21
BAB I PENDAHULUAN Kista ovarium adalah sebuah kantung berisi cairan yang tumbuh di dalam ovarium. 1 Kista ovarium merupakan salah satu bentuk tumor jinak yang berada dalam ovarium. Berdasarkan sifatnya kista ovarium diklasifikasikan sebagai kista ovarium nonneoplastik dan kista ovarium neoplastik jinak. Yang termasuk kista ovarium nonneoplastik yaitu kista folikel, kista korpus luteum, kista lutein, kista inklusi germinal, kista endometrium, dan kista Stein- Leventhal, sedangkan yang termasuk kista ovarium neoplastik jinak yaitu kistoma ovarii simpleks, kistadenoma ovarii serosum, kistadenoma ovarii musinosum, kista endometroid, kista dermoid. 2 Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista ovarium) dan sebagian kecil berbentuk tumor padat. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena penyakit ini awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60% – 70% pasien datang pada stadium lanjut, sehingga penyakit ini disebut juga sebagai “silent killer”. Pemeriksaan USG transvaginal ditemukan kista ovarium pada hampir semua wanita premenopouse dan terjadi peningkatan 14,8% pada wanita post menopouse. Kebanyakan dari kista tersebut bersifat jinak. Kista 1

Kista Ovarium Edit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kista Ovarium Edit

BAB I

PENDAHULUAN

Kista ovarium adalah sebuah kantung berisi cairan yang tumbuh di dalam

ovarium.1 Kista ovarium merupakan salah satu bentuk tumor jinak yang berada dalam

ovarium. Berdasarkan sifatnya kista ovarium diklasifikasikan sebagai kista ovarium

nonneoplastik dan kista ovarium neoplastik jinak. Yang termasuk kista ovarium

nonneoplastik yaitu kista folikel, kista korpus luteum, kista lutein, kista inklusi

germinal, kista endometrium, dan kista Stein-Leventhal, sedangkan yang termasuk kista

ovarium neoplastik jinak yaitu kistoma ovarii simpleks, kistadenoma ovarii serosum,

kistadenoma ovarii musinosum, kista endometroid, kista dermoid.2

Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista ovarium) dan

sebagian kecil berbentuk tumor padat. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian

terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan

karena penyakit ini awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan

apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60% – 70% pasien datang pada stadium

lanjut, sehingga penyakit ini disebut juga sebagai “silent killer”. Pemeriksaan USG

transvaginal ditemukan kista ovarium pada hampir semua wanita premenopouse dan

terjadi peningkatan 14,8% pada wanita post menopouse. Kebanyakan dari kista tersebut

bersifat jinak. Kista ovarium fungsional terjadi pada semua umur, tetapi kebanyakan

pada wanita masa reproduksi. Dan kista ovarium jarang setelah masa menopouse. 1,2,5

Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan

hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri. Kista indung telur

timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.

Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat

menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon

terhadap hipersekresi folikel stimulation hormon (FSH) dan luteinizing hormon (LH)

normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1-10 cm (folikel normal berukuran

maximum 2,5 cm), berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau

gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.

Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormon dan kegagalan

pembentukan salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium

1

Page 2: Kista Ovarium Edit

tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone

hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan

penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel

tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur sehingga

terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium, dan akibatnya terbentuk kista di

dalam ovarium.2,8,9,11

Faktor resiko terjadinya kista ovarium adalah riwayat kista ovarium

sebelumnya, siklus menstruasi yang tidak teratur, meningkatnya distribusi lemak tubuh

bagian atas, menstruasi dini (usia 11 tahun atau lebih muda), tingkat kesuburan,

hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang, terapi tamosifen pada kanker mammae.

Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri

yang tidak berbahaya. Tetapi ada pula kista yang berkembang menjadi besar dan

menimpulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala saja

karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang

panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.

Gejala-gejala berikut mungkin muncul jika terdapat kista ovarium adalah perut

terasa penuh, berat, kembung, tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air

kecil), haid tidak teratur, nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat

menyebar ke punggung bawah dan paha, nyeri senggama mual, ingin muntah atau

pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil. Gejala-gejala berikut memberikan

petunjuk diperlukan penanganan segera adalah nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba,

nyeri bersamaan dengan demam, dan rasa ingin muntah.

Penegakan diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan

adalah degan USG, Laparoskopi, MRI dan CT-Scan. Akibat dari komplikasi kista

ovarium adalah perdarahan ke dalam kista, putaran tangkai, infeksi pada trumor,

robekan dinding kista, dan perubahan ke arah keganasan.

Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan

sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun tidak

akan menimbulkan gejala yang berarti. Kista jenis ini termasuk jinak dan tidak

memerlukan penanganan medis.

Jika kista ovarium tidak menghilang setelah beberapa episode menstruasi,

semakin besar, lakukan pemeriksaan ultrasound, nyeri, pada masa postmenopouse,

2

Page 3: Kista Ovarium Edit

dokter harus segera mengangkatnya. Ada 2 tindakan bedah yang utama, yaitu:

Laparoskopi dan Laparatomy.

Prognosis untuk jinak baik. Namun untuk kista yang dapat berkembang untuk

menjadi kanker ovarium angka kelangsungan hidup 5 tahun (“5 Years survival rate”)

penderita kanker ovarium stadium lanjut hanya kira-kira 20-30%, sedangkan sebagian

besar penderita 60-70% ditemukan dalm keadaan stadium lanjut.

3

Page 4: Kista Ovarium Edit

BAB II

LAPORAN KASUS

IDENTITAS

Nama : Nn. S. S

Umur : 25 tahun

Pendidikan : Sarjana 1

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Malalayang

Suku/ Bangsa : Indonesia

Agama : Kristen Protestan

TTL : Manado, 17 Maret 1987

Masuk RS : 19 Maret 2012

ANAMNESIS

o Keluhan Utama

Pembesaran perut

o Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien dikirim oleh dokter spesialis dengan kistoma ovarium. Pasien datang ke

rumah sakit dengan keluhan utama pembesaran perut yang dirasakan sejak ± 1

tahun yang lalu. Pasien tidak merasakan keluhan apa-apa. Namun lama

kelamaan pasien merasakan bahwa perutnya mulai membesar dan rasa nyeri

ketika datang haid. Riwayat keluar darah dari jalan lahir tidak ada. BAB/BAK :

biasa

o Riwayat Penyakit Keluarga

Hanya penderita yang mengalami gejala seperti ini dalam keluarga.

o Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit paru, jantung, ginjal, hipertensi, sakit gula disangkal penderita.

o Riwayat Pribadi & Sosial

Riwayat merokok (-), riwayat minum alkohol (-).

o Anamnesis Ginekologi

Riwayat pernikahan

Pasien belum menikah.

4

Page 5: Kista Ovarium Edit

Riwayat haid

Umur haid pertama 11 tahun, siklus teratur, lamanya 5-6 hari, riwayat

keputihan : (-), penderita merasakan nyeri ketika datang haid.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Fisik Umum

Status Praesens

Keadaan umum : Cukup

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Pernapasan : 24 x/menit

Suhu Badan : 36,5 oC

Kepala : Simetris

Mata : Konj. an -/-, Skl. ikt. -/-

Telinga : Sekret -/-

Hidung : Sekret -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)

Dada : Simetris kiri & kanan

Jantung : SI-II Normal, bising (-)

Paru : Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen

Inspeksi : Datar

Palpasi : Teraba massa kistik 2 jari dibawah pusat, mobil, ukuran

10 x 10 cm. NT (+)

Perkusi : WD (-)

Auskultasi : BU (+) N

Anggota Gerak : Edema (-), varises tidak ada

Refleks : Refleks fisiologis (+), refleks patologis (-)

Status Ginekologi

Tidak dapat dilakukan karena pasien masih perawan.

Laboratorium

Leukosit : 6100 /mm3

5

Page 6: Kista Ovarium Edit

Eritrosit : 446.0000 /mm3

Hb : 12,6 gr/dl

Hematokrit : 37.700 /mm3

Trombosit : 388.000 /mm3

Diagnosa

P0A0 25 tahun dengan kista ovarium.

Sikap

- Rencana Laparoskopi Vries Coupe (VC)

- Periksa lab lengkap, EKG, crossmatch

- Lapor konsulen : advise rencana VC (27-03-2012)

RESUME MASUK

P0A0, 25 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan utama pembesaran perut

dirasakan sejak ± 1 tahun yang lalu. Pasien dikirim oleh dokter spesialis dengan

kistoma ovarium. Pasien tidak merasakan keluhan apa-apa. Namun lama

kelamaan pasien merasakan bahwa perutnya mulai membesar dan rasa nyeri

ketika datang haid. Riwayat keluar darah dari jalan lahir tidak ada. BAB/BAK :

biasa.

Status Praesens

Keadaan umum : Cukup

Kesadaran : Compos Mentis

Tekanan Darah : 110/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Pernapasan : 24 x/menit

Suhu Badan : 36,5 oC

Status Ginekologi

Tidak bisa dilakukan karena pasien masih perawan.

Diagnosis

P0A0 25 tahun dengan kista ovarium.

Sikap

- Rencana Laparoskopi + VC

- Periksa lab lengkap, EKG, crossmatch

- Lapor PO : rencana laparoskopi + VC (27-03-2012)

6

Page 7: Kista Ovarium Edit

7

Page 8: Kista Ovarium Edit

LAPORAN OPERASI

Pasien dibaringkan telentang diatas meja operasi. Dalam keadaan GA dilakukan

desinfeksi lapangan operasi dengan betadin lalu ditutup doek steril. Dilakukan insersi

verres pada palmer point lalu dimasukkan gas CO2 sampai rongga abdomen

mengembang. Dilakukan insisi supraumbilikalis ± 2 cm dan dimasukkan trokar 11 mm,

kamera dan teleskop. Dilakukan insisi pada region iliaca sinistra ± 0,5 cm, region iliaca

dextra ± 0,5 cm dan pertengahan insisi supraumbilikalis dengan region iliaca sinistra ±

0,5 cm. ketiga insisi tersebut lalu dimasukkan masing-masing trokar 5 mm. pada

explorasi terdapat massa kistik, permukaan licin, ukuran ± 15x15 cm, tidak terdapat

perlekatan dengan jaringan sekitar. Diputuskan dilakukan kistektomi.

Saat kistektomi, tampak rambut dan tulang serta keluar cairan warna serous dan coklat.

Kesan kista dermoid dan kista coklat. Jaringan dikirim ke lap VC. Hasil kista dermoid

dengan peradangan, tidak tampak tanda keganasan.

Setelah kapsul terangkat, explorasi massa berasal dari ovarium kanan, control

perdarahan (-). Explorasi lanjut uterus retrofleksi, ukuran dan bentuk normal, kedua

tuba dan ovarium kiri baik. Explorasi lanjut tampak nodul endometriosis di daerah

ligamentum sakrouterina kiri. Diputuskan dilakukan kauterisasi dengan rencana

memfiksasi uterus terlebih dahulu dengan menjahit fundus uterus. Trokar dipertengahan

supraumbilikus dan region iliaca sinistra dilepas dahulu, lalu jarum dan benang jahit

dimasukkan menggunakan needle holder. Setelah benang dan jarum di dalam rongga

abdomen, benang dan jarum dipegang oleh asisten operasi I,trokar lalu dipasang

kembali dan needle holder dimasukkan lagi. Saat needle holder didalam rongga

abdomen dan hendak menjepit jarum, tampak benang yang dijepit oleh asisten operasi I

tanpa terdapat jarum jahit. Explorasi cavum douglasi, ovarium, uterus, usus, hepar,

kandung empedu, jarum tidak ditemukan. Diputuskan konsul bedah digestif di atas meja

operasi. Laparoskopi dilanjutkan oleh bagian bedah, jarum masih belum dapat

ditemukan dan diadviskan dilakukan foto polos abdomen dan konseling keluarga.

Jam 14.45 keluarga setuju dilakukann foto polos abdomen dahulu sebelum dilakukan

laparotomi explorasi. Trokar-trokar dilepaskan dan bekas-bekas insisi dijahit.

Laparoskopi selesai.

Keadaan post laparoskopi :

KU: cukup. Kes : CM

8

Page 9: Kista Ovarium Edit

TD: 130/70 N: 88x/m R: 24x/m

Cairan kista serous ± 600 cc, kista coklat ± 200 cc

Perdarahan ± 200 cc, dieresis ± 500 cc.

Jam 19.00 dilakukan foto abdomen. Hasil tampak jarum disebelah kiri setinggi L2-L3.

Rabu 28 Maret 2012 dilakukan laparotomi eksplorasi oleh bedah digestif. Dengan insisi

diatas umbilical ± 10 cm dan jarum jahit dengan sisa benang sepanjang ± 2 cm,

ditemukan didaerah paracolica kiri. Explorasi lanjut tidak terdapat trauma dijaringan

sekitar. Dinding abdomen ditutup lapis demi lapis. Luka operasi ditutup kasa betadin.

Laparotomi explorasi selesai.

Diagnosis Pra-operasi :

P0A0 25 tahun dengan kista ovarium

Diagnosis Post-operasi :

P0A0 25 tahun post kistektomi per laparoskopi a/I kista ovarium + kista coklat

dextra dan post laparotomi explorasi a/I corpus alienum

Instruksi post-operasi

o IVFD RL:D5 = 2:2 (20 gtt/m).

o Ceftriaxone 3x1 gr iv.

o Metronidazol 2x0.5 gr drip.

o Transamin 3x1 gr.

o Kaltrofen suppositoria 1x2.

o Cek Hb 2 dan 6 jam post operasi.

9

Page 10: Kista Ovarium Edit

10

Page 11: Kista Ovarium Edit

BAB III

DISKUSI

Dalam diskusi pada kasus ini akan dibahas :

1) Diagnosis

2) Penanganan

3) Komplikasi

4) Prognosis

Diagnosis

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang pada

penderita ini didiagnosis dengan P0A0 25 tahun dengan kista dermoid.

Dari anamnesis didapatkan penderita datang ke rumah sakit dengan keluhan

utama pembesaran perut yang dirasakan sejak ± 1 tahun yang lalu. Penderita tidak

merasakan keluhan apa-apa. Namun lama kelamaan penderita merasakan bahwa

perutnya mulai membesar dan rasa nyeri ketika datang haid. Riwayat keluar darah dari

jalan lahir tidak ada. BAB dan BAK biasa.

Berdasarkan kepustakaan, kista ovarium sering tidak menunjukan gejala dan

tanda. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan dan komplikasi

dari kista tersebut. Akibat pertumbuhan kista dapat ditemukan gejala berupa rasa tidak

nyaman di perut.2

Gejala-gejala berikut mungkin muncul jika terdapat kista ovarium:1,3,7,10

- Perut terasa penuh, berat, kembung

- Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil)

- Haid tidak teratur

- Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar ke punggung

bawah dan paha

- Nyeri senggama

- Mual, ingin muntah atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil

Gejala-gejala berikut memberikan petunjuk diperlukan penanganan segera:

- Nyeri perut yang tajam dan tiba-tiba

- Nyeri bersamaan dengan demam

11

Page 12: Kista Ovarium Edit

- Rasa ingin muntah

Gejala klinis yang dapat ditemukan pada penderita dengan kista ovarium dalam

kasus berupa perut penuh dan tidak nyaman akibat pembesaran perut dan nyeri ketika

datang haid. Beberapa gejala tersebut sesuai dengan kepustakaan yang ada.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya massa kistik setinggi 2 jari di bawah

pusat yang disertai dengan nyeri tekan. Pada pemeriksaan fisik untuk kista ovarium

didapatkan adanya massa kistik pada daerah abdomen yang juga didapatkan pada kasus

ini.1,2,5 Hasil USG pada penderita didapatkan kesan kista ovarium.

Penegakan diagnosis kista ovarium dapat dilakukan dengan pemeriksaan: 6,9,10

Ultrasonografi (USG)

Laparoskopi

Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui

pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium, menghisap cairan dari

kista atau mengambil sampel untuk biopsi.

Pembedahan dimulai dengan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan

dengan membuat lubang kecil 3 buah lubang (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar

perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk memasukkan sebuah alat yang

dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor,

sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain, misalnya laser yang

akan mengangkat kista ovarium.

MRI dan CT-Scan

Penanganan

Dari laparoskopi didapatkan massa kistik ukuran 15 x 15 cm berasal dari

ovarium kanan, permukaan licin, konsistensi kistik dan tidak ada perlengketan dengan

jaringan sekitar. Jaringan yang diambil dari massa yang dikeluarkan dikirim ke

laboratorium Patologi Anatomi untuk dilakukan pemeriksaan Vries Coupe (potong

beku). Pada pemeriksaan potong beku didapatkan hasil kista dermoid dengan

peradangan dan tidak tampak tanda keganasan.

sPenanganan pada penderita ini dilakukan kistektomi ovarium yaitu

pengangkatan kista. Kistektomi dilakukan pada penderita ini karena ukuran kista yang

besar (15x15 cm) sehingga dicurigai dapat terjadi pembesaran.8,9

12

Page 13: Kista Ovarium Edit

Teknik potong beku (vries coupe) merupakan salah satu pemeriksaan jaringan

yang dilakukan saat operasi dan diperoleh saat itu juga.1,3,8 Hasil potong beku

didapatkan kesan kista dermoid dengan peradangan.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita ini antara lain torsi, ruptur,

supurasi dan perubahan ke arah keganasan.2,3,5,10

o Torsi

Merupakan komplikasi yang paling sering terjadi, terutama pada kista dengan

ukuran sedang. Salah satu penyebab terpenting terjadinya torsi adalah gerakan dari kista

yang dipengaruhi oleh gerakan peristaltik usus.

o Ruptur Kista

Dapat terjadi secara spontan atau akibat trauma. Gejala yang timbul dapat

berupa nyeri dan muntah. Bila terjadi ruptur, batas-batas dari kista akan sukar untuk

ditentukan.

o Supurasi Kista

Supurasi kista dapat terjadi setelah torsi atau dapat pula terjadi secara hematogen

atau limfogen. Kista yang sering mengalami supurasi adalah kista dermoid.

o Perubahan ke arah keganasan

Pada kista jenis dermoid kemungkinan untuk terjadinya perubahan ke arah

keganasan agak jarang, kira-kira 1,5%.

Prognosis

Prognosis pre operasi pada penderita ini adalah dubia ad malam, karena

dapat terjadi torsi tangkai yang tiba-tiba dan disertai dengan nyeri pada perut bagian

bawah. Prognosis durante operasi adalah dubia ad malam karena ukuran kista yang

relatif besar 15x15 cm dan kemungkinan terjadi perdarahan masih ada. Prognosis post

operasi pada penderita ini adalah dubia karena perawatan luka dan perdarahan pada luka

operasi masih perlu terus diperhatikan.

Terdapat 2 kategori prognosis menurut kepustakaan, yaitu:7,8,10

� Kelangsungan Hidup

13

Page 14: Kista Ovarium Edit

Prognosis untuk jinak baik. Namun untuk kista yang dapat berkembang

untuk menjadi kanker ovarium angka kelangsungan hidup 5 tahun (“5 Years

survival rate”) penderita kanker ovarium stadium lanjut hanya kira-kira 20-30%,

sedangkan sebagian besar penderita 60-70% ditemukan dalm keadaan stadium

lanjut.

� Kelangsungan Organ

Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan

sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun

tidak akan menimbulkan gejala yang berarti. Kista jenis ini termasuk jinak dan

tidak memerlukan penanganan medis.

14

Page 15: Kista Ovarium Edit

BAB IV

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

- Dari anamnesa pada kasus ini, gejala yang dialami pasien mirip dengan teori

yang sudah dikemukakan, dimana kebanyakan kista ovarium jarang

menimbulkan gejala dan tanda. Gejala yang timbul adalah akibat dari

pertumbuhan kista.

- Penanganan pada kasus sudah tepat, walaupun terjadi kelalaian pada waktu

dilakukan laparoskopi.

5.2. Saran

- Perlu dilakukan skrining awal wanita-wanita yang berisiko untuk terjadinya kista

ovarium agar dapat dilakukan penanganan yang lebih awal sehingga komplikasi

terjadinya keganasan dapat dihindari.

- Perlu diberikan edukasi kepada wanita usia produktif agar segera memeriksakan

diri ke dokter spesialis bila memiliki faktor-faktor risiko untuk terjadinya kista

ovarium.

15