43

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

  • Upload
    vuthien

  • View
    255

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan
Page 2: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL POTENSI PERTAHANAN

TATARAN DASAR BELA NEGARA

UNTUK

KADER BELA NEGARA

JAKARTA 2016

Page 3: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

KATA PENGANTAR

Tataran Dasar Bela Negara ini merupakan materi dasar yang berisi

gambaran umum tentang nilai-nilai bela negara yang harus dikembangkan

dan disebarluaskan dalam rangka membangun karakter bangsa dan

sebagai prasyarat di dalam membangun Sistem Pertahanan Semesta.

Bahan ajar ini disesuaikan dengan perkembangan keadaan dan

perkembangan pemikiran, dengan harapan dapat dijadikan sebagai

panduan dalam mempelajari pengetahuan tentang bela negara yang

ditujukan bagi semua warga negara Repulik Indonesia, maupun

Widyaiswara/guru/dosen/instruktur/tenaga pengajar, baik di tingkat pusat

maupun di tingkat daerah.

Dengan mempelajari Hanjar ini diharapkan dapat membantu peserta

Pembentukan Kader Bela Negara memahami ajaran yang disampaikan

Nara Sumber sehingga dapat mempermudah dalam proses pembelajaran.

Berbekal hasil belajar, peserta Pem bentukan Kader Be!a Negara

diharapkan turut menyukseskan Pembangunan Nasional untuk

mewujudkan tujuan nasional dalam rangka mencapai cita-cita bangsa dan

negara sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republiik Indonesia 1945.

Semoga hanjar ini bermanfaat bagi peserta Pembentukan Kader

Bela Negara selama mengikuti proses pembelajaran di lembaga ini dan

menambah wawasan ilmu pengetahuan sehingga mampu

mengembangkan dan mengimplementasikan dengan baik.

Jakarta, 2018

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan,

M. Thamrin Marzuki

Mayor Jenderal TNI

Page 4: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

DAFTAR ISI

BAB JUDUL HAL

KATA PENGANTAR

I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ......................................................... 1

2. Maksud Dan Tujuan ................................................. 2

3. Dasar ........................................................................ 2

4. Ruang Lingkup dan Tata Urut ................................... 2

5. Pengertian ................................................................ 2

II LANDASAN PEMIKIRAN

6. Landasan Filosofos .................................................. 4

7. Landasan Historis ..................................................... 4

8. Landasan Yuridis ...................................................... 6

9. Landasan Teori ......................................................... 6

III NILAI-NILAI DASAR BELA NEGARA

10. Cinta Tanah Air ......................................................... 18

11. Sadar Berbangsa Dan Bernegara ............................ 22

12. Yakin Pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara ...... 23

13. Rela Berkorban Untuk Bangsa Dan Negara ............. 24

14. Memliki Kemampuan Awal Bela Negara ................... 26

IV INDIKATOR BELA NEGARA

15. Indikator Cinta Tanah Air .......................................... 27

16. Indikator Sadar Berbangsa Dan Bernegara ............... 27

17. Indikator Yakin Pada Pancasila Sebagai Ideologi

Negara ....................................................................... 27

18. Indikator Rela Berkorban Untuk Bangsa Dan Negara 27

19. Indikator Memliki Kemampuan Awal Bela Negara .... 28

V IMPLEMENTASI BELA NEGARA

20. Dilingkungan Pendidikan .......................................... 29

21. Dilingkungan Pemukiman ......................................... 29

22. Dilingkungan Pekerjaan ............................................ 30

Page 5: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

BAB JUDUL HAL

VI INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBINAAN KESADARAN

BELA NEGARA

23. Indikator Umum ........................................................ 32

24. Indikator Khusus ....................................................... 33

VII PENUTUP

Page 6: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

a. Suatu Negara dikatakan kuat pertahanan negaranya apabila

bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan

dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga

negaranya. Indonesia pun akan disegani oleh negara lain

apabila seluruh elemen bangsa Indonesia bersatu padu dalam

pertahanan negara. Namun dengan semakin berkembangnya

dan semakin maraknya arus globalisasi dunia, telah membuat

lalai sebagian bangsa Indonesia akan kesadaran untuk

melindungi dan membela negaranya dari segala bentuk

ancaman yang terjadi.

b. Kesadaran bela negara bukanlah bawaan sejak lahir, sehingga

perlu ditumbuh kembangkan melalui proses Pembinaan

Kesadaran Bela Negara. Penyelenggaraan Pembinaan

Kesadaran Bela Negara dilaksanakan sejak usia dini hingga

usia dewasa guna membangun karakter bangsa Indonesia

yang cinta tanah air, rela berkorban demi negara dan bangsa,

yakin Pancasila sebagai ideologi negara, memiliki kesadaran

berbangsa dan bernegara serta memiliki kemampuan awal bela

negara, baik secara psikis maupun secara fisik.

c. Pembinaan Kesadaran Bela Negara dilaksanakan pada

lingkungan Pendidikan, lingkungan pemukiman dan lingkungan

Pekerjaan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka

pembinaan kesadaran bela negara diselenggarakan secara

simultan, terpadu dan menyeluruh serta berlanjut, selaras

dengan sasaran Pembangunan Nasional baik secara psikis

maupun secara fisik. Sasaran psikis dimaksud untuk

menumbuhkan sikap mental, antara lain cerdas, kritis, kreatif,

proaktif, disiplin, bertanggung jawab, tahan uji, pantang

menyerah dan rasa bangga sebagai warga negara Republik

Indonesia, sedangkan sasaran fisik dimaksudkan membentuk

sikap dan perilaku menghargai nilai-nilai kesehatan dan

memiliki fisik yang kuat, tangkas, terampil dan displin.

d. Buku Tataran Dasar Bela Negara membahas segala sesuatu

mendasar tentang Pembinaan Kesadaran Bela Negara berupa

nilai-nilai bela negara yang menjadi pijakan warga negara

daiam bersikap dan bertindak terbaik bagi bangsa dan negara

Page 7: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

2

sebagai wujud tanggung jawabnya guna menjamin

kelangsungan hidup bangsa dan negara.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Penyusunan Tataran Dasar Bela Negara dimaksudkan

untuk memberikan gambaran tentang hal-hal yang mendasar

mengenai bela negara.

b. Tujuan. Penyusunan Tataran Dasar Bela Negara bertujuan

untuk membekali setiap warga negara Indonesia dengan nilai-

nilai bela negara dalam rangka membentuk karakter bangsa

yang ulet tangguh, berwawasan kebangsaan dan memiliki

kesadaran bela negara sebagai prasyarat dalam membangun

sistem pertahanan semesta.

3. Dasar

a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, pasal

27 dan pasal 30.

b. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002, tentang Pertahanan

Negara.

c. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004, tentang Tentara

Nasional Indonesia (TNI).

4. Ruang Lingkup dan Tata urut. Lingkup bahasan Tataran dasar

Bela Negara adalah pembinaan kesadaran bela negara dengan tata

urut sebagai berikut:

a. Pendahuluan

b. Landasan Pemikiran

c. Nilai Bela Negara

d. Implementasi Bela Negara

e. Indikator Keberhasilan Pembinaan Kesadaran Bela Negara

f. Penutup

5. Pengertian

a. Pembinaan1 adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang

dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil

yang lebih baik;

1 http://kbbi.web.id/bina

Page 8: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

3

b. Kesadaran2 adalah hal yang dirasakan atau dialami oleh

seseorang.

c. Bela Negara3 adalah sikap dan perilaku warga negara yang

dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan

negara

d. Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usaha,

tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan

efektif, untuk memperoleh hasil lebih baik terhadap sikap dan

perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),yang berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup

bangsa dan negara.

e. Hakikat Pembinaan Kesadaran Bela Negara adalah upaya

untuk membangun karakter bangsa Indonesia yang memiliki

jiwa nasionalisme dan patriotisme serta memiliki ketahanan

nasional yang tangguh guna menjamin tetap tegaknya Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-undang Dasar tahun 1945 dan terpeliharanya

pelaksanaan pembangunan nasional dalam mencapai tujuan

Nasional.

f. Tataran dasar bela negara adalah tingkatan mendasar yang

melandasi cara bertindak guna melindungi negara dari segala

bentuk ancaman guna menjaga keutuhan dan kelangsungan

hidup NKRI.

g. Nilai dasar bela negara mencakup nilai-nilai kecintaan kepada

tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin pada

Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk

bangsa dan negara serta memiliki kemampuan bela negara

baik secara psikis maupun fisik.

