.
"Kami sudah cari kemana-mana kemarin, tapi tidak ketemu," ucap Zakaria.
Menurutnya, 30 nelayan di Krueng Raya kini kehilangan pekerjaan setelah
boat mereka rusak dan hilang akibat banjir. Kerugian akibat musibah ini
ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Boat itu selama ini jadi tumpuan hidup mereka dalam mencari rezeki.
Harapan saya kepada pemerintah, segera membantu mereka. Apapun cerita
mereka, ini nelayan miskin," ucap Zakaria.
Selain boat nelayan, banjir kemarin juga merusak dermaga TPI Krueng Raya
sepanjang 15 meter. Padahal dermaga ini baru akhir tahun lalu diresmikan.
http://acehonline.info/detail.php?no_berita=12923http://acehonline.info/detail.php?no_berita=12923http://acehonline.info/detail.php?no_berita=12923http://acehonline.info/detail.php?no_berita=12923
28 Jan 2016
Tiga Pilar News, 28 Jan 2016
Nelayan Tolak Reklamasi Teluk Jakarta
Sejumlah nelayan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Balaikota, Jakarta
pusat. Massa yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia
(KNTI), menuntut penolakan Reklamasi Teluk Jakarta.
“Proyek reklamasi ini sama saja membunuh kami (nelayan) secara masal, dan
pemerintah yang seharusnya melindungi kami malah ikut terlibat dalam proyek
tersebut,” ujar salah satu nelayan saat aksi.
Menurut mereka Reklamasi Teluk Jakarta merugikan masyarakat sekitar
khususnya masyarakat yang mata pencarian sehari-harinya sebagai nelayan.
Dengan membentangkan spanduk bertuliskan “jangan usik kami karena laut
hidup kami”, para nelayan beraksi dengan semangat menentang kebijakan
Reklamasi Tel
uk Jakarta. Salah satu pendemo mangatakan Reklamasi Teluk Jakarta sama
saja menghancurkan nelayan sekitar.
Aksi unjuk rasa para nelayan dari Teluk Jakarta ini sebagai bentuk protes
terhadap Pemprov DKI Jakarta yang memberikan izin pada PT Muara Wisesa
Samudera untuk melakukan proyek reklamasi di Pulau G, Jakarta Utara.
http://www.tigapilarnews.com/2016/01/nelayan-tolak-reklamasi-teluk-jak...http://www.tigapilarnews.com/2016/01/nelayan-tolak-reklamasi-teluk-jak...http://www.tigapilarnews.com/2016/01/nelayan-tolak-reklamasi-teluk-jak...http://www.tigapilarnews.com/2016/01/nelayan-tolak-reklamasi-teluk-jak...
28 Jan 2016
Tribun News Makassar, 28 Jan 2016
VIDEO: Ombak Tinggi, Nelayan Makassar Enggan Melaut
Sejumlah kapal nelayan bersandar di Muara Jeneberang Barombong,
Makassar, Sulsel, Rabu (27/1/2016). Nelayan tidak melaut akibat ombak di
laut mencapai empat meter. Sementara itu, BMKG Sulsel mengingatkan agar
nelayan mewaspadai ombak tinggi akibat angin kencang disertai hujan.
http://makassar.tribunnews.com/2016/01/28/video-ombak-tinggi-nelayan-m...http://makassar.tribunnews.com/2016/01/28/video-ombak-tinggi-nelayan-m...http://makassar.tribunnews.com/2016/01/28/video-ombak-tinggi-nelayan-m...http://makassar.tribunnews.com/2016/01/28/video-ombak-tinggi-nelayan-m...
28 Jan 2016
Bangka Post, 28 Jan 2016
Kerusakan Bakau Sungai Perimping Mengerikan
-- Puluhan hektar hutan bakau di sepanjang Sungai Perimping Mulai Dusun
Tirus Desa Riau Kecamatan Riausilip hingga Desa Gedong Kecamatan Belinyu
Kabupaten Bangka, kondisinya memprihatinkan.
Tidak hanya sekedar mati, tapi belasan hektar yang awalnya sarat dengan
bakau, kini sudah jadi hamparan pasir.
Semua itu akibat aktifitas penambangan ilegal, baik yang berlangsung di
tengah sungai, dipinggir tegakan bakau hingga di dalam hutan bakau.
Pantauan bangkapos.com Kamis (28/1/2016), di dua titik kawasan hutan
bakau Sungai Perimping-Tirus, yakni di lahan tambak udang dan kawasan
reboisasi bakau antara Tirus-Gedong, kondisinya sangat mengerikan.
Di dua titik lokasi tersebut, tegakan bakauny
a mengering, mati, habis di tebang menggunakan parang dan mesin chinsaw,
sebagian besar kawasan bakau juga sudah menjadi hamparan pasir.
Di dua lokasi itu, juga masih terdapat aktifitas penambangan.
Warga Dusun Tirun Sun Kim mengungkapkan, kerusakan di dua lokasi ini
belum separah ditempat lainnya di sekitar Sungai Perimping, Tirus hingga
Gedong.
"Pokoknya kalau ke lokasi, miris lihatnya. Kerusakan bakau, akibat
penambangan ilegal," kata Ketua HNSI Kecamatan Riausilip ini kepada
bangkapos.com Kamis (28/1/2016).
Sebelum habis karena akibat eksploitasi penambangan ilegal, di lokasi bakau
tersebut, sebagai daerah utama untuk tangkapan nelayan baik kepiting, udang
hingga lokan.
Tapi yang dulunya padat dengan pohon bakau, sekarang jadi hamparan pasir,
phon bakau banyak mati, mengering.
"Kayu perpat dan bakau disini di tebang habis oleh penambang. Penambang
selain dapat timah, kalau pulang juga bawa kayu balok, papan dan lainnya, jadi
seperti kawasan bakau yang semula tumbuh subur, kini jadi hamparan pasir,
karena pohon bakau, perpat di titik ini ditebag menggunakan chinsaw ada juga
yang ditebang menggunakan parang, alat berat juga pernah turun disini, untuk
melakukan penabangan," ungkap Sun Kim.
Baca berita selengkapnya hanya di Harian Cetak Bangka Pos dan Babel News
Ikuti Berita Terkini, KLIK: www.bangka.tribunnews.com
http://bangka.tribunnews.com/2016/01/28/kerusakan-bakau-sungai-perimpi...http://bangka.tribunnews.com/2016/01/28/kerusakan-bakau-sungai-perimpi...http://bangka.tribunnews.com/2016/01/28/kerusakan-bakau-sungai-perimpi...http://bangka.tribunnews.com/2016/01/28/kerusakan-bakau-sungai-perimpi...
28 Jan 2016
Gosumbar, 28 Jan 2016
200 Telur Penyu Ditetaskan Laskar Pemuda Peduli Lingkungan di
Pesisir Selatan
Apa yang dilakukan Laskar Peduli Lingkungan di Pesisir Selatan ini patut
diacungkan jempol. Disamping menanam pohon mangrove dan cemara laut,
Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Amping Parak, Kecamatan Sutera, juga
menetaskan 200 telur penyu.
"Sebanyak 200 tukik hasil penangkaran swadaya kelompok tersebut telah
dilepas ke laut dan beberapa butir lagi menunggu menetas," ungkap Ketua
Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Amping Parak, Haridman, Rabu (27/1/2016).
Ia menyebutkan, jenis penyu yang menetas tersebut adalah penyu tempayan
100 butir dan penyu hijau sekitar 100 butir. Upaya penangkaran secara
sederhana dan dengan fasilitas sangat terbatas hewan dilindungi itu dilakukan
kelompok agar hewan itu
tidak punah. Selain itu, kegiatan tersebut juga secara perlahan mengajak
masyarakat sekitar untuk melindungi satwa langka.
"Telur didapatkan dengan cara ronda di pantai sekitar bulan November 2015
lalu sebanyak dua lobang masing-masing 100 lebih. Saat itu, kami khawatir
telur tersebut tergerus abrasi pantai atau diambil orang tidak bertanggung
jawab, maka dipindahkan pada lobang penetasan di belakang Markas Laskar
Pemuda Peduli Lingkungan Amping Parak," katanya.
Dikatakan, tempat penetasan baru itu disesuaikan dengan tempat bertelur
induknya. Kelompok memilih pasir berkualitas untuk menimbun telur. Setelah
ditimbun atau ditutup pasir kemudian dipagar dengan bambu atau bahan-
bahan yang ada di pantai, ungkapnya.
Kemudian Anggota Laskar Pemuda Peduli Lingkungan menurutnya, secara
bergantian piket untuk melakukan pengawasan di tempat penetasan yang
baru. Setelah menunggu sekitar 85 hari akhirnya telur tersebut menetas.
Fenomena langka ini menjadi tontonan menarik bagi masyarakat sekitar. Tukik
kemudian dilepas ke laut. Dan
beberapa butir masih belum menetas.
"Sebaiknya tukik tersebut dirawat selama dua bulan agar tubuh tukik-tukik itu
kuat dan tahan dimangsa ikan di laut. Namun kelompok kami belum punya
fasilitas dan dana untuk perawatan penyu tersebut," katanya dilansir dari
laman resmi Pemkab Pesisir Selatan.
http://www.gosumbar.com/artikel/baca/2016/01/28/200-telur-penyu-diteta...http://www.gosumbar.com/artikel/baca/2016/01/28/200-telur-penyu-diteta...http://www.gosumbar.com/artikel/baca/2016/01/28/200-telur-penyu-diteta...http://www.gosumbar.com/artikel/baca/2016/01/28/200-telur-penyu-diteta...
28 Jan 2016
Samawa Rea, 28 Jan 2016
Nelayan Tangkap Dapat Bantuan Sertifikat Tanah Gratis
Nelayan Kabupaten Sumbawa Barat kembali mendapat bantuan pembuatan
sertifikat tanah dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Bantuan ini
dikhususkan bagi 100 nelayan tangkap yang berada di Kecamatan Poto Tano
dan Taliwang.
Menurut Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan ( DKPP) Sumbawa
Barat melalui Kepala Bidang Perikanan Tangkap dan Pulau-pulau Kecil, Noto
Karyono, bantuan pembuatan Sertifikat Hak Atas Tanah Nelayan (SEHAT)
merupakan program kerjasama Kementerian dan Badan Pertanahan Nasional
(BPN) yang sudah berjalan sejak 2012 lalu. Untuk tahun ini program tersebut
memasuki tahun kelima dari target 8 tahun pemberian bantuan bagi nelayan
Sumbawa Barat. “Sama seperti sebelumnya, ban
tuan SEHAT untuk tahun ini diberikan kepada 100 nelayan tangkap,” terang
Noto–sapaan akrabnya.
