164
i KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 BULUKUMBA The Use of Tourist Camp in Learning Writing Poetry at X Class Students of SMK Negeri 1 Bulukumba TESIS Oleh A.ABDUL RAHMAN 105.04.09.031.14 PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2016

KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

i

KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMK

NEGERI 1 BULUKUMBA

The Use of Tourist Camp in Learning Writing Poetry at X Class Students of SMK Negeri 1 Bulukumba

TESIS

Oleh

A.ABDUL RAHMAN

105.04.09.031.14

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 2: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

ii

TESIS

KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X

SMK NEGERI 1 BULUKUMBA KABUPATEN BULUKUMBA

Yang disusun dan diajukan oleh

A.ABDUL RAHMAN

NIM: 105.04.09.031.14

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Tesis

pada tanggal 13 Juli 2016

Menyetujui

Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. H. M. Ide Said, DM., M. Pd. Dr. Sitti Aida Azis.M.Pd

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Studi Magister Bahasa Indonesia

Prof. Dr. H. M. Ide Said, DM., M. Pd. Dr. A. Rahman Rahim, M.Hum.

Page 3: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

iii

HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI Judul : Keefektifan Kemah Wisata dalam Pembelajaran Menulis

Puisi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba Kabupaten

Bulukumba

Nama : A.Abdul Rahman

NIM : 105.04.09.031.14

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Konsentrasi : -

Telah diuji dan dipertahankan di depan Panitia Penguji Tesis pada

Tanggal 13 Juli 2016 dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan dan

dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Program

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 13 Juli .2016

TIM Penguji

Prof. Dr. H. M. Ide Said D.M., M.Pd ………………………….. (Ketua/Pembimbing/Penguji)

Dr. Sitti Aida Azis, M.Pd ………………………….. (Sekretaris/Penguji) Dr. Syafruddin.M.Pd ………………………….. (Penguji)

Dr. Munirah, M.Pd ………………………….. (Penguji)

Page 4: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertanda tangan di bawahini:

Nama : A.Abdul Rahman

Nomor Pokok : 105.04.09.031.14

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan

pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian

hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhanl

tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut.

Makassar, 13 Juli 2016

Yang Menyatakan

Materai

6000

A.Abdul Rahman Nim. 105.04.09.031.14

Page 5: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

v

ABSTRAK

A.ABDUL RAHMAN, 2016. Keefektifan Kemah Wisata dalam Pembelajaran

Menulis Puisi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba, dibimbing oleh

H. M. Ide Said, D.M. dan Sitti Aida Azis.

Tujuan Penelitian ini untuk melihat keterampilan menulis puisi melalui

keefektifan kemah wisata yang dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan

(pramenulis, menulis,dan pascamenulis), dan penilaian dalam meningkatkan

kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

eksperimen, prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini melalui tahapan yang

meliputi studi observasi, pendahuluan, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi. Data penelitian ini berupa data proses dan hasil observasi yang

diperoleh dari hasil pengamatan, catatan lapangan, dan dokumentasi. Sumber data

penelitian ini adalah siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Peneliti merupakan

instrumen utama dalam penelitian yang bertindak sebagai pengumpul data dengan

menggunakan instrumen penunjang berupa pedoman observasi, format catatan

lapangan, dan dokumentasi hasil penulisan puisi siswa.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pembelajaran menulis puisi

melalui keefektifan kemah wisata pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian belum maksimal karena adanya hambatan pada penyusunan rencana

pembelajaran yang disusun oleh guru dan sulitnya siswa memulai merangkai kata-

kata menjadi puisi. Akan tetapi, dapat dimaksimalkan dengan teratasinya

hambatan yang dialami pada observasi. Keefektifan kemah wisata dalam

pembelajaran menulis puisi telah tercapai dengan baik atau sudah 80,00% siswa

telah mampu menulis puisi.

Page 6: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

vi

ABSTRACT

A.Abdul Rahman. 2016. The Use of Tourist Camp in Learning Writing Poetry at

X class students of SMK Negeri 1 Bulukumba, supervised by H.M. Ide Said,

D.M. and Sitti Aida Azis.

This study aimed to look at the effectiveness of the of writing poetry through

trevel camp made on the planning, implementation, (before writing, writing, and

after writing) and assesment to improve the ability to write poetry class X at SMK

Negeri 1 Bulukumba.

The design of the study was experimental research design execution procedures in

this study through the stages which include observational studies, preliminary

planning, implementation, observation, and reflection. This research data in the

form of process data and observations obtained form observations, field notes, and

documentation. J data sources were students in learning to write poetry.

Researcher was the main instrument in the research that act as data collectors by

supporting instrument in the from of guidelines for observation, field notes

format, and documentation of students’ poetry writing.

The results showed that the effectiveness of learning to write poetry through trevel

camp at planning, implemetation, and assessment was not maximized because of

constraints in the preparation of lesson plans prepared by teacher and the

difficulty student begin stringing words into poetry. However, it could be

maximized by covering constraints experienced in the observation. The

effectiveness travel camp in learning to write poetry has been achieved well or

owns 80% of students have been able to write poetry.

Page 7: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa

taala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul Keefektifan Kemah Wisata dalam

Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan tesis ini hingga

penyelesaiannya banyak hambatan yang penulis hadapi berupa kelemahan,

kekurangan, dan keterbatasan. Namun, berkat bimbingan, bantuan, arahan dari

dosen pembimbing, motivasi dari istri dan ketiga anak sebagai pembangkit

semangat, sehingga penulis dapat merampungkan tulisan ini dengan baik. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya.

Penulis menyampaikan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kapada Prof. Dr. H.M. Ide Said , D.M, M.Pd. pembimbing I

dan Dr. Sitti Aida Azis, M.Pd. pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

memberikan perhatian, bimbingan, dan arahan yang penuh keramahan, serta

petuah-petuah yang sangat berarti bagi penulis. Dengan segala keramahan dan

keikhlasannya, sehingga kesulitan yang dihadapi penulis dapat mengatasinya.

Terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Irwan Akib, M.Pd.

Direktur Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar,

Prof. Dr. H.M. Ide Said, D.M, M.Pd. Ketua Program Studi Magister Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Dr. A. Rahman Rahim. M,Hum. penguji I

Page 8: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

viii

Dr. Irwan Akib, M.Pd, penguji II Dr. Munirah, M.Pd. dan para Dosen serta

Karyawan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Makassar dengan

penuh keramahan memberikan bantuan, pengetahuan, dan pengalaman kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan sampai pada penyelesaian tesis ini.

Terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada Dra.Hj Jumriah.M.Pd.

Kepala SMK Negeri 1 Bulukumba serta stafnya, yang telah menerima dan

melayani kebutuhan penulis selama penulis melakukan penelitian di sekolah.

Lebih khusus lagi ucapan terima kasih penulis kepada Hasna Paliwan, S.Pd., dan

Irawati Amin.S.Pd. Guru bahasa Indonesia kelas X ,XI,dan XII , yang dengan

tulus bekerja sama dengan penulis dan membantu kelancaran pelaksanaan

kegiatan penelitian.

Akhirnya, tak ada sesuatu yang patut penulis sampaikan kepada berbagai

pihak, kecuali hanya doa penulis. Kiranya Allah Swt melimpahkan berkah dan

hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, sehingga

penyusunan tesis ini sampai pada tahapan akhir dari rangkaian proses

penyelesaian pendidikan. Penulis memohon maaf jika terdapat khilafan selama

dalam studi hingga proses penyelesaian tesis ini. Semoga Allah Swt senantiasa

mengampuni kesalahan dan menjadikan kebaikan sebagai amal ibadah di sisi-

Nya. Amin.

Makassar, 13 Juli 2016

Penulis

Page 9: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENERIMAAN PENGUJI …………………………………….. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS .......................................................... iii

ABSTRAK …………………………………….………………………..…. iv

ABSTRACT …………………………………………………………………. v

KATA PENGANTAR ............................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................ viii

DAFTAR TABEL …….………………………………………………… xii

DAFTAR BAGAN …………………………………………………………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xiv

DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN ………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 11

BAB II. KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 12

A. Kajian Teoretis ....................................................................... 12

1. Konsep Dasar Pembelajaran Menulis Puisi .......................... 12

2. Pengertian dan Jenis Kemah Wisata ................................... 20

Page 10: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

x

3. Metode Kemah Wisata ........................................................ 21

4. Proses Pembelajaran Menulis ............................................... 25

B. Kajian Penelitian yang Relevan ……………………….…..... 33

C. Kerangka Pikir........................................................................ 36

BAB III. METODE PENELITIAN............................................................. 38

A. Desain Penelitian .................................................................. 38

B. Variabel Penelitian ............................................................... 39

C. Definisi Operasional Variabel ............................................... 40

D. Populasi dan Sampel ........................................................... 41

E. Prosedur Penelitian ............................................................... 43

F. Tahap Pasca Eksperimen .................................................... 45

G. Instrumen Penelitian ............................................................ 45

H. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 48

I. Teknik Analisis Data ............................................................... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………… 50

A. Hasil Penelitian ……………………………………………..... 50

1. Deskripsi Perencanaan Pembelajaran Menulis Puisi …. 52

2. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran dengan Ke-

mah Wisata ……………………………………………..… 53

3. Keefektifan Penerapan Kemah Wisata dalam Pem-

belajaran Menulis Puisi ………………………………..…. 68

B. Penyajian Hasil Analisis Data ..……………..……………..… 70

1. Analisis Uji t …………………………………………….…. 70

Page 11: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

xi

2. Analisis SPSS ……………………………………………... 89

C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………... 93

1. Pembahasan Hasil Penelitian Kegiatan Pertama ………. 94

2. Pembahasan Hasil Penelitian Kegiatan Kedua………... 99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………………………………….…… 105

A. Simpulan …………………………………………………… 105

B. Saran ……………………………………………………….. 106

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 108

RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 111

LAMPIRAN

1. INSTRUMEN PENELITIAN ..................................................... 112

2. IZIN PENELITIAN .................................................................... 117

3. OLAHAN DATA . ....................................................................... 130

Page 12: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

xii

DAFTAR TABEL Nomor Halaman

1. Penskoran penilaian hasil pembelajaran menulis puisi 32

2. Kriteria penilaian/skor perolehan 32

3. Desain Penelitian 39

4. Keadaan Populasi 41

5. Keadaan Sampel 43

6. Contoh Rubrik Penilaian Tugas Menulis Puisi 46

7. Penskoran Penilaian Tugas Menulis Puisi 46

8. Kriteria Penilaian 46

9. Aktivitas Siswa pada pertemuan I 55

10. Aktivitas Siswa pada pertemuan II 63

11. Distribusi Frekwensi dan Persentase Kelas Eksperimen 71

12. Konversi Angka kedalam Nilai Skala 1 - 10 73

13. Frekwensi dan Persentase Nilai Kompetensi Siswa 73

14. Jumlah Nilai Siswa Kelas Eksperimen 75

15. Kompetensi Menulis Puisi dengan Kemah Wisata 76

16. Distribusi Frekwensi dan Persentase Kelas Kontrol 77

17. Konversi Angka kedalam Nilai Berskala 1 – 10 79

18. Frekwensi dan Persentase Nilai Kompetensi 79

19. Jumlah Nilai Siswa Kelas Kontrol 80

20. Kompetensi Menulis Puisi tanpa Kemah Wisata 82

21. Nilai dan Nilai Kuadrat Kelas Eksperimen 83

Page 13: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

xiii

22. Nilai dan Nilai Kuadrat Kelas Kontrol 85

Page 14: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

xiv

DAFTAR BAGAN

Nomor Halaman

1. Kerangka pikir 38

2. Paradigma Penelitian Kelompok Eksperimen 40

3. Paradigma Penelitian Kelompok Kontrol 40

Page 15: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman

1. Instrumen penelitian 112

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 116

3. Izin penelitian 127

4. Olahan Data 130

5. Skor hasil penilaian menulis puisi 130

6. Hasil tulisan puisi 134

7. Panduan observasi 138

Page 16: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …
Page 17: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …
Page 18: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …
Page 19: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar pada intinya mengubah perilaku seseorang dari yang tidak

mengerti menjadi mengerti. Sebagai makhluk ciptaan Allah pada dasarnya diri

manusia sudah memunyai naluri untuk belajar. Selama proses belajar inilah

diharapkan tercipta suasana yang kondusif, sehingga taransfer ilmu dapat terjadi

dengan baik.

Menurut De Porter dkk. (dalam Kusmianto 2007:1) bahwa belajar

melibatkan semua aspek kepribadian manusia pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh

di samping pengetahuan sikap dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa

datang. Oleh karena itu, proses belajar mengajar seorang guru diharapkan dapat

menciptakan lingkungan yang positif serta perencanaan pengajaran yang baik

Pengajaran sastra di sekolah tidak berdiri sendiri sebagai mata pelajaran

bahasa Indonesia. Dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) atau Kurikuklum 2006, sastra dipandang sesuatu yang

dihasilkan dan dinikmati serta dapat disajikan dalam berbagai cara, yaitu langsung

diucapkan lewat radio, majalah,dan buku. Bahan pokok dalam pengajaran sastra

adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Salah satu hasil karya

sastra adalah puisi yang merupakan seni kreatif yang menggunakan bahasa

sebagai media untuk menyampaikan pikiran dan perasaan.

Page 20: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

2

Menulis merupakan salah satu bentuk keterampilan yang harus dimiliki

siswa sejak sekolah dasar sampai pendidikan menengah. Bila seorang telah

memiliki kemampuan menulis yang memadai, maka wawasan berpikir kreatif dan

kritisnya dapat berkembang dengan baik. Keterampilan menulis sangat

bermanfaat bagi kepentingan pengembangan diri siswa, untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun di masyarakat.

Kegiatan menulis puisi dalam dunia pendidikan dipandang sangat penting

karena dapat melatih para siswa berpikir secara produktif. Untuk dapat berpikir

kreatif siswa memerlukan latihan terus menerus dan memilih tempat yang dapat

melahirkan kreativitas dalam berekspresi, mengasah kepekaan jiwa, dan

mengembangkan imajinasi mereka melalui kemah wisata sehingga memunculkan

imajinasinya untuk dapat menulis puisi. Oleh karena itu, siswa dalam melakukan

aktivitas menulis puisi memerlukan proses berulang-ulang sampai mencapai

kesempurnaan.

Menulis puisi merupakan salah satu bentuk cipta sastra yang sangat

imajinatif, dan sering menimbulkan masalah dalam pengajaran. Keadaan ini

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain cara penyajian. Pengajaran menulis

puisi lebih banyak diletakkan pada pemberian pengetahuan teori dibandingkan

dengan menciptakan proses pembelajaran berupa pengalaman langsung siswa

dalam menulis puisi. Hal tersebut terjadi karena mereka belum paham dan tahu

tentang bagaimana teknik dan strategi pembelajaran yang tepat untuk kemampuan

menulis puisi. Maka diperlukan upaya-upaya praktis untuk mengatasi kelemahan

dan kekurangan pembelajaran di sekolah. Salah satu cara yang dapat dilakukan

Page 21: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

3

adalah dengan menerapkan metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang aktif,

kreatif, inovatif, dan menyenangkan (kemah wisata). Melalui penelitian ini salah

satu yang menarik untuk diteliti adalah keefektifan kemah wisata dalam

pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba Kabupaten

Bulukumba dengan menggunakan metode kemah wisata.

Melalui pengamatan (observasi) awal di SMK Negeri 1 Bulukumba,

Kabupaten Bulukumba sebagai sekolah sasaran penelitian ditemukan masalah

pembelajaran menulis puisi yang belum kondusif sebagaimana yang diharapkan.

Para guru bahasa dan sastra Indonesia di sekolah tersebut belum menerapkan cara

yang inovatif, kreatif, dan memadai untuk menciptakan proses pembelajaran

menulis puisi yang efektif. Suasana pembelajaran masih berlangsung secara

monoton, konvensional, dan menjemukan siswa. Salah satu kesulitan yang

dihadapi oleh guru adalah keterbatasan pengetahuan dan wawasan terhadap

teknik, strategi, dan metode pembelajaran menulis puisi,

Peneliti berharap agar semua siswa dapat menulis puisi. Namun,

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada siswa kelas X Teknik

Audio Video dari 32 siswa hanya 8 orang siswa (40 %) saja yang mampu menuilis

puisi, ini berarti masih ada 24 orang siswa (60 %) siswa yang belum mampu

menulis puisi . Hal ini disebabkan oleh pembelajaran menulis puisi yang sering

disajikan hanya dengan teori-teori. Kesempatan untuk berimajinasi, menulis,

boleh dikatakan tidak pernah. Siswa hanya menyalin puisi orang – orang terkenal

seperti Chairil Anwar, tanpa pernah diberikan kesempatan untuk belajar menulis

puisi sendiri.

Page 22: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

4

Dalam prosedur pengajaran puisi, terdapat empat rangkaian kegiatan,

yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Pada aspek

mendengarkan (menyimak), siswa diharapkan mampu memahami dan

mengapresiasi puisi. Pada aspek berbicara, siswa diharapkan mampu membahas

puisi. Pada aspek membaca siswa mampu mendeklamasikan puisi dengan baik.

Pada aspek menulis, siswa mampu mengapresiasikan puisi dalam bentuk tulisan

dengan memajang pada madding di sekolah.

Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang diajarkan di sekolah,

baik pada tingkat sekolah menengah atas/ umum maupun kejuruan. Puisi adalah

salah satu bentuk karya sastra yang sangat menarik apabila dilihat dari bentuk dan

diksinya. Puisi sebagai bentuk karya sastra yang berbeda dengan karya sastra

lainnya. Namun, kemampuan siswa menulis puisi masih sangat minim.

Sebenarnya, pengajaran puisi di sekolah memilki peluang untuk meningkatkan

kemampuan apresiasi dan minat siswa terhadap puisi.

Akhir-akhir ini, siswa-siswa SMK banyak yang menjadi pelaku

kriminalitas misalnya, penganiayaan, tawuran, pencurian, dan penggunaan obat

terlarang. Hal ini terjadi karena kesibukan belajar dalam kelas yang

membosankan, yang hanya selalu menghapal karya orang padahal manusia lahir

semua memunyai potensi jika potensi itu tidak tersalurkan maka akan

menimbulkan reaksi negatif. Oleh karena itu, perasaan siswa perlu diasah agar

dapat menghargai dan berkarya. Cara mengasah perasaan imajinasi yang paling

baik melalui keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi. Hal ini

sejalan dengan yang dikemukakan oleh Dave (2004 :36) bahwa “kegembiraan” ini

Page 23: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

5

berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, dan terciptanya makna,

pemahaman, nilai yang membahagiakan si pebelajar. Selama proses belajar inilah

diharapkan tercipta suasana yang kondusif, sehingga siswa dapat berimajinasi

dengan baik.

Faktor lain penyebab kekurangberhasilan pembelajaran menulis puisi adalah

jika seorang guru tidak memiliki dedikasi yang tinggi terhadap sastra, khususnya

puisi maka ada kemungkinan mereka bermasa bodoh untuk mencari metode

yang cocok dengan tujuan pembelajaran menulis puisi, bahkan ada kemungkinan

mereka hanya memilih materi sastra yang mereka sukai saja, sehingga sebagian

kecil tujuan yang ditargetkan dalam kurikulum dapat tercapai. Priyatni (dalam

Syamsuddin,2006:9) mengemukakan bahwa pengajaran bahasa dan sastra

Indonesia menunjukkan adanya kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan

kenyataan yang ada.

Berbagai masalah umum yang menjadi kendala dalam pencapaian tujuan

pembelajaran. Kendala tersebut oleh Siahaan (dalam Syamsuddin, 2006:10)

disebutkan antara lain adalah: kurikulum, proses belajar mengajar, metode

penyajian, sarana, materi pembelajaran, dan guru yang kurang menghayati ide

penyusunan silabus.

Tumpukan berbagai permasalahan dan kondisi pembelajaran di sekolah dan

apresiasi masyarakat, tentu saja tidak boleh dibiarkan dan berlangsung dari waktu

ke waktu. Diperlukan upaya keras dan semua komponen pendidikan. Guru

sebagai bagian utama dari sebuah pembelajaran dituntut untuk mampu mencari

Page 24: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

6

metode, teknik, dan strategi pembelajaran yang tepat sehingga kompetensi

menulis kreatif puisi dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Masalah rendahnya mutu keterampilan menulis siswa selama ini, ternyata

merupakan kendala pembelajaran menulis secara global telah melanda dunia

pendidikan di Indonesia. Hal ini bukan saja dialami oleh siswa di sekolah dasar

dan sekolah menengah, melainkan masalah tersebut telah mewabah sampai di

kalangan pendidikan tinggi.

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian terhadap sejumlah mahasiswa

yang mengikuti Program Penyeteraan S1 di Universitas Negeri Makassar

ditemukan bahwa minat dan kreativitas mereka dalam menulis sangat rendah.

Karya tulis yang mereka buat hanyalah karya tulis yang ditugaskan oleh dosen

dalam mata kuliah menulis. Kualitas keilmiahannya buruk sekali.....tidak ada

dinamika ...dan cenderung plagiat Salam (dalam La Jarubi 2008 :4) Hal yang

sama dikemukakan pula oleh Ismail (dalam Salam, 2009 :9) bahwa pada

umumnya produktivitas menulis anak didik, baik yang ada di sekolah dasar

maupun di perguruang tinggi sangat rendah jika dibandingkan dengan

produktivitas menulis siswa-siswa yang sederajat di luar negeri, seperti di

Malaysia, Jepang, Australia, bahkan di Filipina. Umumnya mereka menghasilkan

karya tulis ilmiah antara lima buah sampai sembilan buah karya tulis sebelum

masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bahkan siswa-siswa di Amerika

Serikat menulis karya tulis ilmiah mencapai duabelas sampai empatbelas buah.

Kenyataan seperti temuan peneliti sebelumnya, ternyata dikeluhkan pula

oleh Irawati Amin yang mengajar di kelas XI dan guru bahasa Indonesia lainnya

Page 25: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

7

yang mengajar X dan XII SMK Negeri 1 Bulukumba tentang kurangnya gairah

siswa mengikuti kegiatan menulis puisi dalam pembelajaran sastra.

Mencermati fenomena tersebut, maka peneliti melakukan observasi awal di

kelas pada bulan September 2015 ditemukan pula masalah pembelajaran menulis

puisi bahwa siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba belum memiliki

keterampilan menulis yang memadai. Hal ini bukan semata-mata disebabkan oleh

rendahnya kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran menulis puisi,

melainkan juga kurang tepatnya memilih metode pembelajaran menulis oleh guru

mata pelajaran. Di samping itu, guru dalam pembelajaran menulis masih

menekankan hasil daripada proses penulisan, dan belum memvokuskan siswa

sebagai subjek pembelajaran.

Kondisi tersebut yang menggugah perhatian peneliti untuk mengatasi

masalah pembelajaran menulis puisi melalui metode kemah wisata dan

berkolaborasi dengan guru bahasa Indonesia yang mengajar siswa kelas X SMK

Negeri 1 Bulukumba, maka dalam melaksanakan pembelajaran menulis puisi

digunakan metode kemah wisata.

Metode kemah wisata merupakan salah satu metode pembelajaran

kontekstual yang menitikberatkan siswa sebagai subjek pembelajaran, karena

siswa menemukan dan mengonstruksi sendiri pengetahuan yang diperolehnya.

Dengan demikian, siswa akan terlatih menyelesaikan sendiri setiap masalah yang

dihadapi, menemukan dan mentransformasikan suatu informasi yang didapatnya

ke dalam situasi nyata berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang

dimilikinya.

Page 26: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

8

Kegiatan pembelajaran menulis puisi yang memanfaatkan kemah wisata

dapat membangkitkan gairah dan kesungguhan siswa mengikuti proses

pembelajaran menulis puisi. Bila motivasi dan gairah menulis siswa telah

ditumbuhkan, maka masalah pembelajaran menulis pada umumnya dan menulis

puisi khususnya yang selalu menghantui guru dan siswa segera dapat diatasi.

Kemah wisata sebagai media pembelajaran puisi dapat mengatasi

kesulitan siswa dalam menulis puisi. Puisi yang ditulis oleh siswa dapat

menggambarkan ungkapan perasaan, dan sikap terhadap fenomena sosial yang

dirasakan dan dilihatnya.

Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terdahulu penulis dapat

menarik suatu simpulan umum bahwa proses pembelajaran menulis puisi lebih

efektif dan bermakna jika menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada

siswa. Keterlibatan siswa secara utuh dalam proses menulis puisi mampu

memberikan rasa senang mengikuti pelajaran serta meningkatkan proses dan hasil

belajar siswa.

Menurut Esten ( dalam Nauman, 2000:15) ada tiga proses penciptaan

puisi, yaitu proses konsentrasi, intensifikasi, dan pengimajinasian. Ketiga proses

ini harus diciptakan oleh guru dalam pembelajaran menulis puisi. Penulis

mencoba bahwa kemah wisata sebagai media pembelajaran dalam menulis puisi.

pengimajinasian bagi orang yang dapat membaca alam dan apa yang ia lihat dapat

hayatinya. Maka sangat tepat jika kemah wisata sebagai media pembelajaran

penulisan puisi.

Page 27: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

9

Dari uraian di atas, penelitian tentang pembelajaran menulis puisi berbasis

kemah wisata perlu dilakukan di SMK Negeri 1 Bulukumba. Penelitian ini dengan

judul ”Keefektifan Kemah Wisata dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa

Kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba Kabupaten Bulukumba”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis puisi melalui kemah

wisata ?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui kemah

wisata ?

3. Apakah efektif, pembelajaran menulis puisi melalui kemah wisata ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis puisi melalui kemah

wisata

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui kemah

wisata.

3. Mendeskripsikan penilaian keefektifan pembelajaran menulis puisi melalui

kemah wisata.

Page 28: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

10

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bersifat

teoretis maupun bersifat praktis.

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan sumbangan penelitian berupa pengetahuan penerapan metode

kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi siswa SMK.

2. Bagi guru bahasa, penelitian ini dapat dijadikan acuan belajar dan penilaian

diri terhadap kemampuan yang dimilikinya.

3. Memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya, lebih khusus penelitian

tentang pembelajaran menulis puisi melalui keefektifan kemah wisata

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi guru, siswa, dan peneliti

pendidikan, sebagai berikut.

1. Sebagai bahan masukan kepada guru bahasa Indonesia tentang

perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran menulis puisi

melalui kemah wisata.

2. Bagi siswa, penelitian pembelajaran menulis puisi melalui pemanfaatan

kemah wisata memberikan peluang untuk mengespresikan pikiran,

perasaan, pengalaman, pengamatan, dan imajinasinya berkenaan dengan

ide yang akan ditulis dalam puisi.

Page 29: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

11

3. Bagi peneliti dari penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman,

dan pengetahuan pembelajaran menulis puisi yang inovatif serta lebih

menunjang dalam mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

Page 30: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka yang diuraikan pada penelitian ini merupakan landasan teori

yang dijadikan acuan untuk mendukung dan memperjelas penelitian, baik dalam

hal pengumpulan data, maupun penarikan simpulan. Sehubungan dengan masalah

yang diteliti, kerangka teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah

(1) Penelitian yang relevan, (2) hakikat menulis, (3) konsep dasar pembelajaran

menulis puisi, (4) pengertian dan jenis kemah wisata, (5) Metode Kemah Wisata,

(6) Proses Pembelajaran Menulis.

A. Kajian Teoretis

1. Konsep Dasar Pembelajaran Menulis Puisi

Kegiatan menulis puisi adalah kegiatan yang bersifat produktif-kreatif.

Kegiatan ini dilaksanakan suatu proses yang dinamakan proses kreatif. Rampan

( dalam Salam, 2006:1) menyatakan bahwa proses kreatif mengalir di dalam

suasana kreatif yang memungkinkan lahirnya karya-karya yang secara bahasa

indah dan dari segi pemikiran cukup mendalam. Sejalan dengan pendapat di atas,

Mulyati (2002:28) menyatakan bahwa proses kreatif berkembang jika terdapat

empat unsur terkait. Unsur-unsur tersebut adalah (1) pengenalan pribadi dan

pengetahuan, (2) dorongan internal dan eksternal siswa (3) kebermaknaan belajar,

dan (4) hasil yang bernilai bagi orang lain. Dengan terpenuhinya keempat unsur

Page 31: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

13

kreatif tersebut, kegiatan pembelajaran menulis puisi akan mencapai hasil yang

maksimal.

Dalam kegiatan menulis puisi, siswa perlu mendapat suatu arahan sehingga

memudahkannya dalam proses pembelajaran. Sukristanto (dalam Syamsuddin,

2006:13) mengemukakan bahwa kemampuan menulis puisi dapat dicapai dengan

bimbingan yang sistematis serta latihan yang intensif. Siswa hendaknya diarahkan

dan dibimbing tahap demi tahap tentang apa yang harus dilakukannya. Proses

pelaksanaan menulis puisi sebaiknya memperhatikan tahap-tahap kreativitas yang

dikemukakan oleh Rhodes (dalam Endraswara, 2003:218) yaitu tahap preparasi,

inkubasi, iluminasi, dan verifikasi. Pada tahap preparasi, dilaksanakan kegiatan

pengumpulan data atau informasi yang akan dijadikan bahan penulisan. Tahap

inkubasi dilakukan dalam usaha untuk mengendapkan atau mematangkan ide-ide

yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya. Tahap iluminasi merupakan

tahap pelahiran ide, gagasan atau pengalaman ke dalam bentuk puisi. Tahap yang

terakhir adalah verifikasi, yaitu kegiatan menilai puisi hasil karya sendiri.

Selain melalui suatu proses yang saling menunjang, pembelajaran menulis

puisi juga sebaiknya dipertimbangkan karateristik siswa. Kesesuaian karakteristik

siswa tersebut berkaitan dengan perkembangan jiwa, kemampuan bahasa, dan

lingkungan siswa. Ketiga aspek tersebut harus dipertimbangkan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran menulis puisi. Pertimbangan tersebut bertujuan agar

kegiatan pembelajaran menjadi sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga akan

membuatnya merasa senang dalam belajar. Dengan demikian, rasa senang itu

akan membuat siswa memperoleh hasil yang optimal dalam belajar.

Page 32: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

14

Menulis puisi banyak manfaatnya bagi siswa. Melalui puisi siswa dapat

mengekspresikan diri dan melatih kepekaan dan kekayaan bahasanya. Karena

manfaat tersebut kegiatan menulis puisi perlu diajarkan kepada siswa. Pere (dalam

Syamsuddin, 2006:14) mengidentifikasikan enam alasan pentingnya pembelajaran

menulis puisi. Keenam alasan tersebut adalah (1) menulis puisi memberikan

kegembiraan yang menyenangkan dan murni, (2) menulis puisi dapat memberikan

pengetahuan tentang konsep dunia sekitar siswa, (3) menulis puisi mendorong

siswa untuk menghargai bahasa dan mengembangkan kosa kata yang tepat dan

bervariasi, (4) menulis puisi dapat membantu siswa mengidentifikasi orang-orang

dan situasi tertentu, (5) menulis puisi dapat membantu siswa mengekspresikan

suasana hati dan membantu siswa memahami perasaan mereka sendiri, dan (6)

menulis puisi dapat membuka, dan menumbuhkan kepekaan serta wawasan siswa

terhadap lingkungan.

Dalam menulis puisi yang pertama-tama dilakukan adalah menentukan

tema. Tema adalah pokok persoalan yang akan dikemukakan dalam bentuk puisi.

Jika sudah menemukan dan menentukan tema yang akan ditulis menjadi puisi,

kita perlu mengembangkan tema itu, hal-hal apa yang akan dikemukakan dalam

puisi. Hal-hal yang akan dikemukakan dalam puisi itu akan dicari melalui

pemikiran atau pengamatan yang dilakukan dalam kemah wisata. Dan hasil

pengamatan itu kemudian dipilih dan ditentukan mana yang akan diungkapkan

dalam puisi.

Dalam mengungkapkan kata-kata ke dalam puisi diperlukan pemilihan

kata-kata yang tepat (diksi), bukan hanya tepat maknanya melainkan juga harus

Page 33: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

15

tepat bunyinya. Penyusunan kata-kata itu harus sedemikian rupa sehingga

menimbulkan kesan estetis (indah). Selain itu, pendayagunaan majas harus

diperhatikan agar puisi yang dibuat semakin baik.

Sejauh ini, sangat sedikit referensi yang menyajikan model cara-cara

menulis puisi. Sebagian besar buku tentang puisi berisi teori-teori apa itu puisi,

apa saja unsur-unur puisi, dan bagaimana memahami, menganalisis, serta

mengapresiasi puisi. Endraswara, (2003:215-233) dalam buku Membaca, Menulis,

dan Mengajarkan Sastra, menyajikan beberapa cara, langkah, dan model menulis

puisi. Endraswara secara spesifik mendasarkan aktivitas penulisan puisi melalui

aktivitas sanggar/bengkel sastra. Secara ringkas, model yang ditawarkan

Endraswara bertitik tolak dari teori proses kreatif (tahap-tahap proses kreatif).

Model merangkai kata menjadi larik puisi, juga menekankan pada proses,

tetapi dengan memperhitungkan langkah-langkah secara berkesinambungan.

Ada sembilan langkah dalam model ini. Langkah pertama sampai

kedelapan dimaksudkan untuk membantu siswa mengembangkan kreativitas,

membiasakan menyatakan ide, terampil berbahasa, dan terampil menggunakan

aspek-aspek puisi, sedang langkah terakhir adalah langkah inti sekaligus sasaran

terakhir untuk mengondisikan siswa dapat mengungkapkan gagasan, ide, dan

kreativitasnya dalam bentuk puisi sesuai kompetensi yang dituntut. Masing-

masing langkah diberi nama sesuai dengan tuntutan perangkat-perangkat literer

puisi yang perlu dikuasai, seperti yang diuraikan berikut ini.

Langkah pertama bertajuk “Keinginan”

Siswa diminta menulis tiga sampai empat baris dalam waktu tiga menit.

Page 34: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

16

Setiap baris tulisan siswa harus berhubungan satu dengan yang lain dan baris

pertama dimulai dengan frasa “Aku ingin …”. Untuk mengembangkan imajinasi

siswa, dalam tiga atau empat baris tulisannya tersebut harus mengandung unsur

(1) warna, (2) manusia, dan (3) sebuah tempat.

Langkah kedua, “Simile”

Siswa dilatih terampil menggunakan majas perbandingan. Puisi sebagai

karya sastra yang padat makna dan padat pengungkapannya menuntut

keterampilan menggunakan perbandingan-perbandingan. Lewat langkah ini,

perangkat literer sebuah puisi dituntutkan kepada siswa secara tidak langsung.

Siswa diminta menulis 4-7 baris (meningkat dari langkah pertama) dalam waktu

yang sama (tiga menit). Kali ini setiap baris boleh berhubungan, boleh tidak, dan

tiap baris harus mengandung kata “seperti” atau “mirip”. Siswa secara bebas

diajak membuat perbandingan-perbandingan yang baru dan segar.

Langkah ketiga diberi nama “Tiruan bunyi”

Pada langkah ini siswa diajak untuk terampil menggunakan bunyi sebagai

salah satu unsur puisi yang utama dalam rangka mendapatkan keindahan dan

tenaga ekspresif (Pradopo, 2000:22). Tiruan bunyi dalam puisi berfungsi untuk

menimbulkan tanggapan yang jelas dari kata-kata yang tidak menunjukkan adanya

hubungan dengan hal yang ditunjuk, misalnya gemerincing genta rebana

(Pradopo, 2000:32).Ketentuan-ketentuan pada langkah ketiga ini pada dasarnya

hampir sama dengan langkah sebelumnya. Siswa diminta memulai 4-7 baris

dalam waktu tiga menit. Setiap baris harus ada tiruan bunyi dari hewan atau

benda.

Page 35: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

17

Langkah keempat berlatih secara terfokus

Langkah keempat mirip dengan langkah pertama. Bedanya pada langkah

keempat siswa diajak. Untuk itu, langkah keempat ini diberi nama “Alam”. Aturan

main masih sama dengan aturan sebelumnya 4-7 baris, waktu tiga menit, boleh

berhubungan atau boleh juga tidak. Aturan tambahan, setiap baris harus ada

gambaran alam (gunung, bukit, laut ), dan harus ada sebuah warna.

Langkah kelima mengembangkan imajinasi siswa

Langkah ini diberi nama “Mimpi”. Pada langkah ini siswa diajak

berimajinasi secara bebas.”Toh semua itu cuma mimpi”, begitulah saran yang

dapat diberikan kepada siswa untuk mengembangkan daya khayalnya. Siswa tetap

menulis 4-7 baris dalam waktu tiga menit. Setiap baris harus saling berhubungan.

Baris pertama dimulai dengan frasa “Aku bermimpi…”. Dalam baris-baris itu

harus ada (1) warna, (2) tiruan bunyi, (3) manusia, dan (4) nama tempat.

Langkah ini keenam bertajuk “Fantasi tak masuk akal”.

Langkah keenam dimaksudkan untuk lebih memperdalam latihan pada

langkah ke-5. Pada langkah ini siswa diajak kembali menjadi kanak-kanak dengan

fantasi-fantasinya yang sering tidak masuk akal. Rambu-rambu pada langkah ini:

(1) siswa menulis 7 baris dalam waktu 3 menit, (2) setiap baris harus saling

berhubungan, (3) baris pertama dimulai dengan kata “Kutemukan…”, (4) baris-

baris dalam puisi itu mengandung unsur (a) warna, (b) hewan atau benda, dan (c)

alam. Aturan pokok pada langkah ini adalah bahwa fantasi yang dibuat harus

berupa sesuatu yang tidak masuk akal sehingga akan menuntun siswa secara bebas

berekspresi.

Page 36: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

18

Langkah ketujuh adalah metafor

Langkah ini sebenarnya merupakan pendalaman dari langkah ke-2

“simile”.Yang membedakan ialah jika simile adalah perbandingan yang

sederhana, sedangkan metafor perbandingan langsung yang tidak menggunakan

kata pembanding. Perbedaan lain, metafor lebih dimaksudkan untuk menyatakan

sesuatu hal yang sama atau seharga dengan hal lain, yang sesungguhnya tdak

sama (Pradopo, 2000:66). Dengan kata lain tuntutan keterampilan berbahasa pada

langkah metafor lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan berbahasa pada

langkah simile.

Rambu-rambu pada langkah ini juga semakin ditingkatkan, yakni (1) tujuh

baris dalam tiga menit, (2) setiap baris boleh berhubungan , boleh juga tidak, (3)

setiap baris harus ada metafor dengan menggunakan kata “adalah”, (4) dalam

baris-baris tersebut harus mengandung unsur (a) warna, (b) hewan atau benda, (c)

manusia, (4) tempat, dan (e) alam.

Langkah kedelapan, “Menjelma hewan menjelma benda”

Imajinasi dan fantasi-fantasi besar siswa harus terus difasilitasi. Dengan

tuntunan atau syarat-syarat yang lebih ketat siswa terus dimotivasi untuk berlatih

menulis. Langkah ini dimaksudkan semakin memperhebat imajinasi siswa dan

mulai diarahkan. Siswa diajak menjelmakan dirinya menjadi seekor hewan atau

benda. Dengan cara ini, siswa akan dengan bebas berekspresi dan berimajinasi.

Siswa tetap dapat diminta menulis 7 baris dalam waktu 3 menit. Dalam puisi

siswa harus menjelma menjadi hewan atau benda, sehingga di dalam puisi itu

sekurang-kurangnya ada seekor hewan jika siswa mengekspresikan dirinya

Page 37: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

19

sebagai hewan, atau sebuah benda jika siswa ingin mengekspresikan dirinya

sebagai sebuah benda. Dalam ketujuh baris itu harus ada unsur : (1) warna, (2)

manusia, (3) tempat,dan (4) alam.

Sampai pada langkah kedelapan ini diharapkan siswa sudah menjadi terbiasa

mengungkapkan diri, berekspresi, berimajinasi dari yang sederhana sampai yang

paling tinggi. Siswa sudah mengenal penggunaan simbol-smbol, tanda-tanda, dan

metafor-metafor. Yang lebih penting dari semua itu, siswa terlibat secara aktif,

berlatih dengan santai tanpa beban, dan siswa merasa nyaman dengan proses ini

.Sebagamana telah dipaparkan sebelumnya bahwa langkah pertama sampai

langkah kedelapan ini pada dasarnya merupakan langkah antara untuk membantu

siswa dapat menulis puisi. Penulisan puisi yang sesungguhnya terletak pada

langkah yang kesembilan atau yang terakhir.

Langkah kesembilan ini diberi judul “Menulis puisi secara utuh”

Pada langkah ini siswa diajak merefleksi segala pengalamannya. Seluruh

pengalaman itu dicoba untuk dihadirkan kembali. Siswa diminta memunculkan

tekad, niat, keinginan, dan mimpi-mimpinya. Siswa diminta memilih satu diantara

sekian banyak tekad, niat, keinginan, dan mimpi tersebut. Akibatnya siswa

diminta menuliskan refleksinya dalam sebuah puisi apa pun. Sedapat mungkin,

teknik-teknik yang sudah dilatihkan harus tampak dalam puisinya. Siswa diminta

menulis dan terus menulis, jangan berhenti hanya untuk memilih-milih kata.

2. Pengertian dan Jenis Kemah Wisata

Kemah wisata terdiri dari dua kata yaitu kemah dan wisata dimana arti

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga adalah : (1) kemah adalah

Page 38: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

20

tempat tinggal darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh

tanah dibuat dari kain terpal dan sebagainya, (2) wisata adalah bepergian bersama-

sama untuk memperluas pengetahuan, menulis, melukis, bersenang-senang dan

sebagainya. Piknik adalah perjalanan yang memanfaatkan potensi sumber daya

alam dan tata lingkungan sebagai objek tujuan wisata, bahari bepergian menikmati

alam laut, budaya bepergian bersama-sama dengan tujuan mengenali hasil

kebudayaan setempat.

Berkemah adalah membawa anak kesuatu tempat untuk melakukan

kegiatan yang telah diprogramkan, dengan tujuan melatih anak bagaimana anak

bekerja sama dengan orang lain, bagaimana cara membuat tempat beristirahat

yang nyaman dan aman. Selain itu, berkemah juga baik untuk merangsang

kecerdasan natural (naturalist intelligence) anak. Hal ini sejalan yang

dikemukakan oleh dr. Maya dan Wido, 2006 (perkembangan anak.com) yang

menyatakan membiarkan anak berada di ruang terbuka dapat mendorong anak

mengetahui banyak informasi dan pengetahuan tentang bentuk alam yang ada di

sekitarnya.

Kegiatan berkemah memang tidak mudah, sebab orang tua beranggapan

berkemah adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk bisa bersenang-

senang bersama teman, jika diizinkan, mereka takut kalau-kalau nanti terjadi

sesuatu yang tidak diharapkan. Tetapi jika dilarang, anak biasanya akan marah

dan merasa kecewa. Menyikapi hal ini, sebagai upaya untuk menhidarkan

perasaan khawatir yang berlebihan maka orang tua seyogyanya meyakinkan

Page 39: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

21

terlebih dahulu bahwa anak akan mengikuti acara berkemah bersama orang-orang

yang bisa dipercaya (guru) dan lokasi yang tidak membahayakan (aman).

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat memberikan pengertian

kemah wisata adalah mendirikan tempat istirahat di lokasi yang memiliki

keindahan alam atau ciri khas yang dapat memancing siswa berimajinasi dalam

pembelajaran menulis puisi.

3. Metode Kemah Wisata

1) Alasan Memilih Metode Kemah wisata Belajar di sekolah pada umumnya berlangsung di dalam kelas. Dengan

melakukan pembelajaran menulis puisi di luar kelas dengan kemah wisata,

diharapkan siswa: (1) memperoleh pengalaman langsung, (2) mengumpulkan

bahan untuk pelajaran, (3) mengarahkan dan memperluas minat, (4) memperkaya

pembelajaran menulis puisi, (5) membuktikan benar tidaknya pengertian yang

diperoleh di dalam kelas, (6) melatih berimajiansi, tanggung jawab dan saling

percaya mempercayai.

Dengan memerhatikan hal di atas, kemah wisata memungkinkan siswa lebih

sanang belajar, mencari, mengamati, berimajinasi, bahkan melahirkan ide-ide

yang nantinya dapat dituangkan lewat tulisan puisi , bukan hanya duduk

mendengarkan dan mencatat yang disampaikan guru. Sebaliknya, guru tidak lelah

karena tidak terus- menerus berbicara, hal ini sesuai dengan pola pengajaran

kontekstual yang dituntut dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan.

2) Tujuan dan Sasaran Metode Kemah Wisata

Page 40: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

22

Kemah wisata bukan hanya bersenang-senang atau beramai-ramai,

melainkan memunyai tujuan pendidikan, di antaranya supaya siswa bisa

memunculkan imajinasinya dengan kondisi alam yang asri, memunyai sikap

positif diawal kegiatan menulis puisi, keterampilan dalam mengamati,

menyelidiki, mensistematisasi suatu pelajaran, memperoleh pengetahuan baru,

melengkapi atau memperdalam bahan yang telah dipelajari, memupuk kerjasama

atau belajar berani bekerja secara individual.

Adapun sasaran kemah wisata dalam penelitian ini sesuai dengan latar

permasalahan penelitian yang dilakukan, yakni (1) masalah penelitian berasal dari

persoalan yang terjadi dalam kelas, yakni suasana yang menjenuhkan dan

membosankan sehingga kemampuan siswa dalam menulis puisi masih rendah, (2)

adanya tindakan untuk memperbaiki permasalahan pembelajaran, yaitu melalui

keefektifan kemah wisata di lokasi objek wisata pantai pasir putih (Bira).

3) Langkah-langkah Kemah Wisata

Kemah wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah yang

baik, di antaranya : persiapan dan perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

1) Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan kemah wisata hendaknya bersama-

sama dengan siswa. Hal-hal yang perlu dibicarakan bersama di antaranya (a)

tujuan dan sasaran yang akan dituju, (b) aspek-aspek atau permasalahan yang

akan diselidiki, (c) membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan

kemah wisata, (d) membentuk kelompok, dan (e) waktu kemah wisata ditetapkan.

2) Pelaksanaan Kemah Wisata

Page 41: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

23

Sebelum siswa di bawah berkemah ke objek penelitian terlebih dahulu

dibuatkan permintaan izin dari orang tua, Kemah wisata hendaknya dilakukan

dengan tertib. Seluruh siswa mempersiapkan kelengkapan yang diperlukan,

kemudian melaporkan kepada kelompok atau regu. Setiap siswa hendaknya

mengecek kembali tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah

pelaksanaan kemah wisata dalam penelitian ini adalah seagai berikut.

a. Siswa diberikan lembar kerja.

b. Siswa diberikan penjelasan teknis penulisan puisi pada lembar kerja

c. Siswa dipersilahkan berkelompok menuju objek penelitian.

d. Siswa mengamati lingkungan wisata

e. Setelah waktu penulisan larik-larik puisi di lapangan telah habis. Siswa

dipersilahkan mengumpulkan tugasnya pada ketua kelompoknya.

f. Bermain –main bersama dipantai.

g. Setelah waktu bermain selesai, siswa berkumpul dikemah untuk

dibagikan kembali lembar kerja yang telah dikumpulnya untuk diedit .

h. Setelah waktu pengeditan selesai, siswa diminta untuk bersiap-siap

meninggalkan obyek wisata dengan tertib.

i. Puisi yang telah diperbaiki dikumpul kembali untuk dikoreksi/dinilai

oleh guru bahasa Indonesia

j. Puisi yang telah dinilai, dipersilahkan tampil ke depan untuk mewakili

kelompoknya membacakan puisinya untuk ditanggapi oleh kelompok

lain.

Page 42: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

24

k. Setelah pembacaan puisi secara berkelompok telah selesai maka guru

mengumumkan puisi terbaik dan memberikan penguatan,selanjutnya

untuk dipublikasikan di mading sekolah.

3) Tindak Lanjut

Kemah wisata bukan berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

simpulan - simpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak lanjut.

Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu belum

tentu diamati oleh yang lain, sedangkan tujuan kemah wisata ialah supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu, dalam tindak lanjut ini

siswa diberikan kembali tugas pekerjaan rumah secara bekelompok untuk

mendatangi suatu objek tertentu sesuai pilihannya sendiri. Hasil pekerjaan rumah

ini harus dilaporkan dan dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi atau

mendemonstrasikan. Dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan

mereka, apakah kemah wisata itu berjalan lancar , tertib, dan bermanfaat?

Kekurangan-kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinan untuk

memperbaikinya.?.

Bertitik tolak dari pemahaman inilah maka penulis memilih metode

kemah wisata dalam pengajaran menulis puisi, dengan memperhatikan bahasa,

diksi, pengimajinasian, dan keotentikan makna yang terkandung sebagai bentuk

ekspresi kreatif-estetis.

4. Proses Pembelajaran Menulis

Perencanaan merupakan suatu bentuk program kegiatan yang disusun

secara sistimatis dan dilaksanakan secara runtut untuk memperlancar pelaksanaan

Page 43: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

25

kegiatan tertentu dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai. Hal ini sejalan

yang dikemukakan oleh Uno (2008:2), bahwa perencanaan yakni suatu cara yang

memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan

berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi

sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kegiatan pembelajaran harus direncanakan dengan persiapan yang matang

dan sistimatis, serta memperbesar peluang pada siswa untuk terlibat dalam

penetapan proses pembelajaran, maka perencanaan yang telah dirancang oleh guru

dalam Rencana Program Pembelajaran (RPP) harus melihat situasi dan kondisi

siswa dan sarana sekolah. Hal tersebut,dikemukakan oleh Hunt dan Moore (dalam

La Jarubi, 2008:29) bahwa rancangan strategi sebelum proses pembelajaran harus

memperhatikan pengalaman-pengalaman intraksi guru dengan siswa dalam

pembelajaran yang sama, kelas yang sama, sedangkan rancanag dalam proses

pembelajaran harus memperhatikan kondisi aktual dan kenyataan riil dari siswa

saat proses pembelajaran itu berlangsung.

Pembelajaran dalam paradikma konsruktivistik tidak lagi diartikan sebagai

pewaris pengetahuan atau nilai-nilai kultural objektif, tetapi sebagai upaya

membantu siswa belajar mengkonstruksi dan memaknai segala objek ajar. Hal

tersebut sejalan yang dikemukakan oleh Alwasilah (dalam Lajarubi, 2008 : 30 )

”Hal yang paling berharga dalam proses belajar adalah pemberdayaan siswa

untuk memaknai sendiri fenomena sosial (mulai dalam kelas sampai luar

kelas), misalnya melalui proses menulis matematika berbasis problem, sains

investigatif, dan study sosial berdasarkan pengalaman. Tugas guru adalah

Page 44: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

26

menciptakan suasana belajar agar siswa merevisi kembali pemaknaan

(pemahaman) itu dengan sejumlah teknik, seperti mengajukan kontradiksi,

informasi baru, pernyataan, atau saran penelitian. Intinya adalah menantang

dan mempertanyakan kebenaran konsep sementara yang diyakini”.

Menurut pandangan konsruktivistik, belajar merupakan suatu proses

pembentukan pengetahuan yang dilakukan oleh siswa, Ia harus aktif melakukan

kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal

yang sedang dipelajari. Guru harus menjadi motivator untuk menata lingkungan

yang memberi peluang optimal bagi terjadinya pembelajaran dan menumbuhkan

kesadaran pada peserta didik sehingga menentukan terwujudnya gejala belajar

yakni timbulnya niat belajar dari siswa. Dengan demikian, kendali belajar

sepenuhnya berada pada peserta didik. Untuk melaksanakan pembelajan menulis

pada kegiatan kemah wisata, maka guru harus melakukan (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan, (3) penilaian. Adapun, tiga uraian tersebut sebagai berikut :

1. Perencanaan Pembelajaran

Penyusunan program pembelajaran yang dimaksudkan di sini, adalah

rencana pembelajaran dalam satu pertemuan pembelajaran Semester II tahun

pelajaran 2015/2016 dilaksanakan selama 4 X 45 menit

Rencana pembelajaran yang digunakan, sebagai berikut:

1. Kegiatan Awal

a. Apersepsi

b. Motivasi

c. Penyampaian Tujuan Pembelajaran

Page 45: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

27

2. Kegiatan Inti

a. Mengajak siswa berjalan-jalan mengamati lingkungan objek wisata

b. Mengajak siswa merenung tentang apa yang ia amati, lihat, temukan,

dan perasaan hatinya

c. Pemberian tugas menulis puisi

d. Diskusi kelompok tentang puisi yang ia tulis

e. Mengumpulkan hasil puisi yang telah direvisi

f. Pembahasan hasil pembelajaran

g. Siswa diberi kesempatan bertanya

3. Kegiatan Akhir

a. Simpulan

b. Pemberian tugas

Rencana program pembelajaran yang disusun peneliti untuk

menciptakan pembelajaran aktif, efektif, kreatif, dan menyenangkan.

Pembelajaran ini memberi gambaran yang utuh, langkah-langkah yang dilakukan

guru secara menyeluruh. Yang lebih penting adalah pembelajaran ini dapat

mengatasi kesulitasan siswa dalam menulis puisi.

Pengembangan RPP dalam kaitannya dengan tugas guru, Cynthia (dalam

Mulyasa, 2008:158) berpendapat, bahwa proses pembelajaran yang dimulai

dengan fase pengembangan rencana pembelajaran, ketika kompetensi dan

metodologi telah diidentifikasi, akan membantu guru dalam mengorganisasikan

materi standar, serta mengantisipasi siswa dan masalah-masalah yang mungkin

timbul dalam pembelajaran. Sebaliknya, tanpa rencana pembelajaran, seorang

Page 46: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

28

guru akan mengalami hambatan dalam proses pembelajaran, baik untuk satu kali

pertemuan maupun beberapa kali pertemuan. Guru yang belum berpengalaman

pada umumnya memerlukan perencanaan yang lebih rinci dibandingkan guru

yang telah berpengalaman dalam bidangnya.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Menulis

Pelaksanaan pembelajaran menulis dilakukan berdasarkan pada rencana

kegiatan yang telah disusun. Hal ini harus diikuti oleh siswa selama melakukan

proses pembelajaran menulis pada kegiatan kemah wisata. Dalam pelaksanaannya

pembelajaran menulis tidak dilakukan dalam sekali jadi, tetapi harus melalui tahap

demi tahap. Hal ini sejalan dengan Aminuddin (1996:45) yang menyatakan,

bahwa jika dilihat dari segi pelaksanaannya, pembelajaran menulis tidak

dilaksanakan serempak melainkan secara bertahap, menggunakan pendekatan

proses yang meliputi tahap perencanaan, tahap penulisan, dan tahap pascamenulis.

Berdasarkan pandangan tersebut, maka pelaksanaan kemah wisata dalam

kegiatan pembelajaran menulis puisi dibagi menjadi tiga tahapan, meliputi : (1)

pramenulis, (2) menulis, dan (3) swasunting. Adapun, uraian dari ketiga tahapan

tersebut sebagai berikut.

Pertama, pramenulis merupakan suatu tahap dalam proses pembelajaran

menulis yang didalamnya seorang penulis mencari dan menemukan ide yang akan

memungkinkan untuk ditulis. Kemudian, jika sudah menemukan dan menetukan

ide-ide yang akan ditulis menjadi puisi, kita perlu mengembangkannya dengan

cara melakukan bernalar untuk memunculkan pengimajinasian yang berhubungan

dengan lingkungan, kegiatan berikutnya adalah mengembangkan kata kata yang

Page 47: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

29

tepat, penyusunan kata-kata itu harus sedemikian rupa sehingga menimbulkan

kesan estetis menjadi kalimat-kalimat, kalimat-kalimat tersebut akan menjadi

larik-larik dalam puisi.

Pendayagunaan majas harus diperhatikan agar puisi yang dibuat semakin

baik. Untuk mencapai harapan-harapan di atas, maka diperlukan metode latihan.

Namun yang paling utama dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi adalah

latihan dan latihan menulis puisi. Melalui latihan-latihan, siswa diharapkan

tumbuh menjadi seorang penulis puisi yang memiliki tingkat kepercayaan diri

yang tinggi. Hal ini, sejalan dengan Dave (2004 :119) yang menyatakan

”Belajar bukan hanya menyerap informasi pasif, melainkan aktif menciptakan pengetahuan dan keterampilan. Upaya benar-benar bergantung pada pembelajar dan bukan merupakan tanggung jawab fasilitatornya. Fasilitator hanya berkewajiban menata meja dengan makanan yang meransang selera dan bergizi, sedangkan kewajiban untuk memakannya ada pada pembelajar sendiri,menyediakan segalanya bagi pembelajar lalu menyuapinya mereka akan berakibat buruk bagi fasilitator dan pembelajar”. Kedua, pada tahap menulis, guru mengarahkan siswa untuk

mengembangkan tema yang telah ditentukan oleh siswa itu sendiri, kemudian

tahap merangkum dan mengembangkan kata menjadi larik.-larik dalam puisi.

Tompkins dan Hoskisson (1994:15) menyatakan, bahwa kegiatan dalam tahap

menulis adalah draf kasar, menulis petunjuk, dan menekankan pada isi bukan

bukan mekanika kebahasaan. Penyusunan kata-kata dilakukan oleh siswa dengan

menulis apa yang ada dalam hayalan dan ia lihat di objek wisata. Guru

membangun situasi tanpa tekanan, yakni situasi membolehkan siswa berbuat

kesalahan dalam menulis, karena kesalahan sebagai bagian dari proses menulis.

Page 48: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

30

Ketiga, setelah siswa melakukan proses menulis puisi dilokasi kemah

wisata, maka siswa bersama dengan teman kelompoknya melakukan editing untuk

tulisannya sebelum dilakukan penilaian oleh guru, Editing bukan semata-mata

tugas editor. Penulis yang baik juga melakukan juga editing untuk tulisannya

sendiri dan melakukan swasunting untuk memperbaiki tata bahasa kalimat dan

tulisan, swasunting tidak hanya berlaku bagi penulis pemula, semua penulis

hendaknya melakukannya.

3. Penilaian Pembelajaran Menulis Puisi

Penilaian pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 dan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu pada penilaian proses

dan penilaian hasil. Hal ini juga senada yang diungkapkan Mulyasa, (2006:101)

bahwa penilaian penulisan puisi dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil,

Rofi’uddin dan Dimiyanti (dalam,Lajarubi,2008:43) menyatakan bahwa penilaian

proses diorientasikan pada kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar menulis dan

dapat memberikan balikan kepada guru.

Observasi informal bertujuan untuk mengetahui secara nyata tentang :

(1) apa saja yang dilakukan siswa saat menulis, (2) bagaimana sikap mereka

terhadap tugas menulis, yang dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa

berupa kesenangan mengikuti kegiatan kreativitas menulis puisi di objek wisata.

Penilaian hasil, untuk menentukan kualifikasi kemampuan menulis puisi,

penilaian dilakukan dengan menggunakan panduan penilaian puisi. Berdasarkan

panduan itu ada lima komponen yang menjadi fokus penilaian yaitu ; (1) Tema

(2) Diksi (3) Makna, (4) Tata Bahasa, dan (5) Bahasa kias. Hal ini, sejalan yang

Page 49: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

31

dikemukakan oleh Tompkins (1990:245) menyatakan bahwa untuk mengetahui

perkembangan dan kemajuan pembelajaran menulis siswa digunakan penilaian

proses menulis dan penilaian hasil. Oleh karena itu, penilaian yang digunakan

dalam pembelajaran menulis puisi menggunakan penilaian proses dan penilaian

hasil.

Selama proses pembelajaran menulis puisi berlangsung, guru mengadakan

penilaian proses dan akhir kegiatan pembelajaran diadakan penilaian hasil

pembelajaran.

1. Penilaian Proses

Aspek yang dinilai dalam penilaian proses adalah :

a. Aktivitas belajar individual (aktif atau pasif)

b. Peran serta dalam kelompok (aktif atau pasif)

2. Penilaian Hasil

a. Hasil pembelajaran yang diharapkan adalah semua siswa dapat menulis

puisi tentang lingkungan, kehidupan nelayang, dan keindahan pantai.

Sehingga puisi yang diciptakan menggambarkan tentang apa yang ia

amati dan renungkan. Maka aspek yang dinilai adalah tema, bunyi, irama,

diksi, bahasa kias

b. Kriteria penilaian apabila 75 % siswa mendapat 73 maka pembelajaran

menulis puisi dapat dinyatakan berhasil.

c. Penskoran

Page 50: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

32

Tabel 1

Penskoran

No Aspek yang Dinilai Skor Bobot Skor Perolehan

1

2

3

4

5

Tema

Diksi

Makna

Tata Bahasa

Bahasa Kias

0 – 5

0 – 5

0 – 5

0 – 5

0 – 5

2

2

2

2

2

Nilai Akhir

Keterangan skor perolehan :

1. 41 – 50 baik sekali 2. 31 – 40 baik 3. 21 – 30 cukup 4. 11 – 20 kurang 5. 1 – 10 sangat kurang

Penentuan Skor dengan Pedoman Penilaian

Tabel 2 Kriteria Penilaian

No Kriteria Penilaian/Skor

Perolehan

Aspek yang Dinilai

Tema Diksi Makna Tata

Bahasa Bahasa

Kias

1 2 3 4 5 6

Paling baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang Kosong

5 4 3 2 1 0

Penentuan nilai dengan rumus : Nilai Akhir = Skor perolehan dibagi skor maksimal dikali bobot B. Kajian Penelitian yang Relevan

Menurut Mursal Esten (dalam Budiarman, 2003:2) ada tiga proses

Page 51: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

33

penciptaan puisi, yaitu proses konsentrasi, intensifikasi, dan pengimajinasian.

Ketiga proses ini harus diciptakan oleh guru dalam pembelajaran menulis puisi.

Berdasarkan uraian tentang berbagai kondisi pembelajaran menulis puisi seperti

yang diuraikan di atas, penelitian ini penting untuk dilakukan. Keefektifan kemah

wisata dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1

Bulukumba Kabupaten Bulukumba menjadi salah satu alternatif pembelajaran

menulis puisi.

Penelitian yang serupa belum pernah dilakukan secara mendalam dan fokus

pada penggunaan teknik kemah wisata dalam menulis puisi. Namun, terdapat

beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan memiliki karakter maupun bidang

kajian dengan penelitian ini. Keefektifan pengajaran puisi dengan menggunakan

metode bermain peran pada siswa SMA Negeri di Kabupaten Bantaeng, oleh

Muhammad Nasir, Tahun 2005 dengan hasil penelitian metode bermain peran

efektif digunakan dalam pengajaran puisi. Keefektifan penggunaan rekaman

bencana alam tsunami dalam pembelajaran menulis puisi kelas X SMA Negeri 1

Watansoppeng, oleh Andi Budiarman, Tahun 2007 dengan hasil penelitian

penggunaan rekaman bencana alam tsunami efektif digunakan dalam

pembelajaran menulis puisi.

Hakikat Menulis

Menulis merupakan keterampilan mekanis yang dapat dipahami dan

dipelajari. Menulis merupakan kegiatan produktif yang dilakukan secara kontinyu

dan berulang-ulang (rekustif). Hal ini, sejalan yang dikemukakan oleh Tarigan

(2000:21) bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang

Page 52: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

34

grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau

mereka memahami bahasa dan grafik tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran

menulis adalah proses kegiatan tulis-menulis yang bertujuan agar para siswa pada

sekolah menengah kejuruan mampu menerapkan pengetahuan berbahasa sesuai

dengan fungsi bahasa sebagai alat berkomunikasi tulis.

Menulis adalah rangkaian proses berpikir. Proses berpikir berkaitan erat

dengan kegiatan penalaran. Penalaran yang baik dapat menghasilkan tulisan yang

baik pula, bahkan tanpa penalaran tidak akan ada pengetahuan yang benar.

Syafi’ie (1988:182) mengemukakan bahwa salah satu substansi retorika menulis

adalah penalaran yang baik. Dalam hal ini, berarti untuk menghasilkan suatu

karya yang baik dan benar harus dilakukan penalaran secara cermat dengan

berdasarkan pikiran yang logis. Penalaran yang salah akan menuntun kepada hasil

karya yang tidak baik dan salah. Hal yang sama juga dikemukakan D’Angelo

(dalam Tarigan 2000 :22) menulis adalah belajar berpikir dalam/dengan cara

tertentu.

Kegiatan menulis merupakan keterampilan mekanis yang dapat dipahami

dan dipelajari. Menulis sebagai suatu proses atas beberapa tahapan. Tompkins dan

Hoskisson (1994:89) menguraikan tahapan menulis, yaitu (1) pramenulis, (2)

pengedrafan, (3) perbaikan, (4) penyuntingan, dan (5) puplikasi.

Pada pramenulis, siswa diberi kesempatan berjalan-jalan mengamati lingkungan

objek wisata, kegiatan selanjutnya adalah mengimajinasikan apa yang siswa lihat,

pikirkan, bayangkan, dan ungkapan perasaannya semua siswa melakukan hal ini.

Page 53: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

35

Pada tahap ini siswa diminta menuliskan satu bait atau lebih yang memiliki makna

estetika berkaitan imajinasinya terhadap pengamatan, dan ungkapan perasaannya.

Pada penulisan siswa dibimbing merangkum dan mengembangkan kata menjadi

larik-larik dalam puisi. Tahapan selanjutnya adalah memadukan dan mengolah

larik-larik yang telah dibuat sehingga menjadi bait-bait yang padu. Siswa

membuat beberapa bait, setiap bait tersebut lalu ditata sehingga menjadi sebuah

puisi. Pada tahap perbaikan, siswa merevisi puisi yang telah dibuatnya. Siswa

dapat meminta bantuan teman kelompoknya maupun teman dari kelompok lain

untuk membantu dan mempertimbangkan tema puisi yang dikemukakan. Pada

tahap penyuntingan, diberikan kepada guru untuk memperbaiki aspek mekanik

(ejaan, tanda baca, pilihan kata/diksi, tema, dan struktur kalimat) yang tidak sesuai

dengan kaidah penulisan. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki tulisan (puisi)

siswa.

Tapi kita perlu ingat menuntut kesempurnaan tulisan anak adalah kerangka

pikir yang buruk untuk menjadikannya seorang penulis. Tidak hanya

menyingkirkan kreativitas dan kesenangan, hal tersebut juga bisa menimbulkan

kelumpuhan besar bagi penulis. Gunakan kata-kata pujian sebagai cara yang

efektif untuk memotivasi siswa dalam menulis. Untuk saran dan kritik atas tulisan

siswa, tunggu sampai siswa betul-betul mulai menganggap dirinya sebagai penulis

karena saat itu mereka lebih berminat pada cara-cara menulis puisi yang lebih

baik. Pada tahap publikasi, siswa diminta mengetik puisi yang telah dikoreksi dan

dijilid kemudian diserahkan ke perpustakaan sekolah untuk dibaca oleh siswa.

Page 54: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

36

C. Kerangka Pikir

Pembelajaran menulis merupakan salah satu aspek keterampilan

berbahasa. Hal itu tersurat dalam standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia

untuk SMK, bahwa ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia mencakup

komponen berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis ) dan

kemampuan bersastra (Depdiknas, 2006:37)

Pembelajaran aspek menulis di kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba sesuai

dengan kurikulum 2013 dan kurikulum 2006, termasuk menulis puisi. Salah satu

kompetensi dasar menulis materi pelajaran semester genap, Dari kompetensi ini

diharapkan siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi, siswa akan

memiliki kemampuan menulis puisi yang memadai. Namun, harapan agar siswa

memiliki keterampilan menulis puisi belum dapat dicapai. Hal ini disebabkan oleh

tidak terciptanya suasana yang kondusif dalam kelas dan jenuh selalu belajar

dalam kelas.

Kenyataan menunjukkan bahwa kurang senangnya mengikuti

pembelajaran menulis puisi dalam kelas merupakan suatu problem pembelajaran

yang belum mampu diatasi oleh guru dan siswa sebagai subjek belajar. Salah satu

penyebabnya adalah metode dan strategi yang dipilih oleh guru atau munculnya

kejenuhan / kebosanan belajar yang selalu diapit diantara empat dinding tembok.

Untuk mengatasi masalah tersebut, dalam melaksanakan pembelajaran menulis

puisi dianjurkan mengunakan pembelajaran kontekstual. Oleh karena itu, peneliti

menawarkan keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi.

Keefektifan kemah wisata sangat tepat diterapkan dalam pembelajaran

Page 55: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

37

menulis puisi yang dapat menyenangkan, menggairahkan, dan membangkitkan

minat belajar, sehingga siswa dapat berimajinasi dan bernalar untuk menuangkan

ide-ide yang ingin ia sampaikan lewat puisi, sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang ditargetkan kurikulum, yaitu mampu mengungkapkan pikiran, pendapat,

gagasan dan perasaan dalam berbagai bentuk tulisan puisi.

Kerangka pikir yang telah diuraikan di atas dapat dilihat dalam bagan berikut.

Gambar 1. Bagan kerangka pikir

Makna

Menulis Puisi Bebas

Tema

Diksi

Tata Bahasa

Bahasa Kias

Kemah Wisata

Efektif

Tidak Efektif

Page 56: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan alasan

penelitian ini berusaha untuk mencari keefektifan suatu variabel terhadap variabel

lainnya. Desain penelitian ini adalah pretest posttest, dan control group design

(Arikunto, 2010:125). Gambar desain dapat dilihat seperti di bawah ini.

Tabel 3 DesainPenelitian Pretest, Posttest, dan Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen (E) O1 X O2

Kontrol (K) O3 - O4

Keterangan:

E : kelompok eksperimen

K : kelompok kontrol

O1: pretest kelompok eksperimen

O2: posttest kelompok eksperimen

O3: pretest kelompok kontrol

O4: posttest kelompok kontrol

Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan dengan

kemah wisata, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi

perlakuan dengan kemah wisata. Pembelajaran yang dilakukan pada kelas

kelompok kontrol dibiarkan alami seperti keseharian guru dalam mengajar.

Page 57: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

39

Paradigma merupakan gambaran mengenai hubungan antarvariabel dalam

penelitian. Paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Paradigma Kelompok Eksperimen

Gambar 2 Bagan Paradigma Penelitian Kelompok Eksperimen b. Paradigma Kelompok Kontrol

Gambar 3 : Bagan Paradigma Penelitian Kelompok Kontrol

Berdasarkan desain dan paradigma penelitian tersebut masing-masing

kelompok dikenai pengukuran pretest dan posttest. Manipulasi eksperimen semua

menggunakan kemah wisata pada kelompok eksperimen dan tanpa menggunakan

kemah wisata pada kelompok kontrol.

B. Variabel Penelitian

Kerlinger (dalam Arikunto,2010:159), mendefinisikan bahwa,variabel

sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf

dalam konsep kesadaran. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu

variabel bebas (X) yang memengaruhi atau variabel penyebab dan variabel terikat

(Y) yaitu variabel akibat atau variable terikat. Kemah Wisata sebagai variabel

bebas dan tingkat kemampuan menulis puisi sebagai variabel terikat.

C. Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penulisan ini akan di definisikan sebagai berikut ;

Menulis Puisi Luar Kelas/ Kemah Wisata

Kelompok Eksperimen

Menulis Puisi

Dalam Kelas Kelompok Kontrol

Page 58: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

40

1. Kemah wisata adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan di tempat wisata

baik di daerah pesisir maupun daerah pegunungan. Kemah wisata terdiri

atas dua kata yaitu kemah dan wisata di mana dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia edisi ketiga adalah (1) kemah adalah tempat tinggal

darurat, biasanya berupa tenda yang ujungnya hampir menyentuh tanah

dibuat dari kain terpal dan sebagainya,(2) wisata adalah bepergian

bersama-sama untuk memperluas pengetahuan, menulis, melukis,

bersenang-senang, dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat memberikan

pengertian kemah wisata adalah mendirikan tempat istrahat di lokasi yang

memiliki keindahan alam atau ciri khas yang dapat memancing siswa

berimajinasi dalam pembelajaran menulis puisi.

2. Pembelajaran menulis puisi adalah pembelajaran yang dilaksanakan dan

dirancang dengan perencanaan yang merupakan suatu bentuk program

kegiatan yang disusun secara sistematis dan dilaksanakan secara runtut

untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan yang

hendak dicapai.

Kemah Wisata dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan aktif dan

menyenangkan. Siswa diajak berlomba menulis puisi secara mandiri dan secara

bersama-sama.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173).

