59
Habitat Degradation and Loss By Nur Saidatuzzahroh (3425110107) Yudi Saputra (3425110109) Dina Amalia R. (3425110144) Biologi 2011

KELOMPOK 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kelompok 1

Citation preview

Page 1: KELOMPOK 1

Habitat Degradation and Loss

By

Nur Saidatuzzahroh

(3425110107)

Yudi Saputra (3425110109)

Dina Amalia R. (3425110144)

Biologi 2011

Page 2: KELOMPOK 1

Materi

1. Degradasi habitat

2. Faktor degradasi habitat

3. Perbedaan degradasi habitat dan hilangnya habitat

4. Transformasi habitat

5. Contoh-contoh degradasi habitat

6. Sebab-sebab degradasi habitat

7. Pendekatan untuk konservasi habitat global

Page 3: KELOMPOK 1

Degradasi habitat

Degradasi habitat adalah anacaman paling serius

dalam keanekaragaman hayati

Manusia telah mengubah permukaan daratan bumi

sekitar 83%

Sekitar 60% dari ekosistem bumi dianggap rusak

atau tidak berkelanjutan

Page 4: KELOMPOK 1

Gambar 1. Sejarah tingkat kehilangan habitat

Page 5: KELOMPOK 1

Degradasi habitat mengakibatkan dampak serius pada

ekosistem laut

> 20% terumbu karang hancur

20% terumbu karang rusak

35% dari mangrove mangrove hancur pada 20 tahun

yang lalu

3-6x lebih banyak air di waduk daripada di sungai

Page 6: KELOMPOK 1

Degradasi habitat merupakan penyebab utama kepunahan

Gambar 2. Penurunan jumlah vertebrata di alam

Page 7: KELOMPOK 1

Apa saja faktor yang menyebabkan habitat terdegradasi ???

Page 8: KELOMPOK 1
Page 9: KELOMPOK 1
Page 10: KELOMPOK 1

Degradasi habitatDegradasi habitat Hilangnya habitatHilangnya habitat

Degradasi habitat adalah

kerusakan habitat oleh

polusi. 

Tidak berpengaruh

terhadap semua spesies

Waktunya sementara

  

Hilangnya habitat adalah

menyusutnya materi pada

tempat yang sesuai untuk

hidup (Edward O. Wilson)

Dampaknya parah kerena

berpengaruh terhadap semua

atau hampir semua spesies

Waktu relatif lama

What is the difference between degradation and loss?

Page 11: KELOMPOK 1

Pola Transformasi habitat

Bentuk lain dari degradasi adalah transformasi

habitat

Transformasi habitat adalah hasil dari salah satu

habitat yang diubah menjadi bentuk lain dengan

perubahan proses yang mendasar (misalnya hutan di

lahan pertanian)

Page 12: KELOMPOK 1

1. Sistem hutan

Selama 300 tahun sekitar 50% hutan dunia telah

dihapus

25 negara benar-benar gundul

29 negara> 90% deforestasi

Antara 1990 dan 2000, proporsi lahan hutan

menurun dari 30,4% menjadi 29,7%

Page 13: KELOMPOK 1

Gambar 3. Amerika selatan kehilangan 8% dari hutan dalam 1 dekade

Page 14: KELOMPOK 1

2. Kerusakan padang rumput, savana, dan semak

Daerah tropis saat ini sedang mengalami deforestasi pada

tingkat tertinggi

Di Amazon, sampai dengan 75% dari seluruh curah hujan

hasil dari evapotranspirasi

Akibatnya pola iklim, penggundulan hutan secara dramatis

dapat mengubah lanskap daerah

Grasslands, shrublands dan sabana mencakup sekitar 40,5%

dari permukaan bumi menjadi rusak akibat hal tersebut

Page 15: KELOMPOK 1

3. Degradasi sistem air tawar

Pertanian dan perkotaan menyebabkan sistem air

terdegradasi melalui pengalihan air, bendungan, dan

kerugian lahan basah yang luas

Saat ini, hanya 2% dari sungai AS berkerja tanpa

hambatan (<1/3 di seluruh dunia)

Upaya untuk meningkatkan pertanian produktif telah

mengakibatkan penarikan air dalam jumlah besar dari

danau dan akuifer

Page 16: KELOMPOK 1

Gambar 4. Laut Aral telah menyusut 40% dalam satu dekade

Page 17: KELOMPOK 1

4. Degradasi ekosistem laut

Pantai telah rusak atau hilang

Ekosistem laut telah mengalami pencemaran

Misalnya padang lamun sebagian besar telah

dihancurkan melalui sedimentasi

Mangrove menyediakan dasar pembibitan dan

berkembang biak bagi ikan dan invertebrata, serta

penyangga terhadap erosi pantai

Page 18: KELOMPOK 1

Gambar 5. Degradasi mengakibatkan terancamnya kehidupan burung

Page 19: KELOMPOK 1

Habitat degradation and lossHabitat degradation and loss

Gambar 6. Ekosistem darat yang terdegradasi

Page 20: KELOMPOK 1

Gambar 7. Ekosistem laut yang terdegradasi

Page 21: KELOMPOK 1

Gambar 8. Habitat hewan yang rusak

Page 22: KELOMPOK 1

A. Sebab-Sebab Degradasi Habitat

Page 23: KELOMPOK 1

A. Sebab-sebab Degradasi Habitat

Beberapa penyebab degradasi habitat antara

lain:

1. Urbanisasi dan Pembangunan

2. Peperangan dan Konflik Kekerasan

3. Polusi

4. Sampah Padat dan Plastik

5. Eutrofikasi

Page 24: KELOMPOK 1

1. Urbanisasi dan Pembangunan

Sekitar 3% dari permukaan bumi telah

ditutupi bangunan-bangunan.

Sekarang ini, sekitar setengah dari populasi

di bumi tinggal di kota, dan populasi urban

tumbuh menjadi 2% pertahun (UN

Environtmen Programme 2002).

Page 25: KELOMPOK 1

Gambar 1. Dampak urbanisasi terhadap lingkungan

Page 26: KELOMPOK 1

2. Peperangan dan Konflik Kekerasan

Perang dapat menjadi faktor kerusakan

lingkungan.

Contohnya kerusakan lingkungan akibat

bom atom di Hiroshima

Page 27: KELOMPOK 1

Gambar 2. Kota Hiroshima setelah terkena ledakan bom atom

Page 28: KELOMPOK 1

3. Polusi

Bentuk umum dari polusi meliputi:

a. Polusi cahaya

b. Polusi udara dan hujan asam

Page 29: KELOMPOK 1

Gambar 3. Bentuk polusi cahaya

Page 30: KELOMPOK 1

a. Polusi cahaya

Sumber dari polusi cahaya meliputi “sky glow” yang

dihasilkan dari perkotaan, penerangan dari gedung-

gedung, dan lampu dari kendaraan serta lampu

jalanan.

Perubahan intensitas cahaya banyak mempengaruhi

hewan-hewan nokturnal.

Contohnya pada katak, kenaikan intensitas cahaya

secara tiba-tiba dapat mempengaruhi kemampuan

visual katak selama 1 menit-1 jam (Buchanan 1993).

Page 31: KELOMPOK 1

b. Polusi udara dan hujan asam

Racun kimia kebanyakan dilepaskan ke

udara dibandingkan ke media yang lain

(contohnya tanah, air)

Polusi udara berdampak negatif untuk

sejumlah hutan nasional

Page 32: KELOMPOK 1

Gambar 4. Mekanisme terjadinya hujan asam

Page 33: KELOMPOK 1

Gambar 5. Dampak dari hujan asam

Page 34: KELOMPOK 1

Gambar 6. Peningkatan Nitrogen di daerah aliran sungai di dunia

Page 35: KELOMPOK 1

4. Sampah Padat dan Plastik

Pembuangan limbah yang tidak tepat sangat

bermasalah untuk laut

Plastik dan barang-barang yang

nonbiodegradable dengan cepat menumpuk

Plastik (terutama tas dan balon) terlihat

seperti ubur-ubur atau makanan lainnya

Page 36: KELOMPOK 1

Salah satu bahaya nyata dari plastik adalah

bahwa plastik dapat menjadi potongan-

potongan yang lebih kecil, tetapi tidak

pernah menghilang

Gambar 7. Kura-kura memakan plastik

Page 37: KELOMPOK 1

5. Eutrofikasi

Gambar 8. Penyebab-penyebab eutrofikasi

Page 38: KELOMPOK 1

Gambar 9. Proses terjadinya eutrofikasi

Page 39: KELOMPOK 1

B. Pendekatan untuk Konservasi Habitat global

Page 40: KELOMPOK 1

B. Pendekatan untuk Konservasi Habitat global

Biodiversity Hotspots

-Hotspot merupakan daerah yang diproritaskan untuk

konservasi

Untuk memenuhi syarat sebagai biodiversity hotspot,

daerah harus memenuhi dua kriteria yang ketat.

Harus mengandung setidaknya 0,5% atau 1.500

spesies tanaman vaskular sebagai endemik, dan harus

telah kehilangan setidaknya 70% vegetasi utamanya

Page 41: KELOMPOK 1

Gambar 10. Daerah Biodiversity Hotspot (hijau)

Page 42: KELOMPOK 1

B. Pendekatan untuk Konservasi Habitat global

"Global 200" ekoregion. Pendekatan 'global

200‘ berusaha untuk mewakili masing-

masing ekosistem bumi pada skala global.

Target tersebut didasarkan pada kekayaan

spesies, endemisme, keunikan taksonomi,

kelangkaan global dan fenomena ekologi atau

evolusi yang tidak biasa

Page 43: KELOMPOK 1

Gambar 11. Daerah Global 200 ekoregion (hitam)

Page 44: KELOMPOK 1

Pendekatan untuk Konservasi Habitat di Dunia

• Terdapat banyak kelompok konservasi yang

mengambil pendekatan global untuk isu

konservasi (Nature Conservancy, WWF,

Conservation International, Wildlife

Conservation Society)

• Masalah : biasanya apa yang paling menjadi

ancaman adalah paling mahal untuk melindungi

Page 45: KELOMPOK 1

Wilayah keanekaragaman hayati ( biodiversitas )

“Wilayah” pertama kali dikemukakan oleh Norman

Myers berdasarkan yang tidak dapat digantikan dan

ancaman

Lalu diperluas oleh orang-orang di CI dan sekarang

mewakili 34 daerah endemik yang luar biasa dan

hilangnya habitat

Masing-masing memegang lebih dari 1500 tanaman

endemik dan kehilangan lebih dari 70% dari habitat asli

Page 46: KELOMPOK 1

Yang paling utama adalah hutan tropis, yaitu 22 dari

34.

Wilayah hanya terdiri dari 15,7% dari permukaan

tanah di dunia tetapi mengandung lebih dari 77%

dari semua spesies vertebrata.

Lebih dari 300.000 tanaman ( lebih dari setengah

endemik dalam satu area ) dan 42% dari vertebrata

dibatasi di 34 daerah ini.

Page 47: KELOMPOK 1
Page 48: KELOMPOK 1

“Global 200” ecoregions

Pendekatan lain adalah rencana “Global 200”,

dimana pencarian untuk menunjukkan tiap

ekosistem di bumi pada skala global ( dunia )

Target ini berdasarkan kekayaan spesies, ke-

endemik-an, keunikan taksonomi, kelangkaan

dunia dan ekologi yang tidak biasa atau

fenomena evolusi

Page 49: KELOMPOK 1

Krisis Ecoregions ( wilayah ekologi )

TNC dan WWF melengkapi analisis strategi dari

status ecoregions ( wilayah ekologi ) di dunia

Telah dibuat “Conservation Risk Index”

berdasarkan rasio presentasi dari habitat yang

telah dikonversi untuk digunakan manusia

dengan presentasi dari habitat yang dilindungi

Page 50: KELOMPOK 1

Distribusi 305 krisis ecoregions

Page 51: KELOMPOK 1

Perlingdungan hutan belantara

Pendekatan lain adalah untuk mencoba dan menjaga

daerah dimana habitat masih luas secara utuh

CI juga telah memprioritaskan wilayah hutan

belantara di daerah tropis

Pendekatan identifikasi ini 10% dari setiap bioma

yang paling terpengaruh oleh pembangunan manusia

Terdapat beberapa faktor ( sosial dan ekonomi ) yang

mendasari perubahan keputusan penggunaan lahan

Page 52: KELOMPOK 1

konservasi habitat: bagaimana?

Sejumlah faktor-faktor sosial dan ekonomi yang

mendasari perubahan keputusan penggunaan

laham, dimana akhirnya mempengaruhi degradasi

habitat

52

Page 53: KELOMPOK 1

53

Page 54: KELOMPOK 1

Solusi biasanya tergantung skala spasial usaha yag

ditargetkan

sebagai contoh, beberapa fokus pada arena

kebijakan untuk menetapkan cagar alam, atau

untuk dana konservasi melalui pembelian hak

pembangunan atau pengalihan utang yang

digunakan untuk membiayai program konservasi

“debt-for-nature swaps”

Page 55: KELOMPOK 1

55

Essay 6.4 Debt-for-Nature Swaps

Sejak tahun 1987 lebih dari satu milyar US $ telah

difungsikan kepada konservasi alam di negara

berkembang, dimana mekanismenya dikenal sebagai

pengalihan utang yang digunakan untuk membiayai

program konservasi“debt-for-nature swaps” (DFNS)

Swaps ini berkembang dengan dua isu yang datang

untuk kedepannya dalam keprihatinan mengenai 1980-

cepat hilangnya ekosistem alam, khususnya hutan

hutan tropis

Page 56: KELOMPOK 1

56

DFNS ( Debt for nature swaps )

Di tahun 1970-an, bank komersial telah memulai untuk

melihat Less Developed Countries (LCDs) atau negara-

negara kurang maju sebagai klien potensial

Meskipun di tahun 1981, dengan negara-negara

berkembang dalam resesi menyusul krisis minyak kedua

pada 1979, tingkat ketertarikan meningkat sebagai

gambaran negara barat mencoba untuk memerangi inflasi

Pada 1982 Meksiko menjadi negara pertama yang

mengumumkan bahwa tidak dapat melakukan

pembayarannya. 42 negara mengikuti dan krisis hutang

dimulai

Page 57: KELOMPOK 1

57

The twin crisis ( krisis kembar )

Karena kebanyakan mengandalkan industri

primer, kehutanan dan pertambangan-untuk

sebagian ekspor mereka, krisis hutang

meningkatkan tekanan pada lingkungan alam

Hutang dilihat sebagai penyebab penanaman

hutan kembali dan krisis hutang kembar serta

perusakan lingkungan menjadi hal yang disukai

dalam pikiran banyak orang

Page 58: KELOMPOK 1

58

Ide The Debt-for-Nature Swaps

Di tahun 1984 Thomas Lovejoy dari WWF menyarankkan

bahwa krisis hutang dan penanaman hutan kembali dapat di

cegah dua-duanya, jika debitur negara bersedia untuk

melindungi sumber daya alam.

Tiga tahun kemudian, pengalihan hutang (debt-for-nature

swap) yang pertama disimpulkan oleh Conservation

International ( CI ), yaitu pemerintak Bolivia dan bank Citicorp

Pengalihan hutang (debt-for-nature swap) adalah perjanjian

dimana hutang dalam mata uang keras diampuni ( dibatalkan

) dengan janji untuk memneri dukungan konservasi sebagai

bagian dari peminjaman tersebut

Page 59: KELOMPOK 1

Thanks For Your Attention

Love Our Earth