9
ULAT TANDAN (Tirathaba rufivena)

KELOMPOK 14_ ULAT TANDAN

  • Upload
    gita91

  • View
    238

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

ULAT TANDAN(Tirathaba rufivena)

Ulat Tandan (Tirathaba rufivena)(Budi Daya Tanaman Tahunan)

Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Lepidoptera Famili : Pyralidae Genus : Tirathaba Spesies : T. rufivena Nama binomial: Tirathaba rufivena (Wikipedia. 2011). Ulat tandan dewasa memiliki sayap depan hijau kusam atau coklat dengan garis-garis merah tipis berjalan dari tepi ke pangkalnya. Sayap belakang berwarna kuning polos pucat.

Tirathaba rufivena (betina)

Tirathaba rufivena (jantan)

Serangga Tirathaba mundella dan T. rufivena dikenal sebagai hama penggerek tandan buah kelapa sawit baik di Indonesia maupun di Malaysia. Pada umumnya hama ini dijumpai terutama pada areal dengan tandan buah dengan fruitset rendah atau terlewat dipanen, karena sebagai makanan hama ini.Larva biasanya dijumpai pada bunga betina, bunga jantan dan tandan buah. Larva tersebut memakan putik bunga dan daging buah kelapa sawit.

Gejala serangannya berupa bekas gerekan yang ditemukan pada permukaan buah dan bunga. Bekas gerekan tersebut berupa faeces dan serat tanaman. Larva T. rufivena dapat memakan bunga jantan maupun bunga betina. Larva menggerek bunga betina, mulai dari bunga yang seludangnya baru membuka sampai dengan buah matang. Bunga yang terserang akan gugur dan apabila ulat menggerek buah kelapa sawit yang baru terbentuk sampai ke bagian inti maka buah tersebut akan rontok (aborsi) atau berkembang tanpa inti.

Kerugian yang diakibatkan oleh hama penggerek tandan buah yaitu bunga dan buah yang baru terbentuk yang terserang akan rontok. Buah muda dan buah matang biasanya digerek bagian luar sehingga buah sampai dipanen tampak cacat dan kusam

Pengendalian hama penggerek tandan buah yaitu melalui monitoring populasi dengan mengamati jumlah dan intensitas serangan pada tandan buah kelapa sawit, pohon per pohon, dilakukan setiap sebulan sekali.

Dari hasil pengamatan tersebut akan ditemukan padat populasi kritis, yaitu bila 30% dari tanaman kelapa sawit dapat dijumpai paling tidak satu tandan buah terserang hama sampai dengan 50% (pada tanaman muda) atau 60% (pada yanaman tua), maka perlu dilakukan tindakan pengendalian.

Upaya prefentif dapat dilakukan dengan segera memotong tandan buah yang terserang hama, sehingga menekan populasi hama dan tidak memicu timbulnya penyakit busuk buah. Sedangkan pengendalian hama penggerek tandan buah kelapa sawit dengan tindakan terakhir yaitu menggunakan insektisida Thuricide, Dimilin, dan Baythroid.

Penyemprotan dilakukan dengan sprayer gendong bermesin dengan volume semprot 2 liter per pohon, sebanyak 3 kali dengan selang waktu 2 minggu. Pada setiap 20 liter larutan semprot ditambahkan 30 ml Tenac sticker dan 15 ml bahan perata DS747. Diantara ketiga inseksida tersebut, Thuricide memberikan hasil

TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA