If you can't read please download the document
Author
wildatus-sholichah
View
29
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Materi Teknik Tata Cara & Pengukuran Kerja
KESEIMBANGAN LINTASAN
Laboratorium Sistem ManufakturJurusan Teknik Industri - ITS
2014
OUTLINE PERTEMUAN INI
1. Prinsip dasar lini perakitan manual
2. Analisa model tunggal lini perakitan
3. Algoritma keseimbangan lintasan (l ine balancing )
4. Pertimbangan tambahan dalam perancangan lini perakitan
LINI PERAKITAN MANUAL
Sistem kerja yang terdiri dari beberapa pekerja yang diatur untuk
memproduksi satu macam produk atau beberapa macam produk secara
terbatas
Pekerja perakitan melakukan pekerjaan pada stasiun kerja yang berada
pada lintasan pergerakan produk
Umumnyamenggunakankonveyor (powered conveyor)
Beberapastasiunkerja dapat dilengkapi perlengkapanportabel (powered tool)
Faktor yang mempengaruhi penggunaan lini perakitan manual
Demandproduk tinggi atau sedang
Produk-produk seragam(mirip) atau identik
Total bebankerja dapat dibagi menjadi elemen-elemenkerja
Otomasipekerjaanperakitan tidak dimungkinkan
LINI PERAKITANMANUAL
Sebuah lini produksi yang terdiri dari stasiun kerja yang berurutan di
mana pekerjaan perakitan dilakukan oleh pekerja manusia
Produk dirakit selama bergerak dalam lintasan
Dalamsetiapstasiun,sebagiandari bebankerja dilakukan di setiapunit
Part utama diluncurkan pada awal lini (lintasan) pada interval yang tetap
(cycle time)
Pekerjamenambahkankomponen secaraberturut -turut untuk membangun
produk yangdiharapkan
MENGAPA LINI PERAKITAN PRODUKTIF
Spesialisasi tenaga kerja
Ketika pekerjaan besar dibagi menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil dan setiap
pekerjaan kecil tersebut diserahkan kepada satu pekerja, maka pekerja
tersebut akan menjadi semakin ahli/kompeten mengerjakan pekerjaan
tersebut (learning curve)
Part yang dapat dipertukarkan/diganti (i nterchangeable )
Setiap komponen dibuat sedapat mungkin memenuhi toleransi, sehinggapart
yang ada dapat dipilih secaraacak untuk perakitan dengan part pasangannya
(mating component)
Karena part dapat dipertukarkan, maka perakitan tidak perlu penyesuaian
(fitting) terhadap part pasangannya
DEFINISI
Aliran kerja
Setiapunit kerja harus bergerak secarakonstan sepanjanglintasan
Kecepatan lini (l ine pacing)
Pekerjaharus menyelesaikanpekerjaandalam siklus waktu tertentu , yangakan
mempengaruhikecepatanseluruh lintasan
LINI PERAKITANMANUAL
Konfigurasi lini perakitan dengan n - stasiun kerja
Laju produksi dari lini perakitan ditentukan oleh stasiun kerja yang paling
lambat (waktu proses paling lama)
Stasiun kerja perakitan : Lokasi yang ditentukan di sepanjang lintasan
dimana satu atau lebih elemen kerja dilakukan oleh pekerja
Komponen ditambahkan pada setiap stasiun kerja
Part utamadiluncurkan
Perakitanselesai
Dua operator perakitan bekerja dalam lini perakitan mesin (Ford Motor Company)
LEVEL JUMLAH TENAGA KERJA
Dalam satu stasiun kerja dapat terdiri lebih dari satu pekerja
Tenaga kerja bantu (u tility workers ): tidak ditugaskan pada stasiun kerja
tertentu
Tenaga kerja bantu bertanggung jawab untuk
(1) Membantu tenaga kerja yang berhalangan (kecelakaan, sakit, dsb) ,
(2) Menggantikan tenaga kerja yang cuti/ijin ,
(3) Melakukan perbaikan dan pemeliharaan
LEVEL JUMLAH TENAGA KERJA
Rata-rata jumlah pekerja yang dibutuhkan :
dimana
M = rata -rata jumlah pekerja dalam sebuah lini ,
wu = jumlah tenaga kerja bantu (utility workers ) yang ditugaskan pada
sistem,
n = jumlah stasiun kerja ,
w i = jumlah tenaga kerja yang khusus ditugaskan untuk stasiun kerja i untuk
i=1, ,n
10
n
ww
M
n
i
iu
1
SISTEM PEMINDAHAN BENDA KERJA METODE MANUAL
Metode manual
Bendakerja berpindah antar stasiunoleh pekerja (dengantangan) tanpa
konveyor
Permasalahan:
Stasiunkerja kekurangan(starving)
Operator perakitan telah menyelesaikanpekerjaannyapadaunit kerja
yang ditugaskan, tetapi unit kerja berikutnya belum datang (belum
dapat bekerja lagi)
Stasiunkerja terhambat (blocking)
Operator telah menyelesaikan tugas yang diberikan pada unit kerja
yang ada, tetapi tidak dapat meneruskannnya ke stasiun kerja
berikutnya karenapekerja berikutnya belum siapmenerima
SISTEM PEMINDAHAN BENDA KERJA METODE MANUAL
Mengurangi kekurangan (starving )
Penggunaanpenyangga(buffer)
Mencegah terhambat (b locking )
Menyediakanspacebagi stasiun kerja sebelumdan sesudahnya(upstream dan
downstream)
Dua solusi tersebut dapat menimbulkan tingkat WIP tinggi
Secaraekonomis tidak diharapkan
SISTEM PEMINDAHAN BENDA KERJA METODE MEKANIS
Konveyor dengan pergerakan kontinu : dioperasikan pada kecepatan konstan
1. Unit kerja tetap beradapadakonveyor
Produk berukuran besardan berat
Pekerjabergerak mengikuti/sesuai keberadaanproduk
2. Produk dapatdiambil/dipindahkan dari konveyor
Unit kerja kecil dan ringan
Pekerja lebih fleksibel dibanding dengan lini synchronous, kurang fleksibel
dibanding lini asynchronous
Pemindahan synchronous (pemindahan intermittent stop-and-go): semua
unit kerja dipindahkan secara simultan (bersamaan) antar stasiun kerja
Permasalahan:
Pekerjaanharus selesaidalam batasanwaktu tertentu . Jika tidak dihasilkan
unit kerja yangbelum selesai(tidak komplit)
Stressberlebih bagi pekerja perakitan
Tidak umum digunakan dalam lini manual (alasan variabilitas), tetapi ideal
untuk lini produksi otomatis
SISTEM PEMINDAHAN BENDA KERJA METODE MEKANIS
Pemindahan asynchronous : unit kerja meninggalkan stasiun kerja saat
pekerjaan telah selesai
Unit kerja dipindahkan secara independen, tidak secara synchronous (paling
fleksibel)
Variasiwaktu pekerjaandimungkinkan
Terdapatantrian kecil di tiap bagiandepanstasiunkerja
PERMASALAHAN VARIASI PRODUK
Lini perakitan model tunggal
Setiapunit kerja sama
Lini perakitan model batch model multi lini
Duaatau lebih produk yangberbeda
Produk sangat berbeda, sehingga harus dibuat dalam batch dengan adanya
setup antar batch
Lini perakitan model mixed/campuran
Duaatau lebih model yangberbeda
Perbedaantidak terlalu banyak sehinggadapat dibuat secara simultan tanpa
waktu setup (tidak perlu produksi batch)
PERMASALAHAN VARIASI PRODUK
Keuntungan model mixed dibandingkan model batch
Tidak adawaktu produksi yanghilang saatpergantian
Tingkat persediaantinggi karenaorder dengancarabatchdihindari
Tingkat produksi untuk model yang berbeda dapat dirubah sejalan dengan
perubahandemandproduk
Kekurangan model mixed dibandingkan model batch
Setiap stasiun diperlengkapi untuk melakukan pekerjaan yang berbeda
(membutuhkan biaya lebih)
Aktivitas penjadwalandan logistik lebih sulit dalam tipe ini
ANALISA LINI MODEL TUNGGAL
Formula dan algoritma yang dipelajari di materi ini dibangun untuk untuk
lini model tunggal, tetapi dapat dikembangkan untuk model batch dan
mixed .
Lini perakitan harus dirancang untuk mencapai laju produksi yang cukup
untuk memenuhi demand produk .
Tingkat demand (Demand rate ) laju produksi waktu siklus .
Demand annual Da harus diturunkan menjadi laju produksi per jam Rp
Dimana : Da = demand annual
: Rp = laju produksi per jam
: Sw = jumlah shift/minggu
: Hsh = jumlah jam/shift
17
shw
ap
HS
DR
52
PENENTUAN WAKTU SIKLUS
Konversi laju produksi , Rp, menjadi waktu siklus , Tc.
Sejumlah waktu produksi akan hilang dikarenakan :
Kegagalanperalatan (failure)
Keterbatasansumber energi,
Ketidaktersediaanmaterial,
Masalahkualitas,
Masalahtenagakerja
Efisiensi lini perakitan (proporsi uptime ): hanya dengan proporsi tertentu
waktu shift akan tersedia
Dimana laju produksi , Rp, dikonversi menjadi sebuah siklus waktu , Tc, untuk
menghitung efisiensi lini perakitan , E.
18
pc
R
ET
60
JUMLAH STASIUN KERJA YANG DIBUTUHKAN
Waktu beban kerja (Twc): Jumlah total waktu untuk semua elemen kerja
yang harus dijalankan untuk memproduksi satu unit kerja .
Jumlah minimum teoritis dari stasiun kerja yang diperlukan untuk
menyelesaikan unit kerja , w* :
w* = Minimum Integer
Dimana : Twc = waktu beban kerja , menit ;
: Tc = waktu siklus , menit / stasiun
Jika diasumsikan satu pekerja per stasiun kerja maka akan didapatkan
jumlah tenaga kerja minimum
19
c
wc
T
T
TINGKAT MINIMUM TEORITIS YANG TIDAK MUNGKIN
Kerugian reposisi : Sejumlah waktu akan hilang pada setiap stasiun kerja
untuk menempatkan kembali unit kerja atau pekerja kembali ke tempat
semula; sehingga pekerja tidak dapat memanfaatkan keseluruhan Tc setiap
siklus
Permasalahan keseimbangan lintasan (imperfect balancing) : Tidak
memungkinkan membangi waktu beban kerja secara merata pada setiap
pekerja, dan beberapa pekerja akan memiliki beban kerja yang lebih kecil
dari Tc
KERUGIAN (LOSSES) REPOSISI
Kerugian reposisi terjadi pada lini perakitan dikarenakan lama waktu
tertentu dibutuhkan setiap siklus untuk menempatkan kembali (reposisi)
pekerja, unit kerja, atau keduanya
Pada lini perpindahan kontinu, waktu diperlukan pekerja untuk berjalan dari
sebuah unit yang telah selesai ke unit yang baru masuk dari stasiun kerja
sebelumnya
Dalam sistem konveyor, waktu diperlukan untuk memindahkan unit kerja dari
konveyor dan memposisikannya pada stasiun kerja agar pekerja dapat
melakukan tugasnya
KERUGIAN (LOSSES) REPOSISI
c
rc
c
s
T
TT
T
T
Waktu reposisi = waktu yang tersedia setiap siklus bagi pekerja untuk
pergerakan kembali ke posisi semula = TrWaktu kerja = waktu yang tersedia setiap siklus bagi pekerja untuk bekerja
pada produk yang ada = TsWaktu kerja (s ervice time ) Ts = Max{Tsi} Tc Trdimana Tsi= waktu kerja - service time untuk stasiun i, i=1,2,..,n
Efisiensi reposisi Er =
WAKTU SIKLUS PADA SEBUAH LINI PERAKITAN
Komponen waktu siklus pada beberapa stasiun kerja di lini perakitan
manual
Tsi=waktu service , Tr=waktu reposisi
PERMASALAHAN KESEIMBANGAN LINTASAN (LINE BALANCING)
Ditentukan :
Total beban kerja terdiri dari banyak variasi elemen kerja
Urutan mana elemen yang dapat dilakukan bersifat mutlak (restricted )
Lini perakitan harus beroperasi pada waktu siklus yang ditentukan (= waktu
kerja atau service time + waktu reposisi )
Permasalahan :
Bagaimana menempatkan elemen kerja tertentu pada stasiun kerja sehingga
semua pekerja mendapatkan beban kerja yang seimbang (equal)
ASUMSI WAKTU ELEMEN KERJA
1. Waktu elemen merupakan nilai yang konstan
Dalamkenyataannyatidak - variable
2. Waktu elemen kerja merupakan penambah
Waktu untuk melakukan dua/lebih elemenkerja yang berurutan merupakan
jumlahan individu waktu elemen
Asumsi sifat penambah dapat diabaikan (dalam rangka alasan ekonomis
efisiensipekerjaan/motion )
WAKTU ELEMEN KERJA
en
k
ekT1
Total waktu beban kerja Twc
Twc =
dimana Tek = waktu beban kerja untuk elemen k
Elemen kerja ditempatkan pada stasiun i yang menambah waktu beban kerja
untuk stasiun kerja tersebut
Tsi =
Waktu kerja tiap stasiun harus merupakan jumlahan seluruh waktu beban kerja
Twc =
ik
ekT
n
i
siT1
BATASAN-BATASAN DALAM MASALAH KESEIMBANGAN LINTASAN
Elemen kerja yang berbeda membutuhkan waktu yang berbeda
Ketika elemen dikelompokkan ke dalam kegiatan kerja (task) yang logis dan
dibebankan pada pekerja , waktu kerja stasiun , Tsi, tidak dapat mencapai
(bukan merupakan) nilai yang sama
Karena variasi antar waktu elemen kerja, dan beberapa pekerja akan
ditugaskan untuk pekerjaan lainnya (tambahan)
Sehingga, variasi elemen kerja menimbulkan kesulitan untuk mencapai
waktu kerja yang sama untuk semua stasiun kerja
BATASAN KEGIATAN PENDAHULU
Beberapa elemen harus diselesaikan sebelum elemen lainnya
Batasan urutan elemen kerja yang dapat dilakukan
Dapat digambarkan dengan grafik (pr ecedence diagram )
CONTOH:
Grommet : sealant like ring
CONTOH:
CONTOH: SEBUAH KASUS KESEIMBANGAN LINTASAN
Ditentukan : Dengan menggunakan diagram precedence dan waktu standar
sebelumnya . Demand periodik - annual = 100,000 unit/ tahun . Lini perakitan
beroperasi 50 minggu / tahun , 5 shift/ minggu , 7.5 jam/shift . Uptime
efficiency= 96%. Wkatu reposisi yang hilang =0.08 menit .
Tentukan :
(a) total waktu beban kerja ,
(b) laju produksi per jam untuk memenuhi demand tahunan ,
(c) waktu siklus ,
(d) jumlah minimal teoritis yang dibutuhkan oleh lini perakitan ,
(e) waktu kerja yang disediakan lini perakitan agar tercapai keseimbangan .
CONTOH: SOLUSI
(a) Total waktu beban kerja adalah jumlah seluruh waktu
elemen kerja yang terdapat di tabel
Twc=4.0 menit
(b) Laju produksi per jam
(c) Waktu siklus terkait dengan uptime efficiency 96%
(d) Jumlah minimum tenaga kerja :
w* = (Minimum Integer 4.0 /1.08=3.7)=4 pekerja
(e) Waktu kerja yang tersedia
Ts=1.08-0.08=1.00 min
32
pc
R
ET
60