10
MENGHADAPI KRISIS MULTIDIMENSI DENGAN KEBERSIHAN JIWA (Khutbah Idul Fitri 1436 H, 17 Juli 2015, di Halaman RS Ahmad Dahlan Kediri) Oleh : Imron Muzakki, M.Psi له ل ا ر كب ا له ل ا ر كب ا له ل ا ر كب ا را ب ب ك مد ح ل وا له ل را ب ب كَ انَ حْ بُ سَ وِ له ل اً " ةَ رْ كُ بً لاْ يِ صَ اَ ّ وَ هَ لِ - ا. لاَ ّ لاِ - اُ له ل ا ة،َ دْ حَ وَ " قَ دَ صُ ةَ دْ عَ وَ رَ صَ 6 نَ وُ ةَ دْ يَ عُ ةَ دْ 6 نُ جَ ّ 6 زَ عَ اَ وَ مَ 6 زَ هَ وَ ابَ 6 زْ حَ لا اُ ةَ دْ حَ وَ هَ لِ - ا. لاَ ّ لاِ - اُ له ل اَ لاَ وُ دُ يْ عَ 6 نَ ّ لاِ - اُ اةَ ّ بِ - اَ نْ يِ صِ لْ 6 حُ مُ هَ لُ نْ يِ ّ الدْ وَ لَ وَ ةِ رَ كَ نْ وُ رِ 6 ف اَ كْ الْ وَ لَ وَ ةِ رَ كَ نْ وُ كِ رْ شُ مْ ل اْ وَ لَ وَ ةِ رَ كَ نْ وُ " قِ6 ف اَ 6 يُ مْ ل ا. ُ دْ مَ حْ ل اِ له لْ يِ 6 دَ ّ الَ لَ عَ جَ انَ 6 صَ مَ رُ رْ هَ شِ امَ يِ ّ ص ل اَ نْ g يِ 6 يِ مْ وُ مْ لِ لَ لَ عَ جَ وَ دْ يِ عِ زْ طِ 6 فْ ل اً " هَ 6 افَ يِ 6 صَ نْ يِ مِ اَ ّ ص لِ لً " هَ حْ رَ 6 فَ و، َ نْ يِ " قَ ّ " تُ مْ لِ لُ دَ هْ شَ اْ نَ اَ هَ لِ - ا. لاَ ّ لاِ - اُ له ل اُ ةَ دْ حَ وَ u كْ يِ رَ شَ لاُ هَ لُ دَ هْ شَ اَ وَ ّ نَ ا اَ 6 بَ دِ ّ يَ س اَ 6 نَ ّ g يِ يَ 6 نَ و اً دَ ّ مَ حُ مُ ةُ دْ يَ عُ هُ لْ وُ سَ رَ وُ " قِ ادَ صِ دْ عَ وْ ل ا، نْ يِ مَ لا ا م هل ل اِ ّ لَ صَ 6 فْ مِ ّ لَ سَ و1

Khutbah Idul Fitri 1436

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Khutbah

Citation preview

Page 1: Khutbah Idul Fitri 1436

MENGHADAPI KRISIS MULTIDIMENSI DENGAN KEBERSIHAN JIWA

(Khutbah Idul Fitri 1436 H, 17 Juli 2015, di Halaman RS Ahmad Dahlan Kediri)Oleh : Imron Muzakki, M.Psi

لله والحمد كبيرا أكبر الله أكبر الله أكبر الله �ح�ان� كثيرا ب ة� الله� و�س� �ر� �ك � ب �ال �ص�ي �ه� و�أ �ل � آلإ �ال الله� إ

�ص�ر� و�ع�د�ه� ص�د�ق� و�ح�د�ه، �د�ه� و�ن �د�ه� ع�ب ن ج� ��ع�ز و�أ م� اب� و�ه�ز� �ح�ز� �ه� و�ح�د�ه� األ �ل � آلإ �ال � الله� إ �د� و�ال �ع�ب � ن �ال إ

�اه� �ي �ن� إ �ه� م�خ�ل�ص�ي �ن� ل �و� الد4ي �ر�ه� و�ل و�ن� ك �اف�ر� �ك �و� ال و�ل

�ر�ه� ك

�و�ن� ر�ك �م�ش� �و� ال �ر�ه� و�ل �اف�ق�و�ن� ك �م�ن ال

�ح�م�د� . �ذ�ي� لله� ال م�ض�ان� ج�ع�ل� ال ه�ر� ر� � ش� �ام الص4ي

�ن� �ي �م�ؤ�م�ن �ل �د� و�ج�ع�ل� ل ي �ف�ط�ر� ع� �اف�ة� ال �ن� ض�ي �م�ي �لص�ائ ل ح�ة� ، و�ف�ر� �ن� �ق�ي �م�ت �ل ه�د� ل �ش� �ن� أ �ه� أ �ل � آلإ �ال و�ح�د�ه� الله� إ

�ك� ر�ي �ش� �ه� ال ه�د� ل �ش� �ن� و�أ �ا أ 4د�ن ي �ا س� �ن �ي �ب �د�ه� م�ح�م�د�ا و�ن ع�ب

�ه� و�ل س� �و�ع�د� ص�اد�ق� و�ر� �ن، ال �م�ي ف�ص�ل4 اللهم األ

4م� ل �ار�ك� و�س� �ا ع�لى� و�ب 4د�ن ي آله� و�ع�لى� م�ح�م�دM س�

ص�ح�اب�� � و�أ ام �ك�ر� 4م� ال ل �م�ا و�س� �ي ل �س� ا، ت �ر� �ي �ث م�ا ك

� �ع�د� أ ب :

�اد� ب �اع� �م� الله� ف�ي �ك و�ص�ي� �اي� أ �ي �ق�و�ى و�إ �ت �ه� الله� ب و�ط�اع�ت

�ق�و�ن ف�از� ف�ق�د� �م�ت ال .Allahu Akbar 3 x WalillahilhamduHadirin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah !

Hari ini kumandang takbir, tahlil, dan tahmid memenuhi seluruh alam jagad raya diseluruh pelosok dunia, di desa dan kota dan dimanapun ummat Islam berada, bersyukur meMahaAgung-kan Allah SWT, merayakan saat kemenangan kita : saat dimana kita kembali kepada fitrah kita; saat dimana kegembiraan dan kekhusyu’an memenuhi segenap rongga dada kita. Tidak ada do’a yang lebih baik kita ucapkan pada hari ini setelah do’a permohonan ampunan dan diterimanya pahala, selain dari do’a yang kita haturkan kepada Allah SWT agar berkenan memberkati sisa umur kita pada bulan-bulan mendatang, memberi kita kekuatan untuk meniti jalan lurus, kekuatan untuk menghadapi tantangan kehidupan dengan penuh ketegaran, memberi kita kesempatan bertemu Ramadhan kembali tahun depan, serta mentakdirkan akhir hidup yang baik bagi kita, khusnul khotimah. Amin ya Robbal’alamiin…

Sholawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari akhir nanti.

1

Page 2: Khutbah Idul Fitri 1436

Allahu Akbar 3x WalillaahilhamduJamaahSholat Id Yang dimuliakan Allah SWT

Selama satu bulan kita telah berusaha semaksimal yang kita mampu untuk melaksankan rangkaian ibadah Ramadhan,seperti puasa di siang hari, sholat tarawih di malam hari, tadarus dan tilawah al Qur’an, berinfaq dan bersedekah dan kemudian berzakat. Kita lakukan itu semua tentunya dengan sebaik-baiknya, penuh ke-imanan, ke-ikhlasan dan hanya mengharap ridlo dan ampunan Allah SWT. Kita berharap semua yang kita lakukan tersebut mampu menjadikan kita hamba yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah SWT yang berhubungan dengan hasil akhir dari puasa kita :

�ا Uه�ا ي ي� �ذ�ين� أ �وا ال �ب� آم�ن �ت �م� ك �ك �ي �ام� ع�ل �م�ا الص4ي �ب� ك �ت �ذ�ين� ع�ل�ى ك �م� م�ن ال �ك �ل ق�ب

�م� �ك �ع�ل �ق�ون� ل �ت ﴾١٨٣﴿ ت(183) Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Oleh karena itu, mari kita pastikan pada diri kita bahwa perasaan dan sikap sebagai hamba yang bertaqwa muncul, tumbuh dan berkembang semakin meningkat pada diri kita, setelah kita selesai melaksanakan ibadah Ramadhan. Diantara perasaan dan sikap hamba bertaqwa tersebut sebenarnya telah dibentuk, dilatihkan, dan dibiasakan kepada kita, selama kita menjalankan rangkaian ibadah puasa. Perasan dan sikap tersebut adalah :

Pertama, perasaan dan sikap untuk selalu dekat kepada Allah, sehingga senantiasa merasa selalu diawasi oleh Allah SWT. Bukankah kita sewaktu puasa di siang hari tidak berani memakan makanan yang ada di hadapan kita, walaupun kita sendirian. Dengan perasaan seperti inilah maka sudah sewajarnya kalau kita kemudian tidak akan berani menyimpang dari segala ketentuan Allah, meskipun tidak ada orang yang melihatnya. Suatu bentuk perasaan yang sangat dibutuhkan pada saat negara kita sedang membangun, dimana seseorang tidak hanya berlaku baik hanya karena ada orang lain yang mengawasi, sementara kalau tidak diawasi, muncul perilaku yang tidak baik dan seenaknya saja. Dengan kata lain dengan perasaan ini kita akan menjadi orang yang jujur kepada Allah, jujur kepada diri sendiri dan jujur kepada orang lain.

Kedua, perasaan dan sikap disiplin dan sungguh-sungguh untuk selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebenaran, termasuk di dalamnya disiplin waktu. Tidak berbuka sebelum waktunya, dan segera menghentikan makan dan minum kalau sudah waktunya adalah amalan yang diajarkan dalam puasa untuk menumbuhkan sikap disiplin. Sungguh tanpa kedisiplinan dan atau kesungguhan, maka akan sulit untuk menegakkan kebenaran.

Ketiga, perasaan dan sikap pengendalian diri. Hal yang sangat jelas ketika kita berpuasa adalah pembiasaan atau latihan bagi diri kita untuk mengendalikan diri kita, meningkatkan kecerdasan emosi kita. Tanpa adanya pengendalian diri akan sangat memungkinkan bagi diri seseorang, keluarga, masyarakat dan bahkan negara mengalami kehancuran. Nafsu memang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, namun segala keinginan mestinya dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bukan asal dapat memuaskan diri yang akibatnya merugikan orang lain.

Keempat, ibadah Ramadhan juga membuat jiwa kita semakin memiliki ketajaman dalam kemampuan membedakan antara yang haq dengan yang bathil. Suatu kemampuan sikap yang hampir hilang dalam masyarakat kita, tatkala semakin banyaknya manusia yang tidak bisa membedakan atau tidak bisa lagi melihat mana kebenaran (haq) dan mana kemungkaran (bathil), sehingga terkadang sesuatu yang bathil dilaksanakan dan yang haq justru ditinggalkan.

Kelima, ibadah Ramadhan juga membentuk pada diri kita ini sikap kebersaman. Kita rasakan dengan puasa ini keadaan saudara-saudara kita. Dalam kondisi seperti itulah muncullah bahwa sebenarnya kita semua adalah umat yang satu. Tidak ada lagi sekat suku, bahasa, jabatan dan sebagainya, tetapi kita adalah satu, yakni hamba Allah.

Allahu Akbar 3 X WalillaahilhamduKaum Muslimin Rahimakumullah.

2

Page 3: Khutbah Idul Fitri 1436

Bersamaan dengan munculnya sikap dan perasaan seerti di atas, maka ketika ibadah ramadhan kita laksanakan dengan penuh kesungguhan, keimanan dan hanya mengharap ridlo Allah SWT maka kita akan mendapatkan ampunanNya, sebagaimana hadits-hadits berikut :

Bahkan ada sabda Rasulullaah SAW yang diriwayatkan oleh Ahmad, yang menyatakan bahwabila ibadah Ramadhan ditunaikan dengan sebaik-baiknya maka seorang hamba akan berada kembali kepada kesucian, seperti bayi yang baru dilahirkan ibunya, Rasulullah SAW bersabda :

Allah Azza Wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunnahkan shalat di malam harinya. Barang siapa puasa Ramadhan dan shalat malam dengan mengharap ridho Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan ibunya (HR. Ahmad)

Meskipun pada hadits riwayat Ahmad yang terakhir ini dinyatakan lemah, namun demikian dari hadits-hadits ini kita bisa menyimpulkan bahwa ibadah Ramadhan akan mengembalikan kebersihan jiwa kita, sehingga segala bentuk kekotoran jiwa yang membuat kita cenderung kepada segala bentuk kemungkaran dan kemaksiatan telah kita kikis habis. Maka,tugas kita selanjutnya adalah senantiasa menjaga kebersihan jiwa tersebut agar dapat memberi pengaruh positif yang sebesar-besarnya dalam kehidupan ini. Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah…jiwa yang bersih memang akan menghasilkan keberuntungan dan jiwa yang kotor akan menghasilkan kerugian. Allah SWT berfirman :

�ه�م�ه�ا ل� ه�ا ف�أ �ق�و�اه�ا( ف�ج�ور� �ح� )ق�د�8و�ت �ف�ل �اه�ا( م�ن� أ ك م�ن� خ�اب� )و�ق�د�9ز�

اه�ا( �)10د�س

“Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwanya dan sesungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya. (QS As Syams : 8 –10)

Jiwa yang bersih menjadi sangat urgen dan sangat kita butuhkan , karena hal itu akan membawa dan mencakup adanya kebahagiaan, kesejahteraan, keadilan dan keamanan. Sementara di sisi lain jiwa yang kotor akan membawa kesengsaraan, keserakahan, kemungkaran dan segala sifat buruk yang tercakup di dalamnya.

Allahu Akbar 3 X WalillaahilhamduKaum Muslimin Rahimakumullah.

Krisis dan problematika yang berkepanjangan yang tidak pernah kita tahu kapan berakhir yang sekarang menimpa negeri kita, boleh jadi dan sangat mungkin bersumber dari jiwa masyarakat dan para pemimpin yang masih belum bersih. Dari jiwa yang masih belum bersih itulah timbul sikap seperti; cenderung selalu menuruti hawa nafsu, sehingga muncullah kasus-kasus yang menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan,menipu, mencuri, korupsi, kolusi dan nepotisme, serakah dan

3

Page 4: Khutbah Idul Fitri 1436

kurang peduli dengan yang lain, kemudian perasaan membanggakan diri, fanatik buta, sehingga merasa dirinya tidak memiliki kekurangan dan merendahkan orang lain yang berujung kepada kesombongan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah mensinyalir hal-hal tersebut sebagai faktor yang membawa kerusakan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa, dalam sabdanya :

ول� ق�ال� س� �ه� ر� �ه� ص�ل�ى الل �ه� الل �ي �م� ع�ل ل �الث{ و�س� �ات{ : ث �ك ح� م�ه�ل ، م�ط�اع{ ش��ع{ و�ه�و�ى �ب �ع�ج�اب� ، م�ت ء� و�إ �م�ر� ه� ال بنف�س�

Tiga perkara yang merusak; kikir yang ditaati; hawa nafsu yang dituruti, dan bangga pada diri sendiri (HR Thabrani)

Allahu Akbar 3X walillahilhamduMa’asyiral Muslimin rahimakumullah

Jika ketidakmampuan mengendalikan diri karena selalu menuruti hawa nafsu, kemudian kikir dan tidak peduli kepada yang lain karena kebanggan pada diri yang berlebihan adalah sumber kerusakan, sehingga berujung pada munculnya krisis dan problematika bangsa yang kita hadapi sekarang ini, maka adalah sebuah keniscayaan bagi kita untuk kembali mengokohkan dan meningkatkan kembali kebersihan jiwa kita yang sebenarnya sudah kita bentuk dan kita latih selama bulan ramadhan kemarin, agar kita bisa terlepas dan keterpurukan dan krisis yang sedang merundung negeri kita.Pembentukan dan latihan sikap perasaan ketaqwaan kita selama bulan suci Ramadhan kemarin, di samping selain akan bermanfaat untuk mengatasai problem bangsa, juga mampu memberikan dampak untuk terwujudnya akhlak yang mulia. Karena, bukankah sikap pengendalian diri, kejujuran dan kepedulian yang dibiasakan oleh ibadah puasa adalah bagian dari akhlak mulia.

Dengan akhlak yang mulia, masyarakat dan bangsa akan mencapai kemuliaan dan kejayaan, tapi sebaliknya dengan akhlak yang buruk akan membuat suatu masyarakat dan bangsa menjadi hina dan sengsara. Begitulah kurang lebih situasi yang kita rasakan saat ini. Karena itu tepat apa yang dikatakan oleh Syauqi Bey, seorang ulama Mesir yang wafat tahun 1932 M yang menyatakan :

“Suatu bangsa akan kekal selama berakhlak, bila akhlak telah lenyap, lenyaplah bangsa itu”

Jika kita cermati dan renungkan, maka sebenarnya krisis yang terjadi di negeri kita tercinta pada akhir-akhir ini bukanlah semata-mata krisis politik dan ekonomi saja, akan tetapi pada hakikatnya berpangkal dari krisis akhlak, yang krisis akhlak itupun berpangkal dari adanya krisis ke-iman dan ketaqwaan. Oleh karena itu momen 1 Syawal tahun 1436 ini, adalah momen yang sungguh baik bagi kita untuk kembali mengokohkan sikap dan perasaan ketaqwaan sebagai hasil ibadah puasa Ramadhan kita. Kita bisa mulai melakukakannya dari diri sendiri, kemudian keluarga, masyarakat, dan pada gilirannya adalah bangsa dan negara untuk memantapkan kembali tonggak keimanan dan ketaqwaan guna mengembalikan kemuliaan akhlaq serta mengikis habis segala bentuk kemaksiatan dan kedzaliman hingga tegaknya kebenaran dan keadilan sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

Allahu Akbar 3X walillahilhamduMa’asyiral Muslimin rahimakumullah

Manakala kebersiha jiwa ini tidak berhasil terwujudkan, maka jangankan untuk bisa mengatasi krisis yang selama ini menghantui kita; bisa jadi Allah SWT akan menimpakan krisis-krisis yang lebih berat lagi untuk kita hadapi. Karena tanpa keimanan, kebersihan jiwa serta sikap dan perasaan ketaqwaan atau akhlak yang mulia, keberkahan yang kita idam-idamkan tidak akan kita peroleh, bahkan yang kita peroleh justru sebaliknya yakni siksa, azab atau malapetaka di dunia ini. Begitulah memang penegasan Allah SWT di dalam Al - Qur’an :

و� ����ن� و�ل ل� أ ����ه ر�ى أ ����ق وا ال ���و�ا ء�ام�ن ����ق ا و�ات ���ن �ح� �ف�ت �ه�م� ل �ي اتM ع�ل ���ك �ر� م�ن� بم�اء� �ر�ض� الس

� �ك�ن� و�األ� �وا و�ل �ذ�ب �اه�م� ك �خ�ذ�ن �م�ا ف�أ �وا ب �ان ( ك �ون� ب �س� �ك )96ي

4

Page 5: Khutbah Idul Fitri 1436

“ Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi , tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka, Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS Al A’raf : 96)

Allahu Akbar 3 X WalillaahilhamduJama’ah Sholat Id Rahimakumullah

Oleh karena itu, tugas kita setelah kembali kepada jiwa yang bersih dan suci adalah menjaga dan meningkatkan kebersihan dan kesucian tersebut dengan cara membuktikan diri sebagai manusia yang memiliki sikap dan perasaan hamba yang bertaqwa sebagaimana telah disampaikan di depan yakni pertama perasaan dan sikap untuk selalu dekat kepada Allah SWT; Kedua, perasaan dan sikap disiplin dan sungguh-sungguh untuk selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebenaran ; Ketiga, perasaan dan sikap pengendalian diri ; Keempat, perasaan dan sikap yang semakin memiliki ketajaman dalam kemampuan membedakan antara yang haq dengan yang bathil ; Kelima, sikap kebersaman dan persaudaraan.Semoga Allah SWT menjadikan kita semua menjadi orang yang sukses dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya. Semoga kita bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan yang akan datang.

الله نلعج ن. يناآلم نيزائفال نم ماكيإو ا

Mari kita akhiri dengan sama-sama memanjatkan do’a kehadirat Allah SWT :

ل ون ومالئكت��ه الل��ه نإ ا النبي$ على يص�� ا ي�� ذين أي ه�� ال��ا. اللهم وسل$موا عليه صل وا آمنوا ليم0 ل$ تس�� ل$م ص�� وس��د6 سي$دنا على احب الخلق خير محم ه ص�� وار. الوج�� األن��

حابة كل$ عن اللAهم وارض التابعين أجمعين. وعن الصان6 تبعهم ومن وم إلى بإحس�� اغف��ر ال��د$ين. أللهم ي��

والمؤمن���ات والمؤم���نين والمس���لمات للمس���لمينا اللهمواألم��وات. منهم األحي��اء ا انفعن�� ا بم�� علمتن��ا وزدنا ينفعنا ما وعل$منا ال6 ك��ل$ على لله الحمد علم0 ح��

دين انصر النار. اللهم أهل حال من ونعوذبك المجاه��. اللهم مك��ان6 ك��ل$ في ان6 ر وزم�� دين انص�� في المجاه��

ا فلسطين غزة في خصوص0

Ya Allah, berikanlah kami dari takut kami kepadaMu sesuatu yang akan mencegah kami dari mema’shiyatiMu, dari taat kami kepadaMu sesuatu yang akan menyampaikan kami ke dalam surgaMu, dan dari yakin kami sesuatu yang akan membuat kami ringan menghadapi musibah dunia; berikan kenikmatan melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan kekuatan kami; jadikan itu sebagai pewarisan hidup kami; balaskan untuk kami orang yang menzhalimi kami; bela kami atas orang yang memusuhi kami; jangan jadikan musibah kami dalam urusan agama kami; jangan jadikan dunia sebagai puncak cita-cita dan puncak ilmu kami; jangan jadikan kami dalam cengkeraman orang yang tidak mengasihi kami.Ya Allah, tolonglah para pejuang Islam di segala tempat dan masa. Tolonglah mujahidin di Palestina, khususnya di Gaza. Hancurkanlah tentara-tentara Yahudi.

5

Page 6: Khutbah Idul Fitri 1436

Ya Allah tolonglah dan Selamatkanlah kaum muslimin saudara kami yang terzalimi di Rohingnya,di Mesir dan di segala penjuru dunia,

Ya Allah, jadikanlah kumpulan kami, jamaah yang dirahmati, tempat orang muda yang menghormati orang tua, tempat orang tua yang menyayangi orang muda.

Ya Allah, perbaikilah agama kami yang menjadi pelindung urusan kami, perbaikilah dunia kami yang menjadi penghidupan kami dan perbaikilah akhirat kami tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini dapat menambah kebaikan bagi kami dan jadikanlah kematian itu istirahat bagi kami dari segala keburukan.

Ya Allah, terimalah amal ibadah kami selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Ya Allah, terimalah ibadah puasa kami, shalat fardhu kami, shalat tarawih kami, shalat witir kami, shalat tahajjud kami, wudhu kami, ruku’ dan sujud kami, khusyu’ kami, dzikir kami, bacaan al-Qur’an kami. Kami sadar, ya Allah, semua ibadah yang kami lakukan jauh dari sempurna. Hanya sebatas itu, ya Allah, kemampuan iman kami. Tapi kami memohon kepadaMu, dengan sepenuh kerendahan dan sepenuh pengharapan kami, terimalah itu semua, ya Allah. Ridho-Mu, ya Allah, hanya ridho-Mu-lah yang kami harapkan melingkupi diri kami, keluarga kami, orang tua kami, saudara-saudara kami, masyarakat kami, negara kami. Engkau adalah satu-satunya tempat kami bergantung dan kami memohon pertolongan. Hanya kepadaMu kami bertawakkal, ya Allah. Ya Allah, sampaikanlah kami di bulan Ramadhan yang akan datang, sehingga kami berkesempatan untuk memperbaiki kembali kekurangan-kekurangan kami.

ل ربنا ا تقب�� ك من�� ميع أنت إن�� علين��ا وتب العليم الس��

اب أنت إنك حيم التو الر

وقنا حسنة0 اآلخرة وفي حسنة0 الد نيا في آتنا ربناالنار عذاب

6

Page 7: Khutbah Idul Fitri 1436

7