Upload
muchammad-dimyati
View
181
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
KHUTBAH IDUL ADHA 1438 H.
“Istiqomah Menjaga Kesholehan”
Oleh :
Ust. M. Dimyati Fanani, S.Ag. MM.
Masjid Al-Ihsan KOMPLEK POLRI CIPINANG JAKARTA TIMUR
10 DZULHIJJAH 1438 H. 1 SEPTEMBER 2017 M.
3
بريا لله ا ، X9 ر ب ك أ للها ثريا لل و ال مده ،أ كب ره ك بهكر ة لل و سهبح ان ،ك ه، و ن ص ر ع بد هه، و أ ع ز جهند هه و حد ه لله إل ه لإ و أ صيال، ل ، ص د ق و عد
ه، له و ر ب ك أ لله ا ،ر ب ك أ للاه و هه ،لله ل إ ه لإ ل وهه ز م األ حز اب و حد .ده م ال
لله ده هه ن عبهده و ل هه نهص لى و ن سجهده ا ل م و إل يه ن سع ى و ن فده، ن رجهو ،الذي إياب هه اب هه الد بلكهفار مهلح ق. ،ر ح ت هه و ن ش ى ع ذ إن ع ذ
ه ده بيه و ل ضد و ل ند ل ه أ ن ل إل ه إ أ ش هه ل ش ريك ل ه، و ل ش .ل للاه و حد ه ده دا و أ ش ع بدههه و ر سهولههه، ب لغ الرس ال ة و أ دى األ م ان ة و ن ص ح أ ن س يد ان مه مة الب يض اء ل األهمة، ح ج
ن ا ع لى امل ا إل و ت ر ك ن ه اره ا، ل ي زيغه ع ن ه ي لهه ا ك الك. ه
ا النب الك ري، و ع لى آله و ص حبه من ع ل ى ه و ب رك و س لم ف ص ل م ههلل ا ذ ين ب .المهها جرين و األ نص ار، و م ن ت بع ههم بحسا ن إىل ي وم الد ف ي ا ع دهأ م ا
ى للا و ق ، ت ن م ؤ مه ال اهه خ أ ه ب نه م ؤ مه ي ال وص يه ما ري ب م كه ي ص و أه عب اد للا، ت قهون .، اىل ع ت له ف ق د ف از المه ﴿ ت ع اىل ت با ر ك و هللاي قهو
﴾ 37الج
4
... ده م ال لل و ر ب ك أ لله ا ، ر ب ك أ لله ا
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Iedul Adha
Masjid Nurul Hikmah –semoga Allah senantiasa memberkahi dan merahmati kita semua– Aamiin..
Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah –subhanahu
wa ta’ala– karena atas izin dan kasih sayang-Nya, kita bisa kembali hadir di tempat ini. Rasanya baru kemarin kita berkumpul merayakan Idul Fitri sebagai hari
kemenangan melawan nafsu. Hari ini kita berkumpul kembali berjam’ah melaksanakan shalat Idul Adha sebagai simbol persatuan kaum Muslimin. Hari Raya
Idul Adha, adalah hari yang penuh berkah, hari ini adalah hari yang diagungkan Allah, hari ini Allah jadikan sebagai Yaumul Hajjil Akbar, dikatakan Al-Hajj
Al-Akbar bukanlah karena disebabkan hari ‘Arafah jatuh bertepatan dengan hari Jum’at saja, tidak !, Al-Hajj Al-Akbar adalah hari raya Idul Adha itu sendiri.
Hari raya Idul Adha dinamakan Al-Hajj Al-Akbar dikarenakan sebagian besar manasik Haji dilaksanakan pada hari tersebut, pada hari itu jamaah Haji
melaksanakan Thawaf, melempar jumrah dan mencukur rambut.
Sehari sebelumnya, yaitu 9 Dzulhijjah berjuta-juta manusia dari berbagai penjuru dunia, dari pelosok
negara dan benua, di bawah terik matahari yang menyengat, mereka berdesak-desakan dan berhimpit-himpitan berkumpul di Padang ‘Arafah dalam rangka memenuhi tuntutan amalan rukun haji.
... ده م ال لل و ر ب ك أ لله ا ، ر ب ك أ لله ا
Hal ini dapat menggambarkan dan mengingatkan kepada kita semua, bahwa nanti setelah mayat-mayat dibangkitkan kembali dari kuburnya, seluruh manusia
5
dan Jin semuanya akan digiring dan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Nanti sebagian orang yaitu para Nabi dan orang-orang yang bertaqwa, Allah kumpulkan
mereka dalam keadaan berpakaian rapi, berkendaraan onta yang berpelanakan emas. Sebagian orang, para pelaku dosa besar di sana dalam keadaan telanjang
bulat tidak beralas kaki. Orang-orang Kafir akan dikumpulkan oleh Allah, dalam keadaan telanjang bulat tidak beralas kaki dan dengan kepala di bawah, kepala
digunakan untuk berjalan. Sebagian lagi, orang-orang yang sombong, orang-orang yang congkak di dunia, di Padang Mahsyar nanti bentuknya kecil-kecil, bahkan sekecil semut, meskipun kecil bentuknya tetapi tetap
berbentuk manusia, mereka diinjak-injak tapi tidak mati-mati, sebagai balasan kesombongan mereka di dunia, sebagian orang sombong karena harta, sebagian
orang sombong karena kedudukan, sebagian orang sombong karena keturunan dan lain sebagainya. Di Padang Mahsyar sebagaimana Rosululloh sabdakan,
matahari menjadi sangat dekat dengan kepala manusia, orang-orang nanti di sana sebagian keringatnya sampai ke lututnya, sebagian sampai ke dadanya, sebagian
yang lain tenggelam oleh keringatnya, tanpa mengenai orang yang di sebelahnya. Namun ada beberapa orang yang selamat dari siksaan-siksaan itu. Di antara mereka yang akan selamat dari terik panas matahari,
sebagaimana sabda Rosulululloh –shallallahu 'alayhi wasallam– :
ب ع ة يهظلههمه للاه ف ظ و ذ ك ر من ههم : لهه،ه ي وم ل ظل إل ظ ل س
)متفق عليه( و ش اب ن ش أ ف عب اد ة للا ع ز و ج ل Maknanya : “Ada tujuh golongan yang akan dilindungi
oleh bayangan ‘arsy, di mana ketika itu tidak ada
6
naungan kecuali naungan ‘Arsy. Kemudian Rasulullah menyebutkan, salah satunya adalah remaja, pemuda yang tumbuh dan berkembang dalam ibadah dan taat
kepada Allah”. (H.R. al Bukhari dan Muslim)
... ده م ال لل و ر ب ك أ لله ا ، ر ب ك أ لله ا Idul Adha mengingatkan kita pada sejarah Nabiyulloh Ibrahim dan Nabi Ismail –‘Alaihimas salam–, sudah
sering kita mendengar uraian tentang ketabahan, keikhlasan dan pengorbanan mereka, bahkan kisah kesholehan seorang ayah dan anak ini diabadikan Allah
dalam Al-Qur’anul Karim. Sekarang adalah tugas dan kewajiban kita untuk menjaga amanah Ilahi yaitu istri, anak dan cucu-cucu
kita agar spirit dan ruh keshalehan, ketaatan maksimal kepada Allah dan Rosul-Nya, sebab merekalah generasi penerus perjuangan kita di negara tercinta Indonesia
ini. Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib –Rodhiyallahu ‘Anhu– memberikan taushiyah kepada kita agar kita
berjalan menuju pribadi yang sholeh dan sholihah.
م ل ص ار الناسه كه ل ول خ سه خص ال ع ن ع لي ر ضي للاه ت عا ىل لههنيا و الشح بلف ضل ص الي أ وله ا الق نا ع ةه بل هل و الرصه ع لى الد
و الري ءه ف الع م ل و العج ابه بلر أي “Dari Ali bin Abi Tholib –Rodhiyallahu ‘Anhu– berkata :
Seandainya manusia mau menghindari lima perkara tentunya mereka semua akan menjadi manusia yang sholeh :
1- Ridho dengan kebodohan, dengan kata lain tidak mau belajar terutama ilmu-ilmu agama, dengan kata lain tidak mau dekat dengan ulama, jauh dengan
majlis ta’lim, karena sesungguhnya syetan itu lebih
7
hawater, lebih takut kepada satu orang Alim saja yang sedang tidur dari pada seribu ‘Abid (orang yang melaksanakan ibadah) namun tidak tahu ilmunya.
Sungguh tidak akan pernah bisa menjadi pribadi yang sholih dan sholihah kecuali yang mau belajar ilmu agama, ini merupakan pintu pertama
terbukanya jalan menu pribadi yang sholih /sholihah lahir batin.
2- Sifat dan sikap ‘hubbud dunya’ yaitu berlebihan dalam mencintai harta dunia, matre, rakus dan tamak. Mencari harta dunia, mencintai dunia
tidaklah dilarang dalam agama, asalkan tidak melebihi cinta kita kepada Allah dan rosul-Nya. Cobalah kita tengok sekarang ini di rumah-rumah
tahanan, di penjara tidak sedikit orang-orang kaya dari hasil yang tidak halal. Sesungguhnya rasa takut kelaparan dan jatuh dalam kemiskinan itu selalu
dihembuskan oleh syaitan, agar kita jadi orang yang kikir, agar kita memanfaatkan keadaan, mumpung masih berkuasa.. kapan lagi, kamu akan bisa kaya.. begitulah bisikan syetan. Allah berfirman :
﴿
﴾ : 268البقرة
Maknanya : “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu ber-buat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan
untukmu ampunan dan karunia. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengatahui.
Sungguh kekayaan harta duniawi tidak akan pernah
langgeng, sebagaimana juga umur manusia, pasti ada akhirnya. Apa yang kita lepaskan di jalan Allah,
8
adalah harta kita yang sebenarnya yang akan kita petik pada kehidupan yang abadi nanti. Apa yang kita simpan-simpan, apa yang kita sayang-sayang,
kita anggap investasi masa depan, ingatlah semuanya itu, di dunia saja manfaatnya belum tentu akan kembali kepada kita, atau bahkan ke
keluarga kita. Dikisahkan bahwa ada seorang syekh/ulama ketika
dihidangkan kepadanya minuman berupa kopi, teh
atau semacamnya, setelah beliau meminumnya selalu beliau sisakan teh atau kopi tersebut. Murid-muridnya mengira bahwa syekh ini memberikan sisa
minuman itu kepada muridnya, mungkin agar muridnya mendapat keberkahan. Ternyata setelah ditanya kenapa anda selalu menyisakan minuman anda, kemudian syekh itu menjawab:
ة ر ت ق ش ب و ل و ار و الن قه ت ا : للا ل و سه ر ث ي د ب ال م ع “Aku memberikan sisa minuman itu tiada lain karena
mengamalkan perintah Rasulillah jauhkan diri anda, bentengi diri anda dari neraka walaupun dengan sedekah hanya separuh kurma”.
3- Tidak peduli kepada sesama (pelit, penimbun harta) hadits Nabi :
ب ت ش نبه ي عل مه ب ع ام ا آم ن ب م ن ب ائع إىل ج ه ن و ج ارههه ج )رواه البزار ف سننه عن أنس(
Maknanya: "Tidaklah beriman kepadaku (dengan sempurna) orang yang tidur dalam keadaan kenyang padahal tetangganya di sebelahnya
kelaparan dan ia mengetahui hal itu". (H.R. Al-Bazzar) Pernah ada kisah pada masa pemerintahan Umar
ibn Khottob ketika ada seorang yang melaporkan
9
tetangganya karena dia telah mencuri makanan miliknya, kemudian Kholifah Umar ibn Khottob memanggil si pencuri dan hendak memberinya
hukuman peringatan, si pencuri berkata :”Wahai Amir Mukminin, Demi Allah saya tidaklah mencuri untuk memuaskan nafsu saya, hanya karena saya
benar-benar lapar, dan itu tetangga saya yang kaya raya tidak memberikan lapangan pekerjaan pada saya”. Seketika Kholifah Umar ibn Khottob
berpaling kepada orang yang mengadu tadi berkata :”Benarkah begitu?”, orang yang mengadu tadi mengiyakan, lalu Kholifah Umar ibn Khottob
berkata :”Maafkanlah, berikan dia pekerjaan”. Sungguh sikap dan sifat ‘peduli kepada sesama’ akan menghantarkan kita menuju kepada pribadi
yang sholih, sholihah lahir dan batin.
4- Tidak Ikhlas karena Allah (riya’)
ين ﴿ 5البينة : ﴾و مآ أهمرهوا إل لي عبهدهوا للا مهلصي ل هه الدMaknanya : “Dan mereka hanya di-perintah untuk menyembah Allah dengan ikhlas”. (Al-Baiyinah 5)
Maka ketika seseorang mempunyai niat ganda. Niat memperoleh pahala, melaksanakan perintah Allah –subhanahu wa ta’ala– serta niat agar dipuji orang
maka ia tidak akan mendapatkan pahala sedikitpun dari ibadah yang dia laksanakan. Diriwayatkan suatu ketika Rasulullah -shallallahu ‘alayhi
wasallam- ditanya oleh salah seorang sahabat :
ت غي بذ ي ، م ال لك األ جر و الذ ر سهول للا ر جهل ي غزهو ي ب هه ؟كر Maknanya :“Wahai Rasulullah, jika seseorang berjihad, berperang di jalan Allah dia berharap mendapat pahala dari Allah sekaligus berharap
nantinya namanya diingat-ingat, disebut-sebut
10
sebagai syahid, sebagai pahlawan Islam, oleh orang, apa yang akan dia peroleh ?”, Rasulullah menjawab
Dia tidak akan memperoleh pahala“ ل ش يء ل هه :
apapun”, sahabat tersebut mengulangi pertanyaan-nya sampai tiga kali, Rasulullah pun menjawab dengan jawaban yang sama sampai tiga kali pula
dan melanjutkan sabda beliau :
الصا ل هه ل ش يء ل هه، إن للا ل ي قب له من الع م ل إل م ا ك ان خ و م ا اب تهغي به و جهههه
“Dia tidak akan memperoleh pahala apapun, sesungguhnya Allah tidak akan menerima amal
ibadah siapapun, kecuali amal ibadah yang murni karena-Nya dan hanya untuk mencari ridla-Nya”.
5- Yang terakhir pesan Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib –Rodhiyallahu ‘Anhu–, agar kita menjauhi sifat dan sikap egois, merasa hanya pendapatnya
saja yang benar, selain pendapat saya adalah salah dan sesat. Sifat dan sikap seperti ini justru menjauhkan seseorang dari pribadi yang sholih dan
sholihah. Suatu ketika Rosululloh -shallallahu ‘alayhi wasallam- dalam sebuah peperangan melawan orang kafir mengatur strategi, pasukan
panah berada di sini, pasukan berkuda di sebelah sana dan pasukan pedang disebelah sini. Tiba-tiba seorang sahabat mengatakan :”Wahai Rosululloh apakah strategi ini wahyu Allah atau pendapat
anda?”, Rosul menjawab :”Ini pendapatku, terus kenapa?” sahabat itu menjawab :”Menurut saya begini, begini”, Rosululloh mendengarkan dengan
seksama, manusia paling utama, paling mulia di dunia dan akhirat itu sedikitpun tidak merasa
11
tersinggung, tidak merasa terhina, tidak merasa rendah diri, tidak merasa harga dirinya jatuh karena pendapat dan idenya ada yang menyangkal.
Ternyata sahabat itu adalah Umar ibn Khottob bahkan Rosululloh memuji kecerdasan Umar, beliau bersabda :
نن خ ات ه األ نبي اء و المهرس لي ر أ ل ك ان عهم ر، غ ي ي د ع ب ن ا م ي ب ن ان ك و ل “Seandainya ada nabi setelahku, itu adalah umar, hanya saja akulah penutup para nabi dan rosul”.
... ده م ال لل و ر ب ك أ لله ا ، ر ب ك أ لله ا Ma’asyirol Muslimin, rohima kumulloh..
Mari kita mulai dari setiap diri kita masing-masing, menjaga amanah Allah anak dan istri kita, mendidik
mereka agar menjadi anak-anak yang sholeh, istri yang sholehah, sebagaimana Nabi Ibrahim mendidik Istrinya Sarah dan Hajar menjadi istri-istri yang sholihah dan Ismail anak yang sholeh.
Berawal satu keluarga yang sholeh insya Allah akan terbentuk masyarakat yang sholeh dan dari masyarakat yang sholeh diharapkan terwujudnya negara yang
Baldatun Thoiyibatun wa Robbun Ghofur sehinga keberkahan hidup di negeri ini akan didatangkan Allah –Subhaanahu Wata’ala–, Allah berfirman :
﴿ ﴾
96األعراف Maknanya : “Kalau sekiranya penduduk negeri-negeri itu mereka beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tatapi bilamana mereka mendustakan ayat-ayat
12
kami, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri”.
Demikianlah materi khutbah Idul Adha ini saya sampaikan, mudah-mudahan terkandung pelajaran, hikmah dan manfaat di dalamnya. Amiin.
﴿
﴾ 56األحزاب
ع ل ى إب ر اهيم و ا للهه م ص ل ع ل ى مه م د و ع ل ى آل مه م د، ك م ا ص ليرك ع ل ى مه م د و ع ل ى آل ع ل ى آل إب ر ا ي د. ا للهه م ب ي د ا هيم إن ك ح
ع ل ى إب ر اه ر ك الع ا ل مي إن ك يم و ع ل ى آل إب ر اهيم فمه م د، ك م ا ب يد. يد ا ح
مني و المهؤمن ات األ حي اء م ن ههم ا للهه م اغف ر للمهس لمي و المهس لم ات و المه ؤ ي ه ال دع و ات، ا للهه م اس ت هر ع ور اتن ا و ء ام ن ري اه ي ع و األ مو ات، إنك س
ن ا ش ر م ا ن ت ل وف. ا للهه م أ ل ب ي هلهوبن ا ر وع اتن ا و اك فنا م ا أ ق ن ا و و اط رهد الش يم ان م ن ب ي ننا و آت كه ال من ا مه ر اد هه و سه ؤل هه فيم ا ي هرض يك ي ن ا ع ذ اب نيا ح س ن ة و ف اخخ ر ة ح س ن ة و أ كر م األ كر مي، ر ب نا آتنا ف الد
كهم، عيد س عيد، كهل ع ام و أ ن تهم ب ري.ت ق بل للاه ض ح اي النار. ان و ض ح اي و ب ر ك اتههه. و السال مه ع ل يكهم و ر ح ةه للا
13
ا لله أ كب ر و لل ال مده. ،ل إل ه إل للا، ههو للاه أ كب ر ،X7ا لله أ كب ر لله دهه ه دهثي را ك ما أ م ر. ح دا ك ا ل م هه ل ش ريك أ ش أ ن ل إل ه إل للاه و حد
ه دهل ه إرغا ما لم ن ج ح د به و ك ف ر، دا ع بدههه و ر سهولههه و أ ش أ ن س يد ان مه م الصادقه الو عد األ ب ر.
