Upload
vino-g-albert
View
94
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
ASPIRASI PNEUMONI e.c INTOKSIKASI KEROSENEASPIRASI PNEUMONI e.c INTOKSIKASI KEROSENE
Laporan Kasus Ini Dibuat Untuk Melengkapi Persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior
Di SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
Oleh,
KHAIRUL YULIAN ZOHRY
02310086
Pembimbing,
Dr. MARLINA JUMRAKH, Sp.A.Dr. MARLINA JUMRAKH, Sp.A.
SMF ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
1 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
2012
PENDAHULUAN
Minyak Bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan
oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap,
atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di
kerak Bumi. Atau Minyak bumi dan gas alam adalah sisa tumbuhan dan hewan kecil
atau jasad renik yang hidup di laut berjuta-juta tahun yang lalu. Pada waktu hewan
dan tumbuhan mati, mereka tenggelam ke dasar laut, tertutup lapisan lumpur dan pasir
selama bertahun-tahun. Kemudian lumpur dan pasir berubah menjadi batu sedimen.
Panas, bakteri, dan berat sedimen yang mengubur jasad renik tersebut pelan-pelan
mengubahnya menjadi minyak dan gas alam.
Atau Minyak bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus senyawaan organik
dari Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen
logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga.
Komposisi M.Bumi
Minyak bumi yang baru keluar dari pengeboran merupakan minyak mentah (crude
oil) yang kental berwarna hitam. Minyak mentah merupakan campuran dari berbagai
macam senyawa yang di dalamnya sebagian besar merupakansenyawa hidrokarbon
seperti alkana, sikloalkana dan hidrokarbon aromatik, serta
terdapat senyawa-senyawa lain.Komponen Minyak Bumi
Secara umum, komposisi minyak bumi dapat digolongkan sebagai
berikut.
a. Senyawa n-alkana
Senyawa alkana merupakan komponen utama minyak bumi. Pada suhu
kamar, metana dan etana berupa gas. Metana dan etana merupakan
2 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
komponen utama LNG. Sementara itu, propana dan butana merupakan
komponen utama LPG berbentuk cair.
b. Senyawa sikloalkana
Senyawa sikloalkana merupakan komponen terbesar kedua setelah
n-alkana. Senyawa sikloalkana yang paling banyak terdapat pada minyak
bumi yaitu siklopentana dan sikloheksana.
c. Senyawa isoalkana
Hanya sedikit isoalkana yang terkandung dalam minyak bumi.
d. Senyawa aromatik
Hanya sedikit senyawa aromatik dengan titik didih rendah dalam
minyak bumi.
Berikut ini kegunaan senyawa-senyawa alkana yang terdapat dalam
minyak mentah.
a. Metana (CH4) dan etana (C2H6) sebagai bahan utama LNG.
b. Propana (C3H8) dan butana (C4H10) sebagai bahan utama LPG.
c. Pentana (C5H12) dan heptana (C7H16) sebagai bahan pelarut, cairan pencuci
kering (dry clean), dan produk cepat kering lainnya.
d. C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan dimanfaatkan sebagai bensin.
e. C10 sampai C15 dimanfaatkan sebagai bahan utama minyak tanah.
f. C10 dan C20 dimanfaatkan sebagai bahan utama diesel dan bahan bakar
minyak untuk mesin kapal.
g. C16 sampai C20 dimanfaatkan sebagai bahan utama solar untuk bahan bakar mesin
jet.
h. C20 ke atas yang berbentuk setengah padat digunakan sebagai bahan utama minyak
pelumas dan vaselin.
i. Mulai C25 berbentuk padat dan dimanfaatkan sebagai lilin dan bitumen aspal.
3 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Senyawa Lain
Komposisi senyawa-senyawa yang terkandung dalam minyak bumi berbeda
antara satu daerah dengan daerah lainnya. Selain hidrokarbon jenuh terdapat
pula senyawa hidrokarbon tak jenuh, senyawa belerang dan oksigen, serta
organologam. Jumlah kandungan atau kadar senyawa-senyawa ini menentukan
kualitas dari minyak bumi.
Hasil pengilangan minyak dan gas bumi di Indonesia memiliki kualitas yang
lebih baik dibandingkan dengan yang diproduksi oleh negara-negara lain.
Cara Memperoleh M.bumi
Ada berbagai macam cara : observasi geologi, survei gravitasi, survei magnetik,
survey ieismik, membor sumur uji, atau dengan educated guess dan lucky factor.
Survei Gravitasi, metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang
disebabkan perbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi.
Survei Magnetik, metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi disebabkan
perbedaan properti magnetik dari bebatuan bawah permukaaan.
Kedua survei ini biasanya dilakukan di wilayah yang luas, seperti misalnya suatu
cekungan (basin). dari masil pemetaan ini, baru metode seismik umumnya dilakukan.
Survei Seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang diarahkan
untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah di sekitarnya. Oleh
berbagai lapisan material di bawah tanah, gelombang kejut ini akan dipantulkan ke
permukaan dan ditangkap oleh alat receivers sebagai pulsa tekanan atau sebagai
percepatan. Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital manjadi sebuah peta
akustik di bawah permukaan untuk kemudian dapat diinterprestasikan.
Aplikasi Metode Seismik :
Tahap Eksplorasi :
untuk menentukan struktur dan stratigrafi endapan dimana sumur nanti akan digali.
4 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Tahap Penilaian dan Pengembangan :
untuk mengestimasi volume cadangan hidrokarbon dan untuk penyusunan rencana
pengembangan yang paling baik.
Pada Fasa Produksi :
untuk memonitor kondisi reservoir, seperti menganalisis kontak antar fluida reservoir,
distribusi fluida dan perubahan tekanan reservoir.
Proses Pengolahan Minyak Bumi
Proses distilasi bertingkat merupakan cara untuk memisahkan komponenkomponen
penyusun minyak bumi melalui kolom-kolom berfraksi dengan pelatpelat
dan sejumlah sungkup gelembung udara.
Minyak bumi yang dihasilkan dari pengeboran tidak dapat langsung digunakan, tapi
harus melalui proses distilasi bertingkat terlebih dahulu. Pada distilasi bertingkat,
pemisahan terjadi berdasarkan perbedaan titik didi berbagai hidrokarbon senyawa
yang terdapat dalam minyak bumi. Proses distilasi bertingkat merupakan cara untuk
memisahkan komponenkomponen penyusun minyak bumi melalui kolom-kolom
berfraksi dengan pelatpelat dan sejumlah sungkup gelembung udara. Minyak bumi
dipanaskan sehingga berubah menjadi gas dan bergerak melalui sungkup-sungkup.
Senyawa karbon yang mempunyai rantai karbon panjang akan mencair pada kolom
fraksi di bagian bawah, sedangkan senyawa karbon yang rantai karbonnya lebih
pendek akan terus ke atas. Akibatnya komponen-komponen minyak bumi itu akan
dapat dipisahkan melalui kolom-kolom berfraksi. Masing-masing fraksi minyak bumi
yang telah dipisahkan satu sama lain segera mengalami proses desulfurisasi
(penghilangan belerang). Senyawasenyawa belerang yang dikandung minyak bumi
perlu dikurangi, sebab belerang menyebabkan bau tidak enak pada minyak bumi.
Minyak bumi yang kadar belerangnya tinggi jika dibakar akan menghasilkan gas SO2,
sehingga meningkatkan pencemaran udara. Hasil fraksionasi minyak bumi digunakan
untuk berbagai keperluan. Hasil
fraksionasi minyak bumi dan kegunaannya dapat dilihat pada Tabel 10.1.
5 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Gasolin, Herosin atau bensin, dan minyak tanah lebih banyak diperlukan daripada
hidrokarbon yang rantainya lebih panjang. Untuk memenuhi kebutuhan bensin dan
minyak tanah itu maka dilakukan pemecahan molekul hidrokarbon yang besar
menjadi molekul kecil. Proses ini disebut cracking. Cara melakukan cracking yaitu
dengan pemanasan hidrokarbon rantai panjang pada suhu tinggi dan ditambah katalis
Al2O3 atau SiO2
Hasil cracking minyak bumi di antaranya adalah nafta. Nafta banyak digunakan untuk
industri-industri bahan sintetis seperti plastik, deterjen, dan obat-obatan, juga avtur
yaitu bahan bakar pesawat terbang. Produk-produk yang dihasilkan dari hasil
fraksionasi minyak bumi disebut juga produk petrokimia.
6 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.Intoksikasi Kerosin ( Minyak Tanah )
II.2 Karakteristik Minyak Tanah :
Minyak tanah (kerosene) merupakan cairan bahan bakar yang jernih, tidak berwarna, tidak
larut dalam air, berbau, dan mudah terbakar. Termasuk dalam golongan petrolium terdistilasi
hidrokarbon. Memiliki berat jenis 0,79. Titik didih 163oC – 204oC, titik beku –54oC.
II.3Toksikologi
Berat ringannya gejala yang ditimbulkan oleh keracunan minyak tanah,
bergantung pada apakah minyak tanah selain tertelan, juga sebagian teraspirasi ke
dalam paru atau tidak.Aspirasi ini dapat timbul tidak hanya pada saat tertelan, tetapi
juga bila kemudian minyak tanah yang sudah ditelan itu dimuntahkan kembali.Bila
minyak tanah ini diaspirasi ke dalam paru, dapat timbul keracunan akut, perdarahan
dan bronkopneumonia yang dapat menyebabkan kematian.Hal ini dapat berlangsung
beberapa menit sampai beberapa jam.Menurut Cohen (1953) perubahan dalam paru
akibat keracunan minyak tanah dapat diikuti secara radiologis. Brunner (1964)
mengatakan bahwa kelainan paru yang kadang-kadang sangat luas dapat terjadi tanpa
didapatkannya gejala klinis lain. Kematian yang dapat timbul ialah sebagai akibat
asfiksia karena edema dan konsolidasi paru.Sebagai akibat sistemik keracunan
minyak tanah ini, terjadi depresi susunan saraf pusat.
Molekul minyak tanah
7 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Minyak tanah yang diinhalasi menyebabkan efek sistemik yang lebih kuat daripada
minyak tanah yang diminum.Hal ini disebabkan penyerapan minvak tanah dari usus lambat
dan tidak lengkap.Kadang-kadang minyak tanah yang terminum dapat menyebabkan kelainan
pada paru.Hal ini disebabkan oleh minyak tanah yang sampai ke paru melalui aliran
darah.Kadang-kadang dengan dosis minum yang lebih besar, kelainan paru tidak
terjadi.Menurut Gerarde (1963) hal ini disebabkan karena sebagian besar minyak tanah
diekskresi melalui paru.
Di samping kelainan iritasi lokal dan depresi susunan saraf pusat, keracunan minyak
tanah dapat pula menyebabkan kerusakan pada alat tubuh lain berupa kelainan degeneratif
dan perdarahan kecil-kecil di hati, ginjal, limpa dan sumsum tulang yang bersifat reversibel.
II.4 Insiden Intoksikasi Minyak Tanah :
Terutama pada anak-anak < 6 tahun. Khususnya pada negara-negara berkembang.
Daerah perkotaan > daerah pedesaan
Pria > wanita
Umumnya terjadi karena kelalaian orang tua
II.5 Patofisiologi :
Efek toksis terpenting dari minyak tanah adalah pneumonitis aspirasi. Studi pada
binatang menunjukkan toksisitas pada paru > 140 x dibanding pada saluran pencernaan.
8 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Aspirasi umumnya terjadi akibat penderita batuk atau muntah. Akibat viskositas yang rendah
dan tekanan permukaan, aspirat dapat segera menyebar secara luas pada paru. Penyebaran
melalui penetrasi pada membran mukosa, merusak epithel jalan napas, septa alveoli, dan
menurunkan jumlah surfactan sehingga memicu terjadinya perdarahan, edema paru, ataupun
kolaps pada paru. Jumlah < 1 ml dari aspirasi pada paru dapat menyebabkan kerusakan yang
bermakna. Kematian dapat terjadi karena aspirasi sebanyak + 2,5 ml pada paru (pada lambung
+ 350 ml). Selain itu, jumlah 1 ml/kg BB minyak tanah dapat menyebabkan depresi CNS
ringan – sedang, karditis, kerusakan hepar, kelenjar adrenal, ginjal, dan abnormalitas eritrosit.
Namun efek sistemik tersebut jarang karena tidak diabsorbsi dalam jumlah banyak pada
saluran pencernaan. Minyak tanah juga diekskresikan lewat urine.
II.6 Efek Toksik Minyak Tanah
Efek pada paparan akut minyak tanah :
Kontak kulit : kering, dapat iritasi, menyebabkan rash
Absorbsi kulit : jarang
Kontak mata : iritasi, dapat menyebabkan kerusakan permanen
Inhalasi : iritasi, sakit kepala, pusing, mengantuk, intoksikasi
Ingesti : sakit kepala, pusing, mengantuk, intoksikasi
Efek pada paparan kronis minyak tanah :
Secara umum : kulit pecah-pecah, dermatitis, kerusakan hepar/kelenjar adrenal/ginjal, dan
abnormalitas eritrosit
Karsinogenik : terlihat pada studi eksperimental pada tikus. Pada manusia tidak ada data yang
tercatat
Sistem reproduksi : tidak ada data yang tercatat
II.7 Tanda / Gejala Klinis :
Gejala dan tanda klinis utamanya berhubungan dengan saluran napas, pencernaan, dan CNS.
Awalnya penderita akan segera batuk, tersedak, dan mungkin muntah, meskipun jumlah yang
tertelan hanya sedikit. Sianosis, distress pernapasan, panas badan, dan batuk persisten dapat
terjadi kemudian.Pada anak yang lebih besar mungkin mengeluh rasa panas pada lambung
dan muntah secara spontan.Gejala CNS termasuk lethargi, koma, dan konvulsi.
Pada kasus yang gawat, pembesaran jantung, atrial fibrilasi, dan fatal ventrikular fibrilasi
dapat terjadi.Kerusakan ginjal dan sumsum tulang juga pernah dilaporkan.Gejala lain seperti
bronchopneumonia, efusi pleura, pneumatocele, pneumomediastinum, pneumothorax, dan
9 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
subcutaneus emphysema.
Tanda lain seperti rash pada kulit dan dermatitis bila terjadi paparan pada kulit. Sedangkan
pada mata akan terjadi tanda-tanda iritasi pada mata hingga kerusakan permanen mata.
II.8 Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium : darah rutin, urine rutin, RFT, LFT, dan BGA
Radiologis : foto thorax. Terbaik 1,5 – 2 jam setelah paparan. Penderita dengan
pneumonia umumnya akan tampak di foto pada 6 – 18 jam, namun pernah juga
dilaporkan baru tampak setelah 24 jam.
II.9 Penatalaksanaan :
Monitor sistem respirasi
Inhalasi oksigen
Nebulisasi dengan Salbutamol : bila mulai timbul gangguan napas
Antibiotika : bila telah timbul infeksi, tidak dianjurkan sebagai profilaksis
Hidrokortison : dulu direkomendasikan, sekarang jarang dilakukan
Kumbah lambung dan charcoal aktif (arang): beberapa literatur menolak
penatalaksanaan dengan kumbah lambung, dengan alasan dapat menyebabkan
aspirasi dan kerusakan paru. Sedangkan literatur lain memperbolehkannya, utamanya
bila jumlah yang ditelan cukup banyak, karena dikhawatirkan terjadi penguapan dari
lambung ke paru.
Antasida : untuk mencegah iritasi mukosa lambung
Pemberian susu atau bahan dilusi lain
Anus dan perineum harus dibersihkan secepatnya untuk mencegah iritasi (skin burn)
sekunder
Bila terjadi gagal napas, dapat dilakukan ventilasi mekanik (Positive End Expiratory
Pressure – PEEP )
10 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
PENUTUP
III.1. KESIMPULAN
Rasa keingin tahuan anak terhadap hal baru sangatlah penting. Akan tetapi
sebagai orang tua agar lebih bisa memperhatikan kembali anak – anaknya agar tidak
terjadi hal – hal yang tidak diinginkan seperti terminum minyak tanah. Adapun halnya
agar orang tua menjauhkan benda – benda berbahaya dan jauh dari jangkauan anak –
anak, dan lebih selektif dalam memperhatikan anaknya.
11 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
DAFTAR PUSTAKA
1. Yvonne Maldonado. Measles. Nelson Textbook of Pediatrics 19th. New York,
NY: The McGraw-Hill Companies; 2011
2. Soedarmo SS, Garna H, Hadinegoro SR, Eds. Campak.Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Anak : Infeksi & Penyakit Tropis, edisi 2. Jakarta : BP IDAI FKUI,
2010:109-14
3. Ilmu kesehatan anak FK UNAIR.komplikasi Intoksikasi Kerosene. Available
http://www.pediatrik.com/isi03.php?
page=html&hkategori=pdt&direktori=pdt&filepdf=0&pdf=&html=07110-
esnj280.htm Accessed on 24 April 2012.
12 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL
(UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG)
JL. Pramuka No. 27 Bandar Lampung
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNMAL
RUMAH SAKIT : RSUD DR. RM. DJOELHAM BINJAI
Nama : Khairul Yulian Zohry
Npm : 02310086
Dr Pembimbing / Penguji : dr. Marlina Jumrakh , Sp.A
IDENTITAS PASIEN
PASIEN
13 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Nama Lengkap :Firdaus (Tanggal Masuk RS: 03 Juli 2012)
Umur : 2 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Alamat : Jl. Gunung bendahara
Suku bangsa : Melayu
Agama : Islam
Pendidikan : -
ORANG TUA
Ayah
Nama lengkap : Tn.AT
Umur : 40 tahun
Suku bangsa : Batak
Alamat : Binjai
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : -
Ibu
Nama lengkap : Ny. DW
Umur : 36 tahun
Suku bangsa : Melayu
Alamat : Binjai
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : -
14 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Hubungan dengan orang tua : Anak kandung
RIWAYAT PENYAKIT
Alloanamnesis dan ibu Os, 03Juli 2012, pkl. 09.15 WIB
Keluhan Utama :
Meminum minyak lampu 2 jam SMRS
Keluhan Tambahan :
Demam (+), Muntah ± 1 X saat masuk IGD,
Riwayat perjalanan penyakit :
2 jam SMRS tanpa sengaja meminum minyak lampu ± sebanyak ½ gelas
sekitar jam 07.00 WIB saat Ibu Os sedang mencuci pakaian di belakang rumah setelah
mngetahui hal tersebut Ibu Os segera membawa Os ke RSUD DR. RM. DJOELHAM
BINJAI. IbuOs menyangkal ada sesak (-) sebelumnya. Ibu Os mengatakan mual (+),
muntah (+) ± 1 X saat masuk IGD rumah sakit berbau minyak tanah, sekarang Os
lemas dan demam (+), batuk (-), BAK (-), BAB (+) 1 X sebelum terminum minyak
lampu.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak ada
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
a. Antenatal care : Teratur f. Masa gestasi : Cukup bulan
b. Tempat kelahiran : Rumah sakit g. Berat badan lahir : 3200 gram
c. Ditolong oleh : Bidan h. Panjang badan lahir: 46 cm
d. Cara persalinan : Normal i. Sianosis : Tidak ada
15 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
e. Penyakit kehamilan : Tidak ada j. Ikterus : Tidak ada
Nilai APGAR : ibu pasien tidak tahu (saat dilahirkan pasien langsung menangis,
bergerak aktif, kulit berwarna kemerahan)
Kelainan bawaan : tidak ada
Kurva Lubchenko
Kesan : Neonatus cukup bulan dan sesuai masa kehamilan
RIWAYAT PERTUMBUHAN
Umur (tahun) Berat Badan
0 bulan 3200 gr
2 tahun 10 kg
Kesan: Riwayat pertumbuhan pasien tidak dapat dinilai karena KMS tidak dibawa
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan
0 – 3 bulan Belajar mengangkat kepala
Mengikuti obyek dengan kepala
16 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Melihat muka orang dan tersenyum
Bereaksi terhadap suara atau bunyi
3 – 6 bulan Dapat duduk dengan dibantu
Berusaha dengan meraih benda
Menaruh benda di mulut
6 – 9 bulan Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
Dapat berjalan dengan dibantu
Merangkak
9 – 12 bulan Berdiri sendiri tanpa dibantu
Dapat berjalan dengan dibantu
Menirukan suara, belajar mengatakan satu atau dua
kata
12 – 18 bulan Belajar menyusun dua atau tiga kata
Mengucapkan lima sampai sepuluh kata
Memperlihatkan rasa cemburu dan bersaing
18 – 24 bulan Naik turun tangga
Menunjukkan mata dan hidungnya
Belajar makan sendiri
Bermain dengan anak lain
24 – sekarang Bersosialisasi
Kesan: Perkembangan sesuai usia
RIWAYAT IMUNISASI
Imunisasi Dasar
Imunisasi Waktu Pemberian
Bulan Tahun
0 1 2 3 4 5 6 9 15 18 5 6 12
BCG I
DPT I II III IV
Polio (OPV) I II III IV IV
Hepatitis B I II III
Campak I
17 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Non-PPI / Dianjurkan
Vaksin Usia
Hepatitis A - - - -
HiB - - - -
Typhim - - - -
MMR - - - -
Varicela - - - -
Pneumokokus - - - -
Kesan: Riwayat Imunisasi dasar lengkap, Imunisasi non-PPI belum dilakukan
RIWAYAT MAKANAN
Usia (bulan) ASI/Susu
Formula
Buah/Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
Saring/
Lunak
0-4 bln ASI ad libitum on
demand ( 6 kali
sehari)
4-6 bln ASI ad libitum on
demand + susu
formula SGM 7 -8
x 160 cc
Biskuit 1-2 X Bubur Promina
2x/hari (mangkuk
kecil)
6-10 bln ASI ad libitum on
demand + susu
formula SGM 7 -8
x 160 cc
Biskuit 1-2 X Bubur Promina
2x/hari (mangkuk
kecil)
Nasi tim
2X
10-12 bln Asi semaunya Biskuit 1-2 X Nasi
lunak 3X
Kesan: Kuantitas: cukup Kualitas: cukup
18 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
( - ) Sepis ( - ) Meningoencephalitis ( - ) Kejang demam
( - ) Tuberkulosis ( - ) Pneumoni ( - ) Alergi lainnya
( - ) Asma ( - ) Alergi Rhinitis ( - ) Gastritis
( - ) Diare akut ( - ) Diare Kronis ( - ) Amoebiasis
( - ) Disentri ( - ) Kolera ( - ) Difteri
( - ) Tifus Abdominalis ( - ) DBD ( - ) polio
( - ) Cacar air (- ) Campak ( - ) Penyakit Jantung
Bawaan
( - ) Batuk rejan ( - ) Tetanus ( - ) ISK
( - ) Demam Rematik Akut ( - ) Penyakit Jantung Rematik ( - ) Kecelakaan
( - ) Glomerulonephritis ( - ) Sindroma Nefrotik ( - ) Operasi
RIWAYAT KELUARGA
Corak Reproduksi
Pasien anak ke-2 dari 2 bersaudara
N
o
Umur Jenis
Kelamin
Hidup Lahir
Mati
Abortus Mati
(sebab)
Keterangan
sehat
1 13 tahun Perempuan Sehat
2 2 tahun Laki - laki Sehat
RIWAYAT LINGKUNGAN DAN PERUMAHAN:
Tinggal di rumah tidak permanen, pekarangan sempit, sumber air minum PDAM,
buang air besar di WC rumah, sampah dibakar.
Kesan : higiene dan sanitasi lingkungan kurang
DATA KELUARGA
AYAH/WALI IBU/WALI SAUDARA
Umur (thn) 40 tahun 36 tahun 13 tahun,
Perkawinan ke 1 1
19 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Umur Saat
Menikah
25 tahun 21 tahun
Kosanguinitas Tidak Ada Tidak ada
Keadaan
Kesehatan/
Penyakit bila ada
sehat sehat Sehat
PEMERIKSAAN FISIS
Tanggal : 03 Juli 2012 Jam : 09.15 WIB
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital:
Frekuensi nadi : 120 x/menit (teratur)
Tekanan darah : tidak dilakukan
Frekuensi napas : 40 x/menit
Suhu tubuh : 37,8°C
STATUS GIZI
Berat badan :10 kg
Usia : 2 tahun
BBN = 2n + 8
2 x 2 + 8 = 12
Status gizi = BBS
BBN
10
12
= 83,3 %
Kesan: status gizi baik
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Kepala
20 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
X 100 %
X 100 %
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Bentuk dan ukuran : normocephali
Rambut dan kulit kepala : hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : pandangan fokus, palpebra kanan dan kiri tidak cekung,
konjungtiva D/S anemis (-), sklera D/S ikterik (-) , refleks
cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak, nyeri tekan tragus -/-
serumen -/-
Hidung : septum deviasi (-), sekret -/-, napas cuping hidung -/-
Bibir : mukosa bibir kering dan tidak pucat
Gigi geligi : caries (-)
Mulut : trismus (-), mukosa pipi tidak pucat dan tidak kotor.
Lidah : bentuk dan ukuran normal, tidak kotor
Tonsil : T1-T1 normal
Faring : hiperemis (-), uvula di tengah
Leher : simetris, tidak tampak pulsasi vena, pembesaran tirod -/-
Kenjar Getah Bening : tidak teraba pembesaran
Toraks:
Paru : Inspeksi : Bentuk normal, simetris dalam keadaan statis
dan dinamis, retraksi sela iga (-)
Palpasi : vocal fremitus ( atas, tengah, bawah ) D//S
Perkusi : Sonor ( atas, tengah, bawah ) D/S
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, rhonki- /-, wheezing -/-
Jantung :
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di sela iga V mid clavicula
sinistra
Perkusi : Redup
Auskultasi : BJ I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen :
21 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Inspeksi : datar, tidak tampak gambaran vena, tidak tampak gerakan
peristaltik usus
Palpasi : supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan episagtrium (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus (+) melemah
Anus dan rektum : tidak dilakukan
Genitalia : tidak dilakukan
Ekstremitas : tidak ada udem, dalam batas normal D/S
Kulit : coklat, sianosis (-), ikterus (-), pucat (-), lesi (-), turgor kulit
normal
Pemeriksaan neurologis : gerak normal, refleks fisiologis normal, kaku kuduk (-),
refleks patologis (-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah : Haemoglobin : 10,5 gr%
Leukosit : 10.200 / mm3
Ht : 31,7 %
Trombosit : 466.000/uL
LED : 22 mm/ jam
Urin : Warna : kuning jernih
Protein : tidak ada
Reduksi : tidak ada
Bilirubin : tidak ada
Urobilin : ada
Mikroskopis : leukosit : tidak ada
eritrosit : tidak ada
Kesan : Laboratorium dalam batas normal
22 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
RESUME
Seorang anak laki - laki berusia 2 tahun datang ke RS tanggal 03 juli 2012 jam
09.15 wib, dengan keluhan meminum minyak lampu sejak 2 jam SMRS, ± ½ gelas,
demam (+).Terdapat hiperemis di mukosa mulut. Beberapa jam SMRS pasien mual
(+), muntah (+) 1 X saat masuk IGD berbau minyak tanah.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang, lemas,
kesadaran compos mentis. Tanda Vital: frekuensi nadi : 120 x/menit (teratur),
frekuensi napas : 52 x/menit, suhu tubuh : 37,8°C. Berat badan :10 kg. Mulut :
kering.
DIAGNOSIS KERJA
Aspirasi peneumonia e.c intoksikasi kerosene
ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen torax setelah 6 jam
Darah rutin
Urin rutin
PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad fungtionam : bonam
Ad sanationam : bonam
PENATALAKSAAN
Non medikamentosa
Tirah baring
Terapi cairan
o IVFD ASERING 50 gtt → BAK → 30 gtt II fls
Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam
Diet M II
Medikamentosa :
O2 nasal canul 2 L/menit ( K/P )
Inj. Ceftriaxon 250 mg / 12 jam
23 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Inj. Ranitidine 25 mg / 8 jam
Inj. Dexametashone 1 amp ( 1 X )
Inj. Novalgin 1 amp
FOLLOW UP
03 Juli2012 pk 14.00 WIB
S : demam (+), mual (+), sesak (+), mencret (+) 1 X , batuk (+)
O : Frekuensi nadi : 135 x/menit
Frekuensi nafas : 52 x.menit
Suhu : 38°C
Hidung : normosepta, sekret -/-, napas cuping hidung -/-
Mulut : Kering hperemis (+)
Kulit : normoskin
Paru : Suara napas vesikuler, ronchi -/-,wheezing -/-
Hasil lab : 03 Juli 2012
Hemoglobin : 10,5 g/dL
Hematokrit : 31,7 %
Trombosit : 466.000/uL
Lekosit : 10.200/uL
A : Demam naik dan agak sedikit sesak, Os tidak nafsu makan dan lemas
P : Inj. Ceftriaxon 250 mg / 12 jam
Inj. Ranitidine 25 mg / 8 jam
Inj. Dexametashone 1 amp ( 1 X )
Inj. Novalgin 1 amp
24 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
03 Juli2012 pk 16.00 WIB
S : demam (+), mual (+), sesak (+), mencret (+) 1 X , batuk (+)
O : Frekuensi nadi : 146 x/menit
Frekuensi nafas : 52 x.menit
Suhu : 39,1°C
Hidung : normosepta, sekret -/-, napas cuping hidung -/-
Mulut : Kering hperemis (+)
Kulit : normoskin
Paru : Suara napas vesikuler, ronchi -/-,wheezing -/-
Hasil lab : 03 Juli 2012
Hemoglobin : 10,5 g/dL
Hematokrit : 31,7 %
Trombosit : 466.000/uL
Lekosit : 10.200/uL
A : Febris dan agak sedikit sesak, Os tidak nafsu makan dan lemas
P : Inj. Ceftriaxon 250 mg / 12 jam
Inj. Ranitidine 25 mg / 8 jam
Inj. Dexametashone 1 amp ( 1 X )
Inj. Novalgin 1 amp
04 Juli2012 pk 10.00 WIB
S : demam (-), mual (-), sesak (-), mencret (-) , batuk (-)
O : Frekuensi nadi : 120 x/menit
Frekuensi nafas : 24 x.menit
Suhu : 36,7°C
Hidung : normosepta, sekret -/-, napas cuping hidung -/-
Mulut : Kering hperemis (-)
Kulit : normoskin
Paru : Suara napas vesikuler, ronchi -/-,wheezing -/-
Hasil lab : 03 Juli 2012
25 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Hemoglobin : 10,5 g/dL
Hematokrit : 31,7 %
Trombosit : 466.000/uL
Lekosit : 10.200/uL
A : Demam (-), lemas, muntah (-), rewel (+)
P : Inj. Ceftriaxon 250 mg / 12 jam
Inj. Ranitidine 25 mg / 8 jam
Inj. Dexametashone 1 amp ( 1 X )
Inj. Novalgin 1 amp
Keluhan 03 juli 2012 04 juli 2012
Subyektif
Demam
Kejang
Mual
Muntah
Batuk
sesak
Nyeri ulu
hati
Sakit kepala
Nafsu
makan
BAK
BAB
( + )
( - )
( + )
( + )
( + )
( + )
( - )
( - )
Menurun
( N)
( N ), mencret
1X
( - )
( - )
( - )
( - )
( - )
( - )
( - )
( - )
Baik
( N)
( + )
Obyektif
Sensorium
HR
RR
T
BB
CM
135 x/i
52x/i
380C
10 kg
CM
120 x/i
24 x/i
36,7 0C
10 kg
26 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
Follow up
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
TD - -
Kepala
UUB
Rambut
tidak mudah
rontok
Warna
Tertutup
( + )
Hitam
Tertutup
( + )
Hitam
Mata
● Reflek
cahaya
Pupil
isokorka=ki
Conj. Palp.
inferior
anemis
● Sklera
ikterik
( +/+ )
( + )
(-)
( - )
( +/+ )
( + )
(-)
( - )
Hidung
sekret
epistaksis
Pernapasan
cuping
hidung
( - )
( - )
( - )
( - )
( - )
( - )
Mulut
Mukosa
Bibir pecah-
pecah
Lidah kotor
Lidah
tremor
Gusi
berdarah
kering
( + )
( - )
( - )
( - )
kering
( - )
( - )
( - )
( - )
Telinga
Serumen ( - ) ( - )
Leher
Pembesaran
KGB
( - ) ( - )
27 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Kaku kuduk ( - ) ( - )
Thorax
Simetris
fusiform
Retraksi
intercostal
Suara
pernafasan
Suara
tambahan
( + )
( - )
Vesikuler
( - )
( + )
( - )
Vesikuler
( - )
)
Abdomen
soepel
Lien
Renal
Hepar
perkusi
peristaltik
( + )
Tidak teraba
Tidak teraba
Tidak teraba
Tympani
(+) melemah
( + )
Tidak teraba
Tidak teraba
Tidak teraba
Tympani
Normal
Genitalia &
Anus
Normal , ( + ) Normal , ( + )
Ekstrmitas
superior
Inferior
normal
normal
normal
normal
Laboratorium
Leukosit
Hb
Ht
Trombosit
10.200u/L
10.5 g/dl
31.7 %
466.000/uL
10.200u/L
10.5 g/dl
31.7 %
466.000/uL
Prognosa Dubia at Bonam Dubia at
bonam
Diagnosa Aspirasi
peneumonia e.c
intoksikasi
kerosene
Aspirasi
peneumonia e.c
intoksikasi
kerosene
28 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung
ASPIRASI PNEUMONIA e.c INTOKSIKASI KEROSENE 2012
Terapi -Bed rest
-diet M II
-IVFD ASERING
50 gtt→BAK→
30 gtt II fls
-Inj. Ceftriaxone
250 mg/12jam
-Inj. Ranitidine
25 mg/8 jam
-Inj.
Dexametashone
1 amp (1X)
-inj. Novalgin 1
amp
Os
PBJ pukul
14.00 WIB
- -
29 KKS Bagian Penyakit Anak RSUD DR. RM. DJOELHAM BinjaiFakultas Kedokteran UNIV. MALAHAYATI Bandar Lampung