51

kesehatan remaja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penyuluhan remaja

Citation preview

Page 1: kesehatan remaja
Page 2: kesehatan remaja

LATAR BELAKANG

proporsi remaja 1/5 dari jumlah penduduk

UU No 23 tahun 2002, anak :0-18 tahun Batasan WHO, remaja (dianut

Departemen Kesehatan) : 10-19 tahun, Masa penuh paradoks, secara biologis

dapat menjadi ayah atau ibu tapi belum dewasa

Page 3: kesehatan remaja

~ 20% jumlah penduduk

Page 4: kesehatan remaja

Kelompok umur

Persentase

penduduk

Estimasi jumlah

penduduk

10 – 14 tahun

10,5% 22,17 juta

15 – 19 tahun

9,5% 20,05 juta

Proyeksi tahun 2002 penduduk Indonesia : 211, 1 juta

Page 5: kesehatan remaja

Perubahan yang terjadi :

• Perubahan ikatan kekeluargaan & kekerabatan

• Perubahan ekonomi• Perpanjangan masa lajang• Kurangnya peran sosial remaja dalam

masyarakat• Media & teknologi• Perubahan jenis ancaman tehadap

kesehatan remaja

Page 6: kesehatan remaja

Landasan Hukum :

UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan UU No 10 tahun 1992 tentang Kependudukan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan UU No 5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No

22 tahun 1997 tentang Narkotika UU No 20 tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi

ILO no 138 mengenai usia minimum untuk diperbolehkan bekerja

UU No 1 tentang Pengesahan Konvensi ILO no 182• UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak• UU No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Page 7: kesehatan remaja

• UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga

• UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah• PP No 25 tahun 2000, tentang Kewenganan

Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom• Keppres No 36 tahun 1994, tentang Komisi

Penanggulangan AIDS (KPA)• SKB 4 menteri tahun 2003• Kepmenkes RI No 1457/MENKES/SK/IX/2003,

tentang SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota

• Inpres No 9 tahun 2000, tentang Pengarus Utamaan Gender

Page 8: kesehatan remaja

MASALAH KESEHATAN REMAJA

• 51,7 % remaja putri anemi(SKRT 95)

• LILA , 23,5 cm 25% (1999) & 17,6% (2002)

• GAKY• Kecacingan• IMT > 25

Page 9: kesehatan remaja

13 16

2 3

78

88

27

44

0

20

40

60

80

100

15-19 20-24 15-19 20-24

Merokok Minum Alkohol

Peremp

Laki2

Distribusi remaja (15-24 thn, laki-laki & perempuan

belum menikah) pernah merokok & minum alkohol

Page 10: kesehatan remaja

Distribusi Remaja 15-19 tahun (laki-laki, belum menikah) menurut Umur Pertama Kali Merokok

(SKRI 2002 -2003)

23.3

11.8

17.4

25.2

11.6 11.6

7.6

0

5

10

15

20

25

30

<13 13 14 15 16 17 18+ umur pertamamerokok

Page 11: kesehatan remaja

Distribusi Remaja 15-19 tahun (belum menikah) menurut NAPZA (SKRI 2002 – 2003)

1.60.20.3

3.9

94.7

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

tidak NAPZA merokok menghirup injeksi obat

Page 12: kesehatan remaja

KASUS AIDS DI INDONESIA 10 TAHUN TERAKHIR S/D DESEMBER 2005

113 155 199 259 353608

827

11721488

2683

5321

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

AIDS

KUMULATIF

Subdit HIV/AIDS 2006

Page 13: kesehatan remaja

Kumulatif Kasus AIDS di Indonesia berdasarkan Kelompok Umur s/d 31

Desember 2005

29 24 12193

2877

1376

451116 33 210

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

<1 th 1-4 th 5-14 th 15-19 th 20-29 th 30-39 th 40-49 th 50-59 th >60 th Tdk diket

54%

Page 14: kesehatan remaja

Kumulatif Kasus AIDS di Indonesia berdasarkan Cara Penularan s/d 31

Desember 2005

256

2097

3719

6 66294

0500

1000150020002500300035004000

Homosek Heterosek IDU Transfusi Perinatal Tdk diket

58%

Page 15: kesehatan remaja

Distribusi Remaja 15-19 tahun menurut usia pertama kali berhubungan seks

(SKRI 2002 – 2003)

