15
Landforms of Fluvial Processes Bentang alam sungai (fluvial) adalah bentuk – bentuk bentang alam yang terjadi akibat dari proses fluvial. Pada hakekatnya aliran sungai terbentuk oleh adanya sumber air, baik air hujan, mencairnya es, ataupun munculnya mata air, dan adanya relief permukaan bumi. Air hujan setelah jatuh dipermukaan bumi mengalami evaporasi, merembas kedalam tanah, diserap tumbuh – tumbuhan dan binatang, transpirasi, dan sisanya mengalir dipermukaan sebagai ‘surface run off’. Run off ini dapat segera setelah hujan atapun muncul kemudian melalui proses resapan dulu kedalam tanah sebagai air tanah dan muncul kembali pada mata air. Sejarah Hidup Sungai Youth (Sungai Muda) Terjal, gradient besar dan berarus sangat cepat. Kegiatan erosi sangat kuat, khususnya erosi kebawah. Terdapat air terjun, kaskade, penampang longitudinal tak teratur, longsoran banyak terjadi pada tebing – tebingnya.

KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

Landforms of Fluvial Processes

Bentang alam sungai (fluvial) adalah bentuk – bentuk bentang

alam yang terjadi akibat dari proses fluvial.

Pada hakekatnya aliran sungai terbentuk oleh adanya sumber

air, baik air hujan, mencairnya es, ataupun munculnya mata

air, dan adanya relief permukaan bumi.

Air hujan setelah jatuh dipermukaan bumi mengalami

evaporasi, merembas kedalam tanah, diserap tumbuh –

tumbuhan dan binatang, transpirasi, dan sisanya mengalir

dipermukaan sebagai ‘surface run off’. Run off ini dapat segera

setelah hujan atapun muncul kemudian melalui proses resapan

dulu kedalam tanah sebagai air tanah dan muncul kembali

pada mata air.

Sejarah Hidup Sungai

Youth (Sungai Muda)

Terjal, gradient besar dan berarus sangat cepat. Kegiatan

erosi sangat kuat, khususnya erosi kebawah. Terdapat air

terjun, kaskade, penampang longitudinal tak teratur,

longsoran banyak terjadi pada tebing – tebingnya.

Page 2: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

Mature (Sungai Dewasa)

Mengalami pengurangan gradient, sehingga kecepatan

alirannya berkurang. Daya angkut erosi berkurang. Tercapai

kondisi keseimbangan penampangnya ‘graded’ hanya cukup

untuk membawa beban (load), terdapat variasi antara erosi

dan sedimentasi, terus memperlebar lembahnya, dan

mengembangkan lantai datar.

Old Stream (Sungai Tua)

Dataran banjir, dibantaran yang lebar sungai biasanya

mengembangakan pola berkelok(meander), oxbow lakes,

alur teranyam, tanggul alam, dan undak – undak sungai

menunjukan kondisi ‘graded’.

Page 3: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

Cara pengangkutan muatan hasil Erosi

Menurut Lobeck, ada 3 cara yang dilakukan sungai

berdasarkan besar butiran yang terangkut, yaitu :

1. Menggelindingkan muatan erosi didasar sungai, terjadi

jika muatan-muatan yang diangkut berbutir besar dengan

kecepatan arus besar digradient.

2. Melompat – lompatkan muatan hasil erosi, terjadi jika

muatan – muatan yang diangkut berbutir sedang dengan

kecepatan arus sedang.

3. Melarutkan muatan hasil erosi, terjadi jika muatan yang

diangkut berbutir halus dengan kecepatan arus lambat.

Page 4: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

Siklus Erosi

Siklus erosi sering juga disebut siklus Geografi atau siklus

Geomorfologi (geographical or geomorphologic cycle) yang

sebenarnya menyangkut tahapan yang dilalui oleh masa

lahan demi waktu ke waktu sejak pengangkatan hingga

menjadi peneplane.

Tahapan muda (youth stage)

Suatu daerah setelah pengangkatan yang cepat dicirikan

dengan pengikisan sungai yang tajam dan dalam. Jarak

antara sungai satu dengan lainnya dapat berjauhan. Makin

lama punggungan antara sungai menjadi menyempit dan

menjadi punggungan yang tajam.

Tahapan Dewasa (Mature Stage)

Tebing sungai makin melandai. Puncak – puncak tajam dari

punggungan nerendah lebih cepat dari pada kikisan dasar

sungai. Relief menjadi berkurang. Punggungan menjadi

membulat dan penampang melintang sungai menjadi

konkav ke atas.

Tahapan Tua (Old Stage)

Lembah dengan penampang terbuka, tanpa dataran banjir,

cenderung disebabkan oleh pengangkatan yang lambat

sedangkan kehadiran dataran banjir pada dasar lembah

yang lebar dengan tebing terjal cenderung terbentuk oleh

pengangkatan cepat.

Page 5: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

Peneplane

Peneplane adalah bentuk daratan yang hampir rata dengan

permukaan air laut disebabkan oleh erosi. Permukaannya

tidak rata, tetapi sedikit bergelombang, secara teoritis

peneplane merupakan stadia (tingkat) hampir akhir dari

daur erosi

Gradasi Sungai

Perubahan-perubahan terjadi baik dari kemampuan

membawa (volume dan kecepatan air) atau dari jumlah

beban.

Page 6: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

Peremajaan di muara sungai karena penurunan muka laut

menyebabkan kenaikan gradien dan pengikisan aktif

kembali kebawa. Terdapat proses peremajaan.

Perubahan – perubahan yang mengganggu keseimbangan

dari sungai yang mengalami gradasi akan menyebabkan

perubahan yang menuju kepada keseimbangan dari

sungai tersebut.

Jenis Genetika Sungai

Sungai yang dalam pembentukannya, sangat dipengaruhi

oleh proses – proses diastrofisme struktur – struktur geologi

yang dihasilkannya, dan lereng – lereng yang menentukan

arah alirannya. Beberapa jenis genetika sungai antara lain :

Sungai Konsekuen

Apabila mengalir searah dengan kemiringan mulai dari

daerah Kubah, pegunungan blok yang baru terangkat,

dataran pantai terangkat mula-mula memiliki sungai

konsekuen.

Sungai Subsekuen

Mengalir dan membentuk lembah sepanjang daerah

lunak. Disebut juga ’strike stream’ karena mengalir

sepanjang jurus lapisan.

Sungai Obsekuen

Page 7: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

Mengalir berlawanan arah dengan arah kemiringann

lapisan dan juga berlawanan dengan arah aliran sungai

konsekuen. Biasanya pendek dengan gradient tajam, dan

merupakan sungai musiman yang mengalir pada gawir.

Umumnya merupkan cabang dari sungai subsekuen.

Sungai Resekuen

Mangalir searah dengan sungai konsekuen dan searah

dengan kemiringan lapisan.

Sungai Insekuen

Merupakan sungai yang tidak jelas pengendaliannya

tidak mengikuti struktur batuan, dan tidak jelas mengikuti

kemiringan lapisan. Pola alirannya umumnya dendritik.

Banyak menyangkut sungai – sungai kecil.

Sungai Superimpos

Merupakan sungai yang mula – mula mengalir diatas

suatu daratan aluvial atau dataran peneplain, dengan

lapisan tipis yang menutupinya sehingga sehingga lapisan

dibawahnya tersembunyi. Jika terdapat rejuvenasi maka

sungai tersebut kemudian mengikis perlahan-lahan endapan

aluvial atau lapisan penutup tersebut dan menyingkapkan

lapisan tanpa mengubah banyak pola aliran semula.

Sungai Asteseden

Sungai yang mengalir tetap pada pola alirannya

meskipun selama itu terjadi perubahan – perubahan struktur

misalnya sesar, lipatan,. Ini dapat terjadi jika struktur

terbentuk atau terjadi perlahan – lahan.

Page 8: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

Anaklinal

dipergunakan untuk sungai anteseden didaerah yang

mengalami pengangkatan sedemikian sehingga

kemiringannya berlawanan dengan arah aliran sungai.

Compound Streams

mengairi daerah dengan umur geomorfik yang berbeda-

beda, ‘compound streams’ mengairi daerah dengan struktur

geologi yang berlainan. Banyak sungai-sungai besar dapat

dimasukan kedalam compound ataupun comporite streams

misalnya sungai Bengawan solo, Citarum, Asahan, dan

sebagainya.

Struktur Pola Aliran Sungai

Beberapa pola aliran sungai yang banyak dikendalikan

oleh struktur-struktur batuan dasarnya, kekeraan batuan,

dan sebagainya. Yaitu :

Pola Aliran Dendritik

mirip sebuah gambaran batang pohon dengan cabang-

cabangnya, mengalir kesemua arah dan akhirnya menyatu

diinduk sungai. Terdapat pada daerah dengan struktur

batuan yang homogen (granit) atau lapisan sedimen

horizontal.

Page 9: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

Pola Aliran Rektangular

Dibentuk oleh cabang – cabang sungai yang berkelok,

berliku-liku, dan menyambung secara membentuk sudut-

sudut tegak lurus. Banyak dikendalikan oleh pola kekar atau

sesar yang juga berpola berpotongan secara tegak lurus.

Dapat terbentuk pada batuan kristalin, batuan keras

berlapis horizontal.

Pola Aliran Trelis

Berbentuk mirip panjang – panjang atau pola trali pagar.

Pola ini merupakan ciri dari sungai yang berada pada

batuan yang berlipat dan miring kuat. Sungai – sungai yang

lebih besar cenderung mengikuti singkapan dari batuan

lunak dan jurus (subsekuen), cabang-cabang sungainya

yang masuk dari kiri kanannya adalah berjenis obsekuen

Page 10: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

atau resekuen. Induk sungai yang memotong arah struktur

utama mungkin karena superposisi.

Pola Aliran Radial

Terjadi dari banyak sungai jenis konsekuen yajng

sentrifugal daru suatu puncak, misalnya pegunungan kubah

atau gunung api muda. Cekungan struktur dapat pula

membentuk pola aliran radial yang sentripetal ketengah.

Pola Aliran Annular

Aliran yang terbentuk pada daerah kubah struktural yang

telah terkikis dewasa sehingga sungai–sungai besarnya

mengalir melingkar mengikuti struktur dan batuan yang

lunak. Sungai-sungiai ini jenis subsekuen. Pola aliran

annular dengan demikian merupakan variasi dari pola aliran

trelis

Page 11: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

Berdasarkan pola alirannya sungai dibagi menjadi 7 yaitu :

Page 12: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

TAMBAHAN

Dendritik: seperti percabangan pohon, percabangan tidak teratur

dengan arah dan sudut yang beragam. Berkembang di batuan yang

homogen dan tidak terkontrol oleh struktur, umunya pada batuan

sedimen dengan perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan

batuan kristalin yang homogen.

Trellis: percabangan anak sungai dan sungai utama hampir tegak

Page 13: KENAMPAKAN RELIEF AKIBAT PROSES FLUVIAL

lurus, sungai-sungai utama sejajar atau hampir sejajar. Berkembang

di batuan sedimen terlipat atau terungkit dengan litologi yang

berselang-seling antara yang lunak dan resisten.

Paralel: anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar,

bermuara pada sungai-sungai utama dengan sudut lancip atau

langsung bermuara ke laut. Berkembang di lereng yang terkontrol

oleh struktur (lipatan monoklinal, isoklinal, sesar yang saling sejajar

dengan spasi yang pendek) atau dekat pantai.

Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang

membentuk sudut hampir tegak lurus. Berkembang di dome dengan

batuan yang berseling antara lunak dan keras.

Centripetal: sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah.

Berkembang di kaldera, karater, atau cekungan tertutup lainnya.

Multibasinal: percabangan sungai tidak bermuara pada sungai

utama, melainkan hilang ke bawah permukaan. Berkembang pada

topografi karst.

Radial: sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik.

Berkembang pada vulkan atau dome.