8
Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.5 No.1 Februari 2020 :20-27 20 KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KOTA BANDA ACEH Nur Ismi Irwan 1* , Abd Jamal 2 1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasSyiah Kuala, Email: [email protected] 2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasSyiah Kuala, Email:[email protected] Abstract This study aims to analyze the clean water needs of the residents of Banda Aceh. The variables are the consumption of PDAM water, the income of household heads, the number of family members, the price of PDAM water and not PDAM, the presence or absence of other water sources besides PDAM and water quality according to respondents' perceptions. Primary data were obtained directly from the first party or respondents through direct interviews and in depth interviews. The findings show that the higher the household income, the less dependence of households on clean water sources from PDAM. In addition, the level of dependency on PDAM water tends to be in households with more family members. From the findings, it is known that very few residents of Banda Aceh City use PDAM as a source of drinking water. The percentage is 3 percent of respondents which consist respondents with a large family membership and elderly women whose income tends to be small. PDAM as a Regional Drinking Water Company is expected to be able to channel water flowing into high quality household connections pipes and can be drunk directly by the community. Keywords: Clean Water Needs, Income, Number of Family Members, Water Prices, Water Quality Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan air bersih penduduk Kota Banda Aceh. Variabel dalam penelelitian ini antara lain pemakaian air PDAM, pendapatan kepalakeluarga, jumlah anggota dalam satukeluarga,harga air PDAM dan bukan PDAM, ada tidaknya sumber air lain selain PDAM dan kualitas air menurut persepsi responden. Data primer diperoleh secara langsung dari pihak pertama atau responden melalui wawancara langsung dan in depth interview. Hasil temuan menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan rumah tangga, semakin kurang ketergantungan rumah tangga akan sumber air bersih yang berasal dari PDAM. Selain itu, tingkat ketergantungan kepada air PDAM cenderung berada pada rumah tangga yang beranggotakan keluarga lebih banyak. Dari hasil temuan diketahui bahwa sangat sedikit penduduk Kota Banda Aceh yang menggunakan PDAM sebagai sumber air minum yaitu sebesar 3 persen dari responden yang terdiri dari responden yang beranggota keluarga banyak dan wanita lansia yang pendapatan nya cenderung sedikit.PDAM sebagai Perusahaan Daerah Air Minum diharapkan agar dapat menyalurkan air yang mengalir ke pipa-pipa sambungan rumah tangga yang berkualitas tinggi dan dapat langsung diminum oleh masyarakat. Kata Kunci: Kebutuhan Air Bersih, Pendapatan, Jumlah Anggota Keluarga, Harga air, Kualitas Air.

KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KOTA BANDA ACEH

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KOTA BANDA ACEH

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.5 No.1 Februari 2020 :20-27

20

KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KOTA BANDA ACEH

Nur Ismi Irwan1*, Abd Jamal2

1) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasSyiah Kuala, Email: [email protected]

2) Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasSyiah Kuala, Email:[email protected]

Abstract

This study aims to analyze the clean water needs of the residents of Banda Aceh. The variables are the consumption of PDAM water, the income of household heads, the number of family members, the price of PDAM water and not PDAM, the presence or absence of other water sources besides PDAM and water quality according to respondents' perceptions. Primary data were obtained directly from the first party or respondents through direct interviews and in depth interviews. The findings show that the higher the household income, the less dependence of households on clean water sources from PDAM. In addition, the level of dependency on PDAM water tends to be in households with more family members. From the findings, it is known that very few residents of Banda Aceh City use PDAM as a source of drinking water. The percentage is 3 percent of respondents which consist respondents with a large family membership and elderly women whose income tends to be small. PDAM as a Regional Drinking Water Company is expected to be able to channel water flowing into high quality household connections pipes and can be drunk directly by the community. Keywords: Clean Water Needs, Income, Number of Family Members, Water Prices, Water Quality

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan air bersih penduduk Kota Banda Aceh. Variabel dalam penelelitian ini antara lain pemakaian air PDAM, pendapatan kepalakeluarga, jumlah anggota dalam satukeluarga,harga air PDAM dan bukan PDAM, ada tidaknya sumber air lain selain PDAM dan kualitas air menurut persepsi responden. Data primer diperoleh secara langsung dari pihak pertama atau responden melalui wawancara langsung dan in depth interview. Hasil temuan menunjukkan bahwa semakin tinggi pendapatan rumah tangga, semakin kurang ketergantungan rumah tangga akan sumber air bersih yang berasal dari PDAM. Selain itu, tingkat ketergantungan kepada air PDAM cenderung berada pada rumah tangga yang beranggotakan keluarga lebih banyak. Dari hasil temuan diketahui bahwa sangat sedikit penduduk Kota Banda Aceh yang menggunakan PDAM sebagai sumber air minum yaitu sebesar 3 persen dari responden yang terdiri dari responden yang beranggota keluarga banyak dan wanita lansia yang pendapatan nya cenderung sedikit.PDAM sebagai Perusahaan Daerah Air Minum diharapkan agar dapat menyalurkan air yang mengalir ke pipa-pipa sambungan rumah tangga yang berkualitas tinggi dan dapat langsung diminum oleh masyarakat. Kata Kunci: Kebutuhan Air Bersih, Pendapatan, Jumlah Anggota Keluarga, Harga air, Kualitas

Air.

Page 2: KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KOTA BANDA ACEH

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.5 No.1 Februari 2020 :20-27

21

PENDAHULUAN Kota Banda Aceh adalah ibu kota provinsi Aceh yang bertindak sebagai pusat

pemerintahan, di mana kota Banda Aceh menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Hal ini pada gilirannya akan mempengaruhi kebutuhan hidup masyarakat, baik dari segi makanan, pakaian, perumahan serta kebutuhan masyarakat akan air bersih ikut meningkat (Linsen, 2017). Menurut Brahmanja (2014) pertumbuhan jumlah penduduk mesti diikuti dengan persediaan air bersih yang cukup dan berkualitas tinggi. Karena air bersih pada dasarnya tidak teruji, yang berasal dari air tanah dan air permukaan yang harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Tabel 1.Kebutuhan Air Bersih Untuk Domestik Berdasarkan Kategori Kota

Kategori Kota JumlahPenduduk Kebutuhan Air

(jiwa) (liter/orang/hari)

Metropolitan > 1.000.000 170 - 190

Kota Besar 500.000 - 1.000.000 150 - 170

Kota Sedang 100.000 - 500.000 130 - 150

Kota Kecil 200.000 - 100.000 100 - 130

IbukotaKecamatan < 20.000 90 - 100 Sumber: Departemen Pekerjaan Umum, Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Kategori Kota 2005

Berdasarkan kebutuhan air domestik berdasarkan kategori kota pada Tabel 1, Kota Banda

Aceh termasuk kedalam kategori kota sedang dengan penduduk berjumlah 259.913 jiwa (tabel 1.2), dengan kebutuhan air berkisar 130 – 150 liter/orang/hari.Selain digunakan sebagai air minum, pemakaian air juga digunakan untuk memasak, mencuci pakaian, membersihkan diri,serta keperluan ibadah.Berdasarkan Estimasi Kebutuhan Air Bersih Menurut Jumlah Penduduk di Kota BandaAceh (lihat Tabel 1.2), Kota Banda Aceh pada tahun 2017 memiliki penduduk sebesar 259.913 jiwa yang masih membutuhkan pasokan air bersih sebesar 33.788.690 liter/hari. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah Kota Banda Aceh mengelola perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi air yang bernama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di Ibukota Provinsi Aceh.

Tabel 2.Estimasi Kebutuhan Air Bersih Menurut Jumlah Penduduk di Kota BandaAceh

Kecamatan Jumlah Penduduk Kebutuhan IdealDomestik Kebutuhan Total (Jiwa) liter/orang/hari liter/hari

Meuraxa 19.770 130 2.570.100 Jaya Baru 25.503 130 3.315.390 Banda Raya 23.919 130 3.109.470 Baiturrahman 36.721 130 4.773.730 Lueng Bata 25.607 130 3.328.910 Kuta Alam 51.614 130 6.709.820 Kuta Raja 13.365 130 1.737.450 Syiah Kuala 37.193 130 4.835.090 Ulee Kareng 26.221 130 3.408.730 Jumlah Total 259.913 33.788.690

Sumber: Kementrian Pekerjaan Umum dan BPS, diolah (2017)

Page 3: KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KOTA BANDA ACEH

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.5 No.1 Februari 2020 :20-27

22

Berdasarkan Estimasi Kebutuhan Air Bersih Menurut Jumlah Penduduk di Kota BandaAceh pada Tabel 2, Kota Banda Aceh pada tahun 2017 memiliki penduduk sebesar 259.913 jiwa yang masih membutuhkan pasokan air bersih sebesar 33.788.690 liter/hari. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah Kota Banda Aceh mengelola perusahaan yang bergerak dalam bidang pendistribusian air guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang bernama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy.

Dahulu, kebutuhan air minummasyarakat dipenuhi menggunakan air sumur dan air PDAM dengan cara memasak terlebih dahulu untuk dikonsumsi. Namun, karena masyarakat semakin sadar untuk hidup sehat dan keinginan akan suatu hal yang praktis, membuat masyarakat mulai mengandalkan air minum dalam kemasan (AMDK) dan air minum isi ulang (AMIU) sebagai air minum untuk dikonsumsi. Hal yang demikian menimbulkan menigkatnya pengeluaran untuk kebutuhan air bersih.

TINJAUAN PUSTAKA Hukum Permintaan

Permintaan adalah barang yang diminta oleh pembeli dengan banyak harga alternatif untuk barang (Soeharno, 2009: 13). Teori permintaan adalah teori ekonomi yang dibutuhkan oleh permintaan. Teori yang ada karena adanya pembelian di pasar, harga barang akan naik. Konsumsi

Konsumsi adalah pengeluaran belanja rumah tangga untuk produk dan layanan akhir gunamencukupi kebutuhan. Keynes mengemukakan dalam teori konsumsiAbsolute Income Hypothesisbahwa yang menjadi pendorong utama dalampenentu konsumsi sebuah rumah tangga adalah pendapatan (Sukirno, 2000).

Pendapatan

Pendapatan menurut ilmu ekonomi adalah nilai maksimum yang dapat dikonsumsi seseorang dalam periode tertentu jika kondisi yang sama diharapkan pada akhir periode seperti pada kondisi awal. Pemahaman ini mengutamakan pada pengalaman kuantitatif konsumsi secara keseluruhan selama periode waktu tertentu. Jadi, pendapatan merupakantotal kekayaan pada mula suatu periode dijumlah dengan semua hasil yang dicapai dalam suatu periode, bukan hanya konsumsi (Fuady, 2005). Harga

Harga adalah nilai suatu barang tertentu yang dapat mempengaruhi idividu ketika individu membuat keputusan pembelian, karena berbagai alasan (Mankiw, 2013). Keseimbangan harga terjadi saatbanyaknya barang yang diminta konsumen adalah sama dengan banyaknya barang yang ditawarkan. Hukum satu harga menyatakan bahwa tiap-tiap barang di pasar harus diperdagangkan pada harga tertentu. (Nicholson, 2002).\

Page 4: KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KOTA BANDA ACEH

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.5 No.1 Februari 2020 :20-27

23

METODE PENELITIAN

Ruang Lingkup Peneltian Penelitian ini dilakukan di Kota Banda aceh yang terdiri dari 9 Kecamatandengan

pertimbangan Kota Banda Aceh yang terdiri dari 9 kecamatan. Sebagai pusat pemerintahan, Kota Banda Aceh merupakan pusat kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Hal ini dengan sendirinya juga berdampak pada kebutuhan hidup masyarakatnya baik dari segi pangan, sandang, dan perumahan serta persediaan air bersih.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Konsumsi air bersih sebagai variabel terikat, dan pendapatan kepala rumah tangga, jumlah anggota keluarga, kepemilikan sumber air lain selain PDAM, harga air selain air PDAM, serta kualitas air PDAM menurut persepsi responden sebagai variabel bebas.

Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh secara

langsung dari pihak pertama atau responden melalui wawancara langsung dan in depth interview memakai kuesioner yang telah disediakan. Data sekunder didapat dari artikel, jurnal, buku, penelitian sebelumnya, dan instansi terkait. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan aktif PDAM Tirta Daroy kategori rumah tangga. Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini ditentukan menggunakan rumus Slovin:

� = ������........................................................................................................ (1)

Berdasarkan jumlah pelanggan aktif kategori rumah tangga PDAM Tirta Daroy Banda Aceh sebagai populasi penelitian (N) sebanyak 46.414 pelanggan, maka dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh:

� =46.414

1 + 46.414(0,1)� = 99,78���������� = 100

Dari hasil perhitungan, dari populasi sebanyak 46.414 pelanggan kategori rumah tangga, maka diambil sebanyak 100 sampel.

Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan referensi dari penelitian terdahulu

dan mengumpulkan data di lapangan dengan cara survei lapangan. Pendukung dalam studi kepustakaan adalah jurnal, publikasi informasi dari instansi terkait, dan buku referensi. Metode pengumpulan data di lapangan melalui wawancara langsung dan in depth interview menggunakan kuisioner terhadap sampel yang mewakili populasi. Metode Analisis Data

Untuk menguji kebenaran data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, digunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk melihat kecendrungan masyarakat Kota Banda Aceh dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih.

Page 5: KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KOTA BANDA ACEH

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.5 No.1 Februari 2020 :20-27

24

Definisi Operasional Variabel 1. Konsumsi Air PDAM adalah banyak air dari PDAM Tirta Daroy yang digunakan

masyarakat selama 1 bulan terakhir, satuannya adalah M3. 2. Pendapatan Kepala Rumah Tangga adalah pendapatan kepala keluarga untuk setiap

bulannya, satuannya adalah Rp/ Bulan. 3. Jumlah Anggota Keluarga yaitu jumlah seluruh anggota keluarga yang berada dalam suatu

unit rumah, satuannya adalah orang. 4. Harga air lain diluar PDAM adalah harga air selain PDAM yang dikonsumsi responden di

sebuah rumah yang dinyatakan dalam bentuk galon, satuannya Rp/Galon. 5. Ada/tidaknya sumber air lain yang bukan PDAM adalah ada tidaknya sumber air lain bukan

PDAM yang dimiliki serta digunakan oleh pelanggan masyarakat guna memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari mereka.

6. Kualitas air PDAM adalah pendapat responden tentangmutu air PDAM selama digunakan.

Kerangka Pemikiran kebutuhan air bersih masyarakat Kota Banda Aceh tergambar dari permintaan air bersih

yang dapat dilihat dari pendapatan kepala rumah tangga, jumlah anggota keluarga, Harga air PDAM dan air diluar PDAM, kepemilikan sumber air bersih bukan PDAM, dan mutu air PDAM menurut tanggapan responden. Air bersih diproduksi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), dan Air Minum Isi Ulang (AMIU). Air bersih dipakai untuk minum dan memasak, mencuci dan mandi, dan lainnya.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

HASIL PEMBAHASAN

Page 6: KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KOTA BANDA ACEH

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.5 No.1 Februari 2020 :20-27

25

Masyarakat Kota Banda Aceh masih sangat mengandalkan air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari sebagai sumber air bersih. Terbukti dari 100 responden, 64 persen responden hanya menggunakan sumber air PDAM sebagai sumber air bersih dan 36 persen lainnya juga mengandalkan sumber air lain seperti air sumur. Kebutuhan air pun beragam, seperti minum, memasak, mencuci, mandi dan lainnya. Dari hasil penelitian, hampir seluruh responden atau 97 persen mengandalkan AMIU maupun AMDK Galon untuk memenuhi kebutuhan air minum. Hanya 3 persen dari responden saja yang masih mengandalkan air PDAM sebagai satu-satunya sumber air minum. selain itu, tidak satupun responden yang mengandalkan air sumur sebagai sumber air minum. Kebutuhan air menggunakan air sumur cenderung untuk kebutuhan non primer dan penggunaan air sumur cemderung digunakan untuk mengurangi biaya pemakaian air.

Berdasarkan pendapatan kepala rumah tangga dan sumber air bersih sehari-hari, rumah tangga yang berpendapatan lebih rendah cenderung lebih tinggi memanfaatkan layanan pemerintah untuk penyediaan air bersih. Keterbatasan pendapatan menyebabkan rumah tangga lebih membutuhkan kehadiran pelayanan pemerintah. Hal ini berbeda dengan penduduk yang tingkat pendapatannya lebih tinggi, yang memiliki kemampuan finansial lebih baik untuk memenuhi kebutuhan air dari sumber lainnya seperti air sumur.Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa responden yang berpendapatan lebih sedikit cenderung mengandalkan AMIU sebagai sumber air minum sehari-hari. Sebaliknya, responden yang berpendapatan lebih banyak cenderung mengandalkan AMDK galon untuk memenuhi kebuhan air minum sehari-hari.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat ketergantungan kepada air PDAM cenderung berada pada RT yang beranggotakan keluarga lebih bnyak. Dengan demikian, RT yang beranggota keluarga lebih banyak cenderung lebih tinggi memanfaatkan layanan pemerintah untuk penyediaan air bersih. Hasil tersebut mendukung temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Simarmata (2008) dalam studinya yang menganalisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Listrik Oleh Rumah Tangga di Kota Pekanbaru. Hasilnya juga memperlihatkan bahwa variabel jumlah anggota dalam satu rumah tangga berhubungan positif terhadap permintaan tenaga listrik oleh rumah tangga di Pekanbaru.

Berdasarkan jumlah anggota keluarga dan sumber air minum yang dipakai dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang beranggota keluarga lebih banyak cenderung mengkonsumsi AMIU untuk kebutuhan air minum sehari-hari. Jumlah anggota keluarga, keterbatasan pendapatan dan harga air yang mahal dapat menjadi faktor responden lebih memilih AMIU untuk memenuhi kebutuhan minum sehari-hari.

Berdasarkan biaya yang dikeluarkan reponden, responden yang berpendapatan lebih tinggi cenderung mengeluarkan biaya lebih besar untuk PDAM dibandingkan responden yang berpendapatan lebih sedikit. Demikian pula dengan biaya yang dikeluarkan untuk AMIU dan AMDK Galon. Responden yang berpendapatan lebih besar cenderung menggunakan AMDK Galon yang biayanya relatif mahal dan responden yang berependapatan lebih kecil cenderung menggunakan AMIU.

Berdasarkan pendapat dari responden mengenai kualitas dari air PDAM, hasil penelitian menunjukkan bahwa 57 persen responden mengatakan bahwa penyaluran air PDAM sudah baik dan sebanyak 43 persen responden menganggap penyaluran air PDAM masih belum baik. Penyaluran air masih belum baik karena beberapa faktor seperti penyaluran air yang sering tidak lancar, air yangsering mati, air yang disalurkan oleh PDAM hanya lancar saat malam hari, dan warna air yang kotor dan keruh saat hujan.

Page 7: KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KOTA BANDA ACEH

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.5 No.1 Februari 2020 :20-27

26

Selain itu, hanya 26 persen responden yang bersedia membayar lebih untuk mendapatkan kualitas air yang lebih baik, sebanyak 74 persen responden tidak bersedia untuk membayar lebih untuk memperoleh kualitas air yang lebih baik. Sebanyak 29 orang atau 39,18 persen mengatakan karena harga air yang dianggap mahal, 24 orang atau 32,43 persen mengatakan bahwa seharusnya kuualitas air yang diperoleh pelanggan lebih baik dan harga lebih murah. Sementara itu, 4 orang atau 5,40 persen mengatakan agar kualitas air saja yang diperbiki, dengan harga air tetap. Hanya 17 orang responden atau 22,97 persen yang mengatakaan tidak bersedia membayar lebih karena menganggap kualitas air yang diperoleh sudah baik.

Berdasarkan alasan utama responden mengkonsumsi AMIU maupun AMDK Galon, sebanyak 57 persen dari responden mengatakan alasan utama mereka mengkonsumsi AMIU maupun AMDK Galon adalah karena praktis saat dikonsumsi. 34 persen mengatakan karena alasan kebersihan, dan 6 persen karena harga yang murah. Sedangkan 3 persen lainya tidak menjawab karena tidak menggunakan AMIU maupun AMDK Galon sebagai sumber air minum.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Dalam mengamati kebutuhan air bersih penduduk Kota Banda Aceh telah diketahui

kecendrungan karakteristik kebutuhan dan konsumsi air bersih penduduk Kota Banda Aceh. Di akhir penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. kebutuhan air bersih penduduk Kota banda Aceh pada umumnya di penuhi dengan air yang berasal dari PDAM Tirta Daroy dan Air sumur.

2. Semakin tinggi pendapatan kepala rumah tangga, semakin kurang ketergantungan rumah tangga akan sumber air bersih yang berasal dari PDAM. Rumah tangga yang berpendapatan lebih rendah cenderung lebih tinggi memanfaatkan layanan pemerintah (PDAM) untuk penyediaan air bersih.

3. Tidak ada satupun dari responden yang menggunakan air sumur sebagai sumber air minum. pemanfaatan air sumur cenderung untuk kebutuhan non primer seperti memasak, mandi dan mencuci. Pemanfaatan air sumur cenderung digunakan untuk mengurangi biaya pemakaian air.

4. Tingkat ketergantungan kepada air PDAM cenderung berada pada rumah tangga yang beranggotakan keluarga lebih banyak. Dengan demikian, rumah tangga yang beranggota keluarga lebih banyak cenderung lebih tinggi memanfaatkan layanan pemerintah untuk penyediaan air bersih.

5. Sangat sedikit penduduk Kota Banda Aceh yang menggunakan PDAM sebagai sumber air minum yaitu 3 persen dari responden yang terdiri dari responden yang beranggo keluarga banyak dan wanita lansia yang pendapatan nya cenderung sedikit.

6. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang beranggota keluarga lebih banyak cenderung mengkonsumsi AMIU untuk kebutuhan air minum sehari-hari. Jumlah anggota keluarga, keterbatasan pendapatan dan harga air yang mahal dapat menjadi faktor responden lebih memilih AMIU untuk memenuhi kebutuhan minum sehari-hari.

7. Sebanyak 43 persen responden menganggap penyaluran air PDAM masih belum baik. Hal ini disebabkan beberapa hal seperti penyaluran air yang sering tidak lancar, air yang

Page 8: KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK KOTA BANDA ACEH

Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) ISSN.2549-8363 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Vol.5 No.1 Februari 2020 :20-27

27

sering mati, air yang disalurkan oleh PDAM hanya lancar saat malam hari, dan warna air yang kotor dan keruh saat hujan.

Saran 1. Karena banyaknya penduduk Kota Banda Aceh yang mengandalkan AMIU sebagai

sumber air minum, ada baiknya pemerintah lebih memperhatikan kualitas dari depot air minum isi ulang agar aman dikonsumsi.

2. Pemerintah harus lebih bertindak cepat menangani persoalan-persoalan yang dikeluhkan pengguna PDAM, agar kualitas layanan PDAM dapat meningkat.

3. Pemerintah harusnya benar-benar mewujudkan PDAM sebagai Perusahaan Daerah Air Minum bukan hanya sekedar air bersih. PDAM diharapkan agar dapat menyalurkan air yang mengalir ke pipa-pipa sambungan rumah tangga yang berkualitas tinggi dan dapat langsung diminum oleh masyarakat. Hal ini harus dilakukan mengingat tingginya ketergantungan masyarakat Banda Aceh terhadap air minum isi ulang dan air minum dalam kemasan galon.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh.Data banyaknya jumlah penduduk Kota Banda Aceh.Tahun 2017.

Berita PUPR : Pemakaian Air Rumah Tangga Perkotaan 144 Liter per Hari. Terbit Selasa, 6 maret 2007. Di akses pada 7 April 2019.

Linsen.(2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Air Minum Dalam Kemasan Jesslyn di Pekanbaru, 4, 608–618.

Fuady, Munir, 2005, Teori Mikro Ekonomi, PT. Rineke Cipta, Jakarta.

Mankiw N Gregory dkk.2013. Pengantar Ekonomi Makro Edisi Asia.Penerbit Salemba Empat:

Jakarta. Nicholson, Walter. 2002.Mikro Ekonomi Intermediate dan Aplikasinya. Penerbit Erlangga: Jakarta

Simarmata, Corry Magdalena. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Tenaga Listrik Oleh Rumah Tangga di Kota Pekanbaru. Skripsi Fakultas Ekonomi Pembangunan Universitas Riau: Pekanbaru.

Soeharno, Prof. DR. STSU, 2009, Teori Mikroekonomi Edisi kedua. CV. Andi offset (Penerbit

Andi), Yogyakarta.

Sukirno, Sadono. 2011. Mikroekonomi Teori pengantar Edisi Ketiga.Cet.26. Penerbit. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.