12
24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan Air Bersih Di Kota Depok Dalam kurun waktu 10 tahun, penduduk Kota Depok naik sebesar 66,84 persen. Hasil Sensus Penduduk (SP) 2010 Kota Depok menunjukkan jumlah penduduk Kota Depok sebesar 1.736.565 jiwa, sedangkan hasil Sensus Penduduk 2000 jumlah penduduk Kota Depok sebesar 1.160.791 jiwa. Berdasarkan hasil sensus penduduk (SP) tahun 2010, jumlah penduduk laki-laki 879.325 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 857.240 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Cimanggis sebanyak 242.214 orang (13,95%), Sukmajaya sebanyak 232.895 orang (13,41%), Tapos sebanyak 216.581 orang (12,47%) dan Kecamatan Pancoran Mas sebanyak 210.204 orang (12,10%). Sex ratio penduduk Kota Depok adalah 103, artinya jumlah penduduk laki-laki 3 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Sex ratio terbesar terdapat di empat kecamatan yaitu Kecamatan Sawangan, Cipayung, Bojongsari dan Limo yakni sebesar 104 dan terkecil terdapat di Kecamatan Sukmajaya yakni sebesar 100. Selama kurun waktu 10 tahun, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kota Depok sebesar 4,27 persen per tahun. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Limo adalah yang tertinggi dibandingkan kecamatan- kecamatan lain di Kota Depok yakni sebesar 8,48 persen, sedangkan laju pertumbuhan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Sukmajaya yakni sebesar 2,44 persen. Kecamatan Cimanggis menempati urutan pertama dari jumlah penduduk di Kota Depok, namun dari sisi laju pertumbuhan penduduk adalah terendah kedua setelah Kecamatan Sukmajaya yakni hanya sebesar 3,27 persen.

ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

  • Upload
    dinhque

  • View
    251

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

24

BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan Air Bersih Di Kota

Depok

Dalam kurun waktu 10 tahun, penduduk Kota Depok naik sebesar 66,84 persen. Hasil Sensus Penduduk (SP) 2010 Kota Depok menunjukkan jumlah penduduk Kota Depok sebesar 1.736.565 jiwa, sedangkan hasil Sensus Penduduk 2000 jumlah penduduk Kota Depok sebesar 1.160.791 jiwa.

Berdasarkan hasil sensus penduduk (SP) tahun 2010, jumlah penduduk laki-laki 879.325 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 857.240 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Cimanggis sebanyak 242.214 orang (13,95%), Sukmajaya sebanyak 232.895 orang (13,41%), Tapos sebanyak 216.581 orang (12,47%) dan Kecamatan Pancoran Mas sebanyak 210.204 orang (12,10%).

Sex ratio penduduk Kota Depok adalah 103, artinya jumlah penduduk laki-laki 3 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Sex ratio terbesar terdapat di empat kecamatan yaitu Kecamatan Sawangan, Cipayung, Bojongsari dan Limo yakni sebesar 104 dan terkecil terdapat di Kecamatan Sukmajaya yakni sebesar 100.

Selama kurun waktu 10 tahun, Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kota Depok sebesar 4,27 persen per tahun. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Limo adalah yang tertinggi dibandingkan kecamatan-kecamatan lain di Kota Depok yakni sebesar 8,48 persen, sedangkan laju pertumbuhan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Sukmajaya yakni sebesar 2,44 persen. Kecamatan Cimanggis menempati urutan pertama dari jumlah penduduk di Kota Depok, namun dari sisi laju pertumbuhan penduduk adalah terendah kedua setelah Kecamatan Sukmajaya yakni hanya sebesar 3,27 persen.

Page 2: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

25

Rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Depok adalah sebesar 8.670 jiwa per km2. Wilayah paling padat penduduknya adalah kecamatan Cimanggis yang mencapai 1.209 jiwa/km2 (hasil SP2010). Sedangkan daerah dengan kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Limo yang kepadatannya hanya sekitar437 jiwa/km2.

Jumlah penduduk Kota Depok tahun 2011 mencapai 1.813.612 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki 918.835 jiwa dan penduduk perempuan 894.777 jiwa. Kecamatan Cimanggis merupakan kecamatan yang paling banyak penduduknya dibanding dengan kecamatan lain di Kota Depok, yaitu 252.424 jiwa, sedangkan kecamatan dengan penduduk terkecil adalah Kecamatan Limo yaitu 91.749 jiwa.

Di Tahun 2011 kepadatan penduduk Kota Depok mencapai 9.055 jiwa/km². Kecamatan Sukmajaya merupakan kecamatan terpadat di Kota Depok dengan tingkat kepadatan 13.433 jiwa/km2, kemudian Kecamatan Pancoranmas dengan tingkat kepadatan 12.059 jiwa/km2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Sawangan yaitu sebesar 4.977 jiwa/km2

Untuk memperkirakan jumlah penduduk dapat dilkukan dengan metoda geometrik menggunakan rumus sebagai berikut : Pn = P0 (1 + r)n Dimana : Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n P0 = Jumlah penduduk pada tahun dasar. R = laju pertumbuhan penduduk. N = Jumlah interval tahun

Jumlah penduduk kota Depok pada tahun 2011 adalah 1.813.612 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk rata rata sebesar 4,27 %. Dengan menggunakan rumus tersebut di atas maka perkiraan jumlah penduduk Kota Depok sampai 30 tahun yang akan datang dapat dilihat pada Tabel 3.1. Jika kebutuhan air bersih untuk kota Depok diasumsikan 150 liter per orang per hari (untuk Kota besar), maka kebutuhan air bersih kota Depok sampai 30 tahun yang akan datang dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.1. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pendusuk kota depok pada tahun 2011 adalah 1.891.053 jiwa , dan pada tahun 2041 akan meningkat menjadi 6.358.074 jiwa. Kebutuhan air bersih kota Depok pada tahun 2011 yakni sebesar 103.535.164 m3 per

Page 3: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

26

tahun (3.283,08 liter per detik) dan pada tahun 2041 akan meningkat menjadi 348.104.558 m3 per tahun (11.038,32 liter per detik).

Tabel 3.1 : Perkiraan Jumlah Penduduk Dan Kebutuan Air Bersih Kota Depok Sampai Tahun 2041

No Tahun Jumlah Penduduk

(Jiwa) Jumlah Kebutuhan Air

Bersih (m3/tahun)

1 2011 1891053 103535164

2 2012 1971801 107956116

3 2013 2055997 112565842

4 2014 2143788 117372404

5 2015 2235328 122384205

6 2016 2330776 127610011

7 2017 2430301 133058958

8 2018 2534074 138740576

9 2019 2642279 144664798

10 2020 2755105 150841985

11 2021 2872748 157282938

12 2022 2995414 163998919

13 2023 3123318 171001673

14 2024 3256684 178303445

15 2025 3395744 185917002

16 2026 3540743 193855658

17 2027 3691932 202133294

18 2028 3849578 210764386

19 2029 4013955 219764025

20 2030 4185351 229147949

21 2031 4364065 238932567

22 2032 4550411 249134987

23 2033 4744713 259773051

24 2034 4947313 270865361

25 2035 4947313 270865361

26 2036 5158563 282431312

27 2037 5378833 294491129

28 2038 5608510 307065900

Page 4: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

27

29 2039 5847993 320177614

30 2040 6097702 333849198

31 2041 6358074 348104558

Jumlah pemakaian air PDAM kota Depok pada tahun 2010 adalah

12.900.111 m3 per tahun atau 409,06 liter per detik (Lihat Tabel 2. ). Jika diasumsikan pada tahun 2011 pemakaian air PDAM diasumsikan sama dengan pemakaian pada tahuhn 2010, maka jika dibandingkan dengan kebutuhan air bersih kota Depok pada tahun 2011 yakni sebesar 103.535.164 m3 per tahun, pemakaian air PDAM pada tahun 2011 hanya mencukupi 12,46 % dari total kebutuhan air bersih. Sisanya 87,54 % yakni sebesar 90.635.053 m3 per tahun diasumsikan menggunakan air tanah.

Gambar 3.1 : Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Kota Depok Sampai Tahun 2041.

Jika diasumsikan peningkatan pemakaian air PDAM di kota depok adalah sebesar 250 liter per detik tiap 10 tahun maka pemakaian air PDAM pada tahun 2020, 2030 dan tahun 2040 masing masing adalah

Page 5: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

28

659.06 liter per detik (20.784.116 m3 per tahun), 909,06 liter per detik (28.668.116 m3 per tahun) dan 1.159,06 liter per detik (36.552.116 m3 per tahun). Selisih jumlah kebutuhan Air bersih di kota Depok dan jumlah pemakaian air oleh PDAM dipasok dengan menggunakan sumber air tanah.

Perkiraan jumlah penduduk, kebutuhan air bersih kota depok, pemakaian air PDAM dan perkiraan pengguanaan air tanah di kota Depok sampai tahun 2041 dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan Gambar 3.2. 3.2 Potesi Air Hujan Dan Potensi Air Hujan Yang Meresap Ke Dalam

Tanah Dengan intensitas curah hujan rata rata yang relatif tinggi yakni 3.332 mm per tahun (data th. 2010), maka potensi air hujan di wilayah Kota Depok cukup besar. Potensi air permukaan atau air limpasan (runoff) di wilayah Kota Depok dapat dihitung dengan Rumus sebagai berikut :

Jumlah air limpasan = C.I.A

Potensi Air hujan yang meresap ke dalam tanah dapat dihitung dengan rumus sederhana sebagai berikut : Petensi Air Hujan Yang Meresap ke dalam Tanah = (1-C) I A dimana :

C = koefisien Runoff I = Intensitas curah hujan (m per tahun) A = Luas Area (m2)

Koefisien runoff rata – rata untuk wilayah Kota Depok (Ciliwung hulu) pada tahun 2007 adalah 0,65 (Haryoto, 2007). Curah hujan rata-rata kota Depok adalah 3.332 mm per tahun atau 3,332 m per tahun (Data th 2010) maka, Potensi air limpasan hujan (permukaan) (2011) =

= 0,65 x 200,29 km2 x 1.000.000 m2/km2 x 3.332 m/tahun = 433.788.082 m3/tahun.

Page 6: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

29

Tabel 3.2 : Perkiraan Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan Air Bersih Kota Depok, Pemakanai Air PDAM Dan Perkiraan Pengguanaan Air Tanah Di Kota Depok Sampai Tahun 2041

No Tahun Jumlah Penduduk

(Jiwa) Jumlah Kebutuhan Air

Bersih (m3/tahun)

Perkiraan Jumlah Pemakaian Air PDAM

Perkiraan Jumlah Pemakaian Air Tanah

(m3/tahun)

1 2011 1.891.053 103.535.164 12.900.111 90.635.053

2 2012 1.971.801 107.956.116 12.900.111 95.056.005

3 2013 2.055.997 112.565.842 12900111 99.665.731

4 2014 2.143.788 117.372.404 12.900.111 104.472.293

5 2015 2.235.328 122.384.205 12.900.111 109.484.094

6 2016 2.330.776 127.610.011 12.900.111 114.709.900

7 2017 2.430.301 133.058.958 12.900.111 120.158.847

8 2018 2.534.074 138.740.576 12.900.111 125.840.465

9 2019 2.642.279 144.664.798 12.900.111 131.764.687

10 2020 2.755.105 150.841.985 20.784.116 130.057.869

11 2021 2.872.748 157.282.938 20.784.116 136.498.822

12 2022 2.995.414 163.998.919 20.784.116 143.214.803

13 2023 3.123.318 171.001.673 20.784.116 150.217.557

14 2024 3.256.684 178.303.445 20.784.116 157.519.329

15 2025 3.395.744 185.917.002 20.784.116 16.5132.886

16 2026 3.540.743 193.855.658 20.784.116 173.071.542

Page 7: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

30

17 2027 3.691.932 202.133.294 20.784.116 181.349.178

18 2028 3.849.578 210.764.386 20.784.116 189.980.270

19 2029 4.013.955 219.764.025 20.784.116 198.979.909

20 2030 4.185.351 229.147.949 28.668.116 200.479.833

21 2031 4.364.065 238.932.567 28.668.116 210.264.451

22 2032 4.550.411 249.134.987 28.668.116 220.466.871

23 2033 4.744.713 259.773.051 28.668.116 231.104.935

24 2034 4.947.313 270.865.361 28.668.116 242.197.245

25 2035 4.947.313 270.865.361 28.668.116 242.197.245

26 2036 5.158.563 2824.31.312 28.668.116 253.763.196

27 2037 5.378.833 294.491.129 28.668.116 265.823.013

28 2038 5.608.510 307.065.900 28.668.116 278.397.784

29 2039 5.847.993 320.177.614 28.668.116 291.509.498

30 2040 6.097.702 33.3849.198 36.552.116 297.297.082

31 2041 6.358.074 348.104.558 36.552.116 311.552.442

Page 8: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

31

Air limpasan tersebut mengalir ke sungai sungai yang mengalir di wilayah Depok serta tertampung di beberapa situ yang ada diwilayah Depok. Sebagian besar air tersebut belum dimanfaatkan untuk keperluan air bersih karena memerlukan proses pengolahan dan masih digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan.

Gambar 3.2 : Perkiraan kebutuhan Air bersih, Perkiraan Pemakaian Air PDAM dan perkiraan Pemkaian Air Tanah di Kota Depok sampai tahun

2041. Potensi air hujan yang meresap ke dalam tanah (2011) = (1-0,65) x 200,29 km2 x 1.000.000 m2/km2 x 3.332 m/tahun = 200.290.001 m3/tahun. Koefisien Runoff diwilayah Depok pada tahun 2041 diasumsikan naik menjadi 0,8 akibat perubahan tata guna lahan serta pertumbuhan kota

Page 9: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

32

dan pemukiman yang semakin meluas. Dengan demikian potensi air hujan yang meresap ke dalam tanah menjadi lebih kecil. Potensi air hujan yang meresap ke dalam tanah (2041) = (1-0,80) x 200,29 km2 x 1.000.000 m2/km2 x 3.332 m/tahun = 133.473.256 m3/tahun. Air tanah merupakan sumber daya air yang sangat penting karena saat ini untuk keperluan air bersih masyarakat menggunakan air yang dipasok oleh PDAM atau menggunakan air tanah yang berasal dari sumur dangkal atau sumur dalam. Air tanah adalah merupakan sumber air bersih yang paling murah bagi masyarakat dengan kualitas yang cukup baik. Di lain pihak prosentase pelayanan air bersih oleh PDAM masih relatif Kecil yakni sekitar 15 %. Sehingga sebagian besar kebutuhan air masih menggunakan air tanah. Jika diasumsikan masyarakat yang belum terlayani oleh PDAM menggunakan air tanahserta koefisien runoff untuk wilayah Depok dianggap tetap sebesar 0,65, maka jumlah pemakaian air tanah akan sama dengan pontensi air hujan yang meresap ke dalam tanah (titik impas) akan terjadi pada tahun 2030, seperti terlihat pada Gambar 3.3 (skenario 1). Jika diasumsikan koefisien runoff 0,65 pada tahun 2011 dan pada tahun 2041 koefisen runoff naik menjadi 0,8 akibat pertumbuhan kota serta perbuahan tata guna lahan, maka perkiraan titik impas (breakpoint) antara potensi air yang meresap ke dalam tanah dan pemakaian air tanah di Kota Depok akan terjadi pada tahun 2026 seperti terlihat pada Gambar 3.4 (skenario 2).

Jika pengguanan air tanah lebih besar dari potensi air hujan yang meresap ke dalam tanah, maka akan terjadi defisit cadangan air tanah yang mengakibatkan penurunan muka air tanah serta menyebabkan penurunan tanah ( land subsidance). Untuk menjaga kelestarian air tanah di wilayah Depok perlu dilakukan langkah-langkah penanggulangan baik untuk jangka pendek maupun untuk program jangka panjang. Hai ini mengingat wialyah Depok juga merupakan daerah resapan untuk wilayah DKI Jakarta, sehingga keseimbangan potensi dan pemakaian air tanah di wilayah Depok juga akan berpengaruh untuk wilayah DKI Jakarta.

Page 10: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

33

53 Gambar 3.3 : Perkiraan Titik Impas (Breakpoint) Antara Potensi Air Yang Meresap Ke Dalam Tanah Dan Pemakaian Air

Tanah Di Kota Depok. (Skenario 1 : Koefsisen Runoff tahun 2011 sampai dengan Tahun 2041 dipertahankan tetap 0,65. Titik Impas

Diperkiraakan Terjadi Pada Tahun 2030)

Page 11: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

34

Gambar 3.4 : Perkiraan Titik Impas (Breakpoint) Antara Potensi Air Yang Meresap Ke Dalam Tanah Dan Pemakaian Air Tanah Di Kota Depok.

(Skenario 2 : Koefsisen runoff tahun 2011 adalah 0,65 dan koefsisen runoff tahun 2041 naik menjadi 0,80 akibat perubahan tata guna lahan. Titik impas diperkiraakan terjadi pada Tahun 2026).

Page 12: ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR · PDF file24 BAB 3 ANALISA KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN POTENSI AIR HUJAN DI WILAYAH KOTA DEPOK 3.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Dan Kebutuhan

35

Beberapa alternatif yang dapat dilakukan antara lain :

Dalam jangka pendek perlu adanya pengendalian yang ketat ataupun pembatasan pemakaian air tanah dalam jumlah yang besar atau berlebihan.

Mempercepat pengembangan sumber-sumber air untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan yang akan datang.

Melakukan kontrol terhadap penggunaan tata guna lahan agar koefisien runoff dapat dijaga agar tidak bertambah besar.

Memperbesar kapasitas dari PDAM dan memperbesar jaringan air minum dengan menggunakan sumber air permukaan, sehingga kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi. Dengan demikian jumlah pemakaian air tanah dapat dikurangi atau dibatasi.

Mengembangkan dan memasyarakatkan teknologi peresapan atau pengisian air tanah buatan (artificial recharge of ground water), yaitu teknik meresapkan air permukaan (misalnya air hujan) kedalam tanah agar jumlah air tanah menjadi bertambah serta mengembangkan dan memasyarakatkan teknologi pemanenan air hujan.