44
CIRCULATION AND SHOCK MANAGEMENT Oleh: Dr.Christian Lombogia, MARS

Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jkllhk

Citation preview

Page 1: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

CIRCULATION AND SHOCK MANAGEMENT

Oleh:Dr.Christian Lombogia, MARS

Page 2: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

Primary SurveyABCDE

Page 3: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

SYOK (SHOCK) Adalah keadaan dimana tidak cukup (inadequate)

aliran darah (O2) ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan jaringan.

“shock is hemodinamic disorders, which causes inadequate oxygen delivery and perfusion”

Page 4: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

SYOK (SHOCK)Management shock : Mengenal permasalahanIdentifikasi penyebabdan mengembalikan fungsi sirkulasi

darah

Page 5: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

JENIS SYOK Syok Hipovolemik Syok Kardiogenik Syok Obstruktif Syok Distributif

Page 6: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

TINDAKAN UMUM PADA GANGGUAN SIRKULASI KHUSUSNYA SYOK1 Tinggikan kedua tungkai lebih tinggi dari jantung.2 Bila syok karena perdarahan lakukan penghentian

dengan balut tekan3 Pasang jalur intravena

- Sebaiknya lebih dari satu IV akses.- Tidak memasang IV di daerah ekstremitas yang mengalami trauma.- Pergunakan cairan kristaloid (awal resusitasi).

Page 7: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

SYOK HIPOVOLEMIKPenyebab: Trauma dengan pendarahan Muntah, diare yang sering (frekuen) Luka bakar luas Pendarahan masif karena penyebab lain

Page 8: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

KRITERIA UMUM DIAGNOSIS Hipotensi dan Takikardi Hipoperfusi Perifer Vasokontriksi Perifer Penurunan kesadaran Oliguri dan Anuri Metabolik Asidosis

Page 9: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

DIAGNOSIS SYOK (SHOCK) Nadi radialis cepat dan pengisisan kapiler lambat. Nadi radialis melemah/ tidak teraba. Akral dingin, pucat. CRT (Capillary Refil Time/ Waktu pengisian kembali

kapiler >2 detik). Lemah. Produksi urin menurun.

Page 10: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

KLASIFIKASI SYOK (SHOCK) HIPOVOLEMIKKlasifikasi Shock Penemuan Klinis PengelolaanKlas I: Kehilangan volume darah <15%

Hanya takikardia minimal (<100x/menit)

Tidak perlu penggantian volume

Klas II:Kehilangan volume darah 15-30%

Takikardia (100-120x/menit)Takipneu (20-30x/menit)Penurunan tekanan nadiPenurunan produksi urine (20-30cc/jam)

Penggantian volume dengan cairan kristaloid (3x kehilangan)

Page 11: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

KLASIFIKASI SYOK (SHOCK) HIPOVOLEMIKKlasifikasi Shock Penemuan klinis PengelolaanKlas III: kehilangan volume darah 30-40%

Takikardia (>120x/menit)Takipneu (30-40x/menit)Bingung. Penurunan produksi urine (5-15cc/jam)

Penggantian volume dengan cairan kristaloid dan darah

Klas IV: kehilangan volume darah >40%

Takikardia (>140x/menit)Takipneu (>35x/menit), pucat dingin, perubahan mental bingung & lemah, bila kehilangan volume >50%, pasien tidak sadar, tekanan sistolik = diastolic, produksi urine minimal atau tidak keluar

Sama dengan syok klas III

Page 12: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

SYOK HIPOVOLEMIK KARENA DEHIDRASIKlasifikasi Penemuan

klinisdehidrasiPengelolaan

Dehidrasi ringan: Kehilangan cairan tubuh sekitar 5%

Selaput lender kering, nadi normal atau sedikit meningkat

Penggantian volume dengan cairan kristaloid (Nacl 0,9% atau RL)

Dehidrasi sedang: Kehilangan cairan tubuh sekitar 10%

Selaput lender sangat kering, status mental tampak lesu, nadi cepat, tekanan darah mulai menurun, oliguria

Idem

Dehidrasi berat: Kehilangan cairan tubuh >15%

Selaput lender pecah – pecah, pasien mungkin tidak sadar, tekanan darah turun, anuria

Idem

Page 13: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

PERDARAHANPerdarahan / kehilangan darah yang cukup banyak sering terjadi bila ada luka terbuka (perdarahan yang tampak dari luar maupun perdarahan dalam).Perdarahan akan menyebabkan syok hipovolemik, ditandai dengan- Denyut nadi cepat- Daerah akral digin- Frekuensi nafas bertambah- Pucat- Lemah bahkan mungkin kesadaran menurun

Page 14: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

FUNGSI DARAH (SIRKULASI) Membawa oksigen keseluruh sel tubuh Membawa makanan (nutrient) ke seluruh tubuh Membawa hormon2 (spt insulin dll) Mengandung sel penghancur bakteri dan sel yang

mempertahankan kekebalan tubuh (immunitas)

Page 15: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

VOLUME DARAH▪ Pada orang dewasa (BB sekitar 75 kg) volume darah sekitar 6-6,5 ltr ▪ Pada remaja (BB sekitar 50 kg) volume sekitar 3,5 ltr▪ Pada anak2 volume sekitar 1,5-2,0 ltr▪ Pada anak baru lahir sekitar 300-500 cc

Page 16: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

PROBLEM YANG DIAKIBATKAN PERDARAHAN Kehilangan volume yang banyak dalam waktu singkat

dapat menyebabkan ancaman kematian Kehilangan volume yang banyak akan menyebabkan

gangguan transport O2 dan gangguan faktor pembekuan

Page 17: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

PERDARAHAN ARTERI Memancar, berdenyut, merah segar karena

mengandung O2 Kehilangan cepat Karena memancar dengan tekanan menghalangi

pembekuan

Page 18: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

PERDARAHAN VENA Mengalir, warna merah tua, karena mengandung O2

sedikit Vena dalam yang berdiameter besar perdarahan

seperti berasal dari arteri, tetapi kehilangan darah lebih lambat, karena dinding tipis maka cepat kolaps

Page 19: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

PERDARAHAN KAPILER Merembes, warna merah sedikit lebih tua dari darah

arteri Mengalir lambat akan terjadi pembekuan 6-8 menit

Page 20: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

KONTROL PERDARAHAN LUAR Hentikan sumber dengan penekanan langsung atau

balut tekan Tinggikan bagian yang terluka (lebih tinggi dari letak

jantung) Bila perlu tekan pembuluh besar yang menuju tempat

tsb (proksimal dari lokasi perdarahan). Sebaiknya gunakan sarung tangan

Page 21: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

PENEKANAN PADA PEMBULUH BESAR Untuk kontrol perdarahan lengan bawah tangan, tekan

a. brachialis Untuk kontrol perdarahan di tungkai atau kaki, tekan a.

femoralis

Page 22: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

SYOK HEMORAGIK/ HYPOVOLEMIKKlas I Klas II Klas III Klas IV

Kehilangan dlm %

< 15% 15-30% 30-40% >40%

Kehilangan dlm cc

< 750 cc 750-1500 cc 1500-2000 cc >2000 cc

Frek.nadi < 100x/m 100 x/m 120 x/m >140 x/m (tdk teraba)

Sistolik >110 mHg >100 < 90 < 90Cap refill Normal Delayed Delayed Delayed

Frek.nafas 16 x/m 16-20 x/m 21-26 x/m >26 x/mKesadaran

(mental state)Sadar

(anxious)Gelisah

(agitated)Kesadaran menurun

(confused)

Lemah tdk bergerak

(lethargic)

Page 23: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

Perdarahan yang tidak tampak dari luar tetapi terdapat tanda2 syok, kemungkinan sumber tidak tampak (perdarahan dalam)

Perdarahan dalam yang bersifat massif a.l :- Hemothorax (perdarahan intra pleura)- Intra–abdominal bleeding (perdarahan dalam rongga

abdomen)- Pelvic hemorrhage (perdarahan dalam rongga

pelvis)

Page 24: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

SHOCK HEMORAGIK/ HIPOVOLEMIK Resusitasi cairan mlai dengan memasang 2 jalur intra vena

(IV line) pada lengan atau vena jugular dengan NaCl hangat , RL atau koloid.

Pada shock klas III dan IV, setelah resusitasi cairan juga perlu transfuse, penting lakukan cross matched sedia darah pada saat resusitasi dimulai.

Bila golongan darah tidak sama atau hasil cross matched tidak sesuai (perlu tersedia donor golongan O dan rhesus neg untuk transfuse, yang diberikan PRC).

Page 25: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

PEMASANGAN AKSES INTRA VENAAlat: Jarum infus (I.V catheter) Jarum infus/slang infus Cairan infus (kristaloid) Cairan antiseptic Kassa Plester Sarung tangan (sebaiknya digunakan)

Page 26: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

PEMILIHAN AKSES INTRA VENA● Pilihan vena untuk akses i.v. :

- v. antekubital- v. jugularis externa- v. femoralis

● Untuk anak dan bayi dapat digunakan akses melalui tulang (intra osseus)

Page 27: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

-PEMILIHAN AKSES INTRA VENA-CARA MELAKUKAN PEMASANGAN AKSES INTRAVENA

Page 28: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

CARA PEMASANGAN AKSES I.V1. Pilih vena – vena besar bila vena perifer kolaps, sering

dipilih derah lengan atas (antekubiti)2. Bersihkan daerah pemasangan dengan cairan antiseptik3. Isi jalur infus (slang infus) dengan cairan kristaloid (hindari

gelembung udara)4. Buat bendungan vena, masukkan jarum intravena, bila

sudah tampak adanya aliran darah, hubungkan slang dn alirkan cairan infus.

Bila vena ekstremitas kolaps pilih vena besar lain vena jugular, vena femoral.

Page 29: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

EVALUASI SAAT RESUSITASI CAIRAN Tidak sadar → kehilangan darah lebih dari 50% volume

darah Warna kulit pucat → kehilangan sekitar 30% Hypovolemi biasanya berhubungan dengan

tachycardia, hypotensi sering terlambat untuk mendeteksi shock.

Page 30: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

PRINSIP PENANGANAN Indentifikasi sumber kehilangan cairan Resusitasi cairan agresif (tekanan darah sistolik >

100mmHg) Mulai resusitasi dengan cairan kristaloid (NaCl, Ringer

laktat) Lakukan transfuse pada syok klas III dan IV (pada

kasus dg perdarahan)

Page 31: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

SYOK KARDIOGENIKTerjadi karena kegagalan pompa jantung (gangguan/ gagal miokard katup)

Penyebab utama adalah iskemia/ infark miokard

Page 32: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

PENANGANAN SYOK KARDIOGENIK Hati – hati pemberian cairan Terapi penyebabnya : Infark miokard (MI), tamponade

jantung, gangguan irama jantung (disritmia) Pemberian obat inotropic : dopamine, dobutamin,

phenylephrine

Page 33: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

SYOK OBSTRUKTIF Tamponade Jantung Kontusio jantung Tension Pneumothoraks

Gerakan jantung sebagai pemompa darah terganggu, misalnya-Tamponade jantung (rongga pericardium : antara jantung dan

selaput jantung terisi darah/ cairan)-Trauma yang menyebabkan kontusio jantung- Jantung tidak terisi karena hambatan (colaps) pada pembuluh

darah balik yang menuju jantung karena tekanan intrapleura sangat tinggi (pada kasus Tension penumothorax)

Page 34: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

SYOK DISTRIBUTIF Syok Neurogenik Syok Septik Syok Anafilaktik

Page 35: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

SYOK Neurogenik Neurogenic shock, karena cedera pada tulang

belakang daerah leher/ punggung Hipotensi, bradikardia

Page 36: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

Syok Septik Pada kasus disertai infeksiSepsis yang disertai tanda syok.Syok septik merupakan salah satu kematian utama pada unit perawatan intensif.

Page 37: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

Penanganan Pemberian antibiotik, umumnya dengan golongan

spektrum luas Perbaiki dan pertahankan hemodinamik:-O2-Terapi cairan: kristaloid-Vasopresor: norepinephrine-Inotropik: dobutamin

Page 38: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

SYOK ANAFILAKTIKSadar

- jaga ABC- Berikan adrenalin 0,3-0,5 mg SC/IM/IV Anak = 0,01 mg/kgBB- Boleh diulang 5-10 menit- Aminofilin 5 mg/kgBB + 20 menit Lanjutkan 0,4 – 0,9 mg/kgBB/jam- O2 100%- Kristaloid / koloid sesuai kebutuhan- Intubasi bila perlu

Page 39: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

Tidak sadar- Airway

- BreathingBila henti napas

Page 40: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

Raba nadi karotisTERABA TAK TERABA

Tak bernapas :-Definitive airway

Bernapas- O2 100%- Observasi ketat

RJP15 : 2 ( ACLS )Adrenalin 1 mgDC Shock

- Circulation

Page 41: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

PRINSIP PENANGANANPENANGANAN AWAL (Initial)

Tujuan : optimalisasi perfusi & oksigenasi pada ogan-organ vital

GUNAKAN PEDOMAN PEMERIKSAAN & PENANGANAN A-B-C

Page 42: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

Terapi suportifa. Keseimbangan cairan dan elektrolitb. O2 100%c. Kortikosteroidd. Antihistamine. Nebulizerf. Observasi

Page 43: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

Tindakan Lanjuta. Penting untuk mengetahui penyebab

dan mencegah kejadian ulang

b. Bila perlu tes alergi

Page 44: Kegwatdaruratan Sirkulasi Shock

TERIMA KASIH