KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    1/18

    KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA

    Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

    Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

    Dosen: Ir. Nukmal Hakim, M.Si

    Oleh:

    KELOMPOK 8

    Muthiah Ramadhina 04121401050

    M. Gufron Nusyirwan 04121401064

    Inthan Atika 04121401085

    E. Jethro Solaiman 04121401087

    Ivan Alexander Liando 04121401088

    Minati Maharani Amin 04121401096

    Maghfira Ulfha Viani Pratiwi 04121401098

    Shobana An Augustin 04111401101

    PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

    TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    2/18

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya makalah

    Ilmu Sosial Budaya Dasar dengan judul Kemakmuran dan Kemiskinan Masyarakat

    Indonesia ini dapat terselesaikan dengan baik.

    Makalah ini bertujuan untuk memenuhi rasa ingin tahu akan penyelesaian dari masalah

    yang diberikan, sekaligus sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Budaya dasar.

    Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan dan

    saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur, hormat, dan terimakasih

    kepada:

    1. Allah SWT, yang telah merahmati kami dengan kelancaran diskusi tutorial,

    2. Dosen Pengajar

    3. Teman-teman sejawat FK Unsri,

    4. Semua pihak yang telah membantu kami.

    Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak

    kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

    membangun guna perbaikan di masa mendatang.

    Palembang, Oktober 2014

    Penulis

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    3/18

    3

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar .......................... 2

    Daftar Isi ............................... 3

    Bab I Pendahuluan

    1.1 Latar Belakang ................................. 4

    1.2 Rumusan Masalah ................................. 5

    1.3 Tujuan ............................... 5

    Bab II Pembahasan

    2.1 Pengertian Kemakmuran .............................. 6

    2.2 Pandangan Masyarakat Mengenai Kemakmuran ................................. 7

    2.3 Konsep Kemiskinan ................................................. 82.4 Penyebab Kemiskinan ......................................................................................... 9

    2.5 Dampak Kemiskinan ........................................................................................... 10

    2.6 Strategi Pemberantasan Kemiskinan ................................................................... 11

    2.7 Kebijaksanaan dalam Pemberantasan Kemiskinan ............................................. 11

    2.8 Hubungan Ekonomi dan Kemakmuran Suatu Negara ........................................ 13

    Bab III Penutup

    3.1 Kesimpulan ......................................... 17

    3.2 Saran ................................................... 17

    Daftar Pustaka............................................................................................................... 25

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    4/18

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Beberapa tahun belakangan ini, pemerintah mengklaim peningkatan

    pertumbuhan ekonomi sebagai indikator kesuksesannya. Tidak tanggung-tanggung,

    tahun depan, pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,8

    hingga 7,2 persen pada 2013. Ironisnya, peningkatan pertumbuhan ekonomi yang

    terjadi setiap tahun seolah tidak berkorespondensi dengan kemakmuran bangsa.

    Penurunan signifikan penduduk miskin belum terjadi. Bahkan dari berita yang beredarsetiap hari, kita dihadapkan pada perkara kekurangan lapangan pekerjaan dan tingkat

    kerawanan sosial semakin tinggi.

    Masalah kemiskinan merupakan masalah yang tak kunjung selesai di Indonesia.

    Dapat diketahui bahwa laju penurunan jumlah penduduk miskin lebih cepat di pedesaan

    daripada di perkotaan disebabkan oleh adanya arus urbanisasi dari desa ke kota.

    Meskipun demikian, harus diakui bahwa penurunan jumlah penduduk miskin tersebut

    sebagai dampak langsung maupun tidak langsung dari berbagai kebijaksanaan

    pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini.

    Para ekonom sependapat bahwa pembangunan merupakan suatu proses, yakni

    proses untuk mencapai kemajuan. Proses membutuhkan input sumber daya untuk

    ditransformasikan menjadi sebuah hasil. Jika input tidak memadai, tentu akan

    menghasilkan output yang tidak optimal. Secara umum, pembangunan dapat diartikan

    pula sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak

    secara sah kepada setiap warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang

    paling manusiawi.

    Dengan definisi pembangunan tersebut, pembangunan sejatinya merupakan

    pencerminan kehendak dan partisipasi rakyat untuk terus-menerus meningkatkan

    kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia secara adil dan merata serta

    mengembangkan kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan negara yang maju dan

    demokratis. Semua itu bisa terlaksana dengan baik jika ada perencanaan, koordinasi,

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    5/18

    5

    partisipasi publik, kelembagaan, dan sistem hukum yang baik yang menjamin

    peningkatan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.

    1.2. Rumusan Masalah

    a.

    Apa pengertian kemakmuran dalam masyarakat?

    b.

    Bagaimana pandangan masyarakat mengenai kemakmuran dan kebahagiaan?

    c. Bagaimana konsep dari kemiskinan?

    d. Apa penyebab kemiskinan?

    e.

    Apa dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat?

    f. Apa strategi pemberantasan kemiskinan?

    g. Bagaimana kebijaksanaan dalam pemberantasan kemiskinan?

    h.

    Bagaimana hubungan ekonomi dan kemakmuran suatu negara?

    1.3. Tujuan

    a.

    Untuk mengetahui pengertian kemakmuran dalam masyarakat.

    b. Untuk mengetahui pandangan masyarakat mengenai kemakmuran dan

    kebahagiaan.

    c.

    Untuk mengetahui konsep dari kemiskinan.

    d. Untuk mengetahui penyebab kemiskinan.

    e. Untuk mengetahui dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat.

    f.

    Untuk mengetahui strategi pemberantasan kemiskinan.

    g. Untuk mengetahui kebijaksanaan dalam pemberantasan kemiskinan.

    h. Untuk mengetahui hubungan ekonomi dan kemakmuran suatu negara

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    6/18

    6

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Pengertian Kemakmuran

    Kemakmuran ialah suatu suasana umum dimana setiap orang banyak bekerja

    sungguh-sungguh dengan menggunakan kemampuan yang ada padanya terjamin akan

    rumah, sandang dan papannya yang layak buat dia sendiri dan keluarganya, istilah layak

    disini menunjukkan perbedaan-perbedaan taraf yang di nilai pantas buat orang-orang

    dari berbagai golongan ataupun lapisan-lapisan sosial yang berbeda satu sama lain.

    Adanya lapisan-lapisan sosial atau kedudukan-kedudukan yang berbeda-beda

    tingkatannya dalam masyarakat, maka diakui pula adanya anggapan umum bahwaukuan kemakmuran bagi tiap-tiap golongan atau lapisan di dalam masyarakat adalah

    berbeda-beda.

    Sebenarnya pandangan yang dianut orang-orang terhadap pengertian

    kemakmuran menurut buruh, guru, ulama, pegawai, pengusaha dan sebagainya, jadi

    kedudukan-kedudukan tidak hanya mempunyai perbedaan dalam-dala. Hak-hak dan

    kewajiban-kewajiban atau peranan, tetapi juga dapat berbeda presepsinya, bagi orang-

    orang yang biasa berfikir rasional kemakmuran masyarakat diukur dengan jumlah serta

    nilai bahan-bahan dan barang-barang yang dimiliki atau yang dikuasai untuk

    memelihara dan menikmati hidupnya, karena itu setiap orang mengejar berbagai

    fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan yang diprlukan untuk menunjang kehidupan dan

    kelangsungan hidup keluarganya. Kebutuhan hidup itu bermacam-macam, akan tetapi

    apabila digolongkan ada dua macam yaitu:

    Kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder, kebutuhan primer berupa barang-

    barang pangan, sandang dan papan yang pertama dituntut untuk menunjang hidup

    manusia. Kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat ditangguhkan penggunaannya disebut

    kebutuhan sekunder.

    Pandangan yang berbeda dari pandangan di atas adalah yang dianut masyarakat

    umum, terutama hidup di daerah pedesaan.

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    7/18

    7

    2.2. Pandangan Masyarakat Mengenai Kemakmuran

    Bagi masyarakat pedesaan yang tidak membedakan antara kemakmuran dan

    kebahagiaan, maka seseorang merasa makmur apabila ada keserasian antara keinginan-

    keinginannya dan keadaan material dan sosial yang dimiliki atau dikuasainya, apabila

    keadaan sosial atau material itu melebihi keinginannya maka keadaan itu dapat

    mengganggu keseimbangan rasa pada orang yang mengalaminya, sampai pada suatu

    waktu rasa kemakmuran itu meningkat lebih tinggi pula. Sebaliknya apabila keadaan

    material atau sosial tadi kurng dari pada yang di inginkannya maka perasaan orang yang

    mengalaminya dapat diliputi oleh kekecewaan sampai ia berhasil mencapai

    keseimbangan lagi antara keinginan dan keadaan yang nyata di sekitarnya. Oleh karena

    itu setiap orang mencari keseimbangan antara keinginan dan keadaan materi atau sosial,

    untuk mencapai keseimbangan itu berbagai cara dapat dilakukannya, ada yang

    menggunakan daya dan tipu daya, saling bersaing, saling bertengkar, makan memakan

    antara seorang dengan yang lainnya di dalam suatu lingkungan.

    Untuk memulihkan kembali perasaan makmur pada seseoarng dapat diatasi

    melalui dua cara yaitu:

    1) keadaan materi atau sosial ditingkatkan sesuai dengan keinginan-keinginan,

    2)

    keinginan-keinginan diturunkan sesuai dengan keadaan materi atau sosial yang

    dimiliki.

    Kalau kita bandingkan kedua pandangan diatas yang pertama bersifat eksak,

    kalau tidak dinamakan absolut, pandangan kedua lebih bersifat relatif sebab adanya

    faktor-faktor keinginan yang pada pokoknya berdasarkan perasaan, pandangan keuda

    ahirnya berubah pula sebagai akibat perkembangan masyarakat dan perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi dalam proses moderenisasi yang menuntut berfikir secara

    eksak dan rasional.

    Seseorang untuk memperoleh kemakmuran hidupnya di dalam keluarga

    umumnya setiap orang akan bekerja dengan sungguh-sungguh dengan menggunakan

    kemampuan yang ada padanya, persaingan-persaingan akan selalu terjadi faktor

    penyebabnya bukan karena persoalan keterbatasan lapangan kerja saja, tetapi

    masalahnya sangat komplek. Individu sendiri telah ditakdirkan mempunyai watak

    bersaing antara sesama manusia untuk menguasai sumber-sumber daya alam dankekuasaan yang pada gilirannya untuk memperoleh kemakmuran buat dia sendiri dan

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    8/18

    8

    keluarganya. Persaingan antara sesama manusia dalam usaha memperoleh sumber daya

    alam dan dana adala suatu yang wajar terjadi di dalam kehidupan masyarakat.

    Persaingan pada dasarnya justru sebagai alat penggerak manusia dari keadaan yang

    apatis tanpa gairah, namun demikian persaingan suatu saat bisa berubah menjadi konflik

    sebab kepentingan meraka bertabrakan. Sebaliknya justru tanpa persaingan, bekerja

    dengan sungguh-sungguh maka kemakmuran tidak bisa dicapai padahal setiap orang

    mengharapkan diri dan keluarganya memperoleh kemakmuran dapat mencapai jumlah

    dan nilai barang yang berlebihan untuk dimiliki dan di nikmati, minimal adanya

    keseimbangan antara kebutuhan hidup dengan materi atau sosial yang dimiliki.

    Di samping itu tingkat kemakmuran suatu keluarga atau masyarakat ditentukan

    oleh standar nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat tertentu. Demikian pula

    tingkat kemakmuran banyak dipengaruhi oleh keadaan faktor-faktor demogratis seperti

    fertilitas, moralitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

    2.3. Konsep Kemiskinan

    Kemiskinan adalah keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya

    sendiri sesuai dengan taraf hidup kelompoknya dan juga tidak mampu memanfaatkan

    tenaga, mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut

    Tiga dimensi (aspek atau segi) kemiskinan, yaitu:

    i. kemiskinan multidimensi artinya karena kebutuhan manusia itu bermacam-

    macam, maka kemiskianan pun memiliki banyak aspek. Diliahat dari kebijakan

    umum kemiskinan meliputi aspek primer yang berupa mikin akan aset-aset,

    organisasi politik dan pengetahuan serta keterampilan dan aspek yang sekunder

    yang berupa miskin jaringan sosial dan sumber-sumber keuangan dan informasi.

    Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut memanifestasikan dirinya dalam bentuk

    kekurangan gizi,air dan perumahan yang tidak sehat dan perawatan kesehatan

    yang kurang baik serta pendidikan yang juga kurang baik.

    ii. aspek kemiskinan tadi saling berkaitan baik secara maupun tidak langsung. Hal

    ini berarti bahwa kemajuan atau kemunduran pada salah satu aspek dapat

    mempengaruhi kemajuan atau kemunduran pada aspek lainnya.

    iii.

    bahwa yang miskin adalah manusianya baik secara individual mupun kolektif.

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    9/18

    9

    Adapun ciri-ciri kemiskinan pada umumnya adalah:

    i. umumya mereka tidak memiliki faktor produksi seperti tanah modal ataupun

    keterampilan sehingga kemmpuan untuk memperoleh pendapatan menjadi

    terbatas,

    ii. tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan

    sendiri,

    iii. tingkat pendidikan rendah waktu mereka tersita untuk mencari nafkah dan

    mendapatkan pendapatan penghasilan,

    iv. kebanyakan tinggal di pedesaan, dan

    v. penduduk miskin yang hidup di kota masih berusia muda dan tidak didukung

    oleh keterampilan yang memadai.

    2.4. Penyebab Kemiskinan

    Pada umumnya di Indonesia penyebab-penyebab kemiskinan adalah sebagai

    berikut:

    a)Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia

    Seperti kita ketahui lapangan pekerjaan yang terdapat di Indonesia tidak

    seimbang dengan jumlah penduduk yang ada dimana lapangan pekerjaan lebih sedikit

    dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Dengan demikian banyak penduduk di

    Indonesia yang tidak memperoleh penghasilan itu menyebabkan kemiskinan di

    Indonesia

    b) Tidak meratanya pendapatan penduduk Indonesia

    Pendapatan penduduk yang didapatkan dari hasil pekerjaan yang mereka

    lakukan relative tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sedangkan ada sebagian

    penduduk di Indonesia mempunyai pendapatan yang berlebih. Ini yang disebut tidak

    meratanya pendapatan penduduk di Indonesia.

    c) Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah

    Banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pendidikan yang di butuhkan

    oleh perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja. Pada umumnya untuk memperoleh

    pendapatan yang tinggi diperlukan tingkat pendidikan yang tinggi pula atau minimal

    mempunyai memiliki ketrampilan yang memadai sehingga dapat memperoleh

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    10/18

    10

    pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga kemakmuran

    penduduk dapat terlaksana dengan baik dan kemiskinan dapat di tanggulangi.

    d)Kurangnya perhatian dari pemerintah

    Masalah kemiskinan bisa dibilang menjadi masalah negara yang semakin

    berkembang setiap tahunnya dan pemerintah sampai sekarang belum mampu mengatasi

    masalah tersebut. Kurangnya perhatian pemerintah akan masalah ini mungkin menjadi

    salah satu penyebabnya.

    2.5. Dampak Kemiskinan

    Banyak dampak yang terjadi yang disebabkan oleh kemiskinan diantaranya

    adalah sebagai berikut:

    a)Kesejahteraan masyarakat sangat jauh dari sangat rendah

    Ini berarti dengan adanya tingkat kemiskinan yang tinggi banyak masyarakat

    Indonesia yang tidak memiliki pendapatan yang mencukupi kebutuhan hidup

    masyarakat.

    b) Tingkat kematian meningkat, ini dimaksudkan bahwa masyarakat Indonesia

    Banyak yang mengalami kematian akibat kelaparan atau melakukan tindakan

    bunuh diri karena tidak kuat dalam menjalani kemiskinan yang dialami.

    c)Banyak penduduk yang kelaparan

    Banyak penduduk Indonesia yang kelaparan karena tidak mampu untuk membeli

    kebutuhan akan makanan yang mereka makan sehari-hari.

    d) Tingkat pendidikan rendah

    Tidak bersekolah menyebabkan masyarakat di Indonesia tidak mempunyai ilmu

    yang cukup untuk memperoleh pekerjaan dan tidak memiliki keterampilan yang cukup

    untuk memperoleh pendapatan.

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    11/18

    11

    e) Tingkat kejahatan meningkat

    Masyarakat Indonesia jadi terdesak untuk memperoleh pendapatan dengan cara-

    cara kejahatan karena dengan cara yang baik mereka tidak mempunyai modal yaitu ilmu

    dan keterampilan yang cukup.

    2.6. Strategi Pemberantasan Kemiskinan

    Kemiskinan timbul karena ada sebagian masyarakat yang belum ikut serta dalam

    pembangunan sehingga belum dapat menikmati hasil pembangunan secara memadai.

    Keadaan ini disebabkan oleh keterbatasan dalam kepemilikan dan penguasaan faktor

    produksi sehingga kemampun masyarakat dalam menghasilkan dan menikmati hasil-

    hasil pembangunan belum merata dan belum seimbang. Oleh karena itu upaya

    pengembangan kegiatan ekonomi kelompok masyarakat berpendapatan rendah

    senantiasa ditempatkan sebagi prioritas utama.

    Sejalan dengan itu, penyedia faktor produksi termasuk modal dan kemampuan

    peningkatan kemampuan masyarakat menjadi landasan bagi berkembangnya kegiatan

    ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

    Pelaksanaan pembangunan nasional yang dijabarkan dalam program

    pembangunan sektoral, regional dan khusus. Pembangunan baik secara langsung

    maupun tidak langsung dirancang untuk memecahkan masalah kemiskinan.

    2.7. Kebijaksanaan dalam Pemberantasan Kemiskinan

    Kebijaksaaan penanggulangan kemiskinan dapat di kategorikan menjadi

    i. Kebijaksanaan tidak langsung

    Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi yang

    menjamin kelangsungan setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang

    dimaksudkan anatara lain adalah suasana sosial politik yang tenteram ,ekonomi yang

    stabil dan budaya yang berkembang. Upaya penggolongan ekonomi makro yang yang

    berhati-hati melalui kebijaksanaan keuangan dan perpajakan merupakan bagian dari

    upaya menaggulangi kemiskinan. Pengendalain tingkat inflasi diarahkan pada

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    12/18

    12

    penciptaan situsasi yang kondusif bagi upaya penyediaan kebutuhan dasar seperti

    sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan.

    ii. Kebijaksanaan langsung

    Kebijaksaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran serta dan

    peroduktifitas sumber daya manusia, khususnya golongan masyarakat berpendapatan

    rendah, melalui penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan,

    kesehatan dan pendidikan,serta pengembangan kegiatan-kegiatan sosial ekonomi yang

    bekelanjutan untuk mendorong kemandirian golangan masyarakat yang berpendapatan

    rendah. Pemenuhan kebutuhan dasar akan memberiakan peluang bagi penduduk miskin

    untuk melakukan kegiatan sosial ekonomi yang dapat memberikan pendapatan yang

    memadai. Dalam hubungan ini, pengembangan kegiatan sosial ekonomi rakyatdiprioritaskan pada pengembangan kegiatan sosial ekonomi penduduk miskin di desa-

    desa miskin berupa peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan

    permodalan yang didukung sepenuhnya dengan kegiatan pelatih yang terintegrasi sejak

    kegiatan penghimpunan modal,penguasaan teknik produksi, pemasaran hasil dan

    pengelolaan surplus usaha.

    Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan

    penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan nasional.

    Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

    setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan pemerintah

    daerah dalam pelaksanaan pembangunan tahunan.

    Sebagai wujud gerakan bersama dalam mengatasi kemiskinan dan mencapai

    Tujuan pembangunan Milenium, Strategi Nasional Pembangunan Kemiskinan (SPNK)

    telah disusun melalui proses partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders

    pembangunan di Indonesia. Selain itu, sekitar 60 % pemerintah kabupaten/ kota telah

    membentuk Komite penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) dan menyusun

    Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai dasar arus utama

    penanggulangan kemiskinan di daerah dan mendorong gerakan sosial dalam mengatasi

    kemiskinan.

    Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    13/18

    13

    a) Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan; (i) penyediaan sarana-sarana

    irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih.

    (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii)

    redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah

    dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK).

    b) Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana

    stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi

    dan revitalisasi industri.

    c) Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan

    pelayanan antara lain (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun

    termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu (ii) jaminan pemeliharaankesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.

    Di bawah ini merupakan contoh dari upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia.

    Contoh dari upaya kemiskinan adalah di propinsi Jawa Barat tepatnya di

    Bandung dengan diadakannya Bandung Peduli yang dibentuk pada tanggal 23 25

    Februari 1998. Bandung Peduli adalah gerakan kemanusiaan yang memfokuskan

    kegiatannya pada upaya menolong orang kelaparan, dan mengentaskan orang-orang

    yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam melakukan kegiatan, Bandung Peduli

    berpegang teguh pada wawasan kemanusiaan, tanpa mengindahkan perbedaan suku, ras,

    agama, kepercayaan, ataupun haluan politik.

    Oleh karena sumbangan dari para dermawan tidak terlalu besar bila

    dibandingkan dengan permasalahan kelaparan dan kemiskinan yang dihadapi, maka

    Bandung Peduli melakukan targetting dengan sasaran bahwa orang yang dibantu tinggal

    di Kabupaten/ Kotamadya Bandung, dan mereka yang tergolong fakir. Golongan fakiryang dimaksud adalah orang yang miskin sekali dan paling miskin bila diukur dengan

    Ekuivalen Nilai Tukar Beras.

    2.8. Hubungan Ekonomi dan Kemakmuran Suatu Negara

    Masyarakat adalah apabila pertumbuhan ekonomi baik maka tingkat pendapatan

    masyarakat juga akan meningkat, selain itu dari peningkatan pendapatan yang terjadi

    masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya lebih baik hal ini menunjukan

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    14/18

    14

    bahwa kesejahteraan dalam bentuk pendapatan masyarakat mulai meningkat, apabila

    pendapatan masyarakat meningkat dan pengangguran berkurang otomatis tindak

    kriminal akan berkurang dan semakin membaik, namun sebalik nya jika banyak

    tindakan kriminal yang merupakan suatu protes ketidakpuasaan akan hasil yang mereka

    terima.

    Indikator dari kesejahteraan adalah terpenuhinya semua kebutuhan secara layak. Namun

    untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bukan suatu hal yang mudah, karena

    penuh dengan permasalahan-permasalahan yang harus ditanggulangi.

    a) Permasalahan ekonomi dewasa ini

    Dewasa ini semua Negara dan manusia di dunia harus menghadapi inti permasalahan

    ekonomi yakni keterbatasan barang dan jasa sebagai alat pemuas seiring dengan

    kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

    Pada umumnya negara-negara di dunia khususnya negara berkembang dan miskin

    menghadapi masalah-masalah ekonomi berikut ini :

    1. Problema kependudukan

    Sebagian besar negara di dunia menghadapi problema kependudukan atau demografi

    yakni problema tentang cepatnya pertumbuhan penduduk, bahkan terjadi ledakan

    penduduk yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan produksi dan lapangan kerja

    sehingga berdampak makro di bidang sosial dan ekonomi. Indonesia dalam bidang

    kependudukan juga menghadapi problema pokok yakni : pertumbuhan penduduk yang

    termasuk tinggi, dan kepadatan penduduk yang tidak merata. Problema ini tentu saja

    sangat berdampak pada banyak bidang, khususnya bidang sosial dan ekonomi.

    2. Pengangguran dan Inflasi

    Masalah pengangguran terjadi di banyak negara, khususnya negara miskin dan

    berkembang, tentu saja termasuk Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang tidak

    diimbangi dengan penyediaan kesempatan kerja merupakan faktor dominan terjadinya

    pengangguran disamping karena faktor yang lain diantaranya : rendahnya kualitas

    sumber daya manusia, rendahnya investasi, kemalasan manusia, melemahnya

    kepercayaan pihak luar negeri dll.

    3. Pertumbuhan dan pencemaran

    Pertumbuhan ekonomi suatu negara akan selalu diiringi dan disebabkan oleh

    pertumbuhan produksi. Pertumbuhan produksi ditandai dengan pertumbuhan beberapa

    sektor produksi : ekstraktip, agraris, industri, perdagangan dan jasa. Pertumbuhan sektorproduksi tersebut khususnya sektor industri, agraris dan ekstraktip sangat

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    15/18

    15

    mempengaruhi kualitas lingkungan, sehingga sering kita jumpai dampak negatif dari

    pertumbuhan sektor ini menimbulkan pencemaran di darat, laut maupun udara yang

    sangat mengganggu pada kualitas pertumbuhan makhluk hidup.

    4. Masalah kemiskinan dan kesehatan

    Rendahnya produksi, rendahnya kesempatan kerja, tingginya angkatan kerja, tingginya

    jumlah pengangguran akan berakibat pada rendahnya pendapatan individu dan

    masyarakat yang tentu saja akan berakibat tingginya angka kemiskinan.

    Kemiskinan akan sangat berdampak pada rendahnya kemampuan untuk menjaga

    kesehatannya. Kondisi ini banyak terjadi di negara-negara berkembang, lebih-lebih pada

    negara-negara miskin.

    5. Krisis energi

    Energi merupakan bagian yang sangat penting bagi perekonomian, khususnya sektorindustri. Keberadaan dan produktifitas industri suatu negara sangat ditentukan oleh

    kemampuan untuk menyediakan energi khususnya sebagai sumber tenaga. Kemampuan

    menyediakan energi ini sangat ditentukan oleh faktor alam yang dimiliki suatu negara

    dan sumber daya alam yang dimiliki khususnya minyak, batu bara dan gas. Banyak

    negara maju yang mengalokasikan dananya cukup besar memenuhi kebutuhan energi

    b) Politik Ekonomi

    Politik ekonomi dapat diartikan kebijakan negara di bidang ekonomi. Kebijakan di

    bidang ekonomi suatu negara pada umumnya diarahkan pada antisipasi dan

    penanggulangan masalah-masalah perekonomian yang dihadapinya, tentu saja dengan

    memperhatikan skala preoritas. Pada akhirnya kebijakan ekonomi suatu negara

    bertujuan untuk menciptakan kestabilan ekonomi dalam rangka menciptakan

    kemahmuran suatu negara.

    Empat kriteria yang biasanya digunakan untuk menentukan kebijakan ekonomi antara

    lain :

    1. Efisiensi : Dalam Ilmu ekonomi efisiensi diartikan perekonomian yang

    menghasilkan apa yang diinginkan masyarakat dan negara dengan menekan biaya

    serendah mungkin untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

    2. Keadilan: Keadilan dapat diartikan pembagian dan pendistribusian yang merata

    sesuai dengan hak dan kewajibannya. Negara akan berusaha untuk

    mendistribusikan kemakmuran secara merata sesuai dengan hak dan kewajibannya.

    3. Pertumbuhan: Kebijakan ekonomi suatu negara akan selalu ditujukan pada

    pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Dengan adanya pertumbuhan

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    16/18

    16

    ekonomi sangat diharapkan terjadinya pertumbuhan pendapatan percapita dan

    terciptanya kemakmuran secara merata.

    4. Stabilitas: Semua negara mengharapkan adanya stabilitas,khususnya di bidang

    ekonomi. Stabilitas memiliki tolok ukur kemampuan suatu negara untuk

    menanggulangi rintangam dan kegoncangan khususnya bidang ekonomi. Stabilitas

    ekonomi suatu negara sangat tergantung pada kemampuan negara untuk

    menanggulangi laju inflasi atau mengupayakan laju inflasi tetap rendah

    Kebijakan ekonomi suatu negara dapat meliputi: kebijakan moneter, kebijakan fiscal,

    kebijakan ekonomi internasional, kebijakan harga kebutuhan pokok dan lain-lain.

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    17/18

    17

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    Kemakmuran adalah suatu suasana umum dimana setiap orang yang bekerja

    sungguh-sungguh dengan menggunakan kemampuan yang ada padanya terjamin akan

    rumah, sandang dan papannya yang layak buat dia sendiri dan keluarganya, istilah layak

    disini menunjukkan pada perbedaan-perbedaan karap yang dinilai pantas buat orang-

    orang dari berbagai golongan atau lapisan-lapisan sosial yang berbeda satu sama lain.

    Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa

    semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan punakan semakin banyak. Pemberantasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban

    dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini

    adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.

    3.2. Saran

    Secara pribadi penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah kelompok

    ini masih banyak terdapat kekurangan, kesalahan ataupun kejanggalan. Untuk itu kritik

    dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kelancaran dalam

    pemembuatan makalah selanjutnya.

  • 5/19/2018 KEMAKMURAN DAN KEMISKINAN MASYARAKAT INDONESIA.docx

    18/18

    18

    DAFTAR PUSTAKA

    Abi, Ahmadi.Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Adi Mahasatya.

    BPS Provinsi DKI Jakarta. 2009. Jakarta Dalam Angka 2009. Jakarta: BPS Provinsi

    DKI Jakarta.

    Jaih, Mubarok.Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

    Nugroho, Gunarso Dwi.2006.Modul Globalisasi. Banyumas: CV. Cahaya Pustaka.

    Sadono, Sukirno. 1978.Ekonomi Pembangunan. Depok: Penerbit FEUI.

    Santoso, Djoko. 2007. Wawasan Kebangsaan. Yogyakarta: The Indonesian Army Press.

    Santoso Slamet, dkk. 2005.Pendidikan Kewarganegaraan. Purwokerto: Unsoed.