0.7 0.1 00.40.90.1

97.6

0

20

40

60

80

100

120

belumpernah

<15 16 17 18 19 20+

Page 16: kesehatan remaja

39

33

14

58

0

10

20

30

40

50

SKSM Ingin tahu Dorongan kwn Pengaruh

obat/mnmn

Lain2

Alasan hubungan seks pertama(Lk 15-24 th)Alasan hubungan seks pertama(Lk 15-24 th)

Page 17: kesehatan remaja

Distribusi remaja perempuan (15-19 tahun) Distribusi remaja perempuan (15-19 tahun)

yang sudah pernah melahirkan (SDKI 2002-2003)yang sudah pernah melahirkan (SDKI 2002-2003)

0.7 1.5

13.6

20.9

8.3

4.2

0

5

10

15

20

25

15 16 17 18 19 Total

Page 18: kesehatan remaja

Data Tawuran Tahun 2003No POLRES Jml ks Jml

pelakuLuka Meningg

alBukti bnd

tumpul

Bukti bnd

tajam

1 Jkt .Pusat 9 42 3 - 1 2

2 Jkt..Utara 6 6 - - - 2

3 Jkt. Barat 2 1 1 1 - 1

4 Jkt.Selatan 36 23 17 - - 4

5 Jkt.Timur 17 77 85 - - -

6 Tangerang 4 16 1 - 1 2

7 Bekasi 26 130 4 - - 16

8 Depok 8 42 4 - 1 2

Jumlah 108 337 115 1 3 29

Page 19: kesehatan remaja

Tahun Jumlah kasus

Jml sekolah terlibat

korban luka

Meninggal

1989 50 35 29 6

1990 212 55 15 5

1991 260 42 23 5

1992 167 121 76 11

1993 80 90 59 10

1994 183 113 116 10

1995 194 127 108 13

1996 150 71 154 19

1997 NA NA NA 7

1998 230 NA 142 15

Kejadian tawuran pelajar di JakartaKejadian tawuran pelajar di Jakarta

Page 20: kesehatan remaja

Penyebab Masalah Kesehatan Remaja :

a. Kurangnya pengetahuan & ketrampilan, sikap & perilaku remaja

b. Kurang kepedualian orang tua, masyarakat & pemerintah

c. Belum optimalnya pelayanan kesehatan remaja

Page 21: kesehatan remaja

LOKASI APM APK

Perkotaan 63,7 76,7

Perdesaan 43,7 52,3

Total 54 64

TINGKAT PARTISIPASI SEKOLAH LANJUTAN

Angka Partisipasi Murni untuk tingkat sekolah lanjutan (SL) adalah persentase dari penduduk usia SL (13-18 tahun) yang bersekolah di SL.

Angka Partisipasi Kasar untuk SL adalah persentase jumlah siswa pada SL sampai usia 24 tahun, terhadap penduduk usia SL.