2 http://kbbi.web.id/sadar 3 Penjelasan UU RI Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 9

Page 9: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

4

BAB II

LANDASAN PEMIKIRAN

6. Landasan Filosofis.

a. Membangun dan mempertahankan semangat nasionalisme

dalam kerangka kesadaran bela negara bagi setiap warga

negara tidaklah mudah seperti membalik telapak tangan,

terlebih lagi dengan keragaman budaya, agama, adat istiadat,

ras dan lain-lainnya. Oleh karena itu bangsa Indonesia perlu

Pancasila sebagai landasan/ideologi negara yang dapat

menyatukan adanya keragaman bangsa Indonesia dalam

kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

b. Pancasila juga sebagai alat membangun karakter bangsa yang

memerlukan semangat kebangsaan dan memerlukan

kesadaran setiap warga negara agar nilai-nilai Pancasila dapat

terus menerus tertanam dengan baik dan dapat menumbuhkan

kesadaran warga negara akan hak dan kewajibannya serta

cerdas menghadapi pengaruh globalisasi.

c. Pembinaan dan pendayagunaan warga negara yang sadar

akan hak dan kewajibannya merupakan bagian integral dari

upaya pembangunan nasional dibidang sumber daya manusia.

Hak dan kewajiban yang paling mendasar bagi setiap warga

negara Indonesia ialah melakukan pembelaan negara, yang

menuntut adanya kesadaran bela negara. Sebab tanpa adanya

upaya bela negara dan kesadaran bela negara, maka

kelangsungan hidup bangsa dan negara akan terancam

eksistensinya.

c. Terkait dengan hal diatas, dikembangkan nilai dasar bela

negara dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup

bangsa dan negara. Nilai dasar bela negara dimaksud

mencakup: cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara,

yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban

untuk bangsa dan negara, serta, memiliki kemampuan awai

bela negara secara fisik dan psikis, dalam mengabdi kepada

bangsa dan negara.

7. Landasan Historis. Proses terbentuknya Negara Kesatuan Republik

Indonesia berjalan cukup panjang dimulai dari kerajaan kutai di

Pulau Kalimantan, Kerajaan Sriwijaya di Sumatera, kerajaan

Majapahit di Jawa Timur, kedatangan bangsa Eropah yang pada

Page 10: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

5

mulanya bermaksud melakukan perniagaan dan pada akhirnya

menjajah. Selama kurun waktu tersebut, Bangsa Indonesia tidak

henti-hentinya berjuang untuk menjadi bangsa yang terhormat dan

mempunyai jati diri dan karakter sebagai bangsa yang merdeka.

Oleh para pendiri bangsa kita (The founding father) merumuskan

secara sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip (sila)

dan diberi nama Pancasila. Secara historis nilai-nilai yang

terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum dirumuskan dan

disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis

telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilai-nilai

Pancasila tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri,

atau bangsa Indonesia sebagai kausa materialis Pancasila. Sejarah,

telah menunjukkan bahwa kesadaran merebut dan mempertahankan

kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, rakyat

Indonesia secara serentak, saling bahu membahu dengan segala

bentuk upayanya, baik secara fisik (militer atau kekuatan bersenjata)

dan non-fisik (perundingan dan diplomasi). Upaya yang dilakukan ini

didorong oleh kesadaran dan rasa tanggungjawab untuk ikut serta

dalam usaha pembelaan Negara. Kekuatan yang terlibat dalam

perjuangan mempetahankan kemerdekaan antara lain.

a. Rakyat. Kekuatan rakyat pada saat itu dapat dibagi dalam 2

bagian

1) Rakyat bersenjata. Komponen rakyat bersenjata

terorganisir dalam beberapa organisasi yang terpisah-

pisah, seperti Pasukan gerilya desa (pager desa),

Organisasi keamanan desa (OKD) dan organisasi

perlawanan rakyat (OPR), Tentara Pelajar dan lain

sebagainya.

2) Rakyat tidak bersenjata terorganisir dalam wujud; Badan

Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP), Palang

Merah Indonesia (PMI), Jawatan militer dan perusahaan

pemerintah yang bergerak di bidang kehutanan,

perkebunan, industri, jasa dan transportasi.

b. Tentara. Kekuatan tentara merupakan hasil perkembangan

berkelanjutan dari keinginan rakyat untuk memiliki angkatan

bersenjata sendiri. Mula-mula berbentuk Badan Keamanan

Rakyat (BKR), dari yang berubah menjadi Tentara Keamanan

Rakyat kemudian Tentara Keselamatan Rakyat (TKR) dan

Tentara Republik Indonesia (TRI) selanjutnya TNI.

Page 11: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

6

8. Landasan Yuridis.

a. UUD Tahun 1945 pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara”,

b. UUD Tahun 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2) yang menyatakan

bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta

dalam usaha pertahanan dan keamanan negara” dan “ Usaha

pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem

pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara

Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia,

sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan

pendukung.”

c. Undang-undang RI nomor 39 tahun 1999 Pasal 68 tentang Hak

Asasi Manusia yang didalamnya memuat “setiap warga negara

wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”

d. Undang-undang RI Nomor 3 Tahun 2002, mengamanatkan

bahwa sistem pertahanan negara diselenggarakan dengan

memberdayakan seluruh sumber daya nasional, yang setiap

saat siap didayagunakan.

9. Landasan Teori

a. Wawasan Kebangsaan

1) Setiap warga negara suatu bangsa memiliki rasa

kebangsaan dan memiliki wawasan kebangsaan dalam

perasaan atau pikiran dalam hati nuraninya. Rasa

kebangsaan merupakan hal tidak dapat dilihat tapi dapat

dirasakan meskipun susah dipahami. Namun apabila ada

persoalan atau masalah yang dapat membangkitkan

getaran dan pikiran ketika rasa kebangsaan tersentuh.

Rasa kebangsaan dapat timbul dan terpendam secara

berbeda dari orang per orang dengan naluri kejuangannya

masing-masing, tetapi bisa juga timbul dalam kelompok

yang berpotensi dahsyat dan sangat luar biasa

kekuatannya.

2) Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yakni

rasa yang lahir secara alamiah karena adanya

kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan,

sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta

kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa

kini. Dinamika rasa kebangsaan dalam mencapai cita-cita

Page 12: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

7

bangsa berkembang menjadi wawasan kebangsaan, yakni

pikiran-pikiran yang bersifat nasional dimana suatu

bangsa memiliki cita-cita kehidupan dan tujuan nasional

yang jelas. Berdasarkan rasa dan paham kebangsaan itu,

akan timbul semangat kebangsaan atau semangat

patriotisme.

3) Tuntutan yang timbul dari wawasan kebangsaan suatu

bangsa adalah perwujudan jati diri bangsa, dan

pengembangan sikap dan perilaku sebagai bangsa yang

meyakini nilai-nilai budaya, yang lahir dan tumbuh

berkembang dan menjelma sebagai kepribadian bangsa.

4) Wawasan Kebangsaan bagi Bangsa Indonesia dipandang

sebagai falsafah hidup bangsa dan digunakan sebagai

“way of life” atau merupakan kerangka/peta pengetahuan

yang mendorong terwujudnya jati diri dan digunakan

sebagai acuan bagi warga negara Indonesia untuk

menghadapi dan menginterpretasi lingkungannya.

5) Empat Konsensus Dasar4. Konsensus dasar yang telah

disepakati bangsa Indonesiaantara lain meliputi:

a) Pancasila, Bangsa Indonesia terbentuk dari

berbagai macam latar belakang etnis dan budaya.

Kemajemukan tersebut selain menjadi kebanggaan

yang tidak ternilai harganya sebagai kekayaan

budaya bangsa, juga sekaligus menjadi potensi

konflik yang dapat menghambat proses integrasi

bahkan dapat mengancam keutuhan NKRI. Oleh

karenanya diperlukan ideologi yang dapat

mempersatukan seluruh kemajemukan tersebut

menjadi potensi bangsa yang berdaulat dan

bermartabat. Kedudukan Pancasila, dapat diuraikan

sebagai berikut:

(1) Pancasila Sebagai Dasar Negara. Pada

umumnya pada setiap UUD suatu negara

terdapat bagian yang disebut Pembukaan,

Preambule, atau Mukaddimah yang merupakan

bagian yang sangat penting bagi kehidupan

berbangsa dan bernegara, karena dalam

Pembukaan tersebut terdapat berbagai konsep,

4 Disampaikan oleh presiden RI dalam acara peringatan Hari Lahirnya Pancasila di JCC

Jakarta pada tanggal 1 Juni 2006 dan telah dijadikan kesepakatan Bangsa Indonesia.

