Upload
relned1787
View
294
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penyuluhan remaja
Citation preview
LATAR BELAKANG
proporsi remaja 1/5 dari jumlah penduduk
UU No 23 tahun 2002, anak :0-18 tahun Batasan WHO, remaja (dianut
Departemen Kesehatan) : 10-19 tahun, Masa penuh paradoks, secara biologis
dapat menjadi ayah atau ibu tapi belum dewasa
~ 20% jumlah penduduk
Kelompok umur
Persentase
penduduk
Estimasi jumlah
penduduk
10 – 14 tahun
10,5% 22,17 juta
15 – 19 tahun
9,5% 20,05 juta
Proyeksi tahun 2002 penduduk Indonesia : 211, 1 juta
Perubahan yang terjadi :
• Perubahan ikatan kekeluargaan & kekerabatan
• Perubahan ekonomi• Perpanjangan masa lajang• Kurangnya peran sosial remaja dalam
masyarakat• Media & teknologi• Perubahan jenis ancaman tehadap
kesehatan remaja
Landasan Hukum :
UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan UU No 10 tahun 1992 tentang Kependudukan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan UU No 5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No
22 tahun 1997 tentang Narkotika UU No 20 tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi
ILO no 138 mengenai usia minimum untuk diperbolehkan bekerja
UU No 1 tentang Pengesahan Konvensi ILO no 182• UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak• UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga
• UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah• PP No 25 tahun 2000, tentang Kewenganan
Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom• Keppres No 36 tahun 1994, tentang Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA)• SKB 4 menteri tahun 2003• Kepmenkes RI No 1457/MENKES/SK/IX/2003,
tentang SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota
• Inpres No 9 tahun 2000, tentang Pengarus Utamaan Gender
MASALAH KESEHATAN REMAJA
• 51,7 % remaja putri anemi(SKRT 95)
• LILA , 23,5 cm 25% (1999) & 17,6% (2002)
• GAKY• Kecacingan• IMT > 25
13 16
2 3
78
88
27
44
0
20
40
60
80
100
15-19 20-24 15-19 20-24
Merokok Minum Alkohol
Peremp
Laki2
Distribusi remaja (15-24 thn, laki-laki & perempuan
belum menikah) pernah merokok & minum alkohol
Distribusi Remaja 15-19 tahun (laki-laki, belum menikah) menurut Umur Pertama Kali Merokok
(SKRI 2002 -2003)
23.3
11.8
17.4
25.2
11.6 11.6
7.6
0
5
10
15
20
25
30
<13 13 14 15 16 17 18+ umur pertamamerokok
Distribusi Remaja 15-19 tahun (belum menikah) menurut NAPZA (SKRI 2002 – 2003)
1.60.20.3
3.9
94.7
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
tidak NAPZA merokok menghirup injeksi obat
KASUS AIDS DI INDONESIA 10 TAHUN TERAKHIR S/D DESEMBER 2005
113 155 199 259 353608
827
11721488
2683
5321
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
AIDS
KUMULATIF
Subdit HIV/AIDS 2006
Kumulatif Kasus AIDS di Indonesia berdasarkan Kelompok Umur s/d 31
Desember 2005
29 24 12193
2877
1376
451116 33 210
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
<1 th 1-4 th 5-14 th 15-19 th 20-29 th 30-39 th 40-49 th 50-59 th >60 th Tdk diket
54%
Kumulatif Kasus AIDS di Indonesia berdasarkan Cara Penularan s/d 31
Desember 2005
256
2097
3719
6 66294
0500
1000150020002500300035004000
Homosek Heterosek IDU Transfusi Perinatal Tdk diket
58%
Distribusi Remaja 15-19 tahun menurut usia pertama kali berhubungan seks
(SKRI 2002 – 2003)
0.7 0.1 00.40.90.1
97.6
0
20
40
60
80
100
120
belumpernah
<15 16 17 18 19 20+
39
33
14
58
0
10
20
30
40
50
SKSM Ingin tahu Dorongan kwn Pengaruh
obat/mnmn
Lain2
Alasan hubungan seks pertama(Lk 15-24 th)Alasan hubungan seks pertama(Lk 15-24 th)
Distribusi remaja perempuan (15-19 tahun) Distribusi remaja perempuan (15-19 tahun)
yang sudah pernah melahirkan (SDKI 2002-2003)yang sudah pernah melahirkan (SDKI 2002-2003)
0.7 1.5
13.6
20.9
8.3
4.2
0
5
10
15
20
25
15 16 17 18 19 Total
Data Tawuran Tahun 2003No POLRES Jml ks Jml
pelakuLuka Meningg
alBukti bnd
tumpul
Bukti bnd