ا النب المهلتا ر، و ع لى ء اله األ طها ر ف ص ل و س لم ع لى ا لل ههم ذ ه ب ع دهو أ صح ابه األ خيا ر. ي أ م ا ا األ حبة المهؤمن هون، أهوصيكهم و إي أ ي ه
ابت قو ى للا الع ظيم، ف ق د ف از المهت قهون. ب مر ع ظيم، أ ن للا أ م ر كهم و اع ل مهو ﴿ أ م ر كهم بلصال ة و السال م ع لى ن بيه الك ري، ف ق ال ع ز و ج ل:
﴾ 56األحزاب
ع ل ى إب ر اهيم و ا لل هه م ص ل ع ل ى مه م د و ع ل ى آل مه م د، ك م ا ص ليرك ع ل ى مه م د و ع ل ى آل ي د. ا للهه م ب ي د ا ع ل ى آل إب ر اهيم إن ك ح
ع ل ى إب ر اه ر ك الع ا ل مي إن ك فيم و ع ل ى آل إب ر اهيم مه م د، ك م ا ب يد. يد ا ح
ات األ حي اء م ن ههم ا للهه م اغف ر للمهس لمي و المهس لم ات و المه ؤمني و المهؤمن ي ه ال دع و ات، ا للهه م أ ع ز ا س ال م ري اه ي ع و األ م و ات، إن ك س
14
ن ا فقي، ا للهه م انصه ر ا س ال م ت دع ة و المه ب ف ر ة و المه و المهس لمي و أ هل ك الك ين . و المهسلمي و اخذه ت ك إل ى ي وم ال د ل م ن خ ذ ل المهسلمي و أ عل كلم
اة مههت دين غ ي ر ض آلي و ل مهض لي، ا للهه م اس ت هر ع ور اتن ا ا للههم اجع لنا ههد ن ا ش ر م ا ن ت ل وف. ا للهه م ادف ع ع ن ا و ء ام ن ر وع اتن ا و اك فنا م ا أ ق ن ا و
ائد و المح ن م ا ظ ه ر منه ا و م ا ب م ن م ن الغ ال ء و ال و ب ء و ال زل زل و الش د ان المهسلمي عا مة ي أ رح م ال راحي، ا للهه م أ ل ب ي ا و من ب هلد ذ ب ل دان ه هلهوبنا و اطرهد الشيم ان من ب ي ننا و آت كه ال من ا مه ر اد هه و سه ؤل هه فيم ا ي هرض يك ن ا نيا ح س ن ة و ف اخخ ر ة ح س ن ة و ي أ ك ر م األ ك ر مي، ر ب نا آتن ا ف ال د
ع ذ اب النار. ﴿ا د للا عب
﴾ النحل
90
و ل ذكره للا أ كب ر، ، ف اذكهرهوا للا الع ظيم ي ذكهركهم، و اشكهرهوهه ع ل ى نع مه ي زدكهم للاه ي عل مه م ا ت صن عهون. و
كهم، عيد س عيد، كهل ع ام و أ ن تهم ب ري. ان و ض ح اي ت ق بل للاه ض ح اي و ب ر ك اتههه. و السال مه ع ل يكهم و ر ح ةه للا
15
Sekilas Profil Khotib
Nama Lengkap : M. Dimyati Fanani, S.Ag, MM
Tmpt/Tgl. Lahir : Nganjuk, 25 Agustus 1974
Alamat : Komplek TNI AL, Jln. Selat Muna No. 62 RT. 002 RW. 05 Duren Sawit, Jakarta Timur.
No. Kontak : - 081 330 292 564 (simPATI)
Istri : Hj. Tri Wahyu Indriaty Anak : 1. Masduqi Al-Fateh 2. Mohammad Wahyu Izzan Kareem 3. Mohammad Wahyu Husamuddin Imamul Huda 4. Aisyah Adzkia Khorul Hidayah
Pendidikan : - Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo Kediri
- Ma’had Roudhotu Tahfidzil Qur’an Perak Jombang - Ma’had LIPIA Jakarta - Fakultas Tarbiyah IAI Al-Aqidah Jakarta - Talaqqi pada Habib Syeh Salym ‘Alwan Al-Hasani (Beirut, Lebanon)
Aktifitas : - Mudarris Pondok Pesantren Denayar, Jombang. - Mudarris/musyrif Pondok Modern Nurul Huda, Setu, Bekasi. - Mudarris SMP Islam Terpadu Ar-Rudho, Pondok Kelapa, Jakarta Timur (sampai sekarang). - Anggota aktif Korp. Muballigh & Lembaga Dakwah
‘Darul Hikam’ Jatinegara Jakarta Timur. - Les/privat bahasa Arab, mengaji Al-Quran.