PNBAI

Page 22: kesehatan remaja

JENIS KELAMIN HANYA SEKOLAH

TIDAK SEKOLAH & TIDAK BEKERJA

Perempuan 49.7% 19.8%Laki-laki 36.7% 12.4%

KEGIATAN PADA REMAJA 15- 19 TAHUN

Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2003 - 2003

Page 23: kesehatan remaja

Perempaun dapat hamil dg berhubungan seks 1 xPerempuan Laki - Laki

Umur 15-19 45,5 41,020-24 57,6 51,8

Tempat tinggal

Kota 54,4 54,0Desa 40,4 35,5

Pddkn

< SD 35,5 28,9Tamat SD 33,2 30,7Sebagian SLTP 47,9 42,8SLTP keatas 61,3 64,1

Total 49,5 45,5

Pengetahuan tentang risiko kehamilanPengetahuan tentang risiko kehamilan

Page 24: kesehatan remaja

Penyebab Perempuan Laki - Laki Total

15-19 20-24 15-19 20-24

< konsumsi daging, ikan, hati

23,1 24,2 22,7 23,9 23,3

<konsumsi sayur & buah

28,5 23,5 19,0 23,7 21,0

Penyakit infeksi

0,4 0,5 0,3 0,4 0,4

Tdk tahu 24,7 15, 31,6 27,5 29,8

Pengetahuan tentang penyebab anemiPengetahuan tentang penyebab anemi

Page 25: kesehatan remaja

PENGETAHUAN PEREMPUAN

LAKI-LAKI

Minum pil tablet tambah darah

54.9 48.4

Minum pil besi 10.5 14.5

Meningkatkan konsumsi daging, ikan & hati

12.6 14.5

Meningkatkan konsumsi sayuran

20.2 14.9

Lain-lain 18.3 16.7

Tidak tahu 20.3 25.2

PENGETAHUAN REMAJA 15-19 TAHUN TERHADAP PENGOBATAN ANEMIA (SKRRI

2002-2003)

51,7 % remaja putri anemi (SKRT ‘95)

Page 26: kesehatan remaja

Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi yg diterima Remaja

23.81

18.7315.94

2.02

13.65

6.48

TemanGuruIbuAyahMedia cetakTelevisi

perempuan

30.58

8.942.01

19.39

5.08

10.8

TemanIbuAyahGuruTelevisiMedia cetak

Laki-laki

Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2002 - 2003

Page 27: kesehatan remaja

Tempat diskusi / curhat

55.3

35.5

1.4

14.1

4.1

7.7

0.4

1.4

0.5 28.9

teman ibuayah saudara sekandungkeluarga gurupetugas kesehatan tomalain2 tidak ada

Perempuan : menstruasi

Laki-laki: mimpi basah

43.5

2.3

1.6

1.1

1.4

9.70.42.6

0.3

49.6

teman ibuayah saudara sekandungkeluarga gurupetugas kesehatan tomalain2 tidak ada

Survei Kesehatan Reproduksi Remaja 2002 - 2003

Page 28: kesehatan remaja

Tantangan Pelayanan Kesehatan pada Remaja :

Pihak Remaja : Tidak menyadari akan kebutuhan PKPR Enggan mengunjungi fasilitas kesehatan

Pihak orang tua dan masyarakat : Tidak setuju dengan materi PKPR Tidak memahami manfaatnya

Page 29: kesehatan remaja

Pihak pemberi layanan : Tidak menyadari manfaatnya Ragu karena tidak ada dukungan hukum/peraturan

resmi Tidak yakin pada kemampuan diri Menganggap sebagai beban

Pihak pemerintah : Bukan program prioritas Belum ada wadah Belum lengkap perlindungan hukum

Page 30: kesehatan remaja

a) Gaya Hidup • Gaya Hidup Bersih dan Sehat> Intervensi : Promosi tumbuh kembang

dan gaya hidup bersih dan sehat

ISU STRATEGISISU STRATEGISISU STRATEGISISU STRATEGIS

Page 31: kesehatan remaja

b) Dukungan masyarakat dan pemerintah

1) Memperkuat peran masy & orang tua dan bertanggungjawab dalam tumbuh kembang remaja. Remaja terlibat dlm perencanaan, pelaksanaan & evaluasi.

2) Menciptakan lingkungan kondusif & revitalisasi UKS di tingkat sekolah lanjutan

3) Mengembangkan hubungan sehat antar sebaya dengan memberikan PKHS pada remaja

4) Melibatkan remaja dalam kegiatan sosial di masy

5) Kesempatan melanjutkan pendidikan atau mendapat ketrampilan hidup

Page 32: kesehatan remaja

c) Pelayanan kesehatan– Meningkatkan akses dan

pemanfaatan PKPR d) Eksploitasi Pekerja Anak dan Seksual

Komersial Anak (ESKA)– Perlindungan akibat yang merugikan

pekerja anak dan mengeliminasi Eskae) Perlindungan hukum bagi petugas

PKPR– Penerbitan peraturan baru,

revisi/penyempurnaan perundangan

Page 33: kesehatan remaja

•VISI : Remaja Indonesia sehat fisik,

mental dan sosial serta tinggal di lingkungan aman yang mendukung bagi perkembangan dan pertumbuhannya.

