45
KALKULUS III BAB 1 Fungsi dari ℝ ke ℝ n

01. LINTASAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lintasan

Citation preview

Page 1: 01. LINTASAN

KALKULUS IIIBAB 1Fungsi dari ℝ ke ℝn

Page 2: 01. LINTASAN

2

Single Variable

Multi Variable

Real Valued

Vector Valued

FUNGSIBentuk umum f : ℝm ℝn

f : ℝm ℝf : ℝ ℝn f : ℝm ℝn

f : ℝ ℝ

Indah Yanti

Page 3: 01. LINTASAN

Indah Yanti 3

( , , )

LINTASANLintasan di ℝn adalah pemetaan c dari ℝ atau interval pada ℝ ke ℝn.

c : ℝ ℝn t ( f1(t), …, fn(t))

Jika c lintasan di ℝ3 maka c(t) dapat ditulis dalam bentuk

c(t) =x(t) y(t) z(t)

fungsi komponen

Page 4: 01. LINTASAN

Indah Yanti 4x

y

z

a b

c(a)

c(b)

c = lintasan

Kurva C = bayangan dari c

Page 5: 01. LINTASAN

Indah Yanti 5

Contoh 1.1c : ℝ ℝ2 t[a, b] ( ,

)

t[0, 2] (cos t, sin t)

x(t) y(t)t cos t sin t0 1 0

/2 0 1 -1 0

3/2 0 -12 1 0

Page 6: 01. LINTASAN

Indah Yanti 6

Contoh 1.1 2

0

/2

3/2

ty

x

x2+ y2 = 1

berlawanan arah jarum jam

Page 7: 01. LINTASAN

Indah Yanti 7

CONTOH 1.2Gambarlah lintasan – lintasan berikut ini:a. c1 : (r cos , r sin ); [0, 2]b. c2 : (r sin , r cos ); [0, 2]c. c3 : (r cos 2t, r sin 2t); t [0, 1]d. c3 : (r cos 4t, r sin 4t); t [0, 1]

Page 8: 01. LINTASAN

Indah Yanti 8

SOLUSIc1 : (r cos , r sin ); [0, 2]Misal x = r cos , y = r sin , maka x2 + y2 = (r cos )2 + (r sin )2

= r2 cos2 + r2 sin2 = r2 (cos2 + sin2 )= r2

yang merupakan lingkaran dengan titik awal (r, 0) dan titik akhir (r, 0) dengan arah berlawanan arah jarum jam.

Page 9: 01. LINTASAN

Indah Yanti 9

SOLUSIc1 : (r sin , r cos ); [0, 2]Misal x = r sin , y = r cos , maka x2 + y2 = (r sin )2 + (r cos )2

= r2 sin2 + r2 cos2 = r2 (sin2 + cos2 )= r2

yang merupakan lingkaran dengan titik awal (0, r) dan titik akhir (0, r) dengan arah searah jarum jam.

Page 10: 01. LINTASAN

Indah Yanti 10

SOLUSIc1 : (r cos 2t, r sin 2t); t [0, 1]Misal x = r cos 2t, y = r sin 2t, maka x2 + y2 = (r cos )2 + (r sin 2t)2

= r2 cos2 2t + r2 sin2 2t = r2 (cos2 2t + sin2 2t)= r2

yang merupakan lingkaran dengan titik awal (r, 0) dan titik akhir (r, 0) dengan arah berlawanan arah jarum jam.

Page 11: 01. LINTASAN

Indah Yanti 11

SOLUSIc1 : (r cos 4t, r sin 4t); t [0, 1]Misal x = r cos 4t, y = r sin 4t, maka x2 + y2 = (r cos )2 + (r sin 4t)2

= r2 cos2 4t + r2 sin2 4t = r2 (cos2 4t + sin2 4t)= r2

yang merupakan lingkaran dengan titik awal (r, 0) dan titik akhir (r, 0) dengan arah berlawanan arah jarum jam dan berputar sebanyak dua kali.

Page 12: 01. LINTASAN

Indah Yanti 12

LINTASANPandang lintasan c(t) = ( f1(t), …, fn(t)). Misalkan Di, i = 1, …, n adalah daerah definisi dari fi(t) maka daerah definisi untuk c(t) adalah D = D1 D2 … Dn.

Page 13: 01. LINTASAN

Indah Yanti 13

CONTOH 1.3Diketahui lintasan , tentukan daerah asal lintasan sehingga terdefinisi.

SOLUSIf1(t) = 9 – x2 terdefinisi jika dan hanya jika memenuhi 9 – x2 0.

9 – x2 0Û (3 – x)(3 + x) 0Û – 3 x 3

c(t) = (9 – x2 , )1x – 3

Page 14: 01. LINTASAN

Indah Yanti 14

CONTOH 1.3f2(t) = terdefinisi jika dan hanya jika memenuhi x 3.

Diperoleh D1: – 3 x 3D2: x 3

sehinggaDc(t): – 3 x < 3

1x – 3

Page 15: 01. LINTASAN

Indah Yanti 15

LIMIT LINTASANMisalkan c(t) = (f1(t), …, fn(t)) terdefinisi dan l = (l1, …, ln) adalah vektor di ℝn. Limit c(t) jika t mendekati a sama dengan l, ditulis limit c(t) = l

t aapabila ( > 0) ( > 0) sehingga

0 < t – a< ∥c(t) – l∥ < Secara intuitif, semakin dekat t ke a, semakin dekat c(t) ke l.

Page 16: 01. LINTASAN

16

LIMIT LINTASANCatatan

Pertidaksamaan segitiga di ℝ3

dimana

Indah Yanti

∥c(t) – l∥ = √(f1(t) – l1)2 + … + (fn(t) – ln)2

√(f1(t) – l1)2 + (f2(t) – l2)2 + (f3(t) – l3)2 f1(t) – l1+ f2(t) – l2+ f3(t) – l3fi(t) – li √ (f1(t) – l1)2 + (f2(t) – l2)2 + (f3(t) – l3)2 fi(t) – li= √ (fi(t) – li)2

Page 17: 01. LINTASAN

Indah Yanti 17

TEOREMA 1.1Misalkan c(t) = (f1(t), …, fn(t)). Maka

limit c(t) = lt a

Û limit ∥c(t) – l∥ = 0t a

Page 18: 01. LINTASAN

Indah Yanti 18

TEOREMA 1.2Misalkan c(t) = (f1(t), …, fn(t)). Maka c mempunyai limit di a jika dan hanya jika f1(t), …, fn(t) mempunyai limit di a. Dalam hal ini

limit c(t) = lt a

Û limit fi (t) = lit auntuk i = 1, 2, …, n.

Page 19: 01. LINTASAN

19

BUKTI TEOREMA 1.2() Diketahui artinya

( > 0) ( > 0) 0 < t – a< ∥c(t) – l∥< dari pertaksamaan segitiga fi(t) – li ∥c(t) – l∥ < , i = 1, …, nJadi ( > 0) ( > 0) 0 < t – a< fi(t) – li< atau

Indah Yanti

limit c(t) = lt a

limit fi (t) = lit a

Page 20: 01. LINTASAN

Indah Yanti 20

Bukti TEOREMA 1.2() Diketahui , artinya

( > 0) ( > 0) 0 < t – a< fi(t) – li< /3diketahui ∥c(t) – l∥< f1(t) – l1+ … + fn(t) – ln< /3 + /3

+ /3Û ∥c(t) – l∥< .Jadi ( > 0) ( > 0) 0 < t – a< ∥c(t) – l∥<

atau

limit fi (t) = lit a

limit c(t) = lt a

Page 21: 01. LINTASAN

Indah Yanti 21

TEOREMA 1.3Misalkan c(t) = (f1(t), …, fn(t)), d(t) = (g1(t), …, gn(t)) dan h(t) fungsi real. Jika , , dan ada dan berhingga, maka

limit c(t)t a

limit d(t)t a

limit h(t)t a

limit c(t) tunggalt a

1.2.limit (c(t) + d(t)) =

t a

limit c(t) +t a

limit d(t)t a

Page 22: 01. LINTASAN

Indah Yanti 22

TEOREMA 1.33.limit (c(t) – d(t)) =

t a

limit c(t) –t a

limit d(t)t a

4.limit kc(t) =

t a

k limit c(t), k adalah konstanta realt a

5.limit (c(t).d(t)) =

t a

limit c(t).t a

limit d(t)t a6

.limit (h(t).d(t)) =

t a

limit h(t).t a

limit d(t)t a

Page 23: 01. LINTASAN

Indah Yanti 23

KONTINUITASMisalkan c(t) = (f1(t), …, fn(t)) terdefinisi pada D ℝ. Lintasan c dikatakan kontinu di a D jika dan hanya jika

limit c(t) = c(a)t aatau ( > 0) ( > 0) sehingga

0 < t – a< ∥c(t) – c(a)∥ <

Lintasan c(t) = (f1(t), …, fn(t)) dikatakan kontinu di D ℝ jika c kontinu di setiap titik pada D.

Page 24: 01. LINTASAN

Indah Yanti 24

SoalTentukan nilai c(0) agar fungsi c yang didefinisikan sebagai

kontinu di setiap titik.

c(t) = , , t 0sin t t

1 – et t

Page 25: 01. LINTASAN

25

Solusilim = 1

lim = lim = lim – et = –1 (aturan L’Hospital)

Sehingga fungsi menjadi

Indah Yanti

sin t tt 0

t 01 –

et td(1 – et)/dtdt/dt

t 0

c(t) =sin t t

1 – et t, , untuk t

0(1, –1) , untuk t = 0

Page 26: 01. LINTASAN

Indah Yanti 26

TURUNAN LINTASANMisalkan c(t) = (f1(t), …, fn(t)). Turunan c di a didefinisikan sebagai

c’(a) =

limit c(t) – c(a)t a t – a

c’(t) =

limit c(t + h) – c(t)h 0 h

atau secara umum

dengan asumsi nilai limit tersebut ada.

Page 27: 01. LINTASAN

Indah Yanti 27

TURUNAN LINTASANJika lintasan diferensiabel, maka turunannya adalah matriks berukuran n 1.

c’(t) =

=

df1

dt, ,

dfn

dt=(f1’(t), …, fn’(t))

dfn

dt

df1

dt

Jika salah satu fungsi komponen tidak memiliki turunan maka lintasan disebut tidak mempunyai turunan.

Page 28: 01. LINTASAN

Indah Yanti 28

TEOREMA 1.4Aturan TurunanMisal b(t) dan c(t) adalah lintasan yang diferensiabel di ℝn serta p(t) dan q(t) adalah dua fungsi skalar yang diferensiabel, maka

ddt [b(t) + c(t)] = b’(t) + c’(t)

ddt [p(t)c(t)] = p’(t)c(t) +

p(t)c’(t)ddt [b(t) c(t)] = b’(t) c(t)+ b(t)

c’(t)ddt [c(q(t))] =

q’(t)c’(q(t))

Aturan Penjumlahan

Aturan Perkalian Skalar

Aturan Dot Product

Aturan Rantai

Page 29: 01. LINTASAN

Indah Yanti 29

TEOREMA 1.5Aturan TurunanMisal b(t) dan c(t) adalah lintasan yang diferensiabel di ℝ3

ddt [b(t) c(t)] = b’(t) c(t)+ b(t)

c’(t)Aturan Cross Product

Page 30: 01. LINTASAN

Indah Yanti 30

Soal Diberikan c(t) = (e2t, , t cos t). Maka

c’(t) = (2e2t, , cos t – t sin t).

Jika c(t) = (e2t, |t|, t cos t). Maka c(t) tidak mempunyai turunan di t = 0 karena fungsi |t| tidak mempunyai turunan di t = 0.

t2 cos t – 2t sin t t4

sin tt2

Page 31: 01. LINTASAN

Indah Yanti 31

KECEPATAN DAN KELAJUANJika c lintasan dan diferensiabel, maka c disebut lintasan yang diferensiabel. Kecepatan c pada saat t didefinisikan

c’(t) =

limit c(t + h) – c(t)h 0 h

dan kelajuan dari lintasan c(t) adalah s = ∥c’(t)∥, yang merupakan panjang dari vektor kecepatan.

Page 32: 01. LINTASAN

Indah Yanti 32

Soal Diberikan c(t) = (cos t, sin t, t). Tentukan vektor kecepatan pada saat t = /2.

Page 33: 01. LINTASAN

Indah Yanti 33

Solusi c’(t) = (– sin t, cos t, 1) c’(/2) = (– sin (/2), cos (/2), 1)

= (–1, 0, 1)

x

y

z

2

Page 34: 01. LINTASAN

Indah Yanti 34

Soal Diketahui lintasan c(t): [0, 2] (cos3 t, sin3 t).a. Gambarlah lintasan tersebutb. Tentukan vektor kecepatan dari lintasan tersebutc. Tentukan kelajuan dari lintasan tersebut.

Page 35: 01. LINTASAN

Indah Yanti 35

GARIS SINGGUNG LINTASANJika c(t) sebuah lintasan, dan c’(t0) 0, persamaan garis singgung di titik c(t0) adalah

l(t) = c(t0) + (t – t0)c’(t0)

Pada saat t = t0 makal(t0) = c(t0) + (t0 – t0)c’(t0)

Û l(t0) = c(t0) l(t)

l(t0) c(t0) c(t)

Page 36: 01. LINTASAN

Indah Yanti 36

Soal Sebuah lintasan di ℝ3 melalui titik (3, 6, 5) pada saat t = 0 dengan vektor singgung i – j. Tentukan persamaan garis singgung di titik tersebut.

Page 37: 01. LINTASAN

Indah Yanti 37

Solusi c(t0) = (3, 6, 5)t0 = 0c’(t0) = i – j = (1, –1, 0)

l(t) = c(t0) + (t – t0)c’(t0) = (3, 6, 5) + (t – 0)(1, –1, 0) = (3 + t, 6 – t, 5)

Page 38: 01. LINTASAN

Indah Yanti 38

Soal Tentukan panjang busur untuk setiap lintasan berikut:1. c(t): [0, 2] (t – sin t, 1 – cos t)2. c(t): [0, 2] (cos t, sin t, t)3. c(t): [0, 2] (cos3 t, sin3 t).

Page 39: 01. LINTASAN

39

INTEGRAL LINTASANIntegral lintasan, atau integral dari fungsi f(x, y, z) sepanjang lintasan c, terdefinisi jika c : I = [a, b] ℝ3

adalah kelas C1 dan jika fungsi komposit t f(x(t), y(t), z(t)) kontinu pada I. Integral fungsi didefinisikan sebagai berikut

Indah Yanti

f ds = c [ f(x(t), y(t), z(t)) . ∥c’(t)∥] dta

b

Page 40: 01. LINTASAN

Indah Yanti 40

Soal Misal diketahui c(t): [0, 2] (cos t, sin t, t) dan f(x, y, z) = x2 + y2 + z2.Hitung

f dsc

Page 41: 01. LINTASAN

Indah Yanti 41

Page 42: 01. LINTASAN

Indah Yanti 42

PANJANG BUSURMisal c(t) adalah sebuah lintasan yang kontinu diferensiabel. Maka

ℓ(c) = ∥c’(t)∥ dt

c(t): [a, b] ℝn

ℓ(c) = ∥c’(t)∥ dta

b

Page 43: 01. LINTASAN

Indah Yanti 43

Soal Diketahui lintasan c(t) = (r cos t, r sin t), dimana t berada di interval [0, 2]. Tentukan panjang busur dari lintasan c(t).

Page 44: 01. LINTASAN

Indah Yanti 44

Page 45: 01. LINTASAN

Indah Yanti 45

Daftar tambahan nilai kuis1. Ongky2. Sigit