10
KISTA OVARIUM A. Definisi Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh dimana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium.(Wiknjosastro, 2007) B. Klasifikasi Klasifikasi tumor ovarium dibagi menjadi : Tumor ovarium jinak a. Kistik tumor ovarium non neoplastik: Kista folikel Kista ini berasal dari folikel de Graaf yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh dibawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim, melainkan memebesar menjadi kista. Kista Korpus luteum Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus albikans. Kadang-kadang korpus luteum mempertahan diri, perdarahan yang sering terjadi didalamnya menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan yang berwarna merah cokelat karena darah tua.

KISTA OVARIUM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KISTA OVARIUM

Citation preview

Page 1: KISTA OVARIUM

KISTA OVARIUM

A. Definisi

Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh dimana saja dan

jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan ovarium (indung telur)

disebut kista ovarium atau tumor ovarium.(Wiknjosastro, 2007)

B. Klasifikasi

Klasifikasi tumor ovarium dibagi menjadi :

Tumor ovarium jinak

a. Kistik tumor ovarium non neoplastik:

Kista folikel

Kista ini berasal dari folikel de Graaf yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh terus

menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh dibawah

pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim, melainkan memebesar

menjadi kista.

Kista Korpus luteum

Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus

albikans. Kadang-kadang korpus luteum mempertahan diri, perdarahan yang sering

terjadi didalamnya menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan yang berwarna merah

cokelat karena darah tua.

Kista inklusi germinal

Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari epitel

germinativum pada permukaan ovarium.

Kista teka lutein

Disebabkan karena meningkatnya kadar HCG terdapat pada mola hidatidosa.

Kista endometrium

Page 2: KISTA OVARIUM

Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium

Kista stein leventhal

Disebabkan karena peningkatan kadar LH yang menyebabkan hiperstimuliovarium.

b) Tumor ovarium neoplastik

Kistoma ovarii simpleks

Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali

billateral, dan dapat menjadi besar

Kistadenoma musinosum

Asal tumor ini belum diketahui pasti namun diperkirakan berasal dari suatu

teratoma dimana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen-

elemen lain.

Kistadenoma serosum

Para penulis berpaendapat bahwa kista ini berasal dari epitel permukaan

ovarium (germinal epithelium).

Kista endometroid

Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada dinding dalamterdapat

satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel endometrium.

Kista dermoid

Sebenernya kista dermoid adalah satu teratoma kistik yang jinak di manastruktur-

struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel kulit,rambut,

gigi, dan produk glandula sebasea.

Tumor ovarium ganas

Kistik

Page 3: KISTA OVARIUM

Kistadenokarsinoma musinosum, kistadenokarsinoma serosum, dan

epidermoidkarsinoma

Solid

Karsinoma endometroid dan mesonefroma.

C. Faktor Resiko

Penyebab kista ovarium dan beberapa faktor resiko berkembangnya ovarium adalah wanita

yang biasanya memiliki:(Wiknjosastro, 2007).

Riwayat kista ovarium terdahulu

Siklus haid tidak teratur

Perut buncit

Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)

Sulit hamil

Penderita Hipotiroid

Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi.

D. Etiologi

Kista ovarium dapat timbul akibat stimulasi yang berlebihan terhadap gonadotropin

(Sastrawinata, Sulaiman. dkk. 2004).

Gestational tropoblastic neoplasma (molahidatidosa dan khoriokarsinoma)

Fungsi ovarium, ovulasi yang terus menerus akan menyebabkan epitel permukaan

ovarium mengalami perubahan neoplastik.

Zat karsinogen, zat radioaktif, asbes, virus eksogen dan hidrokarbon polikistik

Pada pasien yang sedang diobati akibat kasus infertilitas dimana terjadi induksiovulasi

melalui manipulasi hormonal.

E. Manifestasi klinik

Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri yang

tidak berbahaya. Tetapi adapun kista yang berkembang menjadi besar dan menimbulkan

nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak biasa dilihat dari gejala-gejala saja karena

mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul,

Page 4: KISTA OVARIUM

kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium. Meski demikian, penting untuk

memperhatikan setiap gejala atau perubahan ditubuh anda untuk mengetahui gejala

mana yang serius. (Wiknjosastro , 2007)

Gejala-gejala berikut yang muncul bila anda mempunyai kista ovarium:

Perut terasa penuh, berat, kembung.

Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil).

Haid tak teratur.

Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar kepanggul bawah

dan paha.

Nyeri senggama.

Mual, ingin muntah, atau pergeseran payudara mirip seperti pada saat hamil.

F. Diagnosis

Anamnesa

Pada anamnesa rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah. Rasa sakit

tersebut akan bertambah jika kista tersebut terpuntir atau terjadi ruptur. Terdapat juga

rasa penuh di perut. Tekanan terhadap alat-alat di sekitarnya dapat menyebabkan

rasa tidak nyaman, gangguan miksi dan defekasi.Dapat terjadi penekanan terhadap

kandung kemih sehingga menyebabkan frekuensi berkemih menjadi sering.

Pemeriksaan Fisik

Kista yang besar dapat teraba dalam palpasi abdomen. Walau pada wanita

premonopause yang kurus dapat teraba ovarium normal tetapi hal ini adalah

abnormal jika terdapat pada wanita postmenopause. Perabaan menjadisulit pada

pasien yang gemuk. Teraba massa yang kistik, mobile, permukaan massa umumnya

rata. Cervix dan uterus dapat terdorong pada satu sisi.Dapat juga teraba, massa lain,

termasuk fibroid dan nodul padaligamentum uterosakral, ini merupakan keganasan

atau endometriosis. Padaperkusi mungkin didapatkan ascites yang pasif.

(Wiknjosastro, 2007).

Pemeriksaan Penunjang

1. USG

Page 5: KISTA OVARIUM

Merupakan alat terpenting dalam menggambarkan kista ovarium.Dengan

pemeriksaan ini dapat ditentukan letak batas tumor, apakah tumor berasal dariuterus,

atau ovarium, apakah tumor kistik atau solid dan dapat dibedakan pulaantara cairan

dalam rongga perut yang bebas dan tidak.Dapat membantumengidentifikasi

karakteristik kista ovarium.

2. Foto Roentgen

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan adanya hidrotoraks.Pemeriksaan

pielogram inravena dan pemasukan bubur barium pada kolon dapat untuk

menentukan apakah tumor bearasal dari ovarium atau tidak, misalnya tumor bukan

dari ovarium yang terletak di daerah pelvis seperti tumor kolon sigmoid.

3. Pengukuran serum CA-125

Tes darah dilakukan dengan mendeteksi zat yang dinamakan CA-125, CA-

125diasosiasikan dengan kanker ovarium. Dengan ini diketahui apakah massa ini

jinak atau ganas.

4. Laparoskopi

Perut diisi dengan gas dan sedikit insisi yang dibuat untuk memasukan

laparoskop.Melalui laparoskopi dapat diidentifikasi dan mengambil sedikit contoh

kista untuk pemeriksaan PA.

G. Penatalaksanaan

Dapat dipakai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor

non neoplastik tidak. Tumor non neoplastik biasanya besarnya tidak melebihi 5 cm.

Tidak jarang tumor-tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan

menghilang. Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas adalah

pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang

mengandung tumor. Tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan

pengangkatan ovarium, disertai dengan pengangkatan tuba.

Page 6: KISTA OVARIUM

Seluruh jaringan hasil pembedahan perlu dikirim ke bagian patologi anatomi untuk

diperikasa. Pasien dengan kista ovarium simpleks biasanya tidak membutuhkan terapi.

Penelitian menunjukkan bahwa pada wanita post menopause, kista yang berukuran

kurang dari 5 cm dan kadar CA 125 dalam batas normal, aman untuk tidak dilakukan

terapi, namun harus dimonitor dengan pemeriksaan USG serial. Sedangkan untuk

wanita premenopause, kista berukuran kurang dari 8 cm dianggap aman untuk tidak

dilakukan terapi. Terapi bedah diperlukan pada kista ovarium simpleks persisten yang

lebih besar 10 cm dan kista ovarium kompleks. Laparoskopi digunakan pada pasien

dengan kista benigna, kista fungsional atau simpleks yang memberikan keluhan.

Laparotomi harus dikerjakan pada pasien dengan resiko keganasan dan pada pasien

dengan kista benigna yang tidak dapat diangkat dengan laparaskopi. Eksisi kista dengan

konservasi ovarium dikerjakan pada pasien yang menginginkan ovarium tidak diangkat

untuk fertilitas di masa mendatang.Pengangkatan ovarium sebelahnya harus

dipertimbangkan pada wanita post menopause, perimenopause, dan wanita

premenopasue yang lebih tua dari 35 tahun yang tidak menginginkan anak lagi serta

yang beresiko menyebabkan karsinoma ovarium.Diperlukan konsultasi dengan ahli

endokrin reproduksi dan infertilitas untuk endometrioma dan sindrom ovarium polikistik.

Konsultasi dengan onkologi ginekologi diperlukan untuk kista ovarium kompleks dengan

serum CA125 lebih dari 35 U/ml dan pada pasien dengan riwayat karsinoma ovarium

pada keluarga.Jika keadaan meragukan, perlu pada waktu operasi dilakukan

pemeriksaan sediaan yang dibekukan (frozen section) oleh seorang ahli patologi

anatomik untuk mendapat kepastian tumor ganas atau tidak.

Untuk tumor ganas ovarium, pembedahan merupakan pilihan utama. Prosedurnya

adalah total abdominal histerektomi, bilateral salfingo-ooforektomi,dan appendiktomi

(optional). Tindakan hanya mengangkat tumornya saja (ooforektomi atau

ooforokistektomi) masih dapat dibenarkan jika stadiumnya iamasih muda, belum

mempunyai anak, derajat keganasan tumor rendah seperti pada fow potential

malignancy (borderline). Radioterapi hanya efektif untuk jenis tumor yang peka terhadap

radisi, disgerminoma dan tumor sel granulosa. Kemoterapi menggunakan obat

sitostatika seperti agens alkylating (cyclophosphamide, chlorambucyl) dan antimetabolit

(adriamycin). FoIlow up tumor ganas sampai 1 tahun setelah penanganan setiap 2

Page 7: KISTA OVARIUM

bulan, kemudian 4 bulan selama 3 tahun setiap 6 bulan sampai 5 tahun dan seterusnya

setiap tahun sekali.

H. Komplikasi

1. Perdarahan ke dalam kista yang terjadi sedikit-sedikit, sehingga berangsur-angsur

menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala-gejala klinik yang

minimal. Akan tetapi jika perdarahan terjadi dalam jumlah yang banyak akan terjadi

distensi yang cepat dari kista yang menimbulkan nyeri perut yang mendadak.

2. Torsio. Putaran tangkai dapat terjadi pada kista yang berukuran diameter 5 cm atau

lebih. Putaran tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi meskipun gangguan ini

jarang bersifat total.

3. Kista ovarium yang besar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut dan

dapat menekan vesica urinaria sehingga terjadi ketidakmampuan untuk

mengosongkan kandung kemih secara sempurna.

4. Massa kista ovarium berkembang setelah masa menopouse sehingga besar

kemungkinan untuk berubah menjadi kanker (maligna). Faktor inilah yang

menyebabkan pemeriksaan pelvic menjadi penting.

Page 8: KISTA OVARIUM

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani WI, Setiowulan W. Tumor Ovarium Neoplastik

Jinak. Dalam : Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Jakarta :Media Aesculapius Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia; 2000. p. 388-9.

Wiknjosastro H. Tumor Jinak Pada Alat Genital Dalam Buku Ilmu KandunganEdisi 2., editor:

Saifuddin A.B,dkk. Jakarta: Yayasan Bina PustakaSarwono Prawirohardjo.2005: 345-

346.

Wiknjosastro, Hanifa. dkk. 2007. Ilmu Kandungan. Edisi 2.Cetakan 5. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal : 346 – 362.