70
KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS Laporan Tugas Akhir Oleh: ANDI K3203013 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

i

KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE

DALAM BERKARYA LUKIS

Laporan Tugas Akhir

Oleh:

ANDI

K3203013

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

ii

KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE

DALAM BERKARYA LUKIS

Oleh :

ANDI

K3203013

Laporan Tugas Akhir

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 3: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

iii

PERSETUJUAN

Tugas akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim

Penguji Tugas Akhir Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Dra. M. Y. Ning Yuliastuti, M.pd

NIP. 131 658 568

Pembimbing II

Drs. Edi Kurniadi, M.Pd

NIP. 131 847 182

Page 4: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

iv

PENGESAHAN

Tugas Akhir ini dipertahankan di depan Tim Penguji Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Tugas Akhir

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Drs. Margana, M. Sn .............................

Sekretaris : Adam Wahida, S.Pd, M. Sn .............................

Anggota I : Dra. M. Y. Ning Yuliastuti, M. Pd ..............................

Anggota II : Drs. Edi Kurniadi, M. Pd .............................

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP. 131 658 563

Page 5: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

v

ABSTRAK

Andi. KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS. Laporan Tugas Akhir, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009.

Penciptaan karya Seni Lukis ini dilakukan dengan tujuan memvisualisasikan fenomena kehidupan lanjut usia yang masih tetap produktif di tengah masyarakat sekitarnya. Bertujuan memberikan pengalaman batin terhadap apresiator dan diharapkan dapat mengurangi pandangan-pandangan keliru tentang lanjut usia yang selalu diidentikan dengan suatu kelompok masyarakat yang rapuh dan menjadi beban orang lain. Sehingga masyarakat dapat menghargai dan memberikan ruang terhadap lanjut usia yang masih tetap bekerja. Aliran yang dipilih adalah ekspresionisme.

Penciptaan karya tugas akhir ini dilaksanakan dari bulan November 2008 sampai Mei 2009. Metode Penciptaan yang dilakukan menggunakan pendekatan empiris dan pendekatan estetis. Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan grajen(limbah kayu), lem kayu, cat minyak bermerk greco, dan kain blaco. Kuas yang digunakan berukuran 2, 4, 6, 8, 10, dan 12. Teknik pertama yang digunakan adalah mencampur grajen dengan lem kayu, teknik yang kedua adalah membuat sket dan tekstur nyata diatas kain blaco dengan menggunakan grajen yang sudah dicampur dengan lem kayu, teknik ketiga melukis diatas media bertekstur nyatadengan sapuan warna secara ekspresionis.

Karya yang diciptakan berupa karya seni lukis bertekstur nyata dan timbul dari bahan dasar grajen, lem kayu, cat minyak dan kain blaco sebagai medianya. Karya yang dibuat ada 10 buah dengan ukuran terbesar 100x100cm dan yang terkecil 110cmx80cm. Judul karya yaitu “Jalan Jarum Jam”, “Kakek dan Juragan Tembakau”, “Kemana Perginya Kakek??”, “Kepasar”, “Setelah Panen”, “Ternak Bebek”, “Penjual Bibit Ikan”, “Penjual Nasi Pecel”, “Membantu Memetik Cabe”,“Penjual kayu bakar”. Karya-karya tersebut secara keseluruhan menggambarkan tentang seorang lanjut usia yang masih produktif.

Page 6: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

vi

MOTTO

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

(Q.S. Al-Baqarah : 286).

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S. Alam Nasyrah : 6).

Page 7: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

vii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini dipersembahkan kepada :

Kedua orang tuaku

Atas kesabaran dan kasih sayangnya selama

ini, yang telah membesarkan, membimbing,

mendoakan, dan selalu mendukung ananda

hingga detik ini...

Adikku Ardani.

Teman-teman seperjuangan

Almamater.

Page 8: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobil alamin..... Puji syukur penulis panjatkan kehadirat

ALLah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Pembuatan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dan baik

spirituil maupun materiil. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Suparno, M. Pd sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Bapak Drs. Tjahjo Prabowo, M. Sn selaku Ketua Program Pendidikan Seni

Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Ibu Dra. M. Y. N Yuliastuti, M. Pd dan Bapak Drs. Edi Kurniadi M. Pd selaku

pembimbing I dan II yang dengan sabar memberikan bimbingan dan

pengarahan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Bonyong Munny ardhi yang selalu memberi masukan dan terus

menyemangati dalam berkesenian.

6. Bapak Adam Wahida, S. Pd, M. Sn, Bapak Lili Hartono, S. Sn, M Hum dan

Bapak Nanang Yuliyanto, S.Pd, M.Ds yang selalu menyemangati dalam

berkesenian.

7. Zumar, Khiky Alm., Very, Pak Soleh, Eka, Teguh, Januar, Tiwik, Wisnu,

Maryam, Anik, Suki, Nurtatik, Verica, Aris, Edvin, Eric, Andean, Jacky,

Akur, Agus, Marjuki, Purnanto, Windu, Agung, Alsri, Mas Joko, Mas Hari,

Mas Hanung, dan teman-teman semua yang tidak dapat saya sebutkan satu-

persatu.

Page 9: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

ix

8. Teman-teman mahasiswa Seni Rupa FKIP UNS.

9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu

terlaksananya penciptaan karya Tugas Akhir. Semoga segala amal baik

tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Surakarta, 20 April 2009

Penulis

Page 10: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL …………………………………………………………………………….i

PENGAJUAN……………………………………………………………………..ii

PERSETUJUAN………………………………………………………………….iii

PENGESAHAN…………………………………………………………………..iv

ABSTRAK………………………………………………………………………...v

MOTTO……………………………………………………………………..........vi

PERSEMBAHAN………………………………………………………………..vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....x

DAFTAR TABEL..................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR……………………………………………….……….........xi

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xii

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………...1

A. Latar Belakang.................………………….……………………………...1

B. Rumusan Masalah .................……………………………………………..2

C. Tujuan Penciptaan………………………………………………………....2

D. Manfaat Penciptaan………………………………………………………..3

BAB II. KONSEP PENCIPTAAN………….…………………………...……….4

A. Sumber Ide Penciptaan………..……………...………………………........4

B. Landasan Teori………………………………………………………….....5

1. Pengertian Lanjut Usia…….……………….…………………………...5

2. Definisi Ide………………………..…………………..….……………12

3. Uraian Tentang Penciptaan..……………..…………………………....13

4. Kajian Seni…………………………………………………………….14

5. Pengertian Seni Rupa………...………………………...……………..15

6. Kajian Tentang Seni Lukis……………...……...…..……….…...…….17

7. Gaya dan Aliran Dalam Seni Lukis………………………..………….19

8. Pembahasan Ekspresionisme…………….…………………………...22

Page 11: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xi

BAB III. PROSES PENCIPTAAN....………….…………….…...……….........28

A. Metode Penciptaan....................................................……………..……...28

B. Proses Perwujudan...........……......…………………………………..…..29

1. Medium..................………………………….............…..….........29

2. Teknik............................................................................................31

3. Bentuk............................................................................................33

C. Penyajian Karya.........................................................................................34

D. Hambatan Penciptaan.................................................................................34

BAB IV. DESKRIPSI DAN ANALISIS KARYA................................................35

A. Deskripsi Karya..........................................................................................35

B. Analisis Karya............................................................................................36

1. Karya Pertama................................................................................36

2. karya kedua....................................................................................38

3. Karya ketiga...................................................................................40

4. Karya Keempat...............................................................................42

5. Karya Kelima.................................................................................44

6. Karya Keenam...............................................................................46

7. Karya Ketujuh................................................................................48

8. Karya Kedelapan............................................................................50

9. Karya Kesembilan..........................................................................51

10. Karya Kesepuluh............................................................................52

BAB V. PENUTUP...............................................................................................54

Kesimpulan..........................................................................................54

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................56

LAMPIRAN...........................................................................................................58

Page 12: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xii

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1. Jadual Pelaksanaan...................................................................................61

Page 13: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Keluarga Pemusik, Hendra Gunawan……..…………….……...….24

Gambar 2. Dongeng Mbah djoyo Untuk Cucu-Cucunya, Yogi Setyawan….…25

Gambar 3. Old Picasso, Bob Sick Yudhita……………………………….…....26

Gambar 4. In Grandpas Arms, Todd Peterson, ……….………….…….………..26

Gambar 5. Grandmother ……………………...………………………………...27

Gambar 6. Loyd Pensive, Pat White…………………………………………………27

Gambar 7. Kain blaco…………………………………………………….……30

Gambar 8. Grajen dan lem kayu………………………………….……………30

Gambar 9. Cat minyak………………...……………………………………….31

Gambar 10. Pencampuran grajen dengan lem kayu…………...……...…….….32

Gambar 10. Pembuatan tekstur nyata…………………………………….……..32

Gambar 11. Melukis diatas media bertekstur nyata……………………….……33

Gambar 12. Karya Pertama…………………………………………………......36

Gambar 13. Karya Kedua………………………………………………………48

Gambar 14. Karya Ketiga………………………………………………………40

Gambar 15. Karya Keempat………………………………………………….....42

Gambar 16. Karya Kelima……………………………………………………...44

Gambar 17. Karya Keenam……………………………………………………..46

Gambar 18. Karya Ketujuh……………………………………………………..58

Gambar 19. Karya Kedelapan…………………………………………………..50

Gambar 20. Karya Kesembilan…………………………………………………51

Gambar 21. Karya Kesepuluh…………………………………………………..52

Page 14: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Pandangan keliru yang mengatakan bahwa seorang lanjut usia itu identik

dengan jompo dan seringkali mendapat perlakuan yang sebenarnya tidak mereka

inginkan misalnya selalu disuruh duduk saja, tidak perlu belajar, berlatih, bekerja,

dan di anjurkan untuk istirahat. Pada kenyataannya jika lanjut usia diperlakukan

demikian justru akan menimbulkan stress dan putus harapan pada lanjut usia. Hal

tersebut sesuai pernyataan sebagai berikut “Orang lansia akan merasa bahagia bila

mereka masih dapat melakukan banyak aktivitas” (Havigurst dalam Argyo

Demartoto, 2006: 22). Merupakan suatu tindakan yang bijaksana jika para

anggota keluarga tetap memberi kesempatan pada lanjut usia untuk melakukan

kegiatan apa saja yang disukainya sehingga tetap menjaga harga diri, martabatnya

serta merasa dirinya berguna untuk yang lain.

Kalau lanjut usia memerlukan bantuan biasanya ia tahu persis apa yang

diperlukan secara wajar. Mereka memiliki banyak pengalaman dalam

kehidupannya, sehingga dalam keseharian kita menjumpai bahwa lanjut usia tidak

mau tinggal diam, ada saja yang ingin dikerjakannya. Terkadang memang ada

yang menjadi loyo atau pasrah, mereka ini umumnya lanjut usia yang pada masa

mudanya sudah terkuras oleh tugas-tugas berat dan tingkat pendidikan yang relatif

rendah, sehingga dalam masa lanjut usia tidak berdaya. Untuk menghadapi lanjut

usia seperti demikian, lingkungan hendaknya selalu memberi support dan rasa

peduli, agar mereka tidak merasa tersisih dan tetap memiliki harga diri.

Banyak diantara para lanjut usia yang masih produktif di lingkungan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti misalnya berkebun,

berjualan, pengrajin dan lain sebagainya. Setiap orang yang melihat fenomena

tersebut mempunyai pandangan yang berbeda-beda. Ada yang setelah melihat

lanjut usia yang masih bekerja tersebut kemudian berangapan kasihan, iba,

terharu, terheran-heran dan lain sebagainya.

Page 15: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xv

Dalam hal ini penulis merasa kagum melihat lanjut usia yang masih

bekerja dan tetap produktif di usia senjanya. Banyak hal yang menarik ketika

lanjut usia masih tetap produktif serta berbaur ditengah masyarakat antara lain

semangat yang ada pada diri lanjut usia, adanya rasa dihormati dengan

keberadaannya di tengah masyarakat sekitarnya, tidak merasa tersisihkan dan lain

sebagainya.

Dari kekaguman terhadap lanjut usia yang masih tetap produktif tersebut

timbul tuntutan psikologis penulis yang seakan-akan menjadi obyek dengan

segala fantasi dan motivasi untuk diangkat dalam lukisan tugas akhir ini. Karya

lukis ini diharapkan dapat memberikan pengalaman batin terhadap apresiator dan

mengurangi pandangan-pandangan keliru tentang lanjut usia yang selalu

diidentikan dengan suatu kelompok masyarakat yang rapuh dan menjadi beban

orang lain. Sehingga masyarakat dapat menghargai dan memberikan ruang

terhadap lanjut usia yang masih tetap bekerja.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut. Bagaimana bentuk visualisasi karya seni lukis bertema

lanjut usia sebagai sumber ide dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitas.

C. Tujuan Penciptaan

Tujuan penciptaan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Menyalurkan daya kreasi dan imajinasi tentang kehidupan lanjut usia yang

masih tetap produktif lewat karya lukis.

2. Untuk mengetahui dan mengkaji lebih dalam tentang kehidupan lanjut usia

yang masih tetap produktif.

3. Dapat menjelaskan visualisasi karya tentang tema kehidupan lanjut usia

berkaitan dengan ide, konsep, media dan bentuk.

Page 16: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xvi

D. Manfaat Penciptaan

Manfaat penciptaan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pencerahan dan motivasi terhadap lanjut usia untuk dapat

memanfaatkan kearifan, ilmu pengetahuan dan pengalamannya untuk

menjalani kehidupan di usia senjanya.

2. Meningkatkan perhatian pemerintah untuk memberikan ruang terhadap lanjut

usia untuk mencari pekerjaan agar dapat mengisi hari tuanya dengan tetap

produktif .

3. Membawa kesadaran masyarakat untuk menciptakan iklim kemasayarakatan

yang mendukung lanjut usia tetap berkarya.

4. Menjadikan nilai tambah serta memberikan sumbangan tentang khasanah

budaya dalam kepustakaan khususnya bidang seni rupa.

BAB II

KONSEP PENCIPTAAN

A. Sumber Ide Penciptaan

Dalam masyarakat modern nilai-nilai individual sangat dihargai, dan ini

juga berlaku didalam keseniannya. Walaupun demikian, refleksi diri seorang

seniman juga akan merefleksi lingkungannya karena seseorang tidak akan lepas

dari lingkungan dimana ia berada yaitu alam : apakah itu alam makro atau alam

mikro, baik alam kasat mata maupun alam batiniah, juga alam berjiwa atau alam

tak berjiwa. Hanya kadar tersebut juga tergantung pada serapan atau tanggapan

Page 17: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xvii

seseorang seniman terhadap lingkungan atau masyarakatnya (Arfial Arsad Hakim,

1994: 15).

Dalam menciptakan karya lukis, biasanya seseorang memperoleh ide

sebagai dasar dalam menciptakan karya lukis, baik dari hasil pengalaman dan

pengamatannya terhadap lingkungan. Dari situ kemudian melalui suatu proses

berpikir atau perenungan dari suatu yang ditanggapi atau dirasakannya maka

timbul gagasan atau ide melandasi penciptaannya. Tidak satupun segi kehidupan

manusia yang tidak dapat diungkapkan dalam seni, banyak sekali sumber ide

untuk diungkapkan dalam seni, semua obyek yang berasal dari fase-fase

kehidupan manusia, alam pikiran, ajaran tertentu, kepercayaan tertentu dan dunia

estetika itu sendiri.

Dari sisi kehidupan manusia dalam setiap jenjang usia mempunyai daya

tarik tersendiri untuk di ungkap dalam seni. Semisal usia anak-anak disitu banyak

hal yang menarik baik itu karena kepolosan, kelucuan, dan lain sebagainya.

Begitu pula dalam jenjang usia yang berikutnya seperti masa remaja, dewasa, dan

tua masing-masing memiliki daya tarik yang berbeda untuk di ungkap dalam

sebuah karya seni baik itu dari sisi kejiwaannya, jasmani, kehidupan dan lain

sebagainya.

Dalam hal ini sumber ide penulis berasal dari kehidupan lanjut usia

sekitar yang diamati oleh penulis. Banyak diantaranya lanjut usia yang masih

tetap bekerja serta produktif seperti berkebun, berjualan di pasar, berternak dan

lain sebagainya. Dari perenungan dan pengamatan tersebut penulis tertarik untuk

mengupas lebih jauh tentang kehidupan lanjut usia untuk kemudian dituangkan

kedalam sebuah karya lukis. Untuk dapat terwujud, maka dikembangkan ide-ide

pengamatan tersebut berdasarkan imajinasi dan fantasi serta pengalaman artistik.

Proses kreatif itu terus berkembang dalam mencakup ide-ide baru dari peristiwa

waktu dan tempat yang berbeda-beda serta kondisi psikis yang berbeda pula.

Dalam berkarya penulis berusaha mengungkapkan kenyataan yang ada

dalam batin yang terlandasi oleh konsepsi kehidupan lanjut usia dengan

kebebasan kreasi dalam beraktifitas seni, walaupun nantinya banyak menimbulkan

bermacam-macam penafsiran makna dari bentuk yang ditampilkan karena setiap

Page 18: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xviii

manusia mempunyai intellegensi, pengalaman dan latar belakang yang berbeda-

beda.

B. Landasan Teori

1. Pengertian Lanjut Usia

Dalam landasan teori ini penulis akan menjelaskan tentang tema yang

akan diambil, yaitu kehidupan lanjut usia. Pembahasan ini bermanfaat untuk

memberi batasan dan menjelaskan definisi tentang tema yang diambil.

Individu adalah pribadi yang utuh dan kompleks. Kekomplekan tersebut

dikaitkan dengan kedudukannya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.

Oleh karenanya disamping individu harus memahami dirinya sendiri, ia juga harus

memahami orang lain dan memahami kehidupan bersama didalam masyarakat.

a. Tahap Masa Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Dalam kehidupan manusia akan mengalami tahap-tahap masa

perkembangan. Sebagai mana telah kita ketahui, pandangan-pandangan tradisional

terhadap perkembangan manusia lebih ditekankan pada kematangan pertumbuhan

dan perubahan yang ekstrim selama masa bayi, anak-anak, dan remaja, sementara

perubahan-perubahan selama masa dewasa dan penurunan pada usia lanjut kurang

mendapat perhatian. Dalam pandangan-pandangan kontemporer tentang

perkembangan manusia menekankan pada perkembangan rentang hidup. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan Samsunuwiyati Mar’rat (2005: 24) sebagai

berikut “ …Pandangan-pandangan kontemporer tentang perkembangan manusia

menekankan pada perkembangan rentang hidup, mulai dari konsepsi sampai

meninggal”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat penulis simpulkan bahwa

penekanan pada pesikologi perkembangan terjadi perbedaan. Elizabeth B.

Hurlock (1980: 2) menyatakan “Ada dua alasan utama mengapa terjadi perbedaan

penekanan pada psikologi perkembangan. Pertama penelitian terhadap periode

tertentu dalam pola perkembangan sangat dipengaruhi keinginan untuk

memecahkan beberapa masalah praktis dan masalah-masalah yang berkaitan

dengan poriode itu”. Dari pernyataan tersebut dapat kita ambil contoh misalnya,

Page 19: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xix

riset mengenai usia pertengahan dikembangkan dari relasi bahwa penyesuaian

yang baik pada tahun-tahun kehidupan berikutnya sangat bergantung pada

seberapa jauh seseorang dapat menyesuaikan diri, jadi perubahan tahap dalam

masa perkembangan selalu berubah sesuai keinginan peneliti memperluas

penelitiannya terhadap perkembangan manusia.

Berikut ini adalah tahap masa perkembangan yang diungkapkan oleh

Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Psikologi Perkembangan (1980):

1) Periode Pranatal

Meskipun kenyataan bahwa periode perkembangan pertama dalam

rentang kehidupan ini merupakan periode yang paling singkat dari seluruh

periode, periode yang mulai pada saat pembuahan dan berakhir pada kelahiran

kurang lebih panjangnya 270 sampai 280 hari atau sembilan bulan (Elizabeth B.

Hurlock, 1980: 28).

2) Masa Bayi Baru Lahir

Masa ini dimulai dari kelahiran dan berakhir pada saat bayi menjelang

dua minggu. Periode yang tersingkat dari semua periode perkembangan yang ada.

Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan kehidupan diluar

janin ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih sembilan bulan (Elizabeth B.

Hurlock, 1980: 52).

3) Masa Bayi

Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setalah periode bayi yang

baru lahir dua minggu. Meski masa bayi sering dianggap sebagai masa baru lahir,

tetapi label masa bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan periode

pranatal di tandai dengan keadaan sangat tidak berdaya (Elizabeth B. Hurlock,

1980: 76).

4) Awal Masa Kanak-Kanak

Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh

ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara

seksual, kira-kira usia dua belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk

Page 20: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xx

pria. Setelah anak matang secara seksual maka ia disebut remaja ( Elizabeth B.

Hurlock, 1980: 108).

5) Akhir Masa Kanak-Kanak

Akhir masa kanak-kanak (Late Childhood) berlangsung dari usia enam

tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Pada awal dan

akhirnya, masa akhir kanak-kanak ditandai oleh kondisi yang sangat

mempengaruhi penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak (Elizabeth B.

Hurlock, 1980: 146).

6) Masa Puber

Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak

berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual. Sepeti diterangkan oleh

Root “Masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi

kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan produksi. Tahap ini disertai

dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatis dan perspektif

psikologis“ (Elizabeth B. Hurlock, 1980: 184).

7) Masa Remaja

Lazimnya masa remaja dianggap mulai pada saat anak secara seksual

menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum. Namun

peneliti tentang perubahan perilaku sikap dan nilai-nilai sepanjang masa remaja

tidak hanya menunjukkan bahwa setiap perubahan terjadi lebih pada awal masa

remaja. Dengan demikian secara umum masa remaja dibagi menjadi dua bagian,

awal masa remaja dan akhir masa remaja.

Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari tiga belas tahun sampai

sampai enam belas tahun atau tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja bermula

dari usia 16 atau 17 tahun sampai delapan belas tahun, yaitu usia matang secara

hukum. Dengan demikian akhir masa remaja merupakan periode yang sangat

singkat ( Elizabeth B. Hurlock, 1980: 206).

8) Masa Dewasa Dini

Setiap kebudayaan membuat pembedaan kapan seseorang mencapai

status dewasa secara murni. Pada sebagian besar kebudayaan kuno, status ini

Page 21: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxi

tercapai apabila pertumbuhan pubertas sudah selesai atau hampir selesai dan

apabila organ kelamin anak telah berkembang dan mampu memproduksi. Belum

lama ini dalam kebudayaan amerika seorang anak belum resmi dianggap dewasa

kalau ia belum mencapai umur 21 tahun (Elizabeth B. Hurlock, 1980: 246).

9) Usia Madya

Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai

masa usia antara 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai oleh

adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental, pada usia 40 tahun biasanya

terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat

(Elizabeth B. Hurlock, 1980: 320).

10) Usia Lanjut atau Lanjut Usia

Periode selama usia lanjut, ketika kemunduran fisik dan mental terjadi

secara perlahan dan bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap penurunan ini

dapat dilakukan, dikenal sebagai “senescence” yaitu masa proses menjadi tua.

Seseorang akan menjadi orang semakin tua pada usia lima puluhan atau tidak

sampai mencapai awal atau akhir usia enam puluhan, tergantung pada laju

kemunduran fisik dan mentalnya (Elizabeth B. Hurlock, 1980: 380).

Pendapat lain mengatakan “Usia enam puluhan biasanya dipandang

sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut” Elizabeth B. Hurlock,

1980: 380). Dari pendapat tersebut dapat penulis simpulkan bahwa orang

dikatakan sebagai lanjut usia mulai umur enam puluhan keatas.

b. Kebutuhan Hidup Manusia

Kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kebutuhan

primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer pada hakekatnya merupakan

kebutuhan biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang

didorong oleh motif asli. Contoh kebutuhan primer itu antara lain adalah : makan,

minum, bernafas, dan kehangatan tubuh. Pada tingkat remaja dan dewasa

kebutuhan primer ini dapat bertambah, yaitu kebutuhan seksual. Sedangkan

kebutuhan sekunder umumnya merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif

Page 22: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxii

yang dipelajari, seperti misalnya kebutuhan untuk mengejar pengetahuan,

kebutuhan untuk mengikuti pola hidup bermasyarakat, kebutuhan akan hiburan,

alat transportasi dan semacamnya (Sunarto dan B. Agung Hartono, 1994:49).

Dalam bidang kehidupan ekonomi kebutuhan primer dikenal sebagai

kebutuhan pokok yang mencakup kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yang medesak dan harus

segera di penuhi, sedang kebutuhan sekunder pemenuhannya dapat ditunda dan

dilihat sekala pioritasnya.

Kebutuhan itu timbul disebabkan oleh dorongan-dorongan (motif).

”Dorongan adalah keadaan-keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorongya

untuk melakukan sesuatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu” (Lefton

dalam Sunarto B. Agung Hartono, 1994: 49). Dorongan dapat berkembang karena

kebutuhan psikologis atau karena kebutuhan-kebutuhan hidup yang semakin

komplek.

c. Kebutuhan Lanjut Usia

Berikut adalah kebutuhan khas orang lanjut usia seperti sebagaimana

telah ditegaskan dalam Petunjuk Pelaksanaan Kesejahteraan Sosial yang di

ungkapkan oleh Argyo Demartoto (2006: 33) :

1) Terpenuhinya kebutuhan jasmani dengan baik seperti dalam bidang:

a) Kebutuhan pokok hidup secara layak, yaitu sandang pangan.

b) Pemeliharaan kesehatan secara baik.

c) Pemenuhan kebutuhan pengisian waktu luang.

2) Terpenuhinya kebutuhan rohaniah dengan baik, seperti dalam bidang:

a) Kebutuhan kasih sayang, baik dari keluarga maupun dari masyarakat

sekitar.

Page 23: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxiii

b) Peningkatan gairah hidup dan tidak merasa khawatir menghadapi sisa

hidupnya.

3) Terpenuhinya kebutuhan sosial dengan baik terutama hubungan baik

dengan masyarakat sekitarnya.

Kebutuhan Obyektif lanjut usia meliputi makan, tempat tinggal,

kesehatan dan keamanan. Kebutuhan obyektif menentukan kelangsungan hidup

dan kesejahteraan serta keamanan bagi lanjut usia. Apabila komponen kebutuhan

obyektif terpenuhi maka berarti syarat untuk hidup sejahtera terpenuhi.

Apabila keluarga memiliki peran dominan, yakni menjamin seluruh

kebutuhan lansia maka berarti kebutuhan obyektif dan subyektif ditentukan oleh

kemampuan suatu keluarga untuk memberikan pemenuhannya. Khususnya lansia

yang sudah tidak melakukan aktivitas produktif, biasanya menggantungkan diri

sepenuhnya pada peran keluarga. Keluarga berstatus ekonomi cukup tinggi dan

akan dapat memberikan pemenuhan kebutuhan obyektif lansia yang dirawat.

Tetapi tidak semua keluarga yang berstatus ekonomi tinggi dapat

memenuhi kebutuhan subyektif lanjut usia. Terpenuhinya kebutuhan subyektif

lanjut usia sangat tergantung pada iklim keluarga, apakah peran keluarga

memungkinkan pengakuan atas keberadaan dan peran lansia. Jika peran, manfaat

dan eksistensi lansia dihitungkan dalam keluarga maka kebutuhan subyektif akan

terpenuhi, karena merasa masih berguna di depan anak cucu. Sebaliknya bagi

keluarga miskin (status ekonomi rendah) kemungkinan tidak dapat memenuhi

kebutuhan obyektif lanjut usia secara memuaskan, namun jika iklim keluarga

memungkinkan peran lansia, keberadaan lansia diakui dan dipandang bermanfaat,

maka berarti kebutuhan subyektif dapat terpenuhi. Peran lingkungan masyarakat

juga perlu menciptakan iklim seperti ini, agar lanjut usia merasa masih berguna di

masyarakat, dihormati dan dihargai keberadaannya di lingkungan masyarakat.

Memberi ruang dan kesempatan lansia untuk berkarya dan tetap produktif sesuai

kemampuannya terhadap peranan baru yang disandangnya (lansia).

Sehingga dalam keseharian kita menjumpai bahwa lanjut usia tidak mau

tinggal diam, ada saja yang ingin dikerjakannya. Baik itu untuk memenuhi

kebutuhan obyektif yang tidak terpenuhi karena jauh dari keluarga, karena

Page 24: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxiv

ekonomi keluarga rendah, maupun pemenuhan kebutuhan subyektif lanjut usia

agar tidak merasa tersisihkan di lingkungan masyarakat sekitar dan masih

memiliki harga diri.

d. Kehidupan lanjut Usia

Lanjut usia selalu dikonotasikan sebagai kelompok rentan yang

tergantung dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat dan

negara. Secara naluri semua orang ingin mencapai umur panjang, namun setelah

menjadi tua banyak dari mereka yang menderita karena stress, tidak bahagia,

merasa tidak berguna, dan harga diri rendah. Ketidak bahagiaan itu karena banyak

dari mereka yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan pada

diri dan lingkungan sosialnya. Menurut. Dr. Jusnichsan Solichin dalam mimbar

ilmiah Unversitas Islam Jakarta dalam Argyo Dermatoto (2006: 12) “Orang usia

lanjut bisa mencapai kebahagiaan apabila mereka merasa di butuhkan dan dicintai

serta mereka masih tetap dapat berpartisipasi dalam kehidupan ini”.

e. lanjut Usia Produktif

Asumsi masyarakat yang menganggap bahwa lanjut usia merupakan

golongan yang tidak produktif dan tergantung secara ekonomi merupakan sebuah

bentuk kekeliruan dan bahkan menjadi alat diskriminasi yang berujung terhadap

peminggiran hak sosio-ekonominya. Dalam faktanya lansia dipedesaan tetap

menjadi tulang punggung ekonomi keluarga dan melaksanakan pekerjaan seperti :

petani, berjualan, berternak dan lainnya.

Mereka tidak ingin mengundurkan diri dari lingkungan sosialnya . Usia

lanjut optimal akan dialami oleh orang yang tetap aktif melaksanakan peranan-

peranannya didalam masyarakat sehingga semangatnya tetap tinggi. Hal tersebut

sesuai pernyataan sebagai berikut:

Para orang usia lanjut dapat memperoleh kepuasan kebahagiaan. Meneruskan aktivitasnya berarti bahagia. Jadi hanya orang-orang yang aktif, yang dapat berprestasi, yang dapat berarti bagi orang lain yang membutuhkannya sehingga hanya mereka itulah yang mencapai kepuasan (Cummin dan Henry dalam Argyo Demartoto 2006: 27).

Para lanjut usia bisa tetap produktif dalam menjalani hari tuanya, asal

pandai mencermati dan memanfaatkan peluang yang ada. Untuk itu butuh sikap

Page 25: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxv

mengenal diri sendiri agar mengetahui bahwa dirinya mempunyai potensi. Para

lanjut usia bisa aktif dengan seribu satu macam cara sesuai dengan tingkat

pendidikan dan latar belakang sosialnya agar tetap enerjik dan terhindar dari

penyakit pikun dan tetap produktif dalam menjalani kehidupan di hari tuanya.

Kehidupan lanjut usia yang masih tetap produktif untuk memenuhi

segala kebutuhannya baik itu kebutuhan obyektif maupun subyektif inilah yang

diambil penulis sebagai tema lukisannya dalam tugas akhir ini.

2. Definisi Ide

Suatu karya seni tercipta tidak dengan begitu saja, atau kehadirannya

sembarangan, akan tetapi dilahirkan karena dorongan yang menyeluruh. Seniman

kreatif penciptaannya berdasarkan pada proses berfikir, perenungan, mendalami

gejala dengan mempertanyakan untuk apa, mengapa, kemana, karya seni

dihadirkan dan sebagainya. Hal tersebut sesuai pernyataan Dryarkara dalam

Narsen Afatara (2000: 78) “edios, idea, ide, yang berarti buah pikiran”.

Mulyadi (2000: 25) menyatakan “…seni adalah pembabaran idea

seseorang seniman kedalam suatu bentuk”. Bentuk merupakan wadah ekspresi

seniman dan merupakan pendekatan ke arah idea atau bisa dikatakan bahwa

bentuk merupakan suatu idealisasi. Idealisasi dapat dihubungkan dengan apa yang

di-idea-kan atau apa yang diinginkan atau yang seharusnya. Idea itu sendiri

mengarah kepada hakekat dari segala sesuatunya itu.

Interpretasi terhadap alam yang dilakukan oleh seniman itu memiliki

watak sepiritual, dan penciptaan karya seni itu merupakan suatu transportasi dari

kenyataan kedalam bahan. Dalam hal ini antara interpretasi dan transportasi

merupakan suatu kesatuan yang tidak terbagi dan dapat disebut STYLASI dan

IDEALISTIS. Idealisasi lebih terarah ke “inner vision” (visi batin), sedang

stylasi lebih menunjukkan pengubahan bentuk-bentuk luar (lahiriah) (Mulyadi,

2000: 26).

Dengan demikian secara sederhana dapat dikatakan bahwa seorang

seniman dalam menghayati atau menanggapi alam, kemudian

menginterpretasikannya. Intrepretasi itu berarti pengolahan yang bersifat pribadi

Page 26: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxvi

dan mencakup segi batiniah dan segi lahiriah, Lewat bahan dengan kemampuan

tehniknya, pengolahan tadi diwujudkan menjadi suatu bentuk, yakni karya seni

yang berisikan kehakikian dari alam yang ditanggapi tadi. Proses demikian inilah

kemudian yang menjuruskan suatu pemikiran bahwa suatu karya seni merupakan

pembabaran ide senimannya.

3. Uraian Tentang Penciptaan

Seperti tulisan Edgar de Bruyne yang diungkap kembali oleh Suryo

Suradjijo, dinyatakan bahwa karya seni merupakan lambang dari suatu idea,

merupakan nilai-nilai dan kesemuanya itu terwujud dalam bentuk indrawi yang

diciptakan oleh manusia. Jadi menjadi jelaslah bahwa suatu aktivitas yang hanya

berdasarkan pola-pola yang sudah ada, tanpa ada usaha-usaha pembaharuan dari si

pembuat sehingga dapat merupakan wadah dari ekspresi pribadinya, bukanlah

seni yang dimaksud sebagai benar-benar seni (Mulyadi, 2000: 22).

Seni sebagai rangkaian kegiatan manusia selalu menciptakan nilai-nilai

baru; yaitu sesuatu yang belum pernah ada dan belum pernah dilihat orang.

Apabila seseorang menciptakan suatu lukisan yang belum pernah dilihat orang

lain, maka lukisan tersebut memilik sifat kreatif. Tetapi manakala hanya meniru

karya orang lain, maka hal ini dianggap bukan seni dalam pengertian yang

sebenarnya, melainkan kerajinan. Sebab meniru disini menunjukan tidak adanya

inisiatif.

4. Kajian Seni

Seni merupakan suatu kegiatan yang telah sangat tua usianya; namun

demikian ternyata gambaran orang terhadapnya kurang jelas, bahkan adakalanya

terlalu sempit. Hal ini disebabkan karena seni mencakup pengertian sangat luas,

disamping itu tempat dan kemajuan jaman akan memberikan pengertian yang

berbeda satu dengan yang lain.

Menurut Thomas Murno dalam Mulyadi (2000: 6) “seni adalah alat

buatan manusia untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang

melihatnya. Efek-efek tersebut mencakup tanggapan-tanggapan yang berwujud

Page 27: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxvii

pengamatan, pengenalan, imajinasi, yang rasional maupun emosional”. Penjelasan

lain, “Seni adalah hasil karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-

pengalaman batinya; pengalaman batin tersebut disajikan secara indah dan

menarik sehingga memberikan atau merangsang timbulnya pengalaman batin pula

kepada manusia yang menghayatinya” (Sudarso SP dalam Mulyadi, 2000: 6).

Sebagaimana definisi seni yang beragam, seni juga mengalami

pembagian yang bermacam-macam. Diantara pembagian yang umum diketahui

adalah pembagian seni kedalam seni “seni mayor” dan “seni minor”. Seni mayor

meliputi seni rupa, seni musik, dan seni kesusastraan. Sedang seni minor

mencakup semacam perabotan kayu, tembikar, permadani, ukir-ukiran makam,

perhiasan emas-perak, kerajinan kulit dan sebangsa pembuatan medali (Mulyadi,

2000: 6).

Secara teoritas seni juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu seni

yang murni estestis atau fine art dan seni yang dimanfaatkan untuk macam-

macam kepentingan atau applied art. Yang tergolong seni murni adalah apabila

dalam penciptaannya si seniman hanya terikat oleh misalnya gaya yang disenangi

masyarakat, ditempatkan di mana dan sebagainya. Sedang aplied art atau seni

terapan ialah seni yang selain bentuk harus indah juga harus mengingatkan

persyaratan yang berkaitan dengan unsur pakainya; misalnya rumah harus nyaman

di tempati, kursi harus sesuai dengan tujuannya (Mulyadi, 2000: 7).

5. Pengertian Seni Rupa

Sebagai salah satu bagian dari “Seni Mayor” seni rupa banyak memiliki

beragam bentuk, media dan teknik. Selain itu seni rupa juga memiliki banyak

cabang seperti: seni lukis, seni patung, seni grafis, seni dekorasi, seni reklame,

seni kriya, dan arsitektur. Sekalipun cabang-cabang seni memiliki bentuk dan

medium yang satu sama lainya berbeda, tetapi ada kaidah-kaidah umum yang

biasa diterapkan bagi semuanya. Misalnya irama yang ada dalam musik, kita

temukan pula dalam seni rupa. Sebaliknya komposisi yang sering dijumpai dalam

seni rupa juga kita temukan dalam seni musik.

Page 28: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxviii

Seni rupa sebagai bidang atau bagian dari seni pada umumnya, diartikan

sebagai suatu cabang seni yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia

lewat obyek-obyek dua atau tiga dimensional yang memerlukan ruang dan waktu.

Seni rupa sebagai salah satu cabang kesenian memiliki peranan yang

cukup penting didalam kehidupan manusia. Seni rupa merupakan salah satu

cabang kesenian yang mengacu pada bentuk visual atau bentuk perupaan. Bentuk

perupaan merupakan susunan atau komposisi atau satu kesatuan unsur-unsur rupa.

Unsur-unsur ini terdiri atas :

a. Unsur Garis

Garis merupakan dua titik yang dihubungkan. Pada dunia seni rupa

sering kali kehadiran “garis” bukan saja hanya sebagai garis tetapi kadang sebagai

simbol emosi yang diungkapkan lewat garis, atau lebih tepat disebut goresan.

Goresan atau garis yang dibuat oleh seorang seniman akan memberikan kesan

psikologis yang berbeda pada setiap garis yang dihadirkan. Dari kesan yang

berbeda, garis mempunyai karakter yang berbeda pada setiap goresan yang lahir

dari seniman (Dharsono Sony Kartika & Nanang Ganda Prawira, 2004: 100).

b. Unsur Shape (bangun)

Shape adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah

kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau gelap terang

pada arsiran atau karena adanya tekstur (Dharsono Sony Kartika & Nanang Ganda

Prawira, 2004: 102).

c. Unsur Texture ( rasa permukaan bahan)

Texture (tekstur) adalah unsur rupa yang menunjukan rasa permukaan

bahan, yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk

rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang pada

perwajahan bentuk pada karya seni rupa secara nyata atau semu. Artificial texsture

(tekstur buatan) merupakan tekstur yang sengaja dibuat atau hasil penemuan:

kertas, logam, kaca plastik, dan sebagainya. Istilah nature texture (tekstur alami)

merupakan wujud nyata yang sudah alami, tanpa campur tangan manusia: batu,

pasir, kayu, dan lain sebagainya (Dharsono Sony Kartika & Nanang Ganda

Prawira, 2004: 107).

Page 29: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxix

d. Unsur Warna

Warna sangat dipengaruhi lingkunganya. misalnya : warna “merah” akan

mempunyai intensitas berbeda apabila dikelilingi warna kuning dan akan berbeda

apabila dikelilingi warna hijau dan sebaliknya. Warna putih akan semakin putih

apabila didekatkan dengan warna gelap. Sehingga dapat kita ketahui bahwa warna

merupakan kesan yang ditimbulkan cahaya pada mata (Dharsono Sony Kartika &

Nanang Ganda Prawira, 2004: 107).

Warna sebagai salah satu elemen atau medium seni rupa, merupakan

unsur susun yang sangat penting, baik di bidang seni murni maupun seni terapan.

Warna mempunyai peranan penting, yaitu warna sebagai representasi alam, warna

sebagai lambang, warna sebagai simbol ekspresi.

e. Intensity /Chroma

Intensity/Chroma diartikan sebagai gejala kekuatan/intensitas warna

(jernih atau suramnya warna). Warna yang mempunyai insensity penuh/tinggi

adalah warna yang sangat menyolok dan menimbulkan efek yang brilian,

sedangkan warna yang intensitynya rendah adalah warna-warna yang lebih

berkesan lembut (Dharsono Sony Kartika & Nanang Ganda Prawira, 2004: 111).

f. Ruang dan Waktu

Ruang dalam rupa merupakan ujud tiga matra yang mempunyai: panjang

lebar, dan tinggi (mempunyai volume). Untuk meningkatkan dari suatu matra ke

matra yang lebih tinggi dibutuhkan waktu. Sehingga untuk memahami karya seni

tetap dibutuhkan waktu. Memang ada perbedaan yang terjadi tentang waktu yang

terjadi pada seni pertunjukan dan seni rupa. Seni pertunjukan terikat dalam ruang

dan waktu yang disajikan, sedang waktu dalam seni rupa merupakan waktu

successive. Waktu yang digunakan dalam penghayatan tidak dapat hanya

berlangsung secara simultan tetapi secara bertahap untuk mencapai estetika, misal

kalau kita menghayati seni lukis, walaupun tidak terikat oleh waktu, namun tetap

dibutuhkan waktu secara bertahap, sekarang, nanti, besok, lusa untuk dapat

Page 30: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxx

memahami simbol estetika yang ada pada seni lukis yang disajikan (Dharsono

Sony Kartika & Nanang Ganda Prawira, 2004: 112).

6. Kajian Tentang Seni Lukis

Seni lukis adalah salah satu cabang seni rupa yang berupa pengucapan

pengalaman artistik manusia pada bidang dua dimensional. Dengan demikian

karya seni lukis seharusnya dinikmati dari satu arah; yakni dari muka. Namun

demikian masih dimungkinkan unsur-unsur rupa yang digunakan tiga

dimensional. Misalnya saja penggunaan benda-benda seperti: bola, boneka, dan

lain sebagainya.

Setiap karya seni pada dasarnya merupakan suatu hasil ramuan atau

komposisi dari sejumlah unsur yang bersama-sama mewujudkan karya seni.

Seperti halnya seni lukis juga terdiri dari berbagai komponen seni yaitu:

a. Subjek Matter / Pokok Soal / Tema

Subjek matter dalam seni adalah sesuatu (persoalan) yang akan

diungkapkan pada suatu karya , dan oleh karena itu sering juga disebut pokok -

soal atau tema. Sekalipun subjek matter selalu ada pada suatu karya, ini tidak

berarti bahwa subjek matter mengikat senimannya. Menurut Ocvirk dalam

Mulyadi (2000: 16) “ …subjek matter yang digunakan seniman dalam hal ini bisa

saja berfungi sebagai perangsang kreativitas”. Dalam menghadapi subjek seorang

seniman berusaha menginteraksikan karakternya sesuai dengan pandangan

pribadinya. Suatu problem penciptaan karya bukan “apa” yang dipakai seniman

sebagai subjek, tetapi “bagaimana” seseorang menginterpretasikannya untuk

mewujudkan karakternya. “Bagaimana” ini akan melibatkan bagian lain dari

karya seni yang seringkali disebut “isi”.

b. Bentuk

Yang dimaksud bentuk dalam karya seni adalah aspek visualnya, atau

yang terlihat itu, yaitu karya seni itu sendiri. Bentuk dikenal juga sebagai

“totalitas” karya, yang merupakan organisasi unsur-unsur rupa sehingga terwujud

apa yang disebut karya. Unsur-unsur yang dimaksud adalah : garis, shape, gelap

terang, warna (Mulyadi, 2000: 16).

Page 31: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxxi

c. Isi atau Arti

Isi disebut sebagai kualitas atau arti, yang ada dalam suatu karya seni. Isi

juga dimaksud sebagai final statement, mood (suasana hati) atau pengalaman

penghayatan. Isi merupakan arti yang issential dari pada bentuk, dan seringkali

dinyatakan sebagai sejenis emosi, aktifitas intelektual atau asosiasi yang kita

lakukan terhadap sesuatu karya seni. Apabila ada suatu usaha untuk menganalisa

mengapa bentuk karya menimbulkan emosi atau ekspresi terhadap kita, atau

menstimulir aktivitas intelektual penghayatannya (Mulyadi, 2000: 17).

d. Medium Seni

Suatu karya seni, selalu ditentukan oleh penciptaannya dengan segala

peralatanya (Mulyadi, 2000: 17). Didalam seni lukis peralatannya seperti kuas,

palet dan lain sebagainya, masih juga tergantung pada material atau bahan seperti

cat, tinta, kanvas, dan sebagainya.

e. Organisasi Bentuk

Prinsip yang digunakan dalam organisasi bentuk biasanya disebut

“prinsip organisasi”, “prinsip design” atau “komposisi”, yang antara lain : repetisi,

harmoni, discord, balance dan kontras. Dalam organisasi atau komposisi perlu di

perhatikan adanya unsur yang saling berintegrasi dan saling mendukung. Oleh

sebab itu tidak perlu bahwa tiap-tiap unsur memiliki kekuatan yang sama

(Mulyadi, 2000: 18).

f. Teknik

Kekuatan artistik yang besar bisa melahirkan sesuatu karya bagus

sekalipun di bidang teknis kurang baik, sebaliknya hanya mengandalkan teknik

yang baik, belum tentu atau tidak bisa menghasilkan karya yang bagus. Namun

sekalipun secara ekstrim dinyatakan demikian, pada umumnya karya-karya yang

besar selalu diimbangi dengan teknik tinggi (Mulyadi, 2000: 19).

7. Gaya dan Aliran Dalam Seni Lukis

Dalam suatu proses penghayatan satu-satunya yang ingin dicapai adalah

adanya kesenangan estetik. Ternyata untuk keperluan tersebut tidaklah semudah

yang bisa kita bayangkan. Agar seseorang memperoleh suatu kesenangan estetik

Page 32: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxxii

atau pengalaman estetik diperlukan persyaratan–persyaratan tertentu meliputi

sikap dan pengalaman. Suatu kenyataan adalah bentuk seni rupa memiliki corak

yang beragam. Bagi seorang penghayat, hal ini harus disadari benar-benar,

sehingga tidak akan merupakan gangguan dalam proses penghayatan. Karena bisa

saja terjadi seseorang yang menikmati lukisan ekspresionistis atau abstrak mencari

kesesuaiannya dengan bentuk-bentuk yang di alam. Oleh karena itu pengetahuan

dan pengalamannya dalam berbagai corak dalam seni rupa paling tidak

mengurangi hambatan-hambatan itu.

Beberapa corak yang bisa kita jumpai dalam seni rupa khususnya seni

lukis adalah sebagai berikut :

a. Aliran Primitive

Karya–karya jenis ini penuh dengan spontanitas dan mengekspresikan

perasaan batinnya. Pada umumnya mirip karya anak-anak, dan tidak bertele-tele.

Bentuknya sederhana, demikian pula penggunaan garis ataupun warna detail-

detail ditiadakan (Mulyadi, 2000: 50).

b. Aliran Klasik

Mengambil tema dari aliran klasik, dengan sifat-sifatnya seperti

generalisasi, kemegahan, idealisasi, yang cenderung kepada rasional dan memiliki

komposisi yang tenang dan kaku (Mulyadi, 2000: 50).

c. Aliran Romantik

Tema yang diambil dari cerita roman semacam perbuatan-perbuatan

besar, tragedi yang dasyat atau kejadian yang dramatis. Cara pelukisannya selalu

sedikit di lebih-lebihkan warna meriah, dinamis, emosi terasa lebih tegas. Pada

umumnya tokoh-tokohnya gagah dan cantik-cantik (Mulyadi, 2000: 51).

d. Aliran Realis

Karya jenis ini menggambarkan alam tanpa ilusi, cara pengamatannya

lebih bertolak pada ketajaman mata, apa adanya, mencerminkan keadaan

sesungguhnya dan penampilannya kadang-kadang dipertajam (Mulyadi, 2000:

51).

e. Aliran Naturalis

Page 33: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxxiii

Jenis karya ini benar-benar menggambarkan sebenarnya, namun

cenderung mengungkap bentuk luarnya saja, khususnya yang indah-indah

(Mulyadi, 2000: 51).

f. Aliran Impresionisme

Melukiskan kesan alam dalam sesaat. Pada umumnya bagian yang kecil-

kecil atau detail-detail di abaikan, karena yang dipentingkan keseluruhannya

dengan mengutamakan cahaya yang jatuh pada obyek. Aliran ini juga disebut

“realisme cahaya” dan pernah juga disebut “out door-oanting” oleh karna itu

karya jenis ini agak kabur, tidak menditail, penggunaan garis sebagai akibat

adanya dua bidang berwarna tidak dibuat warna-warna. Yang digunakan

umumnya warna-warna cemerlang (Mulyadi, 2000: 51).

g. Aliran Pointilis

Merupakan perkembangan impresionisme, lukisan terbuat dari titik-titik

berwarna. Berlainan dengan impresionisme aliran ini bukan tangkapan sesaat

tetapi bersifat teoritis, terencana masak-masak dan digarap dengan teliti dengan

sifat yang harmonis (Mulyadi, 2000: 51).

h. Aliran Ekspresionis

Muriyanto et al (1982: 84) menyatakan corak ini adalah suatu aliran

yang mengutamakan curahan batin sendiri secara bebas dan mengungkapkan

perwatakan atas suatu gejala, lebih jauh sampai kepada pengungkapan batin yang

bebas dari kenyataan diluar dirinya.

i. Aliran Kubistis

Dalam melukis alam karya ini menyederhanakannya dalam bentuk-

bentuk geometris, secara teoritis obyek yang dianalisis dipecah menjadi faset-

faset, dan dalam penganalisaan harus dilakukan dari beberapa sudut pandang yang

kemudian dilakukan sekaligus. Sehingga nampak seperti dari samping tapi

sebagian nampak dari atas atau dari depan (Mulyadi, 2000: 52).

j. Aliran Neoplatis

Lukisan itu terdiri dari garis dan warna yang merupakan esensi dari

padanya. Oleh karena itu garis dan warna bebas dari peniruan alam dan berdiri

Page 34: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxxiv

tetap sebagai garis dan warna. Bentuknya datar serta disederhanakan empat segi

panjang dengan penggunaan warna–warna primer (Mulyadi, 2000: 52).

k. Aliran Dadais

Yaitu suatu aliran yang menolak setiap kode moral, sosial maupun

estetis. Aliran ini menolak semua hukum-hukum seni yang sudah ada . Karya-

karya jenis ini cukup sinis. Misalnya saja tempat kencing yang diletakkan didalam

kurungan kaca. Ciri khas dada adalah ekspresinya yang dalam bentuk main-main,

mistis atau sesuatu yang membuat shock (Mulyadi, 2000: 52).

l. Aliran Surealis

Pada umumnya orang menyebut sebagai karya “Dunia mimpi”. Ada dua

surealisme, yaitu : surealisme ekspresif dan surealisme murni. Surealisme

ekspresif adalah dimana seniman dalam semacam kondisi tidak sadar melahirkan

simbul-simbul dan bentuk-bentuk dari perbendaraannya yang lalu. Sedangkan

surealisme murni dimana seniman menggunakan teknik-teknik akademis untuk

menciptakan ilusi yang absurd (Mulyadi, 2000: 52).

m. Aliran Abstrak

Jenis aliran ini merupakan penampilan bentuk yang tidak ada

kemiripannya dengan alam, dan bidang tidak mendasarkan pada obyek-obyek

alam, dan seringkali disebut dengan “Non obyektif” atau “Non figurative”.

Bentuk yang terlahir benar-benar merupakan organisasi unsur-unsur rupa seperti

garis, Warna, tekstur dan lain-lain dalam rangka mewujudkan kesatuan bentuk

(Mulyadi, 2000: 52).

8. Pembahasan Ekspresionisme

Dalam Tugas akhir ini aliran yang digunakan penulis sebagai panutan

dalam berkarya adalah ekspresionisme, berikut pembahasan tentang

ekspresionisme :

a. Sejarah Ekspresionisme

Mulai dekade pertama abad dua puluh merupakan fase yang penting

sebagai evolusi bentuk-bentuk seni baru. Seniman-seniman muda dari gerakannya

menyatakan untuk pertama kali akan kebebasan penuh bagi seniman dalam

Page 35: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxxv

mengekspresikan feelingnya. Van Gogh (1853-1890) dalam mereaksi adegan

sehari-hari dengan interpretasi individu yang tinggi mengenai obyek yang

dilukisnya. Warna, tekstur dan kesatuan hubungan bentuknya sangat personal.

Paul Gouguin (1848-1903) mengutamakan hubungan warna yang kuat pada

bidang datar. Henri Matisse (1869-1954 ) lebih besar dalam penggunaan massa

dan warna. Sedang Wassily Kandinsky (1868-1944), Salah seorang pelukis yang

pertama dari abad dua puluh ini yang meninggalkan subject matter, yang bekerja

secara lyric dan kuat dalam kreasi ekspresi garis-garisnya yang personal, juga

warna dan tekstur. Sumbangannya sangat penting dari abad ini. Seniman abad ini

mulai menghargai dengan harga yang tinggi ekspresi pribadi dan ekspresi non

representasional bagi ekspresi itu sendiri, Tanpa mengingat apakah karyanya

dapat dinikmati pada pandangan pertama oleh orang lain atau tidak. Bentuk dan

unsur-unsur (warna, garis, bidang, value, dan tekstur diekspresikan hanya

memenuhi tuntutan dari bawah sadarnya, bukan melayani yang lain (Suryo

Suradjijo, 1996: 63).

b. Ungkapan Jiwa

Ekspresi didalam kamus diterjemahkan sebagai perasaan. Jadi kalau

seseorang berbuat penuh ekspresi, artinya ia melakukan sesuatu penuh dengan

perasaan. Sujoyono seorang seniman Indonesia melontarkan pendapatnya bahwa

“seni adalah jiwa ketok” maksudnya seni adalah ekspresi atau ungkapan jiwa si

seniman (Mulyadi, 2000: 38).

Seniman ekspresif dalam mengambil tema lukisannya, tidak dari obyek

yang berbeda di luar dirinya, tetapi dari dalam dirinya. Mereka mengambil dari

pengalaman-pengalaman yang tersimpan dalam memorinya, kemudian diangkat

kembali sebagai tema untuk karyanya. Mungkin saja yang tersimpan dalam

memori itu bukan pengalaman tentang alam, tetapi hanya bentuk-bentuk garis,

warna, atau mungkin unsur-unsur lainnya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

sebagai berikut, “Ekspresionisme lebih mengutamakan sensibilitas para seniman

ketimbang alam. Kehidupan batin para seniman sangatlah kuat dan perasaan-

perasaan mereka tentang pengalaman-pengalaman adalah sumber-sumber

potensial bagi karya mereka” (M. Dwi Marianto, 2002: 51).

Page 36: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxxvi

Seorang seniman dapat menyadari adanya dorongan-dorongan yang

datangnya dari setengah sadar dan salah satu dari dorongan itu menyertai sewaktu

seniman dalam berkarya atau menguasai dorongan-dorongan diarahkan pada

pembentukan ide-ide dan berubah menjadi dorongan otomatik baru. Karakteristik

dorongan-dorongan inilah yang menampak secara otomatis sewaktu seniman

mulai berkarya. Sebagai contoh bahwa semuanya ini diekspresikan secara sadar,

ialah penggunaan unsur-unsur desain, keterpaduannya dan bahkan distorsi dari

subyek mater. Atau mungkin ia mengekspresikan dunia yang sangat personal.

Seseorang dapat saja menuntut untuk memilih tipe-tipe simbol yang akan

diekspresikan ke dalam karya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat sebagai

berikut : “… seniman berkarya untuk memenuhi kebutuhan kreatif dan kebutuhan

kreatif itu dapat dan akan menciptakan bentuk dan simbolisme untuk dirinya

sendiri dan bersifat pribadi pencipta”( Suryo Suradjijo, 1996: 46).

Seperti karya-karya lukisan hendra gunawan misalnya, disitu banyak

bentuk-bentuk manusia yang digubah secara deformatif, yang sering melahirkan

kejanggalan-kejanggalan yang artistik. Bentuk-bentuk yang dilahirkan tersebut

merupakan wujud dari ekspresi yang sangat individual dan mempunyai arti

tersendiri bagi hendra gunawan. Hal tersebut sesuai pernyataan Hendra Gunawan

sebagai berikut :

Deformasi bentuk dalam lukisan-lukisanku tidak kulahirkan secara sadar. Tidak seperti kubisme misalnya, yang memang dikerjakan secara rasional.Aku sebagai pelukis yang sosialistik, dengan menghilangkan konotasi yang bersifat politik, sangat merasakan penderitaan manusia yang terhimpit. Dasar penghayatan itulah yang menggiringku untuk menghasilkan bentuk deformatik, semisal kaki yang misformed. Kaki-kaki yang keras melambangkan penderitaan rakyat yang selalu berjalan jauh dalam kerja berat (htp://www2.kompas.com, 16 januari 2009).

Berikut adalah karya hendra gunawan dengan obyek manusia yang

Page 37: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxxvii

digubah secara deformasi:

“Keluarga Pemusik” (1971)Hendra Gunawan

Sumber: (http://www.pitibogallery.com, 16 januari 2009)Gambar 1.

c. Teknik Ekspresi

Dalam berkarya seniman ekspresif mengandalkan daya kreativitas yang

dimilikinya yang didasari oleh ketajaman intuitif feelingnya ia menyatu padukan

atau mengorganisasi unsur-unsur itu menjadi suatu bentuk-bentuk garis, warna,

atau mungkin unsur-unsur lain yang ekspresif. Kadang dalam berkarya seniman

tidak mempersiapkan dulu rencana bentuk yang akan diekspresikan. Mungkin saja

sewaktu mengekspresikan garis atau warna yang pertama kali dikanvas sewaktu ia

berkarya, garis dan warna itu menstimulasi feelingnya, yang kemudian

dikembangkannya melalui ketajaman intuisinya sehingga tercipta bentuk yang

nyata dalam lukisannya (Suryo Suradjijo, 1996: 46).

Begitu juga dalam tugas akhir ini penulis tidak hanya sekedar

memindahkan obyek yang dilukisnya. Seperti misalnya dalam goresan-goresan

tajam dalam figur raut wajah lanjut usia disitu memberikan kesan keriput, warna

yang ditampilkan lebih mengutamakan perasaannya sehingga yang didapat warna

yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan, seperti misalnya warna yang

digunakan lanjut usia lebih menggunakan warna-warna yang kusut, sehingga

dapat menyampaikan pesan sesosok lanjut usia yang sederhana. Selain itu seraut

wajah lanjut usia yang ditampilkan lebih banyak dibuat ceria untuk

menyampaikan pesan bahagia dalam diri lanjut usia ketika masih bisa beraktivitas

ditengah masyarakat.

d. Karya-karya Ekspresionisme Bertema Lanjut Usia

Page 38: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxxviii

“Dongeng Mbah Djoyo Untuk Cucu - Cucunya” (2002)Yogi Setyawan

Sumber: Katalog Guyon Maton Yogi Setyawan, Bentara Budaya Yogyakarta 2004 (Cahaya Timur Offset)

Gambar 2.

Page 39: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xxxix

“Old Picasso” (2007)Bob Sick Yudhita

Sumber: (http://www.sinsinfineart.com, 09 februari 2009)Gambar 3.

“In Grandpas Arms”Todd Peterson

Sumber: (http://fineartamerica.com, 11 februari 2009)Gambar 4.

Page 40: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xl

“Grandmother”Sumber: (http:// www.marionchonorscsj.com, 12 februari 2009)

Gambar 5.

“Loyd Pensive”Pat White

Sumber: (http:// www.marionchonorscsj.com, 12 februari 2009)Gambar 6.

Page 41: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xli

BAB III

PROSES PENCIPTAAN

A. Metode Penciptaan

Sifat-sifat individual merupakan syarat utama dalam penciptaan suatu

karya. Apa yang diharapkan dari suatu karya seni adalah unsur-unsur kepribadian

tertentu, sehingga apabila seniman tidak memiliki jiwa khas, setidaknya ia

memiliki cara pengamatan yang khas. Dengan cara ini terwujud sesuatu yang lain

yang individual sifatnya. Dalam hal ini tidak hanya yang berkaitan dengan

penciptaan, dalam penikmatanpun pengamatan semestinya bersifat perorangan,

sesuai dengan pengalaman yang berbeda satu dengan yang lain.

Dalam hal ini penulis menggunakan metode pendekatan, yaitu

pendekatan empiris dan pendekatan estetis. Berikut ini diuraikan secara singkat

dua macam pendekatan tersebut: 1) Pendekatan empiris, melakukan pendekatan

dengan senantiasa berbaur dengan kehidupan lanjut usia agar dapat memahami

dan merenungkan pengalaman batin ketika berbaur dengan para lanjut usia. 2)

Pendekatan estetis, menyatukan bentuk batin dan lahiriah, yang memiliki segi

hakiki mengenai segi intuisinya, juga kesan-kesan yang di visualkan dalam karya

lukisnya. Dalam penciptaan penulis tidak sekaligus menuangkan apa yang dilihat

dengan matanya, melainkan melalui proses-proses perenungan.

Dalam hal ini dalam penciptaan perlu jalan panjang, perlu pertimbangan

yang penuh kesadaran tertentu untuk dapat mengekspresikan perasaan insani

penulis secara tepat. Sehingga ekspresi itu tidak jatuh menjadi tanda ataupun

sekedar cerita tentang perasaan. Seperti misal seseorang yang sedang dilanda

kesedihan, karya seninya tidak akan mengekspresikan kesedihan itu. Baru, setelah

gejala sedih itu mengendap dan mengkristal, kemudian dituangkan dalam karya,

karya tersebut akan menyiratkan kesedihan.

Dalam menciptakan karya lukisnya penulis melakukan beberapa

eksperimen untuk menemukan visualisasi yang dapat mewakili perasaan penulis

dalam menuangkan idenya. Penulis tidak hanya mencontoh obyek lanjut usia yang

Page 42: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xlii

ditemuinya. Akan tetapi penulis mengekspresikan perasaannya yang didapat dari

proses panjang serta perenungan-perenungan yang dilakukan oleh penulis.

Sehingga yang dihasilkan penulis dalam karya lukisnya bukan hanya sekedar

potret kehidupan lanjut usia melainkan sisi lain juga seperti sisi kejiwaan lanjut

usia, yaitu lanjut usia yang masih beraktifitas secara produktif .

B. Proses Perwujudan

Pada saat seniman mengubah bahan didalam berkarya, misalnya sewaktu

seorang pelukis menggoreskan cat diatas kanvasnya, maka hilanglah dualita

antara subyek dan obyek. Pengalaman batiniah seniman, pemikiran apresiasinya

dan suasana hatinya, semuanya terpadu dan terbabar didalam bahasa kualitas

indrawi. Karya seni adalah obyektif dan merupakan campuran yang kental antara

obyek emosi dan rasa indrawi. Karya seni memancarkan ekspresi spiritual

sehingga mampu menghubungkan jiwa yang satu dengan jiwa yang lainnya. Seni

benar akan menjadi bahasa komunikasi apabila kita dapat memindahkan sepenuh

jiwa kita, nilai-nilai yang kita miliki kepada orang lain.

Seperti halnya dalam proses perwujudan ini penulis senantiasa

menuangkan pengalaman batin, apresiasi, suasana hati, dan berusaha

memindahkan sepenuh jiwa kedalam karya lukisnya. Sehingga yang terjadi tidak

hanya komunikasi visual obyek yang dilukis malainkan keseluruhan dari karya

itu, baik berupa goresan, warna, tekstur, bentuk dan lain sebagainya. Untuk lebih

jelasnya dibawah ini adalah penjelasan tentang proses penciptaan karya meliputi

medium teknik dan bentuk.

1. Medium

Pada tugas akhir ini penulis menggunakan kain blaco sebagai media

untuk berekspresi serta, lem kayu, grajen (limbah gergaji), cat minyak sebagai

bahan dan kuas berbagai ukuran dari ukuran kecil sampai besar sebagai alat.

Penulis memilih kain blaco karena kain blaco salah satu bahan dasar

membuat kanvas dan lebih cocok untuk membuat media bertekstur. Sedangkan

lem kayu dan grajen (limbah gergaji kayu) sebagai bahan untuk menampilkan

tekstur–tekstur nyata. Penulis sengaja menampilkan bahan dan media lain dalam

Page 43: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xliii

karya lukisnya sebagai wujud ketidak puasannya dengan lukisan yang

menggunakan media pada umumnya seperti cat minyak diatas kanvas. Selain itu

alasan penulis memilih bahan ini adalah untuk memanfaatkan limbah yang ada

untuk diubah menjadi suatu karya seni yang bernilai. Hasil yang diperoleh dari

bahan ini sangat artistik dari bentuk dan teksturnya, sedang warna yang dihasilkan

dari sapuan kuas pada tekstur nyata tersebut terkesan ekspresif dan menghasilkan

warna-warna pastel. Kuas yang digunakan penulis dengan ukuran 0,1, 3, 5, 6, 8,

10, dan 12. Sedangkan cat minyak yang digunakan mengunakan cat minyak

bermerk Greco.

Kain blacoDokumentasi oleh Aris

Gambar 7.

Grajen dan Lem KayuDokumentasi oleh Andi

Gambar 8.

Page 44: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xliv

Cat minyakDokumentasi oleh Andi

Gambar 9.

2. Teknik

Secara garis besar, proses pelaksanaan dalam karya seni tugas akhir ini

meliputi :

a. Proses Awal

Proses awal merupakan pematangan konsep, setelah data-data yang

terkumpul dianalisis.

b. Proses Pembuatan Sket

Proses ini merupakan pembuatan sket alternative. Penulis membuat sket

sebanyak mungkin kemudian dipilih beberapa untuk diwujud dalam bentuk

lukisan.

c. Persiapan Alat dan BahanProses mempersiapkan alat yang nantinya akan digunakan dalam proses berkarya. Alat dan bahan yang

digunakan kuas, cat minyak, kain blaco, grajen (limbah gergaji), lem kayu, cat minyak.

d. Proses Visualisasi

Proses visualisasi merupakan proses perwujudan ide dalam bentuk karya seni dengan menggunakan bahan yang telah dipersiapkan.

1) Grajen (limbah gergaji) dicampur

dengan lem kayu, agar mudah dalam

pengadukannya grajen tersebut diberi

air sedikit.

Page 45: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xlv

Pencampuran grajen dengan lem kayu

Dokumentasi oleh ZumarGambar 10.

2) Grajen yang sudah dicampur dengan lem kayu kemudian digunakan untuk membuat sket sekaligus tekstur

nyata. Proses tersebut dilanjutkan dengan pendetailan seperti membuat timbul tiga dimensi. Kemudian dibiarkan

kering, dalam pengeringan tidak melalui proses dijemur karena untuk menghindari keretakan.

Pembuatan tekstur nyata

Dokumentasi oleh Zumar

Gambar 11.

3) Proses selanjutnya setelah grajen tersebut benar-benar kering penulis memulai melukis diatas media tersebut.

Seperti halnya melukis biasa dengan mendetailkan sebuah sket dan megembangkan ide pada saat proses

berkarya, hanya saja sket yang dipakai berupa sket bertekstur nyata dan timbul.

Page 46: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xlvi

Melukis diatas media bertekstur nyata

Dokumentasi oleh Zumar

Gambar 12.

3. Bentuk

Bentuk dalam suatu karya seni adalah aspek visualnya, atau yang terlihat

itu; yaitu karya seni itu sendiri. Bentuk dikenal pula sebagai “totalitas” karya,

yang merupakan organisasi unsur-unsur rupa sehingga terwujud apa yang disebut

karya. Unsur-unsur yang dimaksud adalah : garis, shape, gelap terang, warna. Ini

berarti bentuk adalah suatu yang dapat ditangkap oleh panca indra; dengan kata

lain bisa dilihat dan diraba. Unsur-unsur bentuk karakter manusia yang dihadirkan

cenderung dibuat dengan figur yang lucu. Penulis sengaja membuat figur lucu

pada obyek manusia baik itu dalam ekspresi wajah maupun bentuk proporsi tubuh

agar pesan tersampaiakan, yaitu lanjut usia yang masih produktif ditengah

masyarakat sering kali percakapan-percakapan mereka penuh humor suasana

tegangpun seketika bisa berubah menjadi cair. Selain dari bentuk figur yang lucu

lukisan ini berupa lukisan bertekstur nyata dan timbul.

C. Penyajian Karya

Karya tugas akhir ini disajikan dengan pengemasan menggunakan

bingkai yang disesuaikan dengan lukisannya. Bingkai yang digunakan lebih

dibuat simpel tidak bermotif ukir. Penulis menggunakan bingkai dengan

menampilkan serat kayu alami agar terkesan menyatu dengan karya. Kayu yang

digunakan untuk membuat bingkai berjenis kayu jati. Lukisan digantungkan

Page 47: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xlvii

setinggi rata-rata manusia yang sedang berdiri agar audience nyaman saat

melihatnya pada ruangan yang telah disediakan sebelumnya.

D. Hambatan Penciptaan

Adapun hambatan dalam penciptaan karya tugas akhir ini antara lain

adalah :

1. Keterbatasan penulis dalam tehnik penulisan tugas akhir.

2. Rasa jenuh sering timbul dengan tema lukisan yang diangkat.

3. Keinginan-keinginan bereksperimen dengan bahan dan media yang lain sering

menimbulkan kejenuan dengan media yang dipakai penulis saat ini.

Langkah-langkah mengatasi hambatan tersebut antara lain adalah :

1. Mengunakan pedoman penulisan skripsi dalam penulisan laporan tugas akhir.

2. Saat mengalami kejenuhan dalam tema yang diambil penulis berbaur dengan

para lanjut usia. Dari situ penulis dapat menemukan inspirasi dan semangat

baru untuk melanjutkan tugas akhir dengan tema yang diangkat yaitu

kehidupan lanjut usia.

3. Saat menunggu pengeringan penulis melakukan eksperimen-eksperimen yang

lain. Kemudian setelah kejenuhan itu hilang penulis kembali menekuni dengan

media tersebut. Selain itu penulis dalam membuat karya tugas akhir ini dengan

cara membuat karya satu diselesaikan dulu kemudian beranjak membuat karya

berikutnya. Sehingga dalam proses tidak mengalami kejenuhan, adakalanya

proses penbuatan seketsa bertekstur, adakalanya juga memberi pewarnaan atau

melukis diatas media bertekstur nyata tersebut.

Page 48: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xlviii

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS KARYA

A. Deskripsi Karya

Karya yang dimaksud disini adalah karya lukis dengan media campuran

(mix media). Alasan penulis membuat karya dengan bahan campuran karena

ketidak puasan dengan media yang pada umumnya seperti cat minyak diatas

kanvas. Penulis ingin menggali terus ide-ide yang ada pada diri penulis dengan

cara bereksperimen. Media yang digunakan dalam tugas akhir ini yaitu kain blaco.

Alasan menggunakan kain blaco sebagai media karena kain blaco merupakan

salah satu bahan yang bisa dibuat kanvas dan sangat cocok untuk membuat

tekstur. Sedangkan bahan tekstur yang dipilih dalam karya tugas akhir ini adalah

grajen (limbah gergaji) alasan memilih limbah gergaji yaitu untuk memanfaatkan

limbah yang ada untuk diubah menjadi suatu karya seni yang bernilai. Selain itu

hasil yang diperoleh sangat artistik dari bentuk dan teksturnya, sedang warna yang

diahasilkan dari sapuan kuas pada tekstur nyata tersebut terkesan ekspresif dan

menghasilkan warna-warna pastel. Resiko dari bahan ini mudah retak, untuk

mengatasinya dalam proses pembuatan diperbanyak lem kayunya dan bentuk yang

timbul tidak terlalu menonjol atau berlebihan. Cat yang digunakan cat minyak

Greco, alasan memilih cat minyak ini karena dari cat minyak ini penulis lebih

banyak menemukan warna-warna yang disukai saat mencampur beberapa warna.

Warna yang dihasilkan pada karya tugas akhir ini terkesan lain dan unik yaitu

berupa warna-warna pastel.

Karya yang dibuat ada 10 karya dengan ukuran yang berfariasi. Ukuran

yang terkecil 110 x 80cm dan ukuran terbesar 100x100cm. Aliran dalam karya-

karya tugas akhir ini adalah ekspresionisme, dimana penulis lebih mengutamakan

perasaannya untuk menciptakan figur maupun obyek serta warna yang dipilih.

Page 49: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

xlix

B. Analisis Karya

1. Karya pertama

Judul : “ Jalan Jarum Jam”

Ukuran: 100x100cm

Media : Mix media

Tahun : 2008

Konsep Karya

Lukisan ini menggambarkan tentang seorang lajut usia dalam menjalankan

pekerjaannya penuh kesabaran dan tidak pernah terburu-buru, Penulis

mengibaratkan seperti lajunya sebuah detik jarum jam perlahan tapi berjalan

dengan pasti.

Berikut adalah penjelasan penggunaan unsur-unsur seni rupa pada karya

pertama ini. Unsur garis di tampilkan pada setiap goresan sebagai karakter

goresan yang menampilkan suatu kesan gerak. Warna yang ditampilkan dipilih

warna-warna dingin dan ditambah sedikit warna panas yaitu warna kuning.

Pemilihan warna tersebut untuk memberikan kesan suasana pagi yang masih

dingin dan matahari mulai terbit. Unsur Tekstur terletak pada semua permukaan

Page 50: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

l

bidang berupa tekstur nyata untuk mencapai bentuk-bentuk yang artistik dan unik.

Centre of interest dalam lukisan ini adalah jam dinding dengan detik jarum jam

yang berbentuk seorang wanita tua seperti tokoh lansia dalam lukisan tersebut.

Semua pandangan mata pembeli melirik keatas seperti membayangkan jalannya

detik jam. Disitu penulis menampilkan adanya percakapan tentang lanjut usia

yang sedang berjualan tersebut.

Page 51: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

li

2. Karya kedua

Judul : “Kakek dan Juragan Tembakau”

Ukuran : 100cmx100cm

Media : Mix media

Tahun : 2008

Konsep Karya

Lukisan ini menggambarkan tentang seorang lanjut usia yang masih tetap

aktif mengelola ladang tembakau dengan memperkerjakan orang-orang di

sekitarnya. Kearifan dan kebijaksanaan terhadap para pekerjanya membuat

keberadaan kakek tua ini sangat berarti dan dihormati ditengah masyarakat.

Terlebih karena keakraban sikakek dengan para juragan tembakau yang membuat

wawasan kakek tersebut menjadi bertambah sehingga banyak orang yang

menghargainya.

Berikut adalah penjelasan penggunaan unsur-unsur seni rupa pada karya

kedua ini. Unsur garis yang di tampilkan sangat banyak dalam karya ini. Garis

tersebut sebagai simbol emosi perasaan penulis, apa yang ada di hati penulis

dituangkan dengan segenap perasaan mengalir tanpa ragu membentuk sebuah

Page 52: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lii

garis-garis yang ekspresif. Seperti goresan yang terlihat pada raut wajah figur

seorang kakek disini menampilkan kesan umur kakek yang sudah tua. Warna yang

ditampilkan disini, warna sebagai simbol ekspresi. Warna yang ditampilkan pada

figur kakek misalnya, disitu banyak menggunakan warna tua untuk memberi

kesan tua dan sederhana. Sebagai pembeda, warna lain yang dipakai sebagai

simbol ekspresi dipakai pada figur juragan tembakau yaitu penggunaan warna

yang mencolok disitu mengekspresikan tentang sesosok juragan tembakau yang

kaya raya dan hidupnya serba mewah. Unsur tekstur terletak pada setiap

permukaan bidang. Centre of interest dalam lukisan ini adalah figur seorang

kakek yang duduk paling depan diantara para pekerjanya.

Page 53: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

liii

3. Karya Ketiga

Judul : “Kemana Perginya Kakek??”

Ukuran : 110cmx80cm

Media : Mix media

Tahun : 2008

Konsep Karya

Lukisan ketiga ini menggambarkan tentang seorang kakek yang masih

beraktifitas di ladangnya dan tidak mau tinggal diam dirumah. Tiap hari pasti

pergi kesawah meski hanya sekedar melihat tanamanya atau mengecek air yang

digunakan untuk mengaliri sawahnya. Dalam lukisan ini penulis sengaja tidak

menampilkan figur seorang kakek. Disini penulis menggunakan perlambang

sebagai pengganti figur kakek. Cangkul, baju dan pipa rokok yang selalu dipakai

kakek di tampilkan dalam lukisan ini sebagai pengganti figur kakek tersebut.

Terlihat juga tiga anak kecil yang sedang berkerumun didekat benda tersebut

benda tersebut menggambarkan cucu-cucunya yang sedang mencari kakeknya.

Mereka sudah menduga perginya kakek pasti keladangnya, ternyata benar mereka

menemukan atribut dan pipa rokok kakek diladang yang berarti kakek mereka

berada diladang tersebut tapi entah sedang kemana. Karena kebiasaan kakek

semisal bertemu orang diladang sering berbincang-bincang dan duduk-duduk

sampai lupa waktu.

Page 54: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

liv

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan ketiga ini. Unsur garis

yang dipakai penulis dalam karya ini lebih terlihat pada goresan kerut kayu untuk

membuat kesan kayu yang berumur tua dan sangat besar. Sehingga tanpa

menggambar dedaunannya pun kesan rindang dan sejuk dapat ditampilkan dengan

didukung rerumputan yang tumbuh disekitar pohon tersebut. Warna yang dipakai

pada figur anak-anak lebih menggunakan warna yang cerah, sebagai ungkapan

kesan keceriaan di usia masa kanak-kanak. Unsur tekstur terletak pada semua

permukaan bidang. Centre of interest dalam karya ketiga ini adalah sebuah pipa

rokok yang berada di atas cangkul.

Page 55: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lv

4. Karya Keempat

Judul : “Kepasar”

Ukuran : 100cmx100cm

Media : Mix media

Tahun : 2009

Konsep Karya

Karya keempat ini menggambarkan seorang nenek yang masih sanggup

membawa hasil panennya kepasar sendirian. Memang kadang dengan

kepikunnannya membuat resah yang lain. Seperti misal dalam lukisan tersebut,

menggambarkan disalah satu angkutan seorang nenek menaikan cabe hasil

panennya kesebuah angkutan dengan teburu-buru asal cabe tersebut bisa terangkut

masuk didalam angkutan dan tidak menghiraukan penumpang yang didalam

mengeluh karena merasa sumpek dengan barang bawaan nenek tersebut.

Keberadaan lanjut usia seperti ini kadang menimbulkan pandangan-pandangan

yang berbeda. Ada yang senang dan ada juga yang resah dengan keberadaannya.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan keempat ini. Unsur

Garis terletak disetiap goresan sebagai suatu ekspresi yang menggambarkan suatu

kesan sibuk dari masing-masing obyek. Unsur warna yang digunakan untuk obyek

Page 56: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lvi

lanjut usia lebih dominan warna yang kusut dan sederhana sebagai perlambang

kesederhanaan seorang lanjut usia. Setelah mencapai usianya yang lanjut sering

kali penampilan tidak di perhatikan, berbeda saat semasa mudanya dahulu. Unsur

tekstur terletak pada semua permukaan bidang. Centre of interest dalam karya

keempat ini adalah seorang nenek yang menggendong sekarung cabe.

Page 57: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lvii

5. Karya Kelima

Judul : “Setelah Panen”

Ukuran : 100cmx100cm

Media : Mix media

Tahun : 2009

Konsep Karya

Lukisan kelima ini menggambarkan tentang seorang nenek yang sedang

membeli emas perhiasan. Biasanya seorang lanjut usia disuatu pedesaan setelah

panen dari hasil pertaniannya dibelanjakan untuk membeli emas. Hal tersebut

dilakukan bukan untuk bermewah-mewahan melainkan untuk menyimpan hasil

panen karena dianggap lebih mudah menyimpannya dari pada menyimpan uang

kertas. Selain itu menurutnya lebih awet tidak habis dibelanjakan yang macam-

macam karena kalau tidak ada kebutuhan mendesak emas tersebut tidak dijualnya.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan kelima ini. Unsur garis

dipakai untuk mempertegas perspektif toko dengan background suasana jalanan.

Page 58: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lviii

Para pembeli sengaja dibuat terkesan tampak dari dalam toko agar ekspresi wajah

pembeli lebih mengena. Unsur warna merah banyak dipakai untuk memperjelas

toko tersebut sebuah toko emas. Unsur tekstur terletak pada setiap permukaan

bidang. Centre of interest pada lukisan keempat ini adalah seorang nenek yang

sedang memilih emas dengan menenteng karung setelah menjual hasil panennya.

Page 59: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lix

6. Karya Keenam

Judul : “Ternak Bebek”

Ukuran : 100cmx100cm

Media : Mix media

Tahun : 2009

Konsep Karya

Karya keenam ini menggambarkan seorang kakek yang beternak bebek.

Merupakan suatu hiburan tersendiri bagi sikakek dengan memelihara bebek. Tiap

pagi dan sore hari membawa bebek tersebut ke sawah. Setelah sawah yang

ditanami padi dipanen, kemudian para peternak bebek mengairinya dan membawa

bebeknya kesawah tersebut. Disitulah sikakek bertemu dengan para peternak

bebek yang lain, canda tawa terdengar riuh diantara mereka. Selain itu hal yang

menarik disini adalah kedekatan sikakek dengan cucunya, tiap hari sicucu selalu

dikasih uang oleh sikakek dari hasil penjualan telur bebek. Sehingga dimata

cucunya kakek tersebut sangat berarti.

Page 60: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lx

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan keenam ini. Unsur

garis terletak pada setiap goresan. Goresan pada tiap-tiap figur sebagai simbul

emosi penulis seakan ikut larut suasana keramaian tersebut, keramaian para

peternaknya dan juga riuh suara bebek. Unsur warna banyak menggunakan warna

raw seinia untuk memberi kesan warna tanah dan bekas tanaman padi yang sudah

dipotong. Unsur tekstur terletak pada semua permukaan bidang. Centre of interest

pada lukisan keenam ini adalah wajah seorang kakek yang tertawa menunjukan

rasa riang dengan kedekatan terhadap cucu kesayangannya.

Page 61: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lxi

7. Karya Ketujuh

Judul : “Penjual Bibit Ikan Keliling”

Ukuran : 100cmx100cm

Media : Mix media

Tahun : 2009

Konsep Karya

Karya ketujuh ini menggambarkan seorang kakek yang masih perkasa.

dalam usia senjanya masih sanggup berkeliling membawa bibit ikan untuk dijual

dari desa ke desa. Diselah-selah perjalanan tak jarang bertemu dengan anak-anak

kecil yang selalu saja mengikuti perjalanan kakek tua tersebut untuk sekedar

menyaksikan ikan-ikan kecil yang di bawanya. Memang terkadang membuat

resah sikakek tersebut, tapi apa boleh buat semua itu sudah pekerjaannya menjual

bibit ikan secara berkeliling dan lebih banyak dikerumuni oleh anak-anak. Tapi

karena kebijakan dan tutur kata sikakek pun banyak anak-anak yang menuruti

perkataannya, mereka sekedar melihat dan tidak berani bermain ikan tersebut.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan ketujuh ini. Unsur garis

terletak pada setiap goresan. Goresan yang tercipta secara spontan dan penuh

Page 62: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lxii

kejujuran tidak dilebih-lebihkan dan apa adanya membawa pesan suasana

kesederhanaan pada lukisan ketujuh ini. Unsur warna banyak menggunakan warna

gelap untuk memberi kesan warna tanah dan terkesan alami menampilkan

keasrian suasana pedesaan. Unsur tekstur terletak pada semua permukaan bidang.

Centre of interest pada lukisan ketujuh ini adalah seorang kakek tua penjual bibit

ikan.

Page 63: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lxiii

8. Karya Kedelapan

Judul : “Penjual Nasi Pecel”

Ukuran : 110cmx80cm

Media : Mix media

Tahun : 2009

Konsep Karya

Karya kedelapan ini menggambarkan seorang nenek dalam usia senjanya

masih menekuni berjualan diwarung. Banyak pembeli yang setiap hari

berlangganan makan di warung nenek tersebut karena tekenal murah dan porsi

yang banyak. Keramahan nenek tua tersebut membawa suasana keakraban dan

persaudaraan dengan para pelanggannya.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan kedelapan ini. Unsur

garis yang dipakai pada bentuk-bentuk tubuh sengaja tidak memperhatikan

anatomi atau proporsi sewajarnya, goresan secara ekspresif lugas dan sepontan

membuat garis-garis lengkung yang unik dan proporsi yang artistik. Unsur warna

memberi masing-masing pesan setiap obyek, seperti tampak pada pembeli yang

sedang minum air putih wajah agak kemerahan menambah kesan orang tersebut

kepedasan karena kebanyakan cabenya. Centre of interest pada lukisan delapan ini

adalah seorang yang kepedasan dan minta air putih sembari menunjukan pada si

nenek, disitu terlihat kesan yang menampilkan suasana keakraban.

Page 64: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lxiv

9. Karya Kesembilan

Judul : “Membantu Memetik Cabe”

Ukuran : 100cmx100cm

Media : Mix media

Tahun : 2009

Konsep Karya

Karya kesembilan ini menggambarkan seorang nenek yang masih ingin

beraktifitas meskipun hanya pekerjaan yang ringan. Seperti misalnya dalam karya

kesembilan ini yaitu tentang seorang nenek yang membantu anaknya memetik

cabe disawah. Suasana kebersamaan terpancar dari setiap gerak dan percakapan

diantara mereka.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan kesembilan ini. Unsur

garis dipakai disetiap sapuan kuas kecil secara ekspresionisme, Unsur warna

dominan warna hijau untuk menampilkan persawahan yang subur. Centre of

interest pada lukisan kesembilan ini adalah seorang nenek yang sedang memetik

cabe dengan hati-hati dan teliti.

Page 65: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lxv

10. Karya Kesepuluh

Judul : “Penjual kayu bakar”

Ukuran : 100cmx100cm

Media : Mix media

Tahun : 2009

Konsep Karya

Karya kesepuluh ini menggambarkan seorang nenek tua yang tiap hari

pekerjaannya mencari kayu bakar dan kemudian menjualnya dengan berjalan kaki

dari kampung-kekampung. Sering kali si nenek dipersilahkan untuk masuk

kerumah oleh pembeli kayu bakar tersebut dan disuguhkan makan. Suasana

persaudaraan, hormat menghormati, dan menghargai terhadap pekerjaan lanjut

usia dapat tercermin dari sini. Sehingga si nenek tersebut masih merasa

bermanfaat bagi orang lain dan dihargai keberadaannya.

Berikut penggunaan unsur seni rupa dalam lukisan kesembilan ini. Unsur

garis dipakai disetiap sapuan kuas secara ekspresionisme, Unsur warna dominan

warna putih untuk warna tembok rumah sebagai background karya ini. Sedangkan

Page 66: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lxvi

bagian bawah dominan warna hitam dan diberi sapuan warna-warna terang

sehingga terkesan dimensi ruang yang menggambarkan pelataran rumah. Centre

of interest pada lukisan kesepuluh ini adalah seorang nenek yang sedang

menurunkan kayu bakar dari gendongannya.

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Manusia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial

yang selalu hidup berdampingan dengan sesama dan alam sekitar. Dari proses

interaksi tersebut tercipta pengalaman-pengalaman yang bisa dijadikan sumber

inspirasi dalam berkarya. Dimanapun berada sering kita jumpai seorang lanjut

usia dengan kegiatan dan kesibukan masing-masing. Namun setiap orang yang

melihat seorang lanjut usia mempunyai pandangan yang tidak selalu sama tentang

lanjut usia tersebut. Ada yang setelah melihat lanjut usia yang masih bekerja

kemudian beranggapan merepotkan, ada juga yang berangapan kasihan, iba,

terharu, terheran-heran dan lain sebagainya. Dalam hal ini penulis merasa kagum

melihat lanjut usia yang masih bekerja dan tetap produktif di usia senjanya.

Banyak hal yang menarik ketika lanjut usia masih tetap produktif serta berbaur

ditengah masyarakat antara lain semangat yang ada pada diri lanjut usia, adanya

rasa dihormati dengan keberadaanya di tengah masyarakat sekitarnya, tidak

merasa tersisihkan dan lain sebagainya. Dari kekaguman penulis terhadap lanjut

usia yang masih tetap produktif tersebut timbul tuntutan psikologis penulis yang

seakan-akan menjadi obyek dengan segala fantasi dan motivasi untuk diangkat

dalam lukisan tugas akhir ini. Yang diharapkan dapat memberikan pengalaman

Page 67: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lxvii

batin terhadap apresiator dan mengurangi pandangan-pandangan keliru tentang

lanjut usia yang selalu diidentikan dengan suatu kelompok masyarakat yang rapuh

dan menjadi beban orang lain. Sehingga masyarakat dapat menghargai dan

memberikan ruang terhadap lanjut usia yang masih tetap bekerja.

Karya pertama tentang kehidupan lanjut usia yang berjualan makanan

dengan cara berkeliling, karya kedua tentang seorang lanjut usia yang masih tetap

aktif mengelola ladang tembakau dengan memperkerjakan orang-orang di

sekitarnya, karya ketiga tentang seorang kakek yang tiap hari disibukkan dengan

bekerja di ladangnya, karya keempat tentang seorang nenek yang masih sanggup

membawa hasil panennya kepasar, karya kelima kebiasaan seorang nenek tua

setelah panen hasilnya untuk membeli emas sebagai simpanan hasil panennya,

karya keenam menggambarkan seorang kakek yang beternak bebek sebagai

hiburan tersendiri, karya ketujuh tentang seorang kakek penjual bibit ikan

berkeliling kedatangannya selalu disambut antusias oleh anak-anak kecil, karya ke

delapan tentang seorang nenek yang berjualan nasi mampu menciptakan suasana

keakraban dan persaudaraan di warungnya, karya kesembilan menggambarkan

seorang nenek yang mengisi hari-harinya dengan pekerjaan yang ringan yaitu

membantu anaknya disawah memetik cabe, Karya kesepuluh menggambarkan

tentang nenek tua penjual kayu bakar yang berkeliling dari kampung- kekampung.

Page 68: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lxviii

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Arfial Arsad. 1994. Studio Lukis II. (Buku Pegangan Kuliah). Surakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Universitas Sebelas Maret.

Demartoto, Argyo. 2006. Pelayanan Sosial Bagi Lanjut Usia. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Mulyadi, D. 2000. Pengetahuan Seni. (Buku Pegangan Kuliah). Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Universitas Sebelas Maret.

Kartika, Dharsono Sony & Prawira, Nanang Ganda. 2004. Pengantar Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.

Yatim, Faisal. 2004. Pengobatan terhadap lanjut usia senja., Andropouse & kelainan prostat. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembanagan suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan Iswiyati & Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Katalog Guyon Maton Yogi Setyawan, Bentara Budaya Yogyakarta 2004 (Cahaya Timur Offset).

Page 69: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lxix

Marianto, M. Dwi. 2002. Seni Kritik Seni. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Afatara, Narsen. 2000. Studio Lukis Dasar ( Buku Pegangan Kuliah). Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Universitas Sebelas Maret.

Muriyanto, R.A., Tusan, Nyoman., Sudarmaji., Utomo, Cipto., Suparyanto, & Kadir, Abdul. Tinjauan Seni Rupa I (Untuk SMSR Buku I). Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mar’at, Samsunuwiyati. 2005. Psikologi perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sunarto & Hartono, Agung. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebuayaan.

Suradjijo, Suryo. 1996. Filsafat Seni II, (Buku Pegangan Kuliah). Surakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Universitas Sebelas Maret.

http://www.absolutearts.com, di akses tanggal 11 februari 2009

http://fineartamerica.com, di akses tanggal 11 februari 2009

htp://www2.kompas.com, di akses tanggal 16 januari 2009

http://www.pitibogallery.com, di akses tanggal 16 januari 2009

http://www.sinsinfineart.com, di akses tanggal 09 februari 2009.

Page 70: KEHIDUPAN LANJUT USIA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM BERKARYA LUKIS... · Penciptaan karya seni lukis dalam tugas akhir ini menggunakan media campuran (Mix media). Bahan yang digunakan

lxx