Page 59: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

41

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 1

Bulukumba tahun pelajaran 2015 – 2016 yang berjumlah 14 kelas meliputi kelas

X AP1, X AP2 ,X AP3,X AK1,X AK2, X PM, X BB1,X BB2, X TKJ1,X

TKJ2,X TKR1,X TKR2,X TAV,dan X NKPI dengan jumlah keseluruhan 521

siswa. Di SMK Negeri 1 Bulukumba pembagian kelas dilakukan secara kelompok

program keahlian, tidak ada kelas yang dianggap lebih unggul dibandingkan kelas

lainnya dapat dilihat tabel berikut.

Tabel 4 Keadaan Populasi

No

Kelas

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah Siswa

1. X AP1 8 32 40

2. X AP2 8 30 38

3. X AP3 11 28 39

4. X AK1 9 30 39

5. X AK2 9 30 39

6. X PM 23 16 39

7. X BB1 0 34 34

8. X BB2 0 34 34

9. X TKJ1 30 10 40

10. X TKJ2 29 11 40

11. X TKR1 40 0 40

12. X TKR2 40 0 40

13. X NKPI 37 0 37

14. X TAV 32 0 32

Jumlah Siswa 256 265 521

Sumber Data : Wakasek Kesiswaan SMK Negeri 1 Bulukumba Tanggal 13 Juli 2015

Page 60: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

42

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(Arikunto,2010:174). Penarikan sampel harus dilakukan sedemikian rupa

sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau

dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Penelitian ini

menggunakan teknik pengambilan sampel secara cluster random sampling

terhadap seluruh kelas yang termasuk anggota populasi. Pengambilan sampel

secara acak kelas sederhana dilakukan dengan cara diundi. Cara ini

memungkinkan seluruh populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk terpilih

menjadi sampel dalam penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X

NKPI sebagai kelas kontrol dan kelas X TAV sebagai kelas eksperimen dapat

dilihat tabel berikut.

Tabel 5 Keadaan Sampel

No

Kelas

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah Siswa

1. X TAV 32 0 32

2 X NKPI 37 0 37

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Tahap Praeksperimen

Page 61: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

43

Sebelum penelitian dilakukan pretest berupa tes kemampuan

menulis puisi terhadap kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Pretest ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam

menulis puisi. Pretest dilakukan untuk menyamakan kemampuan awal

yang dimiliki sampel.

2. Tahap Eksperimen

Setelah pretest dilakukan pada kedua kelompok dan dianggap

memiliki kemampuan yang sama, selanjutnya adalah pemberian

perlakuan atau treatment untuk mengetahui peningkatan kemampuan

menulis puisi yang dimiliki siswa. Untuk kelompok eksperimen diberi

perlakuan dengan pelaksanaan kemah wisata dalam pembelajaran

keefektifan kemah wisata sedangkan untuk kelompok kontrol

pembelajaran dilakukan tanpa pemberian perlakuan kemah wisata.

a. Kelompok Eksperimen

Langkah-langkah pembelajaran keefektipan menulis puisi

dengan kemah wisata adalah sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu keefektifan

menulis puisi dengan kemah wisata;

2) Guru memberikan contoh teks puisi kepada siswa;

3) Siswa diminta membaca dan mengamati contoh teks puisi;

4) Siswa berlatih menulis puisi dengan kemah wisata;

5) Guru dan siswa membuat kesepakatan untuk serius dalam

melakukan proses pembel ajaran ini agar hasil penelitian yang

Page 62: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

44

diperoleh bisa objektif dan benar-benar mencermingkan

keefektifan kemah wisata dalam menulis puisi.

6) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok (A, B, C, dan D) dan

mintalah masing-masing kelompok memberi nama

kelompoknya

7) Guru membacakan puisi. Siswa mencatat hal-hal penting

8) Setiap kelompok menyiapkan anggotanya untuk menyimak

pembacaan puisi;

9) Guru meminta siswa yang mewakili kelompok untuk maju ke

depan kelas. Guru menyiapkan flipchard atau papan tulis yang

akan digunakan siswa menulis jawaban;

10) Guru menilai jawaban siswa

11) Guru menyimpulkan materi pembelajaran;

b. Kelompok Kontrol

Langkah-langkah pembelajaran menulis puisi tanpa kemah

wisata adalah sebagai berikut:

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,yaitu menulis puisi.

2) Siswa diminta membaca dan mengamati contoh puisi

3) Setelah mengamati contoh puisi siswa mulai menulis puisi.

4) Guru mengadakan evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran

menulis puisi.

F. Tahap Pasca Eksperimen

Page 63: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

45

Setelah kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan atau treatment,

langkah selanjutnya yaitu pemberian posttest. Pemberian posttest ini

bertujuan untuk mengetahui ketercapaian kemampuan menulis puisi setelah

diberi perlakuan. Tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui apakah kelompok

eksperimen mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan

kelompok kontrol.

G. Instrumen Penelitian

1. Pengertian Instrumen

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes. Tes adalah

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,2010:193).Tes

tersebut meliputi kemampuan menulis puisi. Tes kemampuan menulis

puisi dalam penelitian ini berbentuk pemainan .

Skor didapat dari hasil pekerjaan siswa yang diukur menggunakan

instrumen yang telah dibuat. Penilaian dilakukan dengan penilaian ulang.

Peneliti terlebih dahulu menilai hasil tulisan siswa dengan menggunakan

kriteria penilaian yang sudah dibuat. Kriteria penilaian menulis puisi

terdiri dari pilihan tema, bunyi, irama, diksi, dan bahasa kias.

Page 64: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

46

Tabel 6 Contoh Rubrik Penilaian Tugas Menulis Puisi

No.

Nama

Aspek yang Dinilai

Tema

Diksi

Makna

Tata Bahasa

Bahasa

Kias

Jumlah

Skor

0 – 5 0 – 5 0 – 5 0 – 5 0 – 5

1. 2. 3.

dst... Tabel 7 Penskoran Penilaian Tugas Menulis Puisi

No. Aspek yang Dinilai Skor Bobot Skor Perolehan

1. 2. 3. 4. 5.

Tema Diksi Makna Tata Bahasa Bahasa Kias

0-5 0-5 0-5 0-5 0-5

20 20 20 20 20

25 100 Nilai Akhir

Tabel 8 Kriteria Penilaian

N0. Kriteria Penilaian/ Skor Perolehan

Aspek yang Dinilai

Tema Diksi Makna Tata Bahasa

Bahasa Kias

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Paling baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang Kosong

5 4 3 2 1 0

Penentuan nilai dengan rumus:

Nilai Akhir = Skor perolehan dibagi skor maksimal dikali bobot.

Page 65: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

47

2. Uji Instrumen

a. Validitas Penelitian

Validitas ini digunakan untuk mengetahui kemampuan soal dalam

mengungkapkan isi suatu konsep yang diukur. Uji validitas juga

menggunakan validitas konstruksi yang dilakukan dengan expert

judgement, yaitu meminta pendapat dari ahli. Dalam hal ini pendapat

ahli yang digunakan adalah pendapat dari mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba.

b. Reliabilitas Penelitian

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui ketetapan instrumen

penelitian dalam menilai apa yang dinilainya. Uji reliabilitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus

koefisien alphacronbach yang dihitung menggunakan bantuan

computer program SPSS versi 17.0.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa tes hasil belajar.

Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil dari kemampuan menulis puisi. Tes

dilakukan sebanyak dua kali,yaitu sebelum perlakuan(pretest) dan sesudah

perlakuan (posttest). Pretest berfungsi untuk mengetahui kemampuan awal

menulis puisi

Kemah Wisata sebelum siswa mendapatkan perlakuan. Posttest berfungsi

untuk mengetahui kemampuan akhir menulis puisi siswa pada kelompok

Page 66: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

48

eksperimen setelah mendapatkan perlakuan dengan Kemah Wisata. Kedua tes ini

juga diberikan pada kelompok kontrol, untuk mengetahui perbedaan kemampuan

menulis puisi antara siswa yang menggunakan kemah wisata dan yang tidak.

I. Teknik Analisis Data

Penerapan teknik analisis data menggunakan uji-t. Teknik analisis data ini

dibantu dengan menggunakan program SPSS 17.0. Dalam sebuah penelitian

yang menggunakan analisis data dengan uji-t -test, terdapat dua asumsi yang

harus dipenuhi yaitu uji normalitas dan uji homogenitas (Arikunto, 2010: 307).

1. Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengkaji normal tidaknya sebaran

data penelitian. Uji normalitas dilakukan pada skor pretest dan posttest

dengan menggunakan rumus kolmogorov smirnov yang dilakukan

dengan kaidah nilai p pada taraf signifikan si alpha sebesar 5%. Jika

p>0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian dimaksudkan untuk mengetahui apakah

sampel yang diambil dari populasi penelitian memiliki varian yang sama

dan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara yang satu

dengan yang lain. Uji homogenitas dilakukan pada skor hasil pretest dan

posttest dengan kaidah jika nilai signifikan dihitung lebih besar dari taraf

signifikansi 0,05(5%). Perhitungan homogenitas dilakukan dengan ban

tuan computer program SPSS 17.0. Berdasarkan pada perhitungan

Page 67: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

49

tersebut dapat diketahui perbedaan yang signifikan dari kedua kelompok

tersebut dan dapat diketahui keefektifan dari kemah wisata dalam

menulis puisi.

2. Penerapan Teknik Analisis Data

Analisis data ini bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian,

yaitu untuk mengetahui perbedaan kemampuan menulis puisi yang

signifikan antara kelompok yang diberi pembelajaran dengan melakukan

kemah wisata dan kelompok yang diberi pembelajaran tampa Kemah

Wisata. Selain itu,untuk mengetahui keefektifan Kemah Wisata dalam

pembelajaran kemampuan menulis puisi. Berikut adalah hasil analisis data

dengan menggunakan uji-t.

a. Uji-t Sampel Berhubungan

Uji-t sampel berhubungan dalam penelitian ini digunakan

untuk menguji perbedaan kemampuan menulis puisi antara sebelum

dan sesudah dilakukan pembelajaran menulis puisi ,baik kelompok

control maupun kelompok eksperimen. Penghitungan uji-t sampel

berhubungan dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17.0.

b. Uji Sampel Bebas

Uji-t sampel bebas dalam penelitian ini digunakan untuk

menguji perbedaan kemampuan menulis puisi antara kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Penghitungan uji-t sampel

bebas dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17.0.

Page 68: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan latar belakang, kajian pustaka, dan metode penelitian yang

telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini dipaparkan hasil

penelitian keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi siswa

kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba. Tiap pertemuan pertama pada setiap

eksperimen dilaksanakan 4 jam pelajaran ( 4 x 45 menit) di tempat

dilaksanakannya kemah wisata.

Paparan dalam hasil penelitian diperoleh dari pemantauan melalui kegiatan

kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1

Bulukumba. Data penelitian ini terdiri atas data proses dan data hasil kegiatan

menulis siswa ketika melakukan kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi.

Data hasil diperoleh dari hasil tulisan puisi yang dilakukan siswa di tempat kemah

wisata. Paparan ini diperoleh melalui catatan lapangan, dokumentasi, dan

observasi terhadap setiap kegiatan kemah wisata siswa dalam pembelajaran

menulis puisi, pemaparan pelaksanaan eksperimen diawali dengan penggambaran

perencanaan dan pelaksanaan eksperimen, serta gambaran penilaian.

1. Deskripsi Perencanaan Pembelajaran Menulis Puisi

a. Studi Pendahuluan

Penelitian ini diawali dengan studi pendahuluan untuk mendapatkan

gambaran awal tentang keseriusan siswa atau kesenangan dan kemampuan

Page 69: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

51

mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan dalam bentuk tulisan

sastra (puisi). Setelah didapatkan gambaran, selanjutnya bersama guru kolaborator

menyampaikan kepada siswa akan diadakan kemah wisata dalam pembelajaran

menulis puisi, yang diawali dengan mengucapkan salam, siswa menjawab salam

dan melanjutkan dengan ucapan kapan diadakan kemah wisata dalam

pembelajaran menulis pak ?, menjawab pertayaan siswa dengan ramah,

menyampaikan tujuan pembelajaran menulis, memotivasi siswa, menyampaikan

tentang apa yang perlu dipersiapkan untuk mengikuti kemah wisata dalam

pembelajaran menulis puisi termasuk izin dari orang tua/wali siswa.

b. Perencanaan Observasi Pembelajaran Menulis Puisi

Perencanaan pembelajaran dengan keefektifan kemah wisata di lokasi

sekolah dalam pembelajaran menulis puisi pada eksperimen disusun sebelum

melaksanakan observasi. Rencana eksperimen disusun oleh peneliti dan guru

bahasa Indonesia kelas X dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran yang

disajikan dalam waktu 4 jam pelajaran ( 4 x 45 menit ) yang dilakukan sebanyak

dua kali pertemuan.

Rencana pelaksanaan pembelajaran dirancang dengan memperhatikan

standar kompetensi. Oleh karena itu, upaya observasi yang dilakukan memiliki

tujuh komponen, yaitu :(1) indikator, (2) tujuan pembelajaran, (3) materi ajar, (4)

metode pengajaran, (5) langkah-langkah pembelajaran, (6) sumber, alat dan media

pembelajaran, dan (7) penilaian (penilaian proses dan hasil )

Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dicantumkan

dalam observasi SMKN 1 Bulukumba pada mata pelajaran bahasa Indonesia

Page 70: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

52

semester genap kelas X pada aspek keterampilan menulis disesuaikan dengan

kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Adapun, kompetensi

dasar yang diharapkan dapat dicapai adalah menulis puisi. Berdasarkan standar

kompetensi dan kompetensi dasar tersebut dirumuskan indikator sebagai berikut :

(1) mampu menulis puisi yang berisi gagasan sendiri, (2) mampu menampilkan

pilihan kata yang tepat dan rima yang menarik untuk menyampaikan maksud, dan

(3) menyunting tulisan dan memublikasikan puisi dengan cara membaca didepan

teman, memajankan pada mading sekolah.

Berdasarkan tujuan pembelajaran menulis puisi, guru dan peneliti dapat

merumuskan butir pembelajaran yang direncanakan berfokus pada menulis

“Merangkai kata menjadi larik puisi” .Kemudian dirumuskan menjadi tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai pada eksperimen satu , sebagai berikut. Siswa

dapat : (1) menuliskan hasil imajinasinya menjadi puisi, (2) mengedit tulisan, (3)

membaca puisi didepan teman kelasnya.

Metode pembelajaran yang akan digunakan adalah ceramah, jalan melihat

keindahan alam atau objek yang ditempati berkemah, dan penugasan. Ceramah

digunakan ketika guru memberikan arahan tentang bagaimana menulis puisi,

memotivasi siswa melakukan pengimajinasian. Jalan-jalan digunakan untuk

menjaring ide-ide siswa dalam menulis puisi. Penugasan adalah memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menulis puisi dalam lembaran yang telah

disediakan.

2. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Puisi dengan Kemah

Wisata

Page 71: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

53

a. Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Puisi Pertemuan Pertama pada

Kelas Eksperimen

Pelaksanaan pembelajaran eksperimen pertama dalam kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa sebagai berikut.

a) Kegiatan siswa pada tahap pramenulis meliputi : (1) menjawab salam guru,

(2) memperhatikan tujuan pembelajaran, dan (3) berjalan-jalan dengan

teman kelompoknya mengamati alam dilokasi kemah.

b) Kegiatan siswa pada tahap menulis, meliputi : (1) menentukan tema, (2)

mulai menulis kata menjadi larik-larik puisi, dan (3) melakukan editing

tulisan dalam kelompoknya.

c) Kegiatan siswa pada tahap selanjutnya, meliputi : (1) mengumpulkan hasil

tulisannya, (2) mendengarkan hasil penilaian/koreksi dari guru mata

pelajaran bahasa Indonesia, (3) mewakili kelompoknya membacakan puisi

hasil ciptaannya sendiri untuk ditanggapi oleh kelompok lain.

Pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen direncanakan 2 kali

pertemuan. Tiap-tiap pertemuan dilaksanakan dalam waktu yang telah

ditentukan, yaitu (1) pertemuan pertama akan dilaksanakan dalam waktu 2

x 45 menit, (2) pertemuan kedua dilaksanakan dalam waktu 2 x 45 menit.

Pertemuan pertama direncanakan pada hari Selasa, 1 Maret 2016, jam ke-

8, dan ke-9 (pukul 13.15 – 14,45 wita). Pertemuan kedua direncanakan

hari Rabu, 2 Maret 2016, jam ke-3, dan ke-4 (pukul 08,45 - 10,15 wita)

Tujuan pembelajaran yang tercantum dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran adalah siswa dapat : menulis kreatif puisi. Sesuai dengan indikator

pencapaian hasil belajar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada

Page 72: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

54

pertemuan pertama, yaitu siswa dapat : (1) menulis puisi yang berisi gagasan

sendiri , (2) menampilkan kata yang tepat dan rima yang menarik untuk

menyampaikan maksud, dan (3) menulis puisi minimal satu bait.

Tujuan pembelajaran yang dicapai pada pertemuan kedua, yaitu siswa

dapat : (1) membacakan puisi di depan teman-temanya, (2) mengeritik dan

menerima keritikan demi kesempurnaan tuisan ( puisi) ,(3) mendokumentasikan

dan memajankan puisi di mading sekolah.

Materi pembelajaran yang dipilih berdasarkan kompetensi dasar menulis

kreatif puisi dituangkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran bahasa

Indonesia kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba, yaitu menulis teks puisi untuk

mengungkapkan pikiran, pendapat, gagasan dan perasaan dalam berbagai bentuk

tulisan sastra. Kegiatan pembelajaran menulis puisi yang dilakukan adalah

menulis puisi dengan tema yang ditentukan oleh siswa.

Pembelajaran menulis kreatif puisi melalui keefektifan kemah wisata

pada kelas eksperimen dilakukan oleh Irawati Amin. S.Pd. Selaku guru bahasa

Indonesia di kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba. Pelaksanaan pembelajaran

merupakan langkah kedua setelah perencanaan pembelajaran dilakukan. Pada

tahap ini, semua komponen yang telah disiapkan dalam dalam tahap perencanaan

diterapkan sesuai dengan tahap penulisan.

Metode yang digunakan adalah keefektifan kemah wisata yang dapat

memberikan rasa sejuk , ketenangan, kegembiraan. Akhirnya siswa dapat

berimajinasi dengan baik, karena suasana yang asri sehingga dapat

Page 73: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

55

mengungkapkan pikiran, perasaan, dan gagasan dalam bentuk tulisan (puisi).

Adapun, teknik yang digunakan dalam pembelajaran ceramah dan penugasan.

Setelah membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyapa siswa

dan memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran, guru mengemukakan tujuan

pembelajaran saat itu, yakni menulis kreatif puisi. Kemudian meminta kepada

siswa untuk mengamati lingkungan sekitar kemah atau tempat instirahat

sementara dalam waktu ± 25 menit dengan pengawasan guru mata pelajaran

bahasa Indonesia. Kegiatan siswa selanjutnya, menulis hasil imajinasi, gagasan

atau pikiran dalam lembaran yang telah disiapkan, dan kegiatan guru mengamati

keaktifan , keseriusan siswa mengikuti pembelajaran menulis puisi.

Demikian paparan data keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran

pramenulis dan menulis puisi pada kelas eksperimen. Selanjutnya akan dilakukan

pemaparan data dalam bentuk aktivitas siswa selama pertemuan pertama kelas

eksperimen. Adapun, bentuk aktivitas siswa secara umum dalam pembelajaran

menulis puisi pada tahap pramenulis dan menulis dapat dilihat dalam Tabel 9

berikut.

Tabel 9. Aktivitas Siswa pada Pertemuan Pertama

No Kegiatan Pembelajaran Kualifikasi

Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif

1 2 3 4

Memberi salam hormat kepada guru, melaporkan kondisi kehadiran, dan membalas salam guru. Menyimak dan merespons secara positif terhadap motivasi yang sampaikan oleh guru Sangat antusias memperhatikan penjelasan guru mengungkapkan pikiran, perasaan, dan gagasan dalam menulis kreatif puisi Berjalan-jalan atau duduk ditempat yang ia senangi untuk memunculkan ide-ide pikiran

Page 74: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

56

5 6 7 8

atau berimajinasi Menerima lembaran kerja dari guru Menulis puisi dengan gagasan sendiri pada pada lembaran kerja Menyunting tulisan sendiri atau teman dengan memperhatikan ejaan, diksi Mengumpulkan hasil tulisan (puisi)

Hasil observasi siswa dalam keefektifan kemah wisata dalam

pembelajaran menulis puisi tercantum pada Tabel 9 menunjukkan, bahwa masih

ada sebagian kecil siswa yang belum memusatkan perhatian penjelasan awal guru,

motivasi tentang materi menulis kreatif puisi, berjalan-jalan ataupun duduk di

tempat yang ia senangi dan mengedit tulisan dalam keefektifan kemah wisata.

Adapun, kekurangan yang ditemukan dalam tahap ini akan diperbaiki pada

eksperimen berikutnya

Hasil penilaian yang diperoleh peneliti dalam proses maupun hasil

terhadap kegiatan siswa kelas X menunjukkan bahwa pada tahap pramenulis dan

menulis. Siswa masih terkendala dalam menulis puisi, bahkan tidak memiliki

keberanian untuk melakukan pembelajaran menulis. Setelah dilakukan penjelasan

bahwa menulis puisi punya manfaat terhadap siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Karena secara praktis dalam kehidupan siswa sudah mengungkapkan pikiran,

gagasan, perasaan dalam bentuk berbicara dengan teman atau secara lisan tapi

bukan dalam bentuk tertulis. Setelah memahami manfaat menulis puisi bagi

kehidupan siswa, ternyata guru merespon dengan baik.

Penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian proses dan

penilaian hasil. Penilaian proses meliputi aktivitas siswa selama kegiatan kemah

wisata dalam pembelajaran menulis puisi (pramenulis, menulis, dan

Page 75: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

57

pascamenulis). Aspek yang dinilai berdasarkan rambu-rambu yang sudah

disiapkan. Adapun, hasil penilaian proses pada tahap pembelajaran menulis

melalui lembar observasi dapat dicapai oleh semua siswa dapat disajikan dalam

uraian kegiatan pembelajaran menulis puisi.

Pelaksanaan penilaian proses pembelajaran pada tahap pramenulis, siswa

menunjukkan aktivitas yang tinggi dalam berbagai kesempatan untuk banyak

mendapatkan informasi yang berkaitan penjelasan guru tentang bagaimana

menulis puisi, cara memunculkan imajinasi, gagasan, dan mengungkapkan

perasaan lewat tulisan. Sumber informasi yang berkaitan dengan tema puisi yang

akan ditulis dapat diakses melalui pengamatan langsung terhadap lingkungan,

duduk merenung, dan sharing dengan masyarakat dimana siswa melakukan

kemah wisata.

Penilaian pembelajaran direncanakan adalah penilaian proses dan penilaian

hasil. Penilaian proses yang diamati tentang bagaimana tampilan siswa : (1)

merespons kegiatan kemah wisata yang dilakukan (2) keaktifan dalam menulis,

(3) diksi, (4) makna (5) tata bahasa (6) kerja sama dalam kelompok ketika

mengedit tulisan. Perencanaan yang berkaitan dengan penilaian hasil adalah hasil

tulisan siswa yang dikumpulkan dan diberi nilai meliputi (1) bahasa, (2) imajinasi,

(3) nuansa makna, dan (4) kreativitas.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Puisi Pertemuan Kedua Kelas

Eksperimen

Tahap pembelajaran pascamenulis dilaksanakan pada pertemuan kedua,

hari selasa, 8 Maret 2016, jam ke-8, dan ke-9 (pukul 13,15-14,45 wita).

Page 76: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

58

Pelasanaan pembelajaran pascamenulis yang difokuskan pada : (1) membacakan

puisi di depan kelas, (2) menerima keritikan demi kesempurnaan puisi,(3)

mendokumentasikan dan memajankan puisi di mading sekolah.

Kegiatan awal pada pertemuan ini, guru menyampaikan salam, menyapa

siswa dengan ramah, dan memotivasi siswa. Kemudian, guru menyampaikan

penjelasan singkat tentang konsep dan langkah-langkah kegiatan dalam publikasi

serta aturan main, seperti peran pembaca dan pendengar. Misalnya, dalam

mempresentasekan hasil tulisan puisi yang ditulis dalam kelas dengan

menggunakan LCD serta memperhatikan tema, diksi, makna, ejaan, dan bahasa.

Begitu pula ketika membaca puisi tidak boleh monoton, suara harus jelas, dan

apresiasi. Hal ini penting agar puisi yang dibaca dapat dipahami oleh pendengar.

Kegiatan selanjutnya, siswa diberikan kesempatan untuk membacakan hasil

tulisannya (puisi) di depan kelas. Siswa yang lain mendengarkan pembacaan puisi

sambil mencatat hal-hal yang menjadi kekurangan tulisan (puisi) teman dengan

mengecek aspek-aspek yang diamati. Catatan perbaikan tersebut diserahkan

setelah pembacan selesai.

Pelaksanaan pembelajaran tahap pascamenulis ini difokuskan pada :(1)

pemublikasian tulisan (puisi) dengan membacakan di depan kelas, (2) mengeritik

puisi teman demi kesempurnaan tulisan, dan (3) mendokumentasikan dan

memajangkan di mading sekolah. Kegiatan pembelajaran pemublikasian puisi

dengan membacakan di depan kelas dilakukan secara kelompok dan klasikal.

Pembacaan ditekankan pada ketepatan menyuarakan puisi. Ketepatan dilihat dari

lafal, intonasi, suara yang wajar. Saat salah seorang membaca puisi , siswa yang

Page 77: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

59

lain siap dengan catatan untuk menyimak tentang isi puisi sambil mencatat

kesalahan unsur kebahasaanya. Ketika pembacaan selesai dilakukan, maka siswa

yang mencatat kesalahan atau kekurangan temannya diberi kesempatan

memberikan komentarnya untuk menyampaikan hasil catatannya.

Hasil catatan respon berupa pembetulan kesalahan dari temannya,

sebagian besar mereka dapat menerima dengan senang hati. Mereka telah

menyadari bahwa respon teman itu merupakan hasil perbaikan untuk kemajuan di

masa yang akan datang. Sebelumnya, guru sudah menanamkan nilai-nilai

berdiskusi itu sendiri bahwa keritikan, perbaikan adalah untuk kesempurnaan

puisi itu sendiri sebagai antisipasi sekaligus memberikan peningkatan penulisan

puisi selanjutnya.

Guru mengingatkan kembali bahwa bagi siswa yang merasa mengalami

kesalahan atau kekurangan hasil tulisan dapat dibetulkan kembali dengan cara

menuliskan pembetulannya. Saat menuliskan kembali puisinya tampak antusias.

Kemudian, siswa seakan berlomba menyelesaikannya untuk memajankan hasil

tulisannya di tempat yang telah disediakan (mading ) gambaran aktivitas siswa

dalam pembelajaran menulis puisi pada tahap pascamenulis adalah sebagai

berikut.

Siswa yang mewakili dari kelompok 1, melakukan pemublikasian dengan

membacakan puisi yang berjudul, “Pantaiku “ yang dibacakan oleh Safrijal

Prambana dengan memperhatikan ketepatan lafal, ketepatan intonasi, dan

kejelasan suara. Siswa yang baru saja membacakan puisi akan diberikan pujian

Page 78: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

60

dan aplaus sebagai pemberi semangat kepada siswa yang akan tampil selanjutnya.

Teks puisi yang ditulis dan dibacakan Safrijal Prambana di bawah ini.

PANTAIKU

Aku Ingin terus mendengar suara ombak Yang membuat hati senang dan damai Bersama pasir putih yang indah Dihamparan luas dari ujung ke ujung

Dan melihat bulan yang terang Dan meraskan angin malam Melihat kepiting yang berjalan Yang diiringi alunan musik

Dan memandan pulau yang indah Pada malam hari menyalakan api unggun Berkumpul bersama memainkan gitar Sampai keesokan harinya Tetap bersama di pantai

Karya : kelompok 1

Siswa yang mewakili kelompok 2, melakukan pemublikasian dengan

membacakan puisi yang berjudul “Pantai Surgaku” yang dibacakan

Muh Zulfitarah dengan memperhatikan ketepatan lapal, ketepatan intonasi dan

kejelasan vokal akan diberikan pujian dan aplaus sebagai pemberi semangat

kepada siswa yang akan tampil.

“PANTAI SURGAKU”

Aku ingin pantaiku surga duniaku Dalam kegelapan ini kami menelurusuri Keindahan alam ini Kami tatap kedepan, kekanan, dan kekiri

Sungguh indah panorama pantai ini Henbusan angin begitu sejuk Terdengar suara ombak Syahdu mendayu ditelingaku

Kami tatap kedepan Memandang kapal-kapal Kokoh dan tangguh

Page 79: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

61

Mengarungi pantai menghiasi laut Kami tatap kekiri Melihat pepohonan Dan kios-kios warga Ditepi pantai

Kami tatap kekanan Ada jutaan bebatuan Dan karang kecil Yang menjadi perhiasan pantai ini

Kami tatap kebawah Tempat kami berpijak Duduk di pasir Begitu halus dan putih

Kami tatap keatas Ada jutaan bitang menghiasi Langit dan mengelilingi bulan Bentuk ciptaan sang pencipta

Karya : kelompok 2

Siswa yang mewakili kelompok 3, melakukan pemublikasian dengan

membacakan puisi yang berjudul “Pantai Bira” yang dibacakan oleh Irianto

dengan memperhatiakan ketepatan lafal, ketepatan intonasi dan kejelasan suara

siswa yang baru saja membacakan puisi akan diberikan pujian dan aplaus sebagai

pemberi semangat kepada siswa yang belum mendapatkan kesempatan.

Pantai Bira Aku ingin ... Melihat laut yang sangat biru Bersama Teman-Temanku Dipantai Bira ...

Aku mendengar suara jangkrik Beriringan suara bisikan ombak Kudengar suara mesin Perahu nelayan yang sedang berlayar

Aku duduk dipinggir pantai Sambil menikmati indahnya alam Didepan terlihat pulau Dihiasi dengan pepohonan

Page 80: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

62

Berdasarkan pedoman yang dapat dilakukan pada perevisian, tiap-tiap

kelompok membacakan hasil kerjanya. Diperoleh hasil kerja bahwa ada puisi

yang sudah bagus, tetapi perlu direvisi kata-katanya seperti “memandan

seharusnya memandang (tata bahasanya), dilihat luas seharus dipandang mata,dan

tidak ada kata diksi”, beberapa kata yang perlu diberikan huruf “ g” dalam hal ini

penyebabnya kemungkinan karena faktor bahasa daerah. Puisi yang dibacakan

oleh kelompok 1 sudah berbentuk puisi karena ditulis dalam dua bait tapi ini

belum layak dikatakan puisi sebab kalimat yang digunakan tidak ada kata

diksi/kata-kata sebagai simbol tapi menggunakan kalimat yang jelas. Pada puisi

kelompok 3 terdapat penulisan kata didepan yang seharusnya penulisan awalan di

yang seharusnya dipisah, maka penulisannya yang benar di depan karena kata

depan menunjukkan tempat bukan kata kerja. Hal ini memang menjadi masalah

dalam penulisan seseorang, yang kurang memperhatikan penulisan kata depan.

Untuk mengatasi hal tersebut, guru langsung memotivasi dan mengarahkan siswa

agar memberanikan diri tampil di depan kelas karena ini hanya proses

pembelajaran tampil di depan orang banyak, bacalah riwayat hidupnya sastrawan

yang hebat tak satupun orang yang langsung bisa tampil sempurna melainkan

banyak berlatih dan berlatih.

Penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian proses dan

penilaian hasil. Penilaian proses meliputi aktivitas siswa selama kegiatan

pembelajaran menulis puisi dari tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan

(pramenulis, menulis, pascamenulis )

Page 81: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

63

Aktivitas guru di dalam kelas tentu selalu berkaitan dengan kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Keberhasilan guru menggunakan suatu

metode dalam kegiatan pembelajaran sangat ditentukan tercapainya tujuan

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Oleh karena itu, aktivitas guru dalam

pembelajaran pascamenulis sangat berhubungan dengan aktivitas siswa dalam

melakukan proses pembelajaran menulis puisi, seperti pada tabel 10.

Tabel 10. Aktivitas Siswa pada Pertemuan Kedua

No Kegiatan Pembelajaran

Kualifikasi Ket

Aktif Kurang

Aktif

Tidak

Aktif

1 2 3 4 5 6 7 8

Memberi salam hormat kepada guru,melaporkan kehadiran, dan membalas salam guru Menumbuhkan rasa senang dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Duduk sesuai dengan kelompok kerja yang telah ditetapkan Memperhatikan dan mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru Membacakan puisi didepan kelas dengan memperhatikan kewajaran intonasi, kelancaran lafal, dan kejelasan suara. Menyimak pembacaan puisi teman kelompok lain dan mencatat kesalahan tata bahasanya Memperbaiki kembali puisi sebagai perbaikan final dengan mepertimbangkan saran dari teman dan balikan dari guru Melakukan pendokumentasian dan pemajangan hasil puisi pada tempat yang telah disediakan mading

√ √

√ √

Pada tabel 10 diperlihatkan aktivitas siswa pada pertemuan kedua

menunjukkan bahwa indikator pembelajaran yang telah dirumuskan dalam RPP

Page 82: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

64

sebagian besar tercapai. Hanya saja beberapa indikator yang belum optimal

pelaksanaanya. Aspek yang belum optimal akan diperbaiki pada pertemuan

berikutnya.

Hasil analisis penilaian proses yang dicapai siswa selama kegiatan

pembelajaran menulis pada tahap pascamenulis menunjukkan bahwa siswa yang

antusias mengikuti sebanyak 17 orang atau 68,00% siswa yang aktif dalam

mengatur setting kelas dan bergabung ke kelompoknya 24 orang atau 96 %, siswa

yang antusias menyimak dan mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan

oleh guru mencapai 17 orang atau 68, 00 %, siswa yang berani melakukan unjuk

kerja di depan kelas dengan memperhatikan ketepatan lapal, intonasi,dan

kejelasan suara 15 orang atau 60, 00%, keaktivan menyimak dan mencatat unsur

kriteria puisi telah mencapai 14 orang atau 56, 00 %, siswa yang aktif menulis

perbaikan tuisan berdasarkan saran teman dan dari guru mencapai 19 orang atau

76,00 %, siswa yang aktif melakukan pendokumentasian puisi pada tempat yang

telah disediakan 17 orang atau 68,00 % , siswa yang tidak meninggalkan kelas

tanpa seizin guru 22 orang atau 88,00 %. Rekaitulasi penilaian proses pn s puisi

c. Refleksi Pembelajaran Menulis Puisi Melalui Kemah Wisata

Refleksi data penelitian pembelajaran menulis puisi pada ini difokuskan

pada : 1) perencanaan pembelajaran, 2) pelaksanaan pembelajaran, dan 3)

penilaian pembelajaran. Adapun uraian dari ketiga aspek tersebut dapat disajikan

sebagai berikut.

1). Refleksi perencanaan pembelajaran menulis puisi melalui kemah wisata

Page 83: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

65

Refleksi perencanaan pembelajaran menulis puisi pada merupakan hasil

pengamatan terhadap persiapan guru tehadap bahan pembelajaran menulis di

lokasi kemah wisata, meliputi RPP, media, alat dan sumber pembelajaran.

Adapun refleksi perencanaan pembelajaran menulis puisi sebagai berikut.

1. Guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tidak

memerhatian alokasi waktu dalam setiap komponen pembelajaran,

sehingga guru tidak dapat menggunakan waktu secara efektif. Pada

pertemuan perlu diperhatikan alokasi waktu pada setiap langkah kegiatan

pembelajaran agar guru dapat mengelolah waktu secara efektif.

2. Kegiatan pramenulis dapat direncanakan dengan berbagai cara, antara lain

latihan mengumpulkan ide-ide dengan berjalan-jalan, mengamati alam

sekitar, bahkan duduk menyendiri di tempat yang tenang nan sunyi.

Artinya penulis pemula memerlukan konsentrasi atau menjaukan dari

perasaan yang tidak bebas (senang), agar bisa menuangkan ide, gagasan

dan perasaanya kedalam kertas berupa puisi.

2). Refleksi pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui kemah wisata

Refleksi pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dapat dibagi menjadi (1)

tahap pramenulis, (2) tahap menulis, dan(3) tahap pascamenulis. Adapun, wujud

pelaksanaan dari ketiga tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

Pertama, refleksi pelaksanaan pembelajaran menulis puisi tahap

pramenulis dilakukan oleh peneliti dan guru untuk mendapatkan gambaran

tercapainya tujuan pembelajaran menulis. Ada beberapa hal yang harus

diperhatikan guru agar lebih baik pelaksanaanya pada kegiatan selanjutnya,

Page 84: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

66

meliputi (1) mengamati alam dan berjalan-jalan untuk mengumpulkan ide,

gagasan, perasaan, dan guru hendaknya menentukan alokasi waktu sehingga siswa

bisa menggunakan waktu seefektif mungkin, (2) melalui pengamatan sebaiknya

tidak bebas (berkelompok) agar mereka betul mengamati, berjalan-jalan untuk

mengumpulkan ide-ide, gagasan, dan perasaan yang akan dituangkan lewat

tulisan. Bukan berjalan bebas (santai) tanpa tugas.

Kedua, refleksi pelaksanaan pembelajaran tahap menulis, meliputi : (1)

siswa mengembangkan ide-ide, gagasan, dan ungkapan perasaan dengan kata-kata

sehingga menjadi satu bait puisi (minimal), (2) siswa dilatih menuangkan idenya

lewat menulis puisi dengan tema ditentukan oleh siswa sendiri, (3) dalam proses

penyuntingan atau pengeditan hendaknya dilakukan dengan teman kelompok

melalui sharing, tetapi guru berperan sebagai pendamping. Penyuntingan

berkaitan dengan kata-kata yang bermakna kiasan dan yang lainnya dalam puisi,

siswa lebih banyak mengalami kesalahan. Oleh karena itu, setelah dilakukan

penyuntingan tulisan puisi oleh siswa akan dilakukan kembali sebelum memasuki

pertemuan kedua.

Ketiga, refleksi pelaksanaan pembelajaran tahap pascamenulis, meliputi :

(1) guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk membacakan puisinya

di depan kelas bukan hanya perwakilan masing-masing dari kelompok yang

ditentukan oleh guru tetapi sebaiknya diacak, guru perlu memberikan perbaikan

atas tampilan unjuk kerja siswa sekaligus memberikan penguatan, (2) guru perlu

memberikan contoh membaca puisi di depan kelas sesuai dengan lafal, intonasi

yang wajar, ketepatan menyuarakan dengan wajar, dan penuh penghayatan.

Page 85: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

67

Temuan tahap penilaian pembelajaran menulis puisi melalui kefektifan

kemah wisata sebagai berikut.

1) Dalam penilaian proses ditemukan adanya antusias, aktivitas, kerja sama,

dan merasa senang selama pelaksanaan pembelajaran menulis puisi

melalui kemah wisata.

2) Untuk menilai antusias, aktivitas, produktivitas, dan kerja sama siswa

selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar

observasi. Lembar observasi tersebut bermanfaat untuk memberikan

arahan kepada guru tentang aktivitas yang perlu dilakukan dan harus

dikuasai oleh siswa.

Hasil analisis data penilaian hasil kerja atau puisi siswa dalam pembelajaran

menulis puisi berdasarkan beberapa indikator penilaian. Refleksi penilaian hasil

pembelajaran menurut hasil analisis data penilaian hasil kerja atau puisi siswa

dalam pembelajaran menulis kreatif puisi belum semua aspek mengalami

peningkatan yang signifikan. Hal ini, masih ada beberapa aspek pembelajaran

yang perlu dioptimalkan oleh guru, terutama berkenan dengan proses

pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi penilaian pembelajaran menulis puisi

yang dilakukan oleh siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba melalui keefektifan

kemah wisata dapat simpulkan sebagai berikut.

1. Penilaian proses dilaksanakan oleh guru sesuai dengan panduan

rambu-rambu analisis proses dan dilaksanakan dengan baik.

Tujuannya untuk memberikan catatan khusus tentang aktivitas siswa

yang perlu diperbaiki untuk pembelajaran menulis selanjutnya.

Page 86: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

68

2. Penilaian hasil dilakukan guru dengan mengoreksi tulisan siswa

(puisi) berdasarkan rambu yang telah ditentukan. Penilaian hasil

pembelajaran menulis puisi bertujuan untuk menyempurnakan hasil

karya siswa untuk menjadi yang lebih baik dan meningkatkan

kemampuan guru dalam menganalisis perkembangan kemampuan

siswa dalam pembelajaran menulis puisi.

3. Keefektifan Penerapan Kemah Wisata dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi pada

pertemuan pertama kelas eksperimen pada tabel di atas menunjukkan rasa senang

mengikuti pembelajaran menulis puisi, ini bisa dilihat sangat antusiasnya siswa

memperhatikan penjelasan guru bahasa Indonesia dan salah satu puisi siswa yang

ditulis, sebagai berikut.

Ombak dilaut (Muh.Ichwan, 29 Februari 2016) Indahnya ombak-ombak dilaut Pada saat berkejar-kejaran Itu semua karena alam Yang telah memancarkan keindahannya

Ombak –ombak dilaut Engkau sangat indah dipandangmata Ingin rasanya tetap bersamamu Walaupun badai menhadang

Hasil analisis penilaian proses yang berhasil dicapai siswa selama kegiatan

kemah wisata dalam pembelajaran tahap pramenulis dan menulis puisi

menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan kemah wisata sebanyak 28

orang atau 88,00% dari 32 jumlah siswa dikelas X, 3 orang siswa atau 9 ,00 %

sakit, dan 1 orang atau 3,00 % tidak mendapat izin dari orang tua. Kegiatan

Page 87: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

69

pramenulis menunjukkan bahwa siswa yang antusias mengikuti kegiatan

apersepsi sebanyak 24 orang atau 75,00 %, siswa antusias memperhatikan tujuan

pembelajaran 24 orang atau 75,00 %, keseriusan menerima penjelasan materi

pembelajaran menulis kreatif puisi dari guru sebanyak 26 orang atau 82,00 % ,

siswa yang aktif berdiskusi dengan temannya untuk menentukan tema atau judul

sebanyak 26 0rang atau 82,00 %, siswa yang memliki kedisiplinan dalam

memanfaatkan waktu sebanyal 22 orang atau 69,00 %, dan tak satupun siswa yang

meninggalkan lokasi kemah wisata tanpa seizin guru.

Penilaian pembelajaran menulis puisi, siswa menunjukkan tanggung jawab

dan percaya diri terhadap puisi yang ia tulis, karena merasa yakin kebenarannya,

ketika kegiatan mengedit atau merevisi, tampak intraksi antar siswa dan kerja

sama untuk menyelesaikan tugas menulis puisi. Hasil unjuk kerja siswa dalam

keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi, hasil penilaian guru

bahasa Indonesia menunjukkan bahwa siswa yang mampu menulis puisi dengan

kateori baik 20 orang atau 63,00 %, siswa yang menulis dengan kategori cukup 8

orang atau 25,00 %, dan siswa yang tidak hadir dengan alasan sakit 3 orang atau

9,00% dan 1 orang siswa absen atau 3,00%ekafikulasi hasil mp

Penilaian pembelajaran menulis puisi, siswa menunjukkan tanggung jawab

dan percaya diri terhadap puisi yang ia tulis, karena merasa yakin kebenarannya,

ketika kegiatan mengedit atau merevisi, tanpak intraksi antar siswa dan kerja sama

untuk menyelesaikan tugas menulis puisi. Hasil unjuk kerja siswa dalam

keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi pada kegiatan

Page 88: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

70

pertama. Pada penilaian hasil tulisan sebagian besar sudah menunjukkan puisi

yang baik (pemikiran, ide, bentuk, dan kesan).

Adapun, hasil tulisan (puisi) pada kegiatan kedua hasil penilaian guru

bahasa Indonesia menunjukkan bahwa siswa yang mampu menulis puisi dengan

baik 24 orang atau 87 %, siswa yang menulis dengan kategori sedang 3 orang

atau 10 %, siswa yang menulis dengan kategori cukup 1 orang atau 3 %. (pada

lampiran 3b).

B. Penyajian Hasil Analisis Data

Berdasarkan paparan, teori, pendekatan, dan data penelitian maka dapat

diuraikan dan dideskripsikan secara rinci hasil penelitian tentang keefektifan

kemah wisata dalam pembelajaran menulisk puisi siswa kelas X SMK Negeri 1

Bulukumba. Oleh karena itu, untuk mengungkap hal tersebut, analisis berikut ini

dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu penyajian data kemampuan menulis

puisi siswa kelas X SMK Negeri I Bulukumba kelompok eksperimen ( dengan

kemah wisata ) dan kelompok kontrol ( tanpa kemah wisata) dengan

menggunakan analisis uji t dan analisis SPSS versi 17,0.

1. Analisis uji t

a. Analisis Data Kelas Eksperimen

Kelas eksperimen ( X.TAV) terdiri dari 32 orang siswa. Dari 32 orang

siswa hanya 27 orang saja yang mengikuti tes, 5 orang siswa yang tidak

mengikuti tes karena memiliki alasan yang berbeda, ada yang sakit, izin, alpa,

yang mengikuti kegiatan di luar sekolah. Dari 27 orang siswa yang dianalisis

diperoleh gambaran yaitu: tidak ada siswa yang memperoleh skor 20 sebagai skor

Page 89: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

71

maksimal, skor 19 yang diperoleh 3 orang siswa, dan skor 15 yang terendah

dicapai 5 orang siswa.

Perolehan skor siswa tertinggi sampai skor terendah secara berurutan

dapat diuraikan sebagai berikut: skor tertinggi yang dicapai siswa yaitu 19 yang

diperoleh oleh 3 orang siswa (11,1%); sampel yang memperoleh skor 18

berjumlah 5 orang ( 18,5%) %); sampel yang memperoleh skor 17 berjumlah 8

orang ( 29,7%)%); sampel yang memperoleh skor 16 berjumlah 6 orang

( 22,5%)%); sampel yang memperoleh skor 15 berjumlah 5 orang ( 18,5%).

Gambaran lebih jelas dan tersusun rapi dari skor tertinggi sampai dengan

terendah yang diperoleh siswa kelas eksperimen beserta frekuensinya dapat dilihat

pada Tabel 11 berikut:

Tabel 11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Siswa Kelas Eksperimen

No Skor Mentah Frekuensi Persentase ( % )

1 1 3 4

1

2

3

4

5

19

18

17

16

15

3

5

8

6

5

11,1

18,5

29,5

22,5

18,5

Jumlah 28 100

Page 90: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

72

Sebelum skor mentah ditransformasikan ke dalam nilai 1-10 , maka

terlebih dahulu ditentukan ukuran tendensi sentral yang digunakan dalam

mengolah data dalam bentuk rumus:

Xi = 60% dari skor maksimal

= 60% x 20

= 12

Langkah selanjutnya, mencari deviasi standar sebagai ukuran penyebaran

data. Rumus yang digunakan untuk menentukan deviasi standar, sebagai berikut:

Si = 푥 푋푖

= 푥 12

= 3

Dengan demikian, deviasi standar data tersebut adalah 3. Selanjutnya,

mean dan deviasi standar yang telah diperoleh ditransfer ke dalam konversi angka

berskala 1-10, untuk lebih jelasnya dapat diperlihatkan pada Tabel 12 berikut ini.

Page 91: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

73

Tabel 12 Konversi Angka Kedalam Nilai Berskala 1-10

Skala Sigma Nilai Skala Angka Ekuivalen Nilai

Mentah

2,25

+1,75

+1,25

+0,75

+0,25

−0,25

−0,75

−1,25

−1,75

−2,25

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

12+(2,25 x 3) = 18,75

12+(1,75 x 3) = 17,25

12+(1,25 x 3) = 15,75

12+(0,75 x 3) = 14,25

12+(0,25 x 3) = 12,75

12−(0,25 x 3) =11,25

12−(0,75 x3) =9,75

12−(1,25 x 3 ) =8,25

12−( 1,75 x 3 ) =6,75

12−( 2,25 x 3 ) =5,25

19-20

17-18

16

14-15

13

11-12

10

8-9

7

<6

Berdasarkan Tabel 12 tersebut, skor mentah siswa dapat dikonversi ke

dalam nilai berskala 1-10 sekaligus dapat pula diketahui nilai, frekuensi, dan

persentase tingkat kemampuan menyimak puisi siswa kelas X SMK Negeri I

Bulukumba, seperti tampak pada Tabel 13 berikut ini.