Page 13: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

8

prinsip, dan nilai dasar yang dijadikan landasan

berpijak dalam menjalankan roda kenegaraan

dan pemerintahan dalam mencapai tujuan yang

hendak dicapai.

(2) Pancasila Sebagai Ideologi. Pancasila

merupakan pandangan hidup bangsa dan

negara. Keberadaannya bermula dari

pandangan hidup masyarakat ini belum

disistematisasi dan belum disusun secara logis.

Selain itu, Pancasila pun hanya menjadi

pedoman dalam bersikap dan berperilaku untuk

pribadi-pribadi anggota masyarakat yang

bersangkutan tanpa ada keinginan untuk

disebarluaskan.

b) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945)

Semua konstitusi mengatur kekuasaan

pemerintahan negara terhadap seluruh aset

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kekuasaan tersebut perlu diatur dan

dibatasi agar tidak digunakan secara absolut. Oleh

karenanya perlu ada pembatasan-pembatasan

terhadapnya yang dituangkan dalam konstitusi. Jadi

setiap konstitusi adalah pengaturan mengenai

pembatasan atau pengawasan terhadap kekuasaan

pemerintahan negara.Adapun esensi UUD Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai berikut:

(1) Nilai demokrasi, mengandung makna bahwa

kedaulatan berada ditangan rakyat, dan setiap

warga memiliki kebebasan yang bertanggung

jawab terhadap penyelenggara pemerintahan;

(2) Nilai kesamaan derajat, setiap warga Negara

memiliki hak, kewajiban, dan kedudukan yang

sama di depan hukum;

(3) Nilai ketaatan hukum, setiap warga Negara

tanpa pandang bulu wajib menaati setiap

hukum dan peraturan yang berlaku.

Page 14: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

9

c) Negara Kesatuan Republik Indonesia ditinjau

dari:

(1) Kondisi Geografis. Secara geografis dan

geologis Indonesia terletak di wilayah rawan

bencana. Di wilayah Indonesia terdapat 128

gunung api aktif, 500 sungai besar dan kecil,

Indonesia juga terletak pada pertemuan 3

lempeng utama geologi dunia (Indo-Australia,

Eurasia dan Pasific), serta musim hujan dan

musim kemarau. Kesemuanya memiliki potensi

positif, namun juga memiliki potensi negatif

yang dapat menimbulkan bencana alam,

bencana non alam, maupun bencana sosial.

(2) Kondisi Sosial Budaya. Ciri khas

keberagaman bangsa Indonesia yang

multikultur dan multietnis adalah sebuah

realitas yang telah sejak lama disadari oleh

bangsa Indonesia. Realitas keberagaman ini

dapat bertahan hingga saat ini disebabkan

adanya pemahaman untuk tidak

mempertentangkan disparitas antara satu

dengan yang lain, namun perbedaan tersebut

diterima sebagai suatu kewajaran, dan yang

paling utama adalah menyelaraskan perbedaan

menjadi satu kesatuan, satu tujuan, satu

tindakan menuju cita-cita bersama. Perbedaan

adalah kenyataan yang harus diterima dan

bukan untuk dipertentangkan. Pluralisme

masyarakat dalam tatanan sosial agama dan

suku bangsa telah ada sejak jaman nenek

moyang, kebhinnekaan budaya yang dapat

hidup berdampingan secara damai merupakan

kekayaan yang tak ternilai dalam khasanah

budaya nasional. Nilai budaya yang

berkembang dalam masyarakat Indonesia,

akan selalu berakar dari kearifan tradisional

yang muncul dan berkembang sejalan dengan

perkembangan masyarakat itu sendiri.

d) Bhinneka Tunggal Ika. Kemajemukan masyarakat

Indonesia di satu pihak merupakan kebanggaan

yang tidak ternilai harganya sebagai kekayaan

Page 15: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

10

budaya bangsa, namun di sisi lain dapat pula

menjadi potensi konflik besar yang dapat

menghambat proses integrasi bahkan dapat

mengancam keutuhan NKRI.Pemahaman tentang

“Bhinneka Tunggal Ika” dapat dijabarkan dalam hal

sebagai berikut :

(1) Berbeda tapi satu.

(2) Menggambarkan gagasan dasar yaitu

menghubungkan daerah-daerah dari suku-suku

berapa di seluruh Nusantara menjadi Kesatuan

Raya.

(3) Berbeda-beda tetapi satu jua. Meskipun

penduduk Indonesia itu beraneka ragam

budaya dan adat istiadatnya, semuanya

bersatu dalam satu wadah NKRI.

(4) Berbeda-beda namun tetap manunggal satu.

(5) Beraneka ragam tapi satu.

Pemahaman di atas walaupun dinyatakan dengan

kalimat berbeda, namun pada dasarnya

mengandung esensi yang senada bahwa dalam

konsep Bhinneka Tunggal Ika mengandung tiga

unsur utama:

(1) Ada keanekaragaman atau kemajemukan;

(2) Keanekaragaman atau kemajemukan

merupakan kenyataan yang tidak dapat ditolak,

alamiah;

(3) Terintegrasi dalam satu negara bangsa

Indonesia.

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai

kebangsaan sebagai kristalisasi nilai-nilai yang terkandung

dalam konsensus dasar bangsa meliputi adalah Nilai

Ketuhanan, Nilai Persatuan, Nilai Demokrasi, Nilai Keadilan,

Nilai Pluralis dan Multikulturaiis, Nilai Patriotisme.

b. Wawasan Nusantara (Wasantara)

1) Wawasan Nusantara sebagai bagian dari wawasan

kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia yang

Page 16: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

11

timbul karena kesadaran diri dan tempaan sejarah

mengandung nilai-nilai luhur bengsa, diantaranya:

pengorbanan demi kepentingan nasional; kesetaraan

dalam perjuangan mewujudkan cita-cita; kekeluargaan

dalam menjalin hubungan harmonis antar individu,

kelompok, antar individu dengan kelompok, masyarakat

bangsa dan antar bangsa; dan gotong-royong dalam

kepedulian untuk saling membantu dengan ikhlas guna

saling memenuhi kebutuhan. Dalam wawasan nusantara

terkandung 4 (empat) nilai pokok, adalah sebagai berikut:

a) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu

kesatuan politik:

(1) bahwa kebulatan wilayah nasional dengan

segala isi dan kekayaan yang terkandung di

dalamnya merupakan satu kesatuan wilayah,

wadah, ruang hidup dan kesatuan matra

seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik

bersama bangsa;

(2) bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari

berbagai suku, agama, budaya, adat,

kelompok, golongan dan bahasa daerah yang

ada di dalamnya merupakan satu kesatuan

bangsa yang bulat dan solid;

(3) secara psikologis bersatu, senasib,

sepenanggungan, sebangsa dan setanah air,

serta mempunyai satu tujuan dalam mencapai

cita-cita bangsa;

(4) Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta

ideologi bangsa dan negara yang melandasi,

membimbing dan mengarahkan bangsa menuju

tujuannya;

(5) kehidupan politik di seluruh wilayah nusantara

merupakan satu kesatuan politik yang

diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan

UUD NRI Tahun 1945;

(6) seluruh kepulauan nusantara merupakan satu

kesatuan sistem hukum dalam arti hanya ada

satu hukum yang mengabdi kepada

kepentingan nasional;

Page 17: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

12

(7) Bangsa Indonesia yang hidup berdampingan

dengan negara lain ikut menciptakan ketertiban

dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial yang

diabdikan untuk kepentingan nasional.

b) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu

kesatuan ekonomi;

(1) kekayaan baik potensial maupun efektif adalah

modal dan milik bersama bangsa, dan

keperluan hidup sehari-hari harus tesedia

merata di seluruh wilayah nusantara;

(2) perkembangan ekonomi harus serasi dan

seimbang di seluruh daerah tanpa

meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh

daerah dalam pengembangan kehidupan

ekonominya;

(3) kehidupan perekonomian di seluruh wilayah

nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi

yang diselenggarakan sebagai usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan dan ditujukan

bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

c) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu

kesatuan sosial dan budaya:

(1) masyarakat Indonesia adalah satu,

perikehidupan bangsa harus merupakan

kehidupan yang serasi dengan terdapatnya

tingkat kemajuan masyarakat yang sama,

merata dan seimbang serta adanya

keselarasan kehidupan yang sesuai dengan

tingkat kemajuan bangsa;

(2) budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu,

sedang corak ragam budaya yang ada

menggambarkan kekayaan budaya bangsa

yang menjadi modal dan landasan

pengembangan budaya bangsa dengan tidak

menolak nilai-nilai budaya lain yang tidak

bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa,

yang hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.

d) Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu

kesatuan pertahanan dan keamanan:

Page 18: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

13

(1) bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu

daerah pada hakikatnya merupakan ancaman

terhadap seluruh bangsa dan negara;

(2) bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak

dan kewajiban yang sama dalam rangka

pembelaan negara dan bangsa.

2) Konsepsi Wasantara. Konsepsi Wasantara menganut

filosofi dasar geopolitik Indonesia dan wawasan

kebangsaan yang mengandung tiga unsur kebangsaan,

yaitu rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan

semangat kebangsaan. Ketiga unsur ini menyatu secara

utuh dan mengkristal dalam Pancasila dan Wasantara

serta menjadi jiwa bangsa Indonesia, dan sekaligus

pendorong tercapainya cita-cita proklamasi, sebagaimana

yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.

Wasantara dapat disebut Geopolitik Indonesia. Apabila

ditinjau dari tataran pemikiran yang berlaku di Indonesia,

Wasantara merupakan prasyarat terwujudnya cita-cita

nasional, suatu cita-cita terbentuknya negara Indonesia

yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Dalam kalimat pendek dapat diutarakan bahwa Wawasan

Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia

tentang diri dan lingkungan keberadaannya dengan

memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografi

denganmenciptakan tanggung jawab, motivasi, dan

rangsangan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk

mencapai tujuan nasional.

3) Hakikat Wasantara adalah cara pandang bangsa

Indonesia tentang ciri dan lingkungan keberadaannya

dalam memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografi

dengan menciptakan tanggung jawab dan motivasi atau

dorongan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai

tujuan nasional. Cara pandang tersebut bersifat integratif

karena dijiwai oleh Pancasila yang mendorong

kebersamaan dalam kehidupan nasional dan dilandasi

oleh Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatukan

Indonesia serta dijiwai pula olehpengalaman sejarah dan

budaya bangsa Indonesia yang bersifat kekeluargaan.

4) Prinsip Wasantara adalah tumpuan berpikir,

berkehendak, dan bertindak dalam penyelenggaraan

kehidupan nasional menurut konsep dasar Wawasan

Page 19: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

14

Nasional bangsa Indonesia, yaitu Wawasan Nusantara,

yang tidak lain dari batu bangun wawasan nasional

bangsa Indonesia. Konsep-konsep tersebut terdiri atas

persatuan dan kesatuan, Bhinneka Tunggal Ika,

kebangsaan, negara kebangsaan, geopolitik dan negara

kepulauan. Dalam merumuskan prinsip-prinsip Wawasan

Nusantara, acuan dan saringan dalam perumusan ialah

nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945, Sumpah Pemuda 1928, dan

semangat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

5) Asas Wasantara adalah ketentuan-ketentuan atau

kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati,

dipelihara, dan diciptakan agar terwujud dan dihayati cara

pandang yang utuh menyeiuruh dalam lingkup dan demi

kepentingan nasional dengan mengutamakan persatuan

bangsa dan kesatuan wilayah Indonesia, juga dengan

tetap menghargai dan menghormati kebinekaan dalam

setiap aspek kehidupan nasional.

6) Wasantara adalah terwujudnya persatuan dan kesatuan

yang dijiwai kekeluargaan dan rasa kebersamaan bangsa

Indonesia. Jiwa kekeluargaan dan persaudaraan

mengandung semangat toleransi yang tinggi dan

kepedulian terhadap sesama bangsa sehingga kehidupan

multikultural dan plural akan menjadi kenyataan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

bagi bangsa Indonesia.

7) Kedudukan Wasantara adalah sebagai ajaran dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

untuk menyikapi realita kehidupan bangsa Indonesia.

Dengan memahami dan menghayati ajaran tersebut,

diharapkan akan bertumbuh sikap integratif, inklusif, dan

akomodatif dalam diri bangsa Indonesia.

c. Ketahanan Nasional (Tannas)

1) Tannas Indonesia adalah kondisi dinamik bangsa

Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan

nasional yang terintegrasi berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi

dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,

Page 20: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

15

dan gangguan, baik yang datang dari luar maupun dari

dalam, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan

hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mencapai

tujuan nasionalnya.

2) Konsepsi Tannas Indonesia adalah konsepsi

pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan

dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang

seimbang, serasi, dan selaras dalam seluruh aspek

kehidupan secara utuh dan menyeluruh dan terpadu

berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan wawasan

nusantara. Dengan kata lain, konsepsi ketahanan nasional

Indonesia merupakan pedoman untuk meningkatkan

keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung

kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan

pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

3) Hakikat Tannas dan Konsepsi Tannas :

a) Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah

keuletan dan ketangguhan bangsa yang

mengandung kemampuan mengembangkan

kekuatan nasional untuk dapat menjamin

kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam

mencapai tujuan nasional.

b) Hakikat konsepsi ketahanan nasional Indonesia

adalah pengaturan dan penyelenggaraan

kesejahteraan dan keamanan secara seimbang,

serasi, dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan

nasional.

4) Asas Tannas

a) Asas Kesejahteraan dan Keamanan. Kesejahteraan

dan keamanan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat

dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang

mendasar serta esensial, baik sebagai perseorangan

maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian,

kesejahteraan dan keamanan merupakan asas

dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa

kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan

nasional tidak akan dapat berlangsung sehingga

kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai

Page 21: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

16

intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasional

itu sendiri.

b) Asas Komprehensif Integral (Menyeluruh Terpadu).

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap

aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh,

dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan

dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras

dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian,

ketahanan nasional mencakup ketahan-an segenap

aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh,

dan terpadu (komprehensif integral)

5) Sifat, Kedudukan, dan Fungsi

a) Sifat Tannas. Ketahanan nasional memiliki sifat yang

terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam

landasan dan asas-asasnya, yaitu sebagai berikut:

(1) Mandiri, Ketahanan nasional bersifat percaya

pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan

keuletan dan ketangguhan yang mengandung

prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu

pada identitas, integritas, dan kepribadian

bangsa.

(2) Dinamis, Ketahanan nasional tidaklah tetap,

tetapi dapat meningkat ataupun menurun

tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan

negara, serta kondisi lingkungan startegisnya.

(3) Wibawa, Keberhasilan pembinaan ketahanan

nasional Indonesia secara berlanjut dan

berkesinambungan akan meningkatkan

kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat

menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.

Makin tinggi tingkat ketahanan nasional

Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan

nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya

tangkal yang dimiliki bangsa dan negara

Indonesia.

(4) Konsultasi dan Kerja Sama, Lebih pada sikap

konsultatif dan kerja sama serta saling

menghargai dengan Konsepsi ketahanan

nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap

Page 22: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

17

konfrontatif dan antagonistis tidak

mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik

semata, tetapi mengandalkan kekuatan moral

dan kepribadian bangsa.

Page 23: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

18

BAB III

NILAI-NILAI DASAR BELA NEGARA

10. Cinta Tanah Air

Cinta Tanah Air. Secara harfiah tanah air diartikan sebagai negeri

tempat kelahiran. Yang dimaksud Tanah air ialah ruang wilayah

negara baik secara geografis (fisik) maupun non-fisik (tata nilai dan

tata kehidupan masyarakat) telah memberikan sumber kehidupan

dan penghidupan sejak manusia lahir sampai pada akhir hayatnya.

Dengan demikian maka setiap warga negara harus mencintai tanah

air sebagai ruang hidup dalam menjalankan kehidupannya. Dalam

kenyataannya ruang hidup suatu bangsa tidak pernah lepas dari

segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, baik

dari dalam negeri maupun yang datangnya dari luar negeri sehingga

setiap warga negara harus selalu siap untuk mempertahankan

kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Kecintaan

kepada tanah air dapat ditumbuhkan melalui:

a. Mengenal dan Memahami wilayah Nusantara dengan baik

1) Untuk mencintai sesuatu biasanya diawali dengan

mengenal. Ada pepatah mengatakan tak kenal, maka tak

sayang. Guna membangun rasa cinta tanah air, harus

dimulai dari mengenal tanah air sebagai ruang hidup

dimana kita berada. Dari mengenal kita menjadi cinta dan

merasa bangga bahwa tanah air kita memiliki sumber-

sumber kekayaan, kesuburan dan keindahan alam,

sehingga senantiasa ingin menjaga dan memeliharanya

sepanjang masa.

2) Setiap warga negara harus mengenal wilayah Indonesia

yang mencakup posisi, morfologi, serta kekayaan yang

terkandung didalamya lalu bagaimana sumber daya yang

memungkinkan untuk penghidupan dan kehidupannya.

3) Setiap warga negara sebaiknya juga memahami sejarah

perjuangan bangsa Indonesia dalam mewujudkan negara

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia

yang terdiri dari pulau-pulau serta mempunyai sifat dan

corak tersendiri. Deklarasi Djuanda 1957 setidaknya

sempat menggemparkan masyarakat internasional dan

tidak langsung diterima oleh dunia, termasuk Amerika

Serikat dan Australia yang notabene adalah negara

daratan. Perjuangan yang gigih dengan diplomasi panjang

Page 24: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

19

dan alot, pada akhirnya menerima dan menetapkan

konsepsi negara nusantara dalam Konvensi Hukum Laut

PBB, United Nation Convention on Law of the Sea

(UNCLOS) 1982. Prinsip-prinsip negara kepulauan

(nusantara) dalam konsepsi tersebut telah berakibat

bertambahnya luas wilayah Indonesia, dan wilayah

Indonesia menjadi bulat dan utuh tidak terpisah-pisah.

Deklarasi Djuanda, 13 Desember 1957 mengumumkan

kepada dunia bahwa wilayah laut Indonesia tidaklah

sebatas sebagaimana diatur dalam Territoriale Zee

Maritiem Kringen Ordonantie (Ordonansi tentang Laut

Teritorial dan Lingkungan Maritim) 1939, tetapi wilayah

laut Indonesia adalah termasuk laut di sekitar, di antara,

dan di dalam Kepulauan Indonesia. Deklarasi tersebut

antara lain berbunyi “Segala perairan di sekitar, di antara

dan yang menghubungkan pulau-pulau atau bagian pulau-

pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia,

dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah

bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan

Negara Republik Indonesia dan dengan demikian

merupakan bagian daripada perairan nasional yang

berada di bawah kedaulatan mutlak daripada Negara

Republik Indonesia”.

4) Dari segi geografisnya Indonesia berada diposisi silang di

antara benua Asia dan Australia dan diantara dua

samudera yaitu samudera Pasifik dan samudera

Indonesia (Hindia), sehingga negara Indonesia

mempunyai kedudukan sangat strategis. Mengapa disebut

strategis, karena Indonesia berada di posisi pelayaran

yang amat penting di belahan bumi timur. Semua

pelayaran dari Asia bagian Barat yang menuju ke Asia

bagian Timur dan sebaliknya. Jalan yang terpendek,

termurah dan tidak banyak makan waktu yaitu harus

melewati kawasan Indonesia.

5) Wilayah negara Indonesia terdiri dari banyak pulau yang

membentang dari Sabang sampai Merauke, banyak

dikatakan bangsa asing disebut pulau surga (Paradise

Island), dan selalu menjadi incaran. Menurut pengalaman

dan sejarah dari masa-masa tempo dulu banyak

bangsa/negara asing ingin menguasai Indonesia baik

langsung maupun tidak langsung, dengan berbagai cara.

Page 25: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

20

Kondisi saat ini, persoalan ancaman yang menyangkut

keutuhan tanah air Indonesia ancaman dapat berasal dari

dalam maupun luar negeri.

a) Ancaman dari dalam negeri berupapenyebaran

luasan isu-isu, fitnah, sabotase, sara, makar,

pemberontakan dan lain-lain.

b) Ancaman dari luar negeri berupa : penyeludupan,

subversi, infiltrasi, agitasi, propaganda dan perang

urat syaraf serta perang menghadapi militer negara

lain.

6) Kecintaan kepada tanah air, bukan saja harus

memanfaatkannya bagi untuk kesejahteraan akan tetapi

juga untuk kepentingan pertahanan negara. Oleh karena

itu kita harus senantiasa membelanya apabila tanah air

kita terancam. Seorang warga negara yang mencintai

tanah airnya akan selalu siap sedia rela berkorban untuk

nusa, bangsa dan negaranya dengan tidak membeda

bedakan siapa dan daerah mana yang memperoleh

ancaman. Selain itu perlu diperhatikan bahwa ancaman

bukan hanya yang bersifat fisik (militer, perang), akan

tetapi juga bersifat non-fisik (non militer) yang berada di

semua aspek kehidupan (IPOLEKSOSBUD).

b. Mencintai dan Melestarikan Lingkungan Hidup

1) Pelestarian lingkungan hidup sangat penting, sebab tanpa

adanya kemauan untuk menjaga lingkungan hidup, maka

akan dapat menimbulkan kerusakan pada ekosistem,

yang pada akhirnya akan mengancam kehidupan

manusia.

2) Mencintai lingkungan hidup berarti setiap warga negara

harus peka terhadap hal-hal yang dapat merusak,

mengotori dan mencemari ekosistem. Kerusakan

ekosistem dapat menyebabkan efek pemanasan global,

penurunan permukaan air tanah dan lain-lain yang pada

akhirnya akan mengganggu kehidupan semua makhluh

hidup.

3) Warga negara Indonesia maupun orang asing yang akan

membuka usaha untuk mendirikan pabrik, pertanian,

perternakan dan lain sebagainya harus terlebih dahulu

membuat AMDAL yaitu analisa mengenai dampak

Page 26: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

21

lingkungan, untuk diajukan dan disetujui oleh pemerintah

baik pemerintah pusat ataupun oleh pemerintah daerah,

dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup.

4) Apa yang tidak boleh dan boleh dilakukan oleh setiap

warga negara dalam menjaga pelestarian lingkungan

hidup, antara lain tidak merusak tanam-tanaman, tidak

merusak daerah aliran sungai, tidak mengotori dan

mencemari areal pemukiman dengan membuang tinja

sembarangan dan sebagainya. Sebaliknya warga negara

harus menjaga dan memelihara tanam-tanaman / tumbuh-

tumbuhan, membantu memperbaiki daerah aliran sungai

yang macet atau memperbaiki tanggul yang bobol karena

banjir dan lain sebagainya.

c. Menjaga Nama Baik dan Mengharumkan Tanah Air Indonesia

1) Telah disebutkan diatas, bahwa tanah air memberikan

kehidupan dan penghidupan kepada warga negara sejak

lahir hingga akhir hayat. Oleh karenanya wajarlah bila

setiap warga negara mempunyai kewajiban untuk

menjaga nama baik dan mengharumkan tanah air

Indonesia. Seorang warga negara dituntut untuk berperan

dalam pembangunan disemua aspek kehidupan yang

mencakup; Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya,

Pertahanan dan Keamanan.

a) Dibidang Ideologi, kita harus menjaga nama baik dan

melestarikan Pancasila. Jadi setiap warga negara

harus menjadi Pancasilais sejati dalam kata dan

perbuatan baik didalam maupun luar negeri yang

tidak bisa terlepas dari pada bangsa dan tanah air

Indonesia.

b) Dibidang politik, Indonesia menganut politik bebas

dan aktif serta menjunjung martabat bangsa dengan

tidak membeda-bedakan ras dan keturunan.

c) Dibidang ekonomi, Indonesia membangun

kerjasama dengan negara-negara lain untuk

meningkatkan volume perdagangan yang saling

menguntungkan. Oleh karenanya setiap warga

negara wajib menjunjung tinggi kaidah-kaidah

nasional dan internasional dalam mengembangkan

hubungan internasional dibidang perdagangan.

Page 27: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

22

d) Dibidang sosial budaya, tanah air Indonesia dihuni

oleh berbagai corak, macam dan ragam bahasa adat

istiadat serta bahasa itu merupakan aset nasional

dan patut diperkenalkan dalam forum internasional.

Dalam konteks sosial budaya yang terpenting ialah

bagaimana bangsa Indonesia mengembangkan

sikap toleransi dengan saudara-saudara kita yang

berbeda agama, suku, dan budaya yang memang

sangat plural ini.

e) Dibidang pertahanan dan keamanan negara, bangsa

Indonesia harus siap mempertahankan tanah air dan

kedaulatan NKRI dari serangan musuh yang ingin

menduduki wilayah kita. Pada lingkungan tempat

tinggal kita harus ikut berpartisipasi dalam sistem

keamanan lingkungan.

2) Dengan demikian menjaga nama baik dan mengharumkan

tanah air, bukan saja harus memanfaatkannya untuk

kesejahteraan, akan tetapi juga untuk kepentingan

pertahanan negara. Oleh karena itu kita harus senantiasa

membelanya apabila tanah air kita terancam. Seorang

warga negara yang mencintai tanah airnya akan selalu

siap sedia rela berkorban untuk nusa, bangsa dan

negaranya dengan tidak membeda bedakan siapa dan

daerah mana yang memperoleh ancaman. Selain itu perlu

diperhatikan bahwa ancaman bukan hanya yang bersifat

fisik (militer, perang), akan tetapi juga bersifat non-fisik

(non militer) yang berada di semua aspek kehidupan

(IPOLEKSOSBUD).

11. Sadar Berbangsa dan Bernegara

Kesadaran berbangsa berarti sikap dan tingkah laku harus sesuai

dengan kepribadian bangsa, dan selalu mengkaitkan dirinya dengan

cita-cita dan tujuan hidup bangsanya.

a. Menumbuhkan Rasa Kesatuan dan Persatuan Bangsa dan

Negara Indonesia. Bangsa Indonesia terdiri dari beberapa suku

bangsa yang mendiami banyak pulau yang membentang dari

Sabang sampai ke Merauke, dengan beragam bahasa dan

adat-istiadat kebudayaan yang berbeda- beda. Kemajemukan

itu diikat dalam konsep Wawasan Nusantara, yang merupakan

cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan

Page 28: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

23

lingkungannya, yang didasarkan pada Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945.

b. Menumbuhkan rasa memiliki jiwa besar dan patriotisme

1) Setiap warga negara dituntut untuk memiliki jiwa besar

dan patriotisme. Tanpa sikap yang patriotik sulit bagi kita

untuk tetap menjaga kelangsungan hidup bangsa dan

negara. Sikap dan perilaku yang patriotik dimulai dari hal

yang sederhana, yaitu saling tolong menolong dengan

orang yang berada dalam keluarga, teman, tetangga,

masyarakat sekitarnya sampai dengan sesama warga

bangsa atau bahkan warga dunia mengingat semakin

kompleks permasalahan yang dihadapi umat manusia.

2) Terlebih lagi Indonesia merupakan negara yang sangat

strategis, kaya akan sumber alam, iklim tropis yang ideal

dan subur, yang tidak menutup kemungkinan menjadi

perebutan bangsa lain. Hal ini harus dijaga oleh setiap

warga negara RI siapapun dan dimanapun ia berada atau

bertempat tinggal di seluruh persada nusantara.

c. Memiliki kesadaran atas tanggung jawab sebagai warga negara

Indonesia

1) Sebagai warga negara dituntut untuk mempunyai

kesadaran atas tanggung jawab baik sebagai warga

masyarakat, apa ia berkedudukan sebagai pelajar,

mahasiswa, petani, pedagang, pegawai swasta, pegawai

negeri termasuk sebagai anggota TNI maupun Polisi dan

segala profesi yang melekat pada kedudukan dan

perannya.

2) Tanggung jawab dari setiap warga negara itu akan dapat

terlaksana dengan baik, apabila didukung dengan

pengetahuan, keterampilan, kompetensi serta pribadi

manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap,

kreatif, mandiri dan bersikap demokratis.

12. Yakin Pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara

a. Keyakinan dan kesadaran akan kebenaran Pancasila sebagai

ideologi negara. Pancasila telah disepakati sebagai falsafah

dan ideologi bangsa dan negara dalam penyelenggaraan

kehidupan berbangsa dan bernegara guna tercapainya tujuan

nasional seperti tercantum dalam alenia ke 4 Pembukaan UUD’

Page 29: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

24

1945. Tujuan Nasional tersebut yaitu untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Guna

mewujudkan tujuan nasional tersebut, maka disusunlah

Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-

Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,

Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu

Keadilan sosial bagi seluruhrakyat Indonesia. Dalam rangka

meningkatkan dan menumbuhkan keyakinan pada Pancasila

sebagai Ideologi Negara, maka setiap warga negara Indonesia

harus benar-benar memahami dan mengamalkan nilai-nilai

Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

b. Pancasila merupakan sumber hukum dan sekaligus sebagai

kerangka acuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena

Pancasila sebagai dasar negara telah dapat mempersatukan

rakyat Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam agama, suku

bangsa, bahasa, asal usul keturunan dan tingkat sosial

ekonomi. Hal ini terlihat pada perjalanan sejarah bangsa yang

telah berkali-kali dipecah belah oleh bangsa penjajah maupun

pihak-pihak yang tidak menyukai Pancasila, namun bangsa

Indonesia sampai saat ini masih tetap utuh sebagai bangsa

yang bersatu dan kuat terutama dalam menuju cita-cita

nasional yaitu untuk mencapai negara yang adil dan makmur

dalam berkeadilan maupun adil dalam berkemakmuran.

c. Nilai-nilai Pancasila juga dapat dipergunakan dalam

penyelesaian konflik, serta mematahkan setiap ancaman,

tantangan, hambatan serta gangguan terhadap keutuhan

bangsa masih dapat kita atasi bersama berdasarkan kaidah

demokrasi Pancasila, yang menjunjung tinggi sifat

kekeluargaan dan gotong royong.

13. Rela Berkorban Untuk Bangsa Dan Negara

a. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan

pribadi/golongan

Page 30: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

25

1) Didalam melaksanakan kegiatan bernegara, seluruh

bangsa dituntut untuk rela berkorban dengan

mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan

pribadi/golongan. Hal ini adalah mutlak diperlukan karena

tidaklah mungkin cita-cita bangsa maupun tujuan nasional

bisa dicapai apabila setiap warga negara Indonesia hanya

mendahulukan kepentingan pribadi golongan saja tanpa

lebih mementingkan atau mendahulukan kepentingan

umum atau kepentingan bangsa dan Negara. Dengan

kata lain rela berkorban untuk tidak mendahulukan

kepentingan pribadidan ataugolongan misalnya didalam

menghadapi serangan baik dari pihak luar negeri maupun

dari pihak dalam negeri yang ingin menghancurkan atau

merusak keutuhan negara, setiap warga negara harus

mementingkan kepentingan nasional sebagai tolak

pangkal berpikir dan bersikap. Sehingga dengan demikian

timbul keyakinan bahwa dengan mendahulukan

kepentingan nasional maka kepentingan-kepentingan

pribadidan ataugolongan sudah tercakup dapat

perlindungan dari ancaman-ancaman tersebut.

2) Mencurahkan perhatian keihlasan tenaga dan pikiran

untuk menyelesaikan tugas, hak dan kewajiban tanpa

pamrih.

a) Cita-cita masyarakat adil dan makmur seperti yang

dimaksud dalam alinea ke-1 pembukaan UUD 1945

tidak akan mungkin dapat dicapai oleh bangsa

Indonesia, apabila setiap warga negara tidak dapat

menyelesaikan kewajibannya dengan sepenuh hati

dan ikhlas dengan mencurahkan tenaga dan

pikirannya.

b) Pepatah Nenek Moyang Kita mengatakan “Sepi Ing

Pamrih, Rame Ing Gawe” adalah suatu pesan naluri

bangsa Indonesia dalam bersikap, dalam

menyelesaikan sejak tugas dan kewajiban sebagai

bangsa Indonesia dan sebagai tuntutan Ibu Pertiwi

kepadaseluruh putra-putri seluruh warga negara

Indonesia dalam melaksanakan tugas dan kewajiban

tersebut.

b. Rela berkorban waktu, harta, raga maupun jiwa untuk

kepentingan nusa dan bangsa

Page 31: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

26

1) Kerelaan berkorban dalam mengabdi pada kepentingan

bangsa dan negara dapat dilaksanakan dalam setiap

kesempatan dan disetiap bidang kegiatan yang kita tekuni

atau yang menjadi kegiatan masing- masing atau dibidang

masing-masing. Rela berkorban dapat pula diberikan

dalam macam-macam bentuk pengorbanan, bisa

berbentuk pengorbanan waktu, harta, raga maupun jiwa

menghendaki pengorbanan jiwa dari setiap warga

negaranya demi kelangsungan atau kelestarian kehidupan

bangsa atau generasi yang akan datang.

2) Tidaklah mungkin kita bisa hidup dalam suasana

kemerdekaan sekarang ini, apabila generasi-generasi tua

sebelum kita ini tidak berjuang dan berkorban harta, raga

dan jiwanya untuk tercapainya kemerdekaan bangsa dari

belenggu penjajah. Kerelaan berkorban dalam bentuk jiwa

raga untuk kepentingan bangsa dan negara.

3) Dalam sila pertama Pancasila, yang mengandung nilai

Ketuhanan, yang didalamnya juga terkandung ajaran

agama. Baik itu agama Islam, Kristen maupun Hindu dan

Budha mengajarkan nilai-nilai beia negara dan cinta tanah

air.

14. Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara

a. Kemampuan Psikis (Mental). Memiliki kemampuan awai bela

negara dalam bentuk kemampuan (psikis) yaitu setiap warga

negara dituntut untuk memiliki sikap dan perilaku disiplin, ulet,

bekerja keras mentaati segala peraturan perundangan yang

berlaku, percaya akan kemampuan diri sendiri, tahan uji dan

pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan hidup untuk

mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Tanpa 'Sikap mental

yang sebagaimana tersebut diatas sulit bagi sebuah bangsa

untuk mencapai cita- cita dan tujuan nasional, bahkan mungkin

akan membawa kepada jurang kehancuran.

b. Kemampuan fisik. Memiliki kemampuan awal bela negara

dalam bentuk kemampuan fisik (jasmani), yang sehat, tangkas,

postur tubuh yang proporsional akan mendukung pula

kemampuan psikis. Ingat pada pepatah kuno “Men sana in

corpore sano” atau dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang

kuat.

Page 32: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

27

BAB IV

INDIKATOR NILAI BELA NEGARA

15. Indikator Cinta Tanah Air. Ditunjukkannya dengan adanya sikap:

a. Menjaga tanah dan perkarangan serta seluruh ruang wilayah

Indonesia.

b. Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia

c. Jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.

d. Menjaga nama baik bangsa dan negara.

e. Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara.

f. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia

16. Indikator Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara. Ditunjukkannya

dengan adanya sikap:

a. Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan, profesi

maupun politik.

b. Menjalankan hak dan kewajibannya sebagai warga negara

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Ikut serta dalam pemilihan umum.

d. Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan

negaranya.

e. Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

17. Indikator Keyakinan Pancasila Sebagai ideologi Bangsa.

Ditunjukkannya dengan adanya sikap:

a. Paham nilai-nilai dalam Pancasila.

b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

c. Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.

d. Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.

e. Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara.

18. Indikator Rela Berkorban Untuk Bangsa dan Negara.

Ditunjukkannya dengan adanya sikap:

a. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk

kemajuan bangsa dan negara.

Page 33: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

28

b. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam

ancaman.

c. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa

dan negara.

d. Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami

kesulitan.

e. Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan

negaranya tidak sia-sia

19. Indikator Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara.

Ditunjukkannya dengan adanya sikap:

a. Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelejensia.

b. Senantiasa memelihara jiwa dan raga

c. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah

diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

d. Gemar berolahraga.

e. Senantiasa menjaga kesehatannya.

Page 34: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

29

BAB V

IMPLEMENTASI BELA NEGARA

20. Dilingkungan Pendidikan

a. Jenis kegiatan yang dilaksanakan antara lain:

1) Kegiatan intrakurikuler, yang dilakukan dengan berbagai

metode, seperti ceramah, diskusi, Forum Group

Discusión, Workshop, demonstrasi, pemecahan masalah,

belajar sambil bermain, dan lain sebagainya.

2) Kegiatan ekstrakurikuler, seperti pramuka, palang merah

remaja, kesenian, bahasa, pencinta alam, dan lain

sebagainya.

3) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat /

kemasyarakatan, seperti unjuk kerja atau trip observation

ke desa atau masyarakat sekitarnya, memperingati hari

besar nasional bersama masyarakat.

4) Kegiatan penciptaan kondisi lingkungan sekolah yang

kondusif, seperti membangun lapangan olah raga, tempat

ibadah, berdoa sebelum dan sesudah belajar, konseling,

dan lain sebagainya.

b. Contoh Pengembangan salah satu nilai bela negara

1) Memilih salah satu nilai dasar bela negara. Misal nilai

“yakin pada Pancasila sebagai ideologi Negara”. Dari

Ideologi Pancasila diambil Sila Pertama Pancasila sebagai

nilai inti, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

2) Salah satu kegiatan yang mengacu pada Ketuhanan Yang

Maha Esa adalah "Berdo’a”.

3) Dari kegiatan “berdo’a” tersebut dapat dikembangkan

nilai-nilai lainnya yaitu keimanan, kejujuran, berakhlak

mulia dan disiplin.

21. Dilingkungan Pemukiman

a. Jenis kegiatan yang dilaksanakan antara lain:

1) Kegiatan pendidikan dan pelatihan masyarakat.

2) Kegiatan yang menunjang integrasi masyarakat, seperti

gotong royong, olah raga, rekreasi, siraman rohani, pentas

seni budaya, dan lain sebagainya.

Page 35: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

30

3) Kegiatan solidaritas sosial, seperti mengunjungi tetangga

yang sakit, musibah kematian, kebakaran, membantu

tetangga yang kesusahan, dan lain sebagainya.

4) Kegiatan penciptaan kondisi lingkungan pemukiman yang

kondusif, seperti membentuk perkumpulan/forum,

membangun lapangan olah raga, membangun rumah

ibadah, Siskamling dan lain sebagainya.

b. Contoh Pengembangan Nilai

1) Memilih salah satu nilai dasar bela negara. Misalnya kita

ambil nilai bela negara yang pertama, yaitu cinta tanah air.

Nilai inti yang dapat dikembangkan ialah nilai

"Kebanggaan”.

2) Pilih kegiatan. Misalnya kita memilih kegiatan "Bangga

menggunakan dan mempromosikan produk dalam negeri”.

3) Dari “kebanggaan” dapat dikembangkan nilai-nilai lainnya,

yaitu menghargai, mandiri, kreatif, dan cakap.

22. Dilingkungan Pekerjaan

a. Jenis kegiatan yang dilaksanakan antara lain:

1) Kegiatan terencana di lingkungan pekerjaan dapat

dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti pembekalan

pimpinan atau jam komandan, coffe moming, persentasi

rencana program oleh tiap-tiap unit kerja secara bergiliran,

dan pembentukan organisasi belajar lainnya yang

dibentuk di lingkungan kerja tersebut (kelompok kerja,

kepanitiaan khusus dan lain sebagainya).

2) Kegiatan tambahan yang menunjang semangat kerja;

seperti olah raga bersama, rekreasi, siraman rohani dan

lain sebagainya.

3) Kegiatan yang terkait tanggung jawab sosial

perusahaan/kantor seperti memberikan pelatihan kepada

masyarakat, bakti sosial, menolong korban bencana alam,

kunjungan ke panti asuhan dan anak yatim piatu, donor

darah, bakti sosial dan lain sebagainya.

4) Kegiatan penciptaan kondisi lingkungan kerja yang

kondusif, seperti pembangunan tempat ibadah, lapangan

olah raga, fitness centre, bala: pengobatan, taman,

pengamanan dan lain sebagainya.

Page 36: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

31

b. Contoh Pengembangan Nilai

1) Memilih salah satu nilai dasar bela negara. Misalnya kita

ambil nilai Bela Negara yang kelima, yaitu “memiliki

kesiapan awal bela negara”. Nilai inti yang akan

dikembangkan ialah nilai "Kesehatan”.

2) Pilih Kegiatan. Misalnya kita memilih kegiatan "berolah

raga".

3) Dari kegiatan berolah raga, maka dapat dikembangkan

nilai-nilai lainnya, yaitu disiplin, orientasi pada keunggulan,

cakap, dan mandiri.

Page 37: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

32

BAB VI

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBINAAN

KESADARAN BELA NEGARA

23. Indikator Umum

a. Mencintai tanah air,tercermin dalam sikap dan perbuatan

antara lain:

1) Menggunakan produk dalam negeri.

2) Rajin belajar bagi kepentingan bangsa dan negara.

3) Mencintai dan menjaga lingkungan hidup.

4) Melaksanakan hidup bersih.

5) Mengenal wilayah tanah air tanpa rasa fanatisme

kedaerahan.

b. Kesadaran berbangsa dan bernegara, dicerminkan dalam sikap

dan perbuatannya antara lain:

1) Bersikap disiplin dan bertanggungjawab terhadap tugas

yang dibebankan.

2) Bersikap hormat-menghormati sesama warga masyarakat.

3) Bersikap”satu" dengan warga masyarakat lainnya yang

berlainan etnik/ suku.

4) Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan

pribadi dan golongan.

5) Bangga terhadap bangsa dan negara sendiri.

6) Rukun dan berjiwa gotong royong dalam pergaulan

masyarakat.

c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, tercermin dalam

sikap dan perbuatannya antara lain:

1) Memiliki ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Menjalankan kewajiban agama dan kepercayaan secara

baik dan benar.

3) Mempunyai kesadaran membantu sesama warga dalam

masyarakat.

4) Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.

5) Melestarikan warisan adat dan budaya bangsa secara

terus menerus.

Page 38: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

33

d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara, tercermin dalam

sikap dan perbuatan antara lain:

1) Kerelaan menolong sesama warga, apapun latar belakang

sosiokulturalnya.

2) Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan

pribadi dan golongan.

3) Bersedia menyumbangkan tenaga, pikiran, kemampuan,

keahlian dan materi untuk kepentingan masyarakat,

bangsa dan negara.

4) Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam

ancaman.

5) Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan

negaranya tidak sia-sia.

e. Memiliki kemampuan awal bela negara, tercermin dalam sikap

dan perbuatannya, antara lain:

1) Memiliki kemampuan, integrasi pribadi dan kepercayaan

diri yang tinggi.

2) Pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan dan

tahan uji.

3) Melaporkan kepada yang berwajib terhadap setiap

kegiatan/peristiwa yang merugikan dan mengganggu

keamanan serta ketertiban masyarakat.

4) Memiliki kondisi kesehatan fisik dan mental yang baik.

5) Memiliki pengetahuan tentang wawasan kebangsaan yang

memadai (Rasa, Faham dan Semangat Kebangsaan).

24. Indikator Khusus

a. Lingkungan Pendidikan

1) Pelajar/Mahasiswa

a) Menjadi contoh baik sikap maupun perilaku dalam

kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.

b) Senantiasa disiplin dalam memanfaatkan waktu,

mulai dari masuk sekolah, pada saat belajar, pada

saat mengerjakan tugas, hingga kegiatan di luar

sekolah.

c) Memiliki prestasi yang dapat dibanggakan baik oleh

orang tua maupun sekolah.

Page 39: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

34

d) Menjaga kebersihan dan kerapian, mulai dari diri

sendiri, lingkungan kelas hingga lingkungan sekolah.

e) Menjaga ketertiban serta menjaga kerukunan /

persatuan dan kesatuan baik di sekolah maupun di

luar sekolah.

f) Mentaati peraturan dan tata tertib sekolah/kampus

g) Menghargai dan menghormati guru dan orang tua.

h) Memahami Lambang dan Simbol-simbol negara,

2) Guru/Dosen

a) Menjadi contoh baik sikap maupun perilaku dalam

kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.

b) Mampu menjelaskan secara teori dan contoh

implementasi nilai bela negara dalam kehidupan

sehari-hari baik di lingkungan sekolah/kampus

maupun di luar sekolah/kampus

c) Mampu menjadi contoh/teladan bagi murid /

mahasiswa dalam kedisipilinan, kebersihan dan

kerapihan baik dalam kelas maupun di luar kelas.

d) Mampu mendorong/memajukan peserta didik agar

mempunyai prestasi.

e) Menegur atau memperingatkan siswa/mahasiswa

yang salah dan mendidiknya ke arah yang baik.

f) Menjaga persatuan dan kesatuan serta

persaudaraan antar guru/dosen serta

murid/mahasiswa.

g) Senantiasa meningkatkan kemampuan dalam

pengetahuan dan profesionalisme sebagai modal

dalam memajukan pendidikan.

b. Lingkungan Pekerjaan

1) Instansi pemerintah

a) Menjadi contoh baik sikap maupun perilaku daiam

kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.

b) Disiplin dan tepat waktu dalam bekerja maupun

pelayanan kepada masyarakat.

c) Selalu mentaati peraturan dan perundang-undangan

yang berlaku

Page 40: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

35

d) Dapat menjadi contoh/teladan bagi masyarakat

dalam disipiiin, kebersihan dan ketertiban

lingkungan.

e) Menjaga persatuan dan kesatuan serta

persaudaraan antar pegawai/karyawan.

f) Senantiasa meningkatkan kemampuan dalam

pengetahuan dan profesionalisme.

g) Senantiasa berusaha untuk mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik (good govemance)

h) Mampu menghargai pendapat orang lain.

i) Mampu menerapkan pola hidup sederhana di dalam

dan diluar kantor,

j) Mampu menciptakan lingkungan pekerjaan yang

tertib, bersih dan aman.

2) Instansi Swasta

a) Menjadi contoh baik sikap maupun perilaku dalam

kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.

b) Disiplin dan tepat waktu dalam bekerja,

c) Dapat menjadi contoh/teladan bagi masyarakat

dalam disipilin, kebersihan dan ketertiban

lingkungan,

d) Menjaga persatuan dan kesatuan serta

persaudaraan antar pegawai/karyawan di lingkungan

kerjanya,

e) Senantiasa meningkatkan kemampuan dan

pengetahuan serta profesionalisme.

f) Menegur/memperingatkan anggota atau sesama

karyawan/ pegawai yang tidak disipin dan tidak tertib

serta tidak menjaga lingkungan,

g) Senantiasa berusaha untuk mewujudkan tata kelola

perusahan yang baik,

h) Mampu menghargai pendapat orang iain,

i) Mampu menerapkan pola hidup sederhana di dalam

dan diluar lingkunganpekerjaan,

j) Mampu menciptakan lingkungan pekerjaan yang

tertib, bersih dan aman.

Page 41: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

36

c. Lingkungan Pemukiman

1) Pimpinan / Tokoh Masyarakat

a) Dapat memberikan contoh dan keteladanan yang

baik dalam kehidupan sehari-hari.

b) Selalu mentaati peraturan dan tata tertib.

c) Berani menegur anggota masyarakat yang salah dan

mendidiknya ke arah yang lebih baik.

d) Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan serta

persaudaraan antar warga masyarakat.

e) Mampu menciptakan lingkungan masyarakat yang

tertib, bersih dan aman.

f) Memberikan contoh kepada masyarakat tentang

perlakuan terhadap Lambang dan Simbol-simbol

negara.

2) Organisasi Masyarakat

a) Menjadi contoh baik sikap maupun perilaku dalam

kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.

b) Memiliki visi dan misi organisasi yang diarahkan

untuk membina wawasan kebangsaan dan

kesadaran bela negara masyarakat.

c) Anggota-anggotanya memahami benar tentang

konstruksi bangsa yang plural dan heterogen dengan

berbagai bentuk konsekuensinya.

d) Dapat berperan sebagai wadah sekaligus kader

penggerak integrasi bangsa

e) Menjalin hubungan baik antar organisasi dan

terhadap warga masyarakat

f) Menjadi katalisator bagi proses penyemaian,

penumbuhan, pengembangan, pembudayaan dan

pelestarian kesadaran bela negara masyarakat

3) Anggota masyarakat

a) Menjadi contoh baik sikap maupun perilaku dalam

kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.

b) Menghargai dan menghormati Sang Saka Merah

Putih dan Lambang Negara Indonesia, serta simbol-

simbol negara lainnya,

c) Saling membantu sesama warga,

Page 42: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

37

d) Menjaga kebersihan dan fungsi fasilitas umum,

e) Selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,

f) Selalu menjaga kebersihan dan ketertiban

lingkungan,

g) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan,

h) Senantiasa mendengarkan petuah / arahan pimpinan

/ tokoh masyarakat sepanjang tidak melanggar

hukum,

i) Memiliki kemauan dan kemampuan untuk berusaha

dan bekerja keras,

j) Sadar dan patuh terhadap tata tertib dan peraturan

yang berlaku dilingkungan,

k) Mampu menghargai pendapat orang lain,

I) Mampu menerapkan pola hidup sederhana,

m) Mampu menciptakan lingkungan yang tertib, bersih

dan aman.

Page 43: KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA · bangsa tersebut bersatu padu untuk selalu mempertahankan dan memperjuangkan serta melindungi hak-hak warga negaranya. Indonesia pun akan

38

BAB VII

PENUTUP

25. Buku Tataran dasar bela Negara ini diharapkan dapat mempercepat

paya penanaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai bela

Negara kepada masyarakat Indonesia. Sehingga mereka memiliki

daya tangkal dalam menghadapi berbagai tantangan.ancaman,

hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun datang

dalam negeri.Hal - Hal lain yang belum dijelaskan dalam buku ini dan

bila diperlukan perbaikan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan

Pembinaan Kesadaran Bela Negara akan diperbaiki kemudian.

26. Buku ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan.