Kelapa Sawit Omega3

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Kelapa Sawit Omega3

    1/1

    1

    Palmega-R015

    Minyak Sawit Kaya Omega-3

    stabilitas oksidatif yang relatif lebihtinggi karena kandungan -karotendan vitamin E pada minyak sawitdapat berperan sebagai komponenantioksidan alami.

    Umumnya enzim yang digu-nakan dalam proses modifikasi

    minyak yang mengandung asam lemakn-3 adalah lipase mikrobial yangharganya relatif mahal. Proses sintesisPalmega yang dikem-bangkan PPKSmenggunakan dedak padi sebagaibiokatalisator dengan suhu serta waktureaksi yang relatif rendah. Dedak paditersebut dapat digunakan kembalihingga lebih 10 kali dengan sistemreaktor batch. Hal ini disebabkandedak padi dapat bersifat sebagaienzim lipase imobil, yang dapat denganmudah dipi-sahkan dari produk dan

    aktivitas enzimatiknya dapatdipertahankan. Dengan kelebihantersebut, aplikasi produksi minyakomega-3 pada skala industri kelakdapat lebih efisien dan ekonomis(Pusat Pene-litian Kelapa Sawit).

    Untuk informasi lebih lanjut

    hubungi:

    Pusat Penelitian Kelapa SawitJln. Brigjen Katamso 51Kotak Pos 1103 Medan 20001Telepon :(061) 7862477Faksimile:(061) 7862488E-mail : [email protected]

    Meskipun terbukti memiliki banyak

    manfaat, penggunaan asam lemakomega-3 sampai saat masih relatif

    terbatas. Sumber utama omega-3,

    yaitu minyak ikan, berbau amis

    sehingga kurang disukai konsumen.

    Selain itu, kemasannya dalam ben-

    tuk kapsul menyebabkan produk

    hanya dapat dikonsumsi oleh orang

    dewasa. Pusat Penelitian Kelapa

    Sawit telah menemukan solusinya.

    Asam lemak omega-3 (n-3), yaknieicosapentaenoic acid(EPA)

    dan docosahexaenoic acid(DHA),telah terbukti dapat mencegah pe-nyakit kardiovaskuler (ateroskle-rosis dan jantung koroner), sertamemiliki sifat antitumor dan anti-inflamasi. DHA terdapat dalamjumlah yang tinggi pada jaringanotak dan retina manusia. Karenatumbuh kembang otak dan retinamanusia terjadi dalam kandungan(periode fetal akhir) dan pada saat

    bayi (periode neonatal awal), makaDHA dapat dikategorikan sebagainutrien esensial bagi pertumbuhanawal manusia. Pakar gizi bahkanberpendapat bahwa asam lemakn-3 perlu dimasukkan dalam daftarkebutuhan gizi manusia. Kanada,Amerika Serikat, Jepang, dan be-berapa negara Eropa telah mene-tapkan jumlah kebutuhan asamlemak n-3 ini dalamRecommendedDietary Allowance(RDA) negaramasing-masing, yang jumlahnyaberbeda untuk orang dewasa, ibuhamil dan menyusui, bayi, sertabayi yang lahir prematur.

    Hingga saat ini sumber EPA danDHA yang utama adalah ikan. Salahsatu kendala penggunaan minyak ikansebagai sumber asam lemak n-3 adalahbaunya yang amis, se-hingga minyakikan kurang dapat diterima sebagaimakanan oleh kon-sumen. Di sampingitu, asam lemak n-3 yang tinggi jumlahikatan rang-kapnya sangat mudah

    rusak oleh proses oksidasi. Oleh karena

    itu, produk asam lemak n-3 komersial

    yang ada saat ini umumnya dikemasdalam bentuk kapsul lunak (softcapsule) untuk dikonsumsi sebagaimakanan suplemen, atau dalambentuk mikroenkapsul untuk dapatdiformulasi dalam produk pangansebagai bahan nutrifikan makanan(bahan untuk menambah nilai gizisuatu produk pangan). Dalambentuk kapsul atau mikroenkapsul,kendala bau amis dan kerusakanoksidatif dari asam lemak n-3 dapatteratasi, namun produk tetap

    memiliki beberapa kelemahan,yakni: Konsumen asam lemak n-3

    dalam bentuk kapsul hanyaterbatas pada orang dewasa.

    Dalam bentuk mikroenkapsul,asam lemak n-3 tidak dapat di-gunakan sebagai bahan formu-lasi produk pangan berbentuk cairatau semicair. Di samping itu, dalambentuk mikroen-kapsul asam lemakn-3 juga memilikibioavailability

    (keter-sediaan hayati atau kemam-puan untuk dapat diserap tubuh)relatif rendah, terutama bagi bayidan anak-anak.

    Pusat Penelitian Kelapa Sawit(PPKS) telah mengembangkansuatu produk minyak sawit omega-3, di mana asam lemak n-3 dariminyak ikan diinkorporasikan padamolekul gliserida minyak sawitmelalui proses enzimatis. Kan-dungan EPA dan DHA pada produkyang dihasilkan masing-masingberkisar 2-8% dan 10-40%, ter-gantung kondisi reaksi yang digu-nakan. Produk ini memiliki bebe-rapa keunggulan dibandingkanminyak ikan, antara lain (1) tidakberbau amis; (2) dapat digunakansebagai sumber tunggal asam le-mak n-3, provitamin A (karoten)dan vitamin E sekaligus; (3) kan-dungan asam oleat pada minyaksawit juga bersifat menurunkan

    kolesterol darah; serta (4) memiliki

    Palmega dari inti sawit yang sudah

    di-kemas dalam botol serta berbagaima-cam penggunannya (tanda panah).