Nelayan tangkap penerima bantuan dimaksud tersebar di tiga desa yaitu 40 di
Desa Poto Tano dan 10 di Desa Tambak Sari, Kecamatan Poto Tano, dan 50
nelayan di Desa Labuhan Lalar Kecamatan Taliwang. “Data lokasi beserta tanah
penerima bantuan di Kecamatan Poto Tano dan Kecamatan Taliwang telah
diserahkan ke pihak BPN. Hak atas tanah dalam bentuk sertifikat diperkirakan
akan rampung paling lambat Bulan Juni 2016,” kata Noto.
Dijelaskan Noto, program SEHAT akan berjalan hingga 2019 mendatang dan
nelayan Sumbawa Barat dalam tiap tahun akan mendapat 100 bantuan
kepengurusan sertifikat gratis. Tujuan digelontorkannya bantuan tersebut
adalah untuk memberikan kepastian hukum bagi nelayan atas kepemilikan
tanah yang dibuktikan dengan sertifikat. “Selain itu, program ini bertujuan
untuk memberi kemudahan bagi nelayan yang ingin mendapat pinjaman bank
karena sertifikat dari program SEHAT dapat dijadikan agunan dengan bunga
rendah,” jelasnya.
Saat ini terdapat 400 nelayan tangkap di Sumbawa Barat telah memiliki
sertifikat tanah dari bantuan progran SEHAT. Dari jumlah penerima bantuan
tercatat sebanyak 100 sertifikat telah dijadikan agunan di Bank BRI dengan
bunga pinjaman 6 persen per tahun. “Program SEHAT mendapat dukungan
dari perbankan yang memfasilitasinya melalui program perkreditan dengan
agunan SEHAT nelayan, dan untuk tahun ini 100 nelayan Sumbawa Barat telah
mengajukan pinjaman di b...
28 Jan 2016
ank BRI,” sebut Noto.
http://www.samawarea.com/2016/01/nelayan-tangkap-dapat-bantuan-sertifi...http://www.samawarea.com/2016/01/nelayan-tangkap-dapat-bantuan-sertifi...
28 Jan 2016
Bisnis Indonesia, 28 Jan 2016
BPPT Nilai Reklamasi Teluk Jakarta Akan Pengaruhi Lingkungan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menilai reklamasi tanggul
laut dan pulau-pulau yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di
Teluk Jakarta akan mempengaruhi mutu air, transpor sedimen, dan pola
hidrodinamika.
Widjo Kongko, perekayasa bidang kelautan Balai Teknologi Infrastruktur
Pelabuhan dan Dinamika Pantai BPPT, mengatakan pihaknya telah melakukan
pemodelan terhadap rencana reklamasi yang akan dilakukan Pemerintah DKI
Jakarta.
Hasilnya, kegiatan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan,
khususnya kepada mutu air, transpor sedimen, dan pola hidrodinamika.
“Kami telah melakukan pemodelan terhadap rencana Pemda DKI. Hasilnya
memang akan sangat berpen
garuh terhadap lingkungan,” katanya dalam siaran pers yang diterima di
Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Seperti diketahui, Pemerintah DKI Jakarta menggagas reklamasi Teluk Jakarta.
Hal itu kemudian ditentang oleh berbagai kalangan, karena dikhawatirkan
akan merusak lingkungan dan menambah kerentanan nelayan terhadap
dampak perubahan iklim.
Widjo menuturkan perubahan lingkungan di Kawasan Teluk Jakarta akan
mengubah pola arus laut. Reklamasi juga akan mengganggu siklus dan
mekanisme pembersihan limbah di perairan yang secara alami terjadi di Teluk
Jakarta.
“Teluk sudah memiliki mekanisme dalam membersihkan limbah di perairan
secara alami, tetapi dengan adanya perubahan ini, arus laut akan menjadi
lemah sehingga siklus alami tersebut secara otomatis akan terganggu,”ujarnya.
Pembangunan tanggul sendiri merupakan bagian dari kegiatan National
Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang digagas Pemda DKI
Jakarta. Fase pertama adalah pembangunan tanggul pasir yang kemudian akan
dilanjutkan dengan reklamasi 17 pulau dan tanggul laut raksasa.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama juga sempat mengatakan
apabila pembangunan telah selesai dilaksanakan, maka akan dimanfaatkan
untuk membangun apartemen-apartemen yang diperuntukan bagi pegawai.
http://jakarta.bisnis.com/read/20160128/77/514051/bppt-nilai-reklamasi...http://jakarta.bisnis.com/read/20160128/77/514051/bppt-nilai-reklamasi...http://jakarta.bisnis.com/read/20160128/77/514051/bppt-nilai-reklamasi...http://jakarta.bisnis.com/read/20160128/77/514051/bppt-nilai-reklamasi...
28 Jan 2016
Surya, 28 Jan 2016
Pengeskpor Sirip Ikan Hiu Belum Jadi Tersangka, Begini
Penjelasan Petugas
Kantor Bea Cukai Tanjung Perak langsung melimpahkan ekspor sirip ikan hiu ke
Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan
(KIPM) Kelas I Surabaya 2.
Sampai sekarang belum ada tersangka dalam kasus ini. Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) KIPM masih memeriksa saksi.
Kepala KIPM Kelas I Surabaya 2, Haristanto menyatakan pihaknya belum dapat
memastikan bagian ikan itu adalah ikan hiu martil.
Berdasar pengamatan visual Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut
(BPSPL) Denpasar, barang yang disita itu adalah sirip ikan hiu. Untuk
memastikan dugaan ini, pihaknya sudah mengirim sampel ke laboratorium.
“Mungkin dua pekan lagi sudah ada kepastiannya,” kata Harist
anto, Kamis (28/1/2016).
Perburuan dan ekspor sirip ikan hiu biasanya marak menjelang perayaan
Imlek. Sirip ikan hiu menjadi komoditas bergengsi di sejumlah negara, seperti
Tiongkok.
Makanya selama Imlek ini, pihaknya bersama Kantor Bea Cukai akan
memperketat pengawasan ekspor.
“Sirip ikan hiu biasanya menjadi menu istimewa di sejumlah negara. Makanya
ekspor sirip ikan hiu marak menjelang Imlek,” tambahnya.
http://surabaya.tribunnews.com/2016/01/28/pengeskpor-sirip-ikan-hiu-be...http://surabaya.tribunnews.com/2016/01/28/pengeskpor-sirip-ikan-hiu-be...http://surabaya.tribunnews.com/2016/01/28/pengeskpor-sirip-ikan-hiu-be...http://surabaya.tribunnews.com/2016/01/28/pengeskpor-sirip-ikan-hiu-be...
28 Jan 2016
Antara Riau, 28 Jan 2016
Polair Polres Dumai Tangani Tabrakan Kapal Sembako dan
Nelayan
Satuan Polisi Air Polres Dumai, Provinsi Riau, menangani empat korban insiden
tabrakan kapal di perairan Rupat Kabupaten Bengkalis. Kepala Satpol Air Polres
Dumai AKP Yudhi Franata di Dumai, Kamis, mengatakan, kecelakaan laut ini
terjadi pada Selasa (26/1) malam, namun beruntung tidak menimbulkan
korban jiwa, hanya empat nelayan harus dirawat intensif di RS Kartika Dumai.
"Musibah kecelakaan laut ini terjadi di wilayah perairan Kabupaten Bengkalis,
tapi korban luka dibawa ke Dumai untuk mendapat perawatan medis," kata
Yudhi. Ia menjelaskan, tabrakan kapal terjadi antara kapal pengangkut
sembilan bahan pokok (sembako) dan kapal nelayan setempat. Empat nelayan
yang dilarikan ke rumah sakit, ya
itu A Ho (47) warga Desa Rampang Rupat, Andi (17) Warga Kelurahan Batu
Panjang Rupat serta Diong Hoa (14) dan Diong Sun (6) warga Desa Rampang
dengan luka ringan. Dijelaskan, kepolisian belum melakukan pemeriksaan
terkait insiden kecelakaan di laut ini karena mesti menunggu kepulangan kapal
sembako yang berlayar menuju Negara Malaysia ke Dumai. "Proses
pemeriksaan insiden ini setelah kapal sembako yang diduga menabrak nelayan
ini kembali ke Dumai dari Malaysia," terangnya. Seorang korban atas nama A
Ho yang juga orang tua dari Diong Sun berharap pihak yang bertanggung
jawab untuk membantu biaya perawatan rumah sakit karena mengalami luka
cukup serius. Saat kejadian, dia mengaku berjuang sendiri dengan susah payah
untuk menyelamatkan anak yang tercebur ke laut karena bertabrakan dengan
kapal sembako, hingga akhirnya bisa sampai ke markas Satpol Air Polres
Dumai. "Biaya kami terbatas dan anak paling bungsu banyak tertelan air, jika
tidak disedot bisa infeksi jantung, karena itu diharapkan ada bantuan dari
pihak kapal yang menabrak," sebutnya kepada wartawan.
http://www.antarariau.com/berita/68515/polair-polres-dumai-tangani-tab...http://www.antarariau.com/berita/68515/polair-polres-dumai-tangani-tab...http://www.antarariau.com/berita/68515/polair-polres-dumai-tangani-tab...http://www.antarariau.com/berita/68515/polair-polres-dumai-tangani-tab...
28 Jan 2016
Aktual, 28 Jan 2016
Nelayan: Anggota Dewan Yang Terhormat, Ada Apa dengan
Reklamasi?
Ratusan nelayan melanjutkan aksinya dengan longmarch usai mengikuti
audiensi di Gedung DPRD dengan bertemu Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M.
Taufik.
Ketua DPW Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), M. Taher
mengaku heran dengan jawaban anggota dewan yang mengatakan bahwa
DPRD tidak memiliki wewenang untuk menghentikan laju pembangunan
reklamasi di Teluk Jakarta.
“Jadi aneh juga bahasa anggota dewan kita itu,” ucap Taher saat diwawancari
Aktual.com, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (28/1).
Hal senada diungkapkan oleh salah seorang nelayan, Hasim yang ikut dalam
audiensi tersebut. Dirinya tidak mengerti mengapa pihak DPRD DKI tidak
bertindak tegas dengan menghentikan kegiatan reklamasi tersebut atas dasar
Ranperda RZWP3K dan Kawasan Strategis Pantura Jakarta belum selesai
dibahas.
Padahal, menurutnya sebagai warga Indonesia, jika seseorang ingin
membangun rumah harus mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
karena jika tidak rumah tersebut akan disegel oleh pihak berwajib,
“Ini ada apa (reklamasi)?” ucap Hasim heran.
Oleh pihak DPRD DKI tidak bisa bertindak tegas, Hasim dan ratusan nelayan
lainnya akan mengadukan hal ini langsung ke Istana Negara dan berharap
bertemu dengan Presiden.
http://www.aktual.com/nelayan-anggota-dewan-yang-terhormat-ada-apa-den...http://www.aktual.com/nelayan-anggota-dewan-yang-terhormat-ada-apa-den...http://www.aktual.com/nelayan-anggota-dewan-yang-terhormat-ada-apa-den...http://www.aktual.com/nelayan-anggota-dewan-yang-terhormat-ada-apa-den...
