11
Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki ribuan suku bangsa ya ng beraneka ragam. Masing-masing daerah saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebu dayaan daerah lain atau kebudayaan yang berasal dari luar. Salah satu kebudayaan tersebut adalah Suku Anak Dalam. Suku Anak Dalam terdapat di daerah Jambi dan Sumatera Selatan. Suku Anak Dalam belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia karena Suku Anak Dalam sudah sangat langka dan mereka tinggal di tempat-tempat terpencil yang jauh dari jangkauan orang-orang Suku Anak Dalam disebut juga Suku Kubu tau Orang Rimba. Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Malau sesat yang lari ke hutan rimba disekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duapuluh. Mereka kemudian dinbmakan Moyang Segayo. Sistem kemasyarakatan mereka , hidup mereka secara nomaden atau tidak menetap dan mendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun diantara mereka sudah banyak yang telah memiliki lahan karet ataupun pertanian lanilla. Sistem kepercayaan mereka adalah Polytheisme yaitu mereka mempercayai banyak dewa. Dan mereka mengenal dewa mereka dengan sebutan Dewo dan Dewa. Ada dewa yang baik adapula dewa yang jahat. Selain kepercayaan terhadap dewa mereka juga percaya adanya roh. Suku Anak Dalam juga Sangay antusias terhadap pendidikan. Mereka sangat bersemangat mengikuti belajar di sekolah. Tak hanya anak-anak saja yang bersekolah akan tetapi juga orang dewasa pun mengikutinya. Mereka berpikir bahwa dengan bersekolah mereka akan pintar dan tak mudah untuk dibodohi oleh orang luar. Hal-hal yang telah diuraikan diatas menurut saya sangat menarik sehingga saya akan mengangkat makalah dengan judul “Kebudayaan Suku Anak Dalam”Suku Anak Dalam merupakan salah satu Komunitas Adat Terpencil ( KAT ) yang ada di Propinsi Jambi yang mempunyai permasalahan spesifik. Jika kita melihat pola kehidupan dan penghidupan mereka, hal ini disebabkan oleh keterikatan adat istiadat yang begitu kuat. Hidup berkelompok dengan pakaian hanya sebagian menutupi badan dengan kata lain mereka sangat tergantung dengan hasil hutan / alam dan binatang buruan. Orang Rimba Penyebutan terhadap Orang Rimba perlu untuk diketahui terlebih dahulu, karena ada tiga sebutan terhadap dirinya yang mengandung makna yang berbeda, yaitu : Pertama KUBU, merupakan sebutan yang paling populer digunakan oleh terutama orang Melayu dan masyarakat Internasional. Kubu dalam bahasa Melayu memiliki makna peyorasi seperti primitif, bodoh, kafir, kotor dan menjijikan. Sebutan Kubu telah terlanjur populer terutama oleh berbagai tulisan pegawai kolonial dan etnografer pada awal abad ini. Kedua SUKU ANAK DALAM, sebutan ini digunakan oleh pemerintah melalui Departemen Sosial. Anak Dalam memiliki makna orang terbelakang yang tinggal di pedalaman. Karena itulah dalam perspektif pemerintah mereka harus dimodernisasikan dengan mengeluarkan mereka dari hutan dan dimukimkan melalui program Pemukiman Kembali Masyarakat Terasing (PKMT). Ketiga ORANG RIMBA, adalah sebutan yang digunakan oleh etnik ini untuk menyebut dirinya. Makna sebutan ini adalah menunjukkan jati diri mereka sebagai etnis yang mengembangkan kebudayaannya yang tidak bisa lepas dari hutan. Sebutan ini adalah yang paling proposional dan obyektif karena didasarkan kepada konsep Orang Rimba itu sendiri dalam menyebut dirinya.

Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Budaya

Citation preview

Page 1: Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki ribuan suku bangsa ya ng beranekaragam. Masing-masing daerah saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebu dayaandaerah lain atau kebudayaan yang berasal dari luar. Salah satu kebudayaan tersebut adalahSuku Anak Dalam. Suku Anak Dalam terdapat di daerah Jambi dan Sumatera Selatan. SukuAnak Dalam belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia karena Suku Anak Dalamsudah sangat langka dan mereka tinggal di tempat-tempat terpencil yang jauh dari jangkauanorang-orang

Suku Anak Dalam disebut juga Suku Kubu tau Orang Rimba. Menurut tradisi lisansuku Anak Dalam merupakan orang Malau sesat yang lari ke hutan rimba disekitar AirHitam, Taman Nasional Bukit Duapuluh. Mereka kemudian dinbmakan Moyang Segayo.Sistem kemasyarakatan mereka , hidup mereka secara nomaden atau tidak menetap danmendasarkan hidupnya pada berburu dan meramu, walaupun diantara mereka sudah banyakyang telah memiliki lahan karet ataupun pertanian lanilla.Sistem kepercayaan mereka adalah Polytheisme yaitu mereka mempercayai banyak dewa.Dan mereka mengenal dewa mereka dengan sebutan Dewo dan Dewa. Ada dewa yang baikadapula dewa yang jahat. Selain kepercayaan terhadap dewa mereka juga percaya adanya roh.

Suku Anak Dalam juga Sangay antusias terhadap pendidikan. Mereka sangatbersemangat mengikuti belajar di sekolah. Tak hanya anak-anak saja yang bersekolah akantetapi juga orang dewasa pun mengikutinya. Mereka berpikir bahwa dengan bersekolahmereka akan pintar dan tak mudah untuk dibodohi oleh orang luar.Hal-hal yang telah diuraikan diatas menurut saya sangat menarik sehingga saya akanmengangkat makalah dengan judul “Kebudayaan Suku Anak Dalam”Suku Anak Dalammerupakan salah satu Komunitas Adat Terpencil ( KAT ) yang ada di Propinsi Jambi yangmempunyai permasalahan spesifik. Jika kita melihat pola kehidupan dan penghidupanmereka, hal ini disebabkan oleh keterikatan adat istiadat yang begitu kuat. Hidupberkelompok dengan pakaian hanya sebagian menutupi badan dengan kata lain merekasangat tergantung dengan hasil hutan / alam dan binatang buruan.

Orang Rimba

Penyebutan terhadap Orang Rimba perlu untuk diketahui terlebih dahulu, karena adatiga sebutan terhadap dirinya yang mengandung makna yang berbeda, yaitu : Pertama KUBU,merupakan sebutan yang paling populer digunakan oleh terutama orang Melayu danmasyarakat Internasional. Kubu dalam bahasa Melayu memiliki makna peyorasi sepertiprimitif, bodoh, kafir, kotor dan menjijikan. Sebutan Kubu telah terlanjur populer terutamaoleh berbagai tulisan pegawai kolonial dan etnografer pada awal abad ini. Kedua SUKUANAK DALAM, sebutan ini digunakan oleh pemerintah melalui Departemen Sosial. AnakDalam memiliki makna orang terbelakang yang tinggal di pedalaman. Karena itulah dalamperspektif pemerintah mereka harus dimodernisasikan dengan mengeluarkan mereka darihutan dan dimukimkan melalui program Pemukiman Kembali Masyarakat Terasing (PKMT).Ketiga ORANG RIMBA, adalah sebutan yang digunakan oleh etnik ini untuk menyebutdirinya. Makna sebutan ini adalah menunjukkan jati diri mereka sebagai etnis yangmengembangkan kebudayaannya yang tidak bisa lepas dari hutan. Sebutan ini adalah yangpaling proposional dan obyektif karena didasarkan kepada konsep Orang Rimba itu sendiridalam menyebut dirinya.

Page 2: Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

Suku Anak Dalam masih berpaham animisme. Mereka percaya bahwa alam semestamemiliki banyak jenis roh yang melindungi manusia. Jika ingin selamat, manusia harusmenghormati roh dan tidak merusak unsur-unsur alam, seperti hutan, sungai, dan bumi.Kekayaan alam bisa dijadikan sumber mata pencarian untuk sekadar menyambung hidup dantidak berlebihan.Hingga kini suku Anak Dalam masih mempertahankan beberapa etikakhusus

Page 3: Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

Masyarakat Tradisional dan Suku Pedalaman Demokrasi Style Add Comment Artikel Blog , Sosiologi Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang menjunjung tinggi leluhurnya danmemegang teguh adat istiadatnya. Pada umumnya masyarakat tradisional adalah masyarakatyang memiliki pandangan bahwa melaksanakan warisan nenek moyangnya yang berupa nilai-nilai hidup, norma, harapan, cita-cita, merupakan kewajiban, kebutuhan, dan kebanggaan.Melaksanakan tradisi leluhur berarti menjaga keharmonisan masyarakat, namun sebaliknyamelanggar tradisi berarti dapat merusak keharmonisan masyarakat.

Pengertian Masyarakat dan tradisional Tradisional berasal dari kata tradisi yang secara etimologis istilah ini berasal dari kata latin"traditum" yang artinya diteruskan (transmitted) dari masa lalu ke masa sekarang.Sedangkan Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yangmembentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksiadalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat"sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakatadalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuahkomunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilahmasyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satukomunitas yang teratur.

Memahami Apa Itu Masyarakat Tradisional Masyarakat tradisional cenderung bersikap tertutup dan menaruh curiga terhadap unsur-unsur budaya asing, karena dianggap dapat merusak keharmonisan hubungan diantarasesama warga masyarakat. Adanya pelanggaran terhadap nilai dan norma yang berlaku akanmendapat reaksi keras dari anggota masyarakat karena kontrol sosial sesama wargamasyarakatnya sangat kuat. Masyarakat tradisional cenderung bersikap primordial sehinggapabila terjadi pelanggaran terhadap tradisi akan mendapat sanksi dan pengucilan sempaidengan pengusiran. Sanksi bagi masyarakat tradisional tidak hanya berupa hukuman fisik,tetapi juga hukuman batin karena rasa ketergantungan antara anggota masyarakat kuat.

Masyarakat tradisional pada umumnya tinggal di daerah yang terisolir sehinggamasyarakatnya dapat mempertahankan kebudayaannya dari pengaruh budaya luar, sepertitinggal di desa-desa sehingga ada yang menganggap masyarakat tradisional identik denganmasyarakat desa. Pandangan ini tidak seluruhnya benar karena dewasa ini banyak masyarakatdesa yang telah maju (modern) dan pengertian desa menunjuk pada kriteria wilayah, bukanpada sikap semata.

Masyarakat tradisional kadang-kadang diartikan sebagai masyarakat primitif yaitumasyarakat dengan penguasaan teknologi yang masih rendah. Namun kenyataanyamasyarakat tradisional seperti di Jepang dan Inggris telah memiliki teknologi yang tingginamun masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi. Demikian juga beberapaetnis di Indonesia, di satu pihak mereka telah hidup dengan teknologi maju (modern) namundilain pihak mereka masih memegang teguh tradisinya. Jadi ukuran masyarakat tradisionalidentik dengan masyarakat primitif kurang tepat.

Page 4: Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

Masyarakat tradisional merupakan suatu ciri masyarakat yang masih menjaga tradisipeninggalan nenek moyangnya baik dalam aturan hubungan antara manusia maupun denganalam sekitarnya yang mengutamakan keselarasan dan keharmonisan.

Kelompok Masyarakat Tradisional Van Maydell, dkk (1989) membedakan masyarakat tradisional atas 2 (dua) kelompok:

1; Pemburu (hunters) dan peramu (gatherers) hasil hutan atau juga diistilahkan dengan "penghuni hutan" (forest dwellers).

2; Para petani di sekitar hutan (forest farmers) yang pada umumnya merupakanpenduduk di sekitar hutan.

Ciri-Ciri Masyarakat Tradisional Secara garis besar pada umumnya ciri-ciri masyarakat tradisional antara lain:

1; Jumlah anggotanya relatif kecil sehingga hubungan antar warga masyarakat cukupkuat

2; Masyarakat homogen dilihat dari keturunan, tradisi dan mungkin matapencahariannya.

3; Memiliki orde (aturan) yang mengikat anggota masyarakatnya (dipatuhi)

4; Bersikap tertutup dan cenderung curika pada unsur budaya asing

5; Kehidupan sosial cenderung statis (lambat untuk maju)

6; Mobilitas sosialnya relatif rendah karena mereka sudah puas pada sesuatu yang telahdimilikinya.

7; Hubungan emosional dengan alam tempat asal usul (kelahirannya) sangat kuat, danalam dipandang sebagai sesuatu yang dahsyat dan tak terelakan sehingga manusiaharus tunduk kepadanya.

8; Sikap religius sangat kuat yaitu kepatuhan terhadap sesuatu yang menjadikepercayaan (agama) sangat kuat.

Masyarakat tradisional sejak lama memahami perlunya dan berusaha melindungilingkungan hidupnya yang berupa hutan dan alam sekitarnya melalui barbagai aturan adattidak tertulis. Peranan sumber daya hutan dalam peningkatan pola pengembangan manfaatperlindungan bagi kesejahteraan masyarakat tradisional.

Mengenal Beberapa Suku Masyarakat Pedalaman di IndonesiaSuku Pedalaman - Beberapa suku pedalaman yang ada di Indonesia:

Suku Togutil - Halmahera

Page 5: Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

Suku Togutil (atau dikenal juga sebagai Suku Tobelo Dalam) adalah kelompok/komunitasetnis yang hidup di hutan-hutan secara nomaden di sekitar hutan Totodoku, Tukur-Tukur,Lolobata, Kobekulo dan Buli yang termasuk dalam Taman Nasional Aketajawe-Lolobata,Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Yang perlu diingat, Orang Togutil sendiri takingin disebut "Togutil" karena Togutil bermakna konotatif yang artinya "terbelakang".Kehidupan mereka masih sangat tergantung pada keberadaan hutan-hutan asli. Merekabermukim secara berkelompok di sekitar sungai. Komunitas Togutil yang bermukim disekitar Sungai Dodaga sekitar 42 rumah tangga. Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu,bambu dan beratap daun palem sejenis Livistonia sp. Umumnya rumah mereka tidakberdinding dan berlantai papan panggung.

Suku Togutil yang dikategorikan suku terasing tinggal di pedalaman Halmahera bagian utaradan tengah, menggunakan bahasa Tobelo sama dengan bahasa yang dipergunakan pendudukpesisir, orang Tobelo. Orang Togutil penghuni hutan yang dikategorikan sebagai masyarakatterasing, sementara orang Tobelo penghuni pesisir yang relatif maju. Selain itu fisik orangTogutil, khususnya roman muka dan warna kulit, menunjukkan ciri-ciri Melayu yang lebihkuat daripada orang Tobelo. Ada cerita, orang Togutil itu sebenarnya penduduk pesisir yanglari ke hutan karena menghindari pajak. Pada 1915 Pemerintah Belanda memang pernahmengupayakan untuk memukimkan mereka di Desa Kusuri dan Tobelamo. Karena tidak maumembayar pajak, mereka kembali masuk hutan dan upaya itu mengalami kegagalan. Dari sinilah rupanya beredar cerita semacam itu. Namun cerita ini rupanya tidak benar.

Suku Polahi, Gorontalo

Page 6: Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

Polahi adalah julukan untuk suku terasing yang hidup di hutan pedalaman Gorontalo.Menurut cerita yang beredar di masyarakat, polahi adalah masyarakat pelarian zaman dahuluyang melakukan eksodus ke hutan karena takut dan tidak mau dijajah oleh Belanda sehinggamenjadikan mereka sebagai suku terasing sampai dengan saat ini. Mereka hidup dipedalaman hutan daerah Boliyohuto, Paguyaman dan Suwawa, Provinsi Gorontalo.

Konon orang Polahi adalah pelarian pada zaman Belanda, yang katanya untuk menghindaripembayaran pajak. Jumlah mereka seluruhnya sekitar 500 orang, kira-kira 200 orang diKecamatan Paguyaman dan 300 orang di Kecamatan Suwawa. Mereka tinggal di hutan dalamkelompok-kelompok kecil. Departemen Sosial di tingkat Kabupaten Gorontalomengidentifikasi masyarakat Polahi dengan Kelompok 9, Kelompok 18, Kelompok 21,Kelompok 70, dan sebagainya, berdasarkan jumlah anggota kelompok dalam satu"kampung".Literatur mengenai masyarakat ini tak ada.

Bahasanya adalah dialek Gorontalo, dan menganut agama tradisional. Mereka hidup daribercocok tanam alakadarnya dan berburu babi hutan, rusa, serta ular sanca. Belum mengenalpakaian seperti umumnya orang Indonesia, hanya memakai penutup syahwat dari daun palmadan kulit kayu. Rumah mereka sederhana, tak berdinding, dapur dibuat di tengah, jugaberfungsi untuk penghangat. Mereka tak mengenal sekolah dan fasilitas kesehatan modern.Untuk mencapai Kelompok 9, diperlukan jalan kaki naik gunung sekitar tujuh jam.

Suku Bauzi atau Baudi - Papua

Page 7: Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

Suku Bauzi atau orang Baudi merupakan satu dari sekitar 260-an suku asli yang kinimendiami Tanah Papua. Oleh lembaga misi dan bahasa Amerika Serikat bernama SummerInstitute of Linguistics (SIL), suku ini dimasukan dalam daftar 14 suku paling terasing.Badan Pusat Statistik (BPS) Papua pun tak ketinggalan memasukan suku Bauzi kedalamdaftar 20-an suku terasing yang telah teridentifikasi. Bagaimana tidak, luasnya hutanbelantara, pegunungan, lembah, rawa hingga sungai-sungai besar yang berkelok-kelok disekitar kawasan Mamberamo telah membuat suku ini nyaris tak bersentuhan langsung denganperadaban modern. Kehidupan keseharian suku ini masih dijalani secara tradisonal.

Menurut sejarah penyebarannya, suku Bauzi berasal dari daerah Waropen utara. Tapi dalamkurun waktu yang lama menyebar ke selatan danau Bira, Noiadi dan tenggara Neao, duadaerah yang terletak di perbukitan Van Rees Mamberamo. Panjang wilayah ini kurang lebih80 kilometer. Suku Bauzi bisa menyebar karena memiliki kemampuan berpindahmenggunakan perahu menyusuri sungai dan berjalan kaki. Jumlah penduduknya hanyabeberapa ribuan jiwa. SIL di tahun 1991 pernah merilis data yang memperlihatkan jumlahorang Bauzi sekitar 1.500 jiwa. Mereka menyebar di bagian utara dan tengah wilayahMamberamo. Kini jumlah jiwa suku Bauzi bisa dipastikan telah bertambah tiap tahun,walaupun belum ada data resmi mengenai perkembangan mereka.

Suku Korowai - Papua

Page 8: Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

Suku Korowai adalah suku yang baru ditemukan keberadaann 30 tahun yang lalu. dipedalaman Papua, Indonesia dan berpopulasi sekitar 3000 orang. Suku terasing ini hidup dirumah yang dibangun di atas pohon yang disebut Rumah Tinggi. Beberapa rumah merekabahkan bisa mencapai ketinggian sampai 50 meter dari permukaan tanah. Suku Korowaiadalah salah satu suku di daratan Papua yang tidak menggunakan koteka. Sampai tahun 1970,mereka tidak mengetahui keberadaan setiap orang selain kelompok mereka.

Bahasa mereka termasuk dalam keluarga Awyu-Dumut (Papua tenggara) dan merupakanbagian dari filum Trans-Nugini. Sebuah tata bahasa dan kamus telah diproduksi oleh ahlibahasa misionaris Belanda.Mayoritas klan Korowai tinggal di rumah pohon di wilayahterisolasi mereka. Sejak tahun 1980 sebagian telah pindah ke desa-desa yang baru dibuka dariYaniruma di tepi Sungai Becking (area Kombai-Korowai), Mu, dan Basman (daerahKorowai-Citak). Pada tahun 1987, desa dibuka di Manggél, di Yafufla (1988), Mabül ditepi Sungai Eilanden (1989), dan Khaiflambolüp (1998).Tingkat absensi desa masih tinggi,karena relatif panjang jarak antara permukiman dan sumber daya makanan (sagu).

Suku Anak Dalam - Jambi

Suku Kubu atau juga dikenal dengan Suku Anak Dalam atau Orang Rimba adalah salah satusuku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatra, tepatnya di Provinsi Jambi dan

Page 9: Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

Sumatera Selatan. Mereka mayoritas hidup di propinsi Jambi, dengan perkiraan jumlahpopulasi sekitar 200.000 orang. Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orangMaalau Sesat, yang m lari ke hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional BukitDuabelas. Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo.

Tradisi lain menyebutkan mereka berasal dari Pagaruyung, yang mengungsi ke Jambi. Inidiperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan bahasa dan adat dengan sukuMinangkabau, seperti sistem matrilineal. Secara garis besar di Jambi mereka hidup di 3wilayah ekologis yang berbeda, yaitu Orang Kubu yang di utara Provinsi Jambi (sekitaranTaman Nasional Bukit 30), Taman Nasional Bukit 12, dan wilayah selatan Provinsi Jambi(sepanjang jalan lintas Sumatra). Mereka hidup secara nomaden dan mendasarkan hidupnyapada berburu dan meramu, walaupun banyak dari mereka sekarang telah memiliki lahan karetdan pertanian lainnya.

Kehidupan mereka sangat mengenaskan seiring denganhilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan, dan proses-prosesmarginalisasi yang dilakukan oleh pemerintah dan suku bangsa dominan (Orang Melayu)yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan. Mayoritas suku kubu menganut kepercayaananimisme kepercayaan akan setan - setan dan dewa - dewa, adat kelahiran, perkawinan,pelaksanaan kematian, pantangan atau tabu, hukum adat, kesenian dan bahasa yang memilikicirri khas tersendiri dibandingkan dengan penduduk lainnya di daerah Jambi tersebut., tetapiada juga beberapa puluh keluarga suku kubu yang pindah ke agama Islam.Mereka masihmenerapakan budaya berburu, sistem barter, dan juga bercocok tanam untuk kelangsunganhidup mereka dan mereka termasuk suku yang menganut sistem hidup semi nomaden karenakebiasaan berpindah - pindah yang mereka lakukan.

Sekian artikel tentang "Masyarakat Tradisional dan Suku Pedalaman" semoga dapat

Page 10: Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman

menambah wawasan kita semua mengenai masyarakat tradisional dan .suku pedalamanyang ada di Indonesia.

Page 11: Kebudayaan Suku Manusia Pedalaman