Upload
junrian-adha
View
112
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Administrasi Perkantoran
Citation preview
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pengertian “administrasi” (Bel: administratie) seringkali diartikan dalam arti
yang sempit, yaitu sebagai kegiatan ketatausahaan, yaitu pekerjaan yang bersifat tulis-
menulis belaka. Administrasi dalam arti yang luas, yaitu sebagai suatu proses karja-
sama yang telah ditentukan sebelumnya, juga seringkali dipertukarkan penggunaan
dan pengertiannya dengan “manajemen”, yang merupakan proses pencapaian tujuan
melalui dan dengan orang lain. “Kantor” dapat dilihat dalam artian statis, yaitu
keadaan fisik yang merupakan wadah atau tempat, dapat berupa gedung, rumah atau
ruangan, dimana kegiatan-kegiatan tata usaha dilakukan. Dalam arti yang dinamis,
kantor merupakan suatu organisasi dimana terdapat struktur, tugas, tanggung jawab,
hak dan wewenang dari setiap anggota organisasi yang bersangkutan.
Manajemen perkantoran atau administrasi perkantoran adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, dan pengkoordinasian manusia, bahan -bahan, mesin-
mesin, metoda, perlengkapan, peralatan, dan uang, serta pengarahan dan pengawasan
atas pelaksanaan pekerjaan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Pekerjaan kantor merupakan fungsi pendukung atau memberikan bantuan dalam
melaksanakan tugas pokoknya.
Administrasi perkantoran meliputi kegiatan pelayanan keamanan, kebersihan
dan keindahan, pelayanan tamu, pelayanan telepon, pelayanan kepegawaian,
pelayanan kesiswaan, pelayanan keuangan, pelayanan umum, pelayanan surat
menyurat dan ekspedisi.
Administrasi perkantoran ditinjau dari sudut ilmu berinduk pada administrasi.
Definisi administrasi perkantoran dalam makalah ini ialah usaha penyelenggaraan
perkantoran guna membantu pucuk pimpinan organisasi dalam pengambilan
keputusan dan pencapaian tujuan organisasi, atau dalam bahasa inggris dikenal
dengan istilah office management. Pekerjaan kantor adalah suatu kegiatan
kesekretariatan dan administratif. Segala sesuatu yang berkaitan dengan catat-
mencatat, melakukan perjanjian, memfasilitasi pertemuan, memberikan laporan,
1 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
menyusun dokumen, menyimpan dokumen, mengirimkan surat dan sebagainya.
Untuk keperluan tersebut, terbentuk suatu jalinan komunikasi formal maupun
informal. Disamping itu, komunikasi yang efektif dan efisien juga merupakan faktor
penting dalam pelaksanaan pekerjaan kantor.
Kantor adalah laksana otak, dimana para manajer dan pimpinan mengendalikan
seluruh kegiatan organisasi dan pekerjaannya. Dengan demikian, kantor memerlukan
manajemen yang baik supaya berjalan efektif. Cara mengelola kantor tidak hanya
diperlukan para sekretaris dan tenaga administrasi yang sehari-harinya duduk di
kantor, melainkan juga para kepala bagian keuangan, pemasaran, atau produksi,
karena mereka memimpin kantor. Perkembangan ilmu administrasi perkantoran
memperoleh kelanjutannya dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Dengan telah
terhimpunnya segugusan pengetahuan yang teratur mengenai berbagai kerja
ketatausahaan dan administrasi perkantoran ,maka pengetahuan itu lalu diajarkan pada
lembaga-lembaga pendidikan atau dipelajari oleh pegawai-pegawai kantor dalam
usaha-usaha penatran seperti kursus dinas atau latihan-latihan jabatan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, ada permasalahan yang penulis
dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain :
Apa yang dimaksud dengan Administrasi Perkantoran?
Apa saja yang termasuk sasaran Awal Administrasi Perkantoran?
Apa saja yang termasuk ruang lingkup Administrasi Perkantoran?
Unsur-unsur yang terkandung di dalam Administrasi !
Mengapa perusahaan atau pemerintah mengadakan pengembangan dan program
pelatihan SDM ?
2 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
BAB II
Administrasi Perkantoran
2.1 Pengertian Administrasi Perkantoran
Istilah Administrasi perkantoran dalan kepustakaan luar negeri disebut office
management (manajemen kantor). Berikut ini beberapa pengertian manajemen kantor
(office management) yang dikemukakan oleh beberap ahli, yaitu sebagai berikut :
1. William Spriegel dan Ernest Davies
Menurut William Spriegel dan Ernest Davies, dalam bukunya yang berjudul
Principles of Bussiness Organization and Operation, manajemen kantor adalah
pengarahan menyeluruh terhadap kegiatan-kegiatan seperti transportasi,
manufakturing, pengudangan dan penjualan.
2. George R. Terry
George R. Terry mengemukakan dalam bukunya yang berjudul Office
Management and Control, manajamen kantor adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan pekerjaan kantor dan
pelaksanaannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3. Arthur Granger
Menurut Arthur Granger, dalam bukunya yang berjudul National Office
Management Association Report, manajemen kantor adalah fungsi dari tata
penyelenggaraan pelayanan komunikasi dan perekaman dari suatu organisasi.
4. William Leffingwell dan Edwin Robinson
William Leffingwell dan Edwin Robinson dalam bukunya yang berjudul Textbook
of Office Management, mengemukakan bahwa manajemen kantor sebagai suatu
fungsi yang merupakan cabang dari seni dan ilmu manajemen yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan kantor secara efisien, kapan pun dan dimanapun
pekerjaan itu dilakukan.
3 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
Sedangkan W.H. Evans dalam buku Administrasi Perkantoran Modern
mendefenisikan administrasi perkantoran sebagai fungsi yang berkaitan dengan
manajemen dan pengarahan semua tahap operasi pengarahan, yaitu proses pengolahan
data, komunikasi dan memori organisasi.
