451
RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA ( R S K K N I ) SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) Jakarta, Juni 2011 Pusat Standarisasi dan Lingkungan, Kementerian Kehutanan dan Forests and Climate Change Programme (FORCLIME), GIZ

kesatuan pengelolaan hutan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kesatuan pengelolaan hutan

RANCANGAN

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA ( R S K K N I )

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH)

Jakarta, Juni 2011

Pusat Standarisasi dan Lingkungan, Kementerian Kehutanan dan

Forests and Climate Change Programme (FORCLIME), GIZ

Page 2: kesatuan pengelolaan hutan

PRAKONVENSI

R A N C A N G A N STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

( R S K K N I )

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH)

Bogor, 12- 13 Juli 2011

Pusat Standarisasi dan Lingkungan, Kementerian Kehutanan dan

Forests and Climate Change Programme (FORCLIME), GIZ

Page 3: kesatuan pengelolaan hutan

1

PETA FUNGSI RSKKNI SDM PENGELOLA KPH

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION JUDUL UNIT 1 Mengelola Konflik dengan Masyarakat

1. Menetapkan keputusan mengenai pengelolaan konflik di wilayah KPH 2. Melakukan lobi dan negosiasi untuk mediasi konflik tenurial dan akses terhadap

sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH 3. Melakukan pemetaan konflik tenurial dan akses terhadap sumberdaya hutan di lapangan 4. Mengelola konflik tenurial dan akses 5. Melakukan fasilitasi penangan konflik di lapangan

2 Melakukan Penataan Hutan 6. Memberikan arahan proses penataan hutan tingkat KPH 7. Merencanakan penataan hutan 8. Menilai Hasil Penataan Hutan 9. Melaksanakan pengukuran terrestris kawasan hutan 10. Mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS 11. Mengevaluasi hasil penataan batas kawasan hutan

3 Melakukan Pemetaan Kawasan Hutan 12. Melakukan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan 13. Melaksanakan pemetaan hutan 14. Melaksanakan pengukuran terrestris areal hutan 15. Mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS 16. Melakukan ground check di lapangan.

4 Melakukan inventarisasi tegakan hutan 17. Memberikan arahan proses inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH 18. Melakukan evaluasi hasil inventarisasi tegakan hutan 19. Menyusun rencana kerja inventarisasi tegakan hutan 20. Menyusun laporan hasil inventarisasi tegakan 21. Melaksanakan inventarisasi tegakan hutan

5 Melakukan pengumpulan data dasar sumber daya hutan

23. Menetapkan kebijakan teknis mengenai pengumpulan data dasar sumberdaya hutan tingkat KPH

24. Menetapkan sistem manajemen data dasar sumberdaya hutan 25. Menyusun data dasar sumberdaya hutan 26. Melakukan pengumpulan informasi data dasar sumberdaya hutan 27. Melakukan pemetaan hasil pengumpulan informasi data dasar sumberdaya hutan

6 Melakukan inventasisasi satwa liar 28. Melakukan pengukuran paramater kelimpahan populasi satwa liar

29. Melakukan pengukuran parameter habitat satwa liar

Page 4: kesatuan pengelolaan hutan

2

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION JUDUL UNIT 30. Melakukan pengamatan perilaku satwa liar 31. Memimpin pelaksanaan pengukuran parameter kelimpahan/populasi satwa liar dan habitat

satwa liar 32. Memimpin pelaksanaan pengamatan perilaku satwa liar

7 Melakukan inventasisasi sosial budaya 33. Melakukan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan 34. Melakukan wawancara dengan masyarakat 35. Memimpin pelaksanaan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan 36. Melakukan analisis data hasil inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar

hutan 37. Melakukan evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek sosial budaya 38. Menyajikan baseline information aspek sosial budaya.

8 Melakukan inventarisasi (Mengumpulkan data dasar) fisik kimia tanah hutan

39. Menyusun rencana inventarisasi aspek fisik—kimia tanah hutan 40. Menilai hasil inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan 41. Melaksanakan inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan

9 Melakukan pengukuran parameter lingkungan

42. Melakukan pengukuran parameter hidroorologi 43. Melakukan pengawasan pengukuran parameter hidroorologi

10. Melakukan Inventarisasi Jasa Lingkungan Untuk Wisata Alam

44. Melakukan pengukuran parameter obyek wisata alam 45. Memimpin pelaksanaan pengukuran parameter obyek wisata alam 46. Melakukan klasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan manfaatnya 47. Melakukan analisis hasil pengukuran parameter jasa lingkungan untuk obyek wisata alam 48. Melakukan analisis data hasil pengukuran parameter obyek wisata alam

11. Menyusun Rencana Pengelolaan Hutan (Jangka Panjang Dan Jangka Pendek Pada Tingkat KPH)

49. Memberikan arahan kebijakan perencanaan hutan 50. Melakukan evaluasi perencanaan hutan. 51. Menyusun rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif 52. Menyusun rencana karya unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKUPHHK) 53. Melaksanakan penghitungan etat tebangan 54. Menyusun rencana karya tahunan pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKTPH-HK) 55. Melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan (jangka panjang dan jangka pendek) 56. Merekam indikator implementasi rencana pengelolaan hutan. 57. Menyusun rencana studi amdal 58. Menyusun rencana pemantauan dampak lingkungan 59. Menyusun rencana pengelolaan dampak lingkungan 60. Melaksanakan analisis stakeholder

Page 5: kesatuan pengelolaan hutan

3

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION JUDUL UNIT 61. Melakukan pengkajian wilayah secara partisipatif (participatory rural appraisal/PRA) 62. Menyusun kesepakatan partisipatif dengan para pihak 63. Menyusun program pemberdayaan masyarakat secara partisipatif 64. Merekam proses perencanaan partisipatif

12. Mengelola Dampak Lingkungan 65. Melaksanakan mitigasi dampak fisik-kimia 66. Melaksanakan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati 67. Melaksanakan mitigasi dampak sosial budaya

13. Melakukan Pembinaan Pemanfaatan Hutan Oleh Pemegang Ijin

68. Memberikan arahan kebijakan tehnis pemanfaatan hutan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin

69. Memberikan pertimbangan tehnis terhadap rencana pemanfaatan hutan yang dilaksanakan oleh oleh pemegang ijin

14. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pemegang Ijin

70. Melakukan evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin 71. Merekam kinerja pemegang ijin

15. Menegakkan Regulasi Kepada Para Pemegang Ijin

72. Melakukan penanganan pelanggaran hukum kehutanan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin

73. Menangani barang bukti dari hasil pelanggaran hukum kehutanan 74. Melakukan sosialisasi regulasi pengelolaan hutan 75. Melakukan patroli pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan

16. Menyiapkan Prakondisi Perijinan 76. Memberikan arahan kebijakan tehnis perijinan dan bisnis tingkat KPH. 77. Memberikan arahan kebijakan tehnis perijinan dan bisnis tingkat KPH. 78. Menyusun dokumen rekomendasi perijinan

17. Melakukan Promosi Pemanfaatan Hutan Kepada Para Pihak Untuk Membuka Peluang Investasi

79. Menyusun rencana bisnis pemanfaatan hutan tingkat KPH 80. Melakukan promosi pemanfaatan hutan 81. Menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk kayu dan hasil hutan bukan

kayu 82. Menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk ekowisarta dan jasa

lingkungan 18. Melakukan Perencanaan Pengelolaan Hutan

Pada Tingkat Unit Kelestarian

83. Memberikan arahan kebijakan mengenai perencanaan pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian

84. Menyusun rencana kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (RKUPHHK) 85. Menyusun rencana kerja tahunan pemanfaatan hasil hutan kayu (RKT-PHHK) 86. Menyusun rekomendasi rencana pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian 87. Menyusun basis data bagi perencanaan pemanfaatan kayu di tingkat unit kelestarian

Page 6: kesatuan pengelolaan hutan

4

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION JUDUL UNIT 19. Melakukan Pembukaan Wilayah Hutan 88. Melakukan evaluasi kinerja pembukaan wilayah hutan

89. Menyusun rancangan pembukaan wilayah hutan 90. Melaksanakan pembuatan trase jalan hutan di lapangan 91. Melaksanakan pembukaan wilayah hutan 92. Membuat peta trace jalan 93. Melaksanakan pembangunan jalan angkutan 94. Mengoperasikan alat berat untuk pembukaan wilayah hutan

20. Melakukan Pemeliharaan Tegakan 95. Melakukan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan hutan 96. Melakukan kegiatan pengayaan 97. Melaksanakan pemeliharaan tanaman 98. Melaksanakan penilaian tanaman 99. Melakukan kegiatan pengendalian gulma

21. Melakukan SILIN (Silvikultur Intensif) 100. Melakukan perbanyakan vegetative 101. Menyeleksi pohon induk 102. Membangun kebun pangkas 103. Melakukan pembuatan jalur tanam 104. Melakukan penanaman 105. Melakukan pemeliharaan tanaman muda

22. Melakukan Perbenihan 106. Menunjuk sumber benih 107. Mengelola sumber benih 108. Membuat rancangan pembangunan sumber benih 109. Membuat rencana pengunduhan 110. Mengunduh buah 111. Menyimpan buah/benih sementara di tempat ekstraksi 112. Melakukan ekstraksi buah 113. Melakukan sortasi benih 114. Melakukan pengeringan benih 115. Menyimpan benih 116. Mengambil benih contoh 117. Menganalisa kemurnian benih 118. Menentukan berat 1000 butir benih 119. Menetapkan kadar air benih 120. Menguji daya kecambah benih

Page 7: kesatuan pengelolaan hutan

5

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION JUDUL UNIT 121. Memeriksa mutu genetik benih 122. Memeriksa hasil pengujian mutu benih

23. Melakukan Persemaian 123. Menyiapkan media bibit 124. Menyemaikan benih 125. Menyapih bibit 126. Memelihara bibit 127. Menyeleksi bibit siap tanam 128. Menguji mutu fisik fisiologis bibit 129. Mengemas dan mengangkut bibit 130. Menyiapkan lokasi dan membangun infrastruktur persemaian 131. Melakukan evaluasi kinerja persemaian

24. Melakukan Penanaman 132. Melaksanakan penanaman 133. Melaksanakan penilaian tanaman

25. Melakukan Pemanenan Hasil Hutan Kayu 134. Merencanakan pemanenan hasil hutan kayu 135. Mengoperasikan chainsaw untuk kegiatan penebangan (felling) dan pembagian batang

(bucking) 136. Mengoperasikan Bulldozer (Traktor) untuk kegiatan penyaradan kayu 137. Melaksanakan pemanenan hasil hutan kayu 138. Melakukan penyaradan kayu hasil tebangan 139. Melakukan penimbunan kayu hasil tebangan 140. Melaksanakan penatausahaan hasil hutan (PUHH) kayu bulat

26. Melakukan Pengujian Hasil Hutan Kayu Bundar dan Kayu Gergajian

141. Menetapkan nama jenis kayu 142. Menetapkan volume kayu bundar 143. Menetapkan volume tumpukan kayu bundar kecil 144. Menetapkan mutu penampilan kayu bundar 145. Memeriksa hasil pengujian kayu bundar 146. Menetapkan volume kayu gergajian 147. Menetapkan mutu penampilan kayu gergajian 148. Memeriksa hasil pengujian kayu gergajian

27. Melakukan Pemanenan HHBK (Satwa) 149. Merencanakan penangkaran satwa liar 150. Menilai kinerja penangkaran satwa liar 151. Merencanakan pemanenan satwa liar

Page 8: kesatuan pengelolaan hutan

6

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION JUDUL UNIT 152. Menilai kinerja pemanenan satwa liar 153. Melaksanakan pemanenan satwa liar di lapangan 154. Membuat site plan penangkaran satwa liar 155. Menguji kualitas produk satwa liar 156. Melakukan pengangkutan satwa liar 157. Melakukan immobilisasi satwa liar dengan pembiusan 158. Memperbaiki habitat satwa liar 159. Memelihara satwa liar di kandang penangkaran 160. Memeriksa kesehatan satwa liar di kandang 161. Memasang camera trapping 162. Melakukan pengembalian ke habitat alam (restocking) 163. Melakukan penandaan satwa liar 164. Menangkap satwa liar secara fisik-mekanik 165. Melakukan perbanyakan tumbuhan pakan satwa liar dengan benih/biji 166. Melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pemanenan, penangkaran dan

perlindungan satwa liar 167. Mengadministrasikan hasil pemanenan dan pengakutan satwa liar

28. Melakukan Pemanenan HHBK Jenis kulit kayu

168. Melaksanakan pemanenan hasil hutan bukan kayu jenis kulit 169. Melaksanakan pemanenan hasil hutan bukan kayu jenis kulit kayu manis 170. Melaksanakan pemanenan hasil hutan bukan kayu jenis kulit kayu untuk penyamak

29 Melakukan Pemanenan HHBK Jenis gaharu dan Lebah Madu

171. Melaksanakan budidaya tanaman penghasil gaharu 172. Melakukan inokulasi gaharu 173. Membudidayakan lebah madu 174. Memanen dan mengolah madu 175. Menetapkan mutu madu

30 Melakukan Pemanenan HHBK Getah Pinus 176. Mempersiapkan kegiatan penyadapan 177. Melaksanakan penyadapan dan pemungutan getah pinus 178. Melakukan penerimaan dan pengangkutan getah pinus. 179. Merencanakan kegiatan penyadapan getah pinus

31. Menyusun Rencana Bisnis Kehutanan 180. Memberikan arahan kebijakan penyusunan rencana bisnis pada tingkat KPH 181. Menyusun rencana bisnis pada tingkat unit kelestarian 182. Menyusun rencana kontingensi

Page 9: kesatuan pengelolaan hutan

7

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION JUDUL UNIT 183. Menyusun studi kelayakan 184. Melakukan evaluasi studi kelayakan

32. Melakukan Pemasaran Hasil Hutan Kayu,Bukan Kayu dan Jasa Lingkungan

185. Menyusun rencana pemasaran hasil hutan kayu 186. Menyusun rencana pemasaran hasil hutan bukan kayu 187. Menyusun rencana pemasaran jasa lingkungan 188. Melakukan evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan kayu, bukan kayu dan jasa lingkungan

33. Melakukan Rehabilitasi dan Restorasi Hutan 189. Melakukan evaluasi kinerja rehabilitasi dan reklamasi 190. Menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi hutan 191. Melaksanakan penilaian hasil tanaman 192. Menilai keberhasilan reklamasi hutan 193. Membuat stek batang 194. Membuat stek pucuk 195. Membuat stek akar 196. Melakukan penanaman

34. Melakukan Pengamanan Kawasan dan Sumberdaya Hutan

197. Melakukan evaluasi kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian

198. Menyusun rencana pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian 199. Melakukan penanganan pelanggaran hukum 200. Melaksanakan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di lapangan 201. Merekam karakateristik gangguan manusia dan ternak di lapangan 202. Melakukan penanganan gangguan ternak di lapangan

35. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pengelolaan Hutan pada Unit Kelestarian

203. Melakukan evaluasi kinerja pengelolaan hutan 204. Menyusun rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan 205. Melaksanakan pemantauan kinerja pengelolaan hutan.

36. Melakukan Pemberdayaan Masyarakat pada Unit Kelestarian

206. Melakukan pengumpulan data sosial ekonomi masarakat tingkat unit kelestarian 207. Melakukan analisis data sosial ekonomi tingkat unit kelestarian 208. Melakukan analisis kelembagaan masarakat pada wilayah kph. 209. Menyusun rencana program pemberdayaan masyarakat 210. Melaksanakan kegiatan kelola sosial

37. Melakukan Pemberdayaan Masyarakat pada Tingkat KPH

211. Menetapkan kebijakan mengenai pemberdayaan masyarakat pada tingkat KPH 212. Merencanakan program pemberdayaan masyarakat 213. Menilai kinerja pemberdayaan masyarakat 214. Melakukan prakondisi kegiatan pemberdayaan masyarakat

Page 10: kesatuan pengelolaan hutan

8

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION JUDUL UNIT 38. Melakukan Konservasi Ekosistem,

Habitat,Spesies, dan Sumberdaya Genetik 215. Menetapkan kebijakan mengenai konservasi ekosistem, habitat, spesies dan sumberdaya

genetik pada tingkat KPH 216. Merencanakan konservasi ekosistem, habitat, spesies dan sumberdaya genetik pada tingkat

unit kelestarian 217. Menilai kinerja konservasi ekosistem, habitat, spesies dan sumberdaya genetik pada tingkat

unit kelestarian 39. Mengusahakan Wisata Alam 218. Merencanakan pengusahaan wisata alam

219. Menilai kinerja usaha wisata alam 220. Merencanakan produk, atraksi dan paket wisata alam 221. Menyusun rencana tapak pembangunan sarana dan prasarana wisata alam 222. Memimpin pembangunan sarana dan prasarana wisata alam 223. Menyusun program interpretasi lingkungan 224. Mempromosikan wisata alam 225. Memandu pengunjung wisata alam 226. Mengelola dampak kunjungan wisata alam

40. Melakukan Pemanfaatan Jasa Lingkungan 227. Mempromosikan produk jasa lingkungan 228. Merencanakan pemanfaatan produk jasa lingkungan 229. Menilai kinerja pemanfaatan produk jasa lingkungan 230. Menerapkan tindakan perlindungan jasa lingkungan 231. Memantau produk jasa lingkungan 232. Mengadministrasikan produk jasa lingkungan

41 Melakukan Pengelolaan Spesies Dilindungi 233. Memberikan arahan kebijakan mengenai perlindungan spesies dilindungi di tingkat kph 234. Menetapkan sistem manajemen pengelolaan spesies dilindungi 235. Merencanakan tindakan perlindungan spesies dilindungi 236. Merencanakan pemantauan spesies dilindungi 237. Menilai kinerja perlindungan spesies dilindungi 238. Melakukan penilaian habitat dan populasi spesies dilindungi 239. Memasang radio-telemetry pada satwa liar langka/dilindungi 240. Melakukan perbenihan dan pembibitan spesies tumbuhan dilindungi 241. Melakukan penangkaran satwa liar dilindungi 242. Melakukan pelepasliaran satwa liar dilindungi 243. Memasang camera trap untuk pemantauan populasi satwa liar dilindungi 244. Melakukan pemantauan spesies dilindungi di lapangan

Page 11: kesatuan pengelolaan hutan

9

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION JUDUL UNIT 245. Memperbaiki habitat spesies dilindungi 246. Merencanakan restocking populasi spesies dilindungi 247. Melakukan immobilisasi satwa liar dengan pembiusan 248. Membuat koridor satwa liar

42. Melakukan Perlindungan Hutan dari Hama dan Penyakit

249. Memberikan arahan kebijakan perlindungan hutan dari hama dan penyakit 250. Merencanakan perlindungan hutan dari hama dan penyakit 251. Merencanakan pemantauan perlindungan hutan dari hama dan penyakit 252. Menilai kinerja perlindungan hutan dari hama dan penyakit 253. Melaksanakan penanganan dan pengendalian serangan hama dan penyakit di lapangan 254. Melaksanakan mitigasi serangan hama dan penyakit di lapangan 255. Merekam serangan hama dan penyakit di lapangan

43 Melakukan Perlindungan Hutan dari Kebakaran

256. Memberikan arahan kebijakan perlindungan hutan dari kebakaran hutan 257. Merencanakan perlindungan hutan dari kebakaran hutan 258. Menilai kinerja perlindungan hutan dari kebakaran 259. Melaksanakan penanganan dan pengendalian kebakaran hutan 260. Melaksanakan mitigasi kebakaran hutan 261. Membuat sekat bakar 262. Menyusun system peringatan dini (early warning system) kebakaran hutan. 263. Mengoperasikan alat pemadam kebakaran. 264. Mengoperasikan alat berat untuk penanggulangan kebakaran hutan. 265. Melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan. 266. Mengadministrasikan kegiatan perlindungan hutan dari kebakaran hutan. 267. Merekam kejadian kebakaran

44 Melakukan Perlindungan Hutan dari Gangguan Manusia dan Ternak

268. Memberikan arahan kebijakan perlindungan hutan dari manusia dan ternak 269. Merencanakan perlindungan hutan dari manusia dan ternak 270. Menilai kinerja perlindungan hutan dari manusia dan ternak 271. Menangani pelanggaran hukum 272. Merekam gangguan hutan dari manusia dan ternak 273. Melakukan patroli di lapangan

45 Melakukan Perlindungan Kawasan Lindung 274. Memberikan arahan kebijakan mengenai alokasi kawasan lindung di tingkat kph 275. Merencanakan alokasi kawasan lindung di dalam wilayah kph dan mengintegrasikannya

dalam penataan hutan 276. Menilai kinerja pengelolaan kawasan lindung di dalam wilayah kph

Page 12: kesatuan pengelolaan hutan

10

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION JUDUL UNIT 277. Menilai dan memetakan kawasan bernilai konservasi tinggi untuk alokasi kawasan lindung 278. Merekam kondisi kawasan lindung

46 Melakukan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

279. Memberikan arahan kebijakan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) 280. Merumuskan program dan kegiatan pengelolaan das 281. Menyusun dokumen rencana pengelolaan das terpadu 282. Melakukan pengukuran debit sungai 283. Melakukan pengolahan dan analisis data debit aliran 284. Melakukan pengukuran sedimentasi 285. Melakukan pengukuran curah hujan 286. Melakukan pengolahan dan analisis data sedimentasi 287. Melakukan pengolahan dan analisis data curah hujan 288. Membuat rancangan bangunan konservasi tanah 289. Melaksanakan pembuatan bangunan konservasi tanah 290. Melakukan evaluasi kinerja das

47 Mengelola Keuangan 291. Menyusun Rencana Anggaran 292. Melaksanakan pengelolaan keuangan 293. Menyusun laporan keuangan 294. Melakukan pengendalian dan pengawasan pengelolaan keuangan

48 Menerapkan Sistem Manajemen Pengelolaan hutan lestari

295. Mengembangkan sistem manajemen pengelolaan hutan lestari 296. Melakukan evaluasi penerapan sistem manajemen pengelolaan hutan lestari 297. Menyusun Standard operating Procedure (SOP) dan manual kerja 298. Memantau operasi sesuai SOP dan manual kerja 299. Merekam pelaksanaan SOP dan manual kerja

49 Mengembangkan Karakter Personal 300. Memperlihatkan sensitivitas budaya, etnik dan gender 301. Menjaga kerahasiaan informasi yang sensitif 302. Mematuhi prosedur dan petunjuk kerja 303. Memperagakan sikap mental yang positif, percaya diri, menghargai orang lain dan

komunikatif dalam bekerja. 50 Menjalankan Good forestry Governance 304. Menerapkan prinsip-prinsip Good Forestry Governance pada tingkat KPH.

305. Menjabarkan kebijakan kehutanan pada tingkat implementasi. 306. Melakukan pengembangan institusi kehutanan berbasis kondisi spesifik lokal.

51 Mengoperasikan Komputer dan Alat Komunikasi

307. Mengoperasikan Komputer (Personal Computer – PC) Yang Berdiri Sendiri (Stand Alone) 308. Mengoperasikan Komputer/Perangkat Keras

Page 13: kesatuan pengelolaan hutan

11

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION JUDUL UNIT 309. Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak 310. Mengakses dan Penarikan Data Komputer 311. Mengoperasikan alat komunikasi

52 Melakukan Komunikasi 312. Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi 313. Melakukan komunikasi di tempat kerja 314. Melakukan komunikasi publik pengelolaan hutan lestari 315. Melakukan komunikasi bisnis kehutanan 316. Melakukan komunikasi publik pengelolaan hutan pada tingkat kph. 317. Menentukan media komunikasi.

53 Mengelola K3 318. Menetapkan kebijakan k3 319. Menilai kinerja k3 320. Menerapkan k3 di tempat kerja 321. Melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan kerja

54 Mengelola Sistem Informasi Managemen untuk Pengambilan Keputusan

322. Merencanakan sistem informasi pengelolaan hutan untuk pengambilan keputusan 323. Menilai kinerja pengelolaan sistem informasi pengelolaan hutan 324. Mengoperasikan sistem informasi untuk pengambilan keputusan 325. Mengumpulkan data dan informasi penting

JAKARTA, 21 JUNI 2011 Tim Penyusun

Page 14: kesatuan pengelolaan hutan

1

PETA FUNGSI RSKKNI SUMBERDAYA MANUSIA (SDM) PENGELOLA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH)

P R A K O N V E N S I Bogor, 12 – 13 Juli 2011

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

1 Mengelola Konflik dengan Masyarakat

1. Menetapkan keputusan mengenai pengelolaan konflik di wilayah KPH 2. Melakukan lobi dan negosiasi untuk mediasi konflik tenurial dan akses terhadap

sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH 3. Melakukan pemetaan konflik tenurial dan akses terhadap sumberdaya hutan di

lapangan 4. Mengelola konflik tenurial dan akses 5. Melakukan fasilitasi penangan konflik di lapangan

A

2 Melakukan Penataan Hutan 6. Memberikan arahan proses penataan hutan tingkat KPH 7. Merencanakan penataan hutan 8. Menilai Hasil Penataan Hutan 9. Melaksanakan pengukuran terrestris kawasan hutan 10. Mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS 11. Mengevaluasi hasil penataan batas kawasan hutan

A

3 Melakukan Pemetaan Kawasan Hutan

12. Melakukan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan 13. Melaksanakan pemetaan hutan 14. Melaksanakan pengukuran terrestris areal hutan 15. Mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS 16. Melakukan ground check di lapangan.

A

4 Melakukan inventarisasi tegakan hutan

17. Memberikan arahan proses inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH 18. Melakukan evaluasi hasil inventarisasi tegakan hutan 19. Menyusun rencana kerja inventarisasi tegakan hutan 20. Menyusun laporan hasil inventarisasi tegakan 21. Melaksanakan inventarisasi tegakan hutan

A

5 Melakukan pengumpulan data dasar sumber daya hutan

23. Menetapkan kebijakan teknis mengenai pengumpulan data dasar sumberdaya hutan tingkat KPH

A

Page 15: kesatuan pengelolaan hutan

2

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

24. Menetapkan sistem manajemen data dasar sumberdaya hutan 25. Menyusun data dasar sumberdaya hutan 26. Melakukan pengumpulan informasi data dasar sumberdaya hutan 27. Melakukan pemetaan hasil pengumpulan informasi data dasar sumberdaya hutan

6 Melaku kan inventasisasi satwa liar

28. Melakukan pengukuran paramater kelimpahan populasi satwa liar 29. Melakukan pengukuran parameter habitat satwa liar 30. Melakukan pengamatan perilaku satwa liar 31. Memimpin pelaksanaan pengukuran parameter kelimpahan/populasi satwa liar dan

habitat satwa liar 32. Memimpin pelaksanaan pengamatan perilaku satwa liar

C

7 Melakukan inventasisasi sosial udaya

33. Melakukan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan 34. Melakukan wawancara dengan masyarakat 35. Memimpin pelaksanaan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar

hutan 36. Melakukan analisis data hasil inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan

sekitar hutan 37. Melakukan evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek sosial budaya 38. Menyajikan baseline information aspek sosial budaya.

A

8 Melakukan inventarisasi (Mengumpulkan data dasar) fisik kimia tanah hutan

39. Menyusun rencana inventarisasi aspek fisik—kimia tanah hutan 40. Menilai hasil inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan 41. Melaksanakan inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan

A

9 Melakukan pengukuran parameter lingkungan

42. Melakukan pengukuran parameter hidroorologi 43. Melakukan pengawasan pengukuran parameter hidroorologi

C

10. Melakukan Inventarisasi Jasa Lingkungan Untuk Wisata Alam

44. Melakukan pengukuran parameter obyek wisata alam 45. Memimpin pelaksanaan pengukuran parameter obyek wisata alam 46. Melakukan klasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan manfaatnya 47. Melakukan analisis hasil pengukuran parameter jasa lingkungan untuk obyek wisata

alam 48. Melakukan analisis data hasil pengukuran parameter obyek wisata alam

C

11. Menyusun Rencana Pengelolaan Hutan (Jangka Panjang Dan Jangka Pendek Pada Tingkat

49. Memberikan arahan kebijakan perencanaan hutan 50. Melakukan evaluasi perencanaan hutan. 51. Menyusun rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif

C

Page 16: kesatuan pengelolaan hutan

3

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

KPH)

52. Menyusun rencana karya unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKUPHHK) 53. Melaksanakan penghitungan etat tebangan 54. Menyusun rencana karya tahunan pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKTPH-HK) 55. Melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan (jangka panjang dan jangka

pendek) 56. Merekam indikator implementasi rencana pengelolaan hutan. 57. Menyusun rencana studi amdal 58. Menyusun rencana pemantauan dampak lingkungan 59. Menyusun rencana pengelolaan dampak lingkungan 60. Melaksanakan analisis stakeholder 61. Melakukan pengkajian wilayah secara partisipatif (participatory rural appraisal/PRA) 62. Menyusun kesepakatan partisipatif dengan para pihak 63. Menyusun program pemberdayaan masyarakat secara partisipatif 64. Merekam proses perencanaan partisipatif

12. Mengelola Dampak Lingkungan 65. Melaksanakan mitigasi dampak fisik-kimia 66. Melaksanakan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati 67. Melaksanakan mitigasi dampak sosial budaya

C

13. Melakukan Pembinaan Pemanfaatan Hutan Oleh Pemegang Ijin

68. Memberikan arahan kebijakan tehnis pemanfaatan hutan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin

69. Memberikan pertimbangan tehnis terhadap rencana pemanfaatan hutan yang dilaksanakan oleh oleh pemegang ijin

B

14. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pemegang Ijin

70. Melakukan evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin 71. Merekam kinerja pemegang ijin

B

15. Menegakkan Regulasi Kepada Para Pemegang Ijin

72. Melakukan penanganan pelanggaran hukum kehutanan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin

73. Menangani barang bukti dari hasil pelanggaran hukum kehutanan 74. Melakukan sosialisasi regulasi pengelolaan hutan 75. Melakukan patroli pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan

B

16. Menyiapkan Prakondisi Perijinan 76. Memberikan arahan kebijakan tehnis perijinan dan bisnis tingkat KPH. 77. Memberikan arahan kebijakan tehnis perijinan dan bisnis tingkat KPH. 78. Menyusun dokumen rekomendasi perijinan

B

17. Melakukan Promosi Pemanfaatan 79. Menyusun rencana bisnis pemanfaatan hutan tingkat KPH B

Page 17: kesatuan pengelolaan hutan

4

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

Hutan Kepada Para Pihak Untuk Membuka Peluang Investasi

80. Melakukan promosi pemanfaatan hutan 81. Menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk kayu dan hasil hutan

bukan kayu 82. Menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk ekowisarta dan jasa

lingkungan 18. Melakukan Perencanaan

Pengelolaan Hutan Pada Tingkat Unit Kelestarian

83. Memberikan arahan kebijakan mengenai perencanaan pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian

84. Menyusun rencana kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (RKUPHHK) 85. Menyusun rencana kerja tahunan pemanfaatan hasil hutan kayu (RKT-PHHK) 86. Menyusun rekomendasi rencana pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian 87. Menyusun basis data bagi perencanaan pemanfaatan kayu di tingkat unit kelestarian

B

19. Melakukan Pembukaan Wilayah Hutan

88. Melakukan evaluasi kinerja pembukaan wilayah hutan 89. Menyusun rancangan pembukaan wilayah hutan 90. Melaksanakan pembuatan trase jalan hutan di lapangan 91. Melaksanakan pembukaan wilayah hutan 92. Membuat peta trace jalan 93. Melaksanakan pembangunan jalan angkutan 94. Mengoperasikan alat berat untuk pembukaan wilayah hutan

B

20. Melakukan Pemeliharaan Tegakan

95. Melakukan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan hutan 96. Melakukan kegiatan pengayaan 97. Melaksanakan pemeliharaan tanaman 98. Melaksanakan penilaian tanaman 99. Melakukan kegiatan pengendalian gulma

B

21. Melakukan SILIN (Silvikultur Intensif)

100. Melakukan perbanyakan vegetative 101. Menyeleksi pohon induk 102. Membangun kebun pangkas 103. Melakukan pembuatan jalur tanam 104. Melakukan penanaman 105. Melakukan pemeliharaan tanaman muda

B

22. Melakukan Perbenihan 106. Menunjuk sumber benih 107. Mengelola sumber benih 108. Membuat rancangan pembangunan sumber benih

B

Page 18: kesatuan pengelolaan hutan

5

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

109. Membuat rencana pengunduhan 110. Mengunduh buah 111. Menyimpan buah/benih sementara di tempat ekstraksi 112. Melakukan ekstraksi buah 113. Melakukan sortasi benih 114. Melakukan pengeringan benih 115. Menyimpan benih 116. Mengambil benih contoh 117. Menganalisa kemurnian benih 118. Menentukan berat 1000 butir benih 119. Menetapkan kadar air benih 120. Menguji daya kecambah benih 121. Memeriksa mutu genetik benih 122. Memeriksa hasil pengujian mutu benih

23. Melakukan Persemaian 123. Menyiapkan media bibit 124. Menyemaikan benih 125. Menyapih bibit 126. Memelihara bibit 127. Menyeleksi bibit siap tanam 128. Menguji mutu fisik fisiologis bibit 129. Mengemas dan mengangkut bibit 130. Menyiapkan lokasi dan membangun infrastruktur persemaian 131. Melakukan evaluasi kinerja persemaian

B

24. Melakukan Penanaman 132. Melaksanakan penanaman 133. Melaksanakan penilaian tanaman

B

25. Melakukan Pemanenan Hasil Hutan Kayu

134. Merencanakan pemanenan hasil hutan kayu 135. Mengoperasikan chainsaw untuk kegiatan penebangan (felling) dan pembagian

batang (bucking) 136. Mengoperasikan Bulldozer (Traktor) untuk kegiatan penyaradan kayu 137. Melaksanakan pemanenan hasil hutan kayu 138. Melakukan penyaradan kayu hasil tebangan 139. Melakukan penimbunan kayu hasil tebangan

B

Page 19: kesatuan pengelolaan hutan

6

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

140. Melaksanakan penatausahaan hasil hutan (PUHH) kayu bulat 26. Melakukan Pengujian Hasil Hutan

Kayu Bundar dan Kayu Gergajian 141. Menetapkan nama jenis kayu 142. Menetapkan volume kayu bundar 143. Menetapkan volume tumpukan kayu bundar kecil 144. Menetapkan mutu penampilan kayu bundar 145. Memeriksa hasil pengujian kayu bundar 146. Menetapkan volume kayu gergajian 147. Menetapkan mutu penampilan kayu gergajian 148. Memeriksa hasil pengujian kayu gergajian

B

27. Melakukan Pemanenan HHBK (Satwa)

149. Merencanakan penangkaran satwa liar 150. Menilai kinerja penangkaran satwa liar 151. Merencanakan pemanenan satwa liar 152. Menilai kinerja pemanenan satwa liar 153. Melaksanakan pemanenan satwa liar di lapangan 154. Membuat site plan penangkaran satwa liar 155. Menguji kualitas produk satwa liar 156. Melakukan pengangkutan satwa liar 157. Melakukan immobilisasi satwa liar dengan pembiusan 158. Memperbaiki habitat satwa liar 159. Memelihara satwa liar di kandang penangkaran 160. Memeriksa kesehatan satwa liar di kandang 161. Memasang camera trapping 162. Melakukan pengembalian ke habitat alam (restocking) 163. Melakukan penandaan satwa liar 164. Menangkap satwa liar secara fisik-mekanik 165. Melakukan perbanyakan tumbuhan pakan satwa liar dengan benih/biji 166. Melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pemanenan, penangkaran dan

perlindungan satwa liar 167. Mengadministrasikan hasil pemanenan dan pengakutan satwa liar

C

28. Melakukan Pemanenan HHBK Jenis kulit kayu

168. Melaksanakan pemanenan hasil hutan bukan kayu jenis kulit 169. Melaksanakan pemanenan hasil hutan bukan kayu jenis kulit kayu manis

B

Page 20: kesatuan pengelolaan hutan

7

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

170. Melaksanakan pemanenan hasil hutan bukan kayu jenis kulit kayu untuk penyamak 29 Melakukan Pemanenan HHBK

Jenis gaharu dan Lebah Madu 171. Melaksanakan budidaya tanaman penghasil gaharu 172. Melakukan inokulasi gaharu 173. Membudidayakan lebah madu 174. Memanen dan mengolah madu 175. Menetapkan mutu madu

B

30 Melakukan Pemanenan HHBK Getah Pinus

176. Mempersiapkan kegiatan penyadapan 177. Melaksanakan penyadapan dan pemungutan getah pinus 178. Melakukan penerimaan dan pengangkutan getah pinus. 179. Merencanakan kegiatan penyadapan getah pinus

B

31. Menyusun Rencana Bisnis Kehutanan

180. Memberikan arahan kebijakan penyusunan rencana bisnis pada tingkat KPH 181. Menyusun rencana bisnis pada tingkat unit kelestarian 182. Menyusun rencana kontingensi 183. Menyusun studi kelayakan 184. Melakukan evaluasi studi kelayakan

B

32. Melakukan Pemasaran Hasil Hutan Kayu,Bukan Kayu dan Jasa Lingkungan

185. Menyusun rencana pemasaran hasil hutan kayu 186. Menyusun rencana pemasaran hasil hutan bukan kayu 187. Menyusun rencana pemasaran jasa lingkungan 188. Melakukan evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan kayu, bukan kayu dan jasa

lingkungan

B

33. Melakukan Rehabilitasi dan Restorasi Hutan

189. Melakukan evaluasi kinerja rehabilitasi dan reklamasi 190. Menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi hutan 191. Melaksanakan penilaian hasil tanaman 192. Menilai keberhasilan reklamasi hutan 193. Membuat stek batang 194. Membuat stek pucuk 195. Membuat stek akar 196. Melakukan penanaman

B

34. Melakukan Pengamanan Kawasan dan Sumberdaya Hutan

197. Melakukan evaluasi kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian

198. Menyusun rencana pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian

C

Page 21: kesatuan pengelolaan hutan

8

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

199. Melakukan penanganan pelanggaran hukum 200. Melaksanakan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di lapangan 201. Merekam karakateristik gangguan manusia dan ternak di lapangan 202. Melakukan penanganan gangguan ternak di lapangan

35. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Pengelolaan Hutan pada Unit Kelestarian

203. Melakukan evaluasi kinerja pengelolaan hutan 204. Menyusun rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan 205. Melaksanakan pemantauan kinerja pengelolaan hutan.

B

36. Melakukan Pemberdayaan Masyarakat pada Unit Kelestarian

206. Melakukan pengumpulan data sosial ekonomi masarakat tingkat unit kelestarian 207. Melakukan analisis data sosial ekonomi tingkat unit kelestarian 208. Melakukan analisis kelembagaan masarakat pada wilayah kph. 209. Menyusun rencana program pemberdayaan masyarakat 210. Melaksanakan kegiatan kelola sosial

B

37. Melakukan Pemberdayaan Masyarakat pada Tingkat KPH

211. Menetapkan kebijakan mengenai pemberdayaan masyarakat pada tingkat KPH 212. Merencanakan program pemberdayaan masyarakat 213. Menilai kinerja pemberdayaan masyarakat 214. Melakukan prakondisi kegiatan pemberdayaan masyarakat

B

38. Melakukan Konservasi Ekosistem, Habitat,Spesies, dan Sumberdaya Genetik

215. Menetapkan kebijakan mengenai konservasi ekosistem, habitat, spesies dan sumberdaya genetik pada tingkat KPH

216. Merencanakan konservasi ekosistem, habitat, spesies dan sumberdaya genetik pada tingkat unit kelestarian

217. Menilai kinerja konservasi ekosistem, habitat, spesies dan sumberdaya genetik pada tingkat unit kelestarian

C

39. Mengusahakan Wisata Alam 218. Merencanakan pengusahaan wisata alam 219. Menilai kinerja usaha wisata alam 220. Merencanakan produk, atraksi dan paket wisata alam 221. Menyusun rencana tapak pembangunan sarana dan prasarana wisata alam 222. Memimpin pembangunan sarana dan prasarana wisata alam 223. Menyusun program interpretasi lingkungan 224. Mempromosikan wisata alam 225. Memandu pengunjung wisata alam 226. Mengelola dampak kunjungan wisata alam

C

40. Melakukan Pemanfaatan Jasa 227. Mempromosikan produk jasa lingkungan C

Page 22: kesatuan pengelolaan hutan

9

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

Lingkungan 228. Merencanakan pemanfaatan produk jasa lingkungan 229. Menilai kinerja pemanfaatan produk jasa lingkungan 230. Menerapkan tindakan perlindungan jasa lingkungan 231. Memantau produk jasa lingkungan 232. Mengadministrasikan produk jasa lingkungan

41 Melakukan Pengelolaan Spesies Dilindungi

233. Memberikan arahan kebijakan mengenai perlindungan spesies dilindungi di tingkat KPH

234. Menetapkan sistem manajemen pengelolaan spesies dilindungi 235. Merencanakan tindakan perlindungan spesies dilindungi 236. Merencanakan pemantauan spesies dilindungi 237. Menilai kinerja perlindungan spesies dilindungi 238. Melakukan penilaian habitat dan populasi spesies dilindungi 239. Memasang radio-telemetry pada satwa liar langka/dilindungi 240. Melakukan perbenihan dan pembibitan spesies tumbuhan dilindungi 241. Melakukan penangkaran satwa liar dilindungi 242. Melakukan pelepasliaran satwa liar dilindungi 243. Memasang camera trap untuk pemantauan populasi satwa liar dilindungi 244. Melakukan pemantauan spesies dilindungi di lapangan 245. Memperbaiki habitat spesies dilindungi 246. Merencanakan restocking populasi spesies dilindungi 247. Melakukan immobilisasi satwa liar dengan pembiusan 248. Membuat koridor satwa liar

C

42. Melakukan Perlindungan Hutan dari Hama dan Penyakit

249. Memberikan arahan kebijakan perlindungan hutan dari hama dan penyakit 250. Merencanakan perlindungan hutan dari hama dan penyakit 251. Merencanakan pemantauan perlindungan hutan dari hama dan penyakit 252. Menilai kinerja perlindungan hutan dari hama dan penyakit 253. Melaksanakan penanganan dan pengendalian serangan hama dan penyakit di

lapangan 254. Melaksanakan mitigasi serangan hama dan penyakit di lapangan 255. Merekam serangan hama dan penyakit di lapangan

C

43 Melakukan Perlindungan Hutan dari Kebakaran

256. Memberikan arahan kebijakan perlindungan hutan dari kebakaran hutan 257. Merencanakan perlindungan hutan dari kebakaran hutan

C

Page 23: kesatuan pengelolaan hutan

10

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

258. Menilai kinerja perlindungan hutan dari kebakaran 259. Melaksanakan penanganan dan pengendalian kebakaran hutan 260. Melaksanakan mitigasi kebakaran hutan 261. Membuat sekat bakar 262. Menyusun system peringatan dini (early warning system) kebakaran hutan. 263. Mengoperasikan alat pemadam kebakaran. 264. Mengoperasikan alat berat untuk penanggulangan kebakaran hutan. 265. Melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran hutan. 266. Mengadministrasikan kegiatan perlindungan hutan dari kebakaran hutan. 267. Merekam kejadian kebakaran

44 Melakukan Perlindungan Hutan dari Gangguan Manusia dan Ternak

268. Memberikan arahan kebijakan perlindungan hutan dari manusia dan ternak 269. Merencanakan perlindungan hutan dari manusia dan ternak 270. Menilai kinerja perlindungan hutan dari manusia dan ternak 271. Menangani pelanggaran hukum 272. Merekam gangguan hutan dari manusia dan ternak 273. Melakukan patroli di lapangan

C

45 Melakukan Perlindungan Kawasan Lindung

274. Memberikan arahan kebijakan mengenai alokasi kawasan lindung di tingkat kph 275. Merencanakan alokasi kawasan lindung di dalam wilayah kph dan

mengintegrasikannya dalam penataan hutan 276. Menilai kinerja pengelolaan kawasan lindung di dalam wilayah kph 277. Menilai dan memetakan kawasan bernilai konservasi tinggi untuk alokasi kawasan

lindung 278. Merekam kondisi kawasan lindung

C

46 Melakukan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

279. Memberikan arahan kebijakan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) 280. Merumuskan program dan kegiatan pengelolaan das 281. Menyusun dokumen rencana pengelolaan das terpadu 282. Melakukan pengukuran debit sungai 283. Melakukan pengolahan dan analisis data debit aliran 284. Melakukan pengukuran sedimentasi 285. Melakukan pengukuran curah hujan 286. Melakukan pengolahan dan analisis data sedimentasi 287. Melakukan pengolahan dan analisis data curah hujan

B

Page 24: kesatuan pengelolaan hutan

11

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

288. Membuat rancangan bangunan konservasi tanah 289. Melaksanakan pembuatan bangunan konservasi tanah 290. Melakukan evaluasi kinerja das

47 Mengelola Keuangan 291. Menyusun Rencana Anggaran 292. Melaksanakan pengelolaan keuangan 293. Menyusun laporan keuangan 294. Melakukan pengendalian dan pengawasan pengelolaan keuangan

A

48 Menerapkan Sistem Manajemen Pengelolaan hutan lestari

295. Mengembangkan sistem manajemen pengelolaan hutan lestari 296. Melakukan evaluasi penerapan sistem manajemen pengelolaan hutan lestari 297. Menyusun Standard operating Procedure (SOP) dan manual kerja 298. Memantau operasi sesuai SOP dan manual kerja 299. Merekam pelaksanaan SOP dan manual kerja

A

49 Mengembangkan Karakter Personal

300. Memperlihatkan sensitivitas budaya, etnik dan gender 301. Menjaga kerahasiaan informasi yang sensitif 302. Mematuhi prosedur dan petunjuk kerja 303. Memperagakan sikap mental yang positif, percaya diri, menghargai orang lain dan

komunikatif dalam bekerja.

A

50 Menjalankan Good forestry Governance

304. Menerapkan prinsip-prinsip Good Forestry Governance pada tingkat KPH. 305. Menjabarkan kebijakan kehutanan pada tingkat implementasi. 306. Melakukan pengembangan institusi kehutanan berbasis kondisi spesifik lokal.

A

51 Mengoperasikan Komputer dan Alat Komunikasi

307. Mengoperasikan Komputer (Personal Computer – PC) Yang Berdiri Sendiri (Stand Alone)

308. Mengoperasikan Komputer/Perangkat Keras 309. Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak 310. Mengakses dan Penarikan Data Komputer 311. Mengoperasikan alat komunikasi

A

52 Melakukan Komunikasi 312. Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi 313. Melakukan komunikasi di tempat kerja 314. Melakukan komunikasi publik pengelolaan hutan lestari 315. Melakukan komunikasi bisnis kehutanan 316. Melakukan komunikasi publik pengelolaan hutan pada tingkat kph. 317. Menentukan media komunikasi.

A

Page 25: kesatuan pengelolaan hutan

12

NO KLUSTER/MAIN FUNCTION UNIT KOMPETENSI KELOMPOK PEMBAHAS

53 Mengelola K3 318. Menetapkan kebijakan k3 319. Menilai kinerja K3 320. Menerapkan K3 di tempat kerja 321. Melakukan pertolongan pertama pada korban kecelakaan kerja

A

54 Mengelola Sistem Informasi Managemen untuk Pengambilan Keputusan

322. Merencanakan sistem informasi pengelolaan hutan untuk pengambilan keputusan 323. Menilai kinerja pengelolaan sistem informasi pengelolaan hutan 324. Mengoperasikan sistem informasi untuk pengambilan keputusan 325. Mengumpulkan data dan informasi penting

A

Bogor, 12-13 Juli 2011

• Pusat Standarisasi dan Lingkungan, Kementerian Kehutanan • Forests and Climate Change (FORCLIME) Programme. GIZ

Page 26: kesatuan pengelolaan hutan

01-1

01. KLASTER : MENGELOLA KONFLIK ANTAR PARA PIHAK DALAM WILAYAH KPH KODE UNIT : KHT. XX00.000.01 JUDUL UNIT : MENETAPKAN KEPUTUSAN MENGENAI PENGELOLAAN

KONFLIK DI WILAYAH KPH DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam menetapkan keputusan mengenai pengelolaan konflik di wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis yang

terkait dengan pengelolaan konflik diinventarir. 1.2. Bahan, peta dan peralatan dipersiapkan. 1.3. Tujuan dan sasaran keputusan ditetapkan.

2. Menyiapkan materi keputusan

2.1. Materi konflik di wilayah KPH dihimpun. 2.2. Materi proses penyelesaian konflik yang telah dilakukan

dihimpun. 2.3. Tempat, agenda dan tata waktu ditetapkan

3. Melaksanaan kegiatan pengambilan keputusan

3.1 . Materi dan substansi konflik disampaikan. 3.2 . Diskusi dan tanya jawab dilaksanakan . 3.3 . Kesimpulan hasil disusun dan tetapkan.

4. Melaporkan hasil kegiatan

4.1. Format laporan ketetapan penyelesaian konflik disiapkan.

4.2. Laporan hasil kegiatan penetapan keputusan penyelesaian konflik didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi arahan, pelaksanaan kegiatan arahan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk menetapkan keputusan dalam penyelesaian konflik dalam bidang pengelolaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menetapkan keputusan dalam penyelesaian konflik di tingkat KPH,

mencakup : 2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruang pengarahan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk menetapkan keputusan dalam penyelesaian konflik di tingkat KPH, meliputi : 3.1 Menyiapkan pekerjaan 3.2 Menyiapkan materi keputusan 3.3 Melaksanaan kegiatan pengambilan keputusan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

Page 27: kesatuan pengelolaan hutan

01-2

4. Peraturan untuk memberikan arahan keseluruhan proses penyelesaian konflik tingkat KPH,

adalah : 4.1. Undang-undang No. 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian

sengketa. 4.2. Undang-undang No. 39 tahun 1999 tengtang Hak Azasi Manusia 4.3. Undang-undang No. 11 tahun 2005 tentang Pengesahan Konvensi Internasional tentang

Hak-hak ekonomi, social dan budaya 4.4. Undang-undang No. 37 tahun 2008 tentang Ombudsman Republik Indonesia 4.5. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang No.

2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 4.6. UU nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankkan yg disembpurnakan melalui dg UU nomor

10 tahun 1999 tentang Perbangkan 4.7. UU Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 4.8. PP No.54 tahun 2000 tentang Lembaga Penyedia Jasa Pelayanan Penyelesaian Sengketa

Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan 4.9. Peraturan Mahkamah Agung No. 1 tahun 2008 (perubahan atas Perma No. 2 tahun 2003)

tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. 4.10. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan

dan pengesahan Peta Kehutanan. 4.11. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial

Departemen Kehutanan. 4.12. Permenhut no. P.32/Menhut-II/2010 tentang Tukar menukar Kawasan Hutan 4.13. Permenhut no. P.33/Menhut-II/2010 tentang tata cara Pelepasan Kawasan Hutan

Produksi yang dapat di konversi 4.14. Peraturan-peraturan daerah terkait.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : - 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menetapkan keputusan dalam penyelesaian konflik tingkat KPH.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/ lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Pengelolaan kawasan hutan 3.2 Perpetaan kehutanan 3.3 Konflik tenurial 3.4 Agraria

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus.

Page 28: kesatuan pengelolaan hutan

01-3

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi penetapan keputusan.

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX00.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN LOBI UNTUK NEGOSIASI ATAU MEDIASI KONFLIK

TENURIAL DAN AKSES TERHADAP SUMBERDAYA HUTAN DI DALAM WILAYAH KPH.

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan lobi untuk negosiasi atau mediasi konflik tenurial dan akses terhadap sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH sektor kehutanan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan lobi

1.1. Peraturan perundang-undangan,juklak dan juknis yang terkait dengan konflik hutan diinventarisir.

1.2. Bahan dan data untuk pelaksanaan lobi dipersiapkan 2. Menetapkan rencana

pelaksanaan lobi 2.1. Menentukan pelobi 2.2. Target lobi ditetapkan. 2.3. Identifikasi fihak-fihak terkait dilakukan 2.4. Jadwal dan tempat melakukann lobi disiapkan

3. Melakukan kegiatan lobi 3.1 Pertemuan para pihak dilakukan. 3.2 Fihak-fihak yang netral dihadirkan dan dilibatkan. 3.3 Dokumen dan substansi kesepakatan ditetapkan

bersama. 4. Melaporkan hasil

kegiatan lobi 4.1 Laporan kegiatan lobi disusun 4.2 Laporan hasil lobi ditindak lanjuti ke fihak-fihak terkait.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menetapkan rencana pelaksanaan, melakukan kegiatan lobi dan melaporkan hasil kegiatan lobi, yang digunakan untuk dalam melakukan lobi untuk negosiasi atau mediasi konflik tenurial dan akses terhadap sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH pada sector kehutanan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk dalam melakukan lobi untuk negosiasi atau mediasi konflik tenurial dan

akses terhadap sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH, mencakup : 2.1 Dokumen konflik

Page 29: kesatuan pengelolaan hutan

01-4

2.2 Peta wilayah 2.3 Peta kerja 2.4 ATK

3. Tugas pekerjaan untuk dalam melakukan lobi untuk negosiasi atau mediasi konflik tenurial dan

akses terhadap sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH, meliputi : 3.1 Mempersiapkan data dan informasi konflik hutan 3.2 Menetapkan rencana pelaksanaan lobi 3.3 Melakukan kegiatan lobi 3.4 Melaporkan kegiatan lobi

4. Peraturan untuk dalam melakukan lobi untuk negosiasi atau mediasi konflik tenurial dan akses

terhadap sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH, adalah : 4.1. PP No.54 tahun 2000 tentang Lembaga Penyedia Jasa Pelayanan Penyelesaian Sengketa

Lingkungan Hidup di Luar Pengadilan 4.2. Peraturan Mahkamah Agung No. 1 tahun 2008 (perubahan atas Perma No. 2 tahun 2003)

tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. 4.3. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan

dan pengesahan Peta Kehutanan. 4.4. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial

Departemen Kehutanan. 4.5. Permenhut no. P.32/Menhut-II/2010 tentang Tukar menukar Kawasan Hutan. 4.6. Permenhut no. P.33/Menhut-II/2010 tentang tata cara Pelepasan Kawasan Hutan

Produksi yang dapat di konversi. 4.7. Peraturan-peraturan daerah terkait.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : - 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan lobi untuk negosiasi atau mediasi konflik tenurial dan akses terhadap sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Pengelolaan hutan 3.2 Tenurial 3.3 Komunikasi 3.4 Negoasiasi.

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Identifikasi konflik 4.2 Komunikasi verbal 4.3 Negosiasi

Page 30: kesatuan pengelolaan hutan

01-5

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit

kompetensi ini adalah elemen kompetensi sebagai berikut : 5.1. Melakukan kegiatan lobi.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX00.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PEMETAAN KONFLIK TENURIAL DAN AKSES

TERHADAP SUMBERDAYA HUTAN DI LAPANGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pemetaan konflik tenurial dan akses terhadap sumberdaya hutan di lapangan pada sektor kehutanan bidang pengelolaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan pemetaan konflik tenurial dan akses

1.1. Ketentuan dan peraturan perundang-undangan diinventarisir.

1.2. Bahan dan pealatan dipersiapkan 2. Menyusun rencana

kegiatan

2.1 Sasaran objek konfflik dihimpun dan di identifikasi . 2.2 Sumber daya manusia pelaksana ditetapkan 2.3 Jadwal pelaksanaan pemetaan tenurial dan akses

ditetapkan. 2.4 Informasi dan data yang diperlukan dikumpulkan. 2.5 Dokumen rencana pemetaan tenurial dan akses disusun.

3. Melaksanakan kegiatan

3.1 Penelusuran dokumen/studi pustaka dilakukan. 3.2 Pemetaan awal konflik tenurial dilakukan. 3.3 Wawancara dengan para pihak dilakukan 3.4 Pendapat dari tokoh adat diidentifikasi. 3.5 Pemetaan konflik secara partisipatif disusun. 3.6 Pengolahan data pemetaan konflik tenurial dan akses

terhadap sumberdaya hutan di lapangan dilakukan. 4. Melaporkan hasil

kegiatan 4.1 Dokumen pemetaan konflik tenurial dan akses terhadap

sumberdaya hutan di lapangan dibuat. 4.2 Dokumen pemetaan konflik tenurial dan akses terhadap

sumberdaya hutan di lapangan distribusikan. BATASAN VARIABEL :

Page 31: kesatuan pengelolaan hutan

01-6

1. Kontek variabel : Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan menyusun rencana, menyusun rencana kegiatan, melaksanakan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan yang digunakan untuk melakukan pemetaan konflik tenurial dan akses terhadap sumberdaya hutan di lapangan pada sektor kehutanan dalam sistem pengeloalaan hutan lestari

2. Perlengkapan untuk merencanakan pemetaan tenurial dan akses hutan, mencakup :

2.1 Peta wilayah KPH 2.2 Peta administrasi desa/kecamatan dan dokumen pertanahan yang pernah dikeluarkan

pemdes/kecamatan, 2.3 Peta sketsa wilayah kelola adat/ulayat (jika tematik tidak tersedia berkoordinat), 2.4 Peta wilayah konsesi, dokumen Amdal dan perijinan perusahaan (jika konflik antara

masyarakat dengan perusahaan) 2.5 Sejarah kawasan dan pengelolaan wilayah.

3. Tugas pekerjaan untuk pemetaan tenurial dan akses, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan pemetaan konflik tenurial dan akses 3.2 Menyusun rencana kegiatan 3.3 Melaksanakan kegiatan 3.4 Melaporkan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk melakukan pemetaan tenurial dan akses tingkat KPH adalah : 4.1. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan

dan pengesahan Peta Kehutanan. 4.2. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial

Departemen Kehutanan. 4.3. Permenhut no. P.32/Menhut-II/2010 tentang Tukar menukar Kawasan Hutan 4.4. Permenhut no. P.33/Menhut-II/2010 tentang tata cara Pelepasan Kawasan Hutan

Produksi yang dapat di konversi 4.5. Peraturan-peraturan daerah terkait.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : - 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pemetaan konflik tenurial dan akses terhadap sumberdaya hutan di lapangan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Perpetaan kehutanan 3.3 Pemetaan partisipatif 3.4 Antropologi – ekologi manusia

Page 32: kesatuan pengelolaan hutan

01-7

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Membaca peta 4.2 Menggunakan kriteria sosial dalam pemetaan

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi sebagai berikut :

5.1. Melaksanakan kegiatan pemetaan partisipatif KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX02.000.00 JUDUL UNIT : MENGELOLA KONFLIK TENURIAL DAN AKSES DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

pada kegiatan mengelola konflik tenurial dan akses pada sektor kehutanan bidang pengelolaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pengelolaan konflik

1.1. Prinsip-prinsip dan peraturan yang berkaitan konflik hutan sesuai ketentuan

1.2. Bahan dan data konflik hutan dipersiapkan. 1.3. Mediator/konsiliator konflik ditentukan. 1.4. Tata laksana atau aturan main dalam penyelesaian konflik

disusun. 1.5. Prioritas penanganan konflik dibuat.

2. Melaksanakan pekerjaan pengelolaan konflik

2.1. Pola konflik dikenali. 2.2. Para pihak terkait diidentifikasi. 2.3. Prioritas penanganan konflik ditindak lanjuti menurut lokasi dan

waktunya. 2.4. Pemilihan prioritas konflik yang ada ditetapkan 2.5. Pemilihan pendekatan penyelesaian konflik dengan ADR

(Alternative Dispute Resolution) yaitu Negosiasi, Mediasi atau Konsiliasi) dilakukan.

3. Mendokumentasikan hasil pekerjaan pengelolaan konflik

3.1 . Dokumen kegiatan pengelolaan konflik dibuat (meliputi berita acara, MoU dan MoA)

3.2 . Dokumen kegiatan pengelolaan konflik didistribusikan.

Page 33: kesatuan pengelolaan hutan

01-8

BATASAN VARIABEL : 1. Konteks variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pengelolaan konflik, melaksanakan pekerjaan pengelolaan konflik dan mendokumentasikan hasil pekerjaan yang digunakan untuk mengelola konflik tenurial dan akses pada sektor kehutanan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk mengelola konflik tenurial dan akses adalah :

2.1 Peta kerja 2.2 Peta wilayah konflik 2.3 GPS

3. Tugas pekerjaan untuk mengelola konflik tenurial dan akses, meliputi :

3.1 Mempersiapkan informasi konflik tenurial dan akses 3.2 Melaksanakan pengelolaan konflik menurut lokasi dan waktu 3.3 Melaporkan hasil kegiatan pengelolaan konflik.

4. Peraturan untuk mengelola konflik tenurial dan akses, adalah : 4.1. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan

dan pengesahan Peta Kehutanan. 4.2. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial

Departemen Kehutanan. 4.3. Permenhut no. P.32/Menhut-II/2010 tentang Tukar menukar Kawasan Hutan. 4.4. Permenhut no. P.33/Menhut-II/2010 tentang tata cara Pelepasan Kawasan Hutan

Produksi yang dapat di konversi. 4.5. Peraturan-peraturan daerah terkait.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : - 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi prioritas konflik sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi pengelolaan konflik tenurial dan akses.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Komunikasi dan negoasiasi 3.2 Konflik tenurial dan akses

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Membaca peta 4.2 Menggunakan GPS 4.3 Menggunakan kriteria sosial

Page 34: kesatuan pengelolaan hutan

01-9

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi sebagai berikut :

5.1. Melaksanakan pekerjaan pengelolaan konflik KOMPETENSI KUNCI No Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasi informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 1 Kode Unit : KHT.XX02.000.00 Judul Unit : MELAKUKAN FASILITASI PENANGAN KONFLIK DI LAPANGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan fasilitasi penanganan konflik di lapangan pada sektor kehutanan bidang pengelolaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan fasilitasi penanganan konflik

1.1. Peraturan perundang-undangan,juklak dan juknis yang terkait dengan konflik hutan diinventarisir.

1.2. Bahan dan data untuk pelaksanaan fasilitasi, mediasi dan negosiasi dipersiapkan

2. Menetapkan rencana pelaksanaan fasilitasi penanganan konflik

2.1 Identifikasi sumber konflik 2.2 Identifikasi fihak-fihak terkait dilakukan 2.3 Jadwal dan tempat melakukan fasilitasi disiapkan

3. Melakukan kegiatan fasilitasi penangan konflik

3.1 Pertemuan para pihak dilakukan. 3.2 Fihak-fihak yang netral dihadirkan dan dilibatkan. 3.3 Dokumen dan substansi kesepakatan ditetapkan bersama.

4. Melaporkan hasil kegiatan fasilitasi penanganan konflik

4.1 Laporan kegiatan fasilitasi disusun 4.2 Laporan hasil fasilitasi ditindak lanjuti ke fihak-fihak terkait.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, menetapkan rencana pelaksanaan fasilitasi penanganan konflik, melakukan kegiatan fasilitasi penanganan konflik, dan melaporkan hasil kegiatan fasilitasi, yang digunakan dalam melakukan fasilitasi penanganan konflik di lapangan sektor kehutanan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan fasilitasi penanganan konflik di lapangan, mencakup : 2.1 Dokumen konflik 2.2 Peta wilayah 2.3 Peta kerja 2.4 ATK

Page 35: kesatuan pengelolaan hutan

01-10

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan fasilitasi penanganan konflik di lapangan, meliputi :

3.1 Menyiapkan pekerjaan fasilitasi penanganan konflik 3.2 Menetapkan rencana pelaksanaan fasilitasi penanganan konflik 3.3 Melakukan kegiatan fasilitasi penangan konflik 3.4 Melaporkan hasil kegiatan fasilitasi penanganan konflik

4. Peraturan untuk melakukan fasilitasi penanganan konflik di lapangan, adalah :

4.1. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan dan pengesahan Peta Kehutanan.

4.2. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial Departemen Kehutanan.

4.3. Permenhut no. P.32/Menhut-II/2010 tentang Tukar menukar Kawasan Hutan 4.4. Permenhut no. P.33/Menhut-II/2010 tentang tata cara Pelepasan Kawasan Hutan

Produksi yang dapat di konversi 4.5. Peraturan-peraturan daerah terkait.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : - 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi pelaksanaan fasilitasi penanganan konflik merupakan aspek yang sangat berpengaruh atas tercapainya kesepakatan para fihak di tingkat KPH .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Pengelolaan hutan 3.2 Tenurial 3.3 Komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Identifikasi konflik 4.2 Komunikasi verbal

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi sebagai berikut : 5.1. Melakukan kegiatan fasilitasi penangan konflik.

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 36: kesatuan pengelolaan hutan

02-1

02. KLASTER : MELAKUKAN PENATAAN HUTAN

KODE UNIT : KHT. XX03.000.01 JUDUL UNIT : MEMBERIKAN ARAHAN PROSES PENATAAN HUTAN

TINGKAT KPH DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam memberikan arahan proses penataan hutan tingkat KPH pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis yang terkait dengan penataan hutan diinventarisir.

1.2 Bahan, peta dan peralatan persiapkan 1.3 Tujuan dan sasaran arahan ditetapkan.

2. Mempersiapkan materi arahan

2.1 Materi arahan penataan hutan dihimpun dan disortir sesuai keperluan.

2.2 Materi arahan disusun. 2.3 Tempat, agenda dan tata waktu ditetapkan

3. Pelaksanaan kegiatan arahan

3.1 Materi dan substansi arahan disampaikan. 3.2 Diskusi dan tanya jawab dilaksanakan . 3.3 Kesimpulan hasil arahan disusun .

4. Melaporkan hasil kegiatan

4.1. Format laporan arahan disiapkan. 4.2. Laporan hasil kegiatan memberikan arahan proses penataan

hutan tingkat KPH didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL :

1. Kontek variabel : • Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi arahan,

pelaksanaan kegiatan arahan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk memberikan arahan proses penataan hutan tingkat KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

• Dalam hal bentuk arahan dilakukan secara tertulis, maka KUK nomor 3.2 diabaikan. 2. Perlengkapan untuk memberikan arahan keseluruhan proses penataan hutan tingkat KPH,

mencakup : 2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruang pengarahan. 2.4 Papan tulis, white board, dll 2.5 ATK

3. Tugas pekerjaan untuk memberikan arahan proses penataan hutan tingkat KPH, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi arahan dipersiapkan 3.3 Pelaksanaan kegiatan arahan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk memberikan arahan keseluruhan proses penataan hutan tingkat KPH, adalah :

Page 37: kesatuan pengelolaan hutan

02-2

4.1. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan dan pengesahan Peta Kehutanan.

4.2. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial Departemen Kehutanan.

4.3. Permenhut P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.4. Permenhut P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja UPHHK-HA dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : -

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi memberikan arahan proses penataan hutan tingkat KPH. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/ lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan. 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Perpetaan kehutanan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit

kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan arahan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 38: kesatuan pengelolaan hutan

02-3

KODE UNIT : KHT. XX03.000.01 JUDUL UNIT : MENILAI HASIL PENATAAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam menilai hasil penataan hutan pada bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

11. Peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis yang terkait dengan penataan hutan diinventarisir.

12. Bahan, peta dan peralatan dipersiapkan

2. Menyusun rencana

2.1 Capaian kinerja penataan hutan tingkat KPH ditetapkan.

2.2 Tahap-tahap pelaksanaan menilai hasil penataan hutan disusun.

2.3 Alokasi sumberdaya dan petunjuk pelaksanaan ditetapkan.

2.4 Rencana pelaksanaan penilaian disusun dan ditetapkan

3. Melakukan kegiatan 3.1 Indikator monitoring dan penilaian ditetapkan. 3.2 Instrumen monitoring dan penilaian dipersiapkan. 3.3 Sistem monitoring dan penilaian ditetapkan. 3.4 Penilaian penataan hutan dilaksanakan.

4. Melaporkan hasil kegiatan

4.1. Laporan kegiatan penilaian penataan hutan disusun sesuai ketentuan

4.2. Laporan hasil kegiatan penilaian penataan hutan didokumentasikan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL :

1. Kontek variabel : Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menyusun, melakukan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk menilai hasil penataan hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan menilai hasil penataan hutan, mencakup :

2.1 Dokumen Rencana kerja penataan hutan 2.2 Dokumen Laporan penataan hutan 2.3 Peta kerja 2.4 ATK

3. Tugas pekerjaan untuk menilai hasil penataan hutan , meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyusun rencana 3.3 Melakukan kegiatan 3.4 Melaporkan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk menilai hasil penataan hutan, adalah :

4.1. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan dan pengesahan Peta Kehutanan.

4.2. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial Departemen Kehutanan.

Page 39: kesatuan pengelolaan hutan

02-4

4.3. Keputusan Dirjen Inventarisasi dan Tata Guna Hutan no. 12/Kpts/VII-1/1998 tentang Pembuatan, pemeriksaan dan Pengesahan Peta dasar Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan dan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

4.4. Permenhut P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja UPHHK-HA dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ........

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melakukan evaluasi hasil penataan hutan tingkat KPH . 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Perencanaan hutan. 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Dasar-dasar kartografi

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Membaca peta 4.2 Menginidentifikasi gap kriteria penataan.

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi sebagai berikut : Melakukan kegiatan evaluasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 40: kesatuan pengelolaan hutan

02-5

KODE UNIT : KHT. XX03.000.01 JUDUL UNIT : MERENCANAKAN PENATAAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam merencanakan penataan hutan pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan menyusun rencana penataan hutan

1.1 Ketentuan dan peraturan perundang-undangan diinventarisir.

1.2 Peta, Bahan dan peralatan dipersiapkan 1.3 Organisasi pelaksana dan sumber daya manusia

ditetapkan 2. Melaksanakan kegiatan

2.1 Jadwal pelaksanaan penyusunan rencana penataan hutan ditetapkan.

2.2 Informasi dan data yang diperlukan di identifikasi dan dikumpulkan.

2.3 Dokumen rencana penataan hutan dibuat. 3. Melaporkan hasil

kegiatan 3.1 Dokumen rencana penataan hutan didistribusikan

sesuai ketentuan. 3.2 Dokumen rencana penataan hutan

didokumentasikan.

BATASAN VARIABEL :

1. Kontek variabel : Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan menyusun rencana penataan hutan. melaksanakan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan yang digunakan untuk merencanakan penataan hutan pada sektor kehutanan bidang pengeloalaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk merencanakan penataan hutan penataan hutan, mencakup :

2.1 Peta wilayah KPH 2.2 Peta kerja 2.3 Peta tematik 2.4 Peta tofografi

3. Tugas pekerjaan untuk merencanakan penataan hutan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan Melaporkan hasil kegiatan 3.2 Melaksanakan kegiatan 3.3 Melaporkan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk menyusun rencana penataan hutan tingkat KPH , adalah :

4.1. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan dan pengesahan Peta Kehutanan.

4.2. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial Departemen Kehutanan.

Page 41: kesatuan pengelolaan hutan

02-6

4.3. Keputusan Dirjen Inventarisasi dan Tata Guna Hutan no. 12/Kpts/VII-1/1998 tentang Pembuatan, pemeriksaan dan Pengesahan Peta dasar Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan dan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

4.4. Permenhut P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : -

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi menyusun rencana penataan hutan. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Perpetaan kehutanan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Membaca peta 4.2 Menggunakan kriteria penataan

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi sebagai berikut : Melaksanakan kegiatan

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasi informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX.02.000.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PENGUKURAN TERRESTRIS KAWASAN

HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melaksanakan pengukuran terestris kawasan hutan pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 42: kesatuan pengelolaan hutan

02-7

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan dalam rangka pengukuran terrestris

1.1. Prinsip-prinsip dan peraturan yang berkaitan pengukuran terrestris dikuasai sesuai ketentuan

1.2. Bahan dan alat untuk kegiatan pengukuran terrestris dipersiapkan sesuai ketentuan

1.3. Metode pengukuran terrestris ditetapkan sesuai ketentuan. 2. Melaksanakan pekerjaan

pengukuran terrestris 2.1. Jarak, helling dan azimuth diukur sesuai ketentuan. 2.2. Data hasil pengukuran dicatat sesuai ketentuan.

3. Mendokumentasikan hasil pekerjaan pengukuran terrestris

3.1. Data dan informasi hasil pelaksanaan pengukuran terrestris diolah, dihimpun dan ditata sesuai ketentuan.

3.2. Laporan hasil pelaksanaan pengukuran terrestris dibuat, diadministrasikan dan didistribusikan sesuai ketentuan.

BATASAN VARIABEL :

1. Konteks variabel : Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan dalam rangka pengukuran terrestris, melaksanakan pekerjaan pengukuran terrestris, mendokumentasikan hasil pekerjaan pengukuran terrestris yang digunakan untuk melaksanakan pengukuran terrestris kawasan hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan yang diperlukan untu kompetensi melaksanakan pengukuran terestris kawasan

hutan adalah : 2.1 Rollmeter 2.2 Clinometer 2.3 Theodolith 2.4 GPS/Kompas 2.5 Tally Sheet 2.6 Peta kerja

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan pengukuran terestris kawasan hutan meliputi :

3.4 Mempersiapkan pekerjaan dalam rangka pengukuran terrestris 3.5 Melaksanakan kegiatan pengukuran terrestris 3.6 Melaporkan hasil kegiatan pengukuran terrestris

4. Peraturan untuk melaksanakan pengukuran terrestris kawasan hutan , adalah : 4.1. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan

dan pengesahan Peta Kehutanan. 4.2. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial

Departemen Kehutanan. 4.3. Keputusan Dirjen Inventarisasi dan Tata Guna Hutan no. 12/Kpts/VII-1/1998 tentang

Pembuatan, pemeriksaan dan Pengesahan Peta dasar Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan dan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

4.4. Kepmenhut nomor 32/KPTS-II/2001 tentang Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan Hutan

Page 43: kesatuan pengelolaan hutan

02-8

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : -

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melaksanakan pengukuran terrestris kawasan hutan. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Dasar-dasar IUT 3.3 Dasar-dasar Perpetaan 3.4 Dasar-dasar GIS

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Membaca peta 4.2 Menggunakan kriteria penataan 4.3 Menggunakan GPS/Kompas 4.4 Menggunakan theodolith

5. Aspek kritis di unit kompetensi ini adalah pada elemen kompetensi : Melaksanakan pekerjaan

pengukuran terrestris

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasi informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX02.000.01 JUDUL UNIT : MENGUKUR KOORDINAT LAPANGAN DENGAN

MENGGUNAKAN GPS DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 44: kesatuan pengelolaan hutan

02-9

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

11. Peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis yang terkait dengan mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS diinventarisir.

12. Bahan, peta dan peralatan dipersiapkan

2. Melakukan kegiatan 2.1 Lokasi yang ukur koordinatnya ditetapkan. 2.2 Instrumen GPS diaktifkan. 2.3 Koordinat lapangan dicatat dan ditetapkan

3. Melaporkan hasil kegiatan mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS

3.1 Laporan kegiatan pengukuran koordinat lapangan dengan menggunakan GPS dibuat.

3.2 Laporan hasil kegiatan pengukuran koordinat lapangan dengan menggunakan GPS didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL :

1. Kontek variabel : Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS, yang digunakan untuk mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari. Untuk memperoleh koordinat yang teliti diperlukan alat geoditik GPS dan methode deferensial atau tang setara.

2. Perlengkapan untuk melakukan mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS, mencakup : 2.1 GPS. 2.2 Batery. 2.3 ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS , meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan kegiatan. 3.3 Melaporkan hasil kegiatan mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS

4. Peraturan untuk mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS , adalah : 4.1 Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial

Departemen Kehutanan.

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ---

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS.

Page 45: kesatuan pengelolaan hutan

02-10

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Sistem koordinat. 3.2 Dasar-dasar pemetataan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan GPS. 4.2 Memasang batere GPS. 4.3 Membaca peta.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi sebagai berikut : Melakukan kegiatan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1

2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1

3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1

4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6 Memecahkan masalah 1

7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX03.000.01 JUDUL UNIT : MENGEVALUASI HASIL PENATAAN BATAS KAWASAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam mengevaluasi hasil penataan batas kawasan hutan pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan dan peraturan perundang-undangan diinventarisir.

1.2 Peta, bahan dan peralatan dipersiapkan 1.3 Organisasi pelaksana dan sumber daya manusia ditetapkan

2. Melaksanakan kegiatan

2.1 Dokumen dan peta hasil penataan batas di analisis. 2.2 Lokasi samping yang akan di cek di tetapkan. 2.3 Pemeriksaan lapangan dilakukan . 2.4 Hasil pemeriksaan lapangan di susun

3. Melaporkan hasil

kegiatan 3.1 . Dokumen hasil evaluasi lapangan didistribusikan sesuai

ketentuan. 3.2 . Dokumen rencana penataan hutan didokumentasikan.

Page 46: kesatuan pengelolaan hutan

02-11

BATASAN VARIABEL :

1. Kontek variabel : Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan yang digunakan untuk mengevaluasi hasil penataan batas kawasan hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk mengevaluasi hasil penataan batas kawasan hutan mencakup :

2.1 Dokumen hasil penataan batas 2.2 Peta hasil penataan batas 2.3 Peta kerja

3. Tugas pekerjaan untuk mengevaluasi hasil penataan batas kawasan hutan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan kegiatan 3.3 Melaporkan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk mengevaluasi hasil penataan batas kawasan hutan mengevaluasi hasil penataan batas kawasan hutan , adalah :

4.1. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan

dan pengesahan Peta Kehutanan. 4.2. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial

Departemen Kehutanan. 4.3. Keputusan Dirjen Inventarisasi dan Tata Guna Hutan no. 12/Kpts/VII-1/1998 tentang

Pembuatan, pemeriksaan dan Pengesahan Peta dasar Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan dan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

4.4. Permenhut P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ..............

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi mengevaluasi hasil penataan batas kawasan hutan . 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Dasar-dasar SIG 3.2 Perpetaan kehutanan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Membaca peta

Page 47: kesatuan pengelolaan hutan

02-12

4.2 Menggunakan kriteria penataan 4.3 Mengoperasikan GPS

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi sebagai berikut : Melaksanakan kegiatan

KOMPETENSI KUNCI No Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasi informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

Page 48: kesatuan pengelolaan hutan

03-1

03. KLASTER : MELAKUKAN PEMETAAN KAWASAN HUTAN KODE UNIT : KHT. XX02.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI HASIL PEMETAAN KAWASAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan pada bidang perencanaan hutan sub bidang pemetaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis yang terkait diinventarisir.

1.2. Bahan, peta dan alat untuk pelaksanaan evaluasi hasil pemetaan dipersiapkan.

2. Melakukan kegiatan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan

2.1 Skala hasil pemetaan kawasan hutan dievaluasi. 2.2 Delineasi batas pemetaan kawasan hutan dievaluasi. 2.3 Hasil evaluasi pemetaan kawasan hutan dibuat.

3. Melaporkan hasil kegiatan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan

3.1. Laporan kegiatan melaksanakan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan dibuat.

3.2. Laporan hasil kegiatan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan didokumentasikan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan, dan melaporkan hasil kegiatan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan, yang digunakan untuk melakukan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan, mencakup : 2.1 Peta Kawasan Hutan. 2.2 Peta kerja dan peta-peta yang terkait 2.3 Laporah hasil pemetaaan. 2.4 ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan kegiatan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan 3.3 Melaporkan hasil kegiatan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan

4. Peraturan untuk melaksanakan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan, adalah : 4.1 PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.2 Kepmenhut nomor 32/KPTS-II/2001 tentang Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan

Hutan. 4.3 Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan

dan pengesahan Peta Kehutanan. 4.4 Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial

Departemen Kehutanan. 4.5 Keputusan Dirjen Inventarisasi dan Tata Guna Hutan no. 12/Kpts/VII-1/1998 tentang

Pembuatan, pemeriksaan dan Pengesahan Peta dasar Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan dan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

Page 49: kesatuan pengelolaan hutan

03-2

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 1.1. KHT. XX02.000.01/Mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS 1.2. KHT. XX02.000.01/ Melakukan ground check di lapangan 1.3. KHT. XX02.000.01/Melaksanakan pemetaan kawasan hutan

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melaksanakan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan . 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi

di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Dasar-dasar kartografi 3.2 Dasar-dasar pemetaan. 3.3 Dasar-dasar penginderaan jauh 3.4 Dasar-dasar SIG

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan software pengolahan citra penginderaan jauh. 4.3 Mengoperasikan software SIG. 4.4 Membaca peta.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi : Melakukan kegiatan evaluasi hasil pemetaan kawasan hutan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 2 KODE UNIT : KHT. PH02.000.01 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PEMETAAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pemetaan hutan pada bidang perencanaan hutan sub bidang pemetaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 50: kesatuan pengelolaan hutan

03-3

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan, juknis dan juklak yang terkait dengan pemetaan hutan diinventarisir.

1.2. Bahan, peta dan citra penginderaan jauh dan peralatan dipersiapkan

2. Merencanakan kegiatan 2.1. Skala peta kawasan hutan ditentukan. 2.2. Klasifikasi penutupan lahan sesuai skala yang diinginkan

ditetapkan. 2.3. Metode pemrosesan citra penginderaan jauh dan/atau

Methode pengukuran terestris ditetapkan ditetapkan.

3. Melakukan kegiatan pemetaan hutan

3.1. Delineasi batas kawasan hutan sesuai klasifikasi dilakukan. 3.2. Pengecekan kondisi lapangan dilakukan. 3.3. Cross check hasil delineasi dengan pengamatan lapangan

dilakukan. 3.4. Peta kawasan hutan dibuat.

4. Melaporkan hasil kegiatan melaksanakan pemetaan kawasan hutan

4.1. Laporan kegiatan melaksanakan pemetaan kawasan hutan dibuat.

4.2. Laporan hasil kegiatan melaksanakan pemetaan kawasan hutan didokumentasikan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, merencanakan kegiatan melakukan kegiatan pemetaan kawasan hutan, dan melaporkan hasil kegiatan melaksanakan pemetaan kawasan hutan, yang digunakan untuk melaksanakan pemetaan kawasan hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan melaksanakan pemetaan hutan, mencakup : 2.1. Teodolit 2.2. GPS. 2.3. Batery. 2.4. ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan pemetaan kawasan hutan, meliputi :

3.1. Mempersiapkan pekerjaan 3.2. Merencanakan kegiatan 3.3. Melakukan kegiatan pemetaan hutan 3.4. Melaporkan hasil kegiatan pemetaan hutan

4. Peraturan untuk melaksanakan pemetaan kawasan hutan, adalah : 4.1. Kepmenhut nomor 32/KPTS-II/2001 tentang Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan

Hutan. 4.2. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan

dan pengesahan Peta Kehutanan. 4.3. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial

Departemen Kehutanan.

Page 51: kesatuan pengelolaan hutan

03-4

4.4. Keputusan Dirjen Inventarisasi dan Tata Guna Hutan no. 12/Kpts/VII-1/1998 tentang Pembuatan, pemeriksaan dan Pengesahan Peta dasar Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan dan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 1.1. KHT. XX02.000.01/Mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS 1.2. KHT. XX02.000.01/ Melakukan ground check di lapangan.

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melaksanakan pemetaan kawasan hutan . 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Sistem koordinat. 3.2 Dasar-dasar pemetaan. 3.3 Dasar-dasar SIG

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

4.1 Mengoperasikan GPS. 4.2 Mengoperasikan komputer. 4.3 Mengoperasikan software pengolahan citra penginderaan jauh.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit

kompetensi ini pada elemen kompetensi : Melakukan kegiatan pemetaan kawasan hutan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit

:

KHT.XX.02.000.00

Judul Unit : MELAKSANAKAN PENGUKURAN TERRESTRIS AREAL HUTAN Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengukuran terestris areal hutan pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 52: kesatuan pengelolaan hutan

03-5

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1 Peraturan,juklak dan juknis yang berkaitan pengukuran

terrestris diinventarisir. 1.2 Bahan dan alat untuk kegiatan pengukuran terrestris

dipersiapkan. 1.3 Metode pengukuran terrestris ditetapkan.

2. Melaksanakan pekerjaan pengukuran terrestris

2.1 Jarak dan helling diukur sesuai ketentuan. 2.2 Azimuth dan perbedaan ketinggian diukur sesuai

ketentuan. 2.3 Data hasil pengukuran dicatat sesuai ketentuan.

3. Mendokumentasikan hasil pekerjaan pengukuran terrestris

3.1 Data dan informasi hasil pelaksanaan pengukuran terrestres dihimpun dan diolah.

3.2 Laporan dan peta hasil pelaksanaan pengukuran terrestris dibuat, diadministrasikan dan didistribusikan sesuai ketentuan.

BATASAN VARIABEL :

1. Konteks variabel : Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan pekerjaan pengukuran terrestris dan mendokumentasikan hasil pekerjaan pengukuran terrestris yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengukuran terestris areal hutan pda bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan. Kompetensi ini diperlukan bagi pengukuran terrestris untuk metode sederhana, yaitu metode theodolith dan metode GPS .

2. Peralatan : Peralatan atau fasilitas yang diperlukan adalah :

a. Rollmeter b. Clinometer c. Theodolith d. GPS/Kompas e. Tally Sheet f. Peta kerja g. K3.

3. Peraturan terkait dengan unit kompetensi pengukuran terrestris adalah:

3.1. Kepmenhut nomor 32/KPTS-II/2001 tentang Kriteria dan Standar Pengukuhan

Kawasan Hutan. 3.2. Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan

dan pengesahan Peta Kehutanan. 3.3. Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial

Departemen Kehutanan. 3.4. Keputusan Dirjen Inventarisasi dan Tata Guna Hutan no. 12/Kpts/VII-1/1998 tentang

Pembuatan, pemeriksaan dan Pengesahan Peta dasar Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan dan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

PANDUAN PENILAIAN :

1. Kompetensi ini terkait dengan unit kompetensi : 1.1. Menerapkan Panduan K3 kode unit KHT.RC.01.001.01 1.2. Kompetensi penataan

2. Konteks penilaian :

Penilaian dapat dilakukan dengan cara test tertulis, lisan dan wawancara, demonstrasi dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

Page 53: kesatuan pengelolaan hutan

03-6

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan :

3.1. Dasar-dasar IUT 3.2. Dasar-dasar Pengetahuan GPS 3.3. Kartografi 3.4. Dasar-dasar ekologi hutan.

4. Keterampilan Pendukung : 4.1 Menggunakan kalkulator 4.2 Menggunakan GPS/Kompas 4.3 Menggunakan theodolith 4.4 Menggunakan peta

5. Aspek kritis di unit kompetensi ini adalah pada elemen kompetensi : melaksanakan pekerjaan pengukuran terrestris KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasi informasi 2

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6 Memecahkan masalah 2

7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH02.000.01 JUDUL UNIT : MENGUKUR KOORDINAT LAPANGAN DENGAN MENGGUNAKAN

GPS DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS pada bidang perencanaan hutan sub bidang pemetaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis yang terkait dengan mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS diinventarisir.

1.2 Bahan, peta dan peralatan untuk pelaksanaan dipersiapkan

2. Melakukan kegiatan 2.1 Lokasi yang ukur koordinatnya ditetapkan. 2.2 Instrumen GPS diaktifkan. 2.3 Koordinat lapangan dicatat dan ditetapkan

3. Melaporkan hasil kegiatan mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS

3.1 Laporan kegiatan pengukuran koordinat lapangan dengan menggunakan GPS dibuat.

3.2 Laporan hasil kegiatan pengukuran koordinat lapangan dengan menggunakan GPS didokumentasikan dan didistribusikan

Page 54: kesatuan pengelolaan hutan

03-7

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS, yang digunakan untuk mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan sub bidang pemetaan hutan.

2. Perlengkapan untuk melakukan mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS , mencakup : 2.1 GPS. 2.2 Batery. 2.3 ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS , meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan kegiatan. 3.3 Melaporkan hasil kegiatan mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS

4. Peraturan untuk mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS , adalah :

4.1 Kepmenhut nomor 32/KPTS-II/2001 tentang Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan Hutan.

4.2 Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan dan pengesahan Peta Kehutanan.

4.3 Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial Departemen Kehutanan.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : --- 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi mengukur koordinat lapangan dengan menggunakan GPS.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 3.1 Sistem koordinat. 3.2 Dasar-dasar pemetataan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan GPS. 4.2 Memasang barere GPS

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit

kompetensi ini pada elemen kompetensi Melakukan kegiatan.

Page 55: kesatuan pengelolaan hutan

03-8

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1 KODE UNIT : KHT. PH02.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN GROUND CHECK DI LAPANGAN. DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan ground check di lapangan pada bidang bidang perencanaan hutan sub bidang pemetaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis yang terkait dengan melakukan ground check di lapangan inventarisir.

1.2. Bahan, peta dan alat untuk pelaksanaan dipersiapkan. 2. Melakukan kegiatan 2.1. Metode sampling ditentukan.

2.2. Lokasi yang akan dilakukan ground check lapangan ditetapkan.

2.3. Hasil ground check di lapangan dicatat dan ditetapkan.

3. Melaporkan hasil kegiatan melakukan ground check di lapangan

3.1. Laporan kegiatan melakukan ground check di lapangan disusun .

3.2. Laporan hasil kegiatan melakukan ground check di lapangan didokumentasikan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan melakukan ground check di lapangan, yang digunakan untuk melakukan ground check di lapangan pada sektor kehutanan, bidang perencanaan hutan sub bidang pemetaan hutan.

2. Perlengkapan untuk melakukan melakukan ground check di lapangan , mencakup : 2.1. Peta kerja 2.2. GPS. 2.3. Kamera 2.4. Batery. 2.5. ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan ground check di lapangan :

3.1. Mempersiapkan pekerjaan

Page 56: kesatuan pengelolaan hutan

03-9

3.2. Melakukan kegiatan. 3.3. Melaporkan hasil kegiatan melakukan ground check di lapangan

4. Peraturan untuk melakukan ground check di lapangan, adalah :

4.1 Permenhut no. P.59/Menhut-II/2008 tentang Penunjukan Unit Kliring Data Spasial Departemen Kehutanan.

4.2 Kepmenhut nomor 32/KPTS-II/2001 tentang Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan Hutan

4.3 Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan dan pengesahan Peta Kehutanan.

4.4 Keputusan Menteri Kehutanan no. 628/Kpts-II/1997 tentang Pembuatan Pemeriksaan dan pengesahan Peta Kehutanan

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : --- 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan ground check di lapangan .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/ lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1. Sistem koordinat. 3.2. Dasar-dasar pemetataan 3.3. Metode sampling

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Mengoperasikan GPS. 4.2. Memasang batery. 4.3. Menggunakan kamera

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi : melakukan kegiatan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 57: kesatuan pengelolaan hutan

04-1

04. KLASTER : MELAKUKAN INVENTARISASI TEGAKAN HUTAN KODE UNIT : KHT. XX00.000.01 JUDUL UNIT : MEMBERIKAN ARAHAN PROSES INVENTARISASI HUTAN DI

DALAM WILAYAH KPH DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam memberikan arahan proses inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH diinventarisir.

1.2 Bahan dan alat dipersiapkan 1.3 Tujuan dan sasaran arahan ditetapkan.

2. Mempersiapkan materi arahan

2.1 Materi arahan inventarisasi hutan dihimpun dan disortir sesuai keperluan

2.2 Materi arahan disusun . 2.3 Tempat, agenda dan tata waktu ditetapkan

3. Pelaksanaan kegiatan arahan

3.1 Materi dan substansi arahan disampaikan. 3.2 Diskusi dan tanya jawab dilaksanakan . 3.3 Kesimpulan hasil arahan disusun .

4. Melaporkan hasil kegiatan

4.1. Format laporan arahan inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH disiapkan.

4.2. Laporan hasil kegiatan memberikan arahan inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi arahan, pelaksanaan kegiatan arahan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk memberikan arahan proses inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memberikan arahan proses inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH,

mencakup : 2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruang pengarahan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk memberikan arahan proses inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH , meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi arahan dipersiapkan 3.3 Pelaksanaan kegiatan arahan.

Page 58: kesatuan pengelolaan hutan

04-2

3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk memberikan arahan proses inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH , adalah : 4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 4.3 Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 4.4 Permenhut N. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan;

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 1.1

2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memberikan arahan proses inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perpetaan kehutanan 3.2 Flora dan fauna yang dilindungi maupun yang tidak 3.3 Kartografi 3.4 Statistika 3.5 Perencanaan hutan 3.6 Metodologi inventarisasi hutan.

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Menoperasikan LCD/Infocus. 4.3 Membaca peta kehutanan 4.4 Membaca citra satelit 4.5 Menggunakan GPS/kompas 4.6 Menggunakan Kurva/Tabel Tinggi 4.7 Menggunakan Tabel Volume 4.8 Menggunakan Tabel Berat.

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut :

5.1 Pelaksanaan kegiatan arahan inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH

Page 59: kesatuan pengelolaan hutan

04-3

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.RC03.001.01 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN EVALUASI HASIL INVENTARISASI TEGAKAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melaksanakan evaluasi hasil inventarisasi tegakan hutan sebagai bagian dari perencanaan hutan pada kegiatan pengelolaan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan evaluasi hasil inventarisasi tegakan hutan.

1.1. Peraturan dan ketentuan tentang evaluasi inventarisasi tegakan hutan dikuasai.

1.2. Peralatan, dokumen, data dan informasi untuk keperluan evaluasi inventarisasi tegakan hutan diidentifikasi dan dipersiapkan sesuai dengan keperluan.

1.3. Metode evaluasi hasil inventarisasi tegakan hutan dikuasai.

2. Melakukan observasi di lapangan. 2.1. Observasi dan pengukuran dilaksanakan sesuai dengan prosedur.

2.2. Data hasil observasi dan pengukuran dicatat sesuai dengan keperluan.

3. Melakukan pengolahan data dan analisis hasil observasi .

3.1 Data hasil observasi diolah sesuai ketentuan 3.2 Hasil pengolahan data dianalisis dan

disimpulkan serta dibuat rekomendasi 4. Mendokumentasikan hasil evaluasi

pelaksanaan inventarisasi tegakan hutan.

4.1. Hasil pelaksanaan observasi dan pengukuran dihimpun dan dicatat sesuai dengan ketentuan.

4.2. Laporan hasil evaluasi pelaksanaan inventarisasi tegakan hutan diadministrasikan dan didistribusikan sesuai dengan keperluan.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan evaluasi hasil pelaksanaan inventarisasi tegakan hutan pada kegiatan perencanaan hutan untuk pengelolaan hutan. Untuk evaluasi hasil inventarisasi tegakan hutan dalam rangka pembinaan hutan sistem TPTI ( ITT, ITSP)

Page 60: kesatuan pengelolaan hutan

04-4

agar berpedoman pada Keputusan Menteri Kehutanan No. 485/Kpts-II/1989 tentang Sistem Silvikultur Pengelolaan Hutan Alam Produksi di Indonesia dan Keputusan Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan No. 564/KPTS/IV-BPHH/1989 jo No. 151/KPTS-BPHH/1993 tentang Pedoman Tebang Pilih Tanam Indonesia. Untuk evaluasi hasil Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) agar berpedoman pada Peraturan Menteri Kehutanan No. P.34 /Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi yang secara khusus mengatur kegiatan tersebut dan peraturan lain yang terkait.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan berupa peta kerja, peta realisasi plot contoh, pengukur lereng, pengukur jarak, alat ukur diameter, tali untuk pembentukan plot/sub plot, Global Positioning System (GPS)/kompas, Alat Tulis Kantor (ATK) dan tally sheet.

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi ini: 3.1. PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 3.2. PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 3.3. Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 3.4. Permenhut No. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi

Hutan; PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.1. Melaksanakan inventarisasi tegakan hutan, kode unit KHT RC002.001.01; 1.2. Menyusun laporan hasil inventarisasi tegakan hutan, kode unit KHT RC002.002.01; 1.3. Menyusun rencana inventarisasi tegakan hutan, kode unit KHT RC002.003.01.

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1 Perpetaan kehutanan 3.2 GPS 3.3 Flora dan fauna yang dilindungi maupun yang tidak 3.4 Kartografi 3.5 Sistem Informasi Geografis 3.6 Statistika 3.7 Citra Satelit 3.8 Perencanaan hutan 3.9 Teknik penyusunan anggaran 3.10 Teknik perhitungan prestasi tenaga kerja 3.11 Metodologi inventarisasi hutan.

4. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan adalah: 1.1. Mengoperasikan aplikasi komputer (Wordprocessor, Spreadsheet, Basisdata) 1.2. Mengoperasikan perangkat lunak GIS 1.3. Membaca peta kehutanan 1.4. Membaca citra satelit 1.5. Menggunakan GPS/kompas 1.6. Menggunakan Kurva/Tabel Tinggi

Page 61: kesatuan pengelolaan hutan

04-5

1.7. Menggunakan Tabel Volume 1.8. Menggunakan Tabel Berat.

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Melakukan observasi di lapangan 5.2 Melakukan pengolahan data dan analisis hasil observasi .

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 3

KODE UNIT : KHT.RC02.003.01. JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA KERJA INVENTARISASI TEGAKAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun rencana kerja inventarisasi tegakan hutan sebagai bagian dari inventarisasi tegakan hutan pada bidang perencanaan hutan untuk pengelolaan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan rencana kerja inventarisasi tegakan hutan.

1.1. Peraturan/ketentuan, data dan informasi terkait dengan rencana inventarisasi tegakan hutan dipelajari dan dipersiapkan sesuai dengan ketentuan.

1.2. Peralatan, bahan, peta kerja, hasil penafsiran citra satelit untuk keperluan penyusunan rencanaan kerja inventarisasi tegakan hutan dipersiapkan sesuai dengan keperluan.

2. Menyiapkan pengolahan data spasial.

2.1. Rancangan/bagan tentang tata letak (lay out) dari rencana inventarisasi tegakan hutan dibuat sesuai ketentuan .

2.2. Ukuran tata letak dan data spasial dibuat sesuai ketentuan .

3. Merancang sampling dan menentukan jumlah plot.

3.1. Prinsip-prinsip dan ketentuan tentang sampling dan penentuan jumlah plot dikuasai.

3.2. Bagan sampling dirancang dan ditentukan dalam peta rencana inventarisasi tegakan hutan sesuai ketentuan.

4. Menyusun kebutuhan dalam pelaksanaan inventarisasi tegakan hutan.

4.1. Organisasi pelaksana disusun sesuai dengan kebutuhan, baik jumlah maupun kualifikasi personil.

Page 62: kesatuan pengelolaan hutan

04-6

4.2. Tata waktu ditetapkan dan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan inventarisasi tegakan hutan dihitung.

4.3. Jenis dan jumlah kebutuhan perlengkapan regu kerja serta alat pelindung diri disusun.

5. Mendokumentasikan rencana kerja inventarisasi tegakan hutan.

5.1. Dokumen rencana kerja inventarisasi tegakan hutan disusun sesuai ketentuan.

5.2. Dokumen rencana kerja inventarisasi tegakan hutan diadministrasikan sesuai ketentuan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada penyusunan rencana kerja inventarisasi tegakan hutan sebagai bagian dari inventarisasi tegakan hutan pada kegiatan perencanaan untuk pengelolaan hutan. Untuk penyusunan rencanakerja Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) agar berpedoman pada Peraturan Menteri Kehutanan No. P.34 /Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi yang secara khusus mengatur kegiatan tersebut dan peraturan lain yang terkait. Untuk penyusunan rencana kerja inventarisasi dalam rangka pembinaan hutan sistem TPTI (ITSP, ITT, dan lain-lain) agar berpedoman pada Keputusan Menteri Kehutanan No. 485/Kpts-II/1989 tentang Sistem Silvikultur Pengelolaan Hutan Alam Produksi di Indonesia dan Keputusan Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan No. 564/KPTS/IV-BPHH/1989 jo No. 151/KPTS-BPHH/1993 tentang Pedoman Tebang Pilih Tanam Indonesia dan peraturan yang terkait. Untuk penyusunan rencana kegiatan inventarisasi tegakan hutan pada hutan mangrove dan hutan lainnya agar berpedoman pada ketentuan yang terkait.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan berupa peralatan alat tulis kantor (ATK), peta kerja, peta petak (kompartemen), peta kontur,citra satelit dan hasil penafsirannya (baik dalam bentuk hard copy maupun digital), perangkat keras dan perangkat lunak.

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi ini:

3.1. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 3.2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan

Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 3.3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan

Produksi Tingkat Unit Pengelolaan Hutan; 3.4. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi

Inventarisasi Hutan; PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya adalah:

1.1. Melaksanakan Inventarisasi Tegakan Hutan, kode unit KHT.RC02 001.01; 1.2. Menyusun Laporan Hasil Inventarisasi Tegakan Hutan, kode unit KHT.RC02 002.01

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah:

Page 63: kesatuan pengelolaan hutan

04-7

3.1. Sistem Informasi Geografis 3.2. Citra Satelit 3.3. Ilmu Perencanaan hutan 3.4. Teknik penyusunan anggaran 3.5. Teknik penghitungan prestasi tenaga kerja 3.6. Metodologi inventarisasi tegakan hutan 3.7. Statistika

4. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan adalah: 4.1. Mengoperasikan aplikasi komputer (Wordprocessor, Spreadsheet, Basisdata)

4. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Merancang sampling dan menentukan jumlah plot 5.2 Menyusun kebutuhan dalam pelaksanaan inventarisasi tegakan hutan

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 3

KODE UNIT : KHT.RC02.002.01 JUDUL UNIT : MENYUSUN LAPORAN HASIL INVENTARISASI TEGAKAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk membuat/menyusun laporan inventarisasi tegakan hutan sebagai bagian dari inventarisasi tegakan hutan pada bidang perencanaan hutan untuk pengelolaan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan alat dan bahan penyusunan laporan hasil inventarisasi tegakan hutan.

1.1. Dokumen laporan hasil pelaksanan inventarisasi tegakan hutan dihimpun.

1.2. Peralatan piranti lunak dan keras dipersiapkan sesuai keperluan.

1.3. Data dan informasi untuk keperluan penyusunan laporan inventarisasi tegakan hutan dipersiapkan sesuai keperluan.

2. Mengolah dan menganalisis data inventarisasi tegakan hutan.

2.1. Data hasil inventarisasi tegakan hutan di kelompokkan, disortir, dan ditabulasikan menurut kepentingan.

2.2. Volume dan jumlah pohon persatuan luas dihitung.

2.3. Struktur tegakan dan kerapatannya dianalisis.

Page 64: kesatuan pengelolaan hutan

04-8

2.4. Peta potensi tegakan dibuat dan kualitas tapak ditetapkan sesuai ketentuan.

3. Mendokumentasikan pekerjaan penyusunan laporan hasil inventarisasi tegakan hutan.

3.1. Data dan informasi hasil pengumpulan dan pengolahan data inventarisasi tegakan hutan dihimpun, dirangkum dan disusun sesuai ketentuan.

3.2. Laporan hasil pengolahan data inventarisasi tegakan hutan disusun, diadministrasikan dan didistribusikan sesuai ketentuan.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel Unit kompetensi ini berlaku pada pembuatan laporan hasil inventarisasi tegakan hutan pada

kegiatan perencanaan hutan untuk pengelolaan hutan. Untuk penyusunan laporan Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) agar berpedoman pada Peraturan Menteri Kehutanan No. P.34 /Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi yang secara khusus mengatur kegiatan tersebut dan peraturan lain yang terkait. Untuk penyusunan laporan inventarisasi dalam rangka pembinaan hutan sistem TPTI (ITT, ITSP) agar berpedoman pada Keputusan Menteri Kehutanan No. 485/Kpts-II/1989 tentang Sistem Silvikultur Pengelolaan Hutan Alam Produksi di Indonesia dan keputusan Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan No. 564/KPTS/IV-BPHH/1989 jo No. 151/KPTS-BPHH/1993 tentang Pedoman Tebang Pilih Tanam Indonesia.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan berupa: peta realisasi plot contoh

inventarisasi tegakan hutan, citra satelit, tabel volume, tabel berat, tabel tinggi (kurva tinggi), peralatan alat tulis kantor (ATK), perangkat keras dan perangkat lunak

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun laporan hasil inventarisasi tegakan

hutan: 3.1. PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 3.2. PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 Tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 3.3. Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 3.4. Permenhut No. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan.

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.1. Melaksanakan Inventarisasi Tegakan Hutan, kode unit

KHT.RC02.001.01

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1. Kartografi 3.2. Sistem Informasi Geografis; 3.3. Statistika.

Page 65: kesatuan pengelolaan hutan

04-9

3.4. Perpetaan kehutanan 3.5. Dasar-dasar GPS 3.6. Flora dan fauna yang dilindungi maupun yang tidak 3.7. Metodologi inventarisasi tegakan hutan 3.8. Sosial ekonomi masyarakat setempat

4. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan adalah: 4.1. Mengoperasikan aplikasi komputer (Wordprocessor, Spreadsheet, Basisdata); 4.2. Mengoperasikan perangkat lunak GIS; 4.3. Menggunakan peta kehutanan 4.4. Membaca citra satelit 4.5. Mengunduh/download data GPS 4.6. Menggunakan Kurva/Tabel Tinggi 4.7. Menggunakan Tabel Volume 4.8. Menggunakan Tabel Berat 4.9. Memetakan hasil inventarisasi tegakan hutan secara digital

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Mengolah dan menganalisis data inventarisasi tegakan hutan

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 3

KODE UNIT : KHT.RC02.001.01 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN INVENTARISASI TEGAKAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melaksanakan inventarisasi tegakan hutan sebagai bagian dari perencanaan hutan pada pengelolaan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan inventarisasi tegakan hutan

1.1. Prinsip-prinsip dan peraturan/ketentuan tentang pelaksanaan inventarisasi tegakan hutan dikuasai sesuai ketentuan.

1.2. Data dan dokumen laporan rencana kerja inventarisasi tegakan hutan dikuasai sesuai ketentuan.

Page 66: kesatuan pengelolaan hutan

04-10

2. Menentukan titik ikat dan membuat plot contoh (sample plot).

2.1. Koordinat titik ikat, jarak dan azimuth garis ikatan ditentukan sesuai instruksi kerja.

2.2. Jarak dan azimuth antar plot contoh ditentukan sesuai rencana.

2.3. Plot contoh dibuat dengan bentuk, ukuran, jumlah dan sebaran sesuai dengan yang direncanakan.

3. Melakukan pendataan tegakan dan pencatatan informasi umum.

3.1. Jenis tegakan dikenali, diukur dan dicatat sesuai ketentuan.

3.2. Jenis pohon yang belum dikenal diambil contoh spesimennya.

3.3. Penandaan tegakan dilakukan sesuai ketentuan.

3.4. Informasi umum dicatat sesuai ketentuan.

4. Mendokumentasikan hasil pekerjaan inventarisasi tegakan hutan.

4.1. Data dan informasi hasil pelaksanaan inventarisasi tegakan hutan dihimpun dan dicatat sesuai dengan ketentuan.

4.2. Laporan hasil pelaksanaan inventarisasi tegakan hutan dibuat, diadministrasikan dan didistribusikan sesuai dengan ketentuan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan inventarisasi tegakan hutan pada kegiatan perencanaan hutan untuk pengelolaan hutan. Untuk kompetensi Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) agar mempedomani Peraturan Menteri Kehutanan No. P.34 /Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi yang secara khusus mengatur kegiatan tersebut dan peraturan lain yang terkait. Untuk kegiatan inventarisasi dalam rangka pembinaan hutan sistem TPTI (ITT, ITSP) agar mempedomani Keputusan Menteri Kehutanan No. 485/Kpts-II/1989 tentang Sistem Silvikultur Pengelolaan Hutan Alam Produksi di Indonesia dan Keputusan Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan No. 564/KPTS/IV-BPHH/1989 jo No. 151/KPTS-BPHH/1993 tentang Pedoman Tebang Pilih Tanam Indonesia

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi peta kerja, peta rencana inventarisasi tegakan hutan, citra satelit, pengukur lereng, pengukur jarak, pengukur diameter, tali untuk pembentukan plot/sub plot, label untuk penandaan pohon, Global Positioning System (GPS)/kompas, alat tulis, tally sheet, personal use, camping unit serta daftar nama pohon (lokal dan perdagangan/latin).

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan inventarisasi tegakan hutan: 3.1. PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 3.2. PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 3.3. Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 3.4. Permenhut N. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan;

Page 67: kesatuan pengelolaan hutan

04-11

PANDUAN PENILAIAN

1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: 1.1. Menerapkan Panduan K3, kode unit KHT.RC01.001.01

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: Untuk dapat mendemonstrasikan unjuk kerja unit kompetensi ini diperlukan pengetahuan pendukung: 3.1 Perpetaan kehutanan; 3.2 Dasar-dasar GPS; 3.3 Dasar-dasar metodologi inventarisasi hutan; 3.4 Flora dan fauna yang dilindungi maupun yang tidak. 3.5 Sosial ekonomi masyarakat setempat

4. Ketrampilan pendukung

Untuk dapat mendemonstrasikan unjuk kerja kompetensi ini diperlukan keterampilan pendukung: 4.1. menggunakan peta kehutanan; 4.2. membaca citra satelit; 4.3. menggunakan GPS/kompas; 4.4. menggunakan Kurva/Tabel Tinggi; 4.5. menggunakan Tabel Volume; 4.6. menggunakan Tabel Berat; 4.7. pengambilan spesimen untuk herbarium.

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Menentukan titik ikat dan membuat plot contoh (sample plot). 5.2 Melakukan pendataan tegakan dan pencatatan informasi umum.

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 2

Page 68: kesatuan pengelolaan hutan

5-1

05. KLASTER: MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA DASAR SUMBERDAYA HUTAN

KODE UNIT : KHT. PH05.000.01 JUDUL UNIT : MENETAPKAN KEBIJAKAN TEKNIS MENGENAI

PENGUMPULAN INFORMASI DASAR SUMBERDAYA HUTAN TINGKAT KPH

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam Menetapkan kebijakan teknis mengenai pengumpulan informasi dasar sumberdaya hutan tingkat KPH bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH diinventarisir.

1.2 Bahan dan alat dipersiapkan. 2. Mempersiapkan materi

kebijakan teknis pengumpulan data

2.1 Tujuan dan target pengelolaan dihimpun 2.2 Kendala pengumpulan data diidentifikasi 2.3 Standar capaian ditetapkan

3. Melaksanakan kegiatan penetapan kebijakan teknis pengumpulan data

3.1 Analisis target, kendala dan standar capaian. 3.2 Macam data ditetapkan. 3.3 Mekanisme pengumpulan data ditetapkan.

4. Melaporkan hasil kegiatan

4.1. Laporan penetapan kebijakan teknis inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH disiapkan.

4.2. Laporan penetapan kebijakan teknis inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL :

1. Kontek variabel : Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi arahan, pelaksanaan kegiatan arahan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk penetapan kebijakan teknis inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk penyusunan kebijakan teknis inventarisasi hutan tingkat KPH, mencakup : 2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruang pengarahan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk penyusunan kebijakan teknis inventarisasi hutan tingkat KPH, meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi kebijakan teknis dipersiapkan 3.3 Pelaksanaan kegiatan penetapan kebijakan teknis. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan.

4. Peraturan untuk memberikan arahan inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH , adalah :

Page 69: kesatuan pengelolaan hutan

5-2

4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 4.3 Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 4.4 Permenhut No. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi

Hutan; 4.5 Permenhut No. 42/Menhut-II/2011 tentang Standar Kompetensi Bidang Teknis

Kehutanan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi.

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait :

1.1 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi penetapan kebijakan teknis inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Metodologi inventarisasi hutan.

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Menoperasikan LCD/Infocus. 4.3 Membaca peta kehutanan 4.4 Membaca citra satelit

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : 5.1 Pelaksanaan kegiatan arahan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3

Page 70: kesatuan pengelolaan hutan

5-3

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 3 7. Menggunakan teknologi 1

NOMOR UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MENETAPKAN SISTEM MANAJEMEN INFORMASI DASAR

SUMBERDAYA HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam menetapkan sistem manajemen informasi dasar sumberdaya hutan tingkat KPH bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH diinventarisir.

1.2 Bahan dan alat dipersiapkan.

2. Mempersiapkan materi sistem manajemen informasi dasar

2.1 Tujuan dan target pengelolaan dihimpun 2.2 Kendala pengumpulan data diidentifikasi

3. Melaksanakan kegiatan penyusunan sistem manajemen informasi dasar

3.1 Periode updating data. 3.2 Macam data ditetapkan. 3.3 Mekanisme pengumpulan data ditetapkan.

4. Melaporkan hasil kegiatan

4.1 Laporan sistem manajemen data hutan di dalam wilayah KPH disiapkan.

4.2 Laporan sistem manajemen data hutan di dalam wilayah KPH didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi sistem manajemen data, pelaksanaan kegiatan penyusunan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk penetapan sistem manajemen informasi dasar di dalam wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk penyusunan sistem manajemen informasi dasar tingkat KPH, mencakup :

2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruangan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk penyusunan sistem manajemen informasi dasar tingkat KPH, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan

Page 71: kesatuan pengelolaan hutan

5-4

3.2 Mempersiapkan materi sistem manajemen informasi dasar dipersiapkan 3.3 Pelaksanaan kegiatan penyusunan sistem manajemen informasi dasar. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk penyusunan sistem manajemen informasi dasar hutan di dalam wilayah KPH , adalah : 4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 4.3 Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 4.4 Permenhut N. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan; 4.5 Permenhut No. 42/Menhut-II/2011 tentang Standar Kompetensi Bidang Teknis

Kehutanan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi.

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait :

1.1

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi penyusunan sistem manajemen informasi dasar hutan di dalam wilayah KPH.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Metodologi inventarisasi hutan.

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus.

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut :

5.1 Pelaksanaan kegiatan penyusunanan sistem manajemen informasi dasar

Page 72: kesatuan pengelolaan hutan

5-5

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MENYUSUN DATA DASAR SUMBERDAYA HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam Menyusun data dasar sumberdaya hutan tingkat KPH bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH diinventarisir.

1.2 Bahan, data dan alat dipersiapkan.

2. Melaksanakan kegiatan Menyusun data base sumberdaya hutan

2.1 Data atribut dan spatial diidentifikasi 2.2 Keterkaitan antar data ditentukan. 2.3 Data dasar disusun.

3. Melaporkan hasil kegiatan

3.1. Laporan penyusunan database sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH disiapkan.

3.2. Laporan penyusunan database sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk penyusunan database sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk penyusunan database sumberdaya hutan KPH, mencakup :

2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruangan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

Page 73: kesatuan pengelolaan hutan

5-6

3. Tugas pekerjaan untuk penyusunan database sumberdaya tingkat KPH, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi sistem manajemen data dipersiapkan 3.3 Pelaksanaan kegiatan penyusunan sistem manajemen data. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk penyusunan database sumberdaya di dalam wilayah KPH , adalah : 4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 4.3 Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 4.4 Permenhut N. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan;

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 1.1

2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi penyusunan database sumberdaya hutan di dalam wilayah KPH.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

1.1. Perencanaan hutan 1.2. Pengelolaan hutan 1.3. Komputer. 1.4. Informatika

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus.

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut :

5.1 Pelaksanaan kegiatan penyusunan database sumberdaya

Page 74: kesatuan pengelolaan hutan

5-7

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENGUMPULAN INFORMASI DATA DASAR

SUMBERDAYA HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pengumpulan informasi data dasar sumberdaya hutan tingkat KPH bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan inventarisasi hutan di dalam wilayah KPH diinventarisir.

1.2 Bahan, dokumen, data dan alat dipersiapkan. 1.3 Menyusun tim kerja

2. Melaksanakan memimpin pengumpulan informasi dasar

2.1 Menyusun pembagian tugas dan jadwal pengumpulan informasi dasar

2.2 Mengawasi pelaksanaan pengumpulan informasi dasar 2.3 Melakukan koreksi pengumpulan informasi dasar.

3. Melaporkan hasil kegiatan

3.1 Laporan pengumpulan informasi dasar di dalam wilayah KPH disiapkan.

3.2 Laporan pengumpulan informasi dasar di dalam wilayah KPH didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL :

1. Kontek variabel : Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk pengumpulan informasi dasar di dalam wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk pengumpulan informasi dasar tingkat KPH, mencakup : 2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruangan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

Page 75: kesatuan pengelolaan hutan

5-8

3. Tugas pekerjaan untuk pengumpulan informasi dasar tingkat KPH, meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Pelaksanaan kegiatan pengumpulan informasi dasar. 3.3 Melaporkan hasil kegiatan.

4. Peraturan untuk pengumpulan informasi dasar di dalam wilayah KPH , adalah :

4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 4.3 Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 4.4 Permenhut N. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan;

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait :

1.1

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi pengumpulan informasi dasar di dalam wilayah KPH. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

1.1. Statistik 1.2. Survey hutan.

4. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus.

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut :

5.1 Pelaksanaan kegiatan memimpin pengumpulan informasi dasar

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3

Page 76: kesatuan pengelolaan hutan

5-9

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PEMETAAN HASIL PENGUMPULAN INFORMASI

DASAR SUMBERDAYA HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam Melakukan pemetaan hasil pengumpulan informasi dasar sumberdaya hutan tingkat KPH bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan inventarisasi dan pemetaan hutan di dalam wilayah KPH diinventarisir.

1.2 Bahan, data, peta dan alat dipersiapkan.

2. Melaksanakan kegiatan pemetaan informasi dasar

2.1 Informasi dasar yang bersifat spatial dan non spatial diidentifikasi

2.2 Informasi dasar yang spatial ditentukan skala petanya yang sesuai.

2.3 Informasi dasar non spatial ditentukan metoda pemetaan dan skala petanya.

3. Melaporkan hasil kegiatan

3.1. Laporan pemetaan informasi dasar di dalam wilayah KPH disiapkan.

3.2. Laporan pemetaan informasi dasar di dalam wilayah KPH didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk pemetaan informasi dasar di dalam wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk pemetaan informasi dasar tingkat KPH, mencakup : 2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruangan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk pemetaan informasi dasar tingkat KPH, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan

Page 77: kesatuan pengelolaan hutan

5-10

3.2 Pelaksanaan kegiatan pemetaan hasil pengumpulan informasi dasar. 3.3 Melaporkan hasil kegiatan.

4. Peraturan untuk pemetaan informasi dasar di dalam wilayah KPH , adalah :

4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 4.3 Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 4.4 Permenhut N. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan;

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait :

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi pemetaan informasi dasar di dalam wilayah KPH. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

1.1. Pemetaan hutan 1.2. SIG.

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus.

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut :

5.1 Pelaksanaan kegiatan pemetaan informasi dasar

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 78: kesatuan pengelolaan hutan

6-1

06. KLASTER: MELAKUKAN INVENTARISASI SATWA LIAR

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENGUKURAN PARAMATER KELIMPAHAN POPULASI

SATWA LIAR DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan untuk melakukan pengukuran parameter kelimpahan populasi satwa liar sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan yang terkait dengan pengukuran

parameter kelimpahan populasi satwa liar diinventarisir. 1.2. Metode pengukuran dideskripsikan. 1.3. Alat dan bahan untuk melakukan pengukuran disiapkan.

2. Melaksanakan kegiatan pengukuran parameter kelimpahan populasi

2.1. Jumlah keseluruhan anggota populasi (ukuran populasi) dihitung.

2.2. Angka kelahiran (natalitas) dan angka kematian (mortalitas) dihitung.

2.3 Laju imigrasi dan emigrasi satwa dalam populasi dihitung. 2.4. Kelas umur satwa dalam populasi ditentukan. 2.5. Sex ratio dalam populasi dihitung.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Keseluruhan data hasil pengukuran dicatat dan disusun dalam bentuk laporan.

3.2. Laporan hasil pengukuran parameter kelimpahan populasi satwa liar diadministrasikan di didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan pengukuran, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan pengukuran parameter kelimpahan populasi satwa liar pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengukuran parameter kelimpahan populasi satwa liar mencakup: 2.1 Alat tulis 2.2 Alat hitung 2.3 Teropong binokuler 2.4 Kamera foto atau video 2.5 Kompas/GPS 2.6 Peta situasi (peta vegetasi, peta topografi, peta jaringan jalan termasuk jaringan jalan

patroli, atau foto udara) 2.7 Peta areal kerja

3. Tugas untuk melakukan pengukuran parameter kelimpahan populasi satwa liar meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan kegiatan pengukuran parameter kelimpahan populasi satwa liar

Page 79: kesatuan pengelolaan hutan

6-2

3.3 Mendokumentasikan pekerjaan 4. Peraturan untuk melakukan pengukuran parameter kelimpahan populasi satwa liar adalah:

4.1 PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa 4.2 PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.3 PP No. 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,

serta Pemanfaatan Hutan PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pengukuran parameter kelimpahan populasi satwa liar.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Parameter populasi 3.2 Metode pengukuran parameter populasi 3.3 Metode sensus/pengamatan

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1. Membaca peta 4.2. Mengoperasikan kompas/GPS 4.3. Mengoperasikan teropong binokuler 4.4. Mengoperasikan kamera foto/video 4.5. Mengidentifikasi jenis kelamin satwa 4.6. Memperkirakan kelas umur satwa 4.7. Pengenalan jejak

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit

kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1. Melaksanakan kegiatan pengukuran parameter kelimpahan populasi satwa liar.

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Page 80: kesatuan pengelolaan hutan

6-3

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENGUKURAN PARAMETER HABITAT SATWA LIAR DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan untuk melakukan pengukuran parameter habitat satwa liar sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan yang terkait dengan pengukuran

parameter habitat satwa liar diinventarisir. 1.2. Metode pengukuran dideskripsikan. 1.3. Alat dan bahan untuk melakukan pengukuran disiapkan.

2. Melaksanakan kegiatan pengukuran parameter habitat

2.1. Komponen fisik habitat seperti air, tanah, iklim, topografi dan tata guna lahan diidentifikasi dan diukur.

2.2. Komponen biotik habitat seperti vegetasi, satwa liar dan dan organisme mikro diidentifikasi dan diukur.

2.3. Komponen kimia habitat meliputi seluruh unsur kimia yang terkandung dalam komponen biotik maupun komponen fisik diidentifikasi.

2.4. Jumlah dan kualitas dari komponen fisik, biotik dan kimia habitat dinilai.

2.5. Komponen habitat yang menjadi pembatas bagi ketersediaan komponen habitat lainnya diidentifikasi.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Keseluruhan data hasil pengukuran dicatat dan disusun dalam bentuk laporan.

3.2. Laporan hasil pengukuran parameter habitat diadministrasikan di didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan kegiatan pengukuran, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan pengukuran parameter habitat satwa liar pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengukuran parameter habitat satwa liar mencakup : 2.1 Peta kerja 2.2 Teropong binokuler 2.3 GPS receiver 2.4 Altimeter 2.5 Kamera foto digital 2.6 Termohigrometer 2.7 Salinometer 2.8 pH meter tanah 2.9 Kertas lakmus 2.10 Tambang plastik 2.11 Mistar ukur 2.12 Pita meter

Page 81: kesatuan pengelolaan hutan

6-4

2.13 Daftar isian (tally sheet) 2.14 Buku identifikasi satwa 2.15 Buku identifikasi tumbuhan

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan pengukuran parameter habitat satwa liar meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan kegiatan pengukuran parameter habitat 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan pengukuran parameter habitat satwa liar adalah :

4.1 PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa 4.2 PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.3 PP No. 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,

serta Pemanfaatan Hutan PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : - 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pengukuran parameter habitat satwa liar.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 3.1 Komponen habitat dan cara pengukurannya 3.2 Ekologi hutan 3.3 Ekologi satwa liar 3.4 Metode inventarisasi satwa 3.5 Metode inventarisasi vegetasi 3.6 Parameter populasi 3.7 Jenis-jenis vegetasi & satwa liar

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1 Mengukur komponen bio-fisik habitat 4.2 Mengidentifikasi jenis satwa 4.3 Mengidentifikasi jenis vegetasi 4.4 Membaca peta 4.5 Mengoperasikan GPS 4.6 Mengoperasikan teropong binokuler 4.7 Mengoperasikan altimeter 4.8 Mengoperasikan kamera foto digital 4.9 Mengoperasikan termohigrometer 4.10 Mengoperasikan salinometer 4.11 Mengukur pH tanah

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1. Melaksanakan kegiatan pengukuran parameter kelimpahan populasi satwa liar.

Page 82: kesatuan pengelolaan hutan

6-5

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENGAMATAN PERILAKU SATWA LIAR DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan pengamatan perilaku satwa liar sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan yang berkaitan dengan pengamatan

perilaku satwa liar diinventarisir. 1.2. Rencana pengamatan perilaku satwa liar disusun. 1.3. Metode pengamatan ditetapkan. 1.4. Alat dan bahan untuk keperluan pengamatan perilaku satwa

liar disiapkan. 2. Melaksanakan kegiatan

pengamatan perilaku 2.1. Keseluruhan aktivitas atau perilaku harian satwa liar

diamati. 2.2. Perilaku sosial satwa liar diamati. 2.3. Perilaku makan satwa liar diamati. 2.4. Perilaku satwa liar terhadap pesaing atau predatornya

diamati. 2.5. Teritori dan wilayah jelajah satwa diamati dan dipetakan.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Keseluruhan data hasil pengamatan dicatat dan disusun dalam bentuk laporan.

3.2. Laporan hasil pengamatan perilaku satwa liar diadministrasikan di didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan kegiatan pengamatan perilaku, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan pengamatan perilaku satwa liar pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengamatan perilaku satwa liar mencakup :

2.1 Alat tulis 2.2 Counter 2.3 Stopwatch

Page 83: kesatuan pengelolaan hutan

6-6

2.4 Tally sheet 2.5 Teropong binokuler

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan pengamatan perilaku satwa liar meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan kegiatan pengamatan perilaku satwa liar 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan pengamatan perilaku satwa liar adalah :

4.1 PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa 4.2 PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.3 PP No. 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,

serta Pemanfaatan Hutan PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pengamatan perilaku satwa liar.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Perilaku satwa liar 3.2 Metode pengamatan perilaku 3.3 Teritori dan wilayah jelajah

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Menggambarkan teritori dan wilayah jelajah 4.2 Mengoperasikan alat bantu pengamatan

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1. Melaksanakan kegiatan pengamatan perilaku satwa liar

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Page 84: kesatuan pengelolaan hutan

6-7

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MEMIMPIN PELAKSANAAN PENGUKURAN PARAMETER

KELIMPAHAN/POPULASI SATWA LIAR DAN HABITAT SATWA LIAR DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter kelimpahan/populasi satwa liar dan habitat satwa liar sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait pengukuran

parameter kelimpahan/populasi satwa liar dan habitat satwa liar diinventarisir.

1.2. Metode kerja dideskripsikan dan ditetapkan. 1.3. Tim kerja disusun.

2. Merencanakan jalannya pekerjaan

2.1. Detail rencana kerja dijelaskan. 2.2. Alur kerja tim diuraikan. 2.3. Pembagian kerja tim dirancang. 2.4. Standar kinerja yang diharapkan disampaikan. 2.5. Perencanaan yang dapat menunjukkan sikap menghargai

perbedaan dikembangkan. 3. Memimpin pelaksanaan

pengukuran 3.1. Arahan dan dukungan/motivasi kepada anggota tim

diberikan. 3.2. Teknik komunikasi yang efektif dengan seluruh anggota tim

diterapkan. 3.3. Kerjasama tim dan kinerja anggota tim dalam rangka

pencapaian tujuan pengukuran parameter kelimpahan/populasi satwa liar dan habitat satwa liar dipantau.

3.4. Masalah yang timbul selama memimpin pengukuran parameter kelimpahan/populasi satwa liar dan habitat satwa liar diidentifikasi dan diselesaikan.

3.5. Pengecekan kelengkapan dan kecukupan data hasil pengukuran dilakukan.

3. Mengadministrasikan pekerjaan

4.1. Pelaksanaan tugas di lapangan didokumentasikan. 4.2. Laporan kegiatan disusun dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, merencanakan jalannya pekerjaan, memimpin pelaksanaan pengukuran, dan mengadministrasikan pekerjaan yang digunakan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter kelimpahan/populasi satwa liar dan habitat satwa liar pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter kelimpahan/ populasi satwa liar dan habitat satwa liar mencakup : 2.1 Alat tulis 2.2 Dokumen rencana pengukuran parameter kelimpahan/populasi satwa liar dan habitat

satwa liar.

Page 85: kesatuan pengelolaan hutan

6-8

3. Tugas pekerjaan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter kelimpahan/populasi satwa liar dan habitat satwa liar meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Merencanakan jalannya pekerjaan 3.3 Memimpin pelaksanaan pengukuran 3.4 Mengadministrasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter kelimpahan/populasi satwa liar

dan habitat satwa liar adalah : 4.1 PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa 4.2 PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.3 PP No. 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,

serta Pemanfaatan Hutan

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memimpin pelaksanaan pengukuran parameter kelimpahan/populasi satwa liar dan habitat satwa liar.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Metode pengukuran parameter kelimpahan/populasi satwa liar dan habitat satwa liar 3.2 Prinsip-prinsip kerja tim 3.3 Prinsip dari rencana kerja 3.4 Prinsip pendelegasian tugas 3.5 Motivasi dan kepemimpinan 3.6 Teknik komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Membagi tugas 4.2. Mengarahkan tim 4.3. Memotivasi tim

4. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1. Memimpin pelaksanaan pengukuran

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 86: kesatuan pengelolaan hutan

6-9

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MEMIMPIN PELAKSANAAN PENGAMATAN PERILAKU SATWA LIAR DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk memimpin pelaksanaan pengamatan perilaku satwa liar sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait pengamatan

perilaku satwa liar dan habitat satwa liar diinventarisir. 1.2. Metode kerja dideskripsikan dan ditetapkan.

2. Merencanakan jalannya pekerjaan

2.1. Detail rencana kerja dijelaskan . 2.2. Alur kerja tim diuraikan. 2.3. Pembagian kerja tim dirancang. 2.4. Standar kinerja yang diharapkan disampaikan. 2.5. Perencanaan yang dapat menunjukkan sikap menghargai

perbedaan dikembangkan. 3. Memimpin pelaksanaan

pengamatan perilaku 3.1. Arahan dan dukungan/motivasi kepada anggota tim

diberikan. 3.2. Teknik komunikasi yang efektif dengan seluruh anggota tim

diterapkan. 3.3. Kerjasama tim dan kinerja anggota tim dalam rangka

pencapaian tujuan pengamatan perilaku satwa liar dipantau. 3.4. Masalah yang timbul selama memimpin pelaksanaan

pengamatan perilaku satwa liar diidentifikasi dan diselesaikan.

3.5. Pengecekan kelengkapan dan kecukupan data pengamatan dilakukan.

4. Mengadministrasikan pekerjaan

4.1. Pelaksanaan tugas di lapangan didokumentasikan. 4.2. Laporan kegiatan disusun dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, merencanakan jalannya pekerjaan, memimpin pelaksanaan pengamatan, dan mengadministrasikan pekerjaan yang digunakan untuk memimpin pelaksanaan pengamatan perilaku satwa liar pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memimpin pelaksanaan pengamatan perilaku satwa liar mencakup: 2.1 Alat tulis 2.2 Dokumen rencana pengamatan perilaku satwa liar

3. Tugas pekerjaan untuk memimpin pelaksanaan pengamatan perilaku satwa liar meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Merencanakan jalannya pekerjaan 3.3 Memimpin pelaksanaan pengamatan 3.4 Mengadministrasikan pekerjaan

Page 87: kesatuan pengelolaan hutan

6-10

4. Peraturan untuk memimpin pelaksanaan pengamatan perilaku satwa liar adalah : 4.1 PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa 4.2 PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.3 PP No. 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,

serta Pemanfaatan Hutan PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memimpin pelaksanaan pengamatan perilaku satwa liar.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Metode pengamatan perilaku satwa liar 3.2 Prinsip-prinsip kerja tim 3.3 Prinsip dari rencana kerja 3.4 Prinsip pendelegasian tugas 3.5 Motivasi dan kepemimpinan 3.6 Teknik komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Membagi tugas 4.2. Mengarahkan tim 4.3. Memotivasi tim

5. Aspek kritis merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1. Memimpin pelaksanaan pengamatan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 88: kesatuan pengelolaan hutan

7-1

07. KLASTER : MELAKUKAN INVENTARISASI SOSIAL BUDAYA

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN INVENTARISASI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI

DALAM DAN SEKITAR HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan yang berkaitan dengan inventarisasi

sosial budaya masyarakat diinventarisir. 1.2. Metode inventarisasi dideskripsikan. 1.3. Regu kerja dan SDM pelaksana inventarisasi sosial budaya

ditetapkan. 1.4. Alat dan bahan untuk melakukan inventarisasi sosial

budaya disiapkan. 2. Melaksanakan kegiatan

inventarisasi sosial budaya

2.1. Data monografi desa atau kampung diinventarisir. 2.2. Data sosial ekonomi masyarakat dikumpulkan. 2.3. Aspek adat istiadat dan budaya masyarakat diidentifikasi. 2.4. Potensi konflik dan persepsi masyarakat terhadap

organisasi/kelembagaan KPH diidentifikasi. 2.5. Kondisi umum desa atau kampung diamati dan direkam.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Keseluruhan data sosial budaya masyarakat yang telah dikumpulkan dicatat dan disusun dalam bentuk laporan.

3.2. Dokumen sosial budaya masyarakat diadministrasikan di didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan kegiatan inventarisasi sosial budaya, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengumpulan data sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan mencakup : 2.1 Alat tulis 2.2 Panduan wawancara dan kuisioner 2.3 Kamera foto digital 2.4 Perekam audio 2.5 Peta administrasi 2.6 Peta areal kerja

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan pengumpulan data sosial budaya masyarakat di dalam dan

sekitar hutan meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan

Page 89: kesatuan pengelolaan hutan

7-2

3.2 Melaksanakan kegiatan inventarisasi sosial budaya 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan pengumpulan data sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar

hutan adalah : 4.1 PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.2 PP No. 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,

serta Pemanfaatan Hutan 4.3 PP No. 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1.

2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pengumpulan data sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Karakteristik masyarakat desa hutan 3.2 Teknik komunikasi 3.3 Teknik wawancara 3.4 Teknik sampling

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Melakukan wawancara 4.2. Melakukan observasi lapang 4.3. Membaca peta 4.4. Mengoperasikan kamera foto digital 4.5. Menyusun panduan wawancara/kuesioner

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah: 1.1 Melaksanakan kegiatan inventarisasi sosial budaya

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

Page 90: kesatuan pengelolaan hutan

7-3

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN WAWANCARA DENGAN MASYARAKAT DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan wawancara dengan masyarakat sebagai bagian dari kegiatan inventarisasi sosial budaya pada sektor kehutanan dalam rangka pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1 Kebutuhan data dan informasi diidentifikasi. 1.2 Kriteria dikembangkan berdasarkan kebutuhan khusus data

dan informasi yang diindentifikasi 1.3 Sumber data dan informasi ditetapkan 1.4 Tujuan dan sasaran didiskusikan dan diklarifikasikan.

2. Menyusun panduan wawancara

2.1 Butir-butir data dan informasi yang akan digali dari masyarakat ditetapkan.

2.2 Butir-butir data dan informasi yang ditetapkan disusun menjadi pokok-pokok materi wawancara.

2.3 Penyesuaian terhadap data dan informasi dilakukan. 2.4 Panduan wawancara ditetapkan sesuai dengan kebutuhan.

3. Melaksanakan wawancara

3.1 Wawancara dilaksanakan sesuai dengan prosedur. 3.2 Teknik-teknik komunikasi digunakan dengan tepat. 3.3 Suasana yang menyenangkan dan penuh rasa

kekeluargaan selama wawancara diciptakan. 3.4 Catatan-catatan selama wawancara dibuat. 3.5 Rekaman audio atau visual dibuat.

4. Mengadministrasikan pekerjaan

4.1. Data dan informasi hasil wawancara didokumentasikan. 4.2. Laporan kegiatan wawancara dengan masyarakat

diadministrasikan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menyusun panduan wawancara, melaksanakan wawancara, dan mengadministrasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan wawancara dengan masyarakat pada kegiatan inventarisasi sosial budaya pada sektor kehutanan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan wawancara dengan masyarakat mencakup : 2.1 Alat tulis 2.2 Panduan wawancara dan kuisioner 2.3 Kamera foto digital 2.4 Perekam audio 2.5 Peta administrasi

Page 91: kesatuan pengelolaan hutan

7-4

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan wawancara dengan masyarakat meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyusun panduan wawancara 3.3 Melaksanakan wawancara 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan wawancara dengan masyarakat adalah :

4.1 PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.2 PP No. 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,

serta Pemanfaatan Hutan 4.3 PP No. 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan wawancara dengan masyarakat.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Karakteristik masyarakat desa hutan 3.2 Teknik komunikasi 3.3 Teknik wawancara 3.4 Teknik sampling

4. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Melakukan wawancara 4.2. Mengoperasikan kamera foto digital 4.3. Menyusun panduan wawancara/kuesioner

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1 Melaksanakan kegiatan pengumpulan data

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

Page 92: kesatuan pengelolaan hutan

7-5

6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MEMIMPIN PELAKSANAAN INVENTARISASI SOSIAL BUDAYA

MASYARAKAT DI DALAM DAN SEKITAR HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk memimpin pelaksanaan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan sebagai bagian dari pembinaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait inventarisasi

data sosial budaya masyarakat diinventarisir. 1.2. Metode kerja dideskripsikan dan ditetapkan.

2. Merencanakan jalannya pekerjaan

2.1. Detai rencana kerja dijelaskan. 2.2. Alur kerja tim diuraikan. 2.3. Pembagian kerja tim dirancang. 2.4. Standar kinerja yang diharapkan disampaikan. 2.5. Perencanaan yang dapat menunjukkan sikap menghargai

perbedaan dikembangkan. 3. Memimpin pelaksanaan

pengumpulan data 3.1. Arahan dan dukungan/motivasi kepada anggota tim

diberikan. 3.2. Teknik komunikasi yang efektif dengan seluruh anggota tim

diterapkan. 3.3. Kerjasama tim dan kinerja anggota tim dalam rangka

pencapaian tujuan pelaksanaan pengumpulan data sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan dipantau.

3.4. Masalah yang timbul selama memimpin pelaksanaan pengumpulan data sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan diidentifikasi dan diselesaikan.

3.5. Pengecekan kelengkapan dan kecukupan data sosial budaya yang dikumpulkan dilakukan.

4. Mengadministrasikan pekerjaan

4.1. Pelaksanaan tugas di lapangan didokumentasikan. 4.2. Laporan kegiatan disusun dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, merencanakan jalannya pekerjaan, memimpin pelaksanaan pengumpulan data, dan mengadministrasikan pekerjaan yang digunakan untuk memimpin pelaksanaan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memimpin pelaksanaan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan mencakup : 2.1 Alat tulis

Page 93: kesatuan pengelolaan hutan

7-6

2.2 Dokumen rencana pengumpulan data sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan

3. Tugas pekerjaan untuk memimpin pelaksanaan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Merencanakan jalannya pekerjaan 3.3 Memimpin pelaksanaan pengumpulan data 3.4 Mengadministrasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk memimpin pelaksanaan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan

sekitar hutan adalah : 4.1 PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.2 PP No. 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,

serta Pemanfaatan Hutan 4.3 PP No. 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memimpin pelaksanaan inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Metode pengumpulan data sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan 3.2 Prinsip-prinsip kerja tim 3.3 Prinsip dari rencana kerja 3.4 Prinsip pendelegasian tugas 3.5 Motivasi dan kepemimpinan 3.6 Teknik komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

4.1. Membagi tugas 4.2. Mengarahkan tim 4.3. Memotivasi tim

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1. Memimpin pelaksanaan pengumpulan data

Page 94: kesatuan pengelolaan hutan

7-7

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN ANALISIS DATA HASIL INVENTARISASI SOSIAL

BUDAYA MASYARAKAT DI DALAM DAN SEKITAR HUTAN DESKRIPSI UNIt : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan analisis data hasil inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan sebagai bagian dari inventarisasi hutan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait pengolahan

data, analisis dan sintesis hasil inventarisasi sosial budaya masyarakat diinventarisir.

1.2. Metode kerja dideskripsikan dan ditetapkan. 1.3. Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan analisis data

budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan disiapkan. 2. Melakukan pengolahan,

analisis dan sintesis data 2.1. Data hasil inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam

dan sekitar hutan dihimpun. 2.2. Data hasil analisis dan sintesis sosial budaya masyarakat

di dalam dan sekitar hutan yang sudah terkumpul diklasifikasikan sesuai tujuan.

2.3. Data diolah sesuai dengan metode yang telah ditetapkan 2.4. Analisis dan sintesis terhadap hasil pengolahan data

dilakukan. 2.5. Informasi hasil analisis dan sintesis data disajikan.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan kegiatan analisis data, hasil inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan disusun.

3.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan untuk ditindaklanjuti.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan; melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data; dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan dalam melakukan analisis data hasil

Page 95: kesatuan pengelolaan hutan

7-8

inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan analisis data hasil inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan mencakup : 2.1 Alat tulis 2.2 Perlengkapan komputer/laptop 2.3 Dokumen hasil pengumpulan data sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan analisis data hasil inventarisasi sosial budaya masyarakat di

dalam dan sekitar hutan meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan analisis data hasil inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam

dan sekitar hutan adalah : 4.4 PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.5 PP No. 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,

serta Pemanfaatan Hutan

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan analisis data inventarisasi sosial budaya masyarakat di dalam dan sekitar hutan.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Metode pengolahan data 3.2 Metode analisis data/statistika 3.3 Pengklasifikasian data

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Menyortir dan mengklasifikasikan data 4.2 Mengaplikasikan metode statistika 4.3 Melakukan analisis dan sintesis

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1 Melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data

Page 96: kesatuan pengelolaan hutan

7-9

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH03.040.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI HASIL PENYAJIAN BASELINE

INFORMATION UNTUK ASPEK SOSIAL BUDAYA DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek sosial budaya pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan, peraturan dan perundang-undangan diinventarisir.

1.2 Bahan dan alat yang diperlukan dipersiapkan. 1.3 Sistem dan metode evaluasi hasil penyajian baseline

information untuk aspek sosial budaya ditetapkan . 2. Melaksanakan pekerjaan 2.1 Bahan dan laporan hasil kinerja base line informasi sosial

budaya disortir sesuai kebutuhan. 2.2 Dokumen base line informasi sosial budaya dianalisis dan

dievaluasi

3. Mendokumentasikan hasil pekerjaan evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek sosial budaya

3.1 Laporan evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek sosial budaya disusun sesuai ketentuan.

3.2 Laporan di dokumentasikan dan didistribusikan sesuai ketentuan .

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan pekerjaan dan mendokumentasikan hasil evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek sosial budaya, yang digunakan untuk melakukan pekerjaan evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek sosial budaya pada pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 97: kesatuan pengelolaan hutan

7-10

2. Perlengkapan untuk melakukan pekerjaan evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek sosial budaya, mencakup :

2.1. Dokumen hasil inventarisasi tegakan yang mencakup sosial budaya 2.2. Komputer 2.3. ATK

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan pekerjaan evaluasi hasil penyajian baseline information

untuk aspek sosial budaya, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan pekerjaan 3.3 Mendokumentasikan hasil evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek

sosial budaya

4. Peraturan untuk melakukan pekerjaan evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek sosial budaya, adalah : 4.1 .................................................... 4.2 .................................................... 4.3 Dst.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............. 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pekerjaan evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek sosial budaya.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/ lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 …………………….. 3.2 …………………….. 3.3 Dst.

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/infokus

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi sebagai berikut : 5.1 Melaksanakan pekerjaan evaluasi hasil penyajian baseline information untuk aspek

sosial budayat.

Page 98: kesatuan pengelolaan hutan

7-11

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH02.041.01 JUDUL UNIT : MENYAJIKAN BASELINE INFORMATION ASPEK SOSIAL

BUDAYA DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam menyajikan baseline information aspek sosial budaya hutan pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan, peraturan dan perundang-undangan diinventarisir.

2.1 Bahan dan alat yang diperlukan dipersiapkan. 3.1 Metode penyajian baseline information aspek sosial budaya

berdasarkan hasil inventarisasi hutan dipilih 2. Melaksanakan pekerjaan 2.1. Data dan informasi aspek sosial budaya dsortir sesuai

keperluan. 2.2. Format dan bentuk penyajian data ditetapkan 2.3. Baseline information aspek sosial budaya disusun sesuai

keperluan. 3. Mendokumentasikan hasil

pekerjaan menyajikan baseline information aspek sosial budaya

3.1 Laporan hasil penyajikan baseline information aspek sosial budaya disusun sesuai ketentuan.

3.2 Laporan di dokumentasikan dan didistribusikan sesuai ketentuan .

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan pekerjaan dan mendokumentasikan hasil pekerjaan menyajikan baseline information aspek sosial budaya, yang digunakan untuk menyajikan baseline information aspek sosial budaya pada pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menyajikan baseline information aspek sosial budaya, mencakup : 2.1. Dokumen hasil inventarisasi tegakan yang mencakup sosial budaya 2.2. Komputer 2.3. ATK

Page 99: kesatuan pengelolaan hutan

7-12

3. Tugas pekerjaan untuk menyajikan baseline information aspek sosial budaya, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan pekerjaan 3.3 Mendokumentasikan hasil pekerjaan menyajikan baseline information aspek sosial

budaya

4. Peraturan untuk menyajikan baseline information aspek sosial budaya, adalah : 4.1 ....................................................

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum

menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ,,,,,,,,,,, 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyajikan baseline information aspek sosial budaya berdasarkan hasil inventarisasi hutan.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/infokus

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah pada elemen kompetensi sebagai berikut :

5.1. Melaksanakan pekerjaan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

Page 100: kesatuan pengelolaan hutan

08-1

08. KLASTER : MELAKUKAN INVENTARISASI (MENGUMPULKAN DATA DASAR) FISIK-KIMIA TANAH HUTAN

KODE UNIT : KHT.IK02.002.01. JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA INVENTARISASI ASPEK FISIK—KIMIA TANAH

HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk merencanakan pengumpulan informasi data dasar sumberdaya hutan aspek fisik—kimia pada bidang perencanaan hutan untuk pengelolaan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan rencana kerja inventarisasi hutan aspek fisik-kimia.

1.1. Peraturan/ketentuan, data dan informasi terkait dengan rencana inventarisasi dipelajari dan dipersiapkan sesuai dengan ketentuan.

1.2. Peralatan, bahan, peta kerja, hasil penafsiran citra satelit untuk keperluan penyusunan rencanaan kerja inventarisasi aspek fisik-kimia dipersiapkan sesuai dengan keperluan.

2. Merancang sampling 2.1 Prinsip-prinsip dan ketentuan tentang sampling dan penentuan jumlah plot dikuasai.

2.2 Bagan sampling dirancang dan ditentukan dalam peta rencana inventarisasi hutan sesuai ketentuan.

3. Mengambil contoh sampling tanah hutan aspek fisik-kimia.

3.1 Contoh tanah diambil sesuai kebutuhan. 3.2 Dilakukan analisis sesuai aspek fisik-kimia.

4. Mendokumentasikan hasil kerja.

4.1 Laporan hasil kerja aspek fisik-kimia hutan disusun sesuai ketentuan.

4.2 Laporan hasil kerja didistribusikan dan diarsipkan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan rencana kerja inventarisasi hutan aspek fisik-kimia, merancang sampling, mengambil contoh sampling tanah hutan aspek fisik-kimia, mendokumentasikan hasil kerja. Yang digunakan untuk menyusun rencana inventarisasi aspek fisik—kimia tanah hutan dalam kegiatan inventarisasi hutan pada sector kehutanan dalam system pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan berupa peralatan alat tulis kantor

(ATK), peta kerja, peta petak (kompartemen), peta kontur,citra satelit dan hasil penafsirannya (baik dalam bentuk hard copy maupun digital), perangkat keras dan perangkat lunak.

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi ini:

3.1. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan;

Page 101: kesatuan pengelolaan hutan

08-2

3.2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

3.3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit Pengelolaan Hutan;

3.4. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan;

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya adalah: 2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah:

3.1. Citra Satelit 3.2. Ilmu Perencanaan hutan 3.3. Metodologi inventarisasi hutan 3.4. Ilmu Kimia Tanah

4. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan adalah:

4.1. Mengoperasikan aplikasi komputer (Wordprocessor, Spreadsheet, Basisdata) 4.2. Mengambil contoh sample tanah

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Mengambil contoh sampling tanah hutan aspek fisik-kimia.

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1 Melakukan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 2 KODE UNIT : KHT.RC03.001.01 JUDUL UNIT : MENILAI HASIL INVENTARISASI ASPEK FISIK-KIMIA TANAH HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menilai hasil inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan sebagai bagian dari kegiatan inventarisasi bidang perencanaan hutan pada system pengelolaan hutan lestari.

Page 102: kesatuan pengelolaan hutan

08-3

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan pekerjaan.

1.1. Peraturan dan ketentuan tentang evaluasi inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan dikuasai.

1.2. Peralatan, dokumen, data dan informasi untuk keperluan evaluasi inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan diidentifikasi dan dipersiapkan sesuai dengan keperluan.

1.3. Metode evaluasi hasil inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan dikuasai.

2. Melakukan penilaian hasil inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan.

2.1. Hasil inventarisasi aspek fisik dinilai 2.2. Hasil inventarisasi aspek kimia dinilai

3. Mendokumentasikan hasil evaluasi. 3.1. Hasil penilaian inventarisasi aspek fisik dan kimia disusun.

3.2. Laporan hasil inventarisasi aspek fisik dan kimia didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan penilaian hasil inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan, mendokumentasikan hasil evaluasi yang digunakan untuk menilai hasil inventarisasi pengumpulan informasi data dasar aspek fisik-kimia pada sektor kehutanan dalam system pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan berupa peta kerja, laporan hasil inventarisasi aspek fisik-kimia tanah, Alat Tulis Kantor (ATK).

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi ini :

3.1. PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 3.2. PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 3.3. Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 3.4. Permenhut No. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi

Hutan; PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya 2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah :

3.1 Perpetaan kehutanan

Page 103: kesatuan pengelolaan hutan

08-4

3.2 Dasar-dasar Kartografi 3.3 Citra Satelit 3.4 Ilmu Kimia Tanah

4. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan adalah :

4.1 Mengoperasikan aplikasi komputer (Wordprocessor, Spreadsheet, Basisdata) 4.2 Membaca citra satelit

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi : 5.1 Melakukan penilaian hasil inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan.

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.XX00.001.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN INVENTARISASI ASPEK FISIK-KIMIA TANAH HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melaksanakan inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan dalam rangka kegiatan inventarisasi pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait diinventarisir. 1.2. Regu kerja dan SDM pelaksana dipersiapkan. 1.3. Peralatan dan bahan dipersiapkan.

2. Melaksanakan inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan

2.1 Arahan dan dukungan/motivasi kepada anggota tim diberikan.

2.2 Aspek fisik tanah diinventarisasi. 2.3 Aspek kimia tanah diinventarisasi.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1 Laporan hasil inventarisasi aspek fisik dan kimia disusun.

3.2 Laporan hasil inventarisasi aspek fisik dan kimia didistribusikan

Page 104: kesatuan pengelolaan hutan

08-5

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melaksanakan inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan pada sektor kehutanan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter fisik kimia hutan mencakup:

2.1 Alat tulis 2.2 Dokumen rencana pengukuran parameter fisik-kimia hutan (fisiografi, tanah, iklim,

hidrologi, karbon dll) 3. Tugas pekerjaan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter fisik kimia hutan

meliputi: 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter fisik kimia hutan adalah:

4.1 ... PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memimpin pelaksanaan pengukuran parameter fisik kimia hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Metode pengukuran parameter aspek fisik-kimia hutan 3.2 Prinsip-prinsip kerja tim 3.3 Ilmu Kimia Tanah 3.4 Teknik komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Mengambil sample tanah

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : Melaksanakan inventarisasi aspek fisik-kimia tanah hutan

Page 105: kesatuan pengelolaan hutan

08-6

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

Page 106: kesatuan pengelolaan hutan

9-1

09. KLASTER : MELAKUKAN PENGUKURAN PARAMETER LINGKUNGAN KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENGUKURAN PARAMETER HIDROOROLOGI DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan pengukuran parameter hidroorologi dalam kegiatan inventarisasi hutan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan yang terkait dengan pengukuran

parameter fisiografi diinventarisir. 1.2. Metode pengukuran dideskripsikan. 1.3. Tenaga teknis pelaksana pengukuran ditetapkan. 1.4. Alat dan bahan untuk melakukan pengukuran disiapkan.

2. Melaksanakan kegiatan pengukuran parameter hidroorologi

2.1 Parameter physiography diukur 2.2 Parameter tanah hutan diukur 2.3 Parameter iklim hutan diukur 2.4 Parameter karbon hutan diukur

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Keseluruhan data hasil pengukuran dicatat dan disusun dalam bentuk laporan.

3.2. Laporan hasil pengukuran parameter hidroorologi diadministrasikan di didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan pengukuran parameter hidroorologi, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan pengukuran parameter hidrorologi dalam kegiatan inventarisasi hutan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengukuran parameter fisiografi lahan hutan mencakup : 2.1 Alat tulis 2.2 Alat hitung 2.3 Shunto/lereng 2.4 Kamera foto atau video 2.5 Kompas/GPS 2.6 Peta situasi (peta vegetasi, peta topografi, peta jaringan jalan termasuk jaringan jalan patroli,

atau foto udara) 2.7 Peta areal kerja

3. Tugas untuk melakukan pengukuran parameter fisiografi lahan hutan meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan kegiatan pengukuran parameter hidroorologi

Page 107: kesatuan pengelolaan hutan

9-2

3.3 Mendokumentasikan pekerjaan 4. Peraturan untuk melakukan pengukuran parameter hidroorologi adalah :

4.1 PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pengukuran parameter fisiografi lahan hutan.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Ilmu fisiografi 3.2 Ilmu tanah hutan 3.3 Klimatologi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Membaca peta 4.2. Mengoperasikan kompas/GPS 4.3. Mengoperasikan alat ukur lereng 4.4. Mengukur debit air

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1. Melaksanakan kegiatan pengukuran parameter hidroorologi.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

Page 108: kesatuan pengelolaan hutan

9-3

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENGAWASAN PENGUKURAN PARAMETER

HIDROOROLOGI DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan pengukuran parameter hidroorologi dalam kegiatan inventarisasi hutan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait pengukuran

parameter hidroorologi diinventarisir. 1.2. Metode kerja dideskripsikan dan ditetapkan.

2. Merencanakan jalannya pekerjaan

2.1. Detail rencana kerja dijelaskan. 2.2. Alur kerja tim diuraikan. 2.3. Pembagian kerja tim dirancang. 2.4. Standar kinerja yang diharapkan disampaikan.

3. Melaksanakan pengawasan pengukuran

3.1. Arahan dan dukungan/motivasi kepada anggota tim diberikan. 3.2. Teknik komunikasi yang efektif dengan seluruh anggota tim

diterapkan. 3.3. Kerjasama tim dan kinerja anggota tim dalam rangka

pencapaian tujuan dipantau. 3.4. Masalah yang timbul selama memimpin pengukuran

diidentifikasi dan diselesaikan. 3.5. Penghargaan terhadap hasil kerja tim diberikan.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

4.1. Pelaksanaan tugas di lapangan didokumentasikan. 4.2. Laporan kegiatan melaksakan pengawasan pengukuran

disusun dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, merencanakan jalannya pekerjaan, melaksanakan pengawasan pengukuran, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan pengawasan pengukuran parameter hidroorologi dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter hidroorologi mencakup :

2.1 Alat tulis 2.2 Dokumen rencana pengukuran parameter hidroorologi

3. Tugas pekerjaan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter hidroorologi meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Merencanakan jalannya pekerjaan 3.3 Melaksanakan pengawasan pengukuran 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan

Page 109: kesatuan pengelolaan hutan

9-4

4. Peraturan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter hidroorologi adalah :

4.1 4.2

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1.

2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memimpin pelaksanaan pengukuran parameter hidroorologi.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Metode pengukuran parameter hidroorologi 3.2 Prinsip-prinsip kerja tim 3.3 Prinsip dari rencana kerja

4. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Membagi tugas 4.2. Mengarahkan tim 4.3. Memotivasi tim

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1. Memimpin pelaksanaan pengukuran

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

Page 110: kesatuan pengelolaan hutan

10-1

10. KLASTER : MELAKUKAN INVENTARISASI JASA LINGKUNGAN UNTUK WISATA ALAM

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENGUKURAN PARAMETER OBYEK WISATA ALAM DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan pengukuran obyek wisata alam sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan yang berkaitan dengan wisata alam

diinventarisir. 1.2. Metode pengukuran dideskripsikan. 1.3. Waktu pelaksana pengukuran ditetapkan. 1.4. Alat dan bahan untuk melakukan pengukuran disiapkan.

2. Melaksanakan kegiatan pengukuran

2.1. Daya tarik wisata yang ada di wilayah KPH diinventarisir. 2.2. Fasilitas dan pelayanan serta akomodasi yang dibutuhkan

wisatawan diidentifikasi. 2.3. Aksesibilitas obyek wisata alam dinilai. 2.4. Komponen-komponen pemasaran dinilai. 2.5. Pengukuran atau penilaian parameter obyek wisata alam

dilakukan sesuai dengan pedoman yang berlaku. 3. Mendokumentasikan

pekerjaan 3.1. Keseluruhan data hasil pengukuran dicatat dan disusun

dalam bentuk laporan. 3.2. Laporan hasil pengukuran parameter obyek wisata alam

diadministrasikan di didistribusikan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan kegiatan pengukuran, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan pengukuran obyek wisata alam pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengukuran obyek wisata alam mencakup :

2.1 Kamera foto digital 2.2 GPS (Global Positioning System) 2.3 Alat tulis 2.4 Peta administrasi 2.5 Peta areal kerja 2.6 Pedoman analisis daerah operasi obyek dan daya tarik wisata alam (ADO-ODTWA) 2.7 Panduan wawancara dan kuisioner.

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan pengukuran obyek wisata alam meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan kegiatan pengukuran 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan pengukuran obyek wisata alam adalah :

4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan.

4.2 Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan.

Page 111: kesatuan pengelolaan hutan

10-2

4.3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah.

4.4 SK Dirjen PHKA tahun 2002 tentang Kriteria Standar Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (Analisis Daerah Operasi).

4.5 SK Dirjen PHKA tahun 2003 tentang Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA).

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pengukuran parameter obyek wisata alam.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Teknik penilaian obyek wisata alam 3.2 Teknik komunikasi/Teknik wawancara 3.3 Teknik sampling

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1. Melakukan wawancara 4.2. Melakukan observasi lapang 4.3. Membaca peta 4.4. Mengoperasikan GPS dan kamera foto digital 4.5. Menyusun panduan wawancara/kuesioner

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1. Melaksanakan kegiatan pengukuran

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MEMIMPIN PELAKSANAAN PENGUKURAN PARAMETER OBYEK

WISATA ALAM DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter obyek wisata alam sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari

Page 112: kesatuan pengelolaan hutan

10-3

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait pengukuran

parameter obyek wisata alam diinventarisir. 1.2. Metode kerja dideskripsikan dan ditetapkan.

2. Merencanakan jalannya pekerjaan

2.1. Detail rencana kerja dijelaskan. 2.2. Alur kerja tim diuraikan. 2.3. Pembagian kerja tim dirancang. 2.4. Standar kinerja yang diharapkan disampaikan. 2.5. Perencanaan yang dapat menunjukkan sikap menghargai

perbedaan dikembangkan. 3. Memimpin pelaksanaan

pengukuran 3.1. Arahan dan dukungan/motivasi kepada anggota tim

diberikan. 3.2. Teknik komunikasi yang efektif dengan seluruh anggota tim

diterapkan. 3.3. Kerjasama tim dan kinerja anggota tim dalam rangka

pencapaian tujuan pelaksanaan pengukuran parameter obyek wisata alam dipantau.

3.4. Masalah yang timbul selama memimpin pelaksanaan pengukuran parameter obyek wisata alam diidentifikasi dan diselesaikan.

3.5. Pengecekan kelengkapan dan kecukupan data pengamatan dilakukan.

4. Mengadministrasikan pekerjaan

4.1. Pelaksanaan tugas di lapangan didokumentasikan. 4.2. Laporan kegiatan disusun dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, merencanakan jalannya pekerjaan, memimpin pelaksanaan pengukuran, dan mengadministrasikan pekerjaan yang digunakan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter obyek wisata alam pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter obyek wisata alam mencakup : 2.1 Alat tulis 2.2 Dokumen rencana pengukuran parameter obyek wisata alam

3. Tugas pekerjaan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter obyek wisata alam

meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Merencanakan jalannya pekerjaan 3.3 Memimpin pelaksanaan pengukuran 3.4 Mengadministrasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk memimpin pelaksanaan pengukuran parameter obyek wisata alam adalah :

4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan.

Page 113: kesatuan pengelolaan hutan

10-4

4.2 Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. 4.3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 tahun 2009 tentang Pedoman

Pengembangan Ekowisata di Daerah. 4.4 SK Dirjen PHKA tahun 2002 tentang Kriteria Standar Penilaian Obyek dan Daya Tarik

Wisata Alam (Analisis Daerah Operasi). 4.5 SK Dirjen PHKA tahun 2003 tentang Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya

Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA).

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1.

2. Kondisi penilaian : 2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi memimpin pelaksanaan pengukuran parameter obyek wisata alam.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Metode pengukuran parameter obyek wisata alam 3.2 Prinsip-prinsip kerja tim 3.3 Prinsip dari rencana kerja 3.4 Prinsip pendelegasian tugas 3.5 Motivasi dan kepemimpinan 3.6 Teknik komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

4.1. Membagi tugas 4.2. Mengarahkan tim 4.3. Memotivasi tim

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah: 5.1. Melaksanakan wawancara

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 114: kesatuan pengelolaan hutan

10-5

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN KLASIFIKASI NILAI EKOLOGI, KONSERVASI, SOSIAL-

BUDAYA DAN MANFAATNYA DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan klasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan manfaatnya sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan

klasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan manfaatnya diinventarisasi.

1.2. Metode pengklasifikasian nilai dan manfaat tumbuhan ditetapkan.

1.3. Peralatan untuk keperluan melakukan klasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan manfaatnya disiapkan.

3. Mengklasifikasikan nilai ekologi, konservasi, sosial budaya dan manfaat tumbuhan

3.1. Nilai ekologi, konservasi dan sosial budaya tumbuhan diklasifikasikan.

3.2. Manfaat tumbuhan diidentifikasi dan diklasifikasikan.

4. Mendokumentasikan pekerjaan

4.1. Hasil pekerjaan melakukan klasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan manfaatnya dilaporkan.

4.2. Data dan informasi yang dihasilkan dari pekerjaan melakukan lasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan manfaatnya didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mengklasifikasikan nilai ekologi, konservasi, sosial budaya dan manfaat tumbuhan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan dalam melakukan penetapan jenis tumbuhan dan klasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan manfaatnya pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan klasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan manfaatnya mencakup: 2.1 Perlengkapan untuk mengkoleksi contoh tumbuhan (seperti galah, parang, label, sasak,

kantong plasitik, gunting stek, alkohol, tali dll) 2.2 Hand lens 10x dan 20x 2.3 Alat tulis 2.4 Manual dan/atau buku flora

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan klasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan

manfaatnya meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menetapkan jenis tumbuhan

Page 115: kesatuan pengelolaan hutan

10-6

3.3 Mengklasifikasikan nilai ekologi, konservasi, sosial budaya dan manfaat tumbuhan 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan.

4. Peraturan untuk melakukan klasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan manfaatnya

adalah : 4.1 Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan

Satwa 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan 4.3 Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan

Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan

Produksi Tingkat Unit Pengelolaan Hutan 4.5 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi

Inventarisasi Hutan PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan klasifikasi nilai ekologi, konservasi, sosial-budaya dan manfaatnya.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 3.1 Teknik koleksi spesimen 3.2 Taksonomi 3.3 Kunci determinasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 5.2. Membuat herbarium 5.3. Menyusun kunci determinasi

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1. Menetapkan jenis tumbuhan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

Page 116: kesatuan pengelolaan hutan

10-7

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN PARAMETER JASA

LINGKUNGAN UNTUK OBYEK WISATA ALAM DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan analisis hasil pengukuran parameter jasa lingkungan untuk obyek wisata alam sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait analisis hasil

pengukuran parameter jasa lingkungan diinventarisir. 1.2. Metode kerja dideskripsikan dan ditetapkan. 1.3. Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan analisis hasil

pengukuran parameter jasa lingkungan disiapkan. 2. Melakukan analisis hasil

pengukuran 2.1. Data hasil pengukuran parameter jasa lingkungan dihimpun. 2.2. Data hasil pengukuran parameter jasa lingkungan yang

sudah diklasifikasikan sesuai kebutuhan. 2.3. Data diolah sesuai dengan metode yang telah ditetapkan 2.4. Analisis terhadap hasil pengukuran data dilakukan. 2.5. Informasi hasil analisis pengukuran disajikan.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan kegiatan analisis hasil pengukuran parameter jasa lingkungan disusun.

3.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan untuk ditindaklanjuti.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan; melakukan analisis data; dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan dalam melakukan analisis hasil pengukuran parameter jasa lingkungan untuk obyek wisata alam pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan analisis hasil pengukuran parameter jasa lingkungan untuk

obyek wisata alam mencakup : 2.1 Alat tulis 2.2 Perlengkapan komputer/laptop 2.3 Dokumen hasil pengukuran parameter jasa lingkungan

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan analisis hasil pengukuran parameter jasa lingkungan untuk

obyek wisata alam meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan analisis hasil pengukuran parameter jasa lingkungan untuk obyek

wisata alam adalah: 4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan. 4.2 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 07.1/Kpts-II/2000 tentang Kriteria dan Standar Izin

Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan (IUP-JL) di Hutan Produksi.

Page 117: kesatuan pengelolaan hutan

10-8

4.3 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.36/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Perizinan Usaha Pemanfaatan Penyerapan dan/atau Penyimpanan Karbon pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan analisis hasil pengukuran parameter jasa lingkungan untuk obyek wisata alam.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Metode analisis data/statistika 3.2 Pengklasifikasian data

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Menyortir dan mengklasifikasikan data 4.2 Mengaplikasikan metode statistika 4.3 Melakukan analisis dan sintesis

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah : 5.1. Melakukan analisis data

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN PARAMETER

OBYEK WISATA ALAM DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pengukuran parameter obyek wisata alam sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Page 118: kesatuan pengelolaan hutan

10-9

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait pengolahan

data, analisis dan sintesis hasil pengukuran parameter obyek wisata alam diinventarisir.

1.2. Metode kerja dideskripsikan dan ditetapkan. 1.3. Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pengolahan

data, analisis dan sintesis hasil pengukuran parameter obyek wisata alam disiapkan.

2. Melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data

2.1. Data hasil pengukuran parameter obyek wisata alam dihimpun.

2.2. Data hasil pengukuran parameter obyek wisata alam yang sudah dihimpun diklasifikasikan sesuai tujuan.

2.3. Data diolah sesuai dengan metode yang telah ditetapkan 2.4. Analisis dan sintesis terhadap hasil pengolahan data

dilakukan. 2.5. Informasi hasil analisis dan sintesis data disajikan.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan kegiatan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pengukuran parameter obyek wisata alam disusun.

3.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan untuk ditindaklanjuti.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan; melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data; dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan dalam melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pengukuran parameter obyek wisata alam pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pengukuran parameter obyek wisata alam mencakup : 2.1 Alat tulis 2.2 Perlengkapan komputer/laptop 2.3 Dokumen hasil pengukuran parameter obyek wisata alam

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pengukuran

parameter obyek wisata alam meliputi : 5.4 Mempersiapkan pekerjaan 5.5 Melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data 5.6 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pengukuran parameter

obyek wisata alam adalah : 4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan. 4.2 Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan.

Page 119: kesatuan pengelolaan hutan

10-10

4.3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah.

4.4 SK Dirjen PHKA tahun 2002 tentang Kriteria Standar Penilaian Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (Analisis Daerah Operasi).

4.5 SK Dirjen PHKA tahun 2003 tentang Pedoman Analisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA).

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pengukuran parameter obyek wisata alam.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Metode pengolahan data 3.2 Metode analisis data/statistika 3.3 Pengklasifikasian data

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1 Menyortir dan mengklasifikasikan data 4.2 Mengaplikasikan metode statistika 4.3 Melakukan analisis dan sintesis

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah: 5.1. Melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 120: kesatuan pengelolaan hutan

11-1

11. KLASTER : MENYUSUN RENCANA PENGELOLAAN HUTAN (JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK PADA TINGKAT KPH)

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MEMBERIKAN ARAHAN KEBIJAKAN PERENCANAAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam memberikan arahan kebijakan kebijakan perencanaan hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari .

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kebijakan perencanaan hutan diinventarisir.

1.2 Bahan,peta dan peralatan dipersiapkan.

2. Mempersiapkan materi arahan

2.1 Materi arahan kebijakan perencanaan hutan dihimpun dan disortir sesuai keperluan

2.2 Materi arahan kebijakan perencanaan hutan disusun. 2.3 Tempat, agenda dan tata waktu ditetapkan.

3. Pelaksanaan kegiatan arahan

3.1 Materi dan substansi arahan kebijakan perencanaan hutan disampaikan.

3.2 Diskusi dan tanya jawab dilaksanakan . 3.3 Kesimpulan hasil arahan kebijakan perencanaan hutan

disusun. 4. Melaporkan hasil kegiatan

memberikan arahan kebijakan perencanaan hutan

4.1. Format laporan arahan kebijakan perencanaan hutan disiapkan

4.2. Laporan hasil kegiatan memberikan arahan perencanaan hutan didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi arahan, pelaksanaan kegiatan arahan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk memberikan arahan kebijakan perencanaan hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari. Dalam hal memberikan arahan dilakukan dalam bentuk tertulis maka KUK no. 2.3 dan 3.2 diabaikan.

2. Perlengkapan untuk memberikan arahan kebijakan perencanaan hutan mencakup :

2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruang pengarahan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk memberikan arahan kebijakan perencanaan hutan meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi arahan dipersiapkan 3.3 Pelaksanaan kegiatan arahan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan memberikan arahan kebijakan perencanaan hutan.

4. Peraturan untuk memberikan arahan kebijakan perencanaan hutan, adalah : 4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan.

Page 121: kesatuan pengelolaan hutan

11-2

4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya

4.3. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

4.4. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

4.5. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ................ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memberikan arahan kebijakan perencanaan hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1. Perencanaan hutan. 3.2. Manajemen hutan.

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Berkomunikasi efektif.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi : Pelaksanaan kegiatan arahan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 122: kesatuan pengelolaan hutan

11-3

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI PERENCANAAN HUTAN. DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi perencanaan hutan pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan.

11. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perencanaan hutan diinventarisir.

12. Bahan, peta dan peralatan untuk pelaksanaan evaluasi dipersiapkan

2. Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi

2.1 Capaian kinerja perencanaan hutan ditetapkan. 2.2 Tahap-tahap pelaksanaan evaluasi perencanaan hutan

disusun. 2.3 Alokasi sumberdaya evaluasi perencanaan hutan

ditetapkan. 2.4 Rencana pelaksanaan evaluasi perencanaan hutan

disusun dan ditetapkan. 3. Melakukan kegiatan

evaluasi 3.1 Indikator evaluasi perencanaan hutan ditetapkan. 3.2 Instrumen evaluasi perencanaan hutan dipersiapkan. 3.3 Sistem evaluasi perencanaan hutan ditetapkan. 3.4 Evaluasi kegiatan perencanaan hutan dilaksanakan .

4. Melaporkan hasil kegiatan evaluasi perencanaan hutan

4.1. Laporan kegiatan evaluasi perencanaan hutan disusun sesuai ketentuan

4.2. Laporan hasil kegiatan evaluasi perencanaan hutan didokumentasikan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan evaluasi perencanaan hutan, menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi, melakukan kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan evaluasi, yang digunakan untuk melakukan evaluasi perencanaan hutan pada sektor kehutanan, bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan evaluasi perencanaan hitan, mencakup : 2.1 Dokumen Perencanaan Hutan. 2.2 Peta Kerja. 2.3 ATK 2.4 Alat hitung

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan evaluasi perencanaan hutan , meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan. 3.2 Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi. 3.3 Melakukan kegiatan evaluasi. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan evaluasi perencanaan hutan.

4. Peraturan untuk melakukan evaluasi hasil perencanaan hutan, adalah : 4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya.

Page 123: kesatuan pengelolaan hutan

11-4

4.3. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR.

4.4. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

4.5. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan evaluasi perencanaan hitan .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan Hutan. 3.2 Silvikultur 3.3 Methode Evaluasi.

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Mengoperasikan Komputer 4.2. Membaca Peta .

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi : Melakukan kegiatan evaluasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 124: kesatuan pengelolaan hutan

11-5

KODE UNIT : KHT. XX00.003.00 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA KARYA PENGELOLAAN HUTAN TINGKAT KPH

SECARA PARTISIPATIF DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan produksi lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan, juknis dan juklak yang terkait dengan perencanaan hutan diinventarisir.

1.2. Organisasi dan sumberdaya manusia ditetapkan 1.3. Bahan, data, peta, dan peralatan disiapkan

2. Mengidentifikasi potensi sumber daya

2.1 Penggunaan kawasan hutan pada wilayah KPH di identifikasi.

2.2 Data sosial ekonomi wilayah KPH di himpun dan sortir.

2.3 Data hasil partisipasi masarakat di himpun dan dianalisis

2.4 Jenis dan sebaran perijinan dalam wilayah KPH di himpun

3. Melaksanakan penyusunan rencana

3.1 Dokumen rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif disusun.

3.2 Peta rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif disusun

4. Mendokumentasikan hasil kerja

4.1 Dokumen rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif didistribusikan

4.2 Dokumen rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif diarsipkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengidentifikasi potensi sumberdaya, melaksanakan penyusunan rencana karya, dan, mendokumentasikan hasil kerja, yang digunakan untuk menyusun rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif pada sektor kehutanan, bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan, bahan, data atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi:

2.1 Peta dasar areal kerja 2.2 Data penggunaan lahan wilayah KPH 2.3 Peta biofisik, 2.4 Peta tanah, 2.5 Peta iklim, 2.6 citra satelit, 2.7 Alat tulis 2.8 Komputer 2.9 Alat hitung

Page 125: kesatuan pengelolaan hutan

11-6

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH , meliputi : 3.1 Menyiapkan pekerjaan. 3.2 Mengidentifikasi potensi sumberdaya. 3.3 Melaksanakan penyusunan rencana karya. 3.4 Mendokumentasikan hasil kerja.

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rencana karya pengelolaan hutan

tingkat KPH secara partisipatif adalah : 3.1 PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya. 3.2 Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

3.3 Permenhut no. P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi.

3.4 Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

3.5 Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi untuk menyusun rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan Hutan. 3.2 Silvikultur. 3.3 Ekonomi kehutanan 3.4 Sosiologi 3.5 Kartografi.

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Mengoperasikan Komputer 4.2. Membaca Peta .

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi : melaksanakan penyusunan rencana

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2

Page 126: kesatuan pengelolaan hutan

11-7

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX00.003.00 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA KARYA UNIT PENGUSAHAAN HUTAN HASIL

HUTAN KAYU (RKUPHHK) DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun rencana karya unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKUPHHK) sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan produksi lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan, juknis dan juklak yang terkait dengan perencanaan hutan jangka panjang diinventarisir.

1.2 Organisasi, sumberdaya manusia ditetapkan 1.3 Bahan, data, peta, dan peralatan disiapkan

2. Melaksanakan penyusunan RKUPHHK

2.1 Zonasi areal ditetapkan 2.2 Dokumen laporan hasil penghitungan Etat luas dan

etat volume di himpun. 2.3 Analisis finansial, sosial dan ekonomi ditetapkan 2.4 Sistem silvikultur ditetapkan

3. Mendokumentasikan hasil kerja

3.1 Dokumen hasil kerja disusun dalam bentuk buku RKUPHHK dan peta.

3.2 Buku RKUPHHK dan peta didistribusikan dan di arsipkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, melaksanakan penyusunan rencana karya unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKUPHH), mendokumentasikan hasil kerja, yang digunakan untuk menyusun rencana karya unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKUPHHK) pada sektor kehutanan, bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan, bahan, data atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi:

2.1 Data hasil IHMB/Inventarisasi tegakan hutan 2.2 Peta dasar areal kerja, 2.3 Peta biofisik, 2.4 Peta tanah, 2.5 Peta iklim, 2.6 citra satelit, 2.7 Alat tulis 2.8 Komputer 2.9 Alat hitung

Page 127: kesatuan pengelolaan hutan

11-8

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun rencana karya unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKUPHHK), meliputi : 3.1 Menyiapkan pekerjaan. 3.2 Melaksanakan penyusunan rencana karya unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu

(RKUPHH), 3.3 Mendokumentasikan hasil kerja

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rencana karya unit pengusahaan

hutan hasil hutan kayu (RKUPHHK): 4.1. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya. 4.2. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.3. Permenhut no. P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi.

4.4. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

4.5. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............ 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi untuk menyusun rencana karya unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKUPHHK).

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Zonasi areal (Deliniasi areal) 3.3 Perhitungan etat 3.4 Sosial ekonomi

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Mengorganisir kegiatan 4.2. Mengoperasikan Komputer 4.3. Membaca Peta .

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi : melaksanakan penyusunan RKUPHHK

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2

Page 128: kesatuan pengelolaan hutan

11-9

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. 002.000.01 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PENGHITUNGAN ETAT TEBANGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melaksanakan penghitungan etat tebangan sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan, peraturan dan pedoman, juklak/juknis yang terkait diinventarisir

1.2 Bahan, peta, data dan peralatan disiapkan. 2. Melaksanakan kegiatan

2.1 Data pokok unit manajemen disusun 2.2 Hasil inventarisasi tegakan hutan di sortir dan

dianalisis. 2.3 Etat tebangan di analisis dan ditetapkan 2.4 Etat luas di analisis dan ditetapkan 2.5 Dokumen laporan hasil melakukan penghitungan

etat disusun 3. Mendokumentasikan hasil kerja 3.1 Dokumen laporan hasil hasil melakukan

penghitungan etat di distribusikan 3.2 Dokumen laporan hasil hasil melakukan

penghitungan etat di arsipkan BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, melaksanakan kegiatan, mendokumentasikan hasil kerja, yang digunakan untuk melaksanakan penghitungan etat tebangan pada sektor kehutanan, bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan, bahan yang dibutuhkan meliputi:

2.1 Data hasil timber cruising / Inventarisasi tegakan hutan 2.2 Peta dasar areal kerja, 2.3 Citra satelit, 2.4 Alat hitung 2.5 Alat tulis 2.6 Komputer

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun RKTPHHK: 3.1 Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

3.2 Permenhut no. P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi

3.3 Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 Jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

Page 129: kesatuan pengelolaan hutan

11-10

3.4 Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN

1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1 Perencanaan hutan 3.2 Dasar-dasar Kartografi/Perpetaan hutan 3.3 Silvikultur

4. Ketrampilan pendukung

4.1 Koordinasi kerja 4.2 Membaca peta

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melaksanakan kegiatan

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. 002.000.01 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA KARYA TAHUNAN PENGUSAHAAN HUTAN

HASIL HUTAN KAYU (RKTPH-HK) DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun menyusun rencana karya tahunan pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKTPH-HK) sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan, peraturan dan pedoman, juklak/juknis yang terkait diinventarisir

1.2 Bahan, peta, data dan peralatan disiapkan. 2. Melaksanakan kegiatan

2.1 Data pokok unit manajemen disusun. 2.2 Realisasi kegiatan IUPHHK tahun berjalan

disusun. 2.3 Dokumen hasil penghitungan etat tebangan

di identifikasi dan di analisis

Page 130: kesatuan pengelolaan hutan

11-11

2.4 Peta kerja disusun

3. Mendokumentasikan hasil kerja penyusunan rencana karya tahunan pengusahaan hutan hasil hutan kayu

3.1 Dokumen rencana karya tahunan unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKTPH-HK) disusun.

3.2 Buku RKTPHHK dan peta diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, melaksanakan kegiatan, mendokumentasikan hasil kerja penyusunan rencana karya unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu, yang digunakan untuk penyusunan rencana karya tahunan unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKTPH-HK) pada sektor kehutanan, bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan, bahan yang dibutuhkan meliputi:

2.1 Dokumen hasil penghitungan etat 2.2 Data hasil timber cruising / Inventarisasi tegakan hutan 2.3 Peta dasar areal kerja, 2.4 Peta biofisik, 2.5 Citra satelit, 2.6 Alat tulis 2.7 Komputer

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun RKTPHHK: 3.1 Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

3.2 Permenhut no. P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi

3.3 Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 Jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

3.4 Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN

1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: 1.1 Melaksanakan penghitungan etat tebangan 1.2 Inventarisasi Tegakan Hutan/Timber Cruising 1.3 Pembukaan Wilayah Hutan

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1 Perencanaan hutan 3.2 Sosial ekonomi 3.3 Ilmu lingkungan 3.4 Silvikultur 3.5 Kartografi/Perpetaan hutan

Page 131: kesatuan pengelolaan hutan

11-12

4. Ketrampilan pendukung 4.1 Komputer 4.2 Koordinasi kerja 4.3 Membaca peta

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melaksanakan penyusunan rencana karya tahunan unit pengusahaan hutan hasil hutan kayu (RKTPH-HK)

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN SOSIALISASI RENCANA PENGELOLAAN HUTAN

(JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK) DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan dalam bidang pengelolaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan

rencana pengelolaan hutan diinventarisir. 1.2 Bahan dan peralatan dipersiapkan 1.3 Tujuan dan sasaran sosialisasi rencana pengelolaan hutan

ditetapkan. 2. Mempersiapkan materi

sosialisasi

2.4 Materi sosialisasi rencana pengelolaan hutan dihimpun dan disortir sesuai keperluan.

2.5 Materi sosialisasi disusun. 2.6 Tempat, agenda dan tata waktu ditetapkan

3. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi

3.1 Materi dan substansi sosialisasi rencana pengelolaan hutan disampaikan.

3.2 Diskusi dan tanya jawab dilaksanakan . 3.3 Kesimpulan hasil sosialisasi disusun .

4. Melaporkan hasil

kegiatan 4.1. Format laporan sosialisasi rencana pengelolaan hutan

disiapkan. 4.2. Laporan hasil kegiatan sosialisasi rencana pengelolaan

hutan didokumentasikan dan didistribusikan.

Page 132: kesatuan pengelolaan hutan

11-13

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi sosialisasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan mencakup :

2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruang pengarahan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi sosialisasi 3.3 Pelaksanaan kegiatan sosialisasi. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan, adalah : 4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.3. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.4. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.5. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/ lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan. 3.2 Pengelolaan hutan. 3.3 Perpetaan kehutanan 3.4 Silvikultur

Page 133: kesatuan pengelolaan hutan

11-14

4. Keterampilan yang dibutuhkan : Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus. 4.3 Berkomunikasi efektif

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan sosialisasi.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MEREKAM INDIKATOR IMPLEMENTASI RENCANA

PENGELOLAAN HUTAN. DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam merekam indikator implementasi rencana pengelolaan hutan pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan.

1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perencanaan hutan diinventarisir.

1.2. Bahan dan alat untuk pelaksanaan kegiatan merekam indikator implementasi rencana pengelolaan hutan dipersiapkan

2. Melakukan kegiatan 2.1. Capaian kinerja pengelolaan hutan ditetapkan. 2.2. Indikator implementasi/pelaksanaan pengelolaan

hutan disusun. 2.3. Indikator implementasi rencana pengelolaan hutan

direkam . 3. Melaporkan hasil kegiatan 3.1 Laporan kegiatan merekam indikator implementasi

rencana pengelolaan hutan disusun sesuai ketentuan 3.2 Laporan hasil kegiatan merekam indikator implementasi

rencana pengelolaan hutan didokumentasikan dan didistribusikan

Page 134: kesatuan pengelolaan hutan

11-15

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk merekam indikator implementasi rencana pengelolaan hutan pada sektor kehutanan, bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan evaluasi perencanaan hitan, mencakup : 2.1 Dokumen Perencanaan Hutan. 2.2 Peta Kerja. 2.3 ATK 2.4 Alat hitung

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan evaluasi perencanaan hutan , meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan. 3.2 Melakukan kegiatan. 3.3 Melaporkan hasil kegiatan.

4. Peraturan untuk merekam indikator implementasi rencana pengelolaan hutan pada hutan, adalah : 4.1. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR. 4.2. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.3. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja

Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.4. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi merekam indikator implementasi rencana pengelolaan hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan Hutan. 3.2 Methode Evaluasi.

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Mengoperasikan Komputer 4.2. Membaca Peta .

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi : Melakukan kegiatan evaluasi

Page 135: kesatuan pengelolaan hutan

11-16

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI PERENCANAAN HUTAN. DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi perencanaan hutan pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan.

1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perencanaan hutan diinventarisir.

1.2. Bahan dan alat untuk pelaksanaan evaluasi dipersiapkan

2. Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi

2.1 Capaian kinerja perencanaan hutan ditetapkan. 2.2 Tahap-tahap pelaksanaan evaluasi perencanaan hutan

disusun. 2.3 Alokasi sumberdaya dan petunjuk pelaksanaan

evaluasi perencanaan hutan ditetapkan. 2.4 Rencana pelaksanaan evaluasi perencanaan hutan

disusun dan ditetapkan. 3. Melakukan kegiatan

evaluasi 3.1. Indikator evaluasi perencanaan hutan ditetapkan. 3.2. Instrumen evaluasi perencanaan hutan dipersiapkan. 3.3. Sistem evaluasi perencanaan hutan ditetapkan. 3.4. Evaluasi kegiatan perencanaan hutan dilaksanakan .

4. Melaporkan hasil kegiatan evaluasi perencanaan hutan

4.1. Laporan kegiatan evaluasi perencanaan hutan disusun sesuai ketentuan

4.2. Laporan hasil kegiatan evaluasi perencanaan hutan

Page 136: kesatuan pengelolaan hutan

11-17

didokumentasikan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan evaluasi perencanaan hutan, menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi, melakukan kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan evaluasi, yang digunakan untuk melakukan evaluasi perencanaan hutan pada sektor kehutanan, bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan evaluasi perencanaan hitan, mencakup : 2.1 Dokumen Perencanaan Hutan. 2.2 Peta Kerja. 2.3 ATK 2.4 Alat hitung

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan evaluasi perencanaan hutan , meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan. 3.2 Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi. 3.3 Melakukan kegiatan evaluasi. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan evaluasi perencanaan hutan.

4. Peraturan untuk melakukan evaluasi hasil perencanaan hutan, adalah : 4.1. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR. 4.2. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.3. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja

Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.4. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan evaluasi perencanaan hitan .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan Hutan. 3.2 Methode Evaluasi.

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Mengoperasikan Komputer

Page 137: kesatuan pengelolaan hutan

11-18

4.2. Membaca Peta .

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi : Melakukan kegiatan evaluasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT. XX00.003.00 Judul Unit : MENYUSUN RENCANA KARYA PENGELOLAAN HUTAN TINGKAT KPH

SECARA PARTISIPATIF Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan produksi lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

4. Menyiapkan pekerjaan

1.4. Peraturan perundang-undangan, juknis dan juklak yang terkait dengan perencanaan hutan diinventarisir.

1.5. Organisasi dan sumberdaya manusia ditetapkan

1.6. Bahan, data, peta, dan peralatan disiapkan

5. Mengidentifikasi potensi sumber daya

5.1 Penggunaan kawasan hutan pada wilayah KPH di identifikasi.

5.2 Data sosial ekonomi wilayah KPH di himpun dan sortir.

5.3 Data hasil partisipasi masarakat di himpun dan dianalisis

5.4 Jenis dan sebaran perijinan dalam wilayah KPH

Page 138: kesatuan pengelolaan hutan

11-19

di himpun

6. Melaksanakan penyusunan rencana

6.1 Dokumen rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif disusun.

6.2 Peta rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif disusun

5. Mendokumentasikan hasil kerja

5.1 Dokumen rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif didistribusikan

5.2 Dokumen rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif diarsipkan

BATASAN VARIABEL 3. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengidentifikasi potensi sumberdaya, melaksanakan penyusunan rencana karya, dan, mendokumentasikan hasil kerja, yang digunakan untuk menyusun rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif pada sektor kehutanan, bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

4. Peralatan, bahan, data atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi:

2.10 Peta dasar areal kerja 2.11 Data penggunaan lahan wilayah KPH 2.12 Peta biofisik, 2.13 Peta tanah, 2.14 Peta iklim, 2.15 citra satelit, 2.16 Alat tulis 2.17 Komputer 2.18 Alat hitung

5. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif adalah : 3.1 PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya. 3.2 Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

3.3 Permenhut no. P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi.

3.4 Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

3.5 Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN

5. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : 6. Kondisi penilaian :

Page 139: kesatuan pengelolaan hutan

11-20

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi untuk menyusun rencana karya pengelolaan hutan tingkat KPH secara partisipatif .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

7. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.6 Perencanaan Hutan. 3.7 Silvikultur. 3.8 Ekonomi kehutanan 3.9 Sosiologi 3.10 Kartografi.

8. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Mengoperasikan Komputer 4.2. Membaca Peta .

6. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi : melaksanakan penyusunan rencana

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN SOSIALISASI RENCANA PENGELOLAAN HUTAN

(JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK) DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan dalam bidang pengelolaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

5. Mempersiapkan pekerjaan

5.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rencana pengelolaan hutan diinventarisir.

5.2 Bahan dan peralatan dipersiapkan 5.3 Tujuan dan sasaran sosialisasi rencana pengelolaan

hutan ditetapkan. 6. Mempersiapkan materi

sosialisasi

2.7 Materi sosialisasi rencana pengelolaan hutan dihimpun dan disortir sesuai keperluan.

2.8 Materi sosialisasi disusun. 2.9 Tempat, agenda dan tata waktu ditetapkan

Page 140: kesatuan pengelolaan hutan

11-21

7. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi

7.1 Materi dan substansi sosialisasi rencana pengelolaan hutan disampaikan.

7.2 Diskusi dan tanya jawab dilaksanakan . 7.3 Kesimpulan hasil sosialisasi disusun .

8. Melaporkan hasil

kegiatan 4.3. Format laporan sosialisasi rencana pengelolaan hutan

disiapkan. 4.4. Laporan hasil kegiatan sosialisasi rencana pengelolaan

hutan didokumentasikan dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL : 5. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi sosialisasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

6. Perlengkapan untuk melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan mencakup :

2.5 Komputer/laptop. 2.6 Infocus/LCD. 2.7 Ruang pengarahan. 2.8 Papan tulis, white board, dll

7. Tugas pekerjaan untuk melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan, meliputi : 3.5 Mempersiapkan pekerjaan 3.6 Mempersiapkan materi sosialisasi 3.7 Pelaksanaan kegiatan sosialisasi. 3.8 Melaporkan hasil kegiatan .

8. Peraturan untuk melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan, adalah : 4.7. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.8. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.9. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.10. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.11. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.12. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 6. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............ 7. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan sosialisasi rencana pengelolaan hutan.

Page 141: kesatuan pengelolaan hutan

11-22

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/ lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

8. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.5 Perencanaan hutan. 3.6 Pengelolaan hutan. 3.7 Perpetaan kehutanan 3.8 Silvikultur

9. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.4 Mengoperasikan komputer. 4.5 Mengoperasikan LCD/Infocus. 4.6 Berkomunikasi efektif

10. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan sosialisasi.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

8. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 9. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 10. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 11. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 12. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 13. Memecahkan masalah 2 14. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MENYUSUN RENCANA STUDI AMDAL Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan dalam menyusun rencana studi AMDAL sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan studi

AMDAL diinventarisir. 1.2. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun

rencana studi AMDAL diidentifikasi. 1.3. Instrumen perencanaan ditetapkan 1.4. Peralatan dan bahan untuk keperluan menyusun rencana

studi AMDAL dipersiapkan. 1.5. Para pihak yang akan dilibatkan dalam perencanaan

diidentifikasi.

Page 142: kesatuan pengelolaan hutan

11-23

2. Menetapkan ruang lingkup studi

2.1. Lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan ditelaah ditetapkan.

2.2. Alternatif komponen rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji disusun.

2.3. Dampak penting hipotetik akibat rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji dalam AMDAL dirumuskan.

2.4. Lingkup wilayah studi dan batas waktu kajian ditetapkan. 3. Menetapkan metode studi 3.1. Metode yang akan digunakan dalam proses

pengumpulan data termasuk jenis peralatan, instrumen, dan tingkat ketelitian alat ditetapkan.

3.2. Metode yang akan digunakan untuk menganalisis data hasil pengukuran termasuk jenis peralatan, instrumen, dan rumus yang digunakan dideskripsikan.

3.3. Metode perkiraan dampak penting dipilih. 3.4. Metode evaluasi dampak penting ditetapkan

4. Merencanakan pelaksanaan studi

4.1. Tim pelaksana studi AMDAL disusun. 4.2. Biaya pelaksanaan kegiatan studi AMDAL termasuk

komponen biaya untuk pelaksanaan konsultasi publik dihitung.

4.3. Tata waktu pelaksanaan studi AMDAL sejak mulai persiapan hingga penyerahan laporan ke instansi yang bertanggung jawab disusun.

5. Mengadministrasikan kegiatan

5.1. Dokumen rencana studi AMDAL disusun. 5.2. Dokumen rencana studi AMDAL diadmistrasikan dan

didistribusikan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menetapkan ruang lingkup studi, menetapkan metode studi, merencanakan pelaksanaan studi, dan mengadministrasikan kegiatan yang digunakan untuk menyusun rencana studi AMDAL pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menyusun rencana studi AMDAL mencakup:

2.1 Alat tulis kantor 2.2 Perlengkapan komputer/laptop 2.3 Peta wilayah kerja 2.4 Peta-peta (iklim/curah hujan, sistem lahan/tanah, topografi/kelerengan, tutupan lahan/tata

guna lahan, hidrologi/DAS, geologi, sebaran ekosistem/flora/fauna, administrasi wilayah desa/kecamatan/kabupaten, pemukiman penduduk, RTRWK/P, peta budaya, tingkat bahaya erosi, jaringan jalan dsb)

2.5 Dokumen hasil pengumpulan data aspek bio-ekologi 2.6 Dokumen hasil pengumpulan data aspek sosial budaya 2.7 Dokumen hasil pengumpulan data aspek fisik kimia

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun rencana studi AMDAL meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menetapkan ruang lingkup studi 3.3 Menetapkan metode studi 3.4 Merencanakan pelaksanaan studi 3.5 Mengadministrasikan kegiatan

4. Peraturan untuk menyusun rencana studi AMDAL adalah:

Page 143: kesatuan pengelolaan hutan

11-24

4.1 Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

4.2 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

4.3 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan yang Diwajibkan.

4.4 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun 1994 tentang Panduan umum pelaksanaan Audit Lingkungan.

4.5 Keputusan Menteri Negara LH No. 02 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL.

4.6 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 03 tahun 2000 tentang jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL

4.7 Keputusan Menteri Negara LH No. 04 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan di Daerah Lahan Basah.

4.8 Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL

4.9 Keputusan Kepala Bapedal No. 09 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL 4.10 Keputusan Menteri Kehutanan No. 519/Kpts-II/1997 tanggal 12 Agustus 1997 tentang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Pembangunan Kehutanan

4.11 Keputusan Menteri Kehutanan No. 187/Kpts-II/1996 tanggal 26 April 1996 tentang Mekannisme Penilaian Hasil Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

4.12 Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.

4.13 Keputusan Kepala Bapedal No. 299/BAPEDAL/11/96 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam AMDAL.

4.14 Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam AMDAL.

4.15 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun rencana studi AMDAL

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Instrumen perencanaan 3.2 Komponen AMDAL 3.3 Langkah-langkah/prosedur AMDAL 3.4 Kelembagaan AMDAL 3.5 Peraturan perundangan terkait AMDAL 3.6 Metode studi AMDAL 3.7 Jenis dan ukuran dampak 3.8 Sumber dampak penting

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Page 144: kesatuan pengelolaan hutan

11-25

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Membaca peta 4.2. Mengoperasikan komputer 4.3. Mengkoordinir para pihak 4.4. Memperkirakan dampak 4.5. Mengatur waktu, peralatan dan tim kerja

4. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Menyusun rencana studi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MENYUSUN RENCANA PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan dalam menyusun rencana pemantauan dampak lingkungan sebagai bagian dari perencanaan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait penyusunan

rencana pemantauan dampak lingkungan diinventarisir. 1.2. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun

rencana pemantauan dampak lingkungan diidentifikasi. 1.3. Instrumen perencanaan ditetapkan 1.4. Peralatan dan bahan untuk keperluan menyusun rencana

pemantauan dampak lingkungan dipersiapkan. 1.5. Para pihak yang akan dilibatkan dalam perencanaan

diidentifikasi. 2. Menyusun dokumen

rencana pemantauan 2.1. Lingkup dan kedalaman rencana pemantauan mencakup

dampak penting, sumber dampak, dan/atau parameter/komponen lingkungan yang akan dipantau ditetapkan.

2.2. Tujuan spesifik pemantauan suatu dampak penting dideskripsikan.

2.3. Metode pengumpulan dan analisis data dirancang. 2.4. Lokasi pemantauan, jangka waktu dan frekuensi

pemantauan diuraikan. 2.5. Institusi pemantauan lingkungan hidup mencakup

pelaksana, pengawas dan yang akan dilapori diidentifikasi.

Page 145: kesatuan pengelolaan hutan

11-26

3. Merancang pelaksanaan pemantauan

3.1. Tim pelaksana pemantauan dampak lingkungan disusun. 3.2. Kebutuhan alat untuk pelaksanaan pemantauan dampak

lingkungan diidentifikasi. 3.3. Tata waktu pelaksanaan pemantauan dampak lingkungan

dirancang. 3.4. Kebutuhan biaya untuk pelaksanaan pemantauan dampak

lingkungan dihitung. 4. Mengadministrasikan

pekerjaan 4.1. Dokumen rencana pemantauan dampak lingkungan

disusun. 4.2. Dokumen rencana pemantauan dampak lingkungan

diadministrasikan dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menyusun dokumen rencana pemantauan, merancang pelaksanaan pemantauan, dan mengadministrasikan pekerjaan yang digunakan untuk menyusun rencana pemantauan dampak lingkungan pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menyusun rencana pemantauan dampak lingkungan mencakup:

2.1 Alat tulis kantor. 2.2 Perangkat komputer/laptop. 2.3 Peta kerja. 2.4 Peta-peta lain seperti peta sistem lahan/tanah, topografi/kelerengan, tutupan lahan/tata

guna lahan, hidrologi/DAS, geologi, sebaran ekosistem/flora/fauna, administrasi wilayah, pemukiman penduduk, peta budaya, tingkat bahaya erosi, dsb.

2.5 Dokumen hasil penilaian dampak 2.6 Dokumen hasil pengumpulan data aspek bio-ekologi 2.7 Dokumen hasil pengumpulan data aspek sosial budaya 2.8 Dokumen hasil pengumpulan data aspek fisik kimia 2.9 Dokumen Kerangka Acuan/KA ANDAL

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun rencana pemantauan dampak lingkungan meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyusun dokumen rencana pemantauan 3.3 Merancang pelaksanaan pemantauan 3.4 Mengadministrasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk menyusun rencana pemantauan dampak lingkungan adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

4.2 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

4.3 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan yang Diwajibkan.

4.4 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun 1994 tentang Panduan umum pelaksanaan Audit Lingkungan.

4.5 Keputusan Menteri Negara LH No. 02 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL.

4.6 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 03 tahun 2000 tentang jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL

4.7 Keputusan Menteri Negara LH No. 04 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan di Daerah Lahan Basah.

Page 146: kesatuan pengelolaan hutan

11-27

4.8 Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL

4.9 Keputusan Kepala Bapedal No. 09 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL 4.10 Keputusan Menteri Kehutanan No. 519/Kpts-II/1997 tanggal 12 Agustus 1997 tentang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Pembangunan Kehutanan

4.11 Keputusan Menteri Kehutanan No. 187/Kpts-II/1996 tanggal 26 April 1996 tentang Mekannisme Penilaian Hasil Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

4.12 Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.

4.13 Keputusan Kepala Bapedal No. 299/BAPEDAL/11/96 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam AMDAL.

4.14 Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam AMDAL.

4.15 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun rencana pemantauan dampak lingkungan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Peraturan perundangan mengenai pemantauan dampak lingkungan 3.2 Jenis dan ukuran dampak penting 3.3 Sumber dampak penting 3.4 Teknik/metode pemantauan dampak 3.5 Instrumen perencanaan

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Membaca peta 4.2. Analisis data 4.3. Mengkoordinir para pihak 4.4. Mengatur waktu, peralatan dan tim kerja

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Menyusun dokumen rencana pemantauan dampak lingkungan

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3

Page 147: kesatuan pengelolaan hutan

11-28

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MENYUSUN RENCANA PENGELOLAAN DAMPAK LINGKUNGAN Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan dalam menyusun rencana pengelolaan dampak lingkungan sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan

penyusunan rencana pengelolaan dampak lingkungan diinventarisir.

1.2. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun rencana pengelolaan dampak lingkungan diidentifikasi.

1.3. Instrumen perencanaan ditetapkan 1.4. Peralatan dan bahan untuk keperluan menyusun rencana

pengelolaan dampak lingkungan dipersiapkan. 1.5. Para pihak yang akan dilibatkan dalam perencanaan

diidentifikasi. 2. Menyusun dokumen

rencana pengelolaan 2.1. Lingkup dan kedalaman rencana pengelolaan mencakup

dampak penting, sumber dampak, dan/atau parameter/komponen lingkungan yang akan dikelola ditetapkan.

2.2. Tujuan spesifik pengelolaan suatu dampak penting dideskripsikan.

2.3. Upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dapat dilakukan melalui pendekatan teknologi, sosial ekonomi, dan/atau institusi dideskripsikan.

2.4. Periode pengelolaan dan rencana lokasi pengelolaan lingkungan hidup dirancang dan dilengkapi peta/sketsa/gambar dengan skala yang memadai.

2.5. Institusi pengelolaan lingkungan hidup diidentifikasi. 3. Merancang pelaksanaan

pemantauan 3.1. Tim pelaksana pengelolaan dampak lingkungan disusun. 3.2. Kebutuhan alat untuk pelaksanaan pengelolaan dampak

lingkungan diidentifikasi. 3.3. Tata waktu pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan

dirancang. 3.4. Kebutuhan biaya untuk pelaksanaan pengelolaan dampak

lingkungan dihitung. 4. Mengadministrasikan

pekerjaan 4.1. Dokumen rencana pengelolaan dampak lingkungan

disusun. 4.2. Dokumen rencana pengelolaan dampak lingkungan

diadministrasikan dan didistribusikan.

Page 148: kesatuan pengelolaan hutan

11-29

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk .. digunakan untuk menyusun rencana pengelolaan dampak lingkungan pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menyusun rencana pengelolaan dampak lingkungan mencakup:

2.1 Alat tulis kantor. 2.2 Perangkat komputer/laptop. 2.3 Peta kerja. 2.4 Peta-peta lain seperti peta sistem lahan/tanah, topografi/kelerengan, tutupan lahan/tata

guna lahan, hidrologi/DAS, geologi, sebaran ekosistem/flora/fauna, administrasi wilayah, pemukiman penduduk, peta budaya, tingkat bahaya erosi, dsb.

2.5 Dokumen hasil penilaian dampak 2.6 Dokumen hasil pengumpulan data aspek bio-ekologi 2.7 Dokumen hasil pengumpulan data aspek sosial budaya 2.8 Dokumen hasil pengumpulan data aspek fisik kimia 2.9 Dokumen Kerangka Acuan/KA ANDAL

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun rencana pengelolaan dampak lingkungan meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyusun dokumen rencana pengelolaan 3.3 Merancang pelaksanaan pengelolaan 3.4 Mengadministrasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk menyusun rencana pengelolaan dampak lingkungan adalah: 4.1 Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Hidup. 4.2 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman

Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

4.3 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan yang Diwajibkan.

4.4 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 42 tahun 1994 tentang Panduan umum pelaksanaan Audit Lingkungan.

4.5 Keputusan Menteri Negara LH No. 02 Tahun 2000 tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDAL.

4.6 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 03 tahun 2000 tentang jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL

4.7 Keputusan Menteri Negara LH No. 04 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan di Daerah Lahan Basah.

4.8 Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL

4.9 Keputusan Kepala Bapedal No. 09 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL 4.10 Keputusan Menteri Kehutanan No. 519/Kpts-II/1997 tanggal 12 Agustus 1997 tentang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Pembangunan Kehutanan

4.11 Keputusan Menteri Kehutanan No. 187/Kpts-II/1996 tanggal 26 April 1996 tentang Mekanisme Penilaian Hasil Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

4.12 Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.

4.13 Keputusan Kepala Bapedal No. 299/BAPEDAL/11/96 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam AMDAL.

4.14 Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam AMDAL.

Page 149: kesatuan pengelolaan hutan

11-30

4.15 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun rencana pengelolaan dampak lingkungan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Instrumen perencanaan 3.2 Peraturan perundangan mengenai pengelolaan dampak lingkungan 3.3 Jenis dan ukuran dampak penting 3.4 Sumber dampak penting 3.5 Pendekatan teknologi dalam pengelolaan dampak lingkungan 3.6 Pendekatan sosial ekonomi dalam pengelolaan dampak lingkungan 3.7 Pendekatan institusi/kelembagaan dalam pengelolaan dampak lingkungan

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Membaca peta 4.2. Analisis data 4.3. Mengkoordinir para pihak 4.4. Membaca peta

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Menyusun dokumen rencana pengelolaan dampak lingkungan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 150: kesatuan pengelolaan hutan

11-31

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKSANAKAN ANALISIS STAKEHOLDER Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan dalam melaksanakan analisis stakeholder sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan

pelaksanaan analisis stakeholder diinventarisir. 1.2. Rencana analisis stakeholder ditetapkan. 1.3. Metode analisis stakeholder dideskripsikan. 1.4. Tim pelaksana kegiatan analisis stakeholder disusun. 1.5. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

analisis stakeholder disiapkan. 2. Menyusun tabel

stakeholder 2.1. Seluruh stakeholder potensial dalam pengelolaan KHP

diidentifikasi. 2.2. Tabel stakeholder disusun. 2.3. Keterwakilan stakeholder diperhitungkan.

3. Mengkaji kepentingan dan pengaruh stakeholder

3.1. Dampak riil pengelolaan KPH terhadap setiap stakeholder diidentifikasi.

3.2. Kepentingan stakeholder terhadap pengelolaan KPH dikaji. 3.3. Pengaruh setiap stakeholder terhadap keberhasilan

pengelolaan KPH dinilai. 3.4. Pengelompokkan stakeholder menurut tingkat pengaruh

dan tingkat kepentingannya dilakukan. 4. Memunculkan asumsi dan

resiko yang mempengaruhi perencanaan dan partisipasi

4.1. Interaksi antar stakeholder dan responnya terhadap program pengelolaan KPH dinilai.

4.2. Stakeholder yang penting bagi pengelolaan KPH diidentifikasi.

4.3. Asumsi yang bisa dipertanggungjawabkan tentang stakeholder kunci agar tujuan pengelolaan KPH dapat dicapai diidentifikasi.

4.4. Asumsi pembunuh (killer assumption) atau resiko akibat ketimpangan pengaruh dan kepentingan dari stakeholder diidentifikasi.

4.5. Tingkat partisipasi yang sesuai untuk setiap stakeholder dirumuskan dalam matriks.

5. Mengadministrasikan pekerjaan

5.1. Dokumen analisis stakeholder disusun. 5.2. Dokumen analisis stakeholder diadministrasikan dan

dilaporkan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menyusun tabel stakeholder, mengkaji kepentingan dan pengaruh stakeholder, memunculkan asumsi dan resiko yang mempengaruhi perencanaan dan partisipasi, dan mengadministrasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan analisis stakeholder pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan analisis stakeholder mencakup:

2.1 Alat tulis 2.2 Perlengkapan komputer/laptop 2.3 Kuisioner/panduan wawancara 2.4 Alat perekam audio

Page 151: kesatuan pengelolaan hutan

11-32

2.5 Kamera foto/video digital 2.6 Peta wilayah penilaian 2.7 Dokumen hasil pengumpulan data sosek

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan analisis stakeholder meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyusun tabel stakeholder 3.3 Mengkaji kepentingan dan pengaruh stakeholder 3.4 Memunculkan asumsi dan resiko yang mempengaruhi perencanaan dan partisipasi 3.5 Mengadministrasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan analisis stakeholder adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan.

4.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. 19 tahun 2004 tentang Kolaborasi Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan analisis stakeholder.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Metode pengumpulan data 3.2 Metode analisis stakeholder 3.3 Teknik pengambilan contoh/sampling 3.4 Kategori/pengelompokkan stakeholder

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Komunikasi efektif 4.2. Melakukan wawancara 4.3. Melakukan FGD 4.4. Menyusun kuesioner

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Memunculkan asumsi dan resiko yang mempengaruhi perencanaan dan partisipasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3

Page 152: kesatuan pengelolaan hutan

11-33

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKUKAN PENGKAJIAN WILAYAH SECARA PARTISIPATIF

(PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL/PRA) Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan dalam melakukan pengkajian wilayah secara partisipatif (Participatory Rural Appraisal/PRA) sebagai bagian dari perencanaan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Pedoman/ketentuan yang terkait dengan pengkajian wilayah

secara partisipatif (Participatory Rural Appraisal/PRA) diinventarisir

1.2. Kebutuhan alat dan bahan untuk melakukan pengkajian wilayah secara partisipatif (Participatory Rural Appraisal/PRA) diinventarisir.

2. Menetapkan rencana pengkajian

2.1. Wilayah yang akan dikaji ditetapkan. 2.2. Topik spesifik dalam PRA ditetapkan. 2.3. Teknik partisipatif dalam metode PRA yang akan digunakan

ditetapkan sesuai dengan standar (level) yang sesuai dengan tingkat pemahaman para peserta atau komunitas.

2.4. Tata waktu pelaksanaan pengkajian wilayah secara partisipatif (Participatory Rural Appraisal/PRA) disusun.

3. Melakukan pengkajian 3.1. Nilai-nilai, pengetahuan, penalaran, kepentingan dan kapasitas masyarakat di wilayah kajian dipelajari.

3.2. Situasi mental dan masalah yang dihadapi komunitas/masyarakat di wilayah kajian dipetakan.

3.3 Pemilihan alternatif oleh komunitas untuk menyeselesaikan masalah yang dihadapi dilakukan.

3.4. Klarifikasi silang terhadap data/informasi dilakukan. 3.5. Proses pengambilan keputusan oleh komunitas difasilitasi.

4. Mendokumentasikan proses

4.1. Keseluruhan proses PRA didokumentasikan. 4.2. Dokumentasi hasil PRA diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk .. digunakan untuk melakukan pengkajian wilayah secara partisipatif (Participatory Rural Appraisal/PRA) pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengkajian wilayah secara partisipatif (Participatory Rural

Appraisal/PRA) mencakup: 2.1 Alat tulis 2.2 Perlengkapan komputer/laptop 2.3 Kertas plano dan meta plan 2.4 Peta administrasi wilayah 2.5 Panduan wawancara 2.6 Alat peraga

Page 153: kesatuan pengelolaan hutan

11-34

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan pengkajian wilayah secara partisipatif (Participatory Rural

Appraisal/PRA) meliputi: 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menetapkan rencana pengkajian 3.3 Melakukan pengkajian 3.4 Mendokumentasikan proses

4. Peraturan untuk melakukan pengkajian wilayah secara partisipatif (Participatory Rural

Appraisal/PRA) adalah: 4.1 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan

Lembaga Kemasyarakatan; 4.2 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan

Masyarakat; 4.3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan

dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan 4.4 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan

Pembangunan Desa. 4.5 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program

Pembangunan Desa/Kelurahan 4.6 Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor : 050-187/kep/Bangda/2007 Tentang Pedoman

Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunann (Musrenbang)

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pengkajian wilayah secara partisipatif (Participatory Rural Appraisal/PRA).

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Prinsip-prinsip PRA 3.2 Penerapan PRA dalam siklus program 3.3 Teknik partisipatif dalam metode PRA 3.4 Kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat 3.5 Dinamika kelompok

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Komunikasi efektif 4.2. Melakukan wawancara 4.3. Melakukan FGD 4.4. Melakukan pemetaan

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan pengkajian

Page 154: kesatuan pengelolaan hutan

11-35

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MENYUSUN KESEPAKATAN PARTISIPATIF DENGAN MASYARAKAT

DAN PARA PIHAK Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan dalam menyusun kesepakatan partisipatif dengan masyarakat dan para pihak sebagai bagian dari perencanaan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/pedoman/ketentuan mengenai penyusunan

kesepakatan partisipatif diinvetarisasi. 1.2. Rencana penyusunan kesepakatan partisipatif ditetapkan. 1.3. Kebutuhan alat dan bahan untuk menyusun kesepakatan

partisipatif diidentifikasi. 1.4. Masyarakat dan para pihak yang akan diajak untuk

membangun kesepakatan diidentifikasi. 2. Menyusun kesepakatan

partisipatif 2.1. Metode dan proses atau tahapan yang akan ditempuh

dalam menyusun kesepakatan partisipatif disiapkan. 2.2. Proses penyusunan kesepakatan partisipatif dibuka sesuai

dengan tujuan kesepakatan yang ingin dicapai. 2.3. Aspirasi dari masyarakat dan para pihak direkam. 2.4. Klarifikasi silang antar para pihak yang terlibat dalam

penyusunan kesepakatan partisipatif dilakukan. 2.5. Kesepakatan partisipatif dan tindak lanjut dari proses

kesepakatan diputuskan. 3. Mendokumentasikan

proses kesepakatan 3.1. Hasil kesepakatan partisipatif dengan masyarakat dan para

pihak didokumentasikan. 3.2. Dokumen kesepakatan partisipatif diadministrasikan dan

disosialisasikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menyusun kesepakatan partisipatif, dan mendokumentasikan proses kesepakatan yang digunakan untuk menyusun kesepakatan partisipatif dengan masyarakat dan para pihak pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 155: kesatuan pengelolaan hutan

11-36

2. Perlengkapan untuk menyusun kesepakatan partisipatif dengan masyarakat dan para pihak mencakup: 2.1 Alat tulis 2.2 Perlengkapan komputer/laptop 2.3 Alat perekam audio 2.4 Kamera foto/video digital

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun kesepakatan partisipatif dengan masyarakat dan para pihak

meliputi: 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyusun kesepakatan partisipatif 3.3 Mendokumentasikan proses kesepakatan

4. Peraturan untuk menyusun kesepakatan partisipatif dengan masyarakat dan para pihak adalah: 4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.2 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan

Lembaga Kemasyarakatan; 4.3 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan

Masyarakat; 4.4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan

dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan 4.5 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan

Pembangunan Desa. 4.6 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program

Pembangunan Desa/Kelurahan 4.7 Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor : 050-187/kep/Bangda/2007 Tentang Pedoman

Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunann (Musrenbang)

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun kesepakatan partisipatif dengan masyarakat dan para pihak.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Tipe, pola dan prinsip-prinsip perencanaan 3.2 Pengetahuan, budaya dan kebiasaan lokal 3.3 Dinamika kelompok 3.4 Teknik komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Melakukan FGD 4.2. Melakukan wawancara 4.3. Komunikasi efektif 4.4. Mengorganisir para pihak

5. Aspek kritis:

Page 156: kesatuan pengelolaan hutan

11-37

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Menyusun kesepakatan partisipatif

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MENYUSUN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SECARA

PARTISIPATIF Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan dalam menyusun program pemberdayaan masyarakat secara partisipatif sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan tentang pemberdayaan masyarakat

diidentifikasi. 1.2. Baseline information mengenai sosial ekonomi dan budaya

masyarakat disiapkan. 1.3. Peralatan dan bahan untuk merencanakan program

pemberdayaan masyarakat diidentifikasi dan dipersiapkan sesuai dengan keperluan.

1.4. Instrumen perencanaan ditetapkan. 1.5. Para pihak yang akan dilibatkan dalam perencanaan

diidentifikasi dan dihubungi. 2. Menetapkan teknik dan

strategi pemberdayaan 2.1. Permasalahan masyarakat di dalam dan sekitar hutan

diidentifikasi. 2.2. Kondisi keberdayaan masyarakat dianalisis. 2.3. Tingkat partisipasi masyarakat dipetakan. 2.4. Kebutuhan untuk pemberdayaan diidentifikasi. 2.5. Teknik dan strategi pemberdayaan ditetapkan.

3. Merancang program pemberdayaan masyarakat

3.1. Pilihan program pemberdayaan masyarakat diidentifikasi. 3.2. Peluang keberhasilan dari setiap pilihan program

dideskripsikan. 3.3. Program pemberdayaan masyarakat yang paling

memungkinkan untuk diterapkan dipilih dan ditetapkan. 4. Mendokumentasikan

pekerjaan 4.1. Rencana program pemberdayaan masyarakat

didokumentasikan. 4.2. Dokumen rencana program pemberdayaan masyarakat

diadministrasikan dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Page 157: kesatuan pengelolaan hutan

11-38

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menetapkan teknik dan strategi pemberdayaan, merancang program pemberdayaan masyarakat, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk menyusun program pemberdayaan masyarakat secara partisipatif pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menyusun program pemberdayaan masyarakat secara partisipatif

mencakup: 2.1 Alat tulis kantor 2.2 Perangkat komputer 2.3 Peta administrasi wilayah 2.4 Petas budaya 2.5 Peta pemukiman penduduk 2.6 Peta areal kerja 2.7 Dokumen baseline information aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun program pemberdayaan masyarakat secara partisipatif

meliputi: 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menetapkan teknik dan strategi pemberdayaan 3.3 Merancang program pemberdayaan masyarakat 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk menyusun program pemberdayaan masyarakat secara partisipatif adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.

4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan, dan Penggunaan Kawasan Hutan.

4.3 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah. 4.4 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.5 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.6 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan. 4.7 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.01/Menhut-II/2004 tentang: Pemberdayaan

Masyarakat Setempat di Dalam dan atau Sekitar Hutan Dalam Rangka Social Forestry. 4.8 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16/Menhut-II/2011, 14 Maret 2011 Tentang

Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kehutanan.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun program pemberdayaan masyarakat secara partisipatif.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Instrumen perencanaan 3.2 Sosial ekonomi dan budaya masyarakat sekitar hutan 3.3 Pilihan program pemberdayaan masyarakat

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Mengoperasikan komputer 4.2. Membaca peta

Page 158: kesatuan pengelolaan hutan

11-39

4.3. Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan 4.4. Merancang program/kegiatan

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Merancang program pemberdayaan masyarakat

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MEREKAM PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan dalam merekam proses perencanaan partisipatif sebagai bagian dari perencanaan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan

perencanaan partisipatif diinventarisir. 1.2. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk merekam proses

perencanaan partisipatif disiapkan. 2. Melakukan pekerjaan

merekam proses perencanaan partisipatif

2.1. Pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan partisipatif dicatat.

2.2. Input (pandangan/usulan/saran/pendapat) dari pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaan dicatat.

2.3. Butir-butir kesepakatan yang dihasilkan dari perencanaan partisipatif dicatat.

2.4. Rekaman audio dan/atau audio visual yang menggambarkan keseluruhan proses perencanaan partisipatif dibuat.

2.5. Dokumentasi foto kegiatan dibuat. 3. Melaporkan pekerjaan 3.1. Hasil rekaman proses perencanaan partisipatif

distrukturkan. 3.2. Hasil rekaman proses perencanaan partisipatif

didistribusikan sesuai kebutuhan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan pekerjaan merekam proses perencanaan partisipatif, dan melaporkan pekerjaan yang digunakan untuk merekam proses perencanaan partisipatif pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk merekam proses perencanaan partisipatif mencakup:

2.1 Alat tulis 2.2 Perangkat komputer/laptop

Page 159: kesatuan pengelolaan hutan

11-40

2.3 Kamera foto/video digital 2.4 Alat perekam audio digital/tape recorder

3. Tugas pekerjaan untuk merekam proses perencanaan partisipatif meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan pekerjaan merekam proses perencanaan partisipatif 3.3 Melaporkan pekerjaan

4. Peraturan untuk merekam proses perencanaan partisipatif adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan, dan Penggunaan Kawasan Hutan.

4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah. 4.3 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.4 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan. PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi merekam proses perencanaan partisipatif.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Tipe, pola dan prinsip-prinsip perencanaan 3.2 Unsur-unsur perencanaan 3.3 Proses pembuatan rencana 3.4 Bentuk perencanaan

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Membuat rekaman audio 4.2. Membuat rekaman audio visual

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan pekerjaan merekam proses perencanaan partisipatif

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Page 160: kesatuan pengelolaan hutan

12-1

12. KLASTER : MENGELOLA DAMPAK LINGKUNGAN Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKSANAKAN MITIGASI DAMPAK TERHADAP KOMPONEN FISIK-

KIMIA Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan untuk melaksanakan mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia sebagai bagian dari perlindungan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia diinventarisasi.

1.2. Rencana mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia ditetapkan.

1.3. Kebutuhan alat dan bahan untuk mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia disiapkan.

2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak

2.1. Potensi dampak terhadap komponen fisik-kimia dari operasional KPH diidentifikasi.

2.2. Dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting ditiadakan.

2.3. Dampak terhadap komponen fisik-kimia penting yang relevan untuk segera ditangani ditentukan.

3. Merumuskan program dan parameter keberhasilan program mitigasi

3.1. Program mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia secara rinci sesuai dengan jenis dampak penting dirumuskan.

3.2. Desain teknologi berupa rancangan rinci rekayasa (detail desaign engineering) disusun.

3.3. Stakeholder yang terkait dalam perumusan program mitigasi dampak dilibatkan.

3.4. Prioritas program mitigasi lingkungan yang akan dilaksanakan ditetapkan.

3.5. Parameter keberhasilan program mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia dirumuskan.

4. Melaksanakan mitigasi 4.1. Pengorganisasian pelaksanaan program mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia disusun.

4.2. Penatalaksanaan/mekanisme kerja terhadap pelaksanaan mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia dirancang.

4.3. Pendekatan mitigasi lingkungan mencakup pendekatan teknologi, pendekatan ekonomi sosial budaya, dan pendekatan kelembagaan diterapkan.

4.4. Tindakan mitigasi pasif seperti pemetaan masalah, penyusunan pedoman/standar/ prosedur, pembuatan brosur/leaflet/poster, penelitian/pengkajian, penguatan unit sosial dalam masyarakat, dan lain sebagainya dilaksanakan.

Page 161: kesatuan pengelolaan hutan

12-2

4.5. Tindakan mitigasi aktif seperti pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan/larangan, pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan, penataan ruang, pelatihan dasar kebencanaan, penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat, pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk mencegah/mengamankan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan, dan sebagainya dilakukan.

5. Mendokumentasikan pekerjaan

5.1. Laporan kegiatan mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia sesuai dengan sistematika yang ditetapkan disusun.

5.2. Laporan kegiatan mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak fisik-kimia, merumuskan program dan parameter keberhasilan, melaksanakan mitigasi, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan dalam melaksanakan mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia pada sektor kehutanan bidang perlindungan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia mencakup:

2.1. Alat tulis 2.2. Perangkat komputer/laptop. 2.3. Peta kerja 2.4. Peta-peta lain seperti peta sistem lahan/tanah, topografi/kelerengan, tutupan lahan/tata

guna lahan, hidrologi/DAS, geologi, tingkat bahaya erosi, dsb. 2.5. Dokumen AMDAL 2.6. Alat bantu sosialisasi (brosur/leaflet/poster) 2.7. Dokumen hasil inventarisasi aspek fisik kimia

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia meliputi:

3.1. Mempersiapkan pekerjaan 3.2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak fisik-kimia 3.3. Merumuskan program dan parameter keberhasilan 3.4. Melaksanakan mitigasi 3.5. Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun sebagaimana telah diubah dengan Peraturan atas Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

4.3 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Page 162: kesatuan pengelolaan hutan

12-3

4.4 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun

4.5 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

4.6 Keputusan Menteri Kehutanan No. 519/Kpts-II/1997 tanggal 12 Agustus 1997 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Pembangunan Kehutanan

4.7 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

4.8 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantapan Lingkungan Hidup (RPL)

4.9 Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.

PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1.

2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan mitigasi dampak terhadap komponen fisik-kimia.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Peraturan perundangan mengenai pengelolaan dampak lingkungan 3.2 Jenis dan ukuran dampak penting 3.3 Sumber dampak penting 3.4 Pendekatan teknologi, sosial ekonomi dan budaya, serta kelembagaan dalam mitigasi

dampak 3.5 Parameter keberhasilan program mitigasi dampak 3.6 Teknik komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1 Membuat rancangan rinci rekayasa (detail desaign engineering) 4.2 Membuat brosur/leaflet/poster 4.3 Komunikasi efektif 4.4 Mengorganisasikan para pihak 4.5 Memetakan masalah 4.6 Melakukan penyuluhan

5. Aspek kritis :

Page 163: kesatuan pengelolaan hutan

12-4

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melaksanakan mitigasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKSANAKAN MITIGASI DAMPAK TERHADAP

KEANEKARAGAMAN HAYATI Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan untuk melaksanakan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati sebagai bagian dari perlindungan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati diinventarisasi.

1.2 Rencana mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati ditetapkan.

1.3 Kebutuhan alat dan bahan untuk mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati disiapkan.

2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak

2.1 Potensi dampak terhadap keanekaragaman hayati dari operasional KPH diidentifikasi.

2.2 Dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting ditiadakan.

2.3 Dampak terhadap keanekaragaman hayati penting yang relevan untuk segera ditangani ditentukan.

3. Merumuskan program dan parameter keberhasilan program mitigasi

3.1 Program mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati secara rinci sesuai dengan jenis dampak penting dirumuskan.

3.2 Desain teknologi berupa rancangan rinci rekayasa (detail desaign engineering) disusun.

3.3 Stakeholder yang terkait dalam perumusan program mitigasi dampak dilibatkan.

3.4 Prioritas program mitigasi dampak terhadap

Page 164: kesatuan pengelolaan hutan

12-5

keanekaragaman hayati yang akan dilaksanakan ditetapkan.

3.5 Parameter keberhasilan program mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati dirumuskan.

4. Melaksanakan mitigasi 4.1 Pengorganisasian pelaksanaan program mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati disusun

4.2 Penatalaksanaan/mekanisme kerja terhadap pelaksanaan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati dirancang.

4.3 Pendekatan mitigasi mencakup pendekatan teknologi, pendekatan ekonomi sosial budaya, dan pendekatan kelembagaan diterapkan.

4.4 Tindakan mitigasi pasif seperti pemetaan masalah, penyusunan pedoman/standar/ prosedur, pembuatan brosur/leaflet/poster, penelitian/pengkajian, penguatan unit sosial dalam masyarakat, dan lain sebagainya dilaksanakan.

4.5 Tindakan mitigasi aktif seperti pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan/larangan, pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan, penataan ruang, pelatihan dasar kebencanaan, penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat, pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk mencegah/mengamankan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan, dan sebagainya dilakukan.

5. Mendokumentasikan pekerjaan

5.1. Laporan kegiatan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati sesuai dengan sistematika yang ditetapkan disusun.

5.2. Laporan kegiatan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak terhadap keanekaragaman hayati, merumuskan program dan parameter keberhasilan, melaksanakan mitigasi, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan dalam melaksanakan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati pada sektor kehutanan bidang perlindungan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati mencakup:

2.1 Alat tulis 2.2 Perangkat komputer/laptop. 2.3 Peta kerja 2.4 Peta-peta lain seperti peta sistem lahan/tanah, tutupan lahan/tata guna lahan, sebaran

ekosistem/flora/fauna. 2.5 Dokumen AMDAL 2.6 Alat bantu sosialisasi (brosur/leaflet/poster)

Page 165: kesatuan pengelolaan hutan

12-6

2.7 Dokumen hasil inventarisasi aspek keanekaragaman hayati 3. Tugas pekerjaan untuk melakukan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak terhadap keanekaragaman hayati 3.3 Merumuskan program dan parameter keberhasilan 3.4 Melaksanakan mitigasi 3.5 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

4.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. 519/Kpts-II/1997 tanggal 12 Agustus 1997 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Pembangunan Kehutanan

4.3 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

4.4 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantapan Lingkungan Hidup (RPL)

4.5 Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melaksanakan mitigasi dampak terhadap keanekaragaman hayati.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Peraturan perundangan mengenai pengelolaan dampak lingkungan 3.2 Jenis dan ukuran dampak penting terhadap keanekaragaman hayati 3.3 Sumber dampak penting 3.4 Pendekatan teknologi, sosial ekonomi dan budaya, serta kelembagaan dalam mitigasi

dampak 3.5 Parameter keberhasilan program mitigasi dampak 3.6 Teknik komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Page 166: kesatuan pengelolaan hutan

12-7

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1 Membuat rancangan rinci rekayasa (detail desaign engineering) 4.2 Membuat brosur/leaflet/poster 4.3 Komunikasi efektif 4.4 Mengorganisasikan para pihak 4.5 Memetakan masalah 4.6 Melakukan penyuluhan

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melaksanakan mitigasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKSANAKAN MITIGASI DAMPAK TERHADAP ASPEK SOSIAL

BUDAYA Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan untuk melaksanakan mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya sebagai bagian dari perlindungan hutan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya diinventarisasi.

1.2 Rencana mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya ditetapkan.

1.3 Kebutuhan alat dan bahan untuk mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya disiapkan.

2. Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak

2.1 Potensi dampak terhadap aspek sosial budaya dari operasional KPH diidentifikasi.

2.2 Dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting ditiadakan.

Page 167: kesatuan pengelolaan hutan

12-8

2.3 Dampak terhadap aspek sosial budaya penting yang relevan untuk segera ditangani ditentukan.

3. Merumuskan program dan parameter keberhasilan program mitigasi

3.1 Program mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya secara rinci sesuai dengan jenis dampak penting dirumuskan.

3.2 Desain teknologi berupa rancangan rinci rekayasa (detail desaign engineering) disusun.

3.3 Stakeholder yang terkait dalam perumusan program mitigasi dampak dilibatkan.

3.4 Prioritas program mitigasi dampak sosial budaya yang akan dilaksanakan ditetapkan.

3.5 Parameter keberhasilan program mitigasi dampak terhadap sosial budaya dirumuskan.

4. Melaksanakan mitigasi 4.1 Pengorganisasian pelaksanaan program mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya disusun

4.2 Penatalaksanaan/mekanisme kerja terhadap pelaksanaan mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya dirancang.

4.3 Pendekatan mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya mencakup pendekatan teknologi, pendekatan ekonomi sosial budaya, dan pendekatan kelembagaan diterapkan.

4.4 Tindakan mitigasi pasif seperti pemetaan masalah, penyusunan pedoman/standar/ prosedur, pembuatan brosur/leaflet/poster, penelitian/pengkajian, penguatan unit sosial dalam masyarakat, dan lain sebagainya dilaksanakan.

4.5 Tindakan mitigasi aktif seperti pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan/larangan, pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan, penataan ruang, pelatihan dasar kebencanaan, penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat, pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk mencegah/mengamankan dan mengurangi dampak yang ditimbulkan, dan sebagainya dilakukan.

5. Mendokumentasikan pekerjaan

5.1. Laporan kegiatan mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya sesuai dengan sistematika yang ditetapkan disusun.

5.2. Laporan kegiatan mitigasi dampak terhadap aspek terhadap sosial budaya diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak terhadap keanekaragaman hayati, merumuskan program dan parameter keberhasilan, melaksanakan mitigasi, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan dalam

Page 168: kesatuan pengelolaan hutan

12-9

melaksanakan mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya pada sektor kehutanan bidang perlindungan dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya mencakup:

2.1 Alat tulis 2.2 Perangkat komputer/laptop. 2.3 Peta kerja 2.4 Peta-peta lain seperti peta sistem lahan/tanah, tutupan lahan/tata guna lahan,

administrasi wilayah desa/kecamatan/kabupaten, pemukiman penduduk, RTRWK/P, peta budaya dll

2.5 Dokumen AMDAL 2.6 Alat bantu sosialisasi (brosur/leaflet/poster) 2.7 Dokumen hasil inventarisasi aspek sosial budaya

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak 3.3 Merumuskan program dan parameter keberhasilan 3.4 Melaksanakan mitigasi 3.5 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

4.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. 519/Kpts-II/1997 tanggal 12 Agustus 1997 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Pembangunan Kehutanan

4.3 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

4.4 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantapan Lingkungan Hidup (RPL)

4.5 Keputusan Kepala Bapedal No. 299/BAPEDAL/11/96 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam AMDAL.

4.6 Keputusan Kepala Bapedal No. Kep-124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam AMDAL.

4.7 Keputusan Kepala Bapedal No. 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.

PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1.

2. Kondisi penilaian:

2.3 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan mitigasi dampak terhadap aspek sosial budaya.

Page 169: kesatuan pengelolaan hutan

12-10

2.4 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Peraturan perundangan mengenai pengelolaan dampak lingkungan 3.2 Jenis dan ukuran dampak penting 3.3 Sumber dampak penting 3.4 Pendekatan teknologi, sosial ekonomi dan budaya, serta kelembagaan dalam mitigasi

dampak 3.5 Parameter keberhasilan program mitigasi dampak 3.6 Teknik komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1 Membuat rancangan rinci rekayasa (detail desaign engineering) 4.2 Membuat brosur/leaflet/poster 4.3 Komunikasi efektif 4.4 Mengorganisasikan para pihak 4.5 Memetakan masalah 4.6 Melakukan penyuluhan

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melaksanakan mitigasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Page 170: kesatuan pengelolaan hutan

13-1

13. KLASTER : MELAKUKAN PEMBINAAN PEMANFAATAN HUTAN OLEH PEMEGANG IJIN

KODE UNIT : KHT. XX03.000.01 JUDUL UNIT : MEMBERIKAN ARAHAN KEBIJAKAN PEMANFAATAN HUTAN

YANG DILAKSANAKAN OLEH PEMEGANG IJIN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam memberikan arahan kebijakan pemanfaatan hutan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin pada bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pemanfaatan hutan diinventarisir.

1.2 Bahan, peta dan peralatan dipersiapkan 1.3 Tujuan dan sasaran arahan ditetapkan.

2. Mempersiapkan materi arahan

2.1 Materi arahan pemanfaatan hutan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin dihimpun dan disortir sesuai keperluan

2.2 Materi arahan disusun . 2.3 Tempat, agenda dan tata waktu ditetapkan

3. Pelaksanaan kegiatan arahan

3.1 Materi dan substansi arahan disampaikan. 3.2 Diskusi dan tanya jawab dilaksanakan . 3.3 Kesimpulan hasil arahan disusun

4. Melaporkan hasil kegiatan

4.1. Format laporan disiapkan. 4.2. Laporan hasil kegiatan memberikan arahan kebijakan

pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL :

1. Kontek variabel : Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi arahan, pelaksanaan kegiatan arahan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk memberikan arahan kebijakan pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari. Dalam hal arahan dilakukan secara tertulis, maka KUK nomor 3.2 dan 3.3 di abaikan.

2. Perlengkapan untuk memberikan arahan kebijakan pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin,

mencakup : 2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruang pengarahan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk memberikan arahan kebijakan pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi arahan dipersiapkan

Page 171: kesatuan pengelolaan hutan

13-2

3.3 Pelaksanaan kegiatan arahan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk memberikan arahan kebijakan pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin, adalah : 4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.3. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.4. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.5. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ..............

2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memberikan arahan kebijakan pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Dasar-dasar pemasaran hasil hutan 3.4 Silvikultur

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus. 4.3 Komunikasi efektif

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : 5.1 Pelaksanaan kegiatan arahan

Page 172: kesatuan pengelolaan hutan

13-3

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX02.000.01 JUDUL UNIT : MEMBERIKAN PERTIMBANGAN TEHNIS TERHADAP

RENCANA PEMANFAATAN HUTAN YANG DILAKSANAKAN OLEH OLEH PEMEGANG IJIN

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam memberikan masukan terhadap rencana pemanfaatan hutan yang dilaksanakan oleh oleh pemegang ijin pada bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pemanfaatan hutan diinventarisir.

1.2 Bahan, peta dan peralatan dipersiapkan 2. Pelaksanaan kegiatan 2.1 Dokumen rencana pemanfaatan hutan dari pemegang ijin

dianalisis secara administrasi. 2.2 Dokumen rencana pemanfaatan hutan dari pemegang ijin

dianalisis secara tehnis. 2.3 Pertimbangan tehnis terhadap pemanfaaatan hutan oleh

pemegang ijin disusun 3. Melaporkan hasil kegiatan 4.1 Format laporan pertimbangan tehnis terhadap

pemanfaaatan hutan oleh pemegang ijin disiapkan. 4.2 Laporan hasil kegiatan memberikan pertimbangan tehnis

terhadap rencana pemanfatan hutan oleh pemegang ijin didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL :

1. Kontek variabel : Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk memberikan pertimbangan tehnis terhadap rencana

Page 173: kesatuan pengelolaan hutan

13-4

pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memberikan arahan kebijakan pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin, mencakup : 2.1 Dokumen rencana kerja pemegang ijin 2.2 Peta Wilayah 2.3 Peta kerja. 2.4 Alat hitung

3. Tugas pekerjaan untuk memberikan arahan kebijakan pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Pelaksanaan kegiatan. 3.3 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk memberikan arahan kebijakan pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin, adalah : 4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.3. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.4. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.5. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN :

1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ..............

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi memberikan pertimbangan tehnis terhadap rencana pemanfaatan hutan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai beriku:

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Dasar-dasar pemasaran hasil hutan 3.4 Silvikultur

Page 174: kesatuan pengelolaan hutan

13-5

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Menoperasikan LCD/Infocus. 4.3 Komunikasi efektif

5. Aspek kritis merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 175: kesatuan pengelolaan hutan

14-1

14. KLASTER : MELAKUKAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA PEMEGANG IJIN

KODE UNIT : KHT. XX03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI KINERJA PEMANFAATAN HUTAN

OLEH PEMEGANG IJIN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin pada bidang pemanfaatan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

11. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pemanfaatan hutan diinventarisir.

12. Bahan, peta dan peralatan untuk pelaksanaan evaluasi kinerja dipersiapkan

2. Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi

2.1 Capaian kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin dihimpun.

2.2 Rencana dan tahap-tahap pelaksanaan evaluasi disusun. 3. Melakukan kegiatan

evaluasi 2.1 Indikator evaluasi kinerja ditetapkan. 2.2 Instrumen evaluasi dipersiapkan. 2.3 Evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin

dilaksanakan. 4. Melaporkan hasil

kegiatan evaluasi evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin

4.1. Laporan kegiatan evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin disusun.

4.2. Laporan hasil kegiatan evaluasi evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi, melakukan kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan evaluasi evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin, yang digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan evaluasi pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin, mencakup :

2.1 Dokumen rencana kerja dari pemegang ijin. 2.2 Dokumen laporan realisasi dari pemegang ijin 2.3 Peta wilayah KPH 2.4 Peta kerja 2.5 Perangkat computer 2.6 ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi 3.3 Melakukan kegiatan evaluasi 3.4 Melaporkan hasil kegiatan evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin

Page 176: kesatuan pengelolaan hutan

14-2

4. Peraturan untuk melakukan evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin adalah :

4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.3. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.4. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.5. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ........... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pengelolaan hutan 3.1 Dasar-dasar perpetaan kehutanan 3.2 Methode evaluasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Berkomunikasi efektif

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi ,sebagai berikut : Melakukan kegiatan evaluasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 3 7. Menggunakan teknologi 1

Page 177: kesatuan pengelolaan hutan

14-3

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MEREKAM KINERJA PEMEGANG IJIN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam merekam kinerja pemegang ijin pada bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis yang terkait diinventarisir.

1.2. Bahan, peta dan peralatan untuk pelaksanaan merekam kinerja dipersiapkan.

2. Melakukan kegiatan merekam kinerja

2.1 Dokumen rencana kerja dan laporan kegiatan dari pemegang ijin dihimpun dan dianalisis

2.2 Instrumen dan formulir untuk kegiatan merekam kinerja dibuat sesuai keperluan.

2.3 Merekam kinerja pemegang ijin dilaksanakan. 3. Melaporkan hasil

kegiatan merekam kinerja

3.1. Laporan kegiatan merekam kinerja pemegang ijin disusun sesuai ketentuan

3.2. Laporan hasil kegiatan merekam kinerja pemegang ijin didokumentasikan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan merekam kinerja dan melaporkan hasil kegiatan merekam kinerja, yang digunakan untuk merekam kinerja pemegang ijin pada sektor kehutanan, bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk merekam kinerja pemegang ijin, mencakup :

2.1 Dokumen rencana kerja dari pemegang ijin. 2.2 Dokumen laporan realisasi dari pemegang ijin 2.3 Perangkat computer 2.4 Peta kerja 2.5 ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan merekam kinerja pada tingkat pemegang ijin , meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan kegiatan merekam kinerja 3.3 Melaporkan hasil kegiatan merekam kinerja

4. Peraturan untuk melakukan merekam kinerja pada tingkat pemegang ijin adalah : 4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan da Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.3. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.4. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

Page 178: kesatuan pengelolaan hutan

14-4

4.5. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi merekam kinerja pemegang ijin .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pemanfaatan hutan 3.3 Pengelolaan hutan 3.4 Silvikultur 3.5 Dasar-dasar perpetaan kehutanan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer 4.2 Berkomunikasi efektif

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi : Melakukan kegiatan merekam

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 179: kesatuan pengelolaan hutan

15-1

15. KLASTER : MENEGAKKAN REGULASI KEPADA PARA PEMEGANG IJIN KODE UNIT : KHT. PH02.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENANGANAN PELANGGARAN HUKUM KEHUTANAN

YANG DILAKSANAKAN OLEH PEMEGANG IJIN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam menangani pelanggaran hukum kehutanan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin pada bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penanganan pelanggaran hukum di sektor kehutanan diinventarisir.

1.2. Metode penanganan pelanggaran hukum ditetapkan. 1.3. Bahan dan alat untuk pelaksanaan penanganan

pelanggaran hukum dipersiapkan. 2. Melakukan identifikasi

pelanggaran hukum. 2.1 Lokasi dan barang bukti terjadinya pelanggaran hukum

diidentifikasi 2.2 Pelaku dan jejaring pelaku pelanggaran hukum

diidentifikasi. 2.3 Jenis pelangggaran hukum yang terjadi di identifikasi, dan

dipetakan. 2.4 Modus operandi dari pelaku pelanggaran hukum di

identifikasi 2.5 Jenis pelanggaran yang akan ditangani diklasifikasikan dan

dibedakan menjadi pelanggaran administratif, teknis, pidana, perdata, atau tata usaha negara (TUN)

3. Melakukan penanganan pelanggaran hukum

3.1 Laporan kejadian (LK) disusun. 3.2 Pelaku dan barang bukti diamankan. 3.3 Penanganan pelanggaran hukum sesuai prosedur dan

peraturan yang berlaku dilakukan. 4. Mengkoordinasikan

penanganan pelanggaran hukum

4.1. Pihak kunci dalam penanganan pelanggaran hukum diidentifikasi.

4.2. Koordinasi dengan pihak kunci dilakukan 4.3. Pengawalan proses penegakan hukum dengan jajaran

penegak hukum dilakukan. 5. Mendokumentasikan

pekerjaan 5.1. Laporan penanganan pelanggaran hukum disusun. 5.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL: 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan identifikasi pelanggaran hukum, melakukan penanganan pelanggaran hukum, mengkoordinasikan penanganan pelanggaran hukum, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk menangani pelanggaran

Page 180: kesatuan pengelolaan hutan

15-2

hukum kehutanan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin pada sektor kehutanan bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menangani pelanggaran hukum kehutanan yang dilaksanakan oleh

pemegang ijin, mencakup : 2.1 Dokumen Rencana Kerja pemegang ijin 2.2 Dokumen Laporan Kejadian perkara 2.3 Peta kerja 2.4 Perangkat komputer 2.5 ATK

3. Tugas pekerjaan untuk menangani pelanggaran hukum kehutanan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan identifikasi terjadinya pelanggaran hukum 3.3 Melakukan penanganan tindakan pelanggaran hukum 3.4 Mengkoordinasikan penanganan pelanggaran hukum 3.5 Mendokumentasikan pekerjaan.

4. Peraturan untuk melakukan penanganan pelanggaran hukum kehutanan yang dilaksanakan oleh pemegang ijin adalah : 4.1. PP. No 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya. 4.2. PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 4.3. PP No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.4. PP. No 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.5. Permenhut No. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR. 4.6. Permenhut No. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem. 4.7. Permenhut No. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi.

4.8. Permenhut No. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait: ........... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan penanganan pelanggaran hukum.

Page 181: kesatuan pengelolaan hutan

15-3

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop, di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 3.1 Jenis-jenis pelanggaran hukum kehutanan 3.2 Hukum Acara Pidana 3.3 Pengelolaan Hutan 3.4 Dasar-dasar perpetaan kehutanan 3.5 Dasar-dasar PPNS

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Melakukan penyelidikan 4.2 Melakukan penyidikan 4.3 Membaca peta 4.4 Berkomunikasi efektif

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan penanganan tindakan pelanggaran hukum .

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH02.000.01 JUDUL UNIT : MENANGANI BARANG BUKTI DARI HASIL PELANGGARAN HUKUM

KEHUTANAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam menangani barang bukti dari hasil pelanggaran hukum kehutanan pada bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

Page 182: kesatuan pengelolaan hutan

15-4

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penanganan pelanggaran hukum di sektor kehutanan diinventarisir.

1.2. Metode penanganan barang bukti ditetapkan. 1.3. Bahan dan alat untuk penanganan barang bukti

pelanggaran hukum dipersiapkan 2. Melakukan identifikasi

barang bukti dari hasil pelanggaran hukum.

2.1 Barang bukti hasil terjadinya pelangggaran hukum diidentifikasi.

2.2 Jenis, jumlah, luas, atau volume barang bukti dicatat. 2.3 Koordinat lokasi penemuan barang bukti diambil. 2.4 Lokasi penemuan barang bukti diplotkan dalam peta. 2.5 Dokumentasi foto atau video barang bukti dibuat.

3. Melakukan penanganan barang bukti

3.1 Lokasi penemuan barang bukti diamankan. 3.2 Barang bukti hasil pelanggaran yang ada di lokasi temuan

dijaga. 3.3 Lokasi tempat penyimpanan barang bukti ditentukan. 3.4 Barang bukti diangkut ke tempat yang sudah ditentukan. 3.5 Berita acara serah terima barang bukti disusun dan di

tandatangani para pihak.

4. Mendokumentasikan pekerjaan

4.1 . Laporan kegiatan penanganan barang bukti dari hasil pelanggaran hukum disampaikan /didistribusikan .

4.2 . Laporan hasil kegiatan penanganan barang bukti dari hasil pelanggaran hukum didokumentasikan.

BATASAN VARIABEL: 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan identifikasi barang bukti dari hasil pelanggaran hukum, melakukan penanganan barang bukti dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk menangani barang bukti dari hasil pelanggaran hukum kehutanan pada sektor kehutanan bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menangani barang bukti dari hasil pelanggaran hukum kehutanan mencakup: 2.1 Dokumen Laporan Kejadian perkara 2.2 Peta kerja 2.3 Perangkat komputer 2.4 ATK 2.5 Kendaraan/alat angkut 2.6 Kamera foto/video digital 2.7 GPS

3. Tugas pekerjaan untuk menangani barang bukti dari hasil pelanggaran hukum kehutanan meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan identifikasi barang bukti dari hasil pelanggaran hukum 3.3 Melakukan penanganan barang bukti 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan.

Page 183: kesatuan pengelolaan hutan

15-5

4. Peraturan untuk melakukan penanganan pelanggaran hukum adalah :

4.1 PP. No 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya.

4.2 PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 4.3 PP No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.4 PP No 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.5 Permenhut No. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR. 4.6 Permenhut No. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem. 4.7 Permenhut No. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi.

4.8 Permenhut No. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi.

PANDUAN PENILAIAN: 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait: ........... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan penanganan pelanggaran hukum.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop, di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Dasar-dasar Hukum Acara Pidana 3.2 Dasar-dasar PPNS 3.3 Jenis-jenis barang bukti 3.4 Metode penanganan dan pengamanan barang bukti

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

4.1 Melakukan penyelidikan 4.2 Melakukan penyidikan 4.3 Membaca peta 4.4 Berkomunikasi efektif 4.5 Mengoperasikan GPS 4.6 Mengoperasikan kamera foto/video digital

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut:

Page 184: kesatuan pengelolaan hutan

15-6

5.1. Melakukan penanganan tindakan pelanggaran hukum . KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN SOSIALISASI REGULASI PENGELOLAAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan sosialisasi regulasi pengelolaan hutan pada bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis yang terkait dengan penamfaatan hutan diinventarisir.

1.2 Bahan dan peralatan dipersiapkan. 1.3 Tata waktu, lokasi dan agenda sosialisasi ditentukan. 1.4 Tujuan sosialisasi ditetapkan. 1.5 Sasaran sosialisasi ditetapkan.

2. Mempersiapkan materi sosialisasi

2.1 Materi sosialisasi pemanfatan hutan dihimpun dan disortir. 2.2 Materi sosialisasi disusun.

3. Melaksanakan kegiatan sosialisasi

3.1 Metode sosialisasi yang sesuai dengan karakteristik sasaran dipilih dan ditetapkan.

3.2 Materi dan substansi sosialisasi disampaikan. 3.3 Diskusi dan tanya jawab dilaksanakan . 3.4 Umpan balik dan kesimpulan hasil sosialisasi disusun .

4. Mendokumentasikan pekerjaan

4.1. Laporan pelaksanaan sosialisasi regulasi pengelolaan hutan disusun.

4.2. Laporan didokumentasikan dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL: 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi sosialisasi, melaksanakan kegiatan sosialisasi, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan sosialisasi regulasi pengelolaan hutan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan sosialisasi regulasi pengelolaan hutan mencakup :

Page 185: kesatuan pengelolaan hutan

15-7

2.1 Komputer/laptop. 2.2 Alat tulis 2.3 Infocus/LCD. 2.4 Ruang sosialisasi. 2.5 Papan tulis, white board, dll 2.6 Sound system 2.7 Generator set

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan sosialisasi regulasi pengelolaan hutan meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan. 3.2 Mempersiapkan materi sosialisasi. 3.3 Melaksanakan kegiatan sosialisasi. 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan .

4. Peraturan untuk melakukan sosialisasi regulasi pengelolaan hutan adalah :

4.1 PP. No 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya.

4.2 P P. No 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.3 Keputusan Menteri Kehutanan No. 8206/Kpts-II/2002 tentang Kriteria dan Standar

Penyuluhan Kehutanan. 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.41/Menhut-II/2010 tentang Pedoman Penyusunan

Programa Penyuluhan Kehutanan. 4.5 SK Menteri Kehutanan Nomor: SK.132/MenHut-II/2004 tentang Pedoman Umum

Penyuluhan Kehutanan 4.6 Permenhut No. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.7 Permenhut No. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem. 4.8 Permenhut No. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi.

4.9 Permenhut No. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi.

PANDUAN PENILAIAN: 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan sosialisasi regulasi pengelolaan hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/ lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

Page 186: kesatuan pengelolaan hutan

15-8

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Regulasi pengelolaan hutan. 3.2 Perpetaan kehutanan 3.3 Teknik penyusunan materi sosialisasi 3.4 Teknologi penyuluhan kehutanan 3.5 Metode sosialisasi 3.6 Media sosialisasi 3.7 Desain grafis 3.8 Dinamika kelompok 3.9 Sosial ekonomi masyarakat

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus 4.3 Memilih, menyusun dan menyajikan materi sosialisasi 4.4 Merancang media sosialisasi 4.5 Mengidentifikasi karakteristik sasaran

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit

kompetensi ini, pada elemen kompetensi berikut: 5.1. Melaksanakan kegiatan sosialisasi.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PATROLI PENGAMANAN KAWASAN DAN

SUMBERDAYA HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan patroli pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan pada bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 187: kesatuan pengelolaan hutan

15-9

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis yang terkait dengan perlindungan hutan diinventarisir.

1.2. Alat atau perlengkapan untuk patroli dipersiapkan. 1.3. Peta-peta yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan patroli

disiapkan. 2. Menetapkan rencana

kegiatan patroli

2.1 Organisasi dan SDM pelaksana ditetapkan. 2.2 Tujuan dan sasaran/target patroli ditetapkan. 2.3 Skala prioritas sasaran patroli disusun. 2.4 Tata waktu pelaksanaaan kegiatan patroli disusun. 2.5 Strategi patroli ditetapkan.

3. Melaksanakan kegiatan patroli

3.1 Patroli sesuai skala prioritas yang sudah disusun dilakukan. 3.2 Sosialisasi batas wilayah kerja kepada para pihak selama

patroli dilakukan. 3.3 Koordinasi pengamanan dengan para pihak dilakukan. 3.4 Taktik atau strategi pengamanan partisipatif dengan

melibatkan masyarakat setempat dibangun. 3.5 Pengumpulan informasi dan pembaharuan peta kerawanan

dilakukan. 4. Mendokumentasikan

pekerjaan 4.3. Laporan pelaksanaan kegiatan patroli disusun. 4.4. Laporan hasil kegiatan patroli didokumentasikan dan

didistribusikan. BATASAN VARIABEL: 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menetapkan rencana kegiatan patroli, melaksanakan kegiatan patroli dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan patroli pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan pada sektor kehutanan bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan patroli pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan

mencakup: 2.1 Sarana mobilitas/kendaraan patroli 2.2 Alat bela diri/senjata 2.3 Kompas 2.4 GPS 2.5 Komputer/laptop 2.6 Peta wilayah kerja 2.7 Peta kerawanan 2.8 Peta daerah penyangga 2.9 Peta aksesibilitas 2.10 Alat komunikasi (HT, RIG) 2.11 Kamera saku 2.12 Teropong binokuler 2.13 Perlengkapan P3K

Page 188: kesatuan pengelolaan hutan

15-10

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan patroli pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan meliputi: 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menetapkan rencana kegiatan patroli 3.3 Melaksanakan kegiatan patroli. 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan.

4. Peraturan untuk melakukan patroli pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan adalah:

4.1 PP No 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya.

4.2 PP No 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.3 Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 140/Kpts-II/1998 tanggal 28 Pebruari

1998 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan No. 464/Kpts-II/96 tentang Pengelolaan Hutan Lindung.

4.4 Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 691/Kpts-II/1998 tanggal 14 Oktober 1998 tentang Rencana Operasi Pengamanan Hutan dan Perkebunan Fungsional.

4.5 Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 597/Kpts-II/1998. tanggal 18 Agtustus 1998 tentang Satuan Tugas Operasional Jagawana.

4.6 Permenhut No. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

4.7 Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

4.8 Permenhut No. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.9 Permenhut No. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN: 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan patroli pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/ lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perlindungan hutan 3.2 Bentuk/jenis pelanggaran bidang kehutanan dan penanganannya

Page 189: kesatuan pengelolaan hutan

15-11

3.3 Perpetaan 3.4 Navigasi 3.5 Prosedur penggunaan senjata 3.6 Situasi lapangan/wilayah yang ditanggungjawabi

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Bela diri 4.2 Membuat BAP 4.3 Membaca peta 4.4 Mengoperasikan kendaraan 4.5 Mengoperasikan senjata 4.6 Mengoperasikan alat navigasi: kompas dan GPS 4.7 Mengoperasikan kamera saku 4.8 Mengoperasikan teropong binokuler 4.9 Mengoperasikan alat komunikasi 4.10 Melakukan tindakan P3K

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit

kompetensi ini, pada elemen kompetensi berikut: 5.1. Melaksanakan kegiatan patroli

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 1

7. Menggunakan teknologi 1

Page 190: kesatuan pengelolaan hutan

16-1

16. KLASTER : MENYIAPKAN PRAKONDISI PERIJINAN KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MEMBERIKAN ARAHAN KEBIJAKAN PERIJINAN DAN BISNIS

TINGKAT KPH. DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam memberikan arahan kebijakan perijinan dan bisnis tingkat KPH dalam sektor kehutanan bidang pemafaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kebijakan perijinan dan bisnis kehutanan diinventarisir.

1.2 Bahan, peta dan peralatan dipersiapkan 1.3 Tujuan dan sasaran arahan ditetapkan.

2. Menyusun materi arahan

2.1 Materi arahan kebijakan perijinan dan bisnis kehutanan dihimpun dan disortir sesuai keperluan

2.2 Materi arahan disusun . 2.3 Tempat, agenda dan tata waktu ditetapkan

3. Pelaksanaan kegiatan arahan

3.1 Materi dan substansi arahan disampaikan. 3.2 Diskusi dan tanya jawab dilaksanakan . 3.3 Kesimpulan hasil arahan disusun .

4. Melaporkan hasil kegiatan

4.1. Format laporan memberikan arahan kebijakan perijinan dan bisnis tingkat KPH disiapkan.

4.2. Laporan hasil kegiatan memberikan arahan kebijakan perijinan dan bisnis tingkat KPH didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menyusun materi arahan, pelaksanaan kegiatan arahan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk memberikan arahan kebijakan perijinan dan bisnis tingkat KPH pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari. Dalam hal arahan disampaikan secara tertulis, maka KUK nomor 2.3 dan nomor 3.2 disesuaikan

2. Perlengkapan untuk memberikan arahan kebijakan perijinan dan bisnis tingkat KPH, mencakup: 2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruang pengarahan. 2.4 Papan tulis, white board 2.5 ATK

3. Tugas pekerjaan untuk memberikan arahan kebijakan perijinan dan bisnis tingkat KPH, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyusun materi arahan dipersiapkan 3.3 Pelaksanaan kegiatan arahan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk memberikan arahan kebijakan perijinan dan bisnis tingkat KPH, adalah :

Page 191: kesatuan pengelolaan hutan

16-2

4.1. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya

4.2. Permenhut nomor P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.3. Permenhut nomor P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi.

4.4 Permenhut nomor P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

4.5 Permenhut nomor P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............. 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memberikan arahan kebijakan perijinan dan bisnis tingkat KPH.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/ lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan Hutan 3.2 Manajemen Hutan 3.3 Ekonomi Kehutanan 3.4 Dasar-dasar pemasaran hasil hutan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus. 4.3 Berkomunikasi efektif

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan arahan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 192: kesatuan pengelolaan hutan

16-3

KODE UNIT : KHT. XX02.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENILAIAN LAPANGAN LOKASI IJIN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan penilaian lapangan lokasi ijin dalam sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perijinan pemanfaatan hutan diinventarisir.

1.2 Dokumen, peta, bahan dan peralatan dipersiapkan

2. Menyusun rencana penilaian lapangan

2.1 Dokumen perijinann pemanfaatan hutan dicek kelengkapan administrasinya.

2.2 Dokumen perijinan pemanfaatan hutan dianalisis substansi tehnis dan kelayakannya.

2.3 Regu kerja dan SDM pelaksanan disusun.

2.4 Rencana kerja penilaian lapangan di susun.

3. Melaksanakan kegiatan penilaian lapangan

3.1. Data perijinan di cross ceck dengan data lapangan. 3.2. Laporan progess kegiatan perijinan di cross ceck dengan

data lapangan. 3.3. Kegiatan penilaian lapangan di buat laporan.

4. Mendokumentasikan hasil kegiatan

3.1. Dokumen laporan hasil penilaian lapangan di distribusikan. 3.2. Dokumen laporan hasil penilaian lapangan

diadministrasikan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menyusun rencana penilaian lapangan, melaksanaan kegiatan penilaian lapangan dan mendokumentasikan hasil kegiatan, yang digunakan untuk melakukan penilaian lapangan lokasi ijin pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolalaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan penilaian lapangan lokasi ijin, mencakup :

2.1 Dokumen perijinan 2.2 Dokumen laporan realisasi kegiatan perijinan 2.3 Komputer/laptop. 2.4 Alat hitung 2.5 Peta Kerja 2.6 Kompas/GPS 2.7 ATK

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan penilaian lapanga lokasi ijin, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyusun rencana kegiatan penialaian lapangan

Page 193: kesatuan pengelolaan hutan

16-4

3.3 Melaksanaan kegiatan penilaian lapangan 3.4 Mendokumentasikan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk dalam melakukan penilaian lapangan lokasi ijin, adalah : 4.1. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.2 Permenhut nomor P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja

dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.3 Permenhut nomor P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi.

4.4 Permenhut nomor P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

4.5 Permenhut nomor P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ..............

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melakukan penilaian lapangan lokasi ijin . 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pemanenan hasil hutan 3.3 Penatausahaan hasil hutan 3.4 Perpetaan kehutanan 3.5 Silvikultur

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mendeteksi penyimpangan 4.2 Mengoperasikan komputer. 4.3 Membaca peta.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : Melaksanaan kegiatan penilaian lapngan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

Page 194: kesatuan pengelolaan hutan

16-5

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX02.000.01 JUDUL UNIT : MENYUSUN DOKUMEN REKOMENDASI PERIJINAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam menyusun dokumen rekomendasi perijinan dalam sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perijinan

pemanfaatan hutan diinventarisir. 1.2 Dokumen, peta, bahan dan peralatan dipersiapkan

2. Pelaksanaan kegiatan 2.1 Dokumen permohonan perijinann pemanfaatan hutan dicek kelengkapan administrasinya.

2.2 Dokumen permohonan perijinan pemanfaatan hutan dianalisis substansi tehnis dan kelayakannya.

2.3 Rekomendasi perijinan pemanfaatan hutan di susun. 3. Melaporkan hasil

kegiatan 3.1. Dokumen rekomendasi perijinan pemanfaatan hutan

didistribusikan sesuai ketentuan 3.2. Dokumen rekomendasi perijinan pemanfaatan hutan

diadministrasikan BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk menyusun dokumen rekomendasi perijinan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolalaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menyusun dokumen rekomendasi perijinan, mencakup :

2.1 Dokumen permohonan perijinanan 2.2 Komputer/laptop. 2.3 Alat hitung 2.4 Peta Kerja

2.5 ATK

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun dokumen rekomendasi perijinan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan

3.2 Pelaksanaan kegiatan 3.3 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk dalam menyusun dokumen rekomendasi bagi proses perijinann, adalah : 4.1. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya

Page 195: kesatuan pengelolaan hutan

16-6

4.2 Permenhut nomor P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.3 Permenhut nomor P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi.

4.4 Permenhut nomor P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

4.5 Permenhut nomor P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ..............

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi menyusun dokumen rekomendasi perijinan . 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Perpetaan kehutanan 3.4 Silvikultur

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Membaca peta.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 196: kesatuan pengelolaan hutan

17-1

17. KLASTER : MELAKUKAN PROMOSI PEMANFAATAN HUTAN KEPADA PARA PIHAK UNTUK MEMBUKA PELUANG INVESTASI

KODE UNIT : KHT. XX03.000.00 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA BISNIS PEMANFAATAN HUTAN TINGKAT KPH DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun menyusun rencana bisnis pemanfaatan hutan tingkat KPH pada bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan, pedoman, juklak/juknis diinventarisir 1.2 Bahan, peta dan dan peralatan disiapkan. 1.3 Regu kerja dan sumberdaya manusia di tetapkan.

2. Melakukan identifikasi potensi sumberdaya

2.1 Data potensi produksi hasil hutan kayu di identifikasi. 2.2 Data potensi jasa lingkungan, eko wisata dan jasa

lainnya di identifikasi. 2.3 Akses permodalan dan akses ke pasar diidentifikasi.

3. Menyusun rencana bisnis 3.1 Jenis produk dan jasa lingkungan serta segmen pasar ditetapkan.

3.2 Beaya produksi dan promosi di hitung. 3.3 Organisasi dan SDM ditetapkan 3.4 Analisa keuangan disusun. 3.5 Rencana bisnis disusun.

4. Mendokumentasikan hasil pekerjaan

4.1 Dokumen rencana bisnis disusun. 4.2 Dokumen Rencana bisnis di distribusikan dan di arsipkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini untuk menyiapkan pekerjaan, melakukan identifikasi potensi sumberdaya, menyusun rencana bisnis dan mendokumentasikan hasil pekerjaan yang digunakan untuk menyusun rencana bisnis pemanfaatan hutan tingkat KPH pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan untuk menyusun rencana bisnis pemanfaatan hutan tingkat KPH meliputi:

2.1 Data potensi 2.2 Data hasil timber cruising 2.3 Peta dasar areal KPH, 2.4 Citra satelit, 2.5 Alat tulis 2.6 Komputer

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rencana bisnis pemanfaatan hutan tingkat KPH : 3.1. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 3.2. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

Page 197: kesatuan pengelolaan hutan

17-2

3.3 Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 Jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

3.4 Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN

1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: …………………

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan untuk menyusun rencana bisnis pemanfaatan hutan

tingkat KPH adalah: 3.1 Perhitungan etat 3.2 Sosial ekonomi 3.3 Perpetaan kehutanan 3.4 Ekonomi kehutanan 3.5 Dasar-dasar marketing 3.6 Dasar-dasar tata ruang wilayah

4. Ketrampilan pendukung

4.1 Komputer 4.2 Berkoordinasi dalam bekerja

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Menyusun rencana bisnis KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH02.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PROMOSI PEMANFAATAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan promosi pemanfaatan hutan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang terkait dengan pemanfaatan hutan diinventarisir.

1.2 Bahan, materi promosi dan peralatan dipersiapkan. 1.3 Regu kerja dan sumber daya manusia ditetapkan

Page 198: kesatuan pengelolaan hutan

17-3

2. Pelaksanaan kegiatan 2.1 Sasaran/target dan media promosi dipilih. 2.2 Waktu dan lokasi promosi dipilih 2.3 Promosi dilaksanakan 2.4 Dokumen laporan promosi pemanfaatan hutan disusun.

3. Melaporkan hasil kegiatan 3.1. Dokumen laporan kegiatan promosi pemanfaatan hutan didistribusikan.

3.2. Dokumen laporan kegiatan promosi pemanfaatan hutan didokumentasikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk melakukan promosi pemanfaatan hutan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk Melakukan promosi pemanfaatan hutan mencakup :

2.1 Media promosi 2.2 Dokumen materi promosi 2.3 Komputer/laptop. 2.4 ATK 2.5 Peta Kerja

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan promosi pemanfaatan hutan meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Pelaksanaan kegiatan. 3.3 Melaporkan hasil kegiatan.

4. Peraturan untuk memberikan materi promosi perencanaan hutan, adalah : 4.1. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.2. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.3. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.4. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.5. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ................ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan promosi pemanfaatan hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

Page 199: kesatuan pengelolaan hutan

17-4

3.1. Perencanaan hutan. 3.2. Manajemen hutan. 3.3. Dasar-dasar marketing 3.4. Ilmu komunikasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Membangun jejaring kerja (net working). 4.2 Berkomunikasi efektif.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi : Pelaksanaan kegiatan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX02.000.01 JUDUL UNIT : MENYUSUN MATERI PROMOSI PEMANFAATAN HUTAN

UNTUK PRODUK KAYU DAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam menyusun materi promosi pemanfaatan hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan perundang-undangan, ketentuan dan juklak/juknis yang terkait dengan pemanfaatan hutan diinventarisir.

1.2 Bahan, peta dan peralatan dipersiapkan.

2. Mempersiapkan materi promosi

2.1 Materi promosi untuk produk kayu dan hasil hutan bukan kayu di himpun dan disortir.

2.2 Materi promosi pemanfaatan produk kayu dan hasil hutan bukan kayu hutan disusun.

3. Pelaksanaan kegiatan 3.1 Sasaran/target dan media promosi dipilih 3.2 Dokumen promosi pemanfaatan produk kayu dan hasil

hutan bukan kayu disusun. 4. Melaporkan hasil kegiatan 4.1. Dokumen promosi promosi pemanfaatan produk kayu dan

hasil hutan bukan kayu didistribusikan. 4.2. Dokumen promosi promosi pemanfaatan produk kayu dan

hasil hutan bukan kayu didokumentasikan.

Page 200: kesatuan pengelolaan hutan

17-5

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi promosi, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk kayu dan hasil hutan bukan kayu pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memberikan materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk kayu dan

hasil hutan bukan kayu produk kayumencakup : 2.1 Komputer/laptop. 2.2 ATK 2.3 Dokumen Rencana Kerja 2.4 Peta Kerja

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun materi promosi pemanfaatan hutna untuk produk kayu dan hasil hutan bukan kayu meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi promosi 3.3 Pelaksanaan kegiatan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan.

4. Peraturan untuk menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk kayu dan hasil hutan bukan kayu, adalah : 4.1 . PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.2 . Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.3 . Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.4 . Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.5 . Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ................ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk kayu dan hasil hutan bukan kayu hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1. Perencanaan hutan. 3.2. Manajemen hutan.

Page 201: kesatuan pengelolaan hutan

17-6

3.3. Dasar-dasar marketing 4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Berkomunikasi efektif.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi : Pelaksanaan kegiatan arahan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX02.000.01 JUDUL UNIT : MENYUSUN MATERI PROMOSI PEMANFAATAN HUTAN

UNTUK PRODUK EKOWISARTA DAN JASA LINGKUNGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk ekowisarta dan jasa lingkungan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan, ketentuan dan juklak/juknis yang terkait dengan pemanfaatan eko wisata dan jasa lingkungan diinventarisir.

1.2 Bahan, peta dan peralatan dipersiapkan.

2. Mempersiapkan materi promosi

2.1 Materi promosi untuk produk ekowisarta dan jasa lingkungan di himpun dan disortir

2.2 Materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk ekowisarta dan jasa lingkungan disusun.

3. Pelaksanaan kegiatan 3.1 Sasaran/target dan media promosi dipilih 3.2 Dokumen promosi pemanfaatan hutan disusun.

4. Melaporkan hasil kegiatan 4.1. Dokumen promosi promosi pemanfaatan hutan untuk produk ekowisarta dan jasa lingkungan didistribusikan.

4.2. Dokumen promosi promosi pemanfaatan hutan untuk produk ekowisarta dan jasa lingkungan didokumentasikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Page 202: kesatuan pengelolaan hutan

17-7

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi promosi, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk ekowisarta dan jasa lingkungan pada sektor kehutanan bidang konservasi sumberdaya hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memberikan materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk ekowisarta

dan jasa lingkungan mencakup : 2.1 Media promosi 2.2 Komputer/laptop. 2.3 ATK 2.4 Dokumen Rencana Kerja 2.5 Peta Kerja

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk ekowisarta dan jasa lingkungan meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi promosi 3.3 Pelaksanaan kegiatan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan.

4. Peraturan untuk menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk ekowisarta dan jasa lingkungan, adalah : 4.1. Peraturan terkait PHKA

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ................ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi untuk menyusun materi promosi pemanfaatan hutan untuk produk ekowisarta dan jasa lingkungan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1. Konservasi hutan 3.2. Eko wisata 3.3. Perencanaan hutan. 3.4. Manajemen hutan. 3.5. Dasar-dasar marketing

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Berkomunikasi efektif. 4.3 Membangun jejaring kerja (net working)

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi : Pelaksanaan kegiatan arahan

Page 203: kesatuan pengelolaan hutan

17-8

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 204: kesatuan pengelolaan hutan

18-1

18. KLASTER : MELAKUKAN PERENCANAAN PENGELOLAAN HUTAN PADA TINGKAT UNIT KELESTARIAN

KODE UNIT : KHT. XX03.000.01 JUDUL UNIT : MEMBERIKAN ARAHAN KEBIJAKAN MENGENAI PERENCANAAN

PENGELOLAAN HUTAN PADA TINGKAT UNIT KELESTARIAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam memberikan arahan kebijakan mengenai perencanaan pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pegelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan, juknis /juklak yang terkait dengan perencanaan hutan pada tingkat unit kelestarian diinventarisir.

1.2 Bahan, peta dan peraalatan dipersiapkan 1.3 Tujuan dan sasaran arahan ditetapkan.

2. Mempersiapkan materi arahan

2.1 Materi arahan perencanaan pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian dihimpun dan disortir sesuai keperluan

2.2 Materi arahan perencanaan pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian disusun .

2.3 Tempat, agenda dan tata waktu ditetapkan 3. Pelaksanaan kegiatan

arahan 3.1 Materi dan substansi arahan perencanaan pengelolaan

hutan pada tingkat unit kelestarian disampaikan. 3.2 Diskusi dan tanya jawab dilaksanakan . 3.3 Kesimpulan hasil arahan perencanaan pengelolaan hutan

pada tingkat unit kelestarian disusun 4. Melaporkan hasil

kegiatan 4.1. Format laporan arahan perencanaan pengelolaan hutan

pada tingkat unit kelestarian disiapkan. 4.2. Laporan hasil kegiatan memberikan arahan perencanaan

pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi arahan, pelaksanaan kegiatan arahan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk memberikan arahan perencanaan pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian pada sektor kehutanan bidang pengusahaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memberikan arahan perencanaan pengelolaan hutan pada tingkat unit

kelestarian, mencakup : 2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruang pengarahan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk memberikan arahan perencanaan pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi arahan dipersiapkan 3.3 Pelaksanaan kegiatan arahan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

Page 205: kesatuan pengelolaan hutan

18-2

4. Peraturan untuk memberikan arahan perencanaan pengelolaan hutan pada tingkat unit

kelestarian, adalah : 4.1 PP no. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan 4.2 PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya. 4.3 Permenhut nomor P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja

dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.4 Permenhut nomor P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi.

4.5 Permenhut nomor P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

4.6 Permenhut nomor P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ..............

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi perencanaan pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestaria . 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanana hutan 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Silvikultur 3.4 Perpetaan kehutanan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Menoperasikan LCD/Infocus.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan arahan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

Page 206: kesatuan pengelolaan hutan

18-3

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. 002.000.01 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA KERJA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN

KAYU (RKUPHHK) DESKRIPSI UNIT :Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun rencana kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (RKUPHHK) sebagai bagian dari perencanaan hutan dalam system pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan dan pedoman yang terkait dengan penyusunan rencana pemanfaatan hutan diinventarisir

1.2 Bahan, data, peta, dan peralatan disiapkan 2. Melaksanakan penyusunan

RKUPHHK

2.1 Zonasi areal di identifikasi dan ditetapkan 2.2 Etat luas dan etat volume dihitung 2.3 Analisis finansial dihitung 2.4 Analisis sosial dan ekonomi dilakukan. 2.5 Sistem silvikultur ditetapkan

3. Mendokumentasikan hasil kerja

3.1 Hasil kerja disusun dalam bentuk buku RKUPHHK dan peta.

3.2 Buku RKUPHHK dan peta didistribusikan BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan,melaksanakan penyusunan RKUPHHK , mendokumentasikan hasil kerja, yang digunakan untuk menyusun rencana kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (RKUPHHK) pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi perencanaan pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestaria .

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk menyusun rencana kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (RKUPHHK) meliputi: 2.1 Data hasil Inventarisasi/IHMB, 2.2 Data biofisik, 2.3 Data sosial ekonomi 2.4 Peta dasar areal kerja, 2.5 Peta biofisik, 2.6 Peta tanah, 2.7 Peta iklim,

Page 207: kesatuan pengelolaan hutan

18-4

2.8 Citra satelit, 2.9 Alat tulis 2.10 Komputer

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi untuk menyusun rencana kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (RKUPHHK) adalah : 3.1. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 3.2. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

3.3. Permenhut no. P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi.

3.4. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

3.5. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN

1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini : …………………. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi untuk menyusun rencana kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (RKUPHHK).

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan untuk untuk menyusun rencana kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (RKUPHHK) adalah: 3.1. Perencanaan hutan 3.2. Silvikultur 3.3. Kartografi/Perpetaan kehutanan 3.4. Zonasi areal (Deliniasi areal) 3.5. Perhitungan etat 3.6. Sosial ekonomi

4. Ketrampilan pendukung

4.1. Komputer. 4.2. Menggunakan alat hitung 4.3. Membaca peta

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melaksanakan penyusunan RKUPHHK

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3

Page 208: kesatuan pengelolaan hutan

18-5

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3

3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 3

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2

5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2

6 Memecahkan masalah 3

7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XXO3.000.00 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA KERJA TAHUNAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN

KAYU ( RKT-PHHK) DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun menyusun rencana kerja tahunan pemanfatan hasil hutan kayu (RKT-PHHK) pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan, pedoman, juklak/juknis diinventarisir 1.2 Bahan, dan peralatan disiapkan 1.3 Peta dan data hasil inventarisasi dihimpun

2. Melaksanakan penyusunan RKT-PHHK

2.1 Data pokok unit manajemen disusun 2.2 Realisasi kegiatan tahun berjalan dan tahun

sebelumnya disusun 2.3 Dokumen hasil inventarisasi tegakan hutan di

sortir dan dianalisis 2.4 Rencana kegiatan tahun depan disusun.

3. Mendokumentasikan hasil kerja menyusun rencana kerja tahunan pengusahaan hutan kayu

3.1 Dokumen RKT-PHHK dan peta disusun dalam bentuk buku

3.2 Buku RKT-PHHK dan peta didistribusikan BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan persiapan pekerjaan, melaksanakan penyusunan RKT-PHHK dan mendokumentasian rencana kerja tahunan pengusahaan hutan kayu pada kegiatan menyusun rencana kerja tahunan pengusahaan hutan kayu (RKT-PHHK) pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan, bahan, data atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi:

2.1 Data hasil timber cruising/ Invenrarisasi tegakan hutan 2.2 Peta dasar areal kerja, 2.3 Peta biofisik, 2.4 Peta tanah, 2.5 Peta iklim, 2.6 Citra satelit, 2.7 Alat tulis 2.8 Komputer

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi untuk menyusun rencana kerja usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (RKT-PHHK) :

Page 209: kesatuan pengelolaan hutan

18-6

3.1 PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya

3.2 Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

3.3 Permenhut no. P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi

3.4 Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 Jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

3.5 Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN

1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rencana kerja tahunan pengusahaan hutan kayu (RKT-PHHK) adalah i: 1.1 Risalah hutan/Timber Cruising 1.2 Pembukaan Wilayah Hutan

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi untuk menyusun rencana kerja tahunan pengusahaan hutan kayu (RKT-PHHK).

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1 Perencanaan hutan 3.2 Perhitungan etat 3.3 Silvikultur 3.4 Sosial ekonomi 3.5 Ilmu lingkungan 3.6 Perpetaan kehutanan

4. Ketrampilan pendukung

4.1 Komputer 4.2 Berkoordinasi dalam bekerja

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melaksanakan penyusunan RKTPHHK

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 3 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

Page 210: kesatuan pengelolaan hutan

18-7

KODE UNIT : KHT. PH02.000.01 JUDUL UNIT : MENYUSUN REKOMENDASI RENCANA PENGELOLAAN

HUTAN PADA TINGKAT UNIT KELESTARIAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam menyusun rekomendasi rencana pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian dalam sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan

pemanfaatan hutan diinventarisir. 1.2 Dokumen, peta, bahan dan peralatan dipersiapkan

2. Pelaksanaan kegiatan 2.1 Dokumen rencana pengelolaan hutan dicek kelengkapan administrasinya.

2.2 Dokumen rencana pengelolaan hutan dianalisis substansi tehnis dan kelayakannya.

2.3 Dokumen rekomendasi rencana pengelolaan hutan di susun. 3. Melaporkan hasil

kegiatan 3.1. Dokumen rekomendasi rencana pengelolaan rencana

pengelolaan hutan didistribusikan sesuai ketentuan 3.2. Dokumen rekomendasi rencana pengelolaan hutan

diadministrasikan BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk menyusun rekomendasi rencana pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolalaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menyusun rekomendasi rencana pengelolaan hutan pada tingkat unit

kelestarian, mencakup : 2.1 Dokumen Rencana pengelolaan hutan. 2.2 Komputer/laptop. 2.3 Alat hitung 2.4 Peta Kerja 2.5 ATK

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun rekomendasi rencana pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Pelaksanaan kegiatan 3.3 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk dalam menyusun rekomendasi rencana pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian, adalah : 4.1. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya

Page 211: kesatuan pengelolaan hutan

18-8

4.2 Permenhut nomor P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.3 Permenhut nomor P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi.

4.4 Permenhut nomor P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

4.5 Permenhut nomor P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ..............

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi menyusun rekomendasi rencana pengelolaan hutan pada tingkat unit kelestarian .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Perpetaan kehutanan 3.4 Silvikultur 3.5 Ekonomi kehutanan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Membaca peta.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : Pelaksanaan kegiatan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT. XX02.000.01

Page 212: kesatuan pengelolaan hutan

18-9

Judul Uni : MENYUSUN BASIS DATA BAGI PERENCANAAN PEMANFAATAN KAYU DI TINGKAT UNIT KELESTARIAN

Deskripsi Unit :Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk menyusun basis data bagi perencanaan pemanfaatan kayu di tingkat unit kelestarian pada bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan dan pedoman yang terkait diinventarisir 1.2 Bahan, data, peta, dan peralatan disiapkan

2. Melaksanakan penyusunan basis data

2.1 Data administrasi dihimpun dan di catat 2.2 Data sosial ekonomi masarakat dihimpun dan di

catat 2.3 Data potensi sumber daya hutan dihimpun dan

dicatat 2.4 Basis data disusun

4. Mendokumentasikan hasil kerja

4.1 Dokumen hasil kerja penyusunan basis data bagi perencanaan pemanfaatan kayu di tingkat unit kelestarian didistribusikan.

4.2 Dokumen hasil kerja penyusunan basis data bagi perencanaan pemanfaatan kayu di tingkat unit kelestarian di arsipkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan,melaksanakan penyusunanbasis data , mendokumentasikan hasil kerja, yang digunakan untuk menyusun basis data bagi perencanaan pemanfaatan kayu di tingkat unit kelestarian pada sector kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun basis data bagi perencanaan pemanfaatan kayu di tingkat unit kelestarian.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Peralatan dan bahan yang digunakan untuk menyusun basis data bagi perencanaan

pemanfaatan kayu di tingkat unit kelestari meliputi: 3.1 . Data hasil Inventarisasi/IHMB, 3.2 . Data biofisik, 3.3 . Data sosial ekonomi 3.4 . Peta dasar areal kerja, 3.5 . Peta biofisik, 3.6 . Peta tanah, 3.7 . Peta iklim, 3.8 . Citra satelit, 3.9 . Alat tulis 3.10 . Komputer 3.11 . ATK

Page 213: kesatuan pengelolaan hutan

18-10

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi untuk menyusun basis data bagi perencanaan pemanfaatan kayu di tingkat unit kelestarian adalah : 4.1 . PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutanserta Pemanfaatannya 4.2 . Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.3 . Permenhut no. P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi.

4.4 . Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

3.4. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN

1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini : …………………. 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi untuk menyusun basis data bagi perencanaan pemanfaatan kayu di tingkat unit kelestarian.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan untuk untuk menyusun basis data bagi perencanaan pemanfaatan kayu di tingkat unit kelestarian adalah: 3.1. Perencanaan hutan 3.2. Silvikultur 3.3. Kartografi/Perpetaan kehutanan

4. Ketrampilan pendukung

4.1. Komputer. 4.2. Menggunakan alat hitung 4.3. Membaca peta

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melaksanakan penyusunan basis data.

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

Page 214: kesatuan pengelolaan hutan

19-1

19. KLASTER: MELAKUKAN PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN KODE UNIT : KHT. XX03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI KINERJA PEMBUKAAN WILAYAH

HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi kinerja pembukaan wilayah hutan pada bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan 11. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan

pembukaan wilayah hutan hutan diinventarisir. 12. Bahan, peta dan peralatan untuk pelaksanaan evaluasi

kinerja dipersiapkan

2. Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi

2.1 Capaian kinerja pembukaan wilayah hutan ditetapkan. 2.2 Tahap-tahap pelaksanaan evaluasi kinerja disusun. 2.3 Alokasi sumberdaya kinerja ditetapkan. 2.4 Rencana pelaksanaan evaluasi kinerja disusun dan

ditetapkan 3. Melakukan kegiatan

evaluasi kinerja 3.1 Indikator monitoring dan evaluasi ditetapkan. 3.2 Instrumen monitoring dan evaluasi dipersiapkan. . 3.3 Evaluasi kegiatan kinerja pembukaan wilayah hutan

dilaksanakan. 4. Melaporkan hasil

kegiatan evaluasi kinerja 4.1. Laporan kegiatan evaluasi kinerja pembukaan wilayah hutan

disusun sesuai ketentuan 4.2. Laporan hasil kegiatan evaluasi kinerja pembukaan wilayah

hutan didokumentasikan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi, melakukan kegiatan evaluasi kinerja dan melaporkan hasil kegiatan evaluasi kinerja, yang digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja pembukaan wilayah hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan evaluasi kinerja pembukaan wilayah hutan, mencakup :

2.1. Dokumen Rencana PWH 2.2. Dokumen Laporan kinerja PWH 2.3. Peta kerja 2.4. ATK

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan evaluasi kinerja pembukaan wilayah hutan , meliputi :

3.1 . Mempersiapkan pekerjaan 3.2 . Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi 3.3 . Melakukan kegiatan evaluasi kinerja 3.4 . Melaporkan hasil kegiatan evaluasi kinerja

4. Peraturan untuk melakukan evaluasi hasil penataan hutan tingkat KPH, adalah :

4.1 . PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan;

Page 215: kesatuan pengelolaan hutan

19-2

4.2 . PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

4.3 . Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 32/Kpts-II/2001 tentang Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan Hutan.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ........ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan evaluasi kinerja pembukaan wilayah hutan .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Perencanaan hutan. 3.2 Perpetaan Kehutanan 3.3 Kultur tehnik

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : Membaca

peta

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi sebagai berikut : Melakukan kegiatan evaluasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1 Kode Unit : KHT. XX03.000.01 Judul Unit : MENYUSUN RANCANGAN PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun rancangan pembukaan wilayah hutan sebagai bagian dari pembukaan wilayah hutan pada bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

Page 216: kesatuan pengelolaan hutan

19-3

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Ketentuan, pedoman, juklak dan juknis yang terkait dengan pembukaan wilayah hutan diinventarisir.

1.2. Bahan, peta dan peralatan disiapkan 2. Melaksanakan kegiatan 2.1 Lay out/desain trase jalan dibuat

2.2 Rencana jalan utama, jalan cabang, dan jalan sarad ditentukan

2.3 Rencana lokasi prasarana (Tpn, Tpk, dan lokasi camp) ditentukan

3. Mendokumentasikan hasil pekerjaan

4.1 Laporan hasil menyusun rancangan pembukaan wilayah hutan disusun.

4.2 Laporan hasil menyusun rancangan pembukaan wilayah hutan didistribusikan dan. dan. di arsipkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, melaksanakan kegiatan, dan mendokumentasikan hasil pekerjaan, yang digunakan untuk menyusun rancangan pembukaan wilayah hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi:

2.1. Peta kerja 2.2. Meja gambar 2.3. Alat tulis

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rancangan pembukaan wilayah hutan adalah :

3.1. PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 3.2. PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ........ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun rancangan pembukaan wilayah hutan .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah:

3.1 Dasar-dasar perencanaan hutan 3.2 Kultur tehnik 3.3 Ilmu tanah

4. Ketrampilan pendukung yang diperlukan :

4.1. Membaca peta

Page 217: kesatuan pengelolaan hutan

19-4

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melaksanakan kegiatan

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PEMBUATAN TRASE JALAN HUTAN DI LAPANGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melaksanakan pembuatan trase jalan hutan di lapangan sebagai bagian dari bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/ ketentuan, juklak dan juknis tentang pembukaan wilayah hutan di inventarisir.

1.2. Data, peta kerja, bahan dan peralatan dipersiapkan.

1.3. Regu kerja dan sumberdaya manusia ditetapkan.

2. Melaksanakan kegiatan pembuatan trase jalan di lapangan

2.1. Penandaan trase jalan dilaksanakan

2.2. Profil memanjang dan melintang jalan dibuat,

2.3. Volume gusuran dan timbunan dihitung

2.4. Pengukuran panjang dan arah trase jalan dilaksanakan

3. Mendokumentasikan hasil kegiatan

3.1 . Data dan informasi hasil pembutan trase jalan dicatat sesuai dengan ketentuan.

3.2 . Laporan hasil pelaksanaan pembutan trase jalan didistribusikan sesuai dengan ketentuan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel.

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan kegiatan pembuatan trase jalan di lapangan dan mendokumentasikan hasil kegiatan yang digunakan untuk melaksanakan pembuatan trase jalan hutan di lapangan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

1. Peralatan, bahan dibutuhkan meliputi : 2.1. peta kerja,

Page 218: kesatuan pengelolaan hutan

19-5

2.2. pengukur jarak, 2.3. Helling meter 2.4. GPS 2.5. Kompas 2.6. Cat

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan batas hutan: 3.1. PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 3.2. PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

PANDUAN PENILAIAN

1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: ……………….

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melaksanakan pembukaan wilayah hutan. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 . Perencanaan hutan. 3.2 . Perpetaan Kehutanan 3.3 . Kultur tehnik 3.4 . Dasar-dasra ilmu lingkungan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. menggunakan peta kehutanan; 4.2. menggunakan GPS/kompas

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melaksanakan kegiatan pembuatan trase jalan di lapangan.

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

Page 219: kesatuan pengelolaan hutan

19-6

KODE UNIT : KHT.XX02.000.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melaksanakan pembukaan wilayah hutan sebagai bagian dari bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan pembukaan wilayah hutan

1.1 Peraturan/ ketentuan, juklak dan juknis tentang pembukaan wilayah hutan di inventarisir.

1.2 Data, peta dasar, bahan dan peraslatan alat untuk pembukaan wilayah hutan dipersiapkan.

1.3 Organisasi dan sumberdaya manusia ditetapkan. 2. Menyusun rencana

pembukaan wilayah hutan 2.1. Rencana kegiatan, jumlah hari, regu survey, dan regu

pembuat jalan dibuat. 2.2. Starting point/titik ikat dan rencana trayek jalan angkutan

dibuat sesuai dengan ketentuan. 2.3. Tranyek jalan angkutan diukur sesuai ketentuan

3. Melaksanakan pembuatan pembukaan wilayah hutan

3.1. Survey, jalan angkutan dan jalan sarad dilakukan sesuai ketentuan.

3.2 Pohon yang berada di jalur jalan angkutan (induk/cabang) ditebang dan diregister sesuai ketentuan.

3.3. Jalan, gorong-gorong dan saluran drainase/saluran pembuangan air dibuat sesuai ketentuan

3.4. Pal Km, dan tanda/rambu lalu lintas dipasang sesuai ketentuan.

3.5 Jalan diukur dan peta dibuat sesuai ketentuan. 4. Mendokumentasikan hasil

pembukaan wilayah hutan 4.1. Data dan informasi hasil pembukaan wilayah hutan

dihimpun dan dicatat sesuai dengan ketentuan. 4.2. Laporan hasil pelaksanaan pembukaan wilayah hutan

dibuat, diadministrasikan dan didistribusikan sesuai dengan ketentuan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel.

Unit ini berlaku untuk Mempersiapkan pekerjaan pembukaan wilayah hutan Menyusun rencana pembukaan wilayah hutan, Melaksanakan pembuatan pembukaan wilayah hutan dan Mendokumentasikan hasil pembukaan wilayah hutan yang digunakan untuk melaksanakan pembukaan wilayah hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

2. Peralatan, bahan dibutuhkan meliputi :

2.1. peta kerja, 2.2. peta rencana tata batas, 2.3. pengukur jarak, 2.4. pal batas .

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan batas hutan: 3.1. PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan;

Page 220: kesatuan pengelolaan hutan

19-7

3.2. PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

PANDUAN PENILAIAN

1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: ……………….

2. Kondisi penilaian : 2.3 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melaksanakan pembukaan wilayah hutan. 2.4 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Perencanaan hutan. 3.2 Perpetaan Kehutanan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. menggunakan peta kehutanan; 4.2. membaca citra satelit; 4.3. menggunakan GPS/kompas

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melaksanakan pembuatan pembukaan wilayah hutan

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MEMBUAT PETA TRACE JALAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam membuat peta trace jalan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan pekerjaan

membuat peta trace jalan diidentifikasi. 1.2. Rencana pembuatan peta trace jalan ditetapkan. 1.3. Data dan informasi termasuk peta-peta terkait yang dibutuhkan

untuk membuat peta trace jalan dihimpun.

Page 221: kesatuan pengelolaan hutan

19-8

1.4. Perlengkapan yang dibutuhkan untuk membuat peta trace jalan disiapkan.

2. Merencanakan jaringan jalan

2.1. Data dan informasi penting untuk perencanaan jaringan jalan disortir.

2.2. Pembatasan wilayah perencanaan jaringan jalan dilakukan. 2.3 Evaluasi kemungkinan lokasi trase jalan dilakukan. 2.4. Alternatif trase jalan dipilih berdasarkan peta kontur. 2.5. Titik-titik (zona) kardinal positif dan negatif diidentifikasi.

3. Memetakan trace jalan 3.1. Titik-titik (zona) kardinal positif dan negatif diletakkan dalam peta.

3.2. Titik-titik kardinal positif yang berdekatan dihubungkan sedemikian rupa sehingga titik-titik kardinal positif dilewati (dimanfaatkan).

3.3. Titik-titik kardinal negatif dihindari sedemikian rupa sehingga tidak terlewati.

3.4. Hasil trase jalan yang telah dipilih diaplikasikan dalam gambar profil memanjang dan melintang.

3.5. Pola jaringan jalan dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Mendokumentasikan pekerjaan

4.1. Laporan pekerjaan membuat peta trace jalan disusun. 4.2. Peta trace jalan yang dihasilkan didokumentasikan dengan

baik. 4.3. Peta trace jalan didistribusikan sesuai kebutuhan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, merencanakan jaringan jalan, memetakan trace jalan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan dalam membuat peta trace jalan pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk membuat peta trace jalan mencakup: 2.1 Alat tulis 2.2 Perangkat komputer/laptop dengan software yang relevan seperti arc view, autocad map,

dll 2.3 Peta areal kerja 2.4 Peta penutupan lahan 2.5 Peta penataan zona areal hutan 2.6 Peta topografi/kontur 2.7 Peta iklim dan hidrologi 2.8 Peta geologi dan tanah 2.9 Peta pembagian blok, petak, dan anak petak 2.10 Peta pohon hasil ITSP 2.11 Data hasil inventarisasi sosekbud 2.12 Dokumen hasil inventarisasi dan perencanaan pengusahaan hutan 2.13 Peta keadaan jaringan jalan (PWH) 2.14 Dokumen hasil penilaian kondisi ekologi (rencana peruntukan fungsi hutan) 2.15 Dokumen rencana manajemen hutan

Page 222: kesatuan pengelolaan hutan

19-9

3. Tugas pekerjaan untuk membuat peta trase jalan meliputi: 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Merencanakan jaringan jalan 3.3 Memetakan trace jalan 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk membuat peta trace jalan adalah:

4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan 4.3 Permenhut P.11/Menhut-II/2009 tentang sistem silvikultur 4.4 Perdirjen BPK nomor P.09/Menhut-II/2009 tentang pedoman pelaksanaan sistem

silvikultur 4.5 SE Dirjen BPK No. 274 tahun 2001 Perihal Reduce Impact Logging.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait :

1.1. Melaksanakan pembuatan trase jalan hutan di lapangan 1.2. Melaksanakan pemetaan hutan

2. Kondisi penilaian: 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi membuat peta trace jalan. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 3.1 Prinsip-prinsip PWH 3.2 Prinsip-prinsip Reduce Impact Logging 3.3 Ilmu ukur tanah 3.4 Perpetaan 3.5 Sistem pemanenan kayu yang akan digunakan 3.6 Klasifikasi sistem jaringan jalan hutan

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Membaca peta 4.2. Mengoperasikan komputer 4.3. Mengoperasikan aplikasi Sistem Informasi Geografi/GIS 4.4. Mengidentifikasi titik-titik (zona) kardinal positif dan negatif

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Memetakan trase jalan

Page 223: kesatuan pengelolaan hutan

19-10

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN JALAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan jalan hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman pembangunan jalan hutan

diidentifikasi. 1.2. Rencana pelaksanaan pembangunan jalan hutan ditetapkan. 1.3. Tim/organisasi pelaksana pembangunan jalan hutan disusun. 1.4. Kebutuhan alat dan bahan untuk pembangunan jalan hutan

diidentifikasi. 1.5. Kebutuhan biaya untuk pembangunan jalan hutan dihitung.

2. Mendetailkan rencana trase jalan

2.1. Pengecekan lapang terhadap gambaran alternatif rencana jaringan jalan (peta trase jalan) dilakukan.

2.2. Pencarian trase jalan di dalam koridor hutan dilakukan dengan memperhatikan peraturan teknis pembuatan jalan.

2.3. Pembetulan atau penyempurnaan rencana trase jalan dilakukan. 2.4. Rencana trase jalan ditetapkan. 2.5. Penandaan dan pemancangan trase jalan di lapangan dilakukan.

3. Membangun jalan angkutan

3.1. Lokasi trase jalan ditempatkan pada area yang stabil dan dihindarkan dari titik-titik (zona) kardinal negatif.

3.2. Penebangan dan operasi pembersihan untuk kepentingan pembangunan jalan dilakukan dengan memperhatikan kepentingan ekologi.

3.3. Spesifikasi jalan (lebar jalan, kemiringan, tikungan, jari-jari belokan, jarak saluran drainase) diperhitungkan dengan cermat.

3.4. Jenis konstruksi atau perkerasan jalan angkutan disesuaikan dengan kondisi tanah dan geologi, tujuan yang ditetapkan, serta standar teknis pembangunan jalan yang berlaku.

3.5. Bahaya erosi dan longsor, penurunan kualitas air dan sedimentasi, kerusakan lingkungan/bentang alam, gangguan flora/fauna, pengaruh negatif pada sosial sosial budaya masyarakat diminimalkan.

Page 224: kesatuan pengelolaan hutan

19-11

4. Melaporkan pekerjaan 4.1. Laporan pelaksanaan pembangunan jalan angkutan disusun. 4.2. Laporan diadministrasikan dan didistibusikan sesuai kebutuhan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mendetailkan rencana trace jalan, membangun jalan hutan (jalan angkutan hasil hutan, jalan sarad, dan jalan inspeksi) dan melaporkan pekerjaan yang digunakan dalam melaksanakan pembangunan jalan angkutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan pembangunan jalan angkutan mencakup: 2.1 Peta areal kerja 2.2 Peta trace jalan 2.3 Peta iklim, topografi, hidrologi, geologi dan tanah 2.4 Alat navigasi 2.5 Theodolit/GPS RTK 2.6 Peralatan mekanis pembersihan (chain saw, feller buncher, excavator, forwarder) 2.7 Traktor, dump truck, grader 2.8 Alat pembentukan badan jalan hutan 2.9 Alat pembentuk talud dan pemadatan jalan hutan 2.10 Alat pengangkutan bahan material jalan hutan 2.11 Alat pemeliharaan jalan 2.12 Peralatan tangan (sekop, garpu, cangkul dll) 2.13 Alat keselamatan/pelindung diri (sepatu, helm, pakaian, kacamata, sarung tangan dll) 2.14 Perlengkapan P3K 2.15 Dokumen kelola lingkungan

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan pembangunan jalan angkutan meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mendetailkan rencana trase jalan 3.3 Membangun jalan angkutan 3.4 Melaporkan pekerjaan

4. Peraturan untuk melaksanakan pembangunan jalan angkutan adalah:

4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan 4.3 Permenhut P.11/Menhut-II/2009 tentang sistem silvikultur 4.4 Perdirjen BPK nomor P.09/Menhut-II/2009 tentang pedoman pelaksanaan sistem

silvikultur 4.5 SE Dirjen BPK No. 274 tahun 2001 Perihal Reduce Impact Logging

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait :

1.1. Membuat peta trase jalan

Page 225: kesatuan pengelolaan hutan

19-12

1.2. Melaksanakan pembuatan trase jalan hutan di lapangan

2. Kondisi penilaian: 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melaksanakan pembangunan jalan angkutan. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 3.1 Perpetaan kehutanan 3.2 Prinsip-prinsip PWH 3.3 Kelas fungsional jalan hutan 3.4 Kelas kualitas jalan hutan 3.5 Jenis konstruksi perkerasan jalan hutan 3.6 drainase jalan 3.7 Perancangan geometrik jalan 3.8 Peralatan konstruksi jalan

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Membaca peta 4.2. Mengoperasikan peralatan tangan 4.3. Mengoperasikan alat berat 4.4. Menentukan sudut/tikungan

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Membangun jalan angkutan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

Page 226: kesatuan pengelolaan hutan

19-13

KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MENGOPERASIKAN ALAT BERAT UNTUK PEMBUKAAN WILAYAH

HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam mengoperasikan alat berat untuk pembukaan wilayah hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Mempersiapkan

pekerjaan 1.1. Peraturan/pedoman/ketentuan/manual mengenai

pengoperasian alat berat untuk pembukaan wilayah hutan diidentifikasi.

1.2. Rencana pengoperasian alat berat untuk pembukaan wilayah hutan ditetapkan.

1.3. Alat berat diangkut ke lokasi yang sudah ditentukan. 2. Mengoperasikan alat

berat 2.1. Alat berat dioperasikan sesuai dengan manual/prosedur yang

berlaku. 2.2. Pengecekan kondisi alat berat sebelum dan sesudah

pengoperasian dilakukan. 2.3. Usaha meminimalkan kerusakan lingkungan terhadap

tegakan tinggal dan komponen lingkungan lain (tanah, flora, fauna, hidrologi dll) diterapkan.

2.4. Prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja selama pengoperasian alat berat diterapkan.

3. Mengadministrasikan pekerjaan

3.1. Kegiatan mengoperasikan alat berat untuk pembukaan wilayah hutan dilaporkan.

3.2. Pencatatan hasil pengecekan kondisi alat berat dilakukan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mengoperasikan alat berat, dan mengadministrasikan pekerjaan yang digunakan dalam mengoperasikan alat berat untuk pembukaan wilayah hutan pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk mengoperasikan alat berat untuk pembukaan wilayah hutan mencakup: 2.1 Alat keselamatan diri 2.2 Peta kerja 2.3 Form checklist peralatan berat

3. Tugas pekerjaan untuk mengoperasikan alat berat untuk pembukaan wilayah hutan meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mengoperasikan alat berat 3.3 Mengadministrasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk mengoperasikan alat berat untuk pembukaan wilayah hutan adalah:

4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan

Page 227: kesatuan pengelolaan hutan

19-14

4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan

PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1.

2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi mengoperasikan alat berat untuk pembukaan wilayah hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 3.1 Prosedur pengoperasian alat berat 3.2 Prinsip-prinsip ekologi 3.3 Keselamatan dan kesehatan kerja

4. Keterampilan yang dibutuhkan: Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Membaca peta 4.2. Menghidupkan dan mematikan alat berat 4.3. Mengecek kondisi alat berat

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Mengoperasikan alat berat

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

Page 228: kesatuan pengelolaan hutan

20-1

20. KLASTER : MELAKUKAN PEMELIHARAAN TEGAKAN KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI KINERJA PEMELIHARAAN TEGAKAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan hutan pada sektor kehutanan bidang pembinaan hutan dalam sistem pengelolaah hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan hutan

1.1. Ketentuan dan peraturan perundang-undangan , juklak dan juknis yang terkait diinventarisir.

1.2. Bahan, peta kerja, dokumen dan peralatan dipersiapkan.

2. Melaksanakan kegiatan

2.1. Tim dan SDM pelaksana ditetapkan 2.2. Laporan realisasi kegiatan pemeliharaan tegakan hutan di

himpun dan di sortir 2.3. Metode evaluasi ditetapkan 2.4. Evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan hutan dilakukan.

3. Mendokumentasikan hasil kegiatan

3.1 Laporan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan disusun. 3.2 Laporan hasil kegiatan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan

dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan hutan, melaksanakan kegiatan, mendokumentasikan hasil kegiatan yang digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan hutan pada sektor kehutanan bidang pembinaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan hutan , mencakup :

2.1 Dokumen rencana pemeliharaan tegakan hutan 2.2 Dokumen laporan realisasi pemeliharaan tegakan hutan 2.3 Peta kerja 2.4 Alat hitung

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan hutan , meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan hutan 3.2 Melaksanakan kegiatan 3.3 Mendokumentasikan hasil kegiatan

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi ini adalah : 4.1 Keputusan Menteri Kehutanan No. 485/Kpts-II/1989 tentang Sistem Silvikultur

Pengelolaan Hutan Alam Produksi di Indonesia 4.2 Keputusan Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan No. 564/KPTS/IV-BPHH/1989 jo No.

151/KPTS-BPHH/1993 tentang Pedoman Tebang Pilih Tanam Indonesia. 4.3 .....................

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : .................

Page 229: kesatuan pengelolaan hutan

20-2

2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan evaluasi kinerja pemeliharaan tegakan hutan .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini adalah :

3.1 Dasar-dasar Silvikultur 3.2 Perpetaan Kehutanan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Membaca peta 4.2 Menggunakan alat hitung

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi sebagai berikut : Melaksanakan kegiatan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

Kode Unit : KHT.XX02.000.01 Judul Unit : MELAKUKAN KEGIATAN PENGAYAAN Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pengayaan pada sektor kehutanan bidang pembinaan hutan dalam sistem pengelolaah hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Melakukan persiapan pengayaan

1.1. Ketentuan dan peraturan perundang-undangan diinventarisir. 1.2. Bahan, peta dan peralatan disiapkan. 1.3. Regu kerja dan SDM pelaksana ditetapkan

2. Melakukan pengayaan tanaman

2.1. Jalur pengayaan dibuat sesuai ketentuan. 2.2. Lubang tanaman dibuat 2.3. Tanaman pengayaan ditanam sesuai ketentuan.

3. Membuat laporan hasil pengayaan

3.1 Dokumen hasil pengayaan dibuat dan didistribusikan. 3.2 Dokumen hasil pengayaan diarsipkan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk melakukan persiapan pengayaan, melakukan pengayaan tanaman , dan membuat laporan hasil pengayaan yang digunakan untuk melakukan giatan pengayaan pada sektor kehutanan bidang pembinaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 230: kesatuan pengelolaan hutan

20-3

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan adalah :

2.1. Peta kerja 2.2. bibit, 2.3. Sekop/cangkul 2.4. ajir

3. Peraturan yang yang terkait dengan unit kompetensi :

3.1. Keputusan Menteri Kehutanan No. 485/Kpts-II/1989 tentang Sistem Silvikultur Pengelolaan Hutan Alam Produksi di Indonesia

3.2. Keputusan Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan No. 564/KPTS/IV-BPHH/1989 jo No. 151/KPTS-BPHH/1993 tentang Pedoman Tebang Pilih Tanam Indonesia.

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di lokasi pengayaan atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:

3.1. Dasar-dasar silvikultur 3.2. Dasar-dasar perpetaan kehutanan

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1. Mengenal jenis bibit tanaman hutan; 4.2. Mengornasisasikan kegiatan;

5. Aspek kritis ini pada elemen kompetensi: Melakukan pengayaan tanaman KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX02.000.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PEMELIHARAAN TANAMAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melaksanakan pemeliharaan tanaman bidang pembinaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

Page 231: kesatuan pengelolaan hutan

20-4

1. Mempersiapkan pekerjaan pemeliharaan tanaman

1.1. Ketentuan, juklak dan juknis tentang pemeliharaan tanaman di inventarisir.

1.2. Bahan, peta dan peralatan untuk pemeliharaan tanaman dipersiapkan.

1.3. Regu kerja dan sumberdaya manusia pelaksana ditetapkan. 2. Melakukan penyiangan,

pendangiran dan penyulaman

2.1. Penyiangan dan pendangiran dilakukan sesuai dengan ketentuan

2.2. Lubang tanaman di buat 2.3. Penyulaman dilakukan.

3. Melakukan pengendalian hama dan penyakit

3.1 . Tanaman yang terkena serangan hama dan penyakit di identifikasi

3.2 . Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai ketentuan. 4. Mendokumentasikan hasil

pemeliharaan tanaman 4.1 Laporan hasil pemeliharaan tanaman dibuat sesuai ketentuan 4.2 Laporan hasil pemeliharaan tanaman didistribusikan dan di

arsipkan sesuai dengan ketentuan. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel.

Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan pemeliharaan tanaman, melakukan penyiangan, pendangiran dan penyulaman, melakukan pengendalian hama dan penyakit dan mendokumentasikan hasil pemeliharaan tanaman yang digunakan untuk melaksanakan pemeliharaan tanaman pada bidang reboisasi dan rehabilitasi hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi ; 2.1. peta kerja, 2.2. cangkul, 2.3. parang, 2.4. rancangan pemeliharaan tanaman, 2.5. bibit, 2.6. pestisida,

3. Tugas pekerjaan untuk menyelesaikan kegiatan penanaman meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan pemeliharaan tanaman. 3.2 Melakukan penyiangan, pendangiran dan penyulaman 3.3 Melakukan pengendalian hama dan penyakit. 3.4 Mendokumentasikan hasil pemeliharaan tanaman..

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan pemeliharaan tanaman adalah :

3.1. Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan 3.2. Permenhut No. 03/MENHUT-V/2004 tentang Pedoman pembuatan tanaman reboisasi

Hutan Lindung,dan Hutan Produksi GNRHL PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1. Menerapkan Panduan K3, kode unit KHT.RC01.001.01 2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1 Dasar-dasar ilmu hama dan penyakit 3.2 Dasar-dasar silvikultur

4. Ketrampilan pendukung

Page 232: kesatuan pengelolaan hutan

20-5

4.1. membaca rancangan pemeliharaaan 4.2. melakukan penanaman 4.3. menggunakan alat penyiang dan pendangiran

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi:. Melakukan pemeliharaan tanaman.

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX02.000.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PENILAIAN TANAMAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melaksanakan penilaian tanaman pada bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mempersiapkan

pekerjaan penilaian tanaman

1.1 Peraturan perundangan, ketentuan dan juklak/juknis yang terkait dengan penilaian tanaman diinventarisir.

1.2 Bahan, data, peta , dan peralatan untuk penilaian tanaman dipersiapkan.

1.3 Regu kerja dan sumberdaya manusia ditetapkan. 2. Melakukan pengambilan

samling plot 2.1 Lokasi dan sasaran penilaian tanaman diidentifikasi 2.2 Methode penilaian tanaman ditetapkan 2.3 Pengambilan sampling plot dilaksanakan 2.4 Tanaman yang ada di dalam samle plot dihitung.

3. Melakukan penilaian tanaman

3.1 Pertumbuhan tanaman diamati dan prosentase tumbuh dihitung.

3.2 Keberhasilan tanaman ditetapkan sesuai ketentuan 4. Mendokumentasikan

hasil penilaian tanaman 4.1 Laporan hasil penilaian tanaman dibuat sesuai ketentuan 4.2 Laporan hasil penilaian tanaman didistribusiksn dan di

arsipkan sesuai dengan ketentuan. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel.

unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan penilaian tanaman , melakukan pengambilan samling plot, melakukan penilaian tanaman dan mendokumentasikan hasil penilaian tanaman yang digunakan untuk melaksanakan penilaian tanaman pada bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi : 2.1. tallyshet, 2.2. peta kerja, 2.3. rancangan, 2.4. counter, 2.5. meteran dan tali.

Page 233: kesatuan pengelolaan hutan

20-6

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan penilaian tanaman adalah : 3.1. Keputusan Menteri Kehutanan No. 485/Kpts-II/1989 tentang Sistem Silvikultur

Pengelolaan Hutan Alam Produksi di Indonesia 3.2. Keputusan Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan No. 564/KPTS/IV-BPHH/1989 jo No.

151/KPTS-BPHH/1993 tentang Pedoman Tebang Pilih Tanam Indonesia 3.3. Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan 3.4. Permenhut No. 03/MENHUT-V/2004 tentang Pedoman pembuatan tanaman reboisasi

Hutan Lindung,dan Hutan Produksi GNRHL

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.2. Menerapkan Panduan K3, kode unit KHT.RC01.001.01 2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara kombinasi tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1 Dasar - dasar statistik 3.2 Dasar – dasar silvikultur

4. Ketrampilan pendukung yang diperlukan adalah :

4.1 menggunakan peta 4.2 membuat plot sampling 4.3 berkoordinasi kerja

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melakukan penilaian tanaman

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.002.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN KEGIATAN PENGENDALIAN GULMA DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan pengendalian gulma dalam rangka pemeliharaan hutan pada sektor kehutanan bidang pembinaan hutan dalam sistem pengelolaah hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan

pekerjaan pengendalian gulma

1.1. Ketentuan dan petunjuk teknis pengendalian gulma diinventarisir.

1.2. Rencana kegiatan pengendalian gulma dibuat. 1.3. Bahan dan alat kegiatan pengendalian gulma disiapkan.

2. Melakukan kegiatan pengendalian gulma

2.1. Metode pengendalian gulma ditetapkan. 2.2. Pengendalian gulma sesuai ketentuan dilakukan

Page 234: kesatuan pengelolaan hutan

20-7

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan hasil pemeliharaan tanaman/tegakan hutan dibuat.

3.2. Laporan didistribusikan BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan pengendalian gulma, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengendalian gulma dalam rangka pemeliharaan hutan bidang pembinaan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

2. Peralatan yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengendalian gulma melakukan kegiatan pengendalian gulma adalah: 2.1. Sabit 2.2. Parang 2.3. Cangkul 2.4. Garpu 2.5. Sprayer 2.6. Pestisida 2.7. Alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan kegiatan pengendalian gulma meliputi:

3.1. Menyiapkan pekerjaan 3.2. Melakukan kegiatan pengendalian gulma 3.3. Mendokumentasikan kegiatan

4. Peraturan yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas: 4.1 Pedoman teknis yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan; 4.2 SOP

PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: -

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di lokasi pengendalian gulma, atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1 Dasar-dasar silvikultur 3.2 Teknik penggunaan herbisida 3.3 Karakteristik, tanda dan gejala serangan 3.4 Metodologi pengendalian, 3.5 karakteristik cara hidup, 3.6 siklus hidup gulma

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: 4.1 Pengenalan gulma; 4.2 Penggunaan herbisida

Page 235: kesatuan pengelolaan hutan

20-8

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: melakukan kegiatan pengendalian gulma

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 1 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

Page 236: kesatuan pengelolaan hutan

21-1

21. KLASTER : SISTEM SILVIKULTUR INTENSIF (SILIN) KODE UNIT : KHT.XX02.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PERBANYAKAN VEGETATIF DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan

perbanyakan vegetatif dalam rangka pembuatan persemaian tehnik SILIN pada bidang manajemen hutan dalm sistem pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan persiapan pekerjaan.

1.1. Ketentuan, juklak dan juknis tentang perbanyakan vegetatif dipahami

1.2. Bahan dan alat yang diperlukan untuk tahap perlakuan pendahuluan disiapkan sesuai jenis benih.

2 Melaksanakan kegiatan

2.1 Materi tanaman perbanyakan vegetatif diberikan perlakuan pendahuluan.

2.2 Media semai disiapkan sesuai ketentuan.. 2.2. Materi tanaman perbanyakan vegetatif ditanam sesuai

ketentuan. 3 Melakukan

pemeliharaan 3.1 Semai dilakukan penyiangan dan pengendalian hama dan

penyakit dilakukan sesuai ketentuan 3.2 Pemupukan dan peyiranaman dilakukan sesuai ketentuan

4 Membuat laporan hasil perbanyakan vegetatif

4.1 Laporan dan dokumen hasil perbanyakan vegetatif dibuat dan diarsipkan.

4.2 Laporan didistribusikan sesuai ketentuan . BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan perbanyakan vegetatif sebagai bagian dari kegiatan manajemen hutan .

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan adalah areal kebun pangkas, benih, media semai, tugal, gembor, wadah bibit, larutan penumbuh akar dan lain-lain peralatan yang berhubungan dengan perbanyakan vegetatif .

3. Peraturan yang dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan tugas:

3.1 Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.2 Pedoman teknis perbanyakan vegetatif yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan; 3.3. SNI 01-5006.1-2006: Mutu bibit: Bagian 1: Mangium, Ampupu, Gmelina, Sengon, Tusam,

Meranti, Tengkawang; 3.4. SNI 01-7138-2005 tentang Mutu bibit jati (Tectona grandis Linn f.)

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: 2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di persemaian atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

Page 237: kesatuan pengelolaan hutan

21-2

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1 Teknik pembibitan tanaman hutan; 3.2 Penatausahaan persemaian

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1. Menyeleksi materi perbanyakan vegetatif ; 4.2. Mengenal jenis media tabur, 4.3. Mengenal suasana lingkungan perbanyakan vegetatif; 4.4. Mencampur /memilih bahan pembantu (stimulator) pertumbuhan akar

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melaksanakan kegiatan KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.MH02.002.01 JUDUL UNIT : MENYELEKSI POHON INDUK DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan

menyeleksi pohon induk dalam rangka tehnik silvikultur intensif (SILIN) pada bidang manajemen hutan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan persiapan pekerjaan.

1.1 Ketentuan menyeleksi pohon induk dipahami 1.2 Bahan dan alat yang diperlukan untuk menyeleksi pohon

induk disiapkan. 2. Melaksanakan kegiatan

seleksi pohon induk 2.1 Pohon induk dipilih sesuai ketentuan 2.2 Pohon induk dipilih ditetapkan koordinatnya 2.3 Peta pohon induk dibut sesuai ketentuan

3. Membuat laporan hasil menyeleksi pohon induk

3.1 Laporan dan dokumen hasil seleksi pohon induk dibuat dan diarsipkan.

3.2 Laporan didistribusikan sesuai ketentuan .

BATASAN VARIABEL 1 Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan menyeleksi pohon induk sebagai bagian dari kegiatan manajemen hutan .

Page 238: kesatuan pengelolaan hutan

21-3

2. Peralatan, bahan atau fasilitas yang dibutuhkan adalah : GPS, peta kerja, parang, cat, dan lain-

lain peralatan yang berhubungan dengan menyeleksi pohon induk

3. Peraturan yang dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan tugas: 3.1 Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.2 Pedoman teknis sarat-sarat pohon induk yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan;

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

…… 2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1 Dasar-dasar inventarisasi tegakan ; 3.2 Jenis tanaman komersiil dan non komersial 3.3 Dasar-dasar perpetaan kehutanan 3.4 Memahami cici-ciri pohon induk

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1. Mengunakan GPS ; 4.2 Membaca peta

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melaksanakan kegiatan seleksi pohon induk

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.MH02.002.01 JUDUL UNIT : MEMBANGUN KEBUN PANGKAS DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan

membangun kebun pangkas dalam rangka pembuatan persemaian tehnik silvikultur intensif (SILIN) pada bidang manajemen hutan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

Page 239: kesatuan pengelolaan hutan

21-4

1. Melakukan persiapan pekerjaan.

1.1. Ketentuan tentang persaratan indukan dan membangun kebun pangkas dipahami

1.2. Bahan dan alat yang diperlukan untuk membangun kebun pangkas disiapkan.

2. Melaksanakan kegiatan membangun kebun pangkas

2.1. Materi semai terseleksi (calon indukan) dieksplorasi sesuai ketentuan.

2.2. Materi semai terseleksi (calon indukan) diberi perlakuan sesuai dengan sesuai ketentuan

2.3. Materi semai terseleksi (calon indukan) ditanam sesuai ketentuan

3. Melakukan pemeliharaan

3.1. Materi semai terseleksi (calon indukan) dilakukan penyiangan dan pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai ketentuan

3.2. Pemupukan dan peyiranaman dilakukan sesuai ketentuan

4. Membuat laporan hasil membangun kebun pangkas

4.1 Laporan dan dokumen hasil membangun kebun pangkas dibuat dan diarsipkan.

4.2 Laporan didistribusikan sesuai ketentuan . BATASAN VARIABEL

1 Konteks variabel Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan membangun kebun pangkas sebagai bagian dari kegiatan manajemen hutan .

2. Peralatan, bahan atau fasilitas yang dibutuhkan adalah : 2.1. peta kerja, 2.2. media semai, 2.3. gembor, 2.4. pupuk, parang, 2.5. cat, dan lain-lain

3. Peraturan yang dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan tugas:

3.1 Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.2 Pedoman teknis membangun kebun pangkas yang dikeluarkan oleh Kementerian

Kehutanan; PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

……

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1 Dasar-dasar pemuliaan pohon ; 3.2 Pengelolaan persemaian

Page 240: kesatuan pengelolaan hutan

21-5

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: 4.1.menggunakan peralatan persemaian ;

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melaksanakan kegiatan membangun kebun pangkas

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.MH02.002.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PEMBUATAN JALUR TANAM DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan

melakukan pembuatan jalur tanam dalam rangka tehnik silvikultur intensif (SILIN) pada bidang manajemen hutan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1 Melakukan persiapan pekerjaan.

1.1 Ketentuan tentang pembuatan jalur tanam dipahami 1.2 Bahan dan alat yang diperlukan untuk pembuatan jalur tanam

disiapkan. 1.3 Regu kerja dan dumberdaya manusia pelaksana ditetapkan.

2 Melakukan persiapan pekerjaan lapangan

2.1 Arah jalur tanam dibuat sesuai ketentuan. 2.2 Pohon komersial di dalam jalur tanam diinventarisasi dan di

catat sesuai dengan ketentuan

3 Melakukan kegiatan pembuatan jalur tanam

3.1 Pembukaan tajuk dilakukan sesuai dengan ketentuan 3.2 Lubang tanam dibuat dan dipasang ajir sesuai dengan

ketentuan

4 Membuat laporan hasil pembuatan jalur tanam

4.1. Laporan dan dokumen hasil pembuatan jalur tanam dibuat dan diarsipkan.

4.2. Laporan didistribusikan sesuai ketentuan . BATASAN VARIABEL 1 Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan pembuatan jalur tanam sebagai bagian dari kegiatan manajemen hutan .

2. Peralatan, bahan atau fasilitas yang dibutuhkan adalah :

Page 241: kesatuan pengelolaan hutan

21-6

2.1. peta kerja, 2.2. media semai, 2.3. gembor, 2.4. pupuk, 2.5. parang, 2.6. cat, dan lain-lain peralatan yang berhubungan dengan pembuatan jalur tanam

3. Peraturan yang dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan tugas:

3.1 Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.2 Pedoman teknis pembuatan jalur tanam yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan;

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

…… 2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1 Dasar-dasar ukur tanah ; 3.2 Pengenalan pohon

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1.mengorganisir tim kerja ; 5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melakukan kegiatan pembuatan jalur tanam

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.MH02.002.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENANAMAN DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan

melakukan penanaman dalam rangka tehnik silvikultur intensif (SILIN) pada bidang manajemen hutan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

Page 242: kesatuan pengelolaan hutan

21-7

1. Melakukan persiapan pekerjaan.

1.1. Ketentuan tentang melakukan penanaman dipahami 1.2. Bahan dan alat yang diperlukan untuk melakukan penanaman

disiapkan. 1.3. Regu kerja dan sumberdaya manusia pelaksana ditetapkan.

2. Melakukan pekerjaan lapangan

2.1. Pupuk diberikan sesuai ketentuan.

2.2. Bibit ditanam di dalam jalur tanam sesuai dengan ketentuan 2.3. Ajir dan kantong plastik bekas bibit ditempatkan sesuai dengan

ketentuan 3. Membuat laporan hasil penanaman

3.1 Laporan dan dokumen hasil penanaman dibuat dan diarsipkan. 3.2 Laporan didistribusikan sesuai ketentuan .

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan penanaman pada jalur tanam sebagai bagian dari kegiatan manajemen hutan .

2. Peralatan, bahan atau fasilitas yang dibutuhkan adalah :

2.1. peta kerja, 2.2. bibit/semai, 2.3. cangkul, 2.4. pupuk, 2.5. parang,

3. Peraturan yang dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan tugas:

3.1 Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.2 Pedoman teknis pembuatan penanaman pada jalur tanam yang dikeluarkan oleh

Kementerian Kehutanan; PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

…… 2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.3 Dasar-dasar silvikultur ; 3.4 Dasar-dasar pemupukan

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1.mengorganisir tim kerja ;

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melakukan pekerjaan lapangan

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

Page 243: kesatuan pengelolaan hutan

21-8

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.MH02.002.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan

melakukan pemeliharaan tanaman muda rangka tehnik silvikultur intensif (SILIN) pada bidang manajemen hutan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan persiapan pekerjaan.

1.1. Ketentuan tentang melakukan pemeliharaan tanaman muda dipahami

1.2. Bahan dan alat yang diperlukan untuk melakukan pemeliharaan tanaman muda disiapkan.

1.3. Tim pelaksana ditetapkan 2. Melakukan pekerjaan lapangan pemeliharaan tanaman muda

2.1. Pupuk diberikan sesuai ketentuan. 2.2. Pendangiran dan penyiangan di dalam jalur tanam dilakukan

sesuai dengan ketentuan 2.3. Singling (penunggalan) dan pruning (pemangkasan) dilakukan

sesuai dengan ketentuan 2.4. Pembebasan jalur tanam dari naungan dilakukan sesuai

dengan ketentuan 3. Membuat laporan hasil penanaman

3.3 Laporan dan dokumen hasil pemeliharaan tanaman muda dibuat dan diarsipkan.

3.4 Laporan didistribusikan sesuai ketentuan . BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan pemeliharaan tanaman muda pada jalur tanam sebagai bagian dari kegiatan manajemen hutan .

2. Peralatan, bahan atau fasilitas yang dibutuhkan adalah : peta kerja, bibit/semai, cangkul, pupuk,

parang, dan lain-lain peralatan yang berhubungan dengan melakukan pemeliharaan tanaman muda

3. Peraturan yang dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan tugas:

3.1 Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.2 Pedoman teknis pembuatan penanaman pada jalur tanam yang dikeluarkan oleh

Kementerian Kehutanan;

Page 244: kesatuan pengelolaan hutan

21-9

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

…… 2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.5 Dasar-dasar silvikultur ; 3.6 Dasar-dasar pemupukan

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1.mengorganisir tim kerja ; 4.2. menggunakan peralatan pemeliharaan tanaman

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melakukan pekerjaan lapangan pemeliharaan tanaman muda .

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

Page 245: kesatuan pengelolaan hutan

22-1

22. KLASTER : MELAKUKAN PERBENIHAN KODE UNIT : KHT.XX02.000.01 (Ref. KHT.PT02.001.01) JUDUL UNIT : MENUNJUK SUMBER BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan

sikap kerja yang diperlukan untuk menunjuk sumber benih dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Prosedur identifikasi dan deskripsi sumber benih disiapkan 1.2. Rencana penunjukan sumber benih disiapkan 1.3. Bahan dan alat diidentikasi dan disiapkan 1.4. Data dan informasi disiapkan

2. Melakukan identifikasi 2.1. Lokasi sumber benih diperiksa sesuai ketentuan 2.2. Orientasi lapangan (quick tour) dilakukan sesuai ketentuan 2.3. Hasil orientasi lapangan didiskusikan sesuai ketentuan

3. Melakukan deskripsi 3.1. Deskripsi dilakukan sesuai ketentuan 3.2. Blanko data pokok sumber benih diisi menggunakan blanko

sesuai ketentuan 4. Membuat dan

mendistribusikan laporan 4.1. Laporan dibuat 4.2. Laporan didistribusikan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, melakukan identifikasi, melakukan deskripsi, serta membuat dan mendistribusikan laporan yang digunakan untuk menunjuk sumber benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk menunjuk sumber benih, mencakup: 2.1 surat permintaan sertifikasi dari pemohon 2.2 peta 2.3 surat penunjukan tim 2.4 data dan informasi sumber benih 2.5 GPS 2.6 pita ukur 2.7 alat ukur tinggi 2.8 altimeter 2.9 kompas 2.10 pita diameter 2.11 binokuler 2.12 kamera 2.13 blanko data pokok sumber benih 2.14 alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk menunjuk sumber benih, meliputi:

3.1 Menyiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan identifikasi

Page 246: kesatuan pengelolaan hutan

22-2

3.3 Melakukan deskripsi 3.4 Membuat dan mendistribusikan laporan

4. Peraturan untuk menunjuk sumber benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja. 1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.3.1.

2. Kondisi penilaian 2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang

ditentukan. 2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/

praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1 Mengetahui prosedur sertifikasi 3.2 Memahami tata usaha perbenihan 3.3 Mengetahui kemampuan tim 3.4 Mengetahui jenis sumber benih 3.5 Penggunaan alat untuk identifikasi sumber benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Membaca peta 4.2 Menggunalan alat –alat identifikasi sumber benih 4.3 Mengisi blanko tata usaha Data pokok sumber benih

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Melakukan identifikasi 5.2 Melakukan deskripsi

Page 247: kesatuan pengelolaan hutan

22-3

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT02.002.01 JUDUL UNIT : MENGELOLA SUMBER BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan

sikap kerja untuk mengelola sumber benih dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Lokasi sumber benih disiapkan. 1.2. Rencana pengelolaan disiapkan 1.3. Bahan dan alat disiapkan

2. Membuat demarkasi, perlindungan, dan pemeliharaan sumber benih

2.1. Demarkasi dilakukan sesuai ketentuan 2.2. Pendangiran, pemberian mulsa, dilakukan sesuai ketentuan 2.3. Penyulaman dan Pemupukan dilakukan sesuai ketentuan 2.4. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai ketentuan 2.5. Pemangkasan cabang untuk Kebun Benih Klon dilakukan sesuai

ketentuan 3. Mengelola polinator 3.1. Jenis polinator diidentifikasi

3.2. Metode peningkatan polinator ditetapkan 3.3. Pengelolaan polinator dilakukan sesuai ketentuan 3.4. Stimulasi pembungaan sumber benih dilakukan sesuai ketentuan

4. Melakukan penjarangan

4.1. Tujuan penjarangan ditetapkan sesuai ketentuan 4.2. Rencana dan metode penjarangan ditentukan sesuai ketentuan 4.3. Penjarangan dilakukan sesuai ketentuan

5. Membuat evaluasi dan dokumentasi

5.1. Evaluasi pengelolaan sumber benih dilakukan sesuai ketentuan 5.2. Dokumentasi pengelolan sumber benih dibuat dan didistribusikan

sesuai ketentuan BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, membuat demarkasi, perlindungan dan pemeliharaan sumber benih, mengelola polinator, melakukan penjarangan, serta membuat evaluasi dan dokumentasi, yang digunakan untuk mengelola sumber benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk mengelola sumber benih, mencakup: 2.1 rencana kerja pengelolaan

Page 248: kesatuan pengelolaan hutan

22-4

2.2 peta sumber benih 2.3 GPS 2.4 pita ukur 2.5 kompas 2.6 cangkul 2.7 garu 2.8 golok 2.9 benih 2.10 bibit 2.11 pita/label benih/bibit 2.12 pupuk 2.13 pestisida 2.14 handsprayer 2.15 timbangan 2.16 ember 2.17 pengaduk 2.18 gunting stek 2.19 ajir 2.20 blanko tata usaha perbenihan 2.21 alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk mengelola sumber benih, meliputi:

3.1 Menyiapkan pekerjaan 3.2 Membuat demarkasi, perlindungan dan pemeliharaan sumber benih 3.3 Mengelola polinator 3.4 Melakukan penjarangan 3.5 Membuat evaluasi dan dokumentasi

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi mengelola sumber benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 Peraturan Dirjen RLPS No. P.05/V-SET/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Standar Sumber Benih

4.5 SNI 01-5006.14-2003, Sumber benih pohon hutan 4.6 SNI 01-7135-2005, Sumber benih jati (Tectona grandis, Linn f.)

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

Page 249: kesatuan pengelolaan hutan

22-5

1.2. Unit kompetensi terkait : 1.2.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja. 1.2.2. Menunjuk sumber benih

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.3.1. 2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengetahui klasifikasi sumber benih 3.2 Mengetahui benih dan bibit yang baik 3.3 Mengetahui jenis pupuk 3.4 Memahami tata usaha perbenihan 3.5 Mengetahui peta pohon plus

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Membaca peta 4.2 Membuat peta 4.3 Menggunalan alat –alat pembuatan bibit dan penanaman 4.4 Menggunakan pupuk 4.5 Membuat bibit 4.6 Menanam bibit tanaman 4.7 Mengisi blanko tata usaha perbenihan

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 membuat demarkasi, perlindungan dan pemeliharaan sumber benih 5.2 mengelola polinator 5.3 melakukan penjarangan

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

Page 250: kesatuan pengelolaan hutan

22-6

KODE UNIT : KHT.PT03.001.01 JUDUL UNIT : MEMBUAT RANCANGAN PEMBANGUNAN SUMBER BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja membuat rancangan pembangunan sumber benih dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Lokasi/tapak disiapkan

1.2. Bahan dan alat disiapkan 1.3. Sarana dan prasarana pendukung disiapkan 1.4. Peta lokasi disiapkan sesuai ketentuan

2. Menyusun desain penanaman

2.1. Jumlah sumber materi genetik ditetapkan 2.2. Konsep desain penanaman disusun 2.3. Desain penanaman dipetakan

3. Membuat laporan dan dokumentasi

3.1. Laporan dibuat sesuai ketentuan 3.2. Dokumentasi dibuat 3.3. Laporan dan dokumentasi didistribusikan sesuai ketentuan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, menyusun desain penanaman serta membuat laporan dan dokumentasi yang digunakan untuk membuat rancangan pembangunan sumber benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk membuat rancangan pembangunan sumber benih, mencakup: 2.1 Rencana pembangunan sumber benih 2.2 Peta 2.3 Alat tulis 2.4 Global Positioning System (GPS) 2.5 Pita ukur 2.6 Kompas 2.7 Blanko data

3. Tugas pekerjaan untuk membuat rancangan pembangunan sumber benih, meliputi:

3.1 Menyiapkan pekerjaan 3.2 Menyusun desain penanaman 3.3 Membuat laporan dan dokumentasi.

4. Peraturan untuk membuat rancangan pembangunan sumber benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 Peraturan Dirjen RLPS No. P.05/V-SET/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Standar Sumber Benih

Page 251: kesatuan pengelolaan hutan

22-7

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja. 1.2.2. Menunjuk sumber benih

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.3.1. 2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1 Mengetahui klasifikasi sumber benih 3.2 Mengetahui benih dan bibit yang baik 3.3 Memahami tata usaha perbenihan

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Membaca peta 4.2 Membuat peta 4.3

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Menyusun desain penanaman.

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Page 252: kesatuan pengelolaan hutan

22-8

KODE UNIT : KHT.PT02.005.01 JUDUL UNIT : MEMBUAT RENCANA PENGUNDUHAN DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja merencanakan pengunduhan buah dalam kegiatan pengadaan benih pada perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Mengumpulkan data dan

informasi sumber benih 1.1. Lokasi pengunduhan disiapkan 1.2. Dokumen sumber benih disiapkan

2. Memperkirakan pelaksanaan pengunduhan

2.1 Waktu buah masak ditentukan 2.2 Potensi gangguan dideteksi 2.3 Jumlah dan jenis alat dan bahan ditentukan 2.4 Teknik pengunduhan ditentukan 2.5 Rencana kebutuhan tenaga ditetapkan

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Rencana pengunduhan didokumentasikan 3.2. Dokumen rencana pengunduhan didistribusikan

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mengumpulkan data dan informasi sumber benih, memperkirakan pelaksanaan pengunduhan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk membuat rencana pengunduhan, mencakup : 2.1. Data sumber benih. 2.2. Alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk membuat rencana pengunduhan, meliputi :

1.1. Mengumpulkan data dan informasi sumber benih 1.2. Memperkirakan pelaksanaan pengunduhan 1.3. Mendokumentasikan pekerjaan.

4. Peraturan untuk membuat rencana pengunduhan, adalah :

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 Peraturan Dirjen RLPS No. P.05/V-SET/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Standar Sumber Benih

4.5 SNI 7514-2008 Pengumpulan buah tanaman hutan

Page 253: kesatuan pengelolaan hutan

22-9

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja. 1.2.2. Menunjuk Sumber Benih 1.2.3. Mengunduh buah

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.3.1. 2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengenal ciri buah masak 3.2 Produktifitas buah tiap jenis tanaman 3.3 Teknik-teknik pengunduhan buah

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Perhitungan matematika

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Memperkirakan pelaksanaan pengunduhan

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 254: kesatuan pengelolaan hutan

22-10

KODE UNIT : KHT.PT02.006.01 JUDUL UNIT : MENGUNDUH BUAH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja mengunduh buah dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Alat disiapkan

1.2. Alat diperiksa kelayakannya 2. Mengunduh buah 2.1. Pohon yang akan diunduh ditetapkan

2.2. Buah diunduh dengan menggunakan alat dan metode pengunduhan sesuai ketentuan

2.3. Buah per pohon dikumpulkan 3. Mengemas buah dan memberi

label pengunduhan 3.1. Buah yang terkumpul dibersihkan dari ranting dan

kotoran sesuai ketentuan 3.2. Buah yang bersih dimasukkan kedalam wadah

sesuai ketentuan 3.3. Berat buah tiap wadah ditimbang 3.4. Tiap wadah buah diberi label pengunduhan buah

sesuai ketentuan 4. Menyimpan buah/benih

sementara 4.1. Buah/benih yang akan disimpan ditetapkan sesuai

ketentuan 4.2. Ruang penyimpanan disiapkan sesuai ketentuan 4.3. Waktu penyimpanan ditetapkan sesuai ketentuan

5. Mengirim buah/benih 5.1. Surat keterangan pengiriman buah/benih dibuat sesuai ketentuan

5.2. Buah/benih dikirim sesuai ketentuan BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengunduh buah, mengemas buah dan memberi label pengunduhan, menyimpan buah/benih sementara, dan mengirim buah, yang digunakan untuk mengunduh buah pada sub bidang perbenihan tanaman hutan

2. Perlengkapan untuk mengunduh buah, mencakup: 2.1 wadah buah 2.2 alat panjat pohon 2.3 alat pengunduhan 2.4 galah berkait 2.5 gunting ranting 2.6 golok 2.7 alas /terpal 2.8 timbangan 2.9 label pengunduhan 2.10 alat tulis

Page 255: kesatuan pengelolaan hutan

22-11

3. Tugas pekerjaan untuk mengunduh buah, meliputi: 3.1 menyiapkan pekerjaan 3.2 mengunduh buah 3.3 mengemas buah dan memberi label pengunduhan 3.4 menyimpan buah/benih sementara 3.5 mengirim buah

4. Peraturan untuk mengunduh buah, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 SNI 7514-2008, Pengumpulan buah tanaman hutan.

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.RC01.001.01: Melaksanakan K3 di tempat kerja.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya 1.3.1.

2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengenal ciri buah masak 3.2 Mengenal berbagai dokumen benih 3.3 Teknik pengadaan benih 3.4 Mengenal sifat berbagai jenis benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Memanjat pohon/menggunakan alat panjat pohon 4.2 Menggunakan alat pengunduhan buah 4.3 Mengisi label pengunduhan

Page 256: kesatuan pengelolaan hutan

22-12

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 mengunduh buah 5.2 mengemas buah dan memberi label pengunduhan

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT02.007.01 JUDUL UNIT : MENYIMPAN BUAH/BENIH SEMENTARA DI TEMPAT

EKSTRAKSI DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja menyimpan buah/benih sementara di tempat ekstraksi dalam rangka perbenihan tanaman hutan

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Wadah dan tempat penyimpanan sementara ditentukan sesuai ketentuan

1.2. Bahan dan alat disiapkan 2. Membersihkan buah 2.1. Buah/benih dibersihkan dari kotoran/campuran

2.2. Buah/benih terkena hama penyakit dibuang 2.3. Buah/benih yang bersih dimasukkan ke dalam

wadah sesuai ketentuan 3. Menyimpan buah

sementara 3.1. Berat buah/benih tiap wadah buah ditimbang

beratnya 3.2. Tiap wadah diberi label penyimpanan 3.3. Buah/benih disimpan di tempat penyimpanan

sesuai ketentuan 4. Membuat laporan

penyimpanan buah sementara

4.1. Laporan penyimpanan buah/benih sementara dibuat sesuai ketentuan

4.2. Laporan didokumentasikan sesuai ketentuan BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, membersihkan buah, menyimpan buah sementara, dan membuat laporan penyimpanan buah sementara, yang digunakan untuk menyimpan buah/benih sementara pada sektor Kehutanan.

Page 257: kesatuan pengelolaan hutan

22-13

2. Perlengkapan untuk menyimpan buah/benih sementara, mencakup: 2.1 wadah buah 2.2 tempat penyimpanan sementara 2.3 timbangan 2.4 label penyimpanan

3. Tugas pekerjaan untuk menyimpan buah/benih sementara, meliputi:

3.1 menyiapkan pekerjaan 3.2 membersihkan buah 3.3 menyimpan buah sementara 3.4 membuat laporan penyimpanan buah sementara

4. Peraturan untuk menyimpan buah/benih sementara, adalah:

4.1. Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. 4.2. Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman. 4.3. Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4. SNI 01-5006.12-2003, Tanaman Kehutanan-Bagian 12: Penanganan benih generatif pohon hutan.

4.5. SNI 01-7137-2005, Penanganan benih jati (tectona grandis Linn f.). 4.6. SNI 01-7497-2008, Penanganan benih dan bibit cendana (Santalum album L.). 4.7. SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan.

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya 1.3.1.

2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1 Mengenal ciri buah masak 3.2 Mengenal berbagai dokumen benih

Page 258: kesatuan pengelolaan hutan

22-14

3.3 Teknik pengadaan benih 3.4 Teknik Penyimpanan Buah 3.5 Hama penyakit buah/benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Mengisi label pengunduhan 4.2 Mengisi label penyimpanan

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Membersihkan buah 5.2 Menyimpan buah/benih sementara

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT02.008.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EKSTRAKSI BUAH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja melakukan ekstraksi buah dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Buah yang akan diekstraksi ditetapkan

1.2. Metode ekstraksi ditetapkan sesuai ketentuan 1.3. Bahan dan alat disiapkan

sesuai ketentuan 1.4. Alat dicek kelayakannya

2. Melakukan penanganan awal terhadap bahan benih

2.1. Buah yang memerlukan pengeringan dikeringkan sesuai ketentuan

2.2. Buah berdaging yang akan diekstraksi basah diberi perlakuan sesuai ketentuan

3. Memisahkan biji dari buah 3.1. Biji dikeluarkan dari buah kering sesuai ketentuan 3.2. Biji dipisahkan dari daging dan kulit buah dengan cara

sesuai ketentuan 4. Mengemas hasil ekstraksi 4.1. Biji hasil ekstraksi dimasukan kedalam wadah sesuai

kelompoknya

Page 259: kesatuan pengelolaan hutan

22-15

4.2. Tiap wadah ditimbang 4.3. Tiap wadah diberi label sesuai ketentuan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, melakukan penanganan awal terhadap bahan benih, memisahkan biji dari buah, dan mengemas hasil ekstraksi yang digunakan untuk melakukan ekstraksi buah dalam rangka penanganan benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan

2. Perlengkapan untuk melakukan ekstraksi buah, mencakup: 2.1 lantai penjemuran 2.2 wadah buah 2.3 pisau 2.4 alat pemecah buah 2.5 wadah ekstraksi 2.6 wadah benih 2.7 label ekstraksi 2.8 Timbangan

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan ekstraksi buah, meliputi:

3.1 Menyiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan penanganan awal terhadap bahan benih 3.3 Memisahkan biji dari buah 3.4 Mengemas hasil ekstraksi

4. Peraturan untuk melakukan ekstraksi buah, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 SNI 01-5006.12-2003, Tanaman kehutanan-bagian 12: Penanganan benih generatif pohon hutan

4.5 SNI 7497:2008, Penanganan benih dan bibit cendana (Santalum album L.) 4.6 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan.

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

Page 260: kesatuan pengelolaan hutan

22-16

1.2.1. KHT.RC01.001.01 :Melaksanakan K3 di tempat kerja.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya 1.3.1.

2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengenal ciri buah masak 3.2 Mengenal berbagai dokumen benih 3.3 Mengenal sifat berbagai jenis benih 3.4 Kadar air benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Menggunakan alat /ruang penyimpanan buah/benih 4.2 Menggunakan alat/mesin ekstraksi buah

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 melakukan penanganan awal terhadap bahan benih 5.2 memisahkan biji dari buah

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT02.009.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN SORTASI BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja melakukan sortasi benih dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Biji/benih yang akan disortasi disiapkan

1.2. Metode sortasi ditetapkan sesuai ketentuan 1.3. Bahan dan alat disiapkan

Page 261: kesatuan pengelolaan hutan

22-17

1.4. Alat dicek kelayakannya 2. Melakukan pembersihan biji 2.1. Biji dibersihkan dari kulit, daging buah dan kotoran

dengan cara sesuai ketentuan 2.2. Biji yang kena hama penyakit dibuang 2.3. Hasil pembersihan dimasukan ke dalam wadah

sesuai ketentuan 3. Melakukan seleksi benih 3.1. Biji bersih dipilih dengan menggunakan cara sesuai

ketentuan 3.2. Benih diseleksi sesuai kriteria yang ditentukan

4. Mengemas hasil seleksi 4.1. Benih hasil seleksi dimasukan kedalam wadah sesuai ketentuan

4.2. Tiap wadah ditimbang 4.3. Tiap wadah diberi label sesuai ketentuan

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, melakukan pembersihan biji, melakukan seleksi benih, dan mengemas hasil seleksi, yang digunakan untuk melakukan sortasi benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk melakukan sortasi benih, mencakup:

2.1 wadah biji 2.2 wadah benih 2.3 alat sortasi 2.4 timbangan 2.5 tampi 2.6 alat seleksi benih (seed divider) 2.7 sendok biji/benih 2.8 label sortasi 2.9 alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan sortasi benih, meliputi:

3.1 Menyiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan pembersihan biji 3.3 Melakukan seleksi benih 3.4 Mengemas hasil seleksi

4. Peraturan untuk melakukan sortasi benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 SNI 01-5006.12-2003, Tanaman Kehutanan-Bagian 12: Penanganan benih generatif pohon hutan

4.5 SNI 01-7137-2005, Penanganan benih jati (tectona grandis Linn f.) 4.6 SNI 01-7497-2008, Penanganan benih dan bibit cendana (Santalum album L.) 4.7 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

Page 262: kesatuan pengelolaan hutan

22-18

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.RC01.001.01:Melaksanakan K3 di tempat kerja.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya 1.3.1.

2. Kondisi penilaian 2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang

ditentukan. 2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/

praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengenal ciri buah masak 3.2 Mengenal ciri benih baik 3.3 Mengenal sifat berbagai jenis benih 3.4 Mengenal hama penyakit benih 3.5 Mengenal ruang penyimpanan benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Menggunakan alat /ruang penyimpanan buah/benih 4.2 Menggunakan alat pemisah benih 4.3 Menggunakan ruang penyimpanan benih

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Melakukan seleksi benih

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

Page 263: kesatuan pengelolaan hutan

22-19

KODE UNIT : KHT.PT02.010.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENGERINGAN BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja melakukan pengeringan benih dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Benih yang akan dikeringkan disiapkan 1.2. Metode pengeringan ditetapkan 1.3. Bahan dan alat disiapkan 1.4. Alat dicek kelayakannya

2. Mengeringkan benih 2.1. Benih dikeringkan sesuai ketentuan 2.2. Benih dimasukkan ke dalam wadah sesuai ketentuan

3. Mengemas hasil pengeringan

3.1. Benih hasil pengeringan dimasukan kedalam wadah sesuai ketentuan

3.2. Tiap wadah ditimbang 3.3. Tiap wadah diberi label sesuai ketentuan

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengeringkan benih, dan mengemas hasil pengeringan, yang digunakan untuk melakukan pengeringan benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengeringan benih, mencakup: 2.1 wadah biji 2.2 wadah benih 2.3 mesin pengering 2.4 oven 2.5 desikator 2.6 tang 2.7 sarung tangan 2.8 lantai penjemuran 2.9 timbangan benih 2.10 label pengeringan 2.11 alat tulis.

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan pengeringan benih, meliputi:

3.1 menyiapkan pekerjaan 3.2 mengeringkan benih 3.3 mengemas hasil pengeringan

4. Peraturan untuk melakukan pengeringan benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman

Page 264: kesatuan pengelolaan hutan

22-20

4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 SNI 01-5006.12-2003, Tanaman Kehutanan-Bagian 12: Penanganan benih generatif pohon hutan

4.5 SNI 01-7137-2005, Penanganan benih jati (tectona grandis Linn f.) 4.6 SNI 01-7497-2008, Penanganan benih dan bibit cendana (Santalum album L.) 4.7 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.RC01.001.01 :Melaksanakan K3 di tempat kerja.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya 1.3.1.

2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengenal ciri buah masak 3.2 Mengenal ciri benih baik 3.3 Mengenal sifat berbagai jenis benih 3.4 Mengisi label pengeringan 3.5 Kadar air benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Menggunakan alat /ruang penyimpanan buah/benih 4.2 Menggunakan alat/mesin pengering 4.3 Menggunakan alat pengukur kadar air

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Mengeringkan benih

Page 265: kesatuan pengelolaan hutan

22-21

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT02.011.01 JUDUL UNIT : MENYIMPAN BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja menyimpan benih dalam perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Benih yang akan disimpan ditetapkan 1.2. Metode penyimpanan ditetapkan sesuai ketentuan 1.3. Bahan dan alat disiapkan sesuai ketentuan 1.4. Alat dan ruang penyimpanan dicek kelayakannya

2. Melakukan pengemasan benih

2.1. Benih diambil contohnya untuk diuji mutu benihnya 2.2. Benih dikemas ke dalam wadah simpan sesuai ketentuan 2.3. Benih ditimbang 2.4. Benih diberi label penyimpanan

3. Melakukan penyimpanan benih

3.1. Benih disimpan di ruang simpan sesuai ketentuan 3.2. Benih diuji secara periodik sesuai ketentuan

4. Membuat laporan penyimpanan

4.1. Laporan penyimpanan dibuat sesuai ketentuan 4.2. Laporan didistribusikan sesuai ketentuan

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, melakukan pengemasan benih,melakukan penyimpanan benih, dan membuat laporan penyimpanan, yang digunakan untuk menyimpan benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk menyimpan benih, mencakup: 2.1 wadah benih 2.2 timbangan 2.3 ruang penyimpanan 2.4 label penyimpanan 2.5 laporan penyimpanan 2.6 alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk menyimpan benih, meliputi:

3.1 Menyiapkan pekerjaan

Page 266: kesatuan pengelolaan hutan

22-22

3.2 Melakukan pengemasan benih 3.3 Melakukan penyimpanan benih 3.4 Membuat laporan penyimpanan

4. Peraturan untuk menyimpan benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 SNI 01-5006.4-2001, Mutu benih mahoni daun lebar 4.5 SNI 01-5006.5-2001, Mutu benih tusam 4.6 SNI 01-5006.6-2001, Mutu benih sengon 4.7 SNI 01-5006.8-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologis benih gmelina 4.8 SNI 01-5006.9-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologis benih ampupu 4.9 SNI 01-5006.10-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologis benih leda 4.10 SNI 01-5006.11-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologis benih akasia 4.11 SNI 01-7223.-2006, Cara uji mutu fisik dan fisiologis benih sengon 4.12 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.RC01.001.01: Melaksanakan K3 di tempat kerja.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya 1.3.1.

2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengenal ciri buah masak 3.2 Mengenal ciri benih baik 3.3 Mengenal sifat berbagai jenis benih 3.4 Mengenal hama penyakit benih 3.5 Mengenal berbagai wadah benih 3.6 Mengenal ruang penyimpanan benih

Page 267: kesatuan pengelolaan hutan

22-23

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Menggunakan wadah penyimpanan buah/benih 4.2 Menggunakan ruang penyimpanan benih 4.3 Mengisi label

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Melakukan penyimpanan benih

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.RH01.012.01 JUDUL UNIT : MENGAMBIL BENIH CONTOH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja mengambil benih contoh dalam rangka perbenihan tanaman hutan

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Bahan dan alat disiapkan 1.2. Bahan dan alat diperiksa kelayakannya

2. Mengambil contoh primer 2.1. Jenis dan jumlah wadah dari setiap jenis wadah dihitung

2.2. Jumlah wadah dari setiap jenis wadah yang akan diambil contoh benihnya dihitung sesuai ketentuan

2.3. Wadah yang akan diambil contoh benihnya ditentukan 2.4. Contoh benih dari setiap wadah diambil sesuai

ketentuan 3. Membuat contoh komposit dan

contoh kiriman 3.1. Contoh komposit dibuat dengan cara dan jumlah berat

benih sesuai ketentuan 3.2. Contoh kiriman dibuat dengan cara dan jumlah berat

benih sesuai ketentuan 3.3. Sisa contoh komposit dan contoh primer dikemas

sesuai ketentuan 3.4. Contoh kiriman diberi label sesuai ketentuan 3.5. Contoh kiriman dikirim sesuai ketentuan

4. Mendokumentasikan hasil kegiatan.

4.1. Hasil kegiatan dicatat 4.2. Hasil kegiatan diadministrasikan 4.3. Hasil kegiatan didistribusikan

BATASAN VARIABEL

Page 268: kesatuan pengelolaan hutan

22-24

1. Kontek variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengambil contoh primer, membuat contoh komposit dan contoh kiriman, dan menyusun laporan dan dokumentasi, yang digunakan untuk mengambil benih contoh dalam rangka pengujian benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk mengambil benih contoh, mencakup: 2.1 benih yang akan diuji 2.2 wadah benih 2.3 alat pengambil contoh benih 2.4 timbangan analitik 2.5 timbangan 3 digital 2.6 bak kecambah plastik 2.7 label benih/pengujian 2.8 label penyimpanan benih 2.9 ruang dan tempat simpan benih 2.10 alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk mengambil benih contoh, meliputi:

3.1 Menyiapkan pekerjaan 3.2 Mengambil contoh primer 3.3 Membuat contoh komposit dan contoh kiriman 3.4 Mendokumentasikan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk mengambil benih contoh, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 SNI 7628.1:2010 Uji benih tanaman hutan - Istilah dan definisi. 4.5 SNI 7628.2:2010 Uji benih tanaman hutan - Pengambilan contoh 4.6 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan :

1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : -

1.3. Unit kompetensi terkait :

1.3.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja. 2. Kondisi penilaian

Page 269: kesatuan pengelolaan hutan

22-25

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengenal berbagai jenis benih 3.2 Mengenal berbagai dokumen benih 3.3 Teknik pengadaan benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Mengisi label/sertifikat benih 4.2 Menggunakan alat pengambil contoh benih 4.3 Menggunakan alat penimbang benih

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 mengambil contoh primer 5.2 membuat contoh komposit dan contoh kiriman

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT02.013.01 JUDUL UNIT : MENGANALISA KEMURNIAN BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja menganalisis kemurnian benih dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Bahan dan alat disiapkan 1.2. Alat dicek kelayakannya

2. Memilah benih 2.1. Contoh kerja dibuat sesuai ketentuan 2.2. Contoh kerja dipisahkah berdasarkan benih murni,

benih lain dan kotoran sesuai ketentuan 2.3. Masing-masing bagian ditimbang beratnya sesuai

ketentuan 3. Menganalisis kemurnian benih 3.1. Semua hasil penimbangan benih dicatat sesuai

ketentuan 3.2. Kemurnian Benih dihitung berdasarkan rumus yang

ditentukan 3.3. Hasil perhitungan kemurnian dicatat pada label

4. Mendokumentasikan hasil 4.1. Hasil kegiatan dicatat

Page 270: kesatuan pengelolaan hutan

22-26

kegiatan. 4.2. Hasil kegiatan diadministrasikan 4.3. Hasil kegiatan didistribusikan

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, memilah benih, menganalisis kemurnian benih, dan menyusun laporan dan dokumentasi, yang digunakan untuk menganalisa kemurnian benih dalam rangka pengujian benih pada sektor Kehutanan.

2. Perlengkapan untuk menganalisa kemurnian benih, mencakup: 2.1 contoh kiriman benih yang akan diuji 2.2 wadah benih (cawan petri) 2.3 sendok benih (skalpel/pinset) 2.4 timbangan analitik 2.5 timbangan 2.6 meja analisa 2.7 label benih/pengujian 2.8 alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk menganalisa kemurnian benih, meliputi:

3.1 menyiapkan pekerjaan 3.2 memilah benih 3.3 menganalisis kemurnian benih 3.4 mendokumentasikan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk menganalisa kemurnian benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 SNI 7628.1:2010 Uji benih tanaman hutan - Istilah dan definisi. 4.5 SNI 7628.2:2010 Uji benih tanaman hutan - Pengambilan contoh 4.6 SNI 7628.3:2010 Uji benih tanaman hutan - Analisis kemurnian 4.7 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan :

1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya : -

1.2.1. KHT.PT02.012.01 : Mengambil benih contoh.

1.3. Unit kompetensi terkait : 1.3.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja.

2. Kondisi penilaian

Page 271: kesatuan pengelolaan hutan

22-27

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1. Mengenal berbagai jenis benih. 3.2. Mengenal berbagai dokumen benih. 3.3. Teknik pengadaan benih. 3.4. Teknik pengambilan contoh benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1. Mengisi label/sertifikat benih. 4.2. Menggunakan alat penimbang benih

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Memilah benih 5.2 Menganalisis kemurnian benih

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT02.014.01 JUDUL UNIT : MENENTUKAN BERAT 1000 BUTIR BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja menentukan berat 1000 butir benih dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Bahan dan alat disiapkan

sesuai ketentuan 1.2. Alat dicek kelayakannya

2. Menghitung dan menimbang benih

2.1. Contoh kerja dibuat dari benih hasil analisa kemurnian sesuai ketentuan

2.2. Masing-masing ulangan ditimbang berat benihnya 3. Menimbang dan menghitung

berat 1000 butir benh 3.1. Hasil penimbangan masing-masing ulangan dicatat

sesuai ketentuan 3.2. Berat 1000 butir benih dihitung sesuai ketentuan 3.3. Hasil perhitungan berat 1000 butir dicatat pada label

4. Mendokumentasikan hasil kegiatan.

4.1. Hasil kegiatan dicatat 4.2. Hasil kegiatan diadministrasikan 4.3. Hasil kegiatan didistribusikan

Page 272: kesatuan pengelolaan hutan

22-28

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, menghitung dan menimbang benih, menimbang dan menghitung berat 1000 butir, dan menyusun laporan dan dokumentasi , yang digunakan untuk menentukan berat 1000 butir dalam rangka pengujian benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk menentukan berat 1000 butir, mencakup: 2.1 hand counter 2.2 wadah benih (cawan petri) 2.3 sendok benih 2.4 timbangan analitik 2.5 timbangan 2.6 label benih/pengujian 2.7 alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk menentukan berat 1000 butir, meliputi:

3.1 Menyiapkan pekerjaan 3.2 Menghitung dan menimbang benih 3.3 Menimbang dan menghitung berat 1000 butir 3.4 Mendokumentasikan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk mementukan berat 1000 butir benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 SNI 7628.1:2010 Uji benih tanaman hutan - Istilah dan definisi. 4.5 SNI 7628.2:2010 Uji benih tanaman hutan - Pengambilan contoh 4.6 SNI 7628.4:2010 Uji benih tanaman hutan - Penentuan berat. 4.7 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan :

1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.2.1. KHT.PT02.012.01 : Mengambil benih contoh

1.3. Unit kompetensi terkait : 1.3.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja.

2. Kondisi penilaian

Page 273: kesatuan pengelolaan hutan

22-29

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengenal berbagai jenis benih 3.2 Mengenal berbagai dokumen benih 3.3 Teknik pengadaan benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Mengisi label/sertifikat benih 4.2 Menggunakan alat penimbang benih

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Menghitung dan menimbang benih 5.2 Menimbang dan menghitung berat 1000 butir

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.PT02.015.01 JUDUL UNIT : MENETAPKAN KADAR AIR BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja menetapkan kadar air benih dalam rangka perbenihan tanaman hutan

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Bahan dan alat disiapkan 1.2. Bahan dan alat diperiksa kelayakannya

2. Menguji contoh kerja 2.1. Contoh kerja dibuat sesuai ketentuan 2.2. Wadah (cawan petri)dan tutupnya dikeringkan dalam

oven dan selanjutnya didinginkan dalam desikator sesuai ketentuan

2.3. Benih dan wadah ditimbang beratnya 2.4. Benih dan wadahnya dikeringkan dalam oven

selanjutnya didinginkan dalam desikator sesuai ketentuan

2.5. Benih kering dan wadahnya ditimbang 3. Menghitung kadar air benih 3.1. Semua hasil penimbangan berat benih dan wadah

dicatat sesuai ketentuan

Page 274: kesatuan pengelolaan hutan

22-30

3.2. Kadar air benih dihitung berdasarkan rumus yang ditentukan

3.3. Hasil perhitungan kadar air dicatat pada label 4. Mendokumentasikan hasil

kegiatan. 4.1. Hasil kegiatan dicatat 4.2. Hasil kegiatan diadministrasikan 4.3. Hasil kegiatan didistribusikan

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, menguji contoh kerja, menghitung kadar air benih, dan menyusun laporan dan dokumentasi, yang digunakan untuk menetapkan kadar air dalam rangka pengujian benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk menetapkan kadar air benih, mencakup: 2.1 wadah benih (cawan petri) 2.2 sendok benih 2.3 timbangan analitik 2.4 timbangan 2.5 oven 2.6 desicator 2.7 label benih/pengujian 2.8 alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk menetapkan kadar air benih, meliputi:

3.1 menyiapkan pekerjaan 3.2 Menguji contoh kerja 3.3 Menghitung kadar air benih 3.4 Mendokumentasikan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk menetapkan kadar air benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 Peraturan Dirjen RLPS No. P.05/V-SET/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Standar Sumber Benih

4.5 SNI 7628.1:2010 Uji benih tanaman hutan - Istilah dan definisi. 4.6 SNI 7628.2:2010 Uji benih tanaman hutan - Pengambilan contoh 4.7 SNI 7628.5:2010 Uji benih tanaman hutan - Penentuan kadar air 4.8 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan :

1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.2.1. KHT.PT02.012.01 : Mengambil benih contoh.

Page 275: kesatuan pengelolaan hutan

22-31

1.3. Unit kompetensi terkait :

1.3.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja. 2. Kondisi penilaian

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1 Mengenal berbagai jenis benih 3.2 Mengenal berbagai dokumen benih 3.3 Mengetahui Teknik pengadaan benih 3.4 Mengetahui sifat benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Mengisi label/sertifikat benih 4.2 Menggunakan alat penimbang benih 4.3 Menggunakan oven dan disikator

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Menguji contoh kerja 5.2 Menghitung kadar air benih

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT02.016.01. JUDUL UNIT : MENGUJI DAYA KECAMBAH BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja menguji daya kecambah benih dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Bahan dan alat disiapkan sesuai ketentuan 1.2. Alat dicek kelayakannya

2. Mengecambahkan benih 2.1. Contoh kerja dibuat dari benih hasil analisa kemurnian sesuai ketentuan

2.2. Benih tertentu diberi perlakuan pendahuluan sesuai ketentuan

2.3. Media disiram sampai jenuh 2.4. Benih ditabur/disemaikan/ditanam pada media

Page 276: kesatuan pengelolaan hutan

22-32

sesuai ketentuan 2.5. Papan bedengan/label pengecambahan diisi sesuai

ketentuan 3. Menghitung kecambah 3.1. Kecambah normal diambil dan dicatat jumlahnya

sesuai ketentuan 3.2. Kecambah/benih mati/busuk dibuang 3.3. Persen Kecambah normal dihitung sesuai ketentuan 3.4. Hasil perhitungan daya berkecambah dicatat pada

label 4. Mendokumentasikan hasil

kegiatan. 4.1. Hasil kegiatan dicatat 4.2. Hasil kegiatan diadministrasikan 4.3. Hasil kegiatan didistribusikan

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengecambahkan benih, menghitung kecambah, dan menyusun laporan dan dokumentasi, yang digunakan untuk menguji daya berkecambah benih dalam rangka pengujian benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk menguji daya berkecambah benih, mencakup: 2.1 wadah benih (cawan petri) 2.2 sendok benih 2.3 timbangan analitik 2.4 media kertas/pasir halus/campuran pasir dan tanah yang steril 2.5 petri disk/bak kecambah 2.6 lemari perkecambahan/rumah kaca 2.7 fungisida 2.8 label benih/pengujian 2.9 alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk menguji daya berkecambah benih, meliputi:

3.1 Menyiapkan pekerjaan 3.2 Mengecambahkan benih 3.3 Menghitung kecambah 3.4 Mendokumentasikan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk menguji daya berkecambah benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 SNI 7628.1:2010, Uji benih tanaman hutan - Istilah dan definisi. 4.5 SNI 7628.2:2010, Uji benih tanaman hutan - Pengambilan contoh 4.6 SNI 7628.6:2010, Uji benih tanaman hutan - Daya berkecambah 4.7 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

PANDUAN PENILAIAN

1. Penjelasan prosedur penilaian 1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan :

1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian

Page 277: kesatuan pengelolaan hutan

22-33

1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.2.1. KHT.PT02.012.01 : Mengambil benih contoh

1.3. Unit kompetensi terkait : 1.3.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja.

2. Kondisi penilaian

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengenal berbagai jenis benih 3.2 Mengenal berbagai dokumen benih 3.3 Teknik pengadaan benih 3.4 Biologi benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Mengisi label/sertifikat benih 4.2 Menggunakan alat penimbang benih 4.3 Menggunakan teknik perlakuan pendahuluan

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Mengecambahkan benih 5.2 Menghitung kecambah

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT03.018.01 JUDUL UNIT : MEMERIKSA MUTU GENETIK BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja memeriksa mutu genetik dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

Page 278: kesatuan pengelolaan hutan

22-34

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Prosedur tata usaha perbenihan disiapkan 1.2. Dokumen tata usaha perbenihan disiapkan 1.3. Bahan disiapkan

2. Memeriksa dokumen tata usaha benih

2.1. Keabsahan dokumen tata usaha diperiksa sesuai ketentuan

2.2. Keabsahan sertifikat sumber benih diperiksa sesuai ketentuan

3. Menyusun laporan dan dokumentasi

3.1. Laporan dibuat dan didokumentasikan 3.2. Laporan hasil pemeriksaan didistribusikan

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, memeriksa dokumen tata usaha benih, dan menyusun laporan dan dokumentasi, yang digunakan untuk memeriksa mutu genetik benih dalam rangka pengujian benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk memeriksa mutu genetik benih, mencakup: 2.1 Dokumen tata usaha benih 2.2 Sertifikat sumber benih 2.3 Alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk memeirksa mutu genetik benih, meliputi:

3.1 menyiapkan pekerjaan 3.2 mengenal berbagai jenis tanaman hutan 3.3 memeriksa dokumen benih 3.4 menyusun laporan dan dokumentasi

4. Peraturan untuk memeriksa mutu genetik benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 SNI 01-5006.4-2001, Mutu benih mahoni daun lebar 4.5 SNI 01-5006.5-2001, Mutu benih tusam 4.6 SNI 01-5006.6-2001, Mutu benih sengon 4.7 SNI 01-5006.8-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologis benih gmelina 4.8 SNI 01-5006.9-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologis benih ampupu 4.9 SNI 01-5006.10-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologis benih leda 4.10 SNI 01-5006.11-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologis benih akasia 4.11 SNI 01-7223.-2006, Cara uji mutu fisik dan fisiologis benih sengon 4.12 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan :

Page 279: kesatuan pengelolaan hutan

22-35

1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait : 1.2.1. KHT.RC01.001.01 :Melaksanakan K3 di tempat kerja.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.3.1. Menunjuk sumber benih 2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 . Mengenal berbagai jenis benih 3.2 . Mengenal berbagai dokumen benih 3.3 . Menguasai prosedur sertifikasi mutu benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 . Teknik mengumpulkan benih generatip dan vegetatif 4.2 . Mengisi label/sertifikat benih 4.3 . Teknik pengamatan dokumen

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Memeriksa dokumen benih

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 280: kesatuan pengelolaan hutan

22-36

KODE UNIT : KHT.PT03.017.01 JUDUL UNIT : MEMERIKSA HASIL PENGUJIAN MUTU BENIH DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja memeriksa hasil pengujian mutu benih dalam rangka perbenihan tanaman hutan

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Prosedur pemeriksaan hasil pengujian mutu benih disiapkan

1.2. Bahan untuk pemeriksaan hasil pengujian diidentifikasi dan disiapkan

2. Memeriksa dokumen 2.1. Dokumen hasil pengujian benih dicocokkan dengan standar mutu benih (Kadar air benih, analisa kemurnian benih, berat 1000 butir benih)

2.2. Hasil pemeriksaan ditetapkan sesuai ketentuan 3. Mendokumentasikan hasil

pemeriksaan 3.1. Daftar hasil pemeriksaan mutu benih dibuat 3.2. Laporan didokumentasikan dan didistribusikan

sesuai ketentuan BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, memeriksa dokumen, dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan, yang digunakan untuk memeriksa hasil pengujian mutu benih dalam rangka pengujian benih pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk memeriksa hasil pengujian mutu benih, mencakup: 2.1 Peraturan pemeriksaan mutu benih 2.2 Hasil pengujian mutu benih 2.3 Standar mutu benih 2.4 Label benih/pengujian 2.5 Blanko laporan pemeriksaan 2.6 Alat tulis 2.7 catatan

3. Tugas pekerjaan untuk memeriksa hasil pengujian mutu benih, meliputi:

3.1 menyiapkan pekerjaan 3.2 memeriksa dokumen 3.3 mendokumentasikan hasil pemeriksaan

4. Peraturan untuk memeriksa hasil pengujian mutu benih, adalah:

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 SNI 01-5006.4-2001, Mutu benih mahoni daun lebar 4.5 SNI 01-5006.5-2001, Mutu benih tusam

Page 281: kesatuan pengelolaan hutan

22-37

4.6 SNI 01-5006.6-2001, Mutu benih sengon 4.7 SNI 01-5006.8-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologi benih gmelina 4.8 SNI 01-5006.9-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologi benih ampupu 4.9 SNI 01-5006.10-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologi benih leda 4.10 SNI 01-5006.11-2002, Cara uji mutu fisik dan fisiologi benih akasia 4.11 SNI 01-7136-2005, Mutu fisik dan fisiologis benih jati (Tectona grandis Linn.f) 4.12 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja. 1.2.2.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.3.1. KHT.PT02.012.01 : Mengambil benih contoh. 1.3.2. KHT.PT.02.013.01 : Menganalisa kemurnian benih. 1.3.3. KHT.PT.02.014.01 : Menentukan berat seribu butir. 1.3.4. KHT.PT.02.015.01 : Menetapkan kadar air benih. 1.3.5. KHT.PT.02.016.01 : Menguji daya berkecambah benih

2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengenal berbagai jenis benih 3.2 Mengenal berbagai dokumen benih 3.3 Pengujian mutu benih

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1. Mengisi label/sertifikat benih 4.2. Penggunaan alat penimbang benih 4.3. Penggunaan oven 4.4. Penggunaan alat pengambil contoh

Page 282: kesatuan pengelolaan hutan

22-38

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1 Memeriksa dokumen

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 283: kesatuan pengelolaan hutan

23-1

23. KLASTER : MELAKUKAN PERSEMAIAN KODE UNIT : KHT.RH02.001.01 JUDUL UNIT : MENYIAPKAN MEDIA BIBIT DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan menyiapkan

media bibit dalam rangka pembuatan persemaian pada bidang rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan bahan dan alat media tabur, media semai, dan media sapih.

1.1. Ketentuan mengenai media tabur, media semai, dan media sapih sesuai jenis bibit dipahami.

1.2. Bahan dan alat media tabur, media semai dan media sapih disiapkan sesuai jenis bibit.

2. Membuat media tabur, media semai dan media sapih.

2.1. Jenis dan jumlah bahan media sapih dicampur. 2.2. Bedengan kosong disiapkan. 2.3. Bahan dimasukkan ke dalam bedeng tabur,media semai, atau

wadah bibit. 2.4. Wadah bibit yang sudah diisi dengan media disusun di

bedengan sapih. 3. Membuat laporan hasil

menyiapkan media bibit.

3.1. Laporan hasil menyiapkan media bibit dibuat dan diarsipkan. 3.2. Hasil menyiapkan media bibit dilaporkan sesuai peraturan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan menyiapkan media tabur, media semai, dan media sapih pada persemaian tanaman hutan sebagai bagian dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan dalam pengelolaan hutan.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan adalah media sapih, media semai, dan media tabur, cangkul, timbangan, wadah bibit, sekop, penyaring media, dan lain-lain yang berhubungan dengan penyiapan media bibit.

3. Peraturan yang diperlukan sebagai dasar pelaksanaan tugas 3.1 Permehut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.2 Pedoman teknis pengadaan bibit yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan; 3.3 SNI 01-5006.13-2003: Penanganan bibit melalui pembiakan generatif (biji); 3.4 SNI 01-7139-2005: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.); 3.5 SNI 01-7200-2006: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.) dengan perbanyakan

stek pucuk; 3.6 SNI 01-7199-2006: Penanganan bibit mangium (Acacia mangium) dengan perbanyakan

generatif (Biji); 3.7 SNI 01-7202-2006: Penanganan bibit meranti (Shorea spp.) dengan perbanyakan

generatif (biji); 3.8 SNI 01-5006.1-2006: Mutu bibit: Bagian 1: Mangium, Ampupu, Gmelina, Sengon, Tusam,

Meranti, Tengkawang;

Page 284: kesatuan pengelolaan hutan

23-2

3.9 SNI 01-7138-2005: Mutu bibit jati (Tectona grandis Linn f.) PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1 Menerapkan Panduan K3, kode unit KHT.RC01.001.01

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat penyiapan media bibit atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:

3.1 Teknik pembibitan tanaman hutan; 3.2 Tata usaha perbenihan

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1 Mengenal jenis bahan media bibit tanaman hutan; 4.2 Menguasai teknik pengisian media kedalam bedeng tabur, atau bedeng semai atau wadah

bibit 4.3 Menguasai teknik pembibitan jenis tanaman hutan.

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Membuat media tabur, media semai dan media sapih.

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.RH02.002.01 JUDUL UNIT : MENYEMAIKAN BENIH DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan

menyemaikan benih dalam rangka pembuatan persemaian pada bidang rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

Page 285: kesatuan pengelolaan hutan

23-3

1. Melakukan persiapan penyemaian benih.

1.1. Ketentuan penyemaian benih dipahami 1.2. Bahan dan alat yang diperlukan untuk tahap perlakuan

pendahuluan disiapkan sesuai jenis benih. 1.3. Benih dan media tabur/semai diberikan perlakuan pendahuluan. 1.4. Lubang dan jalur semai dibuat sesuai ketentuan.

2 Menabur, menanam dan memelihara benih yang disemai.

2.1 Benih ditabur atau ditanam sesuai ketentuan. 2.2. Papan bedengan dipasang sesuai ketentuan. 2.3 Benih/kecambah dipelihara sesuai ketentuan.

3 Membuat laporan hasil menyemaikan benih.

3.1 Laporan dan dokumen hasil menyemaikan benih dibuat dan diarsipkan.

3.2 Laporan didistribusikan sesuai ketentuan . BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan menyemaikan benih sampai kecambah siap sapih pada persemaian tanaman hutan sebagai bagian dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan dalam pengelolaan hutan.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan adalah benih, media tabur/semai, tugal, gembor, wadah bibit, dan lain-lain peralatan yang berhubungan dengan penyiapan media bibit.

3. Peraturan yang dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan tugas: 3.1 Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.2 Pedoman teknis pengadaan bibit yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan; 3.3 SNI 01-5006.13-2003: Penanganan bibit melalui pembiakan generatif (biji); 3.4 SNI 01-7139-2005: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.); 3.5 SNI 01-7200-2006: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.) dengan perbanyakan

stek pucuk; 3.6 SNI 01-7199-2006: Penanganan bibit mangium (Acacia mangium) dengan perbanyakan

generatif (biji); 3.7 SNI 01-7202-2006: Penanganan bibit meranti (Shorea spp.) dengan perbanyakan

generatif (biji); 3.8. SNI 01-5006.1-2006: Mutu bibit: Bagian 1: Mangium, Ampupu, Gmelina, Sengon, Tusam,

Meranti, Tengkawang; 3.9 SNI 01-7138-2005 tentang Mutu bibit jati (Tectona grandis Linn f.)

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1. Menerapkan panduan K3, kode unit kode unit KHT.RC01.001.01 1.2. Menyiapkan media bibit, kode unit KHT.RH02.001.01.

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di persemaian atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

Page 286: kesatuan pengelolaan hutan

23-4

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:

3.1 Teknik pembibitan tanaman hutan; 3.2 Penatausahaan perbenihan

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1. Mengenal jenis benih tanaman hutan; 4.2. Mengenal jenis media tabur, media semai, dan media sapih 4.3. Menguasai teknik perlakuan pendahuluan terhadap beberapa jenis benih; 4.4. Menguasai teknik pembibitan jenis tanaman hutan.

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Menabur, menanam dan memelihara benih yang disemai.

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.RH02.003.01 JUDUL UNIT : MENYAPIH BIBIT DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan

penyapihan bibit tanaman hutan dalam rangka pembuatan persemaian pada bidang rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan penyapihan.

1.1 Ketentuan penyapihan bibit dipahami 1.2 Bahan dan alat penyapihan disiapkan.

2. Menyapih kecambah /semai.

2.1 Kecambah/semai dipindahkan ke dalam wadah. 2.2 Media sapih disiram dan lubang sapih dibuat sesuai ketentuan. 2.3 Kecambah/semai ditanam sesuai ketentuan.

3. Membuat laporan hasil menyapih bibit.

3.1 Laporan dan dokumen hasil menyapih bibit dibuat dan diarsipkan.

3.2 Laporan didistribusikan sesuai ketentuan . BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Page 287: kesatuan pengelolaan hutan

23-5

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan menyapih bibit pada persemaian tanaman hutan sebagai bagian dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan dalam pengelolaan hutan.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan adalah benih, kecambah, media tabur/semai/sapih, tugal, alat penyiraman, wadah bibit dan air bersih.

3. Peraturan yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas: 3.1 Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.3 SNI 01-5006.13-2003: Penanganan bibit melalui pembiakan generatif (biji); 3.4 SNI 01-7139-2005: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.); 3.5 SNI 01-7200-2006: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.) dengan perbanyakan

stek pucuk; 3.6 SNI 01-7199-2006: Penanganan bibit mangium (Acacia mangium) dengan perbanyakan

generatif (biji); 3.7 SNI 01-7202-2006: Penanganan bibit meranti (Shorea spp.) dengan perbanyakan

generatif (biji); 3.8 SNI 01-5006.1-2006: Mutu bibit: Bagian 1: Mangium, Ampupu, Gmelina, Sengon, Tusam,

Meranti, Tengkawang; 3.9 SNI 01-7138-2005: Mutu bibit jati (Tectona grandis Linn f.)

PANDUAN PENILAIAN 1. Persyaratan kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1. Menyiapkan media bibit, kode unit KHT.RH02.001.01 1.2. Menyemaikan benih, kode unit KHT.RH02.002.01

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di persemaian atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1 Pengenalan jenis bibit; 3.2 Teknik pembibitan tanaman hutan; 3.3 Penatausahaan perbenihan.

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1. Mengenal jenis bibit tanaman hutan; 4.2. Mengenal hama dan penyakit bibit tanaman hutan; 4.3. Menguasai teknik pembibitan jenis tanaman hutan.

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Menyapih kecambah /semai.

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1

Page 288: kesatuan pengelolaan hutan

23-6

3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.RH02.004.01 JUDUL UNIT : MEMELIHARA BIBIT DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan

pemeliharaan bibit di persemaian pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan pemeliharaan bibit.

1.1. Ketentuan pemeliharaan bibit dipahami. 1.2. Bahan dan alat kegiatan pemeliharaan bibit disiapkan.

2. Memelihara bibit. 2.1. Bibit disiram sesuai ketentuan 2.2. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan 2.3. Bibit diseleksi dan ditempatkan pada bedeng yang

ditentukan 3. Membuat laporan 3.1 Laporan dan dokumentasi hasil pemeliharaan bibit dibuat

dan diarsipkan. 3.2 Laporan didistribusikan sesuai ketentuan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan pemeliharaan bibit di persemaian sebagai bagian dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan dalam pengelolaan hutan.

2. Peralatan, bahan dan fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan unit kompetensi adalah alat penyiraman, sabit, pupuk dan alat pemupukan, bibit, wadah bibit dan bedengan kosong, alat angkut bibit, pestisida dan alat penyemprotannya.

3. Peraturan yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas:

3.1 PERMENHUT No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.2 Pedoman teknis pengadaan bibit yang dikeluarkan oleh Departemen Kehutanan; 3.3 SNI 01-5006.13-2003: Penanganan bibit melalui pembiakan generatif (biji); 3.4 SNI 01-7139-2005: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.); 3.5 SNI 01-7200-2006: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.) dengan perbanyakan

stek pucuk; 3.6 SNI 01-7199-2006: Penanganan bibit mangium (Acacia mangium) dengan perbanyakan

generatif (biji); 3.7 SNI 01-7202-2006: Penanganan bibit meranti (Shorea spp.) dengan perbanyakan

generatif (biji); 3.8 SNI 01-5006.1-2006: Mutu bibit: Bagian 1: Mangium, Ampupu, Gmelina, Sengon, Tusam,

Meranti, Tengkawang; 3.9 SNI 01-7138-2005: Mutu bibit jati (Tectona grandis Linn f.)

Page 289: kesatuan pengelolaan hutan

23-7

PANDUAN PENILAIAN 1. Persyaratan kompetensi yang harus dikuasai:

1.1. Menyiapkan media bibit, kode unit KHT.RH02.001.01 1.2. Menyemaikan benih, kode unit KHT.RH02.002.01 1.3. Menyapih bibit tanaman hutan, kode unit KHT.RH02.003.01

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di persemaian atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1. Dasar-dasar silvikultur; 3.2. Penatausahaan perbenihan.

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1. Mengenal hama dan penyakit bibit tanaman hutan; 4.2. Menguasai teknik pembibitan jenis tanaman hutan; 4.3. Menggunakan peralatan pemeliharan bibit tanaman.

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Memelihara bibit KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.RH02.005.01 JUDUL UNIT : MENYELEKSI BIBIT SIAP TANAM DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan menyeleksi

bibit siap tanam pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan seleksi bibit.

1.1. Ketentuan pelaksanaan seleksi bibit dipahami. 1.2. Bahan dan alat kegiatan seleksi bibit siap tanam disiapkan.

2. Menyeleksi bibit siap tanam.

2.1. Bibit siap tanam diseleksi dan diatur pada bedengan. 2.2 Bibit siap tanam dihitung dan dijaga dari gangguan

3. Membuat laporan hasil menyeleksi bibit.

3.1. Laporan dan dokumentasi hasil kegiatan seleksi bibit dibuat dan diarsipkan

Page 290: kesatuan pengelolaan hutan

23-8

3.2. Laporan didistribusikan sesuai ketentuan. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan penyeleksaian bibit siap tanam sebagai bagian dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan dalam pengelolaan hutan.

2. Peralatan, bahan dan fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan unit kompetensi adalah air

bersih dan alat penyiraman , sabit, pupuk dan alat pemupukan, bibit, wadah bibit, alat angkut, dan bedeng kosong.

3. Peraturan yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas:

3.1 Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.2 SNI 01-5006.13-2003: Penanganan bibit melalui pembiakan generatif (biji); 3.3 SNI 01-7139-2005: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.); 3.4 SNI 01-7200-2006: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.) dengan perbanyakan

stek pucuk; 3.5 SNI 01-7199-2006: Penanganan bibit mangium (Acacia mangium) dengan perbanyakan

generatif (biji); 3.6 SNI 01-7202-2006: Penanganan bibit meranti (Shorea spp.) dengan perbanyakan

generatif (biji); 3.7 SNI 01-5006.1-2006: Mutu bibit: Bagian 1: Mangium, Ampupu, Gmelina, Sengon, Tusam,

Meranti, Tengkawang; 3.8 SNI 01-7138-2005: Mutu bibit jati (Tectona grandis Linn f.)

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

1.1. Menyiapkan media bibit, kode unit KHT.RH02.001.01 1.2. Menyemaikan benih, kode unit KHT.RH02.002.01 1.3. Menyapih bibit tanaman hutan, kode unit KHT.RH02.003.01 1.4. Memelihara bibit di persemaian, kode unit KHT.RH02.004.01

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di persemaian atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1. Dasar-dasar silvikultur; 3.2. Penatausahaan perbenihan.

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1. Mengenal hama dan penyakit bibit tanaman hutan; 4.2. Menguasai teknik pembibitan jenis tanaman hutan; 4.3. Menggunakan peralatan pemeliharan bibit tanaman.

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi:

Page 291: kesatuan pengelolaan hutan

23-9

5.1 Menyeleksi bibit siap tanam. KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.PT02.019.01 JUDUL UNIT : MENGUJI MUTU FISIK FISIOLOGIS BIBIT DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja untuk menguji mutu fisik fisiologis bibit rangka perbenihan tanaman hutan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Petunjuk teknis terkait pengujian mutu bibit disiapkan

1.2. Alat dan bahan disiapkan sesuai ketentuan. 1.3. Alat dan bahan diperiksa kelayakannya

2. Mengambil contoh

2.1. Jumlah bibit keseluruhan dihitung. 2.2. Jumlah bibit contoh ditentukan. 2.3. Jumlah bibit contoh diambil sesuai ketentuan

3. Menguji syarat umum 3.1. Kesehatan bibit diperiksa sesuai ketentuan. 3.2. Keadaan batang diperiksa sesuai ketentuan

4. Menguji syarat khusus 4.1. Tinggi bibit dan diameter batang diukur sesuai ketentuan. 4.2. Jumlah daun/LCR (Leaf Crown ratio) dihitung sesuai

ketentuan. 4.3. Kekompakan media diperiksa sesuai ketentuan

5. Membuat laporan hasil pengujian mutu fisik fisiologis

5.1. Semua hasil perhitungan dan pengukuran didokumentasikan

5.2. Dokumen hasil pengujian didistribusikan BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk menguji syarat umum dan syarat khusus mutu bibit, yang digunakan untuk menguji mutu fisik fisiologis bibit sebagai bagian dari kegiatan pengujian mutu bibit pada sub bidang perbenihan tanaman hutan.

2. Perlengkapan untuk menguji mutu fisik fisiologis bibit, mencakup :

2.1 Kaliper/jangka sorong 2.2 Alat ukur tinggi/penggaris 2.3 Pisau

Page 292: kesatuan pengelolaan hutan

23-10

2.4 Hand counter 2.5 Kalkulator 2.6 Alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk menguji mutu fisik fisiologis bibit, meliputi :

3.1 Menyiapkan pekerjaan 3.2 Mengambil contoh 3.3 Menguji syarat umum 3.4 Menguji syarat khusus 3.5 Membuat laporan hasil pengujian mutu fisik fisiologis bibit

4. Peraturan untuk menguji mutu fisik fisiologis bibit, adalah :

4.1 Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman 4.2 Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman 4.3 Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4 Peraturan Dirjen RLPS No. P.05/V-SET/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Standar Sumber Benih

4.5 SNI 01-5006.1-2006, Mutu bibit – bagian 1 : mangium, ampupu, gmelina, sengon, tusam, meranti dan tengkawang

4.6 SNI 01-7138-2005, Mutu bibit jati (tectona grandis Linn f.) 4.7 SNI 7516-2008, Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait : 1.2.1. KHT.RC01.001.01 :Melaksanakan K3 di tempat kerja. 1.2.2. Menunjuk sumber benih

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.3.1. 2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 . Mengenal berbagai jenis tanaman hutan.

Page 293: kesatuan pengelolaan hutan

23-11

3.2 . Teknik pengambilan contoh bibit. 3.3 . Mengenal berbagai dokumen bibit.

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Menggunakan alat pengujian bibit. 4.2 Mengisi dokumen bibit.

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 3.1. Mengambil contoh. 3.2. Menguji syarat umum. 3.3. Menguji syarat khusus

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.RH02.006.01

JUDUL UNIT : MENGEMAS DAN MENGANGKUT BIBIT

DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan mengemas dan mengangkut bibit pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan dan

mengemas bibit. 1.1 Ketentuan pelaksanaan pengemasan dan

pengangkutan bibit dipahami. 1.2 Bahan dan alat kegiatan pengemasan dan

pengangkutan bibit dipersiapkan. 1.3 Bibit diberi perlakuan sesuai ketentuan.

2. Mengangkut bibit. 2.1 Bibit disusun dalam wadah dan alat angkut 2.2 Surat angkutan disiapkan dan diisi

3. Membuat laporan hasil mengemas dan mengangkut bibit.

3.1. Laporan dan dokumentasi hasil pengemasan dan pengangkutan bibit dibuat dan diarsipkan.

3.2. Laporan didistribusikan sesuai ketentuan. BATASAN VARIABEL

Page 294: kesatuan pengelolaan hutan

23-12

1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan pengemasan dan pengakutan bibit siap tanam sebagai bagian dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan dalam pengelolaan hutan.

2. Peralatan, bahan dan fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan unit kompetensi adalah

bibit, air bersih dan alat penyiraman, wadah angkut, alat angkut, dan surat angkut. 3. Peraturan yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas:

3.1 PERMENHUT No. P.10/Menhut-V/2007: Perbenihan Tanaman Hutan 3.2 SNI 01-5006.13-2003: Penanganan bibit melalui pembiakan generatif (biji); 3.3 SNI 01-7139-2005: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.); 3.4 SNI 01-7200-2006: Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f.) dengan Perbanyakan

Stek Pucuk; 3.5 SNI 01-7199-2006: Penanganan bibit mangium (Acacia mangium) dengan perbanyakan

generatif (Biji); 3.6 SNI 01-7202-2006: Penanganan bibit meranti (Shorea spp.) dengan perbanyakan

generatif (biji); 3.7 SNI 01-5006.1-2006: Mutu bibit: Bagian 1: Mangium, Ampupu, Gmelina, Sengon, Tusam,

Meranti, Tengkawang; 3.8 SNI 01-7138-2005: Mutu bibit jati (Tectona grandis Linn f.)

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

1.1 Menyiapkan media bibit, kode unit KHT.RH02.001.01 1.2 Menyemaikan benih, kode unit KHT.RH02.002.01 1.3 Menyapih bibit tanaman hutan, kode unit KHT.RH02.003.01 1.4 Memelihara bibit di persemaian, kode unit KHT.RH02.004.01 1.5 Menyeleksi bibit siap tanam, kode unit KHT.RH02.005.01

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di persemaian atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1. Dasar-dasar silvikultur; 3.2. Penatausahaan perbenihan.

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1. Mengenal hama dan penyakit bibit tanaman hutan; 4.2. Menguasai teknik pembibitan jenis tanaman hutan; 4.3. Menguasai teknik pemeliharaan bibit;

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi:

5.1 Menyiapkan dan mengemas bibit. 5.2 Mengangkut bibit

Page 295: kesatuan pengelolaan hutan

23-13

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.RH03.001.01 JUDUL UNIT : MENYIAPKAN LOKASI DAN MEMBANGUN INFRASTRUKTUR

PERSEMAIAN DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini meliputi semua kegiatan yang berkaitan dengan

pembangunan persemaian tanaman hutan sebagai bagian dari bidang rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan areal

persemaian.

1.1. Lokasi dan batas areal persemaian ditetapkan berdasarkan peta yang tercantum dalam rencana persemaian.

1.2 Areal calon persemaian dibersihkan sesuai ketentuan. 1.3 Tanah diolah dan diratakan dengan menggunakan alat yang

telah ditentukan.

2. Membuat bedeng tabur dan bedeng sapih.

2.1 Bedeng tabur, bedeng sapih dan papan bedengan disiapkan sesuai ketentuan.

2.2 Bedeng sungkup untuk benih vegetatif disiapkan sesuai ketentuan.

3. Membuat jaringan jalan dan jaringan pengairan.

3.1 Jalan angkutan, jalan pemeriksaan dan jalan antar bedengan dibuat.

3.2 Jaringan pengairan dibuat pada seluruh areal persemaian sesuai kebutuhan.

4. Membuat bangunan. 4.1 Letak bangunan sesuai peta persemaian ditetapkan. 4.2 Bangunan dibuat sesuai ketentuan.

5. Membuat laporan hasil menyiapkan lokasi dan membangun infrastruktur persemaian.

5.1 Laporan menyiapkan lokasi dan membangun infrastruktur persemaian tanaman hutan dibuat dan diarsipkan.

5.2 Hasil menyiapkan lokasi dan membangun infrastruktur persemaian tanaman hutan dilaporkan sesuai peraturan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada kegiatan membangun jaringan infrastruktur pada persemaian tanaman hutan sebagai bagian dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta pemanfaatan hutan dalam pengelolaan hutan.

Page 296: kesatuan pengelolaan hutan

23-14

2. Alat, bahan atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan unit kompetensi ini adalah cangkul, garu, sabit, gergaji, cat, papan, tali, meteran, bambu, peta kerja, kompas, GPS, dan peralatan lainnya yang berhubungan dengan penyiapan lokasi dan membangun infrastruktur persemaian.

3. 4. Peraturan yang diperlukan sebagai dasar pelaksanaan tugas:

3.1. Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 3.2. SNI 01-5006.3-1999: Pembuatan persemaian permanen tanaman hutan; 3.3. SNI 01-5006.12-2003: Penanganan benih generatif pohon hutan; 3.4. SNI 01-5006.13-2003: Penanganan bibit melalui pembiakan generatif.

PANDUAN PENILAIAN

1. Persyaratan kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: 1.1. Menerapkan Panduan K3, kode unit KHT.RC01.001.01

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di persemaian atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1. Dasar-dasar pembuatan bangunan

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1 Menguasai teknik pembuatan persemaian. 4.2 Penggunaan peralatan pengolahan tanah; 4.3 Penggunaan peralatan bangunan persemaian.

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1. Membuat bedeng tabur dan bedeng sapih. 5.2. Membuat jaringan jalan dan jaringan pengairan. 5.3. Membuat bangunan. KOMPETENSI KUNCI No.

Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI KINERJA PERSEMAIAN . DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi kinerja persemaian pada bidang reboisasi dan rehabilitasi hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 297: kesatuan pengelolaan hutan

23-15

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan.

1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan persemaian diinventarisir.

1.2. Bahan dan alat untuk pelaksanaan evaluasi dipersiapkan

2. Melakukan kegiatan evaluasi

2.1. Indikator evaluasi persemaian ditetapkan. 2.2. Instrumen evaluasi persemaian dipersiapkan. 2.3. Evaluasi kegiatan persemaian dilaksanakan .

3. Melaporkan hasil kegiatan evaluasi

3.1 . Laporan kegiatan evaluasi persemaian disusun sesuai ketentuan

3.2 . Laporan hasil kegiatan evaluasi persemaian hutan didokumentasikan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan evaluasi, yang digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja persemaian pada sektor kehutanan, bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan evaluasi kinerja persemaian, mencakup : 2.1 Dokumen laporan persemaian. 2.2 Peta Kerja. 2.3 ATK 2.4 Alat hitung

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan evaluasi kinerja persemaian, meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan. 3.2 Melakukan kegiatan evaluasi. 3.3 Melaporkan hasil kegiatan evaluasi.

4. Peraturan untuk melakukan evaluasi kinerja persemaian, adalah : 4.1 . Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan 4.2 . SNI 01-5006.3-1999: Pembuatan persemaian permanen tanaman hutan; 4.3 . SNI 01-5006.12-2003: Penanganan benih generatif pohon hutan; 4.4 . SNI 01-5006.13-2003: Penanganan bibit melalui pembiakan generatif.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melakukan evaluasi kinerja persemaian.

Page 298: kesatuan pengelolaan hutan

23-16

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Persemaian . 3.2 Methode Evaluasi.

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1. Mengoperasikan Komputer 4.2. Membaca Peta .

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi : Melakukan kegiatan evaluasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 299: kesatuan pengelolaan hutan

24-1

24. KLASTER : MELAKUKAN PENANAMAN Kode Unit : KHT.002.000.00 Judul Unit : MELAKSANAKAN PENANAMAN Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melaksanakan penanaman sebagai bagian dari kegiatan pembinaan hutan dalam system pengelolaan hutan lestari

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja 1. Menyiapkan pekerjaan

penanaman 1.1. Ketentuan mengenai kegiatan penanaman dipahami 1.2. Rencana kegiatan penanaman dibuat 1.3. Regu kerja tanam, bahan dan alat yang diperlukan

disiapkan 2. Menyiapkan lahan

penanaman

2.1. Metode dan prosedur penyiapan lahan ditetapkan 2.2. Lokasi penanaman disiapkan 2.3. Jalur dibuat dan ajir dipasang 2.4. Lubang tanam dibuat

3. Menanam tanaman 3.1. Bibit didistribusikan ke lokasi penanaman sampai lubang tanam

3.2. Bibit ditanam 4. Mendokumentasikan hasil

pelaksanaan penanaman 4.1. Laporan pelaksanaan penanaman dibuat dan diarsipkan

sesuai ketentuan 4.2. Laporan pelaksanaan kegiatan penanaman dilaporkan

dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan persiapan pekerjaan, penyiapan lahan penanaman, penanaman tanaman hutan, dan pendokumentasian laporan hasil pelaksanaan penanaman pada pekerjaan pembinaan hutan. Khusus untuk penanaman pengayaan harus didasarkan hasil ITT.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi:

2.1 Cangkul 2.2 Parang 2.3 Bibit 2.4 Sekop 2.5 Peralatan lain yang berhubungan dengan penanaman bibit.

3. Peraturan yang diperlukan sebagai dasar pelaksanaan tugas

3.1 P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

3.2 P.70/Menhut-II/2009 tentang Rehabilitasi Hutan dan Lahan?? 3.3 P.22/Menhut-V/2007 tentang Pedoman Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan tahun 2007?? 3.4 SNI 01-5006.13-2003 Penanganan bibit melalui pembiakan generatif (biji) 3.5 SNI 01-7138-2005 Mutu bibit jati (Tectona grandis Linn f) 3.6 SNI 01-7139-2005 Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f) berasal dari biji 3.7 SNI 01-7200-2006 Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn f) dengan perbanyakan

stek pucuk

Page 300: kesatuan pengelolaan hutan

24-2

3.8 SNI 01-7202-2006 Penanganan bibit meranti (Shorea spp)dengan perbanyakan generatif (biji)

3.9 SNI 01-5006.1-2006 Mutu bibit mangium, ampupu, gmelina, sengon, tusam, meranti dan tengkawang

3.10 SNI 7516-2008 Dokumentasi benih dan bibit tanaman hutan

PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini : Melaksanakan pembibitan 2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1 . Pengenalan musim tanam 3.2 . Pengenalan jenis bibit tanaman hutan 3.3 . Hama dan penyakit tanaman hutan

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1 . Mengenal mutu bibit 4.2 . Menggunakan peralatan penanaman

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Menyiapkan lahan penanaman 5.2 Menanam bibit

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.002.000.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PENILAIAN TANAMAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melaksanakan penilaian tanaman sebagai bagian dari rehabilitasi dan reklamasi hutan bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan bahan dalam rangka penilaian tanaman

1.1. Peraturan dan dokumen penilaian tanaman dipersiapkan dan dipahami sesuai ketentuan.

1.2. Data, informasi, bahan dan peralatan untuk penilaian tanaman dipersiapkan sesuai ketentuan.

1.3. Regu kerja ditetapkan sesuai dengan ketentuan.

Page 301: kesatuan pengelolaan hutan

24-3

2. Melakukan penilaian tanaman

2.1. Lokasi dan methode penilaian tanaman ditetapkan 2.2. Pertumbuhan tanaman diamati dan prosentase tumbuh

dihitung sesuai ketentuan 2.3. Keberhasilan tanaman ditetapkan sesuai ketentuan

3. Mendokumentasikan hasil penilaian tanaman

3.1. Laporan hasil penilaian tanaman dibuat sesuai ketentuan 3.2. Laporan hasil penilaian tanaman didistribusiksn sesuai

dengan ketentuan. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel.

Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan penilaian tananaman pada kegiatan rehabilitasi dan reklamasi hutan Untuk kompetensi penilaian tanaman pada kegiatan rehabilitasi dan reklamasi hutan bidang Reboisasi dan rehabilitasi lahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 76 tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Permenhut No. P.03/Menhut-V/2004 tentang Pedoman Pembuatan Tanaman Reboisasi Hutan Lindung dan Hutan Produksi GNRHL.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi tallyshet, peta kerja, rancangan, counter, meteran dan tali.

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan Penilaian tanaman adalah :

3.1. Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan 3.2 Permenhut No. 03/MENHUT-V/2004 tentang Pedoman pembuatan tanaman reboisasi

Hutan Lindung,dan Hutan Produksi GNRHL

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1. Menerapkan Panduan K3, kode unit KHT.RC01.001.01

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara kombinasi tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1 Dasar - dasar statistik 3.2 Dasar – dasar silvikulture 3.3 Ilmu hama dan penyakit tanaman

4. Ketrampilan pendukung

4.1. membaca peta 4.2. membuat plot sampling

5. Aspek kritis : Melakukan penilaian tanaman

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

Page 302: kesatuan pengelolaan hutan

25-1

25. KLASTER : MELAKUKAN PEMANENAN HASIL HUTAN KAYU KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MERENCANAKAN PEMANENAN HASIL HUTAN KAYU DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap

kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan merencanakan pemanenan hasil hutan kayu sebagai bagian dari pemanenan hasil hutan dalam system pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan menyusun rencana pemanenan

1.1. Ketentuan/pedoman/juklak/juknis dikuasai. 1.2. Bahan, peta, data LHC dan peralatan disiapkan.

2. Menyusun rencana pemanenan diatas peta

2.1. Arah rebah pohon dan arah jalur penyelamatan operator penebangan direncanakan.

2.2. Arah sarad pohon direncanakan 2.3. Lokasi TPN ditetapkan

3. Menyusun rencana pemanenan di lapangan

3.1. Arah rebah pohon dan arah jalur penyelamatan operator penebangan ditentukan dan ditandai

3.2. Arah dan trase jalan sarad log hasil penebangan ditentukan dan ditandai di lapangan

3.3. Lokasi TPN ditandai.

4. Mendokumentasikan hasil perencanaan pemanenan

4.1 . Laporan hasil perencanaan pemanenan dibuat dan diarsipkan

4.2 . Hasil perencanaan pemanenan dilaporkan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan persiapan pekerjaan, pelaksanaan penebangan dan pembagian batang, penyaradan dan penimbunan, dan pendokumentasian hasil pelaksanaan pemanenan pada pekerjaan pemanenan hasil hutan.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi: 2.1 Peta kerja 2.2 Roll meter dan tongkat ukur 2.3 Parang 2.4 Cat, pita ecolin 2.5 Alat tulis dan buku ukur 2.6 Kompas, Clinometer, GPS 2.7 Komputer

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan pemanenan:

3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo No. P.63/Menhut-II/200... jo P.45/Menhut-II/2009 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara

3.2 PER.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu

3.3 Permenhut 11/2009 tentang Sistem Silvikultur pada IUPHHK.

Page 303: kesatuan pengelolaan hutan

25-2

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1 Merencanakan pembukaan wilayah hutan 1.2 Menyusun rencana pengelolaan hutan (RKT-PHHK)

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah:

Untuk dapat mendemonstrasikan unjuk kerja unit kompetensi ini diperlukan pengetahuan pendukung: 3.1 Pemanenan Hasil Hutan 3.2 Keteknikan Hutan/Kultur Teknik 3.3 Silvikultur Hutan

4. Keterampilan pendukung unjuk kerja kompetensi ini diperlukan keterampilan pendukung: 4.1 Menggunakan program Arc-GIS/Arc-View 4.2 Menggunakan Kompas, Clinometer, GPS 4.3 Membaca peta

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Menyusun rencana pemanenan di atas peta

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.01 JUDUL UNIT : MENGOPERASIKAN CHAINSAW UNTUK KEGIATAN

PENEBANGAN (FELLING) DAN PEMBAGIAN BATANG (BUCKING) DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan untuk mengoperasikan chainsaw untuk kegiatan penebangan (felling) dan pembagian batang (bucking) dalam kegiatan pemanenan hasil hutan kayu bidang pemanfaatan hasil hutan pada sektor kehutanan dalam sistem pengelolaan hutan lestari .

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA (KUK)

1. Memilih dan mengoperasikan chainsaw

1.1 Ukuran chainsaw dipilih sesuai dengan kondisi kerja

Page 304: kesatuan pengelolaan hutan

25-3

1.2 Pemeriksaan awal sebelum pengoperasian secara lengkap menurut manual alat dilaksanakan

1.3 Bar dan rantai dipasang, ketegangan rantai dichek/diperiksa

1.4 Bahan bakar diisikan dengan cara yang aman 1.5 Oli pelumas rantai diisikan 1.6 Chainsaw dihidupkan sesuai manual, pelumasan

rantai di periksa, dibiarkan 3 – 5 menit, lalu dimatikan 2. Menuju lokasi kerja 2.1 Perlengkapan kerja chainsaw disiapkan

2.2 Bekal konsumsi di lokasi kerja disiapkan 2.3 Pakaian kerja dan personal protective equipment

dikenakan 2.4 Chainsaw dibawa dengan aman 3. Menebang pohon (felling) 3.1 Pembersihan areal sekitar pohon dan tanaman

pembelit dilaksanakan 3.2 Arah rebah ditentukan 3.3 Arah lari (menyelamatkan diri) dipersiapkan dan

dibersihkan 3.4 Takik rebah dan takik balas dibuat dengan teknik yang

benar dan aman 4. Membagi batang (bucking) 4.1 Pemotongan banir (butting), pemotongan cabang

(debranching) dan pemotongan pucuk (topping) dilaksanakan sesuai prosedur dan teknik yang aman

4.2 Pembagian batang (bucking) dilaksanakan sesuai prosedur dan kebijakan pembagian batang (bucking policy)

5. Tindakan pasca penebangan

5.1 Chainsaw dibersihkan, diperiksa, dikemas dan disimpan dengan aman

5.2 Kelainan dan kerusakan dilaporkan 5.3 Hasil penebangan dan pembagian batang dilaporkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan persiapan pekerjaan, pelaksanaan penebangan dan pembagian batang, penyaradan, pemuatan, pengangkutan dan penimbunan, dan pendokumentasian hasil pelaksanaan pemanenan pada pekerjaan pemanenan hasil hutan untuk produksi kayu (log). Operator chainsaw dibantu seorang helper dalam melaksanakan tugasnya. Chainsaw yang digunakan dengan sumber tenaga motor bakar (internal combustion engine). Kompetensi ini biasanya dilakukan dengan standard operating procedure (SOP) yang telah dipakai secara rutin dan mapan. Pemeriksaan awal sebelum pengoperasian (rutin) dapat meliputi; pemeriksaan dan pembersihan saringan udara, rantai, rem rantai, busi, dan kekencangan semua mur dan baut Persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja meliputi; petunjuk penanganan, pakaian pelindung, penghindaran bahaya, penggunaan chainsaw, penggunaan alat-alat tangan dan kebijakan keselamatan kerja perusahaan

Page 305: kesatuan pengelolaan hutan

25-4

Pohon yang ditebang dapat berupa jenis daun lebar atau daun jarum. Takik rebah dan takik balas dibuat pada leher akar, sedikit di atas permukaan tanah atau sekitar 10 cm di atas banir untuk meminimalkan limbah Pembagian batang (bucking) dapat dilaksanakan di areal tonggak setelah pohon ditebang atau di tempat penimbunan sementara (landing) setelah kayu disarad atau di tempat penimbunan kayu (TPK) setelah kayu diangkut.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi: Perlengkapan kerja meliputi: bahan bakar, pelumas, kunci busi, kunci pas, cadangan busi, cadangan rantai, kikir, baji dan parang serta meteran panjang (rol meter)

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan pemanenan: 3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo No. P.63/Menhut-II/200... jo

P.45/Menhut-II/2009 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara 3.2 PER.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan

Pengangkutan Kayu PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1 Merencanakan pembukaan wilayah hutan 1.2 Menyusun rencana pengelolaan hutan (RKT-PHHK)

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: Untuk dapat mendemonstrasikan unjuk kerja unit kompetensi ini diperlukan pengetahuan pendukung: 3.1 Pemanenan Hasil Hutan 3.2 Silvikultur Hutan

4. Keterampilan pendukung Unjuk kerja kompetensi ini diperlukan keterampilan pendukung: 4.1 Memelihara dan merawat chainsaw 4.2 Membaca peta

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Memilih dan mengoperasikan chainsaw 5.2 Menebang pohon (felling)

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1

Page 306: kesatuan pengelolaan hutan

25-5

6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.XX00.000.01 JUDUL UNIT : MENGOPERASIKAN BULLDOZER (TRAKTOR) UNTUK KEGIATAN

PENYARADAN KAYU DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan untuk mengoperasikan bulldozer (traktor) untuk kegiatan penyaradan kayu dalam kegiatan pemanenan hasil hutan kayu bidang pemanfaatan hasil hutan pada sektor kehutanan dalam sistem pengelolaan hutan lestari ..

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA (KUK) 1. Pesiapan

penyaradan 1.1. Pemeriksaan awal sebelum operasi (rutin) dilaksanakan

sesuai manual 1.2. Pemanasan mesin (warming up) dilaksanakan, fungsi

perlengkapan kerja (attachment) dichek/diperiksa 1.3. Pakaian kerja dan personal protective equipment

dikenakan 1.4 Menyiapkan lokasi tempat penimbunan sementara

(TPN) sesuai rencana pemanenan 2. Menyarad kayu 2.1. Traktor menuju log yang akan disarad melalui jalur sarad

yang telah direncanakan 2.2. Manuver dan mengikat log dilaksanakan dengan

meminimalkan kerusakan lingkungan 2.3. Winching dilaksanakan 2.4. Menyarad kayu secara aman melalui jalur sarad yang

direncanakan 2.5 Log disusun di tempat penimbunan sementara (TPN)

3. Tindakan pasca penyaradan

3.1. Jurnal harian penggunaan alat diisi 3.2. Hasil penyaradan dilaporkan

3.3. Traktor diparkir di tempat yang aman dan dibersihkan BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan persiapan pekerjaan, penyaradan, dan tindakan setelah penyaradan dengan bulldozer (traktor) dalam kegiatan pemanenan hasil hutan untuk produksi kayu (log). Operator bulldozer dalam melaksanakan tugas dibantu oleh 1 – 2 orang helper, yang bertugas antara lain mengikat log dan melepaskan ikatan ketika log sampai di TPN. Bulldozer dengan berban rantai (baja) dalam kegiatan pemanenan hasil hutan. Traktor yang digunakan untuk penyaradan bermesin diesel dengan daya mesin berkisar antara 140 – 220 Horse Power (HP) dengan berat operasi berkisar antara 14 – 22 ton. Traktor yang digunakan memiliki spesifikasi khusus untuk pekerjaan hutan (jungle specification). Traktor dilengkapi dengan pisau (blade) di bagian depan (front attachment) dan winch di bagian belakang (rear attachment). Winch dilengkapi dengan kabel baja (wire rope) dan pengait (hook). Kompetensi ini

Page 307: kesatuan pengelolaan hutan

25-6

biasanya dilakukan dengan standard operating procedure (SOP) yang telah dipakai secara rutin dan mapan. Pemeriksaan awal sebelum pengoperasian (rutin) dapat meliputi; pemeriksaan dan pembersihan saringan udara, pengisian bahan bakar, pemeriksaan oli (engine oil, hydraulic oil), pemeriksaan sistem pendingin (air radiator), pembacaan Hourmeter. Penyaradan dilaksanakan dari areal tonggak menuju tempat penimbunan sementara (landing) melalui jalur yang direncanakan. Persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja meliputi; petunjuk penanganan, pakaian pelindung, penghindaran bahaya, pengoperasian bulldozer, dan kebijakan keselamatan kerja perusahaan

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi: 2.1. 2.2.

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan pemanenan:

3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo No. P.63/Menhut-II/200... jo P.45/Menhut-II/2009 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara

3.2 PER.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1 Merencanakan pembukaan wilayah hutan 1.2 Menyusun rencana pengelolaan hutan (RKT-PHHK)

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: Untuk dapat mendemonstrasikan unjuk kerja unit kompetensi ini diperlukan pengetahuan pendukung: 3.1 Pemanenan Hasil Hutan 3.2 Silvikultur Hutan

4. Keterampilan pendukung Unjuk kerja kompetensi ini diperlukan keterampilan pendukung: 4.1 Memelihara dan merawat bulldozer 4.2 Membaca peta rencana pemanenan

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Menyarad kayu

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2

Page 308: kesatuan pengelolaan hutan

25-7

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PH02.000.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PEMANENAN HASIL HUTAN KAYU DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemanenan hasil hutan kayu pada bidang pemanfaatan hutan dalam system pengelolaan hutanlestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan pekerjaan pemanenan

1.1. Ketentuan, pedoman , juklak/juknis yang terkait dengan pemanenan hasil hutan kayu di inventarisir.

1.2. Bahan, peta, dan peralatan peralatan disiapkan. 1.3. Dokumen LHC disiapkan. 1.4. Regu kerja dan SDM pelaksana disiapkan.

2. Melaksanakan penebangan

2.1. Arah rebah dan arah penyelamatan pohon yang akan ditebang ditentukan

2.2. Pohon ditebang sesuai ketentuan 2.3. Tunggak dan batang kayu ditandai

3. Melaksanakan pembagian batang

3.1 . Pemotongan batang kayu dilaksanakan. 3.2 . Sortimen kayu diberikan tanda sesuai ketentuan

4. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pemanenan

4.1 Laporan hasil pelaksanaan pemanenan dibuat 4.2 Hasil pelaksanaan pemanenan didistribusikan dan diarsipkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan pemanean, melaksanakan penebangan, melaksanakan pembagian batang dan mendokumentasikan hasil pelaksanaan pemanenan, yang digunakan untuk melaksanakan pemanenan hasil hutan kayu pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan pemanenan hasil hutan kayu, mencakup :

2.1. Peta kerja 2.2. Pita meter dan tongkat ukur 2.3. Parang 2.4. Chainsaw 2.5. Alat K3 2.6. Alat tulis dan buku ukur 2.7. Palu dan Paku S

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan pemanenan hasil hutan kayu meliputi : 3.1. Menyiapkan pekerjaan pemanenan 3.2. Melaksanakan penebangan 3.3. Melaksanakan pembagian batang 3.4. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pemanenan

4. Peraturan untuk melaksanakan pemanenan hasil hutan kayu, adalah :

Page 309: kesatuan pengelolaan hutan

25-8

4.1. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo No. P.63/Menhut-II/200. jo P.45/Menhut-II/2009 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara

4.2. PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melaksanakan pemanenan hasil hutan kayu.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/ lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Dasar-dasar Ilmu ukur kayu 3.2 Penatausahaan hasil hutan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

4.1 Menggunakan alat menebang dan pembagian batang 4.2 Mengukur dimensi kayu

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi :Melaksanakan penebangan dan

pembagian batang

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENYARADAN KAYU HASIL TEBANGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan penyaradan kayu hasil tebangan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaah hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan, ketentuan, juklak/ juknis yang terkait dengan penyaradan kayu diinventarisir.

1.2 Bahan, dokumen dan peralatan dipersiapkan 1.3 Regu kerja dan sumber daya manusia ditetapkan

2. Melaksanakan kegiatan

2.1 Logs / batangan kayu yang akan disarad diidentifikasi dan ditetapkan

Page 310: kesatuan pengelolaan hutan

25-9

2.2 Arah sarad ditetapkan . 2.3 Peralatan penyaradan dipasang pada logs. 2.4 Penyaradan logs dilakukan.

3. Mendokumentasikan hasil kegiatan

3.1 Laporan hasil penyaradan disusun 3.2 Dokumen laporan kegiatan penyaradan didistribusikan dan di

arsipkan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan evaluasi, melaksanakan kegiatan, mendokumentasikan hasil kegitan digunakan untuk melakukan penyaradan kayu hasil tebangan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan penyaradan kayu, mencakup :

2.1 Dokumen laporan tebangan 2.2 Alat sarad 2.3 Tali. 2.4 Parang/sabit 2.5 Perlengkapan K 3

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan penyaradan kayu hasil tebangan , meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan kegiatan 3.3 Mendokumentasikan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk mendukung kompetensi ini adalah : 4.1. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo No. P.63/Menhut-II/200. jo

P.45/Menhut-II/2009 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara

4.2. PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : .................

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melakukan penyaradan kayu hasil tebangan. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Dasar-dasar Ilmu Ukur Kayu 3.2 Dasar-dasar Reduced Impact Logging (RIL) 3.3 Mengenal jenis kayu

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

4.1. Mengorganisasikan regu kerja 4.2. Mengenal cacat kayu.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi sebagai berikut : Melaksanakan kegiatan

Page 311: kesatuan pengelolaan hutan

25-10

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT. PH02.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENIMBUNAN KAYU HASIL TEBANGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan penimbunan kayu hasil tebangan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan perundang-undangan, ketentuan dan juklak/juknis diinventarisir.

1.2 Bahan, dokumen dan peralatan dipersiapkan 1.3 Regu kerja dan sumber daya manusia pelaksana ditetapkan

2. Melaksanakan kegiatan

2.1 Logs dan jenis kayu di identifikasi dan disortir . 2.2 Logs ditimbun sesuai ketentuan 2.3 Kulit Logs dikupas dan paku S dipasang.

3. Mendokumentasikan hasil kegiatan

3.1 Laporan hasil penimbunan hasil hutan kayu disusun 3.2 Dokumen laporan hasil kegiatan penimbunan hasil hutan kayu

dan didistribusikan dan diarsipkan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan evaluasi, melaksanakan kegiatan, mendokumentasikan hasil kegitan digunakan untuk melakukan penimbunan kayu hasil tebangan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk penimbunan kayu hasil tebangan , mencakup :

2.1 Dokumen laporan pengangkutan hasil hutan kayu. 2.2 Alat penimbunan 2.3 Parang 2.4 Paku S

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan penimbunan kayu hasil tebangan , meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan kegiatan 3.3 Mendokumentasikan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk mendukung kompetensi ini adalah : 4.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo No. P.63/Menhut-II/200. jo

P.45/Menhut-II/2009 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara

Page 312: kesatuan pengelolaan hutan

25-11

4.2 PERMENAKERTRANS No. PER.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : .................

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melakukan penimbunan kayu hasil tebangan . 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Dasar-dasar Ilmu Ukur Kayu 3.2 Dasar-dasar Reduced Impact Logging (RIL) 3.3 Mengenal jenis kayu

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengorganisasikan regu kerja. 4.2 Mengenali cacat kasar logs

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi sebagai berikut : Melaksanakan kegiatan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.PH02.000.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PENATAUSAHAAN HASIL HUTAN (PUHH) KAYU BULAT Deskripsi Unit : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pinatausahaan hasil hutan (PUHH) pada kegiatan pemanfaatan hasil hutan.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan pekerjaan.

1.1. Peraturan tentang penataan hasil hutan dipahami. 1.2. Perlengkapan dan bahan disiapkan. 1.3. Nomor pohon pada kayu bulat diperiksa.

2. Membuat dokumen PUHH hasil penebangan

2.1. Hasil penetapan jenis dan volume dicatat sesuai ketentuan 2.2. Penandaan pada setiap batang dibuat. 2.3. Hasil penetapan jenis dan volume pada setiap periode

Page 313: kesatuan pengelolaan hutan

25-12

dimasukkan ke dalam Laporan Hasil Penebangan Kayu Bulat sesuai ketentuan

2.4. Laporan hasil produksi dilaporkan untuk diperiksa sesuai ketentuan

2.5. Hasil pemeriksaan dikirim kepada instansi terkait, 3. Membuat dokumen

PUHH Pengangkutan KB/KBK

3.1. Data KB/KBK yang akan diangkut dimasukkan ke dalam dokumen sesuai ketentuan

3.2. Dokumen angkutan kayu bulat dibuat sesuai ketentuan 3.3. Dokumen angkutan kayu bulat didistribusikan sesuai ketentuan

4. Membuat dokumen PUHH mutasi KB/KBK

4.1. Laporan Mutasi Kayu Bulat/Kayu Bulat Kecil (LMKB /LMKBK) dibuat

4.2. LMKB/LMKBK didistribusikan sesuai ketentuan BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk pembuatan dokumen PUHH hasil produksi, pengangkutan dan mutasi kayu bulat yang digunakan untuk melaksanakan penatausahaan kayu bulat.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan penatausahaan kayu bulat, meliputi: 2.1. Alat tulis 2.2. Alat hitung. 2.3. Mesin ketik/komputer 2.4. Blanko PUHH. 2.5. Cat dan kuas 2.6. Pahat 2.7. Barcode

3. Peraturan yang diperlukan sebagai dasar pelaksanaan tugas:

3.1. Keputusan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo P.63/Menhut-II/2006, tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara.

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1. Menetapkan nama jenis kayu, kode unit KHT.PH02.001.01 1.2. Menetapkan volume kayu bundar, kode unit KHT.PH02.002.01 1.3. Menetapkan volume tumpukan kayu bulat kecil, kode unit KHT.PH02.003.01

2. Kondisi penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat pengumpulan kayu (TPn) atau di tempat penimbunan kayu (TPK) atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan adalah: -

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan 4.1. Menggunakan mesin ketik. 4.2. menggunakan mesin hitung

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi:

5.1. Membuat dokumen hasil penebangan

Page 314: kesatuan pengelolaan hutan

25-13

5.2. Membuat dokumen angkutan

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

Page 315: kesatuan pengelolaan hutan

26-1

26. KLASTER : MELAKUKAN PENGUJIAN HASIL HUTAN KAYU BUNDAR DAN KAYU GERGAJIAN

Kode Unit : KHT.PH02.001.01 Judul Unit : MENETAPKAN NAMA JENIS KAYU Deskripsi Unit : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk menetapkan nama jenis kayu pada kegiatan pemanfaatan hasil hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan. 1.1 Ketentuan tentang tata cara penetapan nama jenis kayu

dipahami. 1.2 Perlengkapan untuk menetapkan jenis kayu disediakan dan

diperiksa kelayakannya. 1.3 Contoh uji kayu disiapkan.

2. Mengidentifikasi ciri kasar dan/atau anatomi kayu

2.1 Ciri kasar dan/atau anatomi yang terdapat pada kayu diamati dan diidentifikasi.

2.2 Ciri kasar dan/atau anatomi yang dominan pada kayu ditetapkan. 3. Menemukan kesesuaian

ciri dominan dengan kunci identifikasi.

3.1 Kesesuaian antara ciri kasar/ciri anatomi yang dominan dengan kunci identifikasi ditemukan.

3.2 Nama jenis kayu ditetapkan. 4. Mendokumentasikan nama

jenis kayu. 4.1 Nama jenis kayu dicatat dan didokumentasikan. 4.2 Laporan disusun dan disampaikan sesuai ketentuan.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengidentifikasi ciri kasar dan/atau anatomi kayu dan menemukan kesesuaian ciri dominan dengan kunci identifikasi untuk menetapkan nama jenis kayu.

2. Perlengkapan yang diperlukan meliputi : 2.1 Kunci Identifikasi nama jenis kayu. 2.2 Kaca pembesar (pembesaran 10 x). 2.3 Pisau (cutter). 2.4 Contoh kayu.

3. Peraturan yang diperlukan sebagai dasar pelaksanaan tugas : 3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.58/Menhut-II/2008 tentang Kompetensi dan Sertifikasi

Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari; 3.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo P.63/Menhut-II/2006, tentang

Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara. 3.3 SNI 01-5010.5-2006: Pendukung di bidang kehutanan – Bagian 5 Nama kayu -

perdagangan; 3.4 Manual Pengenalan Jenis Kayu di Lapangan yang diterbitkan oleh Pusdiklat Kehutanan

dan PROSEA. PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini :

1.1 Menerapkan Panduan K3, kode unit KHT.RC01.001.01. 2. Kondisi penilaian

Page 316: kesatuan pengelolaan hutan

26-2

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat pengumpulan kayu (TPn) atau di tempat penimbunan kayu (TPK), atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan

3.1 Ilmu botani. 3.2 Ilmu anatomi kayu.

4. Keterampilan yang dibutuhkan

4.1 Mengamati dan menetapkan ciri kasar dan ciri anatomi; 4.2 Menggunakan kunci identifikasi jenis kayu.

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi : 5.1 Mengidentifikasi ciri kasar dan/atau anatomi kayu 5.2 Menemukan kesesuaian ciri dominan dengan kunci identifikasi.

KOMPETENSI KUNCI No Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.PH02.002.01 Judul Unit : MENETAPKAN VOLUME KAYU BUNDAR Deskripsi Unit : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menetapkan volume kayu bundar pada kegiatan pemanfaatan hasil hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan.

1.1. Peraturan tentang penetapan volume kayu bundar dipahami. 1.2. Perlengkapan disiapkan dan diperiksa kelayakannya.

2. Mengukur dimensi kayu bundar.

2.1. Panjang kayu diukur sesuai peraturan dan dicatat. 2.2. Diameter kayu diukur sesuai peraturan dan dicatat.

3. Menghitung volume kayu bundar.

3.1. Kayu bundar ditetapkan volume kotornya sesuai peraturan dan dicatat.

3.2. Cacat kayu bundar yang mereduksi diukur dan dihitung volume cacatnya sesuai peraturan (kecuali pada kayu bundar Jati) dan dicatat.

3.3. Volume bersih kayu bundar dihitung dan dicatat. 4. Mendokumentasikan

hasil pengukuran. 4.1. Hasil pengukuran dibuat dan didokumentasikan. 4.2. Hasil pengukuran dilaporkan sesuai peraturan.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel

Page 317: kesatuan pengelolaan hutan

26-3

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengukur dimensi kayu, menghitung volume dan mendokumentasikan hasil pengukuran yang digunakan untuk menetapkan volume kayu bundar.

2. Perlengkapan untuk menetapkan volume kayu bundar, meliputi: 2.1 Tongkat ukur (scale stick). 2.2 Pita ukur (roll meter). 2.3 Pita phi (π band). 2.4 Tabel Isi Kayu Bundar. 2.5 Tabel Reduksi Cacat. 2.5 Alat hitung. 2.6 Daftar isian (tally sheet).

3. Peraturan yang diperlukan sebagai dasar pelaksanaan tugas: 3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.58/Menhut-II/2008 tentang Kompetensi dan Sertifikasi

Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari; 3.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo P.63/Menhut-II/2006, tentang

Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara. 3.3 SNI 01-5007.2-2000: Pengukuran dan tabel isi kayu bundar rimba; 3.4 SNI 01-5007.17-2001: Pengukuran dan tabel isi kayu bundar jati; 3.5 Keputusan Direktur Jenderal Bina Pengusahaan Hutan No. 68/VI-BPPHH/2004, tanggal 18

Juni 2004 tentang Metoda Pengukuran Kayu Bulat Rimba jo P.04/VI-BPHH/2005 tentang Perubahan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. 68/VI-BPPHH/2004

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1 Menetapkan nama jenis kayu, kode unit KHT.PH02.001.01

2. Kondisi penilaian Penilaian/assesmen dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/praktek dan simulasi di tempat pengumpulan kayu (TPn) atau di tempat penimbunan kayu (TPK) atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan

3.1 Ilmu ukur kayu. 3.2 Pengenalan cacat kayu yang mereduksi volume.

4. Keterampilan yang dibutuhkan

4.1 Menggunakan peralatan pengukuran. 4.2 Mengidentifikasi cacat yang mempengaruhi volume.

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Mengukur dimensi kayu bundar.

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

Page 318: kesatuan pengelolaan hutan

26-4

KODE UNIT : KHT.PH02.003.01 JUDUL UNIT : MENETAPKAN VOLUME TUMPUKAN KAYU BUNDAR KECIL DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menetapkan volume tumpukan kayu bundar kecil pada kegiatan pemanfaatan hasil hutan

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan.

1.1 Peraturan tentang penetapan volume tumpukan kayu bundar kecil dipahami.

1.2 Alat disiapkan dan kelayakan pakainya diperiksa. 1.3 Kayu bundar kecil ditumpuk per jenis/kelompok jenis sesuai

dengan peraturan.

2. Mengukur dimensi dan menghitung volume tumpukan kayu bundar kecil.

2.1. Tinggi, lebar, dan panjang tumpukan diukur dan dicatat. 2.2 Tumpukan kayu bundar kecil dihitung volumenya dalam satuan

stapel meter (sm) sesuai peraturan dan dicatat. 2.3 Volume tumpukan kayu bundar kecil dikonversi dari satuan sm

ke dalam satuan meter kubik (m3) sesuai peraturan dan dicatat.

3. Mendokumentasikan hasil pengukuran.

3.1 Hasil pengukuran dibuat dan didokumentasikan. 3.2 Hasil pengukuran dilaporkan sesuai prosedur.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengukur dimensi tumpukan, menghitung volume tumpukan dan mendokumentasikan hasil pengukuran yang digunakan untuk menetapkan volume tumpukan kayu bundar kecil.

2. Perlengkapan untuk menetapkan volume tumpukan kayu bundar kecil meliputi: 2.1 Pita ukur (roll meter). 2.2 Alat hitung. 2.3 Daftar isian (tally sheet). 2.4 Tabel angka konversi.

3. Peraturan yang diperlukan sebagai dasar pelaksanaan tugas:

3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.58/Menhut-II/2008 tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.

3.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo P.63/Menhut-II/2006, tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara.

3.3 SNI 01-5007.19-2003: Kayu bundar rimba sortimen KBK. 3.4 Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. 68/VI-BPPHH/2004, tanggal 18

Juni 2004 tentang Metoda Pengukuran Kayu Bulat Rimba jo P.04/VI-BPHH/2005 tentang Perubahan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. 68/VI-BPPHH/2004

3.5 Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. P.05/VI-BIKPHH/2008, tentang Angka Konversi Volume Stapel Meter (sm) ke dalam Volume Satuan Meter Kubik (m3

1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

) Kayu Bulat Kecil.

PANDUAN PENILAIAN:

1.1 Menetapkan nama jenis kayu, kode unit KHT.PH02.001.01

2. Kondisi penilaian

Page 319: kesatuan pengelolaan hutan

26-5

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat pengumpulan kayu (TPn), di tempat penimbunan kayu (TPK), atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

3.1 Ilmu ukur kayu.

4. Keterampilan yang dibutuhkan: 4.1 Menggunakan peralatan pengukuran.

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Mengukur dimensi dan volume tumpukan kayu bundar kecil

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.PH02.004.01 JUDUL UNIT : MENETAPKAN MUTU PENAMPILAN KAYU BUNDAR DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menetapkan mutu penampilan kayu bundar pada kegiatan pemanfaatan hasil hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan.

1.1. Peraturan tentang penetapan mutu kayu bundar dipahami. 1.2. Perlengkapan disiapkan dan diperiksa kelayakannya.

2. Menetapkan mutu penampilan kayu bundar.

2.1. Mutu penampilan kayu bundar berdasarkan dimensi dan cacat bentuk ditetapkan.

2.2. Mutu penampilan kayu bundar berdasarkan cacat di badan dan cacat bontos ditetapkan.

2.3. Mutu penampilan kayu bundar berdasarkan isi sehat/nilai konversi ditetapkan.

2.4. Mutu penampilan kayu bundar ditetapkan. 3. Mendokumentasikan hasil

penetapan mutu. 3.1. Hasil penetapan mutu dibuat dan didokumentasikan. 3.2. Hasil penetapan mutu dilaporkan sesuai peraturan.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengidentifikasi cacat, menetapkan isi sehat/nilai konversi, menetapkan mutu dan mendokumentasikan hasil yang digunakan untuk menetapkan mutu penampilan kayu bundar.

2. Perlengkapan untuk penetapan mutu penampilan kayu bundar, meliputi: 2.1 Tongkat ukur (scale stick). 2.2 Pita ukur (roll meter).

Page 320: kesatuan pengelolaan hutan

26-6

2.3 Tabel persyaratan mutu. 2.4 Tabel Reduksi Cacat (Tabel C dan Tabel D). 2.5 Alat hitung. 2.6 Alat/tongkat sogok. 2.7 Kapak uji. 2.8 Daftar isian (tally sheet).

3. Peraturan yang diperlukan sebagai dasar pelaksanaan tugas: 3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.58/Menhut-II/2008 tentang Kompetensi dan Sertifikasi

Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari. 3.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo P.63/Menhut-II/2006, tentang

Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara. 3.3 SNI 01-5007.3-2000: Petunjuk teknis pengujian kayu bundar rimba 3.4 SNI 01-5007.1-2003: Kayu bundar jati 3.5 SNI 01-5007.11-2001: Kayu bundar tusam

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1 Menetapkan nama jenis kayu, kode unit KHT.PH02.001.01 1.2 Menetapkan volume kayu bundar, kode unit KHT.PH02.002.01

2. Kondisi penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat pengumpulan kayu (TPn) atau di tempat penimbunan kayu (TPK) atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan adalah:

3.1 Ilmu ukur kayu. 3.2 Pengenalan cacat kayu.

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan

4.1 Menerapkan persyaratan mutu. 4.2 Mengidentifikasi, mengukur, menghitung dan menilai cacat kayu. 4.3 Menggunakan peralatan pengujian.

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi:

5.1 Menetapkan mutu penampilan

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKA

T 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

Page 321: kesatuan pengelolaan hutan

26-7

KODE UNIT : KHT.PH03.001.01 JUDUL UNIT : MEMERIKSA HASIL PENGUJIAN KAYU BUNDAR DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam memeriksa hasil pengujian kayu bundar dalam pemanfaatan hasil hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan. 1.1. Peraturan pemeriksaan kayu bundar dipahami. 1.2. Perlengkapan disiapkan dan diperiksa kelayakannya. 1.3. Kayu bundar ditetapkan jumlah batang dan jenisnya sesuai dengan

ketentuan. 2. Memeriksa jumlah

batang dan nama jenis kayu.

2.1 Partai kayu bundar dihitung jumlah batangnya dan dicocokkan dengan jumlah batang yang tercantum dalam dokumen.

2.2 Partai kayu bundar ditetapkan nama jenisnya dan dicocokkan dengan jenis yang tercantum dalam dokumen.

2.3 Jumlah batang dan nama jenis kayu ditetapkan kesesuaiannya berdasarkan peraturan.

3. Memeriksa dimensi dan/ atau volume kayu bundar.

3.1 Dimensi dan/atau volume kayu bundar contoh ditetapkan sesuai peraturan.

3.2 Dimensi dan/atau volume kayu bundar contoh diperbandingkan terhadap dimensi dan/atau volume kayu bundar bersangkutan yang tercantum dalam dokumen.

3.3 Dimensi dan/atau volume kayu bundar ditetapkan kesesuaiannya berdasarkan peraturan.

4. Memeriksa mutu penampilan kayu bundar.

4.1 Mutu penampilan kayu bundar contoh ditetapkan sesuai peraturan. 4.2 Mutu penampilan kayu bundar contoh diperbandingkan terhadap mutu

penampilan kayu bundar bersangkutan yang tercantum dalam dokumen.

4.3 Mutu penampilan kayu bundar ditetapkan kesesuaiannya berdasarkan peraturan.

5. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

5.1 Daftar hasil pemeriksaan kayu bundar dibuat. 5.2 Berita Acara Pemeriksaan dibuat dan dilaporkan sesuai dengan

peraturan. BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, memeriksa jumlah batang, dan nama jenis kayu, memeriksa dimensi dan/atau volume kayu, memeriksa mutu penampilan dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan, yang digunakan untuk memeriksa hasil pengujian kayu bundar.

2. Perlengkapan untuk melakukan pemeriksaan hasil pengujian kayu bundar mencakup: 2.1 Tongkat ukur (scale stick). 2.2 Pita ukur (roll meter). 2.3 Pita phi (π band). 2.4 Tabel Isi kayu bundar rimba. 2.5 Tabel isi kayu bundar jati. 2.6 Tabel Reduksi Cacat bontos dan tabel reduksi cacat gubal. 2.7 Alat hitung (calculator). 2.8 Pisau (cutter). 2.9 Alat/tongkat sogok.

Page 322: kesatuan pengelolaan hutan

26-8

2.10 Kaca pembesar (pembesaran 10 x). 2.11 Tabel persyaratan mutu. 2.12 Kapak uji. 2.13 Daftar isian (tally sheet).

3. Peraturan untuk melaksanakan pemeriksaan pengujian hasil pengujian kayu bundar 3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.58/Menhut-II/2008 tentang Kompetensi dan Sertifikasi

Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari. 3.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo P.63/Menhut-II/2006, tentang

Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara. 3.3 SNI 01-5007.3-2000: Petunjuk teknis pengujian kayu bundar rimba atau revisinya. 3.4 SNI 01-5007.1-2003: Kayu bundar jati atau revisinya. 3.5 SNI 01-5007.11-2001: Kayu bundar tusam atau revisinya. 3.6 Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. 68/VI-BPPHH/2004, tanggal 18

Juni 2004 tentang Metoda Pengukuran Kayu Bulat Rimba jo P.04/VI-BPHH/2005 tentang Perubahan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. 68/VI-BPPHH/2004.

3.7 Peraturan Dirjen Bina Produksi Kehutanan No. P.02/VI-BIKPHH/2008, tentang Angka Konversi Volume Stapel Meter (sm) ke dalam Volume Satuan Meter Kubik (m3

3.8 Peraturan perusahaan.

) Kayu Bulat Kecil.

3.9 Standar yang berlaku dalam perdagangan PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetisi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1 Menetapkan nama jenis kayu, kode unit KHT.PH02.001.01 1.2 Menetapkan volume kayu bundar, kode unit KHT.PH02.002.01. 1.3 Menetapkan penampilan mutu kayu bundar, kode unit KHT.PH02.003.01. 1.4 Menetapkan volume tumpukan kayu bundar kecil, kode unit KHT.PH02.004.01.

2. Kondisi penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara: tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi ditempat pengumpulan kayu (TPn), di tempat penimbunan kayu (TPK) atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1 Ilmu ukur kayu. 3.2 Teknik pemeriksaan. 3.3 Pengenalan jenis kayu. 3.4 Pengenalan cacat kayu bundar. 3.5 Penata usahaan hasil hutan (PUHH).

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1 Menentukan kayu bundar yang akan diperiksa. 4.2 Menggunakan peralatan pemeriksaan pengujian.

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi:

5.1 Memeriksa jumlah keping dan jenis kayu bundar. 5.2 Memeriksa dimensi, sortimen dan volume kayu bundar 5.3 Memeriksa mutu penampilan kayu bundar.

Page 323: kesatuan pengelolaan hutan

26-9

KOMPETENSI KUNCI

No Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.PH02.005.01 JUDUL UNIT : MENETAPKAN VOLUME KAYU GERGAJIAN DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menetapkan volume kayu gergajian pada kegiatan pemanfaatan hasil hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan tentang penetapan volume kayu gergajian dipahami. 1.2. Perlengkapan disiapkan dan diperiksa kelayakannya.

2. Menetapkan dimensi dan volume kayu gergajian

2.1. Tebal, lebar dan panjang kayu gergajian diukur sesuai peraturan dan dicatat.

2.2. Selisih antara hasil pengukuran dengan dimensi nominal dibandingkan terhadap toleransi.

2.3. Dimensi dan volume kayu gergajian ditetapkan dan dicatat. 3. Mendokumentasikan

hasil pengukuran. 3.1 Hasil pengukuran dibuat dan didokumentasikan. 3.2 Hasil pengukuran dilaporkan sesuai peraturan.

BATASAN VARIABEL : 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, menetapkan dimensi, menetapkan sortimen dan volume serta mendokumentasikan hasil pengukuran yang digunakan untuk menetapkan sortimen dan volume kayu gergajian. Khusus untuk kayu gergajian eboni, tidak ada dimensi nominal.

2. Perlengkapan untuk melakukan menetapkan dimensi kayu gergajian, meliputi: 2.1 Pita ukur (roll meter). 2.2 Jangka sorong (kaliper). 2.3 Alat hitung (kalkulator) 2.4 Daftar isian (tally sheet)

3. Peraturan yang diperlukan untuk menetapkan volume kayu gergajian, adalah: 3.1 Keputusan Menteri Kehutanan No. 020/Kpts-II/1988, tentang Standar Kayu Eboni Olahan. 3.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo P.63/Menhut-II/2006, tentang

Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara. 3.3 SNI 01-5008-1-1999 tentang Kayu gergajian rimba; 3.4 SNI 01-2028-1990 tentang Kayu eboni olahan; 3.5 Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. P.02/VI-BPHH/2005, tentang

Metode Pengujian Kayu Gergajian Rimba Indonesia. 3.6 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.58/Menhut-II/2008 tentang Kompetensi dan Sertifikasi

Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.

Page 324: kesatuan pengelolaan hutan

26-10

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1 Menetapkan nama jenis kayu, kode unit KHT.PH02.001.01

2. Kondisi penilaian: Penilaian dapat dilakukan dengan cara: tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek, dan simulasi di pabrik, di gudang atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan 3.1 Ilmu ukur kayu. 3.2 Proses pembuatan kayu gergajian.

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan 4.1 Menggunakan peralatan pengujian

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Menetapkan dimensi dan volume kayu gergajian.

KOMPETENSI KUNCI No Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.PH02.006.01 JUDUL UNIT : MENETAPKAN MUTU PENAMPILAN KAYU GERGAJIAN DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menetapkan mutu penampilan kayu gergajian pada pemanfaatan hasil hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan.

1.1. Peraturan tentang metode pengujian kayu gergajian

dipahami. 1.2. Alat disiapkan dan diperiksa kelayakannya. 1.3. Muka pengujian kayu gergajian ditetapkan sesuai

dengan peraturan. 2. Menetapkan mutu

penampilan kayu gergajian. 2.1. Cacat kayu gergajian diidentifikasi, diukur, dihitung

dan dinilai berdasarkan peraturan 2.2. Muka bersih ditetapkan berdasarkan peraturan 2.3. Mutu penampilan kayu gergajian ditetapkan

berdasarkan peraturan 3. Mendokumentasikan hasil

penetapan mutu penampilan.

3.1. Hasil penetapan mutu dibuat dan didokumentasikan 3.2 Hasil penetapan mutu dilaporkan sesuai peraturan.

Page 325: kesatuan pengelolaan hutan

26-11

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, menetapkan mutu dan mendokumentasikan hasil yang digunakan untuk menetapkan mutu penampilan kayu gergajian.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengujian kayu gergajian meliputi: 2.1 Pita ukur (roll meter). 2.2 Jangka sorong (kaliper). 2.3 Alat hitung (kalkulator). 2.4 Daftar isian (tally sheet).

3. Peraturan untuk melaksanakan penetapan mutu penampilan kayu gergajian:

3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.58/Menhut-II/2008 tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari;

3.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. 020/Kpts-II/1988, tentang Standar kayu eboni olahan. 3.3 Keputusan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo P.63/Menhut-II/2006, tentang

Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara. 3.4 SNI 01-5008.11-2000: Kayu gergajian tusam; 3.5 SNI 01-2028-1990: Kayu eboni olahan; 3.6 SNI 01-5008.1-1999: Kayu gergajian rimba; 3.7 SNI 01-5008.5-1999: Kayu gergajian jati; 3.8 Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. P.02/VI-BPHH/2005 tentang

Metode Pengujian Kayu Gergajian. 3.9 Peraturan perusahaan. 3.10 Standar yang digunakan dalam perdagangan.

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1 Menetapkan nama jenis kayu, kode unit KHT.PH02.001.01 1.2 Menetapkan volume kayu gergajian, kode unit KHT.PH02.005.01.

2. Kondisi penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di gudang, di industri atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan adalah: 3.1 Pengenalan cacat kayu. 3.2 Ilmu ukur kayu. 3.3 Proses pembuatan kayu gergajian.

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan adalah: 4.1 Menggunakan peralatan pengujian. 4.2 Mengidentifikasi cacat.

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Menetapkan mutu penampilan kayu gergajian.

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 1

Page 326: kesatuan pengelolaan hutan

26-12

3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.PH03.002.01 JUDUL UNIT : MEMERIKSA HASIL PENGUJIAN KAYU GERGAJIAN DESKRIPSI UNIT : Kompetensi ini merupakan kemampuan yang didasari atas pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam memeriksa hasil pengujian kayu gergajian dalam kegiatan pemanfaatan hasil hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan. 1.1. Peraturan tentang pemeriksaan hasil pengujian kayu gergajian dipahami.

1.2. Perlengkapan memeriksa hasil pengujian kayu gergajian disiapkan dan diperiksa kelayakannya.

1.3. Kayu gergajian contoh ditetapkan jumlah kepingnya dan dipilih sesuai dengan peraturan.

2. Memeriksa jumlah keping dan jenis kayu gergajian.

2.1. Partai kayu gergajian dihitung jumlah keping dan dicocokkan dengan jumlah keping yang tercantum dalam dokumen.

2.2. Partai kayu gergajian ditetapkan nama jenisnya dan dicocokkan dengan jenis yang tercantum dalam dokumen.

2.3. Jumlah keping dan nama jenis kayu ditetapkan kesesuaiannya berdasarkan peraturan.

3. Memeriksa dimensi, sortimen dan volume kayu gergajian.

3.1 Dimensi, sortimen dan volume kayu gergajian contoh ditetapkan sesuai peraturan.

3.2 Dimensi, sortimen, dan volume kayu gergajian contoh diperbandingkan terhadap dimensi, sortimen, dan volume kayu gergajian bersangkutan yang tercantum dalam dokumen.

3.3 Dimensi, sortimen, dan volume kayu gergajian ditetapkan kesesuaiannya berdasarkan peraturan.

4. Memeriksa mutu penampilan kayu gergajian.

4.1. Mutu penampilan kayu gergajian contoh ditetapkan sesuai peraturan.

4.2. Mutu penampilan kayu gergajian contoh diperbandingkan terhadap mutu penampilan kayu gergajian bersangkutan yang tercantum dalam dokumen.

4.3. Mutu penampilan kayu gergajian ditetapkan kesesuaiannya berdasarkan peraturan.

5. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

5.1. Daftar hasil pemeriksaan kayu gergajian dibuat 5.2. Berita Acara Pemeriksaan dibuat dan dilaporkan sesuai

dengan peraturan

Page 327: kesatuan pengelolaan hutan

26-13

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, memeriksa jumlah keping dan nama jenis kayu, memeriksa dimensi, sortimen dan volume kayu gergajian, memeriksa mutu penampilan dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan, yang digunakan untuk memeriksa hasil pengujian kayu gergajian.

2. Perlengkapan untuk memeriksa hasil pengujian kayu gergajian, meliputi: 2.1 Pita ukur (roll meter). 2.2 Jangka sorong (kaliper). 2.3 Alat hitung (kalkulator). 2.4 Pisau (cutter). 2.5 Kaca pembesar (pembesaran 10 x). 2.6 Tabel persyaratan mutu. 2.7 Daftar isian (tally sheet).

3. Peraturan untuk melaksanakan pemeriksaan hasil pengujian kayu gergajian:

3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.58/Menhut-II/2008 tentang Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.

3.2 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo P.63/Menhut-II/2006 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara.

3.3 Keputusan Menteri Kehutanan No. 020/Kpts-II/1988 tentang Standar Kayu Eboni Olahan. 3.4 SNI 01-5008.1-1999: Kayu gergajian rimba. 3.5 SNI 01-5008.5-1999: Kayu gergajian jati. 3.6 SNI 01-5008.11-2000: Kayu gergajian tusam. 3.7 SNI 01-2028-1990: Kayu eboni olahan. 3.8 Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan No. P.02/VI-BPHH/2005 tentang

Metode Pengujian Kayu Gergajian. 3.9 Peraturan Perusahaan. 3.10 Standar yang berlaku dalam perdagangan.

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

1.1 Menetapkan nama jenis kayu, kode unit KHT.PH02.001.01 1.2 Menetapkan volume kayu gergajian, kode unit KHT.PH02.005.01 1.3 Menetapkan mutu penampilan kayu gergajian, kode unit KHT.PH02.006.01

2. Kondisi penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di pabrik/gudang atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan: 3.1 Pengenalan jenis kayu. 3.2 Pengenalan cacat kayu gergajian. 3.3 Penatausahaan Hasil Hutan (PUHH). 3.4 Proses pembuatan kayu gergajian.

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan: 4.1 Membaca simpul pemeriksaan. 4.2 Menetapkan kayu gergajian yang diperiksa. 4.3 Menggunakan peralatan pemeriksaan pengujian.

Page 328: kesatuan pengelolaan hutan

26-14

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Memeriksa jumlah keping dan jenis kayu gergajian. 5.2 Memeriksa dimensi, sortimen dan volume kayu gergajian. 5.3 Memeriksa mutu penampilan kayu gergajian.

KOMPETENSI KUNCI No Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerja sama dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 1

Page 329: kesatuan pengelolaan hutan

27-1

27. KLASTER : MELAKUKAN PEMANENAN HHBK (SATWA) Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MERENCANAKAN PENANGKARAN SATWA LIAR Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk merencanakan penangkaran satwa liar sebagai bagian dari pemanfaatan satwa liar dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan dan ketentuan mengenai penangkaran satwa liar dilindungi diidentifikasi.

1.2. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk merencanakan penangkaran satwa liar diidentifikasi.

1.3. Peralatan dan bahan untuk keperluan merencanakan penangkaran satwa liar diidentifikasi dan dipersiapkan.

1.4. Para pihak yang akan dilibatkan dalam perencanaan diidentifikasi dan dihubungi.

2. Merencanakan tempat penangkaran

2.1. Lokasi penangkaran ditetapkan dan diberi batas yang jelas. 2.2. Kebutuhan kandang pemeliharaan dan kandang perawatan

dihitung. 2.3. Areal pengembangan pakan dan peneduh atau shelter

dialokasikan. 2.4. Kebutuhan tempat makanan tambahan dan tempat minum

diidentifikasi. 2.5. Jalan kontrol, saluran air, gudang dan sarana lain yang

dibutuhkan dialokasikan. 3. Merencanakan penyediaan

indukan 3.1. Sumber indukan satwa untuk penangkaran diidentifikasi. 3.2. Legalitas asal usul indukan satwa untuk penangkaran

dipastikan. 3.3 Izin pengadaan indukan satwa untuk penangkaran

disiapkan. 3.4 Sex ratio indukan jantan dan betina disesuaikan. 3.5 Teknik penangkapan dan pengangkutan indukan

dideskripsikan. 4. Merencanakan

pelaksanaan penangkaran 4.1. Aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di penangkaran

dirancang. 4.2. Tujuan, sasaran, output, dan indikator keberhasilan setiap

aktivitas penangkaran satwa liar ditetapkan. 4.3. Tenaga pelaksana, tata waktu pelaksanaan penangkaran

satwa liar disusun. 4.4. Jenis dan jumlah kebutuhan alat/bahan serta Biaya yang

diperlukan untuk pelaksanaan penangkaran diidentifikasi.

Page 330: kesatuan pengelolaan hutan

27-2

5. Mendokumentasikan pekerjaan

5.1. Rencana penangkaran satwa liar didokumentasikan. 5.2. Dokumen rencana penangkaran satwa liar

diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, merencanakan tempat penangkaran, merencanakan penyiapan indukan, merencanakan pelaksanaan penangkaran dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk merencanakan penangkaran satwa liar sebagai bagian dari pemanfaatan satwa liar dalam sistem pengelolaan hutan lestari

2. Perlengkapan untuk merencanakan penangkaran satwa liar mencakup: 2.1 Alat tulis kantor 2.2 Perangkat komputer 2.3 Peta areal kerja 2.4 Dokumen baseline information penilaian aspek bio-ekologi dan fisik-kimia areal yang

dicadangkan untuk penangkaran 2.5 Buku acuan bio-ekologi satwa untuk jenis yang akan ditangkarkan 2.6 Buku acuan dan SOP penangkaran yang sudah ada

3. Tugas pekerjaan untuk merencanakan penangkaran satwa liar:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Merencanakan tempat penangkaran 3.3 Merencanakan penyiapan indukan 3.4 Merencanakan pelaksanaan penangkaran 3.5 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk merencanakan penangkaran satwa liar adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemafaatan Tumbuhan dan Satwa

Liar. 4.3 Peraturan Pemerintah Nomor. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan serta Pemanfaatan Hutan. 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 53/Menhut-II/2006 tentang Lembaga Konservasi. 4.5 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.6 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang

Tata usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.7 Keputusan Dirjen PHKA No. 921/DJ-IV/HO/2001 tanggal 21 Agustus 2001 tentang

Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.8 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1.

Page 331: kesatuan pengelolaan hutan

27-3

2. Kondisi penilaian:

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi merencanakan penangkaran satwa liar

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Instrumen perencanaan 3.2 Teknik penyusunan anggaran 3.3 Karakteristik indukan yang baik 3.4 Karakteristik habitat yang dibutuhkan satwa 3.5 Jenis tanaman pakan dan jenis pakan tambahan 3.6 Jumlah kebutuhan pakan dan teknik pemberian pakan 3.7 Standar gizi satwa dan kesehatan satwa 3.8 Sertifikasi dan penandaan indukan/anakan 3.9 Reproduksi satwa dan data performans reproduksi satwa 3.10 Teknik penangkapan dan pengangkutan satwa 3.11 Pengolahan dan pemanfaatan hasil

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1 Mengoperasikan komputer 4.2 Mengatur waktu, bahan dan peralatan 4.3 Membaca peta 4.4 Mengaplikasikan instrumen perencanaan 4.5 Mengorganisasikan para pihak

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah: 5.1. Merencanakan pelaksanaan penangkaran

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

Page 332: kesatuan pengelolaan hutan

27-4

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MENILAI KINERJA PENANGKARAN SATWA LIAR Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menilai kinerja penangkaran satwa liar sebagai bagian dari pemanfaatan satwa liar dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan.

1.1. Peraturan/ketentuan terkait penangkaran satwa liar diinventarisir.

1.2. Rencana penilaian kinerja penangkaran satwa liar ditetapkan.

1.3. Instrumen penilaian kinerja disusun. 1.4. Bahan dan alat untuk keperluan penilaian dipersiapkan.

2. Melakukan pengumpulan data.

2.1. Semua rekaman hasil pelaksanaan penangkaran satwa liar dikumpulkan.

2.2. Data lapangan untuk menilai kinerja penangkaran satwa liar diinventarisir dan dicatat.

2.3. Observasi lapangan sesuai prosedur dilakukan. 3. Melakukan penilaian. 3.1. Data hasil pemantauan lapangan dan rekaman hasil

implementasi aktivitas penangkaran satwa liar berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dalam perencanaan dianalisis dan disintesis.

3.2. Kinerja penangkaran satwa liar dinilai dan ditetapkan. 3.3. Rekomendasi perbaikan kinerja penangkaran satwa liar

dirumuskan. 4. Mendokumentasikan

pekerjaan. 4.1. Laporan penilaian kinerja penangkaran satwa liar dan

disusun. 4.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan pengumpulan data, melakukan penilaian, serta mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk menilai kinerja penangkaran satwa liar pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menilai kinerja penangkaran satwa liar:

2.1 Alat tulis kantor 2.2 Perlengkapan komputer 2.3 Peta kerja 2.4 Dokumen rencana penangkaran satwa liar 2.5 Dokumen site plan penangkaran 2.6 Dokumen rekaman hasil/laporan pelaksanaan penangkaran satwa liar 2.7 Dokumen rencana bisnis

3. Tugas pekerjaan untuk menilai kinerja penangkaran satwa liar:

Page 333: kesatuan pengelolaan hutan

27-5

3.1 Mempersiapkan pekerjaan. 3.2 Melakukan pengumpulan data dan pemantauan lapangan. 3.3 Melakukan penilaian. 3.4 Mendokumentasikan hasil penilaian.

4. Peraturan untuk menilai kinerja penangkaran satwa liar adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemafaatan Tumbuhan dan Satwa Liar.

4.3 Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 53/Menhut-II/2006 tentang Lembaga Konservasi. 4.4 Keputusan Presiden Nomor 43 tahun 1978 tentang Ratifikasi CITES. 4.5 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.6 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang

Tata usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.7 Keputusan Dirjen PHKA No. 921/DJ-IV/HO/2001 tanggal 21 Agustus 2001 tentang

Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.8 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menilai kinerja penangkaran satwa liar

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan pendukung:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Teknik pemantauan populasi 3.2 Teknik analisis data/statistika 3.3 Teknik penghitungan prestasi kerja 3.4 Teknik penangkaran satwa liar 3.5 Indikator-indikator keberhasilan usaha penangkaran

4. Keterampilan pendukung:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1 Menyusun instrumen evaluasi 4.2 Melakukan monitoring 4.3 Mengoperasikan komputer (Wordprocessor, Spreadsheet, Basisdata)

5. Aspek kritis:

Page 334: kesatuan pengelolaan hutan

27-6

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah: 5.1. Melakukan penilaian.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 3 7. Menggunakan teknologi 2

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MERENCANAKAN PEMANENAN SATWA LIAR Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk merencanakan pemanenan satwa liar sebagai bagian dari pemanfaatan satwa liar dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan/ketentuan yang terkait dengan pemanenan satwa liar diidentifikasi.

1.2. Data infomasi dasar mengenai satwa liar dan hasil penangkaran dikumpulkan.

1.3. Peralatan dan bahan untuk keperluan merencanakan pemanenan satwa liar diidentifikasi dan dipersiapkan.

1.4. Para pihak yang akan dilibatkan dalam perencanaan diidentifikasi dan dihubungi.

2. Menetapkan kuota pemanenan

2.1. informasi populasi satwa liar dianalisis. 2.2. Kuota pemanenan dihitung dan ditetapkan.

3. Merencanakan pelaksanaan pemanenan

3.1. Teknik pemanenan satwa liar ditetapkan. 3.2. Tata waktu dan tim pelaksana pemanenan satwa liar disusun. 3.3. Jenis dan jumlah kebutuhan alat untuk pelaksanaan pemanenan

diidentifikasi. 4. Mendokumentasikan

pekerjaan 4.1. Laporan kegiatan merencanakan pemanenan satwa liar disusun. 4.2. Dokumen rencana pemanenan satwa liar diadministrasikan dan

didistribusikan. BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menetapkan kuota pemanenan, merencanakan pelaksanaan pemanenan dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk merencanakan penangkaran satwa liar pada sektor kehutanan sebagai bagian dari pemanfaatan satwa liar dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 335: kesatuan pengelolaan hutan

27-7

2. Perlengkapan untuk merencanakan pemanenan satwa liar mencakup:

2.1 Alat tulis kantor 2.2 Perangkat komputer 2.3 Dokumen laporan kegiatan penangkaran satwa liar 2.4 Dokumen hasil inventarisasi dan pemantauan populasi serta daya dukung optimum.

3. Tugas pekerjaan untuk merencanakan pemanenan satwa liar meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menetapkan kuota pemanenan 3.3 Merencanakan pelaksanaan pemanenan 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk merencanakan pemanenan satwa liar adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemafaatan Tumbuhan dan Satwa Liar.

4.3 Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 53/Menhut-II/2006 tentang Lembaga Konservasi. 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.5 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang

Tata usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.6 Keputusan Dirjen PHKA No. 921/DJ-IV/HO/2001 tanggal 21 Agustus 2001 tentang

Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.7 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi merencanakan pemanenan satwa liar

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan pendukung:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Instrumen perencanaan 3.2 Teknik penyusunan anggaran 3.3 Penghitungan kuota pemanenan 3.4 Teknik pemanenan satwa liar

4. Keterampilan pendukung:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

Page 336: kesatuan pengelolaan hutan

27-8

4.1 Mengorganisasikan para pihak 4.2 Mengoperasikan komputer 4.3 Menghitung kuota

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah: 5.1. Merencanakan pelaksanaan pemanenan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MENILAI KINERJA PEMANENAN SATWA LIAR Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menilai kinerja pemanenan satwa liar sebagai bagian dari pemanfaatan satwa liar dalam rangka pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan.

1.1. Peraturan/ketentuan terkait pemanenan satwa liar diinventarisir. 1.2. Rencana penilaian kinerja pemanenan satwa liar disusun. 1.3. Bahan dan alat untuk keperluan penilaian dipersiapkan.

2. Melakukan pengumpulan data dan pemantauan lapangan.

2.1. Semua rekaman hasil implementasi aktivitas pemanenan satwa liar dikumpulkan.

2.2. Data lapangan untuk menilai kinerja pemanenan satwa liar diinventarisir dan dicatat.

2.3. Observasi lapangan sesuai prosedur dilakukan. 3. Melakukan penilaian. 3.1. Data hasil pemantauan lapangan dan rekaman hasil

implementasi aktivitas pemanenan satwa liar berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dalam perencanaan dianalisis dan disintesis.

3.2. Kinerja pemanenan satwa liar dinilai dan ditetapkan. 3.3. Rekomendasi perbaikan kinerja pemanenan satwa liar

dirumuskan. 4. Mendokumentasikan

pekerjaan. 4.1. Laporan penilaian kinerja pemanenan satwa liar dicatat dan

disusun. 4.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Page 337: kesatuan pengelolaan hutan

27-9

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan pengumpulan data dan pemantauan lapangan, melakukan penilaian, serta mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk menilai kinerja pemanenan satwa liar pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menilai kinerja pemanenan satwa liar:

2.1. Alat tulis kantor 2.2. Perlengkapan komputer 2.3. Dokumen rencana pemanenan satwa liar 2.4. Dokumen laporan pelaksanaan penangkaran satwa liar 2.5. Dokumen hasil implementasi pengelolaan spesies di lapangan.

3. Tugas pekerjaan untuk menilai kinerja pemanenan satwa liar: 3.1 Mempersiapkan pekerjaan. 3.2 Melakukan pengumpulan data dan pemantauan lapangan. 3.3 Melakukan penilaian. 3.4 Mendokumentasikan hasil penilaian.

4. Peraturan untuk menilai kinerja pemanenan satwa liar adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemafaatan Tumbuhan dan Satwa

Liar. 4.3 Peraturan Menteri Kehutanan No. P. 53/Menhut-II/2006 tentang Lembaga Konservasi. 4.4 Keputusan Presiden Nomor 43 tahun 1978 tentang Ratifikasi CITES. 4.5 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.6 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang

Tata usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.7 Keputusan Dirjen PHKA No. 921/DJ-IV/HO/2001 tanggal 21 Agustus 2001 tentang

Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.8 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menilai kinerja pemanenan satwa liar

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan pendukung:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Teknik pemantauan populasi 3.2 Teknik analisis data/statistika 3.3 Teknik pemanenan satwa liar

Page 338: kesatuan pengelolaan hutan

27-10

3.4 Teknik penghitungan prestasi kerja 4. Keterampilan pendukung:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1 Menyusun instrumen evaluasi 4.2 Melakukan monitoring 4.3 Mengoperasikan komputer (Wordprocessor, Spreadsheet, Basisdata)

5. Aspek kritis:

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah: 5.1. Melakukan penilaian.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 3 7. Menggunakan teknologi 2

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKSANAKAN PEMANENAN SATWA LIAR DI LAPANGAN Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melaksanakan pemanenan satwa liar di lapangan pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait pemanenan satwa liar diinventarisir.

1.2. Regu kerja ditetapkan. 1.3. Metode kerja dideskripsikan dan ditetapkan. 1.4. Peralatan yang dibutuhkan disiapkan.

2. Memanen satwa liar 2.1. Pemanenan sesuai teknik yang ditetapkan dalam perencanaan dilakukan.

2.2. Kuota pemanenan sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dipenuhi.

2.3. Kesejahteraan satwa liar (animal welfare) selama proses pemanenan dijaga.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan kegiatan pemanenan satwa liar disusun. 3.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL

Page 339: kesatuan pengelolaan hutan

27-11

1. Kontek variabel : Unit kompetensi ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan pemanenan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melaksanakan pemanenan satwa liar di lapangan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan pemanenan satwa liar di lapangan mencakup:

2.1 Alat tulis 2.2 Dokumen rencana pemanenan satwa liar 2.3 Alat bantu untuk menangkap dan melumpuhkan satwa 2.4 Kandang

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan pemanenan satwa liar di lapangan meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Memanen satwa liar 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melaksanakan pemanenan satwa liar di lapangan adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan

dan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.3 Keputusan Menteri Kehutanan No. 355/Kpts-II/2003 tentang Penandaan Spesimen

Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.5 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN : 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melaksanakan pemanenan satwa liar di lapangan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Kuota pemanenan 3.2 Metode dan teknik pemanenan satwa liar 3.3 Kesejahteraan satwa (animal welfare) 3.4 Prinsip-prinsip kerja tim

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

Page 340: kesatuan pengelolaan hutan

27-12

4.1. Membagi tugas 4.2. Menangkap satwa 4.3. Melumpuhkan satwa untuk sementara (immobilisasi) 4.4. Mengandangkan satwa

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melaksanakan pemanenan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MEMBUAT SITE PLAN PENANGKARAN SATWA LIAR Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam membuat site plan penangkaran satwa liar pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan penangkaran satwa liar diidentifikasi.

1.2. Alat dan bahan untuk membuat site plan penangkaran satwa liar disiapkan.

1.3. Data dan informasi yang dibutuhkan dikumpulkan. 2. Melaksanakan

pembuatan site plan 2.1. Analisis dan sintesis terhadap hasil identifikasi lokasi

penangkaran dilakukan. 2.2. Kebutuhan sarana dan prasarana serta kebutuhan ruang

dihitung. 2.3. Perencanaan peletakan fasilitas didasarkan kepada fungsi

utama kawasan, sebaran sumberdaya dan kondisi lingkungan yang ada ditetapkan.

2.4. Keutuhan habitat asli dan daya dukung kawasan diperhitungkan.

2.5. Gambar atau desain pengalokasian ruang dan peletakan fasilitas penangkaran dirancang.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan pembuatan site plan penangkaran satwa liar disusun. 3.2. Dokumen site plan penangkaran satwa liar diadministrasikan

dan didistribusikan.

Page 341: kesatuan pengelolaan hutan

27-13

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan pembuatan site plan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk membuat site plan penangkaran satwa liar pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk membuat site plan penangkaran satwa liar mencakup: 2.1 Alat tulis kantor 2.2 Perangkat komputer/laptop 2.3 Peta kerja 2.4 Software desain grafis 2.5 Dokumen hasil penilaian tapak

3. Tugas pekerjaan untuk membuat site plan penangkaran satwa liar meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan. 3.2 Melaksanakan pembuatan site plan. 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan.

4. Peraturan untuk membuat site plan penangkaran satwa liar adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.2 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.3 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi membuat site plan penangkaran satwa liar.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Perencanaan tapak 3.2 Desain grafis 3.3 Perpetaan 3.4 Sistem penangkaran 3.5 Kebutuhan sarana dan prasarana penangkaran

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Mengoperasikan komputer

Page 342: kesatuan pengelolaan hutan

27-14

4.2. Mengaplikasikan software desain grafis 4.3. Membaca peta

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melaksanakan pembuatan site plan

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MENGUJI KUALITAS PRODUK SATWA LIAR Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam menguji kualitas produk satwa liar pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/pedoman/ketentuan yang terkait dengan pengujian kualitas produk satwa liar diinventarisir.

1.2. Metode pengujian kualitas produk satwa liar ditetapkan. 1.3. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menguji kualitas

produk satwa liar disiapkan. 2. Melakukan pengujian

kualitas 2.1. Pemeriksaan asal usul dilakukan. 2.2. Pemeriksaan identitas individu spesimen dilakukan. 2.3 Status dan kode hasil penangkaran diperiksa. 2.4. Catatan kesehatan (medical record) satwa liar hasil

penangkaran diperiksa. 2.5. Sertifikat jaminan kualitas penangkaran diperiksa.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan pengujian kualitas produk satwa liar disusun. 3.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL

Page 343: kesatuan pengelolaan hutan

27-15

1. Kontek variabel : Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan pengujian kualitas, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk menguji kualitas produk satwa liar pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menguji kualitas produk satwa liar mencakup: 2.1 Alat tulis 2.2 Studbook (buku induk) 2.3 Logbook (catatan harian) 2.4 Sertifikat jaminan kualitas penangkaran 2.5 Dokumen sertifikat satwa

3. Tugas pekerjaan untuk menguji kualitas produk satwa liar meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan pengujian kualitas 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk menguji kualitas produk satwa liar adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemafaatan Tumbuhan dan Satwa

Liar. 4.3 Peraturan Pemerintah Nomor. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan serta Pemanfaatan Hutan. 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.5 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang

Tata usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.6 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menguji kualitas produk satwa liar.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Legalitas asal induk 3.2 Sertifikasi hasil penangkaran 3.3 Standar kualifikasi penangkaran 3.4 Status dan kode hasil penangkaran

Page 344: kesatuan pengelolaan hutan

27-16

3.5 Standar kualitas hasil pemanenan/penangkaran

4. Keterampilan yang dibutuhkan: Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Analisis dokumen 4.2 Membaca kode hasil penangkaran

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan pengujian kualitas

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKUKAN PENGANGKUTAN SATWA LIAR Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan pengangkutan satwa liar pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait pengangkutan satwa liar diinventarisir.

1.2. Sarana pengangkutan dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk melakukan pengangkutan satwa liar disiapkan.

1.3 Dokumen pengangkutan/izin pengiriman dan catatan kelengkapan lain yang dibutuhkan disiapkan.

2. Melakukan kegiatan pengangkutan

2.1. Peti/kandang dan alat perlengkapan sesuai dengan jenis dan perilaku satwa disiapkan.

2.2. Jenis transportasi atau alat angkut yang paling memadai dan tidak membahayakan satwa dipilih.

Page 345: kesatuan pengelolaan hutan

27-17

2.3. Jarak pengangkutan, waktu tempuh yang dibutuhkan, dan waktu pelaksanaan pengangkutan diperhitungkan.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan kegiatan pengangkutan satwa liar disusun. 3.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan kegiatan penangkutan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan pengangkutan satwa liar pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengangkutan satwa liar mencakup: 2.1 Sarana pengangkut/kendaraan 2.2 Kandang/peti 2.3 Dokumen pengangkutan atau izin pengiriman 2.4 Kebutuhan pakan dan minum satwa selama perjalanan 2.5 Perlengkapan anaestesi termasuk obat anti stress untuk satwa 2.6 Alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan pengangkutan satwa liar meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan kegiatan pengangkutan 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan pengangkutan satwa liar adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemafaatan Tumbuhan dan Satwa

Liar. 4.3 Peraturan Pemerintah Nomor. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan serta Pemanfaatan Hutan. 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.5 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang

Tata usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.6 Keputusan Direktur Jenderal Hutan Dan Konservasi Alam Nomor : SK. 66/IV-Set-3/2005

tentang Standar Dokumen Peredaran Tumbuhan Dan Satwa Liar Direktur Jenderal Perlindungan Hutan Dan Konservasi Alam.

4.7 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar Berasaskan Konservasi Hayati

PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

Page 346: kesatuan pengelolaan hutan

27-18

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pengangkutan satwa liar.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Akses/jalur pengangkutan 3.2 Perilaku satwa 3.3 Kesejahteraan satwa (animal welfare) 3.4 Perizinan 3.5 Teknik immobilisasi satwa

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan alat angkut/kendaraan 4.2 Menaikan dan menurunkan satwa 4.3 Memberi makan, minum, dan obat anti stress pada satwa 4.4 Melakukan anaetesi/pembiusan

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan kegiatan pengangkutan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKUKAN IMMOBILISASI SATWA LIAR DENGAN PEMBIUSAN Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan immobilisasi satwa liar dengan pembiusan pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

Page 347: kesatuan pengelolaan hutan

27-19

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/pedoman/ketentuan yang terkait dengan immobilisasi satwa liar diinventarisir.

1.2. Metode immobilisasi sesuai dengan jenis satwa liar ditetapkan.

1.3. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk immobilisasi satwa liar disiapkan.

2. Melakukan pembiusan 2.1. Jenis atau kombinasi obat bius yang tepat disesuaikan dengan jenis satwa liar ditetapkan.

2.2. Dosis obat bius sesuai dengan estimasi berat badan dan kondisi satwa ditentukan.

2.3. Obat bius disuntikkan atau ditembakkan pada bagian tubuh satwa liar yang sudah ditetapkan.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Prosedur pembiusan dalam lembar tindakan anaesthesia dicatat.

3.2. Laporan kegiatan pembiusan diadministrasikan dan dilaporkan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan pembiusan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan immobilisasi satwa liar dengan pembiusan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan immobilisasi satwa liar dengan pembiusan mencakup: 2.1 Alat anaestesi (pembiusan) yang berisi seperangkat alat suntik dan obat-obatan 2.2 Alat lain seperti stetoskop, thermometer, endotracheal tube, corong untuk pemberian

enema dan air dingin jika terjadi hypertermia. 2.3 Peralatan tambahan seperti syringe dan kapas. 2.4 Kandang jepit 2.5 Alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan immobilisasi satwa liar dengan pembiusan meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan pembiusan 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan immobilisasi satwa liar dengan pembiusan adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemafaatan Tumbuhan dan Satwa Liar.

4.2 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar.

4.3 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang Tata usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar.

4.4 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar Berasaskan Konservasi Hayati

Page 348: kesatuan pengelolaan hutan

27-20

PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan immobilisasi satwa liar dengan pembiusan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Prinsip-prinsip farmakologi mulai dari injeksi hingga pemulihan 3.2 Prosedur pembiusan 3.3 Jenis-jenis obat bius 3.4 Penentuan dosis obat bius 3.5 Kesejahteraan satwa

4. Keterampilan yang dibutuhkan: Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Melakukan injeksi/menembakkan senjata bius 4.2 Menakar dosis obat bius

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan pembiusan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MEMPERBAIKI HABITAT SATWA LIAR Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam memperbaiki habitat satwa liar pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 349: kesatuan pengelolaan hutan

27-21

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan habitat satwa liar diinventarisir.

1.2. Rencana perbaikan habitat ditetapkan. 1.3. Metode atau strategi perbaikan habitat sesuai kebutuhan

ditetapkan. 1.4. Alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan perbaikan

habitat disiapkan. 2. Melaksanakan kegiatan

perbaikan habitat 2.1. Ketersediaan pohon sarang, tanaman pelindung, tempat

tinggal, tempat berkembangbiak, tempat minum, tempat berkubang atau mandi bagi satwa liar dicukupi.

2.2 Penanaman atau pengkayaan tanaman-tanaman pakan dilakukan.

2.3. Masuknya jenis-jenis asing yang bersifat invasif atau merusak kondisi lingkungan alami dicegah.

2.4. Penjarangan, pembersihan, pengolahan tanah, pemupukan, pendangiran, dan penyiraman dilakukan.

2.5. Dampak buruk dari kegiatan perbaikan habitat terhadap jenis-jenis yang bukan menjadi target pengelolaan dijaga.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan kegiatan perbaikan habitat satwa liar disusun. 3.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan kegiatan perbaikan habitat, dan mendokumentasikan pekerjaanyang digunakan untuk memperbaiki habitat satwa liar pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memperbaiki habitat satwa liar mencakup:

2.1 Bibit tanaman pakan dan tanaman pelindung 2.2 Cangkul 2.3 Parang 2.4 Pupuk 2.5 Alat penyiram 2.6 Alat tulis 2.7 Dokumen hasil penilaian habitat

3. Tugas pekerjaan untuk memperbaiki habitat satwa liar meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan kegiatan perbaikan habitat 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk memperbaiki habitat satwa liar adalah:

4.1 PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Page 350: kesatuan pengelolaan hutan

27-22

4.2 PP No. 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.3 Peraturan Pemerintah Nomor. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan serta Pemanfaatan Hutan. 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.5 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memperbaiki habitat satwa liar.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Strategi perbaikan habitat 3.2 Kebutuhan habitat bagi satwa liar 3.3 Jenis-jenis tanaman pakan dan preferensi pakan satwa 3.4 Jenis-jenis pohon sarang, tanaman pelindung, dan tempat tinggal atau berkembang biak

satwa liar 3.5 Jenis tanaman invasif 3.6 Teknik penjarangan, pembersihan, pengolahan tanah, pemupukan, pendangiran, dan

penyiraman 3.7 Dosis pemupukan

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Menanam tanaman pakan 4.2. Menanam pohon 4.3. Pemberantasan tanaman invasif 4.4. Melakukan penjarangan 4.5. Melakukan pembersihan 4.6. Melakukan pengolahan tanah 4.7. Melakukan pemupukan 4.8. Melakukan pendangiran 4.9. Melakukan penyiraman 4.10. Menggunakan peralatan seperti canggul atau parang

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut:

Page 351: kesatuan pengelolaan hutan

27-23

5.1. Melaksanakan kegiatan perbaikan habitat.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MEMELIHARA SATWA LIAR DI KANDANG PENANGKARAN Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam memelihara satwa liar di kandang penangkaran pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan pemeliharaan satwa liar dikandang penangkaran diinventarisir.

1.2. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pemeliharaan satwa liar dikandang penangkaran disiapkan.

1.3. Rencana pemeliharaan ditetapkan. 2. Melaksanakan

pemeliharaan satwa 2.1. Pengelompokan satwa berdasarkan status fisiologi (jantan

dan betina yang telah siap kawin, jantan yang belum siap kawin (baru disapih), betina yang belum siap kawin (baru disapih), betina yang sedang bunting, betina yang melahirkan, dan satwa yang sakit) dilakukan.

2.2. Penyapihan dan kontrol terhadap indukan dan anakan dilakukan.

2.3. Ketersediaan pakan, air dan pakan tambahan termasuk kecukupan dan standar gizinya diatur.

2.4. Sanitasi lingkungan serta keamanan satwa dari gangguan manusia, hewan pemangsa, dan cuaca ekstrim dijaga.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan kegiatan pemeliharaan satwa di kandang penangkaran disusun.

3.2. Laporan diadministrasikan didistribusikan. BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan pemeliharaan satwa, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk memelihara satwa liar di kandang

Page 352: kesatuan pengelolaan hutan

27-24

penangkaran pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memelihara satwa liar di kandang penangkaran mencakup:

2.1 Kandang pemeliharaan 2.2 Pakan alami dan pakan tambahan 2.3 Obat-obat dan alat vaksinasi 2.4 Alat kebersihan/sanitasi lingkungan

3. Tugas pekerjaan untuk memelihara satwa liar di kandang penangkaran meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanakan pemeliharaan satwa 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk memelihara satwa liar di kandang penangkaran adalah:

4.1 PP No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.2 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.3 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memelihara satwa liar di kandang penangkaran.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Kebutuhan pakan dan air bagi satwa 3.2 Kesehatan satwa 3.3 Status fisiologi dan reproduksi satwa 3.4 Penyapihan 3.5 Sanitasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan: Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Menghitung kebutuhan pakan 4.2 Membedakan status fisiologi dan reproduksi satwa 4.3 Membersihkan lingkungan penangkaran 4.4 Melakukan vaksinasi atau pemberian obat 4.5 Meracik pakan (alami/tambahan) 4.6 Mengawinkan satwa

Page 353: kesatuan pengelolaan hutan

27-25

4.7 Menyapih

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melaksanakan pemeliharaan satwa

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MEMERIKSA KESEHATAN SATWA LIAR DI KANDANG Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam memeriksa kesehatan satwa liar di kandang pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan kesehatan satwa liar diinventarisir.

1.2. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk memeriksa kesehatan satwa liar di kandang disiapkan

1.3. Tata waktu pelaksanaan pemeriksaan kesehatan satwa liar dijadwalkan.

2. Melakukan pemeriksaan 2.1. Pemeriksaan umum dengan memperhatikan dan mengamati sinalemen, keadaan umum satwa, lubang alami dan anamnesa satwa liar dilakukan.

2.2. Pemeriksaan sistem integumen (palpasi kulit, rambut, bulu, sisik, kuku) dilakukan.

2.3. Tanda-tanda vital satwa liar (suhu tubuh, denyut nadi/pulsus, auscultasi jantung, sistem pernapasan) diobservasi.

2.4. Pemeriksaan fisik lain seperti inspeksi conjunctiva/kelopak mata, inspeksi cuping hidung, perkusi paru-paru, palpasi abdomen) dilakukan.

Page 354: kesatuan pengelolaan hutan

27-26

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Hasil pemeriksaan kesehatan satwa liar dimasukkan kedalam catatan harian (log book).

3.2. Laporan kegiatan memeriksa kesehatan satwa liar di kandang disusun.

3.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan pemeriksaan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk memeriksa kesehatan satwa liar di kandang pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memeriksa kesehatan satwa liar di kandang mencakup: 2.1 Alat tulis 2.2 Logbook (catatan harian) 2.3 Stetoskop 2.4 Termometer 2.5 Humman perkusi

3. Tugas pekerjaan untuk memeriksa kesehatan satwa liar di kandang meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan pemeriksaan 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk memeriksa kesehatan satwa liar di kandang adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemafaatan Tumbuhan dan Satwa

Liar. 4.3 Peraturan Pemerintah Nomor. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan serta Pemanfaatan Hutan. 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.5 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tanggal 31 Desember 2003 tentang

Tata usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.6 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memeriksa kesehatan satwa liar di kandang.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

Page 355: kesatuan pengelolaan hutan

27-27

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Teknik pemeriksaan kesehatan satwa secara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auscultasi 3.2 Anamnesa satwa 3.3 Sistem integumen satwa 3.4 Tanda-tanda vital satwa

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Melakukan inspeksi, palpasi, perkusi dan auscultasi 4.2 Mengoperasikan alat bantu pemeriksaan kesehatan (stetoskop, termometer, humman

perkusi)

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan pemeriksaan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MEMASANG CAMERA TRAPPING Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam memasang camera trapping pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Manual instruksi camera trap yang akan dipasang diinventarisir.

1.2. Peta lokasi kerja disiapkan 1.3. Peralatan kerja dan bahan sesuai dengan SOP dan standar

yang berlaku disiapkan 2. Menentukan lokasi

pemasangan camera trap 2.1. Informasi sekunder mengenai satwa target dikumpulkan. 2.2. Survey lokasi dilakukan. 2.3. Lokasi pemasangan camera trap ditetapkan dan dipetakan.

Page 356: kesatuan pengelolaan hutan

27-28

3. Melaksanakan pemasangan camera trap

3.1. Camera trap sesuai dengan manual instruksi dirangkai dan ditempatkan.

3.2. Sudut bidik lensa kamera, sudut pancar sensor dan ketinggian dari permukaan tanah sesuai dengan jenis satwa target diukur dan diatur.

3.3. Pengaturan tanggal dan waktu pada camera trap serta uji coba camera trap sebelum diaktifkan dilakukan.

3.4. Pemeriksaan terhadap kondisi camera trap dan hasil tangkapannya secara berkala dilakukan.

4. Mendokumentasikan pekerjaan

4.1. Rekaman hasil pemantauan dengan camera trapping dikumpulkan.

4.2. Hasil pemantauan dengan camera trapping dianalisis dan dilaporkan secara berkala.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menentukan lokasi pemasangan, melaksanakan pemasangan dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk memasang camera trap pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memasang camera trap mencakup: 2.1 Kamera yang tahan air (waterproof), Auto focus, mempunyai perekam data (misal;

pencatat waktu dan tanggal) 2.2 Baterai yang tahan lama 2.3 Sensor 2.4 Memory card 2.5 Peta lokasi kerja 2.6 Kompas 2.7 GPS (Global Position System)

3. Tugas pekerjaan untuk memasang camera trap meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menentukan lokasi pemasangan camera trap 3.3 Melaksanakan pemasangan camera trap 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk memasang camera trap adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 4.2 PP No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

Page 357: kesatuan pengelolaan hutan

27-29

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memasang camera trapping.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara: lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut:

3.1 Pola perilaku satwa liar 3.2 Cara kerja camera trap 3.3 Perpetaan 3.4 GPS

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 4.1. Menginstalasi camera trap 4.2. Mengoperasikan GPS 4.3. Membaca peta 4.4. Menginterpretasi hasil rekaman kamera

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini pada elemen kompetensi adalah: 5.1. Melaksanakan pemasangan camera trap

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKUKAN PENGEMBALIAN KE HABITAT ALAM (RESTOCKING) Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan pengembalian ke habitat alam (restocking) pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan atau ketentuan yang terkait dengan pengembalian ke habitat alam (restocking) diinventarisir.

Page 358: kesatuan pengelolaan hutan

27-30

1.2. Rencana pengembalian ke habitat alam (restocking) ditetapkan.

1.3. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan pengembalian ke habitat alam (restocking) disiapkan.

2. Menyeleksi satwa liar yang akan dikembalikan ke habitat alamnya

1.1. Nilai genetik satwa liar hasil penangkaran diuji. 1.2. Kesempurnaan fisik dan kesehatan satwa liar diperiksa. 1.3. Kemampuan satwa liar hasil penangkaran untuk bertahan

hidup di habitat alam diperkirakan. 1.4. Perilaku satwa liar diamati. 1.5. Individu satwa liar hasil penangkaran yang akan

dikembalikan ke habitat alamnya ditetapkan. 3. Menentukan habitat

pelepasliaran 3.1. Daerah penyebaran alami atau daerah yang dalam sejarah

pernah diketahui keberadaan jenis satwa yang akan dikembalikan ke habitat alamnya diidentifikasi.

3.2. Daerah yang secara teknis memadai dan mampu mengakomodasikan kehidupan satwa yang akan dilepaskan diidentifikasi

3.3. Habitat pelepasliaran ditetapkan. 4. Melakukan pelepasan 4.1. Proses aklimatisasi dan habituasi dilakukan.

4.2. Satwa liar hasil penangkaran yang telah memenuhi persyaratan genetis, fisik dan kesehatan dilepaskan ke habitat alam yang telah ditetapkan.

4.3. Berita acara pelepasan atau restocking dibuat. 4.4. Dokumentasi berupa foto atau video dibuat. 4.5. Monitoring terhadap satwa liar yang dilepaskan dilakukan.

5. Mendokumentasikan pekerjaan

5.1. Laporan kegiatan pengembalian satwa liar ke habitat alam (restocking) disusun.

5.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menyeleksi satwa liar yang akan dikembalikan ke habitat alam, menentukan habitat pelepasan, melakukan pelepasan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan pengembalian ke habitat alam (restocking) pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengembalian ke habitat alam (restocking) mencakup: 2.1 Sarana pengangkut 2.2 Kandang adaptasi dan habituasi 2.3 Peta wilayah kerja 2.4 GPS 2.5 Kamera foto/video digital 2.6 Alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk untuk melakukan pengembalian ke habitat alam (restocking) meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyeleksi satwa liar yang akan dikembalikan ke habitat alamnya

Page 359: kesatuan pengelolaan hutan

27-31

3.3 Menentukan habitat pelepasan 3.4 Melakukan pelepasan 3.5 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan pengembalian ke habitat alam (restocking) adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 4.2 Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan

Satwa Liar. 4.3 Peraturan Pemerintah Nomor. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan serta Pemanfaatan Hutan. 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.5 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pengembalian ke habitat alam (restocking).

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Penilaian genetik dan kesehatan satwa 3.2 Ekologi satwa 3.3 Perilaku satwa 3.4 Teknik immobilisasi dan pengangkutan satwa 3.5 Aklimatisasi dan habituasi 3.6 Habitat alami atau daerah penyebaran satwa

4. Keterampilan yang dibutuhkan: Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Membaca peta 4.2 Mengoperasikan GPS 4.3 Immobilisasi satwa 4.4 Mengangkut satwa 4.5 Membuat dokumentasi foto/video

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan pelepasan

Page 360: kesatuan pengelolaan hutan

27-32

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKUKAN PENANDAAN SATWA LIAR Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan penandaan satwa liar pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang berkaitan dengan penandaan satwa liar diinventarisir.

1.2. Teknik penandaan satwa liar ditetapkan. 1.3. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan

penandaan satwa liar disiapkan. 1.4. Permohonan pemasangan tanda diajukan.

2. Melakukan pekerjaan penandaan

2.1. Penandaan sesuai dengan sifat fisik satwa liar dilakukan. 2.2. Berita acara pemasangan tanda dibuat.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan kegiatan penandaan satwa liar disusun. 3.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan pekerjaan penandaan, dan melaporkan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan penandaan satwa liar pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan penandaan satwa liar mencakup: 2.1 Alat tulis 2.2 Logbook 2.3 Tanda yang sudah distandardisasi 2.4 Alat dokumentasi/kamera 2.5 Alat/bahan untuk immobilisasi satwa

Page 361: kesatuan pengelolaan hutan

27-33

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan penandaan satwa liar mencakup meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan pekerjaan penandaan 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan penandaan satwa liar mencakup adalah:

4.1 PP No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. 355/Kpts-II/2003 tentang Penandaan Spesimen

Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.3 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan

atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar. 4.5 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar

Berasaskan Konservasi Hayati PANDUAN PENILAIAN: 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan penandaan satwa liar.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Bentuk tanda 3.2 Tata cara penandaan 3.3 Kodifikasi 3.4 Teknik immobilisasi satwa

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Melakukan immobilisasi 4.2 Memasang tanda

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan pekerjaan penandaan

KOMPETENSI KUNCI

Page 362: kesatuan pengelolaan hutan

27-34

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MENANGKAP SATWA LIAR SECARA FISIK-MEKANIK Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam menangkap satwa liar secara fisik-mekanik pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/pedoman/ketentuan menangkap satwa liar diinventarisir.

1.2. Satwa target yang akan ditangkap ditetapkan. 1.3 Metode untuk menangkap satwa liar ditetapkan. 1.4. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menangkap satwa

liar disiapkan. 2. Melaksanakan

penangkapan 2.1. Alat bantu penangkapan dioperasikan sesuai dengan

prosedur 2.2 Penangkapan satwa sesuai dengan prosedur atau

ketentuan yang berlaku dilakukan 2.3. Penempatan atau penampungan satwa hasil tangkapan

disesuaikan. 3. Mendokumentasikan

pekerjaan 3.1. Laporan kegiatan penangkapan satwa liar disusun. 3.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan penangkapan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk menangkap satwa liar secara fisik-mekanik pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menangkap satwa liar mencakup: 2.1 Alat tangkap (tali/perangkap/jebakan) 2.2 Kain untuk menutup mata satwa agar tidak stress 2.3 Kandang 2.4 Perlengkapan P3K

3. Tugas pekerjaan untuk menangkap satwa liar meliputi:

3.1 Mempersiapkan pekerjaan

Page 363: kesatuan pengelolaan hutan

27-35

3.2 Melaksanakan penangkapan 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk menangkap satwa liar adalah:

4.1 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar.

4.2 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar.

4.3 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar Berasaskan Konservasi Hayati

PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menangkap satwa liar

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Perilaku satwa liar 3.2 Pergerakan satwa (wilayah jelajah) 3.3 Teknik penangkapan 3.4 Kesejahteraan satwa (animal welfare)

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Melumpuhkan satwa 4.2 Menyiapkan alat penangkapan 4.3 Memasang perangkap/jebakan

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melaksanakan penangkapan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

Page 364: kesatuan pengelolaan hutan

27-36

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKUKAN PERBANYAKAN TUMBUHAN PAKAN SATWA LIAR

DENGAN BENIH/BIJI Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan perbanyakan tumbuhan pakan satwa liar dengan benih/biji pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman yang terkait dengan perbanyakan tumbuhan pakan satwa diinventarisir.

1.2. Metode perbanyakan tumbuhan pakan satwa liar ditetapkan.

1.3. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk perbanyakan tumbuhan pakan satwa liar disiapkan.

2. Menyiapkan benih/biji 2.1. Ciri-ciri fisik dan morfologi benih yang baik dideskripsikan. 2.2. Benih dipilih dan dipisahkan dari benih afkir dan benda

asing. 2.3. Benih terpilih dijaga kondisinya sesuai dengan standar yang

ditetapkan dan dilindungi dari serangan hama dan penyakit sampai benih disemai.

2.4. Jenis perlakuan benih ditentukan berdasarkan sifat karakteristik benih.

2.5. Perlakuan benih dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi perkecambahan.

3. Menyemai benih 3.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan persemaian dideskripsikan.

3.2. Jarak tanam ditentukan berdasarkan jenis tanaman dan ukuran biji.

3.3. Lubang tanam dibuat sesuai jarak tanam yang telah ditetapkan.

3.4. Benih disemaikan pada lubang tanam yang telah disiapkan. 3.5. Kondisi lingkungan persemaian (kelembaban, suhu,

pencahayaan) dijaga sesuai persyaratan masing-masing benih.

4. Mendokumentasikan pekerjaan

4.1. Laporan kegiatan perbanyakan tumbuhan pakan satwa liar disusun.

4.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menyiapkan benih/biji, menyemai benih dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan perbanyakan tumbuhan

Page 365: kesatuan pengelolaan hutan

27-37

pakan satwa liar dengan benih/biji pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan perbanyakan tumbuhan pakan satwa liar dengan benih/biji

mencakup: 2.1 Bak/bedeng tabur 2.2 Paranet/sungkup 2.3 Polybag 2.4 Sprayer 2.5 Media tanam 2.6 Pupuk

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan perbanyakan tumbuhan pakan satwa liar dengan benih/biji

meliputi: 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyiapkan benih/biji 3.3 Menyemai benih 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan perbanyakan tumbuhan pakan satwa liar dengan benih/biji adalah:

4.1 Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman. 4.2 Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 85/Kpts-II/2001 tentang Perbenihan Tanaman

Hutan. 4.3

4.4

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.72/Menhut-II/2009, tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan Perbenihan Tanaman Hutan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.10/Menhut-II/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan.

4.5 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.66/Menhut-II/2008, 11 Desember 2008 tentang: Kriteria dan Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis Perbenihan Tanaman Hutan.

4.6 Peraturan Direktuk Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Nomor P.08/V-PTH/2007 tentang Pemasukan dan Pengeluaran Benih dan/atau Bibit Tanaman Hutan.

PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan perbanyakan tumbuhan pakan satwa liar dengan benih/biji.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Page 366: kesatuan pengelolaan hutan

27-38

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Persyaratan/kriteria benih yang baik dilihat dari aspek genetik, morfologis. 3.2 Fisiologi/morfologi benih. 3.3 Faktor lingkungan (kelembaban, suhu, cahaya) yang berpengaruh terhadap

perkecambahan dan pertumbuhan bibit. 3.4 Kondisi optimum hijauan sebagai bahan pakan.

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Pemilihan benih yang sesuai standar/sortasi benih. 4.2 Memberi perlakuan benih. 4.3 Penyiapan sungkup pemeliharaan bibit tanaman.

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Menyemai benih

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MELAKUKAN PENGOLAHAN DATA, ANALISIS DAN SINTESIS HASIL

PEMANENAN, PENANGKARAN DAN PERLINDUNGAN SATWA LIAR Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pemanenan, penangkaran dan perlindungan satwa liar pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Pedoman atau ketentuan mengenai pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pemanenan, penangkaran dan perlindungan satwa liar diinventarisir.

1.2. Metode pengolahan, analisis dan sintesis data ditetapkan. 1.3. Perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan

pengolahan data, analisis dan sintesis disiapkan.

Page 367: kesatuan pengelolaan hutan

27-39

2. Melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data

2.1. Data hasil pemanenan, penangkaran dan perlindungan satwa liar dihimpun dan diklasifikasikan.

2.2. Data hasil pemanenan, penangkaran dan perlindungan satwa liar yang telah dihimpun dimasukkan ke dalam format yang sudah ditetapkan.

2.3. Pengolahan data sesuai dengan metode yang telah ditetapkan dilakukan.

2.4. Analisis dan sintesis terhadap hasil pengolahan data dilakukan.

2.5. Hasil analisis dan sintesis dideskripsikan. 3. Mendokumentasikan

pekerjaan 3.1. Hasil pengolahan, analisis dan sintesis data hasil

pemanenan, penangkaran dan perlindungan satwa liar disusun dalam laporan.

3.2. Laporan hasil pengolahan, analisis dan sintesis data hasil pemanenan, penangkaran dan perlindungan satwa liar didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan; melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data; dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pemanenan, penangkaran dan perlindungan satwa liar pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pemanenan, penangkaran dan perlindungan satwa liar mencakup: 2.1 Alat tulis 2.2 Perlengkapan komputer/laptop 2.3 Dokumen hasil pemanenan satwa liar 2.4 Dokumen hasil penangkaran satwa liar 2.5 Dokumen hasil pelaksanaan perlindungan satwa liar

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pemanenan,

penangkaran dan perlindungan satwa liar meliputi: 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pemanenan,

penangkaran dan perlindungan satwa liar adalah: 4.1 PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa 4.2 PP No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.3 Keputusan Menteri Kehutanan No. 355/Kpts-II/2003 tentang Penandaan Spesimen

Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.4 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan

atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.5 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan

dan Satwa Liar.

Page 368: kesatuan pengelolaan hutan

27-40

4.6 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar Berasaskan Konservasi Hayati

PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan pengolahan data, analisis dan sintesis hasil pemanenan, penangkaran dan perlindungan satwa liar.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Metode pengolahan, analisis dan sintesis data 3.2 Klasifikasi data 3.3 Statistika

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Entry data 4.2 Mengklasifikasikan data

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan pengolahan, analisis dan sintesis data

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.XX00.000.00 Judul Unit : MENGADMINISTRASIKAN HASIL PEMANENAN DAN

PENGANGKUTAN SATWA LIAR

Page 369: kesatuan pengelolaan hutan

27-41

Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengadministrasikan hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar pada bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan/ketentuan/pedoman mengenai pengadministrasian diinventarisir.

1.2. Perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan mengadministrasikan hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar disiapkan.

2. Melakukan pengadministrasian

2.1. Format baku data administrasi hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar ditetapkan.

2.2. Data hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar sesuai format yang telah ditetapkan dicatat dan dibukukan.

2.3. Sistem pengelolaan dan pelayanan informasi data administrasi hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar ditetapkan.

2.4. Dokumen/surat menyurat terkait pemanenan dan pengangkutan satwa liar dikelompokkan.

2.5. Pengarsipan dokumen terkait hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar dilakukan.

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1. Laporan pekerjaan mengadministrasikan hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar disusun.

3.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan pengadministrasian, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk mengadministrasikan hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hasil hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk mengadministrasikan hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar mencakup: 2.1 Alat tulis 2.2 Perlengkapan komputer/laptop 2.3 Lemari arsip 2.4 Form isian

3. Tugas pekerjaan untuk mengadministrasikan hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar

meliputi: 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan pengadministrasian 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk mengadministrasikan hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar adalah:

4.1 PP No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

Page 370: kesatuan pengelolaan hutan

27-42

4.2 Keputusan Menteri Kehutanan No. 355/Kpts-II/2003 tentang Penandaan Spesimen Tumbuhan dan Satwa Liar.

4.3 Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/2003 tentang Tata Usaha Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar.

4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar.

4.5 SNI 01-5009.9-2001 Istilah dan Definisi yang Berkaitan dengan Penangkaran Satwa Liar Berasaskan Konservasi Hayati

PANDUAN PENILAIAN 1. Unit kompetensi yang terkait : 1.1. 2. Kondisi penilaian:

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi mengadministrasikan hasil pemanenan dan pengangkutan satwa liar.zse2rg mki8

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut: 3.1 Sistem pengarsipan 3.2 Sistem pengelolaan dan pelayanan informasi data administrasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1. Mengaplikasikan program Excel/Word dan Acces/dBase Visual/Foxpro/My

KOMPETENSI KUNCI

SQL

5. Aspek kritis: Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan pengadministrasian

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

Page 371: kesatuan pengelolaan hutan

28-1

28. KLASTER : MELAKUKAN PEMANENAN HHBK JENIS KULIT KAYU KODE UNIT : KHT.XX00.000.01 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PEMANENAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU

JENIS KULIT DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap

kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemanenan hasil hutan kayu jenis kulit sebagai bagian dari pemanenan hasil hutan bukan kayu dalam system pengelolaan hutan lestari.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan pekerjaan pemanenan

1.1 Ketentuan/pedoman/juklak/juknis dikuasai. 1.2 Bahan, peta, hasil risalah disiapkan

2. Menyusun rencana

2.1. Ceking lapangan/lokasi dilaksanakan 2.2. Rancangan pemanenan hasil hutan bukan kayu

jenis kulit disusun . 2.3. Sumberdaya manusia pelaksana di hitung

3. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pemanenan

3.1. Laporan hasil pelaksanaan pemanenan dibuat dan diarsipkan

3.2. Hasil pelaksanaan pemanenan dilaporkan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan persiapan pekerjaan, pelaksanaan penebangan dan pembagian batang, penyaradan dan penimbunan, dan pendokumentasian hasil pelaksanaan pemanenan pada pekerjaan pemanenan hasil hutan. Hasil hutan kayu jenis kulit ini digunakan untuk minyak atsiri.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi: 2.1 ATK 2.2 Komputer 2.3 Alat- keperluan ceking dilapangan 2.4 Gergaji / chainsaw 2.5 Pencongkel/Alat kupas kulit

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan pemanenan:

3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo No. P.63/Menhut-II/200... jo P.45/Menhut-II/2009 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara

3.2 PER.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: 2. Konteks penilaian

Page 372: kesatuan pengelolaan hutan

28-2

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah:

Untuk dapat mendemonstrasikan unjuk kerja unit kompetensi ini diperlukan pengetahuan pendukung: 3.1 Dasar-dasar silvikultur tanaman kayu manis

4. Keterampilan pendukung

unjuk kerja kompetensi ini diperlukan keterampilan pendukung: 4.1 Memilih batang yang siap dipanen 4.2 Mengupas 4.3 Mengeringkan 4.4 Mensortasi

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Melaksanakan penebangan dan pembagian batang

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.01 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PEMANENAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU

JENIS KULIT KAYU MANIS DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap

kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemanenan hasil hutan bukan kayu jenis kayu manis sebagai bagian dari pemanenan hasil hutan bukan kayu dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan

pemanenan

1.1 Ketentuan/pedoman/juklak/juknis dikuasai. 1.2 Bahan, peta, disiapkan 1.3 Regu kerja, dan peralatan disiapkan .

Page 373: kesatuan pengelolaan hutan

28-3

2. Melaksanakan pemungutan kulit kayu

2.1. Inventarisasi bagian dari batang kayu yang memenuhi persaratan potensi kulitnya dilaksanakan

2.2. Pemangkasan bagian batang kayu dilakukan 2.3. Pengulitan dilaksanakan 2.4. Kulit diangkut ke TPn 2.5. Kulit dikeringkan dan ditimbang

3. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pemanenan

3.1. Laporan hasil pelaksanaan pemanenan dibuat dan diarsipkan

3.2. Hasil pelaksanaan pemanenan dilaporkan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan persiapan pekerjaan, Melaksanaan pemungutan kulit kayu, dan pendokumentasian hasil pelaksanaan pemanenan pada pekerjaan pemanenan hasil hutan bukan kayu jenis kulit dalam system pengelolaan hutan lestari. Pemanenan hasil hutan bukan kayu jenis kulit ini digunakan untuk produksi minyak atsiri.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi: 2.1 Gergaji diameter lebih besar 5 Cm 2.2 Pisau 2.3 Parang 2.4 Pencongkel/Alat kupas kulit

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan pemanenan:

3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo No. P.63/Menhut-II/200... jo P.45/Menhut-II/2009 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara

3.2 PER.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan Pengangkutan Kayu

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1 Dasar-dasar silvikultur tanaman kayu manis

4. Keterampilan pendukung unjuk kerja kompetensi ini diperlukan keterampilan pendukung: 4.1 Memilih batang yang siap dipanen 4.2 Mengupas 4.3 Mengeringkan 4.4 Mensortasi

Page 374: kesatuan pengelolaan hutan

28-4

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Melaksanakan pemungutan kulit kayu.

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX00.000.01 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PEMANENAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU

JENIS KULIT KAYU UNTUK PENYAMAK DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemanenan hasil hutan kayu sebagai bagian dari pemanenan hasil hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan pemanenan

1.1 Ketentuan/pedoman/juklak/juknis dikuasai. 1.2 Bahan, peta, disiapkan 1.3 Regu kerja, dan peralatan disiapkan

2. Melaksanakan pemunguten kulit kayu

2.1. Inventarisasi tanaman yang siap panen 2.2. Penebangan dilakukan secara selektif 2.3. Pemotongan batang dilakukan 2.4. Pengulitan/pengupasan dilaksanakan 2.5. Kulit dikeringkan dan ditimbang dan disimpan

3. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan pemanenan

3.1. Laporan hasil pelaksanaan pemanenan dibuat dan diarsipkan

3.2. Hasil pelaksanaan pemanenan dilaporkan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada pelaksanaan persiapan pekerjaan, pelaksanaan penebangan dan pembagian batang, penyaradan dan penimbunan, dan pendokumentasian hasil pelaksanaan pemanenan pada pekerjaan pemanenan hasil hutan. Jenis kulit ini digunakan untuk minyak atsiri.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan meliputi:

2.1 Gergaji diameter lebih besar 5 Cm 2.2 Pisau 2.3 Parang

Page 375: kesatuan pengelolaan hutan

28-5

2.4 Pencongkel/Alat kupas kulit

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan pemanenan: 3.1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2006 jo No. P.63/Menhut-II/200... jo

P.45/Menhut-II/2009 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang Berasal dari Hutan Negara 3.2 PER.01/MEN/1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Penebangan dan

Pengangkutan Kayu PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini:

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah:

Untuk dapat mendemonstrasikan unjuk kerja unit kompetensi ini diperlukan pengetahuan pendukung: 3.1 Dasar-dasar silvikultur tanaman kayu manis

4. Keterampilan pendukung unjuk kerja kompetensi ini diperlukan keterampilan pendukung:

4.1 Memilih batang yang siap dipanen 4.2 Mengupas 4.3 Mengeringkan 4.4 Mensortasi

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Melaksanakan penebangan dan pembagian batang

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

Page 376: kesatuan pengelolaan hutan

29-1

29. KLASTER : PEMANENAN HHBK JENIS GAHARU DAN LEBAH MADU KODE UNIT : KHT.XX00.000.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN BUDIDAYA TANAMAN PENGHASIL GAHARU DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang dibutuhkan, untuk melaksanakan budidaya tanaman gaharu sebagai bagian dari kegiatan pengembangan hasil hutan bukan kayu.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan.

1.1. Pedoman/ketentuan budidaya tanaman penghasil gaharu dikuasai.

1.2. Alat dan bahan disiapkan. 1.3. Jenis tanaman penghasil gaharu ditentukan sesuai dengan

lokasi dan kebutuhan. 1.4. Lokasi penanaman ditentukan dan bibit disiapkan.

2. Melakukan penanaman penghasil gaharu.

2.1. Teknik budidaya tanaman ditentukan. 2.2. Lubang tanam dan jarak tanam dibuat. 2.3. Bibit ditanam dan dipelihara.

3. Mendokumentasikan hasil.

3.1. Hasil pelaksanaan kegiatan budidaya dicatat dan didokumentasikan.

3.2. Hasil dilaporkan dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan budidaya tanaman penghasil gaharu sebagai bagian dari pengembangan hasil hutan bukan kayu.

2. Peralatan untuk melaksanakan budidaya tanaman penghasil gaharu, mencakup: 3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan budidaya tanaman penghasil gaharu, meliputi:

3.1. Menyiapkan pekerjaan. 3.2. Melakukan penanaman penghasil gaharu. 3.3. Mendokumentasikan hasil.

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi melaksanakan budidaya tanaman penghasil

gaharu:

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

1.1. 2. Kondisi penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan: 3.1. Jenis2 tanaman penghasil gaharu;

4. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan: 4.1. Teknis budidaya tanaman

Page 377: kesatuan pengelolaan hutan

29-2

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 1.1. Melalukan penanaman tanaman penghasil gaharu.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.BK02.025.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN INOKULASI GAHARU DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini menunjukan pengetahuan, keterampilan dan sikap

kerja yang diperlukan untuk melakukan inokulasi gaharu sebagai bagian dari kegiatan pengembangan hasil hutan bukan kayu

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan.

1.1. Prosedur inokulasi gaharu disiapkan. 1.2. Pohon yang akan disuntik inokulan ditentukan. 1.2. Jenis inokulan dipilih sesuai dengan kondisi. 1.3. Alat dan bahan disiapkan.

2. Menyuntik inokulan pada pohon penghasil gaharu.

2.1. Bagian batang pohon yang akan disuntik inokulan ditentukan

2.2. Bagian batang pohon dibuat lubang. 2.3. Inokulan dimasukkan pada lubang yang telah ditentukan. 2.4. Lubang ditutup hingga kedap air. 2.5. Keberhasilan inokulasi diperiksa pada waktu tertentu.

2. Menyusun laporan pekerjaan.

3.1. Data dan hasil pelaksanaan inokulasi dicatat. 3.2. Hasil pelaksanaan inokulasi didokumentasikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan,menyuntik inokulan pada pohon penghasil gaharu dan menyusun laporan pekerjaan.

2. Peralatan untuk melakukan inokulasi gaharu, mencakup : 2.1. Bor kayu dan mata bor 2.2. Gergaji 2.3. Spidol permanen 2.4. Meteran 2.5. Kapas 2.6. Spatula 2.7. Pinset 2.8. Spiritus/alcohol 70% 2.9. Lilin lunak atau glutek

Page 378: kesatuan pengelolaan hutan

29-3

2.10. Bibit gubal 3. Tugas pekerjaan untuk melakukan inokulasi gaharu, meliputi :

3.1. Menyiapkan pekerjaan. 3.2. Menyuntik inokulan pada pohon penghasil gaharu. 3.3. Menyusun laporan pekerjaan.

4. Peraturan untuk melakukan inokulasi gaharu, adalah : 5.1. Peraturan Dirjen RLPS nomor: P.14/V-SET/2007 tentang Pedoman Pengembangan Hasil

Hutan Bukan Kayu lampiran 2. Pedoman Pengembangan Usaha Gaharu

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait : 1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

2. Kondisi penilaian 2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang

ditentukan. 2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/

praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Jenis-jenis inokulan. 3.2. Ciri-ciri keberhasilan inokulasi. 3.3. Budidaya tanaman penghasil gaharu 3.4. Teknik inokulasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan: 4.1. Membuat lubang inokulan. 4.2. Menyuntik inokulan.

5. Aspek kritis Menemukenali sikap kerja yang harus diperhatikan dalam melaksanakan unit ini antara pengetahuan dan keterampilan : 1.1. Menyuntik inokulan pada pohon penghasil gaharu.

Page 379: kesatuan pengelolaan hutan

29-4

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2

4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1 KODE UNIT : KHT.BK02.020.01 JUDUL UNIT : MEMBUDIDAYAKAN LEBAH MADU DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini menunjukan pengetahuan, keterampilan dan sikap

kerja yang diperlukan untuk membudidayakan lebah madu dalam rangka pengembangan HHBK.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan.

1.1. Pedoman/ketentuan budidaya lebah madu disiapkan 1.2. Alat dan bahan disiapkan. 1.3. Jenis lebah madu dan koloni lebah ditentukan. 1.4. Teknik budidaya lebah madu ditentukan 1.5. Kotak lebah disiapkan.

2. Melakukan adaptasi lebah pada stup.

2.1. Stup dan sisirannya diberi perlakuan. 2.2. Ratu lebah dan koloni lebah ditempatkan pada kotak

dengan posisi dan waktu tertentu. 2.3. Ratu lebah dan koloni lebah diberi perlakuan hingga

dapat beradaptasi. 3. Memelihara lebah madu. 3.1. Lebah madu diberi perlakuan sesuai dengan jenisnya

Stup lebah ditempatkan dengan posisi tertentu 3.2. Stup lebah diperiksa 3.3. Stup lebah dibersihkan dari hama dan penyakit.

4. Mendokumentasikan hasil.

3.1. Hasil pelaksanaan kegiatan budidaya didokumentasikan. 3.2. Hasil didistribusikan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, melakukan adaptasi lebah pada stup, memelihara lebah dan mendokumentasikan hasil membudidayakan lebah madu jenis Apis mellifera dan Apis cerana.

2. Peralatan untuk membudidayakan lebah madu, mencakup: 2.1. Kotak/stup 2.2. Masker

Page 380: kesatuan pengelolaan hutan

29-5

2.3. Pakaian kerja dan sarung tangan 2.4. Pengasap 2.5. Penyekat ratu 2.6. Sangkar ratu 2.7. Sapu dan sikat 2.8. Tempat makan 2.9. Pondamen sarang 2.10. Peralatan beternak ratu.

3. Tugas pekerjaan untuk membudidayakan lebah madu, meliputi:

3.1. Menyiapkan pekerjaan. 3.2. Melakukan adaptasi lebah pada stup. 3.3. Melepaskan lebah madu. 3.4. Mendokumentasikan hasil.

4. Peraturan untuk membudidayakan lebah madu:

4.1. Peraturan Dirjen RLPS nomor: P.14/V-SET/2007 tentang Pedoman Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu lampiran 4. Pedoman Pengembangan Usaha Budidaya Lebah.

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.BK02.021.01 : Memanen dan mengolah madu

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya 1.3.1.

2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: 3.1. Jenis lebah madu. 3.2. Jenis pakan lebah madu.

4. Keterampilan yang dibutuhkan:

4.1. Membudidayakan lebah madu. 4.2. Membuat stup.

Page 381: kesatuan pengelolaan hutan

29-6

5. Aspek kritis : Menemukenali sikap kerja yang harus diperhatikan dalam melaksanakan unit ini antara pengetahuan dan keterampilan : 3.1. Melakukan adaptasi lebah madu pada stup. 3.2. Melepaskan lebah madu.

KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.BK02.021.01 JUDUL UNIT : MEMANEN DAN MENGOLAH MADU DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini menunjukan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja

yang diperlukan untuk memanen dan mengolah madu dalam rangka pengembangan HHBK.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan.

1.1. Prosedur pemanenan dan pemanfaatan madu disiapkan 1.2. Alat dan bahan disiapkan.

2. Memanen madu.

2.1. Stup diberi perlakuan untuk mengusir lebah keluar dari stup.

2.2. Sisiran yang sudah penuh berisi madu diambil untuk dipanen.

3. Mengolah madu

3.1. Sisiran dibersihkan 3.2. Madu disaring pada ekstraktor madu 3.3. Madu dimasukkan pada wadah 3.4. Madu disimpan sesuai ketentuan

4. Mendokumentasikan hasil 4.1. Hasil pelaksanaan kegiatan pemanenan dan penanganan madu didokumentasikan.

4.2. Hasil didistribusikan BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, memanen madu, mengolah madu dan mendokumentasikan hasil.

2. Peralatan untuk memanen dan mengolah madu, mencakup : 2.1. Masker. 2.2. Pakaian kerja.

Page 382: kesatuan pengelolaan hutan

29-7

2.3. Sarung tangan. 2.4. Pengasap. 2.5. Ekstraktor 2.6. Sapu dan sikat. 2.7. Tempat makan.

3. Tugas pekerjaan untuk memanen dan mengolah madu, meliputi : 3.1. Menyiapkan pekerjaan. 3.2. Memanen madu. 3.3. Mendokumentasikan hasil.

4. Peraturan untuk memanen dan mengolah madu, adalah :

4.1. Peraturan Dirjen RLPS nomor: P.14/V-SET/2007 tentang Pedoman Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu lampiran 4. Pedoman Pengembangan Usaha Budidaya Lebah.

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait : 1.2.1. KHT.BK02.020.01 : Melaksanakan budidaya lebah madu 1.2.2. KHT.BK02.022.01 : Menetapkan mutu madu.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya 1.3.1.

2. Kondisi penilaian 2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang

ditentukan. 2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/

praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan. 3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1. jenis lebah penghasil madu. 3.2. Cara melakukan pemanenan. 3.3. Jenis pakan lebah

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1. Teknis memanen madu. 4.2. Mengolah madu.

5. Aspek kritis : Menemukenali sikap kerja yang harus diperhatikan dalam melaksanakan unit ini antara pengetahuan dan keterampilan :

5.1. Mengolah madu

Page 383: kesatuan pengelolaan hutan

29-8

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1. Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.BK02.022.01 JUDUL UNIT : MENETAPKAN MUTU MADU DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini menunjukan pengetahuan, keterampilan dan sikap

kerja yang diperlukan untuk menetapkan mutu madu dalam rangka pengembangan HHBK.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan.

1.1. Prosedur uji mutu madu disiapkan 1.2. Bahan dan Peralatan disiapkan 1.3. Peralatan diperiksa kelayakannya. 1.4 . Contoh uji disiapkan

2. Menetapkan mutu madu secara laboratoris

2.1. Variabel penentu mutu madu secara laboratoris ditetapkan 2.2. Pengujian variabel penentu mutu madu dilakukan sesuai

ketentuan. 2.3. Mutu madu ditetapkan

3. Menyusun laporan hasil penetapan mutu madu.

3.1. Data rekaman, format data isian dari hasil penetapan mutu madu dihimpun.

3.2. Hasil pekerjaan pengujian didokumentasikan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks Variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, menetapkan mutu madu secara laboratories dan menyusun laporan hasil penetapan mutu madu.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan adalah : 2.1. ATK 2.2. format blanko pencatatan & pelaporan. 3. Tugas pekerjaan untuk menetapkan mutu madu, meliputi :

3.1. Menyiapkan pekerjaan 3.2. Menetapkan mutu madu secara laboratoris 3.3. Menyusun laporan hasil penetapan mutu madu

Page 384: kesatuan pengelolaan hutan

29-9

4. Peraturan untuk menetapkan mutu madu, adalah : 4.1 SNI 01-3545-2004, Madu

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.BK02.014.01 : Memanen dan mengolah madu 1.2.2. Membudidayakan lebah madu

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

1.3.1. 2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : 3.1. Pengujian madu; 3.2. Dasar-dasar kimia analis; 3.3. Alat pengujian madu.

4. Keterampilan yang dibutuhkan : 4.1. Menggunakan alat-alat pengujian madu dan teknologi;

5. Aspek kritis Menemukenali sikap kerja yang harus diperhatikan dalam melaksanakan unit ini antara pengetahuan dan keterampilan : 5.1 Menetapkan mutu madu

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengatur kegiatan 2 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan konsep dan teknik matematika 1 6. Memecahkan persoalan/masalah 2 7. Menggunakan teknologi 2

Page 385: kesatuan pengelolaan hutan

30-1

30. KLASTER : MELAKUKAN PEMANENAN HHBK JENIS GETAH PINUS KODE UNIT : KHT.PH02.010.01 JUDUL UNIT : MEMPERSIAPKAN KEGIATAN PENYADAPAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan, untuk menyiapkan penyadapan sebagai bagian dari kegiatan penyadapan pinus pada bidang pemanfaatan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan penyadapan.

1.1. Tenaga kerja diinventarisir, dan regu penyadap dibentuk. 1.2. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan penyadapan

dipersiapkan dan didistribusikan. 2. Melakukan persiapan

pekerjaan penyadapan di areal kerja.

2.1. Batas sadapan dan pembagian blok sadapan dibuat. 2.2. Sensus pohon dilaksanakan. 2.3. Pembersihan lapangan sadapan, kulit pohon, dan pembuatan

mal sadap dilaksanakan. 3. Mendokumentasikan hasil

persiapan penyadapan.

3.1. Data rekaman, format data isian dari hasil persiapan pekerjaan penyadapan dihimpun.

3.2. Dokumen persiapan diadministrasikan/ didokumentasikan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada persiapan penyadapan sebagai bagian dari pemanfaatan hasil hutan.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan adalah kompas, tali ukur, peta kerja, sabit, penggaris mal sadap, cat warna, kuas dan perlengkapan pendukung K3.

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi mempersiapkan kegiatan penyadapan: PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi:

1.1. Menerapkan Panduan K3, kode unit KHT.RC01.001.01 2. Konteks penilaian

Unit kompetensi ini dapat diases secara langsung di tempat kerja atau dengan cara simulasi dengan kondisi mendekati sebenarnya. Pemilihan metode dilakukan sesuai dengan kondisi dan konteks penilaian yang ada.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan: 3.1. Dasar-dasar fisiologi pohon pinus; 3.2. Tata Usaha Hasil Hutan Getah Pinus.

4. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

4.1. Berkomunikasi dan berkoordinasi di tempat kerja; 4.2. Pengorganisasian pekerja; 4.3. Menggunakan kompas; 4.4. Menggunakan peta kerja.

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi:

Page 386: kesatuan pengelolaan hutan

30-2

5.1 Melakukan persiapan pekerjaan penyadapan di areal kerja

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.PH02.011.01

JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PENYADAPAN DAN PEMUNGUTAN GETAH PINUS

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan, untuk melaksanakan penyadapan dan pemungutan getah sebagai bagian dari kegiatan penyadapan pinus pada pengelolaan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Membuat sadap buka dan sadap lanjut.

1.1. Sadapan dibuat sesuai bentuk mal, dengan dimensi sesuai dengan ketentuan.

1.2. Sarana penampungan getah dipasang sesuai pedoman kerja.

1.3. Pembaharuan sadapan dan penempatan sarana penampungan getah dilakukan pada interval waktu tertentu sesuai ketentuan.

2. Melaksanakan pemungutan getah.

2.1. Pemungutan getah dilakukan sesuai prosedur dengan mengutamakan kebersihan getah.

2.2. Getah diangkut ke TPG (Tempat Pengumpulan Getah). 3. Menyusun laporan pekerjaan

penyadapan dan pemungutan getah pinus.

3.1. Data rekaman, format data isian dari hasil pelaksanaan penyadapan dihimpun.

3.2. Hasil pekerjaan penyadapan dan pemungutan getah pinus diadministrasikan, didokumentasikan dan dilaporkan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku untuk melaksanakan penyadapan dan pemungutan getah pinus sebagai bagian dari pemanfaatan hasil hutan.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan adalah tempurung,kotak kayu/kaleng pungutan getah, paku, talang sadap, kapak sadap, bor sadap, sabit sadap, keruk getah, peti pikul, ember plastik, pengukur kedalaman dan lebar quare, penggaris mal sadap, batu asah, cat, perlengkapan pendukung K3, sprayer, stimulan dan ATK.

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi Melaksanakan Penyadapan dan Pemungutan

Getah Pinus:

Page 387: kesatuan pengelolaan hutan

30-3

- PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

1.1. Mempersiapkan kegiatan penyadapan dan pemungutan getah , kode unit KHT.PH02.011.01

2. Konteks penilaian Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat kerja atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan: 3.1. Dasar-dasar fisiologi pohon pinus; 3.2. Tata usaha hasil hutan getah pinus;

4. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

4.1. Berkomunikasi dan berkoordinasi di tempat kerja.

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Membuat sadap buka dan sadap lanjut 5.2 Melaksanakan pemungutan getah.

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi

1

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

Kode Unit : KHT.PH02.012.01 Judul Unit : MELAKUKAN PENERIMAAN DAN PENGANGKUTAN GETAH PINUS. Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan penerimaan dan pengangkutan getah sebagai bagian dari kegiatan penyadapan pinus pada pengelolaan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan penerimaan getah.

1.1. Getah dari penyadap diterima di TPG. 1.2. Sortasi getah dan penimbangan di TPG dilakukan sesuai

ketentuan. 2. Melakukan pengangkutan

getah.

2.1. Getah yang diterima di TPG diangkut ke industri pengolah atau konsumen sesuai ketentuan.

2.2. Administrasi penerimaan dan pengangkutan getah dilakukan sesuai ketentuan.

3. Menyusun laporan pekerjaan penerimaan dan

3.1. Data rekaman, format data isian dari hasil pelaksanaan penerimaan dan pengangkutan getah dihimpun.

Page 388: kesatuan pengelolaan hutan

30-4

pengangkutan getah pinus.

3.2. Hasil pekerjaan penerimaan dan pengangkutan didokumentasikan dan dilaporkan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada melakukan penerimaan dan pengangkutan getah pinus sebagai bagian dari pemanfaatan hasil hutan.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan adalah timbangan getah, drum penampungan, ATK dan alat hitung.

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi Melaksanakan Penerimaan dan Pengangkutan

Getah Pinus: 3.1 Permenhut No. P.55/Menhut-II/2006 jo P.63/Menhut-II/2006 tentang Penata Usahaan

Hasil Hutan yang berasal dari hutan negara.

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

1.1. Mempersiapkan kegiatan penyadapan, kode unit KHT.PH02.010.01 1.2. Melaksanakan penyadapan dan pemungutan getah pinus. Kode unit KHT.PH02.011.01

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat pengumpulan getah pinus (TPG) atau di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan: 3.1. Penatausahaan hasil hutan bukan kayu; 3.2. Pengujian getah pinus.

4. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

4.1 Berkomunikasi dengan tim kerja 4.2 Menggunakan alat timbang

5. Aspek kritis Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Melakukan penerimaan getah 5.2 Melakukan pengangkutan getah

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

Page 389: kesatuan pengelolaan hutan

30-5

KODE UNIT : KHT.PH03.005.01 JUDUL UNIT : MERENCANAKAN KEGIATAN PENYADAPAN GETAH PINUS DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan, untuk merencanakan penyadapan sebagai bagian dari kegiatan penyadapan pinus pada pengelolaan hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan perencanaan.

1.1. Surat Perintah Kerja (SPK) penyadapan getah dipahami. 1.2. Data, prosedur, dan informasi tentang sumber tenaga kerja,

dan faktor lingkungan masyarakat dihimpun dan dipelajari. 1.3. Alat dan bahan untuk keperluan perencanaan diidentifikasi

dan dipersiapkan. 2. Menyusun perencanaan

penyadapan.

2.1. Rencana kerja penyadapan disusun dan dikonsultasikan. 2.2. Rencana pekerjaan penyadapan hasil konsultasi

disempurnakan berdasar pada koreksi dan masukan dari pihak yang terkait.

3. Mendokumentasikan hasil perencanaan penyadapan.

3.1. Draf perencanaan hasil perbaikan dimintakan pengesahan. 3.2. Dokumen perencanaan diadministrasikan.

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini berlaku pada penyusunan rencana penyadapan getah pinus sebagai bagian dari pemanfaatan hasil hutan.

2. Peralatan, bahan atau fasilitas dan materi yang dibutuhkan adalah peralatan alat tulis kantor dan kertas millimeter.

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi Merencanakan Kegiatan Penyadapan Getah

Pinus: … PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:

1.1. Mempersiapkan kegiatan penyadapan, kode unit KHT.PH02.010.01 1.2. Melaksanakan penyadapan dan pemungutan getah pinus, kode unit KHT.PH02.011.01

2. Konteks penilaian

Penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi di tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan: 3.1 Dasar-dasar perencanaan.

4. Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

4.1. Mengunakan mesin ketik/komputer dan mesin hitung; 4.2. Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan tim kerja.

5. Aspek kritis

Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: 5.1 Menyusun perencanaan penyadapan

Page 390: kesatuan pengelolaan hutan

30-6

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

Page 391: kesatuan pengelolaan hutan

31-1

31. KLUSTER : MENYUSUN RENCANA BISNIS KEHUTANAN KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MEMBERIKAN ARAHAN KEBIJAKAN PENYUSUNAN

RENCANA BISNIS PADA TINGKAT KPH DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam memberikan arahan kebijakan penyusunan rencana bisnis pada tingkat KPH pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari .

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kebijakan pengusahaan hutan diinventarisir.

1.2. Bahan, peta dan peralatan dipersiapkan. 2. Mempersiapkan materi

arahan

2.1. Materi arahan kebijakan pengusahaan hutan dihimpun dan disortir sesuai keperluan

2.2. Materi arahan kebijakan pegusahaan hutan disusun. 2.3. Tempat, agenda dan tata waktu ditetapkan.

3. Pelaksanaan kegiatan arahan

3.1 . Materi dan substansi arahan kebijakan pengusahaan hutan disampaikan.

3.2 . Diskusi dan tanya jawab dilaksanakan . 3.3 . Kesimpulan hasil arahan kebijakan pengusahaan hutan

disusun. 4. Melaporkan hasil kegiatan 4.1. Format laporan arahan kebijakan pegusahaan hutan

disiapkan 4.2. Laporan hasil kegiatan memberikan arahan didokumentasikan

dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi arahan, pelaksanaan kegiatan arahan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk memberikan arahan kebijakan penyusunan rencana bisnis pada tingkat KPH pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk memberikan arahan kebijakan penyusunan rencana bisnis pada tingkat

KPH mencakup : 2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Ruang pengarahan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk memberikan arahan kebijakan penyusunan rencana bisnis pada tingkat KPH meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi arahan dipersiapkan 3.3 Pelaksanaan kegiatan arahan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan.

4. Peraturan untuk memberikan arahan kebijakan perencanaan hutan, adalah : 4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.3. Permenhut nomor : P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI

dan HTR

Page 392: kesatuan pengelolaan hutan

31-2

4.4. Permenhut nomor : P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

4.5. Permenhut nomor : Permenhut nomor : P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut nomor : P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ................ 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi memberikan arahan kebijakan perencanaan hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1. Perencanaan hutan. 3.2. Manajemen hutan. 3.3. Ekonomi Kehutanan 3.4. Silvikultur

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Berkomunikasi efektif.

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi : Pelaksanaan kegiatan arahan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX03.000.00 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA BISNIS PADA TINGKAT UNIT KELESTARIAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun menyusun rencana bisnis pada tingkat unit kelestarian pada bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Ketentuan, pedoman, juklak/juknis diinventarisir

Page 393: kesatuan pengelolaan hutan

31-3

1.2. Bahan, peta dan dan peralatan disiapkan. 1.3. Regu kerja dan sumberdaya manusia di tetapkan.

2. Melakukan identifikasi potensi sumberdaya

2.1. Data potensi produksi hasil hutan kayu di identifikasi. 2.2. Data potensi produksi hasil hutan bukan kayu di identifikasi 2.3. Data potensi jasa lingkungan dan jasa lainnya di identifikasi. 2.4. Akses permodalan dan ke pasar diidentifikasi

3. Menyusun rencana bisnis 3.1 . Jenis produk hasil hutan dan jasa lingkungan serta segmen pasar ditetapkan.

3.2 . Beaya produksi dan promosi di hitung. 3.3 . Organisasi dan SDM ditetapkan. 3.4 . Analisa keuangan disusun. 3.5 . Rencana bisnis pada unit kelestarian disusun.

4. Mendokumentasikan hasil pekerjaan

4.1 . Dokumen rencana bisnis pada unit kelestarian disusun didistribusikan.

4.2 . Dokumen Rencana bisnis pada unit di arsipkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini untuk menyiapkan pekerjaan, melakukan identifikasi potensi sumberdaya, menyusun rencana bisnis dan mendokumentasikan hasil pekerjaan digunakan untuk menyusun rencana bisnis pada tingkat unit kelestarian pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk unit kompetensi menyusun rencana bisnis pada

tingkat unit kelestarian adalah : 2.1 Data potensi unit kelestarian 2.2 Data hasil timber cruising 2.3 Data social ekonomi masarakat 2.4 Peta dasar areal kerja, 2.5 Citra satelit, 2.6 Alat tulis 2.7 Komputer

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun rencana bisnis pada tingkat unit kelestarian adalah : 3.1 . Menyiapkan pekerjaan 3.2 . Melakukan identifikasi potensi sumberdaya 3.3 . Menyusun rencana bisnis 3.4 . Mendokumentasikan hasil pekerjaan

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rencana bisnis pada tingkat unit

kelestarian : 4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.3. Permenhut nomor : P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI

dan HTR 4.4. Permenhut nomor : P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.5. Permenhut nomor : Permenhut nomor : P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang

Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut nomor : P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

Page 394: kesatuan pengelolaan hutan

31-4

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: …………………

2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun rencana bisnis pada tingkat unit kelestarian.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1 Perhitungan etat 3.2 Sosial ekonomi 3.3 Perpetaan kehutanan 3.4 Ekonomi kehutanan 3.5 Marketing

4. Ketrampilan pendukung

4.1 Komputer 4.2 Berkoordinasi dalam bekerja

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melakukan identifikasi potensi sumberdaya

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX03.000.00 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA KONTINGENSI DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun rencana kontingensi dalam sistem pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1. Ketentuan, pedoman, juklak/juknis diinventarisir

1.2. Bahan, peta dan dan peralatan disiapkan. 1.3. Tim kerja dan sumberdaya manusia di

tetapkan. 2. Melakukan identifikasi potensi resiko

2.1. Data konflik, tata ruang hak adat diidentifikasi. 2.2. Analisis resiko terhadap kawasan, potensi

sumberdaya hutan 2.3. Skenario perubahan.

Page 395: kesatuan pengelolaan hutan

31-5

3. Menyusun rencana kontingensi 3.1 . Identifikasi alternatif tindakan terhadap perubahan yang mungkin terjadi

3.2 . Biaya penanganan setiap alternatif dihitung. 3.3 . Mekanisme penanganan setiap alternatif 3.4 . Identifikasi tindakan untuk mengurangi resiko

dan biayanya. 4. Mendokumentasikan hasil

pekerjaan

4.1 . Dokumen rencana kontingensi disusun dan didistribusikan.

4.2 . Dokumen Rencana kontingensi ditindak lanjuti dalam sistem manajemen

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini untuk menyiapkan pekerjaan, melakukan identifikasi potensi sumberdaya, menyusun rencana bisnis dan mendokumentasikan hasil pekerjaan digunakan untuk menyusun rencana kontingensi dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk unit kompetensi menyusun rencana kontingensi

adalah : 2.1 Data potensi unit kelestarian 2.2 Data hasil timber cruising 2.3 Data social ekonomi masarakat 2.4 Peta dasar areal kerja, 2.5 Citra satelit, 2.6 Alat tulis 2.7 Komputer

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun rencana kontingensi adalah : 3.1 . Menyiapkan pekerjaan 3.2 . Melakukan identifikasi potensi resiko 3.3 . Menyusun rencana kontingensi 3.4 . Mendokumentasikan hasil pekerjaan

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rencana kontingensi : 4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.3. Permenhut nomor : P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI

dan HTR 4.4. Permenhut nomor : P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.5. Permenhut nomor : Permenhut nomor : P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang

Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut nomor : P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

Page 396: kesatuan pengelolaan hutan

31-6

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: …………………

2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun rencana kontingensi.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1 Manajemen 3.2 Sosial ekonomi 3.3 Ekonomi kehutanan 3.4 Marketing

4. Ketrampilan pendukung

4.1 Komputer 4.2 Berkoordinasi dalam bekerja

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melakukan identifikasi potensi resiko. KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT. XX03.000.00 JUDUL UNIT : MENYUSUN STUDI KELAYAKAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk Menyusun Studi kelayakan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1. Ketentuan, pedoman, juklak/juknis diinventarisir 1.2. Bahan, peta dan dan peralatan disiapkan. 1.3. Tim kerja dan sumberdaya manusia di tetapkan.

2. Melakukan identifikasi potensi pengembangan

2.1. Potensi sumberdaya dan budaya masyarakat diidentifikasi.

2.2. Analisis pasar terhadap potensi hutan 2.3. Skenario pengembangan.

Page 397: kesatuan pengelolaan hutan

31-7

3. Menyusun studi kelayakan 3.1 . Identifikasi faktor yang berpengaruh 3.2 . Analisis Biaya dan pendapatan dihitung. 3.3 . Analisis sensitivitas.

4. Mendokumentasikan hasil pekerjaan

4.3 . Dokumen studi kelayakan disusun dan didistribusikan. 4.4 . Dokumen studi kelayakan ditindak lanjuti dalam sistem

manajemen BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini untuk menyiapkan pekerjaan, melakukan identifikasi potensi sumberdaya, menyusun rencana bisnis dan mendokumentasikan hasil pekerjaan digunakan untuk menyusun studi kelayakan pengembangan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk unit kompetensi menyusun studi kelayakan

pengembangan adalah : 2.1 Data potensi unit kelestarian 2.2 Data hasil timber cruising 2.3 Data social ekonomi masarakat 2.4 Peta dasar areal kerja, 2.5 Citra satelit, 2.6 Alat tulis 2.7 Komputer

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun studi kelayakan pengembangan adalah : 3.1 . Menyiapkan pekerjaan 3.2 . Melakukan identifikasi potensi resiko 3.3 . Menyusun rencana kontingensi 3.4 . Mendokumentasikan hasil pekerjaan

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun menyusun studi kelayakan

pengembangan: 4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.3. Permenhut nomor : P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI

dan HTR 4.4. Permenhut nomor : P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.5. Permenhut nomor : Permenhut nomor : P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007

tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut nomor : P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: …………………

Page 398: kesatuan pengelolaan hutan

31-8

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi menyusun studi kelayakan pengembangan. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah:

3.1 Manajemen 3.2 Sosial ekonomi 3.3 Ekonomi kehutanan 3.4 Marketing

4. Ketrampilan pendukung

4.1 Komputer 4.2 Berkoordinasi dalam bekerja

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melakukan identifikasi potensi pengembangan.

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT. XX03.000.00 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI STUDI KELAYAKAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melakukan evaluasi Studi kelayakan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1. Ketentuan, pedoman, juklak/juknis diinventarisir 1.2. Bahan, peta dan dan peralatan disiapkan. 1.3. Tim kerja dan sumberdaya manusia di tetapkan.

2. Melakukan evaluasi studi kelayakan

2.1. Ukuran teknis ditetapkan. 2.2. Potensi konflik dianalisis 2.3. Potensi kendala dianalisis

3. Mendokumentasikan hasil pekerjaan

3.1 Dokumen evaluasi studi kelayakan disusun dan didistribusikan.

3.2 Dokumen evaluasi studi kelayakan ditindak lanjuti dalam sistem manajemen

Page 399: kesatuan pengelolaan hutan

31-9

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini untuk menyiapkan pekerjaan, melakukan identifikasi potensi sumberdaya, menyusun rencana bisnis dan mendokumentasikan hasil pekerjaan digunakan untuk mengevaluasi studi kelayakan pengembangan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk unit kompetensi mengevaluasi studi kelayakan

pengembangan adalah : 2.1 Data potensi unit kelestarian

2.2 Data hasil timber cruising 2.3 Data social ekonomi masarakat 2.4 Peta dasar areal kerja, 2.5 Citra satelit, 2.6 Alat tulis 2.7 Komputer

3. Tugas pekerjaan untuk mengevaluasi studi kelayakan pengembangan adalah : 3.1 . Menyiapkan pekerjaan 3.2 . Menyusun evaluasi studi kelayakan 3.3 . Mendokumentasikan hasil pekerjaan

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi mengevaluasi studi kelayakan pengembangan:

4.1. PP no 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan. 4.2. PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.3. Permenhut nomor : P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI

dan HTR 4.4. Permenhut nomor : P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.5. Permenhut nomor : Permenhut nomor : P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007

tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.6. Permenhut nomor : P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: …………………

2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi mengevaluasi studi kelayakan pengembangan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah:

Page 400: kesatuan pengelolaan hutan

31-10

3.1 Manajemen 3.2 Sosial ekonomi 3.3 Ekonomi kehutanan 3.4 Marketing

4. Ketrampilan pendukung

4.1 Komputer 4.2 Berkoordinasi dalam bekerja

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melakukan penyusunan evaluasi..

KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 3 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 3 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 2

Page 401: kesatuan pengelolaan hutan

32-1

32. KLUSTER : MELAKUKAN PEMASARAN HASIL HUTAN KAYU,BUKAN KAYU DAN JASA LINGKUNGAN

Kode Unit : KHT. XXO3.000.00 Judul Unit : MENYUSUN RENCANA PEMASARAN HASIL HUTAN KAYU Deskripsi Unit : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun rencana pemasaran hasil hutan kayu pada bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan, pedoman, juklak/juknis diinventarisir 1.2 Bahan dan dan peralatan disiapkan.

2. Menyusun rencana pemasaran

2.1 Data potensi produksi hasil hutan kayu di identifikasi. 2.2 Jenis dan spesifikasi produk hasil hutan kayu ditetapkan 2.3 Target/sasaran dan segmen pasar ditetapkan 2.4 Harga satuan dihitung 2.5 Dokumen rencana pemasaran disusun

3. Mendokumentasikan hasil pekerjaan

3.1 Dokumen rencana pemasaran hasil hutan kayu didistribusikan.

3.2 Dokumen rencana pemasaran hasil hutan kayu dan di arsipkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini untuk menyiapkan pekerjaan, menyusun rencana pemasaran dan mendokumentasikan hasil pekerjaan yang digunakan untuk menyusun rencana pemasaran hasil hutan kayu pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Peralatan, bahan yang dibutuhkan untuk menyusun rencana pemasaran hasil hutan kayu

meliputi: 2.1 Data potensi 2.2 Alat tulis 2.3 Alat hitung 2.4 Komputer

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rencana pemasaran hasil hutan kayu : 3.1 Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

3.2 Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 Jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

3.3 Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: …………………

1. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun rencana pemasaran hasil hutan kayu . hutan.

Page 402: kesatuan pengelolaan hutan

32-2

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Konteks penilaian.

2. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan untuk menyusun rencana pemasaran hasil hutan kayu adalah: 2.1 Marketing 2.2 Ekonomi kehutanan 2.3 Dasar-dasar perilaku konsumen

3. Ketrampilan pendukung

3.1 Komputer 3.2 Berkoordinasi dalam bekerja

4. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: menyusun rencana pemasaran KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 3 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX02.000.00 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA PEMASARAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun rencana pemasaran hasil hutan bukan kayu pada bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan, pedoman, juklak/juknis diinventarisir 1.2 Bahan dan dan peralatan disiapkan.

2. Mengidentifikasi potensi sumberdaya 2.1 Data potensi hasil hutan bukan kayu di identifikasi.

2.2 Sebaran lokasi hasil hutan bukan kayu di identifikasi

2.3 Potensi hasil hutan bukan kayu disusun 3. Menyusun rencana pemasaran

3.1 Target /sasaran dan segmen pasar disusun 3.2 Dokumen rencana pemasaran hasil hutan bukan

kayu disusun 4. Mendokumentasikan hasil pekerjaan

4.1 Dokumen rencana pemasaran hasil hutan bukan

kayu didistribusikan. 4.2 Dokumen rencana pemasaran hasil hutan bukan

kayu di arsipkan BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini untuk menyiapkan pekerjaan, mengidentifikasi potensi sumberdaya , menyusun rencana pemasaran dan mendokumentasikan hasil pekerjaan yang digunakan untuk menyusun rencana pemasaran hasil hutan bukan kayu pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 403: kesatuan pengelolaan hutan

32-3

2. Peralatan dan bahan yang dibutuhkan menyusun rencana pemasaran hasil hutan bukan kayu meliputi: 2.1 Peta kerja 2.2 Data potensi 2.3 Alat tulis 2.4 Alat hitung 2.5 Komputer

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rencana pemasaran hasil hutan bukan kayu : 3.1 Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

3.2 Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 Jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

3.3 Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: …………………

2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun rencana pemasaran hasil hutan bukan kayu

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Konteks penilaian

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah: 3.1 Marketing 3.2 Ekonomi kehutanan 3.3 Dasar-dasar perilaku konsumen

4. Ketrampilan pendukung

4.1 Komputer 4.2 Berkoordinasi dalam bekerja

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: menyusun rencana pemasaran KOMPETENSI KUNCI

NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA PEMASARAN JASA LINGKUNGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun rencana pemasaran jasa lingkungan pada bidang konservasi hutan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

Page 404: kesatuan pengelolaan hutan

32-4

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan

1.1 Ketentuan, pedoman, juklak/juknis diinventarisir 1.2 Bahan dan dan peralatan disiapkan.

2. Menyusun rencana pemasaran

2.1 Data potensi dan sebaran lokasi jasa lingkungan di identifikasi.

2.2 Jenis dan spesifikasi produk jasa lingkungan ditetapkan 2.3 Dokumen rencana pemasaran jasa lingkungan disusun

3. Mendokumentasikan hasil pekerjaan

3.1 Dokumen rencana pemasaran jasa lingkungan didistribusikan.

3.2 Dokumen rencana pemasaran jasa lingkungan dan di arsipkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini untuk menyiapkan pekerjaan, menyusun rencana pemasaran dan mendokumentasikan hasil pekerjaan yang digunakan untuk menyusun rencana pemasaran jasa lingkungan pada sektor kehutanan bidang konservasi hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menyusun rencana pemasaran jasa lingkungan meliputi:

2.1 Peta kerja 2.2 Alat tulis 2.3 Alat hitung 2.4 Komputer

3. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rencana pemasaran jasa lingkungan

: 3.1 Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

3.2 Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 Jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

3.3 Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: …………………

2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun rencana pemasaran jasa lingkungan;

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Konteks penilaian

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan adalah:

3.1 Marketing 3.2 Ekonomi kehutanan 3.3 Dasar-dasar perilaku konsumen. 3.4 Konservasi hutan

4. Ketrampilan pendukung

4.1 Komputer

Page 405: kesatuan pengelolaan hutan

32-5

4.2 Berkoordinasi dalam bekerja

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Menyusun rencana pemasaran KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI KINERJA PEMASARAN HASIL HUTAN KAYU,

BUKAN KAYU DAN JASA LINGKUNGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan kayu, bukan kayu dan jasa lingkungan pada bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan, juklak dan juknis yang terkait diinventarisir.

1.2. Bahan dan alat untuk pelaksanaan evaluasi kinerja dipersiapkan

2. Menyusun indikator kinerja

2.1. Indikator kinerja pemasaran hasil hutan kayu disusun 2.2. Indikator kinerja pemasaran hasil hutan bukan kayu disusun 2.3. Indikator kinerja pemasaran jasa lingkungan disusun

3. Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi kinerja

3.1 . Capaian kinerja pemasaran hasil hutan kayu dihimpun. 3.2 . Capaian kinerja pemasaran hasil hutan bukan kayu dihimpun 3.3 . Capaian kinerja pemasaran jasa lingkungan dihimpun 3.4 . Rencana dan tahap-tahap pelaksanaan evaluasi kinerja

pemasaran disusun. 4. Melakukan kegiatan

evaluasi kinerja 4.1 . Instrumen dan evaluasi kinerja dipersiapkan. 4.2 . Evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan kayu dilaksanakan. 4.3 . Evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan bukan kayu

dilaksanakan 4.4 . Evaluasi kinerja pemasaran jasa lingkungan dilaksanakan

5. Mendokumentasikan hasil kegiatan evaluasi evaluasi kinerja

5.1. Laporan kegiatan evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan disusun.

5.2. Laporan hasil kegiatan evaluasi evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan kayu, hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menyusun indikator kinerja, menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi kinerja, melakukan kegiatan evaluasi kinerja dan

Page 406: kesatuan pengelolaan hutan

32-6

mendokumentasikan hasil kegiatan evaluasi kinerja, yang digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan kayu, bukan kayu dan jasa lingkungan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan kayu, bukan kayu dan

jasa lingkungan, mencakup : 2.1 Dokumen rencana kerja . 2.2 Dokumen laporan realisasi 2.3 Peta kerja 2.4 Perangkat computer 2.5 ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan kayu,bukan kayu dan jasa lingkungan , meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyusun indikator kinerja 3.3 Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi kinerja 3.4 Melakukan kegiatan evaluasi kinerja 3.5 Medokumentasikan hasil kegiatan evaluasi kinerja

4. Peraturan untuk melakukan evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan kayu,bukan kayu dan jasa lingkungan adalah : 4.1. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.2. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.3. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.4. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ........... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan evaluasi kinerja pemasaran hasil hutan kayu, bukan kayu dan jasa lingkungan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Ekonomi kehutanan 3.1 Perilaku konsumen 3.2 Marketing

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Berkomunikasi efektif

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi ,sebagai berikut : Melakukan kegiatan evaluasi

Page 407: kesatuan pengelolaan hutan

32-7

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 408: kesatuan pengelolaan hutan

33-1

33. KLUSTER: MELAKUKAN REHABILITASI DAN RESTORASI HUTAN KODE UNIT : KHT. XX03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI KINERJA REHABILITASI DAN REKLAMASI DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi kinerja rehabilitasi dan reklamasi pada bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan evaluasi rehabilitasi dan reklamasi

1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan rehabilitasi dan reklamasi hutan diinventarisir.

1.2. Bahan dan alat untuk pelaksanaan evaluasi dipersiapkan 2. Menetapkan rencana

pelaksanaan evaluasi

2.1 Capaian kinerja rehabilitasi dan reklamasi ditetapkan. 2.2 Tahap-tahap pelaksanaan evaluasi disusun. 2.3 Alokasi sumberdaya dan petunjuk pelaksanaan evaluasi

ditetapkan. 2.4 Rencana pelaksanaan evaluasi disusun dan ditetapkan 2.5 Tim kerja ditetapkan.

3. Melakukan kegiatan evaluasi

3.1 Indikator monitoring dan evaluasi ditetapkan. 3.2 Instrumen monitoring dan evaluasi dipersiapkan. 3.3 Evaluasi kegiatan rehabilitasi dan reklamasi dilaksanakan.

4. Melaporkan hasil kegiatan evaluasi

4.1 Laporan kegiatan evaluasi rehabilitasi dan reklamasi hutan disusun sesuai ketentuan

4.2 Laporan hasil kegiatan evaluasi rehabilitasi dan reklamasi hutan didokumentasikan dan didistribusikan

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan evaluasi rehabilitasi dan reklamasi, menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi, melakukan kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan evaluasi, yang digunakan untuk melakukan evaluasi rehabilitasi dan reklamasi pada sektor kehutanan bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan dalam sistem pengeloalaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan evaluasi rehabilitasi dan reklamasi, mencakup :

2.1 Dokumen Rencana Rehabilitasi dan Reklamasi 2.2 Laporan kinerja rehabilitasi dan reklamasi 2.3 Peta kera 2.4 Alat hitung 2.5 ATK

1. Tugas pekerjaan untuk melakukan evaluasi rehabilitasi dan reklamasi , meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan evaluasi rehabilitasi dan reklamasi.. 3.2 Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi 3.3 Melakukan kegiatan evaluasi 3.4 Melaporkan hasil kegiatan evaluasi

2. Peraturan untuk melakukan evaluasi rehabilitasi dan reklamasi , adalah :

4.1 Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. 4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan. 4.3 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai

Kawasan Hutan;

Page 409: kesatuan pengelolaan hutan

33-2

4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan.

4.5 Permenhut No. 03/MENHUT-V/2004 tentang Pedoman pembuatan tanaman reboisasi Hutan Lindung,dan Hutan Produksi GNRHL

4.6 Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan.

4.7 Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ...........

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melakukan evaluasi rehabilitasi dan reklamasi . 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/ lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Silvikultur 3.2 Reklamasi hutan 3.3 Methode evaluasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Membaca peta 4.2 Berkomunikasi efektif

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kpmpetensi sebagai berikut : melakukan kegiatan evaluasi

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 410: kesatuan pengelolaan hutan

33-3

KODE UNIT : KHT. XX02.000.01 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA REHABILITASI DAN RESTORASI HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi hutan pada bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi hutan

1.1 Ketentuan dan peraturan perundang-undangan, juklak / juknis yang terkait dengan reboisasi dan restorasi hutan diinventarisir.

1.2 Bahan, peta dan peralatan dipersiapkan 1.3 Regu kerja dan sumber daya manusia ditetapkan

2. Melaksanakan kegiatan

2.1 Jadwal pelaksanaan penyusunan rencana ditetapkan. 2.2 Sumber data diidentifikasi dan ditetapkan 2.3 Informasi dan data yang diperlukan dikumpulkan. 2.4 Dokumen rencana rehabilitasi dan restorasi hutan

dibuat. 3. Melaporkan hasil

kegiatan 3.1 Dokumen rencana rehabilitasi dan restorasi hutan

didistribusikan sesuai ketentuan. 3.2 Dokumen rencana rehabilitasi dan restorasi hutan

diarsipkan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi hutan, melaksanakan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan yang digunakan untuk menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi hutan pada sektor kehutanan bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi hutan, mencakup :

2.1 Peta kerja 2.2 Peta tematik 2.3 Peta tofografi 2.4 Peta penggunaan lahan 2.5 Citra 2.6 Komputer 2.7 Alat hitung

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi hutan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi hutan 3.2 Melaksanakan kegiatan 3.3 Melaporkan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi hutan, adalah : 4.1 Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. 4.2 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan. 4.3 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai

Kawasan Hutan; 4.4 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian

Keberhasilan Reklamasi Hutan. 4.5 Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang

Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. 4.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Reklamasi dan Penutupan Tambang.

Page 411: kesatuan pengelolaan hutan

33-4

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : .............. 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun rencana rehabilitasi dan restorasi hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Silvikultur 3.3 Perpetaan kehutanan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Membaca peta 4.2 Berkomunikasi efektif 4.3 Membaca citra

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit

kompetensi ini adalah elemen kompetensi sebagai berikut : melaksanakan kegiatan

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT.XX02.000.00 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PENILAIAN HASIL TANAMAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk melaksanakan penilaian hasil tanaman pada bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan, juklak/juknis yang terkait di identifikasi. 1.2. Peta, data, bahan dan peralatan untuk penilaian tanaman

dipersiapkan. 1.3. Regu kerja dan SDM pelaksana ditetapkan.

2. Melakukan penilaian tanaman

2.1. Lokasi dan methode penilaian tanaman ditetapkan. 2.2. Sampling plot dbuat. 2.3. Pertumbuhan tanaman diamati dan prosentase tumbuh dihitung. 2.4. Keberhasilan tanaman ditetapkan.

Page 412: kesatuan pengelolaan hutan

33-5

3. Mendokumentasikan hasil penilaian tanaman

3.1 . Laporan hasil penilaian tanaman dibuat . 3.2 . Laporan hasil penilaian tanaman didistribusikan dan diarsipkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel.

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan penilaian tanaman dan mendokumentasikan hasil penilaian tanaman dalam rangka melakukan penilaian hasil tanaman, pada sektor kehutanan bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan dalam sistem pengeloalaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan penilaian tanaman meliputi :

2.1. Tallyshet 2.2. Peta kerja, 2.3. Rancangan, 2.4. Counter, 2.5. Meteran dan tali. 2.6. Alat hitung

3. Peraturan untuk unit kompetensi melaksanakan penilaian tanaman adalah :

3.1 . Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan 3.2 . Permenhut No. 03/MENHUT-V/2004 tentang Pedoman pembuatan tanaman reboisasi

Hutan Lindung,dan Hutan Produksi GNRHL 3.3 . Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang

Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan.

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: ……………. 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melaksanakan penilaian tanaman.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/ lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan untuk melaksanakan penilaian tanaman adalah:

3.1. Dasar - dasar statistik 3.2. Dasar – dasar silvicultur

4. Ketrampilan pendukung yang diperlukan :

4.1. menbaca peta 4.2. membuat plot sampling

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: melakukan penilaian tanaman

KOMPETENSI KUNCI

No. Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

Page 413: kesatuan pengelolaan hutan

33-6

KODE UNIT : KHT.RL02.011.01 JUDUL UNIT : MENILAI KEBERHASILAN REKLAMASI HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap

kerja yang dibutuhkan untuk menilai keberhasilan reklamasi dalam rangka evaluasi reklamasi hutan.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja

1. Menyiapkan pekerjaan penilaian keberhasilan reklamasi hutan

1.1. Sasaran Lokasi dan Metode evaluasi ditentukan sesuai ketentuan.

1.2. Bahan dan peralatan yang diperlukan disiapkan. 1.3. Tim penilai ditetapkan.

2. Mengumpulkan dan mengolah data

2.1. Data dikumpulkan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan pada lokasi yang telah ditentukan.

2.2. Data diolah sesuai dengan ketentuan. 2.3. Data dianalisa sesuai dengan ketentuan. 2.4. Pembahasan dilakukan dengan pihak terkait.

3. Mendokumentasikan hasil penilaian keberhasilan reklamasi hutan

3.1. Laporan hasil penilaian keberhasilan disusun sebagai bahan penetapan kinerja reklamasi sesuai ketentuan.

3.2. Laporan diadministrasikan sesuai ketentuan. 3.3. Laporan didistribusikan sesuai ketentuan.

BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel:

Unit kompetensi ini berlaku untuk,menyiapkan pekerjaan, mengumpulkan dan mengolah data, mendokumentasikan hasil evaluasi reklamasi hutan yang digunakan untuk menilai keberhasilan reklamasi hutan pada sektor kehutanan bidang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan yang dibutuhkan:

2.1. Dokumen rencana reklamasi. 2.2. Laporan pelaksanaan kegiatan reklamasi. 2.3. Bahan dan Peralatan survey

3. Tugas pekerjaan yang dilakukan:

3.1. Menyiapkan pekerjaan penilaian keberhasilan reklamasi hutan 3.2. Mengumpulkan dan mengolah data. 3.3. Mendokumentasikan rencana kerja evaluasi reklamasi hutan.

4. Peraturan yang diperlukan:

4.1. Peraturan Pemerintah No. 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan. 4.2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan. 4.3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/Menhut-II/2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai

Kawasan Hutan; 4.4. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian

Keberhasilan Reklamasi Hutan. 4.5. Peraturan Menteri Kehutanan P.70/Menhut-II/2008 jo. P. 26 Menhut-II/2010 tentang

Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Lahan. 4.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Reklamasi dan Penutupan Tambang. 4.7. Pedoman/SOP lainnya yang berlaku.

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian:

Page 414: kesatuan pengelolaan hutan

33-7

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui: 1.1.1. Penentuan tempat, waktu, dan cara penilaian. 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian. 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian. 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian. 1.2. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya:- 1.3. Unit kompetensi terkait:

1.3.1. KHT.RC01.001.01 : Menerapkan Panduan K3 1.3.2. KHT.RL02.009.01 : Menyusun Rencana Reklamasi 1.3.3. KHT.RL02.010.01 : Membuat Rancangan Teknis Reklamasi Hutan.

2. Kondisi penilaian : 2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi menilai keberhasilan reklamasi hutan. 2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi

di workshop dan atau di tempat kerja.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan: 3.1. Inventarisasi Hutan 3.2. Teknik reklamasi hutan 3.3. Dasar-dasar perpetaan

4. Ketrampilan pendukung yang dibutuhkan: 4.1. Pembacaan peta. 4.2. Menilai tanaman 4.3. Menilai fungsi bangunan konservasi tanah dalam rangka pengendalian erosi dan

sedimentasi 4.4. membuat petak ukur.

5. Aspek Kritis 5.1. Mengumpulkan dan mengolah data.

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI UNIT INI TINGKAT 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6 Memecahkan masalah 3 7 Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT02.020.01 JUDUL UNIT : MEMBUAT STEK BATANG DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan

sikap kerja membuat stek batang dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Metode vegetatif ditetapkan sesuai ketentuan

1.2. Bahan dan alat disiapkan sesuai ketentuan

Page 415: kesatuan pengelolaan hutan

33-8

1.3. Alat diperiksa kelayakannya 2. Mengumpulkan bahan

vegetatif 2.1. Pohon induk yang akan diunduh ditetapkan 2.2. Ranting/batang (scion) untuk bahan stek dikumpulkan sesuai

ketentuan 2.3. Bahan vegetatif dikemas sesuai ketentuan 2.4. Tiap wadah diberi label

3. Memilih stek batang 3.1. Bahan stek dibersihkan dari kotoran 3.2. Bahan stek diseleksi sesuai ketentuan 3.3. Stek batang dibuat sesuai ketentuan 3.4. Stek batang diseleksi sesuai ketentuan

4. Mengemas stek batang 4.1. Stek batang dikemas sesuai ketentuan 4.2. Tiap wadah diberi label pengumpulan

5. Mengirim stek batang 5.1. Surat keterangan pengiriman dibuat sesuai ketentuan 5.2. Stek batang dikirim sesuai ketentuan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengumpulkan bahan vegetatif, memilih stek batang, mengemas stek batang dan mengirim stek batang yang digunakan untuk membuat stek batang pada sub bidang perbenihan tanaman hutan

2. Perlengkapan untuk membuat stek batang, mencakup: 2.1. Bahan stek. 2.2. Wadah bahan. 2.3. Gunting stek. 2.4. ice box /karung goni. 2.5. Air bersih. 2.6. Alat tulis.

3. Tugas pekerjaan untuk membuat stek batang, meliputi:

3.1. Menyiapkan pekerjaan. 3.2. Mengumpulkan bahan vegetatif. 3.3. Memilih stek . 3.4. Mengemas stek. 3.5. Mengirim stek.

4. Peraturan untuk membuat stek batang, adalah:

4.1. Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman. 4.2. Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman. 4.3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri 72/Menhut-II/2009.

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

Page 416: kesatuan pengelolaan hutan

33-9

1.2.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya 1.3.1.

2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan:

3.1. Mengenal macam sumber benih. 3.2. Mengenal berbagai dokumen benih. 3.3. Teknik vegetatif. 3.4. Mengenal sifat berbagai jenis benih. 3.5. Mengenal bahan festisida

4. Keterampilan yang dibutuhkan 4.1. Menggunakan gunting stek. 4.2. Menggunakan festisida. 4.3. Memilih bahan stek dan stek batang

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 3.1. Memilih stek batang

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT02.021.01 JUDUL UNIT : MEMBUAT STEK PUCUK DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja membuat stek pucuk dalam rangka perbenihan tanaman hutan.

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Metode vegetatif ditetapkan sesuai ketentuan 1.2. Bahan dan alat disiapkan 1.3. Alat dicek kelayakannya

2. Mengumpulkan bahan vegetatif

2.1. Pohon induk yang akan diunduh ditetapkan 2.2. pucuk (scion) untuk bahan stek dikumpulkan sesuai ketentuan 2.3. Bahan vegetatif dikemas sesuai ketentuan

Page 417: kesatuan pengelolaan hutan

33-10

2.4. Tiap wadah diberi label 3. Memilih stek pucuk 3.1. Pucuk untuk bahan stek dibersihkan dari kotoran

3.2. Bahan stek diseleksi sesuai ketentuan 3.3. Stek pucuk dibuat sesuai ketentuan 3.4. Stek pucuk diseleksi sesuai ketentuan 3.5. Stek pucuk diberi pestisida sesuai ketentuan

4. Mengemas stek pucuk 4.1. Stek pucuk dikemas sesuai ketentuan 4.2. Tiap wadah diberi label pengumpulan

5. Mengirim stek pucuk 5.1. Surat keterangan pengiriman dibuat sesuai ketentuan 5.2. Stek pucuk dikirim sesuai ketentuan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variable

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengumpulkan bahan vegetatif, memilih stek pucuk, mengemas stek pucuk, dan mengirim stek pucuk yang digunakan untuk membuat stek pucuk pada sub bidang perbenihan tanaman hutan

2. Perlengkapan untuk membuat stek pucuk, mencakup:

2.1. Bahan stek. 2.2. Wadah bahan. 2.3. Gunting stek. 2.4. Box ice/ember/karung goni. 2.5. Air bersih. 2.6. Pestisida. 2.7. Alat tulis.

3. Tugas pekerjaan untuk membuat stek pucuk, meliputi:

3.1 Menyiapkan pekerjaan 3.2 Mengumpulkan bahan vegetatif 3.3 Memilih stek pucuk 3.4 Mengemas stek pucuk 3.5 Mengirim stek pucuk

4. Peraturan untuk membuat stek pucuk, adalah:

4.1. Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman. 4.2. Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman. 4.3. Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4. SNI 01-7200-2006, Penanganan bibit jati dengan perbanyakan stek pucuk

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya

Page 418: kesatuan pengelolaan hutan

33-11

1.3.1. 2. Kondisi penilaian

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1 Mengenal macam sumber benih 3.2 Mengenal berbagai dokumen benih 3.3 Teknik vegetatif 3.4 Mengenal sifat berbagai jenis benih 3.5 Mengenal bahan festisida

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

4.1 Menggunakan gunting stek 4.2 Menggunakan pestisida 4.3 Memilih bahan stek dan stek pucuk

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1. Memilih stek pucuk

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT.PT02.022.01 JUDUL UNIT : MEMBUAT STEK AKAR DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja membuat stek akar dalam rangka perbenihan tanaman hutan

ELEMEN KOMPETENSI

KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1. Metode vegetatif ditetapkan sesuai ketentuan 1.2. Bahan dan alat disiapkan 1.3. Alat dicek kelayakannya

2. Mengumpulkan bahan vegetatif

2.1. Pohon induk yang akan diunduh ditetapkan 2.2. akar (scion) untuk bahan stek dikumpulkan sesuai ketentuan 2.3. Bahan vegetatif dikemas sesuai ketentuan 2.4. Tiap wadah diberi label

3. Memilih stek akar 3.1. Akar untuk bahan stek dibersihkan dari kotoran 3.2. Bahan stek diseleksi sesuai ketentuan 3.3. Stek akar dibuat sesuai ketentuan

Page 419: kesatuan pengelolaan hutan

33-12

3.4. Stek akar diseleksi sesuai ketentuan 3.5. Stek akar diberi pestisida sesuai ketentuan

4. Mengemas stek akar 4.1. Stek akar dikemas sesuai ketentuan 4.2. Tiap wadah diberi label pengumpulan

5. Mengirim stek akar 5.1. Surat keterangan pengiriman dibuat sesuai ketentuan 5.2. Stek akar dikirim sesuai ketentuan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, mengumpulkan bahan vegetative, memilih stek, mengemas stek , dan mengirim stek, yang digunakan untuk membuat stek akar pada sub bidang perbenihan tanaman hutan

2. Perlengkapan untuk membuat stek akar, mencakup: 2.1 Bahan stek 2.2 Wadah bahan 2.3 Gunting stek 2.4 Box ice/ember/karung goni 2.5 Air bersih 2.6 Pestisida 2.7 Alat tulis

3. Tugas pekerjaan untuk membuat stek akar, meliputi:

3.1. Menyiapkan pekerjaan. 3.2. Mengumpulkan bahan vegetatif. 3.3. Membuat stek akar. 3.4. Mengemas stek akar. 3.5. Mengirim stek akar.

4. Peraturan untuk membuat stek akar, adalah:

4.1. Undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Budidaya Tanaman. 4.2. Peraturan Pemerintah No. 44 tahun1995 tentang Perbenian Tanaman. 4.3. Peraturan Menteri kehutanan No. P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan

Perbenihan Tanaman Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.72/Menhut-II/2009.

4.4. SNI 01-7200-2006, Penanganan bibit jati dengan perbanyakan stek pucuk

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian

1.1. Prosedur penilaian dilakukan melalui tahapan : 1.1.1. Penentuan tempat, waktu dan cara penilaian 1.1.2. Penyiapan alat dan bahan penilaian 1.1.3. Penyusunan kriteria penilaian 1.1.4. Penetapan standar penilaian 1.1.5. Pengujian, penilaian dan penetapan kelulusan. 1.1.6. Pelaporan hasil pengujian.

1.2. Unit kompetensi terkait :

1.2.1. KHT.RC01.001.01 : Melaksanakan K3 di tempat kerja.

1.3. Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya 1.3.1.

2. Kondisi penilaian

Page 420: kesatuan pengelolaan hutan

33-13

2.1. Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja atau tempat uji kompetensi (TUK) yang ditentukan.

2.2. Metode penilaian dapat dilakukan dengan cara tes tertulis, lisan/wawancara, demonstrasi/ praktek dan simulasi dan metode lain yang relevan.

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

3.1. Mengenal macam sumber benih. 3.2. Mengenal berbagai dokumen benih. 3.3. Teknik vegetatif. 3.4. Mengenal sifat berbagai jenis benih. 3.5. Mengenal bahan pestisida.

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

1.1 Menggunakan gunting stek. 1.2 Menggunakan pestisida. 1.3 Memilih bahan stek dan stek akar

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, sebagai berikut : 5.1. Memilih stek akar

KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 1 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

Kode Unit : KHT.RH02.000.01 Judul Unit : MELAKUKAN PENANAMAN Deskripsi Unit : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan penanaman pada bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Melakukan persiapan

pekerjaan. 1.1 Ketentuan, juklak dan juknis yang terkait dengan pembuatan

tananam diinventarisir 1.2 Bahan, peta kerja dan alat yang diperlukan untuk melakukan

penanaman disiapkan. 1.3 Regu kerja dan SDM pelaksana penanaman ditetapkan.

2. Melakukan pekerjaan lapangan

2.1. Jarak tanam dan kebutuhan bibit ditentukan. 2.2. Lubang tanam di buat 2.3. Bibit ditanam di dalam lubang tanam sesuai dengan ketentuan. 2.4. Ajir dipasang dan kantong plastik bekas bibit ditempatkan sesuai

dengan ketentuan 3. Membuat laporan

hasil penanaman 3.1 Dokumen hasil melakukan penanaman dibuat dan distribusikan. 3.2 Dokumen hasil melakukan penanaman diarsipkan .

Page 421: kesatuan pengelolaan hutan

33-14

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melaksanakan pekerjaan dan membuat laporan hasil penanaman yang digunakan untuk melakukan penanaman pada sektor kehutanan bidang reboisasi dan rehabilitasi lahan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan penanaman adalah :

2.1. peta kerja, 2.2. bibit/semai, 2.3. cangkul, 2.4. pupuk, 2.5. parang,

3. Peraturan untuk melakukan penanaman adalah :

3.1. Peraturan Pemerintah No. 76 tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan 3.2. Permenhut No. 03/MENHUT-V/2004 tentang Pedoman pembuatan tanaman reboisasi

Hutan Lindung,dan Hutan Produksi GNRH 3.3. Permenhut No. P.10/Menhut-V/2007 tentang Perbenihan Tanaman Hutan

PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ...........

2. Kondisi penilaian 2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi melakukan penanaman. 2.1 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/ lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan pendukung yang diperlukan:

3.1 . Dasar-dasar silvikultur ; 3.2 . Dasar-dasar pemupukan

4. Keterampilan pendukung yang diperlukan:

4.1. Mengorganisir tim kerja ; 4.2. Menyeleksi bibit

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi: Melakukan pekerjaan lapangan KOMPETENSI KUNCI No. Kompetensi Kunci Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1

Page 422: kesatuan pengelolaan hutan

34-1

34. KLASTER : MELAKUKAN PENGAMANAN KAWASAN DAN SUMBERDAYA HUTAN KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MENILAI KINERJA PENGAMANAN KAWASAN DAN SUMBERDAYA

HUTAN DI TINGKAT UNIT KELESTARIAN. DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam menilai kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian pada bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan diinventarisir.

1.2 Bahan, peta dan alat untuk pelaksanaan evaluasi kinerja pengamanan dipersiapkan.

1.3 Rencana penilaian kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian disusun dan ditetapkan.

1.4 Metode dan instrumen evaluasi disusun. 1.5 Bahan dan alat untuk keperluan penilaian kinerja

dipersiapkan. 2. Melakukan pengumpulan

data 2.1. Semua rekaman kejadian gangguan kawasan dan

sumberdaya hutan dan tindakan pengamanan yang dilakukan dikumpulkan.

2.2. Data lapangan yang dibutuhkan untuk menilai kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian diinventarisir dan dicatat.

2.3. Observasi lapang sesuai prosedur dilakukan. 3. Melakukan penilaian. 3.1. Data hasil pemantauan lapangan dan rekaman hasil

implementasi aktivitas pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit ikelestarian dianalisis dan disintesis berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dalam perencanaan.

3.2. Kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit ikelestarian dinilai dan ditetapkan.

3.3. Rekomendasi perbaikan kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian dirumuskan.

4. Mendokumentasikan pekerjaan

4.1. Laporan penilaian kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian disusun.

4.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Page 423: kesatuan pengelolaan hutan

34-2

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan pengumpulan data, melakukan penilaian dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk menilai kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian pada sektor kehutanan bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menilai kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit

kelestarian, mencakup : 2.1 Pedoman monitoring pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan 2.2 Dokumen rencana kerja perlindungan hutan 2.3 Dokumen laporan realisasi kinerja 2.4 Peta kerja 2.5 Perangkat komputer 2.6 ATK

3. Tugas pekerjaan untuk menilai kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan pengumpulan data 3.3 Melakukan penilaian 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk menilai kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian adalah : 4.1. PP. no 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya. 4.2. PP. no 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.48/Menhut-II/2008 tanggal 25 Agustus 2008 tentang

Pedoman Penanggulangan Konflik antara Manusia dan Satwa Liar. 4.5. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/ 2003 tentang Tata Usaha

Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.6. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 127/Kpts-V/2001 tentang Penghentian

Penebangan dan Perdagangan Ramin (Gonytylus spp). 4.7. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 104/Kpts-II/2000 tentang Tata Cara Mengambil

Tumbuhan Liar dan Menangkap Satwa Liar

PANDUAN PENILAIAN: 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait: ........... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menilai kinerja pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian.

Page 424: kesatuan pengelolaan hutan

34-3

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Dasar-dasar Perencanaan hutan 3.2 Perlindungan hutan 3.3 Dasar-dasar perpetaan kehutanan 3.4 Teknik monitoring dan evaluasi 3.5 Teknik analisis data 3.6 Jenis gangguan terhadap kawasan dan sumberdaya hutan 3.7 Teknik penghitungan prestasi kerja

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Berkomunikasi efektif 4.2 Mengoperasikan komputer 4.3 Menyusun instrumen evaluasi 4.4 Melakukan monitoring 4.5 Mengidentifikasi gap 4.6 Membaca peta

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan penilaian

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 3 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT. PH02.000.01 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA PENGAMANAN KAWASAN DAN

SUMBERDAYA HUTAN DI TINGKAT UNIT KELESTARIAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam menyusun rencana pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian pada bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 425: kesatuan pengelolaan hutan

34-4

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan/ketentuan terkait dengan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan diinventarisir.

1.2. Informasi data dasar mengenai daerah rawan gangguan keamanan, ciri, sifat dan sebaran atau dinamika dan hubungan antar aktor pelaku (player map) terjadinya gangguan keamanan hutan disiapkan.

1.3. Peralatan dan bahan untuk perencanaan dipersiapkan. 1.4. Para pihak yang akan dilibatkan dalam perencanaan

diidentifikasi dan dihubungi. 2. Menetapkan tindakan

pengamanan 2.1. Teknik dan strategi pengamanan kawasan dan sumberdaya

hutan ditetapkan. 2.2. Jenis aktivitas pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan

dirumuskan. 2.3. Tujuan, sasaran, output dan indikator keberhasilan setiap

aktivitas pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan ditetapkan.

3. Menyusun rencana pelaksanaan

3.1. Organisasi pelaksana pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan termasuk quick respon team disusun.

3.2. Jenis dan jumlah kebutuhan alat untuk pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan disusun.

3.3. Tata waktu pelaksanaan disusun. 3.4. Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pengamanan

kawasan dan sumberdaya hutan dihitung. 4. Mendokumentasikan

pekerjaan 4.1 Dokumen rencana pengamanan kawasan dan sumberdaya

hutan disusun. 4.2. Dokumen rencana pengamanan kawasan dan sumberdaya

hutan diadministrasikan dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL: 1. Kontek variabel:

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menetapkan tindakan pengamanan, menyusun rencana pelaksanaan dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk menyusun rencana pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian pada sektor kehutanan bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan menyusun rencana pengamanan kawasan dan sumberdaya

hutan di tingkat unit kelestarian, mencakup : 2.1 Data sosek 2.2 Data rekaman gangguan terhadap kawasan dan sumberdaya hutan 2.3 Peta kerja 2.4 Perangkat komputer 2.5 ATK

3. Tugas pekerjaan untuk menyusun rencana pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian, meliputi :

Page 426: kesatuan pengelolaan hutan

34-5

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menetapkan tindakan pengamanan 3.3 Menyusun rencana pelaksanaan 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan evaluasi kinerja pemanfaatan hutan oleh pemegang ijin adalah : 4.1. PP. no 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya. 4.2. P P. no 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.48/Menhut-II/2008 tanggal 25 Agustus 2008 tentang:

Pedoman Penanggulangan Konflik antara Manusia dan Satwa Liar. 4.5. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/ 2003 tentang Tata Usaha

Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.6. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 127/Kpts-V/2001 tentang Penghentian

Penebangan dan Perdagangan Ramin (Gonytylus spp). 4.7. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 104/Kpts-II/2000 tentang Tata Cara Mengambil

Tumbuhan Liar dan Menangkap Satwa Liar PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait: ........... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan menyusun rencana pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di tingkat unit kelestarian.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perlindungan hutan 3.2 Perencanaan hutan 3.3 Dasar-dasar perpetaan kehutanan 3.4 Instrumen-instrumen perencanaan 3.5 Jenis atau bentuk gangguan kawasan dan sumberdaya hutan 3.6 Kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat 3.7 Teknik penyusunan anggaran

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Berkomunikasi efektif 4.2 Membaca peta 4.3 Mengatur waktu, bahan dan peralatan 4.4 Mengoperasikan komputer 4.5 Mengaplikasikan instrumen perencanaan

Page 427: kesatuan pengelolaan hutan

34-6

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit

kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1 Melakukan penyusunan rencana

KOMPETENSI KUNCI NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 3

7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH02.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENANGANAN PELANGGARAN HUKUM DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan penanganan pelanggaran hukum pada sektor kehutanan bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penanganan pelanggaran hukum di sektor kehutanan diinventarisir.

1.2. Metode penanganan pelanggaran hukum ditetapkan. 1.3. Bahan dan alat untuk pelaksanaan penanganan

pelanggaran hukum dipersiapkan. 2. Melakukan identifikasi

pelanggaran hukum. 2.1 Lokasi dan barang bukti terjadinya pelanggaran hukum

diidentifikasi 2.2 Pelaku dan jejaring pelaku pelanggaran hukum

diidentifikasi. 2.3 Jenis pelangggaran hukum yang terjadi di identifikasi, dan

dipetakan. 2.4 Modus operandi dari pelaku pelanggaran hukum di

identifikasi 2.5 Jenis pelanggaran yang akan ditangani diklasifikasikan dan

dibedakan menjadi pelanggaran administratif, teknis, pidana, perdata, atau tata usaha negara (TUN)

3. Melakukan penanganan pelanggaran hukum

3.1 Laporan kejadian (LK) disusun . 3.2 Pelaku dan barang bukti diamankan. 3.3 Penanganan pelanggaran hukum dilakukan sesuai prosedur

Page 428: kesatuan pengelolaan hutan

34-7

dan peraturan yang berlaku. 4. Mengkoordinasikan

penanganan pelanggaran hukum

4.1. Pihak kunci dalam penanganan pelanggaran hukum diidentifikasi.

4.2. Koordinasi dengan pihak kunci dilakukan 4.3. Pengawalan proses penegakan hukum dengan jajaran

penegak hukum dilakukan. 5. Mendokumentasikan

pekerjaan penanganan pelanggaran hukum

5.1. Laporan penanganan pelanggaran hukum disusun. 5.2. Laporan diadministrasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL: 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan identifikasi pelanggaran hukum, melakukan penanganan pelanggaran hukum, mengkoordinasikan penanganan pelanggaran hukum, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melakukan penanganan pelanggaran hukum pada sektor kehutanan bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan penanganan pelanggaran hukum , mencakup :

2.1 Dokumen Laporan Kejadian perkara 2.2 Peta kerja 2.3 Perangkat computer 2.4 ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan penanganan pelanggaran hukum, meliputi :

3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan identifikasi terjadinya pelanggaran hukum 3.3 Melakukan penanganan tindakan pelanggaran hukum 3.4 Mengkoordinasikan penanganan pelanggaran hukum 3.5 Melaporkan hasil kegiatan.

4. Peraturan untuk melakukan penanganan pelanggaran hukum, adalah : 4.1. PP No. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya. 4.2. PP No. 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.3. PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 4.4. PP No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.5. PP No. 13 tahun 1994 tentang Perburuan Satwa 4.6. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.48/Menhut-II/2008 tanggal 25 Agustus 2008 tentang:

Pedoman Penanggulangan Konflik antara Manusia dan Satwa Liar. 4.5. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/ 2003 tentang Tata Usaha

Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.6. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 127/Kpts-V/2001 tentang Penghentian

Penebangan dan Perdagangan Ramin (Gonytylus spp). 4.7. Keputusan Dirjen PHKA No. 921/DJ-IV/HO/2001 tanggal 21 Agustus 2001 tentang

Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar.

Page 429: kesatuan pengelolaan hutan

34-8

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ........... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan penanganan pelanggaran hukum.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop, di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Hukum Acara Pidana 3.2 Dasar-dasar perpetaan kehutanan 3.3 Dasar-dasar PPNS 3.4 Jenis-jenis pelanggaran hukum kehutanan 3.5 Pengelolaan Hutan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Melakukan penyelidikan 4.2 Melakukan penyidikan 4.3 Melakukan under cover 4.4 Berkomunikasi efektif 4.5 Membaca peta

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut : 5.1. Melakukan penanganan tindakan pelanggaran hukum.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

Page 430: kesatuan pengelolaan hutan

34-9

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PENGAMANAN KAWASAN DAN SUMBERDAYA

HUTAN DI LAPANGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melaksanakan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di lapangan pada bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perlindungan hutan diinventarisir.

1.2. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pengamanan kawasan hutan dihimpun.

1.3. Regu kerja ditetapkan. 1.4. Tata waktu dan prioritas lokasi sasaran dipetakan. 1.5. Sarana pendukung diidentifikasi dan diperiksa

kelayakannya. 2. Melakukan kegiatan

pengamanan di lapangan

2.1 Patroli rutin dilakukan secara berkala sesuai dengan tata waktu yang ditetapkan.

2.2 Patrol insidentil dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan lapangan.

2.3. Penanganan pertama terhadap pelaku pelanggaran/kejahatan yang dijumpai dalam kegiatan pengamanan kawasan dilakukan.

2.4. Pencatatan atau perekaman data/informasi selama kegiatan pengamanan kawasan dilakukan.

2.5. Semua prosedur atau petunjuk teknis yang menyangkut pengamanan kawasan ditaati.

3. Mengembangkan strategi pengamanan

3.1 Penilikan (surveilance) untuk mendeteksi potensi gangguan kawasan diterapkan.

3.2 Hubungan hulu-hilir terkait dengan komoditi hutan tertentu dianalisa.

3.3 Kerjasama atau pelibatan masyarakat dalam kegiatan pengamanan kawasan dikembangkan.

3.4 Koordinasi dengan pihak-pihak kunci dilakukan. 3.5 Evaluasi pelaporan hasil pengamanan kawasan dilakukan

secara berkala untuk mendapatkan strategi pengamanan kawasan yang lebih relevan.

4. Mendokumentasikan pekerjaan

4.1 Laporan kegiatan melaksanakan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di lapangan disusun.

4.2 Laporan hasil kegiatan melaksanakan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di lapangan didokumentasikan dan didistribusikan.

Page 431: kesatuan pengelolaan hutan

34-10

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan pengamanan di lapangan, mengembangkan strategi pengamanan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk melaksanakan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di lapangan pada sektor kehutanan bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di lapangan,

mencakup : 2.1 Kendaraan patroli (mobil/speed boat/motor) 2.2 Alat bela diri (senjata api/senjata genggam/laras panjang) 2.3 Dokumen rencana kerja 2.4 Pelengkapan patroli 2.5 Peta kerja 2.6 GPS/Kompas 2.7 Alat komunikasi (HT, RIG) 2.8 Alat dokumentasi (kamera saku) 2.9 Teropong binokuler 2.10 Perangkat komputer/mesin ketik 2.11 ATK

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di

lapangan meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan kegiatan pengamanan di lapangan 3.3 Mengembangkan strategi pengamanan 3.4 Melaporkan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk melaksanakan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di lapangan adalah : 4.1 PP No. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya. 4.2 PP No. 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.3 PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 4.4 PP No. 8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.5 PP No. 13 tahun 1994 tentang Perburuan Satwa 4.6 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.48/Menhut-II/2008 tanggal 25 Agustus 2008

tentang: Pedoman Penanggulangan Konflik antara Manusia dan Satwa Liar. 4.7 Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/ 2003 tentang Tata Usaha

Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.8 Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 127/Kpts-V/2001 tentang Penghentian

Penebangan dan Perdagangan Ramin (Gonytylus spp). 4.9 Keputusan Dirjen PHKA No. 921/DJ-IV/HO/2001 tanggal 21 Agustus 2001 tentang

Pemanfaatan Tumbuhan dan Satwa Liar.

Page 432: kesatuan pengelolaan hutan

34-11

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ........... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melaksanakan pengamanan kawasan dan sumberdaya hutan di lapangan .

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara: wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Perlindungan hutan 3.3 Dasar-dasar perpetaan kehutanan 3.4 Bentuk/jenis pelanggaran bidang kehutanan dan penanganannya 3.5 Navigasi 3.6 Prosedur penggunaan senjata 3.7 Situasi lapangan/wilayah yang ditanggungjawabi

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Bela diri 4.2 Membuat BAP 4.3 Membaca peta 4.4 Mengoperasikan kendaraan patroli 4.5 Mengoperasikan senjata 4.6 Mengoperasikan alat navigasi: kompas dan GPS 4.7 Mengoperasikan alat dokumentasi (kamera saku) 4.8 Mengoperasikan teropong binokuler 4.9 Mengoperasikan alat komunikasi

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut: 5.1. Melakukan kegiatan evaluasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 3

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 3

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

Page 433: kesatuan pengelolaan hutan

34-12

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1 KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MEREKAM KARAKATERISTIK GANGGUAN MANUSIA DAN

TERNAK DI LAPANGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam merekam karakateristik gangguan manusia dan ternak di lapangan pada bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan gangguan manusia dan ternak diinventarisir.

1.2. Bahan dan alat untuk pelaksanaan merekam karakateristik gangguan manusia dan ternak dipersiapkan

2. Merekam gangguan 2.1 Ciri/karakteristik gangguan dari manusia dan ternak di lapangan diidentifikasi.

2.2 Intensitas/frekuensi dan eskalasi gangguan dari manusia dan ternak diidentifikasi.

2.3 Pelaku gangguan diidentifikasi.. 2.4 Bentuk dan intensitas kerusakan (dampak) yang terjadi

diidentifikasi dan dicatat. 2.5 Rekaman visual atau audiovisual dibuat untuk memperkuat

bukti dan membantu pelaporan 3. Menentukan

karakteristik gangguan 3.1 Tipologi gangguan dibangun. 3.2 Skala gangguan yang terjadi di lapangan ditetapkan. 3.3 Penyebab utama terjadinya gangguan ditetapkan.

4. Mendokumentasikan pekerjaan

4.1 Laporan kegiatan merekam karakateristik gangguan manusia dan ternak di lapangan disusun.

4.2 Laporan didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL: 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, merekam gangguan, menentukan karakteristik gangguan, dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk merekam karakateristik gangguan manusia dan ternak di lapangan pada sektor kehutanan bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk merekam karakateristik gangguan manusia dan ternak di lapangan,

mencakup : 2.1 Peta kerja 2.2 GPS 2.3 Form rekaman 2.4 Alat bantu dokumentasi (kamera saku)

Page 434: kesatuan pengelolaan hutan

34-13

2.5 Perangkat computer/mesin ketik 2.6 ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk merekam karakateristik gangguan manusia dan ternak di lapangan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Merekam gangguan 3.3 Menentukan karakteristik gangguan 3.4 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk melakukan untuk merekam karakateristik gangguan manusia dan ternak di

lapangan adalah : 4.1. PP. no 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya. 4.2. PP. no 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.3. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 447/Kpts-II/ 2003 tentang Tata Usaha

Pengambilan atau Penangkapan dan Peredaran Tumbuhan dan Satwa Liar. 4.4. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 140/Kpts-II/1998 tanggal 28 Pebruari

1998 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan No. 464/Kpts-II/96 tentang Pengelolaan Hutan Lindung.

4.5. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 691/Kpts-II/1998 tanggal 14 Oktober 1998 tentang Rencana Operasi Pengamanan Hutan dan Perkebunan Fungsional.

4.6. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 597/Kpts-II/1998. tanggal 18 Agtustus 1998 tentang Satuan Tugas Operasional Jagawana.

4.7. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.48/Menhut-II/2008 tanggal 25 Agustus 2008 tentang Pedoman Penanggulangan Konflik antara Manusia dan Satwa Liar.

4.8. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 597/Kpts-II/1998. tanggal 18 Agtustus 1998 tentang Satuan Tugas Operasional Jagawana.

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ........... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi untuk merekam karakateristik gangguan manusia dan ternak di lapangan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perlindungan hutan 3.2 Dasar-dasar perpetaan kehutanan 3.3 Bentuk dan jenis gangguan kawasan

Page 435: kesatuan pengelolaan hutan

34-14

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Membaca peta 4.2 Mengoperasikan GPS 4.3 Mengoperasikan kamera foto/video digital

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit

kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut : 5.1. Merekam gangguan.

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN PENANGANAN GANGGUAN TERNAK DI

LAPANGAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam melakukan penanganan gangguan ternak di lapangan pada bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan perlindungan hutan diinventarisir.

1.2 Bahan dan alat untuk penanganan gangguan ternak di lapangan dipersiapkan.

2. Melakukan kegiatan

2.1 Lokasi dan sebaran terjadinya gangguan ternak di lapangan diidentifikasi

2.2 Jenis dan perkiraan jumlah ternak yang mengganggu dicatat.

2.3 Kepemilikan ternak yang mengganggu di identifikasi. 2.4 Pembinaan dan pemberian sanksi terhadap pemilik ternak

yang menggangu dilakukan. 2.5 Penanganan gangguan ternak di lapangan dilaksanakan

sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Page 436: kesatuan pengelolaan hutan

34-15

3. Mendokumentasikan pekerjaan

3.1 Laporan kegiatan penanganan gangguan ternak di lapangan disusun.

3.2 Laporan hasil kegiatan penanganan gangguan ternak di lapangan didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL: 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan dan mendokumentasikan pekerjaan yang digunakan untuk penanganan gangguan ternak di lapangan pada sektor kehutanan bidang perlindungan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan penanganan gangguan ternak di lapangan, mencakup :

2.1 Pengusir/penghalau ternak 2.2 Peta kerja 2.3 ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan penanganan gangguan ternak di lapangan , meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan kegiatan 3.3 Mendokumentasikan pekerjaan

4. Peraturan untuk penanganan gangguan ternak di lapangan adalah : 4.1. PP. No 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya. 4.2. P P. No 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan. 4.3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.48/Menhut-II/2008 tanggal 25 Agustus 2008 tentang:

Pedoman Penanggulangan Konflik antara Manusia dan Satwa Liar. PANDUAN PENILAIAN: 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ........... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi penanganan gangguan ternak di lapangan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perlindungan hutan 3.2 Dasar-dasar perpetaan kehutanan 3.3 Pembinaan masyarakat

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Berkomunikasi efektif

Page 437: kesatuan pengelolaan hutan

34-16

4.2 Menghalau ternak

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi berikut : 5.1. Melakukan kegiatan evaluasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1

6. Memecahkan masalah 1

7. Menggunakan teknologi 1

Page 438: kesatuan pengelolaan hutan

35-1

35. KLASTER : MELAKUKAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PADA UNIT KELESTARIAN

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKUKAN EVALUASI KINERJA PENGELOLAAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melakukan evaluasi kinerja pengelolaan hutan pada bidang pemanfaatan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan hutan diinventarisir.

2.1 Bahan dan alat untuk pelaksanaan evaluasi kinerja dipersiapkan

2. Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi kinerja

2.1 Capaian kinerja pengelolaan hutan dihimpun. 2.2 Rencana dan tahap-tahap pelaksanaan evaluasi kinerja

disusun. 3. Melakukan kegiatan

evaluasi kinerja 2.1 Indikator evaluasi kinerja pengelolaan hutan ditetapkan. 2.2 Instrumen evaluasi kinerja pengelolaan hutan dipersiapkan. 2.3 Evaluasi kinerja pengelolaan hutan dilaksanakan.

4. Melaporkan hasil kegiatan evaluasi evaluasi kinerja pengelolaan hutan

4.1. Laporan kegiatan evaluasi kinerja pengelolaan hutan disusun. 4.2. Laporan hasil kegiatan evaluasi evaluasi kinerja pengelolaan

hutan dokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi, melakukan kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan evaluasi evaluasi kinerja pengelolaan hutan, yang digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja pengelolaan hutan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melakukan evaluasi pengelolaan hutan, mencakup :

2.1 Dokumen rencana kerja dari pemegang ijin. 2.2 Dokumen laporan realisasi dari pemegang ijin 2.3 Peta kerja 2.4 Perangkat computer 2.5 ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan evaluasi kinerja pengelolaan hutan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menetapkan rencana pelaksanaan evaluasi 3.3 Melakukan kegiatan evaluasi 3.4 Melaporkan hasil kegiatan evaluasi kinerja pengelolaan hutan.

4. Peraturan untuk melakukan evaluasi kinerja pengelolaan hutan adalah : 4.1 . PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.2. Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.3. Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

Page 439: kesatuan pengelolaan hutan

35-2

4.4. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.5. Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ........... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melakukan evaluasi kinerja pengelolaan hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Silvikultur 3.4 Dasar-dasar perpetaan kehutanan 3.5 Methode evaluasi

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Berkomunikasi efektif

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi ,sebagai berikut : Melakukan kegiatan evaluasi

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. XX00.000.01 JUDUL UNIT : MENYUSUN RENCANA PEMANTAUAN KINERJA PENGELOLAAN

HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang

dibutuhkan untuk menyusun rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan pada bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan

1.1. Ketentuan, pedoman, juklak/juknis diinventarisir 1.2. Bahan, peta dan dan peralatan disiapkan.

Page 440: kesatuan pengelolaan hutan

35-3

1.3. Regu kerja dan SDM pelaksanan ditetapkan 2. Menyusun rencana pemantauan

kinerja pengelolaan hutan 2.1. Dokumen rencana kerja dari obyek yang dipantau

di himpun dan dianalisis 2.2. Dokumen laporan realisasi kegiatan dari obyek

yang dipantau di himpun dan dianalisis 2.3. Jadwal tata waktu dan sasaran/obyek yang

dipantau di tetapkan 2.4. Rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan

disusun 3. Mendokumentasikan hasil pekerjaan

pemantauan kinerja pengelolaan hutan

3.1 . Dokumen rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan disusun

3.2 . Dokumen rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan di distribusikan dan di arsipkan

BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel

Unit kompetensi ini untuk menyiapkan pekerjaan, menyusun rencana kinerja pemantauan pengelolaan hutan, dan mendokumentasikan hasil pekerjaan pemantauan kinerja pengelolaan hutan yang digunakan untuk menyusun rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan pada sektor kehutanan bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menyusun rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan :

2.1 Rencana Kerja dari obyek yang dipantau 2.2 Data laporan realisasi kegiatan dari obyek yang dipantau 2.3 Peta kerja. 2.4 Citra satelit, 2.5 Alat tulis 2.6 Komputer 2.7 Alat hitung

3. Tugas pekerjaan untuk melakukan evaluasi kinerja pengelolaan hutan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Menyusun rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan 3.3 Mendokumentasikan hasil pekerjaan pemantauan kinerja pengelolaan hutan

4. Peraturan yang terkait dengan unit kompetensi menyusun rencana pemantauan kinerja

pengelolaan hutan : 4.1 . PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.2 . Permenhut no. P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.3 . Permenhut no. P.34/Menhut-II/2007 tentang Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada hutan produksi

4.4 . Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 Jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan HTR

4.5 . Permenhut no. P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem

PANDUAN PENILAIAN 1. Kompetensi yang terkait dengan unit kompetensi ini: …………………

2. Kondisi penilaian :

Page 441: kesatuan pengelolaan hutan

35-4

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menyusun rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan pendukung untuk menyusun rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan

adalah: 3.1 Perpetaan kehutanan 3.2 Perencanaan hutan 3.3 Pengelolaan hutan 3.4 Pemanenan hasil hutan 3.5 Ekonomi kehutanan

4. Ketrampilan pendukung untuk menyusun rencana pemantauan kinerja pengelolaan hutan :

4.1 Komputer 4.2 Berkoordinasi dalam bekerja

5. Aspek kritis unit kompetensi ini pada elemen kompetensi Menyusun rencana bisnis KOMPETENSI KUNCI NO. KOMPETENSI KUNCI TINGKAT

1 Mengumpulkan, mengorganisir, dan menganalisis informasi 3 2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3 Merencanakan dan mengorganisir aktivitas 2 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5 Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

KODE UNIT : KHT. PH03.000.01 JUDUL UNIT : MELAKSANAKAN PEMANTAUAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja

yang dibutuhkan dalam melaksanakan pemantauan kinerja pengelolaan hutan pada bidang pemanfaatan hutan daman hutan sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pengelolaan hutan diinventarisir.

1.2. Bahan, peta dan peralatan dipersiapkan. 1.3. Regu kerja dan sumberdaya manusia ditetapkan

2. Melakukan kegiatan pemantauan

2.1. Dokumen rencana kerja pengelolaan hutan di himpun dan dianalisis

2.2. Dokumen laporan realisasi kegiatan pengelolaan hutan dihimpun dan dianalisi.

2.3. Pengecekan dan uji petik pengelolaan hutan di lapangan dilaksanakan

3. Melaporkan hasil kegiatan

3.1. Laporan kegiatan pemantauan pengelolaan hutan disusun sesuai ketentuan

3.2. Laporan hasil kegiatan pemantauan pengelolaan hutan didokumentasikan dan didistribusikan

Page 442: kesatuan pengelolaan hutan

35-5

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, melakukan kegiatan pemantauan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk melaksanakan pemantauan kinerja pengelolaan hutan pada sektor kehutanan, bidang pemanfaatan hutan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk melaksanakan pemantauan kinerja pengelolaan hutan, mencakup :

2.1 Dokumen rencana kerja pengelolaan hutan. 2.2 Dokumen laporan realisasi kegiatan pengelolaan hutan 2.3 Perangkat computer 2.4 Peta kerja 2.5 ATK.

3. Tugas pekerjaan untuk Melaksanakan pemantauan kinerja pengelolaan hutan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melakukan kegiatan 3.3 Melaporkan hasil kegiatan

4. Peraturan untuk melaksanakan pemantauan kinerja pengelolaan hutan adalah : 4.1 . PP no. 6 tahun 2007 jo no. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan penyusunan Rencana

Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatannya 4.2 . Permenhut no. P.62/Menhut-II/2008 jo. P.14/Menhut-II/2009 tentang RKUPHHK HTI dan

HTR 4.3 . Permenhut no P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem 4.4 . Permenhut no P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan

Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

4.5 . Permenhut no P.6/Menhut-II/2007 jo P.40/Menhut-II/2007 tentang Rencana Kerja dan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan Produksi

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : ............... 2. Kondisi penilaian :

2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi melaksanakan pemantauan kinerja pengelolaan hutan.

2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, simulasi di workshop/di tempat kerja, dan di Tempat Uji Kompetensi (TUK).

3. Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.4 Perencanaan hutan 3.5 Pemanfaatan hutan 3.6 Pengelolaan hutan 3.7 Dasar-dasar perpetaan kehutanan

4. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

4.1 Mengoperasikan komputer 4.2 Menggunakan GPS/kompas 4.3 Berkomunikasi efektif

Page 443: kesatuan pengelolaan hutan

35-6

5. Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini adalah elemen kompetensi : Melakukan kegiatan merekam

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 1 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1

Page 444: kesatuan pengelolaan hutan

54-1

54. KLASTER : MENGELOLA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

KODE UNIT : KHT. XX.000.00 JUDUL UNIT : MERENCANAKAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam merencanakan sistem informasi manajemen hutan untuk pengambilan keputusan di dalam wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan hutan dan kawasan hutan diinventarisir.

1.2 Bahan dan alat dipersiapkan 2. Mempersiapkan materi

sistem informasi manajemen

2.1 Tujuan dan sasaran SIM ditetapkan 2.2 Hal-hal terkait pengambilan keputusan diidentifikasi 2.3 Periode updating data ditetapkan 2.4 Informasi penting yang perlu dimasukkan

3. Pelaksanaan kegiatan penyusunan sistem informasi manajemen

3.1 Desain jenis data dan informasi yang dibutuhkan disusun. 3.2 Mekanisme pengisian data dan informasi dirancang. 3.3 Model pengambilan keputusan ditetapkan.

4. Melaporkan hasil kegiatan

4.1. Sistem informasi manajemen disiapkan. 4.2. Laporan hasil sistem informasi manajemen didokumentasikan

dan didistribusikan. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk menyusun merencanakan sistem informasi manajemen hutan untuk pengambilan keputusan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk merencanakan sistem informasi manajemen hutan , mencakup :

2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Dokumen rencana dan pengelolaan hutan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk merencanakan sistem informasi manajemen hutan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi 3.3 Pelaksanaan kegiatan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

Page 445: kesatuan pengelolaan hutan

54-2

4. Peraturan untuk merencanakan sistem informasi manajemen hutan, adalah : 4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 4.3 Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 4.4 Permenhut N. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan;

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : -

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi merencanakan sistem informasi manajemen hutan. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Ilmu komputer 3.4 Pengambilan keputusan

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus. 4.3 Membangun model pengambilan keputusan

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : 5.1 Pelaksanaan kegiatan penyusunan sistem informasi manajemen

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 3 6. Memecahkan masalah 3 7. Menggunakan teknologi 3

Page 446: kesatuan pengelolaan hutan

54-3

KODE UNIT : KHT. XX00.000.00 JUDUL UNIT : MENILAI KINERJA PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN HUTAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam menilai kinerja pengelolaan sistem informasi mangemen hutan di dalam wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menyiapkan pekerjaan 1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan hutan dan kawasan hutan diinventarisir.

1.2 Bahan dan alat dipersiapkan 2. Menyiapkan penilaian

kinerja pengelolaan SIM 2.1 Kriteria dan indikator kinerja disepakati dan ditetapkan 2.2 Mekanisme penilaian ditetapkan

3. Melaksanaan kegiatan penilaian kinerja pengelolaan SIM

3.1 Data yang terkait Kriteria dan indikator kinerja dikumpulkan. 3.2 Analisis dan sintesis data dilakukan. 3.3 Hasil penilaian dan rekomendasi dibuat.

4. Melaporkan hasil kegiatan

3.1 Laporan hasil penilaian disiapkan. 3.2 Laporan hasil penilaian didokumentasikan dan didistribusikan.

BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk menyiapkan pekerjaan, menyiapkan penilaian kinerja pengelolaan SIM, melaksanaan kegiatan, melaporkan hasil kegiatan yang digunakan untuk menilai kinerja pengelolaan sistem informasi mangemen hutan sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk menilai kinerja pengelolaan sistem informasi mangemen hutan, mencakup :

2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Dokumen rencana dan pengelolaan hutan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk menilai kinerja pengelolaan sistem informasi mangemen hutan, meliputi: 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi 3.3 Pelaksanaan kegiatan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk menilai kinerja pengelolaan sistem informasi mangemen hutan, adalah : 4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

Page 447: kesatuan pengelolaan hutan

54-4

4.3 Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit Pengelolaan Hutan;

4.4 Permenhut N. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan; PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai

unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : - 2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi menilai kinerja pengelolaan sistem informasi mangemen hutan.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Perencanaan hutan 3.2 Pengelolaan hutan 3.3 Ilmu komputer 3.4 Pengambilan keputusan

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus. 4.3 Membangun model penilaian

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : 5.1 Pelaksanaan kegiatan penilaian kinerja

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 3

2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2

3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 3

Page 448: kesatuan pengelolaan hutan

54-5

KODE UNIT : KHT. XX00.000.00 JUDUL UNIT : MENGOPERASIKAN SISTEM INFORMASI UNTUK

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam mengoperasikan sistem informasi untuk pengambilan keputusan di dalam wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Pedoman pengoperasian SIM disiapkan 1.2 Bahan dan alat dipersiapkan

2. Melaksanaan kegiatan operasionalisasi SIM

2.1 Data dan informasi dikumpulkan. 2.2 Updating data dengan sistimatik dilakukan. 2.3 Model pengambilan keputusan dijalankan.

3. Melaporkan hasil kegiatan

3.3 Laporan hasil penilaian model dibuat. 3.4 Laporan hasil penilaian didokumentasikan dan

disampaikan kepada yang berwenang. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, yang digunakan untuk mengoperasikan sistem informasi untuk pengambilan keputusan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk mengoperasikan sistem informasi untuk pengambilan keputusan,

mencakup : 2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Dokumen rencana dan pengelolaan hutan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk mengoperasikan sistem informasi untuk pengambilan keputusan, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Mempersiapkan materi 3.3 Pelaksanaan kegiatan. 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk Mengoperasikan sistem informasi untuk pengambilan keputusan, adalah : 4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 4.3 Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan;

Page 449: kesatuan pengelolaan hutan

54-6

4.4 Permenhut N. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan; PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum

menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : -

2. Kondisi penilaian : 2.1 Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas

tercapainya kompetensi Mengoperasikan sistem informasi untuk pengambilan keputusan. 2.2 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis,

demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Pengelolaan hutan 3.2 Ilmu komputer

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus.

5. Aspek kritis : Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : 5.1 Melaksanaan kegiatan operasionalisasi SIM

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 2 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2

KODE UNIT : KHT. XX00.000.00 JUDUL UNIT : MENGUMPULKAN DATA DAN INFORMASI PENTING DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang dibutuhkan dalam mengumpulkan data dan informasi penting di dalam wilayah KPH pada sektor kehutanan bidang perencanaan dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

Page 450: kesatuan pengelolaan hutan

54-7

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mempersiapkan pekerjaan

1.1 Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan hutan dan kawasan hutan diinventarisir.

1.2 Bahan dan alat dipersiapkan

2. Melaksanaan kegiatan pengumpulan data dan informasi penting

2.1 Data dan informasi dikumpulkan. 2.2 Updating data dengan sistimatik dilakukan .

3. Melaksanakan entry data ke dalam sistem

3.1 Format data dibuat sesuai kebutuhan. 3.2 Data di upload ke dalam system.

4. Melaporkan hasil kegiatan

3.1 Laporan hasil pengumpulan data dibuat. 3.2 Laporan hasil pengumpulan data didokumentasikan dan

disampaikan kepada yang berwenang. BATASAN VARIABEL : 1. Kontek variabel :

Unit ini berlaku untuk mempersiapkan pekerjaan, mempersiapkan materi, pelaksanaan kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan, melaksanakan entry data kedalam sistem yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi penting dalam sistem pengelolaan hutan lestari.

2. Perlengkapan untuk Mengumpulkan data dan informasi penting, mencakup :

2.1 Komputer/laptop. 2.2 Infocus/LCD. 2.3 Dokumen rencana dan pengelolaan hutan. 2.4 Papan tulis, white board, dll

3. Tugas pekerjaan untuk Mengumpulkan data dan informasi penting, meliputi : 3.1 Mempersiapkan pekerjaan 3.2 Melaksanaan kegiatan pengumpulan data dan informasi penting 3.3 Melaksanakan entry data ke dalam sistem 3.4 Melaporkan hasil kegiatan .

4. Peraturan untuk Mengumpulkan data dan informasi penting, adalah :

4.1 PP Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan; 4.2 PP No. 6 Tahun 2007 jo PP No. 3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan; 4.3 Permenhut No. P.10/Menhut-II/2005 tentang Inventarisasi Hutan Produksi Tingkat Unit

Pengelolaan Hutan; 4.4 Permenhut N. P.67/Menhut-II/2006 tentang Kriteria dan Standarisasi Inventarisasi Hutan;

PANDUAN PENILAIAN : 1. Penjelasan prosedur penilaian : Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum

menguasai unit kompetensi ini dengan unit-unit kompetensi yang terkait : - 2. Kondisi penilaian :

Page 451: kesatuan pengelolaan hutan

54-8

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi Mengumpulkan data dan informasi penting.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : wawancara/lisan, tes tertulis, demonstrasi/praktek, dan simulasi di workshop, di tempat kerja atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK)

3. Pengetahuan yang dibutuhkan : Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut :

3.1 Pengelolaan hutan 3.2 Ilmu komputer

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Mengoperasikan komputer. 4.2 Mengoperasikan LCD/Infocus.

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung unit kompetensi ini, pada elemen kompetensi sebagai berikut : 5.1 Melaksanaan kegiatan pengumpulan data dan informasi penting

KOMPETENSI KUNCI

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 1 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 2 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6. Memecahkan masalah 1 7. Menggunakan teknologi 2