tajam
1 Jkt .Pusat 9 42 3 - 1 2
2 Jkt..Utara 6 6 - - - 2
3 Jkt. Barat 2 1 1 1 - 1
4 Jkt.Selatan 36 23 17 - - 4
5 Jkt.Timur 17 77 85 - - -
6 Tangerang 4 16 1 - 1 2
7 Bekasi 26 130 4 - - 16
8 Depok 8 42 4 - 1 2
Jumlah 108 337 115 1 3 29
Tahun Jumlah kasus
Jml sekolah terlibat
korban luka
Meninggal
1989 50 35 29 6
1990 212 55 15 5
1991 260 42 23 5
1992 167 121 76 11
1993 80 90 59 10
1994 183 113 116 10
1995 194 127 108 13
1996 150 71 154 19
1997 NA NA NA 7
1998 230 NA 142 15
Kejadian tawuran pelajar di JakartaKejadian tawuran pelajar di Jakarta
Penyebab Masalah Kesehatan Remaja :
a. Kurangnya pengetahuan & ketrampilan, sikap & perilaku remaja
b. Kurang kepedualian orang tua, masyarakat & pemerintah
c. Belum optimalnya pelayanan kesehatan remaja
LOKASI APM APK
Perkotaan 63,7 76,7
Perdesaan 43,7 52,3
Total 54 64
TINGKAT PARTISIPASI SEKOLAH LANJUTAN
Angka Partisipasi Murni untuk tingkat sekolah lanjutan (SL) adalah persentase dari penduduk usia SL (13-18 tahun) yang bersekolah di SL.
Angka Partisipasi Kasar untuk SL adalah persentase jumlah siswa pada SL sampai usia 24 tahun, terhadap penduduk usia SL.
PNBAI
JENIS KELAMIN HANYA SEKOLAH
TIDAK SEKOLAH & TIDAK BEKERJA
Perempuan 49.7% 19.8%Laki-laki 36.7% 12.4%
KEGIATAN PADA REMAJA 15- 19 TAHUN
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2003 - 2003
Perempaun dapat hamil dg berhubungan seks 1 xPerempuan Laki - Laki
Umur 15-19 45,5 41,020-24 57,6 51,8
Tempat tinggal
Kota 54,4 54,0Desa 40,4 35,5
Pddkn
< SD 35,5 28,9Tamat SD 33,2 30,7Sebagian SLTP 47,9 42,8SLTP keatas 61,3 64,1
Total 49,5 45,5
Pengetahuan tentang risiko kehamilanPengetahuan tentang risiko kehamilan
Penyebab Perempuan Laki - Laki Total
15-19 20-24 15-19 20-24
< konsumsi daging, ikan, hati
23,1 24,2 22,7 23,9 23,3
<konsumsi sayur & buah
28,5 23,5 19,0 23,7 21,0
Penyakit infeksi
0,4 0,5 0,3 0,4 0,4
Tdk tahu 24,7 15, 31,6 27,5 29,8
Pengetahuan tentang penyebab anemiPengetahuan tentang penyebab anemi
PENGETAHUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI
Minum pil tablet tambah darah
54.9 48.4
Minum pil besi 10.5 14.5
Meningkatkan konsumsi daging, ikan & hati
12.6 14.5
Meningkatkan konsumsi sayuran
20.2 14.9
Lain-lain 18.3 16.7
Tidak tahu 20.3 25.2
PENGETAHUAN REMAJA 15-19 TAHUN TERHADAP PENGOBATAN ANEMIA (SKRRI
2002-2003)
51,7 % remaja putri anemi (SKRT ‘95)
Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi yg diterima Remaja
23.81
18.7315.94
2.02
13.65
6.48
TemanGuruIbuAyahMedia cetakTelevisi
perempuan
30.58
8.942.01
19.39
5.08
10.8
TemanIbuAyahGuruTelevisiMedia cetak
Laki-laki
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2002 - 2003
Tempat diskusi / curhat
55.3
35.5
1.4
14.1
4.1
7.7
0.4
1.4
0.5 28.9
teman ibuayah saudara sekandungkeluarga gurupetugas kesehatan tomalain2 tidak ada
Perempuan : menstruasi
Laki-laki: mimpi basah
43.5
2.3
1.6
1.1
1.4
9.70.42.6
0.3
49.6
teman ibuayah saudara sekandungkeluarga gurupetugas kesehatan tomalain2 tidak ada
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2002 - 2003
Tantangan Pelayanan Kesehatan pada Remaja :
Pihak Remaja : Tidak menyadari akan kebutuhan PKPR Enggan mengunjungi fasilitas kesehatan
Pihak orang tua dan masyarakat : Tidak setuju dengan materi PKPR Tidak memahami manfaatnya
Pihak pemberi layanan : Tidak menyadari manfaatnya Ragu karena tidak ada dukungan hukum/peraturan
resmi Tidak yakin pada kemampuan diri Menganggap sebagai beban
Pihak pemerintah : Bukan program prioritas Belum ada wadah Belum lengkap perlindungan hukum
a) Gaya Hidup • Gaya Hidup Bersih dan Sehat> Intervensi : Promosi tumbuh kembang
dan gaya hidup bersih dan sehat
ISU STRATEGISISU STRATEGISISU STRATEGISISU STRATEGIS
b) Dukungan masyarakat dan pemerintah
1) Memperkuat peran masy & orang tua dan bertanggungjawab dalam tumbuh kembang remaja. Remaja terlibat dlm perencanaan, pelaksanaan & evaluasi.
