27
LAPORAN PRAKTIKUM PRODUKSI DOMBA DAN KAMBING “Perkandangan” Disusun Oleh : Kelas B Kelompok I LABORATORIUM TERNAK POTONG FAKULTAS PETERNAKAN Fitri Suciati 200110100057 Citra Kartika Wuri 200110100081 Shelviani 200110100094 Intan Asih Lestari 200110100099 Indah Permatasari 200110100100

KELOMPOK 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM

PRODUKSI DOMBA DAN KAMBING

“Perkandangan”

Disusun Oleh :

Kelas B

Kelompok I

LABORATORIUM TERNAK POTONG

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

2012

Fitri Suciati 200110100057

Citra Kartika Wuri 200110100081

Shelviani 200110100094

Intan Asih Lestari 200110100099

Indah Permatasari 200110100100

Page 2: KELOMPOK 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-

Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akhir yang

berjudul “Perkandangan”. Penulisan laporan ini merupakan salah satu

tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah praktikum

produksi ternak domba dan kambing.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak

kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,

mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami masih terbatas. Untuk itu

kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi

penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga Laporan Akhir Praktikum ini dapat memberi

manfaat untuk kita semua dan atas perhatiannya kami ucapkan

terimakasih.

Sumedang, 15 April 2012

Penulis

Page 3: KELOMPOK 1

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konstruksi kandang adalah salah satu kebutuhan penting dalam

bisnis peternakan. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya

ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan

ternak. Terdapat banyak sekali jenis konstruksi kandang, baik

berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan untuk membuat kandang

tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan.

secara tidak langsung kandang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas

hasil peternakan. Jadi dengan demikian, konstruksi perkandangan adalah

segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang dan sarana maupun

prasarana yang bersifat sebagai penunjang kelengkapan dalam suatu

peternakan yang akan berbengaruh besar terhadap produksi ternak.

Kandang yang fungsional akan menambah pendapatan bagi para

pemiliknya maka untuk itu peternak harus memperhitungkan jumlah,jenis

ternak, serta skema perkandangan.

 

1.2  Maksud dan Tujuan

Tujuan umum dari perkandangan domba adalah untuk

menyeimbangkan mulai dari fisis, kimiawi, kompetisi biologis pada ternak

agar terdapat korelasi positif antara sistem metabolisme ternak dengan

konstruksi kandang ternak.

Page 4: KELOMPOK 1

 

1.3  Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal   : Selasa, 10 April 2013

Waktu              : 07.30 – 09.30 WIB

Tempat            : Kandang Domba dan Kambing

Laboratorium Ternak Potong

Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Page 5: KELOMPOK 1

II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Domba

Bangsa domba secara umum diklasifikasikan berdasarkan atas hal

hal tertentu diantaranya perbandingan persentase daging dan wool, ada

tidaknya tanduk, atau asal usul ternak. Klasifikasi domba sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Klas : Mamalia

Ordo : Artiodactyla

Family : Bovidae

Genus : Ovis

Spesies : Ovis aries

( Purbowati, 2009)

Jika kita hendak memelihara ternak, maka terlebih dahulu kita perlu

mengetahui sifat sifat dan seluk-beluknya. Dengan memahami semua sifat

itu, berarti peternak sudah belajar dari ternak-ternak tersebut. Jangan

sekali-sekali peternak ingin memaksakan kehendaknya sendiri kepada

ternaknya. Jika ia bertindak demikian, maka peternak tersebut akan

mengalami kegagalan total terhadap peternaknya ( Sumoprastowo,

1993 ).

Page 6: KELOMPOK 1

Peternak harus tahu dan yakin betul bagaimana dan apa keinginan

ternaknya. Misalnya, dengan jalan mempelajari tentang makanan

kesukaan ternak yang akan kita pelihara tersebut, kemudian tempat dan

iklim manakah yang cocok bagi ternaknya. Bagaimanakah ternak tersebut

berkembang biak dansebagainya. Semboyan peternak yang jitu

sebenarnya adalah “Belajar dari ternak” bukan “Ternak belajar dari

peternak”. Apabila semua sifat dan keinginan ternak yang akan dipelihara

telah di tangan peternak, maka segalanya akan sesuai dengan apa yang

dikehendaki oleh ternak itu. Oleh karena itu peternak yang demikian

berarti telah seia sekata menyatu dan serasi dalam memacu

meningkatkan produksi peternakannya ( Sumoprastowo, 1993 ).