28 Jan 2016
Tabloid Jubi, 28 Jan 2016
10 Dermaga Apung Mulai Dibangun di Kabupaten Merauke
Pemerintah pusat mulai membangun sepuluh dermaga apung di Kabupaten
Merauke. Kegiatan pembangunan sedang dilaksanakan di Distrik Waan dan
nantinya akan berlanjut di beberapa tempat lain.
“Memang sepuluh titik dimaksud, diperhitungkan juga dengan sentra atau
pusat ikan. Khusus untuk di Distrik Waan, termasuk salah satu daerah yang
memiliki potensi ikan sangat banyak. Sehingga tepat dibangun dermaga
apung,” ujar Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Merauke,
Martha Bayu kepada Jubi Kamis (28/1/2016).
Manfaat dari dermaga apung tersebut, untuk memudahkan nelayan
membawa ikan ke tempat itu sambil menunggu kapal datang mengambil.
Nanti, dermaga apung tersebut, dilengkapi juga deng
an beberapa peralatan penting, agar ikan yang ada tidak rusak.
Tetapi tetap awet hingga sampai dibeli dan dibawa ke Pelabuhan Samudra
Perikanan Merauke. Lebih lanjut Martha menjelaskan, dalam tahun ini, akan
dibangun gudang beku di sekitar Pelabuhan Samudra Perikanan Merauke.
Kurang lebih setengah hektar lahan telah dipersiapkan. Ditambahkan,
manfaat gudang beku itu tidak lain adalah ikan yang didapatkan, tidak
langsung diantarpulaukan. Tetapi dapat diubah bentuknya dari beku menjadi
fillet maupun pengalengan. Dari situ diolah dan ada nilai tambah didapatkan,
sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Kepala Distrik Waan, F Buer beberapa waktu lalu mengatakan, kampung-
kampung di Distrik Waan, sangat potensial dengan ikan. Banyak hasil
tangkapan ikan selama ini dibuang begitu saja, lantaran tidak ada kapal yang
datang dan membeli.
http://tabloidjubi.com/2016/01/28/10-dermaga-apung-mulai-dibangun-di-k...http://tabloidjubi.com/2016/01/28/10-dermaga-apung-mulai-dibangun-di-k...http://tabloidjubi.com/2016/01/28/10-dermaga-apung-mulai-dibangun-di-k...http://tabloidjubi.com/2016/01/28/10-dermaga-apung-mulai-dibangun-di-k...
28 Jan 2016
Pare Pos, 28 Jan 2016
Ketua KKP Kuliner Mundur
Ketua Kerukunan Keluarga Pasar (KKP) Kuliner, Sanusi mengundurkan diri.
Surat pengunduran dirinya sebagai ketua KKP Kuliner tersebut telah
disampaikan ke Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop)
dan UKM Kota Parepare, kemarin. Sanusi yang dihubungi terkait pengunduran
dirinya selaku ketua KKP di Pasar Kuliner mengaku telah mempertimbangkan
dengan baik. Dia mengaku, dirinya mundur selaku ketua KKP karena ingin lebih
fokus pada dunia developer yang sudah lama dilakoninya sebagai pengembang
di Parepare. Meski begitu, dia mengklaim, jika dirinya sudah melaksanakan
tugas dengan baik selama lebih tiga bulan untuk mengembangkan Pasar
Kuliner. Banyak hal yang sudah diprogramkan da
n berjalan dengan baik. Di antaranya kehadiran lapangan bulu tangkis di Pasar
Kuliner, pemanfaatan teras depan dan tarif iuran pedagang sudah diturunkan.
"Sesuai waktu yang saya minta untuk meramaikan pasar kuliner selama 100
hari kerja sudah berakhir, makanya saya memilih untuk mengundurkan diri
dari kepemimpinan saya selaku ketua KKP," jelasnya.
Dia mengungkapkan, awal terpilih selaku ketua KKP sudah berjanji jika dalam
waktu 100 hari tidak mampu meramaikan pasar dan mensejahterahkan warga
pasar, maka bersedia mengundurkan diri. "Bagi saya bukan karena gagal
dalam memimpin, saya mundur. Namun karena ingin fokus di dunia usaha
developer yang sudah saya jalankan selama ini," bebernya.
Dia menambahkan, peruntukan lapangan bulu tangkis yang telah
diprogramkan sebelumnya di Pasar Kuliner diperuntukkan bagi kemaslahatan
pedagang dan lapangan tersebut dibuat sepenuhnya dibiayai dengan dana dari
pengurus tanpa memungut dana dari pedagang. "Biaya pembuatan lapangan
bulu tangkis itu seratus persen uang pengurus. Tak ada dari pedagang karena
sepenuhnya partisipasi dan kontribusi dari pengurus," katanya. Tak hanya
Sanusi selaku ketua KKP di Pasar Kuliner mundur, tapi pengurus KKP lainnya
juga menyatakan mundur. Di antaranya wakil ketua, bendahara, dan wakil
bendahara. "Surat pengunduran tersebut sudah kami serahkan kepada
Disperindagkop dan UKM," ungkapnya.
Kadis Perindagkop dan UKM Kota Parepare, Amir Sabbi yang dihubungi
terpisah mengaku, jika pengunduran diri ketua dan penguru...
28 Jan 2016
s KKP lainnya di Pasar Kuliner belum diketahui. Kendati demikian, kata Amir,
jika memang ketua KKP Pasar Kuliner mengundurkan diri, hal yang wajar saja
dengan alasan yang dapat diterima. "Pada prinsipnya pengurus KKP di Pasar
Kuliner hanya bekerja ikhlas kerana tidak dibayar. Dan pihaknya akan
melakukan pertemuan dengan pedagang dan pengurus," tandas mantan Kadis
Perhubungan Kota Parepare ini.
http://parepos.co.id/metropare/item/8195-ketua-kkp-kuliner-mundurhttp://parepos.co.id/metropare/item/8195-ketua-kkp-kuliner-mundur
28 Jan 2016
Suksesi News, 28 Jan 2016
Desa Adat Seminyak Tolak Reklamasi Teluk Benoa
Setelah 7 desa adat tegas menolak proyek reklamasi Teluk Benoa oleh PT
TWBI, kini sikap serupa juga digaungkan Desa Adat Seminyak. Penolakkan
reklamasi ini tercetus secara aklamasi pada rapat paruman, Selasa (26/1), di
Banjar Seminyak.
Sikap tegas itu dikatakan Jro Bendesa Adat Seminyak, Nyoman Sudana. Rapat
itu dihadiri seluruh komponen desa adat, prajuru inti desa, baga periangan,
baga pawongan dan baga pelemahan yang menaungi 4 banjar, yakni Banjar
Seminyak Kaja, Seminyak Kelod, Seminyak Kangin dan Banjar Tagtag Seminyak.
"Dari hasil paruman dengan seluruh komponen desa adat, kami tegas menolak
reklamasi Teluk Benoa," tegasnya. Pihaknya menjelaskan, sikap penolakan
reklamasi yang tercetu
s karena berbagai alasan. Khususnya perlindungan kawasan suci, baik yang ada
di kawasan Desa Adat Seminyak maupun Teluk Benoa. Dijelaskan Nyoman
Sujana, di wilayah pesisir Seminyak terdapat tiga pura yang disungsung oleh
krama desa adat. Diantaranya Pura Prajapati, Pura Camplung Tanduk dan Pura
Dalem Segera. Kini kondisi pantainya sudah terkikis akibat reklamasi Pulau
Serangan. "Sekarang kondisi pinggir pantai dekat Pura Dalem Segera sudah
abrasi. Abrasi ini karena reklamasi dari Pulau serangan," ungkapnya. Alasan
paling mendasar versi Sudana, desanya terletak di wilayah pesisir dan memiliki
pantai sebagai satu-satunya obyek wisata alam. Jika Teluk Benoa jadi
direklamasi warga khawatir akan berdampak pada rusaknya lingkungan pantai.
"Siapa lagi yang mempertahankan kesucian kelestarian alam Bali kalau bukan
kita. Kami tidak mau mewariskan alam yang rusak serta tempat memuja sang
pencipta yang tidak suci lagi pada anak cucu," tandasnya. Sementara,
Koordinator Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) Wayan
Gendo Suardana mengapreasiasi sikap Desa Adat Seminyak. Sudah saatnya
warga Bali bersatu untuk mengantisipasi kerusakan alam Dewata. "Kami
sangat mengapresiasi sikap Desa Adat Seminyak. Saatnya masyarakat
bersama-sama menjaga pelemahan Bali agar lestari demi anak cucu kedepan,"
lontarnya. Sebelumnya, Desa Adat Tanjung Benoa, Desa Adat Kelan, Desa Adat
Kuta, Desa Adat Kepaon, Desa Adat Pemogan, Desa Adat Sesetan dan Desa
Adat Kedonganan kompak menolak reklamasi T...
28 Jan 2016
eluk Benoa seluas 700 hektar. Sejauh ini perjuangan desa adat ini terus
dilakukan.
http://suksesinews.com/berita-desa-adat-seminyak-tolak-reklamasi-teluk...http://suksesinews.com/berita-desa-adat-seminyak-tolak-reklamasi-teluk...
28 Jan 2016
Jawa Post National Network, 28 Jan 2016
DPRD DKI Minta LSM Tak Provokasi MasyarakatTerkait Reklamasi
Pantai Utara Jakarta
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia
(KNTI) Jakarta M Taher, mengatakan DPRD DKI Jakarta menolak tuntutan KNTI
untuk penghentian pengerjaan proyek reklamasi dan Rancangan Peraturan
Daerah (Ranperda) terkait reklamasi Pantai Utara Jakarta.
Hal tersebut dikatakan M Taher, usai diterima Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta,
M Taufik, di sela-sela aksi massa yang digelar DPW KNTI, di depan Gedung
DPRD DKI, kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (28/1).
"Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta hanya menjanjikan akan membantu warga
menghentikan rencana Pemprov DKI Jakarta merelokasi warga nelayan ke
Kepulauan Seribu. Artinya, tuntutan kami soal Ranperda dan reklamasi ditol
ak," kata M Taher, mengutip pernyataan M Taufik.
Masa KNTI mendatangi kantor DPRD DKI Jakarta bersamaan dengan adanya
membahasan Ranperda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
(RZWP3K) serta Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Strategis
Pantai Utara (Pantura) Jakarta, tadi siang.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(Bappeda), Tuty Kusumawati, menyatakan, Ranperda RTRW Pantura akan
menjadi dasar hukum pembangunan kawasan pantura. "Nantinya, kawasan ini
akan menjadi pusat perekonomian baru berbasis kegiatan sektor jasa dan
ekonomi kreatif berkelas dunia," ujar Tuti.
Sedangkan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Nasdem, Bestari Barus
minta LSM dan media jangan terus memprovokasi masyarakat untuk menolak
reklamasi. "Harusnya mereka ikut mensosialisasikan manfaat dari reklamasi
yang dilakukan Pemprov," pintya Bestari.