Dalam arti sempit, administrasi perkantoran adalah semua kegiatan yang bersifat
teknis ketatausahaan dari suatu perkantoran yang mempunyai peranan penting dalam
pelayanan terhadap pelaksanaan pekerjaan operatif, penyediaan keterangan bagi
pimpinan, dan juga membantu dalam kelancaran perkembangan organisasi.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa administrasi
perkantoran atau manajemen kantor merupakan rangkaian kegiatan merencanakan,
mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan, mengawasi (melakukan
kontrol), serta menyelenggarakan secara tertib berbagai pekerjaan perkantoran atau
pekerjaan ketatausahaan.
2.2 Sasaran Awal Kegiatan Administrasi Perkantoran
Sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya adalah
pekerjaan perkantoran (0ffice work) Walaupun demikian, sasaran kegiatan
Administrasi Perkantoran sebenarnya lebih luas lagi cakupannya. Seperti yang
disusun oleh Charles Libbey adalah sebagai berikut :
A. Ruang perkantoran (Office Space)
Ruang perkantoran meliputi Perkiraan kebutuhan ruang; Pemanasan dan
peredaran udara; Pendinginan udara; Pantulan suara; Lukisan; Fasilitas
kebersihan; Ruang pertemuan; faktor keselamatan; Pemindahan kantor;
Perubahan-perubahan; Pemeliharaan.
B. Komunikasi (Communication)
Komunikasi meliputi Pengiriman surat; Pelayanan pesuruh; Pipa hantaran;
Telepon; Susunan kabel; Pendiktean telepon; Sisitem telepon antar kantor;
Telegraf dan pelayanan kawat; Telex; Faximiles; Papan pengumumman;
Pelayanan terima tamu.
C. Kepegawaian Perkantoran (Office Personnel)
Kepegawaian Perkantoran meliputi Pemilihan; Perkenalan; Latihan; Pengujian;
Kenaikan pangkat; Pergantian; sistem saran; Pengerahan pegawai; Keterlambatan;
4 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
persoalan mangkir; Wawancara pemberhentian; Fasilitas ruang makan siang;
Semangat kerjasama; Disiplin; Pensiun; Pengaduan.
D. Perabotan dan Perlengkapan (Furniture and Equipment)
Perabotan dan perlengkapan meliputi Meja kerja; Kursi; Meja panjang;
Perlengkapan arsip; Ruang dan peti besi; Perabotan fungsional; Perabotan gudang;
Pemeliharaan dan perbaikan; Perlengkapan acuan; Lemari perbekalan dan
penempatan rak; Cagak Pakaian; Perabotan perpustakaan; Penilaian perlengkapan
baru.
E. Peralatan dan Mesin (Appliances and Machines)
Peralatan dan Mesin meliputi Mesintik; Mesin tambah; Mesin faktur; Mesin
pembukuan; Mesin hitung; Perlengkapan dikte; Perlengkapan kirim surat;
Peralatan
terlihat (Visible applince); dan lain-lain perkantoran; Perlengkapan kebersihan;
Perlengkapan penggandaan; Pemeliharaan dan perbaikan; Penilaian peralatan dan
mesin baru.
F. Perbekalan dan Keperluan Tulis (Supplies and Stationary)
Perbekalan dan keperluan tulis meliputi Barang-barang keperluan tulis; Kertas
surat; Formulir; Perbekalan kebersihan; perbekalan penggandaan; Penilaian
perbekalan baru.
G. Metode
Metode meliputi pengolahan bahan keterangan; Penyelidikan perkantoran;
Pengukuran hasil kerja tulis; Penjadwalan prosedur rutin; Prosedur pembagaan;
(Charting procedures); Pemakaian film; Analisis statistik.
H. Warkat (Records)
Warkat meliputi pengkoordinasian formulir; Perancangan formulir; Pelayanan
surat-menyurat; pola surat; Peninjauan surat-menyurat; Pusat pengetikan; (Typing
rools); Metode pelaporan; Penyelidikan; Penyingkiran warkat (Disposal of
records); Pembuatan mikrofilm; Jadwal penyimpanan; Praktek kearsipan dan
penyimpanan.
I. Kontrol Pimpinan Pelaksana (Executive Controls)
Kontrol pimpinan pelaksana meliputi Perencanaan organisasi; Pemusatan atau
pemencaran pelayanan; perencanaan anggaran; Perkiraan (Forecasting); Pedoman
petunjuk kerja; Koperensi; Latihan pemindahan tugas; Analisis tugas pekerjaan;
Pembakuan gaji.
5 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
Namun selain yang di atas, ada dua pandangan mengenai pengertian
administrasi yaitu administrasi sebagai ilmu dan pengertian administrasi sebagai seni.
Administrasi sebagai ilmu (Science) atau ilmu terapan, karena kemanfaatannya dapat
dirasakan apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, dalil-dalil diterapkan untuk
meningkatkan mutu berbagai kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan
administrasi sebagai seni (Art) merupakan karya seseorang yang dipraktekkannya
dengan baik yang diperolehnya dari pengalaman tanpa sebelumnya mempelajari teori-
teori administrasi. la berhasil dan sukses melaksanakan tugasnya tanpa memperoleh
pendidikan tentang teori-teori dan asas-asas yang berkenaan dengan administrasi.
Walaupun demikian ia memperoleh kemahiran di dalam bidang administrasi
berdasarkan pengalaman di dalam melaksanakan tugasnya.
2.3 Ruang Lingkup Administrasi Perkantoran
Ruang lingkup administrasi perkantoran mencakup kegiatan kantor dan sarana
fasilitas kerja perkantoran. Perhatikan pembahasan berikut :
A. Kegiatan Kantor
Kegiatan kantor di setiap perusahaan antara satu dengan lainnya. Semakin luas
tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan, akan semakin besar pula kegiatan
perkantoran yang dilakukan. Kegiatan pekerjaan kantor pada umumnya terdiri dari
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan perkantoran
(office planning), pengoganisasian perkantoran (office organizing), pengarahan
perkantoran (office actuating), dan pengawasan perkantoran (office controlling) atau
sering disingkat POAC. Untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini :
a. Perencanaan Perkantoran (office planning)
Perencanaan perkantoran adalah proses menentukan arah kegiatan kantor, dengan
cara meninjau kembali faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan
kantor . Perencanaan perkantoran, meliputi :
Perencanaan gedung
Tata ruang kantor
Penerangan/cahaya
6 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
Ventilasi
Perlengkapan peralatan dan perabotan kantor
Anggaran (budgeting) perkantoran
Standar kualitas kerja,
Sistem informasi dan telekomunikasi
b. Pengorganisasian Perkantoran (office organizing)
Pengorganisasian perkantoran adalah pengaturan berbagai macam fungsi
organisasi dengan pelaksana yang melaksanakan fungsi-fungsi organisasi tersebut,
meliputi :
Pembagian tugas dan pekerjaan agar lebih efisien dalam organisasi
perusahaan.