Tabel 13 Frekuensi dan Persentase Nilai Kompetensi Siswa Kelas

Eksperimen

Page 92: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

74

No Skala Nilai Frekuensi Persentase ( % )

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

3

13

6

5

0

0

0

0

0

0

11,11

48,15

22,22

18,52

0

0

0

0

0

0

Jumlah 27 100

Berdasarkan Tabel 13 diperoleh gambaran bahwa nilai yang diperoleh

sampel sangat bervariasi. Sebanyak 3 orang ( 11,11%) yang memperoleh nilai 10

sebagai nilai tertinggi; sampel yang memperoleh nilai 9 sebanyak 13 orang

( 48,15%); sampel yang memperoleh nilai 8 sebanyak 6 orang ( 22,22% ); dan

sampel yang memperoleh nilai 7 sebagai nilai terendah sebanyak 5 orang

( 18,52%).

Page 93: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

75

Berdasarkan perolehan nilai dan persentase tersebut, dapat diketahui

jumlah nilai siswa dalam menulis puisi dengan keefektifan kemah wisata, seperti

tampak pada tabel 14 berikut.

Tabel 14 Jumlah Nilai Siswa Kelas Eksperimen

No Nilai Frekuensi ( N ) X ( Nilai x N )

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

3

13

6

5

0

0

0

0

0

0

30

117

42

35

0

0

0

0

0

0

Jumlah 27 ∑푋 = 230

Berdasarkan Tabel 14 di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata atau

( X ) siswa kelas eksperimen ( keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran

menulis puisi ) adalah 8,51 yang diperoleh dari rumus:

X = N

X

Page 94: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

76

X =

X = 8,51

Hasil nilai rata-rata tersebut dapat ditransformasikan ke dalam tabel

klasifikasi kompetensi siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba dalam menulis

puisi dengan keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Untuk mengetahui kompetensi siswa dalam menulis puisi, dapat dilihat pada tabel

berikut ini

Tabel 15 Kompetensi Menulis Puisi dengan Kemah Wisata dalam

Pembelajaran Menulis Puisi

No Interval Frekuensi Nilai Rata-Rata Tingkat Hasil Belajar

1

2

3

4

5

9,0-10

8,0-8,9

6,5-7,9

5,5-6,4

0,0-5,4

8

14

5

0

0

8,51

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat rendah

Berdasarkan Tabel 15 tersebut, maka nilai rata-rata kompetensi menulis

puisi dengan keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi siswa

kelas eksperimen dikategorikan tinggi. Hal ini terlihat pada tabel di atas yang

Page 95: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

77

menunjukkan bahwa nilai 8,51 berada pada rentang nilai 8,0-8,9 ( kategori

tinggi).

b. Analisis Data Kelas Kontrol

Pada kelas kontrol yakni kelas X.NKPI berjumlah 37 orang siswa. Akan

tetapi untuk memudahkan menganalisis maka jumlah sampel disamakan dengan

jumlah sampel pada kelas eksperimen yaitu 27 orang. Dari hasil analisis data tes

prestasi belajar bahasa Indonesia dalam hal ini menulis puisi dan dianalisis maka

diperoleh gambaran, yaitu: tidak ada siswa yang mampu memperoleh skor 100

sebagai skor maksimal. Skor tertinggi yang didapatkan pada kelas kontrol adalah

16 yang dicapai oleh 3 orang. Sedangkan skor terendah 11 dicapai oleh 5 orang.

Perolehan skor siswa dari skor tertinggi sampai skor terendah secara

berururtan dapat diuraikan sebagai berikut: skor tertinggi yang diperoleh oleh

siswa yaitu 16 yang diperoleh oleh 3 orang (11,0%); sampel yang memperoleh

skor 14 berjumlah 7 orang (26,0%); sampel yang memperoleh skor 13 berjumlah

7 orang (26,0%); sampel yang memperoleh skor 12 berjumlah 5 orang (18,5%);

sampel yang memperoleh skor 11 berjumlah 5 orang (18,5%).

Gambaran lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 16 berikut ini:

Tabel 16 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Siswa Kelas Kontrol

No Skor Mentah Frekuensi Persentase ( % )

1 1 3 4

1

2

3

16

14

13

3

7

7

11,0

26,0

26,0

Page 96: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

78

4

5

12

11

5

5

18,5

18,5

Jumlah 27 100

Sebelum skor mentah ditransformasikan ke dalam nilai berskala 1-10 ,

maka terlebih dahulu ditentukan ukuran tendensi sentral yang digunakan dalam

mengolah data dalam bentuk rumus:

Xi = 60% dari skor maksimal

= 60% x 20

= 12

Langkah selanjutnya, mencari deviasi standar sebagai ukuran penyebaran

data. Rumus yang digunakan untuk menetukan deviasi standar, sebagai berikut:

Si = 푥 푋푖

= 푥 12

=3

Dengan demikian, deviasi standar data tersebut adalah 15. Selanjutnya,

mean dan deviasi standar yang telah diperoleh ditransfper ke dalam konversi

angka berskala 1-10, untuk lebih jelasnya dapat diperlihatkan pada Tabel 11

berikut ini.

Page 97: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

79

Tabel 17 Konversi Angka Kedalam Nilai Berskala 1-10

Skala Sigma Nilai Skala Angka Ekuivalen Nilai

Mentah

+2,25

+1,75

+1,25

+0,75

+0,25

−0,25

−0,75

−1,25

−1,75

−2,25

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

12+(2,25 x 3) = 18,75

12+(1,75 x 3) = 17,25

12+(1,25 x 3) = 15,75

12+(0,75 x 3) = 14,25

12+(0,25 x 3) = 12,75

12−(0,25 x 3) =11,25

12−(0,75 x3) =9,75

12−(1,25 x 3 ) =8,25

12−( 1,75 x 3 ) =6,75

12−( 2,25 x 3 ) =5,25

19-20

17-18

16

14-15

13

11-12

10

8-9

7

<6

Berdasarkan Tabel 17 tersebut, skor mentah siswa dapat dikonversi ke

dalam nilai berskala 1-10 sekaligus dapat pula diketahui nilai, frekuensi, dan

persentase tingkat kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri I

Bulukumba tanpa kemah wisata, seperti tampak pada Tabel 18 berikut ini.

Tabel 18 Frekuensi dan Persentase Nilai Kompetensi Siswa Kelas Kontrol

No Skala Nilai Frekuensi Persentase ( % )

1

2

10

9

0

0

0

0

Page 98: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

80

3

4

5

6

7

8

9

10

8

7

6

5

4

3

2

1

3

7

7

10

0

0

0

0

11,11

25,93

25,93

37,03

0

0

0

0

Jumlah 27 100

Berdasarkan Tabel 18 di atas diperoleh gambaran bahwa nilai yang

diperoleh sampel sangat bervariasi. Sebanyak 3 orang siswa memperoleh nilai 8

dengan persentase 11,11% sebagai perolehan nilai tertinggi dan yang lain tersebar

mulai dari nilai 7-5 dapat diuraikan sebagai berikut, sebanyak 25,93% atau 7

siswa memperoleh nilai 7 dan sebanyak 25,93% atau 7 orang siswa memperoleh

nilai 6 dan sebanyak 37,03% atau 10 orang siswa yang memperoleh nilai 5

sebagai nilai terendah.

Berdasarkan perolehan nilai dan persentase tersebut, dapat diketahui

jumlah nilai siswa dalam menulis puisi dengan tanpa kemah wisata, seperti

tampak pada tabel 19 berikut

Tabel 19 Jumlah Nilai Siswa Kelas Kontrol

No Nilai Frekuensi ( N ) X ( Nilai x N )

Page 99: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

81

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

10

9

8

7

6

5

4

3

2

1

0

0

3

7

7

10

0

0

0

0

0

0

24

49

42

50

0

0

0

0

Jumlah 27 ∑푋 = 165

Berdasarkan Tabel 13 di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata atau

( X ) siswa kelas kontrol tanpa kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi

adalah 5,7 yang diperoleh dari rumus:

X = N

X

X =

X = 6,11

Hasil nilai rata-rata tersebut dapat ditransformasikan ke dalam tabel

klasifikasi kompetensi siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba dalam menulis

puisi tanpa kemah wisata dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Untuk

Page 100: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

82

mengetahui kompetensi siswa dalam menulis puisi, dapat dilihat pada tabel

berikut ini

Tabel 20 Kompetensi Menulis Puisi tanpa Kemah Wisata dalam

Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas Kontrol

No Interval Frekuensi Nilai Rata-Rata Tingkat Hasil Belajar

1

2

3

4

5

9,0-10

8,0-8,9

6,5-7,9

5,5-6,4

0,0-5,4

0

3

9

15

0

6,11

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat rendah

Berdasarkan Tabel 20 tersebut, maka nilai rata-rata kompetensi menulis

puisi dengan tanpa kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas

kontrol dikategorikan rendah. Hal ini terlihat pada tabel di atas yang menunjukkan

bahwa nilai 6,11 berada pada rentang nilai 5, 5-6,4 ( kategori rendah).

c. Analisis Keefektifan Kemah Wisata dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa

Kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba

Berdasarkan hasil analisis data tes kelas eksperimen dan kontrol dapat

diketahui keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas

Page 101: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

83

X SMK Negeri I Bulukumba, untuk menghitung tersebut, digunakan rumus uji t

sebagai berikut.

Diketahui:

N = 27

X = M1 =230/27 = 8,51

X = M2 = 165/27 = 6,11

d.b = 27-1 = 26

Ditanyakan:

t = .....?

Penyelesaian:

Sebelum mencari nilai t, terlebih dahulu dicari nilai ∑ X12 dan ∑ X 22

karena nilainya belum ditentukan.

∑ X12 = ....?

Adapun rumus untuk mencari nilai ∑ X12 menurut Arikunto adalah:

∑ X12 = ∑ X2 -

Nx 2)(

∑ X2 = Jumlah skor (12+ n2)

(∑ X)2 = Jumlah skor pangkat kuadrat

N = Jumlah sampel

Adapun jumlah X dan X2 pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel

21 di bawah ini

Tabel 21 Nilai dan Nilai Kuadrat yang Diperoleh pada Kelas Eksperimen

Page 102: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

84

No. X X2

1 10 100

2 10 100

3 10 100

4 9 81

5 9 81

6 9 81

7 9 81

8 9 81

9 9 81

10 9 81

11 9 81

12 9 81

13 9 81

14 9 81

15 9 81

16 9 81

17 8 64

18 8 64

19 8 64

20 8 64

21 8 64

22 8 64

Page 103: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

85

Lanjutan Tabel 21

23 7 49

24 7 49

25 7 49

26 7 49

27 7 49

∑ X = 230 ∑ X2 = 1982

∑ X12 = ∑ X2 -

Nx 2)(

∑ X12 = 1982-

27230 2

∑ X12 = 1982- 27

52900

∑ X12 = 1982 – 1959,25

∑ X12 = 22,75

Setelah jumlah ∑ X12 ditemukan maka, selanjutnya dicari nilai ∑ X22

∑ X22 = ....?

rumus untuk mencari nilai ∑ X22 sama dengan rumus sebelumnya yaitu:

∑ X12 = ∑ X2 -

Nx 2)(

Adapun jumlah X dan X2 pada kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 22 berikut:

Tabel 22 Nilai dan Nilai Kuadrat yang diperoleh pada Kelas Kontrol

Page 104: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

86

No. X X2

1 8 64

2 8 64

3 8 64

4 7 49

5 7 49

6 7 49

7 7 49

8 7 49

9 7 49

10 7 49

11 6 36

12 6 36

13 6 36

14 6 36

15 6 36

16 6 36

17 6 36

18 5 25

19 5 25

20 5 25

21 5 25

22 5 25

Page 105: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

87

Lanjutan Tabel 22

23 5 25

24 5 25

25 5 25

26 5 25

27 5 25

∑ X =165 ∑ X2 = 1037

∑ X12 = ∑ X2 -

Nx 2)(

∑ X12 =1037 - 27

)165( 2

∑ X12 = 1037- 27

27225

∑ X12 = 1037 – 1008,33

∑ X12 = 28,67

Setelah jumlah ∑ X12 ditemukan maka, selanjutnya dicari nilai ∑ X22

∑ X22 = ....?

rumus untuk mencari nilai ∑ X22 sama dengan rumus sebelumnya yaitu:

∑ X12 = ∑ X2 -

Nx 2)(

Setelah jumlah ∑ X12 dan jumlah ∑ X22 didapat maka langkah

selanjutnya menghitung nilai t:

Page 106: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

88

t =

)1(

22

21

21

NN

XX

MM

t =

)127(2767,2875,22

11,651,8

t =

)26(2742,514,2

t =

70242,514,2

t = 073247863,0

4,2

t = 270643424,0

4,2

t = 8,896

Hipotesis yang diuji dengan statistik uji t adalah kemah wisata efektif

dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba.

Hipotesis ini adalah hipotesis alternatif (Ha) Dalam penelitian ini, terungkap

bahwa kelompok siswa yang memanfaatkan kemah wisata dalam pembelajaran

menulis puisi memiliki nilai yang lebih tinggi, maka pengetesan yang digunakan

adalah pengetesan satu arah.

Dalam pengujian statistik, hipotesis ini dinyatakan sebagai berikut:

H0: th < tt (terima) lawan H0: th ≥ tt (tolak)

Page 107: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

89

Setelah diadakan perhitungan berdasarkan hasil statistik inferensial

(eksperimen) jenis uji t diperoleh nilai t hitung: 8,896 dan d.b =52 dengan

signifikansi 0,05 dan taraf kepercayaan 0,95. Dengan taraf signifikan 0,05 yang

diambil oleh peneliti maka hal ini meyakinkan bahwa keefektifan kemah wisata

dalam pembelajaran menulis puisi sangat berpengaruh dan efektif digunakan.

Nilai yang dihasilkan mencerminkan bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel.

Makanya H0 ditolak dan H1 diterima. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat ada ttabel

dengan taraf kepercayaan 0,95 dengan derajat bebas yang diambil oleh peneliti

adalah 52 namun pada tabel distribusi t tidak ada angka 52 tetapi angka yang

mendekati 52 yaitu 60 maka dihasilkan 1,67 (lihat pada lampiran distribusi t).

Kriteria pengujiannya adalah: H0 diterima jika thitung < ttabel dan H0 ditolak jika

thitung ≥ ttabel.

Ternyata thitung (8,896) > ttabel (1,67).

Berdasarkan perhitungan di atas, maka H0 ditolak dan Ha (hipotesis

penelitian) diterima. Dengan demikian, keefektifan kemah wisata efektif dalam

pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba.

2. Analisis SPSS

Data Hasil Penelitian

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 10 8 10 8 10 8 9 7 9 7

Page 108: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

90

Lanjutan Data Hasil Penelitian 9 7 9 7 9 7 9 7 9 7 9 6 9 6 9 6 9 6 9 6 9 6 8 6 8 5 8 5 8 5 8 5 8 5 7 5 7 5 7 5 7 5 7 5

Statistik Deskriptif

Statistics

27 270 0

8.222 5.6667.1716 .220088.000 6.0000

8.0 6.00.8916 1.14354.795 1.308.582 .389.448 .448

-.083 .266.872 .8723.0 4.007.0 4.00

10.0 8.00222.0 153.00

ValidMissing

N

MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceSkewnessStd. Error of SkewnessKurtosisStd. Error of KurtosisRangeMinimumMaximumSum

KelasEksperimen Kelas Kontrol

Page 109: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

91

Frequency Table

Histogram

Kelas Eksperimen

5 18.5 18.5 18.514 51.9 51.9 70.45 18.5 18.5 88.93 11.1 11.1 100.0

27 100.0 100.0

7.08.09.010.0Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Kelas Kontrol

5 18.5 18.5 18.55 18.5 18.5 37.0

14 51.9 51.9 88.93 11.1 11.1 100.0

27 100.0 100.0

4.005.006.008.00Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Kelas Eksperimen11.010.09.08.07.06.0

Fre

qu

en

cy

12.5

10.0

7.5

5.0

2.5

0.0

Kelas Eksperimen

Mean =8.22 Std. Dev. =0.892

N =27

Page 110: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

92

Statistik Inferensial T-Test

Kelas Kontrol9.008.007.006.005.004.003.00

Freq

uenc

y

12.5

10.0

7.5

5.0

2.5

0.0

Kelas Kontrol

Mean =5.67 Std. Dev. =1.144

N =27

Group Statistics

27 8.2222 .89156 .1715827 5.6667 1.14354 .22008

KelasEksperimenKontrol

NilaiN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

1.051 .310 9.158 52 .000 2.55556 .27906 1.99559 3.11552

9.158 49.080 .000 2.55556 .27906 1.99479 3.11632

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

NilaiF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t df Sig. (2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Page 111: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

93

C. Pembahasan Hasil Penelitian Bagian ini membahas hasil penelitian tentang kegiatan pembelajaran

menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba melalui keefektifan

kemah wisata yang telah disajikan pada bagian analisis data dalam keterkaitannya

dengan masalah teori. Dari hasil penelitian dari ketiga rumusan masalah maka

pembelajaran menulis puisi sangat efektif dengan melihat kegiatan yang

mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pada kegiatan pertama dan

dilanjutkan pada kegiatan kedua sangat efektif atau signifikan peningkatannya

dalam pembelajaran menulis puisi dan dalam analisis uji-t dinyatakan H0 ditolak

H1 diterima.

Dari 27 orang siswa kelas eksperimen yang dianalisis diperoleh

gambaran yaitu: tidak ada siswa yang memperoleh skor 20 sebagai skor

maksimal, skor 19 yang diperoleh 3 orang siswa, dan skor 15 yang terendah

dicapai 5 orang siswa.

Perolehan skor siswa tertinggi sampai skor terendah secara berurutan

dapat diuraikan sebagai berikut: skor tertinggi yang dicapai siswa yaitu 19 yang

diperoleh oleh 3 orang siswa (11,1%); sampel yang memperoleh skor 18

berjumlah 5 orang ( 18,5%) %); sampel yang memperoleh skor 17 berjumlah 8

orang ( 29,7%)%); sampel yang memperoleh skor 16 berjumlah 6 orang

( 22,5%)%); sampel yang memperoleh skor 15 berjumlah 5 orang ( 18,5%).

Setelah diadakan perhitungan berdasarkan hasil statistik inferensial

(eksperimen) jenis uji t diperoleh nilai t hitung: 8,896 dan d.b =52 dengan

signifikansi 0,05 dan taraf kepercayaan 0,95. Dengan taraf signifikan 0,05 yang

Page 112: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

94

diambil oleh peneliti maka hal ini meyakinkan bahwa keefektifan kemah wisata

dalam pembelajaran menulis puisi sangat berpengaruh dan efektif digunakan.

Nilai yang dihasilkan mencerminkan bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel.

Makanya H0 ditolak dan H1 diterima.

Pembahasan yang melandasi penelitian ini adalah kegiatan aktivitas

pembelajaran menulis puisi melalui keefektifan kemah wisata. Pembahasan setiap

kegiatan mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan (pramenulis, menulis, dan

pascamenulis) dan, (3) penilaian. Adapun uraian setiap kegiatan sebagai berikut:

1. Pembahasan hasil penelitian kegiatan pertama

a. Perencanaan pembelajaran menulis puisi

Pembahasan ini difokuskan pada hasil penelitian yang berkaitan dengan

perencanaan. Kegiatan pembelajaran yang dirancang dengan metode kefektifan

kemah wisata menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran menulis di alam

bebas dan di kelas disusun dalam bebarapa komponen, yaitu (1) kompetensi inti,

(2) kompetensi dasar, (3) indikator pencapaian kompetensi, (4) tujuan

pembelajaran, (5) materi pembelajaran, (6) kegiatan pembelajaran, (7)

penilaian,pembelajaran remedial,dan pengayaan, (8) media dan sumber belajar,

penilaian (dilengkapi dengan instrumen penilaian yang sesuai dengan metode

yang digunakan dalam proses pembelajaran di alam bebas).

Komponen-komponen yang tercakup dalam perencanaan pembelajaran di

atas harus disusun secara rinci dan spesifik, sehingga mudah dilaksanakan oleh

perancangnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (dalam Mulyasa.2006:35),

bahwa semua komponen tersebut dirancang secara rinci, spesifik, oprasional, dan

Page 113: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

95

dapat dilaksanakan. Berdasarkan pemikiran tersebut, dalam perencanaan

pembelajaran ini berawal dari kompetensi dasar yang dijabarkan ke dalam

komponen indikator pembelajaran. Kemudian dari indikator tersebut dirumuskan

tujuan yang akan dicapai oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis

puisi. Bila tujuan pembelajaran telah ditentukan, maka pemilihan materi menulis

kreatif puisi yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, dan minat

siswa, serta kemampuan siswa siswa berimajinasi perlu dipertimbangkan.

Kegiatan pembelajaran menulis puisi yang dilakukan oleh siswa pada

kegiatan pertama ternyata belum maksimal. Setelah diamati kegiatan tersebut,

ternyata ditemukan fenomena dari aspek perencanaan, seperti belum ada alokasi

waktu yang disiapkan pada setiap langkah pembelajaran dan masih banyak

komponen perencanaan yang tidak disusun baik, sehingga ketidaksistimatisan

tersebut berimplikasi pada proses dan hasil belajar siswa.

b. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi pada kegiatan pertama

Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui kefektifan kemah wisata

dilakukan dalam dua tahap pembelajaran, meliputi: tahap pramenulis, menulis,

dan tahap pascamenulis. Tahapan-tahapan pembelajaran menulis puisi tersebut

dalam pelaksanaannya selalu disertai pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

untuk mengetahui realisasi program yang telah dibuat dan hasil yang dicapai.

Adapun, pelaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran menulis di atas dapat

diuraikan sebagai berikut:

Pertama, dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi pada tahap

pramenulis dan menulis kegiatan pertama ternyata siswa belum mampu

Page 114: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

96

mengerjakan tugas pembelajaran dengan baik. Misalnya : masih ada sebagian

kecil siswa belum mampu berimajinasi. Oleh karena itu, perlu latihan dalam

melakukan penuangan ide-ide kedalam kertas dengan menuliskan kata sebanyak-

banyaknya lewat penglihatan, pendengaran, dan merenungkan lewat imajinasi

pikiran masing-masing.

Kegiatan pembelajaran menulis difokuskan pada penuangan ide-ide ke

dalam kertas (puisi). Pada tahap ini siswa diberi kebebasan mengeksplorasi ide-

idenya, dan imajinasinya kedalam bentuk kata-kata. Dalam kegiatan pembelajaran

ini guru memberi motivasi kepada siswa tentang pentingnya menulis dan

manfaatnya menulis puisi, selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru tetap

memantau kegiatan yang dilakukan siswa dalam penulisan puisi. Apabila ada

siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis, maka guru dapat mengarahkan

teman kelompoknya untuk membantu penyelesaian kesulitan tersebut.

Kegiatan pembelajaran selanjutnya, guru mengarahkan siswa untuk

melakukan penyuntingan tulisan dilakukan dengan sharing dengan teman. Hal ini

sangat penting untuk memeriksa puisi yang ditulis. Dalam menerapkan

penyuntingan tulisan teman, guru memberikan arahan tentang hal-hal yang perlu

disunting dan memberikan bimbingan kepada siswa peserta kemah wisata.

Kedua, kegiatan tahap pascamenulis dilakukan setelah siswa selesai

melakukan kegiatan menulis puisi. Ada tiga hal yang harus dilakukan siswa

dalam kegiatan pascamenulis, yakni membacakan puisinya dengan suara yang

wajar, intonasi, dan lafal yang tepat. Pembacaan puisi siswa di depan kelas diatur

dengan perwakilan kelompok yang telah ditentukan oleh guru. Ketika siswa

Page 115: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

97

membacakan puisinya di depan kelas, guru menugaskan siswa yang lain untuk

menyimak dan mencatat bentuk kesalahan. Setelah itu siswa diberikan

kesempatan untuk menyampaikan komentarnya dan menyerahkan catatan

perbaikan kepada teman yang selesai membacakan puisinya. Selama pembacaan

ditemukan beberapa kesalahan pada kegiatan pertama. Hal ini tidak diberikannya

contoh pembacaan oleh guru bahasa Indonesia. Bila ada siswa yang malu dan

ragu-ragu, maka guru langsung memberikan motivasi dan trik-trik awal yang

perlu dilakukan oleh siswa menjelang gilirang tampil.

Kegiatan presentasi puisi tersebut disambut dengan sangat antusias oleh

siswa, karena mereka dapat melatih mental untuk berani tampil di depan kelas dan

berlatih merespon dengan baik setiap tanggapan yang diajukan oleh temannya.

Kemudian siswa menuliskan kembali perbaikan kesalahan setelah mendapatkan

saran-saran baik dari temannya maupun balikan dari guru.

Kegiatan pembelajaran pascamenulis selanjutnya adalah guru

mengarahkan siswa untuk melakukan pemajanan puisi pada tempat yang telah

disediakan. Dalam kegiatan dokumentasi dan pemajanan puisi pada kegiatan

pertama siswa tampak masih ada yang belum melakukan pemajanan.

c. Pelaksanaan penilaian pembelajaran menulis puisi pada pertemuan pertama

Pelaksanaan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran menulis puisi siswa

kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba melalui kefektifan kemah wisata dibagi

menjadi dua macam penilaian, yaitu (1) penilaian proses pembelajaran menulis

puisi dan (2) penilaian hasil tulisan puisi siswa. Penilaian proses adalah suatu

bentuk penilaian kinerja siswa dalam mengikuti seluruh rangkaian pelaksanaan

Page 116: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

98

kegiatan pembelajaran menulis dari tahap pramenulis sampai tahap pascamenulis.

Penilaian hasil adalah suatu bentuk penilaian produk dari kegiatan pembelajaran

menulis, dalam wujud puisi.

Hasil penilaian terhadap kegiatan pembelajaran menulis puisi melalui

keefektifan kemah wisata dilakukan dalam dua bentuk penilaian. Hal ini sejalan

dengan Tomkins (1994:131), yang menyatakan bahwa untuk mengetahui

perkembangan dan kemajuan pembelajaran menulis dan kemampuan menulis

siswa digunakan penilaian proses menulis dan penilaian hasil.

Penilaian poses meliputi penilaian secara keseluruhan proses kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa mulai tahap pramenulis sampai

pascamenulis. Dalam penilaian proses kegiatan pembelajaran ditemukan adanya

antusias, aktivitas, produktivitas dan kesenagan mengikuti pembelajaran menulis

puisi melalui keefektifan kemah wisata. Untuk menilai kesemuanya ini dalam

pembelajaran menulis puisi sangatlah efektif bila pelaksanaan pembelajaran

dilakukan di luar kelas atau di tempat wisata.

Penilaian hasil meliputi hasil tulisan puisi siswa yang dinilai berdasarkan

rambu-rambu yang telah disiapkan. Penilaian hasil dapat meningkatkan guru

dalam meganalisis perkembangan kemampuan siswa dalam menulis puisi yang

dimanfaatkan sebagai dasar perbaikan pembelajaran setiap siswa terhadap apa

yang dipelajarinya, tampak pada keberhasilan tujuan pengajaran. Penilaian hasil

terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran dikumpulkan melalui tahap

pramenulis, menulis dan pascamenulis.

Page 117: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

99

Secara umum penilaian hasil pembelajaran menulis puisi melalui

keefektifan kemah wisata pada kegiatan pertama menunjukkan bahwa siswa yang

mampu menulis puisi dengan baik 19 orang atau 60,00 %, siswa yang menulis

dengan kategori cukup 9 orang atau 28, 00 %, siswa yang tidak hadir 4 orang atau

12, 00 %.(pada lampiran 2b)

Berdasarkan pelaksanaan penilaian hasil tulisan yang dicapai oleh siswa

selama pembelajaran menulis puisi pada kegiatan pertama, dapat

direkomendasikan bahwa semua aspek di atas diajarkan ulang pada kegiatan

kedua. Akan tetapi, pada aspek-aspek tertentu yang belum maksimal perlu

mendapatkan penekanan pada pelaksanaan pembelajaran menulis kegiatan kedua

dan bagi siswa yang belum maksimal akan mendapat perhatian dan bimbingan

khusus agar supaya siswa mampu menulis puisi dengan baik sesuai dengan aturan

yang telah di berikan dan mampu membacakan di depan temannya.

2. Pembahasan Hasil Penelitian Kegiatan Kedua

a. Perencanaan pembelajaran menulis puisi pada kegiatan kedua

perencanaan pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui keefektifan

kemah wisata pada kegiatan kedua merupakan perbaikan dari perencanaan

kegiatan pertama yang menekankan pada aspek-aspek yang dianggap sulit

diselesaikan oleh siswa. Dalam proses pembelajaran semua aspek pada kegiatan

pertama tetap dipelajari pada kegiatan kedua dan guru membawa siswa

melakukan kemah wisata pada lokasi yang berbeda sebelumnya. Jika pada pada

kegiatan pertama perencanaan pembelajaran tidak ada alokasi waktu untuk setiap

langkah kegiatan pembelajaran, maka pada kegiatan kedua hal yang diperbaiki

Page 118: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

100

oleh guru dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, yakni adanya

pembagian waktu untuk mengefektifkan pelaksanaan setiap langkah

pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran menulis direncanakan oleh peneliti dan guru

kolaborator pada kegiatan kedua di samping alokasi waktu, juga disiapkan sarana

penunjang proses pembelajaran. Sarana pembelajaran yang dimaksud, meliputi

suasana belajar yang menyenangkan, papan pengalas untuk menulis serta alam

yang lebih asri yang dapat membangkitkan imajinasi siswa. Oleh karena itu,

perencanaan pembelajaran menulis puisi pada kegiatan kedua memberikan

gambaran bahwa hasil pembelajaran yang dicapai telah mencapai standar

maksimal.

Menulis puisi sangat membantu siswa untuk memindahkan informasi

secara akurat dari diri seseorang ke dalam tulisan. Menulis juga memberikan

nuansa baru bagi pikiran, perasaan, dan dunia batin pembaca. Berkaitan dengan

itu keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi salah satu

aktivitas yang dilakukan siswa SMK Negeri 1 Bulukumba dalam pembelajaran

menulis. Sejalan dengan ini, Tarigan (dalam republik puisi

reeve.blogspot.com/2008) menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu proses

perkembangan yang menuntut pengalaman, waktu, kesempatan, latihan,

keterampilan-keterampilan khusus, dan pengajaran langsung menjadi seorang

penulis. Hal itu didukung oleh Komadi (dalam republik puisi-

reeve.blogspot.com/2008) mengatakan enam langkah yang harus dilakukan dalam

menulis puisi sebagai berikut:

Page 119: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

101

(1) sebelum menulis puisi, sebanyak mungkin membaca puisi-puisi yang ada

dibuku dan majalah, (2) mencari inspirasi dengan mengamati alam lingkungan

sekitar karena hal itu akan memperluas pengalaman estetik kita untuk dituangkan

ke dalam puisi, (3) cobalah membawa catatan kemana kita pergi. Hal ini untuk

mencatat ide yang terlintas dalam pikiran kita agar tidak cepat hilang, (4) tulis apa

yang ada dalam pikiran, perasaan, kegelisaan kita dalam bentuk kata-kata dalam

puisi bebas tanpa beban, (5) baca dan perbaiki puisi yang sudah dibuat, dan (6)

publikasikan ke media massa atau minta kritik, saran dari orang lain sehingga

puisi yang dibuat menjadi semakin manarik dan memunyai nilai estetika tinggi.

Pendalaman materi tersebut dapat memperluas wawasan siswa terhadap aktivitas

menulisnya.

Guru harus dapat mendesain kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

siswa. Sejalan dengan hal itu, Tarigan (dalam La Jarubi 2008:192) menyatakan

bahwa peran guru dalam aktivitas pembelajaran memenuhi kualifikasi sebagai

berikut: (1) informator atau penyampai informasi, (2) organisator mengelolah

kegiatan pembelajaran, (3) konduktor menjaga dan mengatur keserasian kegiaatan

pembelajaran agar terarah kesasaran yang telah ditentukan, (4) inisiator pengambil

inisiatif pertama, sehingga muncul gairah kerja, (5) moderator pengantar siswa ke

arah masalah, (6) fasilitator pemberi kemudahan belajar kepada siswa,

(7) evaluator penilai kegiatan pembelajaran, terutama prestasi belajar siswa.

Dengan demikian, setiap guru dituntut kemampunnya dalam membuat rancangan,

melaksanakan, dan menilai program pembelajaran. Hal ini, Hamalik ( dalam

Mulyasa.2006:52 ) berpendapat bahwa guru yang baik akan berusaha sedapat

Page 120: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

102

mungkin agar pengajarannya berhasil. Salah faktor mengantar keberhasilan guru

yakni senantiasa membuat perencanaan sebelum mengajar agar siswa diharapkan

aktivitas belajar menulisnya menjadi lebih menyenangkan dan terarah.

b. Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi

Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui keefektifan kemah wisata

dibagi menjadi dua tahap pelaksanaan, yakni : (1) tahap pramenulis dan menulis,

(2) tahap pascamenulis. Tahapan-tahapan pembelajaran menulis tersebut

diuraikan sebagai berikut:

1) Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi tahap pramenulis dan menulis

Berdasarkan uraian dalam analisis data menunjukkan, bahwa pembelajaran

menulis puisi dengan menggunakan keefektifan kemah wisata telah

mengantarkan siswa senang mengikuti pelajaran menulis dan mampu berimajinasi

setelah berjalan-jalan mengamati alam yang asri. Sejalan hal itu, Komadi (dalam

republikpuisi-reeve.blogspot.com/2008) mengemukakan mencari inspirasi dengan

mengamati alam lingkungan sekitar karena hal itu akan memperluas pengalaman

estetik kita untuk dituangkan ke dalam puisi.

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa siswa tidak mengalami kendala

dalam berimajinasi seperti pada kegiatan sebelumnya, siswa semakin senang dan

sangat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran pramenulis menulis puisi,

setelah waktu pramenulis selesai siswa semakin atusias melanjutkan dengan

kegiatan menulis puisi. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis

puisi adalah keefektifan kemah wisata dengan komponen-komponennya, seperti

ceramah, menemukan ide, diskusi dan penugasan telah melatih siswa mampu

Page 121: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

103

menuangkan ide-ide, kegelisahan, dan perasaannya kedalam tulisan puisi. Dalam

kelompok kerja siswa dapat membantu teman yang mengalami kesulitan dalam

menuangkan idenya kedalam kata-kata puisi, sportif menyelesaikan tugas menulis

dan selalu disiplin menggunakan waktu.

Berdasarkan paparan dalam analisis data pada kegiatan kedua, maka

kegiatan pembelajaran menulis yang dilakukan oleh semua siswa terteliti telah

mampu: (1) menuangkan ide, gagasan atau ungkapan perasaanya ke dalam kata-

kata estetik (puisi), (2) melakukan penyuntingan tulisan puisi.

Hasil temuan yang berkaitan dengan keefektifan kemah wisata dalam

pembelajaran menulis puisi menunjukkan, bahwa siswa telah mampu menulis

puisi dengan baik dan efektif. Hal ini tampak pada hasil kerja siswa, setiap puisi

yang ditulis sudah merupakan ungkapan perasaan siswa berdasarkan

pengalamannya yang dituangkan melalui kata-kata. Samuel Johnson (dalam

republik puisi-reeve.blogspot.com/2008) menyatakan bahwa puisi adalah

peluapan spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya, diberi cikal bakal dari

emosi yang terpadu kembali dalam kedamaian.

Perevisian atau perbaikan dilakukan peneliti melalui proses pembelajaran

yang berulang-ulang baik yang terjadwal maupun yang tidak terjadwal.

Diharapkan siswa memperoleh pengalaman dari aktivitas tersebut. Menulis

merupakan suatu proses penuangan gagasan secara tertulis yang masih perlu

diproses ulang atau diperbaiki sharing antarsiswa.

Penilaian hasil meliputi produk puisi siswa yang dinilai bedasarkan

rambu-rambu hasil yang telah disiapkan. Penilaian hasil dapat meningkatkan

Page 122: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

104

kemampuan guru dalam menganalisis perkembangan kemampuan siswa dalam

menulis puisi yang dimanfaatkan sebagai dasar perbaikan pembelajaran setiap

siswa. Sasaran yang dinilai dalam penilaian produk puisi adalah tingkat

penguasaan siswa terhadap apa yang dipelajarinya tampak pada keberhasilan

tujuan pengajaran. Penilaian hasil terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran

dikumpulkan melalui tahap pramenulis, menulis, dan pascamenulis.

Secara umum, temuan penilaian hasil pembelajaran menulis puisi melalui

keefektifan kemah wisata menunjukkan, bahwa semua siswa terteliti telah

mencapai 80,00% (kriteria ketuntasan klasikal).

Secara khusus penilaian hasil tulisan siswa selama pembelajaran menulis

puisi pada kegiatan kedua. Adapun, hasil tulisan (puisi) pada kegiatan kedua hasil

penilaian peneliti menunjukkan bahwa siswa yang mampu menulis puisi dengan

baik 10 orang atau 28,00 %, siswa yang menulis dengan kategori cukup 6 orang

atau 20, 00 %, siswa yang menulis dengan kategori baik sekali 16 orang atau 52,

00 %. Jadi siswa yang mampu menulis puisi dengan baik dan baik sekali 80,00%.

Berdasarkan temuan penilian hasil tulisan puisi yang dicapai oleh siswa

selama pembelajaran menulis puisi pada kegiatan kedua, semua siswa yang diteliti

telah mencapai stándar ketuntasan belajar. Walaupun, ada siswa yang mengalami

sedikit hambatan dalam penuangan ide dan gagasan sehingga dapat diatasi dengan

bimbingan peneliti. Dengan demikian, hasil tulisan puisi dan siswa pada kegiatan

kedua telah menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Page 123: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

105

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah

dipaparkan pada bab IV, maka dalam bab ini dikemukakan simpulan dan saran

yang berkaitan dengan pembelajaran menulis puisi melalui keefektifan kemah

wisata. Simpulan hasil penelitian dan pembahasannya yang berkaitan dengan

pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba. Saran

berupa sumbangan pemikiran peneliti malalui hasil penelitian ini.

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menulis puisi yang dilakukan

oleh siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba melalui keefektifan kemah wisata

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan proses dilaksanakan oleh guru sesuai dengan panduan

rambu-rambu analisis proses dan dilaksanakan dengan baik.

Tujuannya untuk memberikan catatan khusus tentang aktivitas siswa

yang perlu diperbaiki untuk pembelajaran menulis selanjutnya.

2. Pelaksanaan proses dilakukan peneliti dengan mengoreksi tulisan

siswa (puisi) berdasarkan rambu yang telah ditentukan. Pelaksanaan

Penilaian hasil pembelajaran menulis puisi bertujuan untuk

menyempurnakan hasil karya siswa menjadi lebih baik dan

meningkatkan kemampuan peneliti dan guru dalam menganalisis

perkembangan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis puisi.

Page 124: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

106

3. Penilaian proses menunjukkan peningkatan efektivitas dalam

memberikan arahan kepada siswa tentang aktivitas yang harus

dilakukan dan keterampilan menulis puisi yang harus dikuasai oleh

siswa kelas X SMKN 1 Bulukumba melalui keefektifan kemah

wisata. Penilaian hasil pembelajaran menulis puisi siswa kelas

eksperimen pada kegiatan pertama dari 32 orang siswa kelas X TAV

hanya 28 orang siswa yang mengikuti pembelajaran menulis puisi.

Pada kegiatan ini baru 18 orang siswa yang mampu menulis puisi

dengan kategori baik atau 60 % ini belum tuntas secara klasikal. Maka

peneliti melanjutkan penelitian pada kegiatan berikutnya dengan

memperbaiki aspek perencanaan dan mengoptimalkan pelaksanaan

proses. Kemudian, penilaian hasil pada kegiatan kedua menunjukkan

peningkatan signifikan, yaitu tinggal 6 orang siswa yang menulis puisi

dengan kategori cukup atau 20%, ini berarti sudah tuntas secara

klasikal atau 80,00% siswa mampu menulis puisi dengan baik.

Dengan demikian hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa

pembelajaran menulis puisi siswa kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba melalui

keefektifan kemah wisata mengalami peningkatan yang signifikan dari 60 % pada

kegiatan pertama menjadi 80 % pada kegiatan kedua..

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menulis puisi melalui

keefektifan kemah wisata, maka dikemukakan saran sebagai berikut:

Page 125: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

107

1. Bagi guru, agar membuat perencanaan pembelajaran yang disusun

secara matang dengan mempertimbangkan aspek kondisi siswa

sebelum melaksanakan pembelajaran.

2. Guru yang mengalami kendala dalam melaksanakan pembelajaran

menulis puisi hendaknya menggunakan keefektifan kemah wisata.

Metode tersebut terbukti dan dapat mengatasi masalah pembelajaran

menulis puisi di kelas, karena siswa dapat berimajinasi dan menyusun

kata-kata menjadi sebuah puisi.

3. Sebaiknya guru mencari solusi dan memilih metode yang tepat dalam

mengelolah pembelajaran sehingga materi yang sulitpun dapat diatasi

dengan baik. Pembelajaran menulis dianggap sulit bagi siswa tetapi

pada kenyataanya dapat dijadikan lebih mudah karena pemilihan

metode yang tepat.

4. Sebaiknya guru dalam melaksanakan pembelajaran tidak hanya

menilai hasil belajar, tetapi lebih menekankan penilaian proses

pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang inovatif adalah

keefektifan kemah wisata dalam pembelajaran menulis puisi.

5. Kepada guru kegiatan pembelajaran menulis puisi sebaiknya

dilaksanakan dialam terbuka (diluar kelas) supaya siswa dapat

merenung, berimajinasi dan akhirnya dapat ia tuangkan dalam bentuk

tulisan (puisi).

Page 126: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

108

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1996. Isi dan Strategi Pengajaran Bahasa Indonesia : Pendekatan Terpadu dan Pendekatan Proses. Malang : FPBS IKIP Malang.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta Budiarman, Andi. 2007. Keefektifan Penggunaan Rekaman Bencana Alam

Tsunami dalam Pembelajaran Menulis Puisi Kelas X SMA Negeri 1 Watansoppeng.(Hasil Penelitian). Soppeng SMA Negeri I Lili Riaja

Dave, Meier. 2004. The Accelerated Learning Handbook.Bandung. Kaifa Depdiknas. 2006.Standar Isi.Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP)

Endraswara, Suwardi. 2003. Membaca, Menulis, Mengajarkan Sastra. Yogyakarta .Kota Kembang.

Hidayat, Kosasi, dkk. 1987. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.

Bandung:Bina Cipta..

Jarubi, La. 2008. Penerapan Metode Konstruktivistik dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Argumentasi Siswa.Tesis tidak diterbitkan. Makassar. Universitas Negeri Makassar

Kusmianto, Arif. 2007. Meningkatkan Ketuntasan Belajar Fisika dengan Menggunakan Media A”deneng (Hasil Penelitian) SMP Negri 3 Bulukumba

Masnur, M. 2008 Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual. Jakarta : Bumi Aksara

Muliati, Yeti. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Tinggi.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyasa, E. 2006. Kurukulum Satuan Pendidikan : Sebuah Panduan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 127: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

109

_________.2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara

Nasir, Muhammad. 2005.Keefektifan Pengajaran Puisi dengan Menggunakan Metode Bermain Peran pada Siswa SMA Negeri di Kabupaten Bantaeng.Tesis tidak diterbitkan. Makassar. Universitas Negeri Makassar.

Nauman, Indra Jaya. 2000. Penuntun Mengenali, Memahami, dan Menghargai

Puisi. Jakarta: Adi Cita. Nurgiyantoro, Burhan.1996. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra.Yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Phyllis, Creme. 2008. Panduan Menulis untuk Mahasiswa dan Pelajar . Jakarta :

Macanan Jaya Cemerlang

Pradopo, Rachmad, Djoko. 2000 Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Pupuh, Fathurrahman. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : .Refika

Aditama

Salam. 2009. Pendidikan Penulisan Kreatif. Makassar :Badan Penerbit UNM Makassar

Syafi’ie, Imam. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta : Depdikbud

Syamsuddin. 2006.Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi melalui Metode

Karyawisata Siswa Kelas VII.c SMP Negeri 3 Bulukumba.(Hasil Penelitian) SMP Negeri 3 Bulukumba

Tarigan, Henry Guntur 2000, Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tompkins, L.M and Hoskisson, K. 1994. Language Art Content and Teaching Strategies. New York : Macmillan.

Page 128: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

110

Tompkins, G.E. 1990.Teaching Writing : Balancing Process and Product. New York : Macmillan

Uno, Hamzah B. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Page 129: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

111

RIWAYAT HIDUP

A.Abdul Rahman dilahirkan di Bulukumba,

Kabupaten Bulukumba pada tanggal 12 Desember 1970.

Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara,

buah kasih sayang pasangan H. Andi Mansur Rasyid,

dan Sitti Hasmah

Penulis memulai pendidikan dibangku SD Negeri 7 Ela-Ela. Selanjutnya,

penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Bulukumba, dan pendidikan

menengah atas di SMA Negeri 198 Bulukumba. Pada tahun 1992, penulis

melanjutkan pendidikan di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Ujungpandang dan

lulus pada Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan

Daerah, program studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Bugis D-3. Pada tahun

2007 terangkat menjadi CPNS di SMP Negeri 8 Bulukumba dan pada tahun 2009

menyelesaikan Pendidikan di Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Bulukumba. Pada tahun 2013 di mutasi ke SMK Negeri 1

Bulukumba sampai sekarang dan pada tahun 2014 terdaftar sebagai mahasiswa

Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Makassar

Berkat rahmat Allah swt dan iringan doa dari orang tua, istri, saudara, putra-putri

dan semua sahabat, perjuangan panjang penulis dalam mengikuti pendidikan di

perguruan tinggi ini dapat berhasil dengan tersusunnya tesis yang berjudul”

Keefektifan Kemah Wisata dalam Pembelajaran Menulis Puisi Siswa Kelas X

SMK Negeri 1 Bulukumba Kabupaten Bulukumba ”

Page 130: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

112

Lampiran ; Instrumen Soal Instrumen Penelitian Kelas Eksperimen

Nama : …………………………. Nis : ………………………… Kelas : ……………….. I. Tulislah nama, Nis, dan kelas!

II. Berilah tanda silang ( X) huruf di muka jawaban yang benar!

Soal Pilihan Ganda 1. Tema puisi “ Senja di pelabuhan kecil” adalah…

a Ketuhanan b Kemanusian c Kekecewaan d Kasih tak sampai

2. Perasaan yang terkandung dalam puisi “ Senja di pelabuhan kecil” adalah… a Keharuan b Kepasrahan c Kegembiraan d Kedukaan

3. Puisi “ Senja di pelabuhan kecil” beraliran … a Ekspresionis b Impresionis c Psikologis d Romantis

4. Dalam puisi “ Senja di pelabuhan kecil” kepada siapakah dia berbicara… a Kepada diri sendiri b Kepada orang lain c Kepada kekasihnya d Kepada siapa saja

5. Maksud penyair dengan” senja di pelabuhan kecil” adalah… a Kota kecil yang ada di pelabuhan b Kesedihan di sebuah pelabuhan kecil c Kemarahan yang terjadi dipelabuhan kecil d Cerita yang terjadi di sebuah pelabuhan kecil

6. Siapakah yang berbicara dalam puisi “ Senja di pelabuhan kecil”adalah…

a Pengarang b Orang lain c Pemuda d Aku lirik

7. “Ini kali tidak ada yang mencari cinta diantara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali. Kapal-kapal perahu tiada berlaut mengembus air dalam mempercaya mau berpaut Makna puisi di atas adalah….

Page 131: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

113

a Si aku lirik pasrah b Si aku lirik tak mau bercinta lagi c Si aku lirik mengalami kekecewaan d Si aku lirik marah

8. Di tinjau dari kandungan isi dan bahasa yang dipergunakan pengarang puisi “ Senja di pelabuhan kecil” adalah…

a Personal, impresif, diafan b personal, impresif, prismatis c personal, impresif, hermetis d Impresonal, diafan, prismatis

9. Nada puisi “ Senja di pelabuhan kecil”adalah… a Menasihati b Menggurui c Mengimbau d Memelas

10. Aliran sastra Chairil Anwar adalah… a Ekspresionis b Impresionis c Kubuisme d Dadaisme

11. Puisi ” Sebuah Kamar” memiliki tema… a Penderitaan b Kemanusian c kemiskinan d Ironi kehidupan

12. Perasaan yang terkandung dalam puisi ” Sebuah Kamar” adalah… a Benci b Suka c Belas kasihan d Simpati

13. “ Sebuah jendela menyerahkan kamar ini, pada dunia, pada dunia. Maksud kalimat di atas adalah…

a Sebuah keluarga yang ingin membuka rahasianya kepada orang banyak

b Si aku lirik bersimpati kepada keluarganya c Si aku lirik berimpati kepada keluarganya d Si aku lirik kecewa dengan keadaan keluarganya

14. Suasana yang tercermin dalam puisi ” Sebuah Kamar” di atas adalah… a Antipati b Kegelisahan c Ketenangan d Main-main

15. Puisi ” Sebuah Kamar” beraliran… a Simbolis b Naturalis c Mistis

Page 132: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

114

d Ekspresionis 16. ” Sebuah Kamar” maknanya…

a Sebuah penderitaan b Sebuah penjara c Sebuah keluarga d Sebuah penyerahan

17. “ Matanya menatap orang terselip di batu” maknanya adalah… a Penderitaan seseorang yang tak ada orang lain bisa menolong b Orang yang tak berdaya karena terhimpit penderitaan c Orang yang benar-benar terselip di batu d Orang yang putus asa dan pasrah

18. Puisi ” Sebuah Kamar” bernada sinis sebab… a Ibuku tertidur dalam sendu b Sekeliling dunia bunuh diri c Aku salah Satu d Terlalu sempit buat menyuap nyawa

19. Dalam ” Sebuah Kamar” kepada siapakah dia berbicara… a Kepada diri sendiri b Kepada orang lain c Kepada pembaca d Kepada pemerintah

20. Akhir puisi ” Sebuah Kamar” adalah… a Kesedihan b Kekecewaan c Kegagalan d Kegembiraan

Page 133: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

115

KUNCI JAWABAN

SENJA DI PELABUHAN KECIL

1. c 6. d 2. d 7. a 3. a 8. b 4. c 9. b 5. b 10. a

SEBUAH KAMAR 11. d 16. a

12. a 17. c 13. a 18. b 14. a 19. a 15 .d 20. b

Page 134: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

116

Lampiran 1a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 BULUKUMBA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X / 2

Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti :

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan

menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami,

Page 135: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

117

menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks

anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan

negosiasi

2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun

dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot ( puisi )

3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, eksposisi, laporan hasil

observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun

tulisan

1) Menentukan struktur teks anekdot ( puisi )

2) Menentukan kaidah/ ciri bahasa teks anekdot ( puisi )

4.1 Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi, laporan hasil

observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik secara lisan maupun

tulisan

1) memaknai isi teks anekdot ( puisi )

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mencoba,

mengasosiasi, dan mengomunikasikan, peserta didik dapat:

1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan

menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami,

menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks

anekdot

2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam

menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot

3.1 Menentukan struktur teks anekdot ( puisi )

3.2 Menentukan kaidah/ ciri bahasa teks anekdot ( puisi )

4.1 Memaknai isi teks anekdot ( puisi )

D. Materi Pembelajaran

1. Faktual

Teks anekdot , puisi (halaman 112 dan114)

Page 136: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

118

2. Konseptual

a. Struktur teks anekdot ( puisi )

Struktur teks anekdot adalah abstrak, orientasi, krisis

b. Kaidah/ciri bahasa teks anekdot ( puisi )

c. Makna teks anekdot ( puisi )

3. Metakognitif

a. Struktur teks anekdot ( puisi )

b. Kaidah/ciri bahasa teks anekdot ( puisi )

4. Prosedural

Struktur teks anekdot ( puisi )

Menulis Puisi

E. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam tanda

mensykuri anugerah Tuhan dan pertanyaan

dari guru berhubungan dengan

pembelajaran sebelumnya.

2. Peserta didik menerima informasi dengan

proaktif tentang keterkaitan pembelajaran

sebelumnya dengan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

3. Peserta didik menerima informasi

kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan

langkah pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

4. Peserta didik mengambil undian bertuliskan

nomor 1,2,3,4.

10 menit

Page 137: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

119

5. Peserta didik berkelompok sesuai dengan

nomor yang sama dengan jujur.

Inti 1. Peserta didik membaca teks anekdot

dengan disiplin (mengamati).

2. Peserta didik mencermati struktur dan

kaidah/ciri bahasa teks anekdot dengan

disiplin (mengamati).

3. Peserta didik bertanya jawab dengan

proaktif tentang struktur dan kaidah/ciri

bahasa teks anekdot dengan disiplin

(menanya).

4. Peserta didik membaca teks anekdot yang

lain dengan disiplin (mengamati)

5. Secara berdiskusi peserta didik menetukan

struktur dan kaidah/ciri bahasa teks

anekdot dengan penuh tanggung jawab.

(mencoba dan mengasosiasi)

6. Secara berdiskusi peserta didik

menginterpretasi makna/isi teks anekdot

dengan penuh tanggung jawab

(mengasosiasi)

7. Peserta didik secara berkelompok

menuliskan laporan kerja kelompok

tentang struktur dan kaidah, serta makna

teks anekdot. (mengomunikasikan)

8. Secara bergantian setiap kelompok

membacakan hasil kerja kelompok di

depan kelas (mengomunikasikan)

9. Kelompok lain menanggapi kelompok

yang maju ke depan kelas dengan proaktif

.

70 menit

Page 138: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

120

Penutup 1. Siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

2. Siswa melakukan evaluasi pembelajaran.

3. Siswa saling memberikan umpan balik

hasil evaluasi pembelajaran yang telah

dicapai.

4. Siswa menyepakati tugas portofolio, yakni

mencari dan menentukan struktur dan ciri

bahasa dalam teks anekdot yang ditulis.

10 menit

F. Penilaian,Pembelajaran Remedial,dan Pengayaan

A. Penilaian Autentik

1. Penilaian proses

Penilaian Sikap

No Aspek yang

Dinilai

Teknik

Penilaian

Waktu

Penilaian

Instrumen

Penilaian

1. Religius Pengamatan Proses

Lembar

Pengamatan 2. Tanggung jawab

3. Disiplin

4. Proaktif

5. Jujur

2. Penilaian Hasil

a. Penilaian Pengetahuan

No Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian Instrumen

1. Menjelaskan struktur

teks anekdot

Tes

tertulis

Uraian Jelaskan struktur

teks anekdot

Page 139: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

121

( puisi ) !

2. Menjelaskan ciri

bahasa teks anekdot

Tes

tertulis

uraian Jelaskan ciri

bahasa teks

anekdot ( puisi )

beserta

contohnya!

b. Penilaian Keterampilan

3. Menafsirkan isi teks

anekdot ( puisi )

Tes

tertulis

Uraian Tafsirkanlah isi

teks anekdot

( puisi )

4. Menjelaskan makna

teks anekdot ( puisi )

Tes

tertulis

Uraian Jelaskanlah

makna teks

anekdot ( puisi )

B. Pedoman Penskoran

No.

Soal

Petunjuk Penskoran Skor

1. Tepat 3

Kurang tepat 2

Tidak tepat 1

2.

Tepat 3

Kurang tepat 2

Tidak tepat 1

3. Tepat 3

Kurang tepat 2

Tidak tepat 1

4 Tepat 3

Kurang tepat 2

Tidak tepat 1

Page 140: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

122

C. Pembelajaran Remedial dan pengayaan

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media: Power Point,

2. Alat: LCD, laptop, teks anekdot

3. Sumber Belajar

Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik . 2013. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Handiyani, Seni dkk. 2013. Bahasa Indonesia 1. Bandung: Facil.

Keterangan

Nilai = Perolehan skor x 100 Jumlah skor maksimal

Bulukumba, Januari 2016

Mengetahui

Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran,

Dra Hj JUMRIAH.M.Pd A.ABDUL RAHMAN, S. Pd.

NIP. 196012201986022004 NIP. 197012122007011038

Page 141: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

123

Lampiran 1b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 BULUKUMBA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X / 2

Alokasi Waktu : 3 Pertemuan (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti :

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

Page 142: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

124

1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan

menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami,

menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks

anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan

negosiasi

2.3 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun

dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot ( puisi )

3.2 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, eksposisi, laporan hasil

observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik melalui lisan maupun

tulisan

3) Menentukan struktur teks anekdot ( puisi )

4) Menentukan kaidah/ ciri bahasa teks anekdot ( puisi )

4.2 Menginterpretasi makna teks anekdot, eksposisi, laporan hasil

observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik secara lisan maupun

tulisan

2) memaknai isi teks anekdot ( puisi )

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah proses mengamati berbagai fakta , menanya konsep, mencoba,

mengasosiasi, dan mengomunikasikan, peserta didik dapat:

1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan

menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami,

menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks

anekdot

2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam

menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot

3.3 Menentukan struktur teks anekdot ( puisi )

3.4 Menentukan kaidah/ ciri bahasa teks anekdot ( puisi )

4.2 Memaknai isi teks anekdot ( puisi )

D. Materi Pembelajaran

Page 143: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

125

1. Faktual

Teks anekdot , puisi (halaman 112 dan114)

2. Konseptual

a. Struktur teks anekdot ( puisi )

Struktur teks anekdot adalah abstrak, orientasi, krisis

b. Kaidah/ciri bahasa teks anekdot ( puisi )

c. Makna teks anekdot ( puisi )

3. Metakognitif

a. Struktur teks anekdot ( puisi )

b. Kaidah/ciri bahasa teks anekdot ( puisi )

4. Prosedural

Struktur teks anekdot ( puisi )

Menulis Puisi

E Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal (10 menit)

1. Memberi salam kepada siswa 2. Apersepsi 3. Mengecek kehadiran siswa. 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Memberi motivasi

B. Kegiatan Inti

Melakukan pengamatan di sekitar lingkungan objek wisata dengan berjalan-jalan, untuk memancing proses konsentrasi, intensifikasi, dan pengimajian. (20 menit)

1. Siswa merekam yang ia amati disekitar objek wisata atau mencatat hasil pengamatan

2. Setelah pengamatan telah selesai maka siswa kembali ke lokasi kemah atau tempat istirahat dan menerima penjelasan materi.(10 menit)

3. Siswa melakukan penulisan puisi pada tempat yang ia senangi. 4. Setelah waktu penulisan berakhir maka setiap siswa mengedit tulisan

puisinya bersama teman kelompoknya 5. Setelah semua kelompok telah mengedit puisinya maka siswa dapat

mengumpulkan tugasnya. 6. penulis bersama siswa menyimpulkan materi diskusi dan memberi

penguatan. (no 1 – 6, 45 menit)

Page 144: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

126

C. Kegiatan Akhir

1. Siswa bersama penulis melakukan refleksi.(10 menit) 2. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah (5 menit)

F. Penilaian

1. Penilaian proses belajar. 2. Penilaian hasil belajar. 3. Alat penilaian : - lembar observasi

Penskoran Penilaian Hasil Belajar

No. Aspek yang Dinilai Skor Bobot Skor Perolehan

1. 2. 3. 4. 5.

Tema Diksi Makna Tata Bahasa Bahasa Kias

0-5 0-5 0-5 0-5 0-5

2 2 2 2 2

Nilai akhir

Kriteria Penilaian

N0. Kriteria Penilaian/ Skor Perolehan

Aspek yang Dinilai Tema Diksi Makna Tata

Bahasa Bahasa Kias

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Paling baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang Kosong

5 4 3 2 1 0

Penentuan nilai dengan rumus:

Nilai Akhir = Skor perolehan dibagi skor maksimal dikali bobot.

Bulukumba, Januari 2016

Mengetahui

Kepala sekolah Guru Mata Pelajaran,

Page 145: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

127

Dra Hj JUMRIAH.M.Pd A.ABDUL RAHMAN, S. Pd.

NIP. 196012201986022004 NIP. 197012122007011038

Page 146: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

128

Page 147: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

129

Page 148: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

130

Lampiran. 2a Skor Hasil Penilaian Puisi (kegiatan pertama) Keefektifan Kemah Wisata dalam Pembelajaran Menulis Puisi

Kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba

No.

Nama

Aspek Yang Dinilai Tema

Diksi Makna Tata

Bahasa Bahasa

Kias 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

AA AB AC AD AE AF

3 4 4 3 - 3 4 3 4 2 - 3 4 3 3 3 4 - 4 - 3 4 - 4 4 4 3 3 4 3 4 4

4 4 4 4 - 4 5 3 4 4 - 3 5 4 5 4 4 - 4 - 4 4 - 4 4 4 4 4 4 4 5 4

4 4 3 2 -- 4 3 3 3 2 - 3 3 2 3 4 4 - 3 - 4 3 - 3 3 3 3 4 4 3 4 4

4 3 4 3 - 3 4 2 4 3 - 3 4 3 4 3 3 - 5 - 4 4 - 5 4 4 4 4 4 4 5 4

4 3 4 3 - 3 4 2 4 3 - 3 4 3 4 3 3 - 5 - 4 4 - 5 4 4 4 4 4 4 5 4

Page 149: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

131

Lampiran.2b Distribusi Nilai (kegiatan pertama)

Keefektifan Kemah Wisata dalam Pembelajaran Menulis Puisi Kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba

No. Nama siswa Aspek yang dinilai Skor

Perolehan Nilai Tema Diksi Makna

Tata

Bahasa Bahasa Kias

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

AA AB AC AD AE AF

6 8 8 6 - 6 8 6 8 4 - 6 8 6 6 6 8 - 8 - 6 8 - 8 8 8 6 6 8 6 8 8

8 8 8 8 - 8 10 6 8 8 - 6 10 8 10 8 8 - 8 - 8 8 - 8 8 20 20 20 20 20 25 20

12 12 12 8 -- 12 12 12 12 8 -

12 12 8 12 8 12 -

12 - 8 12 - 8 8 8 8 8 8 8 8 8

8 8 10 8 - 8 8 6 8 6 - 8 10 8 10 6 8 -

10 - 8 10 -

10 8 10 10 8 10 8 10 10

8 6 8 6 - 6 8 4 8 6 - 6 8 6 8 6 6 -

10 - 8 8 -

10 8 8 8 8 8 8

10 8

38 38 36 28 -

36 38 28 36 26 -

30 38 28 36 36 38 -

38 -

38 36 -

38 36 32 30 30 32 30 36 32

76 76 72 56 -

72 76 56 72 52 -

60 76 56 72 72 76 -

76 -

76 72 -

76 72 64 60 60 64 60 72 64

Jumlah 194 226 280

232 208 944 1888

Nilai Rata-rata 6,06 7,06 8,75

7.25

6,50 7,37 7,37

Page 150: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

132

Lampiran.3a. Distribusi Skor Hasil Penilaian Puisi (kegiatan kedua)

Keefektifan Kemah Wisata dalam Pembelajaran Menulis Puisi Kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba No.

Nama Siswa

Aspek Yang Dinilai Tema

Diksi Makna Tata

Bahasa Bahasa

Kias 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

AA AB AC AD AE AF

4 4 4 3 1 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4

4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2

4 4 4 4 2 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4

4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4

5 4 5 4 2 4 5 4 5 4 2 4 4 4 5 5 5 3 5 3 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5

Page 151: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

133

Lampiran.3b. Distribusi Nilai (kegiatan kedua)

Keefektifan Kemah Wisata dalam Pembelajaran Menulis Puisi Kelas X SMK Negeri 1 Bulukumba

No. Nama siswa Aspek yang dinilai

Skor

Perolehan Nilai

Tema Diksi

Makna Tata

Bahasa

Bahasa

Kias

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

AA AB AC AD AE

AF

8 8 8 6 2 6 8 6 8 6 4 6 8 6 8 8 8 6 8 6 8 8 4 8 8 6 8 6 8 8 4 8

8 8 8 8 4

10 10 8 8 8 6 8

10 8

10 10 8 4 8 6 8 8 6 8 8 4 8 6 8 8 6 8

8 8 8 8 4

10 10 8 8 8 6 8

10 8

10 10 8 4 8 6 8 8 6 8 8 8 6 8 8 6 8 8

16 16 16 12 8

16 16 12 12 12 8

12 16 12 16 16 16 8

16 8

16 16 12 16 16 8

16 8

16 16 12 16

10 8 10 8 4 8 10 8 10 8 4 8 8 8 10 10 10 6 10 6 10 10 6 10 10 6 10 6 10 10 6 10

50 48 50 42 22 50 54 42 46 42 28 42 52 42 54 54 50 28 50 32 50 50 34 50 50 32 48 34 50 48 36 50

200 192 200 168 88

200 216 168 186 168 112 168 208 168 216 216 200 112 200 128 200 200 132 200 200 128 196 132 200 192 144 200

Jumlah 218

244

248 432 268 1410 5640

Nilai Rata-rata 70,4 76,2 76,8 78,8 83,2 77,8 77,8

Page 152: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

134

Lampiran. 4a. Hasil tulisan puisi pada kegiatan pertama

Page 153: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

135

Lampiran. 4a. Hasil tulisan puisi

Page 154: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

136

Lampiran. 4a. Hasil tulisan puisi

Page 155: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

137

Lampiran. 4b. Hasil tulisan puisi pada kegiatan kedua

PANTAI PASIR PUTIH

Aku ingin lebih lama lagi Merasakan keindahan dan Hembusan angin di pinggir Pantai pada malam hari ini

Serpihan pasir putih Yang begitu lembut Membuat diriku semalam Mengagumi pantai pasir putih Lampu-lampu di malam hari Yang menghiasi pinggir pantai Bagaikan bintang-bintang Yang menghiasi langit

Suara ombak yang bergemuruh Tak beraturan bagaikan suara Kapal yang akan sandar di pelabuhan Pantai pasir putih keindahanmu

Sungguh tak dapat kulupakan Batu karang yang di terjang ombak Menghasilkan suara keras Yang sangat bergemuruh Karya : Syahrul Ramadhan

PANTAI BIRA

Aku ingin... Pantai bira yang begitu indah Lautmu sangat biru Karangmu begitu banyak dan indah

Sinar matahari Yang menyilaukan mata Tiupan angin menghilangkan dahaga Suatu ombak uang menubruk karang Bagaikan surga di mataku

Saat matahari terbit Keindahanmu mulai terlihat Saat matahari terbenam Keindahanmu mulai bertambah

Di pantai ini kita bahagia Di pantai ini kita bahagia Tak akan terlupa

Page 156: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

138

Hidup di pantai ini

Karya :ADI YAKSA Lampiran Panduan observasi penilaian proses Panduan Observasi Penilaian Proses Pembelajaran Tahap Pramenulis pada pertemuan pertama

No Nama siswa

Aspek yang Diamati Kualifikasi Klp

Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 PB

B C K SK

I

1 A. M. YUSRAN A.MUH.APRISAL.S ADNAN ALMUHAIMIN ADRIAN AKMAL GIFARI ANDI MUH. GHIFARI

2 3 4 5 6 7 ANDRA RAMADAN 8 ARIANDI

II

9 AWAL RESKI AZMAL AZHAYAT DANDI DEKA SAPUTRA DENI FEBRIANSYAH

10 11 12 13 14 DWIKI HERMAWAN 15 DZULJALALI WAL IKRAM 16 ERWIN JUHRA

III

17 FAUZAN ARIF HAERUL HAJAR ASWAD IAN FARHAN IKBAL

18 19 20 21 22 INDRIAWAN 23 IRHAM SYAH 24 IRSAL

IV

25 MUAMMAR AMRULLAH MUH ARSY CHAIDIR M MUH. AEDIL AHYAR H MUH. HASFIL RIZAL MUH. ICHWAN

26 27 28 29 30 MUH.ZULFITRA IDRIS 31 MUHAMMAD ASWIM 32 MUHAMMAD HAMDI .A

Skala Penilaian : 5(PB) : jika semua aspek yang diamati terpenuhi 4(B) : jika 7 – 6 aspek yang terpenuhi 3(C) : jika 5 – 4 aspek yang terpenuhi

Page 157: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

139

2(K) : jika 3 – 2 aspek yang terpenuhi 1(SK) : jika 1 aspek yang terpenuhi Penetapan persentase nilai siswa di dasarkan pada rumus : ܲ =

x 100 % ( Nurgiayantoro, 1996)

Keterangan : P = Tingkat persentase yang dicari, F = Skor perolehan siswa N = Jumlah siswa yang terteliti, dan 100 = Bilangan tetap

Gambar : kemah atau tempat istirahat sementara

Page 158: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

140

Gambar : siswa berimajinasi dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi di pantai Bira

Gambar : siswa mengedit puisi yang telah ditulisnya di tempat istirahat dengan susana bersemangat.

Gambar : siswa sedang melakukan penulisan puisi dengan konsentrasi

Page 159: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

141

Gambar di lokasi pantai Bira pasir putih

Page 160: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

142

Laporan Hasil

A. Nilai Pembelajaran Menulis Puisi

Berdasarkan kriteria yang ditetapkan, maka langkah-langkah penilaian

dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel Distibusi Skor Hasil Penulisan Puisi Kelas X SMKN 1 Bulukumba

No Nama

Aspek Yang Dinilai

Tema Diksi Makna Tata

Bahasa Bahasa Kias

1 A. M. YUSRAN

2 A.MUH.APRISAL.S

3 ADNAN ALMUHAIMIN

4 ADRIAN

5 AKMAL GIFARI

6 ANDI MUH. GHIFARI

7 ANDRA RAMADAN

8 ARIANDI

9 AWAL RESKI

10 AZMAL AZHAYAT

11 DANDI

12 DEKA SAPUTRA

13 DENI FEBRIANSYAH

14 DWIKI HERMAWAN

Page 161: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

143

15 DZULJALALI WAL IKRAM

16 ERWIN JUHRA

17 FAUZAN ARIF

18 HAERUL

19 HAJAR ASWAD

20 IAN FARHAN

21 IKBAL

22 INDRIAWAN

23 IRHAM SYAH

24 IRSAL

25 MUAMMAR AMRULLAH

26 MUH ARSY CHAIDIR M

27 MUH. AEDIL AHYAR H

28 MUH. HASFIL RIZAL

29 MUH. ICHWAN

30 MUH.ZULFITRA IDRIS

31 MUHAMMAD ASWIM

32 MUHAMMAD HAMDI .A

Jumlah

Nilai Rata-Rata

Page 162: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

144

Tabel Distribusi Nilai Pembelajaran Menulis Puisi Kelas X SMKN 1 Bulukumba

No Nama

Aspek Yang Dinilai Skor

Prolehan Nilai

Tema Diksi Makna Tata

Bahasa

Bahasa

Kias

1 A. M. YUSRAN

2 A.MUH.APRISAL.S

3 ADNAN ALMUHAIMIN

4 ADRIAN

5 AKMAL GIFARI

6 ANDI MUH. GHIFARI

7 ANDRA RAMADAN

8 ARIANDI

9 AWAL RESKI

10 AZMAL AZHAYAT

11 DANDI

12 DEKA SAPUTRA

13 DENI FEBRIANSYAH

14 DWIKI HERMAWAN

15 DZULJALALI WAL IKRAM

16 ERWIN JUHRA

17 FAUZAN ARIF

18 HAERUL

Page 163: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

145

19 HAJAR ASWAD

20 IAN FARHAN

21 IKBAL

22 INDRIAWAN

23 IRHAM SYAH

24 IRSAL

25 MUAMMAR AMRULLAH

26 MUH ARSY CHAIDIR M

27 MUH. AEDIL AHYAR H

28 MUH. HASFIL RIZAL

29 MUH. ICHWAN

30 MUH.ZULFITRA IDRIS

31 MUHAMMAD ASWIM

32 MUHAMMAD HAMDI .A

Jumlah

Nilai Rata-Rata

B. Analisi Hasil Evaluasi

Berdasarkan dari tabel di atas, maka hasil pembelajaran menulis puisi

melalui kemah wisata pada kelas X SMKN 1 Bulukumba pada kegiatan pertama

masih mencapai 60 % yang mampu menulis puisi dengan baik dan pada kegiatan

pembelajaran kedua mencapai 80 % siswa yang mampu menulis puisi dengan

baik, maka keefektifan pembelajaran menulis puisi dengan kemah wisata

Page 164: KEEFEKTIFAN KEMAH WISATA DALAM PEMBELAJARAN …

146

menunjukkan peningkatan yang signifikan dan efektif digunakan dalam

pembelajaran sastra (puisi). Begitu pula dari hasil analisis data uji-t dan analisis

SPSS versi 17.0 menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima artinya t hitung

lebih besar daripada t table.