Upload
vuongngoc
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 89
KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB
NOMOR: 81/MWA-IPB/2008
T E N T A N G
PENGESAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2008
MAJELIS WALI AMANAT INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan program kerja IPB, maka diperlukan adanya suatu Rencana Kerja dan Anggaran Institut sebagai pedoman dalam pelaksanaan program kerja dan kegiatan tahunan IPB;
b. bahwa Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 merupakan turunan dari Kebijakan, Program Kerja dan Sasaran IPB Tahun 2008-2012 dan disusun dengan memperhatikan capaian kinerja Tahun Anggaran 2007 dan perkiraan kemampuan pendanaan pada Tahun Anggaran 2008;
c. bahwa untuk Tahun Anggaran 2008 Pimpinan Institut telah menetapkan fokus sasaran kegiatan pada bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Kesejahteraan, Peningkatan Kapasitas, dan Penguatan Sistem Manajemen;
d. bahwa sesuai dengan tugas dan wewenang Majelis Wali Amanat IPB sebagaimana diatur dalam Pasal 5 huruf a Ketetapan MWA-IPB Nomor: 17/MWA-IPB/2003, maka dalam Sidang Paripurna MWA yang diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2008 Rektor IPB telah mengajukan usul Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008, untuk mendapatkan pertimbangan dan pengesahan Majelis Wali Amanat IPB;
e. bahwa sebagai pelaksanaan fungsi pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan institut, maka Majelis Wali Amanat IPB telah menugaskan Komisi II (Pengembangan Bisnis dan Keuangan) MWA-IPB untuk mengkaji usul Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 sebagaimana dimaksud pada butir d di atas;
f. bahwa dengan memperhatikan catatan dan rekomendasi peserta Sidang Paripurna MWA-IPB dan tanggapan Pimpinan IPB maka untuk kelancaran penyelenggaraan program kerja dan kegiatan IPB dipandang perlu untuk mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008, dan pengesahannya perlu ditetapkan dengan suatu ketetapan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2003 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 115 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3859);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 90
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 116 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3860);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2000 tentang Penetapan IPB sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 272);
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 90/MPN.A4/KP/2007 tentang Pengangkatan Anggota Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor;
6. Ketetapan Majelis Wali Amanat IPB Nomor 05/MWA-IPB/2002 tentang Tata Cara Sidang dan Pengambilan Putusan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor;
7. Ketetapan Majelis Wali Amanat IPB Nomor 17/MWA-IPB/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga Institut Pertanian Bogor;
8. Ketetapan Majelis Wali Amanat IPB Nomor 57/MWA-IPB/2007 tentang Pengangkatan Pimpinan Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor;
9. Ketetapan Majelis Wali Amanat IPB Nomor 58/MWA-IPB/2007 tentang Pembentukan Komisi Majelis Wali Amanat Institut Pertanian Bogor Periode 2007-2012.
10. Ketetapan Majelis Wali Amanat IPB Nomor 77/MWA-IPB/2008 tentang Pengesahan Struktur Organisasi Institut Pertanian Bogor
Memperhatikan : 1. Surat Rektor IPB Nomor 586/I3/KU/2008 tanggal 8 Februari 2008
tentang RKAT 2008; 2. Hasil Sidang Paripurna Majelis Wali Amanat IPB yang
diselenggarakan pada tanggal 15 Februari 2008; 3. Hasil Rapat Komisi II Majelis Wali Amanat IPB yang diselenggarakan
pada tanggal 22 Februari 2008; 4. Hasil Sidang Paripurna Majelis Wali Amanat IPB yang
diselenggarakan pada tanggal 22 Februari 2008. 5. Hasil Sidang Paripurna Majelis Wali Amanat IPB yang
diselenggarakan pada tanggal 29 Februari 2008.
MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008
sebagaimana tercantum dalam lampiran ketetapan ini; Kedua : Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 ini dijadikan acuan dalam
pelaksanaan program dan penganggaran di masing-masing unit kerja di lingkungan IPB mengacu pada Struktur Organisasi IPB berdasarkan Ketetapan MWA-IPB Nomor 77/MWA-IPB/2008;
Ketiga : Ketetapan ini berlaku sejak ditetapkan dan mempunyai daya laku surut terhitung mulai tanggal 1 Januari 2008
Ditetapkan di : Bogor Pada tanggal : 29 Februari 2008
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 91
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
TAHUN 2008
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 92
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) IPB merupakan salah satu instrumen dalam sistem akuntabilitas kinerja IPB. RKAT IPB 2008 disusun sebagai penjabaran lebih lanjut dari Kebijakan Umum dan Program Kerja IPB 2008-2012. Program kerja dan sasaran tahun 2008-2012 telah disajikan untuk dibahas dan mendapat pertimbangan Senat Akademik (SA) IPB pada tanggal 23 Januari dan 1 Februari 2008 dan diajukan untuk dibahas dan disahkan pada Rapat Paripurna Majelis Wali Amanat (MWA) IPB tanggal 15 Februari 2008. Hal ini sebagai implementasi dari Ketetapan Majelis Wali Amanat (MWA) IPB Nomor: 17/MWA-IPB/2003 tentang Anggaran Rumah Tangga IPB pasal 41 ayat (1) mengamanatkan pimpinan institut untuk menyusun RKAT dan diajukan kepada MWA untuk dibahas dan disahkan. RKAT 2008 IPB disusun dengan memperhatikan usulan masing-masing unit-unit kerja terhimpun dari 32 departemen, 9 fakultas, serta 15 kantor dan direktorat hingga tanggal 22 Januari 2008 dan semuanya berorientasi pada upaya pencapaian kinerja
akademik secara keseluruhan. Diharapkan RKAT IPB 2008 menjadi pedoman pimpinan institut dan unit-unit kerja dalam melaksanakan program kerja dengan mencapai target sebagaimana diharapkan pada tahun 2008.
Dalam RKAT ini diuraikan Kebijakan IPB yang meliputi visi, misi, isu strategis, dan tujuan IPB, serta strategi dalam mengemban misi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan mandat PP 154 Tahun 2000, saat ini MWA sedang menyusun Kebijakan Umum IPB dan Senat Akademik (SA) menyusun Kebijakan Dasar Akademik. Paralel dengan proses tersebut dan sesuai dengan mandat PP 154 Tahun 2000, Pimpinan IPB menyusun Rencana Strategis (Renstra) lima tahunan sebagai landasan penyusunan RKAT. Pada saat ini Senat Akademik sedang merevisi Renstra IPB 2020 yang disusun tahun 1997 menjadi Kebijakan Dasar Akademik IPB 2030, dan MWA mempersiapkan Kebijakan Umum IPB 2030, sedangkan Renstra lima tahunan selayaknya menjabarkan kedua kebijakan jangka panjang di atas. Penyusunan kedua Kebijakan di atas dilatarbelakangi oleh berbagai perubahan antara lain perubahan status IPB menjadi PT BHMN dan berbagai konsekuensinya terhadap penataan organisasi, tantangan-tantangan baru seperti krisis energi, krisis pangan dan agenda Indonesia Menuju 2030. Paralel dengan proses tersebut Pimpinan IPB sedang mempersiapkan Renstra Lima Tahunan (2008-2012). Renstra Lima Tahunan ini merupakan salah satu bagian dari Rencana Kebijakan IPB 2030. Visi, misi, isu strategis, dan tujuan IPB, serta strategi yang diuraikan dalam RKAT ini didasarkan
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 93
pada Renstra Lima Tahunan yang sedang disusun tersebut.
Selanjutnya, diuraikan Kebijakan Umum dan Program Kerja IPB 2008-2012 dan kedudukan program kerja tahun 2008 dalam keseluruhan program kerja periode lima tahunan tersebut. Realisasi atas rencana kerja dan anggaran tahun 2007 tercermin dalam rencana penerimaan dan pengeluaran, karena kondisi-kondisi tahun 2008 menggunakan dasar realisasi sampai dengan akhir bulan Desember 2007 dengan penyesuaian dilakukan berdasarkan perubahan kondisi-kondisi dan struktur program kerja yang akan diselenggarkan pada tahun 2008 – 2012 .
Rencana pendapatan dan pengeluaran yang bersumber dari pemerintah yang disajikan DIPA 2008, adalah berdasarkan hasil pembahasan akhir dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional pada tanggal 15 November 2007. Sedangkan basis penerimaan DM berdasarkan kondisi-kondisi yang dihimpun dari berbagai sumber-sumber terkait dan unit kerja di IPB pada tanggal 6 Januari 2007 dan dilakukan perbaikan/koreksi hingga tanggal 2 Februari 2008 setelah diilakukan pembahasan dengan SA IPB.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 94
BAGIAN 2
KEBIJAKAN DAN PROGRAM KERJA IPB TAHUN 2008-2012
2.1. Visi dan Misi
Visi IPB
Rumusan Visi IPB 2030 yang diusulkan adalah :
"Menjadi universitas riset kelas dunia dengan kompetensi utama pertanian tropika, berkarakter kewirausahaan, dan bersendikan keharmonisan", maka Rencana Strategi (Renstra) Lima Tahunan IPB 2007-2012 merupakan bagian dari Renstra IPB 2030 yang sedang disusun, atau revisi terhadap Renstra 2020 yang disusun tahun 1997 dengan beberapa penyesuaian perkembangan dan tuntutan kekinian. Sehubungan dengan hal itu, rumusan Visi IPB 2012 yang diusulkan adalah:
"Menjadi universitas riset terkemuka di Asia dengan kompetensi utama pertanian tropika, berkarakter kewirausahaan, dan bersendikan keharmonisan".
Visi IPB 2012 ini merupakan milestone visi IPB 2030.
Misi IPB
Rumusan misi IPB 2012 yang diusulkan adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan pembinaan kemaha-siswaan yang komprehensif dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan masyara-kat pada masa sekarang dan kecenderungan pada masa yang akan datang.
3. Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter kewira-usahaan, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
4. Mendorong terbentuknya masyarakat madani berdasarkan kebenaran dan hak azasi manusia.
2.2. Isu Strategis dan Tujuan IPB Rumusan Isu-isu Strategis IPB, adalah:
1. Persaingan global dunia pendidikan yang mengharuskan penyelenggara pendidikan untuk mampu menghasilkan lulusan yang kompetitif, bermutu dan kompeten serta melakukan penelitian yang bermanfaat baik dari aspek pengembangan ilmu pengetahuan maupun bagi masyarakat.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 95
2. Tingginya biaya penyelenggaraan pendidikan, dan bahwa Perguruan Tinggi bukan badan komersial, mengharuskan pengelolaan pendidikan mengacu pada 'operational excellent' yaitu pemanfaatan investasi sumber daya secara efektif-efisien, jauh dari pemborosan, sistem pengelolalan sumberdaya yang transparan.
3. Adanya idle capacity sumberdaya IPB terutama dari dosen karena kesejahteraan yang kurang memadai sementara 'external driven' yang mengarah kapada 'opportunity costs' sangat terbuka lebar. Lemahnya sinergi dalam manajemen perguruan tinggi mengakibatkan penyelenggaraan kegiatan lebih banyak bertumpu pada individu dan efisien menjadi rendah.
4. Lemahnya sinergi antara komponen perguruan tinggi dan jejaring dengan mitra strategis, terutama dalam penangan permasalahan yang dihadapi bangsa baik tingkat lokal, nasional dan internasional.
5. Tantangan pembangunan pertanian Indonesia, khususnya bidang pangan, bioenergi, kesehatan, manajemen sumberdaya alam dan lingkungan.
Tujuan Strategis IPB
Dalam menjawab dan mengantisipasi isu-isu strategis sebagimana diuraikan di atas, maka tujuan strategis IPB dalam tahun 2008-2012 ke depan adalah sebagai berikut:
1. Menguatkan sistem pendidikan dan kemahasiswaan dengan focus meng-hasilkan lulusan yang kompeten, cerdas dan kompetitif.
2. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian terintegrasi sehingga menghasilkan temuan ilmu pengetahuan, paket teknologi yang bermutu dan bermanfaat bagi masyarakat.
3. Meningkatkan kesejahteraan dosen, tenaga kependidikan, dan beasiswa dan
bantuan/subsidi pendidikan bagi mahasiswa. 4. Meningkatkan kapasitas sumberdaya untuk membangun ketangguhan IPB,
terutama sumberdaya keuangan, SDM, fasilitas dan infrastruktur, sistem informasi, dan jejaring kerjasama.
5. Menguatkan sistem manajemen IPB dalam rangka mencapai kesehatan organisasi, sinergitas antar pamong institusi dan unit-unit kerja IPB yang efektif dan efisien
Usulan Rumusan Strategi Umum dan Spesifik Strategi Simultaneous Total Action (STA) perlu dilakukan melalui: (a) penguatan faktor pendorong (supply push), dan (b) penguatan faktor penghela (demand pull), yang akan dijadikan sebagai pendekatan umum dalam menjawab dan mengantisipasi isu strategis serta mencapai tujuan institut.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 96
Strategi Spesifik:
1. Penguatan faktor pendorong (supply push): fokus pada penguatan sistem pada governance level dan pada operational level. Untuk governance level diutamakan pada membangun sinergi melalui revital isas i kewenangan dan kewajiban dari semua posisi yang ada dalam struktur organisasi, sehingga tugas dan program kerja yang memang diperlukan oleh IPB akan dapat diselesaikan secara efektif dan ef is ien. Untuk operational level, lebih difokuskan pada pemanfaatan sumberdaya sebagai modal dalam suatu s istem sehingga program kerja dapat berjalan sesuai rencana.
2. Penguatan faktor penghela (demand pull): fokus pada penguatan kerjasama profesional tingkat nasional dan internasional baik bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan 'entrepreneurial activities'.
2.3. Kinerja IPB Tahun 2003-2007
Program Kerja IPB tahun 2003-2007 yang telah disetujui oleh MWA-IPB disusun dengan memanfaatkan momentum perubahan status IPB sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT-BHMN). Dalam kurun waktu tersebut, IPB telah berusaha keras membangun fondasi yang kokoh sehingga IPB saat ini siap menggapai visi. Perubahan yang dilakukan cukup mendasar yang dituangkan dalam 9 bidang program utama, yakni pendidikan, penelitian dan pengembangan, pemberdayaan masyarakat, sumberdaya
manusia, manajemen sistem keuangan, manajemen fasilitas dan infrastruktur, pembangkitan pendapatan, manajemen sistem informasi, dan bidang organisasi. Melalui penataan 9 bidang program tersebut, maka hampir seluruh sendi-sendi penyelenggaraan pendidikan tinggi di IPB telah dikaji ulang dan diperbaiki secara bersama-sama. Capaian yang diharapkan selama kurun waktu 2003 -2007 adalah terwujudnya IPB sebagai ”Embrio Perguruan Tinggi Berbasis Riset”.
Pada akhir tahun 2007 terbentuk embrio perguruan tinggi berbasis riset ditandai dengan tersedianya SDM yang berkualitas, publikasi ilmiah mulai terus bertambah, jumlah paten yang terus meningkat, inisiasi pembangkitan pendapatan sudah mulai dilakukan, kerjasama dengan pemerintah dan industri sudah mulai berkembang, produk-produk IPB seperti varietas baru, vaksin dan benih berbagai komoditas telah mulai banyak dikembangkan, dan mesin-mesin pertanian dari IPB telah mulai banyak diaplikasikan.
Upaya-upaya yang telah dilakukan IPB bermuara pada terbentuknya sistem jaminan mutu yang baik, tata pamong yang baik, pelaksanaan program-program yang berkualitas dan manajemen usaha yang baik. IPB akan terus melakukan continuous improvement terhadap hasil-hasil yang sudah dicapai, terus melakukan peningkatan kinerja dan kesejahteraan dosen dan tenaga penunjang, lebih serius melakukan upaya internasionalisasi IPB, fokus pada peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian,
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 97
menumbuh-kembangkan upaya-upaya peningkatan pendapatan non konvensional dan peningkatan kualitas dari fasilitas akademik dan non akademik.
Perubahan status IPB menjadi PT-BHMN sebagai sarana untuk mencapai visi IPB. Memposisikan IPB pada taraf perguruan tinggi internasional, IPB dituntut untuk memnuhi persyaratan, di antaranya: (1) jumlah dosen bergelar doktor harus ≥ 75%, (2) persentase mahasiwa Pascasarjana ≥ 40%, (3) publikasi Internasional ≥ 2 paper/ dosen/tahun, (4) biaya Penelitian rata-rata per dosen per tahun lebih besar dari USD 1300, (5) jumlah mahasiswa asing ≥ 20% dan (6) bandwidth internet ≥ 15 Mbps plus Wi-Fi. Dari
persyaratan jumlah dosen yang bergelar doktor, IPB dapat mencapainya dalam waktu dekat, demikian pula dengan biaya penelitian per dosen dan besarnya bandwidth internet. Persyaratan yang masih harus terus dipacu adalah dicapainya jumlah publikasi internasional dosen, terutama terkait dengan peningkatan citation index. Saat ini publikasi ilmiah internasional dosen IPB masih sangat sedikit. Hal ini masih perlu didorong, apalagi saat ini IPB ingin mewujudkan sebagai perguruan tinggi berbasis riset. Pada saat ini IPB harus sudah mulai meningkatkan program-program yang bersifat internasional agar jumlah mahasiswa asing di IPB dapat terus bertambah. Upaya-upaya internasionalisasi harus terus dilakukan, sarana seperti IPB International Conference Center (IICC) sudah tersedia untuk
meningkatkan kegiatan internasional. Sudah cukup banyak rintisan kerjasama internasional bidang pendidikan yang telah dilakukan sebelumnya, terutama dengan Amerika, Uni Eropa, Eropa timur, Jepang, China, Taiwan, dan Australia, terutama dalam pengembangan pendidikan pascasarjana.
Pada tahun 2007 ini IPB untuk pertama kalinya dapat masuk dalam 500 top universitas di dunia menurut versi Times Higher Education Supplement (THES) World University Rankings menyusul 5 perguruan tinggi Indonesia lainnya yang telah terlebih dahulu masuk, yaitu UI, ITB, UGM, UNDIP dan UNAIR. Capaian ini merupakan modal dasar yang baik untuk mencapai ranking top dunia yang lebih tinggi pada tahun-tahun mendatang.
2.3.1. Kondisi Bidang Pendidikan
Penataan yang telah dilakukan tahun 2003- 2007 adalah penataan departemen, penataan fakultas, rekayasa ulang program pendidikan, implementasi kurikulum mayor-minor, restrukturisasi program diploma, implementasi jadwal terpadu dan hal-hal lain yang terkait. Penataan departeman telah dilakukan terutama untuk menghilangkan tumpang tindih yang berlebihan terhadap mandat keilmuan pada setiap departemen. Melalui proses penataan, beberapa departemen yang memiliki bidang ilmu yang serupa telah bergabung
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 98
atau membentuk departemen baru dengan ranah keilmuan lain. Hal ini menjadi mungkin karena IPB telah merubah definisi pertanian bukan hanya berkaitan dengan on farm, akan tetapi pertanian menurut IPB adalah meliputi seluruh proses dari hulu sampai hilir dalam berbagai kegiatan agrobisnis, agroindustri dan agroservices. Saat ini seluruh departemen telah tertata dan memiliki mandat keilmuan yang jelas. Dengan ditatanya departemen
maka konsekuensinya adalah cukup banyak dosen yang harus pindah ke departemen yang sesuai untuk pengembangan ilmunya. Dari penataan ini akhirnya memungkinkan IPB untuk menerapkan Kurikulum Sistem Mayor-minor pada program S1, S2 dan S3 di departemen. Jumlah mata kuliah S1 berkurang dari sekitar 2000 menjadi sekitar 900 mata kuliah, suatu hal yang sebelumnya tidak terbayangkan dapat dilakukan. Penataan ini merupakan titik terminal dari upaya puluhan tahun keinginan IPB untuk melakukan penataan departemen yang banyak tumpang tindih diantara fakultas yang ada. Departemen hasil penataan kemudian di-cluster-kan ke dalam fakultas, sehingga IPB saat ini memiliki sembilan fakultas, yaitu: (1) Fakultas Pertanian, (2) Fakultas Kedokteran Hewan, (3) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, (4) Fakultas Peternakan, 5) Fakultas Kehutanan, (6) Fakultas Teknologi Pertanian, (7) Fakultas Matematika dan IPA, (8) Fakultas Ekonomi dan Manajemen dan yang terakhir (9) Fakultas Ekologi Manusia, yang
merupakan satu-satunya di Indonesia. Pada saat ini telah dibentuk Departemen baru yaitu Departemen Teknuik dan Lingkungan yang direncanakan menjadi embrio Fakultas Teknik. Direncakan dalam tahun akademik 2008/2009, Departemen ini telah menawarkan Program Studi atau Mayor S1.
Program diploma (S0) yang sebelumnya tumbuh hampir tidak terkendali di setiap Jurusan, juga telah direstrukturisasi dan telah dapat dipisahkan dari manajemen di departemen, terpisah dari penyelenggaraan program S1, S2 dan S3. Program diploma kemudian diwadahi dalam Direktorat Program Diploma, dan jumlah program keahlian yang sebelumnya memiliki 36 program keahlian berkurang setelah penataan menjadi hanya 14 program keahlian. Saat ini program-program keahlian yang ditawarkan diminati oleh calon mahasiswa. Pelamarnya terus meningkat dalam tiga tahun terakhir, dan Program Diploma telah memiliki kampus baru yang terus dikembangkan di Kampus IPB Cilibende, Bogor.
Penetapan dan implementasi kurikulum sistem mayor-minor, diperlukan prasyarat diantaranya adalah bergabungnya seluruh fakultas dan departemen di Kampus IPB Darmaga. Oleh karena itu Fakultas dan departemen yang berada di kota Bogor dipindahkan ke Kampus IPB Darmaga. Proses perpindahan Fakultas dan Departemen ini yang sangat berat bagi IPB dikarenakan sangat terbatasnya dana. Namun atas pengertian semua pihak, terutama dari Fakultas Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Fakultas Peternakan, perpindahan tersebut dapat dilakukan dengan baik melalui efisiensi penggunaan bangunan yang sudah ada. Dengan perpindahan ini maka jadwal terpadu pun dapat diimplementasikan di Kampus IPB Darmaga. Seluruh penyelenggaraan pendidikan S1, S2 dan S3 telah dapat dilakukan di Kampus IPB Darmaga yang tentu akan
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 99
meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya. Dalam implementasinya ditemui beberapa kendala, terutama ketersediaan ruang kelas, hal ini disebabkan karena proses phasing out masih berlangsung, dimana masih ada program sarjana lama, dan program diploma lama. Phasing out program diploma sudah selesai dan pada tahun 2007/2008 diharapkan phasing out program sarjana juga telah selesai hingga tahun 2008/2009,
sehingga ketersediaan ruangan akan sangat leluasa.
Penerimaan mahasiswa baru IPB tetap konsisten selama lebih dari 30 tahun melakukan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur khusus/Undangan Seleksi Masuk IPB
USMI). Jumlah mahasiswa yang dijaring melalui sistem USMI ini sekitar 70% dari total mahasiswa baru IPB. Namun demikian, pada kenyataannya sistem USMI menjaring sebagian besar mahasiswa dari kalangan menengah ke bawah, akan tetapi sistem USMI akan secara konsisten terus dilanjutkan. Hal ini karena telah terbukti IPB dapat menghasilkan input mahasiswa yang rajin dan cerdas serta lulusan yang baik. Upaya mengantisipasi kemungkinan adanya mahasiswa yang mengalami kesulitan biaya, maka setiap mahasiswa baru diminta data gambaran umum keadaan sosial-ekonominya, yang sementara ini dicerminkan dari beberapa indikator antara lain daya listrik, pekerjaan dan penghasilan orang tua/wali, sumber biaya dan biaya bulanan pendidikan di SLTA. Dari
informasi ini dapat diperkirakan berapa banyaknya mahasiswa baru yang mungkin mengharapkan keringanan biaya pendidikan SPP dan/atau perlu mendapatkan beasiswa atau orang tua asuh, dengan mengembangkan semboyan, 3000 orangtua mengasuh 3000 mahasiswa IPB. Memang banyak masalah yang harus dihadapi IPB dengan status mahasiswa kelas menengah ke bawah ini, karena itu IPB harus mencari beasiswa sebanyak mungkin baik dari pemerintah, yayasan, alumni, industri, pemda, dan pihak-pihak lain. Dari tahun ke tahun permintaan beasiswa semakin banyak, oleh karena itu sejak tahun 2004 IPB telah menerapkan konsep subsidi silang, dimana mahasiswa yang berasal dari kalangan kurang mampu, membayar total biaya pendidikan lebih rendah dibandingkan yang mampu, bahkan yang betul-betul tidak mampu dibebaskan dari biaya pendidikan.
Implementasi subsidi silang, IPB mengimplementasikan penerimaan mahasiswa baru melalui Beasiswa Utusan Daerah (BUD). Sistem penerimaan ini dilakukan dengan
tujuan melakukan distribusi lulusan IPB yang selama ini kebanyakan hanya tersebar di sekitar Jabotabek/pulau Jawa. IPB dipercaya oleh daerah untuk membantu meningkatkan sumberdaya manusia bidang pertanian di daerah, mereka dapat menyediakan dana dari DIPA untuk BUD. Dengan kerjasama secara kelembagaan, biaya pendidikan mahasiswa yang diterima melalui jalur BUD dapat lebih tinggi dibandingkan dengan biaya pendidikan mahasiswa yang melalui jalur reguler. Biaya yang lebih tinggi ini dapat dipakai untuk subsidi silang. Program BUD saat ini terus berkembang terutama dari Pemerintah Daerah dari Kawasan Timur Indonesia. Selain itu dalam beberapa tahun ini IPB juga telah bekerjasama dengan Departemen Agama yang mengirimkan calon mahasiswa yang diseleksi dari Pesantren-Pesantren di seluruh Indonesia. Sejak tahun 2005/2006 terdapat
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 100
25 mahasiswa asal pesantren yang diseleksi dari ratusan santri tiap tahunnya. Program BUD bukan untuk perorangan akan tetapi merupakan kerjasama institusi dengan SPP sebesar Rp 12 juta per tahun per mahasiswa. Pada tahun 2007 ini IPB menerima sekitar 250 mahasiswa program BUD terutama banyak berasal dari Kawasan Timur Indonesia. Selain BUD, beasiswa dari berbagai sumber baik dari dalam maupun luar negeri terus
digalang IPB. Jumlah beasiswa tahun 2006 yang lalu tercatat Rp 6.5 milyar, sedangkan sampai akhir tahun 2007 telah tercatat dana beasiswa sebanyak Rp 8.3 milyar.
Di tengah menurunnya popularitas pendidikan bidang pertanian, baik di
Indonesia maupun secara global, secara umum kinerja bidang pendidikan di IPB telah banyak perbaikan. Peminat untuk masuk menjadi mahasiswa IPB tahun 2007 meningkat signifikan. Peminat USMI naik 12.6%, SPMB meningkat 24.9%, peminat BUD meningkat 260%, peminat program diploma IPB meningkat 22.5% dan peminat Sekolah Pascasarjana meningkat 25.6%. Kualitas penyelenggaraan pendidikan pada seluruh departemen juga semakin membaik. Hal ini disebabkan proses pendidikan di setiap departemen semakin bertambah baik didukung oleh alokasi dana yang meningkat dan pemenangan berbagai hibah kompetisi oleh departeman serta unit lain di IPB. Selain itu IPB juga memenangkan hibah-hibah tingkat institusi seperti I-
MHERE, INHERENT dan yang terakhir adalah PHK Institusi.