Pemeliharaan hubungan kerja yang baik dengan atasan ataupun bawahan
Penyediaan peralatan/perlengkapan yang tepat, sesuai dengan jenis pekerjaan
untuk memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaan
c. Pengarahan Perkantoran (Office Actuating)
Pengarahan perkantoran adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kerja secara maksimal sesuai dengan target dan sasaran yang telah
ditentukan serta untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan dinamis.
Pengarahan perkantoran meliputi :
Penggunaan teknik yang efektif dalam melakukan pengawasan terhadap
bawahan.
Penggunakan teknik yang efektif dalam memberikan motivasi terhadap
bawahan
Pemberian bantuan kepada karyawan dalam memecahkan masalah ketika
karyawan menghadapi kesulitan dalam pekerjaan.
Penyatuan visi misi karyawan dan organisasi
Perancangan cara komunikasi yang efektif dengan karyawan, agar komunikasi
antara atasan dengan bawahan dapat berjalan lancar.
Penggunaan tolak ukur yang adil dalam memberikan gaji kepada karyawan.
7 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
d. Pengawasan Perkantoran (Office controlling)
Pengawasan perkantoran adalah kegiatan memastikan bahwa sasaran dan hal yang
telah direncanakan berjalan sesuai dengan harapan atau target.
Obyek pengawasan perkantoran, meliputi :
Penggunaan peralatan dan perabot kantor
Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor
Kualitas pekerjaan kantor
Pelayanan kantor
Waktu
Biaya perkantoran
B. Sarana dan fasilitas Kerja Perkantoran
Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa kantor adalah keseluruhan ruang
dalam suatu bangunan. Di mana didalamnya dilaksanakan kegiatan tata usaha atau
dilakukan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas dinas lainnya.
Pengertian ini jika dikembangkan menjadi “perkantoran” akan mengandung arti
“kantor beserta semua sarana yang saling terkait di dalamnya”, yaitu lokasi kantor,
gedung, peralatan, interior dan mesin-mesin kantor. Untuk lebih jelasnya, simak
uraian berikut
a. Lokasi Kantor
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi kantor, antara
lain:
Faktor keamanan
Faktor lingkungan
Faktor harga
b. Gedung
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan gedung, antara lain :
Gedung menjamin keamanan dan kesehatan karyawan
8 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
Gedung memiliki fasilitas yang memadai
Harga gedung yang kompettif seimbang dengan biaya dan keuntungan
c. Peralatan
Peralatan digolongkan dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut
Perabotan kantor (office furniture), seperti meja, kursi, rak, laci-laci dan
sebagainya yang terbuat dari kayu, besi atau apapun bahan lainnya, yang
mempunyai peranan penting dalam setiap kantor.
Perbekalan kantor (office suplies) seperti kertas, pena, tinta printer, penghapus
dan peralatan habis pakai lainnya.
d. Interior
Interior adalah tatanan perabot/perangkat kantor yang menunjang pelaksanaan
kerja dalam ruang kantor, seperti penerangan, ventilasi, plafon, jendela dan
hiasan kantor.
e. Mesin-Mesin Kantor
Dalam perencanaan kegiatan kantor harus pula dirumuskan perencanaan mesin-
mesin kantor yang akan dipergunakan. Hal ini disesuaikan dengan prosedur kerja,
metode kerja, dan kebutuhan interior.
2.4 Unsur-unsur Administrasi
Kaliski dalam Departemen Kehutanan (1996), mengartikan administrasi sebagai
manajemen operasi, atau salah satu fungsi manajemen untuk merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasi, dan mengawasi fungsi-fungsi manajemen yang lain.
Fungsi administrasi adalah tugas yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin atau
manajer. Karena itu seorang pemimpin atau manajer sering pula disebut dengan istilah
administrator.
Sedangkan untuk unsure-unsur yang ada dalam suatu administrasi tersebut baik
berupa faktor situasional dan kondusional maupun sumber daya-sumber daya tertentu,
menurut Surakhmad (1994) menyebutkan sebagai berikut:
9 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
a. Organisasi, yang akan menjadi wadah/wahana, struktur dan rangka dasar (frame
work) dari administrasi.
b. Lingkungan, yaitu yang mengelilingi administrasi “berada” di dalam organisasi
terdiri atas berbagai lapisan antara lain: geografis, fisik, biologis (flora, fauna),
sosial, budaya, ekonomis, psikologis, politik dan teknologis.
c. Situasi, yaitu seperangkat faktor-faktor lingkungan yang secara langsung atau
tidak langsung mempunyai pengaruh terhadap per keadaan, perkehidupan dan
gerak – gerak administrasi ( organisasi ).
d. Lokasi, yaitu bagian dari lingkungan yang terdiri atas semua faktor yang
mempunyai relevansi (hubungan kepentingan) dengan administrasi (organisasi)
dan mempunyai arti letak dengan diukur menurut jarak transportasi dan
komunikasi.
e. Wilayah operasi
f. Mesin dan peralatan (equipment), terdiri atas semua barang modal yang
merupakan “hardware” dari administrasi (organisasi).
g. Program – program usaha ( software dan mission ), terdiri atas peraturan -
peraturan dan prosedur – prosedur konstitusional yang merupakan kerangka dan
rangka dasar berpikir dan berusaha.
h. Legitimitas, yaitu kekuatan sosial, politik-yuridis yang berasal dari undang-
undang.
i. Pimpinan
j. Personil
10 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
BAB III
Pengembangan dan Pelatihan SDM dalam Administrasi Perkantoran
3.1 Tujuan Pelatihan dan Pengembangan SDM
Dengan program latihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM)
akan membantu perusahaan beroperasi lebih efisien dan efektif sehingga perusahaan
akan lebih berani untuk bersaing dan bagi para pekerja akan lebih berkembang dan
lebih puas.
Agar program latihan dan pengembangan ini berhasil guna,pucuk pimpinan
harus mendukungnya,dukungan tersebut dalam bidang materiil dapat berupa
penyediaan dana dan dukungan moral.Dan beberapa prinsip-prinsipnya yakni :
A. Prinsip-prinsip Latihan Perkantoran
Program latihan perkantoran merupakan salah satu bagian dari keseluruhan sistem
kerja yang utama,berhubungan dengan sub sistem lainnya yang ada
dipersonalia.Orientasi, evaluasi dan penerapan sistem yang di sarankan.
Keefektifan sub sistem latihan perkantoran tergantung kepada sejauh mana
komitmen manajemen untuk mendukung program ini.
B. Prinsip Komitmen
Manajemen hendaknya komit dan peka terhadap perkembangan dan kelanjutan
kemajuan pengetahuan para karyawan dengan cara menciptakan iklim yang
mendukung ke arah itu.Tanpa dukungan dari pucuk pimpinan maka tujuan-tujuan
dari latihan perkantoran tidak akan banyak manfaatnya.
C. Prinsip Tanggung jawab
Semua manajer departemen harus di serahi tanggung jawab bagi
pengorganisasian dan pengaturan program latihan perkantoran dalam
departemennya masing-masing.Tanggung jawab utama bagi para karyawan
dilaksanakan oleh para manajer kantor,dan bersedia untuk menyatakan tanggung
jawab terhadap pelaksanaan program ini.Walaupun manajer kantor mungkin
membantu dalam perencanaan,pengarahan dan penilaian kegiatan latihan,namun
11 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
yang paling penting adalah latihan yang diberikan pada para karyawan yang
diwujudkan dalam pelaksanaan tugas sebagai hasil dari latihanyang pernah
mereka ikuti.Tanggung jawab keefektifan program latihan berada di tangan para
manajer ,yang dalam hal ini mungkin secara individu menugaskan kepada para
stafnya.Untuk menangani tugas-tugas tertentu,para ahli pelatihan akan
menggunakan konsultan pelatihan.
D. Prinsip Perencanaan
Suksesnya sebuah perencanaanprogram latihan kantor tergantung pada ketepatan
dalam mengidentifikasikan kebutuhan organisasi dan penetuan tugas-tugas
pelatihan.Sebuah perusahaan mengharapkan bahwa dana yang ditanamkan dalam
program latihan hendaknya benar-benar digunakan oleh orang-orang yang tepat
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.Jadi efektifitas rencana membutuhkan
penekanan yang tepat pada keseluruh organisasi. Pengalaman-pengalaman khusus,
kemampuan, dan pengetahuan diperlukan guna memperoleh keberhasialan dan
kejelasan dari tiap tugas yang harus ditentukan dengan cara merumuskan program
analisa jabatan yang akan di bicarakan lebih lanjut pada bagian berikutnya.
E. Prinsip Penerapan
Program latihan perkantoran hendaknya diterapkan dalam rangka
mempertemukan kebutuhan yang telah dirumuskan dan tujuan latihan yang telah
ditetapkan. Penanggungjawab program latihan perkantoran ini hendaknya
menyiapkan sebuah rencana yaitu :
Menentukan tujuan latihan
Membuat garis besar program dan materi-materi yang akan di butuhkan.
Mengidentifikasikan metode latihan dan instruktur yang terlibat dalam latihan.
Memperbanyak material dan pedoman latihan.
Meminta persetujuan pucuk pimpinan untuk meniniau dan menyetujui
program latihan.
Mengadakan evaluasi secara periodik tentang efektivitas program latihan.
12 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
F. Prinsip Evaluasi
Semua hasil program latihan kantor harus di evaluasi untuk menentukan tujuan
mana yang telah berhasil dicapai.Untuk mengevaluasi dan mengukur efektivitas
program latihan, penanggungjawaban latihan hendaknya mengikuti langkah-
langkah berikut ini:
Menilai hasil latihan dan tujuan yaitu relevansi latihan dengan tugas sehari-
hari dan kemampuan para instrukturnya.
Menetukan kemampuan para peserta dengan ukuran standar waktu yang telah
ditetapkan.
Mencatat (mengumpulkan data tentang penampilan peserta
sebelum,selama,dan sesudah latihan).
Mendapat reaksi dari para peserta,lebih baik dalam bentuk tulisan tentang apa
yang mereka sukai dalam program latihan,apa yang telah disukai dan saran-
saran untuk pengembangan.
Membuat catatan-catatan tentang kemampuan masing-masing peserta.
Menguji kemampuan,ketrampilan dan pengetahuan peserta.
Mengajurkan instruktur untuk membuat peringkat kemampuan peserta selama
dan setelah program latihan.
Mengadakan observasi secara periodik tentang pengaruh latihan dalam jangka
panjang.
3.2 Manfaat Latihan Dan Pendidikan
Menurut T. Hani Handoko (2000:103) ada dua tujuan utamaprogram latihan dan
pendidikan atau pengembangan pegawai. Pertama,latihan dan pengembangan
dilakukan untuk menutup “gap” antara kecakapan atau kemampuan karyawan dengan
permintaan jabatan. Kedua, programprogram tersebut diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai sasaran kerja yang telah
ditetapkan.
13 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
Sesuai dengan analisis jabatan, recruitment pegawai mensyaratkan mereka yang
diterima sudah mempunyai kualifikasi tertentu. Namun karena lembaga pendidikan
formal tidak mempersiapkan tenaga kerja siap pakai dan siap kerja pada lembaga
tertentu, maka latihan pendidikan perlu diadakan oleh lembaga yang bersangkutan.
Dalam hal ini latihan dan pendidikan berfungsi untuk menjembatani kesenjangan
antara kemampuan individu dengan kebutuhan pekerjaan di suatu lembaga.
Meskipun usaha-usaha latihan dan pendidikan memakan waktu dan mahal, akan
tetapi manfaatnya besar sekali terhadap keberlangsungan lembaga, karena akan
mengurangi perputaran tenaga kerja dan membuat karyawan menjadi lebih produktif
dan professional. Lebih lanjut, latihan dan pendidikan membantu karyawan dalam
menghindarkan diri dari keusangan dan melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Di samping latihan awal, orientasi kerja juga harus diberikan kepada pegawai
baru. Hal ini didasarkan pertimbangan, bahwa sebelum bekerja mereka perlu
diperkenalkan kepada pimpinan, rekan sekerja, lingkungan kerja, jenis-jenis pekerjaan
yang akan segera dijalani, perlatan yang digunakan, struktur organisasi dan fungsi
masing-masing bagian.
Dengan demikian pegawai tersebut tidak akan merasa canggung untuk
beradaptasi dengan dunianya. Lebih jauh Ig. Wursanto (2001:60) menjelaskan tentang
manfaat latihan dan pendidikan sebagai berikut:
a. latihan dan pendidikan meningkatkan stabilitas pegawai;
b. latihan dan pendidikan dapat memperbaiki cara kerja pegawai, sehingga cara kerja
mereka tidak bersifat statis melainkan selalu disesuaikan dengan perkembangan
organisasi dan volume kerja;
c. dengan latihan dan pendidikan pegawai dapat berkembang dengan cepat;
d. dengan latihan dan pendidikan pegawai mampu bekerja lebih efisien;
e. dengan latihan dan pendidikan pegawai mampu melaksanakan tugas dengan lebih
baik;
14 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
f. dengan latihan dan pendidikan berarti pegawai diberi kesempatan untuk
mengembangkan diri;
g. latihan dan pendidikan meningkatkan semangat kerja pegawai dan produktivitas
perusahaan.
Davis dan Westher dalam Bambang Suyono (1993:6), memberikan ilustrasi
tentang keseimbangan antara kemampuan pegawai baru dengan lembaga setelah
orientasi dan latihan, sebagai berikut: Bagi lembaga, latihan merupakan investasi
dalam bentuk sumber daya manusia yang manfaatnya akan tampak dalam jangka
waktu yang lama.
Menurut Davis dan Werther dalam Bambang Suyono (1993:7) tentang
keuntungan dari latihan dan pendidikan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang,
yaitu dari sisi lembaga perekrut pegawai, bagi individu pegawai yang bersangkutan,
dan bagi hubungan antar individu dan kelompok dalam lembaga yang bersangkutan.
3.3 Keuntungan Bagi Lembaga
Bagi lembaga, keuntungan latihan dan pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Leads to improve profitability or more positive attitudes toward profit orientation.
b. Improves the job knowledge and skills at all levels of organization.
c. Improves the morale of the work force.
d. Help people identify with organization goals,
e. Help create a better corporate image,
f. Fosters authenticity, openness and trust,
g. Improve the relationship between boss and subordinate,
h. Aids in organizational development,
i. Learn from trainee,
j. Help prepare guide ness for work,
15 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
k. Aids in understanding and carrying out organizational policies.
l. Provides information for future needs in all areas of the organization,
m. Organization gets more effective decision making and problem solving,
n. Aids in development for promotion from within,
o. Aids in development leadership skill motivation, loyalty, better attitude and other
aspect that successful worker and managers usually display,
p. Aids in increasing productivity and or quality of work,
q. Helps keep cost down in many areas, e. g. productions, personal,
administration,etc,
r. Develops a sense of responsibility to the organization for being competent and
knowledgeable,
s. Improve labor-management relations,
t. Reduces outside consulting cost utilizing competent internal consulting,
u. Stimulates preventive management as apposed to putting out fires,
v. Eliminates suboptimal behavior (such for as hiding tools)
w. creates and appropriates climate for growth communication,
x. Aids in improving organizational communication
y. Help employees adjust to change,
z. Aidsin handling conflict, thereby helping to prevent stress and tension.
3.4 Keuntungan Bagi Individu
Keuntungan bagi individu yang juga akan membawa keuntu;ngan bagi lembaga
adalah sebagai berikut :
a. Help the individual in making better decisions and effective problem solving,
16 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
b. Through training and development, motivational, variables of recognition
achievement, growth, responsibility and operational zed,
c. Aids in encouraging and achieving self development and self confidence.
d. Help a person handle stress, tension frustration and conflict,
e. Provides information for improving leadership knowledge,
f. Increase job satisfaction and recognition,
g. Moves a person forward a personal goals while improving interaction skill,
h. Satisfies personal needs of the trainer (and trainee),
i. Provides trainee for growth and a say in his/her own future,
j. Develops a sense of growth learning,
k. Help a person develop speaking and listening skill: also writing skills when
exercises are required,
l. Help eliminate in attempting new tasks.
3.5 Keuntungan dalam hubungan antar individu dan kelompok
Keuntungan dalam hubungan antar individu dan kelompok dalam rangka
pelaksanaan kebijakan lembaga adalah sebagai berikut:
a. Improve communication between group and individuals,
b. Aids in orientation for new employees and those taking,
c. Provides information on equal opportunity and affirmative action,
d. Provides information on other governmental laws and administrative policies,
e. Improve interpersonal skill,
f. Make organization policies, rules and regulation viable,
g. Build cohesiveness in groups,
17 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
h. Provides a good leaning, growth, and coordination,
i. Make the organization a better place to work and live.
3.6 Macam-Macam Pelatihan
Pelatihan atau pengembangan sebagai salah satu bentuk dari pendidikan
pratek,pada dasarnya terdiri dari dua macam,pelatihan untuk karyawan baru dan
pelatihan untuk promosi karyawan lama.Kedua macam pelatihan tersebut kebanyakan
dengan cara seseorang belajar dalam situasi kerja dipelajari dalam lingkungan kerja
dari bagian-bagian yang berhubungan.
a. Pelatihan Bagi Karyawan Baru
Pelatihan ini seringkali diberikan kepada karyawan kantor yang baru diterima
dengan cara magang,kepada kepala bagian atau pngawasan lini pertama.Latihan kerja
memungkinkan para peserta untuk memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang
dibutuhkan untuk menciptakan/mengerjakan suatu tugas dengan menggunakan
peralatan yang dibutuhkan.
Contoh dari bentuk pelatihan ini adalah dengan menempatkan peserta pada
bidang-bidang seperti penyortiran surat-surat.Dalam suatu penelitian ditemukan
bahwa pengetahuan-pengetahuan seperti hubungan sosial,komunikasi
lisan,pengawasan dan perencanaan organisasi kantor lebih mudah dipelajari di dalam
program latihan formal perusahaan.
Secara umum penelitian tersebut mencatat bahwa ketrampilan dan pengetahuan
yang sebelumnya dianggap paling sesuai diajarkan lewat pendidikan di
sekolahan,dulu kurang diajarkan lewat latihan-latihan kerja hendaknya mempunyai
kemampuan dalam hal kepemimpinan,hal-hal teknik dan hubungan sosial.
Para instruktur dapat menciptakan mutu kondisi di mana seorang karyawan
menerima kebutuhan untuk merubah tingkah lakunya sendiri..Di samping itu
instruktur tersebut hendaknya mempunyai pengalaman dalam mengajarkan fungsi-
fungsi manajerial seperti perencanaan,pengorganisasian,kepemimpinan dan
pengawasan untuk mengembangkan keterampilan tingkah laku dan kebiasan-
kebiasaan kerja dari peserta latihan.
18 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
Dia juga harus menguasai secara teknis dari program latihan tersebut,baik itu
karena pendidikannya maupun karena pengalamannya,untuk menumbuhkan rasa
hormat para peserta dan memberikan pengetahuan serta keterampilan yang
dibutuhkan mereka untuk menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas.
Tanggungjawab ini tidak bisa dipindah tangankan kepada orang lain,kecuali
pada orang-orang tertentu yang betull-betul mempunyai kemampuan.
3.7 Teknik Dan Metode Pelatihan
Beberapa hal berikut ini hendaknya diperhatikan jika memilih metode atau
teknik tertentu dari program latihan kerja karyawan kantor sebagai berikut :
a. Jumlah peserta dan lokasinya.
b. Persamaan dan perbedaan latar belakang pendidikan.
c. Pengalaman yang dimiliki.
d. Fungsi dan peran.
e. Jenjang jabatan
f. Kemampuan.
g. Biaya.
Tujuannya bukanlah untuk menulis metode yang paling baik tapi untuk
mengidentifikasikan,menyesuaikan atau menemukan metode yang paling cocok
dengan situasi.Maksud dari latihan ini di samping untuk meningkatkan
pengetahuan,keterampilan,serta mempengaruhi tingkah laku atau perubahan-
perubahan sikap,juga sangat mempengaruhi teknik atau metode latihan yang
dipilih.Masing-masing teknik dan metode secara singkat akan diterangkan berikut ini.
a. Rotasi-Kerja
Metode rotasi kerja memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk
menempati beberapa fungsi di bagian yang berbeda.Munngkin di beri tugas
sebagai pengamat atau mereka ditugasi untuk suatu tanggungjawab khusus
19 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
sehingga mereka menjadi terlibat dalam kegiatan dan memperoleh sejumlah
keterampilan sebagai hasil perpindahan dai satu pekerjaan ke pekerjaan lain.
b. Magang
Seseorang karyawan baru bertugas sebagai asisten dari karyawan yang ada di
suatu bagian,mendiskusikan masalah-masalah bagian dan dari waktu
mendelegasikan tanggung jawab tertentu kepada karyawan baru sendiri.Metode
ini memberikan kesempatan untuk mendekatkan karyawan pada lingkungan
kerja,namun nilai yang diperoleh dari metode latihan ini tergantung kepada
kemampuan dalam mengarahkan dari orang yang bertugas melaksanakan magang
ini.
c. Instruksi yang Diprogramkan
Yaitu suatu metode yang mana materi-materi pelatihan dipresentasikan dalam
bagian-bagian kecil yang tersusun secara logis sehingga peserta dapat
melaksanakan selangkah demi selangkah mulai keterampilan yang paling dasar
kemudian ke hal-hal yang lebih yang sulit.Kelemahan yang paling utama dari
program ini adalah tidak adanya instruktur untuk menjelaskan kosep-konsep yang
mungkin saja tidak bisa dimengerti.
d. Promosi
Promosi adalah perubahan posisi ke lebih atas,biasanya melibatkan tanggung
jawab yang lebih besar,dan tugas-tugas berbeda dibandingkan dengan posisi
sebelumnya.Dengan suatu perencanaan yang mantap untuk promosi dan
pemindahan para karyawan kantor yang kualified ke jenjang supervisi hal ini akan
menaikkan moral dalam semua departemen.
Promosi bisa di selenggarakan sendiri oleh perusahaan,atau peserta tersebut
bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dalam berbagai paket
pendidikan seperti aplikasi data processing,komunikasi niaga.Bagi para manajer
barangkali akan lebih menguntungkan dengan cara belajar sendiri di rumah.Paket
khusus tersebut biasanya di tawarkan untuk waktu pendidikan yang relatif pendek
seperti satu,dua minggu,atau setahun sekali.
20 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
3.8 Metode Pelatihan
a. Metode Konperensi atau Diskusi Kelompok
Pemimpin diskusi menginstruksikan pada para peserta untuk memahami atau
pemimpin tersebut mengarahkan anggotanya untuk mencapai keputusan yang
dibuat secara bersama-sama.Metode ini relatif lebih memakan biaya dibandingkan
dengan metode ceramah dan juga memerlukan keterampilan khusus dari seorang
pemimpin diskusi.
b. Metode Ceramah
Metode ini disebut juga dengan teknik komunikasi satu arah.Kebaikan metode ini
ialah bahwa memungkinkan seseorang instruktur untuk memberikan banyak
informasi dihadapan kelompok besar dalam waktu yang relatif singkat.Di samping
itu para peserta dalam metode ini menerima sedikit motivasi,terutama bila
instrukturnya tidak begitu mampu membangkitkan motivasi para peserta.
c. Metode Bermain Peran
Teknik ini juga dikenal sebagai latihan peran di mana para penyedia yang
potensial dan para peserta yang laindimainkan perannya masing-masing dalam
kondisi-kondisi yang disimulasikan.Seorang penyedia berpura-pura sebagai
eksekutif dan kemudian memberikan suatu permasalahan yang mungkin akan
dihadapi untuk dipecahkan oleh eksekutif pada jenjang tersebut.Para peserta yang
lain bertindak sebagai pengamat,dan kemudian seorang ahli mengevaluasi
penampilan-penampilan mereka.
d. Metode Latihan Mengambil Keputusan
Metode ini pada mulanya disusun untuk digunakan oleh pucuk pimpinan dan
manajemen tingkat menengah secara umum dikenal sebagai “Business
Games”,didasarkan pada suatu model keadaan perusahaan secara nyata atau dari
salah satu fungsinya.
Sekelompok penyedia bertindak sebagai bagian manajemen tertentu dari
perusahaan tersebut,diberikan diskripsi,keterangan singkat tentang tugas yang
21 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
harus dijalankan kemudian mereka diperintahkan untuk merumuskan tugas-tugas
dan membuat keputusan-keputusan,seringkali dengan menggunakan komputer
sebagai alat bantu.
e. Studi Kasus
Para peserta diberi kasus tertulis yang merupakan kasus yang sedang atau telah
terjadi dalam perusahaan.Setelah latar belakang informasi untuk membuat
keputusan diberikan dan dipelajari,kemudian para peserta memecahkan masalah
mdalam kelas.Para peserta mengevaluasi keputusan yang telah diambil dan
memahami pemecahan-pemecahan yang saling berhubungan terhadap perusahaan
sebagai suatu pemecahansecara menyeluruh yang disusun saling berhubungan
dalam suatu rangkain kejadian.
Setelah melakukan evaluasi terhadap keputusan masing-masing peserta kemudian
memberitahu apa harusnya dilaksanakan oleh perusahaan.Dalam metode ini
peserta dapat secara bertahap mengembangkan diri dalam hubungannya dengan
sikap-sikap manajemen sebagai hasil dari latihan menganalisa dan
mendiskusikannya pada beberapa kemungkinan pemecahan.
f. Incident Process
Sekelompok penyedia yang potensil diberi satu seri masalah atau peristiwa yang
terjadi dalam satu perusahaan,namun hanya sedikit informasi yang
disediakan.Para penyedia tersebut harus mencari data tambahan yang diperlukan
dan membuat keputusan.
Tujuan dari pendidikan ini adalah mengajarkan kepada para peserta bagaimana
mempelajari semua masalah dan menanganinya denga cara mengumpulkan data
dari berbagai macam sumber.
g. T.Groups atau Sensitivity Training
Metode ini juga dikenal sebagai laboratory training,menempatkan penyedia dalam
suatu lingkungan yang terawasi dengan sekelompok orang yang belum saling
mengenal.Seorang konsultan dengan kepekaan khusus dan tingkat kemampuan
yang tinggi menyusun langkah-langkah sebuah grup diskusi yang tidak
22 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
tersusun.Interaksi selama diskusi tersebut,tentang kelebihan dan kelemahan
masing-masing individu,sebagai manajer,sebagai pemimpin,sebagai pembicara
atau sebagai seorang yang sedang melaksanakan tugas.Suasana saling percaya
hendaknya ditumbuhkan pada permulaan diskusi untuk menghilangkan
prasangka-prasangka yang mungkin terjadi.Keberhasilan dari suatu program
pelatihan dapat diukur dengan membandingkan hasil dan tujuanyang hendak
dicapai.
3.9 Evaluasi Hasil Pelatihan
Kegiatan pengembangan sumber daya manusia hendaknya dipandang sebagai
kegiatan investasi.Oleh karenanya oerku dilakukan evaluasi untuk mengetahui
seberapa besar manfaat yang diperoleh perusahaan terhadap penyelenggaraan
pelatihan.Evaluasi merupakan salah satu tahap dari proses latihan.Evaluasi dilihat
bukan sekedar menilai dan membandingkan yang baik dengan yang buruk,namun
hendaknya dilihat sebagai proses penyediaan informasi kepada semua pihak yang
terkait dengan kegiatan pelatihan.
Bagi para instruktur hasil evaluasi akan sangat bermanfaat guna
mempertahankan atau meningkatakan mutu penyajiannya.Dan bagi peserta sendiri
akan sangat ingin mengetahui perkembangan dirinya sehubungan dengan pengetahuan
dan ketrampilan yang diperoleh bagi kemajuan perusahaan.
Evaluasi juga merupakan umpan balik yang sederhana.Jika kegiatan evaluasi ini
dilaksanakan dengan baik maka hasil-hasilnya dapat berfungsi sebagai cermin bagi
setiap orang yang terlihat di dalamnya.Menurut Watson yang dikutip oleh Friedman
dan Yarbrough 1985,pada umumnya terdapat lima macam hal dari kegiatan pelatihan
yang dievaluasikan yaitu :
a. Reaksi ialah reaksi peserta terhadap semua hal yang dihadapi dari pengalaman
belajar itu sendiri.
b. Belajar ialah merubah tingkah laku,pengetahuan dan ketrampilan peserta.
c. Tingkah laku ialah bagaimana dan perkembangan apa yang dipunyai oleh peserta
sehubungan dengan pelatihan,bagaimana mereka menerapkan dalam kerja.
23 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
d. Dampak organisasi ialah bagaimana dampak perusahaan sebagai akibat dari
perubahan peserta latihan.
e. Hasil tambahan ialah segala sesuatu yang tidak diidentifikasikan atau tidak dinilai
dengan empat hal tersebut seperti nilai-nilai sosial pelatiahan,hal-hal yang
berhubungan dengan konsepsi diri atau tujuan hidup seperti pengembangan karir.
3.10 Orientasi
Pengertiannya adalah personel yang memperkenalkan karyawan baru kepada
perusahaan dan tugas-tugas yang akan dilaksanakan,serta kelompok-kelompok
kerjanya.Perencanaan dan penyelenggaraan orientasi yang baik dapat mengefektifkan
pengunaan biaya.Manfaatnya adalah produktivitas yang lebih tinggi,meningkatkan
kualitas hasil kerja,meningkatkan kepuasan karyawan,dan mengurangi biaya operasi.
Tujuan pokok-pokok orientasi adalah:
a. Mengurangi biaya awal bagi tenaga kerja baru.
b. Mengurangi rasa takut gagal dalam menjalankan tugas.
c. Mengurangi keluar masuknya karyawan.
d. Menghemat waktu penyelia.
e. Menumbuhkan sikap positif para karyawan.
3.11 Promosi
Agar sukses, rencana promosi harus dibuat sistematis,adil terbuka dan
seragam.Dasar dari promosi adalah bagian organisasi formal,dikembangkan setelah
analisa jabatan.Untuk mempersiapkan sebuah promosi maka dasar yang dipakai
adalah data-data yang objektif setiap karyawan yaitu umur,status
perkawinan,pendidikan,pengalaman,kemampuan khusus dan kondisi fisik.Sebuah
promosi biasanya mengakibatkan penyesuaian gaji,yang mana akan lebih banyak dari
yang diterima sebelumnya.Kriteria yang dipakai dalam perusahaan untuk promosi
yaitu berdasarkan rekomendasi penyelia,senioritas,dan kemampuan teknis yang
bagus.
24 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
Senioritas sebagai dasar dari promosi,senioritas seringkali digunakan sebagai
dasar dari promosi dan memang seharusnya demikian.Disebabkan oleh suatu prinsip
bahwa mereka yang telah bekerja sekian lama menunjukkan kesetiaanya pada
perusahaan tidak diragukan lagi.Alasan lain yaitu faktor psychologis supaya untuk
mestabilkan karyawan dan mengurangi keluar masuknya karyawan.
Promosi horizontal yaitu seorang karyawan dapat menduduki jabatan tertentu
dalam departemennya yang masa di masa datang kemungkinannya adalah sedikit
sekali karena sedikitnya pergantian karyawan dan tidak berkembangnya departemen.
3.12 Mutasi
Mutasi dan promosi saling berhubungan erat,walaupun tidak semua mutasi
adalah promosi alasan dilakukannya mutasi adalah:
a. Menghilangkan perasaan takut keluarkan terutama bagi para karyawan baru.
b. Meningkatkan tingkah laku yang baik.
c. Memberikan stimulus bagi para karyawan dari rasa monoton dan mungkin tidak
efisien.
3.13 Efektivitas Latihan Dan Pendidikan
Menurut Hamblin dalam Bambang Suyono (1993:10) efektivitas suatu kegiatan
dapat dilihat melalui evaluasi dari kegiatan tersebut. Dalam hal ini masalah yang
berkaitan dengan evaluasi latihan dan pendidikan adalah mengukur seberapa besar
latihan dan pendidikan yang diberikan telah menambah, merubah serta meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap para peserta sesuai dengan yang diharapkan oleh
lembaga.
Senada dengan pendapat tersebut, T. Hani Handoko (200:119) menjelaskan
bahwa implementasi dari program latihan dan pengembangan karyawan berfungsi
sebagai proses transformasi. Para karyawan yang tidak terlatih diubah menjadi
karyawan-karyawan yang berkemampuan, sehingga dapat diberikan tanggung jawab
yang lebih besar.
25 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
Namun demikian untuk mengukur keberhasilan program latihan dan
pendidikan, perlu adanya kegiatan evaluasi secara sistematis. Melalui kegiatan
evaluasi yang sistematis akan dapat diukur efektivitas dari kegiatan latihan dan
pendidikan, bahkan dapat digunakan sebagai bahan penentuan atau pemilihan metode
latihan dan pendidikan yang paling sesuai untuk setiap jenis pekerjaan atau jenjang
mannajemen. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam kegiatan evaluasi adalah:
a. Menentukan kriteria evaluasi;
b. Melakukan tes pendahuluan (pre test);
c. Pelaksanaan pelatihan dan pendidikan;
d. Melakukan tes purna pelatihan (post test);
e. Transfer atau promosi terhadap pekerjaan baru;
f. Tindak lanjut. Melalui langkah-langkah tersebut pada akhirnya akan terukur
metode pelatihan yang sesuai dan tujuan pelatihan akan dapat tercapai secara
efektif.
26 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n
DAFTAR PUSTAKA
1. GIE THE LIANG ;2000; “Administrasi Perkantoran Modern” ;Liberty Offset
Yogyakarta.
2. Soesanto Slamet ; 1995 ; “Administrasi Kantor” ; anggota IKAPI 1995;Jakarta
3. Sigband,Norman B.,Business Communication.Harcourt Brace
Jovanovich,1984;Orlando.
4. Sugandha,Danna;”Manajemen Administrasi” ; Suatu Pendekatan Sistem Dalam
Manajemen Perkantoran. Sinar Baru, 1986;Bandung.
5. Dessler,Gary,Management Fundamentals.Prentice Hall International
Inc.,Virginia,1985.
6. Ukas Maman ; “Manajemen Konsep,Prinsip dan Aplikasi” ; 1990;Bandung.
7. Haryadi Hendy; 2000;”Administrasi Perkantoran untuk Manajemen” Sinar
Baru,2000; Bandung.
8. Rachman,David J.,Michael H.Pankga,Business Today.Random House Business
Company,1987;New York.
9. Munir,Badri;1993;”Manajemen Administrasi Perkantoran Modern”,Maret; Jakarta.
10. Werther,William P;”Personnel Management and Human Resources.Mc.Graw
Hill,1985;Singapore.
11. http://silahkanngintip.blogspot.com/2011/04/pengertian-ruang-lingkup-
administrasi.html
12. http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_administrasi_perkantoran
27 | A d m i n i s t r a s i P e r k a n t o r a n