Domba seperti halnya kambing, kerbau dan sapi, tergolong dalam

famili Bovidae. Domba dan kambing pada hakikatnya merupakan 2 genus

berdekatan meskipun demikian ada perbedaan yang mencolok yakni

domba dan kambing tidak dapat dikawin silangkan. Hal ini berkaitan

dengan domba yang memiliki kelenjar yang terdapat dibawah mata yang

terbuka serta menghasilkan sekresi yang ada kalanya berlebihan,

sehingga domba sering mengeluarkan air mata. Disamping itu juga

terdapat kelenjar dicelah celah kukunya yang menghasilkan bau yang

khas. Kelenjar tersebut akan terus bereaksi apabila domba sedang

berjalan. Kelenjar ini untuk memberi petunjuk bagi domba yang tersesat

dari kawan kawannya. Ciri khas yang lain dari domba adalah tanduk

Page 7: KELOMPOK 1

berpenampang segitiga yang tumbuh melilit seperti spiral ( Murtidjo,

1993).

4.2. Perkandangan

Perkandangan merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan

tingkat keberhasilan suatu usaha peternakan kambing dan domba.

Perkandangan yang sering tidak memenuhi kaidah dan fungsi yang

sesungguhnya, cenderung akan merugikan baik terhadap ternak itu

sendiri, manusia dan lingkungan. Oleh sebab itu, pengetahuan yang

komprehensif tentang perkandangan perlu diketahui sebagai upaya bagi

peningkatan produktivitas ternak kambing dan domba yang dipelihara

sekaligus mengurangi dampak negatif pecemaran lingkungan sekitarnya. (

Deddy, 2010 )

Membangun kandang untuk ternak kambing dan domba sama

seperti membangun rumah untuk tempat tinggal manusia, sehingga

secara hakekat normative harus sama. Pembangunan kandang

memerlukan keterampilan dan keseriusan. Tujuannya adalah untuk

menciptakan desain kandang yang sempurna bagi kambing dan domba

yang dipelihara atau akan dipelihara agar benar-benar menjadi tempat

yang nyaman bagi ternak kambing dan domba itu sendiri. Prinsipnya

adalah konstruksi kandang harus dapat membuat kambing merasa

nyaman dan aman. Kondisi ini tentunya akan menjadikan kambing dan

domba berproduksi secara normal. ( Deddy,2010 )

Page 8: KELOMPOK 1

Daerah yang cocok untuk mengembangbiakan domba sebagai

sumber bibit adalah di daerah pegunungan, sedangkan bila ingin

menggemukkan domba untuk segera dipasarkan adalah di daerah

dataran rendah. Untuk kebutuhan pasar domba dapat dijual pada umur

masih muda. Domba yang cocok untuk keperluan ini adalah hasil

persilangan antara dua bangsa atau lebih keturunannya lebih cepat

pertumbuhannya dan lebih subur ( Sodiq, 2009 ).

Setelah lokasi peternakan ditentukan sesuai dengan persyaratan

teknis, langkah berikutnya adalah membangun kandang. Kandang

mempunyai fungsi yang sangat vital sebagai berikut :

1. Melindungi ternak dari hewan pemangsa

2. Melindungi ternak dari panasnya sinar matahari , hujan, udara yang

dingin dan angin kencang

3. Mencegah ternak merusak tanaman lain yang ada disekitar peternakan

4. Membuat ternak dapat istirahat dan tidur dengan tenang

5. Menampung ternak piaraan kawin dan beranak dengan baik

6. Menampung kotoran ternak dengan baik sehingga dapat dibersihkan

dan dikumpulkan untuk dijadikan pupuk kandang bagi tanaman

7. Memudahkan pemeliharaan sehari hari misalnya memberi pakan,

minum, pengawasan terhadap penyakit dan seleksi (Cahyono, 1998 )

Page 9: KELOMPOK 1

Jenis-jenis Kandang Domba

Umumnya kandang domba didesain sebagai kandang koloni,

bukan kandang individual. Hal ini didasarkan pada sifat domba yang

senang hidup berkelompok. Namun, berdasarkan tipe alasnya kandang

domba dibagi menjadi dua tipe yaitu kandang lemprak dan kandang

panggung.

1. Kandang Lemprak

Kandang lemprak dicirikan dengan lantai yang menggunakan tanah

sebagai alasnya. Kandang jenis ini hanya beralaskan kotoran dan sisa-

sisa hijauan pakan. Selain itu, kandang juga tidak dilengkapi dengan

tempat pakan. Kandang hanya dilengkapi keranjang rumput yang

diletakkan diatas alas. Pakan sengaja diberikan berlebihan agar

menghasilkan kotoran yang banyak. Kotoran akan dibongkar setelah

sekitar 1 – 6 bulan.

Lantai kandang lemprak yang terbuat dari tanah tidak dianjurkan

karena tidak memenuhi syarat kesehatan. Kotoran domba maupun air

minum yang tumpah dapat membuat lantai tanah menjadi basah dan

becek. Karena itu, alas yang disarankan untuk kandang lemprak adalah

alas yang terbuat dari bahan semen. Agar lantai tidak licin, tekstur semen

dibuat agak kasar dengan cara tidak diberi semen penghalus atau

memberi corak semen dengan batang lidi. Lantai juga perlu dibuat miring

Page 10: KELOMPOK 1

ke satu arah untuk memudahkan pembuangan kotoran dan mencegah

genangan air.

Dalam beternak domba secara intensif, kandang ini jarang

digunakan karena pembersihannya lebih merepotkan. Kandang lemprak

biasanya digunakan para peternak domba pada skala kecil dengan jumlah

domba yang tidak terlalu banyak.

2. Kandang Panggung

Kandang panggung dicirikan dengan adanya tiang penyangga

kandang sehingga lantai kandang terletak diatas tanah (sekitar 0,5 – 1m)

dan berbentuk seperti panggung. Bahan lantai biasanya terbuat dari bilah

bambu, kayu, atau papan. Tipe kandang ini memiliki kolong yang

bermanfaat sebagai penampung kotoran. Lantai kolong biasanya diberi

semen dan dibuat miring ke arah selokan agar lebih memudahkan pekerja

ketika membersihkan kotoran.

Meskipun pembuatan kandang panggung lebih mahal, tetapi

kebersihan lantai kandang ini lebih terjamin. Hal ini disebabkan, lantai

kayu atau bilah bambu dipasang dengan sedikit celah sehingga

memudahkan kotoran terjatuh ke bawah kandangg. Selain itu, domba

terhhindar dari serangan penyakit dan parasit karena kandang lebih

mudah dibersihkan. Oleh karena itu, kandang panggung banyak

digunakan pada peternakan domba dengan pola intensif. (Ridwan, 2010)

Page 11: KELOMPOK 1

III

ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

3.1 ALAT DAN BAHAN

a) Meteran

b) Alat tulis

c) Kamera

3.2 PROSEDUR

a) Mengukur Panjang Kandang menggunakan meteran

b) Mencatat hasil pengukuran tersebut

c) Foto bagian yang diukur

d) Lakukan prosedur a, b, c pada pengukuran panjang dan lebar

setiap pan, bak minum, tangga, kolom dopping, kandang koloni,

kandang melahirkan, bak pakan .

e) Melihat vegetasi yang ada disekitar kandang.

Page 12: KELOMPOK 1

IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAAN

4.1Hasil Pengamatan

Atap monitor

Kandang panggung

a. Kandang Melahirkan

KandangSkat pemisah

Batas kandang67 cm

307 cm137 cm 186 cm

617 cmPintu dalam

Pintu keluarTangga

Pintu Halaman

Tempat minum dan mandi

243 cm

Page 13: KELOMPOK 1

Pintu dalam14 cm 15 cm

Ventilasi

90 cm

89 cm 2 m 196 cm

5,5 cm Skat kandang

94 cmTangga

17 cm 30 cm102 cm

b. Kandang Individu

374 cm

KandangSkat pemisah

Batas kandang68 cm

310 cm212 cm

617 cmPintu dalam

Pintu keluarTangga

Halaman

Tempat minum dan mandi

Pintu399 cm

Page 14: KELOMPOK 1

c. Alley

P. alley 1361 cm

190 cm

d. Kolam Dipping

184 cm

58 cm256 cm dalam : 99 cm

148 cm629 cm

50 cm

Page 15: KELOMPOK 1

4.2Pembahasan

A. Ukuran kandang melahirkan :

- Panjang kandang : 307 cm = 3,07 m

Lebar Kandang : 137 cm = 1,37 m

Tinggi Kandang ( sampai ventilasi) : 250 cm = 2,5 m

- Luas Kandang : 4,21 m²

- Volume kandang : 10,51 m³

- Panjang halaman depan : panjang keseluruhan- panjang

kandang

: 6,17- 3,07 = 3,1 m

- Lebar halaman depan : 2,43 m

- Luas halaman depan : 3,1 x 2,43 = 7,53 m2

- Bak penampung air :

- Panjang : 1,01 m

- Lebar : 0,49 m

- Tinggi : 0,97 m

- Luas bak penampungan air : 1,01 x 0,49 = 0,49 m2

- Volum bak penampung air : 1,01x0,49x0,97 = 0,47 m3

B. Ukuran kandang individu / koloni:

- Panjang kandang : 310 cm = 3,1 m

- Lebar : 3,74 m

- Tinggi : 2,5 m

- Luas kandang : 11,60 m2

- Volum kandang : 29 m3

- Panjang halaman depan : 6,17-3,10 = 3,07 m

Page 16: KELOMPOK 1

- Lebar halaman depan : 3,99 m

- Luas halaman depan : 3,07x3,99 = 12,25 m2

C. Alley

- Panjang alley 1361 cm = 13,61 m

- Lebar alley : 1,90 m

- Luas alley : 13,61x1,90 = 25,86 m2

D. Ukuran kolam dipping

Luas kolam setelah anak tangga : 1,48x0,58 = 0,86 m2

Volum kolam : 1,48x0,58x0,99 = 0,85 m3

Luas kandang total adalah 13,6 m x 9,3 m. Kandang yang diukur

termasuk tipe kandang panggung dengan atap tipe monitor. Kandang

terdiri dari 8 kandang kecil terdiri dari kandang individu, kandang koloni

dan 2 kandang melahirkan. Pada bagian luar, terdapat halaman untuk

execise dan mandi. Di bagian belakang kandang terdapat kolam dipping.

Kandang sangat berpengaruh terhadap produktivitas ternak.

Produktivitas ternak dapat menjadi tinggi apabila tata laksana baik, efisien,

dan sistem perkandangan yang baik dapat membuat ternak menjadi lebih

aman dan nyaman. Sedangkan produktivitas ternak yang rendah dapat

disebabkan karena konstruksi kandang yang tidak tepat dan manajemen

kesehatan yang kurang baik.

Dapat kita ketahui bahwa kandang memiliki beberapa fungsi, yaitu :

- Melindungi ternak dari berbagai faktor yang merugikan

- Menjaga kenyamanan ternak

- Menghemat tempat

- Dan memudahkan tata laksana pemeliharaan

Oleh sebab itu, untuk mendirikan sebuah kandang, harus memenuhi

beberapa syarat, yaitu :

- Pilih lahan yang kering dan tidak tergenang air

Page 17: KELOMPOK 1

- Untuk memudahkan pengawasan, tempatkan kandang dekat

rumah peternak atau penjaga

- Jarak kandang agak jauh dari perumahan atau sumber air

- Cukup mendapat sinar matahri pagi secara merata dan udara

segar

- Harus terlindung dari angin langsung

- Sebaiknya kandang dibuat menghadap kearah timur

Model kandang :

- Kandang Panggung

- Kandang berlantai tanah

- Kandang berlantai semen (beton tembok), banyak digunakan di

negara – negara beriklim musim

Bangunan kandang domba hasil pengamatan adalah kandang panggung,

kelebihannya yaitu :

- Kandang relatif lebih bersih

- Kebersihan kandang lebih terjamin

- Lantai kandang lebih kering dan tidak becek

- Dapat menekan perkembangan parasit, mikroorganisme, dan

jamur

Kekurangannya yaitu :

- Biaya pembanguna relatif lebih mahal

- Resiko kecelakaan lebih besar

- Kandang memikul beban berat dari ternak yang diatasnya.

Page 18: KELOMPOK 1

V

KESIMPULAN

Kandang domba ini merupakan kandang panggung dengan tipe

atap monitor. Terdiri dari beberapa bagian kandang, antaralain, kandang

melahirkan, kandang individu dan kandang koloni. Ukuran kandang koloni

dan individu kurang lebih sama. Luas kandang 13,6 m x 9,3 m. Kandang

panggung memiliki kelebihan antaralain kandang relatif lebih bersih,

kebersihan kandang lebih terjamin dan lain-lain. Sedangkan

kekurangannya adalah biaya pembanguna relatif lebih mahal, resiko

kecelakaan lebih besar dan lain-lain.

Page 19: KELOMPOK 1

DAFTAR PUSTAKA

Deddy Randu. 2010. Perkandangan Ternak Kambing dan Domba.

Available at http://deddyrandu.blogspot.com/2010/03/perkandangan-

ternak-kambing-dan-domba.htmll (diakses 14 Apri 2012 pukul 12.53)

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20389/.../Chapter%20II.pdf

(diakses pada hari sabtu tanggal 14 Apri 2012 pukul 12.03)

Ridwan. 2010. Jenis-jenis Kandang Domba. Available at

http://www.kambingakikah.com/tag/kandang-domba/ (diakses 15 April

2012 pukul 17.46).

Page 20: KELOMPOK 1

LAMPIRAN

Kandang Melahirkan Tangga dan Pintu kandang melahirkan

Tangga dan Pintu kandang melahirkan Bak Mandi

Pintu Halaman Kandang Individu

Page 21: KELOMPOK 1

Kandang Koloni

Alley

Kolam DippingKandang Individu tampak dari

dalam

Kandang Tampak dari Samping Tampak Depan Kandang

Page 22: KELOMPOK 1