2
KLASIFIKASI Klasifikasi gagal ginjal menurut Sarwono,(1996). Gagal ginjal kronik dibagi 3 stadium : - Stadium 1 : Penurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 40 % – 75 %). Pada stadium ini kadar kreatinin serum dan kadar BUN normal dan penderita asimptomatik. - Stadium 2 : Insufisiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % – 50 %). Pada tahap ini, dimana lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak, GFR besarnya 25% dari normal, Blood Urea Nitrogen ( BUN ) dan kreatinin serum meningkat. Gejala-gejala nokturia dan poliuria mulai timbul. - Stadium 3 : Gagal ginjal stadium akhir atau uremia (faal ginjal kurang dari 10 %). Sekitar 90% dari massa nefron telah hancur atau rusak, atau hanya sekitar 200.000 nefron saja yang masih utuh, nilai GFR hanya 10% dari keadaan normal, kreatinin dan BUN meningkat. Gejala-gejala yang timbul karena ginjal tidak sanggup lagi untuk mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit dalam tubuh, yaitu : oliguria karena kegagalan glomerulus, sindrom uremik. Secara laboratorik CKD dinilai dari tes klirens kreatinin (TKK). Nilai tes klirens kreatinin dianggap mendekati Laju Filtrasi Glomerulus (LFG). Klasifikasi CKD di lihat dari penurunan fungsi GFR : Stadiu m Diskripsi GFR 1 Gangguan fungsi ginjal dengan GFR normal atau meningkat > 90 ml/menit 2 Kerusakan ginjal dengan penurunan ringan GFR 60-89 ml/menit 3 Penurunan sedang GFR 30-59

KLASIFIKASI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KLASIFIKASI

KLASIFIKASIKlasifikasi gagal ginjal menurut Sarwono,(1996).Gagal ginjal kronik dibagi 3 stadium :

-          Stadium 1 : Penurunan cadangan ginjal (faal ginjal antar 40 % – 75 %).Pada stadium ini kadar kreatinin serum dan kadar BUN normal dan penderita

asimptomatik. -          Stadium 2 : Insufisiensi ginjal (faal ginjal antar 20 % – 50 %).

Pada tahap ini, dimana lebih dari 75% jaringan yang berfungsi telah rusak, GFR besarnya 25% dari normal, Blood Urea Nitrogen ( BUN ) dan kreatinin serum meningkat. Gejala-gejala nokturia dan poliuria mulai timbul.

-          Stadium 3 : Gagal ginjal stadium akhir atau uremia (faal ginjal kurang dari 10 %).Sekitar 90% dari massa nefron telah hancur atau rusak, atau hanya sekitar 200.000 nefron

saja yang masih utuh, nilai GFR hanya 10% dari keadaan normal, kreatinin dan BUN meningkat. Gejala-gejala yang timbul karena ginjal tidak sanggup lagi untuk mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit dalam tubuh, yaitu : oliguria karena kegagalan glomerulus, sindrom uremik.

Secara laboratorik CKD dinilai dari tes klirens kreatinin (TKK). Nilai tes klirens kreatinin dianggap mendekati Laju Filtrasi Glomerulus (LFG). Klasifikasi CKD di lihat dari penurunan fungsi GFR :

Stadium

Diskripsi GFR

1 Gangguan fungsi ginjal dengan GFR normal atau meningkat > 90 ml/menit

2 Kerusakan ginjal dengan penurunan ringan GFR 60-89 ml/menit

3 Penurunan sedang GFR 30-59 ml/menit

4 Penurunan berat GFR 15-29 ml/menit

5 Gagal ginjal < 15 ml/menit