Upload
vanthuy
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEUCHIK GAMPONG PEUNAYONG
KECAMATAN KUTA ALAM KOTA BANDA ACEH
REUSAM GAMPONG PEUNAYONG
NOMOR 4 TAHUN 2017
TENTANG
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH GAMPONG PADA BADAN USAHA
MILIK GAMPONG HAREUKAT ANEUK NANGGRÖ
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
KEUCHIK GAMPONG PEUNAYONG,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 4
Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyertaan Modal Pemerintah Gampong
pada Badan Usaha Milik Gampong, maka perlu ditetapkan dengan Reusam Gampong;
b. bahwa penyertaan modal pada Badan Usaha Milik
Gampong Hareukat Aneuk Nanggrö telah dibahas dan disepakati melalui musyawarah Gampong yang
diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2017;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Rancangan
Reusam Gampong Peunayong tentang Penyertaan Modal Pemerintah Gampong pada Badan Usaha Milik Gampong Hareukat Aneuk Nanggrö menjadi Reusam Gampong
Peunayong tentang Penyertaan Modal Pemerintah Gampong pada Badan Usaha Milik Gampong Hareukat
Aneuk Nanggrö;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 (Drt) Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4633);
3. Undang-Undang………
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa; (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 247/PMK.07/2015 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pengalokasian,
Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1967);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengalokasin, Penyaluran,
Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 684);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1883);
12. Qanun Provinsi……
12. Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong Dalam
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2003 Nomor 18 Seri D);
13. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penghapusan Kelurahan dan Pembentukan Gampong
dalam Kota Banda Aceh (Lembaran Daerah Kota Banda Aceh Nomor 3 Tahun 2010 seri D Nomor 1);
14. Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 18 Tahun 2015
tentang Pedoman dan Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Gampong (Berita Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2015
Nomor 20);
15. Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Keuangan Gampong (Berita Daerah
Kota Banda Aceh Tahun 2016 Nomor 4);
16. Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 28 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyertaan Modal Pemerintah Gampong
pada Badan Usaha Milik Gampong (Berita Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2016 Nomor .. );
17. Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 77 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Di Setiap Gampong Kota Banda Aceh Tahun
Anggaran 2017 (Berita Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2016 Nomor );
18. Reusam Gampong Peunayong Nomor 2 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintahan Gampong (RKPG) Peunayong Tahun 2017 (Lembaran Gampong Peunayong
Tahun 2017 Nomor 2);
19. Reusam Gampong Peunayong Nomor 3 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Hareukat
Aneuk Nanggrö (Lembaran Gampong Peunayong Tahun 2017 Nomor 3);
Dengan Kesepakatan Bersama
TUHA PEUET GAMPONG PEUNAYONG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : RANCANGAN REUSAM GAMPONG PEUNAYONG TENTANG
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH GAMPONG PADA BADAN USAHA MILIK GAMPONG HAREUKAT ANEUK
NANGGRÖ MENJADI REUSAM GAMPONG PEUNAYONG TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH GAMPONG PADA BADAN USAHA MILIK GAMPONG HAREUKAT ANEUK
NANGGRÖ.
BAB I Ketentuan Umum………
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Reusam Gampong ini yang dimaksud dengan:
1. Gampong adalah Gampong Peunayong.
2. Keuchik adalah Keuchik Gampong Peunayong.
3. Tuha Peuet Gampong yang selanjutnya disebut dengan
TPG adalah TPG Peunayong
4. Pemerintah Gampong adalah Keuchik Gampong dibantu
Perangkat Gampong sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Gampong.
5. Keuchik Gampong sebagai kepala Pemerintah Gampong
adalah pemegang kekuasaan Pengelolaan Keuangan Gampong yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan
pengelolaan keuangan gampong.
6. Tuha Peuet Gampong yang selanjutnya disingkat TPG
adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintah yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk gampong berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
7. Perangkat Gampong adalah unsur Pemerintah Gampong
yang terdiri Sekretaris Gampong, Kepala Seksi dan Kepala Kaur.
8. Aset Gampong adalah milik pemerintah gampong yang
berasal dari kekayaan asli milik gampong, yang diperoleh dari pembelian atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) atau
perolehan hak lainnya yang sah.
9. Penyertaan Modal Pemerintah Gampong adalah
penempatan modal yang berasal dari aset Gampong yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan kemudian dipisahkan dalam rangka
meningkatkan pendapatan asli gampong dan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat gampong.
10. Musyawarah Gampong adalah musyawarah antara Tuha Peuet Gampong, Pemerintah Gampong, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Tuha Peuet
Gampong untuk menyepakati hal-hal yang bersifat strategis;
11. Badan Usaha Milik Gampong yang selanjutnya disebut
dengan BUMG adalah suatu badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya milik gampong melalui
penyertaan modal yang berasal dari kekayaan gampong yang dipisahkan untuk kesejahteraan masyarakat gampong.
12. Pemberian Pinjaman…….
12. Pemberian pinjaman adalah bentuk investasi pemerintah gampong pada BUMG dan masyarakat dengan hak memperoleh pengembalian berupa pokok
pinjaman.
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong yang selanjutnya disingkat APBG adalah rencana keuangan
tahunan pemerintah Gampong.
14. Pembiayaan Gampong adalah semua penerimaan yang
perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya.
15. Reusam Gampong adalah kaedah-kaedah yang terdiri
dari aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan baik yang berasal dari hukum positif maupun hukum adat yang ditetapkan oleh Keuchik setelah mendapat persetujuan
Tuha Peuet Gampong.
BAB II TUJUAN
Pasal 2
Penyertaan Modal Pemerintah Gampong bertujuan untuk:
a. meningkatkan pertumbuhan perekonomian Gampong;
b. meningkatkan pendapatan asli gampong; dan c. meningkatkan kesejahteraan masyarakat gampong.
BAB III BESARAN DAN SUMBER DANA
Pasal 3
(1) Modal awal BUMG berdasarkan hasil musyawarah gampong sebagai Penyertaan Modal Gampong pada Badan Usaha Milik Gampong Hareukat Aneuk Nanggrö
sebesar Rp. 524.564.240,- (lima ratus dua puluh empat juta lima ratus enam puluh empat ribu dua ratus empat puluh rupiah).
(2) Dana penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Gampong (APBG) Peunayong Tahun Anggaran 2017.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Ketentuan-ketentuan lain yang tidak diatur dalam Reusam ini akan diatur kemudian dalam bentuk Peraturan Keuchik
Gampong Peunayong dan atau Keputusan Keuchik Gampong Peunayong untuk pelaksanaan Reusam Gampong ini.
Reusam Gampong……..
Pasal 5
Reusam Gampong ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Reusam Gampong ini dengan penempatannya dalam Lembaran Gampong Peunayong.
Ditetapkan di Peunayong
Pada tanggal 6 April 2017
Pj. KEUCHIK GAMPONG PEUNAYONG
SYA’ARANI D.
Diundangkan di Peunayong Pada tanggal 6 April 2017
SEKRETARIS GAMPONG PEUNAYONG
T. MIRWAN SAHPUTRA
Lembaran Gampong Peunayong Tahun 2017 Nomor 4