Menurut Bestari, masyarakat seharusnya ikut mendukung pembahasan
Ranperda, karena Ranperda ini akan memperkuat posisi masyarakat,
khususnya nelayan. "Misalnya, di pulau hasil reklamasi bisa dibuatkan UKM
untuk masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi reklamasi," imbuh Bestari
Barus.
Karena aspirasi KNTI DKI Jakarta tak diakomodasi DPRD DKI, aksi massa yang
diikuti sekitar 150 orang ini akhirnya bergerak menuju Istana Negara dengan
harapan bertemu Presiden Joko Widodo.
http://www.jpnn.com/read/2016/01/28/353398/DPRD-DKI-Minta-LSM-Tak-Prov...http://www.jpnn.com/read/2016/01/28/353398/DPRD-DKI-Minta-LSM-Tak-Prov...http://www.jpnn.com/read/2016/01/28/353398/DPRD-DKI-Minta-LSM-Tak-Prov...http://www.jpnn.com/read/2016/01/28/353398/DPRD-DKI-Minta-LSM-Tak-Prov...
28 Jan 2016
Kompas, 28 Jan 2016
Eskportir Nakal Sebut 20 Ton Sirip Hiu sebagai Perut Ikan Beku
Aksi eksportir nakal terdeteksi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Mereka mengirim 20 ton sirip ikan hiu ke Hongkong dalam kontainer
berukuran 40 feet, namun dalam dokumen ditulis sebagai perut ikan beku.
Dalam dokumen ekspor CV SS melalui perusahaan pengurusan jasa
kepabeanan PT TS, ditulis sebagai perut ikan beku sebanyak 389 karton dengan
berat lebih dari 19 ton bernilai lebih dari Rp 400 juta.
"Namun saat diperiksa bea cukai terdapat 352 kantong seberat lebih dari 20
ton," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Jatim I, Rahmat
Subagio, Kamis (28/1/2016) sore.
Hasil penelitian visual sementara yang dilakukan Balai Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Den
pasar, 20 ton sirip tersebut adalah sirip hiu martil dan hiu biru yang dilindungi
negara.
Rahmat mengaku tidak mengetahui pasti nilai dari 20 ton sirip hiu itu.
"Tapi informasi yang saya cari di internet, harga satu kilogram sirip hiu bisa
mencapai Rp 1 juta," kata dia.
Eksportir sirip hiu tersebut, kata Rahmat, melanggar Undang-Undang Nomor
16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.
Pelaku juga melanggan Undang-Undang nomor 31 tahun 2004 tentang
Perikanan yang diubah menjadi Undang-Undang nomor 45 tahun 2009.
Kasus tersebut selanjutnya dilimpahkan kepada Balai Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya 2.
http://regional.kompas.com/read/2016/01/28/22253311/Eskportir.Nakal.Se...http://regional.kompas.com/read/2016/01/28/22253311/Eskportir.Nakal.Se...http://regional.kompas.com/read/2016/01/28/22253311/Eskportir.Nakal.Se...http://regional.kompas.com/read/2016/01/28/22253311/Eskportir.Nakal.Se...
28 Jan 2016
Antara Jatim, 28 Jan 2016
BPBD Tulungagung Imbau Nelayan Antisipasi Cuaca Ekstrem
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur
mengimbau para nelayan di Pantai Popoh dan Sine untuk mengantisipasi setiap
potensi cuaca ekstrem sebelum berangkat melaut ataupun beraktivitas di
sekitar area lepas pantai setempat.
"Jangan sampai nelayan ataupun siapapun beraktivitas di tengah laut
sementara badai mengancam. Langkah antisipatif perlu demi keselamatan,"
kata Kabid Kedaruratan dan PMK BPBD Tulungagung, Nadlori Alwi kepada
Antara di Tulungagung, Kamis.
Selama cuaca yang saat ini tidak menentu, ia memperingatkan kepada seluruh
nelayan agar sementara tidak beraktivitas di sekitar tengah laut.
Saat ini, lanjut Alwi, BPBD telah mendapat tembusan hasil prakir
aan cuaca di wilayah pesisir selatan Jatim, termasuk Tulungagung.
Selain berpotensi terjadi hujan deras di sepanjang hari, badai serta hembusan
angin kencang dari arah tengah laut dikhawatirkan memicu gelombang air
pasang cukup tinggi.
"Sudah ada pemberitahuan dari BMKG. Pemberitahuan itu agar kita semua
lebih waspada," katanya.
Selama beberapa hari terakhir, cuaca ekstrem menyebabkan hujan badai di
wilayah pesisir hingga daratan.
Bencana angin kencang atau puting beliung yang diiringi hujan deras itu
bahkan menyebabkan jejak kerusakan parah di sejumlah desa, seperti di Desa
Gedangsewu Kecamatan Boyolangu, Desa Pojok Kecamatan Campurdarat,
Desa kepohrejo Kecamatan Rejotangan, Ngantru, serta sebagian di Kecamatan
Besuki.
"Bantuan juga diberikan kepada salah satu pemilik rumah yang mengalami
rusak parah di Desa Gedangsewu Kecamatan Boyolangu," jelas Alwi.
Diberitakan, hujan deras disertai angin kencang/puting beliung melanda
kawasan di daerah-daerah yang memiliki kawasan pesisir, termasuk
Tulungagung.
Kendati tidak sampai menyebabkan jatuhnya korban jiwa, bencana tersebut
menyebabkan puluhan rumah di Kecamatan Gondang rusak parah.
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/171753/bpbd-tulungagung-imbau-...http://www.antarajatim.com/lihat/berita/171753/bpbd-tulungagung-imbau-...http://www.antarajatim.com/lihat/berita/171753/bpbd-tulungagung-imbau-...http://www.antarajatim.com/lihat/berita/171753/bpbd-tulungagung-imbau-...
28 Jan 2016
Medan Bisnis, 28 Jan 2016
Penyelundupan 20 Ton Sirip Hiu Digagalkan
"Sirip hiu ini dalam dokumennya diberitahukan sebagai perut ikan beku
sebanyak 389 karton atau 19.123 kg," ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Bea Cukai Jatim I Rahmat Subagio kepada wartawan di TPS, Kamis
(28/1/2016). Tetapi saat dilakukan pemeriksaan, ditemukan fakta jika yang
ada di satu kontainer 40 feet itu adalah sirip hiu sebanyak 352 kantong.
Setelah ditimbang beratnya 20.184 kg atau lebih dari 20 ton.
Bea Cukai pun kemudian berkoordinasi dengan Balai Karantina Ikan Kelas I
Surabaya 2 yang kemudian mengirim sampel sirip hiu itu ke Balai Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar. Hasilnya, secara visual diduga
jika sirip-sirip hiu itu merupakan sirip hiu martil, dan hiu biru (blue shark). Dua
hiu itu adalah jenis hiu yang dilindungi. "Di dunia ini ada 73 jenis hiu yang
dilindungi. Dua diantaranya habitatnya di Indonesia yakni hiu martil dan hiu
koboi," kata Rahmat.
Rahmat menerangkan sirip hiu ini dikirim oleh CV SS yang melakukan
pengurusan eksportasi melalui Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan
(PPJK) PT TS. Sirip hiu ini rencananya akan dikirim ke Hongkong. Dalam
pemberitahuan dokumennya, taksiran barang yang dikirim sebesar Rp 403,6
juta. Namun diduga jumlah nominal total uang dari sirip hiu ini lebih dari itu.
"Di medsos saja harganya bisa Rp 1 juta per kg," terang Rahmat.
Rahmat menegaskan bahwa CV SS telah melakukan pelanggaran UU nomor 16
tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan serta UU nomor 31
tahun 2004 tentang pe
rikanan sebagaimana telah diubah dengan UU nomor 45 tahun 2009. Rahmat
sebelumnya pernah menangani kasus ini pada tahun 2015. Ini adalah kasus
kedua tentang penyelundupan sirip hiu, namun yang pertama di tahun 2016.
"Untuk selanjutnya kasus ini kami limpahkan penanganannya ke Balai
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I
Surabaya 2," terang Rahmat. Sementara itu Kepala Balai Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya 2
Haristanto mengatakan bahwa pengamatan oleh BPSPLmemang belum final.
Karena itu sampel lain akan dikirim ke laboratorium Universitas Indonesia (UI)
untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Dalam waktu dekat dapat diketahui hasilnya," tukas Haristanto. Selain
menggagalkan penyelundupan sirip ikan hiu, Bea Cukai Tanjung Perak juga
menggagalkan penyelundupan ubur-ubur (jelly fish). Meski ekspor ubur-ubur
tidak dilarang, namun dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) tidak
sesuai dengan kenyataannya.
Dokumen yang tidak sesuai adalah pada jumlah barang yang diekspor. Dalam
pemberitahuan, disebutkan jika CV SIS melakukan ekspor salted jelly fish
sebanyak 4.040 buckets (ember) atau 88.880 kg. Namun petugas bea cukai
menemukan bahwa barang yang ada di dalam empat kontainer 40 feet
tersebut lebih banyak yakni 4.246 buckets atau 93.412 kg. "Selain itu, produk
yang hendak diekspor ke Vietnam ini tidak dilengkapi dengan sertifikat
kesehatan," tandas Rahmat.
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2016/01/28/213146/penyelundu...http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2016/01/28/213146/penyelundu...http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2016/01/28/213146/penyelundu...http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2016/01/28/213146/penyelundu...
28 Jan 2016
Portalkriminal, 28 Jan 2016
LBH Demo Tolak Rencana Zonasi Pulau-pulau Kecil
PORTALKRIMINAL.COM - JAKARTA; Sekitar 150 Massa yang tergabung dalam
Forum Nelayan Teluk Jakarta dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta
melaksanakan demonstrasi di depan Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat,
Kamis .
Dalam tuntutanya, sejumlah demonstran ini menuntut untuk menolak
rancangan Peraturan Daerah rencana Zonasi Wilayah pesisir dan pulau-pulau
kecil dan rencana tata ruang kawasan strategis pantura Jakarta.
Kemudian, mereka juga menuntut supaya segera mencabut Kepres 52/1995
tentang reklamasi pantai jakarta utara dan Cabut pepres 54/2008 tentang
penataan ruang kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hendro Pandowo mengatakan, aksi
demonstrasi berjalan dengan
lancar tanpa aksi anarkis yang mewarnai jalannya demonstrasi.
"Aksi mereka berjalan lancar," demikian Hendro.
http://www.portalkriminal.com/index.php/event/32540--lbh-demo-tolak-re...http://www.portalkriminal.com/index.php/event/32540--lbh-demo-tolak-re...http://www.portalkriminal.com/index.php/event/32540--lbh-demo-tolak-re...http://www.portalkriminal.com/index.php/event/32540--lbh-demo-tolak-re...