2) Menciptakan lingkungan kondusif & revitalisasi UKS di tingkat sekolah lanjutan
3) Mengembangkan hubungan sehat antar sebaya dengan memberikan PKHS pada remaja
4) Melibatkan remaja dalam kegiatan sosial di masy
5) Kesempatan melanjutkan pendidikan atau mendapat ketrampilan hidup
c) Pelayanan kesehatan– Meningkatkan akses dan
pemanfaatan PKPR d) Eksploitasi Pekerja Anak dan Seksual
Komersial Anak (ESKA)– Perlindungan akibat yang merugikan
pekerja anak dan mengeliminasi Eskae) Perlindungan hukum bagi petugas
PKPR– Penerbitan peraturan baru,
revisi/penyempurnaan perundangan
•VISI : Remaja Indonesia sehat fisik,
mental dan sosial serta tinggal di lingkungan aman yang mendukung bagi perkembangan dan pertumbuhannya.
MISI :
Mewujudkan lingkungan kondusif bagi tumbang remaja dengan meningkatkan faktor pelindung & mengurangi faktor risiko
Mendorong partisipasi semua pihak terutama remaja sendiri untuk meningkatkan kesehatan remaja
Memelihara & meningkatkan pelayanan kesehatan , termasuk memberikan informasi pada remaja yang bermutu, merata & terjangkau
Mendorong perilaku gaya hidup sehat
Mempersiapkan remaja sehat menuju kehidupan dewasa
Perlu kesepakatan visi, misi dan strategi untuk mencapai tujuan.
Berkaitan erat dengan berbagai aspek sosial dan perangkat hukum, keamanan lingkungan, kesempatan pendidikan serta penyediaan sarana olah raga dan rekreasi
TUJUAN :
A. Peningkatan partisipasi aktif remaja dalam meningkatkan kesehatannya
– Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
– Tersusun program kesehatan remaja yg memenuhi kebutuhan remaja, sesuai budaya Indonesia, menimbulkan rasa memiliki & memotivasi & memasarkan program di antara remaja
─Kegiatan:kader kesehatan remaja, agent perubahan, mediator ke PKPR
STRATEGI INTERVENSI
B. Peningkatan partisipasi orang tua dan masyarakat
─Tersusunnya rencana kerja secara berkelanjutan sebagai upaya dan partisipasi orang tua serta masyarakat pada umumnya
─Kegiatan: promosi keterlibatan orang tua, role model, awareness kpd masyarakat & orang tua, advokasi
C. Peningkatan Kemitraan
– Dilaksanakan di setiap tingkat administrasi
– Terjalin antar sektor pemerintah/non pemerintah, institusi/LSM, organisasi profesi/masy, sektor swasta dan penyandang dana
– Perlu revitalisasi atau fasilitasi pembentukan forum/jaringan kemitraan
Output:1. Peningkatan pemberian informasi
yang lengkap, tepat dan benar2. Terciptanya lingkungan kondusif
bagi tumbuh kembang remaja3. Tersedianya kecukupan sumber daya
dan pemanfaatannya secara efisien
D. Peningkatan Penyediaan dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas
Out put :– Peningkatan peran PEMDA khusus dalam
pengadaan sarana dan prasarana PKPR– Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR)– Kegiatan: advokasi kebijakan publik,
menggalang kemitraan, PKPR, monitoring & evaluasi
1. Penurunan angka kesakitan dan kematian remaja
2. Penurunan beban penyakit di masa datang
3. Investasi generasi mendatang4. Pemenuhan Hak Asasi Manusia5. Perlindungan sumber daya manusia
MANFAAT INTERVENSI KESEHATAN REMAJA
Meningkatkan
kualitas
hidup
remaja
MENGATASI MASALAH KESEHATAN REMAJA
Outcome yang ditentukan oleh kebijakan multisektor : kesehatan remaja
Sektor Determinan antara Penyebab langsung
Pencegahan
Pengobatan
Gizi anak
Perilaku
Lingkungan
Pengetahuan remaja
Pengetahuan keluarga
Kepribadian remaja
Pelayanan kesehatan
Sosek keluarga
Pencarian yankes
Pola makan
Nilai dlm masy
Kegiatan remaja
Ketersediaan informasi
Perlindungan
Kesehatan:PKPR,Ketrampilan petugas,Prioritas yg miskin
Pendidikan:APM, literacy, vocational training
Pemda, LSM:Ketersediaan sarana, layanan alternatif
Kesejahateraan sosial & ekonomi:Ketersediaan rumahsinggah, panti, kesempatan kerja
Keluarga: nilai & norma
Prevalensi penyakit
Meningkatkan
kualitas
hidup
remaja
MENGATASI MASALAH KESEHATAN REMAJA
Outcome yang ditentukan oleh kebijakan multisektor : kesehatan remaja
Sektor Determinan antara Penyebab langsung
Pencegahan
Pengobatan
Gizi anak
Perilaku
Lingkungan
Pengetahuan remaja
Pengetahuan keluarga
Kepribadian remaja
Pelayanan kesehatan
Sosek keluarga
Pencarian yankes
Pola makan
Nilai dlm masy
Kegiatan remaja
Ketersediaan informasi
Perlindungan
Kesehatan:PKPR,Ketrampilan petugas,Prioritas yg miskin
Pendidikan:APM, literacy, vocational training, ekstra kurikuler
Pemda, LSM:Ketersediaan sarana, layanan alternatif
Kesejahateraan sosial & ekonomi:Ketersediaan rumahsinggah, panti, kesempatan kerja
Keluarga: nilai & norma
Prevalensi penyakit
Meningkatkan
kualitas
hidup
remaja
MENGATASI MASALAH KESEHATAN REMAJA
Outcome yang ditentukan oleh kebijakan multisektor : kesehatan remaja
Sektor Determinan antara Penyebab langsung
Pencegahan
Pengobatan
Gizi anak
Perilaku
Lingkungan
Pengetahuan remaja
Pengetahuan keluarga
Kepribadian remaja
Pelayanan kesehatan
Sosek keluarga
Pencarian yankes
Pola makan
Nilai dlm masy
Kegiatan remaja
Ketersediaan informasi
Perlindungan
Kesehatan:PKPR,Ketrampilan petugas,Prioritas yg miskin
Pendidikan:APM, literacy, vocational training, ekstra kurikuler
Pemda, LSM:Ketersediaan sarana, layanan alternatif
Kesejahateraan sosial & ekonomi:Ketersediaan rumahsinggah, panti, kesempatan kerja
Keluarga: nilai & norma
Prevalensi penyakit
Meningkatkan
kualitas
hidup
remaja
MENGATASI MASALAH KESEHATAN REMAJA
Outcome yang ditentukan oleh kebijakan multisektor : kesehatan remaja
Sektor Determinan antara Penyebab langsung
Pencegahan
Pengobatan
Gizi anak
Perilaku
Lingkungan
Pengetahuan remaja
Pengetahuan keluarga
Kepribadian remaja
Pelayanan kesehatan
Sosek keluarga
Pencarian yankes
Pola makan
Nilai dlm masy
Kegiatan remaja
Ketersediaan informasi
Perlindungan
Kesehatan:PKPR,Ketrampilan petugas,Prioritas yg miskin
Pendidikan:APM, literacy, vocational training, ekstra kurikuler
Pemda, LSM:Ketersediaan sarana, layanan Alternatif, peraturan
Kesejahateraan sosial& ekonomi:Ketersediaan rumahsinggah, panti, kesempatan kerja
Keluarga: nilai & norma
Prevalensi penyakit
Meningkatkan
kualitas
hidup
remaja
MENGATASI MASALAH KESEHATAN REMAJA
Outcome yang ditentukan oleh kebijakan multisektor : kesehatan remaja
Sektor Determinan antara Penyebab langsung
Pencegahan
Pengobatan
Gizi anak
Perilaku
Lingkungan
Pengetahuan remaja
Pengetahuan keluarga
Kepribadian remaja
Pelayanan kesehatan
Sosek keluarga
Pencarian yankes
Pola makan
Nilai dlm masy
Kegiatan remaja
Ketersediaan informasi
Perlindungan
Kesehatan:PKPR,Ketrampilan petugas,Prioritas yg miskin
Pendidikan:APM, literacy, vocational training, ekstra kurikuler
Pemda, LSM:Ketersediaan sarana, layanan Alternatif, peraturan
Kesejahateraan sosial& ekonomi:Ketersediaan rumahsinggah, panti, kesempatan kerja
Keluarga: nilai & norma
Prevalensi penyakit
Latihan:
hubungan faktor risiko dan faktor pelindung dengan perilaku remaja dan
kesehatan/kesejahteraan sekarang/masa depan
Tujuan: menyepakati faktor risiko dan faktor pelindung bagi terjadinya perilaku tertentu
pada remaja setempat.
