41
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 201 2 ASPIRASI PNEUMONI e.c INTOKSIKASI KEROSENE ASPIRASI PNEUMONI e.c INTOKSIKASI KEROSENE Laporan Kasus Ini Dibuat Untuk Melengkapi Persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior Di SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung Oleh, KHAIRUL YULIAN ZOHRY 02310086 Pembimbing, 1 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM Binjai Fakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

ASPIRASI PNEUMONI e.c INTOKSIKASI KEROSENEASPIRASI PNEUMONI e.c INTOKSIKASI KEROSENE

Laporan Kasus Ini Dibuat Untuk Melengkapi Persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior

Di SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI

Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Oleh,

KHAIRUL YULIAN ZOHRY

02310086

Pembimbing,

Dr. MARLINA JUMRAKH, Sp.A.Dr. MARLINA JUMRAKH, Sp.A.

SMF ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

RSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI

1 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 2: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

2012

PENDAHULUAN

Minyak Bumi

Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan

oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap,

atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di

kerak Bumi. Atau Minyak bumi dan gas alam adalah sisa tumbuhan dan hewan kecil

atau jasad renik yang hidup di laut berjuta-juta tahun yang lalu. Pada waktu hewan

dan tumbuhan mati, mereka tenggelam ke dasar laut, tertutup lapisan lumpur dan pasir

selama bertahun-tahun. Kemudian lumpur dan pasir berubah menjadi batu sedimen.

Panas, bakteri, dan berat sedimen yang mengubur jasad renik tersebut pelan-pelan

mengubahnya menjadi minyak dan gas alam.

Atau Minyak bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus senyawaan organik

dari Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen

logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga.

Komposisi M.Bumi

Minyak bumi yang baru keluar dari pengeboran merupakan minyak mentah (crude

oil) yang kental berwarna hitam. Minyak mentah merupakan campuran dari berbagai

macam senyawa yang di dalamnya sebagian besar merupakansenyawa hidrokarbon

seperti alkana, sikloalkana dan hidrokarbon aromatik, serta

terdapat senyawa-senyawa lain.Komponen Minyak Bumi

Secara umum, komposisi minyak bumi dapat digolongkan sebagai

berikut.

a. Senyawa n-alkana

Senyawa alkana merupakan komponen utama minyak bumi. Pada suhu

kamar, metana dan etana berupa gas. Metana dan etana merupakan

2 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 3: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

komponen utama LNG. Sementara itu, propana dan butana merupakan

komponen utama LPG berbentuk cair.

b. Senyawa sikloalkana

Senyawa sikloalkana merupakan komponen terbesar kedua setelah

n-alkana. Senyawa sikloalkana yang paling banyak terdapat pada minyak

bumi yaitu siklopentana dan sikloheksana.

c. Senyawa isoalkana

Hanya sedikit isoalkana yang terkandung dalam minyak bumi.

d. Senyawa aromatik

Hanya sedikit senyawa aromatik dengan titik didih rendah dalam

minyak bumi.

Berikut ini kegunaan senyawa-senyawa alkana yang terdapat dalam

minyak mentah.

a. Metana (CH4) dan etana (C2H6) sebagai bahan utama LNG.

b. Propana (C3H8) dan butana (C4H10) sebagai bahan utama LPG.

c. Pentana (C5H12) dan heptana (C7H16) sebagai bahan pelarut, cairan pencuci

kering (dry clean), dan produk cepat kering lainnya.

d. C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan dimanfaatkan sebagai bensin.

e. C10 sampai C15 dimanfaatkan sebagai bahan utama minyak tanah.

f. C10 dan C20 dimanfaatkan sebagai bahan utama diesel dan bahan bakar

minyak untuk mesin kapal.

g. C16 sampai C20 dimanfaatkan sebagai bahan utama solar untuk bahan bakar mesin

jet.

h. C20 ke atas yang berbentuk setengah padat digunakan sebagai bahan utama minyak

pelumas dan vaselin.

i. Mulai C25 berbentuk padat dan dimanfaatkan sebagai lilin dan bitumen aspal.

3 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 4: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Senyawa Lain

Komposisi senyawa-senyawa yang terkandung dalam minyak bumi berbeda

antara satu daerah dengan daerah lainnya. Selain hidrokarbon jenuh terdapat

pula senyawa hidrokarbon tak jenuh, senyawa belerang dan oksigen, serta

organologam. Jumlah kandungan atau kadar senyawa-senyawa ini menentukan

kualitas dari minyak bumi.

Hasil pengilangan minyak dan gas bumi di Indonesia memiliki kualitas yang

lebih baik dibandingkan dengan yang diproduksi oleh negara-negara lain.

Cara Memperoleh M.bumi

Ada berbagai macam cara : observasi geologi, survei gravitasi, survei magnetik,

survey ieismik, membor sumur uji, atau dengan educated guess dan lucky factor.

Survei Gravitasi, metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang

disebabkan perbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi.

Survei Magnetik, metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi disebabkan

perbedaan properti magnetik dari bebatuan bawah permukaaan.

Kedua survei ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas, seperti misalnya suatu

cekungan (basin). dari masil pemetaan ini, baru metode seismik umumnya dilakukan.

Survei Seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang diarahkan

untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah di sekitarnya. Oleh

berbagai lapisan material di bawah tanah, gelombang kejut ini akan dipantulkan ke

permukaan dan ditangkap oleh alat receivers sebagai pulsa tekanan atau sebagai

percepatan. Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital manjadi sebuah peta

akustik di bawah permukaan untuk kemudian dapat diinterprestasikan.

Aplikasi Metode Seismik :

Tahap Eksplorasi :

untuk menentukan struktur dan stratigrafi endapan dimana sumur nanti akan digali.

4 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 5: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Tahap Penilaian dan Pengembangan :

untuk mengestimasi volume cadangan hidrokarbon dan untuk penyusunan rencana

pengembangan yang paling baik.

Pada Fasa Produksi :

untuk memonitor kondisi reservoir, seperti menganalisis kontak antar fluida reservoir,

distribusi fluida dan perubahan tekanan reservoir.

Proses Pengolahan Minyak Bumi

Proses distilasi bertingkat merupakan cara untuk memisahkan komponenkomponen

penyusun minyak bumi melalui kolom-kolom berfraksi dengan pelatpelat

dan sejumlah sungkup gelembung udara.

Minyak bumi yang dihasilkan dari pengeboran tidak dapat langsung digunakan, tapi

harus melalui proses distilasi bertingkat terlebih dahulu. Pada distilasi bertingkat,

pemisahan terjadi berdasarkan perbedaan titik didi berbagai hidrokarbon senyawa

yang terdapat dalam minyak bumi. Proses distilasi bertingkat merupakan cara untuk

memisahkan komponenkomponen penyusun minyak bumi melalui kolom-kolom

berfraksi dengan pelatpelat dan sejumlah sungkup gelembung udara. Minyak bumi

dipanaskan sehingga berubah menjadi gas dan bergerak melalui sungkup-sungkup.

Senyawa karbon yang mempunyai rantai karbon panjang akan mencair pada kolom

fraksi di bagian bawah, sedangkan senyawa karbon yang rantai karbonnya lebih

pendek akan terus ke atas. Akibatnya komponen-komponen minyak bumi itu akan

dapat dipisahkan melalui kolom-kolom berfraksi. Masing-masing fraksi minyak bumi

yang telah dipisahkan satu sama lain segera mengalami proses desulfurisasi

(penghilangan belerang). Senyawasenyawa belerang yang dikandung minyak bumi

perlu dikurangi, sebab belerang menyebabkan bau tidak enak pada minyak bumi.

Minyak bumi yang kadar belerangnya tinggi jika dibakar akan menghasilkan gas SO2,

sehingga meningkatkan pencemaran udara. Hasil fraksionasi minyak bumi digunakan

untuk berbagai keperluan. Hasil

fraksionasi minyak bumi dan kegunaannya dapat dilihat pada Tabel 10.1.

5 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 6: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Gasolin, Herosin atau bensin, dan minyak tanah lebih banyak diperlukan daripada

hidrokarbon yang rantainya lebih panjang. Untuk memenuhi kebutuhan bensin dan

minyak tanah itu maka dilakukan pemecahan molekul hidrokarbon yang besar

menjadi molekul kecil. Proses ini disebut cracking. Cara melakukan cracking yaitu

dengan pemanasan hidrokarbon rantai panjang pada suhu tinggi dan ditambah katalis

Al2O3 atau SiO2

Hasil cracking minyak bumi di antaranya adalah nafta. Nafta banyak digunakan untuk

industri-industri bahan sintetis seperti plastik, deterjen, dan obat-obatan, juga avtur

yaitu bahan bakar pesawat terbang. Produk-produk yang dihasilkan dari hasil

fraksionasi minyak bumi disebut juga produk petrokimia.

6 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 7: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.Intoksikasi Kerosin ( Minyak Tanah )

II.2 Karakteristik Minyak Tanah :

Minyak tanah (kerosene) merupakan cairan bahan bakar yang jernih, tidak berwarna, tidak

larut dalam air, berbau, dan mudah terbakar. Termasuk dalam golongan petrolium terdistilasi

hidrokarbon. Memiliki berat jenis 0,79. Titik didih 163oC – 204oC, titik beku –54oC.

II.3Toksikologi

Berat ringannya gejala yang ditimbulkan oleh keracunan minyak tanah,

bergantung pada apakah minyak tanah selain tertelan, juga sebagian teraspirasi ke

dalam paru atau tidak.Aspirasi ini dapat timbul tidak hanya pada saat tertelan, tetapi

juga bila kemudian minyak tanah yang sudah ditelan itu dimuntahkan kembali.Bila

minyak tanah ini diaspirasi ke dalam paru, dapat timbul keracunan akut, perdarahan

dan bronkopneumonia yang dapat menyebabkan kematian.Hal ini dapat berlangsung

beberapa menit sampai beberapa jam.Menurut Cohen (1953) perubahan dalam paru

akibat keracunan minyak tanah dapat diikuti secara radiologis. Brunner (1964)

mengatakan bahwa kelainan paru yang kadang-kadang sangat luas dapat terjadi tanpa

didapatkannya gejala klinis lain. Kematian yang dapat timbul ialah sebagai akibat

asfiksia karena edema dan konsolidasi paru.Sebagai akibat sistemik keracunan

minyak tanah ini, terjadi depresi susunan saraf pusat.

Molekul minyak tanah

7 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 8: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Minyak tanah yang diinhalasi menyebabkan efek sistemik yang lebih kuat daripada

minyak tanah yang diminum.Hal ini disebabkan penyerapan minvak tanah dari usus lambat

dan tidak lengkap.Kadang-kadang minyak tanah yang terminum dapat menyebabkan kelainan

pada paru.Hal ini disebabkan oleh minyak tanah yang sampai ke paru melalui aliran

darah.Kadang-kadang dengan dosis minum yang lebih besar, kelainan paru tidak

terjadi.Menurut Gerarde (1963) hal ini disebabkan karena sebagian besar minyak tanah

diekskresi melalui paru.

Di samping kelainan iritasi lokal dan depresi susunan saraf pusat, keracunan minyak

tanah dapat pula menyebabkan kerusakan pada alat tubuh lain berupa kelainan degeneratif

dan perdarahan kecil-kecil di hati, ginjal, limpa dan sumsum tulang yang bersifat reversibel.

II.4 Insiden Intoksikasi Minyak Tanah :

Terutama pada anak-anak < 6 tahun. Khususnya pada negara-negara berkembang.

Daerah perkotaan > daerah pedesaan

Pria > wanita

Umumnya terjadi karena kelalaian orang tua

II.5 Patofisiologi :

Efek toksis terpenting dari minyak tanah adalah pneumonitis aspirasi. Studi pada

binatang menunjukkan toksisitas pada paru > 140 x dibanding pada saluran pencernaan.

8 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 9: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Aspirasi umumnya terjadi akibat penderita batuk atau muntah. Akibat viskositas yang rendah

dan tekanan permukaan, aspirat dapat segera menyebar secara luas pada paru. Penyebaran

melalui penetrasi pada membran mukosa, merusak epithel jalan napas, septa alveoli, dan

menurunkan jumlah surfactan sehingga memicu terjadinya perdarahan, edema paru, ataupun

kolaps pada paru. Jumlah < 1 ml dari aspirasi pada paru dapat menyebabkan kerusakan yang

bermakna. Kematian dapat terjadi karena aspirasi sebanyak + 2,5 ml pada paru (pada lambung

+ 350 ml). Selain itu, jumlah 1 ml/kg BB minyak tanah dapat menyebabkan depresi CNS

ringan – sedang, karditis, kerusakan hepar, kelenjar adrenal, ginjal, dan abnormalitas eritrosit.

Namun efek sistemik tersebut jarang karena tidak diabsorbsi dalam jumlah banyak pada

saluran pencernaan. Minyak tanah juga diekskresikan lewat urine.