Page 34: kesehatan remaja

MISI :

Mewujudkan lingkungan kondusif bagi tumbang remaja dengan meningkatkan faktor pelindung & mengurangi faktor risiko

Mendorong partisipasi semua pihak terutama remaja sendiri untuk meningkatkan kesehatan remaja

Memelihara & meningkatkan pelayanan kesehatan , termasuk memberikan informasi pada remaja yang bermutu, merata & terjangkau

Mendorong perilaku gaya hidup sehat

Page 35: kesehatan remaja

Mempersiapkan remaja sehat menuju kehidupan dewasa

Perlu kesepakatan visi, misi dan strategi untuk mencapai tujuan.

Berkaitan erat dengan berbagai aspek sosial dan perangkat hukum, keamanan lingkungan, kesempatan pendidikan serta penyediaan sarana olah raga dan rekreasi

TUJUAN :

Page 36: kesehatan remaja

A. Peningkatan partisipasi aktif remaja dalam meningkatkan kesehatannya

– Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

– Tersusun program kesehatan remaja yg memenuhi kebutuhan remaja, sesuai budaya Indonesia, menimbulkan rasa memiliki & memotivasi & memasarkan program di antara remaja

─Kegiatan:kader kesehatan remaja, agent perubahan, mediator ke PKPR

STRATEGI INTERVENSI

Page 37: kesehatan remaja

B. Peningkatan partisipasi orang tua dan masyarakat

─Tersusunnya rencana kerja secara berkelanjutan sebagai upaya dan partisipasi orang tua serta masyarakat pada umumnya

─Kegiatan: promosi keterlibatan orang tua, role model, awareness kpd masyarakat & orang tua, advokasi

Page 38: kesehatan remaja

C. Peningkatan Kemitraan

– Dilaksanakan di setiap tingkat administrasi

– Terjalin antar sektor pemerintah/non pemerintah, institusi/LSM, organisasi profesi/masy, sektor swasta dan penyandang dana

– Perlu revitalisasi atau fasilitasi pembentukan forum/jaringan kemitraan

Page 39: kesehatan remaja

Output:1. Peningkatan pemberian informasi

yang lengkap, tepat dan benar2. Terciptanya lingkungan kondusif

bagi tumbuh kembang remaja3. Tersedianya kecukupan sumber daya

dan pemanfaatannya secara efisien

Page 40: kesehatan remaja

D. Peningkatan Penyediaan dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas

Out put :– Peningkatan peran PEMDA khusus dalam

pengadaan sarana dan prasarana PKPR– Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja

(PKPR)– Kegiatan: advokasi kebijakan publik,

menggalang kemitraan, PKPR, monitoring & evaluasi

Page 41: kesehatan remaja

1. Penurunan angka kesakitan dan kematian remaja

2. Penurunan beban penyakit di masa datang

3. Investasi generasi mendatang4. Pemenuhan Hak Asasi Manusia5. Perlindungan sumber daya manusia

MANFAAT INTERVENSI KESEHATAN REMAJA

Page 42: kesehatan remaja

Meningkatkan

kualitas

hidup

remaja

MENGATASI MASALAH KESEHATAN REMAJA

Outcome yang ditentukan oleh kebijakan multisektor : kesehatan remaja

Sektor Determinan antara Penyebab langsung

Pencegahan

Pengobatan

Gizi anak

Perilaku

Lingkungan

Pengetahuan remaja

Pengetahuan keluarga

Kepribadian remaja

Pelayanan kesehatan

Sosek keluarga

Pencarian yankes

Pola makan

Nilai dlm masy

Kegiatan remaja

Ketersediaan informasi

Perlindungan

Kesehatan:PKPR,Ketrampilan petugas,Prioritas yg miskin

Pendidikan:APM, literacy, vocational training

Pemda, LSM:Ketersediaan sarana, layanan alternatif

Kesejahateraan sosial & ekonomi:Ketersediaan rumahsinggah, panti, kesempatan kerja

Keluarga: nilai & norma

Prevalensi penyakit

Page 43: kesehatan remaja

Meningkatkan

kualitas

hidup

remaja

MENGATASI MASALAH KESEHATAN REMAJA

Outcome yang ditentukan oleh kebijakan multisektor : kesehatan remaja

Sektor Determinan antara Penyebab langsung

Pencegahan

Pengobatan

Gizi anak

Perilaku

Lingkungan

Pengetahuan remaja

Pengetahuan keluarga

Kepribadian remaja

Pelayanan kesehatan

Sosek keluarga

Pencarian yankes

Pola makan

Nilai dlm masy

Kegiatan remaja

Ketersediaan informasi

Perlindungan

Kesehatan:PKPR,Ketrampilan petugas,Prioritas yg miskin

Pendidikan:APM, literacy, vocational training, ekstra kurikuler

Pemda, LSM:Ketersediaan sarana, layanan alternatif

Kesejahateraan sosial & ekonomi:Ketersediaan rumahsinggah, panti, kesempatan kerja

Keluarga: nilai & norma

Prevalensi penyakit

Page 44: kesehatan remaja

Meningkatkan

kualitas

hidup

remaja

MENGATASI MASALAH KESEHATAN REMAJA

Outcome yang ditentukan oleh kebijakan multisektor : kesehatan remaja

Sektor Determinan antara Penyebab langsung

Pencegahan

Pengobatan

Gizi anak

Perilaku

Lingkungan

Pengetahuan remaja

Pengetahuan keluarga

Kepribadian remaja

Pelayanan kesehatan

Sosek keluarga

Pencarian yankes

Pola makan

Nilai dlm masy

Kegiatan remaja

Ketersediaan informasi

Perlindungan

Kesehatan:PKPR,Ketrampilan petugas,Prioritas yg miskin

Pendidikan:APM, literacy, vocational training, ekstra kurikuler

Pemda, LSM:Ketersediaan sarana, layanan alternatif

Kesejahateraan sosial & ekonomi:Ketersediaan rumahsinggah, panti, kesempatan kerja

Keluarga: nilai & norma

Prevalensi penyakit

Page 45: kesehatan remaja

Meningkatkan

kualitas

hidup

remaja

MENGATASI MASALAH KESEHATAN REMAJA

Outcome yang ditentukan oleh kebijakan multisektor : kesehatan remaja

Sektor Determinan antara Penyebab langsung

Pencegahan

Pengobatan

Gizi anak

Perilaku

Lingkungan

Pengetahuan remaja

Pengetahuan keluarga

Kepribadian remaja

Pelayanan kesehatan

Sosek keluarga

Pencarian yankes

Pola makan

Nilai dlm masy

Kegiatan remaja

Ketersediaan informasi

Perlindungan

Kesehatan:PKPR,Ketrampilan petugas,Prioritas yg miskin

Pendidikan:APM, literacy, vocational training, ekstra kurikuler

Pemda, LSM:Ketersediaan sarana, layanan Alternatif, peraturan

Kesejahateraan sosial& ekonomi:Ketersediaan rumahsinggah, panti, kesempatan kerja

Keluarga: nilai & norma

Prevalensi penyakit

Page 46: kesehatan remaja

Meningkatkan

kualitas

hidup

remaja

MENGATASI MASALAH KESEHATAN REMAJA

Outcome yang ditentukan oleh kebijakan multisektor : kesehatan remaja

Sektor Determinan antara Penyebab langsung

Pencegahan

Pengobatan

Gizi anak

Perilaku

Lingkungan

Pengetahuan remaja

Pengetahuan keluarga

Kepribadian remaja

Pelayanan kesehatan

Sosek keluarga

Pencarian yankes

Pola makan

Nilai dlm masy

Kegiatan remaja

Ketersediaan informasi

Perlindungan

Kesehatan:PKPR,Ketrampilan petugas,Prioritas yg miskin

Pendidikan:APM, literacy, vocational training, ekstra kurikuler

Pemda, LSM:Ketersediaan sarana, layanan Alternatif, peraturan

Kesejahateraan sosial& ekonomi:Ketersediaan rumahsinggah, panti, kesempatan kerja

Keluarga: nilai & norma

Prevalensi penyakit

Page 47: kesehatan remaja

Latihan:

hubungan faktor risiko dan faktor pelindung dengan perilaku remaja dan

kesehatan/kesejahteraan sekarang/masa depan

Tujuan: menyepakati faktor risiko dan faktor pelindung bagi terjadinya perilaku tertentu

pada remaja setempat.

Page 48: kesehatan remaja

KONSEP PERILAKU PADA REMAJA

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku tertentu

PERILAKU TERTENTU

Kesehatan dan kesejahteraan remaja pada saat ini dan di masa depan

KONSEP PERILAKU PADA REMAJA

Page 49: kesehatan remaja

Faktor Risiko (FR) : Model utk perilaku berisiko (mis: teman dekat yg

komsumsi NAPZA/seksual aktif) Dorongan utk perilaku berisiko (tekanan teman sebaya

yg bersifat negatif) Rasa tertekan (menghindari depresi berat) Kesempatan terlibat dlm gang NAPZA,tawuran

Faktor Pelindung (FP) : Model utk perilaku berisiko positif sbg kontrol: sosial,

personal Ikut dalam kegiatan-kegiatan positif Ikut dalam kegiatan keluarga, sekolah & lingkungan

sosial

Kedua faktor (FR dan FP) berada dlm 5 area yang saling mempengaruhi satu dgn lainnya (Konsep PL berisiko)

Hubungan Faktor Risiko & Pelindung

Page 50: kesehatan remaja

KONSEP

KONSEP

PERILAKU/GAYA HIDUP REMAJAPERILAKU/GAYA HIDUP REMAJA

PERILAKU BERMASALAH

Penyalahgunaan NAPZAKenakalan remaja

Mabok-ngebut

DAMPAK TERHADAP KESEHATAN/KEHIDUPANDAMPAK TERHADAP KESEHATAN/KEHIDUPAN

BIOGENETIK

FR: riwayat alkoholdlm keluarga

FP: kecerdasan

1

KESEHATAN

Sakit/bebas peny.Sakit/bebas peny.Kbugarn tnggi/rndahKbugarn tnggi/rndah

PERSIAPAN MASA DWS

Pendidikan tinggi/rendahPendidikan tinggi/rendahKtrampiln kerja prima/terbtsKtrampiln kerja prima/terbtspekerja baik/pengangguranpekerja baik/pengangguranMotivasi tinggi/tdk punyaMotivasi tinggi/tdk punya

NORMA SOSIAL

Kegagalan/sukses sklhKegagalan/sukses sklhDikucilkan/diterimaDikucilkan/diterima

Terlibat/tdk masalah hukumTerlibat/tdk masalah hukumHamil muda/terencanaHamil muda/terencana

PENGEMB. PERSONAL

Konsep diri krg memadai/Konsep diri krg memadai/Percaya diriPercaya diri

Depresi/bunuh diri/tegarDepresi/bunuh diri/tegar

KEPRIBADIANFR: Rasa krg punya

kesempatan dlm hidup,Kurang menghargai

diri sendiri,Kecenderungan

mdh mengambil risiko FP: Menghargai p’capaian

Menghargai kes.Tdk toleran pd penyimp.

4

PERILAKU TERKAIT KES

Komsumsi gizi seimbang/tdkMerokok/tidak

Berkenderaan pakai helm/tdkSPN,Seks aman/tdk

PERILAKU SEKOLAH

Membolos/tidakDropout/tamat sekolah

Koms./hindari NAPZA disklh

LINGK.SOSIALFR: kemiskinan, kelainan

normatif, diskriminasi,adanya kesempatan

utk berbuat ilegal

FP: sekolah yg berkualitasPerturan/UU, kebijaka,

Yankes berkualitas,Informasi yg cukup

2

PERILAKU

FR: Bermslhdg miras,

Prestasi sklhburuk/

malas sklh

FP:Beribadah,

Keterlibatanekskul/

aktif seklh5

LINGK.KELUARGAFR: Model PL menyimpang,

Adanya konflik normatif

FP: Model PL konvensionalKontrol ketat pd PL menyimp.

Ikatan keluarga & antar-Tetangga yang kuat

3

Page 51: kesehatan remaja