2.3.2. Kondisi Bidang Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat
IPB telah berupaya melakukan retrukturisasi melalui penataan Pusat-Pusat Penelitian baik yang berada di bawah Lembaga Penelitian (LP) maupun Pusat-pusat yang berada di bawah Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM). Pusat-pusat tersebut
banyak yang menilai memiliki mandat yang tumpang tindih dan berefek negatif, terutama yang terjadi di lapangan dalam upaya mendapatkan sumber dana. Hal pertama yang dilakukan adalah menggabungkan LP dan LPM menjadi Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) dengan harapan agar penelitian yang dilakukan di IPB benar-benar dapat diimplementasikan untuk kepentingan masyarakat. LPPM kemudian membuat payung penelitian IPB, agar penelitian di IPB menjadi semakin fokus dengan output dan outcome yang jelas dan dapat dibanggakan. LPPM menjadi lembaga yang bertanggung jawab terhadap quality assurance penyelenggaraan penelitian dan pemberdayaan masyarakat. Pusat-pusat kemudian ditata ulang agar memiliki mandat yang distinct antar satu pusat dengan yang lain, juga antar pusat dan departemen. Pusat-pusat hasil penataan tersebut kemudian dipersilakan menempati Kampus IPB Baranangsiang dengan harapan agar lebih cepat berkembang. Saat ini IPB memiliki 14 pusat dari 24 pusat yang ada sebelum penataan. Pusat-pusat tersebut akan menjadi andalan IPB dalam pelaksanaan penelitian yang memiliki nilai bagi pembangunan nasional.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 101
Pada bidang penelitian dan pemberdayaan masyarakat, sebagian besar dosen telah berupaya yang terbaik untuk mendapatkan dana penelitian dan dana kerjasama di berbagai instansi swasta maupun pemerintah. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dengan terbitnya Keppres 80/2003 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah, perolehan dana bidang PPM dari pemerintah menjadi berkurang, sehingga
dana-dana kerjasama banyak berasal dari swasta, sedangkan kegiatan kerjasama dengan instansi pemerintah banyak dilakukan oleh lembaga/konsultan swasta, dimana staf perguruan tinggi termasuk IPB hanya ditempatkan sebagai tenaga ahli yang diperbantukan. Sementara itu dana penelitian IPB sebagian besar bersumber dari Kementerian Ristek, Ditjen Dikti dan Deptan, dan dari hibah penelitian kompetisi dari luar negeri. Dana internal IPB masih belum memungkinkan diberikan kepada dosen sebagai dana hibah secara memadai untuk penelitian, namun total dana PPM pada tahun 2007 meningkat cukup signifikan dibandingkan tahun 2006, yakni dari Rp 27.96 milyar menjadi Rp 31.31 milyar. Keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pemberdayaan masyarakat tahun 2007 meningkatdibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun demikian, dosen harus terus menerus dihimbau dan diberi insentif agar semakin produktif menulis buku dan jurnal, terutama yang bersifat
internasional, karena hal ini merupakan salah satu indikator dalam perguruan tinggi bertaraf internasional.
2.3.3. Kondisi Bidang Keuangan
Kebijakan pengelolaan keuangan IPB menggariskan bahwa IPB membangun tiga sistem pendanaan (funding system) secara seimbang yaitu: (1) Pendanaan untuk penyelenggaraan dan pengembangan tridharma (operational fund) dengan dana masyarakat (SPP, Non-SPP, auxiliary enterprise, hasil dari fund management dan kerjasama), dan APBN, (2) Pendanaan untuk penyelenggaraan ventures (enterprise fund) dan (3) Dana abadi (endowment fund). Manajemen keuangan dari tiga funding system tersebut dilaksanakan dengan menganut paradigma baru otonomi dan akuntabilitas serta azas-azas korporasi. Dengan paradigma ini manajemen keuangan, khususnya untuk jenis dana masyarakat didesentralisasi. Unit kerja melakukan
perencanaan, menyusun program, menyusun anggaran dan melaksanakan anggaran serta melakukan corrective action dari ketiga funding system tersebut. Sistem akuntansi yang tersentralisasi, monitoring, evaluasi dan audit serta upaya mengkonsentrasikan dana. Unit kerja tidak dapat menerima dana dari pihak luar, melainkan harus melalui rekening rektor. Sesuai dengan karakternya, pengelolaan dana APBN masih dilakukan menurut ketentuan APBN. Pengelolaan seluruh sistem pendanaan (termasuk dana masyarakat, DM) merujuk pada UU Keuangan Negara No 17/2003 dan UU Perbendaharaan No 1/2004.
IPB pada tahun 2003-2006 sempat mengalami kekurangan dana, hal ini karena
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 102
banyaknya program yang harus dilaksanakan, yaitu terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana akademik di Kampus Darmaga. Pada tahun 2007, kesulitan tersebut dapat mulai teratasi, dan keuangan IPB telah sehat kembali. Awal tahun 2007, dana luncuran atau posisi kas awal tahun Rp 11.8 milyar pada awal tahun anggaran, pada tahun 2008 ini telah dapat ditingkatkan sampai sekitar Rp 34.9 milyar.
Hal ini berarti tidak akan terjadi lagi kekurangkan dana akibat belum masuknya SPP pada semester berjalan, khususnya untuk bulan April, Mei dan Juni 2008. Perbaikan kesehatan keuangan IPB sangat terkait dengan subsidi silang dan pembangkitan pendapatan, baik usaha penunjang maupun usaha komersial.
2.3.4. Kondisi Bidang Sumberdaya Manusia
Jumlah SDM IPB pada akhir tahun 2007 berjumlah 2626 orang PNS, yang terbagi atas tenaga fungsional dosen 1274 orang, tenaga fungsional pustakawan 34 orang, tenaga fungsional kehumasan 11 orang, tenaga satpam 34 orang, tenaga teknisi/laboran 123 orang, dan tenaga administrasi umum 1150 orang. Tenaga honorer di IPB sebanyak + 1200 orang, dimana 565 orang diantaranya diusulkan menjadi PNS melalui jalur honorer sesuai dengan PP No 48 Tahun 2005, tentang penerimaan CPNS yang berasal dari tenaga honorer. Jumlah dosen yang berpendidikan doktor mencapai 49% diikuti oleh pendidikan magister 36% dan sisanya berpendidikan sarjana 15%. Dengan persentase tersebut SDM dosen IPB relatif lebih baik dibandingkan rata-rata nasional di bawah 20%. Tenaga kependidikan IPB yang
berstatus PNS umumnya berlatar belakang pendidikan SLTA (53,40 %), sedangkan lulusan SD dan SLTP berturut-turut 15,83 % dan 8.58 %. Walaupun demikian, tenaga kependidikan penunjang dengan pendidikan tinggi yaitu S1 cukup besar yaitu 11,83 %, diikuti dengan yang berpendidikan S2 (1.70 %), bahkan ada 3 orang yang telah berhasil menempuh S3 (0,22 %).
Peningkatkan kesejahteraan pegawai (dosen dan tenaga kependidikan) IPB, diantaranya adalah menjamin kesehatan pegawai melalui asuransi kesehatan rawat inap selain ASKES PNS yang telah diberikan oleh pemerintah. Askes komersial tersebut hanya menanggung rawat inap saja, sedangkan untuk rawat jalan dilayani oleh Poliklinik IPB. Program Asuransi Kesehatan tersebut telah berjalan sejak tahun 2004 sampai dengan 2007. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2007 - 2008, IPB bekerjasama dengan 3 (tiga) perusahaan yang telah dinilai memberikan
pelayanan cukup memuaskan. Asuransi kesehatan tambahan selain Askes untuk rawat inap ini terbukti sangat diperlukan dan membantu PNS di IPB. Selain itu salah satu upaya IPB untuk meningkatkan kesejahteraan dosen dan tenaga penunjang adalah membuat database kesehatan yang berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan dan mendeteksi penyakit secara dini. Untuk pencapaian ini pada tahun 2008 akan dilakukan pemeriksaan kesehatan seluruh dosen dan tenaga penunjang IPB yang
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 103
berstatus PNS maupun honorer oleh poliklinik IPB. Selain Asuransi, IPB juga memberikan tambahan honor berbasis kinerja baik kepada tenaga kependidikan maupun tenaga dosen berdasarkan sistem merit. Tambahan honor untuk tenaga kependidikan diberikan setiap bulan, sedangkan tambahan honor kepada dosen diberikan setiap semester, setelah dosen melaporkan seluruh kegiatan yang dilakukan
pada semester tersebut, dan pelaksanaan sistem merit ini terus disempurnakan dari tahun ke tahun. Tunjangan Hari Raya diberikan sejak tahun 2005 sampai sekarang, tidak hanya diberikan kepada PNS, tetapi juga diberikan kepada tenaga honorer. Kesejahteraan lain yang diberikan oleh IPB adalah layanan bus jemputan pegawai yang dibagi atas beberapa route angkutan komuter Bogor – Kampus Darmaga. IPB sangat concern terhadap upaya-upaya peningkatan kinerja dosen dan tenaga kependidikan IPB, seperti percepatan kenaikan pangkat dan peningkatan kesejahteraan. Dosen IPB dengan pangkat lektor kepala, saat ini didominasi oleh dosen yang berusia antara 41-50 tahun. Dosen-dosen tersebut harus dipacu agar secepatnya naik pangkat menjadi guru besar, karena guru besar IPB sebagian besar telah berusia 56-65 tahun. IPB menginginkan jumlah guru besar lebih banyak lagi, karena saat ini guru besar IPB baru berjumlah 117 orang.
2.3.5. Kondisi Bidang Teknologi Informasi
Sistem SADAR tentu sangat memerlukan dukungan teknologi informasi dan manajemen yang kuat di tingkat rektorat. Oleh karena itu IPB telah berupaya untuk memperkuat teknologi informasi. Saat ini seluruh unit di Kampus IPB Darmaga telah terhubungkan dengan serat optik, bandwidth internet juga terus ditingkatkan dari hanya 256 Kbps pada tahun 2003 menjadi 10 Mbps pada tahun 2007 dan segera ditingkatkan menjadi 15 Mbps sewaktu-waktu jika diperlukan. Beberapa kawasan kampus juga telah menjadi hot spot wireless connection, dan program-program sistem informasi terus dikembangkan sehingga saat ini berbagai kegiatan adminstrasi penting telah dapat dilakukan secara on line. Beberapa program sistem informasi baik akademik, kepegawaian, keuangan, dan sistem informasi fasilitas telah dikembangkan. Ketergantungan sivitas akademika IPB saat ini terhadap internet pun menjadi semakin tinggi dan ini merupakan indikator yang baik untuk kemajuan IPB mendatang. Perpustakaan sebagai jantungnya perguruan tinggi pun terus mendapatkan perhatian yang besar di tengah terbatasnya dana. IPB menempatkan Kepala Perpustakaan sebagai anggota senat akademik karena perannya
dinilai sangat penting dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan berbagai program akademik. Dengan berkembangnya teknologi informasi, saat ini telah memungkinkan bagi Perpustakaan IPB mengembangkan berbagai layanan berbasis teknologi informasi sehingga pengguna perpustakaan dapat mengakses informasi secara lebih cepat. Di samping itu melalui I-MHERE, IPB telah berhasil membangun Knowledge Management System (KMS). Di masa mendatang KMS ini akan menjadi wadah untuk share pengetahuan secara
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 104
elektronik pada skala global dan menjadi sarana untuk meningkatkan pemberdayaan (termasuk memasarkan) sumberdaya non-konvensional yaitu pengetahuan (knowledge) institusi dan dosen/tenaga penunjang untuk tujuan peningkatan viabilitas dana institusi dan kesejahteraan dosen dan tenaga penunjang.
2.3.6. Kondisi Bidang Kemahasiswaan
Mahasiswa IPB secara konsisten terus menebar prestasi baik dalam PIMNAS, olah raga, Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ), maupun dalam Lomba karya tulis ilmiah bidang sosial, ekonomi, seni sampai lomba debat dalam bahasa Mandarin sekalipun. Kehidupan sosial mahasiswa di dalam kampus relatif tenang, tidak ada lagi perkelahian atau tawuran mahasiswa, tata tertib kehidupan kampus yang relatif baik, pelanggaran disiplin berat jauh berkurang, demikian pula dengan aksi vandalisme. Mahasiswa terlihat saling menghormati
asal-usul, adat dan latar belakang yang berbeda. Secara umum kehidupan kemahasiswaan sangat dipengaruhi oleh hal-hal positif yang dilakukan di Asrama TPB. Seperti diketahui bahwa seluruh mahasiswa IPB, pada tahun pertama diharuskan tinggal di Asrama TPB. Program-program multibudaya yang dilakukan dinilai baik dan sangat berpengaruh positif bagi mahasiswa IPB. Setelah 5 tahun berjalan Asrama TPB nampaknya harus sudah mulai diperbaiki, untuk memberikan kenyamanan yang memadai bagi mahasiswa baru IPB. Saat ini IPB telah mendapatkan hibah dari Menpera sebuah Rusunawa berlantai 4. Keberadaan Rusunawa tersebut telah memungkinkan bagi IPB untuk menambah kapasitas sampai 400 mahasiswa.
2.3.7. Kondisi Bidang Fasilitas dan Infrastruktur
IPB telah melakukan perbaikan pengelolaan fasilitas dan infrastruktur, baik dalam pembangunan sarana fisik, efisiensi penggunaan ruangan, renovasi maupun upaya memisahkan kekayaan institut dari APBN sebagai kekayaan awal IPB. IPB telah menerbitkan Rencana Induk Pemanfaatan Aset melalui Tap MWA No. 21/MWA-IPB/2003 yang merupakan bagian dari Rencana Induk IPB 2025. Atas dasar Tap MWA tersebut IPB melakukan berbagai hal dalam rangka peningkatan efisiensi total penggunaan sumberdaya. Pembangunan sarana fisik terutama berkaitan dengan upaya menjadikan Kampus IPB Darmaga sebagai tempat penyelenggaraan akademik baik S1, S2 dan S3, sehingga kurikulum mayor-minor dapat diaplikasikan. Seluruh fakultas dan departemen saat ini berada di Kampus IPB Darmaga, termasuk Fakultas FMIPA dan FEM yang saat itu berada di kota Bogor harus dapat dipindahkan ke Kampus IPB Darmaga. Dengan sumberdaya yang ada dan upaya efisiensi penggunaan ruangan dari Faperta, FPIK dan Fapet dan pembangunan 2 Wing (Wing S dan Wing T), maka saat ini seluruh fakultas dan departemen telah berada di Kampus IPB Darmaga. Sementara itu kampus-kampus yang ditinggalkan, sesuai dengan Tap MWA No
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 105
21/MWA-IPB/2003 dipakai untuk aktivitas pembangkitan pendapatan, termasuk sebagai kampus pusat-pusat penelitian di Kampus IPB Baranangsiang, Kampus Manajemen dan Bisnis di Kampus IPB Gunung Gede dan Kampus Program Diploma di Kampus IPB Cilibende dan tempat produksi Macaca untuk Vaksin di Kampus IPB Taman Kencana. Kampus-kampus tersebut saat ini telah menunjukkan aktivitas yang
sangat baik dan telah mulai mendatangkan pendapatan bagi IPB.
Pengelolaan fasilitas dan infrastruktur IPB terus menerus dilakukan perbaikan, namun masih banyak hal yang perlu ditindaklanjuti, terutama ketersediaan air bersih,
gas alam, listrik yang masih sering padam, kebersihan toilet dan kebersihan lingkungan. Upaya menjadikan Kampus IPB sebagai Kampus Agro-Edu Tourism juga terkait dengan hal-hal manajemen fasilitas dan infrastruktur di Kampus IPB. IPB telah mendapatkan tambahan fasilitas yang sangat penting, baik sebagai teaching farm maupun sebagai pembangkit pendapatan melalui kerjasama dengan pihak lain, yakni: (1) fasilitas peternakan modern dengan sistem tertutup (closed house system) kerjasama IPB dan PT Charoen Pokphand, (2) Agribusiness Development Center kerjasama antara IPB dan Taiwan Technical Mission. Fasilitas ini akan memperkuat dalam menjadikan Kampus IPB Darmaga sebagai Kampus Agro-Edu Tourism. Selain
itu, telah diserahkan pengelolaan gedung IICC kepada IPB. IICC diperoleh atas kerjasama IPB dengan PT PBN melalui PT BLST. Gedung IICC dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk menggapai program-program internasionalisasi IPB ke depan. Selain itu, untuk sarana transportasi, IPB mendapat bantuan 10 buah bus mini dari Pemda Provinsi Jawa Barat selama 5 tahun terakhir.
Pemisahan kekayaan institut dari APBN sebagai kekayaan awal IPB, prosesnya telah selesai pada akhir tahun 2007. Ketentuan sebagaimana tercantum pada PP No. 154/2000, tentang Penetapan IPB sebagai BHMN, bahwa kekayaan Institut merupakan kekayaan negara berupa aset dan fasilitas yang dipisahkan dari APBN, yang merupakan kekayaan awal Institut. Besarnya kekayaan awal Institut tersebut adalah seluruh kekayaan negara yang tertanam pada Institut, kecuali tanah, yang nilainya ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan bersama
oleh Depdiknas dan Depkeu. Untuk itu dilakukan opname fisik dan perhitungan aset dengan pengolahan data komputer di IPB dan pengolahan program dari Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN) yang saat ini telah diperbaharui menjadi Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Berdasarkan laporan hasil opname fisik yang melibatkan Setjen Depdiknas dan Direktorat PKN II Depkeu, dan BPKP Jabar, kemudian Mendiknas mengirim surat No. 165/MPN/LK/2006 ke Menkeu tentang persetujuan pemisahan dan penetapan BM/KN sebagai kekayaan awal PT BHMN IPB. Setelah melalui proses panjang yang melibatkan inter-departemen, pada tanggal 2 Oktober 2006, Menkeu menerbitkan SK No. 698/KMK.06/2006 tentang Penetapan Nilai Kekayaan Negara yang Tertanam pada IPB sebagai Kekayaan Awal IPB BHMN.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 106
Dengan demikian aset IPB saat ini, kecuali tanah telah dipisahkan dari APBN. Diantara empat perguruan tinggi yang ditetapkan menjadi BHMN sejak tahun 2000, proses ini adalah yang pertama kali di Indonesia.
2.3.8. Kondisi Bidang Pembangkitan Pendapatan
IPB mengenal 3 (tiga) jenis Unit Usaha, yaitu: Satuan Usaha Akademik (SUA), Satuan Usaha Penunjang (SUP) dan Satuan Usaha Komersial (SUK). SUA diseleng-garakan oleh Departemen, Fakultas dan atau Pusat, Lembaga sebagai penerapan bidang IPTEKS untuk melayani kebutuhan masyarakat di luar Institut. SUP diseleng-garakan oleh Institut, secara terpisah dari kegiatan akademik, dengan tujuan untuk menyediakan kebutuhan warga Institut untuk menunjang kegiatan akademik dan kesejahteraan. SUK diselenggarakan oleh badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh Institut, yang terpisah dari kegiatan akademik di Institut. Usaha komersial IPB dikelola oleh Holding Company PT Bogor Life Science and Technology (PT. BLST). Saat ini ada beberapa perusahaan di bawah PT BLST, yaitu PT Bogor Anggana Cendekia, PT Bogor Seed, PT Indoani Lab, dan PT IPB-Shigeta Pharmaceutical. PT. BLST juga menjadi penghubung antara IPB dengan PT Indah Pesona Bogor.
Pengelolaan Mall Botani Square dipercayakan kepada PT. Bogor Anggana Cendekia (BAC) sebagai perusahaan patungan PT BLST dan PT PBN, sedangkan IPB International Convention Center (IICC) dikelola sebagai salah satu satuan usaha penunjang yang dibentuk oleh IPB. Adapun PT Bogor Seed bergerak dalam bidang perbenihan tanaman pangan dan hortikultura seperti jagung, serta pupuk, sedangkan PT. Indoani Lab bergerak dalam bidang biofarmasi, dimana saat ini kegiatan utamanya adalah produksi vaksin polio bekerjasama dengan PT Biofarma di Bandung. PT. IPB-Shigeta Pharmaceutical adalah perusahaan kerjasama IPB dan PT Shigeta (Jepang) dalam pengembangan Vaksin AI. Sementara itu masih ada PT Primakelola yang bergerak dalam bidang jasa konsultansi. Perusahaan ini diarahkan untuk mendapatkan proyek-proyek baik dari pemerintah maupun swasta dengan mendayagunakan SDM terutama dari IPB. Saat ini perusahaan-perusahaan tersebut sudah mulai berjalan dan menghasilkan revenue bagi IPB, dan diharapkan terus meningkat.
2.3.9. Kondisi Bidang Organisasi
Struktur organisasi IPB tahun 2003-2007 adalah struktur organisasi berdasarkan Ketetapan Majelis Wali Amanat IPB Nomor: 16/MWA-IPB/2003 tanggal 5 Agustus 2003. Konsepsi dasarnya, adalah melakukan sentralisasi administrasi, baik administrasi pendidikan, keuangan, SDM, dan fasilitas di Rektorat (Kantor Pusat) serta
melakukan desentralisasi pelaksanaan kegiatan akademik dan riset kepada dua ujung tombaknya, yaitu departemen dan pusat penelitian. Sistem ini telah populer dengan
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 107
istilah SADAR (Sentralisasi Administrasi dan Desentralisasi Akademik dan Riset). Tujuan dari penerapan sistem SADAR adalah: (1). Mempercepat proses implementasi otonomi perguruan tinggi, (2) Memperkuat fungsi dan kelembagaan departemen dan pusat, (3) Mengembangkan sistem pengelolaan kegiatan akademik, administrasi dan penunjang akademik yang lebih efisien, efektif, transparan dan akuntabel, (4)
Meningkatkan koordinasi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan unit kerja (pelaksana akademik, penunjang akademik dan pelaksana administrasi) di lingkungan IPB, dan (5) meningkatkan efisiensi organisasi secara keseluruhan. Struktur organisasi ini dinilai terlalu gemuk, terutama di tingkat rektorat, namun sruktur organisasi tersebut sangat penting, karena diperlukan sebagai struktur organisasi awal masa transisi, selain itu diperlukan untuk mempercepat penerapan prinsip sentralisasi administrasi dengan penekanan pada pengembangan sistem pengelolaan kegiatan akademik, administrasi dan penunjang akademik. Struktur organisasi yang diterapkan juga diperlukan untuk mengalihkan/menarik jabatan Pembantu Dekan pada Fakultas, karena perampingan Pimpinan Fakultas menjadi Direktur/Kepala Kantor pada Rektorat, sehingga total jumlah jabatan hampir sama dengan Organisasi dan Tata Kerja IPB sebelum BHMN.
Hasil kajian Kantor Persiapan Implementasi Otonomi (KPIO) IPB diperkuat
dengan hasil pengkajian dari lembaga independen (second opinion) menunjukkan bahwa terdapat tugas pokok dan fungsi Direktorat dan Kantor yang saling tumpang tindih dan beban kerja dari Direktorat dan Kantor tidak merata, sehingga perlu dilakukan pengelompokan kembali (regrouping) fungsi dengan mengubah tugas pokok dan fungsi dari masing-masing Direktorat dan Kantor. Oleh karena itu maka dilakukan perubahan dan perampingan organisasi IPB khususnya untuk Direktorat dan Kantor pada Rektorat, dengan terbitnya Ketatapan MWA No. 55/MWA/2007 tanggal 13 Maret 2007 tentang Perubahan Struktur Organisasi IPB. Struktur organisasi yang baru belum dapat diimplementasikan secara keseluruhan. Implementasi hanya dilakukan terkait dengan pengangkatan Bendahara Institut, Direktorat Program Diploma dan merger antara Direktorat Kerjasama dan Direktorat Pengembangan Institusi dan Usaha Penunjang.
2.4. Kebijakan dan Program IPB 2008-2012
Pencapaian visi IPB 2012 adalah terwujudnya universitas riset terkemuka di Asia dengan landasan utama academic excellent. Ciri-ciri universitas riset dengan
academic excellent, diantaranya adalah: (1) penyelenggaraan pendidikan S1, S2, dan S3 yang berkualitas, relevan bagi IPB dan atau bagi stakeholder, (2) dihasilkannya produk-produk penelitian dan kajian yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, (3) meningkatnya kuantitas dan kualitas hubungan saling menguntungkan dengan masyarakat luas termasuk industri dan pemerintah dalam transfer teknologi dan pemberdayaan masyarakat, (4) penyelenggaraan administrasi
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 108
perguruan tinggi yang efisien, efektif dan akuntabel, dan (5) penyelenggaraan tridharma berbasis pada riset (research-based academic program).
Tercapainya universitas riset terkemuka di Asia pada tahun 2012 harus dibangun atas landasan peruguruan tinggi yang berbasis riset. Periode pengembangan IPB tahun 2008-2012 memfokuskan pada terwujudnya IPB sebagai peruruan tinggi berbasis riset. Kondiisi ini perlu didukung dengan berbagai infrastruktur, perlengkapan dan sumberdaya yang memadai. Hal penting adalah bagaimana pada periode 2008-2012 IPB dapat menjamin peranserta optimal dari seluruh sumberdaya internal dan eksternal dalam menjalankan seluruh program-program strategis yang kita sepakati. Konsekuensinya, perlu dipenuhinya tingkat kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan yang memadai dan proporsional. Kontribusi IPB bagi pengembangan pendidikan tinggi di Asia yang saat ini masih dirasakan kurang, untuk ke depan perlu lebih eksis terutama dalam bidang pendidikan, penelitian dan penerbitan jurnal ilmiah internasional. Hal yang tidak boleh terlambat, adalah meningkatkan intensitas jaringan kerjasama dengan perguruan tinggi di negara-negara maju (Amerika dan Uni Eropa) yang saat ini juga menjadi acuan pengembangan perguruan-perguruan tinggi di Asia. Di sisi lain, peran serta IPB dalam
pembangunan nasional perlu lebih kita tingkatkan dan dalam jangka panjang intensitas kerjasama dengan berbagai pihak khususnya pemerintah untuk mendorong kesepakan nasional untuk memposisikan pertanian (dalam arti luas) sebagai platform pembangunan ekonomi nasional.
IPB ke depan harus terus berupaya keras memanfaatkan berbagai jaringan kerjasama di tingkat nasional, regional dan internasional. IPB berupaya mewujudkan dirinya di tahun 2008-2012 sebagai perguruan tinggi berbasis riset dan secara bersamaan mempersiapkan diri menuju enterpreneurial university perlu membangun kemandirian daya dan dana. Upaya ke arah itu diperlukan dukungan yang memadai diluar sumber-sumber konvensional (sumber DIPA dan dana masyarakat). Upaya kea rah itu, IPB telah memasukkan proposal ke Bappenas untuk mewujudkan research-based university dengan nilai sekitar Rp 400 milyar untuk jangka waktu 3 tahun. Dana
tersebut sebagian besar direncanakan untuk program yang bersifat non fisik untuk percepatan menuju IPB yang berbasis riset. Proposal tersebut telah disetujui oleh Bappenas dan masuk dalam Bluebook tahun 2007.
2.4.1. Kebijakan Umum Pengembangan IPB 2008-2012
Bangsa Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya sedang menghadapi berbagai permasalahan yang perlu segera diselesaikan. Persoalan kecukupan pangan dan energi harus membuat kita berpikir keras untuk mencari solusi secepatnya. Selain hal tersebut, perubahan iklim telah menyebabkan terjadinya bencana banjir dan kekeringan dimana-mana dengan kerugian yang tidak sedikit. Karena itu, perubahan
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 109
iklim menjadi isu sentral di hampir seluruh negara di dunia. Hal ini dibuktikan dengan perhatian dan harapan yang sangat besar dari seluruh dunia terhadap Konferensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), beberapa waktu lalu di Bali. Persoalan-persoalan di atas saling berkaitan erat dan menjadi ancaman yang sangat serius tidak hanya terhadap keberlanjutan, masa depan manusia, tetapi juga terhadap
keselamatan bumi sebagai tempat tinggal kita. Perubahan iklim akan mengubah wajah pertanian secara global. Pemanasan global dan ketidakpastian cuaca akan semakin meningkatkan ketidakpastian yang dihadapi para petani. Sementara itu kebutuhan pangan dunia semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya populasi. Cadangan energi tak terbarukan semakin menipis sehingga permintaan terhadap energi terbarukan meningkat. Kita juga menghadapi persoalan persaingan pemenuhan kebutuhan energi dengan pemenuhan kebutuhan pangan. Di lain pihak kerusakan lingkungan, deforestasi, degradasi tanah, dan menipisnya biodiversitas menjadikan kapasitas produksi permukaan bumi menurun.
Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, IPB dituntut agar mempersembahkan karya-karya yang inovatif dan pemikiran baru untuk turut serta mengatasi berbagai problematika yang dihadapi bangsa kita. Untuk itu, hal terpenting
yang dapat kita lakukan adalah terus menerus meningkatkan kinerja IPB, melalui: 1) penyelenggaraan pendidikan S1, S2 dan S3 yang bermutu dan relevan bagi IPB dan bagi stakeholder IPB, 2) dihasilkannya produk-produk penelitian dan kajian yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, 3) meningkatnya kuantitas dan kualitas hubungan saling menguntungkan dengan masyarakat luas termasuk industri dan pemerintah dalam transfer teknologi dan pemberdayaan masyarakat, dan 4) penyelenggaraan perguruan tinggi yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel.
Mengingat besarnya potensi sektor pertanian dalam pemecahan masalah yang sekarang sedang dihadapi oleh bangsa kita, yaitu antara lain kemiskinan,
pengangguran, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan kualitas lingkungan hidup, IPB perlu terus mengusulkan kepada pemerintah agar menjadikan sektor pertanian menjadi platform pembangunan ekonomi nasional. Dengan konsep ini, sumberdaya nasional yang kita miliki perlu dikerahkan untuk mendukung pembangunan pertanian dan berbagai kegiatan ekonomi terkait. IPB sangat yakin bahwa apabila pertanian dijadikan platform pembangunan ekonomi nasional, niscaya hal itu akan menghasilkan efek ganda yang luar biasa dan akan ikut memperbaiki berbagai aspek kehidupan bangsa kita.
IPB pada saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Selama ini, IPB telah banyak mengukir prestasi yang membanggakan, terutama dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dalam bidang pertanian dalam arti luas dan karya ilmiah maupun paket teknologi yang bermutu. Lulusan IPB dituntut untuk dapat mempersembahkan karya-karya terbaik dan inovatif, selain dedikasi dan profesionalisme yang tinggi. Para dosen dituntut untuk terus
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 110
mengembangkan gagasan segar yang bersifat out of the box dalam ikut memecahkan problematika yang dihadapi oleh bangsa kita. Cita-cita bersama agar IPB menjadi universitas riset perlu terus diperjuangkan karena menjadi universitas riset merupakan cerminan mutu sebuah perguruan tinggi. Dengan dosen-dosen yang ada serta budaya meneliti yang sudah ada, IPB mempunyai modal yang sangat berharga untuk menjadi
universitas riset. IPB harus terus menerus konsisten membangun kompetensi utama di bidang pertanian tropika. Dari sudut pandang diferensiasi dibandingkan dengan perguruan tinggi lainnya di Indonesia maupun kawasan Asia, uniknya pertanian tropika yang ditekuni di IPB selama ini jelas merupakan kekuatan tersendiri. Selain itu, karakter yang kuat dalam kewirausahaan hendaknya dimiliki oleh IPB, yaitu meliputi program akademik, sistem manajemen, dan lulusannya. Hal ini perlu ditumbuhkan mengingat program akademik yang mengandung muatan kewirausahaan akan membantu lulusan mampu mengembangkan bisnis di bidang pertanian. Peluang bisnis di bidang pertanian sesungguhnya sangat besar. Hal ini ditandai oleh banyaknya jumlah konsumen dan luasnya daerah pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan di tanah air yang belum digarap secara optimal. Berbagai bisnis yang terkait dengan bidang pertanian berpeluang besar untuk membangkitkan kembali
bangsa kita dari keterpurukan karena krisis ekonomi. IPB ke depan dihadapkan pada tantangan yang tidaklah ringan, ada beberapa
tantangan baik internal maupun eksternal yang sangat perlu diperhatikan sebagai isu strategis dalam perencanaan kebijakan, perumusan strategi dan penetapan program kerja IPB.
2.4.2. Strategi Pengembangan IPB 2008-2012
Untuk itu diperlukan bangunan strategi yang kokoh. Bangunan strategi dimaksud adalah penetapan visi yang menjadi atap bangunan strategis, yaitu rumusan Visi IPB 2012 yang diusulkan, yakni "Menjadi perguruan tinggi terkemuka di Asia dengan kompetensi utama pertanian tropika, berkarakter kewirausahaan dan bersendikan keharmonisan". Visi tersebut perlu ditopang dengan pilar-pilar program
kerja utama yaitu : (1) bidang pendidikan dan kemahasiswaan, (2) bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, (3) bidang peningkatan kesejahteraan, (4) bidang peningkatan kapasitas. Keempat pilar harus didukung oleh pondasi yang kokoh melalui landasan program penguatan sistem manajemen kinerja (sebagai program kerja kelima) pendekatan Balanced Scorecard (BSC). Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan (balance) dan sinergi: (1) antara kinerja keuangan dan program, (2) antara academic excellent dengan customer excellent, (3) antara kinerja internal dan eksternal, (4) antara output dan outcomes, (5) antara sasaran jangka pendek dan jangka panjang. BSC meliputi empat perspektif, yaitu (1) perspektif
pembelajaran (operational excellent) dan pengembangan yang lebih diarahkan pada kekuatan sumberdaya, (2) perspektif bisnis internal (academic excellent) yang
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 111
berorientasi pada pencapaian mutu kinerja program, khususnya pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan pembangkitan pendapatan, dan kerjasama kelembagaan, (3) perspektif keuangan yang menekankan pada kemampuan penggalian dan pengelolaan dana yang efektif, efisien, dan proporsional (prosperity excellent), dan (4) perspektif pencitraan institusi yang lebih menekankan pada bagaimana membangun
respon positif dari pelanggan (orang tua mahasiswa, mitrakerja, pemerintah, dan masyarakat) (customer excellent). Melalui pendekatan BSC ini visi, misi dan tujuan yang dicanangkan dalam rentang waktu tahun 2008-2012 dapat diturunkan dalam peta strategi, program kerja operasional tahunan dengan indikator keberhasilan dan target kinerja yang terukur.
Struktur bangunan strategi yang akan dikembangkan dalam kurun waktu tahun 2008 – 2012 di atas, menunjukkan keterkaitan dan aliran aktivitas strategis yang kinerjanya dapat dievaluasi melalui Balanced Scorecard. dan akan diselenggarakan oleh masing-masing unit kerja di IPB dalam tahun 2008-2012, yang secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Struktur Strategi Pengembangan Program untuk Mencapai Visi IPB 2012
Perubahan status IPB menjadi BHMN bukanlah tujuan, akan tetapi sebagai sarana untuk mencapai visi IPB saat ini yaitu menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan sumberdaya manusia dan IPTEKS dengan kompetensi utama di bidang pertanian tropika. Kepemimpinan IPB periode 2002 –
P
enel
itia
n &
P
enga
bdia
n
Mas
yara
kat
Pe
ndid
ikan
&
Kem
aha-
si
swaa
n
Penguatan Sistem Manajemen: Sistem Manajemen Kinerja Menggunakan
Balanced Scorecard
P
enin
gkat
an
Kes
ejah
tera
an
P
enin
gkat
an
Kap
asit
as
MMeennjjaaddii uunniivveerrssiittaass rriisseett tteerrkkeemmuukkaa ddii AAssiiaa ddeennggaann kkoommppeetteennssii uuttaammaa ppeerrttaanniiaann ttrrooppiikkaa,, bbeerrkkaarraakktteerr kkeewwiirraauussaahhaaaann,, ddaann
bbeerrsseennddiikkaann kkeehhaarrmmoonniissaann
ACADEMIC EXCELLENT
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 112
2007 telah menunjukan prestasi yang membanggakan dengan masuknya IPB dalam daftar 500 universitas top dunia menurut versi Times Higher Education Supplement (THES) World University Rankings. Prestasi ini harus dapat memacu kita untuk terus mempertahankan dan meningkatkannya pada masa mendatang. Upaya-upaya perbaikan dalam penerapan prinsip continuous improvement dan internasionalisasi IPB
selanjutnya perlu didukung oleh program peningkatan kinerja dan kesejahteraan dosen dan pegawai, fokus pada peningkatan dan kualitas penelitian, dan menumbuh-kembangkan upaya pembangkitan pendapatan dan peningkatan kualitas program akademik dan layanan non-akademik untuk mencapai world class university. Meskipun demikian, upaya menuju world class university tidak boleh membuat kita melupakan peran IPB dalam ikut mengembangkan gagasan bagi penanganan problematika yang dihadapi bangsa kita pada saat ini. Kita perlu terus menjaga dan bahkan membangun modal sosial kita melalui pengembangan sinergi dan harmonisasi seluruh komponen institut pada khususnya dan stakeholder pada umumnya. Strategi penguatan faktor pendorong dan faktor penghela secara simultan yang meliputi demand pull dan supply push menjadi sangat relevan untuk diterapkan dalam menghadapi kondisi lingkungan internal dan eksternal yang selalu berubah secara dinamis. Penguatan faktor
pendorong dapat dilakukan dengan fokus pada penguatan sistem pada level governance dan level operasional. Penguatan pada level governance meliputi revitalisasi kewenangan dan kewajiban dari semua posisi dalam struktur organisasi, sedangkan pada level operasional meliputi pemanfaatan sumberdaya secara efektif dan efisien dalam kerangka total system IPB. Sementara itu, penguatan faktor penghela perlu dilakukan dengan fokus pada penguatan kerjasama profesional tingkat nasional dan internasional baik bidang pendidikan, penelitian dan entrepreneurial activities.
2.4.3. Program Kerja dan Sasaran Tahun 2008-2012
Program kerja dan sasaran IPB tahun 2008-2012 merupakan implementasi dari strategi pengembangan program kerja IPB tahun 2008-2012 meliputi:
Program kerja tahun 2008-2012. Meliputi sejumlah kegiatan-kegiatan yang disusun berdasarkan visi, Misi dan Tujuan IPB yang akan dilaksanakan tiap tahun selama tahun 2008-2012.
Sasaran Tahun 2008-2012. Meliputi tujuan yang ingin dicapai dari masing-masing program kerja yang akan dilaksanakan selama tahun 2008-2012.
Indikator BSC. Meliputi ukuran hasil dan faktor pendorong. Ukuran hasil menunjukkan volume, tingkat, atau ukuran lainnya yang dapat dijadikan alat untuk
menilai input, proses atau output dari masing-masing program kerja selama tahun
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 113
2008-2012, dan faktor pendorong menjelaskan suatu atau serangkaian aktivitas/modus yang dapat berkontribusi pada pencapaian ukuran hasil dari masing-masing program kerja selama tahun 2008-2012.
Target Tahun 2008-2012. Meliputi besaran volume, tingkat, atau ukuran lainnya yang ingin dicapai selama tahun 2008-2012 untuk memberikan informasi kemajuan kinerja dari masing-masing program kerja dan sasaran.
1. Program dan Sasaran Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan
Program dan sasaran bidang pendidikan dan kemahasiswaan IPB Tahun 2007-2012 disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Program Kerja dan Sasaran Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor Tahun 2008-2012
Indikator BSC Target No
Program Kerja
Sasaran Ukuran Hasil Pendorong 2008 2009 2010 2011 2012
1. Peningkatan mutu input, proses, dan output pendidikan dan pengembangan sistem penjaminan mutu akademik
Meningkatnya mutu akademik dan adanya penjaminan mutu
• Student Selectivity Pt/Tp (%)
S1 S2 S3
• IPK S1 ≥ 2.75 S2 ≥ 3.25 S3 ≥ 3.50
• Jumlah mhs gagal (Pdo/Pt)
S1 S2 S3
• Lama Studi S1 ≤ 48 bln S2 ≤ 24 bln S3 ≤ 48 bln
• Jumlah tenaga edukatif berpendidikan S2/S3
Kualitas proses pembelajaran dan pembimbingan
31,0 % 79,4 % 75,6 % 63 % 85 % 96 % 2,90% 2,75% 3,00% 30,29% 31,24% 21,58% 84,57%
25 % 90% 85%
73% 90%
97,5%
2,2% 2,7% 2%
32% 32% 22% 85%
23% 85% 83%
75% 91%
97,8%
2,1% 2,5% 1,8%
34% 35% 23%
85,2%
21% 80% 80%
77% 92% 98%
2% 2,3% 1,5%
36% 37% 24%
85,5%
19% 75% 75%
80% 93%
98,2%
< 2% < 2,3% < 1,5%
> 36% > 37% > 24%
> 85,5%
2. Penajaman implementasi kurikulum mayor minor pada jenjang SI, S2, S3, dan pengkajian mayor baru
Kelebihan kurikulum mayor minor dapat dirasakan
- Jumlah RKBM - Jumlah RKBM
yang updated direvisi /tahun (%)
• Mutu dosen • Pustaka Sarana
Perkuliahan
550 750 900 1200 1376
3. Peny iapan p rogram s tud i te r tentu untuk mencapai akreditasi tingkat internasional
Diperolehnya akreditasi tingkat internasional
Jumlah departemen memperoleh Akreditasi Internasional
• Mutu dosen • Proses
perkualiahan • Ssarana dan
peralatan
3 3 6 10 15
4. Perbaikan / peningkatan / penambahan fasilitas perkuliahan, praktikum, perpustakaan, teaching farm, teaching industry, student center, sport center, student banking, pojok bursa
Fasi l i tas pendid ikan d a n p e n e l i t i a n m a h a s i s w a y a n g lengkap, modern dan efisien
Jumlah buku (jdl) jurnal (jdl)
Meningkatnya sarana pendukung pembelajaran
84.300 4.011
84.600 4.031
85.000 4.051
85.400 4.081
85.800 4.121
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 114
5. Pembangunan language center
Meningkatnya kemampuan dalam penguasaan bahasa asing
Jumlah modul dan mutu fasilitas Lab Bahasa
Pelayanan lab bahasa di Kampus Darmaga
25 cukup
55 baik
60 baik
65 Sangat
baik
75 Sangat
baik
6. Pembinaan departemen sebagai unit penyelenggara akademik yang menjadi tumpuan dalam pencapaian kinerja akademik dan akuntabel terhadap stakeholders
Departemen sebagai o r g a n i s a s i p r o g r a m dan sumberdaya yang efektif
Jumlah departemen yang efektif (taat azas pada manual mutu/ sistem QA IPB)
Pelatihan Manajemen Pembelajaran dan organisasi dan QA
10 16 34 34 34
7. Peningkatan promosi pendidikan jenjang SI, S2, S3 secara lebih luas dan lebih intensif
Men ingkatnya mutu dan selektifitas calon mahasiswa
S1: Rata-rata NUN 25,25 25,5 26 26,25 26,5
8. Pembinaan soft skill mahasiswa melalui kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler.
Kecerdasan unggul untuk mendukung keberhasilan karir.
Jumlah mhs Pelatihan/workshop Penalaran
• Pengiriman mhs
• Membiayai Seminar/workshop
1.066 1.100 1.200 1.300 1.500
9. Pembinaan kegiatan kemahasiswaan
Meningkatnya prestasi dan mutu kegiatan kemahasiswaan
Mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional
Meningkatnya kualitas kegiatan kemahasiswa-an
120 130 140 150 160
10. Penguatan penghela pada instansi pemerintah maupun perusahaan swasta dalam menyerap lulusan
Berkurangnya masa tunggu lulusan sebelum bekerja
Jumlah lulusan dengan lama tunggu ≥ 6 bln
Meningkatnya kualitas akademik dan ketrampilan pendukung
12 bln 10 bln 8 bln 6 bln ≥ 6 bln
11. Pembinaan lulusan menjadi wirausahawan tangguh melalui berbagai pola kemitraan usaha
Kemampuan mengembangkan usaha/bisnis secara mandiri
Jumlah lulusan yang berwirausaha
- Pembekalan kewirausaha-an
- Tracing study lulusan
40% 50% 60% 70% 80%
12. Peningkatan mutu dan penyempurnaan kurikulum pada pendidikan diploma
Relevansi kurikulum dengan kebutuhan masyarakat
Waktu tunggu lulusan
- Tracing study lulusan
12 bln 10 bln 8 bln 6 bln ≥ 6 bln
13. Pengkajian manpower needs of national economy melalui kerjasama dengan instansi pusat maupun daerah
Relevansi content pembelajaran dengan kebutuhan nasional
Jumlah kerjasama untuk kajian strategis
• Eksplorasi isu
• Rintisan kerjasama dgn instansi
10 15 20 25 30
2. Program dan Sasaran Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Program dan sasaran bidang bidang penelitian dan pengabdian masyarakat IPB Tahun 2007-2012 disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Program Kerja dan Sasaran Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Institut Pertanian Bogor Tahun 2008-2012 Indikator Target
No
Program Kerja
Sasaran Ukuran Hasil Faktor
Pendorong 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pembinaan penelitian tematik sesuai dengan problematika yang dihadapi oleh bangsa dan tantangan perkembangan jaman
Hasil-hasil penelitian yang relevan, kontekstual dan solutif-implementatif
Jumlah penelitian Berdasarkan payung penelitian
• Eksplorasi isu • Rintisan
kerjasama dgn instansi
185 195 215 230 250
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 115
2. Pembinaan kualitas
penelitian dan secara khusus penelitian terobosan yang bertaraf internasional
Meningkatnya jumlah publikasi pada jurnal ilmiah internasional
Jumlah publikasi pada jurnal ilmiah internasional
Niali program insentif
n.a 5 10 15 20
3. Pengembangan sistem insentif bagi para dosen yang memberikan kuliah dengan bahan yang diperkaya dari hasil riset yang dilakukannya sendiri.
Budaya perkuliahan u n g g u l d a n b e r a d a pada state of the art perkembangan ilmu
Jumlah dosen
Nilai program insentif
n.a 170 340 510 680
4. Pengembangan kemitraan dalam komersialisasi hasil penelitian , Peningkatan Kualitas Perlindungan dan dan Daya Guna HKI
Meningkatnya paten dan produk siap komersialisasi
- Jumlah produk paten dan siap dikomersialisasikan
- Jumlah produk yang dikomersial kan
Nilai program kemitraan dgn perusahaan
n.a 55 65 85 105
5. Pembinaan policy research tentang �rofes insentif pada pembangunan pertanian
Naskah akademik sistem insentif pembangunan pertanian
- Jumlah naskah akademik
- Jumlah peer group
Nilai program kerjasama dgn instansi
50 60 70 90 110
3. Program dan Sasaran Bidang Peningkatan Kesejahteraan
Program dan sasaran bidang bidang peningkatan kesejahteraan IPB Tahun 2007-2012 disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Program Kerja dan Sasaran Bidang Peningkatan Kesejahteraan Institut Pertanian Bogor Tahun 2008-2012
Indikator BSC Target No
Program Kerja
Sasaran Ukuran Hasil Pendorong 2008 2009 2010 2011 2012
1. Peningkatan standar insentif Pendidikan, Penelitian, dan Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatnya insentif untuk dosen dan tenaga penunjang
Nilai Insentif : -Dosen/orang/smt (Rp) -Tenaga penunjang orang/bln (Rp)
Penerimaan DM (SPP)
- 1.5 Jt - 250 rb
- 2,1 jt - 350 rb
- 3 jt - 500 rb
- 4.5jt - 750 rb
- 6 jt - 1 jt
2. Perluasan jejaring kerjasama untuk mendongkrak nilai kontrak kerjasama profesional
Meningkatnya pendapatan dosen dan tenaga penunjang
Jumlah dan nilai tambahan pendapatan: -Dosen -Tenaga Penunjang
Penerimaan DM (kerjasama)
- 900 rb - 150 rb
- 1,2 jt - 200 rb
- 1,8 jt - 300 rb
- 2,4 jt - 400 rb
3. Peningkatan insentif berbasis kinerja dengan dana has i l usaha komers ia l bag i dosen dan tenaga penunjang
Meningkatnya besaran insentif yang berbasis kinerja
Nillai dan jumlah pendapatan berbasis kinerja: -Dosen -Tenaga Penunjang
Penerimaan DM (usaha komersial)
- 1,2 jt - 200 rb
- 1,8 jt - 300 rb
- 2,7 jt -450 rb
- 3,6 jt - 600 rb
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 116
4. Pengembangan jaminan sosial termasuk kesehatan bagi dosen dan tenaga penunjang
Adanya jaminan sosial te rmasuk kesehatan bagi dosen dan tenaga penunjang
Nilai polis asuransi orang/tahun: - Gol 1 & 2 - Gol 3 & 4
Penerimaan DM (kerjasama)
- 241 rb - 422 rb
- 241 rb - 422 rb
- 280 rb - 506 rb
- 280 rb - 506 rb
- 336 rb - 607 rb
5 Penggalangan dana beasiswa untuk mahasiswa, dosen, dan tenaga penunjang
Meningkatnya jumlah dana beasiswa
Nilai dan jumlah pemberi beasiswa: -Dosen -Tenaga Penunjang - Mahasiswa S1
Penerimaan APBN, DM, Sponsor beasiswa.
- 198 org - 20 org 1 lbg - 4300 org 35 Sp
- 210 org - 20 org 1 lbg - 4500 org 40 Sp
- 220 org - 20 org 1 lbg - 5000 org, 45 Sp
- 230 org - 20 org 1 lbg - 5500 org, 50 Sp
- 240 org - 20 org 1 lbg - 6000 org, 55 Sp
6 Perjuangan untuk implementasi ketentuan tentang reward yang memadai dalam kerjasama Profesional dengan instansi pemerintah maupun swasta
Meningkatnya pendapatan dosen dan tenaga penunjang dalam kerjasama profesional
Nilai dan jumlah pendapatan tambahan: -Dosen -Tenaga Penunjang
Penerimaan DM (kerjasama dan kemitraan)
n.a
n.a
- 3jt/bln - 500rb/ bln
3,5jt/bln 750rb/bln
> 3,5jt/bln > 750rb/ bln
4. Program dan Sasaran Bidang Peningkatan Kapasitas
Program dan sasaran bidang bidang peningkatan kapasitas IPB Tahun 2007-2012 disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Program Kerja dan Sasaran Bidang Peningkatan Kapasitas Institut Pertanian
Bogor Tahun 2008-2012 Indikator BSC Target
No
Program Kerja
Sasaran Ukuran Hasil Pendorong 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pengembangan technopreneurship yang mendukung peningkatan kompetensi SDM
Meningkatnya kompetensi dan kepakaran dosen
Jumlah dosen menguasai technopreneurship
Pelatihan sendiri/ Penugasan
n.a 100 150 200 > 200
2. Promosi secara terstruktur untuk memunculkan dosen-dosen menjadi pakar yang dikenal secara nasional maupun internasional baik secara langsung masupun elektronik
Meningkatnya jumlah dosen yang memperoleh pengakuan nasional maupun internasional
Jumlah dosen menjadi pemrasaran/nara sumber di nasional dan internasional baik langsung maupun melalui pemasaran KMS
Tersedianya pembiayaan : Perjalanan Pustaka
100 150 200 250 > 250
3. Pengembangan bisnis berbasis kepakaran skala besar dengan memanfaatkan lahan IPB, seperti di Jonggol, Pasir Sarongge, Gunung Walat, Pelabuhan Ratu dan knowledge management
Terwujudnya bisnis berbasis kepakaran dan center of knowledge management
Jumlah bisnis berbasis kepakaran
Jumlah kerjasa ma dan kemitraan
10 20 30 40 50
4. Penempatan alumni sebagai mitra strategis IPB dalam penyempumaan kuri kulum maupun kerja sama professional
Peran alumni dalam perbaik- an relevansi k u r i k u l u md a n kerjasa- ma profesional
Jumlah kegiatan bersama dengan alumni
Jumlah kerjasama dan kemitraan
5 10 15 20 25
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 117
5. Penguatan peran IPB dalam pembangunan bidang pertanian, industri, energi, dan lingkungan
Kontribusi secara nyata dalam memecahkan masalah nasional
- Jumlah kajian strategis
- Jumlah peer group
Jumlah kerjasama dan kemitraan
20 30 40 50 60
6. Penguatan citra IPB sebagai icon untuk tropical agriculture pada taraf internasional
Menguatnya kepercayaan internasional terhadap IPB
Jumlah kajian strategis bertaraf internasional
Jumlah kerjasama dan mitra luar negeri
n.a n.a 10 15 20
7. Pengembangan jejaring kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah, BUMN, swasta, LSM, dan lembaga luar negeri
Meningkatnya dukungan financial rnau pun meluasnya jejaring kerjasama profesional
Jumlah kontrak kerjsama dengan instansi, swasta di daerah, pusat dan internasional
Jumlah kerjasama dan mitra di daerah, pusat dan luar negeri
n.a 20 40 60 > 60
8. Pemb inaan usah a penun jang seca ra profesional dengan menggunakan kaidah keilmuan terkait
Layanan yang berkualitas dan diperolehnya kontribusi
Jumlah kontrak layanan professional
Jumlah kerjasama dan mitra di daerah, pusat dan luar negeri
10 20 30 40 > 40
9. Pembentukan dan pembinaan Komite Pertimbangan Usaha Komersial (KPUK)
Hasil analisis obyektif sebelum perumusan kebijakan bisnis
Jumlah kajian/ proposal bisnis
Meningkatkan kerjasama dan kemitraan
5 10 15 20 > 20
10. Pengembangan unit unggulan baru atau expanded developmental pheripery
Meningkatnya kapasitas layanan
Jumlah layanan unit unggulan
Meningkatkan kerjasama dan kemitraan
10 15 20 25 > 25
11. Penguatan peran IPB dalam penanganan masalah akses transportasi ke kampus Darmaga
Terpecahkannya masalah akses transportasi ke kampus Darmaga
Waktu tempuh Bogor-Darmaga Akses tol Jagorawi
Adanya kerjasama dgn Pemda Kab/Kota Bogor
60 menit
45 menit
30 menit
25 menit
15 menit
5. Program dan Sasaran Bidang Penguatan Sistem Manajemen
Program dan sasaran bidang bidang penguatan sistem manajemen IPB Tahun 2007-2012 disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Program Kerja dan Sasaran Bidang Penguatan Sistem Manajemen Institut Pertanian Bogor Tahun 2008-2012
Indikator BSC Target No
Program Kerja
Sasaran Ukuran Hasil Pendorong 2008 2009 2010 2011 2012
1. Pembentukan dana cadangan operasional pendidikan untuk mengatasi ketatnya arus kas
Kelancaran arus kas sepanjang tahun akademik
Tingkat kesehatan Cashflow dan proporsi anggaran (1= rendah [ < 50%], 2=cukup [50-60%], 3=baik [61%- 80%%] ), 4= Sangat baik [ <>80%]
Perbaikan manajemen kas dan akuntasi
2 3 3 4 4
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 118
2. Pengembangan mekanisme pengendalian k e u a n g a n m e n g g u n a k a n t e k n o l o g i informasi
Meningkatnya efektivitas dan efisiensi penggunaan dana
Tingkat kesesuaian program aplikasi
(1= krg.sesuai [ < 50%], 2=cukup sesuai [50-60%], 3= sesuai [61%- 80%%] ), 4= Sangat sesuai [> 80%
Tersedianya program aplikasi interaktif pusat - unit kerja
2 3 3 4 4
3. Penyempurnaan sistem akuntansi keuangan dan implementasinya secara disiplin pada seluruh unit kerja
Diperolehnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari auditor eksternal
Tingkat kesehatan keuangan (1= rendah [ < 50%], 2=cukup [50-60%], 3=baik [61%- 80%%] ), 4=
Sangat baik [ <>80%]
Model laporan dan audit dengan KAP dan BPK
2 3 3 3 4
4. Pengua tan s i s te m pe rencanaan dan pembinaan Komite Perencana yang pro aktif dan antisipatif
Meningkatnya alokasi dana APBN, APBD, dan BLN kepada IPB
Nilai nominal APBN, APBD, dan BLN/PLN (Milyar Rupiah)
Peningkatan peran adhoc tim perencana non reguler
-153,8 (APBN/RM) - 6,4 PLN
-177,1 (APBN/RM)
- 203,6 (APBN/RM)
- 234,1 (APBN/RM)
- 281,0 (APBN/RM)
5. Penguatan tim pendukung adminis trasi kenaikan pang-kat & jabatan pd tingkat fak/dep
Meningkatnya kelancaran pro-ses kenaikan pangkat dan jabatan
Proporsi dosen/tenaga penunjang yang naik pangkat/ jabatan tepat waktu
Perbaikan sistem dan prosedur kenaikan pangkat/jabatan
70% 80% 90% 95% 100%
6. Pengembangan sistem manajemen kinerja mengguna-kan teknologi informasi untuk memastikan seluruh unit/individu bekerja mencapai visi, melaksanakan misi dan program kerja
Meningkatnya kinerja secara sistemik dan terukur sesuai dengan key performance indicators-nya.
Kesesuaian program aplikasi untuk penghitungan kinerja dosen dan tenaga penunjang (1= krg.sesuai [ < 50%], 2= sesuai [50-75%], 3= Sangat sesuai [> 75%
Mendesain program aplikasi interaktif pusat – unit kerja dan indiividu
2 2 3 3 3
7. Pengkajian dan Evaluasi struktur organisasi wakil rektor, direktorat, kantor, dan fakultas
Meningkatnya efisiensi dan efektivitas organisasi
Tingkat efisiensi dan efektifitas organisasi (1= krg.efisien dan efektif , 2= efisien dan efektif 3= Sangat efisien dan efektif
Penataan sistem tata kerja dan jaringan kerja organisasi IPB
2 3 - - -
8. Pemantapan sistem pembinaan karir dan peningkatan kompetensi bagi dosen dan tenaga penunjang
Meningkatnya kinerja dan tumbuhnya budaya kerja korporatik
Tingkat kinerja SDM dan pertumbuhan budaya korporat
1= rendah [ < 50% SDM berkinerja baik dan budaya korporat belum tumbuh], 2=cukup [50-60% SDM berkinerja baik dan budaya korporat mulai tumbuh], 3=baik [61%- 80%% SDM berkinerja baik dan budaya korporat sudah tumbuh] ), 4=Sangat baik [ >80% SDM berkinerja sangat baik dan budaya korporat sudah tumbuh dengan sangat baik]
Perbaikan sistem pembinaan SDM
2 3 3 3 4
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 119
9. Pembenahan
mekanisme pengelolaan dana kerjasama yang mengutamakan ketaatan terhadap perikatan dan profesionalisme
Menurunnya jumlah temuan hasil pemeriksaan oleh auditor internal maupun eksternal
Tingkat hasil pemeriksaan 1= disclaimer dari audito, 2= Wajar bersyarat ,3= Wajar dengan sedikit catatan 4 = Wajar tanpa syarat
Perbaikan sistem Pengelolaan dana kerjasama
3 3 4 4 4
10. Penuntasan negosiasi dalam rangka restrukturi-sasi kredit dari Bank BNI yg digunakan untuk pembangun-an asrama mahasis wa TPB
Menurunnya beban kredit dari Bank BNI dan memperbaiki kredibilitas keuangan
Tingkat kre-dibilitas keuangan 1=Kurang, 2=cukup, 3=baik, 4 sangat baik
Perbaikan manajemen keuangan
2 3 3 4 4
11. Pembenahan administrasi dan perbaikan hubungan kerjasama pemanfaatan tanah.
Terlindunginya kepentingan IPB dan kelancaran pendapatan
Tingkat perlindungan dan kelancaran pendapatan 1= kurang terlindungi dan kurang lancar, 2= terlindungi dan lancar ,3= sangat terlindungi dan sangat lancar
Penguatan sistem pemanfaatan tanah
2 2 3 3 3
12. Pembenahan lingkungan kampus menjadi i n s p i r i n g , a m a n , b e r s i h , i n d a h , d a n nyaman
Lingkungan kampus yang bers ih, aman, indah, nyaman
Kondisi lingkungan kampus 1= kurang aman kurang bersih, kurang indah dan nyaman, 2= cukup aman, cukup bersih, cukup indah dan nyaman Wajar bersyarat ,3= sangat aman sangat bersih, sangat indah dan nyaman
Penguatan tata kelola KS-Beriman
2 2 3 3 3
13. Pengkajian dan pengukuran beban kerja dosen dan tenaga penunjang dalam rangka right sizing unit kerja
Kesesuaian jumlah/kompetensi penugasan SDM
Tingkat kesesuaian jumlah/kompetensi 1= kurang sesuai, 2= sesuai, 3=sangat sesuai
Perbaikan sistem SWMP/ FTE bagi dosen dan penataan penugasan Te naga penunja- ng berbasis kompetensi
2 3 3 3 3
14. Partisipasi aktif dalam proses pembahasan RUU BHP
UU BHP yang menjamin otonomi perguruan tinggi
Tingkat partisipatif 1= kurang aktif, 2= cukup aktif, 3=aktif, 4 = sangat aktif
Meningkatkan peran IPB dalam forum kemitraan antar Perguruan Tinggi BHMN
2 3 4 4 4
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 120
BAGIAN 3
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN IPB TAHUN 2008
3.1. Asumsi Umum Asumsi umum yang digunakan dalam rencana kerja tahun 2008 adalah sebagai
berikut :
1. Mahasiswa program diploma phasing out yang diasuh oleh masing-masing departemen untuk tahun 2008 dinyatakan jumlah mahasiswa nol.
2. Mahasiswa program sarjana phasing out yang diasuh oleh masing-masing departemen kewajiban membayar SPP besarannya mengacu pada ketentuan yang berlaku di tahun 2007
3. Mahasiswa program sarjana mayor-minor, nilai besaran BPMK untuk tahun 2008 mengacu kepada SK Rektor IPB No. 001/K13/PP/2005 yang diberlakukan sama untuk mahasiswa program sarjana mayor-minor tahun 2007
4. Penerimaan SPP dari mahasiswa sarjana mayor-minor semester genap tahun 2007/2008 dan semester ganjil tahun 2008/2009 mengacu pada jumlah mata kuliah yang akan ditawarkan pada semester yang bersangkutan dengan nilai BPMK disesuaikan dengan mata kuliah yang memiliki beban hampir sama di departemen yang bersangkutan.
5. Usulan penerimaan dan pengeluaran untuk mahasiswa program diploma (direktorat program diploma) dan mahasiswa program pascasarjana manajemen dan bisnis (MB) mengacu pada usulan unit kerja yang bersangkutan.
6. Pengeluaran biaya-biaya operasional kantor dan direktorat mengacu pada struktur organisasi IPB yang berlaku saat ini
7. Usulan rencana penerimaan dan pengeluaran untuk program penelitian dan
pemberdayaan masyarakat yang dikelola oleh LPPM mengacu pada usulan unit kerja yang bersangkutan.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 121
8. Usulan penerimaan yang bersumber dari satuan usaha komersial mengacu pada pencapaian yang disampaikan dari sumber satuan usaha komersial yang bersangkutan.
3.2. Rencana Kerja Tahun 2008 Rencana kerja tahun 2008 (Tabel 6) disajikan dengan mempertimbangkan program kerja, sasaran, ukuran hasil, indikator keberhasilan, target tahun 2008, prioritas kegiatan dan persepektif balanced scorecard.
Program kerja. Meliputi sejumlah kegiatan-kegiatan yang disusun berdasarkan visi IPB yang akan dilaksanakan pada tahun 2008.
Sasaran. Meliputi tujuan yang ingin dicapai dari masing-masing program kerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2008.
Indikator Keberhasilan. Meliputi ukuran hasil dan faktor pendorong. Ukuran hasil menunjukkan volume, tingkat, atau ukuran lainnya yang dapat dijadikan alat untuk menilai input, proses atau output dari masing-masing program kerja pada tahun 2008, faktor pendorong menjelaskan suatu atau serangkaian aktivitas/modus yang dapat berkontribusi pada pencapaian ukuran hasil dari masing-masing program kerja.
Target. Meliputi besaran volume, tingkat, atau ukuran lainnya yang ingin dicapai pada tahun 2008 untuk memberikan informasi kemajuan kinerja dari masing-masing program kerja dan sasaran.
Prioritas Kegiatan. Meliputi sejumlah kegiatan untuk masing-masing program yang akan dilaksanakan pada tahun 2008 sesuai dengan target yang ingin dicapai. Prioritas kegiatan dibedakan pada kegiatan yang dibiayai langsung dari dana APBN dan dana masyarakat dan kegiatan yang terintegrasi pada kegiatan lainnya (alokasi pembiayaan tidak langsung, ditandai simbol asterik).
Perspektif BSC meliputi (1) perspektif pembelajaran (operational excellent), (2)
perspektif bisnis internal (academic excellent) (3) perspektif keuangan (prosperity excellent), dan (4) perspektif pencitraan dan kepuasan stakeholder (customer excellent).
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 122
Tabel 6. Rencana Kerja Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor Tahun 2008
Indikator Perspektif BSC No
Program Kerja
Sasaran Ukuran Hasil (lead indicator)
Pendorong
Target Prioritas Kegiatan A B C D
1. Peningkatan mutu input, proses, dan output pendidikan dan pengembangan sistem penjaminan mutu akademik
Meningkatnya mutu akademik dan adanya penjaminan mutu
• Student Selectivity Pt/Tp (%)
S1 S2 S3
• IPK S1 ≥ 2.75 S2 ≥ 3.25 S3 ≥ 3.50
• Jumlah mhs gagal (Pdo/Pt)
S1 S2 S3
• Lama Studi S1 ≤ 48 bln S2 ≤ 24 bln S3 ≤ 48 bln
• Jumlah tenaga edukatif berpendidikan S2/S3
Kualitas proses pembelajaran dan pembimbingan
27,47 % 96,53 % 87,70 % 71,22 % 88,34 % 97,12 % 2,43% 2,91% 2,12% 30,29% 31,24% 21,58% 84,57%
1.1 Peningkatan Belanja Pegawai Akademik
1.2 Peningkatan Kualitas input mahasiswa (Student intake)
1.3 Pembinaan Administrasi dan Proses Pendidikan
1.4 Penyelenggaraan Pendidikan Multistrata
1.5 Peningkatan Pendidikan Sarjana
1.6 Peningkatan Program Pendidikan melalui I-MHERE
1.7 Peningkatan Program Pendidikan Jarak Jauh (INHERENT)
1.8 Peningkatan Pelayanan Jaminan Mutu Pendidikan dan Kemahasiswaan
X X
X X X X
X
X X
2. Penajaman implementasi kurikulum mayor minor pada jenjang SI, S2, S3, dan pengkajian mayor baru
Terarahnya implementasi kurikulum mayor minor pada jenjang S1, S2, S3, dan pengkajian mayor baru
Jumlah RKBM yang direvisi
• Mutu dosen • Pustaka Sarana
Perkuliahan
550 2.1 Peningkatan Kualitas Dosen (SDM Pengajar)
2.2 Peningkatan Kualitas RKBM
2.3 Peningkatan Pengelolaan Perpustakaan
2.4 Penguatan kompetensi spesifik mayor dengan prinsip-prinsip student centered learning (SCL) melalui PHKI IPB
X X
X X
X
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 123
2.5 Pengintegrasian peran teaching farm dalam mendukung kegiatan kurikuler mayor melalui PHKI IPB
2.6. Evaluasi pelaksanaan kurikulum mayor minor dalam rangka perbaikan implementasinya
X X
X
3. Penyiapan program studi tertentu untuk mencapai akreditasi tingkat internasional
Diperolehnya akreditasi tingkat internasional
Jumlah departemen memperoleh Akreditasi Internasional
• Mutu dosen • Proses
perkualiahan • Sarana dan
peralatan
3 3.1 Peningkatan Program Pendidikan melalui PHK-Institusi
X
4. Perbaikan / peningkatan / penambahan fasilitas perkuliahan, praktikum, perpustakaan, teaching farm, teaching industry, student center, sport center, student banking, pojok bursa
Fasili tas pendidikan d a n p e n e l i t i a n m a h a s i s w a y a n g lengkap, modern dan efisien
Jumlah buku (jdl) jurnal (jdl)
Meningkatnya sarana pendukung pembelajaran
84.300 4.011
4.1 Peningkatan Fasilitas Pendidikan
X
5. Pembangunan language center
Meningkatnya kemampuan dalam penguasaan bahasa asing
Jumlah modul dan mutu fasilitas Lab Bahasa
Pelayanan lab bahasa di Kampus Darmaga
25 cukup
5.1 Peningkatan Pelayanan lab bahasa di Kampus Darmaga*)
X
6. Pembinaan departemen sebagai unit penyelenggara akademik yang menjadi tumpuan dalam pencapaian kinerja akademik dan akuntabel terhadap stakeholders
Departemen sebagai organi sas i p rogram dan sumberdaya yang efektif
Jumlah departemen yang efektif
Pelatihan Manajemen Pembelajaran dan organisasi melalui brbagai sumber
10 6.1 Peningkatan Departemen sebagai penyelenggara akademik melalui Program Hibah Kompetitif (PHK) A2
6.2 Peningkatan departemen sebagai penyelenggara akademik melalui Program Hibah Kompetitif (PHK) A3
X X
7. Peningkatan promosi pendidikan jenjang SI, S2, S3 secara lebih luas dan lebih intensif
Meningkatnya mutu dan selektifitas calon mahasiswa
S1: Rata-rata NUN 25,25 7.1 Sosialisasi dan Promosi Program Pendidikan S1, S2 dan S3
X
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 124
8. Pembinaan soft skill mahasiswa melalui kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler.
Kecerdasan unggul untuk mendukung keberhasilan karir.
Jumlah mhs Pelatihan/workshop Penalaran
• Pengiriman mhs • Membiayai Seminar/workshop
1.066 8.1 Peningkatan Soft Skill Mahasiswa melalui Pelatiahan kepemimpinan, peningkatan skill & Profesionalisme
X X
9. Pembinaan kegiatan kemahasiswaan
Meningkatnya prestasi dan mutu kegiatan kemahasiswaan
Mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional
Meningkatnya kualitas kegiatan kemahasiswaan
120 9.1 Peningkatan Pembinaan kemahasiswaan dan Alumni
X
10. Penguatan penghela pada instansi pemerintah maupun perusahaan swasta dalam menyerap lulusan
Berkurangnya masa tunggu lulusan sebelum bekerja
Jumlah lulusan dengan lama tunggu < 6 bln
Meningkatnya kualitas akademik dan keterampilan pendukung
12 bln 10.1 Peningkatan Kualitas in Campus Recruitment
X
11. Pembinaan lulusan menjadi wirausahawan tangguh melalui berbagai pola kemitraan usaha
Kemampuan mengembangkan usaha/bisnis secara mandiri
Jumlah lulusan yang berwirausaha
Pembekalan kewirausahaan
40% 11.1 Pembinaan Kewirausahaan Lulusan
X
12. Peningkatan mutu dan penyempurnaan kurikulum pada pendidikan diploma
Relevansi kurikulum dengan kebutuhan masyarakat
Waktu tunggu lulusan
12 bln 12.1 Peningkatan Relevansi Kurikulum Program Diploma
X
13. Pengkajian manpower needs of national economy melalui kerjasama dengan instansi pusat maupun daerah
Relevansi content pembelajaran dengan kebutuhan nasional
Jumlah kerjasama untuk kajian strategis
• Eksplorasi isu • Rintisan
kerjasama dgn instansi
10 13.1 Peningkatan Kerjasama Pengkajian Relevansi content pembelajaran dengan kebutuhan nasional*)
X
A=Operational Excellent, B=Academic Excellent, C=Prosperity Excellent, D=Customer Excellent *) termasuk pada kegiatan pengembangan sistem institusi Tabel 7. Rencana Kerja Bidang Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Pertanian Bogor Tahun 2008
Indikator Perspektif BSC No
Program Kerja
Sasaran Ukuran Hasil (lead indicator)
Pendorong
Target Prioritas Kegiatan A B C D
1. Pembinaan penelitian tematik sesuai dengan problematika yang dihadapi oleh bangsa dan tantangan perkembangan jaman
Hasil-hasil penelitian yang relevan, kontekstual dan solutif-implementatif
Jumlah penelitian Berdasarkan payung penelitian
• Eksplorasi isu • Rintisan
kerjasama dgn instansi
185 1.1 Penguatan peer group *) 1.2 Penelitian uji multi lokasi
varietas atau adaptasi teknologi *)
1.3 Scale up teknologi *)
X X X
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 125
1.4 Penguatan program pengendaliaan penyakit zoonosa di daerah tropis dengan pendekatan ecohealth, program ketahanan pangan berbasis bahan pangan lokal, dan bahan hayati berkhasiat untuk kesehatan hewan melalui PHKI IPB
1.5 Pengintegrasian peran teaching farm dalam mendukung implementasi kurikulum mayorminor*)
X
X
2. Pembinaan kualitas penelitian dan secara khusus penelitian terobosan yang bertaraf internasional
Meningkatnya jumlah publikasi pada jurnal ilmiah internasional
Jumlah publikasi pada jurnal ilmiah internasional
Program insentif 2.1 Tracing dan nurturing naskah/artikel ilmiah *)
2.2 Pembiayaan penerbitan jurnal ilmiah
2.3 Percepatan publikasi hasil-hasil penelitian di jurnal internasional melalui PHKI IPB
X
X X
3. Pengembangan sistem insentif bagi para dosen yang memberi kan kuliah dengan bahan yang diperkaya dari hasil riset yang dilakukannya sendiri.
Budaya perkuliahan unggu l dan be rada pada state of the art perkembangan ilmu
Jumlah dosen
Program insentif 3.1 Teaching grant 3.2 Book/module writing grant 3.3 Pengembangan mata
kuliah yang diperkaya dengan hasil penelitian melalui PHKI IPB
X X
X
X
4. Pengembangan kemitraan dalam komersialisasi hasil penelitian, Peningkatan Kualitas Perlindungan dan dan Daya Guna HKI
Meningkatnya paten dan produk siap komersialisasi
Jumlah produk paten dan siap dikomersialisasikan
Program kemitraan dgn perusahaan
4.1 Voucher PPM umum*) 4.2 Voucher PPM untuk
UKM*)
X X
X
5. Pembinaan policy research tentang insentif pada pembangunan pertanian
Naskah akademik sistem insentif pembangunan pertanian
Jumlah naskah akademik
Program kerjasama dgn instansi
50 5.1 Seed money (grant) untuk policy study / policy research *)
X X
A=Operational Excellent, B=Academic Excellent, C=Prosperity Excellent, D=Customer Excellent *) termasuk pada kegiatan pengembangan sistem institusi
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 126
Tabel 8. Rencana Kerja Bidang Kesejahteraan Institut Pertanian Bogor Tahun 2008
Indikator Perspektif BSC No
Program Kerja
Sasaran Ukuran Hasil (lead indicator)
Pendorong
Target Prioritas Kegiatan A B C D
1. Peningkatan standar insentif Pendidikan, Penelitian, dan Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatnya insentif untuk dosen dan tenaga penunjang
Nilai Insentif : - Dosen/orang/smt (Rp) - Tenaga penunjang orang/bln (Rp)
Meningkatkan penerimaan DM (SPP)
- 1.5 Jt - 250 rb
1.1 Penyusunan kebijakan dan pedoman insentif
2.1 Pengawalan manajemen ”satu pintu” keuangan
X
X
2. Perluasan jejaring kerjasama untuk mendongkrak nilai kontrak kerjasama profesional
Meningkatnya pendapatan dosen dan tenaga penunjang
Jumlah dan nilai tambahan pendapatan: - Dosen - Tenaga Penunjang
Meningkatkan penerimaan DM (kerjasama)
2.1 Seed money (grant) untuk inisiasi kerjasama profesional *)
2.2 Pengembangan pola-pola Kerjasama ABGC*)
X
X
X
X
3. Peningkatan insentif berbasis kinerja dengan dana hasi l usaha komers ial bagi dosen dan tenaga penunjang
Meningkatnya besaran insentif yang berbasis kinerja
Nillai dan jumlah pendapatan berbasis kinerja: - Dosen - Tenaga Penunjang
Meningkatkan penerimaan DM (usaha komersial)
3.1 Pembinaan SUP *) 3.2 Pembinaan SUA *) 3.3 Renegosiasi SUK *)
X X X
X X X
4. Pengembangan jaminan sosial termasuk kesehatan bagi dosen dan tenaga penunjang
Adanya jaminan sosial termasuk kesehatan bagi dosen dan tenaga penunjang
Nilai polis asuransi orang/tahun: - Gol 1 & 2 - Gol 3 & 4
Meningkatkan penerimaan DM (kerjasama)
- 241 rb - 422 rb
4.1 Peningkatan skim asuransi kesehatan
X
5 Penggalangan dana beasiswa untuk mahasiswa, dosen, dan tenaga penunjang
Meningkatnya jumlah dana beasiswa
Nilai dan jumlah pemberi beasiswa: - Dosen - Tenaga Penunjang - Mahasiswa S1
Meningkatkan penerimaan APBN, DM, Sponsor beasiswa.
- 198 org - 20 org 1 lbg - 4300 org, 35 Sp
5.1 Penggalangan beasiswa konvensional
5.2 Penggalangan beasiswa alumni
5.3 Pemanfaatan jasa dana abadi (endowment fund)
X
X
X
6 Perjuangan untuk implemen tasi ketentuan tentang reward yang memadai dalam kerjasama Profesional dengan instansi pemerintah maupun swasta
Meningkatnya pendapatan dosen dan tenaga penunjang dalam kerjasama profesional
Nilai dan jumlah pendapatan tambahan: - Dosen - Tenaga Penunjang
Meningkatkan penerimaan DM (kerjasama dan kemitraan)
6.1 Standarisasi tarif pendayagunaan sumberdaya IPB
6.2 Formulasi sistem reward pada level unit kerja.
X
X
A=Operational Excellent, B=Academic Excellent, C=Prosperity Excellent, D=Customer Excellent *) termasuk pada kegiatan pengembangan sistem institusi
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 127
Tabel 9. Rencana Kerja Bidang Peningkatan Kapasitas Institut Pertanian Bogor Tahun 2008
Indikator Perspektif BSC No
Program Kerja
Sasaran Ukuran Hasil (lead indicator)
Pendorong
Target Prioritas Kegiatan A B C D
1. Pengembangan technopreneurship yang mendukung peningkatan kompetensi SDM
Meningkatnya kompetensi dan kepakaran dosen
Jumlah dosen menguasai technopreneurship
Pelatihan sendiri/ Penugasan
1.1 Pembinaan SUP dan SUA potensial
1.2 Pelatihan technopreneur
X
X
2. Promosi secara terstruktur untuk memunculkan dosen-dosen menjadi pakar yang dikenal secara nasional maupun internasional
Meningkatnya jumlah dosen yang memperoleh pengakuan nasional maupun internasional
Jumlah dosen menjadi pemrasaran/nara sumber di nasional daninternasional
Menyediakan pembiayaan : Perjalanan Pustaka
100 2.1 Peningkatan promosi melalui jalur konvesional
2.2 Promosi melalui elektronik (KMS)
X
X
3. Pengembangan bisnis ber basis kepakaran skala besar denganmemanfaat kan lahan IPB, seperti di Jonggol, Pasir Sarongge, Gn. Walat, Pelabuhan Ratu dan knowledge
Terwujudnya bisnis berbasis kepakaran dan center of knowledge management
Jumlah bisnis berbasis kepakaran
Meningkatkan kerjasama dan kemitraan
10 3.1 Pengembangan bisnis SUA berbasis sumberdaya konvensional
3.2 Pengembangan bisnis SUA berbasis knowledge (KMS)
X
X
4. Penempatan alumni sebagai mitra strategis IPB dalam penyempumaan kurikulum maupun kerjasama professional
Peran alumni dalam perbaikan relevansi k u r i k u l u m d a n kerjasama profesional
Jumlah kegiatan bersama dengan alumni
Meningkatkan kerjasama dan kemitraan
5 4.1 Tracing alumni *) 4.2 Lokakarya dan focus
group discussion kurikulum *)
4.3 Peningkatan sharing pengalaman alumni dalam studium generale *)
X X
X
5. Penguatan peran IPB dalam pembangunan bidang pertanian, industri, energi, dan lingkungan
Kontribusi secara nyata dalam memecahkan masalah nasional
Jumlah kajian strategis
Meningkatkan kerjasama dan kemitraan
20 5.1 Seed money/ grant untuk mendorong grup diskusi*)
X
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 128
6. Penguatan citra IPB
sebagai icon untuk tropical agriculture pada taraf internasional
Menguatnya kepercayaan internasional terhadap IPB
Jumlah kajian strategis bertaraf internasional
Meningkatkan kerjasama dan mitra luar negeri
- 6.1 Sosialisasi pendayagu-naan KMS IPB
6.2 Traning dan Technical assistance bagi DEO (data entry operator) KMS unit
6.3 Pembinaan korespondesi dengan unit
X
X
X
7. Pengembangan jejaring kerjasama dengan peme rintah pusat dan daerah, BUMN, swasta, LSM, dan lembaga luar negeri
Meningkatnya dukungan financial rnaupun meluasnya jejaring kerjasama profesional
Jumlah kontrak kerjsama dengan instansi, swasta di daerah, pusat dan internasional
Meningkatkan kerjasama dan mitra di daerah, pusat dan luar negeri
7.1 Penyusunan strategi networking untuk pemasaran kerjasama
7.2 Pembangunan node kerjasama regional/ institusional
X
X
8. Pembinaan usaha penunjang secara profesional dengan menggunakan kaidah keilmuan terkait
Layanan yang berkualitas dan diperolehnya kontribusi
Jumlah kontrak layanan professional
Meningkatkan kerjasama dan mitra di daerah, pusat dan luar negeri
10 8.1 Pengembangan kebijakan dan prosedur SUA dan SUP
8.2 Pengembangan sistem jaminan mutu SUA dan SUP
X
X
9. Pembentukan dan pembinaan Komite Pertimbangan Usaha Komersial (KPUK)
Hasil analisis obyektif sebelum perumusan kebijakan bisnis
Jumlah kajian/ proposal bisnis
Meningkatkan kerjasama dan kemitraan
5 9.1 Studi dampak kebijakan SUK*)
9.2 Pengembangan kebijakan dan prosedur usaha komersial*)
9.3 Pembentukan/ recruitment anggota
komite pertimbangan usaha komersial*)
X
X
X
X
10. Pengembangan unit unggulan baru atau expanded developmental pheripery
Meningkatnya kapasitas layanan
Jumlah layanan unit unggulan
Meningkatkan kerjasama dan kemitraan
- 10.1 Pembiayaan Quality Assurance unit
unggulan*)
X
11. Penguatan peran IPB dalam penanganan masalah akses transportasi ke kampus Darmaga
Terpecahkannya masalah akses transportasi ke kampus Darmaga
Waktu tempuh Bogor-Darmaga Akses tol Jagorawi
Meningkatkan kerjasama dgn Pemda Kab/Kota Bogor
60 menit 11.1 Studi RUTR Bogor Barat*) 11.2 Penyusunan proposal
IPB untuk menangani masalah transportasi*)
11.3 Bantuan upaya menggali sumber-sumber pembiayaan*)
X X
X
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 129
A=Operational Excellent, B=Academic Excellent, C=Prosperity Excellent, D=Customer Excellent *) termasuk pada kegiatan pengembangan sistem institusi
Tabel 10. Rencana Kerja Bidang Penguatan Sistem Manajemen Institut Pertanian Bogor Tahun 2008
Indikator Perspektif BSC No
Program Kerja
Sasaran Ukuran Hasil (lead indicator)
Pendorong
Target Prioritas Kegiatan A B C D
1. Pembentukan dana cadangan operasional pendidikan untuk mengatasi ketatnya arus kas
Kelancaran arus kas sepanjang tahun akademik
Tingkat kesehatan Cashflow dan proporsi anggaran (1= rendah [ < 50%], 2=cukup [50-60%], 3=baik [61%- 80%%] ), 4=Sangat baik [ <>80%]
Perbaikan manajemen kas dan akuntasi
2 1.1 Penyusunan kebijakan penggunaan anggaran secara terpadu
1.2 Penyusunan juklak pelaksanaan anggaran
1.3 Monev anggaran menurut sumbernya
X
X
X
2. Pengembangan mekanisme pengendalian k euangan menggunaka n t e kno l og i informasi
Meningkatnya efektivitas dan efisiensi penggunaan dana
Tingkat kesesuaian program aplikasi (1= krg.sesuai [ < 50%], 2=cukup sesuai [50-60%], 3= sesuai [61%- 80%%] ), 4= Sangat sesuai [> 80%
Mendesain program aplikasi interaktif pusat – unit kerja
2 2.1 Konsolidasi sistem hulu dan hilir SIMKEU
2.2 Peningkatan sistem rekonsiliasi rekening
2.3 Pengendalian internal penerimaan dan pemasukan
X
X
X
3. Penyempurnaan sistem akuntansi keuangan dan implementasinya secara disiplin pada seluruh unit kerja
Diperolehnya opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari auditor eksternal
Tingkat kesehatan keuangan (1= rendah [ < 50%], 2=cukup [50-60%], 3=baik [61%- 80%%] ), 4=Sangat baik [ <>80%]
Membangun model laporan dan audit dengan KAP dan BPK
2 3.1 Pembinaan unit akuntasi di unit kerja
3.2 Pembinaan Strategic Business Unit (SBU)
3.3 Penajaman metode valuasi
3.4 Monev ketaatazasan prosedur akuntansi dan pelaporan
X
X
X
X
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 130
4. Penguatan s is tem
peren canaan dan pembinaan Komite Perencana yang pro aktif dan antisipatif
Meningkatnya alokasi dana APBN, APBD, dan BLN kepada IPB
Nilai nominal APBN, APBD, dan BLN/PLN (Milyar Rupiah)
Meningkatkan peran adhoc tim perencana non reguler
-153,8 (APBN/RM) - 6,4 PLN
4.1 Penyusunan kebijakan perencanaan
4.2 Penguatan organisasi perencanaan dari level hulu hingga hi l ir
X
X
5. Penguatan tim pendukung administrasi kenaikan pangkat dan jabatan pada tingkat departemen/fakultas.
Meningkatnya kelancaran proses kenaikan pangkat dan jabatan
Proporsi dosen/tenaga penunjang yang naik pangkat/jabatan tepat waktu
Perbaikan sistem dan prosedur kenaikan pangkat/jabatan
70% 5.2 Pendayagunaan KMS untuk updating database dosen
5.2 Penguatan tim pendukung*)
5.3 Penguatan sistem peringatan dini kepangkatan*)
X
X
X
6. Pengembangan sistem manajemen kinerja menggunakan teknologi informasi untuk memastikan seluruh unit/individu bekerja mencapai visi, melaksanakan misi dan program kerja
Meningkatnya kinerja secara sistemik dan terukur sesuai dengan key performance indicators-nya.
