18
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya. Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai

Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugasnya Inna cantik :*

Citation preview

Page 1: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

1

BAB IPENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi

pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula

menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan

menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak diatasi secara

dini dapat berlanjut hingga dewasa.

Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat

diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk

tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh

makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis

yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa

selanjutnya.

Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and

Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus

dilakukan yaitu; pertama memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit

setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI

secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan

pendamping air susu ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat

meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut

menekankan, secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah

dan mudah diperoleh di daerah setempat (indigenous food). Rekomendasi WHO/UNICEF di

atas sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah Nasional

(RPJPMN) bidang Kesehatan, antara lain dengan memberikan prioritas kepada perbaikan

kesehatan dan gizi bayi dan anak.

B.     Tujuan

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas Ilmu Gizi

yang berjudul ” Kebutuhan Gizi Bayi Usia 0 – 24 bulan ”. Tujuan khusus penulisan makalah

ini adalah untuk mengetahui tentang pemberian makan pada bayi usia 0 – 24 bulan dan tips

pemberian makan agar dapat menambah pengetahuan penulis ataupun pembaca.

Page 2: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. MAKANAN BAYI

Makanan yang paling sesuai untuk bayi adalah ASI ( air Susu Ibu ). Untuk mencapai

tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding,

WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan yaitu; pertama

memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir, kedua

memberikan hanya air susu ibu (ASI) saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir

sampai bayi berusia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI)

sejak bayi berusia 6 bulan sampai 24 bulan, dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai

anak berusia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan, secara sosial budaya

MP-ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah dan mudah diperoleh di daerah

setempat (indigenous food).

Makanan bayi dan anak usia 6-24 bulan adalah terdiri dari Air Susu Ibu (ASI) dan

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu)

adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak

usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI.

MP-ASI lokal adalah MP-ASI yang diolah di rumah tangga atau di Posyandu,terbuat

dari bahan makanan yang tersedia setempat, mudah diperoleh dengan harga terjangkau oleh

masyarakat, dan memerlukan pengolahan sebelum dikonsumsi.

Seorang bayi selama dalam kandungan telah mengalami proses tumbuh kembang

sedemikian rupa, sehingga waktu bayi lahir berat badannya sudah mencapai berat badan

normal. Pertumbuhan dan perkembangan ini akan berlangsung baik dan sempurna, jika anak

mendapatkan makanan yang diberikan.

Keuntungan ASI

a. Asi mengandung hamper semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan konsentrasi

yang sesuai dengan kebutuhan bayi

b. Asi mengandung kadar laktosa yang tinggi, dimana laktosa ini dalam usus akan

mengalami peragian hingga membentuk asam laktat yang bermanfaat dalam usus

bayi:

Page 3: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

3

1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis

2. Merangsang pertumbuhan mikro organic yang dapat menghasilakan berbagai

asam organic dan mensintesa beberapa jenis vitamin dalam usus.

3. Memudahkan pengendapan kalsium kasenat ( protein susu)

4. Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral

c. Asi mengandung berbagai zat penolak yang dapat melindungi bayi dari berbagai

penyakit infeksi

d. Asi lebih aman dari kontaminasi karena diberikan langsung maka kemungkinan

tercemar zat berbahay lebih kecil

e. Resiko alergi pada bayi kecil sekali karena tidak mengandung beta laktoglobulin .

f. Asi dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih saying antara ibu dan bayi

g. Temperature asi sesuai dengan temperature tubuh bayi

h. Asi membantu pertumbuhan gigi lebih baik

i. Kemungkinan bayi tersedaka lebih kecil sekali karena payudara ibu telah diciptakan

sedemikian rupa.

j. Asi mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi

k. Asi ekonomis, praktis tersedia setiap waktu pada suhu yang ideal dan dalam keadaan

segar

l. Dengan memberikan asi kepada bayi berfungsi menjarangkan kehamlan

B. CARA PEMBERIAN ASI PADA BAYI

Beberapa alasan ibu dianjurkan menyusui bayinya segera setelah lahir sebagi berikut :

1. Menyusui bayi akan memberikan kepuasan dan ketenangan pada ibu, beberapa ahli

menyatakan bahwa menyusui akan memberikan rasa bangga pada ibu ia telah dapat

memberikan kehidupn pada bayinya

2. Hisapan bayi akan mempercepat kembalinya uterus ke ukuran normal

3. Hisapan bayi akan memperlancar produksi ASI

4. Penelitian membuktikan bahwa bay yang disusui segera setelah lahir lebih jarang

menderita penyakit infeksi dan gizi bayi pada tahun pertama jauh lebih baik

disbanding dengan bayi yang terlambat diberi ASI.

