Upload
others
View
22
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
KEKAYAAN JENIS TUMBUHANHERBA DI KAWASAN SUMBERAIR PANAS IE JUE GUNUNG SEULAWAHAGAMDESA MEURAH
KECAMATAN SEULIMUMACEH BESARSEBAGAI PENUNJANG MATAKULIAH
EKOLOGI TUMBUHAN
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
ENISA FITRINIM. 140207196
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan KeguruanProdi Pendidikan Biologi
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH2018 M/1439 H
v
ABSTRAK
Ie Jue merupakan salah satu kawasan sumber air panas yang berada di KecamatanSeulimum Kebupaten Aceh Besar. Sumber air panas merupakan salah satu bentukgejala vulkanisme. Ie Jue memiliki vegetasi atau kekayaan jenis tumbuhan yangberbeda dan belum di ketahui secara detail, salah satunya tentang tumbuhan herba.Herba adalah tumbuhan yang umumnya merupakan habitus batang yang pendekdan mempunyai jaringan yang lebih lunak (herbacius) jika dibandingkan dengantumbuhan yang berkambium. Tumbuhan herba berperan dalam menghambat ataumencegah erosi yang berlangsung secara cepat. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui jenis tumbuhan, tingkat kekayaan jenis tumbuhan herba, sertamenghasilkan bentuk (output) kekayaan jenis tumbuhan herba yang terdapat dikawasan sumber air panas Ie Jue Gunung Seulawah Agam. Penelitian inimenggunakan metode perpaduan antara Line Transect dan Kuadrat. SetiapTransect teridiri dari 5 titik dimulai dari 0 m, 25 m, 50 m, 75 m, dan 100 m.dengan ukuran plot 1x1 meter. Pengambilan sampel pada daerah lokasi penelitiandilakukan secara purposive sampling. Parameter yang diukur yaitu kekayaan jenistumbuhan herba yang terdapat di kawasan sumber air panas Ie Jue SeulawahAgam dan mengukur faktor lingkungan fisika-kimia yang meliputi suhu udara,suhu tanah, kelembaban udara, kelembaban tanah, dan pH tanah. Data dianalisisdengan menggunakan rumus indeks kekayaan jenis Margalef yaitu R=S-1/Ln(NO). Hasil penelitian di kawasan sumber air panas Ie Jue Seulawah Agamjenis tumbuhan herba dari keseluruhan titik pengamatan berjumlah 35 spesiesdengan 15 Ordo, dengan tingkat kekayaan jenis tumbuhan herba yang terdapatyaitu tergolong tinggi (R= 4.19), Adanya interaksi antara tumbuhan herba dengankondisi lingkungan, sedangkan pemanfaatan hasil penelitian diaplikasi dalambentuk buku saku dan modul pratikum. Tumbuhan yang banyak ditemukan darikeseluruhan titik pengamatan yaitu Axonopus compressus dan Ocimumcitriodorum. Output hasil penelitian dibuat dalam bentuk buku saku dan modulpembelajaran.
Kata Kunci: Tumbuhan herba, kekayaan tumbuhan herba, sumber air panas
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbil ‘Alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Kekayaan Jenis Tumbuhan
Herba di Kawasan Sumber Air Panas Ie Jue Seulawah Agam Desa Meurah
Kecamatan Seulimum Aceh Besar Sebagai Penunjang Ekologi Tumbuhan”
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Shalawat beserta salam
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya,
yang telah membawa umat manusia ke alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai kesulitan dan
hambatan. Namun dengan semangat, kerja keras dan ketekunan serta bantuan dari
berbagai pihak yang telah memberikan kritik dan saran dalam pembuatan dan
penyusunan skripsi ini. Alhamdulillah akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
yang sebanyak-banyaknya kepada:
1. Ibu Nurasiah, S.Pd.I., M.Pd selaku Penasehat Akademik serta Pembimbing I
yang telah banyak membantu penulis dalam segala hal baik memberi nasehat,
bimbingan, saran dan menjadi orang tua bagi penulis mulai dari awal sampai
dengan penulis menyelesaikan Pendidikan Sarjana.
vii
2. Ibu Khairun Nisa. S. Si., M. Bio selaku pembimbing II yang tidak henti-
hentinya memberikan bantuan, ide, nasehat, bimbingan dan saran sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Muslich Hidayat, S. Pd., M. Si selaku dosen Pendidikan Biologi yang
tidak pernah pilih kasih dalam memberikan bantuan, ide, nasehat, bimbingan
dan saran sehingga dapat membantu dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Samsul Kamal, S.Pd., M. Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
5. Bapak Dr. Muslim Razali, SH., M. Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
6. Terimakasih Kepada teman-teman yang selalu setia membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini; Intan PS, Ikhlas W, Fera M, Qisty, M. Fadhil Y,
Iqbal S,Sari U, Yuri G, Rita H, Andika R, Nila MS, Veroza RS, Rita
M,Niswatul L, seluruh teman-teman Unit 05, dan seluruh mahasiswa prodi
pendidikan biologi leting 2014.
Terimakasih teristimewa sekali kepada kedua orang tua tercinta, ayahanda
Jambi dan Ibunda Nurmasa dengan segala pengorbanan yang ikhlas dan kasih
sayang yang telah dicurahkan kepada penulis sepanjang hidup penulis, do’a dan
semangat juga tidak henti-hentinya diberikan menjadi kekuatan dan semangat
bagi penulis dalam menempuh pendidikan sehingga dapat menyelesaikan tulisan
ini. Kepada kakak dan abang tecinta yang selalu memberikan do’a, semangat dan
nasehat kepada penulis, Kak Dewi, Kak Juni, Kak Nur, Kak Yur, Kak Rina, Bang
Edi, Bang Rudi, Bang Yuda, Bang Anto, dan Adek Kurnia serta keponakan yang
viii
juga selalu menjadi penyemangat penulis. Kepada seluruh keluarga yang selama
ini telah mencurahkan waktu dan tenaganya untuk memberikan nasehat,
semangat, motivasi serta dukungan, baik itu materi maupun non materi ketika
penulis menempuh pendidikan.
Semoga segala kebaikan dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang
berlipat ganda. Penulis mengucapkan permohonan maaf atas segala kesalahan dan
kehilafan yang pernah penulis lakukan. Penulis juga mengharapkan saran dan
komentar yang dapat dijadikan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.
Semoga apa yang disajikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, dan semoga segalanya dapat berkah dan
bernilai ibadah di sisi-Nya. Aamiin Yarabbal ‘Alamiin.
Banda Aceh, 20 Desember 2018
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL JUDULLEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBINGLEMBAR PENGESAHAN SIDANGLEMBAR PERNYATAAN KEASLIANABSTRAK ...................................................................................................... vKATA PENGANTAR.................................................................................... viDAFTAR ISI................................................................................................... ixDAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiDAFTAR TABEL .......................................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1B. Rumusan Masalah ....................................................................... 8C. Tujuan Masalah........................................................................... 9D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 10E. Definisi Operasional.................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORETIS ............................................................... 13A. KekayaanJenis............................................................................. 13B. Deskripsi Tumbuhan Herba ........................................................ 15C. Struktur Umum Tumbuhan Herba .............................................. 18D. Klasifikasi Tumbuhan Herba ...................................................... 22E. Inventarisasi Tumbuhan dan Identifikasi .................................... 31F. Interaksi Tumbuhan Herba dengan Kondisi Lingkungan ........... 32G. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuhan Herba ........................... 33H. Peranan Tumbuhan Herba........................................................... 36I. Sumber Air Panas........................................................................ 37J. Penunjang Matakuliah Ekologi Tumbuhan................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 42A. Rancangan Penelitian .................................................................. 42B. Populasi dan Sampel ................................................................... 43C. TehnikPengumpulan Data........................................................... 43D. TehnikAnalisis Data.................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 46A. Hasil Penelitian ........................................................................... 46
1. Jenis-jenis Tumbuhan Herba yang Terdapat di KawasanSumber Air Panas Ie Jue Seulawah Agam............................ 46
2. Kekayaan Jenis Tumbuhan Herba di Kawasan SumberAir Panas Ie Jue Sulawah Agam............................................ 87
3. Interaksi Antara Tumbuhan Herba Dengan LingkunganDi kawasan Sumber Air Panasie Jue Seulawah Agam ......... 88
x
4. Pemanfaatan Hasil Penelitian Kekayaan Jenis TumbuhanHerba di Kawasan Sumber Air Panas Ie Jue SeulawahAgam Desa Meurah Kecamatan Seulimum Aceh BesarSebagai Penunjang Matakuliah Ekologi Tumbuhan............. 88
B. Pembahasan................................................................................. 891. Jenis-jenis Tumbuhan Herba di Kawasan Sumber Air
Panas Ie Jue Seulawah Agam................................................ 892. Kekayaan Tumbuhan Herba di kawasan sumber air
panas Ie Jue Seulawah Agam................................................ 923. Interaksi Antara Tumbuhan Herba Dengan Lingkungan
Di kawasan Sumber Air Panas Ie Jue Seulawah Agam ........ 934. Pemanfaatan Kekayaan Tumbuhan Herba yang
terdapat di Kawasan Sumber Air Panas Ie Jue SeulawahAgam Sebagai Penunjang MatakuliahEkologi tumbuhan ................................................................. 93
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 96A. Simpulan ..................................................................................... 96B. Saran............................................................................................ 96
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 98LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 103RIWAYAT HIDUP PENULIS...................................................................... 111
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 :Bawang (Allium Cepa L) ........................................................ 23Gambar 2.2 : Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) ................................ 24Gambar 2.3 :Talas (Corocasia esculen)....................................................... 25Gambar 2.4 : Anggrek tanah (Spathoglottis plicata) .................................. 25Gambar 2.5 : Nanas (Ananas comosus Merr) ............................................. 26Gambar 2.6 : Kunyit (Curcuma domestic Val) ........................................... 27Gambar 2.7 : Tapak kuda (Ipomea pescaprae)........................................... 28Gambar 2.8 : Bayam berduri (Amaranthu spinosus) .................................. 28Gambar 2.9 : Ajeran (Bidens pilosa L) ....................................................... 29Gambar 2.10 : Pepaya (Carica papaya L) .................................................... 30Gambar 2.11 : Rumput paitan (Axonopus compressus) ................................ 31Gambar 2.12 : Aur-aur (Commelina nudiflora) ............................................ 28Gambar 3.1 : Peta penelitian ....................................................................... 42Gambar 4.1 : Grafik Kekayaan Jenis Tumbuhan Herba ............................. 52Gambar 4.2 : Jukut pendul (Cyperus brevifolius) ........................................ 53Gambar 4.3 : Gewor (Commelina benghalensis)........................................ 54Gambar4.4 : Kerinyuh (Eupatorium oderatumL) ...................................... 55Gambar 4.5 : Rumput belulang (Eleusineindica)........................................ 55Gambar 4.6 : Sembung rambat (Mikaniamicrantha Kunth) ....................... 56Gambar 4.7 : Rumput kancing ungu(Borreria laevis) ................................ 57Gambar 4.8 : Daun asam kecil(Oxalis corniculata).................................... 58Gambar 4.9 : Aur-aur (Commelina diffusa) ................................................ 59Gambar 4.10 : Bayam duri(Amaranthus spinosus) ....................................... 60Gambar 4.11 : Meniran (Phyllanthus ninuri)................................................ 61Gambar 4.12 : Krokot (Portulaca oleracea)................................................. 62Gambar 4.13 : Petikan kebo (Euphorbia hirta) ............................................ 63Gambar 4.14 : Ceplukan (Physalis angulata L)............................................ 64Gambar 4.15 : Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa) ................................ 65Gambar 4.16 : Putri malu (Mimosa pudica) ................................................. 65Gambar 4.17 : Cacabean (Ludwigia hyssopilofia L)..................................... 66Gambar 4.18 : Rumput gegunjuran (Paspalum commersonii)...................... 67Gambar 4.19 : Rumput paitan (Axonopus compressus) ................................ 68Gambar 4.20 : Cincau jenggot (Cyclea barbata) .......................................... 69Gambar 4.21 : Enceng padi (Monochoria vaginalis).................................... 70Gambar 4.22 : Sangketan (Achyranthes bidentata) ...................................... 71Gambar 4.23 : Rumput jarum (Chrysopogon aciculatus)............................. 72Gambar 4.24 : Mensiang (Scirpus grossusi) ................................................. 73Gambar 4.25 : Teki ijem (Cyperus cyperoides) ............................................ 74Gambar 4.26 : Teki malaya (Cyperus rotundus L) ....................................... 75Gambar 4.27 : Bebandotan (Ageratum conyzoides)...................................... 76Gambar 4.28 : Suruhan (Puperomia Pellucida L) ........................................ 77Gambar 4.29 : Kedzu (Pueraria lobata) ....................................................... 78Gambar 4.30 : Alang-alang (Imperata cylindrica) ....................................... 79
xii
Gambar 4.31 : Anting-anting (Acalypha lanceolata).................................... 80Gambar 4.32 : Sawi langit (Veronika cinerea) ............................................. 80Gambar 4.33 : Jotang (Spilanthes acmella Murr) ......................................... 81Gambar 4.34 : Pegagan (Centella asiatica) .................................................. 82Gambar 4.35 : Belimbing tanah (Oxalis berrelier L) ................................... 83Gambar 4.36 : Diagram Persentase kondisi fisika-kimia lingkungan pada
stasiun 1................................................................................. 84Gambar 4.37 : Diagram Persentase kondisi fisika-kimia lingkungan pada
stasiun 2................................................................................. 86Gambar 4.38 : Cover Modul Pembelajaran................................................... 94Gambar 4.39 : Cover Buku Saku .................................................................. 95
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Alat dan Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian ..................... 43Tabel 4.1 : Jenis-Jenis Tumbuhan Herba yang Terdapat di KawasanSumber
Air Panas Ie Jue PadaStasiun 1..................................................... 46Tabel 4.2 : Jenis-Jenis Tumbuhan Herba yang Terdapat di Kawasan Sumber
Air Panas Ie Jue Pada Stasiun 2................................................... 49Tabel 4.3 : Data Pengukuran Kondisi Fisika-Kimia Lingkunga Di Kawasan
SumberAir Panas Ie Jue Seulawah Agam Pada Stasiun 1............ 84Tabel 4.4 : Data Pengukuran Kondisi Fisika-Kimia Lingkungan di Kawasan
Sumber Air Panas Ie Jue Seulawah Agam Pada Stasiun 2........... 85Tabel 4.5 : Indeks Kekayaan Tumbuhan Herba Yang Yang Terdapat di
Kawasan Sumber Air Panas Ie Jue Seulawah Agam PadaSeluruh Stasiun ............................................................................. 87
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Keputusan Pembimbing Skripsi..................................... 103Lampiran 2 : Surat Pemohonan Izin Mengumpulkan Data dari Dekan ........ 104Lampiran 3 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Keuchik . 105Lampiran 4 : Surat keterangan telah mengembalikan alat laboratorium ...... 106Lampiran 5 : Surat Keterangan Bebas Laboratorium ................................... 107Lampiran 6 : Tabel Pengolalaan Data Kekayaan Jenis Tumbuhan Herba.... 108Lampiran 7 : Dokumentasi Kegiatan Penelitian ........................................... 110
1
BAB 1PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aceh salah satu provinsi yang ada di Indonesia, merupakannegara beriklim
tropis dan kawasan hutan yang cukup luas. Keberadaan kawasan hutan ini
merupakan aset nasional yang harus terus dikelola dan dikembangkan kearah
lebih baik, agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.Hutan merupakan
sumberdaya alam yang mempunyai manfaat besar bagi bangsa Indonesia, baik
manfaat ekologi, sosial-budaya, maupun ekonomi yang harus dikelola dan
dimanfaatkan secara rasional dengan memperhatikan kebutuhan generasi masa
kini dan masa datang.1
Ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi tumbuhan adalah ilmu yang
mempelajari tentang hubungan timbal balik antara tanaman (tumbuhan yang
dibudidayakan) dengan lingkungan. Lingkungan hidup tanaman dibagi atas dua
kelompok yaitu lingkungan biotik dan abiotik. Dari lingkungan inilah tanaman
memperoleh sumberdaya cahaya, hara, mineral, dan sebagainya.2
Faktor-faktor lingkungan di suatu daerah secara umum dapat dibedakan
antara faktor klimatop (suhu udara, curah hujan, iklim, kelembaban) dan faktor
edatop (tanah dan sifat-sifatnya). Suhu tanah yang terdapat pada suatu daerah
sangat mempengaruhi keberadaan jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di daerah
____________1 Mohammad Iqbal N. Laratu, “Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Herba Pada Dua Tipe
Hutan di Desa Bobo Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah”, Jurnal Biocelebes,Vol.8, No.2, April 2014, h.13.
2 Chairani Harum, Ekologi Tanaman, (Medan: USU Press, 2009),h.162.
2
tersebut, karena tanah merupakan substrat tumbuhnya suatu jenis tanaman,
khususnya di daerah vulkanik atau kawasan air panas. Sumber air panas
merupakan mata air yang dihasilkan akibat keluarnya air tanah dari kerak bumi
setelah dipanaskan secara geotermal.3Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an
surah Ar-Rum ayat 41:
Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(kejalan yang benar)”.
Quraish Shihab menafsirkan surat Ar-Rum ayat 41, bahwa yang padaintinyaadalah mempersekutukan Allah, dan mengabaikan tuntutan-tuntutanagama, akanberdampak buruk terhadap diri mereka, masyarakat dan lingkungan.Selain itu jugadaratan semakin panas sehingga terjadi kemarau panjang. Alhasil,keseimbanganlingkungan menjadi kacau.4
Cara mengatasi kerusakan lingkungan salah satunya dengan
mempertahankan kekayaan jenis tumbuhan herba yang terdapat pada suatu
ekosistem, tumbuhan herba dapat bersifat melindungi tanah dari turunnya hujan
ke permukaan tanah dan dapat memperbaiki susunan atau struktur tanah dengan
bantuan akar-akarnya.
____________3 Rahmi Susanti, Analisis Vegetasi Kawasan Mata Air Panas Gemurak Desa Penindaian,
Kecamatan Semendo Darat Laut Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatanforum, Jurnal Mipa,Vol.9 No. 1, Januari 2005, h. 12.
4 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, kesan dan keseraian Al-Qur’an, (Jakarta:Lentera hati, 2002), h. 77.
3
Herba adalah tumbuhan yang umumnya merupakan habitus batang
yangpendek dan mempunyai jaringan yang lebih lunak (herbacius) jika
dibandingkandengan tumbuhan yang berkambium. Herba berperan dalam
menghambat ataumencegah erosi yang berlangsung secara cepat.
Tumbuhan herba dapatmenghalangi jatuhnya air hujan secara langsung,
mendorong perkembangan biota tanah, dapat memperbaiki sifat fisik-kimia tanah
serta berperan dalammenambah bahan organik tanah sehingga dapat mancegah
terjadinya erosi. Tumbuhan ini dapat ditemukan di sekitar tempat tinggal manusia
dan memiliki manfaat sebagai tanaman hias, sayuran, rempah-rempah, makanan
pokok manusia, makan ternak, bahan kerajinan, pengolah limbah, bahan
bangunan dan juga digunakan untuk obat-obatan.5
Tumbuhan membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya, dan
mempengaruhi lingkungannya dan begitu juga sebaliknya lingkungan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kekayaan jenis akan
tersebar secara konsisten berdasarkan habitat dan lingkungan ditempatinya.
Akibat pengaruh geografi yang serupa, maka berbagai kelompok organisme akan
mengalami sebaran kekayaan jenis dengan pola yang sama. Variasi-variasi
lingkungan setempat berupa iklim, lingkungan, topografi, dan usia geologi juga
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pola kekayaan spesies.6
____________5 I Ketut Muksin, A.A.G. Raka Dalem dan Martin Joni, jenis-jenis Herba dan Liana di
Desa Peliatan, Ubud Bali, Kepercayaan Masyarakat dan Mitos Berkembang Tentang TumbuhanTersebut, Jurnal Kelompok Studi Ekowisata, Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Udayana,Denpasar.
6 Mochamad Indrawan, dkk, Biologi Kovensasi, (Jakarta: Yayasan obor Indonesia 2012),h. 41.
4
Matakuliah Ekologi Tumbuhan merupakan salah satu matakuliah wajib
yang dipelajari oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi
Pendidikan Biologi pada semester VI (Genap) dengan bobot 3 SKS, 2 SKS teori
dan 1 SKS praktikum.7Materi yang dipelajari dalam matakuliah ekologi tumbuhan
salah satunya yaitu tentang vegetasi tumbuhan, di dalamnya terdapat sub materi
yang membahas tentang tumbuhan herba. Analisisvegetasi adalah suatu cara
mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur)
vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan. Vegetasi di suatu tempat akan
berbeda dengan vegetasi ditempat lain disebabkan karena faktor lingkungannya
yang berbeda.
Ekologi Tumbuhan sebagai ilmu pengetahuan yang menjelaskan interaksi
tumbuhan dengan lingkungnnya. Kondisi lingkungan sangat menentukan
keberadaan, kesuburan atau kegagalan masyarakat tumbuhan untuk tumbuh dan
berkembang dalam suatu komunitas. Kehadiran suatu spesies tumbuhan di tempat
tertentu dipengaruhi faktor lingkungan yang saling terkait satu dengan lainnya
antara lain iklim, edafik (tanah), topografi dan biotik. Persebarannya secara tidak
langsung dipengaruhi oleh interaksi antara vegetasi itu sendiri, suhu, kelembaban
udara, fisik-kimia tanah. Hal tersebut menimbulkan kondisi lingkungan yang
menyebabkan hadir atau tidaknya suatu spesies dan tersebar dengan tingkat
adaptasi yang beragam.8
____________7 Buku Panduan Akademik, (Banda Aceh: Universitas Islam Ar-Raniry,2014/2015), h.
107.8Maizer Said Nahdi, Dkk, “Struktur Komunitas Tumbuhan dan Faktor Lingkungan Di
Lahan Kritis Imogin Yogyakarta”, Jurnal Manusia dan Lingkungan, Vol. 21, No. 1, Febuari 2014,h. 68.
5
Hasil wawancara dengan mahasiswaProgram Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry yang telah mengambil
matakuliah ekologi tumbuhan didapatkan informasi bahwa, mahasiswa kurang
memahami tentang materi kekayaan jenis tumbuhan herba yang berada pada
vegetasi yang berbedakhususnya tumbuhan herba yang berada di kawasan sumber
air panas, dikarenakan kurangnya referensi tentang materi tersebut.9
Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan salah satu dosen yang
mengampu matakuliah ekologi tumbuhan di FTK UIN Ar Raniry, yang
menyatakan bahwa referensi tentang kekayaan jenis tumbuhan herba dikawasan
sumber air panas yang berbeda belum pernah dilakukan sehingga mahasiswa
belum memahami tentang kekayaan jenis tumbuhan herba dikawasan tersebut.
Salah satu kendala sehingga kegiatan praktek tidak dilakukan tentang kekayaan
jenis tumbuhan herba di kawasan sumber air panas adalah kurangnya referensi.10
Referensi tentang materi tumbuhan herba dalam matakuliah ekologi
tumbuhan di Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry ini sudah pernah dilakukan.
Namun, penelitian-penelitian sebelumnya baru dilakukan pada beberapa vegetasi
seperti di DAS, pekarangan sekolah, dan pesisir pantai. Penelitian di kawasan
sumber air panas belum pernah dilakukan.
Hasilpenelitian Asna Susanti menunjukkan bahwa strukur vegetasi
dikawasan aliran sungai Krueng Jreue Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh
Besar terdapat 34 jenis spesies tumbuhan herba dari 16 familia yang ditemukan.
____________9 Hasil Wawancara Dengan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Leting 2014,
20 November 2017 di Banda Aceh.10 Hasil Wawancara Dengan Dosen Pengampu Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan Program
Studi Pendidikan Biologi, 20 November 2017 di Banda Aceh.
6
Beberapa contoh tumbuhan yang terdapat dikawasan tersebut ialah Amaranthus
spinosus, Calocasian sp, Ageratum conyzoides, dan lainnya. Keanekaragaman
tumbuhan herba di kawasan DAS tergolong sedang.11
Hasil penelitian Yusra menunjukkan bahwa struktur komunitas tumbuhan
herba di bawah tegakan vegetasi pinus (Pinus Merkusii) di Tahura Pocut Meurah
spesies yang paling melimpah dan dominan adalah Panicium repens L. Beberapa
contoh jenis tumbuhan yaituCentotheca lappacea (L), Panicium repens L,
Imperatacylindrical Beauv, Euphatorium oderatum L, dan lainnya.
Keanekaragamantumbuhan herba di kawasan tersebut tergolong sedang dan
komunitasnya stabil dengan tingkat keseragaman yang tinggi.12
Hasil penelitian Sayusi menunjukkan bahwa jenis-jenis herba di
Perkarangan SMPN 1 Darul HikmahKabupaten Aceh Jaya tumbuhan herba yang
terdapat di kawasan tersebut terdiri dari 20 Famili yang meliputi 41 jenis
tumbuhan. Beberapa contoh yang terdapat di kawasan ini adalah Amarantus
spinonus L, Apium graveolus L, Centella asiatica (L0 Urb, dan Alor vera (L).13
Hasil penelitian T. Alief Aththorick (2007) yang berjudul kekayaan jenis
makroepifit di hutan telaga taman Nasional gunung Leuser (TNGL) Kabupaten
Langkat terdiri 26 spesies makroepifitdari 18 Genus dan 9 Famili. Orchidaceae
____________11 Ana Susanti, Buku Saku Analisis Vegetasi herba Dikawasan Daerah Aliran Sungai
Krueng Jrue Kecamatan IndraPuri Kabupaten aceh Besar, (Banda Aceh: FTK Biologi UIN Ar-Raniry, 2016), h. 54.
12 Yusra, Struktur Komunitas Tumbuhan Herba Di Bawah Tegakan Vegetasi Pinus (PinusMerkusii) Di Tahura Pocut Meurah Intan Sebagai Referensi Pratikum Ekologi Tumbuhan, (BandaAceh: FTK Biologi UIN Ar-Raniry, 2017), h. 89.
13 Sayusi, Jenis-Jenis Herba di Perkarangan SMPN 1 Darul Hikmah Kabupaten Aceh Jayasebagai Media Pembelajaran Biologi pada Materi Klasifikasi Tumbuhan, (Banda Aceh: FTKBiologi UIN Ar-Raniry, 2014), h. 60.
7
memiliki jumlah spesies tertinggi yang diikuti oleh Polypodiaceaedan
Aspleniaceae dengan jumlah masing-masing 9, 6 dan 4 spesies. Di tingkat Famili,
Polypodiaceae mendominasidi semua lapisan diikuti oleh Aspleniaceae dan
Davalliaceae.14
Penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan vegetasi tumbuhan
herba memiliki kekayaan jenis tumbuhan herba yang tidak sama. Sumber air
panas juga merupakan sebuah kawasan vegetasi tumbuhan dengan karakteristik
yang berbeda dan kekayaan jenis tumbuhan yang berbeda pula.
Sumber air panas merupakan salah satu bentuk gejala pasca vulkanisme.
Pada daerah vulkanis, erupsi vulkanik akan mengeluarkan hydrogen sulfide ke
udara, yang selanjutnya akan terlarut kedalam tanah. Hal ini menyebabkan
tingginya kandungan sulfur tanah di daerah vulkanik. Disamping itu adanya mata
air panas ini menyebabkan suhu tanah di sekitar kawasan akan lebih tinggi.15
Ie Jue merupakan salah satu kawasan sumber air panas yang terdapat di
Kecamatan Selimum Kabupaten Aceh Besar. Kawasan sumber air panas ini
merupakan salah satu ekosistem yang mempunyai peran ekologis penting bagi
kehidupan baik sebagai sumber zat hara dan bahan organik, sebagai habitat bagi
sejumlah spesies sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makanan maupun
sebagai tempat untuk berkembangbiak dan tempat tumbuh besar.
____________14T. Alief Aththorick, Dkk, Kekayaan Jenis Makroepifit di Hutan Telaga Taman
Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten Langkat, “Jurnal Biologi Sumatera”, Vol. 2, No. 1,Agustus 2007, h. 12.
15 Rahmi Susanti, Analisis Vegetasi Kawasan Mata Air Panas Gemurak Desa Penindaian,Kecamatan Semendo Darat Laut Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, “Jurnal Forum Mipa”,Vol. 9, No. 1, Januari 2005, h. 12.
8
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di kawasan sumber air panas
Ie Jue Gunung Seulawah Agam dengan menggunakan hygrometer ukuran suhu
udara di kawasan tersebut berkisar antara 400c, dan ukuran suhu tersebut termasuk
tinggi. Keadaaan geologis di kawasan sumber air panas Ie Jue Gunung Seulawah
Agam memiliki ketinggian sekitar 261 mdpl.Di sekitaran pusat sumber air panas
Ie Jue juga terdapat aliran sungai dan sumber air panasnya masih kecil.16
Pada survey awal tumbuhan herba yang telah dilakukan di kawasan
sumber air panas Ie Jue Desa Meurah Kecamatan Selimum Aceh Besar ditemukan
banyak jenis tumbuhan herba, yang 3 diantaranya sudah teridentifikasi, yaitu
terdiri dari Blumea balsamifera (L), Phyllanthus niruri, dan Trinospora crispa
(L). Tumbuhan herba tersebut diketahui tidakdijumpai pada penelitian
sebelumnya.17 Hal tersebut membuktikan bahwa setiap vegetasi yang berbeda
memiliki perbedaan kekayaan jenis atau kekayaan tumbuhan herba yang berbeda.
Hutan di kawasan sumber air panas Ie Jue memiliki kekayaan jenis yang
belum diketahui secara detail jenisnya,dikarenakan masih kurangnya penelitian
yang dilakukan. Dalam mempertahankan fungsi ekosistem dikawasan tersebut
diperlukan tindakan pengelolaan terarah yang melibatkan semua unsur yang
berkepentingan di daerah tersebut, dan salah satu tindakan yang dapat dilakukan
adalah pengelolaan. Upaya pengelolaan kawasan sumber air panas Ie Jueharus
didukung dengan data kekayaan jenis tumbuhan herba dikawasan tersebut.
____________16 Hasil observasi awal pada tanggal 10 Desember 2017 di kawasan sumber air panas Ie
Jue Seulawah Agam desa Meurah Kecamatan Aceh Besar.17 Hasil observasi awal pada tanggal 10 Desember 2017 di kawasan sumber air panas Ie
Jue Seulawah Agam desa Meurah Kecamatan Aceh Besar.
9
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas penulis
tertarikuntuk membuat penelitian tentang “Kekayaan Jenis Tumbuhan Herba
di Kawasan Sumber Air Panas Ie Jue Gunung Seulawah Agam Desa Meurah
Kecamatan Seulimum Aceh Besar Sebagai Penunjang Matakuliah Ekologi
Tumbuhan”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa saja jenistumbuhan herba yang terdapat di kawasan sumber air panas Ie
Jue Gunung Seulawah Agam Desa Meurah Kecamatan Seulimum Aceh
Besar?
2. Berapakah kekayaan jenis tumbuhan herba yang terdapat di kawasan sumber
air panas Ie Jue Gunung Seulawah Agam Desa Meurah Kecamatan Seulimum
Aceh Besar?
3. Bagaimanakah interaksi antara tumbuhan herba dengan lingukungan di
kawasan sumber air panas Ie Jue Seulawah Agama Meurah Kecamatan
Seulimum Aceh Besar?
4. Bagaimanakah bentuk (output) kekayaan jenis tumbuhan herba yang terdapat
di kawasan sumber air panas Ie Jue Gunung Seulawah Agam Desa Meurah
Kecamatan Seulimum Aceh Besar sebagai penunjang matakuliah Ekologi
Tumbuhan?
10
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jenis tumbuhan herba yang terdapat di kawasan sumber air
panas Ie Jue Gunung Seulawah Agam Desa Meurah Kecamatan Seulimum
Aceh Besar
2. Untuk mengatahui tingkat kekayaan jenis tumbuhan yang terdapat di kawasan
sumber air panas Ie Jue Gunung Seulawah Agam Desa Meurah Kecamatan
Seulimum Aceh Besar
3. Untuk mengetahui interaksi antara tumbuhan herba dengan lingkungan di
kawasan sumber air panas Ie Jue Seulawah Agama Meurah Kecamatan
Seulimum Aceh Besar
4. Untuk menghasilkan bentuk (output) kekayaan jenis tumbuhan herba yang
terdapat di kawasan sumber air panas Ie Jue Gunung Seulawah Agam Desa
Meurah Kecamatan Seulimum Aceh Besar dalam bentuk modul pembelajaran
dan buku saku.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari hasil penelitian tentang kekayaan jenis tumbuhan
herba di kawasan sumber air panas dapat dikategorikan menjadi dua, yaitumanfaat
secarateoritis dan manfaat secara praktik.
11
1. Teoritis
Secara teoritis manfaat penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan,
wawasan, dan referensi terkait struktur komunitas suatu organisme di kawasan
sumber air panas Ie Jue Gunung Seulawah Agam.
2. Praktik
Secara praktik manfaat penelitian ini dapat diaplikasikan dalam kegiatan
pratikum terkait kekayaan jenis tanaman herba dalam bentuk buku saku dan
modul pembelajaran.
E. Definisi Operasional
Untuk menghidari kesalahan penafsiran yang terjadi maka perlu dijelaskan
beberapa istilah yang digunakan dalam karya tulis ini. Istilah yang digunakan
dimaksud antara lain:
1. Kekayaan Jenis
Jumlah spesies sangat beragam. Jumlah spesies dalam komunitas disebut nilai
kekayaan jenis (spesies richness),yang merupakan ukuran tentang
kelimpahan.Kekayaan Jenis adalah jumlah total species dalam suatu
komunitas, tergantung dari ukuran sampel.Dalam penelitian ini, kekayaan
jenis pada suatu habitat dapat diketahui dengan menggunakan indeks
kekayaan jenis Margalef (1958).18
____________18 Sambas Wirakusumah, Dasar-dasar Ekologi Menopang Pengetahuan Ilmu-ilmu
Lingkungan, (Jakarta: UI-Press, 2003), h. 126.
12
2. Jenis Tumbuhan Herba
Tumbuhan herba adalah adalah jenis tumbuhan yang berbatang lunak
(batangnya tidak berkayu), diartikan sebagai tanaman yang memiliki batang
berair atau berbatang lunak karena tidak membentuk kayu.19 Jenis tumbuhan
herba yang diteliti pada penelitian ini adalah tumbuhan herba yang berada di
kawasan sumber air Ie Jue Desa Meurah Kecamatan Seulimum Aceh Besar.
3. Interaksi antara tumbuhan herba dengan kondisi lingkungan sumber air panas
Ie Jue
Interaksi merupakan suatu tindakan yang terjadi ketika suatu komunitas
tumbuhan mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Kondisi
lingkungan sangat menentukan keberadaan, kesuburan atau kegagalan
masyarakat tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang dalam suatu komunitas.
Komunitas merupakan sejumlah spesies yang menempati tempat tertentu dan
saling berinteraksi. 20
4. Kawasan sumber air panas Ie Jue
Kawasan sumber air panas merupakan salah satu bentuk gejala pasca
vulkanisme. Sumber air panas dihasilkan akibat keluarnya air tanah dari kerak
bumi setelah dipanaskan secara geotermal.21 Kawasan sumber air panas yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah mata air panas yang terdapat di Ie Jue
Desa Meurah Kecamatan Seulimum Aceh Besar.
____________19 Mikrajuddin, Ipa terpadu SMP dan MTS, (Jakarta: Erlangga, 2007), h.153.20Mochammad Indrawan, dkk., Biologi Konservasi.…., h. 26.
13
5. Penunjang matakuliah
Penunjang adalah suatu alat yang dapat memudahkan menguatkan dan
mengaktifkan proses belajar mengajar.22Penunjang yang dimaksud adalah
hasil penelitian tentang kekayaan jenis tumbuhan herba di kawasan sumber air
panas Ie Jue Desa Meurah Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar
dalam bentuk modul pembelajaran dan buku saku.
6. Ekologi Tumbuhan
Ekologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara tumbuhan dengan lingkungannya. Tumbuhan membutuhkan
sumberdaya kehidupan dari lingkungannya dan mempengaruhi lingkungan,
begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.23
____________22 Sulaiman, Media Audio Visual Untuk Pembelajaran, (Jakarta: Gramedia, 1998), h. 211.23 Resosoedarmo, Soedjiran, Pengantar Ekologi, (Jakarta: Remadja Karya, 1989), h. 41.
14
BAB IILANDASAN TEORETIS
A. Kekayaan Jenis
Berdasarkan penelitian para ekolog tumbuhan, keanekaragaman hayati
terbagi menjadi dua bentuk, Pertama keanekaragaman yang merujuk kepada
pengertian jumlah jenis yang terdapat pada suatu areal atau seringkali disebut
species richess dalam suatu ekosistem. Kedua merujuk kepada jumlah individu
yang mewakili setiap spesies. Dua ekosistem mungkin memiliki jumlah individu
dalam jumlah relatif sama, tetapi memiliki keanekaragaman yang berbeda.
Keanekaragaman jenis merupakan suatu karakteristik tingkatan komunitas
berdasarkan organisasi biologinya yang dapat digunakan untuk menyatakan
struktur komunitas. Konsep ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
suatu komunitas pada suatu habitat dalam menyeimbangkan komponennya dari
berbagai gangguan yang timbul. Secara kuantitatif keanekaragaman jenis dapat
diukur berdasarkan indeks kekayaan, indeks keanekaragaman, kelimpahan jenis
dan indeks kesamarataan yang menandakan pembagian individu yang merata
diantara jenis.24
Nilai indeks Keanekaragaman berhubungan dengan nilai kekayaan jenis,
tetapi juga di pengaruhi oleh distribusi kelimpahan spesies. Kekayaan jenis adalah
jumlah jenis dalam suatu komunitas. Semakin banyak jumlah jenis yang
ditemukan maka indeks kekayaannya juga semakin besar. Pada Tumbuhan tingkat
____________24Bambang S.Antoko, “keragaman Jenis Hayati dan Pengelolaan Kawasan Di Resor
Granit, Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Riau”, Jurnal Keragaman Hayati Kampus, Juli 2003, h.6.
15
bawah, semakin bertambahnya ukuran petak pengamatan, maka semakin besar
juga indeks kekayaan jenisnya.25
Jumlah spesies dalam komunitas sangat beragam. Komunitas-komunitas
seperti hutan-hutan tropika, humida dan terumbuh-terumbu karang mengandung
ribuan jenis spesies dalam komunitas disebut nilai kekayaan spesies (species
richness) yang merupakan ukuran dari kelimpahan. Konsep ini tidak terlampau
menonjol kegunaannya kecuali dalam hal keberadaan spesies langka karena nilai
kekayaan spesies menjadi besar apabila wilayah yang dikaji bertambah besar.26
Lain halnya dengan nilai kelimpahan relatif dengan membandingkan dua
komunitas yang terdiridari 30 spesies. Pada komunitas pertama spesies-spesies
terbagi rata masing-masing sekitar 3-5%, pada komunitas kedua 95% hanya dari
dua atau tiga spesies saja. Situasi ini berpengaruh pada struktur komunitas. Angka
kekayaan spesies ditentukan oleh luasnya dan lokasinya tempat komunitas
berada.27
Variasi dalam kekayaan spesies mencerminkan kondisi habitat, pada skala
kasar terdapat perbedaan floristik antara formasi-formasi hutan pada tanah yang
berbeda, seperti antara hutan rawa gambut, hutan kerangas dan hutan hujan pamah
malarhijau (evergreen), sedangkan pada skala yang lebih halus perbedaan floristik
____________25Lily Ismaini, Dkk, “Analisis Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan di Gunung
Dempo Sumatera Utara, Jurnal Pros NAS Nasi Biodiv Indon, Vol. 1, No. 1, Mei 2015, h. 1401.26 Sambas Wirakusumah, Dasar-dasar Ekologi Bagi Populasi dan Komunitas, (Jakarta:
Universitas Indonesia, 2003), h.106.27 Sambas Wirakusumah, Dasar-dasar Ekologi Menopang Pengetahuan Ilmu-ilmu
Lingkungan..., h. 127.
16
mencerminkan preferensi topografi berbeda dalam suatu formasi yang mungkin
juga mencerminkan perbedaan tanah.28
Indeks kekayaan jenis merupakan ukuran keanekaragaman hayati yang
paling sederhana karena hanya memperhitungkan perbedaan jumlah spesies pada
suatu areal tertentu. Kekayaan jenis berfungsi untuk mengetahui jumlah kekayaan
jenis spesies dalam setiap komunitas yang dijumpai.29
B. Deskripsi Tumbuhan Herba
Secara umum ciri-ciri tumbuhan herba dapat digolongkan sebagai berikut,
yaitu: a). Batang tumbuhan herba umumnya berwarna hijau dengan sedikit
jaringan kayu atau tidak ada. b). Sistem perakaran serabut dan rimpang. c). Daun
berjejal pada pangkal batang. d). Pelepah daun ada atau tidak ada. e). Tenda bunga
tidak ada. f). Berkembang biak dengan biji atau tunas. g). Bunga keluar dari
ketiak daun. h). Batang tumbuhan herba berbentuk bulat dan kebanyakan segitiga.
i). Umumnya umur relatif pendek.30
Ciri-ciri tumbuhan herba secara umum yaitu batang tidak berkayu, lunak,
berair, berbentuk bilat, dan kebanyakan segitiga, system perakaran ada tunggang
dan serabut. Daun berjejel pada pangkal batang, pelepah daun ada atau tidak ada,
bunga berdiri sendiri dalam ketiak sikam; tenda bunga tidak ada, berkembang biak
____________28Kuswata Kartawinata, “Dua Abad Mengukapkan Ekosistem Kekayaan Flora dan
Ekosistem Indonesia”, Jurnal Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture X, Jakarta 2010, h. 18.29 Yantom Santoso, “Keanekaragaman Mamalia Pada Beberapa Tipe Habitat Di Stasiun
Penelitian Pondok Ambung Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan Tengah”, Jurnal MediaKonversi, Vol.13, No.3, Desember 2008, h.2-4.
30 Van Steenis, Flora Ekologi, (Jakarta: Pranya Naramita, 1978), h. 98.
17
dengan biji atau tunas, bunga keluar dari ketiak daun, tangkai biji 1, kebanyakan
bercabang 2-3, dan umumnya umur tumbuhan herba relative pendek.31
Berdasarkan perawakan atau habitus, tumbuhan dikenali sebagai pohon,
semak, dan herba. Pohon dan semak adalah tumbuhan berkayu, pohon
mempunyai ciri memiliki batang utama, sedangkan semak lebih pendek dan tidak
memiliki batang utama tetapi melainkan bercabang-cabang. Herba tidak memiliki
jaringan berkayu, perdu dan semak tingginya berkisar 1-4 m, tumbuhan herba
tingginya antara 0-1 m, dan pohon berkiran lebih dari10 m.32
Berdasarkan keadaan batang, tumbuhan tingkat tinggi dapat dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan lunak (tumbuhan herba) dan tumbuhan
berkayu. Batang tumbuhan jenis herba umumnya lunak, berwarna hijau, jaringan
kayu sedikit atau tidak ada, ukuran batang kecil, dan umumnya relatif kecil.
Anatomi batang tumbuhan herba, bagian luar batang merupakan sel-sel epidermis
yang tipis dan terdapat stomata. Di bawah epidermis terdapat korteks yang
mengandung klorofil, sehingga proses fotosintesis berlangsung di batang.33
Tumbuhan herba memiliki organ tubuh yang tidak tetap dipermukaan
tanah, siklus hidup yang pendek dengan jaringan yang tidak lunak. Sejumlah
herba menunjukkan bentuk-bentuk yang menarik, warna serta struktur permukaan
____________31C.C.G.J. Van Stens, Flora Ekologi, Jakarta: Pradnya Naramita, 1978), h. 1268.32Eka Putri Azrai, Dkk, “Biodervitas Tumbuhan Semak di Hutan Tropis Dataran Rendah
Cagar Alam Pengandaran, Jawa Barat”, Jurnal Prosiding Semirata, Mei 2015, h. 403-408.33 Mikrajuddin, Ipa Terpadu SMP Dan MTS, Jakarta: Erlangga, 2007, h. 155.
18
daun yang sebagian besar darinya telah menjadi tanaman rumah yang banyak
diminati seperti jenis dari suku Araceae, Gesneriaceae, Urticaceae, dan lain-lain.34
Pada bagian luar tumbuhan herba, seperti tumbuhan kol, sosin, wortel, dan
seledri terdapat jaringan epidermis. Batang tumbuhan herba tidak memiliki
kambium gabus. Anatomi batang dikotil tumbuhan herba tidak begitu berbeda
dengan batang dikotil tumbuhan berkayu, baik struktur maupun fungsinya.
Perbedaan yang jelas terdapat pada aktivitas kambium yang menyebabkan
perbedaan jumlah floem dan xilem. Jumlah floem dan xilem yang dibentuk pada
bagian batang dikotil tumbuhan herba berjumlah lebih sedikit. Bagian korteks
tersusun atas jaringan kolenkim yang berperan dalam fotosintesis dan sebagai
penyimpanan makanan cadangan.35
Pada umumnya tumbuhan dapat diklasifikasikan berdasarkan
perkembangannya di alam, seperti herba, semak dan pohon. Herba adalah
tumbuhan perdu yang tidak memiliki batang yang jelas di atas permukaan tanah,
dengan batang yang ramping, hijau dan tinggi kurang dari satu meter.
Berdasarkan panjangnya umur, tumbuhan herba dapat mencapai setahun, dua
tahun atau tahunan.36 Tumbuhan herba memiliki organ tubuh yang tidak tetap di
atas permukaan tanah, siklus hidup yang cukup pendek dengan jaringan yang
cukup lunak. Tanaman herba mempunyai akar dan batang di dalam tanah yang
____________34 Mohammad Iqbal N. Laratu, Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Herba Pada Dua Tipe
Hutan Di Desa Bobo Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah, Jurnal Biocelebes,Vol.8, No.2, Desember 2014, h.13
35 Oman Karmana, Biologi, (Bandung: Grafindo Media Pramata, 2006), h. 47.36 Frans Wanggai, Manajemen Hutan, (Jakarta : Erlangga, 2010), h. 67.
19
tetap hidup dimusim kering dan akar akan menumbuhkan tajuk barunya di
permukaan pada musim hujan.
Berdasarkan pada hidupnya tumbuhan herba dibagi menjadi tiga, yaitu
anual, perenneal, dan binnieal. Herba anual menghasilkan biji-biji dan mati
seluruhnya setelah tumbuh selama satu musim. Perenneal atau herba hidup lebih
dari 2 tahun dan mungkin dalam kenyataannya hampir tidak terbatas. Beberapa
jenis herba ini mungkin secara alami berkembang biak dengan biji, tetapi sangat
reproduktif dengan potongan batang, umbi, rhizome, stolon dan daun. Terdapat
tumbuhan lain yang masa hidupnya terletak diantara dua jenis tumbuhan diatas.
Pada tahun pertama dibentuk tajuk yang kemudian pada tahun kedua diikuti
dengan alatbiakannya. Tumbuhan tersebut mati setelah biji terbentuk dan
tumbuhan ini disebut herba 2 tahun atau binneal.37
Tumbuhan yang paling awal menempati kembali suatu daerah seringkali
adalah spesies herba yang tumbuh dari biji-bijian yang ditiup angin atau dibawa
oleh hewan. Jika daerah itu tidak terbakar atau digembalakan secara berlebihan,
semak-semak berkayu mungkin suatu saat akan menggantikan sebagian besar
spesies herba itu, dan akhirnya pohon-pohon hutan bisa menggantikan sebagian
besar semak tersebut.38
____________37 Melfa Aisah Hutasuhut, Studi Tumbuhan Herba Dihutan Sibayak I, (Universitas
Sumatera Utara Medan 2011), h. 34-35.38 Campbell, Edisi Kelima-Jilid 3,(Jakarta: Erlangga, 2004), h. 379.
20
C. Struktur Umum Tumbuhan Herba
Tumbuhan herba adalah tumbuhan yang batangnya basah dan terdapat
sedikit jaringan kayu atau tidak ada sama sekali. Tumbuhan ini dapat hidup
diberbagai habitat, mulai dari terestial, aquatik, epifit dan ada juga yang
merupakan parasit pada tumbuhan lain. Tumbuhan herba banyak dijumpai
disekitar tempat tinggal manusia. Biasanya tumbuhan ini memiliki ukuran kecil,
berupa semak, tumbuhan merambat dan tumbuhan air. Tumbuhan herba
dikelompokkan kedalam tumbuhan semusim (annual), dan musim (biennual), dan
berumur panjang (parennial).39
1. Akar
Akar pada tumbuhan terdiri dari pangkal akar, badan akar, cabang akar,
rambut akar dan ujung akar. Akar berfungsi sebagai penyokong berdirinya batang,
selain itu juga berfungsi untuk menyerap air, zat hara serta garam mineral dari
dalam tanah. Terdapat dua jenis akar utama pada tumbuhan yaitu akar tunggang
yang arah pertumbuhannya menyebar ke samping, dan pada tumbuhan herba
selain memiliki akar utama juga memiliki akar yang berbentuk seperti tombak,
akar gasing, akar berbentuk umbi yang berfungsi sebagai penyimpan cadangan
makanan dan juga yang memiliki akar yang berfungsi sebagai alat untuk
menempel pada tumbuhan lain.40
____________39 Dad. R. J. Sembodo, Gulma dan Pengelolahannya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.
22.40 Gembong Trijtrosoepomo, Marfologi Tumbuhan, (Yogyakarta: UGM Press, 2003),
h.79.
21
2. Batang
Batang adalah organ tumbuhan yang menghubungkan antara akar dan
daun. Pada batang terdapat pembuluh pengangkut yaitu xylem dan floem. Xylem
merupakan pembuluh kayu yang berfungsi mengangkut air dan zat hara yang
diserap oleh akar dari dalam tanah ke seluruh organ tumbuhan. Sedangkan floem
adalah pembuluh tapis yang berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari
daun untuk diedarkan keseluruh tubuh organ tumbuhan. Pada permukaan kulit
batang juga terdapat lentisel yang berfungsi sebagai alat pernapasan.
Ada dua jenis batang padatumbuhan herba yaitu batang basah dan rumput.
Batang basah memiliki batang yang lunak dan berair, batang tidak keras, dan
mudah dipotong. Sedangkan batang rumput, batangnya tidak berkayu, memiliki
ruas-ruas yang nyata, dan berongga, serta umumnya pendek. Contoh: Padi,
Jagung, dan Rumput-rumputan.41
Beberapa jenis tumbuhan herba memiliki batang pendek, sehingga seakan-
akan tumbuhan tersebut tidak memiliki batang. Terdapat tumbuhan yang
batangnya tersusun dari pelepah-pelepah sehingga membentuk batang misalnya
pada pisang. Ada juga batang bawah tanah (rizom, umbi, kormus, dan tuber) yang
berfungsi untuk reproduksi dan menyimpan cadangan makanan, misalnya jahe,
bunga iris dan bunga lili.42
Tumbuhan herba memiliki beberapa bentuk batang: ada yang berbentuk
segitiga (Rumput teki), batang berbentuk segi empat (Markisah), batang
berbentuk Kladodia (sebangsa tumbuhan Kaktus), batang berbentuk licin____________
41 Gembong Trijtrosoepomo, Marfologi Tumbuhan..., h.78.42 John. W. Kimball, Biologi Edisi Kelima Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1983), h. 353.
22
(Jagung), batang berbentuk berusuk (Iler), dan ada juga yang memiliki batang
bersayap, yaitu pada batang bersegiterdapat pelebaran pada tepinya seperti
Markisah.43
3. Daun
Daun pada tumbuhan berfungsi sebagai tempat terjadinya proses
fotosintesis, pernafasan dan penguapan. Daun pada tumbuhan umumnya berwarna
hijau karena memiliki klorofil, yaitu zat hjau daun, namun ada juga yang
berwarna lain. Pada daun juga terdapat stomata dan juga terdapat lubang
pengeluaran yang berada di tepi daun. Daun pada tumbuhan herba bentuknya
bermacam-macam, ada yang berukuran besar ada juga yang memiliki daun sangat
kecil serta ada pula yang tidak memiliki daun sejati misalnya tumbuhan Kaktus.
Tumbuhan herba dikelompokkan dalam golongan: monokotil (berkeping
satu), memiliki daun dengan pertulangan daun meniyrip dan sejajar serta memiliki
pelepah, misalnya pada famili Poaceae, Musaceae, Zingiberaceae dan lain
sebagainya. Daun rumput terdiri dari helaian daun yang ramping serta pelepah
yang menyelubungi batang.44
Ada juga tumbuhan herba dengan daun yang berada di dekat permukaan
tanah lebih besar, serta bentuknya pun lain dengan bentuk daun yang berada jauh
dari tanah permukaan tanah. Contohnya lobak (Raphanus sativus).45
____________43 Gembong Trijtrosoepomo, Marfologi Tumbuhan..., h. 79-80.44Estili B. Hidayat, Anatomi Tumbuhan Berbiji, (Bandung: ITB, 1995), h. 218.45Gembong Trijtrosoepomo, Marfologi Tumbuhan..., h.17-20
23
4. Bunga
Bunga merupakan salah satu alat reproduksi pada tumbuhan. Pada
tumbuhan herba terdapat berbagai macam bentuk bunga: ada bunga lengkap
(memiliki dua alat kelamin) dan ada juga yang berkelamin tunggal. Adapun
bagian-bagian bunga terdiri dari tangkai bunga kelopak, mahkota, benang sari dan
putik. Bunga umumnya memiliki mahkota yang berwarna menarik dan berbau
harum yang berfungsi untuk menarik serangga dalam membantu proses
penyerbukaan.
5. Buah/ biji
Buah pada tumbuhan terdiri dari buah tunggal, buah ganda dan buah
majemuk. Buah tunggal yaitu hasil dari satu ginesium yang terdiri darisatu atau
beberapa karpel (polongan, dan tomat). Buah ganda atau buah agregat yaitu buah
yang dibentuk oleh ginesium apokarp dan setiap karpel tetap dapat dikenali pada
waktu buah dewasa (arbei, fragraria). Buah majemuk yaitu buah yang berasal dari
pembuangan, berupa kumpulan ginesium dari sejumlah kuntum bunga (nenas).
Setiap jenis buah tersebut masih bias disertai jaringan tambahan.46
Terdapat dua jenis buah pada tumbuhan, yaitu buah kering dan buah
berdaging. Buah berfungsi sebagai alat untuk reproduksi pada tumbuhan, karena
pada buah terdapat biji yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Biji pada
tumbuhan digolongkan kedalam dua kelompok berdasarkan jumlah keping biji,
yaitu tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).
____________46 Estili B. Hidayat, Anatomi Tumbuhan Berbiji, (Bandung: ITB, 1995), h.235.
24
D. Klasifikasi Tumbuhan herba
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan
dan perbedaan marfologi, anatomi, fisiologi, habitat, dan distribusi. Ilmu
klasifikasi disebut juga ilmu taksonomi.47 Tumbuhan dikelompokkan ke dalam
kelompok tertentu yang disebut dengan takson. Adapun ukuran takson yang
sering digunakan pada klasifikasi tumbuhan dari urutan teratas hingga ke bawah
adalah sebagai berikut: kingdom, divisi, kelas, ordo, famili, genus, dan spesis.
Urutan secara lengkapnya adalah: regnum vegetable, divisi, subdivisi, kelas, ordo,
subordo, famili, subfamili, tribus, subtribus, genus, subgenus, secto, subsecto,
saries, subseries, spesies, subspesies, varietas, subvarietas, forma dan suforma.48
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri tersendiri yang dapat membedakannya
makhluk hidup dengan lainnya, begitu juga dengan tumbuhan yang jumlah
spesiesnya sangat banyak. Berdasarkan perbedaan tersebut maka pelu dilakukan
pengelompokan tumbuhan kedalam kelompok tertentu yang disebutdengan
klasifikasi. Klasifikasi tumbuhan merupakan suatu proses pengaturan tumbuhan
dalam tingkat tertentu berdasarkan kesamaan dan ketidaksamaan.49
Ahli biologi menggunakan istilah divisi untuk kelompok utama tumbuhan
di dalam kingdom tumbuhan. Kategori taksnomi ini dapat disamakan dengan
filum, unit klasifikasi tertinggi di dalam kingdom hewan. Divisi seperti filum,
dibagi menjadi menjadi kelas, ordo, famili, dan genus.50
____________47 Yatim Wildan, Kamus Biologi, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 523.48 Estili B. Hidayat, Anatomi Tumbuhan...., h. 236.49 Hasanuddin, Taksonomi Tumbuhan Tinggi, (Banda Aceh: FKIP Unsyiah, 2006), h. 49.50 Cambell, Reece Dan Mitchell, Biologi Edisi Kelima Jilid 2..., h. 157.
25
Tumbuhan herba terdapat dalam beberapa ordo tumbuhan, pada sebagian
ordo ada yang seluruhnya termasuk kedalam kelompok tumbuhan herba, namun
ada juga yang hanya sebagian kecil yang termasuk kedalam tumbuhan herba.
Adapun tumbuhan herba dapat ditemukan dalam beberapa ordo tumbuhan seperti
berikut:
1. Ordo Liliales
Merupakan tumbuhan berbunga yang termasuk dalam kelompok
monokotil yang berhabitus herba dan berakar serabut. Bangsa ini juga diakui
sebagai takson dalam sistem klasifikasi Cronquist (salah satu sistem taksonomi
bagi tumbuhan berbunga (Angiospermae). Sistem ini pernah diterapkan secara
luas oleh banyak pustaka. Klasifikasi didasarkan pada aspek klasik, seperti
kesamaan morfologi, anatomi, dan kimia) dan tercakup dalam anak kelas Liliidae,
kelas Liliopsida. 51
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : MonocotyledonaeOrdo : LilialesFamili : LiliaceaeGenus : AlliumSpesies : Allium ascalonicum L52
Gambar 2.1Bawang merah (Allium ascalonicum L)
____________51Gembong Tjitrosoepomo, Taksomi Tumbuhan Spermatophyta, (Yogyakarta: UGM
Press, 2004), h. 370.52Gembong Tjitrosoepomo, Taksomi Tumbuhan …, h. 371.
26
2. Ordo Lamiales
Spesies dari ordo Lamiales ini terutama tumbuhan herba, jarang ditemukan
berkayu. Batang berbentuk segi empat, berbaring ke tanah, daun berhadapan atau
melingkar. Siklus hidup biasa tahunana, batang biasanya persegi, tegak.
Tumbuhan herba yang tergolong ke dalam ordo Lamiales terdiri dari family
Verbenacae, Lamiaceae, Borogiraceae, Scophulariales, Oleaceae.53
Klasifikasi
Kerajaan :PlantaeDivisi :SpermatophytaKelas : DicotyledonaeOrdo : LamialesFamili : LamiaceaeGenus : OrthosiphonSpesies : Orthosiphon aristatus54
Gambar 2.2 Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus)
3. Ordo Alismatales
Merupakan bangsa tumbuhan yang didominasi oleh tumbuhan herba,
umumnya ditemukan di lingkungan aquatik atau rawa-rawa dan ada juga yang
hidup di daerah teresterial. Umumnya merupakan tumbuhan herba tahunan dan
juga yang semusim, memiliki batang panjang dan pendek, daun tunggal dan
memiliki sisik diketiaknya, memiliki rimpang yang berbentuk umbi atau
memanjang. Dalam ordo Alismatales yang termasuk ke dalam tumbuhan herba
adalah: famili Alismateceae, Aponogetoceae, Araceae, Butomaceae,
Hydrocharitaceae, Juncaginaceae, Limnocharitaceae, Najadaceae,
____________53Rustaman, Botani Phanerogamae UPI,(Bandung: UPI Press, 2007), h. 53.54Rustaman, Botani Phanerogamae…, h. 53.
27
Patamegetonaceae, Ruppiaiceae, dan Szheuchezeriaceae. Contoh: Talas
(Corocasia esculenta).55
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisi : MagnoliphytaKelas : LiliopsidaOrdo : AlismatalesFamili : AraceaeGenus : CorocasiaSpesies:Corocasiaesculenta.56
Gambar. 2.1 Talas (Corocasia esculenta)
4. Ordo Asparagales
Herba dari golongan Ordo Asparagales adalah herba tahunan, namun ada
juga beberapa diantaranya merupakan tumbuhan merambat, semak atau tumbuhan
berkayu. Terkadang memiliki rimpang dan berumbi, memiliki daun berbentuk
pita, lanset atau berbentuk pedang, memiliki daun berdaging dan ada juga yang
tidak memiliki daun yang sebenarnya. Hidup di kawasan terestrial dan ada juga
yang epifit. Ordo Asparagales yang termasuk ke dalam tumbuhan herba meliputi
famili Agavaceae, Alliaceae, Amaryllidaceae, Anthericaeae, Asparagaceae,
Asphodelaceae, Dracacnaceae, Hemorocallidaceae, Iridaceae dan Orchidaceae.
Contohnya: Anggrek tanah (Spathoglottis plicata).
____________55 Gembong Tjitrosoepomo, Taksomi Tumbuhan…, h. 385-396.56 Budi Sohono,dkk, Et.Al, Ensiklopedia Florajilid 1, (Bogor: PT. Kharisma Ilmu, 2010),
h. 79.
28
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas :MonocotyledoneaOrdo : AsparagalesFamili : OrchidaceaeGenus : SpathoglottisSpesies :Spathoglottis plicata. .57
Gambar. 2.2 Anggrek tanah (Spathoglottis plicata).
5. Ordo Bromeliales
Merupakan tumbuhan herba yang jarang memiliki batang yang kokoh dan
kuat, kadang-kadang mirip rumput. Jarang memiliki batang yang panjang,
kebanyakan hanya pendek dengan daun-daun yang tersusun dalam suatu rozet
akar. Bunga banci atau berkelamin tunggal akibat reduksi salah satu alat
kelaminnya. Dalam ordo ini yang termasuk kedalam tumbuhan herba terdiri dari
famili Flagellariaceae, Restionaceae, Mayacaceae, Eriaulaceae, Commelinaceae,
Pontederiaceae. Contohnya: Nenas (Ananas comosus Merr.).58
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : BromelialesFamili : BromeliaceaeGenus : AnanasSpesies :Ananas comosus Merr.59
Gambar. 2.3 Nenas (Ananas comosus Merr)
____________57 Budi Suhono, et.al, Ensiklopedia Flora Jilid 1..., h. 157.58 Gembong Trijtrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta..., h. 399-412.59 Gembong Trijtrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta..., h. 412.
29
6. Ordo Zingiberales
Merupakan ordo tahunan yang berumur panjang yang besar, berbatang
basah dengan rimpang dan daun-daun yang besar dan gundul, tidak berambut,
dengan pelepah yang besar dan tangkai yang nyata dan tidak jarang beralur di sisi
atasnya. Helaian daun biasanya asimetris, bertulang menyirip, bunga umumnya
besar dan bewarna menarik, kelopaknya seringkali menyerupai mahkota, bakal
buah tenggelam, biji sedikit atau tidak memiliki endosperm besar.60
Dalam ordo ini yang digolongkan kedalam tumbuhan herba terdiri dari
famili Cannaceae, Costaceae, Heliconiaceae, Marantaceae, Musaceae,
Sterilitziaceae dan Zingiberaceae. Contohnya: kunyit (Curcuma domestica Val).
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : MonocotiledoneaeOrdo : ZingiberalesFamili : ZingiberaceaeGenus : CurcumaSpesies : Curcuma domesticVal61
Gambar. 2.4 Kunyit (Curcuma domestica Val)
7. Ordo Tubiflorae (Solanales, Personate)
Terdiri dari tumbuhan herba, jarang berupa tumbuhan berkayu, memiliki
daun tunggal dan mejemuk. Duduk daunnya tersebar atau berhadapan, tanpa daun
penumpu. Ada juga yang memiiki batang berupaumbi batang yang berada di
dalam tanah. Tumbuhan ini banyak ditanam karena banyak manfaatnya,
____________60 Gembong Tjitrosoepomo, TaksonomiTumbuhan Obat-Obatan Cetakan Kedua,
(Yogyakarta: UGM Press, 2005), h. 421.61 Budi Suhono, et.al, Ensiklopedia Flora Jilid 1..., h. 180.
30
diantaranya sebagai bahan makanan bagi manusia dan bumbu masakan. Dalam
ordo Tubiflorae (Solanales, Persanotase) yang tergolong kedalam kelompok
tumbuhan herba terdiri dari famili Solanaceae, Pedaliaceae, Acanthaceae,
Verbenaceae, Labiatea (Lamiaceae), dan Plantaginaceae. Contohnya: Tapak kuda
(Ipomea pescaprae).).62
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisi : TracheophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : SolanalesFamili : ConvolvulaceaeGenus : IpomeaSpesies : Ipomea pescaprae.63
Gambar. 2.5 Tapak kuda (Ipomea pescaprae)
8. Ordo Caryophyllales
Tumbuhan ordo Caryophyllales memiliki daun tunggal, biasanya tanpa
daun penumpu. Bunga banci atau karena adanya reduksi menjadi berkelamin
tunggal, aktinomorf, dengan tenda bunga yang rangkap atau tunggal atau jelas
dengan kelopak dan mahkota. Benang sari dalam satu lingkaran, berhadapan
dengan tenda bunga atau dalam dua lingkaran. Bakal buah tenggelam atau
menumpang, kebanyakan beruang satu dengan bakal biji yang kamilotrop.64
____________62 Gembong Trijtrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan Spermatohyta..., h. 352-379.63Gembong Trijtrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan Spermatohyta.., h. 136.64 Budi Suhono, Et.al, Ensiklopedia Flora Jilid 3..., h. 83.
31
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisi : MagnoliphytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : CaryophyllalesFamili : AmaranthaceaeGenus : AmaranthusSpesies : Amaranthuspinosus.65
Gambar. 2. 6 Bayam duri (Amaranthus spinosus).
9. Ordo Asterales
Batang berbentuk segi empat berwarna hijau. Batang dan tangkai berkayu
lunak dan mengandung air, sebagian berambut. Daun majemuk menyirip tiga
sampai lima lembar, masing-masing berbentuk bulat telur dan pinggir bergerigi,
berwarna hijau dan pangkal tangkai daunnya terdapat daun kecil-kecil. Bunga
bertangkai panjang, mahkota bunga berwarna putih dengan putik berwarna
kuning. Terna dengan tinggi 50-150 cm. Tumbuhan herba yang termasuk ke
dalam ordo ini di antaranya yaitu famili Asteraceae. Contohnya: Ajeran (Bidens
pilosa L).
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisi : MagnoliphytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : AsteralesFamili : AsteraceaeGenus : BidensSpesies : Bidens pilosaL.66
Gambar. 2.7.Ajeran (Bidens pilosa L)
____________65Gembong Trijtrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan Spermatohyta.., h. 85
66Http: //haniifiyyah.blogspot.co.id/2012/04/deskripsi-glosaria-superba kembang. Html.Diakses tanggal 30 November 2017.
32
10. Ordo Brassicales
Bangsa ini meliputi tumbuhan-tumbuhan yang sebagian besar berupa terna
dengan daun-daun yang duduknya tersebar, tanpa daun penumpu. Bakal buah
biasanya menumpang dengan dua tembuni atau lebih banyak yang terdapat pada
dinding buah, kadang-kadang menjadi beruang banyak karena adanya
pembentukan sekat-sekat.Tumbuhan herba yang tergolong ke dalam ordo
Brassicales terdiri dari famili Brassicaceae, Papaveraceae, Cruciferae,
Capparidaceae, Caricaceae dan Resedaceae. Contohnya: Pepaya (Carica papaya
L)67
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : BrasicalesFamili : CaricaceaeGenus : CaricaSpesies : Carica papaya L68
Gambar. 2.8 Pepaya (Carica papayaL)
11. Ordo Poales
Ordo poales meliputi tumbuhan herba yang kebanyakan memiliki batang
silindrik (hanya sedikit pipih di atas buku-bukunya), berongga dengan ruas-ruas
dan buku-buku yang jelas. Daun berseling, kebanyakan dengan pelepah yang
besar tidak bertangkai dan pada batas pelepah dan helaian daun terdapat lidah-
lidah yang jelas. Bunga tersusun dalam bunga majemuk campuran dari berbagai
____________67 Budi Subono, Ensiklopedi Flora Jilid 3,..., h. 55.68Gembong Trijtrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan Spermatohyta.., h. 70.
33
macam ragam. Biasanya bagian-bagiannya berupa bulir dan memiliki biji yang
berlekatan dengan daging buah.69
Tumbuhan herba yang termasuk ke dalam ordo ini terdiri dari famili
Cyperaceae, Eriocalaceae, Juncaceae, Poaceae (Graminae), Typhaceae dan
Xyridaceae. Contohnya: Rumput Paitan (Axonopus compressus).70
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledoneaeOrdo : PoalesFamili : PoaceaeGenus : AxonopusSpesies :Axonopus compressus
Gambar. 2.9 Rumput Paitan (Axonopus compressus)
12. Ordo Commelinales
Ordo Commelinales terdiri dari herba, ditemukan hampir di seluruh tipe
habitat seperti di lingkungan lembab, terendam dalam air, mengapung bebas atau
timbul di permukaan air. Daun tumbuh melingkar, batang berbentuk lanset dan
berujung runcing. Bunga biasanya terpisah-pisah, jarang tersusun sebagai
rangkaian yang bersifat rasemos, aktinomorf, banci, jarang berkelamin tunggal.
Buahnya buah buni atau buah kendaga yang pecah dengan membelah ruang. Biji
dengan atau tanpa endosperm, lembaga lurus atau dapat bengkok. Kebanyakan di
daerah tropika dan subtropika, biasanya ditanam sebagai tanaman hias. Tumbuhan
herba yang termasuk ke dalam ordo ini terdiri dari famili Commeliaceae,
____________69 Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan,..,h.413.70 Budi Suhono, Ensiklopedi Flora Jilid 2,..., h.58-59.
34
Hanguanaceae, Phiydraceae dan Pontederiaceae. Contohnya: Aur-aur (Commelina
nudiflora).71
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisi : MagnoliphytaKelas : LiliopsidaOrdo : CommelinalesFamili : CommeliaceaeGenus : CommelinaSpesies : Commelina nudiflora72
Gambar. 2.10 Aur-aur (Commelina nudiflora)
E. Inventarisasi Tumbuhan dan Identifikasi
Inventarisasi merupakan suatu kegiatan menghimpun atau mengoleksi
jenis-jenis tumbuhan yang terdapat pada suatu daerah. Sedangkan identifikasi
tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas (“jati diri”) suatu
tumbuhan, dalam hal ini tidak lain dari pada “menentukan namanya yang benar
dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi”. Istilah identifikasi sering juga
digunakan dengan istilah “determinasi”.73Dalam melakukan identifikasi suatu
tumbuhan selalu ada dua kemungkinan yang dihadapi yaitu:
1. Tumbuhan yang akan diidentifikasi belum dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuan.
2. Tumbuhan yang akan diidentifikasi sudah dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuan.
____________71Gembong Trijtrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan Spermatohyta.., h. 7.72Gembong Trijtrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan Spermatohyta.., h. 14.73 Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Umum..., h. 70-73.
35
F. Interaksi Tumbuhan Herba Dengan Kondisi Lingkungan
Suatu populasi tidak mungkin dapat hadir dalam suatu system kehidupan
tanpa keterlibatan dan interaksi dari lingkungan fisik dan kimianya. Kajian
tentang hubungan interaksi system kehidupan dengan lingkungan fisik-kimianya
merupakan topic-topik yang utama menjadi perhatian ekologi-populasi. 74
Interaksi merupakan suatu tindakan yang terjadi ketika antar suatu
komunitas tumbuhan saling mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain, dan
lingkungan merupakan salah satu fakornya. Lingkungan merupakan kumpulan
interaksi yang kompleks dan memiliki penyusunan yang beragam. Vegetasi
adalah sejumlah tumbuhan yang menutupi suatu wilayah tertentu dan berinteraksi
satu dengan lainnya. bentuk suatu vegetasi merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor lingkungan di sekitarnya yang secara umum dapat dibedakan antara
faktor klimatop (suhu udara, curah hujan, iklim, kelembaban, dsb). Dan faktor
edatop (tanah dan sifat-sifatnya) serta faktor lingkungan yang mempengaruhi
vegetasi, faktor tanah sebagai subtrat tumbuhnya suatu jenis tanaman, terutama
kimia dan suhu tanah sangat mempengaruhi keberadaan jenis-jenis tumbuhan di
suatu daerah, khususnya di daerah vulkanik.75
Dengan meningkatnya jumlah individu yang satu akan menekan
pertumbuhan individu spesies lain. Interaksi yang bersifat negatif memberikan
petunjuk bahwa tidak terdapat toleransi untuk hidup secara bersama atau tidak ada
____________74Sambas Wirakusumah, Dasar-dasar Ekologi, (Jakarta: UI-Press, 2003), h. 76.75Rahmi Susanti, Dkk, “Analisis Vegetasi Kawasan Mata Air Panas Gemurak Desa
Penidaian, Kecamatan Semendo Darat laut Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan”, JurnalForum Mipa, Vol. 9, No. 1, Januari 2005, h. 12.
36
hubungan timbal balik yang saling menguntungkan, terutama dalam pembagian
ruang hidup. 76
Struktur komunitas vegetasi ditentukan oleh interaksi spesies penyusun
komunitas dengan kondisi lingkungannya. Faktor-faktor yang ada dalam
lingkungan saling berinteraksi dengan organism, sehingga sulit untuk
memisahkan dan mengubahnya tanpa mempengaruhi bagian lain dari lingkungan
itu. oleh karena itu untuk dapat memahami struktur dan kegiatannya perlu
dilakukan penggolongan faktor-faktor lingkungantersebut.77
G. Faktor yang Mempengaruhi Tumbuhan Herba
Lingkungan merupakan alam di luar organisme yang efektif
mempengaruhi organisme. Tumbuh-tumbuhan hidup perlu alam lingkungan yang
cocok atau yang sekurang-kurangnya memenuhi syarat minimum yang
dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupannya. Bila alam lingkungan di luar
batas yang diinginkan oleh tumbuh-tumbuhan maka pertumbuhan dan
perkembangannya akan terganggu atau akan musnah sama sekali. Pada bagian
hutan yang lapisan pohonnya tidak begitu lebat dan cahaya matahari yang dapat
menembus lantai hutan dalam jumlah cukup, kemungkinan dalam hutan tersebut
dapat berkembang vegetasi tanah yang tumbuh subur, terutama ditemukan
ditempat-tempat hutan terbuka dan dekat aliran-aliran sungai.
____________76Samin Botanri, Dkk, “Studi Ekologi Tumbuhan Sagu Dalam Komunitas Alami Di Pulau
Seram Maluku, Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, Vol. 8, No.3, Juli 2013. h. 14.77Samin Botanri, Dkk, “Studi Ekologi Tumbuhan..., h. 16.
37
Pertumbuhan herba sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan yang
mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Pada umumnya penyebaran
tumbuhan herba adalah dihutan-hutan dan kawasan yang lembab, baik di dataran
rendah maupun di dataran tinggi, tetapi ada juga yang tumbuh baik pada kondisi
alam yang terbuka dengan intensitas cahaya matahari yang tidak terlalu tinggi.
Jenis-jenis herba seperti famili Araceae, Zingiberaceae, dan Polypodiaceae
mempunyai penyebaran yang cukup luas dan mempunyai daya adaptasi yang
tinggi terhadap faktor lingkungan. Jenis-jenis tersebut dapat hidup pada kondisi
lingkungan yang kelembabannya rendah.78 Kekayaan tumbuhan herba sangat
dipengaruhi oleh 3 faktor lingkungan, yaitu cahaya, kelembaban, pH tanah.79
a) Cahaya
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup di dunia. Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar
pada tumbuhan untukmenghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan
menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Cahaya dibutuhkan oleh tanaman mulai dari proses perkembangan biji
sampai dewasa. Dengan demikian cahaya dapat menjadi faktor pembatas utama di
dalam suatu ekosistem.80
b) Suhu
____________78 Sri Mulyani, Anatomi Tumbuhan..., h. 27.79 Melfa Aisah Hutasuhut, Studi Tumbuhan Herba Dihutan Sibayak..., h. 15.80 Sasmita Miharja, Fisiologi Tumbuhan, (Bandung: FMIPA-ITB, 1996), h. 39.
38
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda
dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer, dengan suhu
yang biasanya digunakan adalah derajat Celcius (oC). Tumbuhan herba dapat
hidup pada kisaran suhu minimum 4,5 oC hingga suhu maksimum 36 oC.81
Suhu merupakan salah satu hal yang dapat menjelaskan mengenai kondisi
lingkungan. Suhu akan mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan laju
efektifitas air dari organisme tersebut. Suhu juga berperan langsung hampir pada
setiap fungsi dari tumbuhan dengan mengontrol peran kimia dalam tumbuhan
tersebut.82
c) pH
pH adalah derajat keasamaan yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasamaan atau kebebsan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH tanah merupakan
salah satu dari beberapa indikator kesuburan tanah, sama dengan keracunan tanah.
Level optimum pH tanah untuk aplikasi penggunaan lahan berkisar 5-7,5. Tanah
dengan pH rendah (asam) dan pH tinggi (basa) akan membatasi pertumbuhan
tanaman, walaupun efek pH tanah pada umumnya tidak langsung.83
d) Kelembaban tanah
Pada suatu komunitas hutan hujan, penetrasi cahaya matahari yang sampai
pada lantai hutan umumnya sedikit sekali. Hal ini disebabkan karena terhalang
oleh lapisan tajuk pada hutan tersebut, sehingga tumbuhan bawah yang tumbuh
dipermukaan tanah kurang mendapat cahaya matahari.____________
81Zulkarnain, Dasar-Dasar Holtikultural, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 68.82 Kardinan Menira, Penambahan Daya Tumbuhan Alam, (Jakarta: Agroemedia Pustaka,
2000), h. 4.83 Tim Pengaruh Pratikum, Dasar-Dasar Ilmu Tanah, (Bandung: FUNB, 2009), h. 15.
39
Menurut Polunin jika penetrasi tidak cukup, herba tidak dapat berkembang
dengan baik, sehingga tumbuhan ini lebih subur di tempat hutan terbuka atau
ditempat lain yang tanahnya lebih banyak mendapat cahaya. Dengan demikian
vegetasi herba pada hutan hujan dataran rendah ditemukan pada hutan yang
terbuka, dengan aliran-aliran air, dan tempat-tempat yang terbuka tapi sempit
(seperti jalan-jalan setapak, sungai-sungai) dengan penyinaran yang cukup baik,
sedangkan pada bagian dalam hutan hujan vegetasi herba yang berwarna hijau
ditemukan jauh terpencar-pencar atau sama sekali langka.84
H. Peranan Tumbuhan Herba
Semua makhluk ciptaan Allah yang diciptakan dimuka bumi, baik hewan
maupun tumbuhan memiliki peranan tersendiri dan berhubungan satu sama lain,
begitu juga dengan tumbuhan herba memiliki peran penting dalam kehidupan
manusia, walaupun ada juga beberapa yang merugikan manusia. Kehadiran herba
dalam suatu kawasan hutan mempunyai peran yang sangat penting. Hutan yang
baru mengalami suksesi ditandai dengan banyaknya tumbuhan pioner dan
tumbuhan kecil lainya seperti herba dan semak.
Herba adalah tumbuhan yang umumnya merupakan habitus batang yang
pendek dan mempunyai jaringan yang lebih lunak (herbacius) jika dibandingkan
dengan tumbuhan yang berkambium. Herba berperan dalam menghambat atau
mencegah erosi yang berlangsung secara cepat. Tumbuhan herba juga dapat
menghalangi jatuhnya air hujan secara langsung, mendorong perkembangan biota
____________84 Melfa Aisah Hutasuhut, Studi Tumbuhan Herba Dihutan Sibayak..., h. 13.
40
tanah, dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah serta berperan dalam
menambah bahan organik tanah sehingga dapat mancegah terjadinya erosi.85
Herba serta tumbuhan lain berperan besar dalam menentukan corak suatu
ekosistem. Daun-daun tumbuhan herba menyaring teriknya sinar matahari
sehingga hanya sebagian sinar matahari pada lahan terbuka, dan dengan
penyaringan sinar matahari tersebut maka suhu udara dan tanah tidak terlalu
tinggi.86
I. Sumber Air Panas
Sumber air panas adalah salah satu petunjuk adanya sumber daya bumi di
bawah permukaan. Sumber air panas terbentuk karena adanya aliran panas atau
hangat dari bawah permukaan melalui rekahan-rekahan batuan. Sifat air
permukaan sering kali dipergunakan untuk memperkirakan reservoir di bawah
permukaan.87
Sumber air panas pada umumnya dapat terjadi akibat pemanasan air dalam
tanah karena aktivitas vulkanik di suatu gunung berapi yang aktif. Pada jalur
gunung api, dengan sumber panas yang relatif agak dangkal akan terbentuk
daerah-daerah panas bumi yang dipermukaan teramati sebagai sumber air panas.
Wilayah Indonesia yang secara geografis dikelilingi banyak gunung berapi
____________85Asna Susanti, Analisis Vegetasi Herba Di Kawasan Daerah Aliran Sungai Krueng Jreue
Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Sebagai Referensi Matakuliah Ekologi Tumbuhan,Skripsi, (Banda Aceh: Universitas UIN Ar-raniry, 2016), h. 2-3.
86 Melfa Aisah Hutasuhut, Studi Tumbuhan Herba Dihutan Sibayak..., h. 4.87 Unaya Fitrianty, Sebaran Mata Air Panas di Kabupaten Serang, Jurnal Fmipa, 2012,
h.15.
41
dan lapisan batuan bumi yang bervariatif jenisnya, memiliki potensi geotermal
yang banyak tersebar. Panas dan temperatur yang dihasilkan di setiap sumber
air panas tergantung dari kedalaman sumber geotermal tersebut.88
Ada beberapa jenis mata air panas bumi, yaitu air alkali klorida, air asam
sulfat, air asam sulfat klorida, dan air bikarbonat. Air alkali klorida memiliki ciri-
ciri yaitu kandungan Cl yang tinggi (400-1800 ppm), kandungan Na dan K yang
tinggi, kandungan Ca rendah, dan SiO2 cukup tinggi, memiliki pH sekitar 6-7,5.
Air asam sulfat biasanya terkandung di daerah vulkanik dengan kandungan SO4-
tinggi, mengandung Na, K, Ca, Mg, dan Fe, serta memiliki pH yang rendah (<2-
3). Air asam sulfat-klorida biasanya terjadi karena pencampuran alkali klorida dan
asam sulfat. Hal ini disebabkan karena air alkali klorida melewati dan bereaksi
dengan batuan yang mengandung sulfur. Kandungan Cl- dan SO4- cukup tinggi,
dan memiliki ph < 2-5. Air karbonat disebabkan oleh adanya batuan limestone di
bawah permukaan. Hal ini dicirikan oleh adanya endapan tranvertin (CaCO3) di
sekitar mata air panas. Air ini biasanya memiliki kandungan HCO3 - yang tinggi,
Cl- rendah, dan pH sekitar 5-6.89
pH mata air panas merupakan indikator tingkat keasamaan air yang dikaji,
terutama oksida, sulfur dan nitrogen pada proses pengasaman dan oksida kalsium.
____________88 Jamaluddin Khalily, Pemanfaatan Sumber Air Panas Di Blawan Bondowoso Sebagai
Pembangkit Listrik Aternatif TEC (Thermoelectric Cooler), Jurnal Arus Elektro Indonesia, Vol. 2,No. 1, April 2016, h. 15.
89Randa Permanda, Dkk, “Estimasi Karakteristik Reservoir Panas Bumi dari SumberMata Air Panas di Kecamatan Pauh Duo Kabupaten Solok Selatana”, Jurnal Fisika Unand, Vol. 6,No. 1, Desember 2017, h. 41.
42
Umumnya pH mata air panas yang muncul di daerah ketinggian rendah dengan
tipe bikarbonat, memiliki pH cenderung netral (6-9).90
J. Penunjang Matakuliah Ekologi Tumbuhan
Ekologi merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu
aikos berarti habitat dan logos berarti ilmu atau pelajaran. Secara etimologis
ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dan rumah tangganya. Dengan kata
lain definisi dari ekologi ialah ilmu yang mepelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi tumbuhan adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara tumbuhan dengan lingkungannya.
Lingkungan hidup tanaman dibagi atas 2 kelompok yaitu lingkungan biotik dan
lingkungan abiotik.91
Tumbuhan membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya, dan
mempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan khususnya tumbuhan herba.92
Penunjang merupakan sesuatu yang dapat mengaktifkan proses belajar-
mengajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.93 Selain itu, penunjang
merupakan segala sesuatu baik berupa media yang dapat memudahkan,
menguatkan, dan mengaktifkan sesuatu seperti dalam proses belajar mengajar.
____________90 Hefni Efendi, Telaah Kualitas Air Bagi Pengelola Sumber Daya Dan Lingkungan
Perairan, (Yogyakrta: Penerbit Kaninus, 2003), h. 139.91 Chairani Harun, Ekologi Tanaman, (Medan: USU Press, 2009), h. 162.92 Ardhana, Ekologi Tumbuhan, (Bandung: UNP-PRESS.DENPASAR, 2012), h. 163.93 Omar malik, Media pendidikan, (Bandung: Alumni, 1990), h. 15.
43
Penunjang dapat memberikan kontribusi yang segnifikan dalam suatu
kegiatan. Dengan adanya penunjang maka kegiatan belajar mengajar akan dapat
mencapai target yang telah ditetapkan. Penggunaan media pada pembelajaran
matakuliah Ekologi Tumbuhan diharapkan dapat membantu mahasiswa
mendapatkan informasi baru dalam memahami hal-hal yang berhubungan dengan
kekayaan jenis (species richness) tumbuhan herba, klasifikasi,dan perbedaan
kekayaan jenis tumbuhan herba pada vegetasi yang berbeda. Media penunjang
hasil penelitian ini dibuat dalam buku saku dan modul pembelajaran.
a. Buku Saku
Buku saku berisi informasi yang mendasar dan mendalam tetapi terbatas
pada suatu subjek tertentu yang digunakan sebagai acuan. Buku saku disusun
secara ringkas agar mahasiswa dapat memahami dengan baik. Menurut Tim
Editing Buku Saku Prodi Pendidikan Biologi, buku saku ditulis memuat
tentang:a). Kata pengantar, b). Daftar isi, c).Bab I, Latar belakang yang sudah
memuat tentang tinjauan, d). Bab II, Tinjauan umum tentang objek dan lokasi
penelitian, e). Bab III, Deskripsi dan Klasifikasi objek penelitian, f). Bab IV,
Penutup, g). Daftar Pustaka.94
Buku saku adalah buku berukuran kecil yang berisi tulisan dan gambar
berupa penjelasan yang dapat mengarahkan atau memberi petunjuk mengenai
pengetahuan, dan mudah dibawa ke mana-mana. Buku saku dapat digunakan
sebagai sumber belajar dan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari materi
____________94Tim Editing Buku Saku Prodi Pendidikan Biologi, Banda Aceh, 2011.
44
pembelajaran.95Buku saku ini diharapkan dapat digunakan sebagai penunjang oleh
mahasiswa dalam pembelajaran matakuliah Ekologi Tumbuhan.
b. Modul Pembelajaran
Modul adalah suatu cara pengorganisasian materi pembelajaran yang
memperhatikan fungsi pendidikan. Modul pembelajaran dapat dijadikan sebagai
upaya pengembangan modul yang sudah ada pada pembelajaran matakuliah
Ekologi Tumbuhan.96Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara
sistematis dan menarik yang mencakup isi materi,metode dan evaluasi yang dapat
digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Modul merupakan media pembelajaran yang digunakan sebagai alat bantu
dalam menyampaikan informasi dalam proses pembelajaran. Format-format
dalam pembuatan modul agar dapat digunakan oleh mahasiswa guna memudakan
proses pembelajaran yaitu: a). Penentuan judul, modul pembelajaran terlebih
dahulu harus menentukan materi pembelajaran yang akan dipelajari, b). Daftar isi,
c). Pokok pembahasan, yaitu: pengantar silabus pembelajaran: untuk mengetahui
tentang apa saja yang akan dipelajari, tujuan pembelajaran yaitu untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran setelah usai materi yang dibahas, kegiatan belajar
dan daftar pustaka.97
____________95 Ranintya Meikahani dan Erwin Setyo Kriswanto, “Pengembangan Buku Saku
Pengenalan Pertolongan dan Perawatan Cedera Olahraga Untuk Siswa Sekolah MenengahPertama” Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, Vol. 11, No. 1, November 2015, h. 16.
96 Agus Sugiarto, A. Guramy Wallanduw, “Pembuatan Modul Pembelajaran SistemCentral Lokk Alaram pada Pratik Klistrikan Otomotif Jurusan PendidikanTehnik MesinUniversitas Negeri Surabaya”, JPMT, Vol.2, No.2, November 2013, h. 27-36.
97 Rezky Mulyavan, Panduan Pembuatan Modul, (Bogor: IPB, 2004), h. 1-2.
45
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik metode perpaduan antara Line Transect
dan Kuadrat.Pengambilan sampel pada daerah lokasi penelitian dilakukan secara
purposive sampling. Line Transect pada penelitian ini dilakukan dengan menarik
garis transek berukuran 100 meter pada 2 stasiun. Setiap stasiun terdiri 4 garis line
transect berdasarkan arah mata angin yaitu: timur, barat, selatan, dan utara.
Metode kuadrat digunakan untuk membuat petak contoh: pencatatan disetiap
sampel secara langsung dengan ukuran petak contoh 1 x 1 meter, dengan
menggunakan 5 petak contoh.
a. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan sumber air panas Ie Jue Gunung
Seulawah Agam Desa Meurah Kecamatan Seulimum Aceh Besar.Penelitian
dilakukan pada 17 Oktober 2018. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar
3.1.
Gambar 3.1 Peta Penelitian
46
b. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihatpada
tabel 3.1
Tabel 3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan dalam PenelitianNo Nama Alat Dan Bahan Fungsi
1 Alat tulisSebagai pelengkapan untuk melakukanpencatatan selama kegiatan penelitian
2 Talia rafia Untuk menentukan luas petak3 Meteran Untuk menentukan luas area4 Plot 1x1 m Untuk menentukan luas area pengamatan5 Petak kuadrat Untuk transek kuadrat
6 HygrometerUntuk mengukur kelembaban udara, dansuhu udara
7 Soil testerUntuk mengukur pH tanah,dankelembaban tanah
8 Termometer tanah Untuk mengukur suhu tanah9 Buku identifikasi Untuk mengidentifikasi tumbuhan10 Lembar observasi Untuk mencatat jenis tumbuhan
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis tumbuhan herba yang
tedapat di kawasan sumber air panas Ie Jue Gunung Seulawah Agam Desa
Meurah Kecamatan Seulimum Aceh Besar, sedangkan yang menjadi sampel
dalam penelitian ini adalah spesies herba yang terdapat atau teramati pada plot
pengamatan.
C. Tehnik Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data kekayaan tumbuhan herba adalah sebagai
berikut:
47
1. Penentuan Stasiun dan Plot Pengambilan Sampel
Survei lapangan pertama dilakukan pada tanggal 10 Desember 2017
sebagai studi pendahuluan untuk melihat lokasi penelitian. Tahap awal yang
dilakukan saat pengambilan sampel yaitu mempersiapkan alat-alat yang
diperlukan dalam penelitian. Tempat lokasi pada penelitian ini dibagi menjadi 2
stasiun pengamatan. Setiap stasiun pengamatan terdiri dari 4 garis transek
berdasarkan arah mata angin (utara, selatan, timur, dan barat). Setiap garis transek
terdiri dari 5 plot pengamatan dengan ukuran 1x1 meter. Penentuan petak contoh
ditentukaan dari stasiun pengamatandengan jarak masing-masing 0, 25 meter, 50
meter, 75 meter, dan 100 meter.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan pengamatan pada
setiap petak contoh. Setiap tumbuhan herba yang ditemukan pada daerah tersebut
difoto dan diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi dan internet.
a. Parameter yang Diukur
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah kekayaan jenis
tumbuhan herbayang terdapat di kawasan sumber air panas Ie Jue dan untuk
mengukur faktor fisik dan kimia yang meliputi suhu udara, suhu tanah,
kelembapan tanah, kelembaban udara, dan pH tanah.
D. Tehnik Analisis Data
Data yang dianalisis, untuk mengetahui kekayaan jenis (species richness)
tumbuhan herba. Perhitungan indeks kekayaan (species richness)dilakukan
48
dengan menggunakan indeks kekayaan jenis Margalef (1985) dalam Santosa
(1995), sebagai berikut:
= − 1( )Keterangan:
R = Indeks kekayaan jenis.S = Jumlah total Jenis dalam suatu habitat.NO = Jumlah individu pada suatu habitat.
Dengan kriteria:
R < 2, 5 = Menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang rendah.2,5 > R > 4 =Menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang sedang.R > 4 = Menunjukan tingkat kekayaan jenis yang tinggi.98
____________98 Diah Irawati Dwi Arini, “Kelimpahan Tumbuhan Pakan Anoa (Bubalis sp.) di Taman
Nasional Bogani Nani Wartabone”, (Jurnal Penelitian Kehutanan Wallecea), Vol. 5, No. 1, Mei2016, h. 94.
49
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian1. Jenis-jenis Tumbuhan Herba yang Terdapat di Kawasan Sumber Air
Panas Ie Jue Seulawah Agam
Penelitian kekayaan jenis tumbuhan herba dilakukan pada tanggal 6-7
November 2018 di kawasan sumber air panas Ie Jue Seulawah Agam.
Pengambilan sampel dilakukan pada 2 stasiun yang terdiri atas 4 garis transek
berdasarkan arah mata angin dan setiap transek terdiri dari 5 plot pengamatan
dengan ukuran 1x1 meter. Jenis tumbuhan herba yang terdapat di seluruh titik
pengamatan yaitu 34 spesies dan 15 ordo.Jumlah total individu yang ditemukan
pada stasiun satu yaitu 1.892, sedangkan jumlah total individu terdapat di stasiun
dua yaitu 1.150.
Tabel 4.1 Jenis-Jenis Tumbuhan Herba yang Terdapat di Kawasan Sumber AirPanas Ie Jue PadaStasiun 1
No Transek Plot Nama Daerah Nama Ilmiah Jumlahindividu
1 Barat
1
Rumput belulang Eleusine indica 182 Mensiang Scirpus grossus 43 Bayam berduri Amaranthus spinosus 74 Petikan kebo Euphorbia hirta 45 Teki malaya Cyperus malaccensis 156
2
Bayam berduri Amaranthus spinosus 177 Teki ijem Cyperus cyperoides 148 Sidukung anak Phyllanthus ninuri 59 Rumput
gegunjuranPaspalumcommersonii
50
10 Petikan kebo Euphorbia hirta 1811 Bayam berduri Amaranthus spinosus 1512
3
Meeniran Phyllanthus ninuri 1513 Teki ijem Cyperus cyperoides 5014 Rumput teki Mimosa pudica 715 Sangketan Achyranthes 80
50
bidentata16 Jarong Achyranthes
bidentata9
174
Cacabean Ludwigiahyssopilofia. L
6
18 Rumput teki Mimosa pudica 2019 Bayam langit Acalypha lanceolata 520 Putri malu Mimosa pudica 221 Sembung Blumea balsamifera 322 Jukut pahit Axonopus
compressus100
23
5
Cincau kebo Cyclea barbata 624 Enceng Padi Monochoria
vaginalis7
25 Rumput jarum Chrysopogonaciculatus
78
26 Cacabean Ludwigiahyssopilofia. L
8
27 Sembung rambat Mikania micranthaKunth
5
28 Kirinyuh Euphatoriumoderatum L
4
29 Belimbing tanah Oxalis berrelier L 230 Rumput kancing
unguBorreria laevis 10
31 Petikan kebo Euphorbia hirta 932 Sangketan Achyranthes
bidentata4
1 Selatan
1
Cacabean Ludwigiahyssopilofia. L
5
2 Jukut pahit Axonopuscompressus
20
3 Mansiang Scirpus grossus 204 Rumput jarum Chrysopogon
aciculatus16
5 Rumputgegunjuran
Paspalumcommersonii
20
6 Krokot Portulaca oleracea 107
2
Bayam berduri Amaranthus spinosus 98 Jukut pahit Axonopus
compressus45
9 Krokot Portulaca oleracea 710 Sidukung anak Phyllanthus ninuri 811 Petikan kebo Euphorbia hirta 612 Bayam langit Acalypha lanceolata 2
51
13
3
Rumput jarum Chrysopogonaciculatus
34
14 Ceplukan Physalis angulata L 315 Bayam berduri Amaranthus spinosus 517 Jukut pendul Cyperus brevifolius 5918
4
Rumputgegunjuran
Paspalumcommersonii
50
19 Bayam duri Amaranthus spinosus 1620 Gewor Commelina
benghalensis3
21 Aur-aur Commelina diffusa 1822 Sidukung anak Phyllanthus niruri 423 Sangketan Achyranthes
bidentata2
24
5
Ceplukan Physalis angulata L 525 Rumput
gegunjuranPaspalumcommersonii
56
26 Cacabean Ludwigiahyssopilofia. L
4
27 Putri malu Mimosa pudica 628 Rumput kancing
unguBorreria laevis 19
29 Daun Asam kecil Oxalis corniculata 130 Bayam berduri Amaranthus spinosus
L8
1 Utara
1
Petikan kebo Euphorbia hirta 102 Mansiang Scirpus grossus 93 Cacabean Ludwigia
hyssopilofia. L5
4 Jukut pahit Axonopuscompressus
26
5 Rumput jarum Chrysopogonaciculatus
28
6 Krokot Portulaca oleracea 27
2
Jukut pahit Axonopuscompressus
30
8 Rumput belulang Eleusine indica 709 Rumput kanjing
unguBorreria laevis 17
10 Meniran Phyllanthus ninuri 511 Petikan kebo Euphorbia hirta 912 Putri malu Mimosa pudica 413
3
Bayam berduri Amranthus spinosus 1214 Putri malu Mimosa pudica 1015 Sidukung anak Phyllanthus ninuri 516 Putri malu Mimosa pudica 9
52
17 Belimbing tanah Oxalis berrelier L. 318 Bayam berduri Amranthus spinosus 619
4Rumput belulang Eleusine indica 80
20 Petikan kebo Euphorbia hirta 921 Putri malu Mimosa pudica 422 Sembung Blumea balsamifera 823 Bayam berduri Amranthus spinosus 1224 Putri malu Mimosa pudica 10
25
5
Seruhan Peperomia PellucidaL.
18
26 Daun asam kecil Oxalis corniculata 3
27 Sawi langit Acalypha lanceolata 6
28 Jukut pahit Axonopuscompressus
30
29 Teki malaya Cyperus malaccensis 34
1 Timur
1
Krokot Portulaca oleracea 102 Mansiang Scirpus grossus 153 Enceng Padi Monochoria
vaginalis5
5 Seruhan Peperomia PellucidaL
16
6 Ceplukan Physalis angulata L 97
2
Enceng padi Monochoriavaginalis
5
8 Sidukung anak Phhyllanthus ninuri 12910
Cincau kebo Cyclea barbata 7Bebandotan Ageratum conyzoides 3
11 Rumput mutiara Hedyotis corymbosaL
5
12
3
Petikan kebo Euphorbia hirta 1513 Teki malaya Cyperus malaccensis 3414 Putri malu Mimosa pudica 2015 Alang-alang Imperata cylindrical
Beauv45
16 Enceng padi Monochoria vaginais 517
4
Rumput jarum Chrysopogonaciculatus
50
18 Seruhan Peperomia pellucidaL
16
19 Ceplukan Physalis angulata L 920 Enceng padi Monochoria vaginais 521 Sidukung anak Phyllatnthus ninuri 1222 Cincau kebo Cyclea barbata 2123 Bebandotan Ageratum conyzoides 724 Rumput mutiara Hedyotis corymbosa 15
53
5 L25 Petikan kebo Euphorbia hirta 1526 Krokot Portulaca oleracea 4
Jumlah 1892
Berdasarkan Tabel 4.1 jenis tumbuhan herba yang didapatkan di
kawasansumber air panas Ie Jue Seulawah Agam pada stasiun satu ditemukan
pada garis transect arah barat, utara, dan selatan dengan jumlah yang tidak jauh
berbeda, yaitu pada garis transek barat 33 spesies, utara 30 spesies, dan selatan 31
spesies. Garis transek arah mata angin timur merupakanhasil terendah yang
ditemukan tumbuhan herba di stasiun satu berjumlah 26 spesies. Jumlah total
individu yang terdapat di stasiun satu ialah1892.
Tabel 4.2 Jenis-Jenis Tumbuhan Herba yang Terdapat di Kawasan Sumber AirPanas Ie Jue Pada Stasiun 2
No Transek Plot Nama daerah Nama ilmiah JumlahIndividu
1 Selatan
1
Krokot Portulaca oleracea 32 Petikan kebo Euphorbia hirta 53 Rumput mutiara Hedyotis corymbosa L 154 Mensiang Scirpus grossus 97 Cacabean Ludwigia hyssopilofia. L 78
2
Jukut pahit Axonopus compressus 559 Aur-aur Commelina
benghalensis18
10 Cacabean Ludwigia hyssopilofia L 511 Rumput belulang Eleusine indica 2015
3
Teki ijem Cyperus cyperoides 4016 Bayam berduri Amaranthus spinosus 817 Rumput mutiara Hedyotis corymbosa L 1118 Meniran Peperomia Pellucida L. 519 Rumput
gegunjuranPaspalum commersonii 43
20
4
Aur-aur Commelinabenghalensis
15
21 Sangketan Achyranthes bidentata 922 Rumput
gegunjuranPaspalum commersonii 20
23 Krokot Portulaca oleracea 8
54
24 Meniran Phyllanthus ninuri 1925
5
Sangketan Achyranthes bidentata 2026 Krokot Portulaca oleracea 1527 Ceplukan Physalis angulata L 128 Jukut pendul Cyperus brevifolius 5029 Rumput belulang Eleusine indica 201 Utara
1
Krokot Poortulaca oleracea 52 Mensiang Scirpus grossus 73 Rumput mutiara Hedyotis corymbosa L 94 Rumput belulang Eleusine indica 235 Petikan kebo Euphorbia hirta 36
2
Aur-aur Commelina diffusa 117 Meniran Phyllanthus ninuri 278 Ceplukan Physalis angulata L 39 Petikan kebo Euphorbia hirta 1810 Bayam berduri Amaranthus spinosus L 711
3Gewor Commelina
benghalensis5
12 Kerinyuh Eupatorium oderatum L. 113 Jotang Spilanthes acmela 414 Alang-alang Imperata cylindrical
Beauv22
15 4 Saga Abrus precarorius 216 Bayam berduri Amaranthus spinosus 617 Sidukung anak Phyllanthus ninuri 1818 Alang-alang Imperata cylindrical
Beauv25
19 Teki ijem Cyperus cyperoides 2920 Putri malu Mimosa pudica 521 Sangketan Achyranthes bidentata 122 Jukut pendul Cyperus brevifolius 623
5Enceng padi Monochoria vaginalis 2
24 Cacabean Ludwigia hyssopilofia. L 125 Ceplukan Physalis angulata L 126 Pegagan Centella asiatica 427 Petikan kebo Euphorbia hirta 121 Barat
1
Krokot Portulaca oleracea 32 Mansiang Scirpus grosus 53 Daun asam kecil Oxalis corniculata 14 Sidukung anak Phyllanthus ninuri 85 Rumput mutiara Hedyotis corymbosa L 156
2
Enceng Padi Monochoria vaginalis 17 Sidukung anak Phyllanthus ninuri 178 Pulus bayam Acalypha lanceolata 19 Jukut pahit Axonopus compressus 200
55
10 Pegagan Centella asiatica 411
3
Petikan kebo Euphorbia hirta 412 Kedzu Puerania lobata 1513 Rumput belulang Eleusine indica 3014 Rumput mutiara Hedyotis corymbosa L 515 Sidukung anak Peperomia Pellucida L 616 Rumput mutiara Hedyotis corymbosa L 917
4
Putri malu Mimosa pudica 418 Kedzu Puerania lobata 1019 Jotang Spilanthes acmella Murr 520 Mansiang Scirpus grossus 2821 Sidukung anak Phyllanthus ninuri 722 Sawi langit Acalypha lanceolata 223
5Jukut pahit Axonopus compressus 70
24 Rumput mutiara Hedyotis corymbosa L 525 Rumput kanjing
unguBorreria laevis 7
26 Teki malaya Cyperus rotundus 10Jumlah 1150
Berdasarkan Tabel 4.2 jenis tumbuhan herbayang didapatkan di kawasan
sumber air panas Ie Jue pada stasiun dua yaitu garis transek arah bagian selatan,
utara, dan barat memiliki yang jumlah tidak jauh berbedayaitu arah selatan 29
jenis tumbuhan herba, utara 27jenis dan arah barat terdapat 26 jenis
tumbuhan.Terdapat dua jenis tumbuhan yang berbedadi stasiun 2, yaitu Centella
asiatica ordo Umbelliferae,dan Spilanthes acmela ordo Spilanthes. Jumlah total
spesies yang berada di stasiun dua berjumlah 1150 individu. Pada stasiun 2 ini
hanya terdapat 3 garis transek saja dikarenakan arah barat sudah termasuk dengan
stasiun 1 yaitu garis transek arah utara.
56
Datatentangan hubungan kekayaan jenis tumbuhan herba dengan pengaruh
sumber air panas ie jue desa meurah kecamatan seulimum kabupaten aceh
besardari semua stasiun dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4.1. Grafik kekayaan tumbuhan herba yang terdapat di sumber air panasIe Jue Desa MeurahKecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besardari seluruh stasiun.
Berdasarkan data dari grafik 4.1, tabel 4.1 dan 4.2 di atas dapat diketahui
bahwa pengaruh sumber air panas Ie Jue dengan kekayaan jenis tumbuhan herba
dari keseluruhan stasiun pengamatan, herba paling mendominasi di plot pertama
adalah tumbuhan mensiang (Scirpus grossusi), dan krokot (Portulaca oleracea).
Mensiang adalah tumbuhan yang berumpun kuat, tegak, bekembang biak dengan
cepat, dan mampu hidup dengan berbagai macam keadaan tanah dan kondisi
lingkungan. krokot (Portulaca oleracea) hidup dengan cara menjalar, berkembang
biak dengan cepat, dan mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.
plot 1
plot 2
plot 3
plot 4
plot 5
Sumber mata air panas
57
a. Deskripsi dan Klasifikasi Tumbuhan Herba di Kawasan Sumber AirPanas Ie Jue Seulawah Agam
Adapun deskripsi dan klasifikasi jenis-jenis tumbuhan herba yang terdapat
di kawasan sumber air panas Ie Jue Seulawah Agam adalah sebagai berikut:
1. Jukut pendul (Cyperus brevifolius)
Tumbuhan Jukut Pendul (Cyperus brevifolius)merupakan tumbuhan
menahun. Tumbuh tegak dengan tinggi 20 cm. Batang berbentuk segitiga, dan
hanya berdaun di bagian dekat pangkalnya. Daun berupa daun tunggal dengan
letak berseling, pertulangan daun sejajar, dan berbentuk panjang, menyempit, tepi
rata, dan berujung runcing. Bunga merupakan bunga majemuk berbentuk bulat.99
Gambar 4.2Cyperus brevifoliusa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding100
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : AngiospermaeKelas : CommelinidsOrdo : PoalesFamili : CyperaceaeGenus : CyperusSpesies : Cyperusbrevifolius
____________99Rizka Ayu, dkk., “Studi Keanekaragaman Tumbuhan Herba pada Area Tidak Bertajuk
Blok Curah Jarak di Hutan Musim Taman Nasional Baluran”, Jurnal FMIPA Biologi, Vol.7, No.2,April 2006, h. 130.
100Rismunandar, Mendayagunakan Tanaman Rumput, (Bandung: Pradnya Paramita,1986), h. 50.
a b
58
2. Gewor(Commelina benghalensis)
Commelina benghalensis merupakan tumbuhan herba tahunan, tumbuh
tegak atau sedikit menjalar dengan tinggi 30-60 cm. Batang berbentuk bulat,
berambut, lunak, dan beruas-ruas. Daun berupa daun tunggal, letak berseling
duduk memeluk batang, bentul lonjong, tepi sedikit bergerigi, ujung meruncing,
dan pangkal tumpul. Pertulangan daun sejajar dan permukaan daun berbulu.
Bunga berupa bunga majemuk dan mahkota berbentuk jantung.101
Gambar 4.3 Commelina benghalensisa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding102
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagniloiphytaKelas : LiliopsidaOrdo : CommelinalesFamili : CommelinaceaeGenus : CommelinaSpesies : Commelinabenghalensis
3. Kerinyuh(Euphatorium oderatum L.)
Euphatorium oderatum Lmemiliki batang kekuning-kuningan, tinggi
mencapai 1 m, dari tunas dapat keluar dari buku. Daunnya menjari, warna hijau
tua dan ujung daun meruncing, permukaan daun agak halus. Berbunga majemuk,
____________101 Rismunandar, Mendayagunakan Tanaman Rumput..., h. 58.102Asna Susanti, “Analisis Vegetasi Herba di Kawasan Daerah Aliran Sungai Krueng
Jreue Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Sebagai Referensi Matakuliah EkologiTumbuhan”,Skripsi, (Banda Aceh: Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry, 2016), h. 30.
a b
59
menyebar di ujung batang, terdiri dari 10-35 bunga. Buahnya linearis,
majemuk,berwarna coklat hitam dengan rambut kaku yang pendek.103
Gambar 4.4Euphatorium oderatum L.a. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding104
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : AsteralesFamili : AsteraceaeGenus : EupatoriumSpesies : Eupatorium oderatumL.
4. Rumput belulang (Eleusine indica)
Eleusine indica merupakan salah satu tumbuhan berumpun dengan sistem
perakaran serabut. Permukaan daun pada tumbuhan ini berwarna hijau, sedangkan
pada bagian dasarnya seperti perak. Bentuk daun seperti pita memanjang dan
memiliki helaian daun yang berlipat.Bunga berbentuk malai yang tampak
bergerigi. Biji-biji tersusun seperti tandan pada tangkai bunga.105
____________103 Yusra, Buku Saku Analisis Vegetasi Herba di Kawasan Daerah Aliran Sungai Krueng
Jreue Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, (Banda Aceh: FTK Biologi UIN Ar-Raniry,2016), h.14.
104 Rizka Ayu, dkk., “Studi Keanekaragaman Tumbuhan..., h. 120.105 Sukman dan Yakub, Gulma dan Teknik Pengendaliannya, (Jakarta: Raya Grafindo
Persada, 2002),h. 51.
a b
60
Gambar 4.5Eleusine indicaa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding106
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : AngiospermsKelas : MonocotsOrdo : PoalesFamili : PoaceaeGenus : EleusineSpesies : Eleusineindica
5. Sembung rambat (Mikania micrantha Kunth)
Mikanika micrantha merupakan tumbuhan yang berukuran 3-6 m dengan
batang yang tumbuh menjalar berwarna hijau muda, bercabang dan ditumbuhi
rambut-rambut halus. Setiap ruas terdapat dua helai daun saling berhadapan.
Helaian daun berbentuk segitiga menyerupai hati berukuran 4-13x2-9 cm. bunga
majemuk berukuran 4,5-6 mm, kecil berwarna putih, titik tumbuh dari ketiak
daun.107
Gambar 4.6 Mikania micrantha Kuntha. Hasil Penelitian, b. Gambar Pembanding108
____________106 Sukman dan Yakub, Gulma dan Teknik Pengendaliannya…, h. 52.107 Asna Sussanti, Buku Saku Analisis Vegetasi Herba…, h. 25.108 Asna Sussanti, Buku Saku Analisis Vegetasi Herb…, h. 25.
a b
a
b
61
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : AsteralesFamili : AsteraceaeGenus : MikaniamiSpesies : Mikaniamicrantha Kunth
6. Rumput kancing ungu (Borreria laevis)
Borreria leavis merupakan tumbuhan yang berakar tunggang. Akar
memiliki banyak cabang-cabang akar, berbulu halus memiliki tudung akar atau
kaliptera dan berwarna kecoklatan. Batang tumbuh tegak tingginya 15-20 cm,
warnanya ungu, pada buku-bukunya ditumbuhi dua helai daun yang berhadapan.
Daun berbangun bulat panjang lanset, bagian pangkal melebar dan ujungnya
runcing, tepi daun terasa kasar bila diraba karena adanya bulu-bulu halus yang
keras permukaan atas berwarna hijau gelap keungu-unguan dengan urat daun yang
nyata. Bunga mempunyai dua kelopak berambut halus, mahkota berbentuk seperti
lonceng. Kepala bunga kecil, terdapat di ketiak daun dan di ujung batang.109
Gambar 4.7Borreria laevisa. Hasil Penelitian, b. Gambar Pembanding110
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisio : Spermatophyta
____________109 Yusra, Buku Saku Spesies Tumbuhan Herba…, h. 27.110Yusra, Buku Saku Spesies Tumbuhan Herba…, h. 26.
a b
62
Kelas : DicotyledoneaeOrdo : ViolalesFamili : PassifloraceaeGenus : BorreriaSpesies : Borreria laevis
7. Daunasam kecil (Oxalis corniculata)
Oxalis corniculata merupakan tanaman merayap yang mempunyai
panjang 5-35 cm. Batang tanaman ini bertekstur lunak dan bercabang-cabang.
Daun majemuk menjari tiga dengan anak daun berbentuk seperti jantung,
bertangkai panjang. Daun tanaman berwarna hijau muda.Bunga tanaman muncul
dari ketiak daun dan ukurannya kecil-kecil, berbentuk seperti payung berwarna
kuning. Buah tanaman berupa buah kotak, lonjong, tegak, bagian ujung
bungaseperti paruh. Jika buah tanaman masak berwarna coklat kemerah-merahan.
Tanaman ini tumbuh liar di daerah yang lembab, baik di udara terbuka maupun
ternaungi. Berkembang biak dengan biji dan cabang tunas.111
Gambar 4.8Oxalis corniculataa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding112
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : MonocotyledonaeOrdo : PoalesFamili : Oxalidaceae
____________111 Sukman dan Yakub, Gulma dan Teknik Pengendaliannya…, h. 77.112 Sukman dan Yakub, Gulma dan Teknik Pengendaliannya…, h. 78.
a b
63
Genus : OxalisSpesies : Oxalis corniculata
8. Aur-Aur (Commelina diffusa)
Commelina diffusa memiliki sistem perakaran serabut, tumbuh menjalar,
memiliki banyak percabangan, banyak rambut-rambut halus, warna coklat tua.
Batang tumbuh menjalar, berbentuk bulat dan lunak, tidak berambut, memiliki
warna hijau muda bercorak ungu, buku-buku mengeluarkan akar dan tunas
cabang, bagian ujung batang tegak atau melengkung dan tingginya 6-60 cm. Daun
lanset, umumnya berukuran panjang, permukaannya licin, pangkal berbentuk
bundar dan tidak simetris, ujungnya agak runcing. Bunga tumbuh dari buku
berhadapan dengan daun, melancip tajam ke ujung, perbungaan bercabang dua,
berbunga satu sampai tiga. Bakal buah beruang tiga, termasuk ke dalam buah
kotak, berbentuk memanjang, panjang kurang lebih 7 mm. Biji berbentuk jala,
banyak terdapat pada setiap ruangnya.113
Gambar 4.9Commelina diffusaa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding114
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledoneaeOrdo : Commelinales
____________113 C.C.G.J. Van Stenis, Flora Ekologi.., h. 402.114 Sukman dan Yakub, Gulma dan Teknik Pengendaliannya…, h. 81.
a b
64
Famili : CommelinaceaeGenus : CommelinaSpesies : Commelina diffusa
9. Bayam duri (Amaranthus spinosus L)
Amaranthus spinosus merupakan tumbuhan herba yang memiliki batang
tegak, tebal, dan mengandung air, memiliki panjang hingga 0-5,1 m dan
bercabang monodial, berwarna kecoklatan, abu-abu dan berduri halus di bagian
pangkal ujung batangnya. Bunga berkelamin tunggal, berwarna hijau tua dan
memiliki mahkota terdiri dari daun bunga 4-5 buah, benag sari 1-5, dan bakal
buah 2-3 buah dan yang lainnya membantu penyerbukan. Bayam memiliki biji
berukuran kecil dan halus, berbentuk bulat berwarna kecoklatan hingga
kehitaman.115
Gambar 4.10 Amaranthus spinosusa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding116
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : CaryophyllalesFamili : AmaranthaceaeGenus : AmaranthaceaeSpesies : Amaranthus spinosus L
____________115 Nurliana dkk., “Identifikasi Tanaman Sayuran di Kecamatan Kuta Baro Kabupaten
Aceh Besar sebagai Media Pembelajaran Hotikultura”, Jurnal Majalah Ilmiah UniversitasAlmuslim, Vol. 9, No. 3, September 2017, h. 39.
116 Nurliana dkk., Identifikasi Tanaman Sayuran…, h. 40.
a b
65
10. Meniran (Phyllanthus niruri)
Tumbuhan meniran adalah herba tumbuh tegak, tinggi 40-100 cm,
bercabang terpencar, cabang tumbuh mendatar dari batang pokok. Batang
berwarna hijau kemerahan. Bentuk daun kecil, bulat pepanjang, panjang 5-10 mm,
lebar 2,5-5 mm. Bunga keluar dariketiak daun, berkumpul 2-4 bunga, warna
merah pucat, buah kecil, garis tengah kurang lebih 2 mm.117
Gambar 4.11Phyllanthus ninuria. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding118
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : EuphorbialesFamili : EuphorbiaceaeGenus : PhyllanthusSpesies : Phyllanthus ninuri
11. Krokot (Portulaca oleracea)
Tanaman krokot ini tumbuh liar dan mudah kita jumpai di segala tempat
mulai dari persawaan, ladang, dan tepi jalan.Batang krokot berbentuk bulat,
beruas,dan berwarna merah kecoklatan, daun tunggal, berbentuk bulat telur, ujung
dan pangkalnya tumpul, tepi daun rata, berdaging, panjang 1-3 cm, lebar 1-2 cm,
dan berwarna hijau. Bunganya majemuk, letaknya di ujung cabang, kecil, kelopak
____________117 Siswoyo, Tumbuhan obat (Prospek Ekonomi Hasil Hutan Non Kayu Nanggro Aceh
Darussalam), (Banda Aceh: Satuan Kerja Kehutanan BBRR NAD-Nias), h. 46.118 H. Arief Hariana, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya..., h. 69.
a b
66
berwarna hijau, bertaju dan bersayap, lalu mahkota berbentuk jantung, kepala
putiknya berjumlah tiga sampai dengan lima, berwarna putih, atau kuning.
Buahnya berbentuk kotak, berbiji banyak, dan berwarna hijau, lalu bijinya
berbentuk bulat, kecil, mengkilat, dan berwarna hitam, akar tunggang dan
berwarna putih kotor.119
Gambar 4.12Portulaca oleraceaa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding120
KlasifikasiKingdom :PlantaeDivisi :MagnoliophytaKelas :MagnoliopsidaOrdo :CaryophyllalesFamili :PortulacaceaeGenus :PortulacaSpesies :Portulaca oleracea
12. Petikan Kebo (Euphorbia hirta)
Euphorbia hirtamerupakan tumbuhan liar yang banyak ditemukan di
daerah tropis. Di Indonesia tumbuhanpetikan kebo dapat ditemukan di antara
rerumputan ditepi jalan, sungai, kebun atautanah pekarangan rumah yang tidak
terurus. Tumbuhan petikan kebo ini mampu bertahan hidup selama 1 tahun dan
berkembang biak melaluibiji. Petikan kebo mempunyai warna dominan____________
119 Izah dan Lailatul, Pengaruh Ekstrak Beberapa Jenis Gulma Terhadap PerkecambahanBiji Jagung(Zae mays L), Skripsi,(Malang: Universitas islam negeri, 2009), h. 25.
120 Emma Suryati dan A. Tenriulo, Pemanfaatan Tanaman Krokot Untuk MengingduksiMolting Pada Induk Udang (Panaeus monodon), Jurnal Konferensi Akualuntur, April 2013, h.209.
a b
67
kecoklatan dan bergetah. Banyak pohonnya memilikicabang dengan diamater
ukuran kecil.Daun petikan kebo mempunyai bentuk bulat memanjang dengan taji-
taji. Letak daun yang satu dengan yang lain berhadap-hadapan, bunga muncul
pada ketiak daun, petikan kebo hidupnya merambat tanah.121
Gambar 4.13 Euphorbia hirtaa. Hasil Peneltian, b.Gambar Pembanding122
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledoneaeOrdo : EuphorbialesFamili : EuphorbiaceaeGenus : EuphorbiaSpesies : Euphorbia hirta
13. Ceplukan (Physalis angulata L)
Bentuk akar bulat, memanjang dan berwarna putih. akar utama tumbuh
akar serabut. Perakaran tumbuh menyebar dan tidak masuk jauh ke dalam lapisan
tanah bawah. Batang tegak dengan tinggi dapat mencapai 1 m. Batang bawah
bulat, beralur akecoklatan, batang yang telah tua berkayu, berongga atau bersegi
panjang. Kulit berwarna hijau, ada yang berbulu dan ada yang ada pula yang
gundul. Percabangan muncul pada ketiak daun. Daun berbentuk oval, berurat
____________121 Adi permadi, Seri Agrisehat Tanaman Obat Pelancar Air Seni, (Jakarta: Penebar
Swadaya, 2006), h. 86.122 H. Arief Hariana, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya..., h. 25.
a b
68
jelas, tei polos, tidak berlekuk atau bergerigi. panjang daun 5-5 cm, helai daun
tipis dan tampak kaku. Ibu tulang daun berwarna keunguan. Tangkai daun
berwarna hijau dan berurat keputihan, panjang sekitar 2 cm, namun tangkai daun
muda kadang-kadang mencapai 9 cm. Bunga tunggal bentuk corong, di ketiak
daun berbulu. Buah bentuk lampion yang terbungkus kelopak. Biji bulat bentuk
pipih warna coklat.123
Gambar 4.14Physalis angulata La. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding124
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledonnaeOrdo : SolanalesFamili : SolanaceaeGenus : PhysalisSpesies : Physalis angulata L
14. Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa)
Hedyotis corymbosa tumbuh rindang berserak, agak lemah, tinggi 15-50
cm, tumbuh subur pada tanah lembab di sisi jalan, pinggir selokan, mempunyai
banyak percabangan. Batang bersegi. Daun berhadapan bersilang, tangkal daun
pendek/hampir duduk, panjang daun 2-5 cm, ujung daun runcing, tulang daun satu
di tengah ujungdaun mempunyai rambut yang pendek. Bunga ke luar dari ketiak____________
123 Van Steenis. C, G, G, J, Flora Untuk Sekolah di Indonesia, (Jakarta: Pradnya Paramita1057), h. 364.
124 H. Arief Hariana, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya,... h. 9.
a b
69
daun, bentuknya seperti payung berwarna putih, berupa bunga majemuk 2-5,
tangkai bunga (induk) keras seperti kawat, panjangnya 5-10 mm. Buah bulit dan
ujungnya pecah-pecah.
Gambar 4.15 Hedyotis corymbosa La.Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding125
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivision : SpermatophytaClass : DicotyledoneaeOrder : RubialesFamily : RubiaceaeGenus : HedyotisSpecies : Hedyotis corymbosa L
15. Putri Malu (Mimosa pudica)
Mimosa pudica tumbuhberbaring, batang dengan rambut sikat yang
mengarah miring ke bawah tanah dan duri tempel bengkok yang tersebar. Daun
penumpu bentuk lanset, panjang 1 cm, menyirip rangkap, sirip terkumpul rapat.
Bunga berwarna ungu, tabung mahkota kecil bertajuk 4, benang sari 4 berwarna
ungu, polongan pipih bentuk garis, diantara biji menyempit tidak dalam,biji bulat
pipih.126
____________125 H. Arief Hariana, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya,... h. 9.126 Van Steenis. C, G, G, J, Flora Untuk Sekolah di Indonesia, (Jakarta: Pradnya Paramita
1057), h. 207.
a b
70
Gambar 4.16 Mimosa pudicaa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding127
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : TracheophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : FabalesFamili : FabaceaeGenus : MimosaSpesies :Mimosa pudica
16. Cacabean (Ludwigia hyssopilofia. L)
Tumbuhan cacabean hidup di selokan dan kolam-kolam yang dangkal,
tepi-tepi sungai, dansawah. Herba tumbuhan setahun, tumbuh tegak, ada yang
tanpabulu-buludan agak berbulu-bulu denganpanjang 50-150 cm. Batangnya
bersegi, sering berwarna hijau kemerah-merahan. Batangnya bersegi, sering
berwarna hijau kemerah-merahan. Bentuk daun bulat pemanjang dan lanset, letak
berselang seling, meruncing kearah ujung, panjang 1-10 cm lebar 0,25-3,5 cm.
Tepi daun sering berwarna ungu kemerah-merahan. bunganya terdapat di bagian
pangkaldaun bagian atas. Daun mahkota 4, warna kuning, bentuk telor-jorong,
panjang 3-5 mm. Buah berupa kapsul, panjang 1-2,5 cm, ramping hampir bulat,
warna kemerah-merahan.
____________127 Asna Sussanti, Buku Saku Analisis Vegetasi Herba…, h. 20.
a b
71
Gambar 4.17Ludwigia hyssopilofia La. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding128
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledoneaeOrdo : MyrtalesFamili : OnagraccaeGenus : LudwigiaSpesies : Ludwigia hyssopilofia L
17. Rumput gegunjuran (Paspalum commersonii)
Akar termasuk ke dalam sistem perakaran serabut, berwarna kuning
kecoklatan dan tumbuh menjalar, memiliki banyak percabangan dan banyak
terdapat bulu-bulu halus. Batang tumbuh tegak 50-90 cm tingginya, membentuk
rumpun, tidak menjalar, warna hijau muda atau pucat, berbentuk bulat atau agak
pipih dan tidak berongga. Buku berbentuk bulat membengkak. Daun berbangun
daun garis ramping meruncing perlahan ke ujung, panjang 15-40 cm lebar 1-1,5
cm, tidak berbulu kecuali dibagian pangkal/pertautan upih ditumbuhi bulu halus.
Tepi helaian daun kasar bila diraba. Upih daun berbentuk pipih seperti perahu
panjangnya 15-25 cm.129
____________128 Halim, “Efektivitas Kumbang Haltica Cyanea Weber Terhadap Gulma Ludwigia,
Agriplus”, Jurnal Bioteknologi, Vol. 21, No.3, Januari 2011, h. 189.129 Rahmad Irfan, Keanekaragaman Herba di Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar
Sebagai Refernsi Pratikum Ekologi Tumbuhan, Skripsi, (Banda Aceh: Uin Arraniry, 2018), h. 17
a b
72
Gambar 4.18Paspalum commersoniia. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding130
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledoneaeOrdo : PoalesFamili : PoaceaeGenus : PaspalumSpesies :Paspalum commersonii
18. Rumput paitan (Axonopus compressus)
Rumput paitan termasuk rumput menahun, batang berbentuk membulat
sudut antar-ruas, batang berbentuk membulat sudut antar-ruas, batang berdaun 1-
2, dan tunas menjalar yang bercabang, kerapkali berwarna keungu-unguan, tinggi
0,2-0,5 m. batang massif, tertekan sisi, beralur dalam pada buah sisi. Pelepah
daun pipih sekali menjadi satu.131
Gambar 4.19Axonopus compressusa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding132
____________130 Asna Sussanti, Buku Saku Analisis Vegetasi Herba…, h. 19.131Rahmad Irfan, Keanekaragaman Herba di Kuta Malaka..., h. 16.132 Asna Sussanti, Buku Saku Analisis Vegetasi Herba…, h. 23.
a b
a b
73
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledoneaeOrdo : PoalesFamili : PoaceaeGenus : AxonopusSpesies : Axonopus compressus
19. Cincau jenggot (Cyclea barbata)
Cycleabarbata adalah tanaman terna lunak yang merambat dengan cara
membelit, tumbuh dari umbi batang. Daun berwarna hijau tua, berbentuk perisai
atau jantung lonjong. Tangkai daun panjang dan muncul dari lembaran daun
bagian belakang, bukan pada pangkal daun. Lembaran daun tebal, ujung
meruncing, permukaan atas dan bawah daun berambut putih, daun berukuran
9,5x11 cm.Tanaman cincau jenggot termasuk ke dalam tanaman berumah dua,
yaitu bunga jantan dan bunga betina berupa dompolan pada malai kecil yang
tumbuhnya menggantung pada ruas batang dari bekas ketiak daun. Bunga
berwarna kuning kehijauan, penyerbukan dibantu oleh serangga dan
kelelawar.Buah jarang terbentuk, jika terbentuk berukuran kecil dan berwarna
merah bila sudah masak. Perbanyakan dilakukan dengan memisahkan akar tunas,
setek batang dan dan cangkok batang.133
____________133Rahmad Irfan, Keanekaragaman Herba di Kuta Malaka..., h.27.
74
Gambar 4.20Cyclea barbataa. Hasil Penelitian, b. Gambar Pembanding134
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotiledonaeOrdo : LamialesFamili : VerbanaceaeGenus : CycleaSpesies :Cyclea barbata
20. Enceng Padi (Monochoria vaginalis)
Tumbuhan ini memiliki tinggi 0,1-0,5 m. Tangkai daunnya berukuran
panjang 10-30 cm. Batang pendek ditumbuhi tangkai-tangkai daun yang tegak.
Lembaran daun agak bervariasi dari bentuk garis, lanset, sampai agak lonjong.
Daun berwarna hijau dengan ujung dan pangkal yang lancip. Ukuran daunnya
10x12,5 cm dan yang kecil 2x0,5 cm. Bunga berkelamin ganda dengan 5-6
tangkai sari, dan keluar sepanjang tahun. Bila terjadi penyerbukaan, akan tumbuh
buah yang berbentuk lonjong dengan 3 alur. Buah kotak yang masak akan pecah
menjadi 3 alur dan melontarkan biji-bijinya, berukuran 1 cm. Biji fertil dan bila
jatuh ke tempat yang cocok akan tumbuh menjadi individu baru. Berkembang
____________134 H. Arief Hariana, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2013),
h. 9.
a b
75
biak dengan tunas akar rimpangnya dan dengan biji. Biji yang tersebar dan
terbawa air akan tumbuh di tempat-tempat yang dangkal.135
Gambar 4.21 Monochoria vaginalisa. Hasil Penelitian, b. Gambar Pembanding136
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : LiliopsidaOrdo : CommelinalesFamili : PontederiaceaeGenus : MonochoriaSpesies :Monochoria vaginalis
21. Sangketan (Achyranthes bidentata)
Achyranthes bidentata memiliki batang yang tumbuh tegakdengan tinggi
sekitar 1-2 meter, memiliki cabang dibagian dasar berwarna keunguan. Daun
berbentuk oval, pinggiran daunnya rata serta berambut halus pada permukaannya.
Tangkai bunga panjangnya sekitar 0,5-25 mm, ukuran lembaran daun sekitar 1,5-
13,5 cm x 0,7-6 cm. bunga berwarna putih kehijauan. Bunga dalam satu tangkai
cukup banyak. Bunga tumbuh di ujung tangkai atau antara percabangan berbentuk
____________135 Budi Sohono, Et.Al, Ensiklopedia Florajilid I..., h. 21.136Budi Sohono, Ensiklopedia Flora I..., h. 22
ba
76
tandan, ukuran tangkai bunga sekitar 75 cm. kuntum bunga berwarna hijau, ketika
mekar berwarna ungu semburat putih.137
Gambar 4.22 Achyranthes bidentataa. Hasil Penelitian, b. Gambar Pembanding138
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledoneaeOrdo : CaryophyllalesFamili : AmaranthaceaeGenus : AchyranthesSpesies : Achyranthes bidentata
22. Rumput jarum (Chrysopogon aciculatus)
Tumbuhan rumput jarum (Chrysopogon aciculatus), terdapat di kawasan
yang rumputnya tidak tebal dan tanahnya tidak banyak kandungan humus atau
tanah yang sedikit keras. Rumput ini mempunyai tinggi 3-5 cm, jika di bawah
sinar matahari dan 10-15 cm bila ada di tempat yang teduh. Mempunyai akar
tunggal yang kuat. Batang gulma ini termasuk tumbuhan tahunan, batang tegak
mencapai 0,25 sampai 0,75 meter. Daunnya berbentuk pita atau garisbagian ujung
meruncing, panjang daun 2-20 cm dan lebar 4-9 mm. Bunga merupakan majemuk
terdapat diujung batang yang tegak (bukan merayap) seperti bunga padi-padian
____________137 C.C.G.J. Van Stenis, FloraEkologi…, h. 425.138 Lis Nurani, “Pemanfaatan Tradisional Tumbuhan Alam Berkhasiat Obat Oleh
Masyarakat di Sekitar Cagar Alam Tangele”, Jurnal Info BPK Manado, Vol. 3, No. 1, Mei 2013,h. 14.
a b
77
yang tersusun dalam tandan atau malai yang banyak cabang.Panjang 5-12 cm,
mempunyai tangkai bunga yang berbulu. Warna bunga keungu-unguan dengan
bentuk karangan, anak bulir bunga berbentuk lanset dengan ujung meruncing.
Berkembang biak dengan anak bulir.139
Gambar 4.23 Chrysopogon aciculatusa. Hasil Penelitian, b. Gambar Pembanding140
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : LiliopsidaOrdo : PoalesFamili : PoaceaeGenus : ChrysopogonSpesies :Chrysopogon aciculatus
23. Mensiang(Scirpus grossusi)
Rumput mensiang adalah tumbuhan herba berumpun kuat, tegak, beranak
banyak, dengan geragih panjang yang berujung pada sebuah umbi kecil, batang
menyegitiga tajam dengan sisi-sisi yang mencekung, berambut halus. Daun-daun
dalam roset, seperti garis, sebelah bawah menyegitiga hingga melekuk dalam,
sebelah atas melekuk dangkal dengan ujung datar dan sangat runcing, tepinya
berambut tajam. Perbungaan terminal, tak beraturan, bentuk payung
____________139 C.C.G.J. Van Stenis, FloraEkologi…, h.400.140 C.C.G.J. Van Stenis, FloraEkologi…, h.401.
a b
78
majemuk,sumbu perbungaan kasar, berambut sikat halus, pangkalnya dengan,
bunga berbentuk bulat telur sampai bulat telur memanjang, berujung runcing,
dengan banyak bunga berjejal-jejal. Buah bulir bulat telur terbalik, dengan ujung
meruncing, halus, kecokelatan, menyegitiga.141
Gambar 4.24Scirpus grossusa. Hasil Penelitian, b. Gambar Pembanding142
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : CyperalesFamili : CyperaceaeGenus : ScirpusSpesies :Scirpus grossus
24. Teki ijem (Cyperus cyperoides)
Tumbuhan Cyperus cyperoides adalah herba menahun. Batangnya tegak 5-
75 cm, gepeng atau tipis. Akar berumbai, halus dan banyak. Daun biasanya
sepanjang atau sependek ukuran batangnya, lebar dan agak kasar, berujung
runcing. Pembungaan terdiri dari sekelompok spiklet yang berbentuk sessil
umbellate.143
____________141 Budhi Priyanto, “Pertumbuhan Scirpus grossus Serta Paspalum notatum dan
Degradasi Minyak Pada Sistem Fitoremediasi Minyak Mentah Segar”, Jurnal TekhnikLingkungan,Desember 2012, h. 31-35.
142 Budhi Priyanto, Pertumbuhan Scirpus grossus..., h. 34.143 Budi Suhono, Ensiklopedia Flora Jilid 3..., h. 73.
a b
79
Gambar 4.25Cyperus cyperoidesa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding144
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : CyperalesFamili : CyperaceaeGenus : CyperusSpesies : Cyperus cyperoides
25. Teki malaya (Cyperus rotundus)
Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari
sinar matahari, seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan,
atau di lahan pertanian, dan tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas.
Rumput teki merupakan rumput semu menahun, tingginya 10-95 cm.
Berkembangbiak melalui biji. Batang rumputnya berbentuk segitiga (truangularis)
dan tajam. Daunnya berjumlah 4-10 helai yang terkumpul pada pangkal
batang.Akar dengan pelepah daunnya tertutup tanah, helaian daun berbentuk pita
bersilang sejajar, permukaan atas berwarna hijau mengilat dengan panjang daun
10-30 cm dan lebar 3-6 cm.145
____________144 Rismayanti, dkk, “Ecology Service Tumbuhan Herba Lebah Trigona sp.”, Jurnal
Sumberdaya, Vol. 1, No. 1, Desember 2015, h. 21.145 Budi Suhono, Ensiklopedia Flora Jilid 3..., h. 73.
a b
80
Gambar 4.26Cyperus rotundus La. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembandingan146
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaOrdo : CyperalesFamili : CyperaceaeGenus : CyperusSpesies : Cyperus rotundus L
26. Bebandotan (Ageratum conyzoides)
Ageratum conizoidesadalah tumbuhan herba 1 tahun, yang tingginya 0,1-
1,2 m. Batang bulat berambut jarang. Daun bawah berhadapan dan bertangkai
cukup panjang, daun atas tersebar dan bertangkai pendek, helaian daun bulat telur.
Bunga berwarna putih keunguan dan berkelamin satu macam, 3 atau lebih
bongkol berkumpul jadi karangan bunga bentuk malai. Panjang bongkol 6-8 mm,
tangkainya berambut. Daun pembalut dalam berbentuk runcing, berambut sangat
jarang atau gandul. Bunga sama panjang dengan daun pembalut. Mahkota dengan
tabung sempit dan pinggiran sempit bentuk lonceng, berlekuk 5, panjang 1-1,5
mm.147
____________146 H. Arief Hariana, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya..., h. 25.147 C.C.G.J. Van Stenis, Flora Ekologi, (Jakarta: Pradnya Naramita, 1978), h. 412.
a b
81
Gambar 4.27Ageratum conyzoidesa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding148
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledonaeOrdo : AsteralesFamili : AsteraceaeGenus : AgeratumSpesies : Ageratum conyzoides
27. Suruhan (Peperomia Pellucida L.)
Tanaman suruhan merupakan tanaman semusim tumbuh tegak dengan
ukuran tinggi tanaman 30-50 cm. Tanaman suruhan ini tumbuh liar di tepi jalan,
ladang, sawah dan lain-lain. Daunnya mirip daun tanaman sirih namun memiliki
perbedaan warna daun yang hijau muda dengan ukuran yang lebih kecil serta
batang yang lunak dan berair. Batang tanaman suruhan berbentuk bulat silindris,
beralur, bercabang berwarna hijau muda keputihan mengkilap dan berair. Daun
tanaman suruhan berbentuk seperti hati dengan tulang daun berjumlah tiga
berwarna hijau muda. Tanaman suruhan ini bunganya berbentuk bulir yang
tersusun dalam rangkaian berwarna hijau. Bunga tanaman suruhan muncul pada
bagian ujung tangkai dan ketiak daun. Buah tanaman suruhan berbentukbulat
lonjong ujung runcing berwarna kecoklatan dan tersusun dalam tongkol seperti____________
148Yusra, Buku Saku Analisis Vegetasi Herba di Kawasan Daerah Aliran Sungai KruengJreue Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, (Banda Aceh: FTK Biologi UIN Ar-Raniry,2016), h. 55.
a b
82
tanaman lada. Tanaman suruhan hidup pada daerah yang lembang dengan
intensitas sinar matahari yang sedikit. Habitat tanaman suruhan berada pada
daerah dataran rendah dan tinggi. Tanaman suruhan berkembang biak
menggunakan biji.149
Gambar 4.28PeperomiaPellucida La. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding150
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : PiperalesFamili : PiperaceaeGenus : PeperomiaSpesies : PeperomiaPellucida L
28. Kedzu (Pueraria lobata)
Pueraria lobataadalah tumbuhan herba tegak, merambat atau tumbuh
merangkak tinggi 0,15-0,80 m, berbunga sepanjang tahun. Batangnya (berbentuk
kapsul) batang 0,5-2 cm dengan duri tipi, yang masak berada diatas goresan daun
berangsur-angsur meruncing seperti paruh. Daun mahkota bunga dengan ujung
runcing seperti cakar, panjang 9-12 mm, di Jawa berwarna biru, bulu-bulu halus
yang pendek, tangkai buah 20-30mm, helaian daun biasanya 3, bentuk daun
____________149 Julianus Kinho, dkk, Tumbuhan Obat tradisional di Sulaesi Utara Jilid II, (Manado:
Ristek, 2011), h. 69.150 Julianus Kinho, dkk, Tumbuhan Obat tradisional di Sulaesi Utara Jilid II..., h. 70
a b
83
memanjang atau bulat memanjang, tajam atau tumpul, dengan bulu-bulu tebal
pendek. Bijinya berdiameter 1,75-2 mm, dan elaiosom keputihan.151
Gambar 4.29 Pueraria lobataa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding152
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledonaeOrdo : FabalesFamili : FabaceaeGenus : PuerariaSpesies :Pueraria lobata
29. Alang-alang (Imperata cylindrica)
Imperata cylindrica merupakan tumbuhan herba yang berakar serabut,
memiliki rimpang yang bersisik, memiliki tunas yang merayap dibawah tanah,
warna akarnya putih kekuning-kuningan.Tinggi batang kurang lebih120-150 cm,
permukaan batang beruas-ruas, tidak melakukan percabangan, arah tumbuh ke
atas, selama waktu yang panjang di bawah tanah dan pendek. Daun berbentuk
lanset, tepi daunnya sangat kasar, helaian daun bagian atas kecil, panjang daun
kurang lebih 12-80 cm, pangkal daun menyempit dan berbentuk pita.153
____________151C.C.G.J. Van Stenis, FloraEkologi…, h.309.152 C.C.G.J. Van Stenis, FloraEkologi…, h.310.153 Budi Sohono, Et.Al, Ensiklopedia Flora Jilid 6, (Bogor: PT. Kharisma Ilmu, 2010), h.
90.
a b
84
Gambar 4.30Imperata cylindricaa. Hasil Penelitian, b. Gambar Pembanding154
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : LiliopsidaOrdo : CyperalesFamili : PoaceaeGenus : ImperataSpesies : Imperata cylindri
30. Anting-anting (Acalypha lanceolata)
Daun tumbuhan anting-anting adalah daun tunggal, berbentuk belah
ketupat, berwarna hijau, panjangnya 3-4 cm, lebar 2-3 cm, ujung daunmeruncing,
tepi bergerigi, terletak menyebar di sepanjang pohon dan batang. Batang
tumbuhan anting-anting berbentuk bulat kecil berdiameter 0,35-1 cm, dengan
tinggi batang berkisaran 30-60 cm, berbatang tegak, berambut halus dan berwarna
hijau. Bunga majemuk berbentuk bulir, keluar dari ketiak daun dan ujung cabang.
Buah berbentuk bulat, hitam dan bijibulat memanjang.155
____________154Yusra, Buku Saku Analisis Vegetasi Herba…, h. 10.155 Budi Sohono , Et.Al, Ensiklopedia Flora Jilid 3, (Bogor: PT. Kharisma Ilmu, 2010), h.
79.
a b
85
Gambar 4.31 Acalypha conyzoidesa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding.156
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : DicotyledoneaeOrdo : EuphorbialesFamili : Euphorbiaceaegenus : AcalyphaSpesies :Acalypha conyzoides
31. Sawi langit (Veronika cinerea)
Tumbuhan Veronika cinerea merupakan herba tahunan, batang berwarna
hijau, beralur. Daun berwarna hijau, berbentuk bulat telur terbalik, dengan
pangkal mengecil dan meruncing. Panjang tangkai daun 0,15-1 cm, daun
berbentuk kecil. Bunga muncul diujung batang berupa bunga majemuk dengan
mahkota bunga berupa rambut-rambut berwarna ungu, merah muda, atau
terkadang putih. Berkembang biak dengan penyemaian biji, pemisahan akar
bertunas, dan setek batang. 157
____________156 H. Arief Hariana, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya..., h. 5.157 Drs. Budi Suhono, Ensiklopedia Flora Jilid 3, Bogor: PT Kharisma Ilmu, 2010, h. 41.
a b
86
Gambar 4.32Vernonia cinereaa. Hasil Penelitian, b. Gambar Pembanding158
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : AsteralesFamili : AsteraceaeGenus : VernoniaSpesies : Vernonia cinerea
32. Jotang(Spilanthes acmella Murr)
Spilanthes acmella Murr termasuk tanaman tahunan, bercabang banyak,
dan tingginya mencapai 80cm. Tumbuhan ini tumbuhan liar di ladang, halaman
rumah dandi tempat lain yang tanahnya lembab. Tumbuhan ini mudah
berkembang biak. Letak daun berhadapan, bentuknya lonjong dan menyempit
kearah pangkal, ujung daun tumpul dan bagian tepinya rata atau berlekuk.
Memiliki bunga kecil-kecil dan berjumlah banyak, bunga berwarna kuning. Buah
berbelah dan bentuk jorong (bulat panjang).159
____________158 H. Arief Hariana, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya..., h. 22.159 Asna Sussanti, Buku Saku Analisis Vegetasi Herba….., h. 9.
a b
87
Gambar 4.33Spilanthes acmella Murra. Hasil Penelitian, b. Gambar Pembanding160
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : AsteralesFamili : AsteraceaeGenus : SpilanthesSpesies : Spilanthes acmella Murr
33. Pegagan (Centella asiatica)
Centella asiatica merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh di
daerah tropis dan berbunga sepanjang tahun. Bentuk daunnya bulat seperti ginjal
manusia, batangnya lunak dan beruas, serta menjalar hingga 1 meter. Pada tiap
ruas tumbuh akar dan daun dengan tangkai daun sepanjang sekitar 5-15 cm dan
akar berwarna putih, dengan rimpang pendek dan stolon yang merayap dengan
panjang 10-80 cm. tinggi tanaman berkisar antara 5,39-13,3 cm, dengan jumlah
daun berkisar antara 5-8,7 untuk tanaman induk dan 2-5 daun pada anakannya.
Bunga memiliki daun pelindung berjumlah 2 panjang 3-4 mm, bentuk bulat telur,
mahkota bunga berwarna merah lembayung panjang 1-1,5 mm, lebar sampai 0,75
____________160 Budi Suhono, Enskiklopedia Flora Jilid 3….., h. 85.
a b
88
mm. Centella asiatica mempunyai batang yang pendek, dari batang tersebut
tumbuh geragih atau stolon.161
Gambar 4.34Centella asiaticaa. Hasil Penelitian, b.Gambar Pembanding162
KlasifikasiKingdom : PlantaeDivisi : AngiospermaeKelas : DicotyledonaeOrdo : UmbelliferaeFamili : MackinlayaceaeGenus : CentelaSpesies : Centela asiatica
34. Belimbing tanah (Oxalis berrelier L.)
Belimbing tanah (Oxalis berrelier L.) merupakan herba semusim, tinggi
lebih kurang 40-80cm. Batangnya tegak bulat, permukaan halus dan berwarna
hijau kecoklatan. Memiliki daun majemuk, tersebar, lonjong, tepi rata. Ujung dan
pangkal membulat, pertulangan daun menyirip, panjang daun 2-3 cm, lebar 1-2
cm dan berwarna hjau. Memiliki bunga majemuk berkelamin dua, tangkai panjang
2-4 cm. Kelopak5 helai bentuk bintang, mahkota berbentuk terompet dan
memiliki buah kotak segitiga berwarna hijau.
____________161 Mukti Rohmawati, “Karakteristik Morfologi dan Anatomi Pegagan di Kabupaten
Batang sebagai Sumber Belajar pada Mata Kuliah Praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan”,Skripsi, (Semarang: UIN Wali Songo, 2015), h. 15.
162 Mukti Rohmawi, Karakteristik Morfologi…, h. 33.
a b
89
Gambar 4.35Oxalis berrelier L.a. Hasil Penelitian, b.Gambar Data Penelitian163
Klasifikasi
Kingdom : PlantaeDivisio : MagnoliophytaKelas : MagnoliopsidaOrdo : GeranialesFamilia : OxalidaceaeGenus : OxalisSpesies : Oxalis berrelier L
a. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan fisika-kimia mencakup suhu udara, pH
tanah,kelembaban tanah dan kelembaban udara. Kondisi lingkungan fisika-kimia
mendukung kehadiran suatu tumbuhan herba di kawasan sumber air panas Ie Jue
Seulawah Agam Desa Meurah Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar.
Tabel 4.3Data Pengukuran Kondisi Fisika-Kimia Lingkunga Di Kawasan SumberAir Panas Ie Jue Seulawah Agam pada stasiun 1.
Arah Plot Suhuudara
Suhutanah
pHtanah
Kelembabanudara
Kelembabantanah
Barat
1 35.2oC 43.7oC 6.66 63% 85%2 36.8oC 40oC 6.43 57% 86%3 34.5oC 37oC 6.12 64% 90%4 34.9oC 35.3oC 6.19 59% 70%5 35.8oC 33.1oC 5.65 55% 75%
Rata-rata
35,44oC 37,82o
C6,21 59,6% 81,2%
1 35oC 50oC 6.71 58% 75%2 34.4oC 45 oC 7.04 56% 80%
____________163 Asna Susanti, Buku Saku analisis Vegetasi Herba..., h. 15.
a b
90
Utara 3 34.1oC 46.2oC 6.66 57% 85%4 32oC 40oC 5.4 55% 84%5 32.3oC 33.6oC 5.14 60% 85%
Rata-rata
33,56 oC 42,96oC
6,19 57,2% 81,8%
Selatan
1 37.6oC 63.1oC 6.57 60% 80%2 35.2oC 40oC 6.95 57% 75%3 34oC 34.2oC 6.55 61% 90%4 33.5oC 33oC 5.70 64% 80%5 33oC 33.1oC 5.1 60% 97%
Rata-rata
34,66 oC 40,68oC
6,17 60,4% 84,4%
Timur
1 38oC 50oC 6 70% 75%2 36oC 45.9oC 6.21 63% 76%3 35.3oC 40oC 5.15 60% 80%4 34oC 35oC 5.22 61% 82%5 34.5oC 33oC 5 57% 85%
Rata-rata
35,56 oC 40,78oC
27,58 62,2% 79,6%
Diagram 4.1 Pengukuran Kondisi Fisika-Kimia Lingkungan di Kawasan SumberAir Panas Ie Jue Seulawah Agam Pada Stasiun 1
Sumber: Hasil Penelitian , 2018.Gambar 4.36Diagram Persentase Kondisi Fisika-Kimia Lingkungan Di Kawasan
SumberAirPanas Ie Jue Seulawah Agam
Berdasarkan diagram 4.1 faktor fisika-kimia lingkungan darikeseluruhan
garis transek di kawasan sumber air panas Ie Jue Seulawah Agampada stasiun 1
suhu udarapada garis transek arah mata angin barat, selatan, dan timur memiliki
persamaan ketinggian, sedangkan suhu udara terendah terlihatpada garis transek
35,4433,56 34,66 35,56
37,82 42,96 40,68 40,78
6,21 6,19 6,17
27,58
59,6 57,2 60,4 62,2
81,2 81,8 84,479,6
0102030405060708090
Barat Utara Selatan TimurStasiun 1
suhu udara (°C)
suhu tanah (°C)
pH tanah
kelembaban udara (%)
kelembaban tanah (%)
91
arah mata angin utara.Suhu tanah pada garis transek arah mata angin utara,
selatan, dan timur memiliki ketinggian yang sama, sedangkan suhu tanah terendah
terlihat pada garis transek arah barat. pH tanah tertinggi terlihat pada garis
transek arah mata angin timur, sedangkan garis transek arah mata angin barat,
utara, dan selatan memiliki ketinggian yang sama. Kelembabanudara lebih tinggi
pada garis transek arah mata angin barat.Kelembaban tanahpada garis transek arah
mata angin baratm utara, dan selatang memiliki ketinggian yang tidak jauh
berbeda, sedangkan kelembaban tanah terendah terlihat pada garis transek arah
mata angin timur.
Tabel 4.4Data Pengukuran Kondisi Fisika-Kimia Lingkungan Di KawasanSumber Air Panas Ie Jue Seulawah Agam Pada Stasiun 2.
Arah Plot Suhuudara
Suhutanah
pHtanah
Kelembabanudara
Kelembabantanah
Utara
1 33.8oC 34.2oC 6.83 63% 80%2 34.8oC 36.8oC 6.87 78% 83%3 34.5oC 37oC 6.1 66% 88%4 33.9oC 35.3oC 6.7 79% 71%5 32.5oC 31.1oC 5.78 81% 90%
Rata-rata
33,9oC 34,88oC 6,45 73,4 % 82,4 %
Timur
1 33.3oC 40.2oC 6.96 77% 85%2 34oC 41 oC 7 76% 87%3 33.1oC 39.2oC 6.6 80% 80%4 32.7oC 40oC 5.44 85% 84%5 32oC 37.6oC 5 86% 89%
Rata-rata
33,2oC 39,6oC 6,2 80.8% 85%
Selatan
1 34.6oC 36.4oC 7.09 68% 70%2 35oC 36oC 6.9 66% 75%3 34oC 35.2oC 6 70% 80%4 33.9oC 34.5oC 5.70 74% 84%5 33oC 33oC 5 79% 88%
Rata-rata
34,1oC 35,1oC 6,13 71,4% 79.4%
92
Diagram 4.2 Pengukuran kondisi fisika-kimia lingkungan di kawasan sumber airpanasIe Jue Seulawah Agam Pada Stasiun 2
Sumber: Hasil Penelitian, 2018.Gambar 4.37Diagram Persentase kondisi fisika-kimia lingkungan di kawasan
sumber air panasIe Jue Seulawah Agam
Berdasarkan diagram 4.2faktor fisika-kimia lingkungan dari
keseluruhan garis transek di kawasan sumber air panas Ie Jue Seulawah Agam
pada stasiun 2suhu udara dan pH tanahdari semua garis transek rata-rata memiliki
ketingian yang tidak jauh berbeda. Kelembaban udara lebih tinggi pada garis
transek arah mata angin timur. Kelembaban tanah pada garis transek arah mata
angin timur lebih tinggi dibandingkan garis transek arah mata angin utara dan
selatan.
Berdasarkan hasil tabel dan diagram pada stasiun satu dan dua
menunjukkan bahwa kondisi lingkungan di lokasi penelitian tersebut semakin
dekat dengan sumber air panas maka semakin tinggi pula faktor fisik-kimia
seperti suhu udara, suhu tanah, dan pH tanah, semakin jauh dari sumber air,
sedangkan kelembaban udara dan tanah panas akan semakin tinggi.
33,8 33,2 34,134,8839,6 35,1
6,45 6,2 6,13
73,480,8
71,4
82,4 8579,4
0
20
40
60
80
100
Utara Timur SelatanStasiun 2
Suhu udara (°C)
Suhu tanah (°C)
pH tanah
Kelembaban udara (%)
Kelembaban tanah (%)
93
2. Kekayaan Jenis Tumbuhan Herba di Kawasan Sumber Air Panas Ie JueSeulawah Agam
Indeks kekayaan tumbuhan herba di kawasan sumber air panas Ie Jue
Seulawah Agam dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.5Indeks Kekayaan Tumbuhan Herba yang Terdapat di Kawasan SumberAir Panas Ie Jue Seulawah Agam Pada Seluruh Stasiun
No Nama Daerah Nama Ilmiah Ordo JumlahIndividu
1. Anting-anting Acalypha lanceolataEuphorbiales
18
2. Petikan kebo Euphorbia hirta 122
3. Meniran Phyllanthus niruri 150
4. Bayam duri Amranthus spinosus Caryophyllales 128
5. Rumput paitan Axonopus compressus
Poales
824
6.Rumputbelulang
Eleusine indica 261
7.Rumput jarum Chrysopogon
aciculatus156
8. Jukut pendul Cyperus brevifolius 115
9.Daun asamkecil
Oxalis corniculata 5
10.Rumputgegunjuran
Paspalumcommersonii
259
11.Rumputkancing ungu
Borreria laevis Violales 60
12.Gewor Commelina
benghalensis Commelinales41
13. Aur-aur Commelina diffusa 33
14. Enceng Padi Monochoria vaginalis 25
15.Rumputmutiara
Hedyotis corymbosa L Rubiales 92
16.Cacabean Ludwigia hyssopilofia.
LMyrtales 41
17. Kedzu Puerania lobataFabales
25
18. Putri malu Mimosa pudica 12019. Sangketan Achyranthes bidentata Lamiales 51
20.Belimbingtanah
Oxalis berrelier L 5
21. Cincau jenggot Cyclea barbata 1322. Pegagan Centella asiatica Umbelliferae 8
23.Seruhan Peperomia Pellucida
LPiperales 45
94
24. Ceplukan Physalis angulata L Solanales 22
25. Krokot Portulaca oleracea Caryophyllales 37
26. Teki ijem Cyperus cyperoides
Cyperales
133
27. Teki malaya Cyperus rotundus L 59
28. Mensiang Scirpus grosus 53
29.Alang-alang Imperata cylindrical
Beauv92
30.Jotang Spilanthes
acmelaMurr
Asterales
9
31. Bebandotan Ageratum conyzoides 8
32.Kerinyuh Eupatorium oderatum
L.5
33.Sembungrambat
Mikania micranthaKunth
5
34. Sawi langit Veronika cinera 20
Jumlah Total Individu: 3042Jumlah Spesies: 34-1= 33
Indeks Kekayaan Jenis: 4.11
Berdasarkan data dari tabel 4.3di atas dapat diketahui bahwa indeks
kekayaan jenis tumbuhan herbapada seluruh titik pengamatan tergolong tinggi,
yaitu (R) 4.11. Penggolongan ini berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh
Margalef dalam Santosa, yaitu bila R<2,5 menunjukkan tingkat kekayaan jenis
yang rendah, 2,5>R>4 menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang sedang, dan R>4
menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang tinggi.
3. Interaksi Tumbuhan Herba Dengan Lingukungan Di Kawasan SumberAir Panas Ie Jue Seulawah Agama Meurah Kecamatan Seulimum AcehBesar
Hasil penelitian tentang kekayaan jenis tumbuhan herba di kawasan
sumber air panas Ie Jue Seulawah Agam Desa Meurah Kecamatan Seulimum
menunjukkan bahwa adanya interaksi antara tumbuhan herba dengan
lingkungannya. Dilihat dari nilai kekayaan jenis tumbuhan herba di kawasan ini
95
tergolong tinggi, disebabkan karena kondisi lingkungan sumber air panas cocok
untuk pertumbuhannya tumbuhan herba di kawasan tersebut.
4. Pemanfaatan Hasil Penelitian Kekayaan Jenis Tumbuhan Herba diKawasan Sumber Air Panas Ie Jue Seulawah Agam Desa MeurahKecamatan Seulimum Aceh Besar Sebagai Penunjang MatakuliahEkologi Tumbuhan
Hasil penelitian tentang kekayaan Jenis Tumbuhan herba di kawasan
Sumber air panas Ie Jue Seulawah Agam Desa Meurah Kecamatan Seulimum
diaplikasikan dalam bentuk buku saku dan modul pembelajaran. Sebagaimana
yang diketahui bahwa materi yang dipelajari dalam matakuliah ekologi tumbuhan
salah satunya yaitu tentang vegetasi tumbuhan, di dalamnya terdapat sub materi
yang membahas tentang tumbuhan herba.
Buku saku ditulis memuat tentang: a). Kata pengantar, b). Daftar isi, c).
Bab I, Pendahuluan, d). Bab II, Lokasi penelitian, e). Bab III, Deskripsi dan
Klasifikasi, f). Bab IV, Penutup, g). Daftar Pustaka. Sedangkan modul
pembelajaran merupakan sarana yang keberadaannya penting dalam proses
pembelajaran. Modul pembelajaran merupakan paket belajar secara mandiri yang
disusun dengan sistematis guna untuk mencapai tujuan pembelajaran.
B. Pembahasan1. Jenis-Jenis Tumbuhan Herba di Kawasan Sumber Air PanasIe Jue
Seulawah Agam
Berdasarkan hasil penelitian di kawasansumber air panas Ie Jue Seulawah
Agam dari seluruh stasiun pengamatan terdapat34 spesies dari 15 ordo. Spesies
yang paling banyak didapatkan dari seluruh titik pengamatan yaitu Rumput paitan
96
(Axonopus compressus)dari ordo Poales dengan jumlah individu824. Kehadiran
jenisAxonopus compressus berada hampir rata-rata pada seluruh titik petak contoh
pengamatan. Sedangkan spesies yang paling sedikit yaitu Oxalis berrelier L dari
ordo Lamiales, Solonum caroliensedari ordo Solanales, Eupatorium conyzoides
dan Mikania micrantha Kunthdari ordo Asterales.
Jenis tumbuhan herba yang berada pada stasiun satu yang paling banyak
didapatkan yaitu jenisAxonopus compressus dari ordo Poales dengan jumlah
individu 491. Sedangkan spesies yang paling sedikit didapatkan adalahOxalis
corniculata dari ordo Poalesdan Euphatorium oderatum L dari ordo Asterales
dengan masing-masing berjumlah 4 individu, sertaCommelina benghalensis dari
ordo Commelinales dan Ageratum conyzoidesdari ordo Asterales dengan
berjumlah rata-rata 3 individu.
Kehadiran jenis tumbuhan herba pada stasiun dua yang paling banyak
dijumpai sama dengan stasiun satu yaitu Axonopus compressus dari ordo Poales
dengan jumlah 333, dan Rumput Ijem (Cyperus cyperoides) dari ordo Cyperales
berjumlah 125 individu, sedangkan jumlah individu yang lebih sedikit memiliki
persamaan spesies dengan stasiun satu yaitu Oxalis corniculata dari ordo
Solanales, dan Eupatorium oderatum L dari ordo Asterales. Ada dua jenis
tumbuhan herba yang hanya ditemukan pada stasiun kedua yaitu Centella asiatica
dari ordoUmbelliferae dengan jumlah 8 dan Spilanthes acmela Murk dari ordo
Asterales dengan jumlah 5.
Mensiang (Scirpus grossusi) dan krokot (Portulaca oleracea) merupakan
tumbuhan yang lebih banyak dijumpai pada titik didih sumber air panas Ie Jueatau
97
plot pertama dari seluruh arah transek pada stasiun 1. Scirpus grossusi dan
Portulaca oleraceaadalah tumbuhanyang mampu bertahan hidup
dengantumbuhsempurna, dikarenakan faktor lingkungan dan unsur hara yang
berada di kawasan tersebut cocok dalam pertumbuhannnya, dan kedua tumbuhan
tersebut adalah tumbuhan yang mampu hidup dengan berbagai macam tanah baik
itu tanah lembab maupun tanah yang kering.
Jenis-jenis tumbuhan yang hidup di kawasan sumber air panas sangat
dipengaruhi oleh keadaan kondisi fisik di daerah tersebut.Sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa kelembaban udara, kelembaban tanah, suhu udara dan
suhu tanah beserta unsur-unsurnya merupakan komponen iklim yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan jenis tanaman, terutama tanaman musiman. Hasil
penelitian Marlena menyampaikan bahwa daerah yang mengalami gejala
vulkasnisme memiliki suhu tanah yang tinggi, dan adanya mata air
panasmenyebabkan suhu tanah di sekitar kawasan sumber air panas akan lebih
tinggi. Selain suhu yang tinggi, daerah geothermal juga akan memiliki pH tanah
yang asamberkisar antara 1-7.164
Kekayaan jenis tumbuhan yang lebih banyak dijumpai dari keseluruhan
titik pengamatan yaitu Axonopus compressusdan Eleusine indica. Sesuai dengan
teori yang menyatakanbahwa jenis tumbuhan yang mendominasi juga dapat
dipengaruhi oleh persaingan antara tumbuhan yang ada. Apabila kondisi
lingkungan sesuai dengan tanaman, seperti lengkap dan banyaknya unsur hara di
____________164 Marlena, L., “Vegetasi Sekitar Telaga Air Panas di Talang Air Putih Kecamatan Way
Tenong Kabupaten Lampung Barat dan Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi di SekolahMenengah Atas”, Skripsi S1, (FKIP Universitas Sriwijaya, 2011), h.10.
98
tanah maka jumlah individu jenis spesies akan semakin banyak, karena kondisi
lingkungan yang mendukung dan sesuai dengan tanaman.Hasil penelitian T. Alief
Aththorick menunjukkan bahwa tingginya kekayaan jenis pada suatu habitat
disebabkan oleh faktor fisika-kimia lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan yang ada di daerah tersebut.165
Jumlah jenis tumbuhan herba terus meningkat seiring dengan letaknya
jauh sumber air panas. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rahmi yang
menyatakan bahwa struktur vegetasi akan meningkat seiring berubahnya faktor
lingkungan menjauhi sumber air panas.166
Keadaan ini akan sangat berpengaruh terhadap suhu dan pH tanah yang
menjadi tempat pertumbuhan tumbuhan tersebut. Umumnya suatu daerah yang
mengalami gejala vulkasnisme memiliki suhu tanah yang tinggi, sesuai dengan
hasil penelitian Marlena menyampaikan bahwa adanya mata air
panasmenyebabkan suhu tanah di sekitar kawasan telaga air panas akan lebih
tinggi. Selain suhu yang tinggi, daerah geothermal juga akan memiliki ph tanah
yang asamberkisar antara 1-7.167
____________165 T. Alief Anththorick, dkk, “Kekayaan Jenis Makroepifit di Hutan Telaga Taman
Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten Langkat”, Jurnal Biologi Sumatera, Vol. 2, No.1,Desember 2007, h. 13-14.
166Rahmi Susanti et.alFORUM MIPA..., h.18.167 Marlena, L., “Vegetasi Sekitar Telaga Air Panas di Talang Air Putih Kecamatan Way
Tenong Kabupaten Lampung Barat dan Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi di SekolahMenengah Atas”, Skripsi S1, (FKIP Universitas Sriwijaya, 2011), h.10.
99
2. Kekayaan Tumbuhan Herba di Kawasan Sumber Air Panas Ie JueSeulawah Agam
Indeks kekayaan jenis tumbuhan herba pada keseluruhan titik pengamatan
dengan nilai rata-rata tergolong tinggi (R) 4.07, berdasarkan perhitungan dari
keluruhan tumbuhan herba yang terdapat di kawasan sumber air panas Ie Jue
Seulawah Agam. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Margalef dalam Santosa
yang menyatakan bahwa apabila R<2,5 menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang
rendah, 2,5>R>4 menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang sedang, dan R>4
menunjukkan tingkat kekayaan jenis yang tinggi.168
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada stasiun dua kawasan sumber air
panas Ie Jue Seulawah Agam merupakan lokasi penelitian yang paling banyak
ditemukan tumbuhan berjumlah total individu 1.892, sedangkan pada stasiun satu
berjumlah total individu 1.150.
3. Interaksi Tumbuhan Herba Dengan Lingukungan Di Kawasan SumberAir Panas Ie Jue Seulawah Agama Meurah Kecamatan Seulimum AcehBesar
Tumbuhan herba yang terdapat di kawasan sumber air panas Ie Jue
mampu berinteraksi dengan kondisi lingkungannya. Untuk dapat bertahan hidup
dengan kondisi lingkungan salah satu cara yang dilakukan tumbuhan herba adalah
berinteraksi dengan kondisi lingkungannya yang meliputi suhu, kelembaban dan
pH. Sesuai dengan teori yang menyatakan kondisi lingkungan sangat menentukan
keberadaan, kesuburan atau kegagalan masyarakat tumbuhan untuk tumbuh dan
____________168 Iwan Hilwan, “Kekayaan Tumbuhan Herba Bawah Pada tegakan Seungon Buto
(Enterolobium cyclocarpum Griseb), dan Batu Bara PT Kitadin. Embalut, Kutai Kartanegara,Kalimantan Timur”, Jurnal Silvi Kultur Tropika, Vol. 4, No. 1, Mei 2013, h. 7.
100
berkembang dalam suatu komunitas dan perbedaan kondisilingkungan pada
masing-masing daerah menyebabkan perbedaan jenis-jenis tumbuhan yang
tumbuh pada daerah tersebut.169
4. Pemanfaatan Kekayaan Tumbuhan Herba yang terdapat di KawasanSumber Air Panas Ie Jue Seulawah Agam Sebagai Penunjang Matakuliah Ekologi tumbuhan
Hasil penelitian tentang Tumbuhan Herba yang terdapat di Kawasan
Sumber Air Panas Ie Jue Seulawah Agam ini dapat dimanfaatkan sebagai
penunjang matakuliah Ekologi Tumbuhan baik dalam teori maupun
pratikumnya,Penulis melakukan sesuatu yang bermanfaat dari segi teori berupa
buku saku dan modul pembelajaran, yang disusun dalam bentuk buku saku dan
modul pembelajaran. Buku saku dan modul pembelajaran dapat memberikan
tambahan referensi kepada mahasiswa prodi pendidikan biologi terkait tentang
materi kekayaan tumbuhan herba di kawasan sumber air panas.
Modul pembelajaran merupakan media pembelajaran yang digunakan
sebagai alat bantu dalam menyampaikan informasidalam proses pemebelajaran.
Format-format dalam pembuatan modul agar dapat digunakan oleh mahasiswa
guna memudahkan proses pembelajaran yaitu: a). Penentuan judul, modul
pembelajaran terlebih dahulu harus menentukan materi pembelajaran yang akan
dipelajari, b). Daftar isi, c). Pokok apa saja yang dipelajari, tujuan pembelajaran
ialah untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran setelah usai materi yang
____________169Damianus Muda Takoy, “Tumbuhan Berkhasiat Obat Suku Dayak Seberuang Di
Kawasan Hutan Desa Ensabang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang”, Jurnal Protobiont, vol.2, No.3, (Febuari 2013), h. 126.
101
dibahas, kegiatan belajar dan daftar pustaka.Adapun bentuk cover modul
pembelajaran untuk penunjang matakuliah Ekologi Tumbuhan tentang kekayaan
jenis tumbuhan herba yaitu:
Secara umum buku saku adalah kumpulan kertas tercetak dan terjilid
berupa informasi yang dapat dijadikan salah satu sumber dalam proses belajar
mengajar. Buku saku adalah buku berukuran kecil yang berisi tulisan dan gambar
berupa penjelasan yang dapat mengarahkan atau memberi petunjuk mengenai
pengetahuan, dan mudah dibawa kemana-mana.170Susunan buku saku yang ditulis
memuat: a). Kata pengantar, b). Daftar isi, c). Bab I, latar belakang yang sudah
memuat tentang tinjauan, d). Bab II, tinjauan umum tentang objek dan lokasi
____________170 Ranintya Meikahani dan Erwin Setyo, “Pengembangan Buku Saku Pengenalan
Pertolongan dan Perawatan Cedera Olahraga untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama”, JurnalPendidikan Jasmani Indonesia, Vol. 11, No. 1, April 2015, h. 16.
102
penelitian, e). Bab III, deskripsi dan klasifikasi objek penelitian, f). Bab IV,
Penutup, g). Daftar pustaka.171
Buku saku dan modul pembelajaran dapat menjadi referensi bagi
matakuliah ekologi tumbuhan khususnya sub materi tumbuhan herba. Pemilihan
buku saku dan modul pembelajaran dikarenakan masih kurangnya buku saku dan
modul pembelajaran tentang kekayaan jenis tumbuhan herba di kawasan sumber
air panas.Adapun bentuk cover buku saku untuk penunjang matakuliah Ekologi
Tumbuhan tentang kekayaan jenis tumbuhan herba yaitu:
____________171 Ranintya Meikahani dan Erwin Setyo, “Pegembangan Buku Saku…, h. 16.
103
BAB VPENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Kekayaan Jenis Tumbuhan Herba di
Kawasan Sumber Air Panas Ie Jue Seulawah Agam Sebagai Penunjang
Matakuliah Ekologi Tumbuhan”, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
1. Jenis tumbuhan herba yang didapatkan di kawasan sumber air panas Ie Jue
Seulawah Agam berjumlah 34 spesies dari 15 Ordo.
2. Kekayaan jenis tumbuhan herba di kawasan sumber air panas Ie Jue
Seulawah Agam yaitu (R) 4.11 yang tergolong tinggi.
3. Adanya Interaksi antara tumbuhan herba dengan lingkungannya di
kawasan sumber air panas Ie Jue Seulawah Agam.
4. Data hasil penelitian tumbuhan herba di kawasan sumber air panas Ie Jue
Seulawah Agam dapat digunakan sebagai penunjangmatakuliah ekologi
tumbuhan, dalam bentuk buku saku dan modul pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Kekayaan Jenis Tumbuhan Herba di
Kawasan Sumber Air Panas Ie Jue Seulawah Agam Sebagai Penunjang
Matakuliah Ekologi Tumbuhan”, maka saran dari penelitian ini adalah:
104
1. Peneliti mengharapkan tulisan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam
mengenali jenis-jenis tumbuhan herba yang terdapat di kawasan sumber
air panas Ie Jue Seulawah Agam.
2. Peneliti mengharapakan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
informasi bagi mahasiswa dan memudahkan dalam proses pendeskripsikan
herba khususnya di kawasan sumber air panas.
3. Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat dikembangkan lagi
dengan cara melakukan penelitian lanjutan tentang vegetasi jenis
tumbuhan herba di kawasan sumber air panas Ie Jue Seulawah Agam.
105
DAFTAR PUSTAKA
Adi permadi. (2006).SeriAgrisehat Tanaman Obat Pelancar Air Seni. Jakarta:Penebar Swadaya.
Agus Sugiarto dan A. Guramy Wallanduw. (2013).“Pembuatan ModulPembelajaran Sistem Central Lokk Alaram pada Pratik KlistrikanOtomotif Jurusan Pendidikan Tehnik Mesin Universitas Negeri Surabaya”.JPMT. 2(2): 27-36.
Ardhana. (2012). Ekologi Tumbuhan. Bandung: UNP-PRESS.DENPASAR.
Asna Susanti. (2016). “Analisis Vegetasi Herba di Kawasan Daerah Aliran SungaiKrueng Jreue Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar SebagaiReferensi Matakuliah Ekologi Tumbuhan”. Skripsi. Banda Aceh: FakultasTarbiyah UIN Ar-Raniry.
Budi Sohono. (2010). Ensiklopedia Flora Jilid 3. Bogor: PT. Kharisma Ilmu.
Buku Panduan Akademik. (2014/2015). Banda Aceh: Universitas Islam Ar-Raniry.
Bambang S.Antoko. (2003). “Keragaman Jenis Hayati dan Pengelolaan KawasanDi Resor Granit, Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Riau”. JurnalKeragaman Hayati Kampus.
C. G. Van Stenis. (2004).Flora of java. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
_____. (1978).Flora Ekologi. Jakarta: Pradnya Naramita.
Campbell. (2004). Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Chairani Harun. (2009). Ekologi Tanaman. Medan: USU Press.
Dad. R. J. Sembodo, (2010), Gulma dan Pengelolahannya, Yogyakarta: GrahaIlmu.
Damianus Muda Takoy. (2013). “Tumbuhan Berkhasiat Obat Suku DayakSeberuang Di Kawasan Hutan Desa Ensabang Kecamatan SepaukKabupaten Sintang”. Jurnal Protobiont. 2(3): 126.
Diah Irawati Dwi Arini. (2016). Kelimpahan Tumbuhan Pakan Anoa (Bubalis sp.)di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Jurnal Penelitian KehutananWallecea. 5(1): 94.
106
Eling Urwan. (2017). “Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadapPertumbuhan Tanaman Terong Dengan Menggunakan Polybag”. Skripsi.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Emma Suryati dan A. Tenriulo, (2013), Pemanfaatan Tanaman Krokot UntukMengingduksi Molting Pada Induk Udang (Panaeus monodon), JurnalKonferensi Akualuntur.
Estili B. Hidayat. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.
Ethess.uin-malang.ac.id/508/5/10620098%20Bab%201.Pdf, Diakses 1 Desember2018.
Eka Putri Azrai. (2015). “Biodervitas Tumbuhan Semak di Hutan Tropis DataranRendah Cagar Alam Pengandaran, Jawa Barat”. Jurnal ProsidingSemirata.
Frans Wanggai. (2010). Manajemen Hutan. Jakarta: Erlangga.
Gembong Trijtrosoepomo. (2003). Marfologi Tumbuhan. Yogyakarta: UGMPress.
H. Arief Hariana. (2013). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Jakarta: PenebarSwadaya.
Halim. (2011). Efektivitas Kumbang Haltica Cyanea Weber Terhadap GulmaLudwigia, Agriplus.Jurnal Bioteknologi. 21(3): 189.
Hasanuddin. (2006).Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Banda Aceh: FKIP Unsyiah.
Hasil observasi awal pada tanggal 10 Desember 2017 di kawasan sumber airpanas Ie Jue Seulawah Agam desa Meurah Kecamatan Aceh Besar.
Hasil Wawancara Dengan Dosen Pengampu Mata Kuliah Ekologi TumbuhanProgram Studi Pendidikan Biologi, 20 November 2017 di Banda Aceh.
Hasil Wawancara Dengan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Leting2014, 20 November 2017 di Banda Aceh.
Hefni Efendi. (2003).Telaah Kualitas Air Bagi Pengelola Sumber Daya DanLingkungan Perairan. Yogyakrta: Penerbit Kaninus.
I Ketut Muksin, A.A.G. Raka Dalem dan Martin Joni. “Jenis-Jenis Herba danLiana di Desa Peliatan, Ubud Bali, Kepercayaan Masyarakat dan Mitos
107
Berkembang Tentang Tumbuhan Tersebut”. Jurnal Kelompok StudiEkowisata, Jurusan Biologi FMIPA. Universitas Udayana. Denpasar.
Iwan Hilwan. (2013). “Kekayaan Tumbuhan Herba Bawah Pada tegakanSeungon Buto (Enterolobium cyclocarpum¬ Griseb), dan Batu Bara PTKitadin. Embalut, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur”. Jurnal SilviKultur Tropika. 4(1): 7.
Izah dan Lailatul. (2013). “Pengaruh Ekstrak Beberapa Jenis Gulma TerhadapPerkecambahan Biji Jagung (Zae mays L)”. Skripsi. Malang: Universitasislam negeri.
Jamaluddin Khalily. (2016). “Pemanfaatan Sumber Air Panas Di BlawanBondowoso Sebagai Pembangkit Listrik Aternatif TEC (ThermoelectricCooler)”. Jurnal Arus Elektro Indonesia. 2(1): 15.
John. W. Kimball. (1983). Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Julianus Kinho. (2011). Tumbuhan Obat tradisional di Sulaesi Utara Jilid II.Manado: Ristek.
Kardinan Menira. (2004). Penambahan Daya Tumbuhan Alam. Jakarta:Agroemedia Pustaka.
Kuswata Kartawinata. (2010). “Dua Abad Mengukapkan Ekosistem KekayaanFlora dan Ekosistem Indonesia”. Jurnal Sarwono PrawirohardjoMemorial Lecture X.
Lis Nurani, (2013). “Pemanfaatan Tradisional Tumbuhan Alam Berkhasiat ObatOleh Masyarakat di Sekitar Cagar Alam Tangele”. Jurnal Info BPKManado. 3(1): 14.
Lily Ismaini. (2015). “Analisis Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan diGunung Dempo Sumatera Utara”. Jurnal Pros NAS Nasi Biodiv Indon.1(1):1401.
M. Quraish Shihab. (2002). TafsirAl-Mishbah: Pesan, kesan dan keseraian Al-Qur’an. Jakarta: Lentera hati.
Maizer Said Nahdi.(2016). “Struktur Komunitas Tumbuhan dan FaktorLingkungan Di Lahan Kritis Imogin Yogyakarta”. Jurnal Manusia danLingkungan. 21(1): 68.
Marlena, L. (2011).“Vegetasi Sekitar Telaga Air Panas di Talang Air PutihKecamatan Way Tenong Kabupaten Lampung Barat dan Sumbangannya
108
pada Pembelajaran Biologi di Sekolah Menengah Atas”. Skripsi S1. FKIPUniversitas Sriwijaya.
Melfa Aisah Hutasuhut. (2011). Studi Tumbuhan Herba Dihutan Sibayak I.Universitas Sumatera Utara Medan.
Mikrajuddin, (2007). Ipa terpadu SMP dan MTS. Jakarta: Erlangga.
Mochamad Indrawan. (2012). Biologi Koversasi. Jakarta: Yayasan oborIndonesia.
Mohammad Iqbal N. Laratu. (2014). “Keanekaragaman Jenis Tumbuhan HerbaPada Dua Tipe Hutan di Desa Bobo Kawasan Taman Nasional Lore LinduSulawesi Tengah”. Jurnal Biocelebes. 8(2): 13.
Nurliana. (2017). “Identifikasi Tanaman Sayuran di Kecamatan Kuta BaroKabupaten Aceh Besar sebagai Media Pembelajaran Hotikultura”.JurnalMajalah Ilmiah Universitas Almuslim 9(3): 39.
Oman Karmana. (2006). Biologi. Bandung: Grafindo Media Pramata.
Omar malik. (1990).Media pendidikan. Bandung: Alumni.
Rahmad Irfan. (2017).“Keanekaragaman Herba di Kuta Malaka Kabupaten AcehBesar Sebagai Refernsi Pratikum Ekologi Tumbuhan”.Skripsi. BandaAceh: Uin Arraniry.
Rahmi Susanti. (2005). “Analisis Vegetasi Kawasan Mata Air Panas GemurakDesa Penindaian, Kecamatan Semendo Darat Laut Kabupaten MuaraEnim Sumatera Selatan”. Jurnal Forum Mipa. 9(1): 18.
Ranintya Meikahani dan Erwin Setyo Kriswanto. (2015). “Pengembangan BukuSaku Pengenalan Pertolongan dan Perawatan Cedera Olahraga UntukSiswa Sekolah Menengah Pertama”. Jurnal Pendidikan JasmaniIndonesia. 11(1): 16.
Resosoedarmo Soedjiran. (1989). Pengantar Ekologi.Jakarta: Remadja Karya.
Rezky Mulyavan. (2004).Panduan Pembuatan Modul. Bogor: IPB.
Rismayanti. (2015). “Ecology Service Tumbuhan Herba Lebah Trigona sp.”.Jurnal Sumberdaya.1(1): 21.
Rismunandar. (1986). Mendayagunakan Tanaman Rumput. Bandung: PradnyaParamita.
109
Rizka Ayu. (2006). “Studi Keanekaragaman Tumbuhan Herba pada Area TidakBertajuk Blok Curah Jarak di Hutan Musim Taman Nasional Baluran”.Jurnal FMIPA Biologi. 7(2): 130.
Sambas Wirakusumah.(2003).Dasar-dasar Ekologi Menopang PengetahuanIlmu-ilmu Lingkungan. Jakarta: UI-Press.
Sasmita Miharja. (1996). Fisiologi Tumbuhan. Bandung: FMIPA-ITB.
Sayusi. (2014). Jenis-Jenis Herba di Perkarangan SMPN 1 Darul HikmahKabupaten Aceh Jaya sebagai Media Pembelajaran Biologi pada MateriKlasifikasi Tumbuhan. Skripsi. Banda Aceh: FTK Biologi UIN Ar-Raniry.
Sinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/31010887/intro.pdf, DiaksesPada 1 Desember 2018.
Siswoyo.Tumbuhan obat (Prospek Ekonomi Hasil Hutan Non Kayu NanggroAceh Darussalam). Banda Aceh: Satuan Kerja Kehutanan BBRR NAD-Nias.
Sukman dan Yakub. (2002). Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta: RayaGrafindo Persada.
Sulaiman. (1998). Media Audio Visual Untuk Pembelajaran. Jakarta: Gramedia.
T. Alief Aththorick. (2007). “Kekayaan Jenis Makroepifit di Hutan TelagaTaman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Kabupaten Langkat”. JurnalBiologi Sumatera. 2(1): 13-14.
Tim Editing Buku Saku Prodi Pendidikan Biologi. Banda Aceh. 2011.
Tim Pengaruh Pratikum. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bandung: FUNB.
Unaya Fitrianty. (2012).“Sebaran Mata Air Panas di Kabupaten Serang”. JurnalFmipa.
Yantom Santoso. (2008).“Keanekaragaman Mamalia Pada Beberapa Tipe HabitatDi Stasiun Penelitian Pondok Ambung Taman Nasional Tanjung PutingKalimantan Tengah”. Jurnal Media Konversi. 13(3): 2-4.
Yatim Wildan. (2003). Kamus Biologi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Yusra. (2016). Buku Saku Analisis Vegetasi Herba di Kawasan Daerah AliranSungai Krueng Jreue Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. BandaAceh: FTK Biologi UIN Ar-Raniry.
110
Yantom Santoso. “Keanekaragaman Mamalia Pada Beberapa Tipe Habitat DiStasiun Penelitian Pondok Ambung Taman Nasional Tanjung PutingKalimantan Tengah”.Jurnal Media Konversi. 13(3): 2-4.
116
Lampiran 6
Tabel Indeks Kekayaan Tumbuhan Herba yang Terdapat di Kawasan Sumber AirPanas Ie Jue Seulawah Agam Pada Seluruh Stasiun
No Nama Daerah Nama Ilmiah OrdoJumlahIndividu
35. Anting-anting Acalypha lanceolataEuphorbiales
18
36. Petikan kebo Euphorbia hirta 122
37. Meniran Phyllanthus niruri 150
38.Bayam duri Amranthus spinosus Caryophyllale
s128
39. Rumput paitan Axonopus compressus
Poales
82440. Rumput belulang Eleusine indica 26141. Rumput jarum Chrysopogon aciculatus 15642. Jukut pendul Cyperus brevifolius 115
43. Daun asam kecil Oxalis corniculata 5
44. Rumput gegunjuran Paspalum commersonii 259
45. Rumput kancing ungu Borreria laevis Violales 60
46.Gewor Commelina
benghalensis Commelinales41
47. Aur-aur Commelina diffusa 33
48. Enceng Padi Monochoria vaginalis 25
49. Rumput mutiara Hedyotis corymbosa L Rubiales 92
50. Cacabean Ludwigia hyssopilofia. L Myrtales 41
51. Kedzu Puerania lobataFabales
25
52. Putri malu Mimosa pudica 12053. Sangketan Achyranthes bidentata Lamiales 5154. Belimbing tanah Oxalis berrelier L 555. Cincau jenggot Cyclea barbata 1356. Pegagan Centella asiatica Umbelliferae 8
57. Seruhan Peperomia Pellucida L Piperales 45
58. Ceplukan Physalis angulata L Solanales 22
59.Krokot Portulaca oleracea Caryophyllale
s37
60. Teki ijem Cyperus cyperoides
Cyperales
133
61. Teki malaya Cyperus rotundus L 59
62. Mensiang Scirpus grosus 53
63.Alang-alang Imperata cylindrical
Beauv92
64. Jotang Spilanthes acmelaMurr 9
65. Bebandotan Ageratum conyzoides 8
117
66. Kerinyuh Eupatorium oderatum L.Asterales
5
67.Sembung rambat Mikania micrantha
Kunth5
68. Sawi langit Veronika cinera 20
Jumlah Total Individu: 3042Jumlah Spesies: 34-1= 33
Indeks Kekayaan Jenis: 4.11Indeks Kekayaan Jenis :
= − 1 ( )= 34 − 1(3042) = 338.09 = 4.11
118
Lampiran 7DOKUMENTASIKEGIATAN PENELITIAN
Gambar 1. Kawasan penelitian Gambar 2. Penarikan Garis Transect
Gambar 3. Pengukuran faktorlingkungan fisika-kimia di stasiun 1
Gambar 4. Pengukuran Faktorlingkungan fisika-kimia di stasiun 2
Gambar 5. PengamatanPada Plot Gambar 6. PengamatanPada Plot
Gambar 7. Tumbuhan herba Gambar 8. Tumbuhan herba
119
Lampiran 8RIWAYAT HIDUP PENULIS
I. Identitas DiriNama : Enisa FitriNIM : 140207196Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan BiologiTempat Tanggal Lahir : Air Pinang, 03 Febuari 1995Jenis Kelamin : PerempuanAgama : IslamPekerjaan : MahasiswiAlamat : Dsn. Karya Jaya, Desa Air Pinang, Kec.
Simeulue Timur, Kab. SimeulueTelpon : 082247615702E-mail : [email protected]
II. Riwayat Pendidikana. SD : SD Negeri 12 Air Pinang, tamat Tahun 2007b. SMP : SMP Negeri 4 Ganting, tamat Tahun 2010c. SMA : SMA Negeri 2 Sinabang, tamat Tahun 2013d. Universitas : UIN Ar-Raniry sampai dengan sekarang
III. Nama Orang TuaNama Orang TuaAyah : JambiIbu : NurmasaPekerjaan Ayah : NelayanPekerjaan Ibu : Ibu Rumah TanggaAlamat : Dsn. Karya Jaya, Desa Air Pinang, Kec.
Simeulue Timur, Kab. Simeulue
Banda Aceh, 20 Desember 2018
Enisa FitriNIM. 140207196