Kesesuaian program aplikasi untuk enghitungan kinerja dosen dan tenaga penunjang (1= krg.sesuai [< 50%], 2= sesuai [50-75%], 3= Sangat sesuai [> 75%
Mendesain program aplikasi interaktif pusat – unit kerja dan indiividu
2 6.1 Fine-tuning sasaran kinerja unit
6.2 Pendayagunaan KMS untuk komunikasi performance indicator
6.3 Quality control kinerja di level unit kerja
X
X
X
7. Pengkajian dan Evaluasi struktur organisasi wakil rektor, direktorat, kantor, dan fakultas
Meningkatnya efisiensi dan efektivitas organisasi
Tingkat efisiensi dan efektifitas organisasi (1= krg.efisien dan efektif , 2= efisien dan efektif 3= Sangat efisien dan efektif
Penataan sistem tata kerja dan jaringan kerja organisasi IPB
2 X
8. Pemantapan sistem pembinaan karir dan peningkatan kompetensi bagi dosen dan tenaga penunjang
Meningkatnya kinerja dan tumbuhnya budaya kerja korporatik
Tingkat kinerja SDM dan pertumbuhan budaya korporat 1= rendah [ < 50% SDM berkinerja baik dan budaya korporat belum tumbuh], 2=cukup [50-60% SDM berkinerja baik
Perbaikan sistem pembinaan SDM
2 8.2 Pembinaan karir dosen 8.3 Peningkatan kompetensi
dosen dan tenaga penunjang
8.4 Peningkatan budaya kerja
X X
X
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 131
dan budaya korporat mulai tumbuh], 3=baik [61%- 80%% SDM berkinerja baik dan budaya korporat sudah tumbuh] ), 4=Sangat baik [ >80% SDM berkinerja sangat baik dan budaya korporat sudah tumbuh dengan sangat baik]
9. Pembenahan mekanisme pengelolaan dana kerjasama yang mengutamakan ketaatan terhadap perikatan dan profesionalisme
Menurunnya jumlah temuan hasil pemeriksaan oleh auditor internal maupun eksternal
Tingkat hasil pemeriksaan 1= disclaimer dari auditor, 2= Wajar bersyarat, 3= Wajar dengan sedikit catatan 4 = Wajar tanpa syarat
Perbaikan sistem Pengelolaan dana kerjasama
3 9.1 Penyempurnaan sistem akuntasi dan pelaporan keuangan
9.2 Rekonsiliasi dengan sumber-sumber penerimaan dan unit-unit pengeluaran
X
X
10. Penuntasan negosiasi dalam rangka restrukturisasi kredit dari Bank BNI yang digunakan untuk pembangunan asrama mahasiswa TPB
Menurunnya beban kredit dari Bank BNI dan memperbaiki kredibilitas keuangan
Tingkat kredibilitas keuangan 1=Kurang, 2=cukup, 3=baik, 4 sangat baik
Kesepakatan bersama IPB dengan Bank BNI mengenai restrukturisasi bunga dan pengembalian pokok pinjaman
2 10.1 Penyusunan rumusan penyelesaian utang pembangunan asrama
10.2 Negosiasi IPB dengan pihak Bank BNI menge- nai restrukturisasi bunga dan pengembalian pokok pinjaman
X
X
11. Pembenahan administrasi dan perbaikan hubungan kerjasama pemanfaatan tanah.
Terlindunginya kepentingan IPB dan kelancaran pendapatan
Tingkat perlindungan dan kelancaran pendapatan 1= kurang terlindungi dan kurang lancar, 2= terlindungi dan lancar ,3= sangat terlindungi dan sangat lancar
Penguatan sistem pemanfaatan tanah
2 11.1 Penyelesaian aspek legal kepemilikan tanah
11.2 Alokasi fungsi-fungsi tanah produktif
11.3 Pengelolaan pemanfaatan tanah untuk kegiatan produktif
11.4 Kerjasama pemanfaatan tanah dengan pihak lain
X
X
X
X
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 132
12. Pembenahan lingkungan kampus menjadi i nsp i r i ng , aman, be rs i h , i ndah , dan nyaman
Lingkungan kampus yang bersih, aman, indah, nyaman
Kondisi lingkungan kampus 1= kurang aman kurang bersih, kurang indah dan nyaman, 2= cukup aman, cukup bersih, cukup indah dan nyaman Wajar bersyarat ,3= sangat aman sangat bersih, sangat indah dan nyaman
Penguatan tata kelola KS-Beriman
2 12.1 Membenahi kelembagaan yang menangani bidang keamanan, kebersihan, taman, dan kenyamanan lingkungan kampus
12.2 Menyelenggarakan kegiatan partisipatif dalam pemeliharaan kebersihan dan keamanan
X
X
13. Pengkajian dan pengukuran beban kerja dosen dan tenaga penunjang dalam rangka right sizing unit kerja
Kesesuaian jumlah/kompetensi penugasan SDM
Tingkat kesesuaian jumlah/kompetensi 1= kurang sesuai, 2= sesuai, 3=sangat sesuai
Perbaikan sistem SWMP/ FTE bagi dosen dan penataan penugasan Tenga penunjang berbasis kompetensi
2 13.1 Standarisasi sistem penilaian SWMP/FTE dan kinerja tenaga penunjang
13.2 Penilaian kinerja secara berkala terhadap tingkat partisipasi dosen dan tenaga penunjang
X
X
14. Partisipasi aktif dalam proses pembahasan RUU BHP
UU BHP yang menjamin otonomi perguruan tinggi
Tingkat partisipatif 1= kurang aktif, 2= cukup aktif, 3=aktif, 4 = sangat aktif
Meningkatkan peran IPB dalam forum kemitraan antar Perguruan Tinggi BHMN
2 14.1 Persiapan substansi dan kelembagaan ke arah pemberlakukan RUU BHP*)
X
A=Operational Excellent, B=Academic Excellent, C=Prosperity Excellent, D=Customer Excellent *) termasuk pada kegiatan pengembangan sistem institusi
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 133
3.3. Rencana Anggaran Tahun 2008 3.3.1. Dasar dan Rencana Penerimaan 3.3.1.1. Posisi Awal Tahun
Posisi awal tahun adalah posisi dana yang diluncurkan dari tahun sebelumnya. Posisi awal tahun ini terdiri atas posisi kas awal dan piutang.
1. Posisi Kas Awal Tahun 2008
Adalah posisi kas akhir tahun 2007 yang menunjukkan perubahan nilai kas dari awal tahun 2007 setelah melalui pelaksanaan program dan operasional IPB selama tahun 2007. Posisi kas awal tahun 2008 terdiri dari (a) dana penyelenggaraan program dan (b) dana non program. a. Dana Penyelenggaraan Program
Dana penyelenggaraan program merupakan dana restricted dan sebagian un-restricted dari sumber-sumber penerimaan akademik (pendidikan, penelitan dan pemberdayaan masyarakat) dari penerimaan SPP, non SPP dan kerjasama. Penerimaan tersebut diperhitungkan sebagai kas awal tahun dari penyelenggaraan program akademik yang belum teralokasikan untuk pembiayaan terutama di bulan
Januari dan Februari. Kas awal penyelenggaraan program akademik pada tahun 2008 mencapai nilai sebesar Rp. 29.955.739.000,-, jauh lebih besar dari kas awal tahun 2007 yang hanya sebesar Rp. 6.764.985.000,-. b. Dana Non Program
Posisi kas awal tahun 2008 untuk dana non program terdiri atas: 1. Dana abadi
Dana abadi merupakan fund endowment yang dimiliki IPB dan tidak digunakan untuk pembiayaan operasional IPB. Kas awal dana abadi pada tahun 2007 mencapai nilai Rp. 2.412.030.000,- dan uang tersebut dioperasikan dalam bentuk investasi reksadana dan rekening giro. Penerimaan tersebut terakumulasi sebagai dana abadi. Dana abadi tersebut diperhitungkan sebagai kas awal sebesar Rp. 2.635.165.000,-.
2. Deposit asrama, Deposit asrama bentuk jaminan atau penitipan sementara bagi mahasiswa baru
yang menempati asrama dan pembayarannya dipersyaratkan dalam daftar ulang masuk IPB (TPB). Kas awal pada tahun 2007 sebesar Rp. 1.103.285.779,-. Sementara itu mahasiswa yang telah menyelesaikan studi di TPB dan keluar dari asrama mahasiswa-mahasiswa yang bersangkutan menarik kembali deposit asramanya. Sedangkan kas awal Deposit Asrama pada tahun 2008 sebesar Rp. 952.672.000,-.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 134
3. dana PPKM PPKM merupakan jaminan pemeliharaan kesehatan mahasiswa yang dibayarkan pada awal semester, bersamaan dengan pembayaran SPP. Pelayanan kesehatan kerjasama dengan Poliklinik IPB dan rumah sakit acuan khususnya di wilayah Bogor. Kas awal PPKM pada tahun 2007 sebesar Rp. 1.530.201.000,-. Dana PPKM
yang tercatat sebagai kas awal pada tahun 2008 adalah sebesar Rp. 1.573.560.000,-. Jumlah tersebut berupa dana tunai sebesar Rp. 173.560.000,- dan piutang PPKM sebesar Rp. 1.400.000.000,-.
4. Kompensasi dari Ekalokasari (PT. Indah Pesona Bogor)
Tabel 11. Posisi Kas Awal Tahun 2008 untuk Dana Non Program (Rp. 1.000,-)
No. Posisi Kas Awal (Dana Non Program) Realisasi 2007
Rencana 2008
+/-(%)
1. Dana Abadi 2.412.030 2.635.165 9,25 2. Deposit Asrama 1.103.285 952.672 -13,65 3. Dana PPKM 1.530.201 1.573.560 2,83
Jumlah 5.045.516 5.161.397 2,30
2. Piutang
Posisi piutang pada kas awal tahun 2008 diperkirakan sebesar Rp. 2.816.524.000,-, angka ini lebih besar dari posisi piutang pada kas awal tahun 2007 yang hanya sebesar Rp. 1.699.527.000,-.
Tabel 12. Posisi Piutang pada Kas Awal Tahun 2008 (Rp. 1.000,-)
No. Posisi Awal tahun Realisasi 2007
Rencana 2008
+/-(%)
1. Piutang 1.699.527 2.816.524 65,72 Jumlah 1.699.527 2.816.524 20,00
3.3.1.2. Pendapatan Tahun Berjalan 1. Penerimaan Sumber Pemerintah (APBN)
Penerimaan keuangan IPB yang bersumberkan dari pemerintah (APBN) meliputi :
a. Penerimaan APBN eks anggaran rutin
b. Penerimaan APBN eks anggaran pembangunan
c. Penerimaan APBN anggaran pembangunan Depdiknas
Rencana penerimaan IPB yang bersumber dari Pemerintah (APBN) untuk tahun 2008
secara keseluruhan meningkat dibandingkan dengan tahun 2007. Realisasi penerimaan pada
tahun 2007 adalah sebesar Rp. 138.730.698.000,- sedangkan untuk tahun 2008 adalah
sebesar Rp. 160.395.697.000,-. Kenaikan tersebut diantaranya pada Penerimaan APBN eks.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 135
Rutin (terutama kenaikan gaji/belanja pegawai), penerimaan APBN eks. Anggaran
pembangunan (pengadaan alat pendidikan, peningkatan penelitian dan pengabdian
masyarakat), dan Penerimaan APBN anggaran pembangunan Depdiknas yaitu berupa
perolehan dana Program Hibah Kompetisi Institusi (PHK-I). a. Penerimaan APBN Eks Anggaran Rutin
Angka rencana berdasarkan data yang tertuang dalam DIPA IPB Tahun 2008. Total Penerimaan APBN Eks. Rutin untuk tahun 2008 meningkat dari Rp. 90.158.981.000 menjadi 103.965.766.000,-. Perubahan yang signifikan dari tahun 2007 tersebut adalah untuk mata anggaran belanja pegawai dari anggaran Rp. 83.093.544.000 menjadi Rp. 98.555.718.000,- lebih ditunjang oleh rencana kenaikan gaji PNS rata-rata 20% di tahun 2008. Tabel 13. Penerimaan APBN Eks Anggaran Rutin
(Rp. 1.000,-)
No. Sumber Pendapatan Realisasi 2007
Rencana 2008
+/-(%)
1. Belanja Pegawai 83.093.544 98.555.718 18,61 2. Belanja Barang 5.963.602 4.760.310 -20,18
3. Belanja Pemeliharaan Jaringan, Kendaraan & Peralatan Mesin 798.928 341.280 -57,28
4. Perjalanan Dinas 172.434 166.358 -3,52 5. Laporan Akuntansi Keuangan 37.293 32.100 -13,92 6. Penerbitan Jurnal - 10.000 100,00 7. Laporan Akuntansi Barang Milik Negara 38.407 40.000 4,15
8. Penyusunan Program, Rencana Kerja dan Anggaran 26.024 30.000 15,28
9. Pengembangan Sistem dan Evaluasi Kinerja 28.750 30.000 4,35 Jumlah 90.158.981 103.965.766 15,31
b. Penerimaan APBN Eks Anggaran Pembangunan
Penerimaan APBN eks anggaran pembangunan berupa penerimaan dari APBN
yang peruntukkannya diprioritaskan untuk biaya investasi dan program beasiswa pendidikan sarjana dan pascasarjana. Besaran penerimaannya, tertuang pada DIPA IPB Tahun 2008 dimana secara total mengalami sedikit penurunan dari Rp. 35.755.194.000,- pada tahun 2007 menjadi sebesar Rp. 37.493.118.000,-. Pada tahun 2008. Penerimaan APBN eks anggaran pembangunan secara lebih rinci meliputi:
1. DUE Like dan SP4 kompetitif untuk tahun anggaran 2008 dihapuskan. 2. Beasiswa mahasiswa untuk program sarjana meningkat dari anggaran Rp.
3.330.600.000,- menjadi Rp. 6.000.000.000 di tahun 2008 atau meningkat 80%.
3. Beasiswa mahasiswa untuk program pascasarjana yang tercantum dalam DIP IPB tahun 2008 lebih rendah dari tahun 2007, yaitu dari Rp. 19.101.016.000 menjadi Rp. 17.419.744.000,- dengan prioritas pada beasiswa on-going. Pengajuan beasiswa mahasiswa program pascasarjana baru untuk tahun 2008 diusulkan dan tercantum dalam DIPA Dikti Depdiknas.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 136
4. Pengadaan alat pendidikan meningkat dari anggaran 2007 sebesar Rp. 2.367.171.000,- menjadi Rp. 4.977.441.000,- di tahun 2008 atau meningkat 110%
5. Peningkatan penelitian dan pengabdian masyarakat meningkat dari anggaran 2007 sebesar Rp. 265.000.000,- menjadi Rp. 1.150.000.000,- di tahun 2008 atau meningkat 334%
6. Usulan program baru untuk tahun 2008 adalah peningkatan mutu pendidikan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.455.454.000,-
Tabel 14. Penerimaan APBN Eks Anggaran Pembangunan
(Rp. 1.000,-)
No. Sumber Pendapatan Realisasi 2007
Rencana 2008
+/-(%)
1. SP4-Kompetitif 1.349.554 - -100,00 2. Beasiswa Mahasiswa Sarjana 3.330.600 6.000.000 80,15 3. Beasiswa Mahasiswa Pascasarjana & tenaga
penunjang 19.101.016 17.419.744 -8,80
4. Pengadaan Buku 648.103 650.000 0,29 5. Pengadaan Jurnal 345.000 350.000 1,45 6. Pengadaan Alat Pendidikan 2.367.171 4.977.441 110,27 7. Perawatan Gedung dan Jalan 2.555.056 2.686.248 5,13 8. OPF Pendidikan 2.305.052 - -100,00 9. Pendidikan dan Pelatihan 457.652 405.475 -11,40 10. Peningkatan Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat 265.000 1.150.000 333,96
11. Kerjasama International 360.238 456.606 26,75 12. Penyelenggaraan
Perpustakaan/Kearsipan/Dokumentasi - 100.000 100,00
13. Peningkatan Mutu Pendidikan - 1.455.454 100,00 14. Administrasi Pengelolaan Proyek 220.369 226.500 2,78 15. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih 2.260.443 1.385.650 -38,70 16. Pengembangan Kelembagaan 189.940 230.000 21,09
Jumlah 35.755.194 37.493.118 4,86
c. Penerimaan APBN Anggaran Pembangunan Depdiknas
Secara keseluruhan penerimaan APBN yang bersumberkan dari anggaran pembangunan Depdiknas meningkat dari Rp. 12.018.358.000,- di tahun 2007 menjadi Rp. 18.936.813.000,- di tahun 2008 atau meningkat sebesar 39%. Penerimaan APBN yang berasal dari anggaran Pembangunan Depdiknas dengan rincian sebagai berikut:
1. I-MHERE
Jumlah penerimaan program I-MHERE pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 6.418.358.000,-. Untuk penerimaan program tersebut pada tahun 2008 diasumsikan sama dengan tahun 2007 karena bersifat multiyear.
2. Pengembangan Departemen (Program A2)-Batch I
Sudah habis sampai program tahun 2007 dan untuk tahun 2008 tidak memperoleh penerimaan untuk pembiayaan kegiatan tersebut.
3. Pengembangan Departemen (Program A2)-Batch II
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 137
Rencana penerimaan tahun 2008 untuk Pengembangan Departemen (Program A2) Batch II adalah sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Penerimaan tersebut didasarkan pada departemen yang mendapatkan Program Hibah Kompetisi A2 Batch II yaitu Departemen Fisika FMIPA dan Ilmu Produksi Ternak FAPET IPB yang masing-masing sebesar Rp. 500.000.000,-.
4. Pengembangan Departemen (Program A2)-Batch III
Rencana penerimaan tahun 2008 untuk Pengembangan Departemen (Program A2) Batch III adalah sebesar Rp. 500.000.000,-. Penerimaan tersebut didasarkan pada departemen yang mendapatkan Program Hibah Kompetisi A2 batch II yaitu Departemen Statistika FMIPA IPB
5. Pengembangan Departemen (Program A3)
Rencana penerimaan tahun 2008 untuk Pengembangan Departemen (Program A3) adalah sebesar Rp. 800.000.000,-. Penerimaan tersebut didasarkan pada departemen yang mendapatkan Program Hibah Kompetisi A3 yaitu Departemen Hasil Hutan.
6. Pengembangan Departemen (Program B)
Sudah habis sampai program tahun 2007 dan untuk tahun 2008 tidak memperoleh penerimaan untuk pembiayaan kegiatan tersebut.
7. Anggaran Biaya Tambahan (ABT)
Berdasarkan usulan yang kita sampaikan dan realisasi hingga akhir tahun 2007 penerimaan yang bersumberkan dari Anggaran Biaya Tambahan (ABT) tidak terealisasi, sehingga untuk tahun 2008 belum ada kepastian dari sumber anggaran tersebut.
8. INHERENT
Penerimaan INHERENT tahun 2007 sebesar Rp. 2.000.000.000,- dari perjanjian kontrak INHERENT tahun 2006. Rencana program INHERENT 2007 yang akan direalisasikan untuk tahun 2008 sebesar Rp.2.245.000.000,-
9. PHK Institusi (Tema B dan C)
Rencana penerimaan untuk tahun 2008 berdasarkan proposal yang sudah dilakukan review untuk Tema B dan C Program Hibah Kompetisi Institusi (PHK Institusi) sebesar Rp. 7.973.455.000,-. Jumlah anggaran untuk kedua tema dalam PHK Institusi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 15. Jumlah Anggaran PHK Institusi IPB Tahun 2008 (Rp. 1.000,-)
No Komponen Biaya Tema B Tema C Jumlah Pengadaan Barang dan Jasa
1 Buku Pustaka/Jurnal 246.360 412.866 659.226 2 Peralatan laboratorium 1.344.632 2.831.170 4.175.802 3 Peralatan ruang kelas 181.138 494.000 675.138 4 Peralatan pendukung 600.990 104.000 704.990 5 Pengadaan jasa 90.000 - 90.000
Pekerjaan Civil - 1 Renovasi 142.000 129.000 271.000
Pengembangan Staf - 1 Pendidikan 46.300 - 46.300 2 Pelatihan 28.000 28.000 56.000
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 138
Insentif Staf - 1 Hibah Pengajaran 320.000 300.000 620.000
Komponen Khusus -
1 Akreditasi Internasional Program Studi 375.000 375.000
2 Hibah publikasi internasional 300.000 300.000
Jumlah 2.999.419 4.974.036 7.973.455
Berdasarkan penentuan perkiraan penerimaan dari anggaran eks. Pembangunan Departemen Pendidikan Nasional, dengan ini secara lengkap rencana penerimaan
disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16. Penerimaan APBN Eks Anggaran Pembangunan Depdiknas (Rp. 1.000,-)
No. Sumber Pendapatan Realisasi 2007
Rencana 2008
+/-(%)
1. I-MHERE 5.776.522 6.418.358 11,11
2. Pengembangan Departemen (Program A2)-Batch I 900.000 - -100,00
3. Pengembangan Departemen (Program A2)-Batch II 900.000 1.000.000 11,11
4. Pengembangan Departemen (Program A2)-Batch III 450.000 500.000 11,11
5. Pengembangan Departemen (Program A3) 1.440.000 800.000 -44,44
6. Pengembangan Departemen (Program B) 1.350.000 - -100,00
7. INHERENT 2.000.000 2.245.000 12,25
8. PHK Institusi (Tema B dan C) - 7.973.455 100,00
Jumlah 12.816.522 18.936.813 47,75 2. Penerimaan Dana Masyarakat
Penerimaan keuangan IPB yang yang termasuk katagori sumber dana masyarakat, adalah penerimaan yang bersumberkan dari :
a. SPP b. Non SPP c. Titipan dan pendapatan non komersial d. Kerjasama penelitian dan pemberdayaan masyarakat e. Usaha komersial
Rencana penerimaan yang bersumberkan dari dana masyarakat berdasarkan realisasi penerimaan tahun 2007 dan perkiraan penerimaan dari kontrak program
penelitian dan pemberdayaan masyarakat LPPM IPB menunjukan peningkatan yang cukup tinggi. Realisasi penerimaan tahun 2007 yang lebih besar dari yang direncanakan menunjukkan adanya perubahan-perubahan yang lebih banyak ditentukan oleh peningkatan penerimaan SPP khususnya penerimaan SPP program diploma, program sarjana reguler dan program sarjana BUD, Non SPP, dan Kerjasama Peneitian dan Pemberdayaan Masyarakat.
Untuk tahun 2008 rencana penerimaan yang bersumberkan dari dana masyarakat meningkat dari realisasi tahun 2007 sebesar Rp.209.504.710.000,- menjadi Rp. 265.706.999.000,- di tahun 2008 atau meningkat sebesar 26,53%.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 139
a. Penerimaan Dana Masyarakat : Sumber SPP
Penerimaan keuangan IPB yang termasuk kategori sumber dana SPP mahasiswa, adalah penerimaan yang bersumberkan dari :
1. SPP program diploma berbasis departemen 2. SPP program diploma berbasis Direktorat Program Diploma 3. SPP Program Sarjana Reguler 4. SPP Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus 5. SPP Program Sarjana Alih Jenjang 6. SPP Program Sarjana BUD 7. SPP Program Pendidikan Dokter Hewan 8. SPP Program Pascasarjana Reguler 9. SPP Program Pascasarjana Penyelenggaraan Khusus 10. SPP Program Pascasarjana Manajemen Bisnis 11. SPP Mahasiswa Asing
1. SPP Program Diploma berbasis Departemen
Untuk tahun 2008 semua mahasiswa program diploma yang diasuh oleh departemen atau fakultas yang masuk ke dalam kategori phasing out semuanya sudah lulus, sehingga penerimaan untuk tahun 2008 penerimaan dari sumber tersebut tidak ada.
2. SPP Program Diploma berbasis Direktorat
Rencana penerimaaan SPP Program Diploma berbasis Direktorat Program Diploma tahun 2008 adalah sebesar Rp. 27.334.000.000,-. Rencana penerimaan
tersebut didasarkan meningkatnya jumlah mahasiswa baru pada tahun 2008 yaitu sebanyak 2200 ditambah dengan jumlah mahasiswa aktif (Tabel 17.)
Tabel 17. Rencana Penerimaan SPP Program Diploma berbasis Direktorat Tahun 2008
(Rp. 1.000,-) No. Sumber Satuan Volume Jumlah
I Kampus Diploma - Bogor a. Pembayaran SPP Semester Genap TA. 2007/2008 -SPP Semester 2 Angkatan 3 2.500 1.858 4.645.000 -SPP Semester 4 Angkatan 2 2.500 1.560 3.900.000 -SPP Semester 6 Angkatan 1 2.500 1.042 2.605.000 b. Pembayaran SPP Semester Ganjil TA. 2008/2009 -SPP Semester 3 Angkatan 3 2.500 1.858 4.645.000 -SPP Semester 5 Angkatan 2 2.500 1.560 3.900.000
-SPP Semester 1 Angkatan 4 2.500 2.000 5.000.000
II Kampus Diploma - Jakarta a.. Pembayaran SPP Semester Genap TA. 2007/2008 -SPP Semester 2 Angkatan 2 3.500 188 658.000 -SPP Semester 4 Angkatan 1 3.500 89 311.500 b.. Pembayaran SPP Semester Ganjil TA. 2008/2009 -SPP Semester 1 Angkatan 3 3.500 200 700.000 -SPP Semester 3 Angkatan 2 3.500 188 658.000 -SPP Semester 5 Angkatan 1 3.500 89 311.500
Jumlah 27.334.000
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 140
3. SPP Program Sarjana Reguler
Angka rencana didasarkan pada jumlah departemen yang menyampaikan rencana SPP tahun 2008 (belum sepenuhnya teakumulasi) seperti pada Tabel 18. Tabel 18. Rencana Penerimaan SPP Program Sarjana Reguler Tahun 2008
(Rp. 1.000,-) Penerimaan No Unit Kerja
SPP BPMK BPMP Jumlah
1 Dekanat Faperta 172.817 - 167.150 339.967 2 Departemen Ilmu Tanah & Sbd. Lahan 174.750 269.280 11.900 455.930 3 Departemen Arsitektur Lanskap 79.740 89.559 7.560 176.859 4 Departemen Agronomi dan Hortikultura 364.050 347.923 12.400 724.373 5 Departemen Proteksi Tanaman 132.900 89.559 7.560 230.019 6 Dekanat FKH 240.963 271.340 93.880 606.183 7 Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi - - 15.320 15.320 8 Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi - - 7.960 7.960 9 Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet - - 7.960 7.960 10 Dekanat FPIK 89.044 - 7.500 96.544 11 Departemen Budidaya Perairan 152.675 104.638 7.500 264.813 12 Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan 193.875 226.515 11.180 431.570 13 Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan 89.044 341.655 40.420 471.119
14 Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan 178.950 180.124 7.600 366.674
15 Departemen Teknologi Hasil Perairan 178.950 180.124 7.600 366.674 16 Dekanat Fapet 168.530 - 95.900 264.430 17 Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan 76.860 318.715 11.400 406.975
18 Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan 76.860 318.715 11.400 406.975
19 Dekanat Fahutan - - 58.400 58.400 20 Departemen Manajemen Hutan 50.976 183.636 11.000 245.612 21 Departemen Silvikultur 384.693 585.304 17.800 987.797 22 Departemen Hasil Hutan 350.625 161.935 10.120 522.680 23 Departemen KSH dan Ekowisata 208.612 132.127 6.880 347.619 24 Dekanat Fateta 232.500 - 14.560 247.060 25 Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan 232.500 311.553 14.560 558.613 26 Departemen Teknologi Industri Pertanian 232.500 311.553 14.560 558.613 27 Departemen Teknik Pertanian 196.650 274.462 9.880 480.992 28 Dekanat FMIPA 1.401.487 - 7.440 1.408.927 29 Departemen Ilmu Komputer 102.150 993.290 109.320 1.204.760 30 Departemen Statistika 158.737 315.895 7.440 482.073 31 Departemen Matematika 177.750 223.215 7.500 408.465 32 Departemen Geofisika dan Meteorologi 55.800 151.620 8.100 215.520 33 Departemen Fisika 24.750 119.790 8.000 152.540 34 Departemen Kimia 494.910 151.528 139.085 785.523 35 Departemen Biokimia 85.500 116.812 12.120 214.432 36 Departemen Biologi 494.910 151.528 139.085 785.523 37 Dekanat FEM 259.200 - 375.500 634.700 38 Departemen Agribisnis 678.510 1.565.379 647.200 2.891.089 39 Departemen Manajemen 115.425 1.404.522 350.480 1.870.427 40 Departemen Ekonomi Sbd. dan Lingkungan 87.750 188.581 9.720 286.051 41 Departemen Ilmu Ekonomi 151.050 286.440 13.360 450.850 42 Dekanat FEMA 50.000 - 102.550 152.550
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 141
Penerimaan No Unit Kerja SPP BPMK BPMP
Jumlah
43 Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen 50.000 115.363 7.520 172.883 44 Departemen KPM 150.000 1.652.330 18.000 1.820.330 45 Departemen Gizi Masyarakat 150.000 115.363 18.000 283.363 46 Tingat Persiapan Bersama (TPB) - 3.732.253 10.400.000 14.132.253 JUMLAH 38.000.000
Informasi lainnya yang dapat menjadi pertimbangan adalah kondisi-kondisi:
a. Penerimaan berdasarkan jumlah mahasiswa program phasing out akan menurun di tahun 2008
b. Penerimaan dari BPMK dan BPMP untuk mahasiswa mayor minor akan meningkat di tahun 2008
4. SPP Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus
Angka rencana didasarkan sedikit kenaikan dibandingkan rencana penerimaan tahun 2007 sebagai basis untuk menentukan rencana penerimaan program sarjana penyelenggaran khusus tahun 2008. yaitu Rp.3.700.000.000,-
5. SPP Program Sarjana Alih Jenjang
Angka rencana : Rp. 100.000.000,-
Angka rencana didasarkan pada rencana penerimaan yang diperkirakan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan realisasi penerimaan sampai dengan Oktober 2007 dan diestimasi hingga penerimaan akhir desember 2007 sebagai basis untuk menentukan rencana penerimaan program sarjana alih jenjang tahun 2008 yaitu Rp. 60.593.000,-
6. SPP Program Sarjana BUD
Rencana penerimaaan SPP Program Sarjana BUD tahun 2008 sebesar Rp. 12.138.000.000,- Rencana nilai penerimaan tersebut didasarkan pada meningkatnya jumlah mahasiswa untuk seluruh angkatan (7 angkatan seperti pada Tabel 19.) Tabel 19. Perkiraan Penerimaan SPP program BUD Tahun 2008
(Rp. 1.000,-)
No Thn Masuk / Angkatan Jml Mhs SPP/Mhs (Rp)
Biaya Th. Pertama/Mhs
(Rp) Jumlah (Rp)
1 2004 / 41 52 9.000 - 468.000
2 2005 / 42 100 9.000 - 900.000
3 2006 / 43 97 12.000 - 1.164.000
4 2007 / 44 (Reguler) 208 12.000 - 2.496.000
5 2007 / 44 (Pra Universitas) 115 12.000 - 1.380.000
6 2008 / 45 (Reguler) 250 12.000 2.325 3.581.250
7 2008 / 45 (Pra Universitas) 150 12.000 2.325 2.148.750
TOTAL 12.138.000
Sumber data : Sekretariat BUD
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 142
7. SPP Program Pendidikan Dokter Hewan
Rencana penerimaaan SPP Program pendidikan dokter hewan tahun 2008 sebesar Rp. 120.000.000,-. Rencana nilai penerimaan tersebut didasarkan pada jumlah mahasiswa Program Pendidikan Dokter Hewan rata-rata sebanyak 6 orang dikalikan dengan satuan rata-rata SPP Rp. 20.000.000,- (besaran nilai rata-rata masih perkiraan)
8. SPP Program Pascasarjana Reguler Rencana penerimaaan SPP Program Pascasarjana Reguler tahun 2008 sebesar Rp. 20.000.000.000,- Rencana nilai penerimaan tersebut didasarkan pada : a. Potensi penerimaan ditentukan sebesar Rp. 21.871.889,340,- pada tahun
2007 berdasarkan sebaran jumlah mahasiswa pascasarjana dan sebaran besaran SPP per mahasiswa untuk masing-masing program studi.
b. Realisasi penerimaan tahun 2007 sebesar 91,73% dari potensi penerimaan sebesar Rp. 19.843.333,340,-.(Tabel 19)
c. Realisasi penerimaan tahun 2007 dijadikan dasar dalam perhitungan rencana penerimaan tahun 2008, dengan harapan ada upaya secara lebih intensif
untuk menyerap SPP dari Program Pascasarjana Reguler tersebut.
Tabel 20. Potensi dan Realisasi Penerimaan SPP Program Pascasarjana Reguler (Rp. 1.000,-)
Semester Potensi 2007 Realisasi 2007 Rencana 2008 Genap 2006/2007 9.281.669 9.183.271 9.255.775 Ganjil 2007/2008 12.590.220 10.660.062 10.744.225 Jumlah 21.871.889 19.843.333 20.000.000
9. SPP Program Pascasarjana Penyelenggaraan Khusus Rencana penerimaaan SPP Program Pascasarjana Penyelenggaraan khusus tahun 2008 adalah sebesar Rp. 8.000.000.000,-. Nilai tersebut diperoleh berdasarkan pertimbangan informasi yang diperoleh dari pengelola program bahwa potensi penerimaan sebesar Rp. 8.479.550.000,-, sedangkan realisasi tahun 2007 sebesar Rp.7.632.750.000,-. sehingga nilai optimis penerimaan pada tahun 2008 ditetapkan sebesar Rp. 8.000.000.000,-.
Tabel 21. Potensi dan Realisasi Penerimaan SPP Program Pascasarjana Penyelenggaraan Khusus
(Rp. 1.000,-) GENAP 2006/2007 GANJIL 2007/2008
NO PROGRAM STUDI PROG POTENSI REALISASI POTENSI REALISASI
1 Ilmu Perencanaan Wilayah (PWL) S2 - - - -
2 Entomologi Dan Fitopatologi S2 - - 105.000 105.000
3 Kesehatan Masyarakat Veteriner (KMV) S2 22.750 13.000 124.500 105.000
4 Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Lautan (SPL) S2 - - 250.000 250.000
5 Teknologi Kelautan (TKL) S2 152.950 144.950 132.000 64.000.
S3 227.300 226.550 221.750 98.000
6 Ilmu Pengetahuan Kehutanan (IPK) S2 130.000 130.000 - -
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 143
7 Riset School S2 45.000 45.000
S3 140.000 140.000
8 Magister Teknologi Pangan (PTP) S2 115.500 99.000 180.000 157.500
9 Statistika Terapan (STK) S2 - - 36.000 36.000
10 Ilmu Komputer S2 384.500 384.500 311.500 261.000
11 Teknologi Informasi Untuk Perpustakaan S2 60.000 60.000 60.000 60.000
12 Ilmu Ekonomi (Eko) S2 154.000 154.000 126.000 126.000
13 Ilmu Ekonomi Pertanian (EPN) S3 473.200 473.200 447.000 437.000
14 Magister Pembangunan Daerah (MPD) S2 157.500 90.000 287.500 227.500
15 Magister Ketahanan Pangan (MKP) S2 - - 160.000 160.000
17 Ilmu Pengelolaan Sumberdaya S2 170.000 170.000 170.000 145.000
Alam Dan Lingkungan (PSL) S3 838.000 793.500 818.000 614.000
18 Magister Industri Kecil Menengah (MPI) S2 583.900 583.900 503.700 387.150
JUMLAH 4.361.600 4.214.600 4.117.950 3.418.150
POTENSI 8.479.550.000
RELISASI 7.632.750.000
10. SPP Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis
Tabel 22. Rencana Penerimaan/Belanja Program Pascasarjana Manajemen Bisnis Tahun 2008
(Rp. 1.000,-) No Rencama Penerimaan/Belanja Jumlah1 Januari 762.473 2 Februari 868.543 3 Maret 979.852 4 April 674.562 5 Mei 594.654 6 Juni 569.823 7 Juli 746.191 8 Agustus 663.751 9 September 747.520 10 Oktober 1.006.331 11 Nopember 691.681 12 Desember 633.581 Jumlah Rencana Belanja 8.938.962 Posisi Kas Akhir Tahun 2008 1.724.988 Rencana Penerimaan 10.663.950
Sumber: Pascasarjana Manajemen dan Bisnis
Estimasi penerimaan berdasarkan nilai satuan mahasiswa selama tahun 2008 tidak secara eksplisit disajikan hal ini lebih dikarenakan mobilisasi keluar masuk mahasiswa dalam satu tahun cukup tinggi, sehingga estimasi penerimaan didasarkan pada realisasi penerimaan tahun 2007. Penetapan rencana penerimaan sebesar Rp. 10.663.950.000,- pada tahun 2008 berdasarkan rencana penerimaan/belanja program pascasarjana Manajemen Bisnis.
11. SPP Mahasiswa Asing
Rencana penerimaaan SPP mahasiswa Asing tahun 2008 sebesar Rp. 142.909,000,-. Nilai penerimaan tersebut didasarkan pada realisasi penerimaan
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 144
sampai dengan Desember 2007 sebagai basis untuk menentukan rencana penerimaan program mahasiswa asing tahun 2008. Hal ini diperkirakan jumlah mahasiswa asing dan beban biaya satuannya sama dengan kondisi tahun 2007.
Berdasarkan penentuan perkiraan penerimaan dana masyarakat yang bersumberkan dari sumbangan pembiayaan pendidikan (SPP) terhadap keuangan IPB secara lengkap disajikan pada Tabel 23.
Tabel 23. Penerimaan Dana Masyarakat yang bersumberkan dari SPP (Rp. 1.000,-)
No. Sumber Pendapatan Realisasi 2007
Rencana 2008
+/-(%)
1. SPP Program Diploma berbasis Departemen 2.812.085 - -100,00 2. SPP Program Diploma berbasis Direktorat 22.454.071 27.334.000 21,73 3. SPP Program Sarjana Reguler 38.567.199 38.000.000 -1,47 4. SPP Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus 6.101.780 3.700.000 -39,36 5. SPP Program Sarjana Alih Jenjang 60.593 100.000 65,04 6. SPP Program Sarjana BUD 7.994.066 12.138.000 51,84 7. SPP Program Pendidikan Dokter Hewan - 120.000 100,00 8. SPP Program Pascasarjana Reguler 19.843.333 20.000.000 0,79
9. SPP Program Pascasarjana Penyelenggaraan Khusus 7.632.750 8.000.000 4,81
10. SPP Program Pascasarjana Manajemen Bisnis 7.734.394 10.663.950 37,88 11. SPP Mahasiswa Asing 142.909 142.909 0,00
Jumlah 113.343.179 120.198.859 6,05
b. Penerimaan Dana Masyarakat : Sumber Non SPP
Penerimaan dana masyarakat yang bersumberkan dari non SPP adalah
penerimaan yang diterima IPB dari mahasiswa yang dipisahkan dari beban SPP meliputi :
1. PPMB, MPKMB Program Diploma Berbasis Departemen 2. PPMB dan Perlengkapan Program Diploma Berbasis Direktorat 3 PPMB Program Sarjana/USMI & SPMB (termasuk POM 4. PPMB Program Sarjana/BUD 5. PPMB dan Non SPP Lainnya Program Pascasarjana 6. Perlengkapan Mahasiswa Baru (Ekstensi, Alih Jenjang, Pindahan) 7. Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S0) 8. Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S1) 9. Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S1 Eks/AJ)
10. Wisuda
1 PPMB, MPKMB Program Diploma Berbasis Departemen
Untuk tahun 2008 semua mahasiswa program diploma yang diasuh oleh departemen atau fakultas yang masuk ke dalam kategori phasing out semuanya sudah lulus, sehingga penerimaan PPMB, MPKMB Program Diploma Berbasis Departemen tahun 2008 tidak ada.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 145
2 PPMB dan Perlengkapan Program Diploma Berbasis Direktorat
Rencana penerimaaan PPMB Program Diploma Berbasis Direktorat Tahun 2008 sebesar Rp. 1.872.500,000,-. Rencana penerimaan tersebut didasarkan pada peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa baru dan mahasiswa program diploma yang mendaftar melalui jalur USMI dan reguler.
Tabel 24. Rencana Penerimaan PPMB dan Perlengkapan Program Diploma berbasis Direktorat Tahun 2008
(Rp. 1.000,-) No. Sumber Satuan Volume Jumlah
I Kampus Diploma - Bogor a. Kelengkapan Mahasiswa Program Diploma 650 2.000 1.300.000 b. Pendaftaran - Program Diploma Jalur USMI 100 1.800 180.000 - Program Diploma Jalur Reguler 150 1.500 225.000
II Kampus Diploma - Jakarta a. Kelengkapan Mahasiswa Program Diploma 650 200 130.000 b. Pendaftaran Program Diploma Jalur Reguler 150 250 37.500
Jumlah 1.872.500
3. PPMB Program Sarjana/USMI & SPMB (termasuk POM)
Rencana penerimaan PPMB Program Sarjana/USMI dan SPMB Tahun 2008 sebesar Rp. 2.235.000,000,-. Rencana nilai penerimaan tersebut didasarkan pada potensi mahasiswa dari Jalur USMI dan SPMB.
Tabel 25. Rencana Penerimaan PPMB Program Sarjana/USMI dan SPMB Tahun 2008
(Rp. 1.000,-)
No. Rencana Penerimaan Jml Mhs Unit Cost Jumlah
1. Pendaftaran USMI Tahun 2008 7.000 125 875.000
2. BPMB Jalur USMI Tahun 2008 2.000 500 1.000.000
3. BPMB Jalur SPMB Tahun 2008 900 400 360.000
TOTAL 2.235.000
Sumber data : PPMB 4. PPMB Program Sarjana/BUD
Rencana nilai Penerimaan PPMB Program Sarjana/USMI dan SPMB Tahun 2008 sebesar Rp. 200.000,000,-.
Tabel 26. Rencana Penerimaan Program Sarjana/BUD Tahun 2008 (Rp. 1.000,-)
No. Rencana Penerimaan Jml Mhs Unit Cost Jumlah
1. BPMB Jalur BUD Tahun 2008 400 500 200.000
TOTAL 200.000
Sumber data : PPMB
5. PPMB dan Non SPP Lainnya Program Pascasarjana
Rencana nilai Penerimaan PPMB dan Non SPP Lainnya Program Pascasarjana
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 146
Tahun 2008 sebesar Rp. 1.500.000,000,-. Rencana penerimaan tersebut didasarkan pada pertimbangan di bawah realisasi penerimaan sebagai basis untuk menentukan rencana penerimaan PPMB dan Non SPP Lainnya Program Pascasarjana tahun 2008 yaitu sebesar Rp.1.855.043.000,-
6. Perlengkapan Mahasiswa Baru (Penyelenggaran Khusus, Alih Jenjang, dan Pindahan)
Rencana penerimaan tahun 2008 diasumsikan akan meningkat dibandingkan dengan rencana tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 550.000.000,- menjadi Rp. 715.000,000,-.
7. Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S0)
Rencana Penerimaan Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S0) Tahun 2008
sebesar Rp. 9.200.000,000,-.Rencana penerimaan tersebut didasarkan pada peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa menjadi 2200 dengan rincian 2000 mahasiswa Kampus Diploma Bogor dan 200 mahasiswa di Kampus Jakarta, dengan besaran BPIF masing-masing Rp.6.000.000,- dan Rp.4.000.000,-.
Tabel 27. Rencana Penerimaan Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S0) Tahun 2008
(Rp. 1.000,-) No. Sumber Satuan Volume Jumlah
I Kampus Diploma - Bogor Pengembangan Fasilitas Mhs Program Diploma 4.000 2.000 8.000.000
II Kampus Diploma - Jakarta Pengembangan Fasilitas Mhs Program Diploma 6.000 200 1.200.000
Jumlah 9.200.000
8. Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S1)
Rencana Penerimaan Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S1) Tahun 2008 sebesar Rp. 13.000.000,000,-. Rencana penerimaan tersebut diasumsikan jumlah mahasiswa baru sama dengan tahun 2007 untuk kategori penerimaan mahasiswa departemen grade A Rp.3.000.000,- s/d Rp.21.000.000,- (5 departemen) dan lainnya departemen grade B dengan sebaran Rp.1.500.000,- s/d Rp.15.500.000,-. Maka untuk tahun 2008 diestimasikan penerimaan untuk Pengembangan Institusi
dan Fasilitas (S1) sedikit meningkat dibandingkan dengan rencana tahun 2007.
9. Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S1 Penyelenggaran Khusus, Alih Jenjang, dan Pindahan)
Rencana Penerimaan Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S1 Penyelenggaran Khusus, Alih Jenjang, dan Pindahan) Tahun 2008 sebesar Rp. 100.000,000,-. Rencana penerimaan tersebut diasumsikan jumlah mahasiswa baru untuk program
tersebut berkurang, sehingga untuk tahun 2008 diestimasikan penerimaannya sebesar Rp.100.000,000,-.
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 147
10. Wisuda
Rencana Penerimaan Wisuda Tahun 2008 sebesar Rp. 1.200.000,000,-. Rencana penerimaan tersebut diasumsikan jumlah mahasiswa yang di wisuda pada tahun 2008 tidak jauh berbeda dengan mahasiswa yang akan diwisuda pada tahun 2008
Berdasarkan penentuan perkiraan penerimaan dana masyarakat yang bersumberkan dari non sumbangan pembiayaan pendidikan (non SPP) terhadap keuangan IPB secara lengkap disajikan pada Tabel 28.
Tabel 28. Penerimaan IPB dari Dana Masyarakat Non SPP (Rp. 1.000,-)
No. Sumber Pendapatan Realisasi 2007
Rencana 2008
+/- (%)
1. PPMB, MPKMB Program Diploma Berbasis Departemen 1.015 - -100,00
2. PPMB dan Perlengkapan Program Diploma Berbasis Direktorat 1.181.793 1.872.500 58,45
3. PPMB Program Sarjana/USMI & SPMB (termasuk POM) 1.329.885 2.235.000 68,06
4. PPMB Program Sarjana/BUD 480.572 200.000 -58,38 5. PPMB dan Non SPP Lainnya Program Pascasarjana 1.855.043 1.500.000 -19,14 6. Perlengkapan Mhs Baru (P. Khusus, Alih Jenjang,
Pindahan) - 715.000 100,00
7. Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S0) 5.739.483 9.200.000 60,29 8. Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S1) 12.718.542 13.000.000 2,21 9. Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S1 P.
Khusus/AJ/Pindahan) - 100.000 100,00
10. Wisuda 1.058.069 1.200.000 13,41 Jumlah 24.364.401 30.022.500 23,22
c. Penerimaan Dana Masyarakat: Sumber Titipan dan Pendapatan Non
Komersial
Penerimaan dana masyarakat yang merupakan titipan dan pendapatan non komersial menunjukkan penerimaan yang sudah jelas peruntukannya (restricted) yang digunakan sesuai jadwal yang sudah tertentu. Penerimaan dana masyarakat yang termasuk katagori ini meliputi:
1. Beasiswa S1 2. Beasiswa S2/S3 non BPPS 3. Auxiliary enterprise 4. Bantuan 5. Uang asrama mahasiswa TPB 6. Usaha lain unit kerja 7. Penggalangan dana abadi/Jasa Bank 8. Penerimaan deposit asrama TPB 9. Penerimaan PPKM S-0, S-1, S-2/3 10. Dies natalis 11. Pendapatan dari reksadana
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 148
12. Kegiatan pelayanan bahasa asing
1. Beasiswa Mahasiswa Program Sarjana (S-1)
Rencana Penerimaan Beasiswa S1 Tahun 2008 sebesar Rp. 8.383.169,000,-. Rencana penerimaan tersebut diasumsikan meningkatnya jumlah mahasiswa yang membutuhkan beasiswa dan secara bersamaan meningkatnya kesediaan sponsor untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa melalui pengelolaan kemahasiswaan IPB.
2. Beasiswa Mahasiswa Pascasarjana (S2/S3) Non BPPS
Tidak diperoleh informasi mengenai beasiswa S2/S3 nonBPPS. Mahasiswa memperoleh beasiswa dari sponsor secara langsung kepada yang bersangkutan.
3. Auxiliary Enterprise
Rencana Penerimaan Auxiliary Enterprise Tahun 2008 sebesar Rp. 1.800.000,000,. Rencana penerimaan tersebut didasarkan pada penerimaan yang diperoleh dari usaha-usaha Auxiliary Enterprise, yaitu: cyber mahasiswa, penataan pedagang kaki lima, sewa GWW, sewa wisma Amarilis, jasa sewa bis, dan lain-lain mengalami kenaikan.
4. Bantuan
Rencana penerimaan dari kegiatan Bantuan untuk tahun 2008 adalah sebesar Rp. 200.000,000,-
Angka rencana penerimaan tersebut didasarkan pada rencana penerimaan yang diperkirakan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan realisasi penerimaan sampai dengan Oktober 2007 yaitu Rp. 174.668.000,-
5. Uang Asrama Mahasiswa TPB
Rencana Penerimaan uang asrama mahasiswa TPB Tahun 2008 sebesar Rp. 2.250.000,000,-. Rencana penerimaan tersebut diasumsikan jumlah mahasiswa TPB tahun 2008 sama dengan jumlah mahasiswa tahun 2007.
6. Usaha Lain Unit Kerja
Penerimaan dari usaha lain unit kerja belum dapat diperoleh informasi banyak. ,-. Hal ini lebih disebabkan belum tersedianya unit kerja untuk melaporkan penerimaan yang masuk katagori ini. Untuk rencana penerimaan tahun 2008 dari usaha lain unit kerja hanya dari university farm yang akan memberikan kontribusi sebesar Rp. 449.200.000,-
7. Penggalangan Dana Abadi/Jasa Bank
Rencana penerimaan dari Penggalangan Jasa Bank atas Dana Abadi untuk tahun 2008 adalah sebesar Rp. 400.000,000,-. Rencana penerimaan tersebut didasarkan angka realisasi penerimaan tahun 2007 yaitu Rp. 496.204.000,-
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 149
8. Penerimaan Deposit Asrama TPB
Realisasi penerimaan deposit asrama TPB tahun 2007 adalah sebesar Rp. 839.590.000,-. Adapun rencana penerimaan tahun 2008 sama dengan realisasi penerimaan deposit asrama tahun 2007 dengan asumsi bahwa jumlah mahasiswa yang menghuni di asrama untuk tahun 2007 sudah mencapai kapasitas optimal, sehingga penerimaan jumlah mahasiswa penghuni asrama tahun 2008 dengan jumlah yang sama. Dengan demikian rencana penerimaan deposit asrama tahun 2008 adalah sebesar Rp. Rp. 839.590.000,-.
9. Penerimaan PPKM untuk Mahasiswa S0, S1, dan S2/S3
Rencana Penerimaan PPKM S0, S-1, S2, dan S3 Tahun 2008 sebesar Rp. 660.300,000,-. Rencana penerimaan tersebut didasarkan pada peningkatan jumlah
mahasiswa untuk program tersebut. Hal tersebut dapat juga lihat dari rencana penyerapan dana untuk tahun 2008 (Tabel 29)
Tabel 29. Rencana Penerimaan Pengembangan Institusi dan Fasilitas (S0) Tahun 2008
(Rp. 1.000,-) Penyerapan
No Periode Rawat Inap Poliklinik
Jumlah
1. Januari 20.000 33.375 53.375 2. Februari 20.000 33.375 53.375 3. Maret 20.000 33.375 53.375 4. April 26.600 33.375 59.975 5. Mei 20.000 33.375 53.375 6. Juni 20.000 33.375 53.375 7. Juli 20.000 33.375 53.375 8. Agustus 26.600 33.375 59.975 9. September 20.000 33.375 53.375 10. Oktober 20.000 33.375 53.375 11. Nopember 20.000 33.375 53.375 12. Desember 26.600 33.375 59.975
TOTAL 259.800 400.500 660.300
Sumber data : Direktorat Kemahasiswaan
10. Dies Natalis
Rencana Penerimaan dari kegiatan Dies Natalis Tahun 2008 sebesar Rp. 75.000,000,-. Rencana penerimaan tersebut diharapkan pada peningkatan jumlah sponsor yang mendukung kegiatan tersebut.
11. Pendapatan dari Reksadana
Rencana Penerimaan dari Reksadana Tahun 2008 sebesar Rp. 223.135,000,-.
Rencana penerimaan tersebut didasarkan pada perolahan jasa dan bunga selama transaksi pasar pada tahun 2007.
12. Kegiatan Pelayanan Bahasa Asing
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 150
Rencana Penerimaan dari Kegiatan Pelayanan Bahasa Tahun 2008 yang diselenggarakan oleh UPT Bahasa meliputi Bahasa Inggris, Jepang dan lainnya sebesar Rp. 15.000,000,-. Nilai tersebut merupakan estimasi kontribusi dari UPT Bahasa untuk tahuin 2008, yang mana pada tahun 2007 nilai realisasi kontribusinya tidak ada.
Berdasarkan penentuan perkiraan penerimaan dana masyarakat yang bersumberkan dari titipan dan pendapatan non komersial terhadap keuangan IPB secara lengkap disajikan pada Tabel 30.
Tabel 30. Penerimaan IPB dari Dana Masyarakat Titipan dan Pendapatan Non Komersial
(Rp. 1.000,-)
No. Sumber Pendapatan Realisasi 2007
Rencana 2008 +/-(%)
1. Beasiswa S-1 1.923.027 8.383.169 335,94 2. Beasiswa S-2/S-3 Non BPPS 21.347.878 21.347.878 0,00 3. Auxiliary Enterprise 2.255.490 1.800.000 -20,19 4. Bantuan 174.668 200.000 14,50 5. Uang Asrama Mahasiswa TPB 2.088.295 2.250.000 7,74 6. Usaha Lain Unit Kerja (University Farm) - 449.200 100,00 7. Penggalangan Jasa Bank atas Dana Abadi 496.204 400.000 -19,39 8. Penerimaan Deposit Asrama TPB 839.590 839.590 0,00 9. Penerimaan PPKM S-0, S-1, S-2/3 423.278 660.300 56,00
10. Dies Natalis 64.985 75.000 15,41 11. Pendapatan dari Reksadana 223.135 740.000 231,64 12. Kegiatan Pelayanan Bahasa Asing - 15.000 100,00
Jumlah 29.836.549 37.160.137 24.55
d. Penerimaan Dana Masyarakat: Sumber Kerjasama Penelitian dan
Pemberdayaan Masyarakat
Penerimaan keuangan IPB yang bersumberkan dari kegiatan kerjasama penelitian danpemberdayaan masyarakat dimaksudkan adalah penerimaan atas management fee IPB dari kegiatan kerjasama yang dilakukan unit kerja dengan instansi lain, perusahaan, dan lainnya di luar IPB, yaitu:
1. LPPM dan Pusat-pusat 2. Fakultas 3. Sekolah Pascasarjana 4. Kerjasama lainnya.
1. LPPM dan Pusat-pusat
Rencana Penerimaan dari LPPM dan Pusat-Pusat Tahun 2008 dalam kegiatan penelitian dan pemberdayaan masyarakat diperkirakan mencapai sebesar Rp. 41.164,146.000,-. Nilai tersebut merupakan kontribusi dari LPPM dan Pusat-Pusat sesuai dengan negosiasi kontrak kerja penelitian dan pemberdayaan masyarakat
yang lebih menekankan pada : penelitian terapan/kompetitif, peningkatan kualitas
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 151
pemberdayaan masyarakat dan kerjasama. Dilihat dari sumbernya dari berbagai instansi pemerintah Non DIPA IPB dan masyarakat.
Tabel 31. Rencana Penerimaan Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2008
(Rp. 1.000,-)
No. Program Jumlah (Rp)
1. Peningkatan Kualitas Penelitian 1.1. Penelitian Ilmu Terapan / Kompetitif a. Penelitian Hibah Bersaing Baru 1.101.378 b. Penelitian Hibah Bersaing Lanjutan 795.651 c. Penelitian Hibah Tim Pascasarjana (HPTP) Baru 320.000 d. Penelitian Hibah Tim Pascasarjana (HPTP) Lanjutan 560.000 e. Penelitian Fundamental Baru dan Lanjutan 532.117 f. Penelitian Insentif Riser Dasar 1.000.000 g. Penelitian Insentif Riset Terapan 1.700.000 h. Penelitian Insentif Peningkatan Kapasitas 250.000 i. Penelitian Insentif Percepatan Difusi Iptek 150.000 j. Penelitian RAPID (Dikti) 500.000 k. Penelitian Program KKP3T (Deptan) 8.000.000
2. Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat 2.1. Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN/Himpro) - 2.2. Pengabdian (Uji, MKU, Iptek Non Migas) - Dikti 255.000
3. Kerjasama Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) 26.000.000 JUMLAH KESELURUHAN 41.164.146
Sumber data : LPPM
2. Fakultas
Rencana Penerimaan kegiatan penelitian dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh fakultas-fakultas di IPB pada tahun 2008 diestimasi akan memberikan kontribusi sebesar Rp. 4.300,000.000,-. Nilai tersebut berdasarkan
informasi rencana kerjasama yang sedang dan akan berjalan di masing-masing fakultas tahun 2008. Sementara realisasi pada tahun 2007 hanya mencapai Rp. 2.968.742.000,-. Untuk mencapai target penerimaan tersebut perlu adanya sosialisasi tentang pola pembiayaan kegiatan sehingga terbangun rasa percaya dan secara sadar fakultas melaporkan kerjasama yang dilakukannya.
3. Sekolah Pascasarjana
Rencana penerimaan tahun 2008 untuk kegiatan kerjasama penelitian dan pemebrdayaan masyarakat tidak ada. Kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh SPs bukan merupakan kerjasama bidang penelitian dan pemberdayaan masyarakat,
tetapi kerjasama bidang pendidikan.
4. Kerjasama dan Kemitraan Kreatif
Rencana penerimaan untuk kerjasama dan kemitraan kreatif dengan berbagai instansi pemerintah, lembaga-lembaga swasta (internasional dan nasional) dikoordinasikan melalui Kerjasama Wakil Rektor IV. Berpedoman pada penerimaan tahun 2007 kerjasama tersebut mencapai nilai Rp. 1.613.767.000,-. Nilai
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 152
kerjasama tersebut melebihi target penerimaan yang ingin diperoleh pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 1.500.000.000,-. Untuk tahun 2008 pelaksanaan kegiatan kerjasama dan kemitraaan yang digali dan dikoordinasikan oleh wakil rektor III dan IV dengan berbagai instansi pemerintah, lembaga-lembaga swasta (bisnis) di tingkat internasional dan nasional atau dengan pemerintah diharapkan akan
menarik penerimaan sebesar Rp. 31.500.000.000,-.
Berdasarkan penentuan perkiraan penerimaan dana masyarakat yang bersumberkan dari kerjasama penelitian dan pemberdayaanm masyarakat terhadap keuangan IPB secara lengkap disajikan pada Tabel 32.
Tabel 32. Penerimaan IPB dari Dana Masyarakat melalui Kerjasama Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat
(Rp. 1.000,-)
No. Sumber Pendapatan Realisasi 2007
Rencana 2008 +/-(%)
1. LPPM dan Pusat-pusat 27.868.521 41.164.146 47,71 2. Fakultas 2.968.742 4.300.000 44,84
1). Faperta 898.858 1.000.000 11,25 2). FKH - 100.000 100,00 3). FPIK 118.179 300.000 153,85 4). Fapet 216.718 700.000 223,00 5). Fahutan - 600.000 100,00 6). Fateta 270.266 400.000 48,00 7). FMIPA 326.937 400.000 22,35 8). FEM 661.700 400.000 -39,55
9). FEMA 476.085 400.000 -15,98 3. Kerjasama dan Kemitraan Kreatif 1.613.767 31.500.000 1851,96
Jumlah 32.451.030 76.964.146 137.17
e. Penerimaan Dana Masyarakat: Sumber Usaha Komersial
Penerimaan keuangan IPB yang bersumberkan dari pendapatan usaha komersial dimaksudkan adalah penerimaan atas hasil usaha setara dividen atas saham proforma IPB pada lembaga usaha komersial, khususnya:
1. PT. Bogor Life Science and Tecnology (PT.BLST)
2. PT. Prima Kelola Agribisnis dan Agroindustri
1. PT. Bogor Life Science and Technology (PT. BLST)
Penerimaan tahun 2007 dari PT. Bogor Life Science and Technology (PT BLST) adalah sebesar Rp. 5.552.082.000,-. Realisasi Penerimaan tersebut jauh lebih tinggi dari yang ditargetkan pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 2.500.000.000,-. Adapun realisasi penerimaan pada tahun 2007 adalah pelunasan nilai kompensasi yang akan diberikan oleh PT. Indah Pesona Bogor pada saat penandatangan MoU yang sisanya sebesar Rp. 2.159.886.000,- dibayarkan pada tahun 2007. Pada tahun 2008 dari PT. Bogor Life Science and Technology diharapkan memberikan
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 153
kontribusi sebesar Rp. 3.000.000.000,- sesuai dengan nilai kontrak yang berlaku.
2. PT. Prima Kelola Agribisnis dan Agroindustri
Penerimaan tahun 2007 dari PT. Prima Kelola Agribisnis dan Agroindustri belum memberikan kontribusi terhadap keuangan IPB. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan barang diharapkan PT. PKAA untuk tahun 2008 dapat
memberikan kontribusi bagi IPB. Pada tahun 2007 IPB mentargetkan dapat menerima kontribusi sebesar Rp. 400.000.000,- yang terdiri dari kompensasi tahun yang lalu sebesar Rp. 200.000.000,- dan Rp. 200.000.000,- untuk kontribusi tahun 2008 dari PT. PKAA, dan hal ini diharapkan dapat terealisasi mulai tahun 2008.
Berdasarkan penentuan perkiraan penerimaan dana masyarakat yang bersumberkan dari usaha komersial terhadap keuangan IPB secara lengkap disajikan pada Tabel 33.
Tabel 33. Penerimaan IPB dari Dana Masyarakat melalui Usaha Komersial (Rp. 1.000,-)
No. Sumber Pendapatan Realisasi 2007
Rencana 2008 +/-(%)
1. PT. Bogor Life Science and Technology 5.552.082 3.000.000 -45,97 2. PT. Prima Kelola Agribisnis dan Agroindustri - 400.000 100,00 Jumlah 5.552.082 3.400.000 -38,76
Selain penerimaan yang diperoleh di atas, tahun 2007 IPB menerima kontribusi berupa pengembalian pinjaman dan pengembalian uang muka, deposito, serta pendapatan lain.
3.3.2. Dasar dan Rencana Belanja Menurut Program
Penentuan rencana belanja IPB tahun 2008 diklasifikasikan menjadi :
I. Belanja (Pengeluaran)
Penentuan rencana belanja IPB tahun 2008 diklasifikasikan pada kegiatan-kegiatan yang tercantum program IPB tahun 2008 yaitu :
a. Peningkatan mutu pendidikan dan kemahasiswaan b. Peningkatan mutu penelitian dan pemberdayaan masyarakat c. Peningkatan kesejahteraan d. Pengembangan kapasitas e. Penguatan sistem manajemen f. Pengeluaran Non Program
II. Posisi akhir tahun yang terdiri dari : a. Posisi Kas Akhir Tahun b. Posisi Piutang Akhir Tahun
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 154
Tabel 34. Rencana Belanja IPB Tahun 2008 (Rp. 1.000,-)
Realisasi 2007 Rencana 2008 No. Program Kerja
Jumlah (%) Jumlah (%) +/- (%)
I. BELANJA (PENGELUARAN) 326.518.670 89,59 430.587.382 92,39 31,87
A. PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN KEMAHASISWAAN 167.709.662 46,02 216.439.238 46,44 29,06
1. Peningkatan Mutu Pendidikan 165.948.386 45,53 214.053.238 45,93 28,99
2. Peningkatan Pembinaan Kemahasiswaan & Alumni 1.761.275 0,48 2.386.000 0,51 35,47
B. PENINGKATAN MUTU PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 30.076.345 8,25 72.202.876 15,49 140,07
1. Peningkatan Kualitas Penelitian 30.076.345 8,25 60.022.876 12,88 99,57
2. Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat - - 12.180.000 2,61 100,00
C. PENINGKATAN KESEJAHTERAAN 36.083.841 9,90 47.343.213 10,16 31,20 D. PENGEMBANGAN KAPASITAS 11.787.555 3,23 14.387.277 3,09 22,05 1. Pengembangan Kapabilitas SDM 3.168.498 0,87 3.737.106 0,80 17,95 2. Peningkatan Kapasitas Sistem Keuangan 929.343 0,25 1.016.448 0,22 9,37 3. Peningkatan Kapasitas Fasilitas dan Properti 3.512.369 0,96 4.013.581 0,86 14,27 4. Peningkatan Kapasitas Sistem Informasi 3.026.325 0,83 4.148.490 0,89 37,08 5. Peningkatan Kapasitas Satuan Usaha 1.151.020 0,32 1.471.652 0,32 27,86 E. PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN 71.417.433 19,60 80.214.777 17,21 12,32 F. PENGELUARAN NON PROGRAM 9.443.834 2,59 - - -100,00
II. POSISI AKHIR TAHUN 37.933.660 10,41 35.487.618 7,61 -6,45 A. POSISI KAS AKHIR TAHUN 35.117.136 9,64 35.487.618 7,61 1,05 1. Dana Penyelenggaraan Program 29.955.739 8,22 30.326.221 6,51 1,24 2. Dana Non Program 5.161.397 1,42 5.161.397 1,11 0,00 B. POSISI PIUTANG AKHIR TAHUN 2.816.524 0,77 - - -100,00 JUMLAH KESELURUHAN 364.452.331 100,00 466.075.000 100,00 27,88
Berdasarkan Tabel 34 di atas untuk belanja masing-masing program dan sub programnya disajikan pada Tabel 35 sampai dengan 45. Sedangkan untuk posisi akhir tahun disajikan pada Tabel 46 sampai dengan 48. Masing-masing uraian belanja dan posisi akhir tahun untuk tahun 2008 dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2007.
3.3.2.1. Belanja (Pengeluaran)
A. Peningkatan Mutu pendidikan dan Kemahasiswaan
Rencana belanja untuk program peningkatan mutu pendidikan dan kemahasiswa-an meliputi 2 sub program yaitu :
1. Sub program Peningkatan Mutu Pendidikan
2. Sub program Peningkatan Kemahasiswaan dan Alumni
Rencana Kerja dan Anggaran IPB Tahun 2008 155
1. Sub Program Peningkatan Mutu Pendidikan
Rencana belanja untuk sub program peningkatan mutu pendidikan meliputi 17 kegiatan (Tabel 35) dengan total nilai belanja sebesar Rp. 214.053.238.000-. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2007 rencana belanja tahun 2008 naik sebesar 28,99%. Rencana belanja dengan nilai besar yang bersumberkan dari APBN selain
belanja pegawai akademik (gaji dan tunjangan dosen) adalah kegiatan Peningkatan pendidikan sarjana melalui hibah kompetisi Ditjen Dikti dan peningkatan fasilitas pendidikan. Kegiatan baru yang dibiayai APBN yaitu peningkatan pelayanan pendidikan yang lebih diarahkan pada peran fakultas sebagai quality assurance. Sementara belanja yang bersumberkan dari dana masyarakat dikonsentrasikan pada kegiatan penyelenggaraan pendidikan multi strata, peningkatan fasilitas pendidikan, dan peningkatan kualitas input mahasiswa.
156
Tabel 35. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Peningkatan Mutu Pendidikan
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Belanja Pegawai Akademik 43.499.048 500.000 43.999.048 12,07 51.593.460 200.000 51.793.460 11,11 17,71
2. Peningkatan Kualitas Input Mahasiswa (Student Intake) - 6.962.020 6.962.020 1,91 - 5.957.500 5.957.500 1,28 -14,43
3. Pembinaan Administrasi dan Proses Pendidikan - 400 400 0,00 - 2.000 2.000 0,00 400,00
4. Penyelenggaraan Pendidikan Multi Strata - 71.175.162 71.175.162 19,53 - 96.189.790 96.189.790 20,64 35,15
5. Peningkatan Pendidikan Sarjana (Hibah Kompetitif, Ditjen Dikti) 5.786.876 - 5.786.876 1,59 10.273.455 - 10.273.455 2,20 77,53
6. Peningkatan Mutu Kerjasama Pendidikan Pascsarjana - 15.921.494 15.921.494 4,37 - 21.347.878 21.347.878 4,58 34,08
7. Peningkatan Fasilitas Pendidikan 7.227.279 7.973.475 15.200.754 4,17 7.196.209 12.260.000 19.456.209 4,17 28,00
8. Peningkatan Kualitas SDM pengajar 318.275 246.004 564.279 0,15 272.894 455.000 727.894 0,16 29,00
9. Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Departemen (DRK-SP4)
- 45.950 45.950 0,01 - - - - -100,00
10. Peningkatan Program Pendidikan melalui Hibah Kompetisi A-2 (DRK)
- 342.658 342.658 0,09 - 150.000 150.000 0,03 -56,22
11. Peningkatan Program Pendidikan melalui Hibah Kompetisi A-3 (DRK)
- 239.939 239.939 0,07 - 80.000 80.000 0,02 -66,66
12. Peningkatan Program Pendidikan melalui Hibah Kompetisi B (DRK) - 111.319 111.319 0,03 - - - - -100,00
13. Peningkatan Program Pendidikan melalui I-MHERE (DRK) - 113.062 113.062 0,03 - 320.918 320.918 0,07 183,84
14 Peningkatan Program Pendidikan Jarak Jauh (INHERENT) 2.000.000 225.000 2.225.000 0,61 2.245.000 225.000 2.470.000 0,53 11,01
15. Peningkatan Program Pendidikan melaui Hibah Kompetisi PHK-I (DRK)
- - - - - 875.124 875.124 0,19 100,00
16. Peningkatan Pengelolaan Perpustakaan 993.103 231.000 1.224.103 0,34 1.100.000 240.000 1.340.000 0,29 9,47
17. Peningkatan Pelayanan Kemahasiswaan (Wisuda, KTM, dll)
- 1.399.895 1.399.895 0,38 - 1.400.000 1.400.000 0,30 0,01
18. Peningkatan Pelayanan Pendidikan 602.679 33.750 636.429 0,17 858.910 810.100 1.669.010 0,36 162,25
Jumlah 60.427.260 105.521.126 165.948.386 45,53 73.539.928 140.513.310 214.053.238 45,93 28,99
2. Sub Program Peningkatan Pembinaan Kemahasiswaan dan Alumni
Rencana belanja untuk sub program peningkatan pembinaan kemahasiswaan dan alumni meliputi 10 kegiatan (Tabel 36) dengan total nilai belanja sebesar Rp. 2.386.000.000,-. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2007 rencana belanja tahun 2008 naik sebesar 35,47%. Rencana belanja yang untuk masing-masing kegiatan pada umumnya mengalami kenaikan. Adapun kegiatan baru yang sebelumnya tidak dianggarkan diantaranya pengenalan kampus bagi mahasiswa dan pembinaan hubungan alumni.
157
Tabel 36. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Peningkatan Pembinaan Kemahasiswaan dan Alumni
Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Peningkatan Kepemimpinan - 526.389 526.389 0,14 - 600.000 600.000 0,13 13,98
2. Peningkatan Wawasan Keilmuan (Seminar, Lokakarya dll)
- 556.020 556.020 0,15 - 720.000 720.000 0,15 29,49
3. Peningkatan Skill & Professionalisme - 308.400 308.400 0,08 - 360.000 360.000 0,08 16,73
4. Peningkatan Minat dan Bakat - 182.792 182.792 0,05 - 300.000 300.000 0,06 64,12
5. Pembinaan Multi Budaya Mahasiswa TPB - 91.825 91.825 0,03 - 130.000 130.000 0,03 41,57
6. Konseling Mahasiswa TPB - 62.000 62.000 0,02 - 69.000 69.000 0,01 11,29
7. Pengenalan Kampus bagi Mahasiswa Baru - - - - - 120.000 120.000 0,03 100,00
8. Tes Narkoba - 12.000 12.000 0,00 - 12.000 12.000 0,00 0,00
9. Peningkatan Peran Mahasiswa dlm kegiatan International - 21.850 21.850 0,01 - 25.000 25.000 0,01 14,42
10. Pembinaan Hubungan Alumni - - - - - 50.000 50.000 0,01 100,00
Jumlah - 1.761.275 1.761.275 0,48 - 2.386.000 2.386.000 0,51 35,47
B. Peningkatan Mutu Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat
Rencana belanja untuk program peningkatan mutu penelitian dan pemberdayaan masyarakat meliputi 2 sub program yaitu :
1. Sub program Peningkatan Kualitas Penelitian
2. Sub program Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat
1. Sub Program Peningkatan Kualitas Penelitian
Rencana belanja untuk sub program peningkatan kualitas penelitian meliputi 5 kegiatan (Tabel 37) dengan total nilai belanja sebesar Rp. 60.022..876.000.-. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2007 rencana belanja tahun 2008 naik sebesar 99,57%. Rencana belanja yang untuk masing-masing kegiatan pada umumnya mengalami kenaikan. Peningkatan rencana belanja yang cukup besar yang bersumberkan dari APBN diantaranya kegiatan peningkatan kualitas penelitian ilmu terapan dan research collaboration dengan Lembaga luar negeri. Sedangkan rencana belanja yang bersumberkan dari dana masyarakat lebih banyak pada kerjasama penelitian lainnya.
158
Tabel 37. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Peningkatan Peningkatan Kulitas Penelitian
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Peneliti - 18.554 18.554 0,01 - 20.000 20.000 0,00 7,80
2. Peningkatan Kualitas Perlindungan dan Daya Guna HKI - 13.015 13.015 0,00 - 23.625 23.625 0,01 81,52
3. Peningkatan Kualitas Penelitian Ilmu Terapan 265.000 - 265.000 0,07 1.000.000 - 1.000.000 0,21 277,36
4. Research Collaboration dengan Lembaga/Universitas Luar Negeri 360.238 1.091.406 1.451.645 0,40 456.606 750.000 1.206.606 0,26 -16,88
5. Kerjasama Penelitian Lainnya - 28.328.132 28.328.132 7,77 - 57.772.645 57.772.645 12,42 103,94
Jumlah 625.238 29.451.107 30.076.345 8,25 1.456.606 58.566.270 60.022.876 12,90 99,57
2. Sub Program Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat
Rencana belanja untuk sub program peningkatan kualitas pemberdayaan masyarakat meliputi 4 kegiatan (Tabel 38) dengan total nilai belanja sebesar Rp. 12.180.000.000.-. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2007 rencana belanja tahun 2008 naik sebesar 100%. Peningkatan rencana belanja yang cukup besar diantaranya kegiatan kerjasama pengabdian masyarakat yang diinisiasikan oleh LPPM dan Fakultas/Departemen.
Tabel 38. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Kerjasama Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) - - - - 150.000 9.900.000 10.050.000 2,16 100,00
2. Kerjasama Pemberdayaan Masyarakat (Fakultas/Departemen)
- - - - - 2.130.000 2.130.000 0,46 100,00
Jumlah - - - - 150.000 12.030.000 12.180.000 2,62 100,00
C. Peningkatan Kesejahteraan
Rencana belanja untuk program peningkatan kesejahteraan meliputi 12 kegiatan (Tabel 39) dengan total nilai belanja sebesar Rp. 47.343.213.000.-. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2007 rencana belanja tahun 2008 naik sebesar 31,20%. Peningkatan rencana belanja yang cukup besar yang bersumberkan dari dana masyarakat meliputi kegiatan insentif tambahan untuk dosen dan tenaga penunjang, beasiswa mahasiswa sarjana, dan peningkatan kesejahteraan. Sedangkan yang bersumberkan dari APBN yang meningkat cukup tajam yaitu kegiatan beasiswa bantuan belajar mahasiswa dan beasiswa pendidikan tenaga penunjang.
159
Tabel 39. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Insentif Tambahan untuk Dosen Berdasarkan Kinerja - 1.041.789 1.041.789 0,29 - 3.500.000 3.500.000 0,75 235,96
2. Insentif Tambahan untuk Tenaga Penunjang Berdasarkan Kinerja - 2.373.797 2.373.797 0,65 - 3.500.000 3.500.000 0,75 47,44
3. Beasiswa Mahasiswa Program Sarjana 3.330.600 2.688.301 6.018.901 1,65 - 8.383.169 8.383.169 1,80 39,28
4. Beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa - - - - 6.000.000 23.000 6.023.000 1,29 100,00
5. Beasiswa Mahasiswa Program Pascasarjana 19.101.016 - 19.101.016 5,24 17.323.744 - 17.323.744 3,72 -9,30
6. Beasiswa Pendidikan Tenaga Penunjang - 4.940 4.940 0,00 96.000 12.000 108.000 0,02 2086,23
7. Program Penyangga Kesehatan Mahasiswa (PPKM)/Poliklinik - 545.550 545.550 0,15 - 660.300 660.300 0,14 21,03
8. Bantuan untuk Mahasiswa eks Asrama Ekalokasari - 1.400 1.400 0,00 - - - - -100,00
9. Peningkatan Kesejahteraan - 2.910.634 2.910.634 0,80 - 3.780.000 3.780.000 0,81 29,87
10. Pengembalian SPP Mahasiswa (Tindakan Korektif) - 510.225 510.225 0,14 - 550.000 550.000 0,12 7,80
11. Pembayaran Pinjaman untuk Pembangunan Asrama TPB - 2.562.486 2.562.486 0,70 - 2.565.000 2.565.000 0,55 0,10
12. Pembayaran Kembali Deposit Asrama TPB - 1.013.103 1.013.103 0,28 - 950.000 950.000 0,20 -6,23
Jumlah 22.431.616 13.652.226 36.083.841 9,90 23.419.744 23.923.469 47.343.213 10,17 31,20
D. Pengembangan Kapasitas
Rencana belanja untuk program pengembangan kapasitas meliputi 2 sub program yaitu :
1. Sub program Pengembangan Kapabilitas SDM
2. Sub program Pengembangan Kapasitas Sistem Keuangan
3. Sub program Pengembangan Kapasitas Fasilitas dan Properti
4. Sub program Pengembangan Kapasitas Sistem Informasi
5. Sub program Pengembangan Kapasitas Satuan Usaha
1. Sub Program Pengembangan Kapabiltas SDM
Rencana belanja untuk sub program pengembangan Kapabilitas SDM meliputi 10 kegiatan (Tabel 40) dengan total nilai belanja sejumlah Rp. 3.737.106.000.-. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2007 rencana belanja tahun 2008 naik sebesar 17,95%. Peningkatan rencana belanja yang cukup besar diantaranya kegiatan pengembangan budaya korporat IPB, Pelatihan peningkatan profesionalisme SDM, analisis kebutuhan SDM, dan pembangunan assesment center. Sedangkan kegiatan baru yang sebelumnya tidak dianggarkan yaitu peningkatan pelayanan administrasi umum dan
penganugrahan penghargaan.
160
Tabel 40. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Pengembangan kapabilitas SDM
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Pelatihan Tenaga Administarsi/Perkantoran - 33.960 33.960 0,01 - 72.000 72.000 0,02 100,00
2. Pengembangan Budaya Korporat IPB 266.563 - 266.563 0,07 296.181 20.000 316.181 0,07 18,61
3. Pengembangan Sistem Administrasi Jenjang Karir Individual
- 49.575 49.575 0,01 - 40.000 40.000 0,01 -19,31
4. Peningkatan Pelayanan Administrasi Umum - - - - - 15.000 15.000 0,00 100,00
5. Pelatihan Peningkatan Profesionalisme SDM (termasuk BSC)
115.650 29.430 145.080 0,04 279.125 180.000 459.125 0,10 216,46
6. Analisis Kebutuhan SDM IPB 515.583 - 515.583 0,14 572.870 - 572.870 0,12 11,11
7. Pembangunan "Assesment Centre" 307.737 - 307.737 0,08 341.930 - 341.930 0,07 11,11
8. Pemetaan, Analisis Potensi dan Perencanaan SDM - - - - - 70.000 70.000 0,02 100,00
9. Penganugerahan Penghargaan - 1.850.000 1.850.000 0,51 - 1.850.000 1.850.000 0,40 0,00
Jumlah 1.205.533 1.962.965 3.168.498 0,87 1.490.106 2.247.000 3.737.106 0,80 17,95
3. Sub Program Pengembangan Kapasitas Sistem Keuangan
Rencana belanja untuk sub program pengembangan Kapabilitas Sistem Keuangan
meliputi 6 kegiatan (Tabel 41) dengan total nilai belanja sebesar Rp. 1.016.448.000.-. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2007 rencana belanja tahun 2008 naik sebesar 9,37%. Peningkatan rencana belanja yang cukup besar diantaranya kegiatan penguatan sistem manajemen keuangan dan pengembangan manajemen keuangan.
Tabel 41. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Pengembangan Kapasitas Sistem Keuangan
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Penguatan Sistem Manajemen Keuangan - 10.505 10.505 0,00 - 120.000 120.000 0,03 1042,31
2. Internalisasi Sistem Keuangan - 208.185 208.185 0,06 - 100.000 100.000 0,02 -51,97
3. Pengembangan Manajemen Keuangan 685.303 - 685.303 0,19 761.448 25.000 786.448 0,17 14,76
4. Pelatihan Pengelolaan Keuangan Terpadu 25.350 - 25.350 0,01 - 10.000 10.000 0,00 -60,55
Jumlah 710.653 218.690 929.343 0,25 761.448 255.000 1.016.448 0,22 9,37
4. Sub Program Pengembangan Kapasitas Fasilitas dan Properti
Rencana belanja untuk sub program pengembangan Kapasitas Fasilitas dan Properti meliputi 13 kegiatan (Tabel 42) dengan total nilai belanja sebesar Rp. 4.013.581.000.-. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2007 rencana belanja tahun 2008 naik sebesar 14,27%. Peningkatan rencana belanja yang cukup besar diantaranya kegiatan
161
pengembangan sistem pelayanan fasiltas dan properti, peningkatan fasilitas dan infrastruktur kampus, pembangunan sistem transportasi bus, pemeliharaan operasi penjernihan air, pengembangan sistem pemeliharaan. Sedangkan kegiatan baru yang dianggarkan pada tahun 2008 yaitu pembangunan student center dan perbaikan jalan kampus.
Tabel 42. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Pengembangan Kapasitas Fasilitas dan Properti
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Pengembangan Sistem Pelayanan Fasilitas dan Properti - 350 350 0,00 - 5.000 5.000 0,00 1328,57
2. Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur Kampus Darmaga - 10.282 10.282 0,00 - 100.000 100.000 0,02 872,62
3. Transportasi manajemen dan keamanan kampus - 68.965 68.965 0,02 - 358.000 358.000 0,08 419,10
4. Pengembangan Agro-edu-tourism - 19.750 19.750 0,01 - 30.000 30.000 0,01 51,90
5. Perbaikan Jalan Kampus - - - - 467.400 - 467.400 0,10 100,00
6. Pemeliharaan dan Operasi Penjernihan Air - 66.228 66.228 0,02 240.650 160.000 400.650 0,09 504,95
7. Rehabilitasi Instalasi Listrik - - - - - 100.000 100.000 0,02 100,00
8. Pengadaan Pelengkapan Sarana Gedung dan Air Bersih 2.260.443 - 2.260.443 0,62 1.145.000 100.000 1.245.000 0,27 -44,92
9. Pembangunan Student Center - - - - 100.000 100.000 0,02 100,00
10. Pengembangan Sistem Pengelolaan Invent. & Database Fasilitas Penerapan SIMFAS
734.091 - 734.091 0,20 815.657 - 815.657 0,18 11,11
11. Pengembangan Sistem Pemeliharaan 163.148 8.573 171.721 0,05 181.275 10.000 191.275 0,04 11,39
12. Pengembangan Sistem Pengadaan 180.539 - 180.539 0,05 200.599 - 200.599 0,04 11,11
Jumlah 3.338.221 174.148 3.512.369 0,96 3.050.581 963.000 4.013.581 0,86 14,27 5. Sub Program Peningkatan Kapasitas Sistem Informasi
Rencana belanja untuk sub program peningkatan Kapasitas sistem informasi meliputi 8 kegiatan (Tabel 43) dengan total nilai belanja sejumlah Rp. 4.148.490.000.-. Jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2007 rencana belanja tahun 2008 naik sebesar 37,8%. Peningkatan rencana belanja yang cukup besar diantaranya kegiatan penyelenggaraan layanan internet bagi stakeholder IPB, pengembangan kapasitas sistem informasi manajemen, dan pemeliharaan peralatan ICT.
Tabel 43. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sistem Informasi
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Penyelenggaraan Layanan Internet dan IMCA - 1.191.175 1.191.175 0,33 - 1.965.744 1.965.744 0,42 65,03
2. Pengembangan "Knowledge Management System" 630.234 - 630.234 0,17 700.260 - 700.260 0,15 11,11
3. Pengembangan Kapasitas Sistem Informasi Manajemen 1.199.237 3.352 1.202.589 0,33 1.332.486 - 1.332.486 0,29 10,80
4. Peningkatan/Pemeliharaan Peralatan ICT - 2.326 2.326 0,00 - 150.000 150.000 0,03 6348,83
Jumlah 1.829.471 1.196.853 3.026.325 0,83 2.032.746 2.115.744 4.148.490 0,89 37,08
162
6. Sub Program Peningkatan Kapasitas Satuan Usaha
Rencana belanja untuk sub program pengembangan Kapasitas Satuan Usaha meliputi 7 kegiatan (Tabel 44) dengan total nilai belanja sejumlah Rp. 1.521.652.000.-. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2007 rencana belanja tahun 2008 naik sebesar 32,20%. Rencana belanja yang mengalami kenaikan diantaranya pembangunan budaya enterpreuner dan strategi pemasaran, penelusuran jasa dan usaha, pendampingan usaha,
dan perluasan jejaring strategis. Adapun kegiatan pada tahun sebelumnya tidak dianggarkan dan tahun 2008 direncanakan pemetaan/promosi kepakaran dosen dan kompetensi institut, dan pengembangan infant bussiness berbasis kepakaran.
Tabel 44. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Peningkatan Kapaitas Satuan Usaha
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Pemetaan/promosi Kepakaran Dosen dan Kompetensi Institut - - - - - 100.000 100.000 0,02 100,00
2. Pengembangan Infant Business Berbasis Kepakaran - - - - - 100.000 100.000 0,02 100,00
3. Pengelolaan Rumah Sakit Hewan - - - - - 50.000 50.000 0.01 100,00
4. Penataan dan Pembinaan Usaha Penunjang dan Pedagang Kaki Lima
- 56.933 56.933 0,02 - 56.000 56.000 0,01 -1,64
5. Pembangunan Budaya Enterpreneur dan Strategi Pemasaran
143.479 - 143.479 0,04 159.421 - 159.421 0,03 11,11
6. Penelusuran Jasa dan Usaha, Pendampingan Usaha 367.716 - 367.716 0,10 408.573 - 408.573 0,09 11,11
7. Perluasan Jejaring Strategis 582.892 - 582.892 0,16 647.658 - 647.658 0,14 11,11
Jumlah 1.094.087 56.933 1.151.020 0,32 1.215.652 256.000 1.521.652 0,33 27,86
E. Penguatan Sistem Manajemen
Rencana belanja untuk sub program penguatan sistem manajemen meliputi 18 kegiatan (Tabel 45) dengan total nilai belanja sebesar Rp. 80.214.777.000.-. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2007 rencana belanja tahun 2008 naik sebesar
12,32%. Rencana belanja yang mengalami kenaikan selain belanja pegawai administrasi (gaji dan tunjangan) dan belanja penyelenggaraan manajemen diantaranya penungkatan fasilitas manajemen, pemeliharaan kualitas fasilitas, penyelenggaraan manajemen IPB berbasis BHMN, peningkatan perencanaan dan pengembangan IPB berbasis kinerja, pemantapan implementasi manajemen mutu BHMN, peningkatan kualitas pelayanan hukum, peningkatan kualitas komunikasi, dan peningkatan kualitas kerjasama. Sedangkan kegiatan yang pada tahun sebelumnya tidak dianggarakan dan pada tahun 2008 dianggarkan yaitu revisi operating procedures (SOP) dan inisiasi rencana kerjasama dengan mitra dalam dan luar negeri.
163
Tabel 45. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Penguatan Sistem Manajemen
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Belanja Pegawai Administrasi (Gaji dan Tunjangan) 39.594.495 - 39.594.495 10,86 46.962.338 - 46.962.338 10,09 18,61
2. Belanja Penyelenggaraan Manajemen - 5.146.918 5.146.918 1,41 - 6.969.481 6.969.481 1,50 35,41
3. Peningkatan Fasilitas Manajemen 5.943.979 4.688.531 10.632.510 2,92 4.760.310 6.150.000 10.910.310 2,34 2,61
4. Pemeliharaan Kualitas Fasilitas 816.927 2.239.214 3.056.141 0,84 341.280 1.610.000 1.951.280 0,42 -36,15
5. Perjalanan Dinas 172.434 580.683 753.117 0,21 166.358 450.000 616.358 0,13 -18,16
6. Pelaporan Akuntansi Keuangan & Barang Milik Negara 75.700 - 75.700 0,02 72.100 - 72.100 0,02 -4,76
7. Pembinaan Administrasi Umum Kantor Pusat - 3.270.640 3.270.640 0,90 10.000 2.575.000 2.585.000 0,56 -20,96
8. Penyelenggaraan Manajemen IPB Berbasis BHMN 220.369 7.588.780 7.809.149 2,14 226.500 7.889.210 8.115.710 1,74 3,93
9. Peningkatan Perencanaan dan Pengembangan IPB berbasis Kinerja
54.774 23.120 77.894 0,02 160.000 385.000 545.000 0,12 599,67
10. Pemantapan Implementasi Manajemen Mutu BHMN - 61.393 61.393 0,02 450.000 275.000 725.000 0,16 1080,93
11. Peningkatan Kualitas Pelayanan Hukum 89.940 51.980 141.920 0,04 130.000 112.000 242.000 0,05 70,52
12. Peningkatan Kualitas Komunikasi - 48.645 48.645 0,01 - 315.000 315.000 0,07 547,55
13. Penataan Organisasi 100.000 - 100.000 0,03 - - - - -100,00
14. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Kerjasama - 17.265 17.265 0,00 - 25.200 25.200 0,01 45,96
15. Revisi Standard Operating Procedures (SOP) - - - - - 50.000 50.000 0,01 100,00
16. Iuran SEARCA - 30 30 0,00 - 30.000 30.000 0,01 99900,00
17. Inisiasi Rencana Kerjasama dengan Mitra DN dan LN - - - - - 100.000 100.000 0,02 100,00
18. Pemilihan Rektor - 631.618 631.618 0,17 - - - - -100,00
Jumlah 47.068.618 24.348.815 71.417.433 19,60 53.278.886 26.935.891 80.214.777 17,24 12,32 F. Pengeluaran Non Program
Rencana belanja untuk program pengembangan kapasitas meliputi 2 sub program yaitu :
1. Sub program pengeluaran khusus
2. Sub program pengeluaran langsung
Rencana belanja untuk sub program pengeluaran khusus dan pengeluaran langsung untuk tahun 2008 tidak dianggarkan.
3.3.2.2. Posisi Akhir Tahun
A. Posisi Kas Akhir Tahun
Posisi kas akhir tahun terdiri dari 2 komponen yaitu :
1. Dana Penyelenggaraan Program
2. Dana Non Program
164
1. Dana Penyelenggaraan Program
Posisi kas akhir tahun untuk dana penyelenggaraan program berjumlah Rp. 30.326.221.000,-, lebih besar dibandingkan dengan tahun 2007 (Tabel 46).
Tabel 46. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Dana Penyelenggaraan Program
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Dana Penyelenggaraan Program - 29.955.739 29.955.739 8,22 - 30.276.221 30.326.221 6,51 1,24
Jumlah - 29.955.739 29.955.739 8,22 - 30.276.221 30.326.221 6,51 1,24
2. Dana Non Program
Posisi kas akhir tahun untuk dana non program terdiri dari 4 komponen (Tabel 47)
dengan total nilai sebesar Rp. 5.161.397.000,-. Komponen komponen tersebut meliputi posisi kas akhir dana abadi, deposit asrama, dana PPKM, dan kompensasi dari PT Indah Pesona Bogor.
Tabel 47. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Dana Non Program
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Dana Abadi - 2.635.165 2.635.165 0,72 - 2.635.165 2.635.165 0,57 0,00
2. Deposit Asrama TPB - 952.672 952.672 0,26 - 952.672 952.672 0,20 0,00
3. Dana PPKM - 1.573.561 1.573.560 0,43 - 1.573.561 1.573.560 0,34 0,00
Jumlah - 5.161.398 5.161.397 1,42 - 5.161.398 5.161.397 1,11 0,00 B. Posisi Piutang Akhir Tahun
Posisi piutang akhir tahun merupakan posisi piutang dari berbagai komponen. Untuk tahun 2008 posisi piutang ini diharapkan tidak ada.
Tabel 48. Realisasi belanja tahun 2007 dan Rencana Belanja Tahun 2008 untuk Sub Kegiatan Posisi Piutang Akhir Tahun
(Rp. 1.000,-) Realisasi Belanja Tahun 2007 Rencana Belanja Tahun 2008
No. Kegiatan APBN DM Jumlah (%) APBN DM Jumlah (%)
+/- (%)
1. Piutang di Perorangan / Pegawai IPB (emergency case)
- 183.469 183.469 0,05 - - - - -100,00
2. Piutang di Unit Kerja untuk Talangan Program - 2.633.055 2.633.055 0,72 - - - - -100,00
Jumlah - 2.816.524 2.816.524 0,77 - - - - -100,00
165
3.3.3. Rencana Belanja Menurut Jenis Pengeluaran
Tabel 49. Rencana Belanja Operasional dan Investasi IPB Tahun 2008 (Rp. 1.000,-)
NO. PROGRAM KERJA OPERASIONAL INVESTASI JUMLAH
I. BELANJA (PENGELUARAN) 405.925.592 24.661.790 430.587.382
A. PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN KEMAHASISWAAN 195.953.029 20.486.209 216.439.238
1. Peningkatan Mutu Pendidikan 193.567.029 20.486.209 214.053.238 2. Peningkatan Pembinaan Kemahasiswaan & Alumni 2.386.000 - 2.386.000
B. PENINGKATAN MUTU PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 72.202.876 - 72.202.876
1. Peningkatan Kualitas Penelitian 60.022.876 - 60.022.876 2. Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat 12.180.000 - 12.180.000 C. PENINGKATAN KESEJAHTERAAN 47.343.213 - 47.343.213 D. PENGEMBANGAN KAPASITAS 10.273.696 4.163.581 14.387.277 1. Pengembangan Kapabilitas SDM 3.737.106 - 3.737.106 2. Peningkatan Kapasitas Sistem Keuangan 1.016.448 - 1.016.448 3. Peningkatan Kapasitas Fasilitas dan Properti - 4.013.581 4.013.581 4. Peningkatan Kapasitas Sistem Informasi 3.998.490 150.000 4.148.490 5. Peningkatan Kapasitas Satuan Usaha 1.521.652 - 1.321.652 E. PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN 80.202.777 12.000 80.214.777 F. PENGELUARAN NON PROGRAM - - -
II. POSISI AKHIR TAHUN 30.376.221 5.161.397 35.437.618 A. POSISI KAS AKHIR TAHUN 30.376.221 5.161.397 35.437.618 1. Dana Penyelenggaraan Program 30.376.221 - 30.276.221 2. Dana Non Program - 5.161.397 5.161.397 B. POSISI PIUTANG AKHIR TAHUN - - - JUMLAH KESELURUHAN 436.251.813 29.823.187 466.075.000
3.3.3.1. Anggaran Belanja Operasional
Belanja operasional pada tahun 2008 dianggarkan sebesar Rp 436,25 milyar, lebih
tinggi dibandingkan dengan rencana belanja operasional tahun 2007 (Tabel 50).
Rencana pengeluaran tahun 2008 yang meningkat tajam ditemui pada belanja
pegawai, pengeluaran yang bersumber dari penerimaan multi strata, peralatan
pendidikan, pelayanan pendidikan program diploma, dan peningkatan fasilitas fisik
program diploma. Kenaikan lainnya adalah untuk kegiatan operasional bidang penelitian
dan pengabdian masyarakat dan peningkatan kesejahteraan, sementara untuk
pengelolaan sistem manajemen. Untuk tahun 2008 pengeluaran yang bersumber dari
APBN yang tahun 2007 diklasifikasikan sebagai biaya operasional perawatan dan fasilitas
(OPF) untuk tahun 2008 dihapuskan (pengeluaran untuk bahan perkuliahan dan
praktikum). Untuk kegiatan pembuatan laporan/publikasi /cetakan mengalami kenaikan
terutama untuk membiayai pencetakan blanko ijzah dan transkrip dari PT. PERURI untuk
memenuhi kebutuhan ijazah dan transkrip lulusan selama 5 tahun ke depan (di atas 300
166
juta).
Tabel 50. Rencana Belanja Operasional IPB Tahun 2008 (Rp. 1.000,-)
NO. PROGRAM KERJA REALISASI 2007 RENCANA 2008 +/- (%) I. BELANJA (PENGELUARAN) 307.644.200 405.925.592 31,95
A. PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN KEMAHASISWAAN 152.351.866 195.953.029 28,62
1. Peningkatan Mutu Pendidikan 150.590.590 193.567.029 28,54 2. Peningkatan Pembinaan Kemahasiswaan & Alumni 1.761.275 2.386.000 35,47
B. PENINGKATAN MUTU PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 30.076.345 72.202.876 140,07
1. Peningkatan Kualitas Penelitian 30.076.345 60.022.876 99,57 2. Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat - 12.180.000 100,00 C. PENINGKATAN KESEJAHTERAAN 36.083.841 47.343.213 31,20 D. PENGEMBANGAN KAPASITAS 8.272.860 10.273.696 23,58 1. Pengembangan Kapabilitas SDM 3.168.498 3.737.106 17,95 2. Peningkatan Kapasitas Sistem Keuangan 929.343 1.016.448 9,37 3. Peningkatan Kapasitas Fasilitas dan Properti - - 0,00 4. Peningkatan Kapasitas Sistem Informasi 3.023.999 3.998.490 32,23 5. Peningkatan Kapasitas Satuan Usaha 1.151.020 1.521.652 27,86 E. PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN 71.415.453 80.202.777 12,30 F. PENGELUARAN NON PROGRAM 9.443.834 - -100,00
II. POSISI AKHIR TAHUN 29.955.739 30.376.221 1,24 A. POSISI KAS AKHIR TAHUN 29.955.739 30.376.221 1,24 1. Dana Penyelenggaraan Program 29.955.739 30.376.221 1,24 2. Dana Non Program - - 0,00 B. POSISI PIUTANG AKHIR TAHUN - - 0,00 JUMLAH KESELURUHAN 337.599.939 436.251.813 29,22
3.3.3.2. Anggaran Belanja Investasi
Anggaran belanja investasi pada tahun 2008 direncanakan sebesar Rp 29,82 milyar,
naik dibandingkan rencana belanja investasi tahun 2007 (Tabel 51). Investasi untuk
pendidikan yang meliputi pengadaan peralatan, buku dan gedung pendidikan, dll.
Tabel 51. Rencana Anggaran Belanja Investasi IPB Tahun 2008 (Rp. 1.000,-)
NO. PROGRAM KERJA REALISASI 2007 RENCANA 2008 +/- (%)
I. BELANJA (PENGELUARAN) 18.874.471 24.661.790 30,66
A. PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DAN KEMAHASISWAAN 15.357.796 20.486.209 33,39
1. Peningkatan Mutu Pendidikan 15.357.796 20.486.209 33,39 2. Peningkatan Pembinaan Kemahasiswaan & Alumni - - 0,00
B. PENINGKATAN MUTU PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT - - 0,00
1. Peningkatan Kualitas Penelitian - - 0,00 2. Peningkatan Kualitas Pemberdayaan Masyarakat - - 0,00 C. PENINGKATAN KESEJAHTERAAN - - 0,00 D. PENGEMBANGAN KAPASITAS 3.514.695 4.163.581 18,46
167
NO. PROGRAM KERJA REALISASI 2007 RENCANA 2008 +/- (%)
1. Pengembangan Kapabilitas SDM - - 0,00 2. Peningkatan Kapasitas Sistem Keuangan - - 0,00 3. Peningkatan Kapasitas Fasilitas dan Properti 3.512.369 4.013.581 14,27 4. Peningkatan Kapasitas Sistem Informasi 2.326 150.000 6348,83 5. Peningkatan Kapasitas Satuan Usaha - - 0,00 E. PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN 1.980 12.000 506,06 F. PENGELUARAN NON PROGRAM - - 0,00
II. POSISI AKHIR TAHUN 7.977.921 5.161.397 -35,30 A. POSISI KAS AKHIR TAHUN 5.161.397 5.161.397 0,00 1. Dana Penyelenggaraan Program - - 0,00 2. Dana Non Program 5.161.397 5.161.397 0,00 B. POSISI PIUTANG AKHIR TAHUN 2.816.524 - -100,00 JUMLAH KESELURUHAN 26.852.392 29.823.187 11,06
168
BAGIAN 4
PENUTUP
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2008 merupakan dokumen rencana
sebagai panduan dalam pelaksanaan program kerja dan kegiatan selama tahun 2008.
Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan dialokasikan atas dasar kebutuhan utama yang
bersifat “rutin dan harus” sebagai kebutuhan anggaran minimal untuk berjalannya
kegiatan akademik dan manajemen IPB. Alokasi lainnya bersifat pengembangan yang
didasarkan atas perkiraan pendapatan selama tahun 2008. Realisasi penganggaran
kegiatan ini akan sangat ditentukan oleh realisasi pendapatan. Anggaran pendapatan
yang sudah tersedia untuk pelaksanaan kegiatan tahun 2008 adalah anggaran dari
pemerintah yang merupakan bagian DIPA IPB 2008 dan bersifat pagu maksimum dan
posisi kas awal tahun 2008, pendapatan lainnya merupakan perkiraan anggaran yang
realisasinya akan sangat dipengaruhi oleh usaha IPB.
Di sisi lain keberhasilan tercapainya realisasi untuk tahun 2008 selain kerja keras
unit-unit kerja IPB juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, sehingga alokasi anggaran
kegiatan dalam rencana pengeluaran bukan bersifat pagu, tapi merupakan angka dugaan
yang dapat lebih besar atau lebih kecil tergantung penerimaan yang dapat direalisasikan.
Pelaksanaan kegiatan dan alokasi anggaran belanja di tingkat pusat dan unit-unit kerja di
lingkungan IPB, diharapkan dapat secara efektif mencapai target yang telah ditentukan.
169
Lampiran 3.
RISALAH HASIL RAPAT KOMISI II MWA
Perbaikan Tentang RKAT IPB Tahun 2008
(telah disampaikan dalam Rapat Pleno MWA 22 Februari 2008)
Dalam menyongsong IPB sebagai World Class University, sebagaimana telah
dipaparkan oleh Rektor-IPB, maka salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah melalui
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2008 yang memenuhi prinsip
Good Corporate Governance yaitu: Responsibilitas, Transparansi, dan Akuntabilitas.
Draft RKAT 2008 yang telah diajukan Rektor IPB telah dilakukan perbaikan dan
penyempurnaan dengan mengacu pada prinsip-prinsip/standar akuntansi, sehingga PPBS
(Program Planning and Budgeting System) dapat direalisasikan secara clear and clean.
Berikut ini masukan penyesuaian untuk bahan pengambilan kebijakan eksekutif IPB yang
mengemban tugas serta tanggungjawab pengelolaan anggaran IPB 2008.
Butir-butir pembicaraan dalam rapat :
A. Penyusunan Neraca dan Laba/Rugi (Surplus/Defisit)
1. Asset : nilai perolehan/nilai manfaat
2. Inventarisi asset (aktiva) dan kewajiban (pasiva)
3. Sistem dan Program
B. Sistem Akuntansi
Telah dilakukan perbaikan dalam RKAT 2008 antara lain:
1. Pada tabel Pendapatan, di Posisi Awal Tahun point Dana Abadi dan point
Penyelenggaraan Program Akademik yang bersifat "luncuran" bukanlah
merupakan Pendapatan 2008, karena alokasi anggaran tersebut sudah ditetapkan di
tahun 2007.
2. Pada tabel Pembelanjaan, di Pengeluaran Non program pada point Posisi Akhir
Tahun terdapat muatan belanja untuk Dana Penyelenggaraan Program yang
perlu ditempatkan secara benar. Bilamana dana tersebut bersifat "akan diluncurkan"
ke 2009, sudah diakomodir di anggaran kegiatan terkait di 2008.
3. Penyempurnaan yang dilakukan melalui pemisahan Dana Abadi dan Dana Program
Akademik tahun 2007 pada 1 Januari 2008 dikategorikan dalam posisi kas awal,
dan tidak dimasukan pada kelompok penerimaan pada tahun 2008. Adapun
Pengeluran Non Program dan Dana Penyelenggaraan Program pada ahkir tahun
170
2008 juga dikategorikan sebagai posisi kas akhir yang restricted. Khusus untuk
dana akhir tahun penyelenggaran program yang pelaksanaannya pada tahun 2009
akan dijelaskan pengalokasiannya berdasarkan akun penerimaan dana tersebut pada
tahun 2008.
C. Accounting
Perlu dibukukan pos hutang dan piutang untuk menentukan posisi kas dan
pembukuan arus masuk dan keluar dari bendahara/pemegang kas. Meskipun ada
prosedur yang mencatatkan hutang piutang terpisah dari sistem perencanaan
anggaran, namun pos pembayaran hutang dan bunga tahun 2008 khusus untuk asrama
TPB telah dimasukan dalam rencana biaya belanja tahun 2008.
Dari laporan BPK tahun 2007 telah dikemukakan adanya hutang IPB pada BNI
perihal pinjaman pendirian asrama TPB sekitar 44 milyar (akhir tahun 2005), jumlah
mana saat ini meningkat termasuk tunggakan bunga dan angsuran. Sebagai upaya
rasionalisasi pembukuan IPB, WR bidang sumberdaya dan pengembangan agar segera
mendapatkan paparan dari BNI tentang Credit History dan Status Terakhir, kemudian
mengambil langkah-langkah penyelesaian dalam rangka penyehatan kekayaan IPB. Untuk
itu agar segera dibentuk Tim Restrukturisasi Pinjaman diketuai Rektor/WR bidang
sumberdaya dan pengembangan dan diawasi oleh Dewan Audit MWA-IPB untuk negosiasi
dengan BNI mencari solusi terbaik dan tuntas selesai di tahun 2008 ini juga, mengingat
sudah terlalu lama dan mempengaruhi kredibiltas dan image IPB.
D. Klarifikasi Nilai Kontrak/Keuntungan
Pada tabel 27 tentang Penerimaan IPB dari Dana Masyarakat melalui Kerjasama
Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, tercatat jumlah Pendapatan Rp. 76,9 milyar.
Perlu klarifikasi dari WR bidang riset dan kerjasama bersama WR bidang bisnis dan
komunikasi. Dalam tabel tersebut, pendapatan adalah penjumlahan dari nilai kontraktual
proyek-proyek dan bukan revenue/profit/sisa hasil usaha dari proyek-proyek untuk
menunjukkan kinerja unit-unit dibawah koordinasi LPPM, WR bidang riset dan kerjasama
bersama WR bidang bisnis dan komunikasi. Dengan demikian IPB sebagai bagian dari
lembaga publik pencantuman kegiatan bisnis dalam Income Statement yang dicatat adalah
Nilai Kontrak Usaha yang dapat secara sistematis dialokasikan pada anggaran belanja IPB.
E. Efisiensi
1. Apabila IPB tetap menggunakan prinsip anggaran berimbang, maka penerimaan
Non-APBN merupakan variable income yang memerlukan upaya-upaya khusus
penghematan/efisiensi agar tidak terjadi defisit, misalnya pengetatan anggaran
pengeluaran untuk seremonial dan perjalanan ke luar negeri.
171
2. Untuk menekan biaya pemeliharaan bangunan dan fasilitas fisik diperlukan
penataan yang lebih rasional dan hemat energi dan air. Oleh karena itu,
konsep penajaman penyelenggaraan program pendidikan major-minor IPB perlu
dijabarkan lebih operasional terutama implikasi terhadap kebutuhan energi, air,
fasilitas lainnya dan anggaran oleh WR bidang akademik dan kemahasiswaan, WR
bidang sumberdaya dan pengembangan beserta dekan-dekan fakultas. Apabila IPB
ingin menjadi World Class University maka peningkatan efisiensi menjadi
prasyarat utama.
F. Program Monitoring/Evaluasi RKAT dan Kinerja Tim Rektor
Dimulai pada akhir April dan akhir Oktober untuk tahun 2008, dan untuk tahun-
tahun berikutnya menggunakan waktu tiap akhir April dan akhir Oktober.
Bogor, 22 Februari 2008
Komisi II Bisnis dan Keuangan Nara Sumber :
Dr. B. S. Kusmuljono (Ketua) Dr. Hermanto Siregar
Prof. Dr. Fachriyan H. Pasaribu (WR. Bidang Sumberdaya dan
Prof. Dr. Aunu Rauf Pengembangan)
Dr. D. Iwan Riswandi
Gema Buana Putra