Page 4: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

4

Komposisi ASI dibedakan dalam tiga stadium yaitu :

1. Kolostrum

2. Air susu transisi/peralihan

3. Air susu/matur

ASI Kolostrum adalah air susu yang pertama kali keluar. Kolostrum ini disekresi oleh

kelenjar payudara pada hari pertama sampai hari keempat pasca persalinan. Kolostrum

merupakan cairan dengan viskositas kental, lengket, dan berwarna kekuningan. Kolostrum

mengandung tinggi protein, mineral garam, vit A, nitrogen, sel darah putih dan antibody yang

tinggi daripada ASI matur. Selain itu,kolstrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa.

Protein utama pada kolostrum adalah immunoglobulin (Ig G, Ig A dan Ig M) yang digunakan

sebagai zat antibody untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.

Meskipin kolostrum yang keluar sedikit menurut ukuran kita tetapi volume kolostrum

yang ada dalam payudara mendeksti kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume

kolostrum antara 150-300 ml/24 jam.

Kolostrum juga merupakan pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak

terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi

bayi makanan yang akan dating.

ASI Transisi/ Peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum

ASI matang, yaitu sejak hari ke 4 sampai hari ke 10. Selama dua minggu,volume air susu

bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya. Kadar immunoglobulin dan

protein menurun, sedangkan lemak dan laktosa meingkat.

ASI Matur disekresi pada hari ke10 dan seterusnya. ASI Matur tampak berwarna

putih. Kandungan ASI matur relative konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan. Air susu

yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut foremilk. Foremilk lebih

encer. Foremilk mempunyai kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa, gula, protein,

mineral dan air. Selanjutnya air susu berubah menjadi hindmilk. Hindmilk kaya akan lemak

dan nutrisi. Hindmilk akan membuat bayi lebih cepat kenyang. Dengan demikian, bayi akan

membutuhkan keduanya, baik foremilk dan hindmilk. Dibawah ini bias kita lihat perbedaan

komposisi antara kolostrum, ASI transisi dan ASI matur.

Page 5: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

5

Tabel perkiraan kebutuhan ASI bagi bayi dengan Berat badan usia 1-24 minggu

Usia bayi Kebutuhan perhari

Minggu ke 1

Minggu ke 2-3

Minggu ke 4-7

Minggu ke 8-12

Minggu ke 12-24

100- 450 ml

450- 600 ml

600 - 650 ml

650-750 ml

750-850 ml

Sumber : Syahmin Moejie Pemeliharaan Gizi bayi dan balita, 1988

C. HAL HAL YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI

Pada ibu yang normal dapat menghasilkan Asi kira kira 550-1000 ml setiap hari,

jumlah Asi tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa factor sbb :

1. Makanan ibu.

Untuk membantu produksi Asi yang baik, makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori,

protein,lemak, vitamin serta mineral yang cukup, selain itu ibu dianjurkan minum lebih

banyak kira-kira 8-12 gelas sehari.

2. Ketenangan jiwa dan pikiran

Ada 2 reflek yang sangat dipengaruhi oleh keadaan jiwa ibu yaitu :

1. Reflek prolactin

Pada waktu bayi mengisap payudara ibu, ibu menerima rangsangan neuro

hormonal pada putting dan areola, rangsangan melalui nervus vagus diteruskan ke

hipophisa lalu ke lobus anterior, lobus anterior akan mengeluarkan hormone

prolactin dan masuk melalui peredaran darah sampai pada kelenjar kelenjar

pembuat Asiterangsang untuk memproduksi Asi.

2. Reflex let down

Reflek ini mengakibatkan memancarnya Asi keluar, isapan bayi akan merangsang

putting susu dan areola yang dikirim lobus posterior melalui nervus vagus , dari

glandula pituitary posterior dikeluarkan hormone oxitosin ke dalam peredaran

Page 6: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

6

darah yang menyebabkan adanya kontraksi otot otot nyopitel dari saluran air susu.