KONSEP PERILAKU PADA REMAJA
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku tertentu
PERILAKU TERTENTU
Kesehatan dan kesejahteraan remaja pada saat ini dan di masa depan
KONSEP PERILAKU PADA REMAJA
Faktor Risiko (FR) : Model utk perilaku berisiko (mis: teman dekat yg
komsumsi NAPZA/seksual aktif) Dorongan utk perilaku berisiko (tekanan teman sebaya
yg bersifat negatif) Rasa tertekan (menghindari depresi berat) Kesempatan terlibat dlm gang NAPZA,tawuran
Faktor Pelindung (FP) : Model utk perilaku berisiko positif sbg kontrol: sosial,
personal Ikut dalam kegiatan-kegiatan positif Ikut dalam kegiatan keluarga, sekolah & lingkungan
sosial
Kedua faktor (FR dan FP) berada dlm 5 area yang saling mempengaruhi satu dgn lainnya (Konsep PL berisiko)
Hubungan Faktor Risiko & Pelindung
KONSEP
KONSEP
PERILAKU/GAYA HIDUP REMAJAPERILAKU/GAYA HIDUP REMAJA
PERILAKU BERMASALAH
Penyalahgunaan NAPZAKenakalan remaja
Mabok-ngebut
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN/KEHIDUPANDAMPAK TERHADAP KESEHATAN/KEHIDUPAN
BIOGENETIK
FR: riwayat alkoholdlm keluarga
FP: kecerdasan
1
KESEHATAN
Sakit/bebas peny.Sakit/bebas peny.Kbugarn tnggi/rndahKbugarn tnggi/rndah
PERSIAPAN MASA DWS
Pendidikan tinggi/rendahPendidikan tinggi/rendahKtrampiln kerja prima/terbtsKtrampiln kerja prima/terbtspekerja baik/pengangguranpekerja baik/pengangguranMotivasi tinggi/tdk punyaMotivasi tinggi/tdk punya
NORMA SOSIAL
Kegagalan/sukses sklhKegagalan/sukses sklhDikucilkan/diterimaDikucilkan/diterima
Terlibat/tdk masalah hukumTerlibat/tdk masalah hukumHamil muda/terencanaHamil muda/terencana
PENGEMB. PERSONAL
Konsep diri krg memadai/Konsep diri krg memadai/Percaya diriPercaya diri
Depresi/bunuh diri/tegarDepresi/bunuh diri/tegar
KEPRIBADIANFR: Rasa krg punya
kesempatan dlm hidup,Kurang menghargai
diri sendiri,Kecenderungan
mdh mengambil risiko FP: Menghargai p’capaian
Menghargai kes.Tdk toleran pd penyimp.
4
PERILAKU TERKAIT KES
Komsumsi gizi seimbang/tdkMerokok/tidak
Berkenderaan pakai helm/tdkSPN,Seks aman/tdk
PERILAKU SEKOLAH
Membolos/tidakDropout/tamat sekolah
Koms./hindari NAPZA disklh
LINGK.SOSIALFR: kemiskinan, kelainan
normatif, diskriminasi,adanya kesempatan
utk berbuat ilegal
FP: sekolah yg berkualitasPerturan/UU, kebijaka,
Yankes berkualitas,Informasi yg cukup
2
PERILAKU
FR: Bermslhdg miras,
Prestasi sklhburuk/
malas sklh
FP:Beribadah,
Keterlibatanekskul/
aktif seklh5
LINGK.KELUARGAFR: Model PL menyimpang,
Adanya konflik normatif
FP: Model PL konvensionalKontrol ketat pd PL menyimp.
Ikatan keluarga & antar-Tetangga yang kuat
3