Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2016), Kuta, Bali, INDONESIA, 15 – 16 Desember 2016 155
KELAYAKAN FINANSIAL UNIT BISNIS
USAHATANI BUAH NAGA DI KEBUN PERCOBAAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA
I.A.L. Dewi 1), dan I.N.G. Ustriyana 1)
1)Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertania, Universitas [email protected]
PENDAHULUANKebun Percobaan Fakultas Pertanian Unud berperan penting
bagi peningkatan kualitas sumberdaya dosen dan calon lulusan di
Fakultas Pertanian. Karenanya perlu memelihara keberlanjutan
kebun percobaan. Ketersediaan dana pengelolaan sangat penting
untuk keberlanjutan kebun yaitu dengan menciptakan unit bisnis
usahatani Buah Naga. Membangun unit usaha tentunya
membutuhkan modal yang tidak sedikit, oleh sebab itu perlu
diperhitungkan investasi yang dikorbankan. Menurut Gittingger
(1986), kegiatan investasi dapat merubah sumber finansial menjadi
barang kapital yang dapat menghasilkan keuntungan atau manfaat
setelah beberapa periode waktu. Sangat perlu diperhitungkan
apakah dalam periode waktu umur ekonomis investasi selama 15
tahun akan memberikan keuntungan, sehingga usaha ini layak
dilanjutkan, bagaimana kepekaan unit bisnis ini terhadap
perubahan keadaan, dan nilai BEP unit bisnis ini.
UCAPAN TERIMA KASIHPada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasi kepada
Rektor Universitas Udayana melalui Pimpinan Fakultas Pertanian
telah memberikan bantuan pendanaan dalam penelitian ini
dengan Dana PNBP Universitas Udayana dengan Surat
Penugasan Penelitian No: 1259/UN14.1.23/PL/2016 tanggal 15
Juni 2016
KESIMPULAN1.Usahatani Buah Naga di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
Unud menguntungkan sehingga layak untuk dijalankan.
2.Usahatani Buah Naga di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
Unud sangat sensitive terhadap penurunan harga jual produk
sebesar 50%.
3.Nilai BEP harga yang terbentuk adalah senilai Rp 6.534,
sedangkan nilai BEP unit saat harga BEP adalah 135.644 kg.
HASIL PENELITIANData yang diperoleh dianalisis kreteria investasi dan
sensitivitas dari unit bisnis tersebut. Adapun hasil perhitungannya
dapat dilihat pada tabel berikut.
Keterangan:
2a : Penurunan kuantitas produksi karena perubahan cuaca atau serangan penyakit,
sebesar 30%.
2b : Kenaikan biaya produksi akibat perubahan kuantitas atau harga input, sebesar
20%.
2c : Penurunan harga jual akibat musim panen raya, sebesar 50%.
METODE PENELITIANPenelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas
Pertanian Unud. Data penelitian diperoleh dari Informan kunci
melalui wawancara, survei, dan dokumentasi. Analisis data
mempergunakan analisis kreteria investasi, analisis sensitivitas
usahalisis dan analisis BEP.
Daftar Pustaka
Destiarni, Resti P. 2013. Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Budidaya Buah Naga
(hylocereus sp.) Di Desa Rombasan Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep
Jawa Timur.Sekripsi tidak dipublikasikan. Departemen Agribisnis Fakultas
Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Bogor
Gittinger, JP. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI Press. Jakarta.
Khairunnas, dan Ermy T. 2011. Analisis Kelayakan Usahatani Buah Naga
(Hylocereus Costaricansis) Di Pekanbaru (Studi di Kelurahan Sail Tenayan Raya
Pekanbaru). Pekbis Jurnal. Vol: 3, No: 3. ISSN: 579-585. Hal 579-585
Tabel 1.
Hasil Analisis Kelayakan Investasi, Analisis Sensitivitas, dan BEP
Tujuan
Penelitian
Nilai NPV
(rp)
Nilai Net
B/C Nilai IRR Nilai PP
BEP Harga
(rp)
BEP Unit
(kg)
1 231.453.087 4,03 49,63% 5 th, 8 bl - -
2a 73.473.733 1,80 30,40% 7 th, 7 bl - -
2b 172.424.135 2,76 39,71% 6 th, 6 bl - -
2c -31.845.837 0,69 - - - -
3 - - - - 6.534 135.644
Nilai NPV di atas berarti prediksi keuntungan yang diperoleh
selama 15 tahun sebesar Rp 231.453.087. Kondisi berbeda pada
penelitian Khairunnas dan Ermi (2011) dimana nilai NPV sebesar
Rp 2.863.335.982,09. Pada penelitian Khairunnas dan Ermi
jumlah tiang panjatan sejumlah 1600 tiang (satu hektar) dengan
masing-masing tiang berisi empat bibit stek sedangkan penelitian
ini hanya terdapat 240 batang panjatan (setara tujuh are) dimana
masing-masing tiang panjatan hanya terdiri dari tiga bibit stek.
Akibat penurunan harga jual 50% prediksi penerimaan yang
diperoleh dari usahatani Buah Naga di Kebun Percobaan Fakultas
Pertanian setelah terjadi penurunan harga jual 50% mengalami
kerugian sebesar Rp 31.845.837. Kondisi ini sama dengan
penelitian Destiarni (2013) sensitif terhadap terjadinya penurunan
harga output sebesar 23%.
2016