Karena adanya kontraksi ini maka Asi akan terperas keluar kea rah ampulla.

3. Penggunaan alat kontrasepsi

Penggunaan alat kontrasepsi yang tidak tepat dapat mempengaruhi produksi ASI.

4. Perawatan payudara

Tujuan perawatan payudara selama menyusui adalah :

a. Untuk memelihara kebersihan payudara

b. Memperbanyak dan memeperlancar produksi ASI.

Tabel Kandungan kolostrum, ASI transisi dan ASI matur

NO KANDUNGAN KOLOSTRUM ASI TRANSISI ASI MATUR

1. ENERGI (kg/kal) 57,0 63,0 65,0

2. LAKTOSA (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0

3. LEMAK (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8

4. PROTEIN (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324

5. MINERAL (gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2

6. Ig A (gr/100 ml) 335,9 - 119,6

7. Ig G (gr/100 ml) 5,9 - 2,9

8. Ig M (gr/100 ml) 17,1 - 2,9

9. LISOSIN (gr/100 ml) 14,2-16,4 - 24,3-27,5

10. LAKTOFERIN 420-520 - 250-270

o Karbohidrat

o Protein : whey > casein sehingga protein lebih mudah dicerna

o Lemak : DHA, AA yg berperan penting dlm prtumbuhan otak

o Laktosa : sumber kh, sumber energi, meningkatkan absorbsi kalsium dan

merangsang pertumbuhan laktobacillus bifidus

o Vit A (berkisar 200 iu/dl)

o Zat besi 0,5-1 mg/liter

Page 7: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

7

o Taurin : as.amino yg berfungsi sebagai neurotransmitter, berperan penting dlm

maturasi otak bayi

o Laktobacillus ; menghambat pertumbuhan mikroorganisme ex. E. Coli

penyebab diare

o Laktoferin : menghambat bakteri stafilokokus dan jamur kandida

o Lisozim : memecah dinding bakteri sekaligus mengurangi insiden karies

dentis

o Immunoglobulin

D. BEDA ASI DENGAN SUSU FORMULA

1. Sumber susu

Susu formula = susu sapi yang diformulasikan sedemikian rupa menyerupai ASI dengan

penambahan zat gizi lainnya

2. Zat-zat gizi : KH, P, L,air, vit dan mineral

3. Zat-zat biologis

Hanya di ASI ada antibodi, lactobacillus, probiotik, sistem kekebalan, immunologlobulin,

sedangkan disusu formula tidak ada

4. Laktosa

Walaupun struktur kandungan laktosanya sama, namun laktosa di susu formula sering jadi

masalah, karna laktosa di asi mudah diserap, sedangkan laktosa susu formula belum tentu

dapat diserap bayi.

5. Sistem kekebalan

Sistem kekebalan asi tidak dapat tergantikan oleh susu formula karena itu diturunkan oleh

ibu.

6. Kerentanan terhadap penyakit dan obesitas

7. IQ anak dan kecerdasan

Page 8: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

8

8. Tumbuh kembang

E. PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK

1. Makanan Bayi Umur 0-6 Bulan

Berikan hanya ASI saja sampai berumur enam bulan (ASI Eksklusif). Kontak fisik

dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama 30 menit pertama setelah lahir.

Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi. Berikan ASI dari

kedua payudara, berikan ASI dari satu payudara sampai kosong kemudian pindah ke

payudara lainnya (Depkes RI, 2005).

Kolostrum jangan dibuang tetapi harus segera diberikan pada bayi. Walaupun

jumlahnya sedikit, namun sudah memenuhi kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama.

Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia dua tahun. Waktu dan lama menyusui

tidak perlu dibatasi dan frekuensinya tidak perlu dijadwal (diberikan pagi, siang dan malam

hari). Serta sebaiknya jangan memberikan makanan atau minuman (air kelapa, air tajin, air

teh, madu, pisang, dan lain-lain) pada bayi sebelum diberikan ASI karena sangat

membahayakan kesehatan bayi dan mengganggu keberhasilan menyusui (Depkes RI, 2005).

2. Makanan Bayi Umur 6-9 Bulan

Hal-hal yang harus diperhatikan:

1. Pemberian ASI diteruskan.

2. Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus karena bayi sudah

memiliki refleks mengunyah. Contoh MP-ASI berbentuk halus antara lain bubur susu,

biskuit yang ditambah air atau susu, pisang dan pepaya yang dilumatkan. Berikan

untuk pertama kali satu jenis MP-ASI dan berikan sedikit demi sedikit mulai dengan

jumlah 1-2 sendok makan, 1-2 kali sehari. Berikan untuk beberapa hari secara tetap,

kemudian baru diberikan jenis MP-ASI yang lain.

Page 9: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

9

3. Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI, agar ASI dimanfaatkan

seoptimal mungkin.

4. Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa. Kalau bayi sulit

menerima, ulangi pemberiannya pada waktu bayi lapar, sedikit demi sedikit dengan

sabar, sampai bayi terbiasa dengan rasa makanan tersebut.

3. Makanan Bayi Umur 9-12 Bulan

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Pemberian ASI diteruskan.

2. Bayi mulai diperkenalkan dengan makanan lembek yaitu berupa nasi tim/ saring

bubur saring dengan frekuensi dua kali sehari.

3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit demi sedikit

dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak kelapa/ margarin. Bahkan

makanan ini dapat menambah kalori bayi, disamping memberikan rasa enak juga

mempertinggi penyerapan vitamin A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak. Nasi

tim bayi harus diatur secara berangsur. Lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan

makanan keluarga.

4. Berikan makanan selingan 1 kali sehari. Dipilih makanan yang bernilai gizi tinggi,

seperti bubur kacang hijau, buah dan lain-lain. Diusahakan agar makanan selingan

dibuat sendiri agar kebersihan terjamin.

4. MAKANAN ANAK USIA 1-2 TAHUN

Dalam memenuhi kebutuhan zat gizi anak usia 1-2 tahun hendaknya digunakan kebutuhan

prinsip sebagai berikut :

1. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok,

minyak dan zat lemak serta gula

2. Berikan sumber protein nabati dan hewani

3. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi, berikan makanan lain

yang dapat diterima, misalnya jika anak menolak sayuran mungkin karena cara

memasaknya, buatlah cara lain, jika masih menolak gantilah sayuran dengan

menambah buah buahan yang penting anak mendapat vitamin dan mineral.

Page 10: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

10

4. Berikan makanan selingan ( makanan ringan ) seperti biscuit dsb diberikan antara

waktu pagi, siang dan malam.

Makanan anak usia 1 tahun belum banyak berbeda dengan makanan waktu usia

kurang dari 1 tahun, sebagaimana telah dijelaskan bahwa anak disapih lebih baik pada umur 2

tahun, sehingga pada umur 1 tahun ASI masih diberikan pada anak.

Pada umumnya makanan masih berbentuk lunak, baik nasi, sayur dan lauk pauk

seperti daging hendaknya dimasak sedemikian rupa sehingga anak mudah mengunyahnya dan

pencernaan mudah mencerna. Anak mulai diajak makan bersama keluarga.

F. Kebutuhan Gizi Anak Usia 0-24 Bulan

Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan dan tinggi badan.

  Kebutuhan energi dan protein bayi dan balita relatif besar jika dibandingkan dengan orang dewasa sebab pada usia tersebut  pertumbuhannya masih sangat pesat. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara anak perempuan dan laki-laki dalam hal kebutuhan energi dan  protein. Kecukupan akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia, namun untuk protein, angka kebutuhannya bergantung pada mutu  protein. Semakin baik mutu protein, semakin rendah angka kebutuhannya.

  Mutu protein bergantung pada susunan asam amino yang membentuknya, terutama asam amino esensial.

Tabel Jumlah Kebutuhan Zat Gizi yang Dianjurkan untuk Anak Indonesia

Page 11: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

11

Konsumsi pangan anak bayi dan balita harus cukup dan seimbang karena anak balita sedang mengalami proses pertumbuhan dan  perkembangan yang pesat. Kebutuhan gizi bayi usia 6-12 bulan adalah 650 kkal dan 16 gram protein. Kandungan gizi ASI adalah 400 kkal dan 10 gram protein, maka kebutuhan yang diperoleh dari MP ASI adalah 250 kkal dan 6 gram protein.

Kebutuhan gizi bayi usia 12 – 24 bulan adalah sekitar 850 kkal dan 20 gram protein. Kandungan gizi ASI adalah sekitar 350 kkal dan 8 gram protein, maka kebutuhan yang diperoleh dari MP ASI adalah sekitar 500 kkal dan 12 gram protein. Karbohidrat diperlukan sebagai sumber energi dan sekitar 60-70% energi total dianjurkan berasal dari karbohidrat. MP ASI hendaknya mengandung protein bermutu tinggi dengan  jumlah yang mencukupi. Bahan makanan hewani seperti telur, daging, 9 susu dan ikan mengandung protein yang lebih tinggi dibandingkan bahan makanan nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian.

Semakin  bertambah usia bayi maka protein yang dibutuhkan semakin meningkat. Setelah menginjak usia satu tahun bayi membutuhkan protein sekitar dua kali lipat pada masa sebelumnya.

MP ASI yang baik harus menyediakan energi yang cukup tinggi. Hal ini dapat tercapai dengan melakukan penambahan lemak dan gula. Lemak dapat diberikan sampai kandungannya dapat menyediakan energi sebanyak 25%. Lemak nabati dan asam lemak tak jenuh baik untuk diberikan pada  bayi. Lemak merupakan sumber energi dengan konsentrasi tinggi. Lemak  berfungsi sebagai sumber asam lemak esensial, pelarut vitamin A, D, E, dan K, serta memberi rasa gurih dan sedap pada makanan.

Vitamin yang dibutuhkan terdiri dari vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, sedangkan yang larut dalam air adalah vitamin vitamin C, B1, Riboflavin, Niasin, B6, B12, asam folat, dan vitamin lain yang tergolong vitamin B kompleks. Mineral dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Unsur Fe (besi) dan I (iodium) merupakan 2 jenis mineral bayi yang jarang terpenuhi sehingga mengakibatkan anemia dan gondok. Setelah bayi berumur 6 bulan, bayi harus mulai diberikan makanan yang mengandung zat besi (sereal,

Page 12: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

12

daging, sayuran hijau), yang dapat menjamin pasokan zat besi yang mencukupi untuk pertumbuhan yang sehat. Jenis mineral lainnya yang dibutuhkan bayi seperti kalsium, fosfor dan seng.

Pada umumnya bayi yang baru lahir mempunyai jadwal makan yang tidak teratur, bayi bisa makan sebanyak 6-12 kali atau lebih dalam 24 jam tanpa jadwal yang teratur. Menyusui bayi dapat dilakukan setiap 3 jam alasannya karena lambung bayi akan kosong dalam waktu 3 jam sehabis menyusui. Sejalan dengan bertambahnya usia, jarak antara waktu menyusui menjadi lebih lama, karena kapasitas lambungnya membesar dan produksi susu ibu meningkat.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Pertumbuhan dan perkembangan bayi masih berlangsung sampai dewasa.

Pertumbuhan itu akan berlangsung dengan baik dan sempurna tergantung pada makanan yang

diberikan pada anak. Makanan bayi yang paling sesuai adalah ASI.Oleh karena itu sebagai

perawat kita harus mengetahui bagaimana pemberian nutrisi pada bayi dan anak sesuai

dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangan

B. Saran

Bagi para ibu agar tetap menjaga kebutuhan gizi seimbang bagi balitanya. Dan Bagi

tenaga kesehatan, agar melakukan penyuluhan kepada ibu-ibu pedesaan akan perhitungan

pemenuhan gizi seimbang pada balita. Sebagai tenanga kesahatan kita harus bisa

memberikan pengetahuan tentang gizi yang baik dan seimbang kepada para orang tua supaya

orang tua bisa memberikan gizi yang cukup bagi anak-anaknnya, sehingga balita dengan gizi

Page 13: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

13

buruk akan semakin berkurang dan kualitas kesehatan masyarakat pun akan semakin

meningkat.

Page 14: Kebutuhan Gizi Bayi 0-24 Bulan

14

Daftar Pustaka

Suhardjo. 1992. Pemberian Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta : Kanisius

Supartini, Yupi. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak (Editor : Monica Ester ).

Jakarta : EGC

Sediaoetama, A. D. 1985. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.