II.6 Efek Toksik Minyak Tanah

Efek pada paparan akut minyak tanah :

Kontak kulit : kering, dapat iritasi, menyebabkan rash

Absorbsi kulit : jarang

Kontak mata : iritasi, dapat menyebabkan kerusakan permanen

Inhalasi : iritasi, sakit kepala, pusing, mengantuk, intoksikasi

Ingesti : sakit kepala, pusing, mengantuk, intoksikasi

Efek pada paparan kronis minyak tanah :

Secara umum : kulit pecah-pecah, dermatitis, kerusakan hepar/kelenjar adrenal/ginjal, dan

abnormalitas eritrosit

Karsinogenik : terlihat pada studi eksperimental pada tikus. Pada manusia tidak ada data yang

tercatat

Sistem reproduksi : tidak ada data yang tercatat

II.7 Tanda / Gejala Klinis :

Gejala dan tanda klinis utamanya berhubungan dengan saluran napas, pencernaan, dan CNS.

Awalnya penderita akan segera batuk, tersedak, dan mungkin muntah, meskipun jumlah yang

tertelan hanya sedikit. Sianosis, distress pernapasan, panas badan, dan batuk persisten dapat

terjadi kemudian.Pada anak yang lebih besar mungkin mengeluh rasa panas pada lambung

dan muntah secara spontan.Gejala CNS termasuk lethargi, koma, dan konvulsi.

Pada kasus yang gawat, pembesaran jantung, atrial fibrilasi, dan fatal ventrikular fibrilasi

dapat terjadi.Kerusakan ginjal dan sumsum tulang juga pernah dilaporkan.Gejala lain seperti

bronchopneumonia, efusi pleura, pneumatocele, pneumomediastinum, pneumothorax, dan

9 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 10: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

subcutaneus emphysema.

Tanda lain seperti rash pada kulit dan dermatitis bila terjadi paparan pada kulit. Sedangkan

pada mata akan terjadi tanda-tanda iritasi pada mata hingga kerusakan permanen mata.

II.8 Pemeriksaan Penunjang :

Laboratorium : darah rutin, urine rutin, RFT, LFT, dan BGA

Radiologis : foto thorax. Terbaik 1,5 – 2 jam setelah paparan. Penderita dengan

pneumonia umumnya akan tampak di foto pada 6 – 18 jam, namun pernah juga

dilaporkan baru tampak setelah 24 jam.

II.9 Penatalaksanaan :

Monitor sistem respirasi

Inhalasi oksigen

Nebulisasi dengan Salbutamol : bila mulai timbul gangguan napas

Antibiotika : bila telah timbul infeksi, tidak dianjurkan sebagai profilaksis

Hidrokortison : dulu direkomendasikan, sekarang jarang dilakukan

Kumbah lambung dan charcoal aktif (arang): beberapa literatur menolak

penatalaksanaan dengan kumbah lambung, dengan alasan dapat menyebabkan

aspirasi dan kerusakan paru. Sedangkan literatur lain memperbolehkannya, utamanya

bila jumlah yang ditelan cukup banyak, karena dikhawatirkan terjadi penguapan dari

lambung ke paru.

Antasida : untuk mencegah iritasi mukosa lambung

Pemberian susu atau bahan dilusi lain

Anus dan perineum harus dibersihkan secepatnya untuk mencegah iritasi (skin burn)

sekunder

Bila terjadi gagal napas, dapat dilakukan ventilasi mekanik (Positive End Expiratory

Pressure – PEEP )

10 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 11: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

PENUTUP

III.1. KESIMPULAN

Rasa keingin tahuan anak terhadap hal baru sangatlah penting. Akan tetapi

sebagai orang tua agar lebih bisa memperhatikan kembali anak – anaknya agar tidak

terjadi hal – hal yang tidak diinginkan seperti terminum minyak tanah. Adapun halnya

agar orang tua menjauhkan benda – benda berbahaya dan jauh dari jangkauan anak –

anak, dan lebih selektif dalam memperhatikan anaknya.

11 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 12: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

DAFTAR PUSTAKA

1. Yvonne Maldonado. Measles. Nelson Textbook of Pediatrics 19th. New York,

NY: The McGraw-Hill Companies; 2011

2. Soedarmo SS, Garna H, Hadinegoro SR, Eds. Campak.Buku Ajar Ilmu

Kesehatan Anak : Infeksi & Penyakit Tropis, edisi 2. Jakarta : BP IDAI FKUI,

2010:109-14

3. Ilmu kesehatan anak FK UNAIR.komplikasi Intoksikasi Kerosene. Available

http://www.pediatrik.com/isi03.php?

page=html&hkategori=pdt&direktori=pdt&filepdf=0&pdf=&html=07110-

esnj280.htm Accessed on 24 April 2012.

12 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 13: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL

(UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG)

JL. Pramuka No. 27 Bandar Lampung

KEPANITERAAN KLINIK

STATUS ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL

RUMAH SAKIT : RSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI

Nama : Khairul Yulian Zohry

Npm : 02310086

Dr Pembimbing / Penguji : dr. Marlina Jumrakh , Sp.A

IDENTITAS PASIEN

PASIEN

13 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 14: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Nama Lengkap :Firdaus (Tanggal Masuk RS: 03 Juli 2012)

Umur : 2 Tahun

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Alamat : Jl. Gunung bendahara

Suku bangsa : Melayu

Agama : Islam

Pendidikan : -

ORANG TUA

Ayah

Nama lengkap : Tn.AT

Umur : 40 tahun

Suku bangsa : Batak

Alamat : Binjai

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Penghasilan : -

Ibu

Nama lengkap : Ny. DW

Umur : 36 tahun

Suku bangsa : Melayu

Alamat : Binjai

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Penghasilan : -

14 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 15: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Hubungan dengan orang tua : Anak kandung

RIWAYAT PENYAKIT

Alloanamnesis dan ibu Os, 03Juli 2012, pkl. 09.15 WIB

Keluhan Utama :

Meminum minyak lampu 2 jam SMRS

Keluhan Tambahan :

Demam (+), Muntah ± 1 X saat masuk IGD,

Riwayat perjalanan penyakit :

2 jam SMRS tanpa sengaja meminum minyak lampu ± sebanyak ½ gelas

sekitar jam 07.00 WIB saat Ibu Os sedang mencuci pakaian di belakang rumah setelah

mngetahui hal tersebut Ibu Os segera membawa Os ke RSUD DR. RM. DJOELHAM

BINJAI. IbuOs menyangkal ada sesak (-) sebelumnya. Ibu Os mengatakan mual (+),

muntah (+) ± 1 X saat masuk IGD rumah sakit berbau minyak tanah, sekarang Os

lemas dan demam (+), batuk (-), BAK (-), BAB (+) 1 X sebelum terminum minyak

lampu.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Tidak ada

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN

a. Antenatal care : Teratur f. Masa gestasi : Cukup bulan

b. Tempat kelahiran : Rumah sakit g. Berat badan lahir : 3200 gram

c. Ditolong oleh : Bidan h. Panjang badan lahir: 46 cm

d. Cara persalinan : Normal i. Sianosis : Tidak ada

15 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 16: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

e. Penyakit kehamilan : Tidak ada j. Ikterus : Tidak ada

Nilai APGAR : ibu pasien tidak tahu (saat dilahirkan pasien langsung menangis,

bergerak aktif, kulit berwarna kemerahan)

Kelainan bawaan : tidak ada

Kurva Lubchenko

Kesan : Neonatus cukup bulan dan sesuai masa kehamilan

RIWAYAT PERTUMBUHAN

Umur (tahun) Berat Badan

0 bulan 3200 gr

2 tahun 10 kg

Kesan: Riwayat pertumbuhan pasien tidak dapat dinilai karena KMS tidak dibawa

RIWAYAT PERKEMBANGAN

Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan

0 – 3 bulan Belajar mengangkat kepala

Mengikuti obyek dengan kepala

16 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 17: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Melihat muka orang dan tersenyum

Bereaksi terhadap suara atau bunyi

3 – 6 bulan Dapat duduk dengan dibantu

Berusaha dengan meraih benda

Menaruh benda di mulut

6 – 9 bulan Dapat tengkurap dan berbalik sendiri

Dapat berjalan dengan dibantu

Merangkak

9 – 12 bulan Berdiri sendiri tanpa dibantu

Dapat berjalan dengan dibantu

Menirukan suara, belajar mengatakan satu atau dua

kata

12 – 18 bulan Belajar menyusun dua atau tiga kata

Mengucapkan lima sampai sepuluh kata

Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing

18 – 24 bulan Naik turun tangga

Menunjukkan mata dan hidungnya

Belajar makan sendiri

Bermain dengan anak lain

24 – sekarang Bersosialisasi

Kesan: Perkembangan sesuai usia

RIWAYAT IMUNISASI

Imunisasi Dasar

Imunisasi Waktu Pemberian

Bulan Tahun

0 1 2 3 4 5 6 9 15 18 5 6 12

BCG I

DPT I II III IV

Polio (OPV) I II III IV IV

Hepatitis B I II III

Campak I

17 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 18: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Non-PPI / Dianjurkan

Vaksin Usia

Hepatitis A - - - -

HiB - - - -

Typhim - - - -

MMR - - - -

Varicela - - - -

Pneumokokus - - - -

Kesan: Riwayat Imunisasi dasar lengkap, Imunisasi non-PPI belum dilakukan

RIWAYAT MAKANAN

Usia (bulan) ASI/Susu

Formula

Buah/Biskuit Bubur Susu Nasi Tim

Saring/

Lunak

0-4 bln ASI ad libitum on

demand ( 6 kali

sehari)

4-6 bln ASI ad libitum on

demand + susu

formula SGM 7 -8

x 160 cc

Biskuit 1-2 X Bubur Promina

2x/hari (mangkuk

kecil)

6-10 bln ASI ad libitum on

demand + susu

formula SGM 7 -8

x 160 cc

Biskuit 1-2 X Bubur Promina

2x/hari (mangkuk

kecil)

Nasi tim

2X

10-12 bln Asi semaunya Biskuit 1-2 X Nasi

lunak 3X

Kesan: Kuantitas: cukup Kualitas: cukup

18 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 19: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA

( - ) Sepis ( - ) Meningoencephalitis ( - ) Kejang demam

( - ) Tuberkulosis ( - ) Pneumoni ( - ) Alergi lainnya

( - ) Asma ( - ) Alergi Rhinitis ( - ) Gastritis

( - ) Diare akut ( - ) Diare Kronis ( - ) Amoebiasis

( - ) Disentri ( - ) Kolera ( - ) Difteri

( - ) Tifus Abdominalis ( - ) DBD ( - ) polio

( - ) Cacar air (- ) Campak ( - ) Penyakit Jantung

Bawaan

( - ) Batuk rejan ( - ) Tetanus ( - ) ISK

( - ) Demam Rematik Akut ( - ) Penyakit Jantung Rematik ( - ) Kecelakaan

( - ) Glomerulonephritis ( - ) Sindroma Nefrotik ( - ) Operasi

RIWAYAT KELUARGA

Corak Reproduksi

Pasien anak ke-2 dari 2 bersaudara

N

o

Umur Jenis

Kelamin

Hidup Lahir

Mati

Abortus Mati

(sebab)

Keterangan

sehat

1 13 tahun Perempuan Sehat

2 2 tahun Laki - laki Sehat

RIWAYAT LINGKUNGAN DAN PERUMAHAN:

Tinggal di rumah tidak permanen, pekarangan sempit, sumber air minum PDAM,

buang air besar di WC rumah, sampah dibakar.

Kesan : higiene dan sanitasi lingkungan kurang

DATA KELUARGA

AYAH/WALI IBU/WALI SAUDARA

Umur (thn) 40 tahun 36 tahun 13 tahun,

Perkawinan ke 1 1

19 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 20: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Umur Saat

Menikah

25 tahun 21 tahun

Kosanguinitas Tidak Ada Tidak ada

Keadaan

Kesehatan/

Penyakit bila ada

sehat sehat Sehat

PEMERIKSAAN FISIS

Tanggal : 03 Juli 2012 Jam : 09.15 WIB

PEMERIKSAAN UMUM

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital:

Frekuensi nadi : 120 x/menit (teratur)

Tekanan darah : tidak dilakukan

Frekuensi napas : 40 x/menit

Suhu tubuh : 37,8°C

STATUS GIZI

Berat badan :10 kg

Usia : 2 tahun

BBN = 2n + 8

2 x 2 + 8 = 12

Status gizi = BBS

BBN

10

12

= 83,3 %

Kesan: status gizi baik

PEMERIKSAAN SISTEMATIS

Kepala

20 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

X 100 %

X 100 %

Page 21: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Bentuk dan ukuran : normocephali

Rambut dan kulit kepala : hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

Mata : pandangan fokus, palpebra kanan dan kiri tidak cekung,

konjungtiva D/S anemis (-), sklera D/S ikterik (-) , refleks

cahaya +/+

Telinga : normotia, membran timpani intak, nyeri tekan tragus -/-

serumen -/-

Hidung : septum deviasi (-), sekret -/-, napas cuping hidung -/-

Bibir : mukosa bibir kering dan tidak pucat

Gigi geligi : caries (-)

Mulut : trismus (-), mukosa pipi tidak pucat dan tidak kotor.

Lidah : bentuk dan ukuran normal, tidak kotor

Tonsil : T1-T1 normal

Faring : hiperemis (-), uvula di tengah

Leher : simetris, tidak tampak pulsasi vena, pembesaran tirod -/-

Kenjar Getah Bening : tidak teraba pembesaran

Toraks:

Paru : Inspeksi : Bentuk normal, simetris dalam keadaan statis

dan dinamis, retraksi sela iga (-)

Palpasi : vocal fremitus ( atas, tengah, bawah ) D//S

Perkusi : Sonor ( atas, tengah, bawah ) D/S

Auskultasi : Suara nafas vesikuler, rhonki- /-, wheezing -/-

Jantung :

Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis

Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di sela iga V mid clavicula

sinistra

Perkusi : Redup

Auskultasi : BJ I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen :

21 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 22: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Inspeksi : datar, tidak tampak gambaran vena, tidak tampak gerakan

peristaltik usus

Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan episagtrium (-)

Perkusi : timpani

Auskultasi : Bising usus (+) melemah

Anus dan rektum : tidak dilakukan

Genitalia : tidak dilakukan

Ekstremitas : tidak ada udem, dalam batas normal D/S

Kulit : coklat, sianosis (-), ikterus (-), pucat (-), lesi (-), turgor kulit

normal

Pemeriksaan neurologis : gerak normal, refleks fisiologis normal, kaku kuduk (-),

refleks patologis (-)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Darah : Haemoglobin : 10,5 gr%

Leukosit : 10.200 / mm3

Ht : 31,7 %

Trombosit : 466.000/uL

LED : 22 mm/ jam

Urin : Warna : kuning jernih

Protein : tidak ada

Reduksi : tidak ada

Bilirubin : tidak ada

Urobilin : ada

Mikroskopis : leukosit : tidak ada

eritrosit : tidak ada

Kesan : Laboratorium dalam batas normal

22 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 23: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

RESUME

Seorang anak laki - laki berusia 2 tahun datang ke RS tanggal 03 juli 2012 jam

09.15 wib, dengan keluhan meminum minyak lampu sejak 2 jam SMRS, ± ½ gelas,

demam (+).Terdapat hiperemis di mukosa mulut. Beberapa jam SMRS pasien mual

(+), muntah (+) 1 X saat masuk IGD berbau minyak tanah.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang, lemas,

kesadaran compos mentis. Tanda Vital: frekuensi nadi : 120 x/menit (teratur),

frekuensi napas : 52 x/menit, suhu tubuh : 37,8°C. Berat badan :10 kg. Mulut :

kering.

DIAGNOSIS KERJA

Aspirasi peneumonia e.c intoksikasi kerosene

ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Rontgen torax setelah 6 jam

Darah rutin

Urin rutin

PROGNOSIS

Ad vitam : bonam

Ad fungtionam : bonam

Ad sanationam : bonam

PENATALAKSAAN

Non medikamentosa

Tirah baring

Terapi cairan

o IVFD ASERING 50 gtt → BAK → 30 gtt II fls

Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam

Diet M II

Medikamentosa :

O2 nasal canul 2 L/menit ( K/P )

Inj. Ceftriaxon 250 mg / 12 jam

23 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 24: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Inj. Ranitidine 25 mg / 8 jam

Inj. Dexametashone 1 amp ( 1 X )

Inj. Novalgin 1 amp

FOLLOW UP

03 Juli2012 pk 14.00 WIB

S : demam (+), mual (+), sesak (+), mencret (+) 1 X , batuk (+)

O : Frekuensi nadi : 135 x/menit

Frekuensi nafas : 52 x.menit

Suhu : 38°C

Hidung : normosepta, sekret -/-, napas cuping hidung -/-

Mulut : Kering hperemis (+)

Kulit : normoskin

Paru : Suara napas vesikuler, ronchi -/-,wheezing -/-

Hasil lab : 03 Juli 2012

Hemoglobin : 10,5 g/dL

Hematokrit : 31,7 %

Trombosit : 466.000/uL

Lekosit : 10.200/uL

A : Demam naik dan agak sedikit sesak, Os tidak nafsu makan dan lemas

P : Inj. Ceftriaxon 250 mg / 12 jam

Inj. Ranitidine 25 mg / 8 jam

Inj. Dexametashone 1 amp ( 1 X )

Inj. Novalgin 1 amp

24 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 25: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

03 Juli2012 pk 16.00 WIB

S : demam (+), mual (+), sesak (+), mencret (+) 1 X , batuk (+)

O : Frekuensi nadi : 146 x/menit

Frekuensi nafas : 52 x.menit

Suhu : 39,1°C

Hidung : normosepta, sekret -/-, napas cuping hidung -/-

Mulut : Kering hperemis (+)

Kulit : normoskin

Paru : Suara napas vesikuler, ronchi -/-,wheezing -/-

Hasil lab : 03 Juli 2012

Hemoglobin : 10,5 g/dL

Hematokrit : 31,7 %

Trombosit : 466.000/uL

Lekosit : 10.200/uL

A : Febris dan agak sedikit sesak, Os tidak nafsu makan dan lemas

P : Inj. Ceftriaxon 250 mg / 12 jam

Inj. Ranitidine 25 mg / 8 jam

Inj. Dexametashone 1 amp ( 1 X )

Inj. Novalgin 1 amp

04 Juli2012 pk 10.00 WIB

S : demam (-), mual (-), sesak (-), mencret (-) , batuk (-)

O : Frekuensi nadi : 120 x/menit

Frekuensi nafas : 24 x.menit

Suhu : 36,7°C

Hidung : normosepta, sekret -/-, napas cuping hidung -/-

Mulut : Kering hperemis (-)

Kulit : normoskin

Paru : Suara napas vesikuler, ronchi -/-,wheezing -/-

Hasil lab : 03 Juli 2012

25 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 26: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Hemoglobin : 10,5 g/dL

Hematokrit : 31,7 %

Trombosit : 466.000/uL

Lekosit : 10.200/uL

A : Demam (-), lemas, muntah (-), rewel (+)

P : Inj. Ceftriaxon 250 mg / 12 jam

Inj. Ranitidine 25 mg / 8 jam

Inj. Dexametashone 1 amp ( 1 X )

Inj. Novalgin 1 amp

Keluhan 03 juli 2012 04 juli 2012

Subyektif

Demam

Kejang

Mual

Muntah

Batuk

sesak

Nyeri ulu

hati

Sakit kepala

Nafsu

makan

BAK

BAB

( + )

( - )

( + )

( + )

( + )

( + )

( - )

( - )

Menurun

( N)

( N ), mencret

1X

( - )

( - )

( - )

( - )

( - )

( - )

( - )

( - )

Baik

( N)

( + )

Obyektif

Sensorium

HR

RR

T

BB

CM

135 x/i

52x/i

380C

10 kg

CM

120 x/i

24 x/i

36,7 0C

10 kg

26 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Follow up

Page 27: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

TD - -

Kepala

UUB

Rambut

tidak mudah

rontok

Warna

Tertutup

( + )

Hitam

Tertutup

( + )

Hitam

Mata

● Reflek

cahaya

Pupil

isokorka=ki

Conj. Palp.

inferior

anemis

● Sklera

ikterik

( +/+ )

( + )

(-)

( - )

( +/+ )

( + )

(-)

( - )

Hidung

sekret

epistaksis

Pernapasan

cuping

hidung

( - )

( - )

( - )

( - )

( - )

( - )

Mulut

Mukosa

Bibir pecah-

pecah

Lidah kotor

Lidah

tremor

Gusi

berdarah

kering

( + )

( - )

( - )

( - )

kering

( - )

( - )

( - )

( - )

Telinga

Serumen ( - ) ( - )

Leher

Pembesaran

KGB

( - ) ( - )

27 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 28: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Kaku kuduk ( - ) ( - )

Thorax

Simetris

fusiform

Retraksi

intercostal

Suara

pernafasan

Suara

tambahan

( + )

( - )

Vesikuler

( - )

( + )

( - )

Vesikuler

( - )

)

Abdomen

soepel

Lien

Renal

Hepar

perkusi

peristaltik

( + )

Tidak teraba

Tidak teraba

Tidak teraba

Tympani

(+) melemah

( + )

Tidak teraba

Tidak teraba

Tidak teraba

Tympani

Normal

Genitalia &

Anus

Normal , ( + ) Normal , ( + )

Ekstrmitas

superior

Inferior

normal

normal

normal

normal

Laboratorium

Leukosit

Hb

Ht

Trombosit

10.200u/L

10.5 g/dl

31.7 %

466.000/uL

10.200u/L

10.5 g/dl

31.7 %

466.000/uL

Prognosa Dubia at Bonam Dubia at

bonam

Diagnosa Aspirasi

peneumonia e.c

intoksikasi

kerosene

Aspirasi

peneumonia e.c

intoksikasi

kerosene

28 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung

Page 29: KKS ANAK RSUD DR RM DJOELAM BINJAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL BY EREL

ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012

Terapi -Bed rest

-diet M II

-IVFD ASERING

50 gtt→BAK→

30 gtt II fls

-Inj. Ceftriaxone

250 mg/12jam

-Inj. Ranitidine

25 mg/8 jam

-Inj.

Dexametashone

1 amp (1X)

-inj. Novalgin 1

amp

Os

PBJ pukul

14.00 WIB

- -

29 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung