KESEMUTAN MAKALAH

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 KESEMUTAN MAKALAH

    1/5

  • 7/22/2019 KESEMUTAN MAKALAH

    2/5

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • 7/22/2019 KESEMUTAN MAKALAH

    3/5

    BAB II

    1.DEFINISI PARASTHESIA

    2.FAKTA TENTANG PARESTHESIA

    Setiap orang pernah mengalaminya Sering terjadi karena bagian ekstrimitas tertindih saat duduk atau tidur. Bila terjadi paresthesia yang kronis dapat merupakan satu tanda dari penyakit saraf atau

    adanya kerusakan saraf.

    Hampir tidak pernah sampai mengancam jiwa, namun penyakit penyebabnya seperti strokedan kanker yang dapat mengancam jiwa penderitanya.

    3.PENYEBAB PARESTHESIA

    Paresthesia terjadi karena adanya penekanan pada saraf sampai dengan kerusakan pada

    saraf tersebut. Paresthesia sendiri merupakan tanda dari berbagai macam penyakit

    lainnya. Penekanan dan kerusakan saraf tersebut dapat juga terjadi karena kondisi ortopedi

    yang membuat suatu trauma pada saraf seperti:

    Trauma pada leher dan tulang punggung Patah tulang Penyakit tulang punggung karena faktor usia HNP CTS OsteoporosisKemudian dapat juga terjadi karena masalah pada sarafnya sendiri seperti pada kondisi dan

    penyakit di bawah ini:

    Dehidrasi Malnutrisi Kekurangan vitamin B12 Imbalance antara Natrium dan Kalium Hiperventilasi Karena obat-obatan seperti anti kejang Minum alkohol terlalu banyak Keracunan logam berat seperti timbal dan mercury Malformasi dari pembuluh darah yang menekan saraf Kelainan sistem imun Kelainan metabolik Atherosclerosis FMS Herpes Zooster Hipoglikemi

  • 7/22/2019 KESEMUTAN MAKALAH

    4/5

    Hypotiroid DM; karena terjadi diabetic neuropathy Encephalitis Multiple sclerosis (penyakit yang mengenai otak dan saraf tulang punggung) SLE TIA atau stroke Tumor otak, dll.

    4.GEJALA LAIN YANG DAPAT MENYERTAI PARESTHESIA

    Kecemasan Sering buang air kecil Paresthesia makin terasa bila berjalan atau menggerakkan anggota badan Kaku otot Nyeri pada tubuh Merah pada lokasi paresthesia Sensitif bila disentuh pada lokasi paresthesia

    5.KAPAN MENCARI PERTOLONGAN MEDIS

    Bila terjadi lebih dari beberapa menit dan tidak kunjung hilang. Bila diiringi dengan kehilangan kontrol buang air kecil atau buang air besar. Bila diiringi dengan kesulitan bernafas. Bila diiringi dengan nyeri pada kepala, leher, dan punggung. Bila diiringi dengan hilang kesadaran atau bingung walau pun hanya sesaat. Bila diiringi dengan kelumpuhan, susah bicara, pandangan gelap, dan tanda-tanda stroke

    lainnya.

    6.PENEGAKAN DIAGNOSIS

    Dalam menarik diagnosis, dokter akan membutuhkan informasi seperti:

    Di mana lokasi persisnya terjadi paresthesia? Bagaimana dan kapan keluhannya terasa? Berapa lama keluhan tersebut bertahan? Apakah ada aktifitas atau gerakan yang mencetus paresthesia?

    Kemudian dokter akan meminta beberapa pemeriksaan penunjang seperti CT Scan, MRI,

    pemeriksaan darah, dan lain-lain.

  • 7/22/2019 KESEMUTAN MAKALAH

    5/5

    7.KOMPLIKASI PARESTHESIAKarena paresthesia dapat terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf atau penyakit yang

    merusak saraf, sangat penting untuk segera mengetahui penyebabnya. Bila terlambat maka

    dapat saja terjadi kerusakan yang permanen dan timbul lah komplikasi. Komplikasi yang dapat

    terjadi sbb:

    Rasa nyeri yang kronis dan terus menerus Tidak dapat bernafas tanpa bantuan Kehilangan rasa raba pada beberapa bagian tubuh Kelumpuluhan Sehingga menyebabkan kualitas hidup yang buruk

    8.PENATALAKSANAAN

    Penatalaksanaan paresthesia akan sangat tergantung dari penyebabnya. Kemudian akan

    dikombinasikan antara obat dan fisioterapi. Bila kejadiannya sudah merupakan kerusakan yang

    permanen, maka terapi yang diberikan biasanya hanya bersifat suportif dan simptomatik saja.

    9.PENCEGAHAN

    Karena paresthesia bisa disebabkan karena beberapa kondisi yang sebenarnya bisa kita

    hindarkan, maka tindakan pencegahan menjadi pilihan yang terbaik agar tidak terkena atau tidak

    terlalu sering berulang, seperti berikut:

    Minum yang cukup Menjaga jangan sampai kekurangan vitamin B12 Memperbanyak kalium dan membatasi natrium Tidak minum obat sembarangan Menghindari minum alkohol Menjaga agar penyakit yang diderita terkontrol Vaksinasi penyakit-penyakit saraf yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang ada vaksinnya. Pola hidup sehat dan makan seimbang agar terhindar dari stroke.